capita selecta emas

Upload: maharani-rindu-widara

Post on 06-Mar-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

capita selecta

TRANSCRIPT

  • LOKASI DAN KONDISI BIJIHPertambangan Emas Cikotok secara administrasi terletak di Desa Cikotok, Kecamatan Cibeber, Kabupaten lebak, Banten Selatan. - Kesampaian Daerah: sekitar 220 Km dari Jakarta kearah Bogor melalui Sukabumi Cimaja menuju Desa Cikotok Daerah Penambangan: Gunung Sopal (Cirotan, Cikotok dan Cibeber) Iklim: Hampir setiap hari hujan terutama pada bulan Agustus - September Suhu udara: rata-rata 15 - 24 oCJenis Bijih: Endapan emas (Mineralisasi emas dan perak dalam urat kuarsa) bersifat sulfidis dan mengandung sejumlah logam Pb (timah hitam) dan Cu (tembaga)

  • SISTIM PENAMBANGAN

    Sistim Penambangan: Metode Gali -Timbun (Cut & Fill)

    Produksi Bijih: -Rencana : 55.100 ton bijih emas - Realisasi: 43.058 ton bijih emas

  • CADANGAN BIJIH

    Cadangan Bijih Emas dari berbagai lokasi diPertambangan Emas Cikotok diperkirakan :68.220 Ton.

    Kadar Au: 2,64 gram/tonKadar Ag: 76,88 gram/tonKadar Pb: 1,05 %Kadar Cu: 1,26 %

  • METODE PENGOLAHAN EMASMetoda pengolahan yang digunakan adalah proses pelarutan (Sianidasi).

    Sianidasi adalah proses pemisahan antara mineral berharga (emas) dari tailingnya dengan cara melarutkan emas/perak dalam larutan sianid. Proses Pelarutan emas/perak di Cikotok terdiri atas 4 tahap yaitu:Tahap PeremukanTahap PenggilinganTahap Pelarutan(Sianidasi) Tahap Pengambilan logam emas/perak (presipitasi)

  • BAGAN ALIR PENGOLAHAN BIJIH EMAS Bijih Emas (ROM) PENGGERUSAN

    PENGGILINGAN Air

    Kapur SIANIDASI (PELARUTAN) Sianid

    PEMISAHAN PADATAN CAIRAN Padatan (dibuang) Larutan Kaya

    DEAERASI

    Larutan Sisa PRESIPITAS Presipitat Emas PEMURNIAN

  • SISTIM PENGOLAHAN EMAS

    Bijih dari tambang (ROM) diangkut dengan Truk dan Lori dibawa ke stasiun lori gantung di Cirotan (13 km) dan Cikotok (4 km) menuju Pasir Gombong untuk dilakukan proses persiapan pengolahan bijih emas.

    PEREMUKAN BIJIH: - Bijih emas yang datang dari tambang (Cikotok dan Cirotan) setelah melalui alat penyaring Grizzly dimasukkan ke dalam tandon bijih kasar (Coarse Ore Bin) yang berkapasitas 450 ton bijih. - Secara periodik diumpankan untuk diremukkan dengan alat Jaw Crusher hingga ukuran 16 mm (sekitar 1,6 cm). - Hasil peremukan ini diumpankan melalui ban berjalan ke alat Vibrating Screen (Ayakan Getar). - Produk ayakan getar yang lolos ayakan masuk ke tandon bijih (Fine Ore Bin) yang disiapkan untuk proses selanjutnya.Sedangkan yang tidak lolos dipecah kembali dengan alat peremuk Konis Symons (sebagai pemecah kedua). -Bijih dari tandon ini kemudian diangkut dengan ban berjalan menuju alat penggiling.

  • PENGGILINGAN BIJIH

    Bijih dari Fine Ore Bin (kap. 270 ton) melalui Mill Feeder digiling dalam Ball Mill dan Tube Mill berkapasitas 7,5 ton /jam, yang dioperasikan pada 50% padatan. Ball Mill terpasang secara closed circuit dengan alat Klasifikasi (Knapp Bates Classifier dan Dorr Bowl Classifier untuk menghasilkan 90% produk giling berukuran 200 mesh dan 75% -325 mesh. Pada proses penggilingan ditambahkan CaO (kapur) untuk mengatur pH dan Timbal Nitrat (PBNO3) untuk mempercepat proses sianidasi.

  • PROSES SIANIDASI Alat Sianidasi ini terdiri atas 4 tangki berpengaduk dengan volume masing-masing 231 m3 dengan total kapasitas efektif sekitar 800 m3. Hasil proses sianidasi ini berupa padatan yang tidak terlarut (tailing) dan larutan kaya (rich solution). Terhadap tailing dilakukan filtrasi dan jika masih mengandung mineral berharga seperti galena, Sfalerit dll dapat diolah dengan cara flotasi. Terhadap larutan kaya dilakukan aerasi dan proses presipitasi. Pemisahan larutan kaya dari padatannya dilakukan dengan mengalirkan pulp ke alat pemekat. Larutan kaya [AuNa(CN)2 dan AgNa(CN)2] dimasukkan ke dalam tangki larutan kaya. Padatannya yang dihasilkan (cake) dicuci dalam surge tank dan difiltrasi terus sampai tidak mengandung sianida yang akhirnya dialirkan ke tailing pond.

  • PELARUTAN (SIANIDASI)

    Proses pelarutan dimaksudkan untuk mengambil mineral berharga (emas/perak) dari bijihnya dengan pelarut sianid (NaCN) yang reaksinya sebagai berikut: 4 Au + 8 NaCN + 2 H2O = 4 NaAu(CN)2 + 4 NaOH4 Ag + 8 NaCN + 2 H2O = 4 NaAg(CN)2 + 4 NaOH

    Produk Ball Mill (pulp) yang berukuran 200 mesh (90%) dialirkan ke alat Pemekat I. Larutan jernihnya (overflow) dikembalikan ke alat penggiling yang disertai dengan penambahan kapur. Sedangkan aliran bawahnya (underflow) dialirkan ke alat Sianidasi selama 72 jam sehingga diperoleh larutan kaya.

  • PROSES PENGAMBILAN EMAS/PERAK (PRESIPITASI)

    Pengendapan kembali emas dan perak dari larutan kaya dilakukan dengan mengalirkan larutan kaya tersebut melalui tangki klarifikasi untuk penjernihan dan tangki aerasi untuk mengeluarkan udara (pemvakuman).Kemudian setelah diberikan serbuk seng (zinc powder), larutan tersebut dialirkan ke kantong-kantong presipitat yang ada di dalam dua buah bak presipitasi dengan kapasitas 350 ton/hari.Penambahan serbuk seng ini dimaksudkan untuk mereduksi ion Au(CN)2 dan ion Ag(CN)2 dalam larutan kaya, menjadi logam AU dan Ag yang mengendap di dalam kantong-kantong presipitasi.

  • REAKSI PRESIPITASI

    Zn + NaAu(CN)2 + 2 NaOH = NaOH + Na2Zn(CN)4 + Au + H2 Zn + NaAg(CN)2 + 2 NaOH = NaOH + Na2Zn(CN)4 + Ag + H2Kantong-kantong presipitat ini terbuat dari kain kanvas yang dilapisi dengan kain tipis berjumlah 72 kantong. Setiap bulannya dihasilkan presipitat sekitar 450 650 kg dengan kadar emas rata-rata 16,10 gram/kg. Prersipitat tersebut selanjutnya dimurnikan. Larutan kaya yang telah mengalami proses presipitasi ini disebut larutan majir (barren solution), disirkulasikan kembali ke sistim pengolahan dalam rangka efisiensi dan penghematan.