analisis isi pesan dakwah pada rubrik kisah...
TRANSCRIPT
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA RUBRIK
KISAH SEJATI MAJALAH ANNIDA
EDISI JANUARI-MARET 2008
Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
dalam memperoleh gelar Sarjana Komunikasi (S. Kom I)
Oleh :
FARIDA EL LIMA
NIM : 207051000359
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014 M / 1435 H
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA RUBRIK
KISAH SEJATI MAJALAH ANNIDA
EDISI JANUARI-MARET 2008
Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
dalam memperoleh gelar Sarjana Komunikasi (S. Kom I)
Oleh :
FARIDA EL LIMA
NIM : 207051000359
Di Bawah Bimbingan :
Dra. Ummi Musyarofah, M.A
NIP. 197108161997032002
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014 M / 1435 H
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan hasil jiplakan dari orang lain, makan saya bersedia menerima
saksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 Januari 2014
Farida El Lima
PENGESAHAN PANITIAN UJIAN
Skripsi yang berjudul ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA RUBRIK
KISAH SEJATI MAJALAH ANNIDA EDISI JANUARI-MARET 2008 telah
diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 16 Januari
2014. Skripsi telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Program Stara 1 (S 1) pada Fakultas Ilmu Dkawah dan Ilmu Komunikasi.
Jakarta, 16 Januari 2014
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota
Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA Ahmad Fatoni, S Sos.I
NIP : 197104122000032001
Anggota :
Penguji I Penguji II
Drs. H.Mahmud Jalal, MA Drs.H.S. Hamdani, MA
NIP : 195204221981031002 NIP : 195503091994
Pembimbing
Umi Musyarofah, M.A
NIP. 197108161997032002
i
ABSTRAK
Nama : Farida El Lima
NIM : 207051000359
Judul Skripsi : ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA RUBRIK KISAH
SEJATI MAJALAH ANNIDA EDISI JANUARI-MARET
2008
Skripsi ini berjudul Analisis Pesan Dakwah pada Rubrik Kisah Sejati
Majalah ANNIDA Edisi Januari-Maret 2008. Pemilihan judul ini dilatar belakangi
oleh majalah merupakan salah satu media cetak yang bisa dimanfaatkan untuk
menyampaikan pesan dakwah. Majalah sebagai media dakwah lebih efektif dan
efesien untuk mengisi wacana religi keseharian, demikian pula metode yang
digunakan untuk membutuhkan waktu secara khusus untuk kegiatannya. Kapan
dan dimana saja objek dakwah dapat menikmati sajian dakwah bil qolam. Tujuan
dakwah adalah akhir suatu proses dakwah yang diinginkan oleh juru dakwah dari
mad’u agar menerimana dan malaksanakan dengan ikhls pesan-pesan yang di
sampaikan.
Didalam sebuah majalah memiliki tujuan atau pesan moral yang terkandung
dalam majalah ANNIDA tersebut, maka pesan moral lewat majalah ANNIDA
biasanya lebih komunikatif, karena supaya pembaca dengan mudah memahami
isinya dan mengikuti pesan-pesannya.
Perkembangan dunia dakwah saat ini tidaklah lepas dari semakin kompleks
masyarakat sebagai objek dakwah. Dan penggunaan media cetak sebagai bagian
dakwah dan salah satu contoh yang berkembang ramai saat ini. Seperti majalah
ANNIDA pada rubrik kisah sejati.
Melihat konteks di atas maka ada beberapa pertanyaan. Pesan apa saja yang
digunakan dalam rubrik kisah sejati pada majalah annida edisi Januari-Maret
2008? Dan pesan apa saja yang dominan dalam rubrik kisah sejati pada majalah
annida edisi Januari-Maret 2008?
Pesan dakwah mengandung pengertian segala pertanyaan yang berupa
seperangkatkat lambang yang bermakna yang bersumber dari Al-Qur’an dan
Sunnah yang berupa aqidah, akhlak, dan syariah yang disampaikan untuk
mengajak manusia baik individu maupun golongan melalui media lisan maupun
tulisan agar mengikuti ajaran islam dan mampu mensosialisasikan dalam
kehidupan dan tujuan mendapatkan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaniirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan pertolongan dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Sholawat serta salam marilah kita senandungkan kepada nabi besar
kita Nabi Muhammad SAW juga bagi keluarga, sahabat, serta pengikutnya hingga
akhir zaman.
Syukur Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
yang berjudul Analisis Isi Pesan Dakwah Rubrik Kisah Sejati Pada Majalah
ANNIDA Edisi Januari-Maret 2008 Skripsi ini diajukan untuk memenuhi
persyaratan memperoleh gelar S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selama masa penelitian, penyusunan, dan penulis skripsi ini mendapat
banyak bantuan dan dukungan dari segala pihak. Untuk itu pada kesempatan kali
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Jajaran dekanat Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Yang terhormat
Dr. H. Arief Sebhan, MA selaku Dekan. Kajur KPI Non Regiler Almarhumah
Ibu Hj. Asriati Jamil, M. Hum, Sekjur KPI Non Reguler Dra.Hj. Musfirah
Nurlaily, MA. Ibu Hj. Umi Musyarrofah, MA. Bapak Drs H. Mahmud Jalal,
MA dan seluruh staff pengajar dari awal hingga akhir semester penulis
menuntut ilmu di kampus tercinta. Terima kasih ilmu dan wawasan yang telah
diberikan.
iii
2. Dosen pembimbin Ibu Hj. Umi Musyaroffah, MA. Terima kasih atas
bimbingan selama skripsi dari awal hingga akhir.
3. Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmun Komunikasi, yang namanya tidak
dapat penulis sebutkankan satu persatu. Terima kasih atas ilmu dan dedikasi
yang diberikan kepada penulis.
4. Seluruh staff Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas bantuannya
selama penulis menyelesaikan jenjang study dan skripsi ini.
5. Seluruh staff Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah menyediakan buku dan
fasilitas yang lain untuk mendapatkan referensi guna menunjang isi skripsi ini.
6. Seluruh Kru Annida telah banyak membantu penulis hingga selesai.
7. Kedua orang tua tercinta Bapak H.Subkian Noor dan Ibu. H. Murniyati
Ibrahim yang selalu mendidik, melindungi, mendukung serta mendoakan saya
dengan kasih sayang.
8. Kakak-kakakku H. Fajar Sidik, Farah El wieydad, Farid Zulkanain, Fatin El
Yani, dan Kakak Iparku Muhammad Taufik serta keponakan-keponakanku
yang lucu-lu Muhammad Thorik Althaf Alfaiq, Raffi Alfhat Alvino, Zifana
Syamira Alkaisar. Selesainya jenjang pendidikanku saat ini, menjadi amalan
yang akan terus mengalir untuk keluargaku, serta wujud langkah awal baktiku
untuk terus maju dalam kehidupan ini. Semoga Allah melindungi dan
memberikan kebahagian didunia maupun di akhirat.
9. Teman-teman KPI Non-Reguler angkatan 2007. Terima kasih atas
kebersamaan, kesan-kesan, pengalaman bersama kalian.
iv
10. Teman-teman KKN Densus 77, keluarga serta masyarakat di Ds Cibitung
Kulon Kec. Pamijahan Kab Bogor. Terima Kasih atas pengalaman hidup yang
menyenangkan dan berarti selama 33 hari bersama kalian.
11. Pak Ahmad Syauqi Madani, Ustadz Fathi Zaz, kakakk Muhammad Kurniawan
terima kasih atas ilmu yang di berikan kepada saya dalam mengajar privat.
12. Buat tanteku Tante Fitri terima kasih atas doanya sehingga penulis dapat
menyelesaikan study dengan baik.
13. Sahabatku Za’arasy Rahma, Dahliana Syahri terima kasi atas ilmunya telah
mengajari penulis skiripsi dengan sabar dan ikhlas sehingga penulis dapat
menyelesaikan.
14. Ade-ade kelas ku angkatan 2008 terima kasih atas doanya dan dukungannya
selama ini.
Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam perjalanan
penulis menyelesaikan study dan skiripsi ini namun tidak mengurangi rasa
hormat dan terima kasih penulis atas bantuan dan doanya selama ini.
Billahitaufiqwalhidayah
Wassalamu’aikum Wr. Wb
Jakarta, Januari 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ........................................ 9
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 10
D. Kegunaan Penelitian ............................................................... 10
E. Metode Penelitian ................................................................... 10
F. Sistematika Penulisan ............................................................. 11
BAB II LANDASAN TEORI
A. Ruang Lingkup Dakwah ......................................................... 12
B. Dakwah Sebagai Bentuk Komunikasi .................................... 19
C. Majalah Sebagai Media Dakwah ............................................ 21
BAB III PROFIL ANNIDA
A. Sejarah Singkat An-Nida ........................................................ 25
B. Profil An-Nida ........................................................................ 27
C. Visi dan Misi An-Nida ............................................................ 27
D. Struktur Redaksi An-Nida ...................................................... 28
vi
BAB IV ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA RUBRIK KISAH
SEJATI MAJALAH ANNIDA EDISI JANUARI-MARET
2008
A. Analisi Isi Pesan Dakwah ....................................................... 30
B. Kajian Pesan dakwah .............................................................. 31
C. Komunikasi dan Dakwah ........................................................ 39
D. Surat Kabar ............................................................................. 40
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 43
B. Saran ....................................................................................... 45
DAFTAR PUSAKA ........................................................................................... 46
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada beberapa kelebihan dari media cetak yang tidak dipunyai media
massa lainnya seperti televisi dan radio. Informasi yang ada di media cetak
dapat di baca berulang-ulang, dan dapat menjadi dokumen untuk penelitian.
Berbagai macam bentuk dan wajah media massa hadir dalam
kehidupan masyarakat saat ini, masyarakat pun dapat memilih media mana
yang menarik perhatiannya dengan melihat keefektifan kemasan sajian media
tersebut. Menyadari bentuk pemilihan terhadap media tersebut perusahaan
media mengkemas isi medianya dengan variasi rubrik.
Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan media cetak
maupun elektronik di Indonesia mengalamai kemajuan begitu pesat. Hal ini
dipicu karena ‘’kehausan’’ masyarakat akan informasi yang ingin segera
diketahui sehingga kalangan media terus berlomba memberikan informasi
yang terbaik untuk masyarakat.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut,masyarakat
mempunyai banyak pilihan media, seperti : surat kabar, majalah, tabloid,
radio, televisi. Dan sebagainnya. Untuk majalah sendiri dari segi isinya ada
majalah pria, majalah pertanian, majalah kesehatan, majalah islam, majalah
anak-anak, dan sebagainya, contonya : Femina, Kartini, Hai, Popular, dan
2
sebagainya.Majalah-majalah tersebut mempunyai segmentasi pesan tersendiri
serta mempunyai karakter tersendiri dan pengaruh yang berbeda pula.
Media massa cetak sebagai media visual menghadirkan kata-kata
(verbal) dan tanda-tanda visual lain di setiap penyajian. Karya jurnalistik yang
disajikan dalam bentuk tulisan bisa berupa berita, pendapat atau opini, tajuk
rencana, pojok dan feature.
Salah satu media cetak yang akan diteliti oleh penulis adalah majalah
Annida. Majalah annida adalah majalah yang bertajuk islami yang diambil
dari ayat al-quran surat maryam : 2 yang artinya menyeru lemah lembut.
Sesuai dengan keinginan awal penerbit annida yaitu ingin menyeru kepada
yang haq. Majalah annida memiliki berbagai macam rubrikasi yang lebih
banyak mengupas seputar masalah wanita dewasa. Rebrukasi majalah annida
semakin beragam dan tidak berfokus lagi pada cerita atau kisah. Rubrik-rubrik
baru bermunculan seperti konsuktasi remaja, profil remaja berprestasi, komik,
kuis,dan opini lelaki dalam 1269 male yang diharapkan untuk lebih
melibatkan pembaca remaja pria.
Majalah annida memfokuskan segmentasi pasar pada remaja, karena
remaja muslim dewasa ini semain jauh dari nilai-nilai Isam, dan hamper bisa
di bilang tidak mempunyai media yang mampu mengembalikan mereka pada
nilai-nilai fitrahnya. Padahal seruan modernisasi, feminisasi dan hedonisasi
dari mayoritas media saat ini memepunyai prosentase besar dalam
membelokkan akhlak remaja. Untuk itu majalah annida mulai berbenah
dengan mengganti beberapa rubriknya agar lebih meremaja,dengan
3
menampilkan cerita atau kisah islami sebagai ‘’menu’’ andalannya, sehingga
bertambalah majalah annida menjadi seri kisah-kisah islami annida.
Annida merupakan salah satu produk junalistik sastra yang digunakan
redakasi untuk menyampaikan pesan,harapan dan hiburan yang mempunyai
keunikan dari gaya penulisan,dan penulisan juga ingin melihat bagaimana teks
dalam penyeritaan tersebut sehingga nantinya mengundang perhatian dan
imanijasi pembaca setelah membaca rubrik tersebut.
Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman
yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambaran diam atau
gerak, animasi,suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat
statis atau dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling
terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman
(hyperlink). Sedangkan www.annida-online.com adalah nama website yang
memiliki keunikan tersendiri, dan website ini merupakan bentuk baru dari
majalah annida.
Dalam ruang dan dimensi perkembangan ilmu pengetahuan yang
berbanding lurus dengan kemajuan teknologi, nuansa perkembangan dakwah
telihat jelas. Kondisi tersebut ditandai dengan berbagai penemuan baru dalam
dunia ilmu pengetahuan, sementara perantara atau wadah yang tersedia pun
mengalami kemajuan pesat yang memudahkan bagi masyarakat modern untuk
mendapatkan informasi.
Terbukannya ruang kemajuan ini membawa angin baru bagi
perkembangan umat Islam. Dari penemuan dan perkembangan tersebut tentuk
4
dapat dimanfaatkan sebagai media untuk kemajuan dan perkembangan umat
secara umum. Sekaligus umat islam dengan mudah mendapatkan berbagai
kajian dan informasi hubungan dengan keagamaan, jika dibandingkan dengan
media yang digunakan para tokoh agama pada abad-abad sebelumnya.
Penyajiannya juga dapat dengan mudah diketahui sebab susunan pesan yang
disampaikan dengan mudah dapat dianilisis dan semakin memudahkan umat
untuk mengetahui secara umum. Diantara berbagai kemajuan tersebut, media
internet adalah salah satunya. Keberadaan internet sebagai media informasi
dan komunikasi menjadi jalur alternative, internet memiliki kelebihan
dibandingkan dengan media lainnya. Disamping memiliki kelebihan tersendiri
dibandingkan media lain, internet pun bisa menjadi ‘’dunia lain’’ dalam
dimensi kehidupan manusia. Sebab bukan menjadi rahasia umum ketika
kehadirannya mampu memberikan informasi apapun dalam kehidupan sosial
masyarakat.
Keberagaman ruang lingkup kehidupan sosial, secara otomatis
seharusnya diikuti dengan dan keluasan dalam menyampaikan gaya bahasa.
Secara lisan ataupun tulisan, keduannya tidak bisa lepas dari penguasaan
sistematika pesan. Sebab dalam penyajian dan penyampaiannya para pemuka
agama atau pendakwah seringkali kaku dalam bahasa yang semestinya
menemukan alternative sebagai jalan keluar. Dari berbagai persoalan yang
dihadapi, pemahaman akan pesan dakwah dalam kerangka menemukan ruang
komunikatif sering menjadi persoalan klasik di lingkungan masyarakat
khusunya masyarakat yang minim dalam pengetahuan.
5
Dalam ranah memasifkan sistematisasi pesan dakwah khususnya dan
ajaran agama secara umum inilah yang menjadikan ruang komunikasi dakwah
dan masyarakat senantiasa menjadi sorotan banyak kalangan tak terkecuali
para juru dakwah. Formulasi dan format dakwah seharusnya selalu
menemukan ruang dan dimensi baru dalam mengikuti perkembangan zaman,
dunia pengetahuan dan teknologi. Tanpa didukung oleh akumulasi pehaman
yang komplit, yang ditopan oleh media dan teman-teman yang ilmu
pengetahuan dan teknologi kemudian disesuaian dengan keberadaan realitas
sosial masyarakat, maka masifitas pesan dakwah sebagai panggilan atau
seruan suci akan sulit menemukan titik saran yang mengarah pada jalan
hikmah. Menurut Jalaluddin Rakhmat, dalam beberapa penelitian
ekperimental menelaah efek organisasi pesan pada pengingatan dan perubahan
sikap. Audiens lebih mudah mengingat pesan yang tersusun, walaupun
organisasi pesan kelihatan tidak mempengaruhi kadar perubahan sikap1.
Dengan demikian retorika menunjukkan cara-cara menyusun pesan dengan
mengikuti pola yang disarankan Aristoteles. Retorika mengenal enam macam
organisasi pesan : deduktif, induktif, kronologis, logis, spasial, dan topical2.
Sebagaimana yang dikatakan Kun Wardhana Abiyoto, Ketua MIFTA (Muslim
Information Technology Association) bahwa dari sisi dakwah , kekuatan
media internet sangat potensial untuk dimanfaatkan. Mengingat internet dapat
mempererat ikatan ukhwah Islamiyah yang terkadang dibatasi oleh ruang
1 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 295
2 Jalaluddin Rakhmat, Rhetorika Modern (Bandung : Academics, 192), hlm. 109
6
lingkup wilayah, sehingga internet dapat dioptimalkan oleh ummat Islam
secara luas3.
Disamping itu internet menjadi factor yang sangat penting dalam
rangka pengembangan wacana pemberitaan, sehingga internet berpotensi
untuk dimanfaatkan secara luas dan membuka peluas pengaksesan,
pengelolaan dan pendayagunaan informasi. Dalam proses tersebut
menggunakan system komunikasi dan informasi Hipertext atau sering disebut
WEB. Dari berbagi website di internet yang berisi seputar informasi dunia
islam adalah www.annida-online.com sebuah organisasi yang ingin menjadi
generasi muda Islam sebagai generasi muda yang sholeh. Berwawasan luas
sekaligus mempersiapkan potensi profesionalitas dalam menangani
problematika ummat. Situs pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan situs-
situs lain yang bergerak dibidang dakwah Islam. Akan tetapi, dalam
menampilkan dakwahnya situs ini memberikan tawaran yang lebih
menenkankan pada pesan dalam bentuk visualisasi berbagai agenda yang
pernah dilakukan selanjutnya di berikan sebuah uraian subtansi tentang nilai-
nilai moralitas yang terkandung dan dapat diraih dalam setiap kegiatan.
Harapannya dengan tampilan tersebut dapat menjadi stimulasi awal bagi
kalangan remaja. Selanjutnya secara tidak langsung situs ini mengarahkan
kalangan remaja pada alternative-alternatif gaya hidup yang secara mental
mnengandung nilai dan norma yang positif.
3 Kun Wardhana, ‘’Umat Islam Wajib Kuasi Ilmu Teknologi’’, diakses dari
Http:/www.republika.co.id/suplemen/cetak d-tail.asp?=5&id= 145794&kat
Id= 10& kat ldl= 147 & kat id2= 269. Diakses tgl. 25/o9/07
7
Secara lebih jauh Islam menyadari bahwa dalam transformasi kedalam
ruang individu membutuhkan langkah-langkah yang sesuai, sebagaimana telah
diatur dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits, sehingga proses transformasi tersebut
(dakwah) tidak bersifat kaku, statis dan pemaknannnya hanya sebatas
penyampaian melalaui mimbar saja (khutbah atau baligh). Sesuai dengan
perkembangan zaman dan pengetahuan manusia, dalam penyampain pesan
atau nilai (transformasi) dibutuhkan media untuk mengefektifkan proses pesan
dakwah sekaligus disesuaikan dengan perkembangan sains dan teknologi
modern.
Keterbukaan Islam pada perkembangan sosial kebudayaan ini
membuka ruang kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk mampu
memanfaatkan nilai positif yang dimilikinya.Merumuskan, mensistematikakan
pesan-pesan atau nilai-nilai agama selanjutnya mampu menstransformasikan
(mendawahkan) dalam berbagai hal, sikap dan perilaku dengan memanfaatkan
media yang ada sebagi jembatan untuk kemaslatan ummat secara universal.
Rubrik adalah kepala karangan (ruang tetap) dalam media cetak baik
surat kabar maupun majalah.Rubrik dalam surat kabar misalnya tajuk rencana,
surat pembaca, atau dongen anak. Selain dalam surat kabar, rubrik dimuat
dalam majalah.
Isi rubrik ada yang secara jelas ditampilkan oleh penulis (tersurat) dan
ada yang tidak secara jelas ditampilkan oleh penulis (tersirat). Isi rubrik
merupakan pokok masalah yang dibicarakan dalam rubrik. Rubrik memumat
isi dan pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Isi rubrik
8
merupakan hal pokok yang dibahas dalam rubrik. Sementara itu pesan rubrik
merupakan anjuran atau nasihat penulis yang terdapat dalam rubrik yang
ditunjukkan kepada pembaca.
. Melihat dari permasalahan diatas, maka meneliti mencoba
menganalisis rubrik ‘’kisah sejati’’ baik dari segi penulisan maupun makna
yang terkandung didalamnya. Penulis juga ingin melihat bagaimana teks
dalaqm pemberitaan tersebut.penulis bermaksud mengadakan penelitian
ilmiah yang dituangkan dalam skripsi berjudul
‘’Analaisis Isi Pesan Dakwah Pada Rubrik Kisah Sejati Majalah
ANNIDA edisi Januari-Maret 2008’’.
B. Batas dan Rumusan Masalah
Batasan masalah diperlukan dalam penelitian ini karena untuk
menghindari pembiasaan dalam penelitian. Penelitian ini mengenai analisis isi
pesan dakwah pada rubrik ‘’ Kisah Sejati’’ majalah ANNIDA edisi Januari-
Maret 2008
Adapun untuk menjawab analisa dapat dirumuskan dengan pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana upaya yang dilakukan rubrik Kisah Sejati apda majalah
ANNIDA agar menarik simpati pembaca dalam rubric tersebut?
2. Bagaimana penyajian teks pada rubrik Kisah Sejati pada majalah
ANNIDA?
9
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, ada beberapa tujuan yang
ingin dicapai dari penelitian terhadap majalah rubric kisah sejati
1. Untuk memahami isi rubrik Kisah Sejati pada majalah ANNIDA
2. Untuk memehami isi penyajian teks yang ditampilkan dalam rubrik Kisah
Sejati pada majalah ANNIDA
D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Kegunaan Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis, dan
dapat berguna bagi pengembasngan pengetahuan ilmiah di bidang dakwah.
Serta dapat menjadi tambahan referensi ilmiah tentang penelitian terhadap
media massa cetak, melalui rubrikassinya.
2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi besar
terhadap para pelaku dakwah untuk meningkatkan kemampuannya dalam
keterampilan menulis. Sehingga dapat di manfaatkan dan menguasai
media massaak, agar pesan dakwah dapat diterima secara meluas, dan
peran media massa dalam mengembang misi dakwah dapat terealisasikan.
E. Metodologi Penelitian
Dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode analisis isi yang
merupakan salah satu alternative teknik penelitian untuk memperoleh
10
gambaran isi pesan selain analisis kuantitatif. Melalui analisis isi pesan tidak
hanya mengetahui isi pesan yang di sampaikan juga bagaimana pesan itu di
sampaikan. Karena analisis wacana merupkaan studi struktur pesan. Dalam
analisisnya, analisis isi pesan dakwah lebih bersifat kualitatif, karena analisis
isi pesan lebih menenkankan pemaknaan teks daripada penjumlahan unit
kategori seperti dalam analisis isi kuantitatif.
F. Sistematika Penulisan
Agar penulisan dalam penulisan skripsi ini bersifat sistematis maka
penulis membaginya menjadi lima bab. Adapun sistematikanya sebagai
berikut:
BAB I PEDAHULUAN, berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI, berisi pengertian dakwah, unsure-unsur
dakwah terdiri dari: subjek, objek, materi, metode, media, dan tujuan dakwah,
bulletin sebagai media dakwah
BAB III PROFIL ANNIDA, berisi sejarah,visi,misi, struktur redaksi
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS, bersisi Analisis Isi Pesan Dakwah,
Kajian Pesan dakwah, Komunikasi dan Dakwah, Surat Kabar
BAB V PENUTUP, berisi kesimpulan dan saran-saran
11
BAB II
KERANGKA TEORI TENTANG DAKWAH
A. Ruang Lingkup Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Secara etomologi dakwah berasal dari bahasa arab da’a,yad’u,
da’watan yang artinya menyuru, memanggil, mengajak, dan menjamu.
Dan yang kedua yang artinya memanggil, mendo’a dan memohon4.
Sedangkan definisi dakwah secara terminology (istilah) mengandung arti
yang beraneka ragam. Hal ini tergantung dari sudut mana para ahli ilmu
Dakwah dalam memberikan pengertian atau definisi dakwah itu sendiri.
Sehingga antara definisi menurut ahli yang satu dengan yang lain dengan
senantiasa terdapat perbedaan dan kesamaan. Untuk lebih jelasnya di
bawah ini penulis akan menyajikan beberapa definisi dakwah :
a. Menurut M. Quraish Shihab, dakwah adalah seruan atau ajakan
kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang
baik dan sempurna, baik terhadap pribadi mauupun masyarakat5.
b. Menurut Syeikh M. Abduh, ringkasnya dakwah adalah menyeru
kepada kebaikan, dan mencegah dari yang mungkar adalah fardhu
yang diwajibkan kepada setiap muslim6.
4 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1990), h,127
5 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an ; Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 1996), Cet. Ke-XIX, h.194 6 Sayyid M. Nuh, Dakwah Fardiyyah dalam manhaj Amal Islami, (solo: Citra Islami
Perss, 1996) Cet. Ke-1, h. 13-14
12
c. Syeikh Abdullah Ba’lawi Al-Haddad mengatakan bahwa dakwah
adalah mengajak, membimbing, dan mempimpin orang yang belum
mengerti atau sesat jalannya dari agama yang benar untuk diahlikan ke
jalan ketaatan kepada Allah, beriman kepadanya serta mencegah dari
apa yang menjadi lawan dari kedua hal tersebut, kemaksiatan dan
kekufuran.
d. Menurut Hamka, dakwah pada dasarnya berkonotasi positif yang
subtansinya terletak pada aktifitasnya memerintahkan yang ma’ruf dan
mencegah perbuatan munkar.
e. Pendapat Syeikh Ali Mahfudz, dakwah yaitu mengajak manusia untuk
mengajar kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat
baik dan melarang mereka berbuat jelek, agar mereka mendapat
kebahagian dunia dan akhirat7.
f. Arifin, M.Ed. mengatakan dakwah mengandung pengertian sebagai
suatu kegiatan ajakan, baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku
dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam
usaha mempengaruhi orang lain secara individual atau kelompok,
supaya timbul dalam dirinya sesuatu pengertian, kesadaran, sikap
penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran agama sebagai pesan
yang disampaikan padanya tanpa unsure paksaan8.
Dari definisi tersebut di atas dapat persamaan dan perdeaan.
Namun dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah suatu usaha atau proses
7. Hasanuddin, Hukum Dakwah : Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia,
(Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 28 8 Arifin M. Ed Psikologi Dakwah, (Jakarta : Bulan Bintang, 1997), h. 54
13
yang diselenggarakan dengan sadar dan terencana dan usaha yang
dilakukan adalan mengajak ummat manusia ke jalan Allah, memperbaiki
situasi yang lebih baik. Usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai
tujuan tertentu, yakni agar manusia hidup dengan penuh kebahagiaan
dunia akhirat tanpa adanya unsure paksaan.
2. Tujuan Dakwah
Kegiatan dakwah merupakan suatu proses dalam rangka mencapai
tujuan tertentu, tujuan ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman bagi
gerak langkah para juru dakwah agar memiliki langkah yang jelas. Tujuan
dakwah yaitu akhir suatu proses dakwah yang diinginkan oleh juru
dakwah (da’i) dari mad’u agar menerima dan melaksanakan dengan ikhlas
pesan-pesan yang disampaikan.
Syekh Ali Mahfudz merumuskan, bahwa tujuan dakwah ada lima
perkara yaitu :
a. Menyiarkan tuntunan Islam, membentulkan aqidah dan meluruskan
amal perbuatan manusia, terutama budi perkertinya.
b. Memindahkan hati dari keadaan yang jelek kepada keadaan yang baik.
c. Membentuk persaudaraan dan menguatkan tali persatuan dari antara
kaum muslimin.
d. Menolak faham atheinisme, dengan mengimbangi cara-cara mereka
bekerja.
e. Menolak syubhat-syubhat, bid’ah dan khurafat atau kepercayaan yang
tidak bersumber dari agama dengan mendalami ilmu Ushuluddin9.
9 Hasanuddin, Hukum Dakwah : Tinjauan Aspek Hukum dan Berdakwah di Indonesia,
(Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. Ke-1, h. 33-34
14
3. Subjek, Objek, dan Materi Dakwah
Dalam hal ini yang dimaksud dengan subjek dakwah adalah orang,
pelaku atau juru dakwah. Mengenai pengertian juru dakwah itu sendiri
ada beberapa pakar yang beberapa pendapat :
a. Menurut A. Hasymi, juru dakwah yaitu penasehat, para pempimpin
dan pemberi ingat, yang member nasihat dengan baik yang mengarah
dan berkhotbah, yang memusatkan jiwa raganya dalam wa’ad dan
wa’id (berita gembira dan berita siksa) dan dalam membicarakan
tentang kampong akhirat untuk melepaskan orang-orang yang karam
dalam gelombang dunia10
.
b. HMS. Nazaruddin Latief : Ahli da’I ialah muslim dan muslimat yang
menjadikan dakwah sebagai suatu amaliyah pokok baginya Tugas
Ulama. Ahli dakwah ialah wa’ad, mubaligh mustamain (juru penerang)
yang menyeru, mengajak dan memberi pengajarang dan pelajaran
agama islam.11
c. Menurut M. Nasir, pembawa dakwah(petugas dakwah) ialah orang
yang memperingatan atau memanggil supaya memilih yakni memilih
jalan dengan membawa keuntungan12
.
Dakwah tidak lepas dari sasaran dakwah, yakni Mad’u. yang
dimaksud objek dakwah atau sasaran dakwah ialah semua manusia baik itu
pribadi maupun kelompok. Karena yang diseur oleh da’I adalah seluruh
10
Alwisral Imam Zaidillah, Khaidir Khatib Bandaro, Strategi Dakwah Dalam
Membentuk Da’I dan Khotib Profesional, (Jakarta : Radar Jaya Offset, 2002), Cet . ke-1, h. 35 11
Ibid, h.36 12
Ibid, h. 36
15
manusia dengan keanekaragaman tanpa unsur perbedaan. Maka untuk
keberhasilan dakwahnya da’I perlu mengenal mad’unya.
Menurut Asmuni Syukir dalam bukunya dalam bukunya Dasar-
Dasar Strategi Dakwah Islam, segara global materi dakwah dapat
diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok, yaitu :
a. Masalah Aqidah
Aqidah dalam islah adalah bersifat I’tiqad bathiniyah yang
mencakup masalah-masalah yang erat hubungan dengan rukun iman.
Di bidang aqidah ini pembasahannya bukan saja tertuju pada masalah-
masalah yang wajib di-imani,akan tetapi materi dakwah meliputi
masalah-masalah yang dilarang sebagai lawannya,misalnya syirik
(menyekutukan adanya tuhan), ingkar dengan adanya tuhan dan
sebagainya.
b. Masalah Syariah
Syariah dalam islam adalah berhubungan erat dengan amal
lahir (nyata) dalam rangka menaati semua peraturan atau hukum Allah
guna mengatur hubungan antar manusia dengan Tuhan dan mengatur
pergaulan hidup antar sesama manusia.
c. Masalah Budi Pekerti (Akhlaqul Karimah)
Masalah akhlak dalam aktivitas dakwah (sebagai materi
dakwah) merupakan pelengkap saja,yakni untuk melengkapi keimanan
dan keislaman seseorang. Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai
pelengkap, bukan berarti masalah akhlak kurang penting dibandingkan
16
dengan maslah keimanan, akan tetapi akhlak adalah sebagai
penyempurna keimanan dan keislaman.13
4. Metode Dakwah
Dalam membahas pengertian metode dakwah ini ada beberapa
pendapat para ahli yang perlu kita cermati yaitu:
a. Dr. Abdul Karim Zaidan : metode dakwah adalah suatu ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan cara penyampaian (tabligh)
dan berusaha melenyapkan gangguan-gangguan yang akan
meringtangi.
b. Drs. KH. Syamsuri Sidiq : metode berasal dari bahasa latin methodos
yang artinya : ‘’cara’’ atau cara bekerja, di Indonesia sering dibaca
motede. Logis juga dari bahasa latin artinya ‘’ilmu’’ ,lalu menjadi kata
majemuk methodology artinya ilmu cara kerja. Jadi metodologi
dakwah dapat diartikan ilmu cara berdakwah.
c. Drs. Salahudin Sanusi :Methode berasal dari methodus yang artinya
‘’jalan ke metode’’ yang telah dapat pengertian yang diterima oleh
umum yaitu cara-cara, prosedur atau rentetan gerak usaha tertentu
untuk mencapai suatu tujuan. Metode dakwah ialah cara-cara
penyampaian ajaran islam kepada individu, kelompok,ataupun
masyarakat supaya jalan itu dengan cepat dimiliki, diyakini, serta
dijalankan.
13
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya : Al- Ikhlas, 1983), h.
63
17
d. Drs. Abdul Kadir Munsyi : Metode artinya cara untuk menyampaikan
sesuatu. Yang dinamakan metode dakwah ialah cara yang dipakai atau
digunakan untuk memberikan dakwah. Metode ini penting untuk
mengantarkan kepada tujuan yang akan dicapai.14
Dari beberapa definisi metode dakwah yang disebutkan di atas,
dapat kita cermati bahwa pendapat beberapa ahli tersebut mempunya
beberapa persamaan. Yaitu pengertian metode dakwah sebagai cara yang
dipakai dalam menyebarkan dakwah.
Banyak ayat al-qur’an yang mengungkapkan masalah dakwah.
Namun, dari sesekian banyak ayat itu, yang dapat dijadikan sebagai acuan
utama dalam prinsip metode dakwah secara umum adalah surat an-Nahl
ayat 125, yang artinya sebagai berikut :
Artinya: ‘’Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu dialahlah yang lebih mengetahui siapa yang
tersesat di jalan-Nya dan Dialah yang mengrtahui orang-orang yang
dapat petunjuk.’’
Dari perntaan ayat 125 surat An-Nahl tersebut dapat dijelaskan
bahwa seruan dan ajakan menuju jalan Allah (din al-Islam) harus
menggunakan metode-metode al-hikmah, al-mauidzah al hasanah, dan
mudajalah bi al-lati hiya ahsan.
14
Alwisral Imam Zaidallah, Strategi Dakwah Dalam Membentuk Da’I dan Khotib
Profesional (Jakarta : Kalam mulia, 2002), Cet. Ke-1, hal. 36
18
Menurut ibnu Rusyd, dakwah dengan hikmah artinya dakwah
dengan pendekatan substansi yang mengarah kepada filsafah, dengan
nasihat yang baik , yang berarti dengan retorika yang efektif dan popular,
dan dengan mudajalah yang lebih baik maksudnya ialah metode dialektis
yang unggul.15
B. Dakwah Sebagai Bentuk Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa inggris yaitu communication,
communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama,
maksud sama di sini adalah sama makna.16
Namun definisi komunikasi banyak diungkapkan oleh beberapa pakar
komunikasi. Menurut Hovland, ‘’communication is the process to modify the
behavior of other individuals’’.Komunikasi merupakan suatu proses
menyampaikan stimulis oleh komunikator untuk mengubah tingkah laku
komunikan.Sedangkan Harold, D.Laswell mengungkapkan definisi
komunikasi dalam bentuk runtutan pertanyaan yaitu : Who Say What In
Which Channel To Whom With What Effect.17
Paradigm Laswell menunjukkan bahwa komunikasi merupakan lima
unsur jawaban, yaitu :
Who : Komunikator
Say What : Pesan
15
Asep Muhidin, Dakwah Dalam Prespektif al-Qur’an : Studi kritis atas Visi, Misi, dan
Wawasan, (Bandung : Pusaka Setia, 2002), Cet. Ke-1, Hal. 165 16
Onong Uchjana Effendi , op. cit., h. 9 17
Ibid, h. 10
19
In wich channel : Media
To Whom : Komunikan
With what effect : Efek
Apabila pertanyaan tersebut dikaitkan dengan dakwah, maka akan
diperoleh bentuk rumusan pertanyaan sebagai berikut :
Who : Da’i
Say What : Pesan (bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah)
In Which Chaneel : Media Dakwah
To Whom : Mad’u
With what Effect : Perubahan tingkah laku
Maka dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa dakwah adalah
bentuk aktifitas yang sama dengan komunikasi, yaitu mengajak ataupun
mempengaruhi orang lain dengan menyampaikan sebuah pesan. Perbedaan
dakwah dengan komunikasi terletak pada muatan pesan. Pada komunikasi,
bersifat netral sedangkan pada dakwah, pesan yang disampaikan mengandung
nilai agama dan nilai-nilai keteladanan.
Dari sudut komunikator dan komunikasi, maka komunikasi pun dibagi
menjadi beberapa bentuk, yaitu komunikasi antar pribadi artinya antar
individu dengan individu lainnya, komunikasi kelompok, dan komunikasi
massa. Proses komunikasi dalam setiap bentuk ini pun berbeda-beda.
Proses komunikasi tersebut dibagi menjadi dua tahap, yaitu secara
primer dan secara sekunder. Proses komunikasi secara primer adalah proses
menyampaikan pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan menggunakan
20
lambang atau symbol. Lambang yang menjadi media primer dalam proses
komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lainnya.18
Sedangkan proses komunikasi secara sekunder, pada umumnya adalah
proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan media perantara, dan
biasanya terjadi apabila komunikan dalam jumlah banyak, dan tidak berada
dalam satu wilayah dengan komunikator, atau disebut juga komunikasi massa.
C. Majalah Sebagai Media Dakwah
Sebagai sarana bagi terjadinya proses komunikasi massa, media massa
yang kita kenal saat ini dibagi menjadi media cetak dan media elektronik.
Kedua jenis media massa tersebut sangat membantu untuk menyebarkan suatu
informasi atau pesan. Sehingga untuk efektivitas penyampain pesan dakwah
terhadap khalayak, maka dibutuhkan media massa sebagai sarananya.
Media cetak merupakan salah satu media massa yang memiliki usia
tertua. Pertma kali hadir, media massa cetak tampil dengan desain yang
sederhana, dicetak dengan tinta hitam saja. Tetapi sekarang telah mengalami
perkembangan dan kemajuan yang pesat sehingga tidak aneh jika media massa
cetak lahir dalam penampilan full colour.19
Pengembangan metode dakwah islam harus sesuai dengan
perkembangan masyarakat. Perkembangan masyarakat pun terjadi akibat
perkembangan teknologi dan informasi. Untuk itulah perlu adanya sarana
yang efektif sebagai media dakwah. Media massa baik cetak atau pun
18
Ibid, h. 11 19
Onong Uchjana Effendi Dinamika Komuniksi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,
1993), Cet. Ke-3 h. 56
21
elektronik pun harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kegiatan dakwah.
Hal ini mengisyaratkan agar para da’I memiliki penampilan dibidan pers dan
jurnalistik.
Media cetak pada dasarnya merupakan media komunikasi massa yang
mampu mengadakan perubahan dalam masyarakat, baik pola pikir maupun
perilakunya. Keunggulan dakwah melalui media cetak diantaranya adalah
lebih dalam pengaruhnya dari pada gelombang suara lisan dan pidato, tulisan
atau sari pena seorang pengarang cukup berbicara satu kali dan akan melekat
terus dalam hati serta bisa menjadi buah tutur setiap hari, bahasa tulisan lewat
media cetak lebih rapi dan teratur dari pada bahasa lisan karena penulis
adalah berfikir dengan teratur, pembaca bisa membacanya berulang-ulang
hingga meresapi dan dapat diproduksi lagi (digunakan kembali).20
Metode yang dibutuhkan untuk dakwah melalui media cetak adalah
dakwah bi al-qalam. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa
dakwah bi al-qalam adalah metode dakwah melalui tulisan. Tulisan kemudian
akan mudah diterima oleh masyarakat dengan menggunakan media cetak.
Untuk melaksanakan dakwah bi al qalam, seorang da’I membutuhkan
pengetahuan luas tentang ajaran islam dan juga realitas sosial. Selain itu ia
juga harus memiliki kemampuan dan keterampilan berbahasa secara tertulis
dengan baik dan benar. Karena menggunakan ragam tulis, bukan ragam lisan,
dakwah tulisan hendaknya jelas, lugas dan komunikatif supaya pembaca
dengan mudah dapat memahami isinya dan mengikuti pesan-pesannya.21
20
Suf Kasman Jurnalisme Universal; Menelusuri Prinsip-Prinsip dakwah Bi Al-Qalam
dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Teraju, 2004), h. 127-129 21
Study Rizal Elka, Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat; Dakwah Bi Al-Qalam
Dasar-Dasar dan Penyajiannya, (Dakwah: Vol. 2, No. 1, Juli 2000)
22
1. Pengertian Majalah
Salah satu media dakwah adalah dalam bentuk media cetak yang
efektif dan efesien adalah majalah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan
jurnalistik, pandangan topik aktual yang patut diketahui pembaca, dan
menurut waktu penebitannya dibedakan atasa majalah bulanan, tengah
bulanan, mingguan dan sebagainnya. Dan menurut pengkhususannya,
majalah dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olah raga, sastra,
ilmu pengetahuan dan lain sebagainya. Sedangkan untuk pengertian
majalah keagamaan adalah terbitan yang khususnya berisi maslah
keagamaan, pendidikan, budi pekerti dan lain sebagainya.
Sebagai terbitan berkala, majalah juga berfungsi sebagai ajang
diskusi berkelanjutan. Dalam membahas suatu masalah, majalah bisa
melakukan dalam waktu lama, bahkan nyaris tak terbatas selama masih
ada peminatnya. Dibandingkan Koran, majalah lebih kuat mengikat emosi
pembacanya.22
Berbagai media massa cetak cetak termasuk majalah, menampilkan
pesannya berdasarkan rubrik-rubrik yang telah ditentukan.
Majalah mulai berkembang sejak akhir abad ke-19, ketika media
tersebut hadir sebagai hiburan utama, karena saat itu, baik radio maupun
televise belum banyak dikenal orang. Dalam situasi seperti itulah,
22
Wiiliam L. Rivers & Jay W. Theodore Peterson, Media Massa dan Masyarakat
Modern Edisi kedua, (Jakarta: Kencana, 2005), Cet. Ke-2, h. 212
23
kemudian majalah mulai tumbuh dengan membuka halaman iklan sebagai
salah satu daya tariknya.23
Format majalah adalah berukuran seperempat dari surat kabar.
Menurut Mario R. Garcia (Newspaper Design, 1986), selain umumnya
berukuran seperempat halaman broadsheet (surat kabar), pengertian
majalah adalah halaman demi halaman diikat dengan kawat serta
menggunakan sampul yang jenis kertasnya lebih tebal atau mengkilat
dibandingkan kertas halaman dalam24
.
2. Pengertian Rubrik
Rubrik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kepala
karangan (ruangan) dalam surat kabar, majalah dan sebagainya.
Menurut Onong Uchjana, rubric merupakan ruangan pada halaman
surat kabar, majalah atau media cetak lainnya, mengenai aspek atau
kegiatan dalam kehidupan masyarakat; misalnya rubric wanita, rubric
olahraga, rubric pendapat pembaca dan lain-lain25
.
Menurut Komaruddin, rubric adalah kepala karangan, bab atau
fasal di dalam surat kabar atau majalah, rubric sering diartikan sebagai
‘’ruangan’’ misalnya rubric tinjauan luar negeri, rubric ekonomi, rubric
olahraga dan rubric kewanitaan.26
23
Ibid., h. 91 24
Aceng Abdullah, Perss Relations; Kiat Berhubungan Dengan Media Massa, (Bandung:
remaja Rosdakarya, 2000), cet. Ke-1, h. 12 25
Onong Uchjana Effendi, op. cit., h. 149-150 26
Muslich, Majalah Hidayah sebagai Media Dakwah
24
BAB III
PROFIL WEBSITE AN-NIDA
A. Sejarah Annida
An-Nida merpukan salah satu majalah remaja islam. Nama An-Nida
berasal dari Al-Qur’an surat maryam ayat 3, yaitu
Artinya: Serulah kejalan tuhanmu dengan seruan yang lembut.
(QS:Maryam:3)
Nama ini diberikan oleh Bapak Agus Sudjatmiko dan istrikan, Ika
Astuti sebagai perintis lahirnya majalah An-Nida.
An-Nida pertama kali terbitpada tahun 1991, dengan mottonya saat itu
‘’Seruan Wanita Sholehat’’. Pada awal An-Nida memang lebih memfokuskan
rubric-rubriknya pada permasalahan seputar wanita, sebagai nsatu wujud
kepedulian pada nasib muslimah Indonesia yang makin memperhatikan
ditengah seruan modernisasi.
Mengijak tahun ketiga penerbitannya, An-Nida tampil dengan gaya
baru dengan lebih memfokuskan segmentasi pasarnya pada remaja, karena
remaja islam dewasa ini semakin jauh dari nilai-nilai Islam.Seruan
modernisasi, feminisasi dan hedonisasi dari mayoritas media saat ini
merupakan protentase besar dalam membelokkan akhlak remaja. Jiwa remaja
yang labil, sehingga mereka dengan mudah terpengaruh. Karena itulah jajaran
redaksi An-Nida merasa mempunyai tanggung jawab moral untuk
25
menerbitkan media yang mampu mengembalikan remaja pada nilai-nilai
Islam, di samping menambah wawasan remaja dalam bidang penulisan dan
sastra Islam juga menjadi wahana remaja dalam berdakwah dalam penulisan.
Untuk itu An-Nida mulai mengganti beberapa rubriknya agar lebih meremaja,
dengan menampilkan cerita atau kisah sebagai menu andalannya, sehingga
motto An-Nnida berubah menjadi ‘’Seri Kisah-Kisah Islami’’. Melalui cerpen,
pesan dakwah yang disampaikan tidak terkesan seperti tidak berkhutbah.
Pada tahun 2000, rubrikasi An-Nida semakin beragam dan tidak hanya
berfokus pada cerita atau kisah. Rubrik-rubrik baru bermunculan seperti :
konsultasi remaja, profil remaja berprestasi, komik, opini lelaki dalam 1269
male dan lainnya seperti usulan pembaca yang semakin menambah warna An-
Nida sehingga An-Nida sangat cocok untuk dikomsumsi remaja islam sebagai
bacaan. Motto An-Nidapun berubah menjadi ‘’Sahabat Remaja Berbagai
Cerita’’ samapi saat ini. An-Nida berusaha menjadi teman remaja islam yang
aktif, kreatif, gaul namun tetap menomorsatukan syari’at islam.
Dengan tampilan lay out dan tema-tema tulusan yang bersentuhan
dengan dunia remaja serta penggunaan bahasa yang sedang trend dikalangan
remaja, An-Nida tidak kalah saing dengan majalah-majalah remaja lain.
Majalah An-Nida diterbitkan oleh PT. Kimus BinaTadzkia
berdasarkan SIUUP SK Menpen RI No. 564 / SK / Menpen / SIUUP / 1998
tanggal 28 September 1998. Kantor redaksi An-Nida saat ini berada jalan.
Mede no.42 Utan Kayu, Jakarta timur13120 Telp. (021) 8193242 atau Fax
(021) 8580569. Di samping itu An-Nida mempunyai email :
26
[email protected] dan setia cerita yang masuk ke meja redaksi An-
Nida akan di bahas melalui www.bengkel-cerpennida.move.to.
B. Visi dan Misi Annida
Visi : majalah remaja islam terdepan dan berkualitas
Misi : 1. Mengenalkan remaja kepada nilai-nilai Islam
2. Memberikan pencerahan pada wawasan berfikir pembacanya
3. Memuncukan citra media Islam yang berkualitas
4. Mengarahkan remaja untuk berakhlak mulia
5. Menjadi wadah bagi penulis pemuda Islam
6. Memberikan sumbangsih bagi khazanah kesustraan islam
Visi dan misi annida selain dituangkan melalui rubrikasinya juga
diaplikasikan melalui acara-acara rutin yang dilaksanakan An-Nida disamping
menerbitkan majalh setiap dwimingguan.
Adapun acara-acara yang dilaksanakan An-Nida selain menerbitkan
majalah antara lain : pemilihan remaja berprestasi versi An-Nida yang
diadakan setahun sekali, kemudian lomba menulis cerpen islami dan ada pula
kafe Nida on-air yang dilaksanakan setiap bulan ramadhan.
C. Sturuktur Redaksi An-Nida
Redaksi An-Nida telah beberapa kali mengalami beberapa pengantian
struktur redaksi.
27
Adapun struktur redaksi redaksi An-Nida pada tahun 2011 adalah :
Pemimpin Umum : Dwi Septiawati
Pemimpin Redaksi : Syamsa Hawa
Sekketaris Redaksi : Putri Pertiwi
Redaktur Pelaksana : Nurjanah Hayati
Redaktur : A. Mabruri MA
Ilustari / lay out : Didit
Sikrulasi : Rudi Haryani
Iklan : Lita
D. Profil Annida
YJK (Yang Jadi Kenangan) : rubrik kisah nyata yang dialami pembaca
yang mengandung ibroh (pelajaran)
Ensiklopenida : rubric istilah umum atau islam hasil kiriman pembaca
Internid : rubric Tanya jawab seputar masalah internet
Sehat : rubric konsultasi kesehatan yang di pandu oleh seorang dokter umum
TJS :rubric konsultasi keagamaan yang di bombing oleh seorangustadz yang
berpengalaman
BCN (Bengkel Cerpen Nida) : merupakan tuntunan dalam membuat
suatu cerpen ataupun tulisan nonfiksi
Ekspresi : rubric yang berisi tentang puisi kiriman pembaca
Curhat : ajang curhat para remaja dalam menghadapi berbagai persoalan yang
di asuh oleh seorang psikolog
28
Serial : cerita berseri
Cerbung : cerita bersambung
Kisi : cerpen yang di tulis dalam bahasa inggris
Male 1269 : opini lelaki yang di tuangkan dalam sebuah tulisan
Muda : menampilkan profil remaja islam berprestasi
Galeri : komentar tentang cerita utama setiap edisi atau kiat-kiat dalam
membuat suatu karya sastra
Catatan Haraian : cerpen yang di kemas seperti sebuah catatan harian
Senyum Nida : kisah pendek yang di kemas dalam bentuk komik oleh redaksi
Catatan Kecil : opini redaksi yang bernuansa introspeksi diri setiap edisi
29
BAB IV
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH RUBRIK KISAH SEJATI
A. Analisis
Majalah ANNIDA merupakan majalah yang bernuansa Islami yang
terbitnya setiap satu bulan sekali. Majalah yang segmentasinya difokuskan
untuk remaja yangbertujuan menyampaikan pesan berupa nilai-nilai islam.
Majalah ANNIDA sangat berbeda dengan majalah lainnya yaitu menampilkan
cerita atau kisah islami sebagai ‘’menu’’ andalannya, sehingga menjadi kisah-
kisah islami ANNIDA.
Dalam penampilannya majalah ANNIDA menonjolkan cover majalah
remaja islam yang terdepan dan berkualitas. Dimana majalah ANNIDA
memiliki tujuan ingin mengenalkan remaja pada nilai-nilai islam,
memberikan pencerahan pada wawasan berfikir pembacanya, memunculkan
citra media islam yang berkualitas, menyarankan remaja untuk berakhlak
mulia.
Penulis melakukan analisis isi terhadap sampel yang telah diambil
secara purposive sampling. Kerena penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif,
maka penulis memberikan pemaknaan dalam pembahasan (penelitian) ini pada
teks, kognisi sosial dan analisis sosial. Yaitu melihat bagaimana posisi tema,
skema, makna, bentuk kalimat, pilihan kata, dan cara penekanan bahasa
dilakukan dalam teks. Selain itu juga peneliti meneliti mengenai ideology
yang dimiliki wartawan dalam membuat tulisan seperti itu serta bagaimana
30
tanggapan dan harapan masyarakat umum mengenai kisah sejati dalam
majalah ANNIDA.
B. Kajian Tentang Pesan Dakwah
1. Konsep Tentang Dakwah
Pesan dakwah atau disebut materi (maddah) adalah salah satu
unsur penting dalam dakwah. Pesan dakwah adalah materi dakwah yang
disampaikan oleh da’I kepada mad’u. Pesan dakwah adalah ajaran seluruh
islam. Oleh karena itu membahas yang menjadi pesan dakwah berarti
membahsa ajaran Islam itu sendiri.27
Adapun ajaran Islam tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga
kategori, yaitu :
a. Aqidah
Materi pokok yang menjadi materi dakwah adalah Aqidah
Islamiyah. Secara etomologi Aqidah berarti sesuatu yang mengikat hati
atau perasaan.Maksudnya ialah Aqidah mengikat hati seseorang
kepada sesuatu yang diyakininya dan ikatan itu tidah boleh lepas
selama hidupnya28
.
Al-Qur’an menyebut Aqidah dengan istilah iman29
. Iman
merupakan esensi dalam ajaran Islam. Pada intinya iman mengandung
keyakinan terhadap ke-Maha Esa-an Allah SWT. (tauhid) dan hari
akhir sebagai hari pembalasan.Tauhid sebagai bagian yang mendasar
27
Ali Aziz Ilmu Dakwah…hal 94 28
Tim Penyusunan Studi Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, Pengantar Studi Islam
(Surabaya IAIN Sunan Ampel Perss, 2002), hal 71 29
Ibid, hal 72
31
dari iman akan mengimplemasikan pembebasan manusia dari
perbudakan dan penyembahan terhadap selain Allah.Sementara
keyakinan terhadap hari akhir akan berdampak pada terwujudnya
tanggung jawab manusia atas segala tindakkannya selama hidup di
dunia30
.
Ajaran pokok dalam Aqidah mencakup enam elemen yang
disebut rukun iman , Yaitu :
1) Iman Kepada Allah dan Sifat-Sifatnya
2) Iman Kepada Nabi dan Rasulnya
3) Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah
4) Iman Kepada Kitab-Kitab yang diturunkan kepada rasul-rasulnya
5) Iman Kepada Hari Akhir (kiamat)
6) Iman Pada Qhodo serta Qhadar31
Di dalam rukun iman, pembahasannya tidak hanya tertuju pada
masalah-masalah yang wajib diimani, akan tetapi materi dakwah yang
harus disampaikan juga meliputi masalah-masalah yang dilarang
sebagai lawannya, misalnya syirik (menyekutukan tuhan), ingkar
dengan adanya Tuhan dan sebagainya.32
b. Syariah
Istilah syariah dalam konteks Kajian Islam menggamabrakan
kumpulan norma-norma hukum yang merupakan hasil tasyri. Kata
tasyri merupakan bentuk mashdar dari syara’a, yang berarti
30
Ali Aziz Ilmu Dakwah…hal 112 31
Tim pEnyusunan Studi Islam… hal 73 32
Asmuni syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya : Al-Ikhlas, 1983) hal
60
32
menciptakan dan menetapkan syariah.Sedangkan dalam istilah para
ulama fikih bermakna menetapkan norma-norma hukum untuk
menetapakan kehidupan manusia baik dalam hubungannya dengan
tuhan, maupun dengan umat manusia yang lain33
.
Pesan dakwah dalam bidang syariah ini dimaksudnkan untuk
memberikan gambaran yang benar, pandangan yang jernih, kejadian
secara cermat terhadap hujjah atau dalil-dalil dalam meliah setiap
persoalan pembaharuan, sehingga umat tidak terperosok ke dalam
kejelekkan, karena yang diinginkan dalam dakwah kebaikkan.
Pesan dakwah yang menyajikan unsure syariah harus dapat
memberikan informasi yang jelas dalam bidang hukum yang berwajib,
mubah, (diperbolehkan), dianjurkan (mandub), makruh (dianjurkan
supaya tidak dilakukan), dan haram (dilarang)34
Pesan dakwah dalam bidang syariah sangat luas, akan tetapi
secara rinci dapat dikategorikan menjadi dua bidang , yaitu :
1) Ibadah
Bidang ini meliputi :
a) Thaharoh (bersuci)
b) Shalat
c) Zakat
d) Shaum (puasa)
e) Haji
33
Tim Penyusunan Studi Islam…hal 100 34
Alai Aziz, Ilmu Dakwah…hal 114
33
2) Muamalah
Bidang ini meliputi :
a) Al-qununul Khas (hukum perdata)
1) Muamalah (hukum niaga)
2) Munakahat (hukum nikah)
3) Waratsah (hukum waris )
4) Dan lain sebagainya
b) Alqununu Am (hukum public)
1) Hinayah (hukum pidana)
2) Khilafah (hukum Negara)
3) Jihad (hukum perang dan damai)
4) Dan lain sebagainya
c. Akhlak
Secara etomologi, akhlak berasal dari bahasa arab yang artinya
budi pekerti, peringai, tingkah laku atau tabiat. Kata ini berakar dari
kata khalaqa yang berarti menciptakan35
.Secara termologi akhlak
berarti kumpulan nilai-nilai dan sifat-sifat tertanam dalam jiwa, yang
dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai
perbuatannya baik atau buruk, untuk kemudian melakukan atau
meninggalkannya36
.
35
Tim Penyususnan Studi Islam..hal 102 36
Ibid, hal 104
34
Akhlak pada dasarnya meliputi kualitas perbuatan manusia
yang merupakan ekspresi dari kondisi kejiwaan,sehingga ia akan
muncul secara spontan bila mana diperlukan, tanpa memikirkan atau
mempertimbangkan terlebih dahulu, serta tidak memerlukan adanya
dorongan dari luar dirinya. Pesan akhlak membahas tentang norma
luhur yang harus menjadi jiwa dari perbuatan manusia, serta tentang
etika atau tata cara yang harus dipraktekkan dalam perbuatan manusia
sesuai dengan jenis sasarannya37
.
Islam mengajarkan etika paripurna yang memiliki sifat
antisipatif jauh kedepan dengan dua ciri utama. Pertama akhlak islam
bagaimana jati diri ajaran islam tidak menentang fitrah manusia.
Kedua,akhlak islam bersifat nasional.Karena keduanya bersifat
demikian akhlak islam tidak terdistorsi oleh perjalanan sejarah.
Pesan dakwah pada aspek akhlak meliputi :
1) Akhlak Kepada Allah, akhlak ini bertolak pada pengakuan dan
kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah.
2) Akhlak terhadap sesama manusia , termasuk diri sendiri.
3) Akhlak terhadap lingkungan, lingkungan yang dimaksud ialah
segala sesuatu yang berada disekitar manusia, baik binatang,
tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda yang bernyawa.
37
Ali Aziz, Ilmu Dkawah…, hal 118
35
2. Karateristik Pesan Dakwah
Banyak bentuk pesan yang disajikan oleh berbagai media (pers)
termasuk Harian Jawa Pos, Tetapi masalahannya apakah pesan-pesan
tersebut termasuk pesan dakwah? Karena pertanyaan tersebut, makan
menjadi penting mengetahui batas-batas yang dapat memberikan cirri
atau karakter pesan yang tidak bermuatan dakwah.
Yang dimaksudnya dengan pesan dakwah tidak harus selalu
memuat kata dakwah, tidak pula selalu harus ada ayat atau hadits yang
dikutipnya. Selama ia berkomunikasi dengan mengandung ajakan atau
pelaksanaan untuk bertambah iman atau takwa kepada Allah,
menampakkan kebenaran, keadilan, kemaslahatan dan seterusnya,dalam
kehidupan sehari-hari yang merupakan implementasikan dari tauhid, maka
ia termasuk pesan dakwah38
.
Al-Qur’an menjelaskan ajaran Islam sebagai pesan dakwah
memiliki karakteriktis yang unik dan selalu kontekstual, yaitu :
a. Islam sebagai agama fitrah
b. Islam sebagai agama rasional
c. Islam sebagai agama ilmiah dan hikmah
d. Islam sebagai agama argumentative dan demonstrative
e. Islam sebagai agama hati, kesadaran dan murni
f. Islam sebagai agama kebebasan dan kemerdekaan
38
Syukriadi Sambas, Komunikasi dan Penyiaran Islam (Bandung : Benag Merah Perss,
2004), hal 4
36
g. Islam juga sebagai agama kedaimaian dan kasih sayang bagi seluruh
alam
3. Pokok-Pokok Pesan Dakwah
Ali Yafie menyebutkan lima pokok pesan dakwah, yaitu39
:
a. Masalah Kehidupan
Kehidupan yang dianugerahkan oleh Allah kepada manusia
merupakan modal dasar yang harus digunakan secermat mungkin.
Dakwah memperkenalkan dua jenis kehidupan yaitu kehidupan di
bumi yang sangat terbatas ruang dan waktu (al-hayatud dunya) dan
kehidupan akhirat yang tak terbatas dan kekal abadi selamanya.
b. Masalah Manusia
Bahwa manusia adalah makhluk ‘’muntarom’’ yang hidupnya
harus dilindungi secara penuh. Kemudian manusia menempatkan
manusia dalam dua status, 1) maksum, yakni mempunyai hak hidup,
hak memiliki, hak keturunan, hak berfikir sehat, dan hak menganut
keyakinan yang di imani. 2) mukallaf, yakni yang diberi kehormatan
untuk mengembangkan takhlif atau penegasan Allah yang
mencangkup: 1) pengenalan yang benar dan pengabdian yang tulus
kepada Allah. 2) pemeliharaan dan pengembangan dirinya dalam
perilaku dan perangai yang luhur. 3) memeliharan hubungan yang baik
yang damai, dan rukun dengan lingkungan (social dan natural).
39
Asup Mulyidin, Metode Pengembangan Dakwah… hal 170-171
37
c. Masalah Harta Benda
Masalah benda (mal) yang merupakan perlambang kehidupan
(ziyanatul hayatid dunya) Qs. Kahfi : 46. Tidak dibenci dan hasrat
untuk memilikinya tidak dimatikan atau dibekukan. Akan tetapi, ia
hanya diijinkan dengan ajaran qana’ah dan dengan ajaran cinta sesama
dan kemasyarakatan, yaitu ajaran ‘’infaq’’ (pengeluaran atau
pemanfaatan) harta benda bagi kemaslahatan diri dan masyarakat.
d. Dakwah Menerangkan tentang pentingnya Ilmu pengetahuan dan
dakwah islam menetapkan wujubud ta’lim (leerplicht) dan wijubud
ta’lim (onderwijsplicht)
Sebab ilmu adalah hak semua manusia . islam menetapkan tiga
jalur ilmu pengetahuan. 1) mengenal tulisan dan membaca.
2) penalaran dalam penelitian atas rahasia-rahasia alam.
3) pengembaraan di bumi
e. Masalah Aqidah
Keempat masalah pokok yang menjadi pesan dakwah di atas
harus berpangkal pada Aqidah Islamiyah. Aqidah mengikuti kalbu
manusia dan menguasai batinnya. Aqidah inilah yang membentuk
moral (moral manusia). Oleh karena itu pertama kali, yang dijadikan
pesan dakwah oleh Rosulullah adalah Aqidah atau Keimanan.
Dengan iman yang kukuh akan lahir keteguhan dan pengorbanan
yang selalu menyertai setiap langkah dakwah.
Aqidah menjadi utama pesan dakwah, memiliki ciri-ciri yang
membedakan dengan kepercayaan agama lain, yaitu :
38
1) Keterbukaan melalui kesaksian (syahadat)
2) Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalkan bahwa
Allah adalah Tuhan seluruh alam.
3) Kejelasan dan kesederhanaan
4) Ketuhanan antara iman dan islam atau antara iman dan amal
perbuatan.
4. Pertimbangan Unsur Media, Metode dan Mad’u dalam
Menyampaikan Pesan Dakwah
Pesan dakwah, tidak lain dalah Al-slam yang bersumber dari Al-
Quran dan hadits sebagai sumber pertama yang meliputi Aqidah, syariah,
dan akhlak dengan berbagai macam cabang ilmu yang memperoleh
darinya. Pesan dakwah yang disampaikan oleh seorang dai harus cocok
dengan metode dan media serta objek dakwahnya. Mungkin juga suatu
materi perlu disampaikan dengan berbagai jenis metode ceramah, metode
diskusi , Tanya jawab. Masalah juga mungkin terdapat pada pesan untuk
diteliti, misalnya, apakah pesan yang disampaikan oleh dai itu cocok atau
tidak dengan metode , media atau objek dakwah. Apakah seorang dai
cocok atau tidak menyampaikan pesan tertentu,mungkin dia bukan seorang
yang ahli tentang pesan yang di sampaikannya, mungkin dia cocok pesan
yang lain40
.
40
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta : Logos, 1997), hal 33
39
C. Komunikasi dan Dakwah
Komunikasi adalah suatu transaksi proses simbolik yang menghendaki
orang-orang mengatur lingkungan dengan membangun hubungan antar sesama
manusia melalui pertukaran informasi untuk mengukatkan sikap dan tingkah
laku orang lain serta berusaha mengubah sikap dan tingkah islam laku itu41
.
Komunikasi islam adalah proses komunikasi yang bersendikan ajaran
islam yang selalu kita sebut ukhwuah islamiyah. Prinsip komunikasi Islam
ialah regulasi komunikasi antara sesama manusia yang disebut hablum minan-
nas dan komunikasi kita dengan ALLAH yang disebut hablumminallah.
Dakwah adalah sebagian penting dalam islam. Sehingga sering
dikatakan bahwa islam adalah agama dakwah. Melalui dakwah ajaran islam
berkembang dan bersebar luas keseluruh penjuru dunia. Melalui dakwah pula
diamalkan oleh para pemeluknya sehinnga tercermin dalam kehidupan pribadi
keluarga dan masyarakat.
D. Surat Kabar atau Koran
Media dakwah dalam islam sangat banyak dan beraneka ragam
bentuknya. Pada media cetak misalnya penggunaan dalam berdakwah berupan
tulisan-tulisan yang mengarah kepada perbaikan masyarakat. Adapun bentuk
media cetak yang dapat menggunakan dalam berdakwah menurut Iskar
42antara lain buku-buku, surat kabar, bulletin, tabloid, majalah, dan lain-lain.
41
Book, 1980 42
Israr, dakwah (1993 : 50)
40
Menurut A. Kadir 43
bahwa media dakwah adalah alat yang menjadi saluran
yang berhubungan ide dengan umat atau elemen yang vital yang merupakan
urat nadi dalam totalitet dakwah.
Surat kabar adalah salah satu konsumsi masyarakat pembaca yang
sangat besar pengaruhnya terhadap pembacanya. Surat Kabar atau Koran lebih
menekankan nada informatife namun terdapat juga nada persuasife.
Surat kabar boleh dikatakan sebagai media massa tertua sebelum
ditemukan Film, Radio, dan TV. Surat kabar memiliki keterbatasan karena
hanya bisa dinikmati oleh mereka yang melek huruf, serta lebih banyak
disenangi oleh orang tua dari pada kaum remaja dan anak-anak.
Salah satu dari kelebihan surat kabar ialah mampu member informasi
yang lengkap, bisa bawa kemana-mana, terkodumentasi sehingga mudah
diperoleh bila diperlukan. Sekarang ini dipekirankan dari 45 orang penduduk
Indonesia minimal ada satu orang yang berlangganan surat kabar.
Menurut Munawwar44
suarat kabar dan majalah merupakan media
dakwah yang berupan tulisan. Media ini memiliki keunggulan yang lain
dibandingkan dengan media massa lainnya. Keunggulan yang lain : mudah
dijangkau masyarakat, harganya relative murah dibandingkan dengan media
massa lainnya. Salah satu media tersebut dapat dijadikan publikasikan yang
beraneka ragam misalnya dengan rubric khusus mimbar agama, karikatur,
artikel biasa yang bernafaskan dakwah dan sebagainya. Yang khas ciri surat
43
M. Kdir, dakwah ( 2002 : 9) 44
Munawwar, Surat Kabar (2008 : 44)
41
kabar dan majalah yaitu sebagai media yang dapat dibaca berulang kali,
sehingga dapat dipahami atau dihafal sampai mendetail.
Disamping kelebihan memiliki suarat kabar atau majalah memiliki
beberapa kelemahan atau keterbatasan. Memiliki keterbatasan kepada mereka
yang tidak bisa membaca dan yang tidak memahami bahasa pers. Selain itu
apabila surat kabar itu rutin untuk dibaca akan menghabiskan uang yang
relative banyak jika dibandingkan dengan media lain.
Dakwah melalui Koran lebih cepat dan cepat tersebar diseruluh
masyarakat. Disamping itu masyarakat mudah memahami sebab Koran
merupakan media yang telah mampu menyangkal keberadaan masyarakat.
Perlu kita ketahui pula bahwa media Koran cukup merakyat.
Berangkat dari gambaran surat kabar dan kemungkinan berdakwah
melalui Koran, maka perlu ditata teknik yang tepat dan peningkatan isi atau
materi dakwah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berarti, bahwa
berdakwah melalui tulisan di Koran membutuhkan tulisan yang selektif dan
terarah untuk masyarakat luas45
.
Surat kabar bisa dibedakan atas periode terbit, ukuran, dan sifat
penerbitannya. Dari segi periode terbit surat kabar dapat dibedakan atas dua
macam, yakni surat kabar harian dan surat kabar mingguan. Surat kabar harian
adalah surat kabar yang terbit setiap hari baik edisi pagi maupun edisi sore,
sedangkan surat kabar mingguan ialah surat kabar yang terbit paling sedikit
satu sekali dalam seminggu.
45
Bahri Ghazali, Dakwah dalam bentuk tulisan, 1996
42
Dari segi ukurannya, ada terbit dalam bentuk plano dan ada pula terbit
dalam bentuk tabloid. Sedangkan isinya dapat dibedakan atas dua macam
yaitu surat kabar yang bersifat umum dan surat kabar yang bersifat khusus.
Suarat kabar yang bersifat umum isinya terdiri atas berbagai macam informasi
yang ditunjukkan untuk masyarakat umum, sedangkan surat kabar yang
bersifat khusus isinya memiliki ciri yang khas tertentu dan memiliki pembaca
tertentu pula, misalnya surat kabar untuk pendesaan, surat kabar untuk wanita,
dan lain sebagainya.
43
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan anailisis peneliti mendapati dalam teks feature
tersebut ternyata dalam penceritaan sebagaian besar dalah kisah nyata
seseorang yang benar-benar terjadi di dalam kehidupan masyarakat.
Segmentasi majalah ANNIDA adalah remaja musim, dimana majalah
ANNIDA ingin menyampaikan pesannya melalui kisah-kisahnya yang
bernuansa Islam, karena majalah muslim dewasa ini semakin jauh dari nilai-
nilai Islami, dan hampir bisa dibilang tidak memepunyai media yang mampu
mengembalikan mereka pada nilai-nilai fitrahnya.
Untuk itu penulis berkesimpulan :
1. Rubrik Kisah Sejati pada Majalah ANNIDA merupakan salah satu produk
Junarlistik sastra yang digunakan untuk menyampaikan pesan, harapan,
dan hiburan yang mempunyai keunikan dari gaya penulisan. Dan penulis
berkesimpulan rubrik kisah sejati termasuk dalam feature human interest
karena di dalamnya terdapat unsur menggugah emosi, simpati, dan
emapati. Dan penulis juga ingin melihat bagaimana teks dalam
pemberitaan tersebut sehingga nantinya mengundang perhatihan dan
imajinasi pembaca setelah membaca rubrik tersebut.
44
2. Majalah ANNIDA merupakan majalah yang mengenalkan remaja pada
nilai-nilai Islami, memberikan pencerahaan pada wawasan berpikir
pembacanya, memunculkan citra media Islam yang berkualitas,
mengarahkan remaja untuk berakhlak mulia, menjadi wadah bagi penulis
muda Islam, memberikan hiburan yang sehat bagi remaja, dan
memberikan sumbangsih bagi khasanah kesastraan di Indonesia,
khususnya sastra Islam.
Walaupun bobotnya cukup berat tulisan-tulisan di majalah ANNIDA
dibuat berkesan santai dan agak ringan dan tidak menyimpang dari koridor
syar’i. pembaca benar-benar diarahkan kepada nilai-nilai kebaikkan tanpa
mereka sendiri sadari sedang diarahkan. Dan untuk posisi pembaca pun
demikian, yaitu pembaca di posisikan pada orang-orang tersebut. Sebab dalam
penyajian feature tersebut, pembaca diarahkan untuk berada pada posisi yang
menjadi orang-orang yang membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat
tersebut. Ini mungkin terjadi karena majalah ANNIDA dikonsumsi oleh
sebagian besar muda-mudi Islam.
Pada penyajian feature edisi Januari-Maret 2008 peneliti menemukan
bahwa teks tersebut sesuai dengan teori yang digunakan penulis yaitu teori
yang mengandung unsur sastra, human interest, kreatif dan merupakan fakta
dimana kisah yang disajikan merupakan kisah nyata pembaca dan kemudian
menimbulkan imajinasi pembaca serta ringan, sebab pembaca tidak
membutuhkan pemikiran ketika membacanya, melainkan lebih menyentuh
perasaan, emosi dan memberi serta menambah informasi.
45
B. Saran-Saran
Dalam penyajian feature yang dipublikasikan di majalah ANNIDA ada
masalah, setiap edisinya penyajian feature berbeda-beda kadang tampak
menarik dan enak dibaca tapi kadang terlalu padat sehingga membosankan.
Namun agar lebih menarik perhatian pembaca sebaiknya memberikan sesuatu
yang lain pada penyajian feature tersebut, misalnya penulisan feature pada
kisah sejati, dilihat penyusunan menulisnya yaitu dengan setiap paragraf
dibuat tema-tema mewakili paragraf tersebut. Mengenai penyajian gambar jika
kalau bisa foto yang disajikan sesuai aslinya orang yang mengalami kisah
sejati tersebut. Dan jangan mengenai berita yang telah lewat berbulan-bulan
sebelumnya, sehingga pihak pembaca merasa berita tersebut sudah lewat. Jika
memang bisa memuat feature yang up to date atau yang sedang heboh-
hebohnya di masyarakat mengapa tidak langsung di angkat menjadi sebuah
berita.
46
DAFTAR PUSAKA
Aceng Abdullah, Perss Relations; Kiat berhubungan Dengan Media Massa,
Bandung : remaja Rosdakarya, 2000, Cet. Ke-1
Alwisral Imam Zaidillah, Khaidir Khatib Bandaro, Strategi Dakwah Dalam
Membentuk Da’I dan Khotib Profesional, Jakarta : Radar Jaya Offset,
2002, Cet. Ke-1
Alwisral Imam Zaidillah Strategi Dakwah Dalam Membentuk Da’I dan Khotib
Profesional, Jakarta : kalam mulia, 2002, Cet. Ke-1
Arifin M. Ed Psikologi Dakwah, Jakarta : Bulan Bintang, 1997
Asep Muhidin, Dakwah Dalam Prespektif Al-Qur’an : Studi Kritis atas Visi, Misi,
Dan Wawasan, Bandung : Pusaka Setia, 2002, Cet. Ket-1
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al- Ikhlas, 1983
Elka Study Rizal, Jurnal Kajian Dakwah dan Masyarakat; Dakwah Bi Al-Qalam
Dasar-Dasar dan Penyajiannya, Dakwah : Vol. 2, No. 1, Juli 2000
Hasanuddin Hukum Dakwah : Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah Di
Indonesia, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005
Jalaluddin Rakhmat, Rhetorika Modern, Bandung : Academics, 1992
Kasman Suf Jurnalisme Universal : Menelusuri Prinsi-Prinsip dakwah Bi Al-
Qalam, Jakarta : Teraju, 2004
K. H. Muhammad Munawwir, Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir, Jakarta :
Pusaka Progressif 1997
Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta : Hidakarya agung, 1990
Mas’ud Ichsan, Kamus Istilah Pengetahuan, Abdul Qodir DKK, Jakarta : CV
Bintang Pelajar, 1991
Onong Uchjana Efendi. Dinamika Komunikasi, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 1993, Cet. Ke-3
47
Quraish shihab, Membumikan Al-Qur’an : Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat, Bandung : Mizan 1996, Cet.Ke- XIX
Sayyid M. Nuh, Dakwah Fardiyyah dalam manhaj Amal Islam, Solo : Citra Islam
Perss, 1996, Cet.Ket-1
Umi Chulsum dan Widy Novia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya
KASHIKO, 2006, Cet ke-1