periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
DESCRIPTION
PKN SMP Kelas VIIITRANSCRIPT
PERIODISASI KONSTITUSI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA
UUD 1945( 18 Agustus ‘45-27 Des
‘49) Konstitusi RIS( 27 Des ‘49-17 Agustus
’50)
UUD 1945( 5 Juli ‘59-19 Okt
‘99)
UUD 1945 (Perubahan)(19 Okt ‘99-Sekarang)
UUDS 1950( 17 Agustus’50-5Juli
‘59)
Sistem Ketatanegaraan
Bentuk Negara : KesatuanBentuk
Pemerintahan : Republik
Sistem pemerintahan : Presidensial
Kedaulatan :
Kedaulatan Rakyat
Kedaulatan hukum
Susunan Formal : 3 Bagian
1. Pembukaan2. Batang Tubuh ( 16 Bab, 27 Pasal,
4 Pasal AP,2 ayat AT))3. Penjelasan
Presiden dan Wapres :
Ir Sukarno dan Drs Moh. Hatta
Penyimpangan yang terjadi :
1.KNIP diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN)2. Menerapkan sistem Parlementer (Demokrasi parlementer
Lembaga Negara :
MPR ( Tertinggi)PresidenDPRDPAMABPK
Latar Belakang :
Intervensi dari pihak Belanda
dgn cara : Agresi Militer I dan II di
Jakarta (1947) dan di Jogjakarta
(1948
KMB (Den Haag, 23 Ag-2 Nov 1949),
Hadir : Wakil RI Wakil BFO ( Negara Boneka Belanda) PBBIsi : - didirikan Negara RIS - Penyerahan kedaulatan kepada RIS - didirikan uni antara RIS dgn Kerajaan Belanda
Sistem Ketatanegaraan
Bentuk Negara : Serikat
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem pemerintahan : Parlementer
Lembaga Negara :
PresidenMenteri 2
SenatDPRMADPK
Susunan Formal : 3 Bagian
1. Pembukaan2. Batang Tubuh (6
Bab, 197 Pasal,Lampiran
Presiden dan Wapres :
Ir Sukarno dan Drs Moh.
Hatta
Negara Bagian :1. Negara Republik Indonesia
( UUD ’45)2. Indonesia Timur 8. Satuan 3. Pesundan
Kenegaraan4. Jawatimur5. Madura6. Sumatera Timur7. Sumatera Selatan
LB :Kesepakatan antara RIS ( Tersisa 3) dan RI untuk kembali ke
bentuk negara kesatuan
Susunan Formal
UUDS :2 Bagian
Melakukan perubahan terhadap konstitusi RIS
dengan cara memasukkan materi
UUD ’45 1. Mukadimah
2. Batang tubuh (6 bab,146 Pasal)
Sistem Ketatanegaraan
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem pemerintahan :
Parlementer
Presiden & Wapres :
Ir Sukarno dan Drs Moh. Hatta
Perdana Menteri 1 :
Syahrir
Lembaga Negara :1. Presiden &
Wapres2. Menteri-menteri3. DPR4. MA5. DPK
Badan Konstituante adalah lembaga
pembuat UUD. 2,5 th bekerja belum
berhasil menyelesaikan UUD,karena banyaknya
petentangan pendapat
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Dengan alasan menyelamatkan bangsa & negara, dgn ini :1. Bubarkan
Konstituante2. Berlakunya
Kembali UUD 1945
3. Dibentuknya MPRS /DPAS
Orde Lama ( 1959-1966 )
Dibawah Presiden : Ir. Sukarno
Orde Baru( 1966-1999)
Dibawah Presiden Suharto
Sistem Ketatanegaraan
Bentuk Negara : KesatuanBentuk
Pemerintahan : RepublikSistem
pemerintahan : Presidesial
Susunan Formal : 3 Bagian
PembukaanBatang Tubuh ( 16 Bab, 27 Pasal, 4 Pasal AP,2
ayat AT))Penjelasan
Lembaga Negara :
MPR ( Tertinggi)
PresidenDPRDPAMABPK
Demokrasi Terpimpin :Penyelenggaraan Pemerintahan Berpusat
pada kekuasaan seorang Presiden
Akibat :Fungsi DPR Sebagai Pengontrol kebijakan
pemerintah sangat Lemah
Nasakom :
Nasionalis, Agama KomunisMenimbulkan pertentangan
politik dan konflik
G 30 S PKI dengan tewasnya 7 Jenderal
besar Indonesia
Membentuk DPR-GR
Penyimpangan pada masa ini
1. Dikeluarkannya Produk hukum yang bernama penetapan presiden (Penpres) yang tidak dikenal dalam UUD 1945.
2. Menetapkan pidato presiden ( Judul : manifesto presiden sebagai GBHN).
( berdasarkan tap MPRS No. I/MPRS/1960 )3. Pimpinan lembaga negara diberi kedudukan
sebagai menteri, sehingga ditempatkan sejajar dengan menteri
4. Tidak berjalannya hak budget, karena tidak mengajukan RUU APBN untuk disahkan DPR
5. Presiden membubarkan DPR hasil pemilu dan mengganti dengan DPRGR
6. Pengangkatan presiden Sukarno seumur hidup ( TAP MPRS No III/MPRS/1963
Semboyan : Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekuenGAGA
L
SUPERSEMAR : perintah kepada Letjen Suharto
untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan bagi terjaminnya stabilitas
pemerintahan
Pelaksanaan :
1. Kekuasaan presiden sangat luas2. Mempertahankan dan tidak merubah UUD ’453. KKN
PENYIMPANGAN PADA MASA ORDE
REFORMASI
1. MPR berketetapan untuk tidak akan melakukan perubahan dan akan melaksanakannya secara murni dan konsekuen
2. MPR mengeluarkan tap tentang referendum yang mengatur tata cara perubahan UUD yang tidak sesuai dengan pasal 37 UUD 1945
3. Maraknya KKN ( Korupsi, Kolusi Nepotisme )
4. Terjadi manipulasi data dlm pertumbuhan ekonomi
5. Pembatasan terhadap hak-hak politik warga negara
6. Penyelewengan dalam pemilu
Latar Belakang
Tuntutan Reformasi (Agenda
Reformasi) dan tuntutan
mahasiswa agar Suharto lengser
dari jabatan presiden
Dasar Pemikiran melakukan perubahan :
1. UUD ‘45 memberi kekuasaan yang besar kepada presiden
2. Ada beberapa pasal yang terlalu luwes/fleksibel sehingga menimbulkan multitafsir.
3. Kedudukan penjelasan sering diperlakukan seperti pasal yang memiliki kekuatan hukum
TUJUAN :1. Menyempurnakan aturan
dasar ketatanegaraan2. Menyempurnakan aturan
dasar tentang kedaulatan rakyat dan memperluas partisipasi masyarakat yang demokratis
3. Menyempurnakan aturan dasar tentang HAM
4. Menyempurnakan aturan dasar tentang penyelenggaraan negara yang demokratis dan modern
5. Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan negara (Pemilu dan pemerintahan dareah)
6. Menyempurnakan aturan dsar berbangsa sesuai perkembangan dan kebutuhan jaman
KESEPAKATAN DASAR :
1. Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945
2. Tetap mempertahankan NKRI
3. Mempertegas sistem pemerintahan presidensial.
4. Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal normatif di masukkan dalam pasal-pasal.
Perubahan terhadap UUD 1945
1.Sidang Umum MPR 1999 ( 14-21 Oktober 1999)
2.Sidang Tahunan MPR 2000 (18 Agustus 2000)
3.Sidang Tahunan MPR 2001 ( 1-9 Nov 2001)
4.Sidang Tahunan MPR 2002 (1-11 Agustus 2002)
Hasil Perubahan
NO Sebelum amandemen Sesudah amandemen
1
2
3
4
5
6.
7.
Nama : UUD 1945
Lembaga Negara : Lembaga Tertinggi : MPRLembaga Tinggi : Presiden,DPR, DPD, DPA,BPK,MA.
Kekuasaan Presiden sangat luas
DPR sangat lemah/tidak berfungsi
HAM kurang dilindungi
Pemilu : Perwakilan
Pemerintahan daerah : Sentralisasi
UUD NRI 1945
Lembaga Tinggi :MPR, DPR, Presiden, DPD, BPK, MA, MK, KY
Membatasi kekuasaan presiden
Mengembalikan fungsi DPR sebagai pemegang kedaulatan rakyat
Penguatan dan perluasan dalam perlindungan HAM
Pemilu : Langsung
Pemerintahan Daerah : Otonomi Luas, Nyata dan bertanggungjawab