perkembangan ternak perah dan kebijakan pemerintah di indonesia.docx

Upload: zaka-ziggie

Post on 06-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 perkembangan ternak perah dan kebijakan pemerintah di indonesia.docx

    1/10

    Prospek Perkembangan Ternak Perah Di Indonesia

    Dan Kebijakan Pemerintah

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    Sejak abad ke-19 peternakan sapi perah telah dimulai yaitu dengan pengimporan sapi-

    sapi bangsa Ayrshire, Jersey, dan Milking shorthorn dari Australia. Pada permulaan abad ke-20

    dilanjutkan dengan mengimpor sapi-sapi Fries-Holland FH! dari "elanda. Sapi perah yang

    de#asa ini dipelihara di $ndonesia pada umumnya adalah sapi Peranakan Fries-Holland PFH!

    yang memiliki produksi susu relati% tinggi dibandingkan sapi jenis lainnya yang merupakan hasil

    perka#inan antara sapi lokal dengan Fries-Holland FH!.

    $ndonesia merupakan negara berkembang yang memiliki karakteristik laju pertumbuhan

    ekonomi yang &ukup baik diikuti dengan laju pertumbuhan yang pesat. Peningkatan jumlah

    penduduk saat ini memberikan dampak yang besar terhadap peningkatan permintaan demand !

    produk pangan masyarakat. Selain itu' perkembangan masyarakat saat ini lebih ke arah yang

    lebih maju baik dari segi pendapatan maupun tingkat pengetahuan masyarakat mengenai

    pentingnya nilai gi(i pangan. Hal ini membuat masyarakat &enderung lebih meningkatkan

    konsumsi pangan yang mengandung gi(i tinggi. Salah satu produk pangan yang terus

    mengalami peningkatan permintaan setiap tahunnya adalah susu. Peningkatan tersebut

    ditandai dengan meningkatnya konsumsi susu per kapita dari tahun ke tahun' mulai dari )'*9

    kg+kapita pada tahun 2001 dan meningkat menjadi ,' kg+kapita pada tahun 200) itjen "ina

    Produksi Peternakan' 2009!.

    Pengembangan sektor peternakan khususnya usaha ternak sapi perah di $ndonesia saat

    ini perlu dilakukan karena kemampuan produksi susu peternak lokal saat ini baru men&apai 2)

    persen sampai /0 persen dari kebutuhan susu nasional irektorat enderal Peternakan' 200*!.

    "esarnya olume impor susu menunjukkan prospek pasar yang sangat besar dalam usaha

    peternakan sapi perah untuk menghasilkan susu sapi segar sebagai produk substitusi susu

    impor.

    ujuan penulisan makalah ini adalah untuk menganalisa prospek perkembangan usaha

    ternak sapi perah di $ndonesia.

  • 8/17/2019 perkembangan ternak perah dan kebijakan pemerintah di indonesia.docx

    2/10

    BAB 2

    TINAUAN PU!TAKA

    2"1" Prod#ksi !#s#

    Susu adalah hasil pemerahan sapi atau he#an menyusui lainnya yang dapat dimakan

    atau dapat digunakan sebagai bahan makanan yang aman dan sehat serta tidak dikurangi

    komponen-komponennya atau ditambah bahan-bahan lain irektorat enderal Peternakan'

    200,!. Seekor sapi perah de#asa setelah melahirkan anak akan mampu memproduksi air susu

    melalui kelenjar susu' yang se&ara anatomis disebut ambing. Produksi air susu ini

    diman%aatkan oleh manusia sebagai sumber bahan pangan dengan kadar protein yang tinggi.

    "erdasarkan data statistik populasi dan produksi susu sapi perah menurut irjen

    Peternakan-epartemen Pertanian 200! menyebutkan' bah#a dari tahun ke tahun terjadi

    peningkatan produksi susu sapi perah. 3amun' peningkatan ini tidak diikuti oleh naiknya

    produktiitas' hal ini dikarenakan meningkatkannya jumlah populasi sapi perah itu sendiri.

    4emampuan sapi perah dalam menghasilkan susu ditentukan oleh %aktor genetik' lingkungan'

    dan pemberian pakan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi produksi susu antara lain umur'

    musim beranak' masa kering' masa kosong' besar sapi' manajemen pemeliharaan dan pakan.

    Sapi perah umur dua tahun akan menghasilkan susu sekitar *0 sampai *) persen dari produksi

    susu tertinggi sapi tersebut. Pada umur tiga tahun akan menghasilkan susu 0 sampai )

    persen' sedangkan umur empat sampai lima tahun menghasilkan susu 92 sampai 9 persen

    S&hmidt dan Hutjuers' 199!.

    2"2" Kebijakan Pemerintah

    Salah satu kebijakan pemerintah yang mempengaruhi daya saing komoditi susu lokal

    adalah upaya untuk melindungi peternak dan koperasi susu sapi perah $ndonesia' pada tahun

    199 terdapat instruksi Presiden 3o. 5 tahun 199 yang membuat kebijakan tentang susu

    impor. 4ebijakan ini membahas tentang input susu terhadap pelaku industri pengelolaan susu

    $PS!. $nstruksi tersebut dibuat berdasarkan kesepakatan tiga menteri S4" iga 6enteri! yaitu6enteri Pertanian' Perindustrian dan Perdagangan serta 4operasi yang berisi bukti serap susu

    nasional. Apabila $PS membeli susu impor maka di#ajibkan untuk membeli susu dari

    peternakan nasional. ika $PS impor susu sebanyak dua kilogram maka #ajib membeli susu

    dari peternak atau koperasi sebanyak satu kilogram.

  • 8/17/2019 perkembangan ternak perah dan kebijakan pemerintah di indonesia.docx

    3/10

    2"$" Ke%embagaan Usaha !api Perah

    6asa keemasan koperasi susu dijumpai pada tahun 190-an. umlah koperasi yang

    tadinya hanya 2* buah pada tahun 19*9 berkembang tujuh kali lipat menjadi 19 pada tahun

    199. 6eningkatnya jumlah koperasi ini tidak terlepas dengan gen&arnya program pemerintah

    dalam pengembangan 4operasi 7nit esa 47! di #ilayah pedesaan. 3amun demikian'

    berdirinya 84S$ pada tahun 19*9 sangat berperan dalam mengkondisikan 47 47 untuk

    mengembangkan unit usaha persusuan' atau disebut 47 Susu. Sampai saat ini hampir 90

    persen produksi susu segar dalam negeri dihasilkan oleh koperasi.

    Saat men&uatnya harga susu dunia di tahun 200*' di tanah air telah lahir suatu institusi

    baru yang bernama e#an Persusuan 3asional P3!. ideklarasikan di hadapan 6enteri

    Pertanian :. $r. Anton Apriantono 6S& pada tanggal 9 Agustus 200* di Solo' untuk

    memajukan agribisnis persusuan di tanah air. P3 merupakan organisasi yang berasal dari

    8abungan 4operasi Susu $ndonesia 84S$!' Asosiasi Peternak Sapi Perah $ndonesia APSP$!'

    Himpunan 4erukunan ani $ndonesia H4$!' Perhimpunan Peternak Sapi dan 4erbau

    $ndonesia PPS4$! dan 8abungan 4elompok ani 8apoktan! dan seharusnya $ndustri

    Pengolahan Susu $PS! juga harus ikut sebagai komponen penting dalam agribisnis persusuan

    yang juga ikut duduk di organisasi.

    2"&" Usaha !api Perah di Indonesia

    7saha peternakan sapi perah di $ndonesia umumnya terkonsentrasi pada daerah-

    daerah tertentu. "erkaitan dengan pengkonsentrasian usaha peternakan sapi perah tersebut'

    Sutardi 191! mengemukakan bah#a usaha peternakan sapi perah di $ndonesia terletak pada

    dua #ilayah ekstrim yaitu; 1! #ilayah yang memiliki kondisi %isik alam yang rendah akan tetapi

    memiliki kondisi sosial ekonomi yang tinggi dan 2! #ilayah dengan kondisi alam yang tinggitetapi mempunyai kondisi sosial ekonomi yang rendah. Pada dasarnya' tipe #ilayah 1!

    merupakan dataran rendah yang terletak di sekitar kota besar dan bersuhu panas' dan tipe

    #ilayah 2! menggambarkan pedesaan yang terletak di dataran tinggi dan bersuhu sejuk.

    "eberapa kelemahan yang timbul dari karakteristik tersebut adalah rendahnya penyediaan

  • 8/17/2019 perkembangan ternak perah dan kebijakan pemerintah di indonesia.docx

    4/10

    hijauan dan per%orma produksi pada tipe #ilayah 1! serta minimnya penyediaan konsentrat dan

    rantai pemasaran susu di tipe #ilayah 2!.

    Se&ara garis besar usaha ternak sapi perah terdiri atas usaha skala besar 7"!

  • 8/17/2019 perkembangan ternak perah dan kebijakan pemerintah di indonesia.docx

    5/10

    BAB $

    PE'BAHA!AN

    /.1. Prod#ksi !#s#

    Susu sebagai salah satu hasil komoditi peternakan' adalah bahan makanan yang

    menjadi sumber gi(i atau (at protein he#ani. 4ebutuhan protein he#ani masyarakat $ndonesia

    dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan tingkat

    kesadaran kebutuhan gi(i masyarakat yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal

    ini dapat ditunjukkan dengan meningkatnya konsumsi susu dari ,. liter+kapita+tahun pada

    tahun 200) menjadi *.* liter+kapita+tahun pada tahun 200 setara dengan 2) g+kapita+hari!

    yang merupakan angka tertinggi sejak terjadinya krisis moneter pada tahun 199* itjen "ina

    Produksi Peternakan' 200!. Pembangunan sektor petemakan' khususnya pengembangan

    usaha sapi perah' merupakan salah satu alternati% upaya peningkatan penyediaan sumber 

    kebutuhan protein. 6eskipun permintaan terhadap komoditi susu dari tahun ke tahun terus

    mengalami peningkatan' tetapi produksi susu nasional belum mampu men&ukupi kebutuhan

    konsumsi masyarakat $ndonesia. Sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk

    melakukan impor susu dari luar negeri. Selain melakukan impor pemerintah juga melakukan

    ekspor susu dalam bentuk susu olahan.

    Produksi susu yang relati% rendah serta keragaan usaha ternak sapi perah yang masih

    sangat ke&il' mengakibatkan ketidakmampuan dalam persaingan dengan produk impor yang

    berdampak memperlemah daya saing usaha ternak sapi perah di $ndonesia. Faktor pemi&u

    daya saing terdiri dari teknologi' produktiitas' harga dan biaya input' struktur industri' serta

    kuantitas permintaan domestik dan ekspor. Faktor-%aktor itu dapat digolongkan atas; 1! Faktor 

    yang dapat dikendalikan oleh unit usaha; seperti strategi produk' teknologi' pelatihan' biaya

    riset dan pengembangan> 2! %aktor yang dapat dikendalikan oleh pemerintah; seperti

    lingkungan bisnis pajak' suku bunga' nilai tukar uang!' kebijakan perdagangan' kebijakan riset

    dan pengembangan' serta pendidikan' pelatihan dan regulasi> /! %aktor yang semi terkendali;seperti kebijakan harga input dan kuantitas permintaan domestik> dan 5! Faktor yang tidak

    dapat dikendalikan; seperti lingkungan alam. engan demikian' apabila pemerintah dan pihak-

    pihak yang terkait mampu memperbaiki %aktor-%aktor pemi&u di atas' maka diharapkan

    komoditas susu segar lokal dapat berkembang sebagai komoditas substitusi susu impor.

  • 8/17/2019 perkembangan ternak perah dan kebijakan pemerintah di indonesia.docx

    6/10

    $"2" Kebijakan Pemerintah

      Kemamp#an prod#ksi s#s# peternak lokal saat ini baru bisa men&apai 2) persen

    sampai dengan /0 persen dari kebutuhan susu nasional menurut data irektorat enderal

    Peternakan tahun 200*. 4ekurangan input mengakibatkan besarnya jumlah impor susu

    nasional sehingga menjadikan indonesia sebagai net importir' disamping itu menunjukkan

    adanya prospek pasar yang sangat besar dalam usaha peternakan sapi perah untuk

    menghasilkan susu segar sebagai produk substitusi impor. Perlu adanya perbaikan supaya

    dengan luasnya peluang pasar susu yang dihasilkan ternak perah akan merangsang

    perkembangan peternakan perah di tanah air.

    engan dikeluarkannya instruksi Presiden 3o. 5 tahun 199 berdasarkan S4" iga

    6enteri yaitu 6enteri Pertanian' Perindustrian dan Perdagangan serta 4operasi yang bertujuan

    untuk melindungi peternak dan koperasi susu sapi perah $ndonesia. Akan tetapi seiring

    kemajuan jaman instruksui tersebut tidak dapat dipertahankan. Pada saat $ndonesia akan

    memasuki era perdangan bebas ?@+?orld rade @rgani(ation! pemerintah men&abut

    $nstruksi Presiden 3o. 5 tahun 199. Pen&abutan kebijakan tersebut tidak diimbangi dengan

    proteksi dari pemerintah terhadap para peternak nasional. Hal ini menyebabkan $ndustri

    Pengolahan Susu $PS! dengan sangat leluasa untuk membeli susu impor dari luar negeri.

    Selain itu' sejak bulan 3oember tahun 200' pemerintah menerbitkan Peraturan 6enteri

    4euangan 3o.15)+P64.011+200 tentang "ea 6asuk itanggung Pemerintah Atas $mpor 

    "arang dan "ahan oleh $ndustri Pengolahan Susu untuk ahun Anggaran 200' dengan nilai :p

    10* miliar untuk periode 3oember-esember 200. 3amun' pada 2009 pemerintah melalui

    6enteri 4euangan mengeluarkan Permenkeu peraturan menteri keuangan!

    3o.19+P64.011+2009 yang menetapkan tari% impor nol persen untuk susu dan turunannya.

    4eputusan 6enteri 4euangan tersebut akan mempengaruhi usaha sapi perah lokal yang ada di

    sentra-sentra sapi perah' terutama tingkat kesejahteraan dan daya saing produk susu terhadap

    susu impor.

    $"$" Ke%embagaan Usaha !api Perah

    6engingat $PS merupakan unsur yang &ukup penting dalam agribisnis persusuan di

    tanah air maka perlu adanya hubungan yang berkesinambungan sehingga 84S$ berdiri

    tahun19*9! dan organisasi-organisasi yang berke&impung di dunia ternak perah mendukung

    sepenuhnya dalam pembentukan P3. Ada tiga substansi sebagai landasan pembentukan

  • 8/17/2019 perkembangan ternak perah dan kebijakan pemerintah di indonesia.docx

    7/10

    P3 yaitu ; pertama' bah#a komoditas susu memiliki peran yang sangat besar untuk

    men&egah terjadinya lost generation dari bangsa $ndonesia. 4edua' bah#a agribisnis

    persusuan mulai dari kegiatan di segmen hulu sampai dengan kegiatan di segmen hilir memiliki

    peran besar dalam perekonomian nasional. 4etiga' bah#a agribisnis persusuan adalah

    sarana yang e%ekti% untuk meningkatkan kesejahteraan amsyarakat termasuk di dalamnya para

    peternak sapi perah. ari dasar pertimbangan itulah yang kemudian dielaborasi dan dituangkan

    dalam Preambule Peraturan asar P3 dan merumuskan isi serta misi. isi P3 yang

    disepakati oleh para pemangku kepentingan adalah ter#ujudnya agribisnis persusuan yang

    berkelanjutan' berdaya saing' mandiri' dan mensejahterakan masyarakat. Sedangkan misi

    yang diemban P3 adalah ;

    B Pertama' memperjuangkan kepentingan dan perlindungan pelakun usaha agribisnis persusuan

    termasuk agroindustrinya dalam sistem perdagangan domesti& dan global yang berkeadilan.

    B 4edua' meningkatkan akses pelaku usaha agribisnis persusuan terhadap berbagai sumber 

    daya baik dalam pelayanan' keuangan+pendanaan' serta pemasaran.

    B 4etiga' mendorong peningkatan peran agribisnis persusuan terhadap perekoniomian nasional.

    B 4eempat' mendorong ter&iptanya ilkim yang kondusi% bagi usaha peternakan sapi perah untuk

    meningkatkan produksi dan produktiitas usaha mereka se&ara e%isien.

    B 4elima' membangun kebersamaan di antara pelaku agribisnis persusuan untuk me#ujudkan

    s#asembada dalam pemenuhan kebutuhan susu nasional.

    engan semakin gamblangnya kelembagaan usaha sapi perah diharapkan peternak

    lokal lebih giat dalam meningkatkan kuantitas produksi susu agar dapat bersaing dengan

    pelaku bisnis yang mempunyai modal besar khususnya penanam modal asing' pemerintah juga

    harus ikut andil dalam mengatur kegiatan antara peternak' industri pakan' $PS dan penanaman

    modal asing tersebut. Seperti pada era tahun *0-an dengan istilah gemar minum susu' akan

    meningkatkan animo masyarakat tentang susu. "aru-baru ini mun&ul usulan P3' yakni

    Program Susu untuk Anak Sekolah "erbasis Susu Segar' seperti yang dilakukan di berbagai

    negara antara lain; hailand' $ran' ietnam' 4orea' epang yang terkenal denganWhite

    Revolution :eolusi Putih!. Program ini akan mema&u peternak susu untuk semakin produkti%.

    an disisi lain' kualitas S6 akan semakin meningkat. 7ntuk itu' gagasankelompok (cluster) susu ini perlu ditindaklanjuti pemerintah sehingga menghasilkan grand 

    design pengembangan sapi perah di $ndonesia.

    $"&" Usaha !api Perah di Indonesia

  • 8/17/2019 perkembangan ternak perah dan kebijakan pemerintah di indonesia.docx

    8/10

      Strukur usaha peternakan perah di $ndonesia yang terdiri atas beberapa skala usaha

    antara lain 7saha :akyat 7:! 1-9 ekor' 7saha 4e&il 74! antara 10-/0 ekor' 7saha

    6enengah 76! antara /0-100 ekor' dan 7saha "esar 7"! jumlah kepemilikan sapi

  • 8/17/2019 perkembangan ternak perah dan kebijakan pemerintah di indonesia.docx

    9/10

    besar peternak hanya memiliki sapi 2-5 ekor' yang setiap hari rata-rata memproduksi susu

    segar sekitar 1.900 ton senilai :p ,') milyar atau :p 2'5 triliun per tahun 4ompas' 1, Pebruari

    2012!.

    KE!I'PULAN

    Produksi susu peternak lokal yang tidak mampu men&ukupi demand  susu nasional

    menyebabkan persaingan dengan produk impor' %aktor daya saing tersebut ialah teknologi'

    produktiitas' harga dan biaya input' struktur industri' serta kuantitas permintaan domestik dan

    ekspor. $ndonesia setelah masuk perdagangan bebas ?@! tidak adanya kebijakan

    pemerintah yang melindungi peternak lokal sehingga peternak kalah bersaing' dimana

    notabene peternakan di $ndonesia merupakan peternakan rakyat yang sebagian besar 

    produknya disumbangkan dari peternakan rakyat. 4urangnya perhatian dan respons

    pemerintah terhadap dunia persusuan meskipun terbentuk organisasi-organisasi masyarakat

    seperti 84S$' APSP$' H4$' PPS4$' 8apoktan yang kemudian membentuk P3 dengan

    program barunya yaitu Program Susu untuk Anak Sekolah "erbasis Susu Segar akan sulit

    ter&apai' seperti yang dilakukan di berbagai negara antara lain; hailand' $ran' ietnam' 4orea'

    epang yang terkenal dengan White Revolution :eolusi Putih!.

    7saha peternakan perah yang sekarang lebih dikenal sebagai usaha tani sapi perah ada

    2 bentuk yaitu;

    1. Peternakan sapi perah rakyat yaitu usaha tani sapi perah yang diselenggarakan sebagai

    usaha sampingan yang memiliki sapi perah kurang dari 10 ekor atau kurang dari 20 ekor sapi

    laktasi &ampuran.

    2. Perusahaan peternakan sapi perah' yaitu usaha ternak sapi perah untuk tujuan komersil

    dengan produksi utama susu sapi' yang memiliki lebih dari 10 ekor atau lebih dari 20 ekor sapi

    perah laktasi &ampuran.

    Seiring dengan perkembangan agribisnis persusuan di $ndonesia dari #aktu ke #aktu dibagi

    menjadi tiga tahap perkembangan' yaitu;

    B Tahap I periode sebelum tahun 190! disebut %ase perkembangan sapi perah.

    B Tahap II periode 190-199*! disebut periode peningkatan populasi sapi perah' dan.

    B ahap III periode 199*-sampai sekarang! disebut periode stagnasi.7saha ternak perah yang sekarang mengalami masa stagnasi menyebabkan kebutuhan susu

    dalam negeri belum mampu terpenuhi akibat kendala seperti keterbatasan modal' tingginya

    harga pakan konsentrat' keterbatasan sumber daya dan juga lahan untuk penyediaan hijauan'

    minimnya rantai pemasaran susu. Prospek peternakan perah masih terbuka peluang yang

    sangat lebar akan tetapi jika pemerintah tidak mendukung akan sangat sulit berkembang.

  • 8/17/2019 perkembangan ternak perah dan kebijakan pemerintah di indonesia.docx

    10/10

    DA.TA/ PU!TAKA

    =r#idodo. 199. ampak 4risis 6oneter dan :e%ormasi =konomi terhadap $ndustri Persusuan di

    $ndonesia. Prosiding. Pusat Penelitian Sosial =konomi Pertanian. epartemen Pertanian.

    akarta.

    Firman' A&hmad. 200*. 6anajemen Agribisnis Sapi Perah ; Suatu elaah Pustaka. Fakultas

    Peternakan' 7niersitas Padjadjaran. "andung

    http0**"agribisnes"om*tentang3kami*11"htm%4jos%ean516omment7id5-+ . iakses

    tanggal 10 6aret 2012.

    http0**bisniske#angan"kompas"om*read*2+12*+2*18*++$,+(&$*Pengembangan"!api"Perah"Per%#

    "Digarap"!eri#s. iakses tanggal 10 6aret 2012.

    http0**ditjennak"deptan"go"id*inde9"php4page5statistikpeternakan6ation5in:o . iakses tanggal

    10 6aret 2012.

    http0**iasa3p#sat"org*artike%*pengembangan3#saha3sapi3perah3di3indonesia"htm% . iakses

    tanggal 10 6aret 2012.

    http0**"iasa3p#sat"org*%atest*agribisnis3sapi3perah3di3indonesia3tinja#an3#m#m"htm% .

    iakses tanggal 10 6aret 2012.

    http0**"iasa3p#sat"org*%atest*re;ita%isasi3peternakan3sapi3perah3har#s3ter#s3

    diga%akkan"htm%. iakses tanggal 10 6aret 2012.

    S&hmidt' 8. H. C. . an le&k dan 6. F. Hutjuers. 199. Prin&iples o% airy S&ien&e. 2nd =dition.

    Prenti&e-Hall. =ngle#ood Dli%%s.

    Sutardi' . 191. Sapi Perah dan Pemberian 6akanan. epartemen $lmu 6akanan ernak. Fakultas

    Peternakan. $P". "ogor.

    http://www.agribisnews.com/tentang-kami/11.html?joscclean=1&comment_id=80http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/02/16/00390743/Pengembangan.Sapi.Perah.Perlu.Digarap.Seriushttp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/02/16/00390743/Pengembangan.Sapi.Perah.Perlu.Digarap.Seriushttp://ditjennak.deptan.go.id/index.php?page=statistikpeternakan&action=infohttp://iasa-pusat.org/artikel/pengembangan-usaha-sapi-perah-di-indonesia.htmlhttp://www.iasa-pusat.org/latest/agribisnis-sapi-perah-di-indonesia-tinjauan-umum.htmlhttp://www.iasa-pusat.org/latest/revitalisasi-peternakan-sapi-perah-harus-terus-digalakkan.htmlhttp://www.iasa-pusat.org/latest/revitalisasi-peternakan-sapi-perah-harus-terus-digalakkan.htmlhttp://www.iasa-pusat.org/latest/revitalisasi-peternakan-sapi-perah-harus-terus-digalakkan.htmlhttp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/02/16/00390743/Pengembangan.Sapi.Perah.Perlu.Digarap.Seriushttp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/02/16/00390743/Pengembangan.Sapi.Perah.Perlu.Digarap.Seriushttp://ditjennak.deptan.go.id/index.php?page=statistikpeternakan&action=infohttp://iasa-pusat.org/artikel/pengembangan-usaha-sapi-perah-di-indonesia.htmlhttp://www.iasa-pusat.org/latest/agribisnis-sapi-perah-di-indonesia-tinjauan-umum.htmlhttp://www.iasa-pusat.org/latest/revitalisasi-peternakan-sapi-perah-harus-terus-digalakkan.htmlhttp://www.iasa-pusat.org/latest/revitalisasi-peternakan-sapi-perah-harus-terus-digalakkan.htmlhttp://www.agribisnews.com/tentang-kami/11.html?joscclean=1&comment_id=80