persamaan diferensial parsial umum orde pertama
TRANSCRIPT
-
Persamaan Diferensial Parsial Umum Orde Pertama
Persamaan diferensial parsial umum orde pertama untuk fungsi memiliki bentuk:
di mana dan . Dalam hal ini dipandang sebagai fungsi dari lima argumen . Di
sini adalah solusi atau permukaan integral dari PDP (1) tersebut.
Apa yang mengagumkan dalam menyelesaikan permasalahan di atas ialah bahwa PDP (1) dapat diubah
ke dalam sistem PDB.
Kerucut Monge
Terkait dengan bentuk permukaan , secara geometris kita memperoleh arah normal dari suatu titik
yang berada dalam permukaan itu sebagai dan bidang singgung pada permukaan
itu di titik sebagai
Namun demikian, tanpa tambahan data lebih lanjut, PDP umum (1) mengarahkan kita sejumlah
kemungkinan bidang singgung. Kumpulan bidang-bidang singgung yang melalui titik dapat
membentuk semacam selubung (envelop) berbentuk kerucut dengan titik puncak (vertex) , yang
disebut kerucut Monge. Pada kasus khusus PDP orde satu quasi-linear kerucut ini berdegenerasi menjadi
garis singgung di titik .
Dari konsep tersebut kita juga memiliki selubung keluarga permukaan integral sehingga kita dapat
menambakan parameter yang merupakan fungsi dan dalam :
Permukaan integral yang menjadi solusi memenuhi ketentuan (Fritz John, 1978). Selubung
menyentuh permukaan sepanjang kurva . Di sepanjang kurva tersebut kita memiliki hubungan:
Dari (2) bila menganggap sebagai parameter ( dan dipandang sebagai fungsi dalam , maka
kita dapat menulis (2) sebagai pembangkit (generator) yang memenuhi persamaan diferensial
Turunan total dari (1) memberikan kita persamaan
-
Dari (3) dan (4) kita memperoleh arah dari pembangkit
Kurva karakteristik pada permukaan integral definisikan sebagai kurva yang memenuhi memenuhi
sistem persamaan diferensial:
Turunan kurva tersebut terhadap parameter sesuai dengan arah pembangkit (5).
Sistem PDB (6) masih kurang terdeterminasi (underdetermined) karena jumlah persamaannya masih
lebih kecil daripada jumlah argumen fungsinya . Agar sistem persamaannya menjadi
terdeterminasi maka perlu ditambahkan dua persamaan lagi.
Dari (1) kita telah mengetahui:
Turunan parsial terhadap dan adalah:
Kemudian dengan diferensial total dan memperhatikan sistem (6) serta (7) kita memperoleh:
Dan akhirnya
-
Sistem lima PDB (6) dan (8) merupakan sistem otonom, yakni parameter tidak muncul dalam ruas
kanan persamaan, dan tidak memerlukan data tentang dalam mengkonstruksinya. Kesatuan
persamaan (1), (6) dan (8) disebut persamaan-persamaan karakteristik.
Pita Karakteristik
Setiap elemen yang memenuhi persamaan-persamaan karakteristik disebut karakteristik.
Keluarga elemen dengan satu parameter disebut pita (strip), jika dan
merupakan tangen (arah bidang singgung) terhadap kurva yang dibentuk oleh titik-titik
yang merupakan pendukung pita tersebut. Dengan demikian elemen-elemen tersebut
harus memenuhi syarat pita:
Syarat pita sama dengan persamaan generator (3) sebagai mana dinyatakan di atas.
Selanjutnya karena untuk mengkonstruksikan suatu permukaan integral kita membutuhkan dua
parameter, data dari PDP saja belum cukup. Kita membutuhkan semacam nilai awal yang identik
dengan nilai batas pada pemecahan PDP dengan metode deret Fourier. Nilai awal ini adalah data berupa
kurva dengan parameter yang kedua. Hal ini mengiring kita kepada masalah Cauchy. Jadi seperti
penyelesaian PDP dengan deret Fourier memerlukan masalah nilai batas, penyelesaian PDP dengan
metode geometrik memerlukan masalah Cauchy.
Masalah Cauchy
Masalah Cauchy untuk bentuk (1) adalah mencari permukaan integral yang melalui kurva yang
diberikan dengan parameter tertentu:
Dengan demikian kita memperoleh tambahan data terhadap PDP (1). Formulasi masalah Cauchy ialah
diberikan data berupa PDP (1) kita diminta untuk menentukan di mana menyentuh kurva
. Di sini tambahan data (9) memungkinkan kita untuk memperoleh yang
diekpresikan dalam dan .
Dari turunan total kita juga memiliki:
-
Di mana
dan
. Di sini juga berlaku:
Kita akan mengkonstruksi fungsi-fungsi dengan dua parameter , di mana (10) diperoleh saat ,
yang dinyatakan dengan:
Dan tentunya (11) memenuhi persamaan (1).
Kita dapat menulis ulang sistem persamaan karakteristik (4) dan (7) dalam (11) dan (12) sebagai berikut:
Kemudian kita mengintegrasikan sistem persamaan di atas terhadap dengan batas integrasi
Sistem persamaan (13) dan (14) mengandung bila sehingga sistem ini menjawab
(11). Bila jacobian
, maka berdasarkan teori invers fungsi kita dapat
menuliskan dan dengan sebagai argumennya, atau dengan kata lain dan .
-
Subsitusikan hasil-hasil ini ke dalam , maka kita memperoleh solusi PDP (1) yang melalui kurva (8),
yang dinyatakan dalam bentuk:
Contoh 1.
Persamaan karakteristik yang diperoleh ialah
Dari sistem PDB karakteristik di atas, pertama-tama kita peroleh solusi untuk dulu
Kemudian kita substitusikan hasil-hasil di atas ke dalam dua persamaan pertama untuk memperoleh
solusi dan :
Perlu diperhatikan bahwa adalah fungsi-fungsi dalam parameter , yang dipenuhi saat
. Kita akan melanjutkan pembahasan PDP di atas apabila permukaan integral yang akan dicari
menyentuh kurva dengan persamaan parametrik berikut:
Data tersebut membawa soal menjadi masalah Cauchy dengan hubungan sebagai berikut:
-
Solusi dari sistem persamaan karakteristik dalam parameter dan di atas ialah:
Karena nilai jacobian
maka dapat memperoleh fungsi invers dari
dan dengan dan sebagai subyek persamaan:
Kemudian dengan mensubstitusi hasil-hasil ini ke dalam , maka kita akan memperoleh solusi
PDP atau permukaan integral:
Contoh 2.
Diberikan PDP: dengan konstanta positif. Kita dapat menuliskan PDP tersebut dalam
bentuk
. Dari sini kita memperoleh persamaan-persamaan karakteristik
sebagai berikut:
Diberikan kurva awal: . Dengan memilih
dan
kita memperoleh pita karakteristik:
Secara khusus jika kurva awal yang diberikan memiliki nilai , maka kita memperoleh
hubungan
-
Persamaan dengan dua parameter yang kita dapatkan dengan menerapkan (13) dan (14) ialah:
PDP dalam contoh 2, muncul dari permodelan masalah optik. Tiap garis-garis dari
ditafsirkan sebagai front gelombang yang bergerak dengan waktu .
Contoh 3.
Diberikan data PDP: yang menyentuh kurva dengan persamaan parametrik:
PDP tersebut dapat dituliskan dalam bentuk lain:
, dengan persamaan-
persamaan karakteristik:
Dari
kita memperoleh solusi
atau
, hasil
ini kita substitusikan dalam dua persamaan terakhir
Kita memperoleh solusi dari kedua PDB ini sebagai:
Sementara itu kita juga memiliki hubungan
-
Akhirnya kita memperoleh
dan
. Karena nilai dan pada ,
maka kita memperoleh
dan
. Kita substitusikan dalam
persamaan dan akan mengakibatkan:
Kemudian kita memecahkan PDB untuk dan :
Tanpa harus memeriksa jacobian, kita dapat memanfaatkan identitas trigonometris
untuk memperoleh ekspresi fungsi dalam dan .