pertemuan ke-10 pajak penghasilan pasal 22univbsi.id/pdf/2017/355/355-p10.pdf · perundang-undangan...
TRANSCRIPT
PERTEMUAN KE-10
PAJAK PENGHASILAN PASAL 22
Pokok bahasan
1. Pemungut PPh Pasal 222. Besarnya PPh Pasal 223. Tidak dipungut PPh pasal 224. Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea
Masuk dan/atau PPN
Pemungut PPh Pasal 221. Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai atas:
a. impor barang; danb. ekspor komoditas tambang batubara, mineral logam, dan
mineral bukan logam yang dilakukan oleh eksportir, kecualiyang dilakukan oleh Wajib Pajak yang terikat dalamperjanjian kerjasama pengusahaan pertambangan danKontrak Karya;
2. bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);3. bendahara pengeluaran;4. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat penerbit Surat
Perintah Membayar (SPM) yang diberi delegasi oleh Kuasa KPA;
Pemungut PPh Pasal 22 (Lanjutan)5. badan usaha tertentu berkenaan dengan pembayaran atas
pembelian barang dan/atau bahan-bahan untuk keperluankegiatan usahanya;
6. badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri industrisemen, industri kertas, industri baja, industri otomotif, dan industrifarmasi, atas penjualan hasil produksinya kepada distributor didalam negeri;
7. Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), Agen Pemegang Merek(APM), dan importir umum kendaraan bermotor;
8. produsen atau importir bahan bakar minyak, bahan bakar gas,dan pelumas, atas penjualan bahan bakar minyak, bahan bakargas, dan pelumas;
Pemungut PPh Pasal 22 (Lanjutan 1)9. industri atau eksportir yang bergerak dalam sektor
kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, danperikanan;
10. industri atau badan usaha yang melakukan pembeliankomoditas tambang batubara, mineral logam, dan mineralbukan logam, dari badan atau orang pribadi pemegangizin usaha pertambangan; atau
11. badan usaha yang memproduksi emas batangan,termasuk badan usaha yang memproduksi emasbatangan melalui pihak ketiga.
Besarnya PPh Pasal 22 yang dipungutoleh Ditjen Bea dan Cukai atas impor
1. barang tertentu, sebesar 10% dari nilai impor;2. barang barang tertentu lainnya, sebesar 7,5% dari nilai impor;3. selain barang tertentu dan barang tertentu lainnya, yang
menggunakan Angka Pengenal Impor (API), sebesar 2,5% dari nilaiimpor, kecuali atas impor kedelai, gandum, dan tepung terigusebesar 0,5% dari nilai impor;
4. selain barang tertentu dan barang tertentu lainnya, yang tidakmenggunakan Angka Pengenal Impor (API), sebesar 7,5% dari nilaiimpor;
5. barang yang tidak dikuasai, sebesar 7,5% dari harga jual lelang;
Nilai imporNilai impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar
penghitungan Bea Masuk yaitu Cost Insurance and Freight(CIF) ditambah dengan Bea Masuk dan pungutan lainnyayang dikenakan berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan kepabeanan di bidang impor.
Besarnya PPh Pasal 22 yang dipungut olehDirektorat Jenderal Bea dan Cukai atas ekspor ekspor komoditas tambang batubara, mineral logam, dan
mineral bukan logam, oleh eksportir kecuali yang dilakukanoleh Wajib Pajak yang terikat dalam perjanjian kerjasamapengusahaan pertambangan dan Kontrak Karya, sebesar1,5% dari nilai ekspor sebagaimana tercantum dalamPemberitahuan Ekspor Barang.Nilai ekspor sebagaimana tercantum dalam Pemberitahuan
Ekspor Barang adalah nilai Free on Board (FOB).
Besarnya PPh Pasal 22 atas bahan bakar minyak,bahan bakar gas, dan pelumas
bahan bakar minyak sebesar 0,25% dari penjualan tidaktermasuk PPN untuk penjualan kepada SPBU Pertamina
bahan bakar minyak sebesar 0,30% dari penjualan tidaktermasuk PPN untuk penjualan kepada SPBU bukan Pertamina
bahan bakar minyak sebesar ,30% dari penjualan tidaktermasuk PPN untuk penjualan kepada pihak selain.
bahan bakar gas sebesar 0,3% dari penjualan tidak termasukPPN;
pelumas sebesar 0,3% dari penjualan tidak termasuk PPN.
Besarnya PPh Pasal 22 atas Hasil Produksi
a. penjualan semua jenis semen sebesar 0,25% dari dasarpengenaan PPN.
b. penjualan kertas sebesar 0,1% dari dasar pengenaanPPN.
c. penjualan baja sebesar 0,3% dari dasar pengenaan PPN.d. penjualan semua jenis kendaraan bermotor beroda dua
atau lebih sebesar 0,45% dari dasar pengenaan PPN.e. penjualan semua jenis obat sebesar 0,3% dari dasar
pengenaan PPN.
Besarnya PPh Pasal 22 atas Pembelian Barang
a. pembelian barang dan/atau bahan-bahan untuk keperluan kegiatanusaha, sebesar 1,5% dari harga pembelian tidak termasuk PPN.
b. Pembelian bahan-bahan berupa hasil kehutanan, perkebunan,pertanian, peternakan, dan perikanan yang belum melalui prosesindustri manufaktur oleh badan usaha industri atau eksportir yangbergerak dalam sektor kehutanan, perkebunan, pertanian,peternakan, dan perikanan sebesar 0,25% dari harga pembeliantidak termasuk PPN.
c. pembelian batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam, daribadan atau orang pribadi pemegang izin usaha pertambangan olehindustri atau badan usaha sebesar 1,5% dari harga pembelian tidaktermasuk PPN.
Besarnya PPh Pasal 22 atas Penjualan
a. penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri oleh AgenTunggal Pemegang Merek (ATPM), Agen PemegangMerek (APM), dan importir umum kendaraan bermotorsebesar 0,45% dari dasar pengenaan PPN.
b. penjualan emas batangan oleh badan usaha yangmemproduksi emas batangan, termasuk badan usahayang memproduksi emas batangan melalui pihak ketiga,sebesar 0,45% dari harga jual emas batangan.
Besarnya PPh Pasal 22bagi yang tidak memiliki NPWP
a. Besarnya tarif pemungutan yang diterapkan terhadapWajib Pajak yang tidak memiliki NPWP lebih tinggi 100%daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yangdapat menunjukkan NPWP.
b. Ketentuan sebagaimana dimaksud berlaku untukpemungutan PPh Pasal 22 yang bersifat tidak final.
Tidak dipungut PPh pasal 221. Impor barang dan/atau penyerahan barang yang berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan tidak terutang PPh.2. Impor sementara, jika pada waktu impornya nyata-nyata
dimaksudkan untuk diekspor kembali;3. Impor emas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan
barang perhiasan dari emas untuk tujuan ekspor.4. Pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan
penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).5. Impor kembali (re-impor), yang meliputi barang-barang yang telah
diekspor kemudian diimpor kembali dalam kualitas yang sama ataubarang-barang yang telah diekspor untuk keperluan perbaikan,pengerjaan dan pengujian;
Tidak dipungut PPh pasal 22(Lanjutan)
6. Penjualan emas batangan oleh badan usaha yang memproduksiemas batangan, termasuk badan usaha yang memproduksi emasbatangan melalui pihak ketiga kepada Bank Indonesia.
7. Pembelian gabah dan/atau beras oleh bendahara pemerintah(Kuasa Pengguna Anggaran, pejabat penerbit Surat PerintahMembayar yang diberi delegasi oleh Kuasa Pengguna Anggaran,atau bendahara pengeluaran),
8. Pembelian gabah dan/atau beras oleh Perusahaan Umum BadanUrusan Logistik (Perum BULOG).
Tidak dipungut PPh pasal 22(lanjutan 2)
9. Penjualan kendaraan bermotor di dalam negeri yang dilakukan olehindustri otomotif, Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), AgenPemegang Merek (APM), dan importir umum kendaraan bermotor,yang telah dikenai pemungutan PPh Pasal 22 oleh Wajib Pajakbadan tertentu untuk memungut pajak dari pembeli atas penjualanbarang yang tergolong sangat mewah
10. Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/atauPPN.
11. Pembayaran yang dilakukan oleh pemungut pajak.
Impor barang yang dibebaskan daripungutan Bea Masuk dan/atau PPN
1. barang perwakilan negara asing beserta para pejabatnya yangbertugas di Indonesia berdasarkan asas timbal balik;
2. barang untuk keperluan badan internasional beserta pejabatnya yangbertugas di Indonesia dan tidak memegang paspor Indonesia yangdiakui dan terdaftar dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengaturmengenai tata cara pemberian pembebasan bea masuk dan cukai atasimpor barang untuk keperluan badan internasional beserta parapejabatnya yang bertugas di Indonesia;
3. barang kiriman hadiah/hibah untuk keperluan ibadah umum, amal,sosial, kebudayaan, atau untuk kepentingan penanggulangan bencana;
4. barang untuk keperluan museum, kebun binatang, konservasi alamdan tempat lain semacam itu yang terbuka untuk umum;
Impor barang yang dibebaskan dari pungutan BeaMasuk dan/atau PPN (Lanjutan 1)
5. barang untuk keperluan khusus kaum tunanetra dan penyandang cacatlainnya;
6. peti atau kemasan lain yang berisi jenazah atau abu jenazah;7. barang pindahan;8. barang pribadi penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas,
dan barang kiriman sampai batas jumlah tertentu sesuai denganketentuan perundang-undangan kepabeanan;
10. barang yang diimpor oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerahyang ditujukan untuk kepentingan umum;
11. persenjataan, amunisi, dan perlengkapan militer, termasuk sukucadang yang diperuntukkan bagi keperluan pertahanan dan keamanannegara;
Impor barang yang dibebaskan dari pungutan BeaMasuk dan/atau PPN (Lanjutan 2)
12. barang dan bahan yang dipergunakan untuk menghasilkan barangbagi keperluan pertahanan dan keamanan negara;
13. vaksin Polio dalam rangka pelaksanaan program Pekan ImunisasiNasional (PIN);
14. buku ilmu pengetahuan dan teknologi, buku pelajaran umum, kitabsuci, buku pelajaran agama, dan buku ilmu pengetahuan lainnya;
15. kapal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau dan kapalangkutan penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda, kapalpenangkap ikan, kapal tongkang, dan suku cadangnya, serta alatkeselamatan pelayaran dan alat keselamatan manusia;
Impor barang yang dibebaskan dari pungutan BeaMasuk dan/atau PPN (Lanjutan 3)
16. pesawat udara dan suku cadangnya serta alat keselamatanpenerbangan dan alat keselamatan manusia, peralatan untukperbaikan dan pemeliharaan;
17. kereta api dan suku cadangnya serta peralatan untuk perbaikanatau pemeliharaan serta prasarana perkeretaapian;
18. peralatan berikut suku cadangnya yang digunakan olehKementerian Pertahanan atau Tentara Nasional Indonesia;
19. barang untuk kegiatan hulu minyak dan gas bumi yang importasinyadilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama;
20. barang untuk kegiatan usaha panas bumi.
Tidak dipungut PPh pasal 22Pembayaran Rp2.000.000,00
Pembayaran yang dilakukan oleh pemungut pajaka. bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai
pemungut pajak pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, instansiatau lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnyaberkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang;
b. bendahara pengeluaran berkenaan dengan pembayaran atas pembelianbarang yang dilakukan dengan mekanisme uang persediaan (UP)
c. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat penerbit Surat PerintahMembayar yang diberi delegasi oleh KPA, berkenaan dengan pembayaranatas pembelian barang kepada pihak ketiga yang dilakukan denganmekanisme pembayaran langsung (LS);
yang jumlahnya paling banyak Rp2.000.000,00 dan tidak merupakanpembayaran yang terpecah-pecah;
Pembayaran Badan Tertentu TidakDipungut PPh pasal 22
1. Pembayaran Untuk Keperluan Kegiatan Usahanya Yang JumlahnyaPaling Banyak Rp 10.000.000, Dan Tidak Merupakan PembelianYang Terpecah-pecah;
2. Pembelian Batubara, Mineral Logam, Dan Mineral Bukan LogamDari Badan Atau Orang Pribadi Pemegang Izin UsahaPertambangan Yang Telah Dipungut Pajak Penghasilan Pasal 22Atas Pembelian Barang Dan/Atau Bahan-bahan Untuk KeperluanKegiatan Usaha
3. Badan Usaha tertentu meliputi:a. Badan Usaha Milik Negara;b. Badan Usaha Milik Negara yang dilakukan restrukturisasi oleh
Pemerintah; dan
Pembayaran Badan Tertentu TidakDipungut PPh pasal 22 (lanjutan)
c. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Petrokimia Gresik, PTPupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT PupukIskandar Muda, PT Telekomunikasi Selular, PT IndonesiaPower, PT Pembangkitan Jawa-Bali, PT Semen Padang, PTSemen Tonasa, PT Elnusa Tbk, PT Krakatau Wajatama, PTRajawali Nusindo, PT Wijaya Karya Beton Tbk, PT KimiaFarma Apotek, PT Kimia Farma Trading & Distribution, PTBadak Natural Gas Liquefaction, PT Tambang Timah, PTTerminal Petikemas Surabaya, PT Indonesia Comnets Plus, PTBank Syariah Mandiri, PT Bank BRISyariah, dan PT Bank BNISyariah,
Tidak dipungut PPh pasal 22Pembayaran Rp 20.000.000
• Pembelian bahan-bahan berupa hasil kehutanan,perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan yangjumlahnya paling banyak Rp20.000.000,00 tidak termasukPPN dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah yang belum melalui proses industri manufaktur untukkeperluan industri atau ekspor oleh badan usaha industriatau eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan,perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan.
Pembayaran Tidak dipungut PPh pasal 221. Pembayaran untuk:
a. pembelian bahan bakar minyak, bahan bakar gas, pelumas, benda-bendapos;
b. pemakaian air dan listrik;2. Pembayaran untuk pembelian minyak bumi, gas bumi, dan/atau produk
sampingan dari kegiatan usaha hulu di bidang minyak dan gas bumi yangdihasilkan di Indonesia dari:a. kontraktor yang melakukan eksplorasi, dan eksploitasi berdasarkan
kontrak kerja sama; ataub. kantor pusat kontraktor yang melakukan eksplorasi dan eksploitasi
berdasarkan kontrak kerja sama;2. Pembayaran untuk pembelian panas bumi atau listrik hasil pengusahaan panas
bumi dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha di bidang usaha panas bumiberdasarkan kontrak kerja sama pengusahaan sumber daya panas bumi;
LATIHAN SOALPERTEMUAN KE-10