penetapan tersangka pdt palti tidak patut dilakukan

1
METROPOLITAN 38 Suara Pembaruan Selasa, 19 Maret 2013 Jakartaku M enata ruang dan menata kelola Jakarta bukanlah perkara yang mudah. Sebagai ibu kota negara dan sebagai pusat pemerintahan, Jakarta akan menjadi barometer dan sorotan internasional di bidang apapun, apalagi bidang tata ruang dan tata kelola kota. Berbagai ucapan sinis menunjukkan bahwa tata ruang dan tata kelola Jakarta belum memenuhi harapan warga ma- syarakat Ibukota. Hal tersebut diamini pula oleh Regina Indira, manager komunikasi sebuah bank ternama di Jakarta Barat. Regina menilai ada kesan pembangunan untuk menata Kota Jakar- ta cenderung tidak tepat waktu dan tidak tepat sasaran. “Yang sering saya amati adalah anggaran pembangunan seringkali dihabiskan pada akhir tahun, sehingga akhirnya kita tidak punya dana anggaran lagi bila di tengah jalan, pembangunan itu ternyata butuh perbaikan,” katanya. Regina menyarankan agar sebaiknya ang- garan yang sudah ada dapat dipro- gram dengan baik dan maksimal un- tuk sebesar-besar- nya kemaslahatan masyarakat. “Ka- lau anggaran pem- bangunan Kota Ja- karta bisa dimaksi- malkan dengan efektif dan efisien, ha- silnya pasti akan opti- mal. Maka seharus- nya ang- garan dapat diprogram- kan secara cermat,” ujarnya. [SJM/W-11] [JAKARTA] Kriminalisasi Pendeta HKBP Filadelpia, Bekasi, Jawa Barat, Palti Panjaitan dituding sebagai bentuk kejahatan negara ter- hadap kaum minoritas. Si- tuasi penekanan negara ter- hadap kaum minoritas di- khawatirkan semakin ber- tambah buruk karena kasus ini erat kaitannya dengan isu politik menjelang 2014. Hal itu ditegaskan koor- dinator Kontras (Komisi un- tuk Orang Hilang dan Kor- ban Tindak Kekerasan) Ha- ris Azhar, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (18/3), terkait penetapan Pendeta Palti Panjaitan sebagai ter- sangka. Haris mengatakan, kriminalisasi terhadap Pen- deta Palti adalah salah satu bentuk kejahatan negara. “Seharusnya, polisi di la- pangan dan jajaran mabesnya selaras. Praktiknya, polisi di level atas tidak punya makna yang penting untuk polisi di lapangan. Polisi di lapangan malah membangkang dan berkolaborasi dengan kelom- pok intoleran. Sementara po- lisi di kalangan atas tidak mau tahu,” ujar Haris. Untuk itu, dia menya- rankan agar mengubah pa- radigma yang mendasar terutama pada polisi pada sektor Polsek dan Polres. Tujuannya supaya polisi di lapangan bisa dan berani mengambil keputusan. “Ja- ngan karena terdesak lalu mengakomodasi kelompok mayoritas dan akhirnya memojokkan kelompok mi- noritas. Ini tak perlu terjadi bila polisi bekerja profesio- nal,” ujarnya. Jayadi Damanik, dari Solidaritas Korban Pelang- garan Kebebasan Beraga- ma dan Berkeyakinan (So- bat KBB) membenar- kan pernya- taan Haris. Negara, kata dia, sudah menjadi ba- gian dari pe- laku kejahat- an, yang se- harusnya melindungi, malah mere- kayasa dan memutarbalik- kan fakta. “Polisi mencari-cari ca- ra supaya Pendeta Palti menjadi tersangka. Cara se- perti ini tidak patut dilaku- kan,” katanya. Jayadi juga menying- gung masalah Izin Mendiri- kan Bangunan (IMB) yang seharusnya difasilitasi oleh pemerintah. Untuk IMB, kata dia, sebenarnya jauh lebih banyak masjid yang tidak punya IMB. Jayadi mengungkapkan, di Bogor misalnya, hampir 90 persen masjid tidak memiliki IMB. "Jangan salah, korban tidak hanya dari kaum mi- noritas saja, tapi saudara- saudara kita yang Muslim juga bisa terancam. Apakah yang punya IMB harus ge- reja dan tempat ibadah lain saja?” tanyanya. Untuk mengatasi masa- lah intoleransi tersebut Wa- kil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos, dialog anta- ragama saja tidak cukup. Menurut dia, perlu adanya upa- ya agar pub- lik memper- hatikan ma- salah ini. Selain itu, melalui momen seperti ini, lanjut Bonar, bisa di- manfaatkan untuk memilih presiden yang pro kebhine- kaan dan kebangsaan di Pe- milu 2014 nanti. Ia juga mengatakan, bahwa intole- ransi sangat berbahaya ka- rena seperti virus yang sa- ngat cepat menyebar. Ketua Sobat KBB Pen- deta Palti Panjaitan mende- sak pemerintah agar tunduk pada aturan konstitusi kebe- basan beragama dan keya- kinan yang diatur dalam Un- dang-Undang Dasar 1945. Sebagaimana diketahui, Pendeta Palti Panjaitan te- lah ditetapkan sebagai ter- sangka oleh Polresta Beka- si. Dia dituduh melanggar Pasal 335 dan 352 KUHP tentang penganiayaan ri- ngan dan perbuatan tidak menyenangkan. Palti dipe- riksa sebagai tersangka pa- da Rabu 20 Maret ini. Ada- pun yang melaporkan Palti adalah Abdul Aziz, warga sekitar gereja. Menurut Palti, pihak kepolisian terlalu memak- sakan karena tidak ada pe- mukulan yang dilakukan dirinya kepada korban Ab- dul Aziz. "Tidak ada pemu- kulan. Saya hanya mende- kati korban agar tidak me- ngeroyok saya dan istri sa- ya," bantah Palti. Insiden tersebut ber- awal saat perjalanan ke lo- kasi tempat ibadah malam Natal, Senin 24 Desember 2012, di Jalan Jejalen Raya, Tambun. Masyarakat se- tempat menolak jemaat ge- reja menggelar misa Natal di tempat itu, mereka terli- bat adu mulut dengan war- ga. Kelompok Abdul Aziz, yang jumlahnya mencapai ratusan orang, melempari rombongan Jemaat HKBP Filadelfia dengan telur bu- suk, air comberan, dan ko- toran sapi. [H-14] Kriminalisasi Pendeta Palti Bentuk Kejahatan Negara Maksimalkan Anggaran [JAKARTA] Rancangan pembangunan terowongan multifungsi (deep tunnel ) yang sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2017 hing- ga saat ini belum ada kelan- jutannya. Pasalnya, Guber- nur DKI Jakarta, Joko Wi- dodo (Jokowi), masih me- nunggu kalkulasi ekonomi dari para investor yang ber- sedia menggarap megapro- yek tersebut. " Deep tunnel , belum. Saat ini saya masih menung- gu perhitungan ekonomi- nya," ujar Jokowi kepada SP di kawasan Pelabuhan Sun- da Kelapa, Senin (18/3). Dikatakan, pihaknya belum ada rencana untuk membicarakan masalah ter- sebut dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) da- lam waktu dekat. Pasalnya, dengan Kementerian PU pun yang dilakukan hanya paparan teknis dan belum sampai paparan ekonomi seperti yang diharapkan- nya. "Tetapi, yang pasti, mulai dari paparan teknis, ekonomi semuanya harus detail. Visibility-nya juga ada, itu harus," katanya. Mengenai investor yang bersedia membangun deep tunnel, Jokowi pun enggan menyebutkan siapa saja in- vestor tersebut. Pihaknya masih tetap menunggu kal- kulasi ekonomi terlebih da- hulu untuk melanjutkan proyek tersebut. Hal tersebut juga didu- kung oleh pernyataan Peng- amat Air Perkotaan, Firdaus Ali, yang mengatakan jika deep tunnel dalam kondisi tanah di Jakarta ini bisa di- siasati dengan teknologi. Pa- salnya, dengan dibangunnya deep tunnel, maka sedikit- nya 12.000 liter per second (LPS) air dapat tertampung dan digunakan untuk paso- kan air baku dan air bersih di Jakarta. [DMP/W-11] “Deep Tunnel” Jokowi Tunggu Kalkulasi Ekonomi IGNATIUS HERJANJAM Regina Indira Polisi mencari-cari cara supaya Pendeta Palti menjadi tersangka. Cara seperti ini tidak patut dilakukan. ANTARA/ZABUR KARURU Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menunjukkan surat tanda terima pembayaran Surat Pajak Tahunan (SPT) di Pasar Blok B Tanah Abang, Jakarta, Senin (18/3). Jokowi mengimbau kepada warga untuk membayar pajak tahunan secara tepat waktu.

Upload: sobat-kbb

Post on 10-Mar-2016

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kriminalisasi korban atas diri Pdt Palti Panjaitan

TRANSCRIPT

Page 1: Penetapan Tersangka Pdt Palti Tidak Patut dilakukan

METROPOLITAN38 Suara Pembaruan Selasa, 19 Maret 2013

Jakartaku

Menata ruang dan menata kelola Jakarta bukanlahperkara yang mudah. Sebagai ibu kota negaradan sebagai pusat pemerintahan, Jakarta akan

menjadi barometer dan sorotan internasional di bidangapapun, apalagi bidang tata ruang dan tata kelola kota.Berbagai ucapan sinis menunjukkan bahwa tata ruang dantata kelola Jakarta belum memenuhi harapan warga ma-syarakat Ibukota.

Hal tersebut diamini pula oleh Regina Indira, managerkomunikasi sebuah bank ternama di Jakarta Barat. Reginamenilai ada kesan pembangunan untuk menata Kota Jakar-ta cenderung tidak tepat waktu dan tidak tepat sasaran.“Yang sering saya amati adalah anggaran pembangunanseringkali dihabiskan pada akhir tahun, sehingga akhirnyakita tidak punya dana anggaran lagi bila di tengah jalan,pembangunan itu ternyata butuh perbaikan,” katanya.

Regina menyarankanagar sebaiknya ang-

garan yang sudahada dapat dipro-gram dengan baikdan maksimal un-tuk sebesar-besar-nya kemaslahatanmasyarakat. “Ka-

lau anggaran pem-bangunan Kota Ja-

karta bisa dimaksi-malkan dengan

efektif danefisien, ha-silnya pastiakan opti-mal. Makaseharus-

nya ang-garan dapatdiprogram-kan secaracermat,”ujarnya.

[SJM/W-11]

[JAKARTA] KriminalisasiPendeta HKBP Filadelpia,Bekasi, Jawa Barat, PaltiPanjaitan dituding sebagaibentuk kejahatan negara ter-hadap kaum minoritas. Si-tuasi penekanan negara ter-hadap kaum minoritas di-khawatirkan semakin ber-tambah buruk karena kasusini erat kaitannya denganisu politik menjelang 2014.

Hal itu ditegaskan koor-dinator Kontras (Komisi un-tuk Orang Hilang dan Kor-ban Tindak Kekerasan) Ha-ris Azhar, dalam konferensipers di Jakarta, Senin (18/3),terkait penetapan PendetaPalti Panjaitan sebagai ter-sangka. Haris mengatakan,kriminalisasi terhadap Pen-deta Palti adalah salah satubentuk kejahatan negara.

“Seharusnya, polisi di la-pangan dan jajaran mabesnyaselaras. Praktiknya, polisi dilevel atas tidak punya maknayang penting untuk polisi dilapangan. Polisi di lapanganmalah membangkang danberkolaborasi dengan kelom-pok intoleran. Sementara po-lisi di kalangan atas tidakmau tahu,” ujar Haris.

Untuk itu, dia menya-rankan agar mengubah pa-radigma yang mendasarterutama pada polisi padasektor Polsek dan Polres.Tujuannya supaya polisi dilapangan bisa dan berani

mengambil keputusan. “Ja-ngan karena terdesak lalumengakomodasi kelompokmayoritas dan akhirnyamemojokkan kelompok mi-noritas. Ini tak perlu terjadibila polisi bekerja profesio-nal,” ujarnya.

Jayadi Damanik, dariSolidaritas Korban Pelang-garan Kebebasan Beraga-ma dan Berkeyakinan (So-bat KBB)membenar -kan pernya-taan Haris.Negara, katadia, sudahmenjadi ba-gian dari pe-laku kejahat-an, yang se-h a r u s n y amelindungi,malah mere-kayasa dan memutarbalik-kan fakta.

“Polisi mencari-cari ca-ra supaya Pendeta Paltimenjadi tersangka. Cara se-perti ini tidak patut dilaku-kan,” katanya.

Jayadi juga menying-gung masalah Izin Mendiri-kan Bangunan (IMB) yangseharusnya difasilitasi olehpemerintah. Untuk IMB,kata dia, sebenarnya jauhlebih banyak masjid yangtidak punya IMB. Jayadimengungkapkan, di Bogormisalnya, hampir 90 persen

masjid tidak memiliki IMB."Jangan salah, korban

tidak hanya dari kaum mi-noritas saja, tapi saudara-saudara kita yang Muslimjuga bisa terancam. Apakahyang punya IMB harus ge-reja dan tempat ibadah lainsaja?” tanyanya.

Untuk mengatasi masa-lah intoleransi tersebut Wa-kil Ketua Setara Institute

Bonar TigorNaipospos,dialog anta-ragama sajatidak cukup.M e n u r u tdia, perluadanya upa-ya agar pub-lik memper-hatikan ma-salah ini.

S e l a i nitu, melalui momen sepertiini, lanjut Bonar, bisa di-manfaatkan untuk memilihpresiden yang pro kebhine-kaan dan kebangsaan di Pe-milu 2014 nanti. Ia jugamengatakan, bahwa intole-ransi sangat berbahaya ka-rena seperti virus yang sa-ngat cepat menyebar.

Ketua Sobat KBB Pen-deta Palti Panjaitan mende-sak pemerintah agar tundukpada aturan konstitusi kebe-basan beragama dan keya-kinan yang diatur dalam Un-dang-Undang Dasar 1945.

Sebagaimana diketahui,Pendeta Palti Panjaitan te-lah ditetapkan sebagai ter-sangka oleh Polresta Beka-si. Dia dituduh melanggarPasal 335 dan 352 KUHPtentang penganiayaan ri-ngan dan perbuatan tidakmenyenangkan. Palti dipe-riksa sebagai tersangka pa-da Rabu 20 Maret ini. Ada-pun yang melaporkan Paltiadalah Abdul Aziz, wargasekitar gereja.

Menurut Palti, pihakkepolisian terlalu memak-sakan karena tidak ada pe-mukulan yang dilakukandirinya kepada korban Ab-dul Aziz. "Tidak ada pemu-kulan. Saya hanya mende-kati korban agar tidak me-ngeroyok saya dan istri sa-ya," bantah Palti.

Insiden tersebut ber-awal saat perjalanan ke lo-kasi tempat ibadah malamNatal, Senin 24 Desember2012, di Jalan Jejalen Raya,Tambun. Masyarakat se-tempat menolak jemaat ge-reja menggelar misa Nataldi tempat itu, mereka terli-bat adu mulut dengan war-ga.

Kelompok Abdul Aziz,yang jumlahnya mencapairatusan orang, melemparirombongan Jemaat HKBPFiladelfia dengan telur bu-suk, air comberan, dan ko-toran sapi. [H-14]

Kriminalisasi Pendeta PaltiBentuk Kejahatan Negara Maksimalkan Anggaran

[JAKARTA] Rancanganpembangunan terowonganmultifungsi (deep tunnel )yang sudah masuk dalamRencana PembangunanJangka Menengah Daerah(RPJMD) 2013-2017 hing-ga saat ini belum ada kelan-jutannya. Pasalnya, Guber-nur DKI Jakarta, Joko Wi-dodo (Jokowi), masih me-nunggu kalkulasi ekonomidari para investor yang ber-

sedia menggarap megapro-yek tersebut.

"Deep tunnel, belum.Saat ini saya masih menung-gu perhitungan ekonomi-nya," ujar Jokowi kepada SPdi kawasan Pelabuhan Sun-da Kelapa, Senin (18/3).

Dikatakan, pihaknyabelum ada rencana untukmembicarakan masalah ter-sebut dengan KementerianPekerjaan Umum (PU) da-

lam waktu dekat. Pasalnya,dengan Kementerian PUpun yang dilakukan hanyapaparan teknis dan belumsampai paparan ekonomiseperti yang diharapkan-nya. "Tetapi, yang pasti,mulai dari paparan teknis,ekonomi semuanya harusdetail. Visibility-nya jugaada, itu harus," katanya.

Mengenai investor yangbersedia membangun deeptunnel, Jokowi pun engganmenyebutkan siapa saja in-vestor tersebut. Pihaknyamasih tetap menunggu kal-kulasi ekonomi terlebih da-hulu untuk melanjutkanproyek tersebut.

Hal tersebut juga didu-kung oleh pernyataan Peng-amat Air Perkotaan, FirdausAli, yang mengatakan jikadeep tunnel dalam kondisitanah di Jakarta ini bisa di-siasati dengan teknologi. Pa-salnya, dengan dibangunnyadeep tunnel, maka sedikit-nya 12.000 liter per second(LPS) air dapat tertampungdan digunakan untuk paso-kan air baku dan air bersih diJakarta. [DMP/W-11]

“Deep Tunnel”

Jokowi Tunggu Kalkulasi Ekonomi

IGNATIUS HERJANJAMRegina Indira

Polisi mencari-caricara supaya

Pendeta Paltimenjadi

tersangka. Caraseperti ini tidakpatut dilakukan.

ANTARA/ZABUR KARURU

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menunjukkan surat tandaterima pembayaran Surat Pajak Tahunan (SPT) di Pasar Blok BTanah Abang, Jakarta, Senin (18/3). Jokowi mengimbau kepadawarga untuk membayar pajak tahunan secara tepat waktu.