perlindungan hukum terhadap para investor yang...

67
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG DIRUGIKAN TERKAIT DENGAN TRANSAKSI IPO DI PASAR MODAL (Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Oleh: Ariq Putra NIM : 1113048000024 KONSENTRASI HUKUM BISNIS PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M

Upload: phamdung

Post on 30-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG DIRUGIKAN

TERKAIT DENGAN TRANSAKSI IPO DI PASAR MODAL

(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum (S.H.)

Oleh:

Ariq Putra

NIM : 1113048000024

KONSENTRASI HUKUM BISNIS

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

Page 2: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada
Page 3: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada
Page 4: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

LEMBARPERNYATAAN

1.Skripsi ini me rupakan hasil karya acli saya yang diajukan untuk mernenuhi satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Strata I (S 1) di Universitas Islam 1 egeri (U IN)

Syarif Hidayatullah ] akarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (U IN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti hasil kar ya saya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hiclayatullah

Jakarta.

Jakarta, Januari 2018

ii

Page 5: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

ii

LEMBAR PERNYATAAN

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Strata I (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti hasil karya saya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, Januari 2018

Ariq Putra

Page 6: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

iii

ABSTRAK

Ariq Putra, NIM 1113048000024, “Perlindungan Hukum Terhadap Para Investor

Yang Dirugikan Terkait Dengan Transaksi Ipo Di Pasar Modal (Studi Putusan

No. 72/PDT/2012/PT.DKI)”, Strata Satu (S1), Konsentrasi Hukum Kelembagaan

Negara, Program Studi Ilmu Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 1439 H/ 2017 M, vi+51 halaman. Skripsi ini bertujuan untuk

mengetahui bagaimana perlindungan yang didapat oleh para investor khususnya

dalam Pasar Modal apabila terjadi tindakan yang merugikan para investor karena

perbuatan yang dilarang oleh Undang-undang. Latar belakang penelitian ini didasari

oleh fenomena yang terjadi di Indonesia para investor dalam Pasar Modal yang

mengalami kerugian karena adanya tindakan Perbuatan Melawan Hukum oleh

Direksi dari perusahaan sekuritas, yang dimana para nasabah dari perusahaan PT

Sarijaya Permana Sekuritas yang melakukan tindakan penipuan dengan cara membuat

rekening fiktif (nominee) dengan menggunakan dana nasabahnya. Penelitian ini

bersifat library research, mengkaji kasus yang terjadi dan mengkaitkan peraturan

perundangundangan yang berlaku untuk mendukung penelitian. Metode analisis yang

digunakan adalah yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-

undangan (statute approach), pendekatan kasus (case study) serta pendekatan

konseptual (conceptual approach). Dalam penelitian ini menggunakan tiga bahan

hukum yang digunakan yakni, bahan hukum primer terdiri dari Undang-undang

Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Undang-undang Nomor 40 tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas, Undang-undang 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa

Keuangan serta putusan Nomor 72/PDT/2012/PT.DKI, dan aturan perundang-

undangan lain yang terkait, bahan hukum sekunder terdiri dari publikasi tentang

hukum dalam kepailitan meliputi buku-buku teks, kamus hukum, jurnal hukum, dan

komentar-komentar atas kasus yang terjadi, bahan non hukum terdiri dari buku-buku

mengenai Pasar Modal, Kejahatan Pasar Modal, dan Perlindungan Investor. Hasil

penelitian menunjukan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Direksi dari PT. Sarijaya

Permana Sekuritas merupakan tindakan Perbuatan Melawan Hukum sehingga

berakibat pada kerugian para investor yang para Direksi harus turut bertanggung

jawab secara pribadi atas kerugian yang diderita oleh investor. Putusan Hakim dalam

kasus tersebut sudah final dan mengikat sesuai dengan hukum Pasar Modal

Kata Kunci : Pasar Modal, Penipuan Pasar Modal, Perlindungan Investor

Pembimbing : Dr. Nahrowi S.H., M.H

Sumber Rujukan dari 1980 sampai 2017

Page 7: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

iv

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمان الرحيم

Assalamualaikum Wr. Wb

Segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia yang

tidak terhingga banyakanya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan pada Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia hingga

akhir zaman. Dengan mengucap Alhamdullilahi Robbil ‘alamin penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PERLINDUNGAN HUKUM

TERHADAP PARA INVESTOR YANG DIRUGIKAN TERKAIT DENGAN

TRANSAKSI IPO DI PASAR MODAL (Studi Putusan Nomor.

72/PDT/2012/PT.DKI)”

Dalam penyelsaian Skrpsi ini tidak terlepas dari pengetahuan keilmuan penulis

dapatkan dari berbagai sumber, selain itu tidak lupa pula terimakasih atas bimbingan,

bantuan, nasehat, doa, dan dukungannya. Kepada yang terhormat:

1. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA Dekan Fakultas Syariah & Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Asep Syarifuddin Hidayat, S.H., M.H. Ketua Program Studi Ilmu Hukum dan

Drs. Abu Thamrin, S.H., M.Hum. Sekretaris Program Studi Ilmu Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang sudah memberikan arahan serta masukan atas

penyusunan skripsi.

3. Dr. Nahrowi S.H., M.H dosen Pembimbing yang telah bersedia menyediakan

waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan saran dan masukan terhadap

proses penyusunan skripsi ini

4. Kepada Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan Pusat Perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

v

5. Pihak-pihak yang telah memberi kontribusi kepada peneliti dalam penyelesaian

skripsi ini.

Akhir kata, atas jasa dan bantuan semua pihak yang telah membantu dan

memberikan masukan, semoga Allah memberikan balasan yang berlipat. Penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kalangan akademis, masyarakat

serta para pembaca kalangan umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, Januari 2018

Ariq Putra

Page 9: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

vi

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .............................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah, batasan masalah, dan Rumusan Masalah ...... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 5

D. Metode Penelitian............................................................................. 6

E. Sistematika Penulisan ...................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 10

A. Kerangka Konseptual ....................................................................... 10

B. Kerangka Teori................................................................................. 11

C. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu ............................................... 24

BAB III BENTUK-BENTUK KEGIATAN YANG DILARANG DALAM

PASAR MODAL ...................................................................................................... 26

A. Perkembangan Kejahatan Pada Zaman Moderen ............................ 26

1. Perkembangan Kejahatan Pada Zaman Moderen ..................... 26

B. Kejahatan Pada Pasar Modal ............................................................ 28

1. Bentuk Kegiatan yang Dilarang pada Pasar Modal .................. 28

C. Penawaran Umum atau Initial Public Offering (IPO) ...................... 32

1. Pengertian Penawaran Umum ................................................... 32

D. Kasus Penipuan Oleh Direksi PT. Sarijaya Permana Sekuritas ....... 35

1. Gambaran Secara Umum Mengenai Duduk Perkara ................ 35

2. Tuntutan penggugat dalam Kasus PT. Sarijaya ........................ 36

Page 10: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

vii

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM PADA INVESTOR DALAM MENURUT

UNDANG-UNDANG DENGAN PUTUSAN PENGADILAN NO

72/PDT/2012/PT.DKI................................................................................................40

A. Perindungan Hukum Bagi Investor Menurut Undang-Undang Nomor

8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. ............................................... 39

1. Perlindungan Hukum pada Undang-Undang Pasar Modal ....... 39

2. Perlindungan Bapepam bagi Investor ...................................... 39

B. Perlindungan Hukum Bagi Investor Menurut Undang-Undang Nomor

21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan ............................. 43

1. Perlindungan Investor pada Undang-Undang Otoritas Jasa

Keuangan................................................................................... 43

C. Penerapan Prinsip “Piercing the Corporate Veil” Dengan Tindakan

Direksi Pada PT Sarijaya Permana Sekuritas....................................47

1. Pengertian Piercing the Corporate Veil.......................................47

2. Tanggung Jawab Direksi PT Sarijaya Permana Sekuritas

berdasarkan Doktrin Piercing the Corporate Veil ......................48

D. Tata Cara Penggantian Ganti Rugi Terhadap Perbuatan Melawan

Hukum Terkait Putusan Nomor.72/PDT/2012/PT.DKI....................49

1. Cara Penggantian Ganti Rugi PMH Berdasarkan KUHPer..........49

E. Tanggung Jawab Direksi Menurut Pasal 97 Ayat 3 dan Pasal 114

Ayat 3 Tentang Perseroan Terbatas Terhadap Perbuatan Melawan

Hukum Dalam Putusan Nomor : 401/Pdt.G/2010/PN.JKT.Sel ....... 51

Page 11: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

viii

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 53

A. Kesimpulan ................................................................................................. 53

B. Rekomendasi............................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 55

LAMPIRAN ..............................................................................................................

Page 12: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bisnis merupakan suatu urusan atau kegiatan dagang, Industri atau

keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa,

dengan menempatkan uang dari para entrepreneur dalam risiko tertentu dengan

usaha tertentu dengan motif untuk mendapatkan keuntungan.1 Kegiatan Bisnis ini

pun juga harus memiliki aturan-aturan khusus yang mengatur agar tidak terjadinya

tindakan yang dapat merugikan kepada sesama pelaku bisnis yang diatur dengan

adanya Hukum Bisnis yang merupakan lex specialis (Hukum Khusus) dari Hukum

Perdata.

Hukum Perdata memiliki ruang lingkup yang luas, yang salah satunya

adalah Hukum bisnis, yang mengatur tentang kegiatan bisnis yang lebih spesifik.

Menurut Zaeni Asyhadie. Hukum Bisnis adalah serangkaian peraturan yang

berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan urusan-urusan

perusahaan dalam menjalankan roda perekonomian2. Sedangkan menurut Munir

Fuady, Hukum Bisnis merupakan suatu perangkat kaidah hukum (ternasuk

enforcement-nya) yang mengatur tentang tata cara pelaksanaan urusan atau

kegiatan dagang, industri atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau

pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para entrepreneur

dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif adalah untuk

1Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis. (Bandung: Citra Aditya Bakti) h. 2. 2Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia. (Jakarta:

RajaGrafindo Persada) h. 32.

Page 13: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

2

mendapatkan keuntungan tertentu.3 Dengan demikian, secara garis besar hukum

bisnis merupakan suatu aturan-aturan yang mengatur segala tindakan-tindakan

yang terjadi didalam kegiatan bisnis. Adapun yang merupakan ruang lingkup dari

hukum bisnis ini, antara lain adalah Hukum Asar Modal yang diatur dalam

Undang-undang Nomor. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal4

Salah satu ruang lingkup yang ada pada hukum bisnis adalah Pasar

Modal, yang dimana pengertian dari pasar modal yaitu suatu tempat atau sistem

bagaimana dipenuhinya kebutuhan-kebutuhan dana untuk kapital suatu

perusahaan merupakan pasar tempat orang membeli dan menjual surat efek yang

baru dikeluarkan5. Namun dalam Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995

pasal 1 ayat 13 menyebutkan bahwa pasar modal merupakan kegiatan yang

berkenaan dengan penawaran umum dan perdagangan efek perusahaan publik

yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang

berkaitan dengan efek.

Didalam kegiatan Pasar Modal begitu marak dan complicated, maka

sangat dibutuhkan suatu perangkat hukum yang mengaturnya agar pasar tersebut

menjadi teratur, adil, dan sebagainya. Sehingga kemudian lahirlah apa yang

disebut Hukum Pasar Modal itu (Capital Market Law, Securities Law).6 Hukum

pasar modal menurut Munir Fuady. didalam bukunya yang berjudul Pasar Modal

Modern (Tinjauan Hukum) adalah hukum yang mengatur segala segi yang

berkenaan dengan pasar modal.7

3 Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis. (Bandung: Citra Aditya Bakti) h. 2. 4 Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis. h. 3. 5 Abdurrahman, A. Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan. (Jakarta: PT Pradnya

Paramita) h. 169. 6 Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum), (Bandung: PT Aditya Citra Bakti), h.

12. 7 Munir Fuady, Pasar Modal Modern, h. 12.

Page 14: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

3

Berdasarkan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 badan yang berwenang

dalam mengatur dan mengawasi segala kegiatan yang terjadi didalam pasar

modal adalah Bapepam, namun fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan

pengawasan kegiatan jada keuangan di sektor Pasar Modal, Peransurasian, Dana

Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya dari

Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

(BAPEPAM-LK) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga badan pengawasan

yang sah dalam bidang Pasar Modal berpindah ke OJK berdasarkan Undang-

undang No. 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada pasal 55

ayat (1) yang berisi Sejak tanggal 31 Desember 2012.

Dalam praktik di pasar modal banyak terjadi tindak pidana, salah satunya

adalah tindak pidana penggelapan rekening efek nasabah oleh emiten kepada

nasabahnya, yang dimana dibutuhkannya perlindungan hukum bagi nasabah.

Dalam pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Pasar Modal dinyatakan

bahwa “Pembinaan, pengaturan, pengawasan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 dilaksanakan oleh Bapepam dengan tujuan mewujudkan terciptanya

kegiatan Pasar Modal yang teratur, wajar, dan efisien serta melindungi

kepentingan pemodal dan masyarakat.”

Dalam dunia bisnis penggelapan merupakan contoh dari kegiatan

perbuatan melawan hukum yang terjadi juga di Indonesia, salah satu contohnya

adalah pada kasus penggelapan rekening efek nasabah yang dilakukan oleh

direksi utama dari PT. Sarijaya Permana Sekuritas, yang dimana direksinya

melakukan penyalahgunaan dana nasabah sebesar 14 Milyar Rupiah dari 143

nasabahnya yang sangat merugikan.

Berdasarkan pasal 4 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen diatur mengenai adanya perlindungan terhadap

konsumen. Terkait dengan kasus penggelapan di atas, perlindungan konsumen

Page 15: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

4

dalam pasar modal selanjutnya akan disebut sebagai perlindungan investor pasar

modal karena konsumen dalam sektor pasar modal adalah pemodal atau investor.

Maka dari itu, aspek perlindungan terhadap investor pasar modal menjadi

kewenangan OJK. Perihal perlindungan konsumen tercantum dalam Pasal 28,

Pasal 29, dan Pasal 30 Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tentang OJK yang

merupakan ketentuan-ketentuan yang mengatur secara eksplisit perihal

perlindungan konsumen dan masyarakat atas industri jasa keuangan8. pada

kesempatan ini peneliti akan melakukan analisa yuridis terhadap penerapan UU

di bidang pasar modal dan UU perlindungan konsumen dalam penerapan di

dalam putusan pengadilan.

Dengan penjelasan Latar Belakang yang telah dipaparkan peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul “Perlindungan Hukum Terhadap

Para Investor yang Dirugikan Terkait Dengan Transaksi IPO di Pasar

Modal (Studi Putusan No. 72/PDT/2012/PT.DKI)”

B. Identifikasi Masalah, Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah Dalam Skripsi ini Meliputi :

1. Perbuatan Melawan Hukum oleh Direksi.

2. Perbuatan Direksi yang merugikan investornya.

3. Pembukaan rekenening nominee untuk kepentingan pribadi oleh

Direksi.

4. Tindakan dari Direksi yang tidak beritikad baik.

5. Direksi yang melakukan tindakan diluar wewenangnya.

8 Hilda Hilmiah Dimyati, Jurnal Citra Hukum, “Perlindungan Hukum Bagi Investor Dalam Pasar

Modal" Vol 1 No. 2 Desember 2014, h. 343

Page 16: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

5

6. Tanggung jawab direksi akan penggantian ganti rugi atas

tindakannya.

2. Batasan Masalah

Agar penelitian menjadi tidak melebar, tepat sasaran dan menjadi efektif

maka penulis hanya membatasi penelitian penulis pada Perlindungan hukum

terhadap investor yang dirugikan atas efek di bursa tindakan oleh emiten yang

terjadi di Indonesia ditinjau berdasarkan Undang-undang No. 8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal, Undang-undang No. 21 Tahun 2011 tentang OJK,

KUHAPer dan putusan perdata yang bernomor 72/PDT/2012/PT.DKI kasus

PT. Sarijaya Permana Sekuritas.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan terkait latar belakang dan pembatasan masalah

yang telah dibahas di atas maka penulis memaparkan beberapa perumusan

masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana perlindungan hukum terhadap para investor yang dirugikan

akibat adanya penyalahgunaan dana oleh Direksi dari Perusahaan

Pengelola Surat Berharga?

b. Bagaimana tata cara pengajuan dan pemberian ganti rugi terhadap para

investor menurut peraturan perundang-undangan terkait putusan Nomor.

72/PDT/2012/PT.DKI?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan penelitian

penlitian ini adalah :

Page 17: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

6

a. Untuk mengetahui perlindungan hukum perdata terhadap para investor

yang dirugikan akibat adanya penyalahgunaan dana dari Perusahaan

Pengelola Surat Berharga

b. Untuk mengetahui pelaksanaan pengajuan ganti rugi menurut perundang-

undangan terhadap para investor berdasarkan putusan Pengadilan

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian penelitian di atas, maka penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kegunaan baik secara teoritis bagi

pengembangan ilmu, maupun secara praktis bagi guna laksananya. Kegunaan

tersebut peneliti uraikan sebagai berikut di bawah ini :

a. Secara teoritis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kegunaan untuk pengembangan ilmu hukum, khususnya dalam

perkembangan hukumperlindungan konsumen;

b. Secara praktis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dalam praktik perlindungan hukum kepada

masyarakat.

D. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif

dengan metode penelitian deskriptif diagnostik.

1. Tipe Penelitian.

Penelitian ini menggunakan sifat deskriptif diagnostik yang berjudul

Perlindungan Hukum Terhadap Para Investor yang Dirugikan Terkait

Dengan Transaksi IPO di Pasar Modal (Studi Putusan No.

72/PDT/2012/PT.DKI). Karena penilitian ini berdasarkan gejala-gejala yang

Page 18: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

7

sudah terjadi, dan penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan

mengenai sebab-sebab terjadinya suatu gejala atau beberapa gejala.9

2. Pendekatan Masalah

Pendekatan Masalah yang terdapat dalam penelitian ini merupakan

pendekattan Yuridis Normatif yang berdasarkan bahan hukum utama dengan

cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum serta peraturan

perundang-undangan. Karena aturan tentang perlindungan konsumen ini

menggunakan aturan-aturan hukum ositif.

3. Bahan Hukum

Bahan hukum yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer meliputi perundang-undangan, catataan-

catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan atau

putusan-putusan hukum.10 Bahan hukum yang terdapat pada penelitian

ini adalah Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal,

Undang-undang No. 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan,

Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

b. Bahan Hukum Sekunder.

Bahan hukum sekunder yang peneliti gunakan dalam penelitian ini

terdiri dari buku-buku yang berkaitan dengan Hukum perlindungan

konsumen dan hukum Pasar Modal, Jurnal – jurnal hukum yang terdapat

pada situs internet dan juga skripsi tentang perlindungan konsumen.

9 Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Universitas Indonesia), h. 10. 10 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum (Jakarta: Kencana 2010) h. 141

Page 19: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

8

c. Bahan non Hukum

Bahan non Hukum merupakan bahan yang digunakan sebagai

penunjang untuk data primer dan data sekunder. Contohnya seperti

kamus, berita-berita, dan bahasan-bahasan tentang hukum yang

terkait.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

cara studi kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan

data dengan data yang sekunder berupa buku, jurnal, artikel ataupun

literatur lainnya.

5. Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang diperoleh berupa data kepustakaan

maupun data dari lapangan dianalisis dengan cara Normatif Kualitatif, karena

penelitian sebagian besar terfokus pada aturan-aturan yang terdapat pada

hukum positif. Dan kualitatif karena dalam penelitian ini dilakukan dengan

cara analisis data, bukan menggunakan teknik yang menggunakan rumus dan

angka.

6. Teknik Penulisan

Pedoman yang digunakan dalam Teknik Penelitian yang terdapat di

skripsi ini disesuaikan kaidah-kaidah penelitian karya ilmiah dan buku

“Pedoman Penelitian Skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017”

Page 20: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

9

E. Sistematika Penelitian

Pemaparan dalam isi penulisan ini secara menyeluruh maka peneliti

menggunakan sistematika penulisan skripsi sebagai berikut :

BAB 1, Pendahuluan. Dalam bab ini menjelaskan bahwa terkait latar

belakang masalah, perumusan masalah dan pembatasan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan kajian terdahulu, kerangka konseptual, metode

penelitian, sistematika penelitian dan daftar pustaka.

BAB II, Tinjauan Umum Tentang Pasar Modal. Di bab ini peneliti

menjelaskan terkait tinjauan umum tentang perlindungan hukum pada investor

yang mengalami kerugian atas tindakan penipuan oleh perusahaan penyedia

investasi.

BAB III, Bentuk Kegiatan Yang Dilarang Dalam Pasar Modal di

Indonesia. Dalam bab ini peneliti membahas tentang bagaimana perlindungan

hukum investor yang mengalami kerugian pada praktiknya berdasarkan studi

putusan.

BAB IV Perlindungan Hukum Pada Investor Dalam Putusan Pengadilan NO

72/PDT/2012/PT.DKI. Dalam bab ini peneliti akan menganalisis tentang

perlindungan hukum pada investor dengan membandingkan tinjauan yuridisnya

dengan praktik pada studi putusan.

BAB V Penutup. peneliti memaparkan kesimpulan dan rekomendasi selama

melakukan pembuatan penelitian yang telah dilakukan.

Page 21: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Konseptual

1. Pasar Modal adalah suatu tempat atau system bagaimana caranya

dipenuhinyabkebutuhan-kebutuhan dana untuk capital suatu perusahaann,

merupakan pasar tempat orang membeli dan menjual surat efek yang baru

dikeluarkan.

2. Hukum Pasar Modal adalah hukum yang mengatur kegiatan pasar modal

mencakup ketentuan mengenai persyaratan perusahaan yang menawarkan

saham atau obligasi kepada masyarakat, ketentuan mengenai pedagang

perantara, profesi penunjang, lembaga penunjang, perlindungan investor serta

aturan main di pasar modal.

3. Otoritas Jasa Keuangan atau OJK adalah lembaga independent yang

mengawasi dan membuat semua peraturan untuk semua lembaga keuangan

yang ada di Indonesia.

4. Investor adalah pihak yang memiliki modal untuk dipinjamkan atau di

investasikan didalam pasar modal.

5. Emiten adalah perusahaan-perusahaan yang memperoleh dana melalui pasar

modal dengan menerbitkan saham atau obligasi dan menjualnya secara umum

kepada masyarakat.

6. Bursa efek adalah Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan

atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-Pihak

lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka. Secara ringkas

bursa efek dikatakan sebagai penyedia prasarana, fasilitas dan sistem pasar

modal sehingga berlangsung pasar modal yang efisien, likuid, transparan dan

sehat.

Page 22: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

11

7. Lembaga Kliring dan Penjaminan, menurut undang-undang pasar modal

pengertian lembaga Kliring dan Penjaminan adalah pihak yang

menyelenggarakan jasa kliring dan penjamin penyelesaian transaksi bursa.

B. Kerangka Teori

1. Pasar Modal

Istilah “pasar modal” dipakai sebagai terjemahan dari istilah capital

market. Yang berarti suatu tempat atau system bagaimana caranya

dipenuhinyabkebutuhan-kebutuhan dana untuk capital suatu perusahaann,

merupakan pasar tempat orang membeli dan menjual surat efek yang baru

dikeluarkan1

Pada dasarnya pasar modal adalah pasar yang pada umumnya merupakan

tempat bertemunya penjual dan pembeli, namun didalam pasar modal yang

diperjual belikan adalah modal atau dana. Jadi pengertian pasar modal secara

secara umum adalah pasar abstrak dimana yang diperjualbelikan adalah dana-

dana jangka panjang, yakni dana yang berjangka waktu lebih dari satu tahun

dalam bentuk surat-surat berharga di bursa efek2.

Didalam Undang-Undang Pasar Modal nomor 8 tahun 1995 dijelaskan

tentang pengertian pasar modal, yang dimana didalam undang-undang ini Pasar

Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan

perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.

Adapun pengertian pasar modal didalam Undang-undang Otoritas Jasa

Keuangan nomo 21 tahun 2011 pada pasal 1 (7) adalah kegiatan yang

1Abdurrahman, A., Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan, h.76 2Bo Economica-FEUI, Pasar Modal Indonesia Gagasan dan Tanggapan, (Jakarta : FEUI) h.

15

Page 23: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

12

bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, perusahaan

Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan

profesi yang berkaitan dengan Efek sebagaimana dimaksud dalam undang-

undang mengenai pasar modal.

Sedangkan pengertian pasar modal menurut HMN Purwosutjipto adalah :

“ Pasar modal adalah tempat pertemuan penawaran dan permintaan dana-

dana dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun”3

Menurut penjelasan diatas pasar modal merupakan tempat dimana penjual

dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi jual beli yang berbentuk

modal/dana. Dana yang diperjualbelikan itu adalah dana yang dipergunakan

dalam jangka panjang.4 Modal atau Dana yang diperjualbelikan didalam pasar

modal berbentuk surat berharga atau efek adalah saham, dan obligasi (surat

hutang).

Didalam pasar modal ada dua macam bentuk pasar, yaitu pasar primer dan

pasar sekunder. Pasar primer atau primary market merupakan pasar dimana

emiten melakukan penawaran umum pertama kali atau go public yang dimana

dengan waktu yang ditentukan sebelum sahamnya diperjual belikan didalam

pasar sekunder. Pengertian pasar sekunder atau secondary market adalah pasar

dimana tempat untuk memperjual belikan saham yang sudah diterbitkan

terlebih dahulu didalam pasar perdana, sehingga transaksi didalam pasar

sekunder ini jauh lebih mudah dibandingkan transaksi yang terjadi didalam

pasar primer.

3H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 1 (Jakarta : Djambatan

1993), h. 151 4H.M.N Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 1, h. 151

Page 24: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

13

2. Peranan umum pasar modal

Pasar Modal memiliki peranan penting dalam suatu perkembangan

ekonomi di suatu Negara. Karena suatu pasar modal dapat berfungsi menjadi :5

1. Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat untuk disalurkan ke

dalam kegiatan-kegiatan yang produktif.

2. Sumber pembiayaan yang mudah, murah dan cepat bagi dunia usaha dan

pembangunan nasional.

3. Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus menciptakan

kesempatan kerja.

4. Mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi.

5. Memperkokoh beroperasinya mekanisme finansial market menata system

moneter, karena pasar modal dapat menjadi sarana “open market

operation” sewaktu-waktu diperlukan oleh bank sentral.

6. Menekan tingginya tingkat bunga menuju suatu rate yang reasonable.

7. Sebagai alternatif investasi bagi para pemodal.

Dalam prakteknya didalam pasar modal sangat sering terjadi tindakan-

tindakan yang bertentangan, sehingga dibutuhkannya sebuah perangkat

hukum yang dapat mengatur segala tindakan didalam pasar modal sehingga

menjadi teratur dan adil.

3. Hukum Pasar Modal

Pengertian hukum pasar modal merupakan hukum yang mengatur kegiatan

pasar modal mencakup ketentuan mengenai persyaratan perusahaan yang

menawarkan saham atau obligasi kepada masyarakat, ketentuan mengenai

pedagang perantara, profesi penunjang, lembaga penunjang, perlindungan

5 Departemen Keuangan RI, Seluk Beluk Pasar Modal (Jakarta : t,t) h. 5

Page 25: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

14

investor serta aturan main di pasar modal. Jadi pengertian hukum pasar modal

secara singkat merupakan aturan-aturan hukum yang mengatur tentang segala

sesuatu yang terjadi di pasar modal yang bertujuan untuk menjaga

keterlangsungan kegiatan didalam pasar modal. Dan di Indoensia aturan-aturan

tersebut dibuat didalam undang-undang pasar modal nomor 8 tahun 1995.

4. Ruang lingkup Hukum Pasar Modal

Hukum pasar modal pada prinsipnya mengatur semua yang bersangkutan

dengan pasar modal. Adapun ruang lingkup pengaturan hukum pasar modal

adalah:6

1. pengaturan tentang perusahaan, misalnya :

a. Disclosure requirement

b. Perlindungan pemegang saham minortias

2. Tentang surat berharga pasar modal.

3. Pengaturan tentang administrasi pelaksanaan pasar modal yang meliputi :

a. Tentang perusahaan yang menawarkan surat berharga,

b. Tentang profesi dalam pasar modal,

c. Tentang perlindungan surat berharga.

Tujuan pokok dari pengaturan pada hukum pasar modal adalah sebagai

berikut :

1. Keterbukaan informasi

2. Profesionalisme dan tanggung jawab para pelaku pasar modal pasar yang tertib

dan modern

3. Efsiensi

4. Kewajaran

6 Munir Fuady, pasar modal modern (tinjauan hukum) (Bandung : Citra Aditya) h. 13

Page 26: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

15

5. Perlindungan investor.

Salah satu dari tujuan pokok ditetapkannya hukum pasar modal adalah

supaya para investor merasa terlindungi selama mereka ber-investasi didalam

pasar modal dan menumbuhkan rasa aman sehingga makin banyak masyarakat

yang ingin berinvestasi di pasar modal, karena pasar modal merupakan salah

satu sarana untuk menghimpun dana masyarakat untuk kegiatan-kegiatan yang

produktif.

5. Lembaga Pengawas Pasar Modal (Otoritas Jasa Keuangan)

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK merupakan lembaga independent

yang mengawasi dan membuat semua peraturan untuk semua lembaga

keuangan yang ada di Indonesia. Salah satu kegiatan yang diawasi oleh Otoritas

Jasa Keuangan ini adalah pasar modal, yang dimana sebelumnya didalam

undang-undang pasar modal nomor 8 tahun 1995 badan pengawasan yang sah

secara hukum adalah BAPEPAM atau badan pengawas pasar modal, namun

karena alasan efisiensi maka lembaga yang sah secara hukum sebagai lembaga

pengawas pasar modal diubah menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK yang

diubah berdasarkan undang-undang otoritas jasa keuangan nomor 21 tahun

2011, yang berisi segala kegiatan BAPEPAM dipindahkan ke lembaga Otoritas

Jasa Keuangan.

1) Tujuan dan Fungsi Otoritas Jasa Keuangan

Selain melakukan pengawasan terhadap sektor pasar modal didalam pasal

4 undang-undang otoritas jasa keuangan nomor 21 tahun 2011 disebutkan tugas

dari otoritas jasa keuangan adalah :7

7 www.ojk.go.id

Page 27: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

16

a. terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;

b. mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan

dan stabil; dan

c. mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat.

Selain tugas dari otoritas jasa keuangan, fungsi utama Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan

pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa

keuangan.

Dari isi pasal 4 disebutkan bahwa otoritas jasa keuangan sebagai lembaga

independent pengawas dalam bidang pasar modal juga memliki tujuan untuk

melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat jika terjadinya kegiatan-

kegiatan merugikan yang dilakukan oleh lembaga keuangan.

Didalam pasal 28, 29, dan 30 undang-undang otoritas jasa keuangan di

sebutkan tentang perlindungan konsumen dan masyarakat terhadap lembaga

keuangan oleh otoritas jasa keuangan, seperti memberi sanksi administrasi

kepada sebuah lembaga keuangan apabila terbukti melakukan tindakan yang

merugikan investor, atau membantu penyelesaikan masalah antara investor dan

lembaga keuangan.

6. Pelaku pasar modal

Dalam pasar modal banyak pelaku yang mempunyai andil didalam

berjalannya proses jual beli didalam pasar modal, namun dari banyaknya pelaku

pasar modal, mereka dapat digolong-golongkan ke dalam beberapa kategori,

dan yang memiliki andil yang sangat penting didalam berjalannya kegiatan

didalam pasar modal adalah: 8

8Munir Fuady, pasar modal modern (tinjauan hukum) h. 13

Page 28: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

17

a. Kategori Pelaku Investasi, yang merupakan investor di pasar modal,

pengertian investor adalah pihak yang memiliki modal untuk dipinjamkan

atau di investasikan didalam pasar modal.

b. Kategori penarik modal, yang terdiri dari pihak yang mengemisi suatu

sekuritas atau emiten, emiten menurut undang-undang pasar modal nomor 8

tahun 1995 adalah pihak yang melakukan penawaran umum. Jadi emiten

adalah perusahaan-perusahaan yang memperoleh dana melalui pasar modal

dengan menerbitkan saham atau obligasi dan menjualnya secara umum

kepada masyarakat. 9

c. Kategori penyedia fasilitas, yang merupakan pihak-pihak yang menyediakan

fasilitas atau tempat tertentu terhadap kegiatan pasar modal, yaitu :

1) Bursa efek menurut undang-undang pasar modal adalah Bursa Efek

adalah Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau

sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek Pihak-

Pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka.

Secara ringkas bursa efek dikatakan sebagai penyedia prasarana,

fasilitas dan sistem pasar modal sehingga berlangsung pasar modal

yang efisien, likuid, transparan dan sehat.10

2) Lembaga Kliring dan Penjaminan, menurut undang-undang pasar

modal pengertian lembaga Kliring dan Penjaminan adalah pihak yang

menyelenggarakan jasa kliring dan penjamin penyelesaian transaksi

bursa. lembaga ini didirikan dengan tujuan menyelenggarakan jasa

kliring dan penyimpanan terhadap penyelesaian transaksi bursa yang

teratur, wajar, dan efisien.

9 Marzuki Usman, ABC Pasar Modal Indonesia (Jakarta : Lembaga Pengembangan

Perbankan Indonesia dan Ikatan Sarjana Ekonomi, 1990), h. 33. 10 Ir. D. Cyril Noerhadi, “UU Pasar Modal dan Perkembangan Bursa Saham Indonesia,”

Jurnal Hukum Bisnis Volume 2 (1997) : 65

Page 29: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

18

3) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, yang merupakan suatu

lembaga yang didirikan untuk menyediakan fasilitas jasa custodian

sentral dan penyelesaian transaksi yang teratur, wajar, dan efisien. Sama

dengan untuk kegiatan kliring dan penjaminan, maka yang dapat

melakukan kegiatan sebagai lembaga penyimpanan dan penyelesaian

adalah suatu perseroan yang sudah mendapat izin dari bapepam

(sekarang OJK).

d. Kategori Pengawas ada sekelompok pihak yang oleh hukum diberikan tugas-

tugas control atau pengawasan sehingga jalannya kegiatan pasar modal dapat

lebih tertib, adil, efektif, dan efisien. Kelompok ini terdiri dari OJK yang

memang ditugaskan untuk mengawasi jalannya kegiatan pasar modal.

Disamping itu, masih ada lagi pihak-pihak yang sungguhpun bukan

ditugaskan khusus untuk mengawasi jalannya kegatan pasar modal tetapi

dalam pekerjaannya sehari-hari masih ada kemungkinan ikut mengawasi

pasar modal ini. Seperti pihak-pihak pemerintah misalnya Departemen

keuangan, Bank Indonesia, Kepolisian (jika ada kasus pidana di pasar modal

dll)

7. Saham dan Obligasi

Surat-surat berharga merupakan instrumen penting didalam pasar

modal, yang dimana surat-surat berharga dalam pasar modal merupakan bukti

kepemilikan atau bukti peminjaman modal atas suatu perusahaan. Yang

dimaksud dengan surat berharga dalam pasar modal ini adalah saham dan

obligasi yang memiliki perbedaan masing-masing.

Yang pertama merupakan saham, saham atau stock merupakan salah

satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham

merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan

perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang

Page 30: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

19

banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat

keuntungan yang menarik11

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang

atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas

pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Didalam sebuah kepemilikan pasti dapat menimbulkan keuntungan dan

memiliki sebuah resiko. Pada pasar modal, investor yang membeli atau

memiliki saham pada sebuah perusahaan dapat memiliki keuntungan sebagai

berikut :12

1. Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan

dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan

setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang

pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang

saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan

saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham

yang berhak mendapatkan dividen. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat

berupa dividen tunai – artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen

berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat

pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham

diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki

seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham

tersebut.

11 www.idx.co.id 12 www.idx.co.id

Page 31: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

20

2. Keuntungan Modal atau Capital Gain

Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital

gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.

Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000

kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal

tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang

dijualnya.

Adapun resiko investor terhadap kepemilikan sebuah saham :

1. Kerugian Modal atau Capital Loss

Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana

investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. XYZ

yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham

tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham.

Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada

harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per

saham.

2. Resiko Likuidasi

Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh

Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari

pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban

perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika

masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka

sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.

Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham

tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan

risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham

dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.

Kemudian selain saham, instrumen penting didalam pasar modal ada

obligasi atau surat hutang, yang pada dasarnya obligasi atau surat hutang ini

Page 32: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

21

adalah suatu pernyataan tertulis dari surat hutang yang diberikan oleh

pemerintah atau perusahaan kepada seseorang atau suatu organisasi yang telah

meminjamkan uangnya kepada pemerintah atau perusahaan tersebut.13 Obligasi

atau surat hutang merupakan semacam janji untuk membayar kembali sejumlah

uang tertentu uang, pada tanggal tertentu dan membayar bunga pada tingkat

yang ditentukan. Secara singkatnya obligasi merupakan suatu cara bagi suatu

perusahaan untuk meminjam utang.

8. Harga saham

a) Pengertian harga saham

Harga saham adalah harga per lembar saham yang berlaku di pasar

modal. Harga saham merupakan harga yang terjadi di Pasar Bursa pada saat

tertentu dan harga saham tersebut ditentukan oleh pelaku pasar.14 Harga

saham pada pasar modal pada dasarnya terbentuk dari interaksi penjual dan

pembeli itu sendiri, dan hal yang sangat mempengaruhi harga saham

didalam pasar modal itu sendiri adalah tingkat penawaran dan permintaan

pada pasar.

Harga saham di pasar modal terdiri atas tiga kategori, yaitu harga

tertinggi (high price), harga terendah (low price) dan harga penutupan

(close price). Harga tertinggi atau terendah merupakan harga yang paling

tinggi atau paling rendah yang terjadi pada satu hari bursa. Harga

penutupan merupakan harga yang terjadi terakhir pada saat akhir jam bursa.

b) Jenis-jenis harga saham

Jenis-Jenis Harga Saham Harga saham dapat dibedakan menjadi beberapa

jenis, yaitu:15

1) Nilai Nominal

13 Janet Low, Memahamai Pasar Modal. H 24 14 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Yogyakarta:BPFE, 2008) , h. 143. 15 Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi (Yogyakarta: Kanisius, 2010) h. 301.

Page 33: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

22

Nilai nominal adalah nilai yang tercantum dalam sertifikat saham

dan pencantumannya berdasarkan keputusan dan hasil dari pemikiran

perusahaan yang mempunyai saham tersebut. Jadi nilai nominal sudah

ditentukan pada waktu saham tersebut diterbitkan.

2) Nilai Buku

Nilai buku menunjukkan nilai bersih kekayaan perusahaan, artinya

nilai buku merupakan hasil perhitungan dari total aktiva perusahaan yang

dikurangkan dengan hutang serta saham preferen kemudian dibagi

dengan jumlah saham yang beredar. Nilai buku seringkali lebih tinggi dari

pada nilai nominalnya.

3) Nilai Intrinsik

Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengandung unsur kekayaan

perusahaan pada saat sekarang dan unsur potensi perusahaan untuk

menghimpun laba di masa yang akan datang.

4) Nilai Pasar

Nilai pasar adalah harga saham biasa yang terjadi di pasar.

Selembar saham biasa merupakan harga yang dibentuk oleh penjualan

dan pembelian ketika mereka memperdagangkan saham.

9. Jenis-jenis saham dan obligasi

ada beberapa jenis dari saham itu sendiri, salah satunya jenis saham

berdasarkan kepemilikan yang dibagi menjadi tiga16, yaitu adalah :

a. Saham Preferen

Merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi

dan saham biasa. Seperti obligasi yang membayarkan bunga atas pinjaman,

saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa deviden preferen.

Dibandingkan saham biasa, saham preferen mempunyai beberapa hak,

yaitu hak atas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi

16 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Yogyakarta:BPFE, 2008) h. 67

Page 34: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

23

likuidasi. Oleh karena itu, saham preferen dianggab mempunyai

karakteristik di tengah-tengah antara obligasi dan saham biasa.

b. Saham Biasa

Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini

biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Sebagai pemilik

perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak antara lain:

1. Hak kontrol yaitu hak pemegang saham biasa untuk memilih pimpinan

perusahaan.

2. Hak menerima Pembagian Keuntungan yaitu hak pemegang saham biasa

untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan.

3. Hak Preemptive yaitu hak pemegang saham untuk mendapatkan

persentasi pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan

tambahan lembar saham untuk tujuan melindungi hak kontrol dari

pemegang saham lama dan melindungi harga saham lama dari

kemerosotan nilai.

c. Saham Treasuri

Merupakan saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan

dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan

sebagai treasuri yang nantinya dapat dijual kembali.

Selain bentuk-bentuk dari Saham ada pula bentuk-bentuk dari

Obligasi atau surat hutang, yaitu :17

1. Obligasi Atas Tunjuk (Bearer)

Obligasi Atas tunjuk ini merupakan bentuk Obligasi yang tidak

mencantumkan nama pemiliknya pada sertifikat kepemilikan Obligasi

terebut, hal ini berarti bahwa siapa saja dapat memegang Obligasi untuk

memperoleh pelunasan atau mengambil bunganya. Karena itu jika

17Janet Low, Memahamai Pasar Modal. h. 25

Page 35: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

24

Obligasi jenis ini hilang maka kepemilikanya berpindah kepada siapa

yang menemukannya.

2. Obligasi Atas Nama (Registered)

Perbedaan dari bentuk Obligasi Atas Nama yaitu terdapat nama

pemilik Obligasi yang telah dicatat oleh issuer pada sertifikat

kepemilikan Obligasi, sehingga apabila surat Obligasi bentuk Atas

Nama hilang tidak dapat diakui oleh orang lain yang menemukan,

pemilik sertifikat Obligasi tersebut tetap adalah pemilik yang tercantum

pada Sertifikat Obligasi tersebut.

C. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

Dalam penelitian skripsi ini peneliti merujuk kepada buku serta skripsi

terdahulu dengan membedakan apa yang menjadi fokus masalah dalam rujukan

dengan fokus masalah yang peneliti terbitkan, diantaranya:

1. Hukum Bagi Investor Terhadap Praktik Insider Trading Pada Pasar

Modal di Indonesia, ditulis oleh Fadilah Haidar Mahasiswa Universitas

Islam Negeri Jakarta Tahun 2015, Persamaan dengan skripsi peneliti

adalah membahas tentang hukum bagi investor dalam Pasar Modal,

Perbedaan dengan skripsi peneliti adalah pada konteks yang dibahas,

peneliti membahas perlindungan investor yang menagalami kerugian

karena adanya penggelapan dana yang merugikan nasabahnya.

2. Kedudukan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Perlindungan Hukum Bagi

Masyarakat Terhadap Kegiaatan Investasi Illegal di Tasikmalaya, ditulis

oleh Rizky Arisandi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta tahun

2015, Persamaan dengan skripsi peneliti adalah sama-sama membahas

tentang bagaimana pengaruh Otoritas Jasa Keuangan bagi perlindungan

terhadap masyarakat, perbedaannya terletak pada pembahasan yang

Page 36: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

25

dimana didalam skripsi ini membahas tentang bagaimana peran

penyelesaian masalah investasi ilegal yang terjadi di Tasikmalaya

sedangkan peneliti membahas tentang penggantian ganti rugi oleh

sebuah perusahaan kepada investor yang dirugikan.

3. Hukum Perlindungan Konsumen yang ditulis oleh Ahmad Miru dan

Sutarman Yodo Diterbitkan oleh Rajawali Press dalam buku ini dibahas

tentang bagaimana hukum mengatur dalam perlindungan konsumen.

Perbedaannya terletak pada didalam buku ini berisi tentang aturan-

aturan mengenai bagaimana hukum tentang perlindungan konsumen itu

sendiri, sedangkan peneliti dalam skripsi ini membahas tentang

perlindungan investor yang dirugikan oleh sebuah perusahaan sekuritas

4. Jurnal Hukum Perlindungan Hukum Bagi Investor Dalam Pasar Modal

ditulis oleh Hilmiah Dimyati Mahasiswa Universitas Islam Negeri

Jakarta, Jurnal ini membahas tentang perlindungan konsumen nasabah

sebuah lembaga keuangan, dan perbedaan yang terdapat adalah peneliti

membahas tentang studi putusan yang dimana dalam jurnal ini

membahas tentang bagaimana perlindungan terhadap investor yang

mengalami kerugian.

Page 37: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

26

BAB III

BENTUK-BENTUK KEGIATAN YANG DILARANG DALAM PASAR

MODAL

A. Perkembangan kejahatan pada zaman modern

Kejahatan merupakan tindakan yang sering terjadi dan dapat merugikan pihak

tertentu. Dalam era modern ini karena perkembangan teknologi yang sangat pesat

menyebabkan makin banyaknya kejahatan-kejahatan. Pada zaman modern ini

kejahatan sudah berkembang balan dalam dunia bisnis, yang salah satunya

memiliki istilah economic crime atau kejahatan dalam bidang ekonomi. Dan di

dalam economic crime itu sendiri terdapat istilah financial abuse, yang dalam arti

sempit diartikan sebagai setiap non-violent crime yang pada umumnya

mengakibatkan kerugian keuangan atau financial loss yang menggunakan atau

melalui lembaga keuangan, termasuk pula di dalam kejahatan tersebut adalah

aktivitas – aktivitas illegal seperti money laundering dan tax evasion ataupun

istilah corporate crime.1 Tindakan-tindakan yang dilarang inilah dalam pasar

modal disebut sebagai kejahatan modern atau modern crime atau istilah lainnya

disebut sebagai white collar crime atau kejahatan kerah putih.

Orang yang melakukan kejahatan sudah berkembang karena perkembangan

zaman. Pada dasarnya orang melakukan kejahatan karena motif perekonomian

atau dengan istilah lain untuk mendapatkan kekayaan secara cepat dan adanya

kebutuhan ekonomi yang mendesak, dan lain sebagainya. Tapi terdapat perbedaan

pada kejahatan kerah putih atau white collar crime, yang pada kejahatan yang

menggunakan kekerasan atau violent crime biasanya orang yang melakukannya

1 Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Kejahatan Bisnis , ( Jakarta : Prenada Media,

2003), h. 17

.

Page 38: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

27

adalah golongan masyarakat biasa, sedangkan pada kejahatan kerah putih para

pelakunya adalah orang-orang yang berkerah putih, dengan kata lain orang-orang

yang mempunyai jabatan-jabatan penting. Orang-orang yang memiliki jabatan

penting itulah yang mempunyai kesempatan untuk melakukan kejahatan seperti

korupsi, memalsukan suatu dokumen, memanipulasi suara dalam pemilu, mencuri

uang dengan memanfaatkan jaringan internet, atm, kartu kredit (cyber crime), dan

lain sebagainya. Salah satu yang menjadi pemicu adanya suatu kejahatan yaitu Ada

persoalan budaya hukum yang perlu diperhatikan. Seperti birokrasi hukum dan

perilaku masyarakat yang kurang kondusif.2

Ada beberapa kejahatan yang tergolong pada kejahatan kerah putih adalah :3

1.Persaingan curang dalam bisnis

2. Insider trading di Pasar Modal

3. Manipulasi pasar di Pasar Modal

4. Akuisisi internal

5. Spionase dan pencurian data bisnis

6. Caplok – mencaplok perusahaan

7. Money laundering

8. Penipuan dan pemalsuan

9. Neraca dan pembukuan yang tidak benar

2 Sutiarnota, Tantangan dan Peluang Investasi Asing Di Indonesia, (Medan : Pustaka Bangsa

Press, 2008), h. 13 3 Munir Fuady, Bisnis Kotor: Anatomi Kejahatan Kera Putih, ( Bandung: Pt. Citra Aditya

Bekasi, 2004), h. 11.

Page 39: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

28

10. Penggelapan dan korupsi

11. Pengelapan pajak

12. Kejahatan asuransi

13. Cek kosong

14. Pemalsuan kartu kredit

15. Kejahatan terhadap konsumen

16. Pembajakan hak milik intelektual

17. Kejahatan terhadap lingkungan

18. Kejahatan komputer dan internet

19. Suap menyuap kelas tinggi

20. Dan lain-lain.

Perkembangan kejahatan pada zaman modern sungguh pesat karena

kecanggihan teknologi. Kejahatan modern yang merupakan kelanjutan dari

kejahatan konvensional dan kejahatan kerah putih, sebab modus operandi

kejahatan modern lebih canggih dan langsung mengarah kepada struktur ekonomi

dan negara.

B. Kejahatan dan pelanggaran bidang pasar modal

Kejahatan konvensional yang sering terjadi didalam kehidupan

bermasyarakat pada dasarnya berbeda dengan kejahatan-kejahatan yang terjadi

dipasar modal. Kejahatan yang terjadi dipasar modal pada umumnya bukan

kejahatan seperti merampok, membunuh, dan mencuri yang sering terjadi,

perbedaan tindakan-tindakan kejahatan didalam pasar modal ini karena

Page 40: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

29

perkembangan teknologi. Karena transaksi dipasar modal sekarang sudah dengan

cara modern yang pada dasarnya menggunakan Internet, sehingga kejahatan

dipasar modal pada dasarnya merupakan kejahatan modern. Pada aturan dan

undang-undang sudah mengatur tentang bagaimana pedoman kegiatan pada pasar

modal.

Pedoman melakukan kegiatan di bidang pasar modal diatur dalam undang-

undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal, yang dimuat dalam Lembaran

Negara Republik Indonesia 1995 Nomor 64 yang telah disetujui DPR pada tanggal

2 Oktober tahun 1995, disahkan presiden 10 November 1995 dan mulai berlaku

sejak 1 januari 1996. Berlakunya undang-undang tersebut dilengkapi dengan 2

(dua) Peraturan Pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995

tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal dan Peraturan

Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal,

serta tiga keputusan Menteri Keuangan.4

Alasan terjadinya kejahatan dan pelanggaran di pasar modal diasumsikan

berdasarkan beberapa alasan, yaitu kesalahan pelaku, kelemahan aparat yang

mencakup integritas dan profesionalisme dan kelemahan peraturan. Karena itu

lembaga yang sebagai pengawas pasar modal berkewajiban selalu melakukan

penelaahan hukum yang menyangkut perlindungan hukum dan penegakan hukum

yang penting. Karena perbedaan kejahatan pada pasar modal dengan kejahatan

konvensional.

Salah satu perbedaan pada kejahatan didalam pasar modal terdapat pada

objek atau barang yang menjadi objek kejahatan pada pasar modal. Bila pada

pencurian barang yang menjadi objeknya adalah barang yang memiliki fisik,

sedangkan pada kejahatan didalam pasar modal barang yang menjadi objeknya

4M. Irsan Nasarudin, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta : Prenada Media) h. 258

Page 41: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

30

adalah informasi, karena informasi pada pasar modal sungguh dapat membuat

keuntungan pribadi. Tindak Pidana Pasar Modal merupakan aktifitasnya (tindak

pidananya) terkait langsung dalam ruang lingkup definisi Pasar Modal Pasal 1

angka 13 Undang-Undang Pasar Modal.

Pada Undang-undang Pasar Modal nomor 8 tahun 1995 pada Bab XI

dijelaskan tentang macam-macam kejahatan pada pasar modal, yaitu terdapat tiga

kejahatan dalam pasar modal yang dijelaskan pada pasal 90 sampai dengan pasal

99. Unsur-unsur yang terdapat pada tiga kejahatan pada pasar modal itu adalah :

1. Penipuan.

Pasal 90 Undang-undang Pasar Modal dijelaskan tentang larangan

dalam pasar modal yang salah satunya ada penipuan. Pada pasal ini

dijelaskan dalam kegiatan perdagangan Efek bahwa :

a. menipu atau mengelabui Pihak lain dengan menggunakan

sarana dan atau cara apapun;

b. turut serta menipu atau mengelabui Pihak lain; dan

c. membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material

atau tidak mengungkapkan fakta yang material agar pernyataan

yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi

pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk

menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri

sendiri atau Pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi Pihak

lain untuk membeli atau menjual Efek.

Dari isi pasal 90 pada undang-undang pasar modal diatas dapat di

jabarkan unsur-unsur yang terdapat pada larangan tindakan penipuan yang

terdapat pada isi pasal tersebut adalah :

1) Para pihak;

Pada undang-undang pasar modal pasal 1 poin 23 dijelaslkan

bahwa, pihak yang dimaksud adalah orang perseorangan,

Page 42: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

31

perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang

terorganisasi.

2) Menipu atau menggelabui pihak lain atau turut serta menipu

atau turut serta mengelabui pihak lain;

Berdasarkan pasal 378 Kitab Undang- Undang Hukum Pidana

(KUHP) tentang Penipuan, maka unsur – unsur yang dikatakan

penipuan adalah orang yang hendak mengguntungkan diri

sendiri atau orang lain dengan cara melawan hak, baik dengan

memakai nama palsu atau keadaan palsu baik dengan tipu

muslihat maupun perkataan bohong, membujuk orang supaya

memberikan barang, membuat hutang atau menghapus piutang.

3) Dengan menggunakan sarana ataupun cara apapun;

4) Tidak mengungkapkan fakta material dalam membuat sebuah

pernyataan;

2. Manipulasi Pasar

Didalam undang-undang pasar modal tahun 1995 disebutkan

selain tindak pidana penipuan, terdapat tindak pidana yang berupa

manipulasi pasar, yang dimaksud dengan manipulasi pasar dalam

pasal undang-undang pasar modal ayat 91 adalah tindakan yang

dilakukan oleh setiap orang secara langsung maupun tidak langsung

untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai

perdagangan, keadaan pasar, atau harga efek dibursa efek

berdasarkan pasal 91 dan pasal 92, maka dapat dilihat ketentuan

tentang unsur – unsur yang dikatakan manipulasi pasar yaitu sebagai

berikut:

a. Setiap pihak baik sendiri maupun bersama – sama dengan pihak

lain;

Page 43: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

32

b. dilarang melakukan tindakan atau melakukan 2 (dua) transaksi

Efek atau lebih, baik langsung maupucn tidak langsung;

c. dengan tujuan untuk menciptakan gambaran semu atau

menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar,

atau harga Efek di Bursa Efek. Atau dengan tujuan menyebabkan

harga Efek di Bursa Efek tetap, naik, atau turun dengan tujuaan

mempengaruhi Pihak lain untuk membeli, menjual, atau menahan.

3. Perdagangan Orang Dalam atau Insider Trading

Dalam undang-undang pasar modal tindakan yang dilarang

selain penipuan dan manipulasi pasar adalah perdaganan orang

dalam atau Insider Trading. Istilah perdaganan orang dalam hanya

terdapat dalam pasar modal saja, yang artinya adalah praktik orang

dalam atau orang yang berprofesi didalam pasar modal yang

melakukan transaksi sekuritas dengan menggunakan informasi

eksklusif yang mereka miliki yang belum tersedia bagi masyarakat

atau investor, perdagangan tersebut didasarkan atau dimotivasi

karena adanya suatu informasi eksklusif dari orang dalam yang

penting dan belum terbuka untuk umum. Yang dimana tindakan ini

bertujuan untuk mendapatkan keuntungan bagi pihak tertentu.

Dalam pasal 95,96, dan 97 undang-undang pasar modal

ditentukan bahwa pihak yang mempunyai informasi orang dalam,

baik dia merupakan orang dalam atau bukan, dilarang melakukan

pembelian atau penjualan atas efek emiten yang melakukan transaksi

dengan perusahaan emiten yang bersangkutan. Selain itu juga

dilarang untuk memangaruhi pihak lain untuk melakukan pembelian

atau penjualan atas efek yang dimaksud.

Perdagangan orang dalam mengandung beberapa unsur :

Page 44: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

33

a. Adanya perdagangan efek

b. Dilakukan oleh orang dalam perusahaan

c. Adanya inside information

d. Informasi bersifat rahasia

e. Perdagangan ini dimotivasikan oleh informasi yang didapat

f. Tujuan untuk mendapat keuntungan.5

Jadi apabila sebuah tindakan yang telah memenuhi unsur-unsur

diatas maka tindakan tersebut sudah dapat dikatakan sebagai

tindakan perdaganan orang dalam atau insider trading.

C. Penawaran Umum atau Initial Public Offering (IPO)

Penawaran umum atau yang biasa disebut sebagai Intial Public Offering

merupakan kegiatan yang dilakukan oleh emiten menjual saham kepemilikannya

kepada masyarakat yang dimana bertujuan sebagai cara sebuah perusahaan untuk

menambahkan modalnya. Perusahaan yang melakukan penawaran umum pertama

kali disebut perusahaan tersebut sudah melakukan Go Public atau perusahaan

tersebut menjual sebagian sahamnya secara umum, dengan cara-cara yang sudah

diatur didalam undang-undang pasar modal. 6

Didalam Undang-Undang Pasar Modal nomor 8 tahun 1995 dijelaskan

tentang definisi penawaran umum yaitu kegiatan penawaran Efek yang dilakukan

oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang

diatur dalam Undang-undang ini dan peraturan pelaksanaannya.

Penawaran saham pada dasarnya pertama-tama dilakukan melalui pada

pasar perdana atau primary market yang beberapa hari saja, karena saham yang

5 Irsan Nasarudin, Aspek Hukum Pasar Modal (Jakarta : Kencana) h. 255-279. 6 I. Fahmi, Analisa Laporan Keuangan (Bandung : Alfabeta) h. 52.

Page 45: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

34

diterbitkan langsung dari penerbit saham, dan biasana para pemodal yang

membeli saham dalam pasar perdana ini akan dijual lagi kepada masyarakat

melalui pasar sekunder. Dan terdapat perbedaan penetapan harga pada pasar

primer dan pasar sekunder, yang perbedaanya apabila pasar primer harga

perlembar sahamnya ditentukan oleh penjamin pelaksana emisi sedangkan pasar

sekunder harganya ditentukan dari jumlah penarawan dan permintaan pada suatu

saham tertentu, yang membut harga saham pada pasar sekunder cenderung lebih

mahal dibandingkan harga pada pasar primer.

Manfaat perusahaan yang melakukan Go Public adalah :7

a. Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus

b. Proses relatif mudah

c. Pembagian dividen berdasarkan keuntungan

d. Penyertaan masyarakat biasanya tidak masuk dalam manejemen.

e. Perusahaan dituntut lebih terbuka terhadap keadaan perusahaannya.

Sehingga perusahaan di bidang pasar modal harus lebih transparan

terhadap masyarakat.

Selain kelebihan kekurang dalam pasar modal adalah :8

a. Hilangnya kontrol terhadap persoalan manajemen, karena terjadi dilusi

kepemilikan saham.

b. Keharusan untuk mengumumkan besarnya pendapatan perusahaan dan

pembagian dividen

c. Efek yang diterbitkan mungkin saja tidak terserap oleh masyarakat sesuai

dengan perhitungan perusahaan.

D. Kasus Penipuan Oleh Direksi Pt Sarijaya Permana Sekuritas.

a. Gambaran Secara Umum Mengenai Duduk Perkara

7 Tjitono Darmaji, Pasar Modal Indonesia Pendekatan Tanya Jawab (Jakarta : Penerbit

Salemba Empat) h. 43 8 M. Irsan Nasarudin, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta : Prenada) h. 181

Page 46: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

35

Dalam dunia pasar modal di Indonesia pada tahun 2008 terdapat satu

kasus dari salah satu perusahaan sekuritas di Indonesia yang Direksinya

melakukan perbuatan melawan hukum terhadap para investornya, yang

berakibat investornya mengalami kerugian. Direksi Utama yang bernama

Herman Ramli bersama dua Direksi PT Sarijaya Permana Sekuritas lainnya

dianggap penuntut umum telah melakukan tindak pidana

penggelapan/penipuan, dan pencucian uang dalam gugatan perkara tingkat

kasasi nomor 154 K/PID.SUS/2014. Akibat ulah ketiga terdakwa, 13.074

investor menderita kerugian sebesar Rp. 235,6 milyar.Berawal dari

perbuatan direksi yang secara bertahap memerintahkan stafnya, Setya

Ananda, untuk mencari investor nominee (investor fiktif) pada tahun 2002.

Sampai tahun 2008, sudah terhimpun 17 investor nominee yang sebagian

besar adalah pegawai grup perusahaan Sarijaya. Kemudian, dibukakanlah

ketujuhbelas investor nominee ini rekening. Rekening itu digunakan

direksi untuk melakukan transaksi jual/beli saham di bursa efek. Namun,

karena dana dalamrekening 17 investor nominee ini tidak mencukupi untuk

melakukan transaksi, maka stafnya untuk menaikkan batas transaksi atau

Trading Available (TA) Lalu, Lanny menindak-lanjutinya dengan

memerintahkan bagian informasi dan teknologi untuk memproses

kenaikan TA 17 investor nominee tersebut. Tapi, untuk menaikkan TA,

sebelumnya harus mendapat persetujuan dari para direksi Sarijaya, yaitu

Teguh, Zulfian, dan Yusuf Ramli, Direktur Utama Sarijaya. Walau

mengetahui dana yang terdapat pada rekening ketujubelas investor

nominee tidak mencukupi, para direksi tetap memberikan persetujuan

untuk menaikkan TA. Sehingga, Herman dapat melakukan transaksi

jual/beli saham di bursa efek. Padahal, transaksi yang dilakukan Herman,

tanpa sepengetahuan atau order dari para investor. Selama kurang lebih

enam tahun, Herman melakukan transaksi jual/beli saham dengan

menggunakan rekening ketujuhbelas investor nominee. Dan untuk

Page 47: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

36

membayar transaksi itu, Herman medebet dana 13074 investor

yangtersimpan di main account Sarijaya.

Akibat perbuatannya itu Direksi tersebut di tuntut secara jalur pidana

dan digugat oleh sebagian investornya melalui gugatan perdata secara class

action9 untuk mengganti kerugian investor tersebut.

Pada tahun 2010 PN Jakarta selatan telah membuat putusan atas

gugatan tersebut dalam putusan nomor 401 Pdt.G 2010 PN.JKT.Sel., yang

isinya bahwa Direksi Pt Sarijaya Sekuritas dinyatakan melakukan penipuan

dan penggelapan dana terhadap para investornya dan dituntut untuk

mengganti kerugian para investornya.

Namun para tergugat pada putusan PN tersebut melakukan banding ke

PT, dan pengadilan meneriba banding tersebut, namun pada putusan

banding nomor 72 PDT 2012 PT.DKI hakim memutuskan untuk

memperkuat putusan dari putusan PN untuk mengadili bahwa PT Sarijaya

dan para Direksinya dinyatakan secara perdata bersalah dan harus

mengganti rugi kerugian yang dialami para investornya.

b. Tuntutan Penggugat dalam kasus PT. Sarijaya Permana

Dalam permohonan dari putusan nomor 72/PDT/2012/PT.DKI,

pemohon yang melalukan permohonan sejumlah 134 orang sehingga kasus

ini disebut Class Action atau gugatan kelompok. Dari permohonan

yang diajukan oleh pemohon dalam kasus penipuan mengakibatkannya

9 Class Action atau Gugatan Perwakilan Kelompok dalam Peraturan Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor : 1 Tahun 2002 Tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok Mahkamah Agung Republik Indonesia Pasal 1 butir (a) adalah suatu tata cara pengajuan gugatan, dalam mana satu orang atau lebih yang mewakili kelompok mengajukan gugatan untuk diri atau diri-diri sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok orang yang jumlahnya banyak, yang memiliki kesamaan fakta atau dasar hukum antara wakil kelompok dan anggota kelompok dimaksud.

Page 48: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

37

kerugian terhadap para investor yang dimana para Direksi dari PT. Sarijaya

melakukan penggelapan dana investor tanpa sepengetahuan dari

investornya sehingga mengakibatkan kerugian. Dalam gugatan class

action tersebut pemohon meminta klaim pokok dan klaim bunga. Klaim

pokok dari para pemohon adalah pengembalian dana 134 investornya

sebesar Rp. 14,822,622,319 dan klaim bunga dari pemohon adalah klaim

bunga, yang dimana pemohon bersikeras ingin meminta ganti rugi bunga

berdasarkan Pasal 1767 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Lembaran

Negara tahun 1848 No. 22 adalah sebesar 6 % (enam persen) setahun,

dengan demikian sejak disuspendnya Tergugat I pada tanggal 6 Januari

2009, dan dengan diajukannya gugatan pada bulan Mei 2010 maka Para

Penggugat meminta atas bunga selama 16 bulan 16/12 x 6% = yaitu sebesar

8 % (delapan persen).

c. Amar Putusan Pengadilan Tinggi

1) Menerima permohonan banding dari Para Pembanding semula Para

Tergugat ;

2) Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor :

401/Pdt.G/2010/PN.JKT.SEL.,tanggal 27 Januari 2011, yang

dimohonkan banding tersebut ;

3) Menghukum Para Pembanding semula Tergugat untuk membayar

biaya perkara untuk kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat

banding ditetapkan sebesar Rp. 150.000

d. Pertimbangan Hakim

Perbuatan Tergugat II, III, IV dan V yang dimana tergugat II adalah

Herman Ramli, tergugat III adalah Yusuf Rusli, tergugat IV adalah Teguh

Jaya Suyud Putra dan tergugat V adalah Zulfian Alamsyah sebagai

pengurus perusahaan PT. Sari Jaya Permana Sekuritas (Tergugat I ) yang

Page 49: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

38

telah melakukan transaksi saham menggunakan rekening atas nama orang

lain tanpa sepengetahuan pemilik rekening yang bersangkutan (Para

Penggugat) seolah – olah rekening – rekening tersebut adalah miliknya

sendiri dan akibat dari perbuatan tersebut mengakibatkan Tergugat I

kesulitan melakukan pembayaran kepada Para Penggugat dihubungkan

dengan ketentuan pasal 97 ( 1, 2, 3 ) dan pasal 114 ( 1, 2, 3 ) Undang-

Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang berisi sebagai

berikut :

• Pasal 97 Undang Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas

menegaskan :

(1) : “ Direksi bertanggung jawab atas pengurusan perseroan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 92 ( 1 ),.

(2) : ” Pengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, wajib

dilaksanakan setiap anggota direksi dengan etikad baik dan penuh

tanggung jawab

( 3 ) : “ Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi

atas kerugian perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai

menjalankan tugasnya.

• Pasal 114 Undang Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas

menegaskan :

1 : “ Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan perseroan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 108 ( 1 ).

2 : “ Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan etikad baik,

kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas

pengawasan dan pemberian nasehat kepada direksi.

Page 50: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

39

3 : “ Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara

pribadi atas kerugian perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau

lalai menjalankan tugasnya., sehingga menurut hakim bahwa sebagai

Direksi dari PT. Sarijaya Permana Tergugat II, III, IV, dan V tidak

melakukan tugas sebagaimana mestinya dan tidak beritikad baik dengan

menggunakan dana investornya.

Sedangkan pada klaim bunga yang tidak diperjanjikan 6% per tahun

yang dimohonkan oleh pemohon tidak dikabulkan sehingga hakim hanya

mengabulkan permohonan pokok saja.

Page 51: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

40

BAB IV

PERLINDUNGAN HUKUM PADA INVESTOR DALAM MENURUT

UNDANG-UNDANG DENGAN PUTUSAN PENGADILAN NOMOR.

72/PDT/2012/PT.DKI

A. Perindungan Hukum Bagi Investor Menurut Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.

Didalam pasal 4 undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal

dinyatakan bahwa “Pembinaan, pengaturan, pengawasan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 dilaksanakan oleh Bapepam dengan tujuan

mewujudkan terciptanya kegiatan Pasar Modal yang teratur, wajar, dan efisien

serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.”

Bapepam-LK didalam undang-undang pasar modal merupakan lembaga

yang sah secara hukum berwenang dalam mengatur dan mengawasi pasar

modal. Bapepam-LK secara langsung bertanggung jawab kepada Menteri

Keuangan untuk membina, mengatur, dan mengawasi pasar modal, sehingga

Bapepam-LK lah yang sah secara hukum sebagai lembaga yang melakukan

perlindungan hukum didalam pasar modal.

Salah satu cara untuk melindungi investor dalam pasar modal, dengan

cara memberikan kesempatan kepada para investor untuk membaca prospektus

berkenaan dengan efek yang diterbitkan, sebelum pemesanan atau pada saat

pemesanan dilakukan. Pada akhirnya setelah Bapepam-LK memperhatikan

kelengkapan dan kejelasan dokumen emiten untuk melakukan Penawaran

Umum demi memenuhi prinsip keterbukaan pasar modal. Hal ini penting

mengingat prospektus atas efek merupakan pintu awal dan waktu untuk

Page 52: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

41

mempertimbangkan bagi investor apakah akan memutuskan membeli atau tidak

atas suatu efek.1

Dalam Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

Pasar Modal menyatakan bahwa “Informasi atau fakta materiel adalah

informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau

fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada Bursa Efek dan atau keputusan

pemodal, calon pemodal, atau Pihak lain yang berkepentingan atas informasi

atau fakta tersebut’, yang dimana Bapepam-LK mengatur tentang perusahaah

efek yang membuat prospektus dilarang memuat isi yang menyesatkan dan

tidak sesuai dengan fakta materiil.

Selain perlindungan hukum secara pencegahan, Bapepam-LK memiliki

wewenang untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan. Hal ini yang

dimana sudah diatur dalam undang-undang pasar modal. Kegiatan pemeriksaan

dilakukan terhadap semua pihak yang diduga telah, sedang, atau mencoba

melakukan atau menyuruh, turut serta, membujuk, atau membantu melakukan

pelanggaran terhadap undang-undang pasar modal dan peraturan

pelaksananya2. Dalam pasal 100 ayat 2 undang-undang pasar modal dalam

menjalankan pemeriksaan Bapepam-LK berwenang untuk:

a. meminta keterangan dan atau konfirmasi dari Pihak yang diduga

melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap Undang-undang

ini dan atau peraturan pelaksanaannya atau Pihak lain apabila dianggap

perlu;

b. mewajibkan Pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam

pelanggaran terhadap Undang-undang ini dan atau peraturan

1 Hilda Hilmiah Dimyati, Jurnal Citra Hukum, “Perlindungan Hukum Bagi Investor Dalam Pasar

Modal" Vol 1 No. 2 Desember 2014,h. 347 2 Irsan Nasaruddin, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 117.

Page 53: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

42

pelaksanaannya untuk melakukan atau tidak melakukan kegiatan

tertentu;

c. memeriksa dan atau membuat salinan terhadap catatan, pembukuan,

dan atau dokumen lain, baik milik Pihak yang diduga melakukan atau

terlibat dalam pelanggaran terhadap Undang-undang ini dan atau

peraturan pelaksanaannya maupun milik Pihak lain apabila dianggap

perlu; dan atau

d. menetapkan syarat dan atau mengizinkan Pihak yang diduga

melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap undang-undang

ini dan atau peraturan pelaksanaannya untuk melakukan tindakan

tertentu yang diperlukan dalam rangka penyelesaian kerugian yang

timbul.

Jika Bapepam-LK berpendapat bahwa pelanggaran terhadap undang-

undang pasar modal dan peraturan pelaksananya mengakibatkan kerugian di

industri jasa pasar modal serta membahayakan kepentingan hak-hak investor,

maka Bapepam-LK menetapkan dimulainya tindakan penyidikan. Penyidikan

ini dilakukan oleh Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan

Bapepam-LK dan diberi wewenang yang terdapat dalam pasal 101 undang-

undang pasar modal untuk :

a. menerima laporan, pemberitahuan, atau pengaduan dari seseorang

tentang adanya tindak pidana di bidang Pasar Modal;

b. melakukan penelitian atas kebenaran laporan atau keterangan

berkenaan dengan tindak pidana di bidang Pasar Modal;

c. melakukan penelitian terhadap Pihak yang diduga melakukan atau

terlibat dalam tindak pidana di bidang Pasar Modal;

d. memanggil, memeriksa, dan meminta keterangan dan barang bukti

dari setiap Pihak yang disangka melakukan, atau sebagai saksi dalam

tindak pidana di bidang Pasar Modal;

Page 54: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

43

e. melakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan, dan dokumen lain

berkenaan dengan tindak pidana di bidang Pasar Modal;

f. melakukan pemeriksaan di setiap tempat tertentu yang diduga terdapat

setiap barang bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain serta

melakukan penyitaan terhadap barang yang dapat dijadikan bahan

bukti dalam perkara tindak pidana di bidang Pasar Modal;

g. memblokir rekening pada bank atau lembaga keuangan lain dari Pihak

yang diduga melakukan atau terlibat dalam tindak pidana di bidang

Pasar Modal;

h. meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan

tindak pidana di bidang Pasar Modal; dan

i. menyatakan saat dimulai dan dihentikannya penyidikan.

Tindakan Bapepam-LK berupa pemeriksaan dan penyidikan merupakan

proses kegiatan pengawasan yang bertujuan memberi perlindungan dan

kepastian hukum bagi kalangan investor. Dalam hal memberikan perlindungan

hukum bersifat represif, dalam undang-undang pasar modal pasal 102 ayat 2

terdapat tentang sanksi-sanksi admistratif bagi setiap pihak yang telah

memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Bapepam sebagaimana

disebut didalam pasal 102 ayat 1.

Sanksi-sanksi administratif yang terdapat dalam pasal 102 ayat 2 adalah :

a. peringatan tertulis; b. denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah

uang tertentu; c. pembatasan kegiatan usaha; d. pembekuan kegiatan usaha; e.

pencabutan izin usaha; f. pembatalan persetujuan; dan g. pembatalan

pendaftaran.

Terkait dengan kasus Pt Sarijaya Permana Sekuritas dimana Bapepam-

LK sebagai penyidik dalam kasus ini memberi sanksi yang berupa suspen

sementara dan pembekuan kegiatan usaha terhadap perusahaan Pt Sarijaya

Page 55: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

44

karena Direksinya terbukti melakukan penipuan terhadap para investor dari Pt

Sarijaya tersebut.

B. Perlindungan Hukum Bagi Investor Menurut Undang-Undang Nomor 21

Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa setelah terbitnya undang-undang

Otoritas Jasa Keuangan maka tugas dan wewenang Bapepam-LK sebagai

lembaga yang sah dalam mengawasi Pasar Modal dipindahkan ke Otoritas Jasa

Keuangan yang selanjutnya disebut OJK. Dalam undang-undang OJK sudah

dijelaskan tugas dan wewenang dari OJK yang salah satunya adalah

perlindungan terhadap konsumen atau investor dalam pasar modal. Peraturan

terhadap perlindungan konsumen dalam undang-undang OJK terdapat pada

pasal 28, 29, dan 30.

Perlindungan hukum yang dilakukan oleh OJK ini merupakan usaha

pencegahan atau perventif dan pemberian sanksi atau represif. Dalam pasal 28

undang-undang OJK ini bentuk perlindungan hukum nya bersifat preventif

terhadap munculnya kerugian yang dapat dialami oleh konsumen, isi dari pasal

tersebut adalah :

a. memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas

karakteristik sektor jasa keuangan, layanan, dan produknya;

b. meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk menghentikan kegiatannya

apabila kegiatan tersebut berpotensi merugikan masyarakat; dan

c. tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

Selanjutnya pada undang-undang OJK pasal 29, OJK melakukan

pelayanan pengaduan konsumen yang meliputi :

a. menyiapkan perangkat yang memadai untuk pelayanan pengaduan

Konsumen yang dirugikan oleh pelaku di Lembaga Jasa Keuangan;

Page 56: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

45

b. membuat mekanisme pengaduan Konsumen yang dirugikan oleh

pelaku di Lembaga Jasa Keuangan; dan

c. memfasilitasi penyelesaian pengaduan Konsumen yang dirugikan oleh

pelaku di Lembaga Jasa Keuangan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

Perlindungan hukum yang diberikan oleh OJK salah satunya dengan cara

pengaduan oleh konsumen yang mengalami kerugian oleh industri jasa

keuangan. Konsumen dapat melakukan pengaduan dengan mengirim surat

tertulis tentang hal yang dialaminya dan dengan bukti-bukti dari kerugian yang

dialami.

Apabila terjadi persengketaan oleh konsumen atau masyarakat dengan

industri jasa keuangan maka OJK berwenang melakukan pembelaan hukum

demi kepentingan konsumen atau masyarakat. Pembelaan hukum tersebut

terdapat pada pasal 30 yang meliputi untuk memerintahkan perusahaan jasa

keuangan untuk menyelesaikan pengaduan yang dilakukan oleh konsumen

yang merasa dirugikan melalui cara;

a. memerintahkan atau melakukan tindakan tertentukepada Lembaga

Jasa Keuangan untuk menyelesaikan pengaduan konsumen yang

dirugikan Lembaga Jasa Keuangan dimaksud;

b. mengajukan gugatan untuk memperoleh kembali harta kekayaan milik

pihak yang dirugikan dari pihak yang menyebabkan kerugian, baik

yang berada di bawah penguasaan pihak yang menyebabkan kerugian

dimaksud maupun di bawah penguasaan pihak lain dengan itikad tidak

baik; dan/atau untuk memperoleh ganti kerugian dari pihak yang

menyebabkan kerugian pada konsumen dan/atau Lembaga Jasa

Keuangan sebagai akibat dari pelanggaran atas peraturan perundang-

undangan di sektor jasa keuangan.

Selain terdapat didalam undang-undang OJK, bentuk perlindungan

hukum terhadap konsumen industri jasa keuangan terdapat pada Peraturan OJK

Page 57: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

46

atau POJK dan Surat Edaran OJK atau SEOJK, salah satunya terdapat dalam

SEOJK Nomor 2/SEOJK.7/2014 tentang Pelayanan dan Penyelesaian

Pengaduan Konsumen Pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan. Contohnya dalam

bab III Penyelesaian Pengaduan Berupa Pernyataan Maaf Atau Menawarkan

Ganti Rugi (Redress/Remedy) yang dimana didalam poin 1 dan poin 2 berisi

tentang bentuk penyelesaian berupa pernyataan maaf dari Industri Jasa

Keuangan yang merugikan konsumen. Dan pada poin 2 apabila terdapat

kerugian finansial yang didalami oleh konsumen akibat tindakan yang

dilakukan oleh salah satu Industri Jasa Keuangan maka konsumen tersebut

dapat meminta ganti rugi akibat kerugiannya, namun dalam poin ini ada syarat-

syarat untuk konsumen yang ingin meminta ganti rugi karena aspek finansial

yaitu :

a. terdapat pengaduan yang mengandung tuntutan ganti rugi yang

berkaitan dengan aspek finansial;

b. pengaduan Konsumen yang diajukan adalah benar, setelah PUJK atau

Pelaku Usaha Jasa Keuangan melakukan penelitian;

c. adanya ketidaksesuaian antara perjanjian produk dan/atau layanan

dengan produk dan/atau layanan yang diterima;

d. adanya kerugian material;

e. Konsumen telah memenuhi kewajibannya.

Perlindungan konsumen sektor jasa keuangan di bawah rezim OJK

menaungi seluruh sektor jasa keuangan meliputi lembaga keuangan bank

maupun lembaga keuangan non-bank. Penyatuan pengaturan perlindungan

konsumen sektor jasa keuangan yang selama ini terpencar dimaksudkan untuk

memperbaiki sistem serta menutup kekurangan-kekurangan substansial.3

3 Hilda Hilmiah Dimyati, Jurnal Citra Hukum, “Perlindungan Hukum Bagi Investor Dalam Pasar

Modal" Vol 1 No. 2 Desember 2014,h. 351

Page 58: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

47

C. Penerapan Prinsip “Piercing the Corporate Veil” Dengan Tindakan Direksi

Pada PT. Sarijaya Permana Sekuritas

Menurut Black Law Dictionary dijeaskan bahwa Piercing the Corporate

Veil adalah ;

“The judicial act of imposing personal liability on otherwise immune

corporate officers, directors, and shareholders for the corporation's wrongful

acts.”

yang dimana prinsip Piercing the Corporate Veil ini berkaitan dengan

prinsip tanggung jawab personal dari Pemegang Saham, Direksi yang dianut

oleh sebuat Perseroan Terbatas atau PT.

Piercing the Corporate Veil diadaptasi dari Undang-undang Nomor 40

tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas atau UUPT.

Dalam pasal 3 ayat 1 UUPT dijelaskan bahwa “Pemegang saham

Perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat

atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian Perseroan

melebihi saham yang dimiliki.” Namun pada pasal 3 ayat 2 dijelaskan bahwa

ketentuan pada ayat 1 tidak berlaku apabila :

a. persyaratan Perseroan sebagai badan hukum belum atau tidak

terpenuhi;

b. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak

langsung dengan itikad buruk memanfaatkan Perseroan untuk

kepentingan pribadi;

c. pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan

melawan hukum yang dilakukan oleh Perseroan; atau

d. pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak

langsung secara melawan hukum menggunakan kekayaan Perseroan,

yang mengakibatkan kekayaan Perseroan menjadi tidak cukup untuk

melunasi utang Perseroan.

Page 59: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

48

Dalam kasus PT Sarijaya Permana Sekuritas yang merugikan investornya

karena tindakan Komisiaris Utama yang selaku sebagai pemegang saham

membuka tujuh belas rekening fiktif atau nominee ini telah memenuhi unsur-

unsur dalam teori Piercing the Corporate Veil yang terdapat pada pasal 3 ayat

2 UUPT.

Komisiaris Utama PT Sasrijaya Permana Sekuritas yang bernama

Herman Ramli telah mengaku bahwa menggunakan dana investornya dengan

kepentingan pribadi yang disimpan atas nama PT Sarijaya. Selaku Komisiaris

Utama, Herman Ramli tidak memiliki hak untuk melakukan tindakan seperti

itu, namun karema jabatannya dalam perusahaan tersebut, Herman Ramli

memiliki akses supaya dapat memindahkan dana investor PT Sarijaya.

Unsur-unsur terkait pada tindakan Komisiaris PT Sarijaya Permana

Sekuritas pasal 3 ayat 2 adalah :

a. Penggunaan dana investor dalam perseroan untuk kepentingan

pribadi

Pada ayat 2 poin b disebutkan bahwa ”pemegang saham yang

bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung dengan itikad

buruk memanfaatkan Perseroan untuk kepentingan pribadi”,

disini tindakan Herman Ramli sudah memenuhi isi dari pasal

tersebut yang dimana Herman Ramli secara langsung

memanfaatkan PT Sarijaya untuk kepentingan pribadinya dengan

cara membuka tujuh belas rekening fiktif.

b. Melakukan perbuatan melawan hukum

Dalam ayat 2 poin c yang berisi bahwa “pemegang saham yang

bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang

dilakukan oleh Perseroan”, Herman Ramli dalam tindakannya

tersebut telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan cara

melakukan penggelapan atau penipuan dana dari investor PT

Page 60: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

49

Sarijaya yang merupakan salah satu dari penipuan yang terdapat

didalam Undang-undang Pasar Modal pasal 90 yang berisi

larangan Penipuan dalam pasar modal.

D. Tata Cara Ganti Rugi Terhadap Perbuatan Melawan Hukum terkait

putusan No. 72/PDT/2012/PT.DKI.

Ganti rugi dalam gugatan perdata dapat di kategorikan menjadi dua, yaitu

gugatan terhadap Wanprestasi dan gugatan terhadap Perbuatan Melawan

Hukum.

Kedua gugatan ini tidak dapat disamakan, karena dapat menimbulkan

salah penafsiran terhadap gugatan yang diajukan. Perbedaan antara

Wanprestasi dan Perbuatan Melawan Hukum terdapat pada BW atau KUHPer,

definisi wanpresatasi terdapat pada pasal 1243 yang berisi “Penggantian biaya,

kerugian dan bunga karena tak dipenuhinya suatu perikatan mulai diwajibkan,

bila debitur, walaupun telah dinyatakan Ialai, tetap Ialai untuk memenuhi

perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau dilakukannya hanya

dapat diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu yang

telah ditentukan”. Sedangkan Perbuatan Melawan Hukum terdapat pada pasal

1365 yang isinya “Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa

kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu

karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut”.

Dari penjelasan pada pasal 1243 dan 1365 BW dapat dilihat yang cukup

jelas terhadap perbedaan pada Wanprestasi dan Perbuatan Melawan Hukum.

Gugatan Wanprestasi harus ada perjanjian yang sah secara hukum terlebih

dahulu dan hak menuntut ganti rugi dalam Wanprestasi harus ada pernyataan

bahwa tergugat terbukti lalai dalam sebuah perjanjian. Sedangkan Perbuatan

Melawan Hukum berbeda dengan Wanprestasi dimana tidak harus ada

perjanjian terlebih dahulu, namun Perbuatan Melawan Hukum atau PMH dapat

Page 61: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

50

timbul hak penuntutnya apabila terjadi perbuatan seseorang atau badan hukum

yang merugikan orang lain, sehingga tidak diperlukannya pernyataan kelalaian

hanya pembuktian tindakan yang dapat merugikan orang lain. Dan salah satu

perbedaan dari Wanprestasi dengan PMH terdapat pada rincian ganti rugi yang

dimana dalam Wanprestasi sudah diatur didalam KUHPer, sedangkan didalam

Wanprestasi tidak diaturnya tentang rincian ganti rugi dalam gugatannya,

sehingga penggugat dapat menggugat dari segi kerugian materiil dan kerguian

immaterial.

Sehingga dalam kasus PT Sarijaya Permana gugatan class action yang

dilakukan oleh investor yang dirugikan karena tindakan dari Direksi PT

Sarijaya Permana tersebut dapat dikategorikan sebagai gugatan Perbuatan

Melawan Hukum karena telah memenuhi unsur-unsur seagai berikut :

a. Penipuan oleh Direksi terhadap investor

Dalam putusan gugatan ganti rugi oleh investor dari PT Sarijaya

Permana terebut disebutkan bahwa Tergugat II, III, IV, dan V sebagai

Direksi dari PT Sarijaya Permana telah terbukti secara hukum bahwa

telah melakukan penggelapan dana investornya untuk dibuat rekening

nominee atau fiktif, sehingga menimbulkan kerugian terhadap para

investornya. Kerugian tersebut bukan timbul karena adamya perjanjian

yang tidak ditepati oleh Direksi.

b. Ada permohonan kerugian materiil dan immaterial

Permohonan yang diajukan oleh pemohon dalam menggugat PT

Sarijaya Permana tersebut terdapat dua gugatan yaitu pokok dimana

134 pemohon meminta pengembalian dana dari PT Sarijaya Permana,

sedangkan dalam kerugian immaterial para pemohon meminta

pengembalian dana pokok ditambah dengan bunga sebesar 6% per

tahun sejak dibekukannya aktifitas dalam PT Sarijaya Permana, karena

Page 62: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

51

dengan dibekukannya aktifitas dari PT Sarijaya Permana oleh

Bapepam-LK tersebut dianggap oleh para pemohon menimbulkan

kerugian tambahan sehingga pemohon menuntut untuk pengembalian

dana pokok beserta bunga.

E. Tanggung Jawab Direksi Menurut Pasal 97 Ayat 3 dan Pasal 114 Ayat 3

Tentang Perseroan Terbatas Terhadap Perbuatan Melawan Hukum

Dalam Putusan Nomor : 401/Pdt.G/2010/PN.JKT.Sel.

Karena tindakan dari Komisiaris Utama yang termasuk perbuatan

melawan hukum dan berdampak merugikan investornya tersebut, investor yang

merasa dirugikan melakukan gugatan ganti rugi kepada PT Sarijaya Permana

Sekuritas dalam putusan Nomor : 401/Pdt.G/2010/PN.JKT.Sel. yang dimana

hakim memutuskan bahwa pihak tergugat I yang merupakan PT Sarijaya

Permana Sekuritas dinyatakan bersalah dan harus mengganti kerugian

berdasarkan yang telah dijabarkan dalam putusan tersebut. Namun dalam

putusan tersebut Tergugat II, III, IV, dan V yang dalam putusan tersebut adalah

Komisiaris dan para Direktur harus mengganti kerugian yang dialami

investornya secara pribadi, karena pada Undang-Undang Perseroan Terbatas

atau yang disingkat menjadi UUPT disebutkan dalam pasal 97 ayat 3 dan pasal

104 ayat 3 yang isinya adalah :

“Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas

kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai

menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2).”

Yang dalam kasus ini Direksi dari PT Sarijaya telah terbukti melakukan

penipuan dana investornya untuk pembukaan tujuh belas rekening fiktif yang

merugikan investornya dimana tindakan tersebut merupakan tindakan

perbuatan melawan hukum.

Page 63: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

52

Dan Direksi pada PT Sarijaya Permana Sekuritas tidak melakukan itikad

baik dalam menjalankan tugasnya sehingga pada putusan tersebut para tergugat

II, III, IV, dan IV dianggap bersalah karena telah melanggar undang-undang

tersebut dan diharuskan bertanggung jawab penuh secara pribadi untuk

mengganti secara tunai uang milik para penggugat.

Page 64: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

53

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab-bab

sebelumnya dan berhubungan dengan rumusan masalah, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Perlindungan hukum kepada investor seperti didalam pasal 4

undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal dinyatakan

bahwa “Pembinaan, pengaturan, pengawasan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3 dilaksanakan oleh Bapepam dengan tujuan

mewujudkan terciptanya kegiatan Pasar Modal yang teratur, wajar,

dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.”.

Berdasarkan undang-undang Otoritas Jasa Keuangan pasal 30 ayat

(1) Untuk perlindungan Konsumen dan masyarakat, OJK berwenang

melakukan pembelaan hukum, yang meliputi:

a. memerintahkan atau melakukan tindakan tertentu kepada

Lembaga Jasa Keuangan untuk menyelesaikan pengaduan

Konsumen yang dirugikan Lembaga Jasa Keuangan

dimaksud;

b. mengajukan gugatan:

1) untuk memperoleh kembali harta kekayaan milik pihak

yang dirugikan dari pihak yang menyebabkan kerugian,

baik yang berada di bawah penguasaan pihak yang

menyebabkan kerugian dimaksud maupun di bawah

penguasaan pihak lain dengan itikad tidak baik; dan/atau

Page 65: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

54

2) untuk memperoleh ganti kerugian dari pihak yang

menyebabkan kerugian pada Konsumen dan/atau

Lembaga Jasa Keuangan sebagai akibat dari pelanggaran

atas peraturan perundang-undangan di sektor jasa

keuangan.

Tata cara penggantian ganti rugi dalam perdata

harus dapat mengklasifikasikan terlebih dahulu

dari bentuk gugatannya, yang pertama ada

Wanprestasi terdapat pada pasal 1243 KUHPer

yang dimana gugatan tersebut harus ada

perjanjian yang telah dilanggar terlebih dahulu,

kemudian ada PMH terdapat pada pasal 1365

KUHPer dimana hak penuntut muncul karena

ada tindakan yang dapat merugikan seseorang.

B. Rekomendasi

1. Hak-hak para investor pada pasar modal dalam mendapatkan perlindungan

dalam pasar modal harus lebih dilindungi lagi oleh penegak hukum.

Penegakan hukum melalui peraturan-peraturan mengenai perlindung para

investor harus lebih ditegakkan.

2. Badan pengawas Pasar Modal yaitu OJK harus lebih melakukan

pemeriksaan yang lebih kepada perusahaan pengelola surat berharga yang

dicurigai dapat berdampak buruk pada investor dalam pasar modal dan

masyarakat sebagai konsumen dalam pasar modal atau investor harus lebih

selektif dalam memilih perusahaan sekuritas untuk menanamkan modal

pada saham tertentu, jangan terburu-buru dalam memilih saham yang akan

dibeli, harus lebih menggali informasi terhadap suatu saham.

Page 66: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

55

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdurrahman. Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan. Jakarta. PT

Pradnya Paramita,

Asyhadie Zaeni. 2005. Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia.

Jakarta. RajaGrafindo Persada.

Atmasasmita Romli. 2003 Pengantar Hukum Kejahatan Bisnis. Jakarta. Prenada

Media

Bo Economica-FEUI. Pasar Modal Indonesia Gagasan dan Tanggapan. Jakarta.

FEUI

Departemen Keuangan RI. Seluk Beluk Pasar Modal. Jakarta

Fuady Munir. 2008. Pengantar Hukum Bisnis. Bandung. Citra Aditya Bakti.

Fuady Munir Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum). Bandung. PT Aditya

Citra Bakti.

Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta. BPFE

Low Janet. Memahamai Pasar Modal.

Marzuki Peter Mahmud. 2010. Penelitian Hukum Jakarta. Kencana.

Nasarudin M. Irsan. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta. Prenada

Media

Noerhadi Cyril. 1997. “UU Pasar Modal dan Perkembangan Bursa Saham

Indonesia,” Jurnal Hukum Bisnis Volume 2

Soekanto Soejono. 2014. Pengantar Penelitian Hukum, (Universitas Indonesia).

Sutiarnota. 2008. Tantangan dan Peluang Investasi Asing Di Indonesia. Medan.

Pustaka Bangsa Press

Page 67: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA INVESTOR YANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41809/1/ARIQ...(Studi Putusan Nomor. 72/PDT/2012/PT.DKI) Skripsi Diajukan kepada

56

Tandelilin Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta. Kanisius

Perundang-Undangan

Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Undang-undang No. 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Jurnal

Hilda Hilmiah Dimyati . PERLINDUNGAN HUKUM BAGI INVESTOR

DALAM PASAR MODAL. Vol 1 No. 2