perkembangan pondok pesantren annida al-islamy...

75
PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY BEKASI JAWA BARAT TAHUN 1980-2003 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum) Oleh: A. Raudoh NIM. 1112022000063 SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2017 M

Upload: dinhdien

Post on 07-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA

AL-ISLAMY BEKASI JAWA BARAT TAHUN 1980-2003

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum)

Oleh:

A. Raudoh

NIM. 1112022000063

SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2017 M

Page 2: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

ン¶ん107Ⅱ6CシI

vェuvxvf

HV■■fl工VAV⊂IH IIuVAS IuD■N Ittv■sI SV」LISuaAINfl

vuoINvlttflH NV⊂aV⊂V Sv■■flXVJ

1/1V■SI NVav⊂vu■d Nv⊂HVuVf■S

9001C01661 τττ16S61・dIN

7雨¬画雨而戸]`じH°174・Ⅱ・SI⊂

C90000ττOτIII・IttIN

Чopnじu・V

:qelo

(rung'S) BroIuBIIrnH uuutrug rslag 1edupue141

luru,(g nlBS qBIBS lqnuetuel4 {n}un BroluulunH uup qBpV sBIInrIBf, upuderl uuqn[u1q

ISdIBIS

C00τ…0861 NnHVェェvuva vAvf

ISVX=a AIttv■sI…■VV⊂INNV Nttu」lNvsld】OCIINOd NVDNVgI虹冨Xu■d

Page 3: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

シ00 1 gOZ661τ1018S61・d11(

ι00 乙 IOS00乙ιIレOSι61・

600 1 601661 Zτtt16g61・d11(

V=A・Ч2qsIA」Ⅲ`2A・

A・H・SICl

BloEEuV

乙00190000乙6τllτι61・cIIN

I1016し10d

100190ι66[シτι06961 d11(

V・囚tuOS2Ч

inN H

olo88u elo88uVSIJセ10■OS

HVASVじVNnH DNVCIIS

ι10Z JOqⅢЭAO、こιτ`セWIef

・lueISI IIBttpe■Od IIOp I121121s lpnドШ2■oJd ewd(ン、nH・s)ηJOI曖IIunHじIIotts

m2108 11010110dWouI]マ屁Ks 1282qos euIIJ011p I121Э]IuI IsCIIttS・乙IOtt JOqШoAO、[ιτ 2pocI

セwyf ttΠ叩&pIH JI“KS Nn OJqttШnH uep ttpv sセ■叩J ttKSυbeunw隷

IIUセ12p waIいIp l121Эl c00τ‐

0861 NflI‐WエエⅦVa VМVflsⅦ冨8人囚V■SI―■V

VCIINNV Nn工Nvsld】OCINOd NVDNV田囚■】u■d lnpn,。q ISdlas

NVIffl VI工INVd NVⅡVSIDN■d

Page 4: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

LIOZ reqrrc^oN lZ'1e1nd13

'uuB{B[ qe11qe{eprHJIru,(S NIn Ip nIBIreq 8ue,( rslues pluueueru

urpesreq e,(es eluur 'ure1 3uu:o u.&e>1 uep ue>p1dl[ IIsBq ue>pdn:aur nelu

eKes rlse ef,re1 Irs?q uelnq rur e,fuu1 p^lquq lllnqral ueq uelpilue{ p "{lI 'BUB{Bf qu11n1ufup1g

JIIB^S NIn Ip n>lelreq 8uu,( uentuelel ue8uap lensos ue>1tun]uuc

u,(es qu1e1 tur rsdurls uesrlnuad UruIBp ue>1eun3 u{es 3uu,( requns ?nrues

'8Ue{Bf

TIEIIqB{eplHJIru,(S NIn Ip I ?tu4s rule? qalo,redueu uulure.(s:ed n1es qBIBs

rgnueruetu I$un uulnlerp Eue.( ul(es rlsu u,ftu1 pseq uuledrueu tut FdIDIS

:PAヽЧBq uB■212κuЭtu oκ2s IUIロセ8uOCl

NVV■VttNu■duv〔II¶]■

・6

・乙

Page 5: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

i

Abstrak

A. Raudoh : Perkembangan Pondok Pesantren Annida Al-Islamy Bekasi Jawa

Barat tahun 1980-2003.

Pondok pesantren merupakan media dan lembaga pendidikan Islam di Indonesia,

didirikan karena adanya tuntutan zaman. Hal ini dapat dilihat dari perjalanan

historisnya. Pondok pesantren lahir atas kesadaran akan kewajiban untuk dakwah

Islamiyah, menyebarkan dan mengembangkan ajaran-ajaran Islam, sekaligus

mencetak kader-kader ulama dan para da’i.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses berdirinya serta

perkembangan Pondok Pesantren Annida Al-Islamy Bekasi pada tahun 1980-2013.

Adapun metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode

penilitian sejarah, yang melalui empat tahap yaitu tahapan heuristik, tahapan kritik,

tahapan interpretasi, tahapan historiografi.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, pondok pesantren Annida Al-Islamy

didirikan oleh KH. Muhammad Muhadjirin Amsar Addary pada tahun 1963. Pondok

Pesantren Annida didirikan oleh KH. Muhadjirin atas dasar kepentingan masyarakat,

untuk menanamkan fondasi ke-Islaman pada setiap lapisan masyarakat. KH.

Muhadjirin sadar akan kebutuhan para santrinya, dan berupaya memenuhi syarat

untuk menjadikan pondok pesantren Annida sebagai sekolah yang setara dengan

sekolah lain. Akhirnya pada tahun 1980, pondok pesantren Annida dapat memenuhi

persyaratan tersebut dan menjadikan pondok pesantren Annida sebagai salah satu

pesantren modern. Setelah adanya perkembangan tersebut, pondok pesantren Annida

harus melengkapi fasilitas dan sarana belajar untuk para santrinya. Pada tahun 1980-

1990 pondok pesantren Annida terus berkembang dengan memenuhi ruang kelas

untuk madrasah Tsanawiyah dan Aliyah. Pada tahun tersebut juga pondok pesantren

Annida membangun Perguruan Tinggi Al-Marhalah Al-‘Ulya untuk para santri yang

telah menyelesaikan pendidikannya di pesantren. Kemudian pada tahun 1990-2003,

pondok pesantren Annida menambahkan fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan

belajar dan mengajar seperti laboratorium komputer dan lainnya.

Keyword : Sejarah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Pondok Pesantren

Annida Al- Islamy

Page 6: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

ii

Kata Pengantar

Bismillahirrohmanirrohim..

Alhamdulillah. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

Rasulullah SAW yang telah memberikan penulis nikmat sehat, nikmat rezeki

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa ada halangan sesuatu apa pun.

Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menimba ilmu di UIN

Syarif Hidayatullah.

2. Prof. Dr Sukron Kamil, MA selaku dekan Fakultas Adab Dan Humaniora yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam

penyusunan skripsi.

3. H. Nurhasan, M.A., selaku ketua Jurusan Sejarah Dan Peradaban Islam Islam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengesahkan proposal penelitian

sehingga peneliti dapat melakukan penelitian.

4. Drs. H. M. Ma'ruf Misbah, M.A., Dosen pembimbing yang telah membimbing

penulis dengan penuh kesabaran dan memberikan kemudahan pada penulis di

setiap bimbingan.

5. Dosen-dosen Jurusan Sejarah Dan Peradaban Islam yang telah mendidik dan

memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

6. Bapak KH. Muhammad Aiz Muhadjirin selaku Ketua Umum Pondok Pesantren

Annida Al-Islamy Bekasi yang telah memberikan izin dan saran kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

7. Kepada alumni dan warga sekitar Pondok Pesantren Annida yang telah

bersedia dan meluangkan waktunya menjadi narasumber.

8. Kedua orang tua tercinta, yaitu ayahanda Alm. Syamsuri dan Ibunda Nurul

Qomariah, serta sauradaku yaitu kaka Nur Linda Sari, adik Lutfiyah, adik

Nilna Fasha Salsabilah yang dengan ketulusan hati memberikan dorongan

moral maupun material atas kasih sayang yang mereka berikan serta iringan

do’a dan semangat yang tiada henti.

Page 7: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

iii

9. Imamatun Nisa wanita penyemangat yang tiada henti menyemangati dan

menemani penulis.

10. Agung Irawan sahabat terbaik yang selalu menemani penulis dalam

melakukan penelitian ini.

11. Kawan-kawan tercinta SPI C angkatan 2012.

12. Kawan-kawan Forum Komunikasi Mahasiswa Attaqwa (FKMA).

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Bekasi, 13 April 2017

Penulis

Page 8: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

iv

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL

PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ………………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………………………………. 1

B. Batasan dan Rumusan masalah ………………………………………….... 7

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………….. 7

D. Manfaat Penelitian ………………………………………………………… 8

E. Tinjauan Pustaka …………………………………………………………... 8

F. Kerangka Teori ……………………………………………………………. 9

G. Metode Penelitian …………………………………………………………. 11

H. Sistematika Penulisan ……………………………………………………... 13

BAB II SEJARAH BERDIRINYA PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-

ISLAMY

A. Biografi Singkat KH. Muhammad Muhajirin Amsar Addary …………….. 15

B. Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Annida Al-Islamy Bekasi Jawa Barat 19

C. Kondisi sosial masyarakat sekitar Pondok Pesantren Annida Al-Islamy Bekasi

Jawa Barat ………………………………………………………………….. 22

BAB III PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY

A. Lembaga Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) …………………………… 25

B. Lembaga Pendidikan Madrasah Tsanawiyah ……………………………… 26

C. Lembaga Pendidikan Madrasah Aliyah …………………………………..... 31

Page 9: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

v

D. Lembaga Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Marhalah Al ‘Ulya.

……………………………………………………………………………… 36

BAB IV PENGARUH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA

AL-ISLAMY TERHADAP MASYARAKAT

A. Aspek Pendidikan dan Keagamaan ……………………………………….. 40

B. Aspek Sosial dan Budaya …………………………………………………. 42

C. Aspek Ekonomi …………………………………………………………… 44

D. Alumni …………………………………………………………………….. 46

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………… 49

B. Saran ……………………………………………………………………….. 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang sudah berdiri sejak ratusan

tahun yang lalu. Di lembaga inilah diajarkan dan dididikkan ilmu dan nilai-nilai

agama kepada santri. Pada awalnya pendidikan di pesantren hanyalah mengajarkan

ilmu-ilmu agama saja lewat kitab-kitab klasik atau kitab kuning. Pada tahap awal,

sistemnya berbentuk nonformal, tidak dalam bentuk klasikal, dan lamanya santri

tidak dapat dipastikan oleh tahun akan tetapi oleh kitab yang dibaca.1

Sebagai lembaga pendidikan yang tertua di Indonesia, pesantren menampilkan

suatu sistem pendidikan tradisional, yang mempertahankan sistem, materi, metode,

evaluasi tradisional dengan tetap berlandaskan pada nilai dan ajaran Islam. Sistem

pendidikan yang tidak mengenal kejenjangan, menggunakan metode sorogan dan

wetonan.2 Materi pembelajaran dengan kitab-kitab ilmu keislaman klasik, telah

berlangsung ratusan tahun sejak muncul dan berkembangnya pesantren di Indonesia.

Namun dengan perkembangan dan perubahan zaman, sebagian besar pesantren

mengadakan perbaikan dan pembenahan sebagai upaya modernisasi pendidikan.3

Pondok pesantren merupakan kata majemuk yang terdiri atas dua kata:

pondok dan pesantren. Pondok dalam bahasa Arab, funduq, yang berarti tempat

singgah, sedangkan pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang dalam

1Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia,

(Jakarta :Kencana Prenada Media Grup, 2004), h. 25 2 Sorogan adalah cara belajar santri secara individu dengan seorang guru, sistem ini dilakukan

untuk santri baru yang belum bisa membaca kitab atau al-Qur‟an. Sedangkan wetonan merupakan cara

belajar santri tingkat lanjut, yaitu para santri belajar secara bersama-sama dengan gurunya. 3 Mohammad Muchlis Solichin, Modernisasi Pendidikan Pesantren, (Tadris, 2011), Vol. 6, h.

35-36

Page 11: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

2

pelaksanaan pembelajarannya tidak dalam bentuk klasikal. Jadi pondok pesantren

adalah lembaga pendidikan Islam nonklasikal di mana peserta didik (santri)

disediakan tempat singgah atau pemondokan. Kata pesantren berasal dari kata santri,

mendapat imbuhan pe dan an yang berarti tempat tinggal para santri. Kata santri juga

merupakan penggabungan antara kata sant (manusia baik) dan tra (suka menolong),

sehingga kata pesantren dapat berarti tempat pendidikan manusia baik-baik.4

Pendapat lain mengatakan bahwa kata santri berasal dari bahasa Jawa "cantrik", yang

berarti seseorang yang selalu mengikuti seorang guru kemana guru pergi menetap.

Guru dan cantrik atau murid selalu hidup bersama dalam satu tempat, kemanapun

guru pergi dan tinggal murid selalu menemaninya.5

Pengertian terminologi pesantren di atas mengindikasikan bahwa secara

kultural pesantren lahir dari budaya Indonesia.6 Dalam sebuah pesantren siapa pun

tahu bahwa di pesantren sangat lekat dengan sosok seorang Kyai, karomah dan

kealiman seorang kyai juga sering disebut syekh atau wali. Kyai juga bukan hanya

sebagai sosok sentral, otoritatif, pusat kebijakan dan perubahan di dalam sebuah

pesantren tetapi juga sebagai contoh yang baik bagi masyarakat. Oleh karena itu

perubahan yang dilakukan pesantren berawal dari pihak pesantren itu sendiri dan

kalau ada ide pembaharuan dari luar, itu tidak sampai mempengaruhi esensi utama

pesantren karena dalam hal ini seorang kyai-lah yang memegang peranan penting

dalam hal tersebut. Banyak dari pesantren yang maju itu karena kreatifitas inovatif

yang dilakukan oleh kyai itu sendiri.7

4 Haryanto Al-Fandi, Akar-Akar Historis Perkembangan Pondok Pesantren di Nusantara,

(Jurnal Kependidikan Al-Qalam, 2014), Vol. XIII, h. 76 5 Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren Suatu Kajian Tentang Unsur dan Nilai

Sistem Pendidikan Pesantren, ( Jakarta : INIS, 1994), h. 10 6 Ali Mu`tafi, Rekontruksi Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Tradisional di Indonesia

(Telaah Kurikulum Pondok Pesantren, Menuju Arah Baru Pendidikan Islam di Era Globalisasi),

(Jurnal Kependidikan Al-Qalam, 2014), Vol. XIII, h. 150 7Muhammad Anwar, Modernisasi Pesantren : Pergeseran Tradisi dan Pudarnya Kyai,

(Hunafa: Jurnal Studia Islamika, 2013), Vol. 10, h.33

Page 12: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

3

Keberadaan sang kyai di lingkungan pesantren merupakan jantung bagi

kehidupan manusia. Intensitas kyai memperlihatkan peran yang otoriter disebabkan

sang kyailah sebagai perintis, pendiri, pengelola, pengasuh, pemimpin, dan bahkan

juga pemilik tunggal sebuah pesantren. Sehingga banyak pesantren yang reputasinya

turun, karena sang kyai tersebut meninggal dan tidak ada penerus yang dapat

menggantikannya. Salah satu unsur yang dominan dalam kehidupan sebuah

pesantren, kyai mengatur irama perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu

pesantren dengan keahlian, kedalaman ilmu, kharismatik, dan keterampilannya,

sehingga tidak jarang sebuah pesantren tidak memiliki manajemen pendidikan yang

rapi dan teratur. Segala sesuatunya tergantung dari kebijakan kyainya.8

Pada awalnya, pondok pesantren bukan hanya menekankan misi pendidikan,

melainkan juga dakwah, suksesnya lembaga tersebut menghasilkan sejumlah besar

ulama yang berkualitas tinggi yang dijiwai oleh semangat untuk menyebarluaskan

serta memantapkan keimanan orang-orang Islam. Keberhasilan pemimpin-pemimpin

pesantren dalam melontarkan sejumlah besar ulama yang berkualitas adalah karena

metode pendidikan yang dikembangkan oleh para kyai. Tujuan pendidikan pesantren

bukanlah untuk mengejar kepentingan kekuasaan, uang dan keagungan duniawi,

tetapi ditanamkan kepada mereka bahwa belajar adalah semata-mata kewajiban dan

pengabdian kepada Tuhan. Di antara cita-cita pendidikan pesantren adalah latihan

untuk dapat berdiri sendiri dan membina diri agar tidak menggantungkan sesuatu

kepada orang lain kecuali kepada Tuhan.9

Pesantren di Indonesia tumbuh dan berkembang sangat pesat sepanjang abad

18 hingga abad ke 20. Namun, perkembangan pesantren terhambat ketika Belanda

datang ke Indonesia untuk menjajah. Di masa kolonial Belanda, pesantren sangat

8Ali Mu`tafi, Rekontruksi Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Tradisional di Indonesia..,

h.151 9Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren : Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta :

LP3ES, 1984), cet:3, h. 20-21

Page 13: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

4

antipati terhadap kolonialisme Belanda. Hal ini menjadikan pemerintah Belanda

mengadakan pengawasan yang ketat terhadap pesantren. Pemerintah Belanda

mencurigai institusi pendidikan dan keagamaan pribumi digunakan untuk melatih

para pejuang yang militan untuk melawan para penajajah. Akan tetapi, pesantren

tetap bertahan dan berkembang karena pengelolanya mampu mengatur dengan baik.

Hal ini terbukti berdasarkan laporan dari pemerintah kolonial Belanda, tercatat pada

tahun 1831 di Jawa terdapat lembaga pengajian dan pesantren sebanyak 1.853 buah

dengan santri sebanyak 16.500 orang. Pada tahun 1885 pesantren berkembang

menjadi 14.929 buah dengan jumlah santri 222.663 orang. Kemudian pada

penajajahan kolonial Jepang, pada tahun 1942 menurut survei yang diselenggarakan

Kantor Urusan Agama (Shumumbu) yang dibentuk oleh Pemerintah Militer Jepang di

Jawa mencatat jumlah madrasah dan pesantren sebanyak 1.871 dan jumlah santrinya

adalah 139.415. Hal ini membuktikan bahwa, pondok pesantren terus berkembang

dengan hambatan dan rintangan yang tidak sedikit, dari mulai hambatan penjajahan

kolonial Belanda sampai penjajahan kolonial Jepang.10

Tantangan terhadap pendidikan pesantren kembali terjadi pada masa setelah

kemerdekaan, yang justru terasa lebih berat. Pada masa itu tantangan muncul dengan

terjadinya ekspansi pendidikan modern dan madrasah modern, sehingga terdapat

banyak pilihan pendidikan bagi anak-anak Muslim, yaitu sekolah-sekolah umum,

madrasah-madrasah modern, sekolah-sekolah Islam yang didirikan oleh organisasi-

organisasi umum, dan tentunya pesantren dengan madrasah di dalamnya.

Modernisasi pendidikan pesantren, diyakini sebagai suatu upaya pesantren untuk

tetap bertahan dan eksis di tengah pergumulannya dengan lembaga-lembaga

pendidikan modern yang menawarkan sistem pendidikan sekuler melalui sistem

pendidikan sekolah, yang sengaja didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda.11

10

Muhammad Idris Usman, Pesantren dalam Lembaga Pendidikan Islam, (Al-Hikmah

Journal For Religious Studies, 2013), Vol. 14, h.7-9 11

Mohammad Muchlis Solichin, Modernisasi Pendidikan Pesantren.., h.31-36

Page 14: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

5

Modernisasi pendidikan pesantren diarahkan kepada modernisasi sistem

pendidikannya, yang menghasilkan pengembangan kurikulum pendidikan pesantren

dengan mamasukkan mata pelajaran-mata pelajaran umum, yang selanjutnya

berimplikasi terhadap diversifikasi lembaga pendidikan pesantren, sistem

penjenjangan, kepemimpinan dan manajemen pendidikan pesantren. Pesantren yang

pertama kali memberikan respon adalah Pesantren Manbaul Ulum di Surakarta.

Pesantren ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono pada tahun 1906, yang menjadi

perintis masuknya pendidikan umum di pesantren. Menurut laporan inspeksi

pendidikan Belanda, pada tahun tersebut, Pesantren Manbaul Ulum telah

memasukkan mata pelajaran membaca (dengan tulisan latin), aljabar dan berhitung

dalam kurikulum pendidikannya.12

Salah satu pondok pesantren yang ada di Indonesia yang kini masih

berkembang baik dari kualitas pendidikan maupun kuantitas institusi dan santri

adalah Pondok Pesantren Annida Al-Islamy yang terletak di Bekasi Timur JL. KH.

Mas Mansyur No 91 kelurahan Bekasi Jaya kecamatan Bekasi Timur Jawa Barat.

Pondok pesantren ini resmi berdiri pada tahun 1963 yang didirikan oleh salah seorang

ulama terkemuka di Bekasi yaitu, KH. Muhadjirin Amsyar Addary. Pondok

Pesantren Annida Al-Islamy terus mengalami perkembangan dari awal berdiri hingga

sekarang. Perkembangan pondok pesantren ini tidak hanya dari sisi luas wilayahnya

saja, akan tetapi mengembangkan pelayanan pendidikan pondok pesantren dari

pengajian non-formal menjadi sebuah lembaga pendidikan dengan berbagai jenjang

pendidikan.

Pondok Pesantren Annida Al-Islamy berada di bawah yayasan Al-Hanin yang

didirikan langsung oleh KH. Muhadjirin pada tanggal 03 April 1963. Pesantren ini

dibangun di atas tanah milik sendiri yang beliau wakafkan untuk kepentingan

pendidikan umat. Satu hal penting yang menggugah hati beliau adalah kekhawatiran

12

Mohammad Muchlis Solichin, Modernisasi Pendidikan Pesantren.., h.39

Page 15: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

6

akan keberlangsungan pendidikan Islam di kalangan generasi muda Islam. Pada titik

ini, beliau menekankan pentingnya memelihara, menjaga, serta meneruskan estafet

tradisi keilmuan Islam yang berlandaskan Al-Qur'an, Al-Sunnah, dan kitab-kitab

klasik karangan para ulama yang kompeten. Atas dasar ini, beliau merumuskan

muatan lokal Pondok Pesantren Annida Al-Islamy yang kaya akan muatan kitab-kitab

klasik (kitab kuning), termasuk beberapa karya beliau sendiri.13

Bidang Qiroatul

Qutub (membaca kitab kuning) inilah yang menjadikan ciri khas dan merupakan

kelebihan dari santri Pondok Pesantren Annida Al-Islamy.14

Perkembangan Pondok Pesantren Annida Al-Islamy di bawah kepemimpinan

KH. Muhadjirin bermula pada tahun 1980, karena pada awal berdiri pondok

pesantren hingga pada pertengahan tahun 1970-an belum mempunyai ijazah yang

diakui oleh pemerintah Indonesia. Para santri harus mengikuti ujian di lembaga

pendidikan milik pemerintah agar mendapatkan ijazah yang diakui oleh Negara. Oleh

karena itu pada tahun 1980, Pondok Pesantren Annida Al-Islamy dapat melengkapi

berbagai persyaratan sebagai lembaga pendidikan yang setara dengan pendidikan

milik pemerintah. Kemudian pada tahun 1984, KH. Muhadjirin mendirikan Sekolah

Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Marhalah Al „Ulya Bekasi.15

Tahun 2003 merupakan akhir

dari perjuangan seorang pendiri Pondok Pesantren Annida Al-Islamy, yang

kemudian perkembangan di pondok tersebut dilanjutkan oleh anak-anak beliau. Inilah

yang menjadi alasan untuk penulis mengambil judul: “Perkembangan Pondok

Pesantren Annida Al-Islamy Bekasi Jawa Barat Tahun 1980-2003”

13

http://annidaalislamy.ac.id/html/index.php?id=berita&kode=39 14

www.tingali.com/maannida. akses pada 13 Mei 2016 15

http://annidaalislamy.ac.id/html/index.php?id=berita&kode=39

Page 16: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

7

B. Batasan dan Rumusan Masalah

a. Batasan Masalah

Pada penelitian ini, pembatasan masalah diambil agar penelitian yang dilakukan

oleh penulis lebih terarah dan terperinci. Batasan masalah ini hanya pada Perkembangan

Pondok Pesantren Annida Al-Islamy Bekasi Jawa Barat Tahun 1980-2003.

b. Rumusan Masalah

Dengan latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan diteliti adalah:

1. Bagaimanakah Sejarah dan Gambaran Umum Pondok Pesantren Annida Al-

Islamy tahun 1980-2003?

2. Bagaimanakah Perkembangan Internal dan Eksternal yang bersinggungan dan

mempengaruhi Pondok Pesantren Annida Al-Islamy selama kurun waktu

1980-2003?

3. Bagaimanakah posisi KH. Muhadjirin dalam menjalankan peran dan fungsi

Pondok Pesantren Annida Al-Islamy, baik secara Internal maupun di

kehidupan masyarakat?

C. Tujuan penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari rincian permasalahan yang dikaji (diteliti) adalah :

1. Untuk mengetahui sejarah dan gambaran umu Pondok Pesantren Annida Al-

Islamy

2. Untuk mengetahui perkembangan secara Internal dan Eksternal Pondok

Pesantren Annida Al-Islamy

3. Untuk mengetahui peranan KH. Muhadjirin dalam menjalankan fungsi dari

perkembangan Pondok Pesantren Annida Al-Islamy serta dampak dari

perkembangan tersebut terhadap kehidupan masyarakat di sekitar Pondok

Pesantren pada tahun 1980-2003

Page 17: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

8

D. Manfaat Penelitian

Dari rincian permasalahan yang dikaji dalam penelitian tersebut diharapkan dapat

memperoleh manfaat :

1. Bagi Pengelola Pesantren

Sebagai masukan untuk pesantren–pesantren lain dalam

mengembangkan pendidikan di pesantren serta memperbaiki kekurangannya.

2. Bagi Peniliti

Untuk memperluas wawasan serta memperluas pengetahuan diri

mengenai pendidikan di pesantren serta untuk mengetahui sejarah dan

perkembangan pesantren lebih dalam lagi.

3. Bagi UIN Syarif Hidayatullah

Untuk menambah koleksi hasil-hasil penelitian, khususnya bagi

sejarah dan perkembangan di dunia pendidikan pesantren.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan ini penulis memilih buku-buku yang dijadikan sebagai

tinjauan pustaka ialah, pertama: Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren Suatu Kajian

Tentang Unsur dan Nilai Sistem Pendidikan Pesantren oleh Mastuhu. Buku ini

menjelaskan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan yang berhasil

menyelenggarakan kegiatannya dan dapat mengintegrasikannya ke dalam kehidupan

masyarakat. Oleh karena itu, pesantren harus terus berupaya untuk melakukan

pembaruan pemikiran dalam Islam secara terus-menerus, dalam arti memahami dan

mendalami sesuai dengan realitas sosial yang menjadi tantangan zamannya.

Kedua, adalah buku yang berjudul Tradisi Pesantren Studi Tentang

Pandangan Hidup Kyai oleh Zamakhsyari Dhofier. Buku ini menggambarkan dan

Page 18: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

9

mengamati perubahan-perubahan yang terjadi di lingkunagn pesantren dan Islam

tradisional di Jawa dalam periode Indonesia modern tetap menunjukan vitalitasnya

sebagai kekuatan sosial, kultural dan keagamaan yang turut membentuk bangunan

kebudayaan Indonesia modern.

Ketiga, artikel yang berjudul “Modernisasi Pendidikan Pesantren” oleh

Mohammad Muchlis Solichin. Artikel ini mengatakan bahwa modernisasi pendidikan

pesantren merupakan jawaban pesantren terhadap perubahan zaman dan kebutuhan

masyarakat. Dalam konteks ini pesantren telah melakukan perubahan-perubahan yang

dalam skala terbatas untuk menjamin keberlangsungan dan ketahanan pendidikan

yang diselenggarakannya.

Keempat, skripsi yang berjudul “Kiprah Dakwah KH. Muhammad Muhajirin

Amsar Addary di Pondok Pesantren Annida Al-Islamy Bekasi Timur” oleh

Khoirunnisa. Skripsi ini menjelaskan tentang kiprah dakwah yang dilakukan oleh

KH.Muhajirin di Pondok Pesantren Annida Al-Islamy. Penulisan skripsi yang

dilakukan oleh Khoirunnisa ini bukanlah studi sejarah, karena penulisan ini hanya

terpusat pada peran dakwah yang dilakukan oleh KH. Muhajirin Amsar Addary dan

tidak membahas berdiri dan berkembang-nya Pondok Pesantren Annida Al-Islamy.

Kemudian, penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif sosial dalam menggali

informasi penelitiannya.

F. Kerangka Teori

Penulisan ini menggunakan teori definisi pondok pesantren dan teori

kategorisasi pondok pesantren. Teori tentang pondok pesantren menurut artikel

Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Islam yang ditulis M. Idris Usman,

Pesantren di Indonesia tumbuh dan berkembang sangat pesat. Sepanjang abad ke-18

sampai dengan abad ke-20, pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam semakin

dirasakan keberadaannya oleh masyarakat secara luas, sehingga kemunculan

Page 19: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

10

pesantren di tengah masyarakat selalu direspons positif oleh masyarakat.16

Para santri

menerima dengan baik pendidikan agama yang diajarkan oleh seorang pemimpin atau

beberapa orang kyai dengan ciri khas yang bersifat karismatik dan independen.

Adapun teori Nur Inayah dan Fatimah Ningsih dalam artikel yang berjudul Sistem

Pendidikan Formal di Pondok Pesantren, bahwa pondok pesantren adalah salah satu

jenis lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang menyiarkan dakwah Islam untuk

membentuk perilaku Islami masyarakat, di mana para pengasuhnya maupun para

peserta didik tinggal dalam satu lokasi pemukiman dengan didukung bangunan utama

meliputi: rumah pengasuh, masjid, madrasah atau sekolah, dan asrama.17

Teori yang dipakai untuk kategorisasi aspek tradisional dan aspek modernitas

sebuah pondok pesantren adalah teori yang diambil dari Zamakhsyari Dhofier,

pesantren salaf atau tradisional adalah lembaga pesantren yang mempertahankan

pengajaran kitab-kitab klasik sebagai inti pendidikan. Sistem madrasah ditetapkan

hanya untuk memudahkan sistem sorogan yang dipakai dalam lembaga-lembaga

pengajian bentuk lama, tanpa mengenalkan pengajaran pengetahuan umum.18

Kemudian menurut Azhari dalam artikelnya, Eksistensi Sistem Pesantren Salafi

Dalam Menghadapi Era Modern, tradisionalisme dalam konteks pesantren harus

dipahami sebagai upaya mencontoh tauladan yang dilakukan para ulama shalaf yang

masih murni dalam menjalankan ajaran Islam agar terhindar dari bid‟ah, khurafat,

takhayul, serta klenik. Hal ini kemudian lebih dikenal dengan gerakan salaf, yaitu

gerakan dari orang-orang terdahulu yang ingin kembali kepada al-Qur‟an dan Hadis.

Gerakan salaf ini dalam perjalanan sejarahnya telah memberikan sumbangan besar

terhadap modernisasi Islam.19

16

Muhammad Idris Usman, Pesantren dalam Lembaga Pendidikan Islam.., h.7 17

Nur Inayah dan Fatimah Ningsih, Sistem Pendidikan Formal di Pondok Pesantren (Studi

pada Pondok Pesantren Babul Hikmah Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan), (Jurnal

Sociologie, 2013), Vol. 1, h.215 18

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren : Studi tentang Pandangan Hidup Kyai.., h. 20 19

Azhari, Eksistensi Sistem Pesantren Salafi dalam Menghadapi Era Modern, (Islamic

Studies Journal, 2014), Vol. 2, h. 53

Page 20: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

11

Ahmad Muhakamurrohman mengklasifikasikan pondok pesantren

berdasarkan kurikulumn yang dibagi menjadi 2, yaitu pondok pesantren tradisional

dan modern. Pesanren tradisional adalah pesantren yang dalam sistem

pembelajarannya masih menggunakan sistem bandongan dan sorogan, begitu pula

dalam materi yang diajarkan pun berasal dari kitab-kitab kuning, kitab berbahasa

Arab karya ulama Islam baik luar maupun dalam negeri. Sedangkan pesantren

modern adalah pesantren yang sudah memasukkan mata pelajaran umum ke dalam

kurikulum pesantren.20

Mohammad Qosim dalam artikel yang ditulisnya mengatakan

bahwa kurikulum pesantren adalah kurikulum yang disusun berbasis paham ahl al-

sunnah wa al-jama’ah (aswaja). Paham aswaja di pesantren diterjemahkan ke dalam

tiga pilar, yakni dalam bidang aqidah mengikuti pendekatan Imam Abu Hasan al-

Ash‟ari, dalam tasawuf berhaluan Imam Abu Hamid al-Ghazali, dan dalam fiqh

mengikuti madzhab Shafi‟i.21

Nurul Yakin membahas pondok pesantren dari manajemennya, Selain faktor

kepemimpinan kyai atau tuan guru, perkembangan pondok pesantren tentunya juga

tidak luput dari penerapan fungsi-fungsi manajemen yang lain. Manajemen adalah

seperangkat aktivitas yang dirancang untuk mencapai sebuah tujuan organisasi

melalui pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien. Efektif

artinya hasil tercapai sesuai dengan keinginan organisasi. Efisien artinya pekerjaan

yang dapat diselesaikan dengan menggunakan sumber daya seminimal mungkin.22

G. Metodologi Penelitian

Penulis menggunakan metode penelitian sejarah yang tahapannya terdiri atas

4 proses yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi.

20

Ahmad Muhakamurrohman, Pesantren: Santri, Kiai, dan Tradisi, (Ibda‟ Jurnal

Kebudayaan Islam, 2014), Vol. 12, h. 112-113 21

Mohammad Kosim, Pesantren dan Wacana Radikalisme, (KARSA, 2006), Vol. IX, h.

847-848 22

Nurul Yakin, Studi Kasus Pola Manajemen Pondok Pesantren Al-Raisiyah di Kota

Mataram, (Ulumuna Jurnal Studi Keislaman, 2014), Vol. 18, h. 200-201

Page 21: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

12

1. Heuristik

Heuristik merupakan langkah pertama dalam penelitian sejarah yaitu

pengumpulan bahan-bahan atau bukti-bukti sejarah yang akan digunakan sebagai

sumber sejarah. Dalam hal ini, penulis mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang

berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Adapun tempat yang akan dikunjungi

sebagai tempat pencarian sumber-sumber sejarahnya adalah Pondok Pesantren

Annida Al-Islamy.

2. Kritik Sumber

Kritik sumber adalah penilaian terhadap sumber yang telah penulis dapatkan

untuk mendapatkan nilai keasliannya. Penilaian sumber sejarah memiliki dua aspek

yaitu aspek internal dan aspek eksternal. Sumber-sumber tersebut harus dikritik

terlebih dahulu agar dapat mengetahui keaslian dan kebenarannya. Kritik internal

digunakan untuk mengetahui keasliannya, sedangkan kritik eksternal digunakan

untuk mengetahui kebenaran dari sumber yang telah diperoleh. Pada tahap ini penulis

berusaha mengkritisi sumber-sumber sejarah tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan perkembangan Pondok Pesantren Annia Al-Islamy.

3. Interpretasi

Interpretasi adalah penafsirkan keterangan dari sumber-sumber sejarah yang

sudah berupa fakta dan data yang telah terkumpul kemudian dirangkai dan

dihubungkan sehingga menjadi penafsiran sumber sejarah yang relevan dengan

permasalahan.

4. Historiografi

Historiografi merupakan tahap penulisan sejarah, sumber-sumber sejarah yang

telah ditemukan, dianalisis dan ditafsirkan selanjutnya ditulis menjadi sebuah kisah

Page 22: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

13

sejarah atau sebuah karya ilmiah yang selaras dalam tulisan yang berbentuk skripsi

tentang Perkembangan Pondok Pesantren Annida Al-Islamy Bekasi Jawa Barat

Tahun 1980-2003.

Dalam penulisan ini, penulis mencari rujukan-rujukan pustaka yang berkaitan

dengan aspek ketradisionalan dan kemoderenan sebuah pondok pesantren, kemudian

penulis mengkritik dan menginterpretasikan data-data tersebut. Kemudian penulis

akan menggunakan metode wawancara. Penulis mewawancarai pihak-pihak Pondok

Pesantren Annida Al-Islamy yang memiliki pengetahuan untuk memaparkan keadaan

Pondok Pesantren Annida Al-Islamy dilihat dari keenam aspek tersebut. Selanjutnya

penulis melakukan observasi langsung dengan melihat langsung keadaan Pondok

Pesantren Annida Al-Islamy. Selain itu, penulis juga menggunakan metode studi

dokumentasi yang merupakan dokumentasi pendukung dari hasil metode wawancara.

H. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi dijabarkan dalam sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang masalah

B. Identifikasi masalah

C. Tujuan penelitian

D. Manfaat penelitian

E. Tinjauan pustaka

F. Kerangka teori

G. Metode penelitian

H. Sistematika penulisan

Bab II Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Annida Al-Islamy

Page 23: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

14

A. Biografi Singkat KH. Muhammad Muhajirin Amsar Addary.

B. Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Annida Al-Islamy Bekasi Jawa Barat.

C. Kondisi sosial masyarakat sekitar Pondok Pesantren Annida Al-Islamy Bekasi

Jawa Barat.

Bab III Perkembangan Pondok Pesantren Annida Al-Islamy

A. Lembaga Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPQ).

B. Lembaga Pendidikan Madrasah Tsanawiyah.

C. Lembaga Pendidikan Madrasah Aliyah.

D. Lembaga Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Marhalah Al „Ulya.

Bab IV Pengaruh Perkembangan Pondok Pesantren Annida Al-Islamy

Terhadap Masyarakat

A. Aspek Pendidikan dan Keagamaan.

B. Aspek Sosial dan Budaya.

C. Aspek Ekonomi.

D. Alumni.

Bab V Penutup

A. Kesimpulan.

B. Saran.

Page 24: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

15

BAB II

SEJARAH BERDIRINYA PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY

A. Biografi Singkat KH. Muhammad Muhadjirin Amsar Addary.

KH. Muhammad Muhadjirin Amsar Addary dilahirkan pada tanggal 10

Nopember 1924 dan dibesarkan di Kampung Baru Cakung, Kelurahan Cakung Barat,

Kecamatan Cakung, Kotamadya Jakarta Timur. Ayahnya bernama H. Amsar bin Piin

dan ibunya bernama Zuhriyyah binti Syafi‟i bin Jirin. Ekonomi keluarga KH.

Muhadjirin bisa tergolong kaya, karena ayahnya adalah seorang petani dan pedagang

yang ulet. Kemampuannya dalam berdagang bisa dikatakan hebat. Selain itu ia juga

mempunyai warung kelontong dan berdagang hewan ternak seperti sapi, kerbau dan

kambing. KH. Muhajirin adalah anak pertama dari 7 bersaudara, yaitu : 1.KH

Muhammad Muhadjirin Amsar Addary, 2. Hj. Aseni, 3. Hj. Saodah, 4. H. Mahbub, 5.

H. Ma‟ruf, 6. Hj. Salmani, 7. H. Shalahuddin. Keenam saudara KH. Muhadjirin

tinggal di Kampung Baru Cakung. “Jirin” merupakan nama panggilan beliau semasa

kecil, kemudian Amsar adalah nama dari ayah beliau. Jadi nama lengkap KH.

Muhadjirin adalah Muhammad Muhadjirin Amsar. 23

KH. Muhadjirin sejak kecil sampai ia dewasa menghabiskan waktunya untuk

belajar agama dari satu guru ke guru lainnya. Orang tua beliau sangat mendukung

untuk urusan pendidikan, terutama pendidikan agama. Hal ini terbukti ketika beliau

berhasil menyelesaikan atau mengkhatamkan pembacaan Al-Qur‟an, orang tua beliau

sangat bangga dan senang sekali, sampai membuat acara khataman al-Qur‟an dengan

mengundang orang tua dan orang-orang terpandang di kampungnya. Kemudian

beliau melanjutkan pendidikan agamanya ke pondok-pondok pesantren terkenal di

sekitar Jakarta. KH. Muhadjirin juga pernah belajar di sekolah Belanda HIS (High

23

Sya‟roni Tohir, Da’wah Kultural Studi Analisis : Konsep dan Perjuangan Da’wah KH.

Muhammad Muhajirin Amsar Addary, (Pustaka Indie, 2013), Cet: 1, h. 40-43

Page 25: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

16

Indishe School), namun kemudian beliau sakit keras hingga akhirnya beliau tidak

melanjutkan pendidikan di sekolah Belanda dan kembali belajar agama. Guru-guru

beliau semasa belajar di Jakarta ada 12 orang, yaitu: 1. Guru Asmat, 2. H.

Mukhayyar, 3. H. Ahmad, 4. KH. Hasbiallah, 5. H. Anwar, 6. KH. Ahmad Mursyidi,

7. KH. Hasan Murtaha, 8. Syaikh Muhammad Thahir, 9. Syaikh Ahmad bin

Muhammad, 10. KH. Shaleh Ma‟mun (Banten), 11. Syaikh H. Abdul Majid, 12. As-

Sayyid Ali bin AbdurrahmanAl-Habsyi (Kwitang).24

Guru-guru yang di sebutkan di

atas merupakan guru yang mengajarkan KH. Muhadjirin tentang berbagai ilmu

agama, yang kemudian ilmu yang didapatnya dijadikan sebagai bekal untuk

melanjutkan pendidikan dengan menimba ilmu ke Mekkah.

Saat menuntut ilmu kepada guru-guru agama, KH. Muhajdjirin bersepeda

dalam menempuh perjalanan dari Kampung Baru menuju rumah gurunya. Banyak

halangan dan rintangan yang beliau alami dalam perjalanannya untuk belajar, tapi itu

tidak bisa mengurungkan niat dan semangat beliau dalam belajar. Dalam sebuah

pengakuannya, pernah suatu ketika beliau hendak menyebrangi sungai (kali)

Cipinang, perahu yang dinaiki oleh beliau dihadang seekor buaya. Namun dengan

kebesaran hati dan kemantapan tekad, hadangan dan rintangan seperti itu tidak

membuat nyali beliau menjadi lemah untuk selalu hadir dalam belajar kepada

gurunya.25

Pada bulan Juni 1947, KH. Muhadjirin sedang menimba ilmu di Kampung

Muara atau Cipinang Muara, Jakarta Timur. Saat itu Indonesia masih berkecamuk

dalam perang melawan penjajahan Belanda atau Agresi Militer Belanda I dan II. Saat

itu beliau memang sudah mempunyai tekat yang besar untuk melanjutkan pendidikan

agamanya ke Mekkah, namun banyak pihak yang menyayangkan bahkan ada yang

24

Sya‟roni Tohir, Da’wah Kultural Studi Analisis : Konsep dan Perjuangan Da’wah KH.

Muhammad Muhajirin Amsar Addary.., h. 43-47 25

Sejarah Singkat dan Sisi Lain Kehidupan Syeikh Muhammad Muhadjirin Amsar Addary,

(Bekasi, Pesantren Annida Al Islamy, 2012), h. 4

Page 26: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

17

ingin menggagalkan kepergian beliau. Karena mereka beranggapan bahwa kepergian

beliau adalah salah satu propaganda pemerintah Belanda, tapi beliau tidak perduli

dengan kekhawatiran masyarakat terhadapnya. KH. Muhadjirin beranggapan bahwa

kepergiannya adalah bukan untuk lari dari perjuangan dalam menghadapi kolonial

Belanda, tetapi untuk menimba ilmu yang akan berguna suatu saat nanti. Pada bulan

Agustus 1947, KH. Muhadjirin akhirnya berangkat dari Indonesia dengan

menggunakan kapal laut melewati Samudera Hindia untuk ke Jeddah, kemudian

sampai di Jeddah pada akhir bulan Agustus dan menetap di sana. Pada bulan

September 1947, beliau melanjutkan perjalanannya ke Mekkah sekaligus untuk

ibadah Haji dan Umrah.26

KH. Muhadjirin menetap di kota Mekkah dan Madinah untuk menimba ilmu-

ilmu agama dan ilmu umum. Beliau tinggal di kediaman Syaikh Abdul Ghani Jamal

dan belajar kepadanya. Kemudian beliau pindah ke asrama Jailani yang berada di sisi

dalam Mudda‟i. Selama tinggal di asrama Jailani selama 2 tahun, KH. Muhadjirin

belajar di Masjidil Haram dan belajar di rumah para masyaikh. Adapun guru-guru

yang mengajari beliau pada waktu tinggal di asrama Jailani ada 10 orang, yaitu: 1.

Syaikh Muhammad Ahyad, 2. Syaikh Hasan Muhammad Al-Masyath, 3. Syaikh

Zaini Bawean, 4. Syaikh Muhammad Ali bin Husain al-Maliki, 5. Syaikh Mukhtar

Ampetan, 6. Syaikh Muhammad al-Araby at-Tubbany as-Sutoyfi al-Jazary, 7. Syaikh

Sa‟id Alawi Abbas al-Maliki, 8. Syaikh Ibrahim al-Fathany, 9. Syaikh Muhammad

Amien al-Kutbi, 10. Syaikh Isma‟il Fathany.27

Kemudian pada bulan Juli 1950, KH. Muhadjirin melanjutkan pendidikannya

ke Darul Ulum Addiniyah di Mekkah. Di sekolah ini beliau dapat melengkapi ilmu

pengetahuan yang sudah dimilikinya. Yang paling berperan dalam belajar beliau

26

http://annidaalislamy.ac.id/html/index.php?id=berita&kode=39 akses pada 17 November

2016 27

Sya‟roni Tohir, Da’wah Kultural Studi Analisis : Konsep dan Perjuangan Da’wah KH.

Muhammad Muhajirin Amsar Addary.., h. 49-50

Page 27: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

18

semasa di Darul Ulum ini adalah pimpinan umum Darul Ulum yaitu, Syaikh Ahmad

Mansyuri dan wakilnya Syaikh Muhammad Yasin. Pada tanggal 28 Agustus 1951,

KH. Muhadjirin menyelesaikan pendidikannya di Darul Ulum Addiniyah. Beliau

berhasil mendapatkan prestasi yang paling baik dari teman-temannya dan

memperoleh peringkat Jayyid. Pada bulan Juli 1955, KH. Muhadjirin diminta oleh

ibunya untuk pulang ke Indonesia, dan pada hari Kamis tanggal 6 Agustus 1955

beliau sampai ke tanah air.28

Sesampainya di rumah KH. Muhajirin tidak lagi belajar.

Selama dua tahun setelah kepulangannya, beliau beristirahat. Beristirahat bukan

berarti tidak melakukan apa-apa. Beliau menyempatkan diri untuk bersilaturahmi

kepada guru-gurunya, kemudian berkeliling ke daerah-daerah, dan itu pun sudah ada

yang belajar di rumahnya.

Pada tahun 1957, KH, Muhajirin menikahi Ibu Hj. Hannah putri dari

pemimpin umum pondok pesantren Bahagia, yaitu KH. Abdurrahman Sodri. Dari

pernikahan ini dikaruniai 8 orang anak, yaitu: 1. Hj. Faiqah Muhadjirin, 2. H.

Muhammad Ihsan Muhadjirin, 3. H. Ahmad Zufar (Almarhum), 4. Hj. Badi‟ah

Muhadjirin, 5. Hj. Farhah Muhadjirin, 6. Hj. Rufaida Muhadjirin, 7. H. Dhia Al-

Maqdisi Muhadjirin, 8. H. Muhammad Aiz Muhadjirin. Kemudian setelah menikah,

KH. Muhadjirin mulai memfokuskan diri dalam bidang dakwah, dengan menjadi

tenaga pengajar atau guru di pesantren Bahagia. Setelah 6 tahun menjagar di

pesantren Bahagia, KH. Muhadjirin mendirikan pondok Pesantren Annida Al-Islamy.

Selama hidupnya, KH. Muhadjirin menggunakan waktunya tidak hanya untuk belajar

dan mengajar, tetapi juga untuk mengarang kitab. Setelah kurang lebih 76 tahun

berada dalam dunia ilmu pengetahuan dan mengabdikan seluruh hidupnya untuk

menyebarkan agama Islam, akhirnya pada tanggal 31 Januari 2003 beliau wafat.

28

http://annidaalislamy.ac.id/html/index.php?id=berita&kode=39

Page 28: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

19

Perjuangan dakwah beliau dilanjutkan oleh putra dan putrinya yang kini aktif dalam

dunia pendidikan.29

B. Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Annida Al-Islamy Bekasi Jawa Barat.

Pondok Pesantren Annida Al-Islamy terletak di jalan IR. H. Juanda Blok

Pengairan No. 124, RT.2/RW.7, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi Jawa Barat,

Indonesia.30

Pondok pesantren ini didirikan pada bulan April tahun 1963 oleh KH.

Muhadjirin beserta beberapa orang sahabatnya, seperti KH. Abdul Hamid, H. Jole, H.

Ahmad Rus, M. Ibrohim, H. Yusuf Khair, H. Jasan, dan H. Muthallib. Pondok

pesantren Annida al-Islamy merupakan pesantren yang meneruskan pesantren

Bahagia. Pesantren Bahagia adalah pesantren yang pertama kali berdiri di Bekasi,

salah satu pendirinya merupakan mertuanya KH. Muhadjirin sendiri yaitu KH.

Abdurrahman Sodri. Kemudian setelah KH. Abdurrahman Sodri meninggal, kegiatan

belajar atau aktifitas di pesantren Bahagia mengalami pasang-surut, hingga akhirnya

aset bangunan pesantren Bahagia dijual oleh pengurus lain. Para santri yang dulu

belajar di pesantren Bahagia akhirnya memutuskan untuk mengikuti atau meneruskan

belajarnya kepada KH. Muhadjirin. Oleh karena itu, beliau mendirikan pesantren baru

yang kemudian diberi nama Pondok Pesantren Annida Al-Islamy.31

Inilah kesadaran

yang timbul dari KH. Muhadjirin untuk tetap melanjutkan dakwahnya dan

mengamalkan ilmu-ilmu agama Islam setelah pesantren Bahagia resmi ditutup.

Karena pesantren merupakan kunci sebagai penyebaran agama Islam serta

pemantapan ketaatan masyarakat dalam agama Islam.32

29

Sya‟roni Tohir, Da’wah Kultural Studi Analisis : Konsep dan Perjuangan Da’wah KH.

Muhammad Muhajirin Amsar Addary.., h. 52-57 30

https://www.nyaritempat.com/tempat/ponpes-annida-al-islamy-kota-

bekasi/5738ec0deaa0f30091b3f0ec/ 31

Wawancara kepada KH. Muhammad Aiz Muhadjirin, Pimpinan Pondok Pesantren Annida

Al-Islamy pada 13 November 2016 32

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren : Studi tentang Pandangan Hidup Kyai.., h. 17

Page 29: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

20

Pondok pesantren Annida Al-Islamy telah memiliki unsur-unsur pondok

pesantren pada umumnya yaitu, pondok, masjid, santri, pengajaran kitab-kitab klasik

dan seorang kyai yang memang menjadi unsur-unsur dasar dari sebuah pesantren.

Akan tetapi, selama kurang lebih 15 tahun Pondok Pesantren Annida Al-Islamy

berdiri (1963 - 1978), para santri yang belajar di pesantren Annida ini belum bisa

mendapatkan ijazah yang diakui oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena selama

15 tahun itu pesantren Annida masih berbentuk pesantren salaf atau tradisional. Oleh

karena itu sebagian santri mengikuti ujian di sekolah-sekolah lain.33

Kondisi seperti

ini menjadi perhatian khusus dari KH. Muhajirin, sehingga pada tahun 1978-1979

pesantren Annida dapat memenuhi syarat sebagai lembaga pendidikan yang setara

dengan lembaga pendidikan milik pemerintah, dan para santrinya tidak perlu lagi

ujian di sekolah lain. Hal tersebut telah menjadikan Pondok Pesantren Annida Al-

Islamy sebagai pesantren yang modern. Hal ini dilakukan oleh KH. Muhadjirin

sebagai jawaban untuk tantangan globalisasi, serta memberikan kebutuhan para

santrinya. Namun, KH. Muhadjirin tetap menyeimbangkan pelajaran agama dengan

pelajaran umum.

Konsep berkenlanjutan dalam lembaga pendidikan diterapkan di Pondok

Pesantren Annida ini. Istilah kelas yang tidak terputus antara madrasah Tsanawiyah

dan madrasah Aliyah merupakan bukti bahwa pendidikan berkelanjutan merupakan

sebuah kebutuhan untuk menghasilkan alumni yang berkualitas. Madrasah

Tsanawiyah terdiri dari kelas 1,2, dan 3. Madrasah Aliyah yang terdiri kelas 4, 5, dan

6, merupakan lanjutan dari madrasah Tsanawiyah. Konsep tersebut kemudian diganti

mengikuti kebijakan pemerintah, dengan membuat istilah untuk madrasah

Tsanawiyah dengan sebutan kelas 7, 8, 9, dan madrasah Aliyah dengan sebutan 10,

11, 12. Kemudian ada juga konsep berkesinambungan yang diterapkan oleh KH.

Muhadjirin. Menurut KH. Muhadjirin, ilmu agama dengan ilmu umum harus saling

33

Wawancara kepada KH. Muhammad Aiz Muhadjirin, Pimpinan Pondok Pesantren Annida

Al-Islamy pada 09 Desember 2016

Page 30: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

21

melengkapi. Keyakinan dalam konsep ini dibuktikan dengan diajarkan materi umum

seperti matematika (al-jabar), IPA, bahasa Inggris maupun lainnya, di madrasah

Tsanawiyah dan Aliyah.34

Pondok Pesantren Annida Al-Islamy dibangun KH. Muhajirin atas

kepentingan pendidikan umat. Perhatian beliau terhadap pendidikan generasi muda

Islam telah menggugah hatinya. Pada titik ini beliau menekankan pentingnya

memelihara, menjaga, serta melanjutkan estafet tradisi keilmuan dalam Islam yang

berlandaskan Al-Qur‟an dan Sunnah serta kitab-kitab klasik karangan para ulama

yang kompeten. Atas dasar ini, beliau merumuskan muatan lokal di Pondok Pesantren

Annida Al-Islamy yang kaya akan kitab-kitab klasik (kitab kuning), termasuk kitab

yang beliau karang sendiri.35

Pengajian kitab kuning dimulai setelah shalat shubuh,

karena KH. Muhajirin selalu berpesan kepada santri-santrinya untuk terus belajar di

waktu shubuh, karena waktu tersebut merupakan waktu berkah.36

KH. Muhajirin juga

mewajibkan semua anak laki-lakinya untuk mengikuti pengajian kitab yang berada

langsung di bawah pengawasannya. Setiap selesai shalat shubuh dan maghrib semua

anak laki-lakinya diperintahkan dan di fasilitasi untuk mengikuti pengajian yang

meliputi ilmu tafsir, hadits, ushul fiqh, tauhid, dan lainnya.37

Sebelum pengajian kitab dimulai, para santri terlebih dahulu untuk

mempersiapkan kitab dan mempelajarinya sendiri (muthala‟ah). Metode pengajaran

kitab kuning yang diterapkan KH. Muhadjirin di Pondok Pesantren Annida adalah

metode CBSA (Cara Belajar Santri Aktif), yaitu memberikan tugas kepada seluruh

santri untuk membaca kitab secara bergilir di depan kyai, dengan cara membaca

secara tahqiq dengan memperhatikan ka‟idah-ka‟idah nahwunya, serta intonasi dan

34

Sejarah Singkat dan Sisi Lain Kehidupan Syeikh Muhammad Muhadjirin Amsar Addary..,

h. 10-11 35

http://annidaalislamy.ac.id/html/index.php?id=berita&kode=39 36

Wawancara kepada Muhammad Alwan, Lurah Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada

01 Desember 2016 37

Sejarah Singkat dan Sisi Lain Kehidupan Syeikh Muhammad Muhadjirin Amsar Addary..,

h. 18-19

Page 31: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

22

titik komanya. Kyai hanya menyimak serta membetulkan jika ada santrinya salah

dalam membaca dan mengartikan kitab. Kyai juga membiarkan santrinya berfikir

untuk mencari arti yang benar jika ada salah dalam mengartikan kitab kecuali yang

dianggap sangat musykil (sangat sulit).38

Pondok Pesantran Annida Al-Islamy mempunyai ciri khasnya tersendiri, yaitu

di pesantren ini tidak mempunyai dapur masak atau dapur umum, maka para santri

bisa membeli makanan diluar pesantren. Jadi semua santri bebas untuk memilih

makanan yang mereka sukai. KH. Muhajirin ingin keberadaan pesantren ini dapat

dirasakan pula oleh masyarakat sekitarnya, sehingga masyarakat ikut merasa

memiliki terhadap pesantren. Di pesantren ini, santri memanggil guru tidak

menggunakan istilah guru, ustadz, atau mu‟allim, tetapi dengan sebutan Bang Haji,

atau Pak Haji untuk yang sudah menunaikan ibadah haji atau Abang. Santri

memanggil kyai dengan sebutan kyai. Konsep ini diterapkan oleh KH. Muhajirin

karena beliau tidak mau menganggap para santrinya itu orang lain, akan tetapi KH.

Muhajirin menganggap para santrinya sebagai teman akrabnya, sebagai saudara dan

sebagai teman dalam mempelajari kitab.39

Kemudian yang lebih unik lagi, istilah

untuk kepengurusan atau kepala pengurus pondok diistilahkan sebagai “Lurah

Pondok”. Lurah ini yang mengurus dan mengatur kegiatan di pesantren Annida.

Lurah ini ditunjuk langsung oleh kyai atau pimpinan umum pondok. Inilah cirri khas

yang ada di pondok pesantren Annida ini, yang membedakan dari pondok-pondok

pesantren lainnya. Memang setiap pondok pesantren pasti memiliki cirri khasnya

masing-masing, baik dari cara pengajian kitabnya maupun lainnya.

C. Kondisi Sosial Masyarakat Sekitar Pondok Pesantren Annida Al-Islamy

Bekasi Jawa Barat.

38

Sya‟roni Tohir, Da’wah Kultural Studi Analisis : Konsep dan Perjuangan Da’wah KH.

Muhammad Muhajirin Amsar Addary.., h. 112 39

Sya‟roni Tohir, Da’wah Kultural Studi Analisis : Konsep dan Perjuangan Da’wah KH.

Muhammad Muhajirin Amsar Addary.., h. 114-115

Page 32: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

23

Pada waktu awal pembangunan Pondok Pesantren Annida masyarakat kurang

mendukung dan hanya sedikit orang atau tokoh saja yang membantu proses

pembangunan dan pengembangan pesantren Annida. Hal ini disebabkan oleh isu yang

saat itu beredar yaitu isu bukan “Putera Asli Daerah”,40

KH. Muhadjirin itu bukan

asli dari Bekasi, melainkan dari Kampung Baru Cakung. Meski dulu Kampung Baru

Cakung masuk dalam wilayah Bekasi namun lebih dekat ke Jakarta. Sikap KH.

Muhadjirin yang netral dalam partai politik pada saat itu membuat beberapa orang

tertentu tidak senang dengan beliau, bahkan yang lebih parah lagi terjadi intimidasi

serta teror terhadap KH. Muhadjirin. KH. Muhadjirin pernah diserempet sepeda

motor, bahkan diganggu dengan gangguan yang tidak biasa seperti santet (teluh).

Meskipun KH. Muhadjirin mengetahui siapa pelaku gangguan yang dialaminya, tapi

beliau tetap ikhlas, yang kemudian gangguan tersebut berakibat kepada orang

tersebut. Beberapa saat setelah kejadian, akhirnya datang orang itu dan meminta maaf

kepada KH. Muhadjirin atas apa yang diperbuatnya.41

Akhirnya lama-kelamaan respon masyarakat membaik terhadap adanya

Pondok Pesantren Annida Al-Islamy. Masyarakat sadar bahwa pondok pesantren di

sekitar mereka menjadi tempat pendidikan Islam untuk menanamkan fondasi

keagamaan kepada anak-anak mereka. Banyak manfaat yang dirasakan setelah

adanya pondok pesantren di sekitar mereka, baik dari segi keagamaan, pendidikan,

serta lahan rezeky untuk masyarakat.42

KH. Muhajirin membuka pengajian untuk

kaum bapak-bapak. Jadi untuk warga sekitar yang ingin belajar kitab kepada beliau

boleh datang ke pesantren. Kegiatan ini sudah dilakukan oleh beliau dari tahun

1970‟an, dengan metode pengajaran yang sama dengan metode yang diterapkan oleh

para santrinya yaitu metode CBSA (Cara Belajar Santri Aktif). Selain pengajian kitab

40

Wawancara kepada KH. Muhammad Aiz Muhadjirin, Pimpinan Pondok Pesantren Annida

Al-Islamy pada 09 Desember 2016 41

Sejarah Singkat dan Sisi Lain Kehidupan Syeikh Muhammad Muhadjirin Amsar Addary..,

h. 22-23 42

Wawancara kepada Fuadi, warga sekitar Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada 30

November 2016

Page 33: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

24

untuk kaum bapak, KH. Muhadjirin juga membuka TPQ (Taman Pendidikan Al-

Qur‟an) yang dikhususkan untuk anak-anak sekitar pondok pesantren Annida.

Selain membuka pengajian kitab di sekitar pesantren, KH. Muhajirin juga

banyak mengisi majelis taklim bapak-bapak di luar pesantren atau sekitaran Bekasi

maupun di luar Bekasi. KH. Muhajirin mengisi majelis taklim bapak-bapak di daerah

Cengkareng Jakarta Barat, tepatnya di Durikosambi. Wilayah inilah yang menjadi

basis pertama KH. Muhajirin dalam menyebarkan ilmunya. Hal ini terbukti dengan

banyaknya santri pondok pesantren Annida yang datang dari wilayah tersebut pada

tahun 1970-1990. Pengajian ini dilaksanakan sebulan sekali di hari Minggu. Beliau

juga mengajar di majelis taklim yang ada di Cikarang, tepatnya di salah satu masjid

terbesar di sana, majelis taklim di daerah Tambun, Pondok Ungu, Pisangan

Jatinegara, dan yang terakhir di kampung halamannya, yaitu Kampung Baru

Cakung.43

43

Sejarah Singkat dan Sisi Lain Kehidupan Syeikh Muhammad Muhadjirin Amsar Addary..,

h. 15

Page 34: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

25

BAB III

PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY

A. Lembaga Taman Pendidikan Al Qur’an

Taman pendidikan al-Qur‟an (TPQ) ini dikhususkan untuk anak-anak Sekolah

Dasar yang tinggal di sekitar pondok pesantren Annida. Menurut KH. Muhammad

Aiz Muhadjirin, taman pendidikan Al-Qur‟an ini sudah lama ada sebelum pesantren

Annida didirikan dan sebelum KH. Muhadjirin menikah. Tidak diketahui kepastian

tahun berdirinya. Adapun metode pengajian TPQ ini masih berpegang teguh dengan

metode al-Baghdadiyah dari dulu hingga saat ini.44

Metode al-Baghdadiyah adalah

metode mengaji yang menggunakan panduan Juz Amma. Metode al-Baghddadiyah

disebut juga cara mengaji sorogan. Metode ini biasanya memakan waktu lebih lama

dibanding metode iqro‟, karena cara belajar sorogan tidak membolehkan santrinya

pindah ke halaman selanjutnya jika pengucapan makhraj santri tersebut belum benar.

Hal ini berbeda dengan metode iqro‟ yang hanya sekedar tahu huruf hijaiyah namun

tidak fasih dalam melafalkannya.45

Buku Sejarah Singkat dan Sisi Lain Kehidupan Syeikh Muhammad

Muhadjirin Amsar Addary yang penulis dapatkan dari pesantren Annida, mengatakan

bahwa TPQ yang ada sekarang ini di pesantren Annida merupakan lanjutan dari

nenek istrinya KH. Muhadjirin yaitu Guru Mandu Khairani Binti Hasan. Beliau

merupakan salah satu guru perempuan tersohor di wilayah Bekasi pada saat itu.46

Pengajian TPQ ini dimulai sehabis sholat Ashar sampai dengan pukul 17.00 WIB.

Respon masyarakat untuk TPQ ini sangat baik, bahkan terbilang banyak yaitu ada 70

santri atau anak yang datang dari masyarakat sekitar pesantren untuk mengikuti

44

Wawancara kepada KH. Muhammad Aiz Muhadjirin, Pimpinan Pondok Pesantren Annida

Al-Islamy pada 09 Desember 2016 45

www.muslimmedianews.com 46

Sejarah Singkat dan Sisi Lain Kehidupan Syeikh Muhammad Muhadjirin Amsar Addary..,

h. 12

Page 35: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

26

pengajian tersebut. Menurut Fuadi yang merupakan salah satu warga sekitar

pesantren, anaknya dan anak-anak warga lainnya mengikuti pengajian TPQ ini di

pesantren mulai dari belajar al-Qur‟an, Tajwid, Aqidah dan ilmu-ilmu agama lain

yang merupakan dasar-dasar dari ilmu Islam.47

B. Lembaga Pendidikan Madrasah Tsanawiyah

Pondok pesantren Annida Al-Islamy yang telah mengalami perkembangan

waktu demi waktu, mengharuskan mendirikan lembaga madrasah untuk sarana

pendidikan yang formal. Hal ini terbukti, setelah menjadi pesantren modern pondok

pesantren Annida mendirikan lembaga pendidikan madrasah. Pembangunan

madrasah yang dilakukan oleh pesantren Annida ini bedasarkan kesadaran akan

keperluan santrinya serta menjawab tantangan dari modernisasi pendidikan Islam.

Kemudian terbelilah beberapa ratus meter tanah untuk tahap awal pembangunan,

yang sekarang menjadi lembaga pendidikan madrasah pesantren Annida. Pada tahap

awal pembangunan, hanya dibangun tiga lokal.48

Menurut KH. Muhammad Aiz,

pembangunan tahap awal yang hanya tiga lokal tersebut, untuk keperluan proses

belajar dan mengajar.49

Seiring berjalannya waktu, pesantren Annida mengalami

perkembangan terus menerus, sehingga perluasan tanah terus diupayakan untuk

pembangunan madrasahnya. Hal ini terbukti pada tahun 1987, madrasah pondok

pesantren Annida sudah melengkapi sarana pendidikan seperti membangun gedung

untuk santri Aliyah. Fasilitas pun sudah ada namun memang belum lengkap,

kemudian pada tahun 1993 barulah ada laboratorium Komputer.50

47

Wawancara kepada Fuadi, warga sekitar Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada 30

November 2016 48

lihat buku Sya‟roni Tohir, Da’wah Kultural Studi Analisis : Konsep dan Perjuangan

Da’wah KH. Muhammad Muhajirin Amsar Addary.., h. 54 49

Wawancara kepada KH. Muhammad Aiz Muhadjirin, Pimpinan Pondok Pesantren Annida

Al-Islamy pada 09 Desember 2016 50

Wawancara kepada ust. Jalal, alumni tahun 1993 Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada

20 Januari 2017

Page 36: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

27

Perkembangan yang dilakukan oleh pihak pesantren Annida adalah

merupakan jawaban dari banyaknya tuntutan para santri dan masyarakat untuk lebih

memformalkan pendidikan di pesantren, serta suatu upaya untuk dapat bersaing

dengan lembaga pendidikan umum. Fasilitas-fasilitas terus diupayakan, hingga kini

fasilitas yang ada di madrasah Tsanawiyah pondok pesantren Annida sudah dapat

dikatakan lengkap. Adapun fasilitas-fasilitas yang ada di madrasah Tsanawiyah yaitu

melingkupi ruang guru sebanyak 4 ruang, ruang kelas sebanyak 23 ruang,

laboratorium komputer, laboratorium IPA, dan perpustakaan.

Madrasah pondok pesantren Annida dikelola langsung oleh KH. Muhadjirin

dan anak-anaknya. Hingga kini, madrasah ini masih berkembang dengan baik dan

tetap eksis di kalangan masyarakat. Pendidikan madrasah Tsanawiyah di pesantren

Annida masih berpegang teguh dengan apa yang sudah ditanamkan oleh KH.

Muhadjirin, yaitu metode kesinambungan seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Perkembangan demi perkembangan terus berjalan, sistem pendidikan yang awalnya

hanya belajar kitab-kitab klasik kini sudah memasukan mata pelajaran umum serta

sudah ada lembaga pendidikan sendiri dan mempunyai ijazah. Pondok Pesantren

Annida tetap menjaga tradisi lama dengan baik dan menerima tradsi baru sebagai

tantangan dari globalisasi, serta memberikan kebutuhan para santrinya. Dari laporan

yang penulis dapatkan di madrasah Tsanawiyah Pesantren Annida, jumlah santri

madrasah Tsanawiyah kini ada 634 santri.

Madrasah Tsanawiyah mempunyai visi: ”Mewujudkan Sumber Daya Manusia

yang Berakhlak Mulia yang Mampu Bersaing Secara Global”. Adapun misinya yaitu:

1. Menciptakan suasana yang kondusif untuk mengembangkan potensi

siswa melalui penekanan pada penguasaan kompetensi bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi serta bahasa Inggris.

2. Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi

dan alat untuk mempelajari pengetahuan yang lebih luas.

Page 37: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

28

3. Meningkatkan frekuensi dan kualitas kegiatan siswa yang lebih

menekankan pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

serta keimanan dan ketakwaan yang menunjang proses belajar

mengajar dan menumbuh kembangkan disiplin pribadi siswa.

4. Menumbuhkan nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kehidupan yang

bersifat universal dan mengintegrasikannya dalam kehidupan.

5. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh

warga sekolah, lembaga swadaya masyarakat, stake holders dan

instansi serta institusi pendukung pendidikan lainnya.51

Sistem belajar di Pondok Pesantren Annida Al-Islamy masih berpegang teguh

pada apa yang sudah ditanamkan oleh KH. Muhadjirin. Waktu belajar untuk para

santri masih tetap sama, dimulai dari sehabis sholat shubuh untuk belajar kitab.

Kemudian setelah itu belajar dilanjutkan di sekolah madrasah pesantren sampai pukul

13.00 WIB atau selepas dzuhur. Kemudian setelah itu para santri kembali ke pondok

untuk istirahat. Istirahat yang dilakukan para santri di sana bukan hanya istirahat yang

termasuk makan, minum, lalu tidur, akan tetapi juga istirahat yang di barengi

persiapan untuk belajar kitab selepas Ashar. Pengajian kitab ini terus berlangsung

sampai pukul 22.00 WIB. Kemudian pada hari Kamis malam Jum‟at ada pembacaan

surat Yasin.

Dalam pengajian kitab ada pembagian kelas untuk santri Tsanawiyah, yaitu

kelas iqra‟ untuk anak-anak santri yang belum bisa baca kitab dan al-Qur‟an, kelas 1

untuk santri yang mempelajari kitab yang sudah ada arti dan baris hurufnya, kelas 2

untuk santri yang mempelajari kitab dengan huruf dan baris hurufnya, akan tetapi

51

http://annidaalislamy.ac.id/html/index.php?id=berita&kode=39

Page 38: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

29

tidak ada artinya, kelas 3 untuk santri yang belajar kitab gundul tanpa baris huruf dan

arti.52

Jumlah kitab yang dipelajari di tingkat Tsanawiyah ada sekitar 11 kitab

karangan KH. Muhadjirin sendiri, akan tetapi ketika adanya kebijakan pemerintah

yang baru untuk menambah jam pelajaran madrasah Tsanawiyah hingga jam 14.00

WIB, maka ada beberapa kitab yang sekarang ini tidak di pelajari. Adapun nama-

nama kitab yang dipelajari oleh siswa Tsanawiyah adalah53

:

1. Fan al-Muthala‟ah al-Awali (kitab Lughah/Tata Bahasa)

2. Fan al-Muthala‟ah as-Saniah (kitab Lughah/Tata Bahasa)

3. Fan al-Muthala‟ah as-Salisah (kitab Lughah/Tata Bahasa)

4. Mahfudzat (kitab Lughah/Tata Bahasa)

5. Qawa‟id an-Nahwiyah al-Awali (kitab Lughah/Tata Bahasa)

6. Qawa‟id an-Nahwiyah as-Sani (kitab Lughah/Tata Bahasa)

7. Al-Bayan (kitab Lughah/Tata Bahasa)

8. Malkash at-Ta „liqat „ala Matan al-Jauharah (kitab Tauhid)

9. Taysir al-Wushulfi „ilmi al-Ushul (kitab Ushul Fiqih)

10. Al-Qoul al-Hatsits Mutholah al-Hadist (kitab Mustholah al-Hadits)

11. Ta‟liqat „Ala Matan al-Bayquni (kitab Mustholah al-Hadits)

Madrasah Tsanawiyah mempunyai tenaga pengajar 30 orang, di mana

sebagian tenaga pengajar adalah anak serta keluarga dari KH. Muhadjirin dan ada

juga alumni yang mengabdikan dirinya sebagai guru di madrasah pesantren Annida.

Adapaun daftar tanaga pengajar di madrasah Tsanawiyah yaitu :

1. H. Muhammad Aiz, SH.,MH (Kepala Sekolah)

52

Wawancara kepada Muhammad Alwan, Lurah Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada

01 Desember 2016 53

Sejarah Singkat dan Sisi Lain Kehidupan Syeikh Muhammad Muhadjirin Amsar Addary..,

h. 14-15

Page 39: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

30

2. Hj. Badiah, S.Pd.I (Wakil Kepala Sekolah)

3. Hj. Hannah

4. H. Marhadi, S.Pd.I

5. Ahmad Syarif Mubarok, S.Pd.I (Tata Usaha)

6. Drs. H. Wahid Ali (Bidang Kurikulum)

7. H. Mursyidi, S.Pd.I (Bidang Humas)

8. M. Minatullah, S.Ag

9. Syamih, S.Pd.I (BP/BK)

10. M. Mukri, S.Ag (Kepala Tata Usaha)

11. Abdul Hafiz, S.Pd.I

12. Hj. Halimah Sa‟diyah, S.Pd.I

13. H. Dumyati, S.Ag

14. H. Makmun, S.Ag

15. M. Kholid, S.Ag

16. H. Murdani Salim, S.Pd.I

17. H. Ahmad Zaini, S.Pd.I

18. Komarudin, M.MPd

19. Wahyu Nur, S.Pd. Ak

Page 40: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

31

20. Dian Dewi Utami, S. Pd

21. Nina Husna, S.Pd

22. Nurul Fadhlillah, S.Pd.I

23. Ratna Ningsih, S.Farm

24. Noer Aeni Evi Yuli, S.Pd

25. Sundusiyah, S.Pd.I

26. Elis Budiyaningsih, S.Pd

27. Karto, S.Ag

28. H. Dhiya, S.Pd.I

29. Sopwani, S.Ag (Staf Tata Usaha)

30. Misbahul Munir, S.Pd.I54

C. Lembaga Pendidikan Madrasah Aliyah

Madrasah Aliyah merupakan lembaga lanjutan dari lembaga madrasah

Tsanawiyah. Dengan seiringnya waktu madrasah Aliyah Pesantren Annida terus

melangkah maju dan berkembang, sebagai bentuk jawaban bagi tantangan dunia.

Sama halnya dengan madrasah Tsanawiyah, bahwa di madrasah Aliyah juga tetap

menjaga tradisi lama dan menerima tradisi yang baru. Sistem pendidikan diperbaiki

dan dikembangkan. Materi pelajaran ditambahkan sesuai dengan pendidikan

pemerintah. Hal ini berbuah manis dengan dikeluarkannya akreditasi “A” untuk

madrasah yang ada di pesantren Annida. Dengan basic ilmu-ilmu agama yang kuat,

54

http://annidaalislamy.ac.id/html/index.php?id=berita&kode=39

Page 41: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

32

madrasah Aliyah Annida berusaha menjadi salah satu lembaga yang mampu

memenuhi tuntutan masyarakat, dengan membuka program yang familiar yang

dibutuhkan oleh masyarakat. Keseimbangan mata pelajaran ilmu agama dengan ilmu

umum menjadikan lulusan madrsah Aliyah Annida ini berkompeten, berwawasan

luas, berketrampilan dan berakhlak mulia. Kini madrasah Aliyah pondok pesantren

Annida mempunyai jumlah santri atau siswa sebanyak 460 dan mempunyai 4

program jurusan untuk para siswanya, yaitu program Ilmu Keagamaan, program Ilmu

Pengetahuan Alam, program Ilmu Pengetahuan Sosial, dan yang terakhir adalah

Bahasa Asing. Adapun visi dan misi madrasah Aliyah ini sama dengan visi dan misi

yang diterapkan di madrasah Tsanawiyah.

Madrasah Aliyah pondok pesantren Annida dipimpin oleh KH. A. Djauzi

Abdurrahim, M.A yang merupakan menantu dari KH. Muhadjirin. Tenaga pengajar

di madrasah Aliyah ada 34 orang. Tenaga pengajar di madrasah Aliyah juga sama

dengan Tsanawiyah, yaitu merupakan anak serta keluarga dari KH. Muhadjirin dan

para alumni pondok pesantren Annida. Adapun daftar tenaga pengajar yang ada di

madrasah Aliyah yaitu:55

1. KH. A. Djauzi Abdurrahim, M.A

2. M. Ihsan Muhadjirin

3. Faiqoh Muhadjirin, S.Pd

4. Dhiya Almaqsidi, S.Pd.I

5. Qonita, Amd Kep

6. Sholahuddin, S.Pd.I

7. M. Yusuf, S.Pd.I

55

http://www.annidaalislamy.ac.id/html/index.php?id=profil&kode=54&profil=MA

Page 42: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

33

8. Syamsuddin Marzuki, M.A

9. Syamsuddin Ma‟ruf, S.Pd.I

10. Umarhadi, S.Pd.I

11. Ridwan, M.A

12. Muhammad Dahlan, S.Pd.I

13. Zainuddin T, S.Pd.I

14. Hoiri, S.Pd.I

15. Rojalih, L.N

16. Mohammad Yahya, S.Pd.I

17. Zainuddin, S.Pd.I

18. Didik Khoiruddin, S.Pd

19. Jajat Suderajat, S.Pd.I

20. Muhammad Muaz, S.Pd.I

21. Ardian Raynaldi, S.Pd.I

22. Zul Qoffal, S.Pd.I

23. Mahfuz Syafii, S.Pd.I

24. Atidy Mahrusy, S.Pd

25. Budiarti Setiadi, S.Pd

Page 43: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

34

26. Ahmad Syaihin, S.S

27. Nuhasan Ma‟ruf, S.Pd

28. Miftahul Jannah, S.Pd

29. Indartih, S.Pd

30. Siti Nur Rohmah, S.S

31. Khilda Mailil Haq, S.Pd

32. M. Naisin

33. Syafruddin

34. Dede Suhendar.

Madrasah Aliyah pesantren Annida mengembangkan pendidikan bertaraf

Internasional. Siswa masuk kelas dari pukul 07.00 WIB, 30 menit pertama yaitu

membaca dan menghafal al-Qur‟an. Jam klasikal dimulai dari pukul 07.30 WIB

sampai dengan pukul 13.00 WIB. Setelah itu, santri kembali ke pondok untuk

beristirahat sekaligus mempersiapkan pengajian kitab selepas ashar sampai dengan

pukul 22.00 WIB. Semua kegiatan yang ada di pondok dan di madrasah hampir sama

dengan madrasah Tsanawiyah. Yang membedakan adalah yang dipelajari. Untuk

pengajian kitab santri-santri Aliyah sudah mengkaji kitab yang lebih sulit dari kitab-

kitab yang dipelajari santri Tsanawiyah. Kemudian perkembangan paling terbaru

yaitu adanya kebijakan baru dari pemerintah pada tahun 2012, yang mengharuskan

sekolah untuk menambahkan setiap jam mata peljaran. Hal ini mengharuskan pihak

sekolah untuk menambahkan jam sekolah agar tidak ada pengurangan mata pelajaran

agama yang tidak masuk dalam kurikulum, baik untuk madrasah Tsanawiyah maupun

Page 44: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

35

Aliyah.56

Setelah adanya kebijakan ini para santri di madrasah harus kembali ke

pondok pada pukul 14.00 wib. Tetapi hal ini tidak merubah apa yang sudah

ditanamkan oleh KH. Muhadjirin, karena seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa

madrasah pesantren Annida mempertahankan tradisi lama dan menerima tradisi baru.

Jumlah kitab yang dipelajari untuk tingkat Aliyah ada 16 kitab dan ini sama

seperti madrasah Tsanawiyah, yaitu ada beberapa kitab yang sudah tidak dipelajari

lagi karena terbatasnya waktu. Adapun nama-nama kitab yang dipelajari di madrasah

Aliyah adalah57

:

1. Mukhtarat al-Balaghah (kitab Balaghah/Satra)

2. Syarah Ta „liqat „ala Matan al-Jauharah (kitab Tauhid)

3. Idhahy Maurud (kitab Ushul Fiqih)

4. Al-Istidzkar (kitab Mustholah al-Hadits)

5. Al-Mudarikfi Al-Manthiq (kitab Ilmu Manthiq/Logika)

6. An-Nahj al-Mathlub Ila al-Manthiq al-Marghub (kitab Ilmu

Manthiq/Logika)

7. Al-Qaul Al-Fa‟id fi Ilm al-Faraid (kitab Ilmu Waris)

8. Mar‟ah al-Muslimin (kitab Tarikh/Sejarah)

9. Al-Mantakhab min Tarikh Daulah Bani Umayyah (kitab Tarikh/Sejarah)

10. Tarikh Al-adab al-Araby (kitab Tarikh/Sejarah)

11. Tarikh Muhammad Rasulillah wa al-Khulafa ar-Rasyidin (kitab

Tarikh/Sejarah)

12. Qawa‟id al-Khams Al-Bahyah (kitab Qawaid Fiqih)

13. At-Tanwirfi Ushul at-Tafsir (kitab Ushul Tafsir)

14. As-Saqayah al-Mar‟iyah fi Al-Bath wa al-Munadzarah (kitab Adab)

56

Wawancara kepada Muhammad Alwan, Lurah Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada

01 Desember 2016 57

Sejarah Singkat dan Sisi Lain Kehidupan Syeikh Muhammad Muhadjirin Amsar Addary..,

h. 14-15

Page 45: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

36

15. Al-Qur‟u As-Sam‟u fi al-Wudhu‟ (kitab Fiqih bab Whudu)

16. Misbaah Adz-Dzulaam (kitab Fiqih)

Adapun pelajaran ekstrakulikuler di pondok yaitu pelatihan Silat, Marawis,

Hadroh. Pelatihan silat ini awalnya diajarkan kepada setiap santri pondok pesantren

Annida pada setiap hari Sabtu malam Minggu. Kemudian sekarang pelatihan silat ini,

hanya untuk santri-santri senior dan santri yang terpilih saja. Karena untuk santri-

santri sekarang ini sulit untuk mengontrol diri dan mengontrol emosi, jadi

diberlakukanlah peraturan seperti itu. Kemudian ekstrakulikuler di madrasah yaitu

OSIS sebagai induk ekstrakulikuler, Paskibra, Pramuka, Palang Merah Remaja

(PMR), Pecinta Alam (PA), Olahraga, Kerohanian, dan yang terakhir Koperasi

Sekolah. Inilah kegiatan extra yang masih aktif dilakukan oleh setiap siswa atau santri

di pondok maupun di madrasah pesantren Annida.58

Kemudian fasilitas yang ada di

madrasah Aliyah pondok pesantren Annida terbilang banyak, fasilitas yang

disediakan oleh pihak sekolah untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam belajar.

fasilitas tersebut meliputi ruang kelas sebanyak 15 ruangan, ruang guru sebanyak 3

ruangan, ruang tamu 1, ruang kegiatan 1, ruang laboratorium komputer 2, mushola,

dan lainnya.59

D. Lembaga Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Marhalah Al ‘Ulya

Majma Al-Marhalah Al-Ulya Bekasi didirikan pada tahun 1984. Didirikannya

sekolah tinggi ini karena adanya dorongan dari para alumni yang telah menyelesaikan

pendidikan di Pondok Pesantren Annida. Mereka yang masih ingin melanjutkan

pendidikannya atau belajar di pesantren Annida ini meminta kepada KH. Muhadjirin

untuk membuat sekolah tinggi, yang kemudian didirikanlah Majma Al-Marhalah ini.

Pada awalnya, Sekolah Tinggi Marhalah ini, belum mempunyai ijazah yang diakui

58

Wawancara kepada Muhammad Alwan, Lurah Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada

01 Desember 2016 59

http://annidaalislamy.ac.id/html/index.php?id=berita&kode=39

Page 46: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

37

oleh Negara, serta belajarnya masih di sekitaran pondok pesantren. Adapun yang

dipelajarinya adalah mengkaji atau mempelajari ilmu agama yang didasari atas 4

Mazhab. Tingkat pertama mempelajari Mazhab Syafi‟I, tingkat ke 2 sampai ke 4

mempelajari Mazhab Hanafi, Maliki, dan Hambali. Serta Bahasa Inggris yang

merupakan bahasa internasional.60

Sekolah Tinggi Marhalah ini menggunakan

kurikulum muatan lokal yang mencakup 99% ilmu-ilmu agama dan 1% untuk

kurikulum nasional yaitu bahasa Inggris selama 4 tahun. Menurut Ustadz Jalal,

perguruan tinggi Marhalah ini mendapatkan perhatian khusus dari KH. Muhadjirin

dibanding dengan madrasah Tsanawiyah dan Aliyah. KH. Muhadjirin lebih memilih

masuk ke Marhalah dibanding ke madrasah jika ada guru yang berhalangan hadir.

Hal ini dikarenakan para mahasiswa Marhalah mempelajari berbagai ilmu kitab, jika

dibiarkan belajar sendiri ada kekhawatiran akan terjadi yang tidak diinginkan.61

Lulusan dari Sekolah Tinggi Marhalah ini dapat diterima dalam masyarakat.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya lulusan Marhalah ini yang menjadi ulama atau

orang yang dianggap paham agama di daerahnya masing-masing. Seiringnya

perkembangan waktu Sekolah Tinggi Marhalah mengalami dinamisasi, sehingga ada

wacana untuk memformalkan pendidikan di Marhalah serta memperoleh izin dari

pemerintah sehingga dapat mengeluarkan ijazah yang diakui Negara.62

Menurut KH.

Muhammad Aiz Muhadjirin, adanya bangunan formal untuk sekolah tinggi Marhalah

ini setelah KH. Muhadjirin meninggal atau wafat. Karena pada tahun 2005 Majma

Al-Marhalah Al-‟Ulya memperoleh izin dari pemerintah dan merubah nama menjadi

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Marhalah Al-„Ulya Bekasi. Diakuinya sekolah

tinggi Marhalah ini merupakan hasil kerja keras yang dilakukan oleh semua pihak.

Hal ini menjawab kebutuhan masyarakat, para santri atau mahasiswa yang belajar di

sekolah tinggi ini bukan hanya mendapatkan ilmu agama saja tetapi mendapatkan

60 Wawancara kepada KH. Muhammad Aiz Muhadjirin, Pimpinan Pondok Pesantren Annida

Al-Islamy pada 09 Desember 2016 61

Wawancara kepada ust. Jalal, alumni tahun 1993 Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada

20 Januari 2017 62

http://annidaalislamy.ac.id/html/index.php?id=berita&kode=39

Page 47: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

38

ijazah yang sudah diakui oleh pemerintah.63

Adapun jumlah santri atau mahasiswa

yang belajar di Marhalah ini sebnayak 157 santri dan fasilitas yang ada di Marhalah

meliputi ruang kelas sebanyak 4 ruangan, ruang dosen dan kantor sebanyak 3

ruangan, gedung aula 1 ruangan, ruang UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) sebanyak 1

ruangan, dan perpustakaan.

Kitab karangan KH. Muhadjirin juga masih dipelajari oleh mahasiswa STIT

Al-Marhalah. Ada 7 kitab yang dipelajari oleh mereka. Adapun nama-nama kitabnya

adalah64

:

1. Istikhrajal al-Furu‟ „ala al-Ushul (kitab Ushul Fiqih)

2. Khilaafiyah (kitab Ushul Fiqih)

3. Falsafah at-Tasyri (kitab Ushul Fiqih)

4. Ma‟rifah Turuq al-Ijtihad (kitab Ushul Fiqih)

5. Takhrij al-Furu‟ „ala al-Ushul (kitab Ushul Fiqih)

6. Tanbiq al-Ayah bi al-Hadits (kitab Ushul Fiqih)

7. At-Ta‟aruf fi at-Tasawwuf (kitab Tasawuf)

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Marhalah Al-„Ulya mempunyai visi dan

misi sebagai berikut. Visi dari STIT Al-Marhalah adalah “Menjadi Perguruan Tinggi

professional yang berkualitas dan berdaya saing di bidang pendidikan.” Kemudian

misinya adalah:

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam rangka menghasilkan

tenaga pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing.

2. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu dan

metodologi di bidang pendidikan.

63

Wawancara kepada KH. Muhammad Aiz Muhadjirin, Pimpinan Pondok Pesantren Annida

Al-Islamy pada 09 Desember 2016 64

Sejarah Singkat dan Sisi Lain Kehidupan Syeikh Muhammad Muhadjirin Amsar Addary..,

h. 14-15

Page 48: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

39

3. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang

pendidikan.

Visi dan misi ini bertujuan sebagai berikut:

1. Menghasilkan tenaga pendidikan yang professional, berkualitas dan

berdaya saing.

2. Menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu

dan metodologi di bidang pendidikan.

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pendidikan dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selain itu, sebagian mahasiswa yang belajar di Marhalah masih ada yang

tinggal di pondok untuk membantu mengurus anak-anak santri siswa Tsanawiyah dan

santri siswa Aliyah. Kegiatan kemasyarakatan juga diserahkan kepada mahasiswa

Marhalah bukan kepada para santri siswa Tsanawiyah dan siswa Aliyah. Urusan

belajar mengajar pun diserahkan kepada mahasiswa Marhalah seperti Bimbel dan

Privat.65

Hal ini dikarenakan para mahasiswa Marhalah itu lebih dewasa dari para

santri siswa Tsanawiyah dan siswa Aliyah.

65

Wawancara kepada Muhammad Alwan, Lurah Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada

01 Desember 2016

Page 49: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

40

BAB IV

PENGARUH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-

ISLAMY TERHADAP MASYARAKAT

A. Aspek Pendidikan dan Keagamaan

Pondok pesantren Annida Al-Islamy dari waktu ke waktu mengalami

perkembangan hingga saat ini, bahkan masih tetap eksis di dunia pendidikan Islam.

Perkembangan tersebut banyak dirasakan oleh masyarakat sekitar pesantren, bahkan

sebagian masyarakat juga dapat merasakan manfaat dengan adanya pesantren Annida.

Hal ini memang merupakan harapan dari KH. Muhadjirin dalam mendirikan pondok

pesantren Annida. Selain mendirikan pesantren sebagai lembaga pendidikan dan

media dakwah, beliau juga berharap agar masyarakat dapat merasakan manfaat lain

dari adanya pondok pesantren yang didirikannya. Adapun pengaruh perkembangan

Pondok Pesantren Annida Al-Islamy sebagai berikut:

1. Sekolah dan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur‟an)

Pengaruh dari perkembangan pondok pesantren Annida dalam aspek

pendidikan bisa terbilang sangat baik, karena pondok pesantren memberikan

beberapa program pendidikan untuk masyarakat. Kemudian, pondok pesantren

Annida sudah mempunyai madrasah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti

lembaga pendidikan formal dengan fasilitas yang lengkap dan keseimbangan

pendidikan umum dan agama. Sebagaimana keterangan yang penulis dapatkan dari

salah satu warga sekitar pesantren, mereka sangat terbantu dalam hal pendidikan

maupun lainnya. Anak mereka dapat belajar di pesantren sehingga mereka tidak perlu

menyekolahkan anaknya ke tempat yang jauh. Salah satu contohnya adalah TPQ yang

Page 50: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

41

dari dulu hingga saat ini masih berjalan di pesantren Annida.66

Taman Pendidikan Al-

Qur‟an ini mendapatkan respon baik di kalangan masyarakat.

Hal ini terbukti dari beberapa warga sekitar pesantren yang penulis

wawancarai. Mereka bersyukur dengan adanya pondok pesantren di sekitar mereka.

Karena dengan adanya pondok pesantren, mereka tidak perlu lagi menyekolahkan

anak mereka ke tempat yang jauh serta dapat juga mengawasi anak-anak mereka

dengan mudah tanpa adanya kekhawatiran apa pun.67

Dalam hal pendidikan dan

keagamaan, banyak dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat setelah pesantren

Annida sudah banyak mengalami perkembangan. Hampir semua warga atau

masyarakat sekitar menyekolahkan anak mereka di madrasah pesantren Annida.

Untuk sekarang ini, bisa dikatakan santri yang bermukim di pesantren Annida dengan

yang hanya sekolah lebih banyak yang hanya sekolah saja. Hal ini berbeda jauh

ketika pada masa awal berdirinya pesantren Annida yang kebanyakan santrinya dari

luar Bekasi.

2. Pengajian Kitab

Kemudian untuk keagamaan, program yang dijalankan untuk masyarakat adalah

pengajian sebulan sekali untuk kaum bapak dan seminggu sekali setiap hari Kamis

untuk pengajian kaum ibu, bahkan ada masyarakat sekitar yang mengikuti pengajian

setiap harinya. Jadi, bagi warga yang ingin belajar kitab dengan KH. Muhadjirin bisa

datang langsung ke pesantren untuk belajar.68

Bukan hanya itu, menantu dari KH.

Muhadjirin yang sekarang ini menjabat sebagai kepala sekolah madrasah Aliyah serta

para alumni juga masih rutin mengadakan pengajian kitab yang dikarang oleh KH.

66

Wawancara kepada Bapak Fuadi, warga sekitar Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada

30 November 2016 67

Wawancara kepada bapak H. Nachrowi Solihin, Tokoh Masyarakat sekitar Pondok

Pesantren Annida Al-Islamy pada 30 November 2016 68

Wawancara kepada Bapak Fuadi, warga sekitar Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada

30 November 2016

Page 51: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

42

Muhadjirin di setiap Mushola-mushola sekitar pesantren.69

Menurut Ustadz Jalal

yang penulis wawancarai, hampir seluruh ustadz yang ada di sekitar pesantren adalah

alumni pesantren Annida yang memimpin majelis taklim, mushola, serta masjid yang

berada di sekitar pesantren. Pesan dari KH. Muhadjirin untuk para alumni adalah agar

mereka mengamalkan ilmu yang sudah didapat.70

Oleh karena inilah kebanyakan

santri atau siswa yang belajar di pesantren Annida adalah merupakan masyarakat

sekitar pesantren, khususnya daerah Bekasi.

B. Aspek Sosial dan Budaya

Pesantren secara umum berdiri dan berkembang di tengah masyakat. Bisa

dibilang pesantren hidup dari masyarakat dan mengabdi juga untuk masyarakat. Jadi

pesantren memiliki basis sosial yang jelas, karena hidup menyatu dengan masyarakat.

Pondok Pesantren Annida Al-Islamy yang hadir di tengah-tengah masyarakat Bekasi

membawa pengaruh sosial dan budaya yang cukup besar untuk masyarakat. Bekasi

merupakan salah satu kota yang sebagian besar masyarakatnya adalah penganut

agama Islam. Banyak budaya yang ada di Bekasi diwarnai dengan budaya Islam.

Contohnya seperti tahlilan, pengajian rutin kaum bapak maupun kaum ibu, peringatan

maulidan, isra‟ dan mi‟raj, dan lain sebagainya yang merupakan tradisi-tradisi dalam

Islam.

Menurut keterengan yang penulis dapat dari Ustadz Jalal yang merupakan

salah satu alumni dari pesantren Annida dan juga warga asli Bekasi, memang

masyakarakat Bekasi kental dengan budaya Islam. Adanya pesantren Annida ini di

lingkungan masyarakat telah menambahkan kecintaan kepada budaya yang sudah ada

di Bekasi, seperti silaturahmi dan ukhuwah yang terjalin baik di kalangan masyarakat.

Beliau juga menghidupkan Subuh keliling dan membuka majelis taklim di masjid dan

69

Wawancara kepada bapak H. Nachrowi Solihin, Tokoh Masyarakat sekitar Pondok

Pesantren Annida Al-Islamy pada 30 November 2016 70

Wawancara kepada ust. Jalal, alumni tahun 1993 Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada

20 Januari 2017

Page 52: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

43

musholah di daerah dekat beliau tinggal yang tidak jauh dari pesantren Annida. Hal

ini didasarkan akan kesadaran beliau untuk mempertahankan budaya Islam yang

sudah ada, karena menurut beliau ini merupakan tugas bagi para alumni.71

1. Peringatan Hari Besar

Pondok Pesantren Annida juga mempunyai agenda rutin yaitu peringatan

Milad atau Maulid dan Isra‟ Mi‟raj Nabi Muhammad SAW yang dilakukan setiap

tahunnya. Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat umum dan alumni. Pihak pesantren

mengumumkan dengan pengeras suara yang ada di masjid serta ada juga sebagian

santrinya yang ditugaskan berkeliling untuk mengundang warga sekitar pesantren.

2. Kegiatan Ramadhan

Kemudian pada saat Ramadhan tiba, pihak pesantren mengadakan kegiatan

sholat tarawih berjama‟ah setiap malam pada bulan ramadhan yang dilakukan di

masjid pesantren Annida yang dipimpin oleh KH. Muhadjirin dan jumlah 20 raka‟at

untuk sholat tarawih dilanjutkan sholat witir 3 raka‟at. Ada juga kegiatan buka

bersama yang dihadiri oleh warga dan jama‟ah dari masjid Annida.72

Kemudian yang tidak kalah penting adalah budaya yang ditanamkan oleh KH.

Muhadjirin kepada para santrinya yaitu memanggil orang yang lebih tua dengan

sebutan Abang. Hal ini merupakan keinginan dari KH. Muhadjirin yang ingin para

santrinya menghormati orang yang lebih tua, dan memang terbukti dari beberapa

alumni yang penulis temui, budaya yang ditanamkan ini masih dipakai oleh para

alumni santri di pondok pesantren Annida. KH. Muhadjirin berpandangan bahwa

setiap santrinya adalah temannya dalam belajar. Jadi beliau juga mengharapkan

71

Wawancara kepada ust. Jalal, alumni tahun 1993 Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada

20 Januari 2017 72

Wawancara kepada Bapak Fuadi, warga sekitar Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada

30 November 2016

Page 53: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

44

kepada santrinya yang telah lulus dan kemudian menjadi seorang ulama dapat

menganggap para jama‟ah dan orang-orang yang belajar kepadanya sebagai teman.

C. Aspek Ekonomi

Hadirnya pesantren di tengah-tengah masyarakat bukan hanya membawa

pengaruhnya terhadap perkembangan pendidikan dan keagamaan serta sosial dan

budaya saja, melainkan dapat berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian

yang ada di masyarakat. Pesantren yang ada di tengah masyarakat ini dapat

memberdayakan sumber daya manusia (SDM) dengan baik sehingga dapat

memperkuat perekonomian masyarakat sekitar pesantren tersebut. Setiap pondok

pesantren mempunyai cara sendiri dalam mengembangkan aspek-aspek tersebut, dan

pondok pesantren Annida dalam hal ini mempunyai cara yang unik dalam

mengembangkan ekonomi masyarakat yang ada di sekitarnya.

1. Kuliner

Pondok pesantren Annida tidak mempunyai dapur masak untuk para

santrinya, sehingga para santrinya bebas untuk membeli makanan yang diinginkan di

luar pesantren. Hal ini dilakukan oleh KH. Muhadjirin karena beliau ingin manfaat

keberadaan pesantren Annida ini dirasakan oleh masyarakat sekitar, sehingga

masyarakat ikut merasa memiliki terhadap adanya pesantren ini. Kemudian, KH.

Muhadjirin juga tidak ingin ada pandangan masyarakat tentang pesantren dari sudut

pandang mahal atau murahnya uang makan di pesantren.73

Kemudian ada juga warung nasi yang berada di belakang pondok Annida.

Warung ini hampir setiap harinya ramai dengan para santri yang makan di sana. Ada

juga pedagang pecel lele yang setiap malam berjualan di dekat pesantren Annida.

Penulis melihat banyak santri yang membeli makanan di tempat tersebut. Terkadang

73

Sya‟roni Tohir, Da’wah Kultural Studi Analisis : Konsep dan Perjuangan Da’wah KH.

Muhammad Muhajirin Amsar Addary.., h. 114

Page 54: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

45

para santri tidak membeli pecel lele akan tetapi hanya membeli nasi dengan lauk telor

goreng dan sambal saja.

2. Sembako

Masyarakat yang tinggal di sekitar pesantren mendapatkan rizki karena

adanya pesantren Annida. Hal ini terbukti dengan banyaknya warung sembako serta

warung makan di sekitar pesantren, dan dari beberapa orang warga sekitar pesantren

yang penulis datangi juga mengaku bersyukur dengan adanya pesantren di sekitar

mereka. Menurut Fuadi yang merupakan salah satu warga di sekitar pesantren yang

juga membuka usaha sembako di rumahnya, para santri di pesantren Annida banyak

membeli peralatan untuk mandi, seperti sabun, pasta gigi dan lainya. Selain itu, para

santri juga banyak yang datang untuk membeli yang lain seperti minuman dingin,

kopi, dan makanan ringan.74

3. Jasa

Masyarakat sekitar selain membuka usaha makanan dan sembako, mereka

juga membuka usaha dalam bidang jasa. Menurut penjelasan dari salah satu tokoh

masyarakat H. Nachrowi Solihin, beberapa masyarakat sekitar bukan hanya membuka

usaha warung sembako dan warung nasi saja, melainkan juga ada beberapa warga

yang membuka laundry atau jasa penyucian pakaian anak-anak santri pondok

pesantren Annida.75

Setiap sore banyak anak-anak santri yang ke rumah warga

dengan membawa pakaian kotornya sekaligus mengambil pakaian bersih yang telah

selesai dicuci.

74

Wawancara kepada Bapak Fuadi, warga sekitar Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada

30 November 2016 75

Wawancara kepada bapak H. Nachrowi Solihin, Tokoh Masyarakat sekitar Pondok

Pesantren Annida Al-Islamy pada 30 November 2016

Page 55: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

46

D. Alumni

Perkembangan pondok pesantren Annida bukan hanya dirasakan oleh

masyarakat saja, akan tetapi alumni pesantrean Annida juga dapat merasakan adanya

perkembangan yang terjadi di pesantren Annida. Hal ini terbukti, setelah pesantren

Annida memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh para santrinya, banyak santri

setelah lulus dari pesantren Annida, diterima oleh berbagai kalangan masyarakat di

daerahnya, bahkan ada yang sudah menjadi orang-orang sukses dan menjadi seorang

alim ulama di daerah tempat tinggal mereka masing-masing. Pada tahun 1980, ada

dua orang alumni yang meminta izin kepada KH. Muhadjirin untuk menggunakan

nama pondok pesantren Annida sebagai nama pondok pesantren yang akan

dibangunnya, yaitu KH. Makmun dari Rawa Buaya Cengkareng dan Ustadz H. Amin

dari Kalideres. Kemudian pada tahun 1990, Ustadz H. Nawawi dari Rawa Bugel

Bekasi juga meminta hal yang sama kepada KH. Muhadjirin untuk memakai nama

pesantren Annida sebagai nama pesantren yang akan dibangun oleh beliau. KH.

Muhadjirin tidak pernah meminta kepada alumninya untuk membawa nama pesantren

atau nama dirinya di pesantren maupun majelis taklim yang didirkan oleh para

alumninya. Hal ini dilakukan oleh para alumni dengan kemauannya sendiri.76

Selain itu, ada juga alumni yang menjadi anggota di Majelis Ulama Indonesia

(MUI), seperti KH. Abdul Salim. Beliau adalah salah satu alumni pesantren Annida

yang masuk sebagai anggota MUI yang menjabat sebagai komisi fatwa MUI DKI

Jakarta, sekaligus penasehat di lembaga pendidikan al-Kairiyyah Mampang Prapatan

Jakarta Selatan. KH. Ahmad Syarifuddin Abdul Ghani, M.A. juga alumni yang

masuk ke dalam anggota MUI sebagai komisi fatwa MUI sekaligus pengasuh pondok

pesantren al-Hidayah di Kembangan Jakarta Barat. KH. Zamakhsyari Majid MAg.

76

Sejarah Singkat dan Sisi Lain Kehidupan Syeikh Muhammad Muhadjirin Amsar Addary..,

h. 13

Page 56: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

47

merupakan alumni yang masuk sebagai anggota MUI Kota Bekasi.77

Inilah sebagian

kecil dari alumni yang berhasil setelah lulus dari pesantren Annida. Hal ini

membuktikan bahwa keberhasilan KH. Muhadjirin dalam membangun lembaga

pendidikan dapat diterima oleh masyarakat luas. Perkembangan pondok pesantren

Annida merupakan tujuan dari KH. Muhadjirin untuk kesuksesan para murid-

muridnya.

Akan tetapi, perkembangan tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan para

alumni karena belum ada agenda kegiatan khusus untuk perkumpulan para alumni di

pesantren Annida. Hal tersebut membuat perhatian bagi para alumni yang ingin tetap

menjaga tali silaturahmi terhadap gurunya.

1. HAMASI (Himpunan Alumni Ma‟had Annida Al-Islamy)

HAMASI merupakan langkah pertama yang dibuat oleh para alumni sebagai

wadah untuk berkumpulnya para alumni pondok pesantren Annida. Karena biasanya

sebuah lembaga pendidikan mempunyai kegiatan alumni yang dilaksankan setiap satu

tahun sekali. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga tali silaturahmi guru dengan

muridnya. Menurut Ustadz Jalal, beliau pernah menyampaikan gagasan untuk

menggabungkan para alumni pesantren Annida. Hal ini disambut baik oleh pihak

pesantren atau keluarga KH. Muhadjirin untuk membuat perkumpulan para alumni.

Kemudian terbentuklah HAMASI (Himpunan Alumni Ma‟had Annida Al-Islamy)

sebagai nama perkumpulan para alumni pesantren Annida yang diketuai oleh beliau

sendiri. Akan tetapi hanya bertahan beberapa tahun saja, karena sulit untuk

menggabungkan setiap alumni dan memang belum ada wadah untuk perkumpulan

77

Sya‟roni Tohir, Da’wah Kultural Studi Analisis : Konsep dan Perjuangan Da’wah KH.

Muhammad Muhajirin Amsar Addary.., h. 118-119

Page 57: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

48

alumni. Akhirnya perkumpulan alumni dilakukan secara masing-masing setiap

angkatan alumni pesantren Annida.78

Alumni mengadakan kegiatan perkumpulan ini adalah sebagai jembatan

silaturahmi kepada guru tercinta mereka yaitu KH. Muhadjirin. Kegiatan HAMASI

yang rutin dilakukan adalah mengadakan pengajian setiap hari Selasa dan Kamis.

Namun, setelah KH. Muhadjirin wafat pada tahun 2003 semangat dari para alumni

mulai bekurang sehingga mengakibatkan kegiatan di HAMASI mulai berhenti.

2. Pengajian Kitab

Setelah kegiatan HAMASI berhenti, akhirnya kegiatan para alumni hanya

dilakukan pada pengajian sebulan sekali yang dilaksanakan di masjid pondok

pesantren Annida. Pengajian ini diadakan oleh para alumni untuk menggantikan

kegiatan pengajian pada hari Selasa dan Kamis sewaktu masih ada KH. Muhadjirin

sekaligus untuk tetap menjaga silaturahmi kepada guru-guru dan pengajian ini juga

terbuka untuk masyarakat umum.79

78

Wawancara kepada ust. Jalal, alumni tahun 1993 Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada

20 Januari 2017 79

Wawancara kepada Muhammad Alwan, Lurah Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada

01 Desember 2016

Page 58: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

49

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai perkembangan pondok pesantren Annida Al-

Islamy Bekasi Jawa Barat tahun 1980-2003, penulis menyimpulkan bahwa :

1. Gambaran umum dari pondok pesantren Annida Al-Islamy Bekasi Jawa Barat

pada tahun 1980 adalah bahwa pesantren Annida masih sangat sederhana. Pada tahun

tersebut juga, pesantren Annida baru mulai berkembang dengan dimasukkannya mata

pelajaran umum dengan menggunakan kurikulum pemerintah untuk memenuhi

kebutuhan para santri yang ada di pesantren. Setelah itu, dari tahun ke tahun

pesantren Annida mulai melengkapi keperluan untuk memenuhi kegiatan belajar dan

mengajar, seperti fasilitas dan tenaga guru yang professional. Kemudian setelah KH.

Muhadjirin wafat pada tahun 2003, pesantren Annida sudah melengkapi fasilitas-

fasilitas yang dibutuhkan oleh para santrinya.

2. Pondok Pesantren Annida Al-Islamy Bekasi berdiri pada tahun 1963. Setelah

pesantren Bahagia resmi ditutup pada tahun 1960, banyak santri yang masih

mengikuti KH. Muhadjirin untuk tetap belajar ilmu kepadanya. Kemudian, setelah itu

didirikanlah pondok pesantren Annida Al-Islamy Bekasi untuk meneruskan

perjuangan dakwahnya. Pada tahap awal pembangunan masyarakat kurang

meresponnya karena adanya isu bukan “Putra Asli” daerah. Akan tetapi, dengan niat

yang kuat dari sosok seorang ulama yang ingin membangun fondasi ke-Islaman

terhadap masyarakat, akhirnya seiring berjalannya waktu respon masyarakat

membaik terhadap pesantren Annida. Hingga kini pondok pesantren Annida tetap

berdiri dan berkembang dengan baik.

3. Perkembangan pondok pesantren Annida dimulai pada tahun 1980. Pada awal

Page 59: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

50

berdirinya pesantren Annida, pesantren ini merupakan pesantren tradisional atau

salaf. Kemudian pada tahun 1980, pondok pesantren Annida memulai perkembangan

pertamanya yaitu dengan memasukkannya kurikulum pemerintah untuk memenuhi

kebutuhan para santrinya. Masuknya kurikulum pemerintah ini merupakan kabar baik

untuk para santri, mereka tidak perlu lagi megikuti ujian di sekolah lain. Pada tahun

1984, pesantren Annida membuka Perguruan Tinggi Majma Al-Marhalah Al-„Ulya.

Marhalah ini didirikan atas permintaan dari para santri yang telah menyelesaikan

pendidikannya di madrasah Aliyah pesantren Annida.

Kemudian, pada tahun 1980-1990 pesantren Annida terus berkembang untuk

memenuhi kebutuhan belajar. Hal ini terbukti pada tahun 1990 ruangan kelas untuk

kegiatan belajar sudah dapat dipenuhi oleh pihak sekolah dari mulai tingkat Madrasah

Tsanawiyah dan Aliyah. Pada tahun 1990-2003, pondok pesantren Annida

memasukkan fasilitas-fasilitas lainya seperti penggunaan komputer. Laboratorium

komputer ini ada pada tahun 1993.

4. Sosok yang paling berperan dalam perkembangan pondok pesantren Annida

adalah KH. Muhadjirin. Peran yang dilakukan oleh KH. Muhadjirin untuk

membangun serta mengembangkan pesantren bukan untuk kepentingan pribadinya,

akan tetapi semua itu untuk kepentingan masyarakat. KH. Muhadjirin berusaha

memenuhi persyaratan untuk menjadikan pesantren Annida menjadi sekolah yang

setara dengan sekolah milik pemerintah. Pada tahun 1979-1980 akhirnya usaha KH.

Muhadjirin berbuah manis, pesantren Annida dapat memenuhi persyaratan tersebut.

Kemudian setelah pesantren Annida menjadi pesantren modern, KH. Muhadjirin

harus banyak melakukan perkembangan untuk memenuhi fasilitas dan kebutuhan

belajar mengajar. Dari waktu ke waktu pesantren Annida terus mengalami

perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dilakukan oleh KH. Muhadjirin untuk

memenuhi kebutuhan para santri serta masyarakat sekitar.

Page 60: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

51

B. Saran

Setelah melakukan penelitian terhadap pondok pesantren Annida Al-Islamy,

penulis memberikan saran untuk pihak pesantren. Saran ini mungkin bisa sebagai

masukkan untuk pesantren Annida. Pondok pesantren Annida harus mengadakan dan

memberikan wadah berkumpul untuk para alumni, minimal satu tahun sekali untuk

terus menjalin tali silaturahmi. Menurut penulis kegiatan alumni ini penting

dilakukan untuk menjaga tali silaturahmi guru dengan para alumni. Selain itu, jika

kegiatan alumni ini diadakan, hal tersebut dapat menjadi ajang perkenalan untuk para

santri yang telah lulus terlebih dahulu dengan santri yang baru lulus, dan banyak lagi

hal-hal positif yang dapat dirasakan setelah perkumpulan alumni ini diadakan.

Page 61: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

52

Daftar Pustaka

A. Buku

Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren Suatu Kajian Tentang

Unsur dan Nilai Sistem Pendidikan Pesantren, Jakarta : INIS, 1994

Daulay, Haidar Putra, Prof. Dr. H. MA.,Pendidikan Islam Dalam Sistem

Pendidikan Nasional di Indonesia, Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2004

Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren : Studi Tentang Pandangan Hidup

Kyai, cet : 3 Jakarta : LP3ES, 1984

Tohir, Sya‟roni, Da’wah Kultural Studi Analisis : Konsep dan Perjuangan

Da’wah KH. Muhammad Muhajirin Amsar Addary, Bekasi : Pustaka Indie, 2013,

Cet: 1

Sejarah Singkat dan Sisi Lain Kehidupan Syeikh Muhammad Muhadjirin

Amsar Addary, Bekasi: Pesantren Annida Al Islamy, 2012

B. Artikel dan Jurnal

Anwar, Muhammad, HM.,Modernisasi Pesantren : Pergeseran Tradisi dan

Pudarnya Kyai, Hunafa:Jurnal Studia Islamika, Vol. 10, No. 1, Juni 2013

Mu`tafi, Ali, Rekontruksi Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Tradisional

di Indonesia (Telaah Kurikulum Pondok Pesantren, Menuju Arah Baru Pendidikan

Islam di Era Globalisasi), Jurnal Kependidikan Al-Qalam Vol. XIII, Desember 2014

Usman, Muhammad Idris, Pesantren Dalam Lembaga Pendidikan Islam,

Makassar Al-Hikmah Journal For Religious Studies, Vol. 14, No. 1, Juni 2013

Page 62: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

53

Solichin, Mohammad Muchlis, Modernisasi Pendidikan Pesantren, Tadris.

Vol. 6, Nomor 1, Juni 2011

Inayah, Nur dan Ningsih, Fatimah, Sistem Pendidikan Formal di Pondok

Pesantren (Studi pada Pondok Pesantren Babul Hikmah Kecamatan Kalianda

Kabupaten Lampung Selatan), Jurnal Sociologie, Vol. 1, No. 3, 2013

Azhari, Eksistensi Sistem Pesantren Salafi Dalam Menghadapi Era Modern,

Islamic Studies Journal, Vol. 2 No. 1 Januari - Juni 2014

Muhakamurrohman, Ahmad, Pesantren: Santri, Kiai, dan Tradisi, Vol. 12,

No. 2, Juli - Desember 2014

Kosim, Mohammad, Pesantren dan Wacana Radikalisme, KARSA, Vol. IX

No. 1, April 2006

Yakin, Nurul, Studi Kasus Pola Manajemen Pondok Pesantren Al-Raisiyah di

Kota Mataram, Ulumuna Jurnal Studi Keislaman, Volume 18 Nomor 1 (Juni) 2014

Al-Fandi, Haryanto, Akar-Akar Historis Perkembangan Pondok Pesantren di

Nusantara, Jurnal Kependidikan Al-Qalam, Vol. XIII, 2014

C. Internet

http://annidaalislamy.ac.id/html/index.php?id=berita&kode=39 akses pada 17

November 2016

http://www.tingali.com/maannida. akses pada 13 Mei 2016

https://www.nyaritempat.com/tempat/ponpes-annida-al-islamy-kota-

bekasi/5738ec0deaa0f30091b3f0ec/

www.muslimmedianews.com

Page 63: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

54

D. Wawancara

Wawancara kepada KH. Muhammad Aiz Muhadjirin, Pimpinan Pondok

Pesantren Annida Al-Islamy pada 13 November 2016

Wawancara kepada Muhammad Alwan, Lurah Pondok Pesantren Annida Al-

Islamy pada 01 Desember 2016

Wawancara kepada Fuadi, warga sekitar Pondok Pesantren Annida Al-

Islamy pada 30 November 2016

Wawancara kepada bapak Nahrowi Solichin, tokoh masyarakat sekitar

Pondok Pesantren Annida Al-Islamy pada 30 November 2016

Wawancara kepada Ustadz Jalaluddin, alumni Pondok Pesantren Annida Al-

Islamy pada 20 Januari 2017

Page 64: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

55

PENDIRI PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY

KH. MUHAMMAD MUHADJIRIN AMSAR ADDARY

Page 65: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

56

PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY

Page 66: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

57

Page 67: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

58

MADRASAH DAN PERGURUAN TINGGI PONDOK PESANTREN ANNIDA

AL-ISLAMY

Page 68: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

59

KEGIATAN DI PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY

Pengajian Kitab

Page 69: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

60

Muhadoroh

Page 70: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

61

Ziarah Bersama

Page 71: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

62

KEGIATAN DI MADRASAH PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY

Kegiatan Belajar

Page 72: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

63

Laboratorium Komputer

Page 73: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

64

Marching Band

Pramuka

Page 74: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

65

KEGIATAN UMUM PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY

Pengajian Alumni dan Warga Sekitar

Page 75: PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN ANNIDA AL-ISLAMY …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37694/1/A... · Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan baginda

66

Kegiatan Kerja Bakti Santri