pertemuan 4_materi kapita selecta
DESCRIPTION
kapita selektaTRANSCRIPT
MATA KULIAH KAPITA SELEKTA
SUMBANGSIH ALUMNI TEKNIK KIMIAUPN ‘VETERAN’ YOGYAKARTA
DI
Jalur birokrasi (institusi lingkungan
Hidup)
By : SRI MURNIYATI – 88.2411/TK
LINGKUNGAN HIDUP
Kesatuan ruang yang dengan semua benda,daya,keadaan, makhluk hidup termasuk manusia dan prilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya
PERLINDUNGAN &PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Lingkungan Hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap WNI –pasal 28 H UUD 1945
Kualitas LH yang semakin menurun telah mengancam kehidupan manusia
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Upaya sadar memadukan aspek LH,sosial, ekonomi, ke dalam strategi pembangunan
Menjamin keutuhan LH,keselamatan,kemampuan,kesejahteraan,mutu generasi masa depan
PELESTARIAN LH : Rangkaian upaya
untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
DITENGAH KRISIS EKONOMI GLOBALMELANDA DUNIA
Indonesia diharapkan tetap mampu mempertahankan pertumbuhan ekonominya yang positif dalam rangka mensejahterakan masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Namun demikian, bukan hanya pertumbuhan ekonomi semata yang menjadi tujuan pembangunan Indonesia, selain pertumbuhan yang berkualitas, Indonesia juga memerlukan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dampak dari pembangunan ekonomi terhadap lingkungan selama ini sudah terlihat dari beberapa indikator degradasi lingkungan baik pada air, udara, lahan dan hutan, pesisir dan lautan serta keanekaragaman hayati.
Pembangunan berkelanjutan sejatinya dicapai dengan meminimalkan degradasi lingkungan dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas ekonomi.
PERMASALAHAN LINGKUNGAN Sektor Kehutanan :
Permasalahan deforestasi (penggundulan) hutan, seperti penebangan liar (illegal logging)
Dampak : mengakibatkan erosi lahan, terancamnya berbagai aneka satwa didalamnya, global warming
Bahkan jika tidak dihentikan, tidak menutup kemungkinan dapat menghilangkan hutan di masa depan dan menyisakan kenangan.
Data Kementerian Kehutanan, pada tahun 2009, luas kawasan hutan Indonesia mencapai 138 juta hektare. Dengan laju deforestasi hutan pada 2005-2009 mencapai 5,4 juta hektare, yang secara finansial menyebabkan timbulnya kerugian.
CLIMATE CHANGE Penyebab : berbagai
aktivitas manusia seperti ekstraksi bahan bakar fosil skala besar (batubara, minyak bumi dan gas alam), perubahan pemanfaatan lahan (pembukaan lahan untuk penebangan kayu, peternakan dan pertanian) serta konsumerisme.
Saat pengambilan dan penggunaan sumberdaya ini, gas rumah kaca dilepas secara besar-besaran ke atmosfir.
Gaya hidup yang berkembang selama 100 tahun ini bergantung pada bahan baku dari sumberdaya alam.
Untuk keperluan makan, transportasidan perumahan, semua bahannya bergantung pada sumberdaya alam bumi ini.
Kita hidup sangat dipengaruhi bahan bakar fosil.
CLIMATE CHANGE Dampak dari perubahan iklim tersebut
saat ini dan mendatang dapat menjadi ancaman serius bagi kehidupan kita semua terutama bagi negara pantai.
Karena itu, perlu dilakukan upaya mitigasi melalui pengendalian berbagai aktivitas yang dapat menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang ditargetkan sebesar 26 % di tahun 2020.
Sedangkan adaptasi dilakukan antara lain melalui upaya kita untuk menyesuaikan dengan pola perubahan yang terjadi.
Salah satu dampak dari perubahan iklim : naiknya suhu permukaan bumi yang berakibat pada terjadinya kekeringan
PILAR PEMBANGUNAN Dengan berubahnya pilar
pembangunan Indonesia dari pro jobs, pro poor, pro growth menjadi pro jobs, pro poor, pro growth, dan pro environment, adalah sangat penting dan relevan untuk mengetahui sejauh mana perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup dalam dimensi ruang dan waktu terkait dengan pembangunan di Indonesia.
Namun kegiatan pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi semata tanpa memperhatikan aspek pelestarian fungsi lingkungan, telah mengakibatkan timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Target EKONOMI HIJAU tercapai tanpa mengorbankan LINGKUNGAN
Menyadari akan tekanan pembangunan yang dihadapi Indonesia dan juga berbagai negara lain di dunia, saat ini terjadi perubahan paradigma yang ditatanan global untuk mengoreksi pertumbuhan ekonomi tersebut dengan mewacanakan “ekonomi hijau”.
Komitmen Nasional mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 7%, membutuhkan dukungan kebijakan lingkungan yang konsisten dan kontinyu.
Beberapa inisiatif lingkungan berbasis pasar :
seperti pembayaran jasa lingkungan,
produksi bersih dan sejenisnya untuk menuju ekonomi hijau.
PENGENDALIAN PENCEMARAN dan/atau KERUSAKAN
dalam rangka PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP
A. PENCEGAHAN B. PENANGGULANGAN
C. PEMULIHAN.
1. KLHS; 2. tata ruang; 3. bakumutu lingkungan hidup; 4. kriteria bakukerusakan lingkungan hidup; 5. amdal; 6. UKL-UPL; 7. perizinan; 8. instrumen ekonomi lingkungan hidup; 9.peraturan perundang-undangan berbasis LH
INSTRUMEN PENCEGAHAN Meliputi :
10. anggaran berbasis lingkungan hidup; 11.analisis risiko lingkungan hidup; 12.audit lingkungan hidup; 13.dan instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan/atau perkembangan ilmu pengetahuan.
PENANGGULANGAN pemberian informasi peringatan pencemarandan/atau
kerusakan lingkungan hidup kepada masyarakat; pengisolasian pencemaran dan/atau
kerusakanlingkungan hidup; penghentian sumber pencemaran dan/ataukerusakan
lingkungan hidup; dan/atau cara lain yang sesuai dengan perkembangan
ilmupengetahuan danteknologi
PEMULIHAN penghentian sumber
pencemaran dan pembersihan unsur pencemar;
b. remediasi; c. rehabilitasi; d. restorasi; dan/atau e. cara lain yang sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi.
KLHS Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membuat KLHS untuk memastikan
bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunansuatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib melaksanakan KLHS dalam penyusunan atau valuasi: rencana tata ruangwilayah (RTRW) beserta encana rincinya,
(3) KLHS dilaksanakandengan mekanisme: .
a. Pengkajianpengaruh kebijakan, rencana, an/atau program terhadap kondisi lingkungan hidup disuatu wilayah;
b. perumusan alternatif penyempurnaan ebijakan,rencana, dan/atau program; dan
c. rekomendasi perbaikan untuk pengambilan eputusankebijakan, rencana, dan/atau program yang mengintegrasikan prinsip embangunanberkelanjutan.
KLHS KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
rencana pembangunan angka panjang(RPJP), dan rencana embangunan jangka menengah (RPJM) Nasional, provinsi, dankabupaten/kota; dan
Kebijakan, rencana, dan/atau program yang erpotensimenimbulkan dampak dan/atau isiko lingkungan hidup.
KLHS: KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
1. kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan;
2. perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup;
3. kinerja layanan/jasaekosistem;
4. efisiensi pemanfaatansumber daya alam;
5. tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim; dan
6. tingkat ketahanan dan potensi keanekaragamanhayati.
BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP Penentuan terjadinya pencemaran lingkungan hidupdiukur melalui bakumutu lingkungan hidup.
Bakumutu lingkungan hidup (BML) meliputi:
a. baku mutu air;
b. baku mutu air limbah;
c. baku mutu air laut;
d. baku mutu udara ambien;
e. baku mutu emisi;
f. bakumutu gangguan; dan
g. bakumutu lain
KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN
KRITERIA BAKU KERUSAKAN EKOSISTEM
1. kriteria bakukerusakan tanah untukproduksi biomassa;
2. kriteria baku kerusakan terumbukarang;
3. kriteria bakukerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/ataulahan;
4. kriteria bakukerusakan mangrove;
5. kriteria baku kerusakan padang lamun;
6. kriteria bakukerusakan gambut;
7. kriteria baku kerusakan karst;
Kriteria baku kerusakan akibat PERUBAHAN IKLIM didasarkan pada paramater antara lain:
1. kenaikan temperatur;
2. kenaikan muka air laut;
3. badai; dan/atau4. kekeringan.
AMDAL :Setiap usaha dan/atau kegiatan yang ber- dampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL
Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria:a. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
b. luas wilayah penyebaran dampak;
c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
d. banyaknya komponenlingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;
e. sifat kumulatifdampak;f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau
g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kriteria usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan amdal terdiri
atas:
a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam;
b. eksploitasi sumber daya alam, baik yangterbarukan maupun yang tidak terbarukan;
c. proses & kegiatan yang secara potensialdapat menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkunganhidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya;
d. d.proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkunganbuatan, serta lingkungan sosial dan budaya;
e. e.proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasankonservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya;
Kriteria usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan amdal terdiri
atas:
f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, danjasad renik;
g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dannonhayati;
h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/ataumempengaruhi pertahanan negara; dan/atau
i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyaipotensi besar untuk mempengaruhi lingkungan hidup.
DOKUMEN AMDAL MEMUAT :a. pengkajian mengenai dampak rencana usahadan/atau kegiatan;
b. evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usahadan/atau kegiatan;
c. saran masukan serta tanggapan masyarakatterhadap rencana usaha dan/atau kegiatan;
d. prakiraan terhadap besaran dampak serta sifatpenting dampak yang terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan tersebutdilaksanakan;
e. evaluasi secara holistik terhadap dampak yangterjadi untuk menentukan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup;
f. rencana pengelolaan dan pemantauan lingkunganhidup.
FASE AKTIVITAS KEPUTUSAN
INTERNAL EKSTERNAL PRAKARSA Proposal PERSIAPAN
AMDAL
Studi/ Pra Studi Kelayakan, Survey, Investigasi, Eksplorasi, Basic Design, Rencana Tapak
J enis Kegiatan, Lokasi Kegiatan, Skala Kegiatan, Pilihan Teknologi, Sumber Dana, Pembiayaan
Manfaat lebih luas (outcome), Risiko, Dampak (Spasial Dan Temporal)
PELAKSANAAN Rancang Bangun,
Rencana Teknik, Dokumen Konstruksi, Konstruksi
PENGOPERASIAN Operasi dan pemeliharaan
TAHAPAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN MENGAMBILAN KEPUTUSAN MELALUI AMDAL
Pemerintah
Pemrakarsa Masyarakat
KonsultanLembaga Swadaya
MasyarakatPakar
Komisi Penilai AMDAL
Pemrakarsa
KEPUTUSAN :Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota
IMPELEMENTASI KEGIATAN/PROYEK : Organisasi
Struktural
Dokumen K.A. Andal; Andal; Rkl;
Dan Rpl
PARA PIHAK DALAM PENYELENGGARAAN AMDAL
PROSEDUR PENYELENGGARAAN AMDAL
PROSEDUR PENYELENGGARAAN AMDAL (LANJUTAN)
KEPUTUSAN TERHADAP PROYEK Menteri Negara LH
Gubernur
Bupati/Walikota
PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI) Di luar kewenangan Komisi Penilai
RENCANA PENGENDALIAN DAN AMDAL
PENANGANAN DAMPAK Bagian dari kewenangan birokrasi
struktural
RENCANA KEGIATAN
PENAPISAN
TIDAK WAJIB AMDALWAJIB AMDAL
KERANGKA ACUAN(KA) ANDAL
UKL & UPL
ANDALIDENTIFIKASIHAL PENTING
IDENTIFIKASIDAMPAK PENTING
PELINGKUPAN
PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
ANALISIS DAN EVALUASIDAMPAK PENTING
RENCANA PENGELOLAAN DAMPAKRENCANA PEMANTAUAN DAMPAK
ProsesKemasyarakatanIterasi/Reiterasi
PROSEDUR AMDAL SEBAGAI SUATU SISTEM
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
(SEA)
RENCANA DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN
(SEA)
PROYEK
(EIA)
NASIONAL
REGIONAL
LOKAL
Makro
Mikro
EIS : Enviromental Impact Assessment (AMDAL)
SEA : Strategic Enviromental Assessment (KLHS)
KECENDERUNGAN MEMPERLUAS LINGKUP ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
POSISI INSTRUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN