perkembangan pengaturan modal ventura di indonesia · 2017. 7. 21. · dilakukannya divestasi pada...

37
26 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modal Ventura 1. Pengertian Modal Ventura Kata modal ventura dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) digolongkan sebagai nomina (kata benda) yang dikenal dalam bidang ekonomi. 1 Dilihat dari pembentukan kata, modal ventura berasal dari dua kata yaitu kata “modal” dan kata “ventura”. Kata modal sebagai nomina (kata benda), menurut KBBI memiliki pengertian uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dsb; harta benda (uang, barang, dsb) yg dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yg menambah kekayaan dsb. Kata “ventura” yang merupakan serapan dari kata venture dalam bahasa Inggris secara harafiah 1 Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Upload: others

Post on 27-Jan-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 26

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Modal Ventura

    1. Pengertian Modal Ventura

    Kata modal ventura dalam Kamus Besar Bahasa

    Indonesia (KBBI) digolongkan sebagai nomina (kata

    benda) yang dikenal dalam bidang ekonomi.1 Dilihat

    dari pembentukan kata, modal ventura berasal dari

    dua kata yaitu kata “modal” dan kata “ventura”. Kata

    modal sebagai nomina (kata benda), menurut KBBI

    memiliki pengertian uang yang dipakai sebagai pokok

    (induk) untuk berdagang, melepas uang, dsb; harta

    benda (uang, barang, dsb) yg dapat dipergunakan

    untuk menghasilkan sesuatu yg menambah kekayaan

    dsb. Kata “ventura” yang merupakan serapan dari

    kata venture dalam bahasa Inggris secara harafiah

    1 Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan

    Nasional Republik Indonesia.

  • 27

    diartikan sebagai usaha; perusahaan; spekulasi;

    perbuatan yang mengandung resiko; pekerjaan yang

    berbahaya. Gabungan kata modal dan ventura

    menjadi modal ventura oleh KBBI kemudian diartikan

    sebagai modal patungan.2

    Istilah modal ventura oleh The Encyclopedia of

    Private Equity and Venture Capital dapat diartikan

    sebagai serangkaian kesempatan untuk melakukan

    investasi; bisnis yang menjanjikan; modal dan

    pendampingan manajemen yang disediakan oleh

    individu maupun perusahaan.3

    Neil Cross, mantan chairman dari European

    Ventura Capital Association mengartikan modal

    ventura sebagai salah satu pembiayaan yang

    mengandung resiko, biasanya dilakukan dalam

    bentuk partisipasi equity, terhadap perusahaan-

    perusahaan yang mempunyai potensi beberapa nilai

    2 Ibid. 3 Lihat The Encyclopedia of Private Equity and Venture Capital, VC Experts,

    What Is Venture Capital?

  • 28

    tambah dalam bentuk advis manajemen dan

    memberikan kontribusinya terhadap keseluruhan

    strategi perusahaan yang bersangkutan. Resiko yang

    relatif tinggi ini akan dikompensasikan dengan

    kemungkinan return yang tinggi pula, yang biasanya

    didapatkan melalui capital gains yang bersifat medium

    term.4

    Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988

    tentang Lembaga Pembiayaan dalam Pasal 1 ayat (11)

    sebagaimana telah diperbaharui dengan Peraturan

    Presiden Nomor 9 Tahun 2009, mendefinisikan

    lembaga modal ventura sebagai:

    “Usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan

    pembiayaan (inverstee company) untuk jangka waktu tertentu.” Definisi yang sama diulang kembali oleh

    Keputusan Menteri Keuangan Nomor

    4 Chris Bovard,1991:3 dalam Fuady, Munir, Hukum tentang Pembiayaan dalam

    Teori dan Praktek (Leasing, Factoring, Modal Ventura, Pembiayaan

    Konsumen, Kartu Kredit) cet ke-2, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999.

  • 29

    1251/KMK.013/1988, tentang Ketentuan dan Tata

    Cara Pelaksanaan Pembiayaan via Pasal 1 ayat (h).

    2. Karakteristik Modal Ventura

    Keberadaan modal ventura secara resmi dimulai

    sejak akhir perang dunia kedua yang ditandai dengan

    berdirinya American Research and Development

    Corporation (ARDC). Perusahaan ini melakukan

    investasi perusahaan yang baru berkembang dan

    belum dikenal oleh masyarakat luas. Dalam

    operasionalnya, ARDC melakukan investasi pada

    perusahaan (PPU) yang memiliki kriteria sebagai

    berikut:5

    a. memiliki teknologi baru atau konsep-konsep

    pemasaran yang baru atau inovasi terbaru;

    b. mengizinkan campur tangan signifikan dari

    investor dalam pengelolaan perusahaan;

    5 Tim Studi Potensi Perusahaan Modal Ventura Sebagai Altenatif Investasi,

    Laporan Studi Potensi Perusahaan Modal Ventura Sebagai Alternatif Investasi,

    Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal dan

    Lembaga Keuangan, Tahun Anggaran 2010, hlmn., 7.

  • 30

    c. operasional PPU dilakukan oleh pekerja yang

    memiliki kompetensi terbaik dan berintegritas;

    d. produk atau proses yang dimiliki setidaknya telah

    melewati tahap prototype awal dan dilindungi oleh

    hak paten, hak cipta, atau perjanjian perdagangan

    rahasia;

    e. menunjukkan kondisi yang memungkinkan untuk

    dilakukannya divestasi pada waktu yang tidak

    terlalu lama; dan

    f. berpeluang untuk memberikan nilai tambah atas

    investasi yang sudah ditanamkan.

    Perilaku berinvestasi yang dilakukan oleh ARDC

    memberikan gambaran awal mengenai pola kerja

    dalam industri modal ventura. Aturan investasi yang

    diterapkan banyak diterapkan oleh perusahaan modal

    ventura lain karena dianggap berhasil memberikan

    imbal hasil yang memuaskan investor.

  • 31

    1. Karakteristik Modal Ventura Dalam Negeri

    Dalam menjalankan kegiatannya, modal

    ventura di Indonesia memberikan fasilitas

    pembiayaan dan pendampingan manajemen pada

    perusahaan pasangan usaha (PPU) ke dalam

    perusahaan yang dibiayainya. Pola pembiayaan

    perusahaan dilakukan dengan mengadopsi teknik

    investasi yang dilakukan oleh ARDC. Munir Fuadi

    dalam bukunya Hukum tentang Pembiayaan Dalam

    Teori dan Praktik menyebutkan ciri modal ventura

    sebagai berikut:6

    1. Pemberi bantuan finansial dalam bentuk modal

    ventura ini tidak hanya menginvestasikan

    modalnya saja. Tetapi juga ikut terlibat dalam

    manajemen perusahaan yang dibentuknya.

    2. Investasi yang dilakukan tidaklah bersifat

    permanen, tetapi hanyalah bersifat sementara,

    6 Munir Fuady, Op. Cit., hlmn., 110-112.

  • 32

    untuk kemudian sampai masanya dilakukanlah

    diinvestasi.

    3. Motif dari modal ventura adalah motif bisnis yaitu

    mendapatkan keuntungan setinggi-tingginya,

    walaupun dengan resiko yang relative tinggi pula.

    4. Investasi dengan bentuk modal ventura yang

    dilakukan ke perusahaan pasangan usahanya

    bukan investasi jangka pendek, tetapi merupakan

    investasi jangka menengah atau jangka panjang.

    5. Modal ventura merupakan investasi tanpa jaminan

    collateral sehingga dibutuhkan kehati-hatian dan

    kesabaran.

    6. Investasi tersebut bukan bersifat pembiayaan

    dalam bentuk pinjaman, tetapi dalam bentuk

    partisipasi equity, atau setidak-tidaknya loan yang

    dapat dilakukan ke equity. Sehingga return yang

    diharapkan oleh perusahaan modal ventura

    bukanlah bunga atas modal yang ditanam,

    melainkan deviden dan capital again.

  • 33

    7. Prototype dari pembiayaan dengan modal ventura

    adalah pembiayaan yang ditujukan kepada

    perusahaan kecil atau perusahaan baru, tetapi

    memiliki potensi untuk berkembang.

    8. Investasi modal ventura biasanya dilakukan

    terhadap perusahaan yang tidak punya akses

    untuk mendapatkan kredit perbankan

    a. Karakteristik Modal Ventura Luar Negeri

    Mekanisme modal ventura yang diterapkan di

    beberapa negara dibedakan dalam dua bentuk,

    diantaranya:7

    1. Membentuk modal ventura yang langsung dikelola

    oleh manajemen perusahaan modal ventura itu

    sendiri, mekanisme ini disebut juga modal ventura

    konvensional (single tier approach).

    2. Membentuk modal ventura yang kemudian

    pengelolaannya diserahkan kepada perusahaan

    7 Ibid., hlmn., 113.

  • 34

    manajemen investasi yang memang memiliki

    keahlian di bidang modal ventura, pendekatan ini

    disebut two tier approach.

    Pada modal ventura bentuk konvensional (single

    tier approach), pelaksanaan kebijakan dan

    pengelolaan investasi dilakukan sepenuhnya oleh

    perusahaan modal ventura itu sendiri sebagai badan

    hukum, atau dengan kata lain perusahaan modal

    ventura pada saat yang sama menjadi venture capital

    fund sekaligus menjadi management venture capital

    company. Oleh karena itu kebijakan dan analisis

    investasi, pelaksanaan monitoring, dan keterlibatan

    pada manajemen investee company serta pelaksanaan

    dalam proses divestasi dilakukan oleh perusahaan

    modal ventura yang bersangkutan. Mekanisme inilah

    yang diterapkan di Indonesia karena dalam peraturan

    perundangan modal ventura tidak dikenal konsep

    pemisahan antara venture capital fund dan

    management venture capital company.

  • 35

    Pada modal ventura bentuk two tier approach,

    pelaksanaan semua kebijakan dan strategi investasi

    mulai dari analisis, monitoring, sampai pada proses

    divestasi dan review merupakan tugas dan tanggung

    jawab management venture capital company. Semua

    tugas dan tanggung jawab yang dibebankan

    kepadanya tersebut berdasarkan kesepakatan yang

    telah diatur dalam perjanjian kontrak manajemen.

    Atas tanggung jawabnya tersebut, perusahaan

    manajemen mendapatkan contract fee atau

    management fee dan success fee.

    3. Perkembangan Modal Ventura

    1. Modal Ventura di Indonesia

    Keberadaan Modal Ventura di Indonesia diawali

    dengan didirikannya PT. Bahana Pembinaan Usaha

    Indonesia (BPUI) berdasarkan Peraturan Pemerintah

    No. 18 Tahun 1973 tentang Penyertaan Modal Negara

    untuk mendirikan perusahaan perseroan yang

    usahanya bergerak dalam bidang penyertaan modal

  • 36

    pada tahun 1973 yang ditugasi untuk membiayai

    pengembangan usaha. Dalam praktiknya,

    pembiayaan BPUI dilakukan dalam bentuk equity

    financing pada Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)

    dengan tujuan agar rasio hutang terhadap ekuitas

    lebih sehat dan layak dibiayai bank. Guna

    meminimalisir risiko pembiayaan yang mungkin

    terjadi, BPUI juga ikut terlibat dalam manajemen

    PPU.8

    Selanjutnya, guna meningkatkan

    perkembangan industri modal ventura maka usaha

    modal ventura pada tahun 1988 diperkenalkan secara

    luas melalui Pakdes 20/1988 yakni dengan

    ditetapkannya Keppres No. 61 tahun 1988 tentang

    Lembaga Pembiayaan dan agar BPUI dapat

    terkonsentrasi memberikan pembiayaan modal

    ventura bagi usaha kecil maka didirikanlah PT.

    8 Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan, cet ke-1 Sinar Grafika, Jakarta, 2008,

    hlmn., 45.

  • 37

    Bahana Artha Ventura. Kepress No.61/1988

    kemudian disusul dengan ketentuan pelaksanaannya

    berupa Keputusan Menteri Keuangan No.

    1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988.

    Selanjutnya, PT. Bahana Artha Ventura bersama

    dengan investor lain mendirikan perusahaan modal

    ventura daerah agar dapat memiliki akses

    pembiayaan yang lebih luas.

    Di dalam Keputusan Menteri Keuangan No.

    1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988

    tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan

    Lembaga Pembiayaan, kepada perusahaan lembaga

    pembiayaan diberikan izin untuk melakukan kegiatan

    di bidang modal ventura dan juga usaha leasing, anjak

    piutang, pembiayaan konsumen serta kartu kredit.

    Namun demikian, sebagian besar perusahaan yang

    memperoleh semua izin usaha tersebut tidak

    melakukan izin usaha modal ventura dengan berbagai

    alasan, antara lain disebabkan oleh karakteristik

  • 38

    bisnis modal ventura ini sangat berbeda dengan sifat

    dan usaha pembiayaan lainnya. Akibatnya, beberapa

    waktu lama kemudian, usaha modal ventura masih

    belum berkembang.9

    Langkah berikutnya yang dilakukan oleh

    pemerintah adalah memisahkan kegiatan usaha

    Modal Ventura dari kegiatan lembaga pembiayaan

    lainnya melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor

    469/KMK.017/1995 tentang Pendirian dan

    Pembinaan Usaha Modal Ventura. Dengan pemisahan

    itu tersebut minat investor untuk mendirikan

    perusahaan modal ventura pun meningkat.

    2. Perkembangan Modal Ventura di Beberapa

    Negara

    Sejarah modal ventura dimulai pada tahun

    1946 yang didorong oleh peraturan perbankan yang

    ketat mengenai jaminan atas kredit yang diberikan.

    9 Ibid.

  • 39

    Hal ini menjadi penghalang bagi pengusaha baru yang

    tidak memiliki jaminan maupun rekam jejak dalam

    berusaha, sehingga kesulitan mendapatkan dana dari

    bank. Melihat hal ini, George Doriot membidik peluang

    usaha untuk membiayai pengusaha-pengusaha

    tersebut dengan mendirikan American Research and

    Development Corporation yang beroperasi pada tahun

    1946. Saat ini, hampir setengah dari perusahaan

    modal ventura yang ada di dunia berada di Amerika

    Serikat.10

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

    Kuntara Pukthuanthong, Dolruedee Thiengtham, dan

    Thomas Walker,11 beberapa faktor yang member

    10 Metrick, Andrew and Yasuda, Ayako, Venture Capital and the Finance of

    Innovation (September 2010). VENTURE CAPITAL AND THE FINANCE OF

    INNOVATION, 2nd Edition, Andrew Metrick and Ayako Yasuda, eds., John

    Wiley and Sons, Inc., 2010. Available at SSRN:

    http://ssrn.com/abstract=929145 (12/09/2010 14:33:43). Diunduh pada 4

    Agustus 2014, pukul 15.40 WIB. 11 Pukthuanthong, Kuntara., Thiengtham,Dolruedee., and Walker, Thomas; Why

    Venture Capital Markets Are Well Developed in Some Countries But

    Comparatively Small in Others: Evidence from Europe, in Venture Capital in

    Europe, Greg N. Gregoriou, Maher Kooli and Roman Kräussl (eds.),

    http://wwwrohan.

    sdsu.edu/~kpukthua/publications/HB4_Why%20Venture%20Capital%20Mark

    http://wwwrohan/

  • 40

    pengaruh positif dalam perkembangan modal ventura

    adalah system common law dan sistem hukum dimana

    penjurian independen, fleksibel serta dinamis;

    memiliki pasar modal yang maju; dan system legal

    yang menegakkan kontrak secara efektif.

    Berikut adalah pembahasan beberapa negara

    yang memiliki perkembangan industri modal ventura

    yang relatif lebih maju disbanding negara lain dan

    tahapan-tahapan yang dilaluinya hingga saat ini.

    a) Amerika Serikat

    Walaupun telah menjadi perintis modal ventura

    di dunia, perkembangan modal ventura di Amerika

    Serikat tidak berjalan mulus. Setelah George Doriot

    mendirikan American Research and Development

    Corporation tahun 1946, industri modal ventura di

    Amerika Serikat berjalan di tempat. Baru setelah

    ets%20Are%20Well%20Developed%20in%20Some%20Countries%20But%2

    0Comparatively%20Small%20in%20Others%20Evidence%

    20from%20Europe%20%282%29.pdf., (14/12/2010, 09:39:12). Diunduh pada

    4 Agustus 2014, pukul 15.40 WIB.

  • 41

    diberlakukannya Undang-undang Usaha Kecil tahun

    1958 (Small Business Act 1958) yang menjadi cikal

    bakal didirikannya Small Business Investment

    Companies (SBIC) modal ventura kembali berkiprah.

    SBIC hingga saat ini masih aktif berusaha namun

    pembatasan ketentuan oleh pemerintah terkait SBIC

    telah menahan bentuk usaha ini berkembang pesat.

    Selanjutnya pada tahun 1970-an mulai

    dijalankan penyertaan terbatas (limited partnership)

    untuk investasi modal ventura. Dalam bentuk

    kerjasama ini, para investor bersama-sama

    memasukkan modal dimana sebagian kecil dari modal

    tersebut dibayarkan sebagai biaya manajemen,

    sementara sisa modal lainnya diinvestasikan.

    Investasi yang sukses akan dijual melalui penjualan

    privat maupun penawaran umum.12

    12 Sunaryo, Op.Cit., hlmn., 50.

  • 42

    Tidak lepas dari perkembangan regulasi yang

    mendorong pertumbuhan modal ventura di Amerika

    Serikat, industri modal ventura terus maju seiring

    perhatian pemerintah terhadap kemajuan teknologi

    dan ilmu pengetahuan. Ini sejalan dengan temuan

    Megginson13 yang menyinggung bahwa salah satu

    factor sukses sebuah modal ventura adalah

    melakukan investasi dalam industri dimana

    manajemen perusahaan modal ventura memiliki

    keunggulan kompetitif serta brand of inactive

    involvement, manajemen perusahaan modal ventura

    di dalam perusahaan investee menciptakan nilai

    ekonomis. Pada periode 1987-1996, 15-32% dari dana

    modal ventura diinvestasikan dalam usaha teknologi

    komputer, baik perangkat lunak maupun keras.14

    13 Megginson, William L., Towards a Global Model of Venture Capital, Journal

    of Applied Corporate Finance, Vol. 16, No 1, Winter 2004. Available at SSRN:

    http://ssrn.com/abstract=321962 or doi:10.2139/ssrn.321962,

    (13/12/2010 09:23:03). Diunduh pada 4 Agustus 2014, pukul 15.40 WIB. 14 Rausch, Lawrence M. Venture Capital Investment Trends in the United States

    and Europe, NSF 99-303 October 16, 1998,

  • 43

    Pada periode 1998 hingga kuartal ke tiga 2001,

    investasi yang dilakukan di bidang usaha internet dan

    computer meningkat dari 35% menjadi 44%.15 Dari

    GDP sendiri, porsi investasi modal ventura mengalami

    periode turun naik dimana mencapai posisi terendah

    pada tahun 1991 hingga mencapai titik tertinggi pada

    tahun 2000. Pada tahun 2002-2008, rasio investasi

    modal ventura terhadap GDP berkisar pada 0,2%.

    Megginson16 menyebutkan bahwa beberapa

    karakter penentu keberhasilan sebuah negara

    melaksanakan sistem modal ventura yaitu antara lain:

    - Tradisi kewirausahaan dan pengambilan risiko;

    - Sistem legal yang mapan dengan perlindungan yang

    baik bagi investor;

    - Pemerintah yang mendukung (bukan hanya

    melakukan intervensi);

    http://www.nsf.gov/statistics/issuebrf/sib99303.htm (14/12/2010 09:27:14).

    Diunduh pada 4 Agustus 2014, pukul 15.40 WIB. 15 Megginson, William L., Loc. Cit. 16 Ibid.

  • 44

    - Pasar tenaga kerja yang bebas dan kaya akan

    kemampuan rekayasa;

    - Rezim perpajakan yang mengijinkan opsi stock;

    - Budaya research and development yang kuat; dan

    - Pasar penawaran umum yang mendukung.

    b) China

    Industri modal ventura di China dimulai dengan

    adanya regulasi pemerintah yang mendukung

    kebijakan pengembangan teknologi dan ilmu

    pengetahuan. Pada tahun 1984, National Research

    Center of Science and Technology Commission

    melakukan penelitian mengenai Teknologi Baru dan

    Cara China Mengatasinya (New Technology and

    China’s Countermeasures) dan menyimpulkan

    perlunya sistem modal ventura dibentuk guna

    meningkatkan pengembangan teknologi tinggi dan

    baru. Selanjutnya, tahun 1985 China membentuk

    China New Technology Venture Investment Corp. yang

    merupakan perusahaan pertama yang bergerak di

  • 45

    bidang Modal Ventura. Kemudian, pada tahun 1986

    dimulailah pengembangan 863 program berteknologi

    tinggi.17

    Di tahun-tahun berikutnya, pemerintah pusat

    di China mengeluarkan regulasi-regulasi baru yang

    mendorong didirikannya Technology Venture

    Development Center yang kemudian diikuti dengan

    dibentuknya Technology Development Corporation oleh

    beberapa pemerintah daerah di Shenyang, Shanzi,

    Guangdong, Shanghai dan Zheijiang.

    Pada tahun 1997, sebuah perusahaan mainan

    yang menerima dana investasi dari China Vest pada

    tahun 1993 terdaftar di NASDAQ. Kemudian, pada

    tahun 1999 Perdana Menteri China mengarahkan

    agar modal ventura untuk lebih utama mendukung

    UKM di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Di

    tahun 2002 terdapat sekitar 160 perusahaan modal

    17 Sunaryo, Op.Cit., hlmn., 52.

  • 46

    ventura lokal dan 50 perusahaan modal ventura asing

    di China.18

    c) India

    Awal mula berdirinya modal ventura di India

    disebabkan oleh adanya Bhatt Committee tahun 1972

    yang ditugasi untuk menemukan cara agar UKM

    dapat berkembang.19 Perkembangan UKM bagi India

    sangat penting karena dianggap telah menyediakan

    pekerjaan, menambah devisa, dan berkontribusi

    menciptakan basis manufaktur. Komite tersebut

    menyarankan agar dibentuk dana modal ventura

    dengan dana awal sebesar 1 juta Rupee.

    Pada tahun 1975, Industrial Finance Corporation

    of India (IFCI) membentuk Risk Capital Foundation

    sebagai bentuk jawaban atas saran Bhatt Committee.

    18 Steve White, JianGao& Wei Zhang,China’s Venture Capital Industry:

    Institutional Trajectories and System Structure,

    http://www.insme.org/documents/white_1.pdf (14/12/2010 09:31:25). Diunduh

    pada 4 Agustus 2014. 19 Mansoor Durrani and Grahame Boocock,Venture Capital, Islamic Finance

    and SMEs Valuation, Structuring and Monitoring Practices in India, Palgrave

    Macmillan, New York, 2006, hlmn., 79.

  • 47

    Tujuan dari Risk Capital Foundation adalah untuk

    menyediakan dana awal dan mendorong para

    profesional yang berbakat untuk menciptakan

    ventura.

    Pada 1976, Industrial Development Bank of India

    (IDBI) ikut serta dengan membentuk sebuah divisi

    yang menyediakan dana awal untuk proyek inovasi.

    Tahapan awal terbentuknya kegiatan modal ventura

    yang sebenarnya terjadi dalam periode 1986 hingga

    1995. Di pertengahan tahun1980-an, hanya terdapat

    lembaga pemerintah yang melaksanakan kegiatan

    modal ventura dan tidak terdapat peraturan formal

    yang mengatur tentang kegiatan tersebut. Tahun

    1988 mulai diterapkan beberapa panduan tentang

    pembentukan dan pelaksanaan perusahaan modal

    ventura. Namun demikian, jumlah perusahaan modal

    ventura tidak bertambah dengan pesat karena

    terdapat beberapa penghalang dalam ketentuan yang

    ada, yaitu jumlah investasi yang terlalu kecil (kurang

  • 48

    dari 100 juta Rupee dan bentuk usaha yang boleh

    diinvestasikan adalah perusahaan yang bergerak

    dalam bidang teknologi “baru, relatif belum pernah

    dicoba dan berada dalam tahap dapat

    dikomersialkan”). Selain itu, pemerintah juga

    menyaratkan bahwa sang wirausaha untuk telah

    berpengalaman terlebih dahulu.20

    Pada tahap selanjutnya, di tahun 2000 telah

    dilakukan perbaikan terhadap ketentuan-ketentuan

    yang dinilai menghambat. Hingga tahun 2006

    terdapat 42 perusahaan modal ventura di India,

    dimana sebagian besar merupakan perusahaan asing.

    Perusahaan-perusahaan modal ventura tersebut lebih

    banyak berinvestasi dalam tahap akhir

    pengembangan usaha dibandingkan dalam tahap

    awal.

    20 Ibid.

  • 49

    Adapun bidang-bidang usaha yang menjadi

    pilihan utama dalam berinvestasi antara lain adalah

    manufaktur elektronik, sector media/entertaiment

    dan bioteknologi, serta farmasi.

    4. Aspek-Aspek Penting Yang Menpengaruhi

    Pengembangan Perusahaan Modal Ventura di

    Indonesia.

    Ada beberapa aspek yang ditanyakan sebagai

    aspek penting dalam pengembangan Modal Ventura

    Indonesia. Adapun gambaran umum pendapat

    perusahaan atas berbagai aspek penting yang

    ditanyakan adalah sebagai berikut:21

    1. Aspek Regulasi Dalam Pengembangan

    Perusahaan Modal Ventura

    Aspek regulasi dalam pengembangan

    Perusahaan Modal Ventura berkaitan dengan

    seberapa penting regulasi dalam aspek

    21 Tim Studi Potensi Perusahaan Modal Ventura Sebagai Altenatif Investasi, Op.

    Cit., hlmn., 15

  • 50

    pengembangan perusahaan modal ventura di

    Indonesia.

    2. Aspek Pemberian Insentif Pajak Atas

    Pendapatan Yang Bersumber Dari Perusahaan

    Pasangan Usaha

    Aspek pemberian insentif berkaitan dengan

    seberapa penting aspek insentif pajak atas

    penghasilan yang bersumber dari PPU terhadap

    pengembangan Perusahaan Modal Ventura di

    Indonesia.

    3. Aspek Potensi Pasar Pembiayaan Dalam Negeri

    Aspek potensi pasar pembiayaan dalan negeri

    berkaitan dengan seberapa penting aspek potensi

    pasar pembiayaan dalam pengembangan perusahaan

    modal ventura di Indonesia.

    4. Aspek Keuntungan Atau Kinerja Perusahaan

    Modal Ventura

    Aspek keuntungan atau kinerja perusahaan

    saat ini berkaitan dengan seberapa penting aspek

  • 51

    keuntungan saat ini dalam pengembangan

    Perusahaan Modal Ventura di Indonesia.

    5. Aspek Suku Bunga Kredit Perbankan

    Aspek suku bunga kredit perbankan berkaitan

    dengan seberapa penting aspek suku bunga kredit

    perbankan Indonesia dalam pengembangan

    Perusahaan Modal Ventura di Indonesia.

    6. Aspek Kondisi Ekonomi Global

    Aspek kondisi ekonomi global berkaitan dengan

    seberapa penting aspek kondisi pertumbuhan

    ekonomi global dalam pengembangan Perusahaan

    Modal Ventura di Indonesia.

    7. Aspek Tata Kelola Perusahaan Modal Ventura

    Dalam Negeri

    Aspek tatakelola perusahaan modal ventura

    berkaitan dengan seberapa penting aspek tatakelola

    perusahaan dalam pengembangan Perusahaan Modal

    Ventura di Indonesia.

  • 52

    8. Aspek Persaingan Terhadap Lembaga Keuangan

    Lain

    Aspek persaingan terhadap lembaga keuangan

    lain berkaitan dengan seberapa penting aspek

    persaingan terhadap lembaga keuangan lain dalam

    pengembangan Perusahaan Modal Ventura di

    Indonesia.

    9. Aspek Karakteristik Perusahaan Modal Ventura

    Aspek karakteristik pembiayaan berkaitan

    dengan seberapa penting aspek karakteristik

    pembiayaan Modal Ventura dalam pengembangan

    Perusahaan Modal Ventura di Indonesia.

    10. Aspek Risiko Investasi

    Aspek risiko investasi berkaitan dengan

    seberapa penting aspek risiko investasi dalam

    pengembangan perusahaan modal ventura di

    Indonesia.

  • 53

    A. Kerangka Teori

    Teori dalam penelitian ini adalah teori Ekonomi

    Kelembagaan. Munculnya Ekonomi Kelembagaan

    (Institutional Economics) merupakan reaksi dari rasa

    ketidakpuasan terhadap aliran Neoklasik, yang

    sebenarnya merupakan kelanjutan dari aliran

    ekonomi klasik. Menurut Hasibun, inti pokok aliran

    ekonomi kelembagaan adalah melihat ilmu ekonomi

    dengan satu kesatuan ilmu sosial, seperti psikologi,

    sosiologi, politik, antropologi, sejarah, dan hukum.22

    Landreth dan Colandar membagi para tokoh

    ekonomi aliran kelembagaan dalam tiga golongan,

    yaitu tradisional, quasi, dan neo. Yustika membagi

    aliran Kelembagaan dalam ilmu ekonomi

    kelembagaan lama (old institutional economics) dan

    ilmu ekonomi kelembagaan baru (new institutional

    Economics). Mengkombinasikan dari kedua

    22 Santosa, Purbayu Budi. 2008. Relevansi dan Aplikasi Aliran Ekonomi

    Kelembagaan. Dalam Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 9, No.1, Juni 2008,

    hal. 46-60.

  • 54

    pandangan tersebut, pertama akan dikemukakan

    aliran ekonomi kelembagaan lama, kedua quasi, dan

    aliaran ekonomi kelembagaan baru.23

    1). Aliran Kelembagaan Lama

    Bapak Ekonomi kelembagaan yang disetujui

    oleh para pakar adalah Thorestein Bunde Veblen.

    Kritik Veblen sangat tajam terhadap ekonomi

    ortodoks, dimana pengertian ekonomi ortodoks adalah

    pemikiran-pemikiran yang menggunakan dan

    melanjutkan ekonomi Klasik seperti persaingan

    bebas, persaingan sempurna, manusia adalah

    rasional, motivasi memaksimalkan keuntungan dan

    meminimasi pengorbanan ekonomi. Menurut Veblen

    teori ekonomi ortodoks merupakan teori teologi, oleh

    karena akhir cerita telah ditentukan dari awal.

    Misalnya, keseimbangan jangka panjang itu tidak

    pernah dibuktikan, tetapi telah ditentukan walaupun

    23 Yustika, Ahmad Erani. 2008. Ekonomi Kelembagaan: Definisi, Teori, dan

    Strategi. Bayumedia. Malang.

  • 55

    ceritanya belum dimulai. Ilmu ekonomi bukan hanya

    mempelajari tingkat harga, alokasi sumber-sumber

    tetapi justru mempelajari faktor-faktor yang dianggap

    tetap (given).

    Salah seorang tokoh ekonomi kelembagaan dari

    inggris yang penting adalah John A. Hobson.

    Menurutnya, ada tiga kelemahan toeri ekonomi

    ortodoks, yaitu tidak dapat menyelesaikan masalah

    full-employment, distribusi pendapatan yang senjang

    dan pasar bukan ukuran terbaik untuk menentukan

    ongkos sosial. Beliau tidak setuju adanya unsur

    ekonomi positif dan normatif karena keduanya tetap

    memerlukan adanya unsur etika. Timbulnya

    Imprealsime menurut Hobson disebabkan karena

    terjadinya konsumsi yang kurang dan kelebihan

    tabungan di dalam negeri, maka diperlukan

    penanaman modal ke daerah-daerah jajahan.

    Pengeluaran pemerintah dan pajak dapat mendorong

    ekonomi ke arah full-employment dan peningkatan

  • 56

    pendapatan pekerja dan produktivitas. Dengan

    semakin meratanya pembagian pendapatan akan

    mendorong peningkatan produktivitas, yang berarti

    bisa terhindar dari bahaya adanya resesi.

    2). Aliran Quasi Kelembagaan

    Para tokoh yang masuk di dalam aliran ini

    adalah mereka yang terpengaruh oleh pemikiran

    Veblen dan kawan-kawannya, para tokoh aliran ini

    antara lain Joseph Schumpeter, Gunnar Myrdal, dan

    Kenneth Galbraith. Pemikiran Schumpeter bertumpu

    pada ekonomi jangka panjang, yang terlihat dalam

    analisisnya baik mengenai terjadinya inovasi komoditi

    baru, maupun dalam mejelaskan terjadinya siklus

    ekonomi. Keseimbangan ekonomi yang statis dan

    stasioner seperti konsep kaum ortodoks mengalami

    gangguan dengan adanya inovasi. Meskipun

    demikian, gangguan tersebut dalam rangka berusaha

    mencari keseimbangan yang baru. Inovasi tidak bisa

  • 57

    berlanjut kalau kaum wirasawata telah terjebak

    dalam persoalan-persoalan yang sifatnya rutin.

    Sedangkan Galbraith menjelaskan

    perkembangan ekonomi kapitalis di Amerika serikat

    yang tidak sesuai dengan perkiraan (prediksi) yang

    dikemukakan kaum ekonomi ortodoks. Asumsi-

    asumsi yang dikemukakan oleh teori ekonomi

    ortodoks dalam kenyataannya melenceng jauh sekali.

    Keberadaan pasar persaingan sempurna tidak ada,

    bahkan pasar telah dikuasai oleh perusahaan-

    perusahaan besar. Perusahaan-perusahaan ini

    demikian besar kekuasaanya sehingga selera

    konsumen bisa diaturnya.

    Pada perusahaan yang besar ini, pemilik modal

    terpisah dengan manajer profesional dan para

    manajer ini telah menjadi techno strusture

    masyarakat. Konsumsi masyarakat telah menjadi

    demikian tinggi, tetapi sebaliknya terjadi pencemaran

    lingkungan dan kwalitas barang-barang swasta tidak

  • 58

    dapat diimbangi oleh barang-barang publik.

    Selanjutnya kekuatan-kekuatan perusahaan besar

    dikontrol oleh kekuatan buruh, pemerintah dan

    lembaga-lembaga konsumen. Namun demikian,

    untuk menjamin keberlanjutan perusahan-

    perusahaan ini, maka pemerintah hendaknya

    berfungsi untuk menstabilkan perkembangan

    ekonomi.24

    3). Aliran Kelembagaan Baru

    Aliran Ekonomi Kelembagaan Baru (New

    Institutional Economics disingkat NIE) dimulai pada

    tahun-tahun 1930-an dengan ide dari penulis yang

    berbeda-beda. Menurut Yustika, pada tahun-tahun

    terakhir ini terjadi kesamaan ide yang mereka usung

    dan kemudian dipertimbangkan menjadi satu payung

    yang bernama NIE. Secara garis besar, NIE sendiri

    merupakan upaya ‘perlawanan’ terhadap dan

    24 Ibid.

  • 59

    sekaligus pengembangan ide ekonomi Neoklasik,

    meskipun tetap saja dapat terpengaruh oleh ideologi

    dan politik yang ada pada masing-masing para

    pemikir.25

    NIE dengan demikian menempatkan dirinya

    sebagai pembangun teori kelembagaan nonpasar

    dengan fondasi teori ekonomi Neoklasik. Seperti yang

    diungkapkan oleh salah satu tokoh NIE Douglas C.

    North, bahwa NIE masih menggunakan dan menerima

    asumsi dasar dari ekonomi Neoklasik mengenai

    kelangkaan dan kompetisi akan tetapi meninggalkan

    asumsi rasionalitas instrumental (instrumental

    rasionality). Oleh karena ekonomi Neoklasik memaki

    asumsi tersebut menyebabkan menjadi teori yang

    bebas kelembagaan (institutional-free theory).

    NIE selanjutnya memperdalam kajiannya

    tentang kelembagaan nonpasar, seperti hak

    25 Ibid.

  • 60

    kepemilikan, kontrak, partai revolusioner dan

    sebagainya. Hal ini dilakukan karena sering terjadi

    masalah kegagalan pasar (market failure). Kegagalan

    pasar muncul karena terjadinya asimetris informasi,

    eksternalitas produksi (production externality), dan

    adanya kenyataan keberadaan barang-barang-barang

    publik (public goods). Akibat kealpaan teori ekonomi

    Neoklasik terhadap adanya kegagalan pasar, maka

    dilupakan pula adanya kenyataan pentingnya biaya-

    biaya transaksi (transaction cost). Di samping itu NIE

    menambah bahasannya tentang terjadinya kegagalan

    kelembagaan (institutional failure) sebagai penyebab

    terjadinya keterbelakangan pada banyak negara.

    Para penganut ekonomi kelembagaan percaya

    bahwa pendekatan multidisipliner sangat penting

    untuk memotret masalah-masalah ekonomi, seperti

    aspek sosial, hukum, politik, budaya, dan yang lain

    sebagai satu kesatuan analisis. Oleh karena itu,

    untuk mendekati gejala ekonomi maka, pendekatan

  • 61

    ekonomi kelembagaan menggunakan metode

    kualitatif yang dibangun dari tiga premis penting

    yaitu: partikular, subyektif dan, nonprediktif.26

    Kepastian hukum yang terdapat dalam ekonomi

    kelembagaan dapat dijadikan sebagai salah satu

    bentuk pemecahan masalah-masalah ekonomi

    kelembagaan yang mengatur proses kerja suatu

    peraturan perundang-undangan untuk mngendalikan

    pelaku ekonomi dalam pasar.

    Modal ventura mempunyai peranan penting

    dalam dunia usaha sebagai lembaga pembinyaan

    lebih menekankan pada fungsi pembiayaan, sehingga

    kepastian hukum yang terdapat dalam perturan

    perundang-undangan dapat membantu para pelaku

    usaha memperoleh biaya dalam melaksanakan

    kegiatan usahanya.

    Keberadaan usaha modal ventura di Indonesia

    26 Ibid.

  • 62

    Sangat membantu bagi para industri kecil dalam

    melaksanakan kegiatan usahanya. Paket kebijakan

    regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai

    salah satu kepastian hukum untuk membentuk suatu

    karakteristik dalam dunia usaha, sehingga

    kemampuan bagi pelaku usaha dalam bidang industri

    kecil dapat mampu bersaing dengan industri berskala

    besar.