persiapan kolon pediatric

5
Penatalaksana an Persiapan Kolon pada Pasien Anak. Persiapan kolon pada anak biasanya dilakukan pada pasien anak dengan inkontinensia fekal seperti pada kasus Hirschsprung. Berikut ini penataksanaan persiapan kolon yang saya d apat dari beberapa journal internasional. Enema yang biasanya digunakan antara lain; - Larutan garam normal ( air 1L dengan garam 1,5 sendok teh) Banyaknya volume larutan garam normal tergantung dari ukuran kolon,seperti yang diperkirakan oleh kontras enema, biasanya bervariasi antara 250ml sampai 1L. - Gliserin Gliserin ditambahkan ke larutan garam bila dianggap perlu. Biasanya 20 mL gliserin untuk setiap 500 ml larutan garam. - Sabun (Castile Soap®) 9 ml untuk setiap 500 ml larutan garam - Fosfat (Fleet enema ®) Untuk anak-anak usia sampai 10 tahun digunakan formula pediatrik 60 ml mengandung 19g natrium fosfat, 7g natrium fosfat dibasic. Untuk anak-anak usia diatas 10 tahun menggunakan larutan Fleet enema 120 ml. Tidak boleh menggunakan lebih dari 1 Fleet enema perhari karena dapat meyebabkan krisis hiperfosfatemia, hipokalsemia dan tetani. Untuk pasien dengan insufisiensi ginjal harus menghindari penggunaan enema fosfat. Penggunaan beragam cairan enema diusahakan sekonservatif mungkin. Pada awalnya, pasien diberikan larutan salin normal hangat dan dijaga benar-benar bersih. Jika tidak terdapat respon dalam 2-3 jam setelah pemberian garam enema menunjukkan bahwa enema tidak cukup terkonsentrasi, maka pilihan berikutnya adalah menambakahkan gliserin. Bila setelah penambahan gliserin pasien tidak merespon atau hanya merespon sebagian (usus tidak sepenuhnya kosong), hal ini bisa dilihat dari foto rontgen yang menunjukkan bahwa usus besar masih memiliki sejumlah besar f eses, bisa diberikan sabun.

Upload: naikko80

Post on 12-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/21/2019 Persiapan Kolon Pediatric

http://slidepdf.com/reader/full/persiapan-kolon-pediatric 1/5

Penatalaksanaan Persiapan Kolon pada Pasien Anak.

Persiapan kolon pada anak biasanya dilakukan pada pasien anak dengan inkontinensia fekal

seperti pada kasus Hirschsprung. Berikut ini penataksanaan persiapan kolon yang saya dapat

dari beberapa journal internasional.

Enema yang biasanya digunakan antara lain;

-  Larutan garam normal ( air 1L dengan garam 1,5 sendok teh)

Banyaknya volume larutan garam normal tergantung dari ukuran kolon,seperti yang

diperkirakan oleh kontras enema, biasanya bervariasi antara 250ml sampai 1L.

-  Gliserin

Gliserin ditambahkan ke larutan garam bila dianggap perlu. Biasanya 20 mL gliserin

untuk setiap 500 ml larutan garam.

-  Sabun (Castile Soap®)

9 ml untuk setiap 500 ml larutan garam

-  Fosfat (Fleet enema ®)

Untuk anak-anak usia sampai 10 tahun digunakan formula pediatrik 60ml

mengandung 19g natrium fosfat, 7g natrium fosfat dibasic. Untuk anak-anak usia

diatas 10 tahun menggunakan larutan Fleet enema 120 ml. Tidak boleh

menggunakan lebih dari 1 Fleet enema perhari karena dapat meyebabkan krisis

hiperfosfatemia, hipokalsemia dan tetani. Untuk pasien dengan insufisiensi ginjal

harus menghindari penggunaan enema fosfat.

Penggunaan beragam cairan enema diusahakan sekonservatif mungkin. Pada awalnya,

pasien diberikan larutan salin normal hangat dan dijaga benar-benar bersih. Jika tidak

terdapat respon dalam 2-3 jam setelah pemberian garam enema menunjukkan bahwa

enema tidak cukup terkonsentrasi, maka pilihan berikutnya adalah menambakahkan

gliserin. Bila setelah penambahan gliserin pasien tidak merespon atau hanya merespon

sebagian (usus tidak sepenuhnya kosong), hal ini bisa dilihat dari foto rontgen yang

menunjukkan bahwa usus besar masih memiliki sejumlah besar feses, bisa diberikan sabun.

7/21/2019 Persiapan Kolon Pediatric

http://slidepdf.com/reader/full/persiapan-kolon-pediatric 2/5

Penggunaan fosfat enema sebaiknya dihindari sebisa mungkin karena:

-  Pasien dengan pemakaian enema fosfat jangka panjang memiliki kecenderungan

untuk diare dan dengan kontras enema menunjukkan gambaran kolon kiri yg sempit,

hiperaktif dan spastik (gambar. 1)

Gambar. 1 Kontras enema menunjukkan rektosigmoid spastik, setelah penggunaan jangka

panjang dari enema berbasis fosfat.

-  Pasien dapat mengalami gejala kolitis berat termasuk adanya darah dan lendir dalam

feses. Hasil kolonoskopi menunjukkan tanda-tanda kolitis nonspesifik karena iritasi

kronis yang dihasilkan oleh solusi fosfat.

Bila pasien menunjukkan tanda-tanda diatas maka pemberian enema fosfat harus segera

dihentikan. Dibutuhkan waktu beberapa minggu sampai gejalanya hilang.

Posisi pasien pada saat pemberian enema bervariasi tergantung usia karena enema harus

selalu diberikan mengambil keuntungan dari gravitasi (gambar 2).

gambar.2 posisi yang disarankan pada pemberian enema.

7/21/2019 Persiapan Kolon Pediatric

http://slidepdf.com/reader/full/persiapan-kolon-pediatric 3/5

Pemberian enema untuk pasien dengan inkontinensia fekal dengan sfingter ani lemah

menggunakan rektal tube #20 atau #22 setinggi mungkin di dalam kolon. (gambar.3)

gambar. 3 Teknik enema menunjukkan rektal tube setinggi kolon kiri

Jika terjadi kebocoran cairan enema, maka sebaiknya menggunakan balon Folley

kateter. Balon dikembangkan dengan volume yang berbeda tergantung dari ukuran anus

dan rektum pasien. Pada mulanya balon dikembangkan 10 ml. Jika balon keluar melalui

anus, ini berarti bahwa pasien membutuhkan balon yang lebih besar. Kemudian, balon

dikembungkan hingga 20 mL, jika masih keluar, maka balon dikembungkan hingga 30 mL

(gambar.4)

gambar.4. teknik enema menunjukkan balon Folley yang dikembangkan

7/21/2019 Persiapan Kolon Pediatric

http://slidepdf.com/reader/full/persiapan-kolon-pediatric 4/5

Pasien yang paling rentan terhadap kebocoran enema adalah pasien dengan

myelomeningocele. Pasien dengan ARM, merespon lebih baik terhadap pemberian cairan

enema karena mereka memiliki berbagai tingkatan fibrosis di tepi anus yang memungkinkan

untuk menahan balon selama pemberian enema sehingga tidak terjadi kebocoran.

1

Pada beberapa jurnal menawarkan persiapan kolon satu hari sebelum operasi dapat

dilakukan dengan melakukan irigasi dari proksimal, distal stoma dan anus dengan larutan

salin hangat menggunakan rektal tube. Irigasi tersebut dilakukan dua kali sehari yaitu pada

saat sore hari (6 pm) dan pagi hari sebelum operasi (6 am). Jumlah salin yang digunakan

antara 500 – 1500 ml pada saat sore hari, dan 500  – 2000 ml pada pagi hari.2 

Pada intra-opratif didapat 62% dinilai bersih. Kontaminasi pada 38% kasus. Prosedur

tersebut dilakukan pada kasus penutupan kolostomi 42% kasus. PSA 22%. Soave 16%.

Swenson 11%. Transanal endorectal pull through 5%. PSAVUP 4%. Abdominoperineal pull-

through 2%.2

Komplikasi yang didapat antara lain. SSI 6 kasus (10.9%). Demam 2 kasus (3.6%).

Anastomosis leakage 1 kasus dari 55 kasus.2

Referensi

1.  A.Bischoff, M A. Levitt, A. Peña. Bowel management for the treatment of pediatric

fecal incontinence. Pediatr Surg Int. 2009 December; 25(12): 1027 –

1042.

2.  E A. Ameh, C S. Lukong. One-day bowel preparation in children with colostomy using

normal saline. African Journal of Paediatric Surgery. Sep-Dec 2011 / Vol 8 / Issue 3.

7/21/2019 Persiapan Kolon Pediatric

http://slidepdf.com/reader/full/persiapan-kolon-pediatric 5/5

 

Penatalaksanaan Persiapan Kolon

Pada Pasien Anak

Oleh :

Okkian W Kotamto

.