perjanjian jual beli lpg-th

38
PIHAK PERTAMA : ^ PIHAK KEDUA : \ h PJB LPG PT PERTAMINA (Persero) - PT PENGUIN INDONESIA PERJANJIAN JUAL BELI LPG ANTARA PT PERTAMINA (PERSERO) DAN PT PENGUIN INDONESIA Nomor: 049 /F20200/2013-S3 Peijanjian Jual Beli LPG (“PERJANJIAN”) ini dibuat dan ditandatangani pada hari ...Senin tanggai. . .................bulan ...Oktober... tahun dua ribu tiga belas ( 21 - 10-2013), oleh dan antara : 1. PT PERTAMINA (PERSERO), suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Nomor 20 tanggai 17 September 2003, dibuat di hadapan Lenny Janis Ishak, SH., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai Keputusan Nomor C-24025 HT.01.01.TH.2003 tanggai 9 Oktober 2003, yang Anggaran Dasamya terakhir diubah dengan Akta Nomor 1 tanggai 1 Agustus 2012, yang dibuat di hadapan Lenny Janis Ishak, SH., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan pembahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU- 43594.AH.01.02 Tahun 2012 tanggai 10 Agustus 2012, berkedudukan di Jakarta Pusat dan berkantor pusat di Jalan Medan Merdeka Timur Nomor IA, Jakarta 10110, dalam hal ini diwakili oleh GIGIH WAHYU HARI IRIANTO selaku Vice President Domestic Gas, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT PERTAMINA (PERSERO) Nomor Kpts.P- 014/C00000/2013-S8 tanggai 12 Februari 2013, dengan demikian berwenang bertindak untuk dan atas nama direksi dan PT PERTAMINA (PERSERO), selanjutnya dalam PERJANJIAN ini disebut “PIHAK PERTAMA”; 2. PT PENGUIN INDONESIA, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta

Upload: taufik-rizkiandi

Post on 16-Sep-2015

241 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

LPG

TRANSCRIPT

PERJANJIAN JUAL BELI LPGANTARAPT PERTAMINA (PERSERO)DANPT PENGUIN INDONESIANomor: 049 /F20200/2013-S3Peijanjian Jual Beli LPG (PERJANJIAN) ini dibuat dan ditandatangani pada hari...Senin tanggai

bulan ...Oktober... tahun dua ribu tiga belas( 21 - 10-2013), oleh dan antara :1. PT PERTAMINA (PERSERO), suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkanAkta Nomor 20 tanggai 17 September 2003, dibuat di hadapan Lenny Janis Ishak, SH.,Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia sesuai Keputusan Nomor C-24025 HT.01.01.TH.2003tanggai 9 Oktober 2003, yang Anggaran Dasamya terakhir diubah dengan Akta Nomor1 tanggai 1 Agustus 2012, yang dibuat di hadapan Lenny Janis Ishak, SH., Notaris diJakarta, yang telah mendapat persetujuan pembahan anggaran dasar dari Menteri Hukumdan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-43594.AH.01.02 Tahun 2012tanggai 10 Agustus 2012, berkedudukan di Jakarta Pusat dan berkantor pusat di JalanMedan Merdeka Timur Nomor IA, Jakarta 10110, dalam hal ini diwakili oleh GIGIHWAHYU HARI IRIANTO selaku Vice President Domestic Gas, berdasarkan SuratKeputusan Direktur Utama PT PERTAMINA (PERSERO) Nomor Kpts.P-014/C00000/2013-S8 tanggai 12 Februari 2013, dengan demikian berwenang bertindakuntuk dan atas nama direksi dan PT PERTAMINA (PERSERO), selanjutnya dalamPERJANJIAN ini disebut PIHAK PERTAMA;PT PENGUIN INDONESIA, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan AktaNomor 1 tanggai 5 Agustus 2002, dibuat di hadapan Rony Harunsyah Gunawan SH.,Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia sesuai Keputusan Nomor C-18073 HT.01.01.TH.2003tanggai 1 Agustus 2003, yang anggaran dasamya terakhir diubah dengan Akta Nomor7 tanggai 19 Nopember 2008, yang dibuat di hadapan Rony Harunsyah Gunawan SH.,Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan pembahan anggaran dasar dariMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-101009.A.H.01.02.Tahun 2008 tanggai 31 Desember 2008, berkedudukan di Jakarta danberalamat di Jalan Kapuk Kamal Muara IX No.28A Jakarta Utara 14470, dalam hal inidiwakili oleh HERIYATI TJANDRA selaku General Manager dan Penerima KuasaDireksi, dengan demikian berwenang bertindak untuk dan atas nama direksi danPT PENGUIN INDONESIA, selanjutnya dalam PERJANJIAN ini disebut PIHAKKEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut PIHAK dan secarabersama-sama disebut PARA PIHAK.Sebelumnya PARA PIHAK menerangkan terlebih dahulu sebagai berikut:(a) Bahwa, PIHAK PERTAMA adalah suatu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang energi, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkaitatau menunjang kegiatan usaha di bidang energi tersebut, termasuk menyediakan danmemasarkan LPG (sebagaimana diartikan lebih lanjut di bawah ini);(b) Bahwa, PIHAK KEDUA adalah suatu perusahaan swasta yang bergerak di bidangproduksi produk yang bermaterial bahan utama plastik, termasuk produksi tangki airplastik yang memerlukan LPG untuk proses produksi;(c) Bahwa untuk memenuhi kebutuhan LPG PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMAbermaksud untuk memasok LPG kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUAbermaksud membeli LPG dari PIHAK PERTAMA tersebut dengan syarat-syarat danketentuan-ketentuan dalam PERJANJIAN.Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk mengikatkan diridalam PERJANJIAN ini dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalampasal-pasal berikut:Pasal 1DEFINISIDefinisi dari istilah-istilah yang dipergunakan dalam PERJANJIAN ini adalah sebagai berikut:

1. LPGatauLIQUIFIED :PETROLEUM GAS2. LPG OFF-SPEC3. BULANcampuran etana, propana, butana dan pentanaplus dalam bentuk cair dengan spesifikasisebagaimana tercantum dalam ketentuanDirektorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi,akan diserahkan oleh PIHAK PERTAMAdalam bentuk curah (bulk) kepada PIHAKKEDUA.mempunyai pengertian sebagaimanatercantum dalam Pasal 7 ayat 2PERJANJIAN.adalah suatu kurun waktu yang dimulai sejakpukul 00.00 WIB pada hari kalender pertamadari suatu bulan kalender dan berakhir padapukul 24.00 WIB pada hari terakhir bulankalender yang sama.

4. HARI KALENDER5. HARI KERJA6. KEADAAN KAHAR7. MT atau METRIK TON8. PARTIAL SHUT DOWN9. TOTAL SHUT DOWN10. HARGA KEEKONOMIAN11. SUPPLY POINT: adalah kurun waktu 24 (dua puluh empat) jamsecara terus-menerus, yang dimulai padapukul 00.00 WIB (atau Waktu IndonesiaBagian Barat) sampai dengan pukul 00.00WIB (atau Waktu Indonesia Bagian Barat)pada hari berikutnya.: adalah semua HARI KALENDER kecualihari Minggu dan hari libur nasional RepublikIndonesia.: memiliki pengertian sebagaimana dimaksuddalam Pasal 14 PERJANJIAN.: adalah satuan ukuran berat setara dengan1.000 (seribu) kilogram (kg) yangdipergunakan untuk menyatakan jumlah LPGyang diserahkan PIHAK PERTAMA kepadaPIHAK KEDUA.: adalah keadaan di mana peralatan/fasilitastertentu yang berkaitan dengan produksi,penerimaan, penyimpanan atau penyaluranLPG yang digunakan PIHAK PERTAMAatau PIHAK KEDUA tidak dioperasikan atauditutup untuk keperluan pemeliharaan.: adalah keadaan di mana semua peralatanpokok yang berkaitan dengan produksi,penerimaan, penyimpanan atau penyaluranLPG yang digunakan oleh PIHAKPERTAMA atau PIHAK KEDUA tidakdioperasikan atau ditutup untuk keperluanpemeliharaan.: adalah harga LPG non subsidi yangditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.: adalah Depot Mini Pontianak, Depot LPGMakassar, Depot LPG Tandem, TerminalLPG Tanjung Mas, atau lokasi lain yangditunjuk PIHAK PERTAMA untukmelakukan pengisian LPG kepada PIHAKKEDUA.

12. TITIK PENYERAHAN: adalah tempat penyerahan LPG di mana hakdan tanggung jawab PIHAK PERTAMAberalih kepada PIHAK KEDUA, yaitu padasaat LPG diserahkan di flange Mobil TankiLPG PIHAK KEDUA di SUPPLY POINTPIHAK PERTAMAPasal 2MAKSUD DAN TUJUAN1. PIHAK PERTAMA setuju menjual dan menyerahkan LPG kepada PIHAK KEDUA danPIHAK KEDUA setuju membeli dan menerima serta membayar LPG dari dan kepadaPIHAK PERTAMA dengan jumlah dan mutu LPG sesuai syarat dan ketentuan dalamPERJANJIAN ini.2. LPG yang dibeli dan diterima PIHAK KEDUA dari PIHAK PERTAMA digunakanuntuk memenuhi kebutuhan LPG di seluruh lokasi pabrik dan kegiatan usaha PIHAKKEDUA di Indonesia. Untuk lokasi pabrik PIHAK KEDUA yang mengkonsumsi gasmelalui jalur pipa, PIHAK KEDUA dapat menggunakan LPG PIHAK PERTAMAdan/atau elpiji Pertamina dalam kemasan tabung yang sesuai dengan kebutuhan PIHAKKEDUA di samping penggunaan gas dari jalur pipa gas yang telah ada.3. Dalam hal PIHAK KEDUA membeli elpiji dalam kemasan tabung sesuai ayat 2 Pasal ini,PIHAK KEDUA wajib untuk membeli tabung tersebut dari PIHAK PERTAMA sesuaikebutuhan PIHAK KEDUA yang mana tabung tersebut akan diserahkan dalam jumlahdan tempat sesuai ketentuan PIHAK PERTAMA.Pasal 3JANGKA WAKTU PERJANJIAN1. Jangka waktu berlakunya PERJANJIAN ini adalah 2 (dua) tahun terhitung mulai tanggai

Oktober 2013 sampai dengan tanggai . /:?..

dan dapat dipeipanjang berdasarkan kesepakatan tertulis PARA PIHAK.Apabila teijadi pengakhiran PERJANJIAN sebelum jangka waktu PERJANJIAN sesuaiayat 1 Pasal ini berakhir, maka berlaku ketentuan pengakhiran sebagaimana dimaksuddalam Pasal 13 PERJANJIAN.

Pasal 4JUMLAH PASOKAN DAN NOMINASI1. PIHAK PERTAMA akan memasok LPG di SUPPLY POINT kepada PIHAK KEDUAdengan estimasi jumlah atau volume sebagai berikut:a. Pontianak 16 (enam belas) MT/BULANb. Makassar10 (sepuluh) MT/BULANc. Medan 10 (sepuluh) MT/BULANd. Semarang 30 (tiga puluh) MT/BULAN2. PIHAK KEDUA wajib memberikan laporan bulanan realisasi pembelian LPG kepadaPIHAK PERTAMA.3. Dalam hal terjadi TOTAL SHUT DOWN, maka PARA PIHAK akan melakukanperundingan kembali mengenai pasokan dan harga LPG.4. PIHAK PERTAMA berhak menghentikan pasokan LPG kepada PIHAK KEDUA,apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA tidak memenuhiketentuan dalam PERJANJIAN ini.5. Jumlah LPG pada ayat 1 Pasal ini akan dievaluasi setiap bulan oleh PIHAK PERTAMA.Jumlah LPG dapat berubah sesuai hasil evaluasi PIHAK PERTAMA tanpa perludibuatkan addendum namun cukup dengan berita acara yang ditandatangani oleh PARAPIHAK, dan menjadi lampiran yang tidak terpisahkan dengan PERJANJIAN ini.Pasal 5SUMBER PENYEDIAAN LPG DAN PENYERAHAN1. PIHAK PERTAMA akan menyediakan LPG dan menyerahkan LPG kepada PIHAKKEDUA di SUPPLY POINT.2. PIHAK PERTAMA akan menyerahkan LPG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4PERJANJIAN ini di TITIK PENYERAHAN, secara terus menerus dan tidak akandihentikan, kecuali karena:(a) adanya KEADAAN KAHAR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14PERJANJIAN ini;(b) Penghentian sementara untuk pelaksanaan pemeliharaan pada peralatan produksi,peralatan transportasi, penyimpanan atau fasilitas penyerahan LPG PIHAKPERTAMA dan atau fasilitas penerimaan, peralatan transportasi atau tangkipenyimpanan LPG milik PIHAK KEDUA;(c) PIHAK KEDUA menggunakan haknya untuk menolak LPG OFF-SPECsebagaimana diatur dalam Pasal 7 PERJANJIAN ini;terjadinya sebab-sebab lain yang mengakibatkan terhentinya operasi fasilitasproduksi, peralatan transportasi atau fasilitas penyerahan LPG PIHAK

PERTAMA dan atau fasilitas penerimaan, peralatan transportasi atau tangkipenyimpan LPG milik PIHAK KEDUA;(e) terjadi keterlambatan pembayaran kewajiban PIHAK KEDUA sesuai ketentuanPERJANJIAN ini.3. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas jumlah LPG dan pengangkutan LPG yang telahdiserahkan PIHAK PERTAMA dan diterima oleh PIHAK KEDUA di TITIKPENYERAHAN. Pengangkutan LPG baik oleh PIHAK KEDUA atau transportirpengangkut LPG yang ditunjuk PIHAK KEDUA tersebut harus memenuhi ketentuan danpersyaratan PIHAK PERTAMA dan peraturan yang berlaku.4. PIHAK PERTAMA tidak akan melakukan import LPG untuk PIHAK KEDUA apabilakondisi produksi LPG yang dikelola PIHAK PERTAMA mengalami TOTAL SHUTDOWN maupun PARTIAL SHUT DOWN, kecuali atas kesepakatan PARA PIHAK.5. Penyerahan LPG oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan denganketentuan dan syarat-syarat penyerahan PIHAK PERTAMA.Pasal 6HARGA LPG1. Harga LPG yang hams dibayar PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA di SUPPLYPOINT adalah HARGA KEEKONOMIAN yang berlaku pada saat penyerahan.2. Harga jual LPG kepada PIHAK KEDUA seperti tersebut pada ayat 1 Pasal ini dapatberubah setiap bulan tanpa diperlukan suatu addendum PERJANJIAN namun cukupdengan pemberitahuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.3. Pembahan harga seperti tersebut pada ayat 2 Pasal ini akan dievaluasi sesuaiperkembangan harga pasar. Harga bam akan ditetapkan setiap bulan berdasarkan realisasibiaya komponen-komponen dalam formula harga.4. Harga LPG sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini akan dibayar oleh PIHAKKEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam mata uang Rupiah dan merupakan hargayang sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).Pasal 7MUTU LPG1. LPG yang akan diserahkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA harussesuai dengan spesifikasi LPG berdasarkan ketentuan Direktorat Jenderal Minyak danGas Bumi.

2. Apabila mutu LPG yang diserahkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUAtidak sesuai dengan spesifikasi LPG berdasarkan ketentuan Direktorat Jenderal Minyakdan Gas Bumi (LPG OFF-SPEC) maka PIHAK KEDUA berhak untuk menolak LPGOFF-SPEC tersebut dan PIHAK PERTAMA akan melakukan penggantian dalam jangkawaktu 30 (tiga puluh) HARI KALENDER setelah PIHAK PERTAMA menerimapemberitahuan tertulis dari PIHAK KEDUA yang wajib diberikan dalam jangka waktu 1(satu) HARI KERJA setelah ditemukan LPG OFF-SPEC.Pasal 8ALAT UKURDalam menentukan jumlah LPG yang diserahkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAKKEDUA berdasarkan alat ukur PIHAK PERTAMA dan disaksikan oleh PIHAK KEDUA.Pasal 9TANGGUNG JAWAB PENGAWASAN FASILITAS DAN TITIK PENYERAHAN1. Semua sarana yang diperlukan untuk penyerahan LPG sampai dengan TITIKPENYERAHAN menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA dan semua sarana yangdiperlukan untuk penerimaan dan pengangkutan LPG setelah TITIK PENYERAHANmenjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.2. PARA PIHAK akan menunjuk petugasnya masing-masing untuk melakukan pengawasanpelaksanaan penyerahan LPG di TITIK PENYERAHAN.3. Risiko, kepemilikan dan tanggung jawab atas LPG akan beralih dari PIHAK PERTAMAkepada PIHAK KEDUA di TITIK PENYERAHAN.4. Apabila terjadi pemeliharaan/perbaikan pada peralatan/fasilitas produksi, penerimaan,penyimpanan atau penyaluran, peralatan transportasi atau fasilitas penyerahan LPGPIHAK PERTAMA dan atau fasilitas penerimaan, peralatan transportasi yangdimiliki/dikuasai PIHAK KEDUA, maka PIHAK yang melakukan pemeliharaan atauperbaikan tersebut diperbolehkan untuk menghentikan sementara, seluruh atau sebagianpenyerahan atau penerimaan LPG dengan pemberitahuan kepada PIHAK lainnya secaratertulis paling lambat 7 (tujuh) HARI KERJA sebelum penghentian sementara baikPARTIAL SHUT DOWN maupun TOTAL SHUT DOWN tersebut.PIHAK PERTAMA dapat sewaktu-waktu memeriksa sarana dan fasilitas PIHAKKEDUA dalam rangka pengawasan mutu LPG.

Pasal 10PEMBAYARAN1. PIHAK KEDUA membayar LPG dari PIHAK PERTAMA secara cash/ tunai sebelumpenyerahan LPG dengan melakukan pembayaran ke rekening PIHAK PERTAMAmelalui bank persepsi yang ditunjuk PIHAK PERTAMA.2. Apabila teijadi kenaikkan harga LPG pada saat penyerahan, maka atas kekurangan setorharus dapat dibayar secara tunai oleh PIHAK KEDUA ke rekening PIHAK PERTAMAmelalui bank persepsi yang ditunjuk PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 10(sepuluh) HARI KERJA setelah penyerahan.3. Apabila terjadi penurunan harga jual LPG pada saat penyerahan maka kelebihanpembayaran dari PIHAK KEDUA akan diperhitungkan pada pembayaran harga LPGuntuk penyerahan LPG berikutnya.4. Apabila tanggai jatuh tempo pembayaran jatuh pada hari Sabtu, Minggu atau hari liburnasional, maka pembayaran harus sudah diterima oleh PIHAK PERTAMA pada hari dimana bank buka untuk usaha sebelum hari Sabtu atau hari libur nasional tersebut.Pasal 11TANGGUNG JAWAB1. Apabila dalam pelaksanaan PERJANJIAN ini, PIHAK KEDUA menggunakan, ataumenerapkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) pihak lain maka PIHAK KEDUAbertanggung jawab terhadap penggunaan HKI tersebut serta membebaskan PIHAKPERTAMA dan mengganti segala kerugian dan atau akibat hukum lain yang mungkintimbul sebagai akibat tuntutan atas kekayaan intelektual yang bersangkutan.2. Masing-masing PIHAK bertanggung jawab terhadap material, perizinan, peraturankeselamatan, peralatan keija, perlengkapan kerja, fasilitas atau sarana pendukung lain dantenaga kerja yang digunakan dalam melaksanakan PERJANJIAN ini.3. PIHAK KEDUA menjamin serta membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan,risiko dan kerugian, baik di dalam maupun di luar pengadilan, bertanggung jawab atasserta membebaskan dan melindungi PIHAK PERTAMA dari semua macam klaim,tuntutan serta putusan yang timbul dari atau berkaitan dengan:(a) cedera atau kematian personil PIHAK KEDUA atau pihak ketiga;(b) rusak atau hilangnya harta benda personil PIHAK KEDUA atau pihak ketiga;(c) rusak atau hilangnya peralatan, material serta harta benda lainnya PIHAKKEDUA;(d) tuntutan hak-hak pekeija atau hak perburuhan personil PIHAK KEDUA atautuntutan pihak lain;(e) tidak dipenuhinya ketentuan peraturan pemndang-undangan yang berlakutermasuk dilanggarnya peraturan tentang kelestarian lingkungan hidup dan hak

kekayaan intelektual oleh PIHAK KEDUA kecuali hal-hal tersebut disebabkanoleh kesalahan PIHAK PERTAMA.4. Masing-masing PIHAK tidak dapat menuntut PIHAK lainnya terhadap kerugian-kerugianyang tidak langsung {consequential damages), termasuk kehilangan keuntungan ataukehilangan kesempatan, selain pelaksanaan PERJANJIAN ini.5. Kecuali untuk jaminan kepemilikan atas LPG dan kesesuaian LPG dengan spesifikasinyadari PIHAK PERTAMA sebagaimana disebutkan di dalam PERJANJIAN ini, tidak adajaminan lainnya baik secara tegas maupun tersirat mengenai dapat diperdagangkannya,kepantasan atau kecocokan dari LPG untuk maksud apapun atau lainnya.6. Meskipun demikian jika ada ketentuan lain yang bertentangan dengan ini, tanggungjawab PIHAK PERTAMA sebesar-besarnya kepada PIHAK KEDUA, dan totalperbaikan eksklusif PIHAK PERTAMA yang muncul dari setiap klaim atau penyebabtindakan berdasarkan PERJANJIAN ini terbatas pada harga penjualan dari setiappenyerahan masing-masing atas LPG yang ditentukan untuk tuntutan yang diajukanPasal 12PERPAJAKAN1. Semua pajak-pajak, bea, termasuk bea meterai maupun biaya lainnya yang dikenakansehubungan dengan PERJANJIAN ini menjadi beban dan tanggung jawab masing-masing PIHAK sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yangberlaku di Negara Republik Indonesia.2. Apabila diperlukan oleh salah satu PIHAK atau instansi yang berwenang untukkepentingan administrasi atau audit, maka PIHAK KEDUA akan menyimpan dan/ataumemberikan catatan, bukti-bukti pembayaran yang berkaitan dengan pajak, iuran,retribusi dan atau pungutan lain sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Pasal ini.Pasal 13PENGAKHIRAN PERJANJIAN1. PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan Pasal 1266 dan1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terhadap PERJANJIAN ini sepanjangdisyaratkan adanya suatu putusan pengadilan untuk pembatalan atau pengakhiran lebihawai suatu perjanjian. PARA PIHAK juga sepakat bahwa Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak akan ditafsirkan sehingga pengadilanlah yang mempunyaihak untuk menjatuhkan putusan tentang pelaksanaan perjanjian dan/atau pemberian gantirugi.PERJANJIAN ini berakhir setelah jangka waktu PERJANJIAN berakhir, kecualiditentukan lain di dalam PERJANJIAN.

2. PIHAK PERTAMA secara sepihak berhak memutuskan PERJANJIAN ini apabilaPIHAK KEDUA dalam keadaan atau melakukan salah satu atau beberapa hal sebagaiberikut:(a) PIHAK KEDUA tidak menepati salah satu atau lebih kewajiban-kewajibannyasebagaimana dimaksud dalam PERJANJIAN ini;(b) PIHAK KEDUA melanggar ketentuan dalam PERJANJIAN atau ketentuan danperaturan yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA atau ketentuan dariPemerintah;(c) PIHAK KEDUA melakukan tindakan yang dapat merugikan citra/nama baikPIHAK PERTAMA;(d) PIHAK KEDUA dinyatakan pailit oleh pengadilan yang berwenang ataudiletakkan di bawah pengampuan (curatele);(e) Harta benda PIHAK KEDUA disita oleh pihak yang berwenang atau dikuasaipihak lain tanpa persetujuan PIHAK PERTAMA, baik sebagian maupunseluruhnya, sehingga mengganggu kelancaran pelaksanaan PERJANJIAN ini;(f) PIHAK KEDUA terlibat dalam suatu perkara baik perdata, pidana maupunadministrasi yang dapat mengganggu pelaksanaan PERJANJIAN;(g) Izin usaha PIHAK KEDUA atau izin-izin dan persetujuan lainnya dicabut olehpihak yang berwenang atau tidak berlaku, baik untuk sementara ataupunseterusnya;(h) PIHAK KEDUA berhenti atau dihentikan untuk melakukan kegiatan usaha olehpihak yang berwenang; dan/atau(i) PIHAK KEDUA memberikan pernyataan, jaminan dan informasi yang tidakbenar dan menyesatkan kepada PIHAK PERTAMA.Sebelum melaksanakan pemutusan PERJANJIAN tersebut sesuai ayat 3 Pasal ini,PIHAK PERTAMA terlebih dahulu memberikan 1 (satu) kali peringatan tertulis kepadaPIHAK KEDUA agar PIHAK KEDUA segera memperbaiki kelalaian, kesalahannya ataukeadaan dan memenuhi ketentuan dalam PERJANJIAN ini selambat-lambatnya dalamwaktu 15 (lima belas) HARI KALENDER terhitung mulai tanggai surat peringatan dariPIHAK PERTAMA tersebut. Apabila PIHAK KEDUA masih belum atau tidak dapatmemperbaiki keadaan, kelalaian atau kesalahannya dan belum atau tidak memenuhiketentuan dalam PERJANJIAN ini dalam jangka waktu 15 (lima belas) HARIKALENDER sejak tanggai surat peringatan dari PIHAK PERTAMA, maka PIHAKPERTAMA dapat memutuskan PERJANJIAN ini yang mulai berlaku pada HARIKALENDER ke-15 (lima belas) sejak tanggai pemberitahuan pemutusan PERJANJIAN.

3. Pengakhiran PERJANJIAN ini dengan alasan apapun tidak membatalkan ataumengurangi (i) hak dan kewajiban PARA PIHAK yang timbul sebelum pengakhiranPERJANJIAN dan belum dilaksanakan, termasuk hak dan kewajiban pembayaran; dan(ii) kewajiban PARA PIHAK yang diatur dalam Pasal 21 PERJANJIAN ini.Pasal 14KEADAAN KAHAR1. Suatu PIHAK dibebaskan dari kewajibannya berdasarkan PERJANJIAN ini, jikakewajiban tersebut tidak dapat dilaksanakan karena keadaan yang berada di luar kendaliyang wajar dari PIHAK tersebut, tidak dapat dihindari meskipun dengan perencanaanyang baik dan tidak dapat diatasi dengan upaya yang wajar (KEADAAN KAHAR).2. Kejadian-kejadian berikut adalah peristiwa KEADAAN KAHAR termasuk tapi tidakterbatas pada: a) kerusuhan masai, perang saudara, pemberontakan, perebutan kekuasaan,perang dengan negara lain atau terorisme; atau b) gempa bumi, banjir, kebakaran,ledakan gunung berapi dan/atau bencana alam lainnya; atau c) sengketa industrial ataupemogokan masai yang terjadi di tingkat nasional maupun daerah; atau d) pembahanperaturan pemndang-undangan nasional maupun daerah secara material.3. Suatu PIHAK hanya akan dibebaskan dari kewajibannya berdasarkan PERJANJIAN inidengan alasan KEADAAN KAHAR jika: a) keadaan dimaksud berdampak langsungpada pelaksanaan kewajiban PIHAK tersebut, dan b) tidak ada unsur kesengajaandan/atau kelalaian yang dilakukan oleh PIHAK tersebut.4. PIHAK yang mengalami KEADAAN KAHAR wajib memberitahukan PIHAK lainnyasecara lisan selambat-lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam sejak terjadinya KEADAANKAHAR yang diikuti dengan pemberitahuan tertulis dalam waktu 7 (tujuh) HARIKALENDER setelah teijadinya KEADAAN KAHAR tersebut. Pemberitahuan itusekurang-kurangnya harus menjelaskan jenis KEADAAN KAHAR yang terjadi,perkiraan lamanya KEADAAN KAHAR akan berlangsung dan upaya-upayapenanggulangan yang telah dan akan dilakukan oleh PIHAK yang mengirimkanpemberitahuan.5. PIHAK yang mengalami KEADAAN KAHAR wajib mengambil langkah-langkah yangdiperlukan agar PIHAK tersebut dapat melanjutkan pelaksanaan kewajibannya sesuaiPERJANJIAN.6. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) HARI KALENDER sejak terjadinya KEADAANKAHAR, PIHAK yang mengalami keadaan itu tidak mengirimkan pemberitahuan sesuaidengan ayat 4 Pasal ini di atas, maka KEADAAN KAHAR dianggap tidak pernahterjadi.7. PIHAK yang menerima pemberitahuan KEADAAN KAHAR dapat menolak mengakuiadanya KEADAAN KAHAR selambat-lambatnya 7 (tujuh) HARI KALENDER setelah

diterimanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud ayat 4 Pasal ini. Apabila dalamjangka waktu 7 (tujuh) HARI KALENDER tersebut tidak ada penolakan dari PIHAKyang diberitahu, maka PIHAK itu dianggap mengakui adanya suatu KEADAANKAHAR.8. Apabila adanya KEADAAN KAHAR ditolak untuk diakui oleh PIHAK yang diberitahu,maka PIHAK yang menyatakan KEADAAN KAHAR tersebut harus tetap melaksanakankewajibannya sesuai PERJANJIAN ini.9. Jika PIHAK yang mengalami KEADAAN KAHAR berkeberatan atas penolakan olehPIHAK yang diberitahu, maka PIHAK yang berkeberatan atas penolakan itu dapatmeminta agar keberatannya diselesaikan melalui mekanisme penyelesaian perselisihansebagaimana diatur dalam PERJANJIAN ini.10. Apabila teijadinya KEADAAN KAHAR tersebut diakui oleh PIHAK yang diberitahu,maka PARA PIHAK akan merundingkan perubahan-perubahan yang diperlukan agarPERJANJIAN dapat tetap dilaksanakan.11. Apabila KEADAAN KAHAR berlangsung lebih dari 30 (tiga puluh) HARIKALENDER, maka PARA PIHAK dapat bersepakat untuk mengakhiri atau memutuskanPERJANJIAN ini.12. Terjadinya KEADAAN KAHAR tidak menyebabkan pembebasan kewajiban yang telahjatuh tempo dan belum dilaksanakan sebelum teijadinya KEADAAN KAHAR.13. Apabila teijadi kekurangan pasokan LPG PIHAK PERTAMA dikarenakan KEADAANKAHAR pada PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhipermintaan LPG PIHAK KEDUA dan para pelanggan PIHAK PERTAMA maka PIHAKPERTAMA akan membuat alokasi LPG yang adil atas pelanggan-pelanggan PIHAKPERTAMA.Pasal 15PENGALIHAN PERJANJIANMasing-masing PIHAK tidak berhak mengalihkan hak dan kewajibannya berdasarkanPERJANJIAN ini, sebagian atau seluruhnya, tanpa mendapat persetujuan tertulis terlebih dahuludari PIHAK lainnya.Pasal 16PERUBAHANSetiap perubahan dan atau penambahan terhadap isi PERJANJIAN hams mendapatpersetujuan PARA PIHAK dan dibuat dalam bentuk Addendum atau Amandemen yang

1. merupakan bagian yang tidak teipisahkan dari PERJANJIAN ini, kecuali apabiladitentukan lain di dalam PERJANJIAN ini.2. Apabila terdapat hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam PERJANJIAN iniakan diatur kemudian di dalam Addendum berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.3. Usulan pembahan terhadap PERJANJIAN ini harus diajukan oleh PIHAK yangmenginginkan perubahan kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)HARI KALENDER sebelum berlakunya pembahan yang diusulkan tersebut.Pasal 17HUKUM YANG BERLAKU1. PERJANJIAN ini tunduk dan diinteipretasikan berdasarkan ketentuan hukum danperaturan pemndang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.2. PARA PIHAK harus tunduk dan patuh kepada semua ketentuan Undang-Undang danPeraturan Pemerintah Pusat maupun Daerah yang berlaku dan bersangkutan denganpelaksanaan PERJANJIAN ini termasuk namun tidak terbatas mengenai pembentukanbadan usaha, pendaftaran usaha, ketentuan HKI, perpajakan, ketenagakerjaan,keselamatan kerja, kesehatan, keamanan, kelestarian lingkungan.Pasal 18PENYELESAIAN PERSELISIHAN1. Setiap perselisihan yang timbul dalam pelaksanaan PERJANJIAN ini terlebih dahuluakan diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah dalam waktu 90 (sembilanpuluh) HARI KALENDER setelah diterimanya surat pemberitahuan mengenai adanyaperselisihan dari salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnya.2. Apabila penyelesaian perselisihan dengan cara musyawarah sebagaimana dimaksud padaayat 1 Pasal ini tidak tercapai dalam jangka waktu tersebut di atas, maka PARA PIHAKsepakat untuk menyelesaikan dan memutuskan perselisihan tersebut melalui BANI(Badan Arbitrase Nasional Indonesia) menurut peraturan-peraturan administrasi danperaturan prosedur arbitrase BANI.Selama proses arbitrase berlangsung dan kemudian sampai dengan arbitrasemengumumkan putusannya, PARA PIHAK akan, kecuali dalam hal pemutusanPERJANJIAN, meneruskan melaksanakan semua kewajibannya berdasarkan ketentuanPERJANJIAN ini tanpa mengesampingkan penyesuaian akhir sesuai dengan putusanarbitrase tersebut.

3. Putusan arbitrase BANI tersebut merupakan putusan yang final dan mengikat bagi PARAPIHAK. Masing-masing PIHAK tidak dapat mengajukan banding di Pengadilan manapunatas putusan arbitrase tersebut kecuali untuk pelaksanaan putusan arbitrase.Pasal 19KORESPONDENSI1. Setiap surat-menyurat, komunikasi atau korespondensi dalam pelaksanaan Perjanjian iniakan diberitahukan atau disampaikan oleh salah satu PIHAK kepada PIHAK lainnyasecara tertulis melalui kurir, surat tercatat, dan faksimili pada alamat sebagaimanatercantum di bawah ini:PIHAK PERTAMAPT PERTAMINA (PERSERO)Marketing & Trading DirectorateUP. Vice President Domestic GasGedung Utama PT PERTAMINA (PERSERO) - Lantai 12Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 1 A - Jakarta PusatTelepon : (021) 3815503Faksimili : (021) 3846943PIHAK KEDUAPT PENGUIN INDONESIAUP. General ManagerJalan Kapuk Kamal Muara IX No.28AJakarta Utara 14470Telepon : (021)555 2222Faksimili : (021)555 39482. Pemberitahuan-pemberitahuan, perintah-perintah atau komunikasi-komunikasi lainnyayang dianggap untuk diberikan oleh pengirim dan diterima oleh penerima pemberitahuanatau perintah:(a) Apabila dikirimkan secara langsung, manakala telah diterima oleh penerimapemberitahuan atau perintah dengan tanda terima;(b) apabila dengan surat tercatat, 7 (tujuh) HARI KALENDER dari dan termasuktanggai pos; atau(c) apabila dengan transmisi faksimili, manakala diterima oleh penerimapemberitahuan atau perintah tersebut dalam bentuk yang lazim dan layak.3. Dalam hal terjadi perubahan alamat dan data sebagaimana tercantum dalam ayat 1 Pasalini atau alamat terakhir yang tercatat pada masing-masing PIHAK, maka perubahantersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lain dalam PERJANJIAN:ok f-

selambat-lambatnya 5 (lima) HARI KERJA sesudah teijadinya pembahan alamat ataudata yang dimaksud tanpa dibuatkan Addendum. Jika pembahan alamat tersebut tidakdiberitahukan, maka surat menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan berdasarkanPERJANJIAN ini dianggap telah diberikan semestinya yang ditujukan ke alamat tersebutdi atas atau alamat terakhir yang diketahui/tercatat pada masing-masing PIHAK.Pasal 20RAPAT KOORDINASIUntuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan membahas permasalahan yang berhubungandengan pelaksanaan PERJANJIAN ini, termasuk aspek pengembangan, produksi, penyerahandan penerimaan LPG, PARA PIHAK akan mengadakan rapat koordinasi secara periodik yanghasilnya dituangkan dalam bentuk notulen dan pengaturannya akan disepakati oleh PARAPIHAK.Pasal 21KERAHASIAAN1. Masing-masing PIHAK akan menjaga kerahasiaan dari seluruh informasi rahasia atauinformasi yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan PERJANJIAN ini atau dataintelektual milik PIHAK lain atau milik afiliasi-afilisasinya (secara keseluruhan,Informasi Rahasia). Dalam hal PERJANJIAN ini akan berakhir, maka masing-masingPIHAK akan segera menyerahkan kepada PIHAK lainnya Informasi Rahasia PIHAK laintersebut dan tidak akan lagi menggunakannya, serta akan memastikan bahwa InformasiRahasia tersebut tidak akan digunakan oleh karyawan-karyawan, agen-agen, ataukontraktor dari PIHAK yang menyerahkan.2. Masing-masing PIHAK akan menjaga kerahasiaan dari isi PERJANJIAN ini dan tidakakan memberitahukan bagian-bagian atau seluruh PERJANJIAN kepada pihak ketiga,tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK lainnya, kecuali pemberitahuan tersebut:(a) merupakan tindakan yang sesuai atau dipersyaratkan dari undang-undang,peraturan atau kebijakan Pemerintah yang berlaku;(b) sudah diketahui atau dimiliki salah satu PIHAK sebelum berlakunyaPERJANJIAN ini;(c) merupakan atau menjadi milik publik;(d) diperoleh dengan sah dari pihak yang berwenang.Masing-masing PIHAK menyatakan tidak akan (kecuali bila disyaratkan oleh undang-undang atau badan pemerintah yang berlaku) membuat pengumuman apapun yangberhubungan dengan PERJANJIAN ini, kecuali PIHAK lainnya telah memberikanpersetujuannya untuk dilakukannya pengumuman tersebut. Ketentuan dalam Pasal initetap berlaku terhadap masing-masing PIHAK selama jangka waktu PERJANJIAN,ataupun dalam hal PERJANJIAN ini telah berakhir.

3. Ketentuan dalam Pasal ini tetap berlaku terhadap masing-masing PIHAK meskipunPERJANJIAN ini telah berakhir.Pasal 22LAIN-LAIN1. Lampiran-lampiran yang disebutkan dalam PERJANJIAN merupakan satu kesatuan danbagian yang tidak terpisahkan dari PERJANJIAN.2. Apabila terdapat perbedaan ketentuan atau penafsiran antara ketentuan dalamPERJANJIAN dengan ketentuan dalam Lampiran PERJANJIAN, maka ketentuan dalamPERJANJIAN yang berlaku.3. Apabila dalam pelaksanaan PERJANJIAN ini di kemudian hari terdapat pasal,ketentuan, syarat-syarat dan bagian dari PERJANJIAN ini yang dinyatakan olehPengadilan atau lembaga yang berwenang sebagai illegal, tidak sah, tidak dapatdilaksanakan, atau bertentangan dengan hukum, maka PARA PIHAK harus membuataddendum atau perubahan terhadap PERJANJIAN ini untuk mengganti pasal, ketentuan,syarat-syarat dan bagian PERJANJIAN tersebut dengan pasal, ketentuan, syarat-syaratatau bagian baru, yang tidak bertentangan dengan hukum, yang menerangkan maksuddari ketentuan semula, sedangkan ketentuan lain dari PERJANJIAN ini yang tidakdilakukan perubahan dinyatakan tetap berlaku dan mengikat PARA PIHAK.4. PERJANJIAN ini memuat keseluruhan kesepakatan antara PARA PIHAK mengenai hal-hal yang diatur dari PERJANJIAN ini dan menggantikan seluruh persetujuan,kesepakatan sebelumnya, baik yang dibuat secara tertulis maupun lisan atau dengan caralain antara PARA PIHAK yang berkaitan dengan hal-hal yang diatur dimaksud, danseluruh Lampiran yang dicantumkan dalam PERJANJIAN merupakan satu kesatuan danbagian yang tidak terpisahkan dari PERJANJIAN ini.5. Tidak ada penundaan atau kegagalan oleh suatu PIHAK untuk setiap waktumelaksanakan atau melaksanakan suatu hak atau ketentuan dari PERJANJIAN inidianggap sebagai suatu pengesampingan, kecuali dibuat secara tertulis. Tidak satu punpengesampingan akan menjadi suatu pengesampingan yang terus menerus atauberkelanjutan.[halaman selanjutnya adalah halaman tanda tangan]

Demikianlah PERJANJIAN ini aslinya dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing bermeteraicukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dan ditandatangani oleh PARA PIHAK diJakarta pada tanggai tersebut di awai PERJANJIAN ini.

PIHAK KEDUAPT PENGUIN INDONESIAHERIYATI TJANDRAPIHAK PERTAMAPT PERTAMINA (PERSERO)

if\

GIGIH WAHYU HARIIRIANTO

K