pajak penghasilan pasal 22 dan 23

Upload: rolia

Post on 07-Mar-2016

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Perpajakan

TRANSCRIPT

PowerPoint Template

Landasan Hukum:Pasal 22 UU PPhPMK No. 154/ PMK.03/ 2010PMK No. 253/ PMK.03/ 2008

PPh Pasal 22

Pengecualian PPh 2223Pengecualian memerlukan bukti berupa Surat keterangan Bebas PPh 22 yang diterbitkan oleh Dirjen Pajak untuk:Impor barang dan/ atau penyerahan barang yang tidak terutang PPh.Emas batangan yang diproses untuk menghasilkan perhiasan untuk diimpor.

Pelaksanaan pengecualian dari pemungutan PPh 22 dilakukan oleh Ditjen Bea dan Cukai, dengan tata cara yang diatur oleh Dirjen Bea dan Cukai dan/ atau Ditjen Pajak.

Definisi3

3Pemungut, Penyetor, dan Pelapor (1)4Pemungut, Penyetor, dan Pelapor (2)5Tarif Pajak (1)6Pencatatan Transaksi PPh 22Bendaharawan Negara dan ImporPPh 22 Dipungut Bendaharawan NegaraJumlah pajak yang dipungut oleh bendaharawan merupakan pengurang kas yang diterima dicatat sebagai pembayaran pajak dimuka.PPN dan PPnBM tidak dicatat, namun bukti potongnya dimintakan untuk memperoleh restitusi pajak.

PPh 22 Atas ImporJumlah PPh 22 yang dibayarkan dicatat sebagai pajak dibayar dimuka.Untuk Bea Masuk dan PPnBM menjadi penambah nilai persediaan.

7IlustrasiKoperasi Medang Kamulan menerima pembayaran dari Kantor Humas Pemprov atas penyediaan furniture berbahan kayu jati senilai Rp 350.000.000,00. Berapakah beban PPh 22 dan bagaimana pernjurnalannya (metode periodik)?Jawaban:Beban PPh 22= 1,5% x 350.000.000= Rp 5.250.000,00Jurnal KoperasiJurnal Humas PemprovKas344.750.000Furniture 350.000.000Pajak dibayar di muka PPh 22 5.250.000Kas 344.750.000Penjualan350.000.000Utang PPh 22 5.250.0008CV. Pancala mengirimkan tagihan ke Pemprov Aceh atas pengadaan barang sebesar Rp 220.000.000,00 termasuk PPN. Pengadaan barang tersebut dikenai pemungutan PPh 22 sebesar 1,5%. Harga pokok penjualan atas barang tersebut adalah Rp 115.000.000,00. Bagaimanakah CV. Pancala melakukan penjurnalan?Jawaban:

Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Bendaharawan Negara)9

Ilustrasi - (Impor)PT. Kutai Kartanegara melakukan transaksi jual beli dengan Tenggarong Inc. yang berdomisili usaha di luar negeri atas sebuah mesin cetak tanpa menggunakan API. Nilai kontrak diketahui $ 10,000.00 berdasar ketentuan FOB shipping point. PT. Kutai Kartanegara mengasuransikan pengiriman tersebut dengan biaya premi sebesar 10% dari kontrak pembelian, dengan biaya pengangkutan senilai $ 1,500.00. Adapun Bea Masuk dan pungutan lain masing masing adalah senilai 20% dan Rp 5.000.000,00. Kurs yang ditetapkan oleh Menkeu adalah Rp 10.000,00/ $ sedangkan oleh BI Rp 9.500,00/ $. Berapakah besar beban PPh 22?Jawaban:

10

PT. Argabelah melakukan impor atas barang dengan nilai pembelian $ 36.000 (kurs KMK berlaku Rp 9.100/ $). Perusahaan membayar biaya asuransi dan pengangkutan masing masing sebesar 7,5% dan 5% dari nilai pembelian. Bea Masuk sebesar 10% dari CIF dan Bea Masuk lainnya $ 2.500. Penyerahan barang dikenai PPN dan PPnBM 20%. Jika perusahaan memiliki API (tarif PPh 22 2,5%), bagaimanakah penjurnalan dilakukan ?Jawaban:

Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Impor)11

Jawaban:

Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Impor)12

Tarif Pajak (2)13Tarif Pajak (3)14Pencatatan Transaksi PPh 22Industri TertentuPihak PemungutMencatat penerimaan kas dan mengakui utang pajak, sebab harus disetor ke kas negara.Pihak yang DipungutMencatat pembayaran tersebut sebagai pajak dibayar di muka pada saat pembelian, sebab kewajiban perpajakannya telah dipenuhi.15Ilustrasi(Industri Tertentu)Koperasi Holing mengadakan penjualan kepada Ny. Sima atas 1.000 rim kertas flano dengan nilai total Rp 77.000.000,00, termasuk PPN. Diketahui pula bahwa atas pembelian bubur kertas sebagai bahan baku, perusahaan telah dikenai PPh 22 senilai Rp 200.000,00. Berapakah PPh 22 yang dipungut Koperasi Holing dan bagaimana penjurnalannya dengan metode periodik?Jawaban:Beban PPh 22 = 0,1% x (100%/ 110%) x 77.000.000= Rp 700.000,00Jurnal Koperasi HolingPiutang dagang77.700.000Penjualan70.000.000Utang PPh 22 700.000PPN keluaran 7.000.00016

CV. Talkandha merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pencetakan plat baja untuk keperluan industri. Di suatu transaksi, perusahaan mencatatkan penjualan kredit sebesar Rp 575.000.000,00, tidak termasuk PPN dan PPh 22 (tarif 0,3%), dengan harga pokok penjualan sebesar Rp 465.000.000,00. Bagaimana penjual dan pembeli melakukan pencatatan?Jawaban:

Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Industri Tertentu)17

Sanksi TarifCV. Tarumanegara melakukan pembelian lima keranjang ikan patin senilai Rp 1.500.000,00 per keranjang untuk keperluan ekspor, dengan biaya pengiriman sebesar Rp 50.000,00 ditanggung Tn. Mulawarman sebagai pedagang pengumpul. Jika Tn. Purnawarman tidak memiliki NPWP, berapakah besar PPh 22 yang harus dipungut oleh PT. Kutai Kartanegara?Jawaban:Tarif PPh 22= 0,25% x (1 + 100%)= 0,5%Beban PPh 22 = 0,5% x 5 x 1.500.000= Rp 37.500,0018

Bagi WP yang tidak memiliki NPWP,tarif lebih tinggi 100% untuk PPh 22 tidak final.IlustrasiSaat Terutang dan PelunasanPemungutan pajak terutang dilakukan saat pembayaran kecuali ditetapkan berlainan oleh Menkeu. Pengecualian tersebut antara lain:19Kegiatan ImporSaat pembayaran bea masuk.Kecuali jika pembayaran bea masuk ditunda/ dibebaskan, pemungutan dilakukan saat penyelesaian Pemberitahuan Impor Barang (PIB).Kegiatan Pembelian BarangSaat pembayaran.Pembelian Hasil ProduksiSaat penjualan.Penjualan Hasil Produksi/ Pengolahan BarangSaat penerbitan delivery order.Penyetoran hasil pungutan dilakukan ke Bank Persepsi atau Kantor Pos.Objek Dikecualikan dari Pemungutan (1)20Impor barang dan/ atau penyerahan barang yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tidak terutang PPh.Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan/ atau PPN.Impor sementara, jika pada waktu impornya nyata nyata dimaksudkan untuk diekspor kembali.Impor kembali, yang meliputi barang barang yang diimpor kembali dalam kualitas yang sama atau barang yang telah diekspor untuk perbaikan, pengerjaan dan pengujian yang memenuhi syarat yang ditentutakn Ditjen Bea dan Cukai.Objek Dikecualikan dari Pemungutan (2)21Pembayaran atas pengadaan barang bagi institusi pemerintah jika berjumlah maksimal Rp 2.000.000,00 dan tidak merupakan pembayaran terpecah-pecah; atau jika ditujukan untuk pembelian BBM, listrik, gas, pelumas, air minum/ PDAM, dan benda pos.Pembayaran untuk pembelian gabah dan/ atau beras oleh Perum Bulog.Emas batangan yang akan diproses untuk menghasilkan barang perhiasan dari emas yang ditujukan untuk ekspor.Pembayaran untuk pembelian barang sehubungan dengan penggunaan dana BOS.IlustrasiFa. Kalingga menandatangani kontrak dengan Pemerintah Kota Pasuruan untuk melakukan penyediaan ATK senilai Rp 110.000.000,00. Berapakah besar beban PPh 22?Jika kontrak tersebut meliputi pula penyediaan 1000 lembar perangko nominal Rp 6.000,00 at cost, berapakah besar beban PPh 22?

Jawaban:Beban PPh 22 = 1,5% x 110.000.000= 1,5% x 110.000.000= Rp 1.650.000,00Beban PPh 22= 1,5% x (110.000.000 60.000.000)= 1,5% x 50.000.000= Rp 750.000,00

22

Landasan Hukum:Pasal 23 UU PPhPMK No. 244/ PMK.03/ 2008

PPh Pasal 23

Definisi25

25Pemotong, Penyetor, dan Pelapor26Tarif Pajak27Jasa penilai (appraisal);Jasa aktuaris;Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan;Jasa perancang (design);Jasa pengeboran (drilling) di bidang penambangan minyak dan gas bumi (migas), kecuali yang dilakukan oleh bentuk usaha tetap (BUT);Jasa penunjang di bidang penambangan migas;Jasa penambangan dan jasa penunjang di bidang penambangan selain migas;Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara;Jasa penebangan hutan;Jasa pengolahan limbah;Jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services)Jasa perantara dan/atau keagenan;Lingkup Jasa Dikenai PPh 23 (1)PMK No. 244/ PMK. 03/ 200828Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang dilakukan oleh Bursa Efek, KSEI dan KPEI;Jasa custodian/penyimpanan /penitipan, kecuali yang dilakukan oleh KSEI;Jasa pengisian suara (dubbing) dan/atau sulih suara;Jasa mixing film;Jasa sehubungan dengan software computer, termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan;Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, dan/atau TV kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, TV kabel, alat transportasi/kendaraan dan/atau bangunan, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/atau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;Lingkup Jasa Dikenai PPh 23 (2)PMK No. 244/ PMK. 03/ 200829Jasa maklon;Jasa penyelidikan dan keamanan;Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer;Jasa pengepakan;Jasa penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang atau media lain untuk penyampaian informasi;Jasa pembasmian hama;Jasa kebersihan atau cleaning service;Jasa catering atau tata boga.Lingkup Jasa Dikenai PPh 23 (3)PMK No. 244/ PMK. 03/ 200830Pencatatan Transaksi PPh 23Tidak FinalPihak Pemotong (Pihak yang Membayar)Mencatat utang pajak pada saat pembayaran dilakukan.Pajak akan mengurangi kas yang diberikan namun tidak mengurangi beban perusahaan.Pajak yang dipotong akan disetorkan pada bulan berikutnya.Saldo utang pajak di neraca Jumlah yang belum disetorkan.Jika beban tidak dipungut pajak Beban tidak boleh menjadi pengurang.

Pihak yang Dipotong Pajaknya (Pihak yang Menerima Pembayaran)Mencatat sebagai pajak dibayar di muka pada saat pendapatan diakui.Jumlah kas yang diterima lebih sedikit dari pendapatan yang diakui.31Ilustrasi32PT. Kanjuruhan menandatangani sebuah kontrak untuk melaksanakan pengolahan limbah dengan teknik sanitary landfill di 10 lokasi dengan imbalan jasa sebesar Rp 35.000.000,00. Berapakah besarnya PPh 23 yang dipotong oleh klien terhadap PT. Kanjuruhan dan bagaimana penjurnalannya saat pembayaran?Jawaban:Beban PPh 23= 2% x 35.000.000= Rp 700.000,00Jurnal PT. KanjuruhanKlienKas34.300.000Beban operasi35.000.000Pajak dibayar di muka PPh 2 700.000Kas34.300.000Pendapatan jasa35.000.000Utang PPh 23 700.000

Ilustrasi33Tn. Balaputradewa meminjam uang pada 1 Juli 2012 senilai Rp 1.000.000,00 kepada Tn. Samarotungga dengan bunga 8% per tahun. Kesepakatan mensyaratkan Tn. Balaputradewa membayarkan bunga pada 31 Juni 2012 dan 2013, serta mengembalikan seluruh pokok pinjaman pada saat pembayaran bunga kedua. Berapakah besar beban PPh 23 masing masing di tahun 2012 dan 2013?

Jawaban:Beban PPh 23 2012= Beban PPh 23 2013= 15% x 8% x 1.000.000= 15% x 80.000= Rp 120.000,00

Ilustrasi34Koperasi Blambangan diminta untuk menyajikan hidangan di kegiatan simposium regional untuk 300 orang dengan nilai Rp 15.000,00 per orang. Berapakah besarnya PPh 23 yang dipotong oleh panitia dan bagaimana penjurnalannya?

Jawaban:Beban PPh 23= 2% x 300 x 15.000= 2% x 4.500.000= Rp 90.000,00Jurnal PT. KanjuruhanPanitiaKas4.410.000Beban konsumsi4.500.000Pajak dibayar di muka PPh 2 90.000Kas4.410.000Pendapatan jasa4.500.000Utang PPh 23 90.000

Fa. Kurusetra merupakan perusahaan yang menjalankan kegiatan produksi dengan menggunakan mesin yang sebagian di antaranya disewa dari pihak ketiga. Fa. Kurusetra melakukan pembayaran biaya sewa setiap bulan ketiga dan bulan kesembilan tahun berjalan untuk nilai sewa selama satu semester, sekaligus memotong PPh 23 dengan tarif 2%. Meski demikian, baik Fa. Kurusetra maupun perusahaan penyewa tetap melakukan pengakuan pendapatan dan beban untuk setiap bulan di pembukuan masing masing. Jika nilai sewa per bulan adalah Rp 1.750.000,00, bagaimanakah penjurnalan dilakukan?Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Sewa Aset)35

Jawaban:

Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Sewa Aset)36

PT. Kiskendha melakukan pembayaran dividen tahunan senilai Rp 275,00 per lembar saham kepada sepuluh pemegang saham yang masing masing memiliki 100 lot saham. Atas pembayaran dividen dikenai pemotongan PPh 23 dengan tarif 15%. Bagaimana perusahaan dan masing masing pemegang saham melakukan pencatatan saat pengumuman dan saat pembayaran?Jawaban:Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Dividen)37

Pencatatan Transaksi PPh 23FinalPihak Pemotong Mencatat seperti dalam memperlakukan pajak tidak final.Pihak yang Dipotong PajaknyaPencatatan dapat dilakukan dengan dua pendekatan:Mencatat Gross Seperti pajak tidak final.Mencatat Net Hanya sebesar nilai setelah pajak.Pilihan tergantung bagaimana perusahaan menentukan sistem pembukuan.Standar akuntansi tidak menjelaskan secara rinci perlakuan pajak final ini, sehingga dalam praktik kedua pendekatan dapat diterapkan.Dampak yang terjadi Tarif pajak efektif akan sangat berbeda antara kedua pendekatan.38Ilustrasi39Koperasi Pajajaran memiliki sebuah gelanggang olahraga yang disewakan kepada Nn. Dyah Pitaloka selama 3 hari 3 malam untuk penyelenggaraan pernikahan putra semata wayangnya. Atas maksud memastikan kesempurnaan perhelatan, Nn. Dyah Pitaloka meminta penyediaan tiga set generator yang harus dipindahkan dari fasilitas produksi Koperasi Pajajaran. Kedua pihak bersepakat atas nilai Rp 30.000.000,00 sebagai akad atas keseluruhan kontrak. Sebagai informasi tambahan, Koperasi Pajajaran telah menggunakan acuan biaya sewa generator sebesar Rp 250.000,00 per hari yang lebih tinggi dari standar normal Rp 50.000,00 per hari akibat harus dihentikannya kegiatan fasilitas produksi. Berapakah besar beban pajak?

Jawaban:Beban PPh 23= 2% x 3 x 3 x 250.000= 2% x 2.250.000= Rp 45.000,00Beban PPh Final= 10% x (30.000.000 2.250.000)= Rp 2.775.000,00

CV. Mahameru merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pemberian jasa perencanaan konstruksi sekaligus jasa konsultansi teknik. CV. Mahameru baru saja mengirimkan tagihan kepada Pemkab Maumere atas pemberian jasa senilai Rp 525.000.000,00. Atas tagihan tersebut, penghasilan yang berasal dari jasa perencanaan konstruksi dikenai PPh final senilai Rp 9.250.000,00 dan penghasilan yang berasal dari jasa konsultansi teknik dikenai PPh 23 sebesar Rp 1.250.000,00. Bagaimanakah CV. Mahameru melakukan pencatatan berdasar metode Gross atau Net? Berapakah tarif pajak efektif masing masing?Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Jasa Konstruksi)40Jawaban:

Ilustrasi(Pencatatan Transaksi Jasa Konstruksi)41

Kasus Khusus: Sinematografi42Royalti adalah nilai yang diterima atau diperoleh pemegang hak cipta dengan memberikan hak cipta hasil karya sinematografi kepada pihak lain sebesar:

Seluruh penghasilan, jika pihak lain berhak mengumumkan dan/ atau memperbanyak ciptaannya dengan persyaratan tertentu; atau10% dari bagi hasil, jika pihak lain berhak mengumumkan dan/ atau memperbanyak ciptaannya dengan persyaratan tertentu dengan pola bagi hasil antara pencipta dan pemilik bioskop.

Besaran Jumlah Bruto43Bukti Pendukung Rincian Tagihan44Ilustrasi45Fa. Mengwi sebagai pihak pertama pada tanggal 2 Maret 2012 menandatangani kontrak dengan Koperasi Wora - Wari selaku perusahaan agen periklanan sebagai pihak kedua untuk membuat media. Rincian keterangan terkait nilai kontrak adalah:Pembelian material iklanRp 35.000.000,00Jasa konsultan iklan 7.500.000,00Upah agen 5.000.000,00Biaya pemasangan iklan ke perusahaan media 50.000.000,00TotalRp 97.500.000,00Berapakah besarnya PPh 23 yang dipotong antar setiap pihak yang terlibat dalam kontrak ini?

Ilustrasi46Jawaban:Beban PPh 23 dipotong Koperasi Wora Wari kepada Fa. Mengwi, jika terdapat bukti pendukung rincian transaksi= 2% x (7.500.000 + 5.000.000)= 2% x 12.500.000= Rp 250.000,00Jika tidak terdapat bukti pendukung rincian transaksi= 2% x (7.500.000 + 5.000.000 + 35.000.000)= 2% x 47.500.000= Rp 950.000,00Beban PPh 23 dipotong Fa. Mengwi kepada perusahaan media= 2% x 50.000.000= Rp 1.000.000,00

Ilustrasi47CV. Daha yang beraktivitas menyediakan Asisten Rumah Tangga (ART) mendapat kontrak untuk menyediakan 5 orang ART, tetapi tenaga kerja dimaksud tetap menjadi tenaga kerja CV. Daha. Kontrak menyepakati bahwa pembayaran atas penyerahan jasa oleh CV. Daha terdiri atas gaji tenaga kerja sebesar Rp 2.500.000,00 per orang per bulan dan imbalan atas penyediaan ART sebesar Rp 500.000,00 per bulan. Berapakah besarnya PPh 23 yang dipotong oleh klien?

Jawaban:Jika terdapat bukti pendukung atas rincian besarnya tagihan, makaBeban PPh 23= 2% x 500.000 = Rp 10.000,00Jika tidak terdapat bukti pendukung rincian besarnya tagihan, makaBeban PPh 23= 2% x 13.000.000 = Rp 260.000,00

Objek Dikecualikan dari Pemungutan48Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank.Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa dengan hak opsi.Dividen yang diterima atau diperoleh PT. dari badan usaha yang didirikan dan berkedudukan di Indonesia dengan syarat:Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan.Kepemilikan saham paling rendah 25% dari jumlah yang disetor.

Bagian laba dari persekutuan yang modalnya tidak terdiri atas saham saham.SHU Koperasi.Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada badan usaha atau jasa keuangan (penyalur pinjaman/ pembiayaan sesuai PMK).Ilustrasi49PT. Sriwijaya merupakan penanam saham terbesar di PT. Palembang dengan kepemilikan sejumlah 100.000 lembar saham biasa dari total 500.000 lembar yang beredar dan 1.000.000 lembar yang diotorisasi. Di tahun 2012, PT. Palembang membagikan dividen kas senilai total Rp 75.000.000 bagi seluruh pemegang saham biasa.Berapakah besar beban PPh 23 atas penghasilan dividen PT. Sriwijaya?Bagaimana perubahan atas jawaban anda di point (a) jika ternyata PT. Sriwijaya hanya memiliki 300.000 saham beredar?Bagaimana perubahan atas jawaban anda di point (a) jika PT. Sriwijaya melakukan stock split dengan rasio 3:1 sebelum pengumuman pembagian dividen?Bagaimana perubahan atas jawaban anda di point (a) jika ternyata PT. Sriwijaya hanya mengkreditkan akun Laba Ditahan sebesar Rp 25.000.000,00 atas pembagian dividen tersebut?Ilustrasi50Jawaban:Beban PPh 23= 15% x (100.000/ 500.000) x 75.000.000= 15% x 15.000.000= Rp 2.250.000,00Beban PPh 23 yang dikenakan akan berubah menjadi Rp 0,00. Hal ini disebabkan karena kepemilikan PT. Sriwijaya dengan demikian mencapai 33% sehingga pendapatan atas dividen dari PT. Palembang dikecualikan dari objek pajak.Beban PPh 23 yang dikenakan akan tetap senilai Rp 2.250.000,00 sebab tidak terdapat perubahan proporsi kepemilikan dan jumlah dividen yang dibagikan.Beban PPh 23= 15% x (100.000/ 500.000) x 25.000.000= 15% x 55.000.000= Rp 750.000,00

Saat Terutang, Penyetoran, dan Pelaporan51Saat terutang adalah pada akhir bulan dilakukannya pembayaran atau akhir bulan terutangnya penghasilan yang bersangkutan, tergantung yang lebih dahulu terjadi.Saat penyetoran selambat-lambatnya adalah tanggal 10 bulan takwim berikutnya setelah bulan saat terutangnya pajak.Saat pelaporan Surat Pemberitahuan Masa oleh pemotong selambat-lambatnya adalah 20 hari setelah masa pajak berakhir.Pemotong wajib memberikan tanda bukti pemotongan kepada WP dalam negeri atau BUT yang dipotong.Dialektika Pajak:Liquidating Dividend5253Dr. Dwi MartaniDepartemen Akuntansi [email protected] atau [email protected]/ 08161932935http:/staff.blog.ac.id/martani/ atau dwimartani.com

Terima KasihSheet1Piutang dagang170,000,000Pajak dibayar di muka PPh 2230,000,000Penjualan200,000,000Harga pokok penjualan115,000,000Persediaan115,000,000

Sheet1Cost10,000,000.00Insurance (10% dari Cost)1,000,000.00Freight1,500,000.00CIF12,500,000.00Bea Masuk (20% dari CIF)2,500,000.00Pungutan Lain5,000,000.00DPP PPN20,000,000.00Beban PPh 22 (Tarif 5% dari nilai impor)1,000,000.00

Sheet1PenghitunganCost36,000Insurance (7,5%)2,700Freight (2,5%)1,800CIF40,500Bea Masuk (10% CIF)4,050Bea Masuk lainnya2,500Nilai impor (DPP PPh 22, PPN, PPnBM)$47,050.00PPnBM (20% DPP)$9,410.00PPh 22 (2,5% DPP)$1,176.25PPN (10% DPP)$4,705.00

Sheet1Nilai persediaan dicatat: (47.050 + 9.410) x 9.100)513,786,000Nilai Pajak dibayar di muka PPh 22: 1.176,25 x 9.10010,703,875Nilai PPN masukan: 4.705 x 9.10042,815,500

PenjurnalanPersediaan513,786,000Pajak dibayar di muka PPh 2210,703,875PPN masukan42,815,500Kas567,305,375

Sheet1Penjual (CV. Talkandha)Piutang dagang634,225,000Penjualan575,000,000PPN keluaran57,500,000Utang PPh 221,725,000Harga pokok penjualan465,000,000Persediaan465,000,000

PembeliPersediaan575,000,000PPN masukan57,500,000Pajak dibayar di muka PPh 221,725,000Utang dagang634,225,000

Sheet1Pemotong (Fa. Kurusetra)Utang sewa3,500,000Beban sewa1,750,000Sewa dibayar di muka5,250,000Kas10,290,000Utang PPh 23210,000Pihak yang Dipotong Pajaknya (Pemilik mesin)Kas10,290,000Pajak dibayar di muka PPh 23210,000Piutang sewa3,500,000Pendapatan sewa1,750,000Pendapatan sewa diterima di muka5,250,000

Sheet1Pemotong (PT. Kiskendha)Pihak yang Dipotong Pajaknya (Untuk Satu Pemegang Saham)Saat PengumumanSaat PengumumanLaba ditahan137,500,000Piutang dividen20,625,000Utang dividen116,875,000Pajak dibayar di muka PPh 23116,875,000Utang PPh 2320,625,000Penghasilan dividen137,500,000Saat PembagianSaat PembagianUtang dividen116,875,000Kas116,875,000Kas116,875,000Piutang dividen116,875,000

Sheet1Metode GrossPiutang dagang514,500,000Pajak dibayar di muka PPh Final9,250,000Pajak dibayar di muka PPh 231,250,000Pendapatan jasa525,000,000Tarif pajak efektif: (9.250.000+1.250.000)/ 525.000.000: 2%Metode NetPiutang dagang514,500,000Pajak dibayar di muka PPh 231,250,000Pendapatan jasa515,750,000Tarif pajak efektif:1.250.000/ 515.750.000: 0,2424%