makalah pajak penghasilan pasal 23

21
MAKALAH UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK PENGHASILAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 Kelompok: Aldian Kurnia Putra Ardi Wahyudi Ferry Laksono Ibnu Mustaqim Ipan Sunarya Kelas: Pendidikan IPS 2A Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Upload: ardi-wahyudi

Post on 03-Jul-2015

3.985 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

MAKALAH

UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

Kelompok:

Aldian Kurnia Putra

Ardi Wahyudi

Ferry Laksono

Ibnu Mustaqim

Ipan Sunarya

Kelas: Pendidikan IPS 2A

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 2: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah dan

rahmat-Nya kepada kita semua. Tak lupa shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad

SAW, yang mana beliau merupakan panutan terbaik sepanjang hayat.

Penyusun mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak, dalam hal ini dosen

pengampu mata kuliah Pengantar Perpajakan dan ucapan terima kasih juga kami sampaikan

kepada semua pihak yang telah membantu, langsung maupun tak langsung, yang tak dapat

disebutkan satu persatu.

Penyusun menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam isi makalah yang kami buat.

Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat dipersilahkan untuk diberikan.

Jakarta, 17 Maret 2011

Penyusun

1

Page 3: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

Daftar Isi

kata Pengantar.........................................................................................................................1

Bab 1. Pendahuluan................................................................................................................. 3

Bab 2. Isi Materi

Pajak Penghasilan Pasal 23..................................................................................................4

Objek Pph Pasal 23.............................................................................................................. 4

Bukan Objek Pajak Penghasilan Pasal23..............................................................................4

Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23.............................................................................5

Tarif Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23.....................................................................6

Contoh Kasus Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 23........................................................10

2

Page 4: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

BAB 1. PENDAHULUAN

Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan

yang bersifat memaksa dan berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat

kontraprestasi langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya

kemakmuran pajak.

Pemungutan pajak di Indonesia mengacu pada sistem self-assesment yaitu sistem

pemungutan pajak yang memberikan wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada

wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri

besarnya pajak yang harus dibayar.

Pajak penghasilan dikenakan kepada subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang

diterima dalam tahun pajak. Subjek pajak tersebut disebut wajib pajak

3

Page 5: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

BAB 2. ISI MATERI

PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

Pajak penghasilan pasal 23 mengatur mengenai pemotongan pajak atas penghasilan

yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap bersal dari

modal, penyerahan modal, penyerahan jasa atau penyelenggaraan kegiatan selain yang

dipotong pajak penghasilan pasal 21.

OBJEK PPH PASAL 23

Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 23 adalah:

1. Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dari perusahaan

asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha (USH) koperasi.

2. Bunga, termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian

hutang.

3. Royalti

4. Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah dipotong pajak

penghasilan oleh penyelenggara kegiatan.

5. Bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi

6. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, kecuali sewa

dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan hartanya (misalnya sewa

mobil, sewa kantor, sewa rumah dan sewa gudang) yang telah dikenai pajak

penghasilan bersifat final.

7. Imbalan jasa sehubungan dengan jasa tehnik, jasa manajemen, jasa konstruksi,

jasa konsultasi, dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong Pajak Penghasilan

Pasal 21.

BUKAN OBJEK PAJAK PENGHASILAN PASAL23

Penghasilan yang dibebaskan dari pemotongan pajak adalah sebagai berikut:

1. Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bank.

4

Page 6: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

2. Sewa yang dibayarkan atau terutang sehubungan dengan sewa guna usaha

dengan hak opsi.

3. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas

sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, BUMN, atau BUMD, dari penyertaan

modal pada badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha

milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan

bertempat kedudukan di indonesia dengan syarat dividen tersebut berasal dari

cadangan laba yang ditahan dan bagi perseroan terbatas, badan usaha milik

negara dan badan usaha milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan

saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah

modal yang disetor.

4. Bagian laba yang diterima atau yang diperoleh anggota dari poerseroan

komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan,

perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak

investasi kolektif sisa hasil usaha koperasi yang dibayarkan oleh koperasi kepada

anggotanya.

5. Penghasilan yang dibayar atau terutang kepada bada usaha atas jasa keuangan

yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman dan/ pembiayaan yang diatur dengan

Peraturan Mentri Keuangan.

6. Penghasilan sehubungan dengan jasa keuangan yang dibayarkan atau terutang

kepada badan usaha yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman dan/

pembiayaan, berupa bunga atau imbalan lain yang diberikan atas penyaluran

pinjaman dan/ pemberian pembiayaan, termasuk yang menggunakan

pembiayaan berbasis syariah.

Badan usaha yang berfungsi sebagai penyalur pinjaman dan/ pembiayaan tersebut

terdiri dari:

a. Perusahaan pembiayaan yang merupakan badan usaha diluar bank dan lembaga

keuangan bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang

termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dan telah memperoleh izin

usaha dari Mentri Keuangan.

5

Page 7: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

b. BUMN atau BUMD yang khusus didirikan untuk memberikan sarana pembiayaan

bagi usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi, termasuk PT (persero)

Permodalan Nasional Madani

PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

Pemotongan PPh Pasal 23 adalah:

1. Badan pemerintah

2. Subjek pajak dalam negeri

3. Penyelenggra kegiatan

4. Bentuk usaha tetap

5. Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya

TARIF PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23

Dipotong dari penghasilan bruto sebesar 15% atas:

a. Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari

perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil

usaha koperasi, kecuali dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak

orang pribadi dalam negeri dikenai Pajak Penghasilan sebesar 10% dan

bersifat final.

b. Bunga, termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan

pengembalian hutang.

c. Royalti

d. Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah dipotong

pajak penghasilan Pasal 21

Dipotong dari perkiraan penghasilan bruto sebesar 2% atas:

a. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta.

Kecuali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta

6

Page 8: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

(misalnya sewa mobil, sewa kantor, dan gudang) yang telah dikenai pajak

penghasilan.

b. Imbalan jasa sehubungan dengan jasa tehnik, jasa manajemen, jasa

konstruksi, jasa konsultasi, dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong

Pajak Penghasilan Pasal 21.

Imbalan sehubungan dengan jasa lain-lain terdiri dari:

1. Jasa penilaian

2. Jasa aktruaris

3. Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan

4. Jasa perancangan

5. Jasa pengeboran di bidang penambangan minyak dan gas bumi, kecuali

yang dilakukan oleh BUT.

6. Jasa penunjang dibidang penambangan gas

Jasa penunjang dibidang penambangan migas adalah jasa penunjang di

bidang penambangan migas dan panas bumi berupa:

Jas penyemenan dasar, yaitu penempatan bubur semen secara

tepat diantara pipa selubung dan lubang sumur

Jasa penyemenan perbaikan, yaitu penempatan bubur semen

untuk penyumbatan kembali formasi yang sudah kosong,

penutupan sumur, atau perbaikan penyemenan dasar yang gagal.

Jasa pengontrolan pasir, yaitu jasa yang menjamin bahwa bagian-

bagian formasi yang tidak terkondolisasi ke dalam pipa produksi

Jasa perekatan hidrolika, yaitu pekerjaan yang dilakukan dalam hal

pengemasan tidak cocok.

jasa reparasi pompa reda

jasa pemasangan instalasi dan perawatan

jasa penggantian material

jasa mud logging, yaitu yang memasukkan lumpur kedalam sumur

Jasa mud engineering

Jasa well logging & perforating

Jasa stimulasi dan secondary decovery

7

Page 9: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

Jasa well testing & wire line service

Jasa alat kontrol navigasi lepas pantai yang berkaitan dengan

drilling

Jasa mobilisasi dan demobilisasi anjungan drilling

Jasa lainnya yang sejenis di bidang pengeboran migas

7. Jasa penambangan dan jasa penunjang dibidang penambangan selain

migas.

Jasa penambangan dan jasa penunjang dibidang penambangan selain

migas adalah semua jasa penambangan dan jasa penunjang dibidang

pertambangan umum berupa:

Jasa pengeboran

Jasa penebasan

Jasa pengupasan dan pengeboran

Jasa penambangan

Jasa pengangkutan / sistem transportasi, kecuali jasa angkutan

umum

Jasa pengolahan bahan galian

Jasa reklamasi tambang

Jasa pelaksanaan mekanikal, elektrikal, manufaktur, fabrasi, dan

penggalian tanah

Jasa lainnya yang sejenis dibidang pertambangan umum

8. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara, berupa:

a. Bidang aeronautika, termasuk:

Jasa pendaratan, penempatan, penyimpanan pesawat udara dan

jasa lainnya sehubungan dengan pendaratan pesawat udara

Jasa penggunaan jembatan pintu

Jasa pelayanan penerbangan

Jasa ground handling, yaitu pengurusan seluruh atau sebagian dari

proses pelayanan penumpang dan bagasinya serta kargo, yang

8

Page 10: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

diangkut dengan pesawat udara, baik yang berangkat maupun

yang datang, selama pesawat udara di darat

Jasa penunjang lain di bidang aeronautika

b. Bidang non-aeronautika, termasuk:

Jasa cetering di pesawat dan jasa pembersihan pantry pesawat

Jasa penunjang lain di bidang non-aeronautika

9. Jasa penebangan hutan

10. Jasa pengolahan limbah

11. Jasa penyediaan tanaga kerja

12. Jasa perantara dan/ keagenan

13. Jasa dibidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang dilakukan

oleh Bursa Efek, KSEI dan KPEI

14. Jasa kostodian / penyimpanan/ penitipan, kecuali yang dilakukan oleh

KSEI

15. Jasa pengisian suara dan/ sulih suara

16. Jasa mixing film

17. Jasa sehubungan dengan soft were komputer, termasuk perawatan,

pemeliharaan, dan perbaikan

18. Jasa pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, dan TV

kabel, selain yang dilakukan oleh wajib pajak yang ruang lingkupnya di

bidang konstruksi dan mempunyai izin atau sertifikat pengusaha

konstruksi

19. Jasa perbaikab/perawatan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC,

dan TV kabel, selain yang dilakukan oleh wajib pajak yang ruang

lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin atau sertifikat

pengusaha konstruksi

20. Jasa maklon

Adalah pemberian jasa dalam rangka proses pengerjaanya dilakukan oleh

pihak pemberi jasa yang spesifikasi, bahan baku dan/ barang setengah

jadi dan/ bahan penolong/pembantu yang akan diproses sebagian atau

9

Page 11: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

seluruhnya disediakan oleh pengguna jasa dan kepemilikan atas barang

jadi berada pada penggunaan jasa

21. Jasa penyelidikan dan keamanan

22. Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer, yaitu kegiatan usaha

yang dilakukan oleh pengsaha jasa penyelenggara kegiatan meliputi

antara lain penyelenggara pameran, konvesi, pegelaran musik, pesta,

seminar, peluncuran produk, konferensi pers, dan kegiatan lain yang

memanfaatkan jasa penyelenggaraan kegiatan

23. Jasa pengepakan

24. Jasa penyediaan tempat dan/ waktu dalam media masa, media luar ruang

atau lain untuk penyampaian informasi

25. Jasa pembasmian hama

26. Jasa kebersihan atau cleaning service

27. Jasa katering atau tataboga

Dalam hal Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan tersebut tidak

memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi

100% dari tarif di atas.

10

Page 12: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

Contoh Kasus Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 23

1. PT. Sukses Gemilang, membagikan dividen masing-masing Rp 10,000,000 kepada 20

pemegang sahamnya. Atas dividen yang dibagikan, PT. Sukses Gemilang wajib

memungut PPh Pasal 23.

Jawab:

Tarif PPh Pasal 23 atas dividen adalah 15% , sehingga besarnya PPh Pasal 23 yang

dipotong kepada masing-masing pemegang saham dihitung dengan rumus:

PPh Pasal 23 = Tarif (persen) x Jumlah Bruto (Rp)

= 15% x Rp 10,000,000

= Rp 1,500,000

Total PPh Pasal 23 yang dipotong (untuk 20 orang) = 20 orang x Rp 1,500,000

= Rp 30,000,000

Jadi PT Sukses Gemintang wajib menyetorkan pajak atas pembagian dividen sebesar

Rp. 30,000,000,- kepada negara.

2. PT Harum Food Industry memperoleh penghasilan atas jasa catering-nya sebesar Rp.

100.000.000. Berapakah jumlah potongan PPh pasal 23 yang harus disetorkan?

Jawab:

Kita asumsikan perusahaan ini memiliki NPWP

Tarif PPh pasal 23 atas jasa catering adalah 2%

Maka, PPh pasal 23 = Penghasilan x Nilai PPh

= Rp 100.000.000 x 2%

= Rp 2.000.000

3. PT Elex Media merupakan perusahaan di bidang jasa sulih suara (dubbing).

Perusahaan ini lalu melakukan dubbing atas film asing. PT. Elex Media memperoleh

penghasilan sebesar Rp 450.000.000. Berapakah jumlah potongan PPh pasal 23 yang

harus disetorkan?

11

Page 13: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

Jawab:

Kita asumsikan perusahaan ini memiliki NPWP

Tarif PPh pasal 23 atas jasa dubbing adalah 2%

Maka, PPh pasal 23 = Penghasilan x Nilai PPh

= Rp 450.000.000 x 2%

= Rp 9.000.000

4. PT. Maju Jaya adalah perusahaan jasa bidang pengolahan limbah. Perusahaan ini

belum memiliki NPWP Penghasilan perusahaan ini adalah Rp. 125.000.000.

Berapakah PPh pasal 23 yang harus disetorkan?

Jawab:

Karena PT Maju Jaya belum memiliki NPWP, maka pengenaan pajak sebesar 4%

Maka, PPh pasal 23 = Penghasilan x Nilai PPh

= Rp 125.000.000 x 4%

= Rp 5.000.000

5. PT Future Tech adalah perusahaan jasa maintenance software. PT Future Tech

mendapat tugas memelihara sistem software perpustakaan UIN Jakarta. Atas tugas

ini, PT Future Tech mendapatkan penghasilan sebesar Rp.50.000.000. Berapakah PPh

pasal 23 yang harus disetorkan?

Jawab:

Kita asumsikan perusahaan ini memiliki NPWP

Tarif PPh pasal 23 atas jasa perawatan software adalah 2%

Maka, PPh pasal 23 = Penghasilan x Nilai PPh

= Rp 50.000.000 x 2%

= Rp 1.000.000

12

Page 14: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

6. PT Moalama Jaya mendapat hadiah dari salah satu supliernya. Hadiahnya berupa 1

(satu) unit Dump Truck Volvo K-series. PT Moalama Jaya belum memiliki NPWP.

Berapakah PPh pasal 23 yang harus dibayarkan?

Jawab:

Tarif PPh pasal 23 atas hadiah adalah 30% karena PT Moalama Jaya belum memiliki

NPWP.

Karena hadiah bukan berupa uang, maka nilai truk diasumsikan dengan nilai jual

terbaru. Kita asumsikan harga terbaru sebesar Rp. 501.000.000

Maka, PPh pasal 23 = Nilai hadiah x Nilai PPh

= Rp 501.000.000 x 30%

= Rp 150.300.000

7. Promotor Java Musikindo menggelar konser musik band luar negeri, Metallica. Acara

tersebut berlangsung meriah dan Java Musikindo meraup penghasilan sebesar Rp.

1.000.000.000. Berapakah PPh pasal 23 yang harus dibayarkan?

Jawab:

Kita asumsikan perusahaan ini memiliki NPWP

Tarif PPh pasal 23 atas jasa penyelenggaraan kegiatan atau event organizer adalah

2%.

Maka, PPh pasal 23 = Penghasilan x Nilai PPh

= Rp 1.000.000.000 x 2%

= Rp 2.000.000

8. PT Marathon adalah perusahaan jasa pengeboran minyak. PT Marathon mendapat

order pengeboran sumur minyak dan mendapat penghasilan sebesar Rp

750.000.000. Berapakah PPh pasal 23 yang harus dibayarkan?

Jawab:

13

Page 15: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

Kita asumsikan perusahaan ini memiliki NPWP

Tarif PPh pasal 23 atas jasa pengeboran adalah 2%.

Maka, PPh pasal 23 = Penghasilan x Nilai PPh

= Rp 750.000.000 x 2%

= Rp 15.000.000

9. PT Statuta Resik adalah perusahaan jasa cleaning service. Penghasilan perusahaan ini

selama setahun adalah Rp 254.000.000. Berapakah PPh pasal 23 yang harus

dibayarkan?

Jawab:

Kita asumsikan perusahaan ini memiliki NPWP

Tarif PPh pasal 23 atas jasa pengeboran adalah 2%.

Maka, PPh pasal 23 = Penghasilan x Nilai PPh

= Rp 254.000.000 x 2%

= Rp 5.080.000

10. PT Warner Bros Indonesia memiliki hak cipta atas beberapa lagu milik grup band The

Rolling Door. Lalu ada sebuah project recycle lagu lawas The Rolling Door oleh

penyanyi pendatang yang sedang naik daun, Siti Kusmati. Project tersebut sukses dan

meraup banyak keuntungan, tak lupa sang penyanyi Siti Kusmati membayarkan

royalti atas lagu tersebut kepada PT Warner Bros Indonesia sebesar Rp. 789.000.000

Pertanyaan, berapakah PPh pasal 23 yang disetorkan oleh PT Warner Bros Indonesia

atas penerimaan royalti tersebut?

Jawab:

Kita asumsikan perusahaan ini memiliki NPWP

Tarif PPh pasal 23 atas royalti adalah 15%.

14

Page 16: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

Maka, PPh pasal 23 = Penghasilan x Nilai PPh

= Rp 789.000.000 x 15%

= Rp 118.350.000

15

Page 17: Makalah Pajak Penghasilan Pasal 23

Daftar Pustaka

Diana, Anastasia dan Setiawati, Lilis. Perpajakan Indonesia: Konsep Aplikasi dan

Penuntun Praktis. Yogyakarta: CV Andi Offset. 2009

Putra. “PPh Pasal 23 Perhitungan dan Pemotongan”. Diakses tanggal 11 maret 2011

dari http://putra-finance-accounting-taxation.blogspot.com/2008/05/pph-pasal-23-

perhitungan-pemotongan.html

Triyani. Tabel Tarif PPh 23 per 1 Januari 2009. Diakses tanggal 11 Maret 2011 dari

http://triyani.wordpress.com/2009/01/20/tabel-tarif-pph-23-per-1-januari-2009/

16