perhitungan cadangan3
TRANSCRIPT
![Page 1: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/1.jpg)
1. LATAR BELAKANG TEORI
Kadar rata-rata dari bijih yang terdapat di dalam suatu sumur uji atau lubang
bor merupakan faktor penting dalam eksplorasi untuk mengetahui keadaan
mineralisasi endapan.
Untuk mengetahui kadar rata-rata bijih dilakukan weighting. Weighting dapat
dilakukan terhadap tebal, volume, dan berat. Sebelum memasuki aplikasi
contoh-contoh perhitungannya, perlu terlebih dahulu diberikan suatu
penjelasan teoritis.
1.1. PERHITUNGAN NILAI ENDAPAN
W
R
Lx
wr
dx
Penggabungan channel samples
Lihat gambar.
L adalah jarak antara dua buah channel pada suatu vein. Panjang dan
assay dari masing-masing channel adalah WR dan wr.
Tinjau suatu bagian dx dengan jarak x dari ujung rw ; lebarnya adalah
W + xL
(W - w) dan kekayaannya adalah r + xL
(R - r).
Nilainya adalah (W + xL
(W - w) dx (r + xL
(R - r).
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 1
![Page 2: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/2.jpg)
Nilai total dari seluruh daerah tersebut :
( ) ( )= ∫⎡
⎣⎢⎤
⎦⎥⎡
⎣⎢⎤
⎦⎥ w + x
L W - w r + x
L R - r dx
0
L
( ) ( ) ( ) ( )= ∫
⎡
⎣⎢⎢
⎤
⎦⎥⎥
wr +w R - r + r W - w
L x +
W - w + R - r
L2 x2 dx0
L
( ) ( ) ( ) ( )=⎡
⎣
⎢⎢
⎤
⎦
⎥⎥
wrx+w R - r + r W - w
L x2
2 +
W - w + R - r
L2 x2
3
0
L
( ) ( )= wrL +wR -wr+ Wr - wr L
2 +
WR - Wr - wR+ wr L3
Bila x = L :
= L6
( 6wr + 3wR - 3wr + 3Wr - 3wr + 2WR - 2Wr - 2wR + 2wr )
= L6
( 2wr + wR + Wr + 2WR )
Luas blok = W w+2
L dengan demikian nilai assay rata-rata :
( )
( )=
L6
2wr + wR+ Wr + 2WR
L2
W + w
( )= + + +2 2wr WR wR Wr3 W + w
( ) ( )( )=
+ + + −3 3 W + w
wr WR wR Wr wrWR
( ) ( )( )= +
++
−wr WRW w
w W R - r3 W + w
(suku I) (suku II)
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 2
![Page 3: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/3.jpg)
Rumus umum untuk mendapatkan assay rata-rata dan 2 sample yang
berdekatan adalah :
WR wrW w
++
Dalam hal ini terlihat bahwa perbedaan assay yang sebenarnya dengan nilai
assay yang diperoleh dari rumus yang umum adalah :
( ) ( )( )
w WW w
−+ R - r
3
Suku II bisa nol, bisa positif ataupun negatif. (Analisa)
1.2. CONTOH-CONTOH PERHITUNGAN
Untuk menghitung kadar ratarata (k ) dilakukan weighting. Bila weighting
dilakukan terhadap tebal ( t ) maka :
kt k k k nkn
t n
t t t t t t
=+ + + +
+ + +1 1 2 2 3 3
1 2 3
......
Untuk volume ( V ) :
kV k k k nkn
V n
V V V V V V
=+ + + +
+ + +1 1 2 2 3 3
1 2 3
......
Untuk berat ( Q ) :
kQ k k k nkn
Q n
Q Q Q Q Q Q
=+ + + +
+ + +1 1 2 2 3 3
1 2 3
......
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 3
![Page 4: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/4.jpg)
t1
t2
t3
t4
K1 = 1,90% Ni
0,00 m
1,50 m
4,00 m
6,50 m
8,00 m
K2 = 2,20% Ni
K3 = 2,50% Ni
K4 = 2,00% Ni
Besarnya kadar rata-rata (k ) bijih Ni di dalam sumur uji ini adalah :
k 1,5 x 1,90 + 2,5 x 2,20 2,5 x 2,50 1,5 x 2,001,5 2,5 2,5 1,5
= + ++ + +
k 2,2%=
1.3. WEIGHTING DENGAN VOLUME
21
34
5
1,5 m0,38 gr
1,4 m0,30 gr
1,9 m0,50 gr
1,7 m0,30 gr
1,3 m0,60 gr
1,2 m0,45 gr
volume = 1132 m3
volume = 1585 m3
volume = 1618 m3
volume = 1695 m3 volu
me
= 15
89 m
3
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 4
![Page 5: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/5.jpg)
V1 = 1618 m3 - - - - - k1 = 0,473
V2 = 1132 m3 - - - - - k 2 = 0,373
V3 = 1585 m3 - - - - - k 3 = 0,436
V4 = 1695 m3 - - - - - k 4 = 0,417
V5 = 1589 m3 - - - - - k 5 = 0,424
k x0,473 16,8 +1132x0,373 1585x0,436 1695x0,417 +1589x0,4241618
= + ++ + + +1132 1585 1695 1589
seluruh blok
(1 - 5)
=. 0,428 gr
2. CUT OFF GRADE
Cut off grade adalah kadar rata-rata minimum dari bijih yang dapat
ditambang secara ekonomis. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi cut of
grade adalah :
- Harga pasaran
- Kemajuan teknologi
- Keadaan politik
Cut off grade merupakan suatu kriteria operasional untuk menambang. Bijih
yang ditambang adalah bijih yang mempunyai kadar yang lebih tinggi dari cut
off grade. Dengan demikian maka bagian dari endapan yang mempunyai
kadar lebih tinggi dari cut off grade diidentifikasi sebagai bijih.
Untuk suatu bijih tertentu umpamanya tembaga dengan lokasi yang berbeda
tetapi genesa sama cut off grade berbeda. Kadar rata-rata minimum bijih
dapat dinyatakan dalam persen atau gr/ton, bergantung pada bijih yang
ditambang.
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 5
![Page 6: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/6.jpg)
Kandungan metal rata-rata minimum yang dapat diolah secara ekonomis
dapat dihitung sebagai berikut :
( )nmin = Cmin + pr
Vm Rf 1 - y x 100%
dimana :
Cm = ongkos produksi minimum
pr = net profit yang diharapkan
Vm = harga jual dari logam
Rf = recovery
y = dilution
3. PENGGUNAAN CUT OFF GRADE DALAM MENENTUKAN
BATAS-BATAS ENDAPAN BIJIH
Diketahui suatu sumur uji dengan data sebagai berikut :
1,85% Ni
0,0 m
2,0 m
4,0 m
5,5 m
7,5 m
2,3% Ni
2,0% Ni
1,70% Ni
Bila cut off grade = 2,0% Ni ;
berapakah tebal ore body
dalam sumur uji.
Penyelesaian :
k 2 x 1,85 + 2 x 23 1,5 x 2,0 2 x 1,702 2 1,5 2
= + ++ + +
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 6
![Page 7: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/7.jpg)
k 14,77,5
= 1,96%=
Tebal ore body di dalam sumur uji ditentukan dengan cara trial and error.
k 2 x 1,85 + 2 x 2,3 1,5 x 2,05,5
= +
k 2,05%=
Sampai dengan kedalaman 5,5 m :
Kadar rata-rata = 2,05% Ni
Cut off grade = 2,0% Ni
k > c.o.g
Kesimpulan :
Tebal ore body di dalam sumur uji adalah 5,5 m (distribusi vertikal).
Peta Penyebaran Kadar
batas ore body
2,4% 2,5% 2,3%
2,29% 2,55%
2,3% 1,0%
1,1%
1,05%
1,0%1,1%
1,0%
1,1%
1,15%
Andaikan cut off grade = 2,3% Ni.
Peta di atas menunjukkan penyebaran kadar dalam arah horisontal (teoritis).
Berdasarkan keadaan mineralisasi seperti yang diasumsikan maka batas
endapan bijih adalah seperti terlihat pada peta.
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 7
![Page 8: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/8.jpg)
4. SALTING DAN DILUTION
Di dalam sampling, salting dan dilution perlu diperhatikan karena salting
maupun dilution dapat merubah kadar bijih mengakibatkan kenaikan kadar
sedangkan di dalam dilution terjadi penurunan kadar.
Untuk mencegah terjadinya salting maka sebelum conto diambil pada suatu
permukaan, terlebih dahulu permukaan tersebut dibersihkan dengan air.
Kantong-kantong conto atau alat crusher yang dipakai untuk mengolah
conto-conto yang berkadar tinggi, sebelum dipakai lagi terlebih dahulu harus
dibersihkan.
Disamping salting, dilution yang mengakibatkan penurunan kadar bijih dapat
terjadi akibat adanya percampuran antara bijih dan batuan samping (waste).
Di dalam tambang bawah tanah dilution yang terjadi pada pembuatan stope
dapat dikontrol dengan cara menentukan suatu minimum stoping width (lebar
stope minimum) dengan mempergunakan cut off grade yang berlaku.
Perhitungan dilakukan dengan cara trial and error.
5. PENENTUAN LEBAR STOPE MINIMUM
Contoh 1
Diketahui suatu endapan vein dengan keadaan mineralisasi seperti terlihat
pada gambar Bijih Pb.
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 8
![Page 9: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/9.jpg)
0,1% 4,3% 5,1% 2,1% 0,6%
1 2 3 4 5
10cm 30 cm 40 cm 30 cm 20 cm
a) Hitunglah kadar rata-rata dari seluruh daerah mineralisasi.
Penyelesaian :
k = 10 x 0,1 + 30 x 4,3 + 40 x 5,1 + 30 x 2,1 + 20 x 0,610 + 30 + 40 + 30 + 20
k = 1 + 129 + 204 + 63 + 12130
= 3,15% Pb
b) Bila cut off grade = 3,90% Pb dan minimum stoping width = 1 meter,
bagaimanakah zone mineralisasi ini harus ditambang ?
Berdasarkan perhitungan a), dimana k = 3,15% Pb dapat disimpulkan
bahwa kadar rata-rata untuk seluruh daerah mineralisasi lebih rendah
dari cut off grade.
Daerah vein yang manakah yang dapat dipiih untuk penempatan stope
(trial and error).
Kalau dipilih zone-zone 2, 3, 4, maka kadar rata-rata adalah :
k = 30 x 4,3 + 40 x 5,1 + 30 x 2,130 + 40 + 30
= 3,96% Pb
k > cut off grade (3,90% Pb)
Dengan demikian maka stope dibuat pada zone 2,3,4.
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 9
![Page 10: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/10.jpg)
0,1% 4,3% 5,1% 2,1% 0,6%
1 2 3 4 5
10cm 30 cm 40 cm 30 cm 20 cm
1 m
Stope terdapat di dalam zone mineralisasi.
Contoh 2
25 cm
1 2 3
45 cm 10cm
3,2% 2,2% 3,1%
Gambar menunjukkan keadaan mineralisasi dari bijih Cu.
Bila minimum stoping width = 1 meter, bagaimanakah stope didesign pada
zone ini ? Cut off grade = 2,0% Cu.
Penyelesaian :
k = 25 x 3,2 + 45 x 2,2 + 10 x 3,125 + 45 + 10
= 2,6% Cu
k > cut off grade
Lebar stope minimum lebih besar dari zone mineralisasi dari bijh Cu.
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 10
![Page 11: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/11.jpg)
Dengan demikian, sebagian dari batuan samping ikut terambil.
Hal ini tidak dapat dielakkan karena efisiensi penambangan harus
dipertahankan.
3,2% 5,1%
1 2 325 cm 45 cm
1 mbatu
an s
ampi
ng
batu
an s
ampi
ng
3,1%
10cm
Dengan penambahan lebar stope sebesar 20 cm di dalam batuan samping
maka terjadi juga penurunan kadar (dilution) dari 2,6% Cu menjadi 2,1% Cu.
Kadar ini masih lebih tinggi dari cut off grade (2,0% Cu).
6. APLIKASI STATISTIK
Aplikasi statistik di dalam eksplorasi terdapat antara lain dalam perhitungan
koefisien ( r ) dan koefisien variasi ( V ). Pengetahuan mengenai kedua hal
ini sangat membantu dalam pelaksanaan pekerjaan lapangan.
Koefisien korelasi dapat digunakan umpamanya untuk mencari hubungan
antara ketebalan endapan dengan kadar secara statistik. Kemungkinan-
kemungkinan yang dihadapi adalah sebagai berikut :
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 11
![Page 12: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/12.jpg)
y
x
a)
korelasi linier positifr = +1
y
x
b)
korelasi linier negatifr = -1
y
x
c)
tidak ada korelasi antarax dan y
r = 0
. . . . . .. . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .
. . . . . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
.
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
.
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
.
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
.
Andaikan akan dicari korelasi antara ( x ) dan ( y ), koefisien korelasi ( r )
dapat dihitung dengan rumus :
( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )r =
N xy - x y
N x2 - x N y2 - y
∑ ∑∑
∑ ∑ ∑ ∑⎛⎝⎜
⎞⎠⎟
⎡⎣⎢
⎤⎦⎥
⎛⎝⎜
⎞⎠⎟
⎡⎣⎢
⎤⎦⎥
2 2
N = jumlah conto (sample)
Contoh soal
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 12
![Page 13: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/13.jpg)
Hitunglah koefisien korelasi ( r ) untuk kandungan emas (gr/ton) dan ketebalan
vein dari data di bawah ini.
No.
Sample Kandungan Emas
(gr/ton) - x Ketebalan Vein
(cm) - y
1 10,5 32 2 6,8 36 3 6,7 35 4 8,3 28 5 27,2 48 6 19,5 56 7 8,4 22 8 4,0 20 9 22,4 16
10 5,7 20 11 3,9 26 12 4,2 18 13 2,7 20 14 1,8 14 15 1,6 12
Penyelesaian :
r ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )= ∑ ∑∑
∑ ∑ ∑ ∑⎛⎝⎜
⎞⎠⎟
⎡⎣⎢
⎤⎦⎥
⎛⎝⎜
⎞⎠⎟
⎡⎣⎢
⎤⎦⎥
N xy - x y
N x2 - x N y2 - y 2 2
( ) ( )[ ] [ ]
= 15 x 4457,9 - 133,7 403
15 x 2057,11 - 17875,69 15 x 13049 - 162409
= 12980,96 x 33326
12987,5
= 20799,122
= 0,62412987,5
Koefisien variasi
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 13
![Page 14: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/14.jpg)
Koefisien variasi ( V ) adalah suatu ekspresi kuantitatif dari variabilitas sifat-
sifat suatu endapan mineral. Sifat-sifat tersebut meliputi ketebalan endapan,
kadar unit weight, dll.
Secara matematis :
V = Sx
x = xN∑
( )
S N
= x - x
2∑
dimana :
S = deviasi standard
x = harga rata-rata
N = jumlah sample / pengukuran
Koefisien variasi penting di dalam design eksplorasi untuk penentuan pola
dan spacing lubang bor atau sumur uji.
SOAL-SOAL
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 14
![Page 15: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/15.jpg)
1. Lihat gambar.
W
R
Lx
wr
dx
Rumus untuk weighting dari sample adalah sebagai berikut :
= ( ) ( )( )
wr W
+ WR+ w
+ w - W R - r
W + w3
(suku I) (suku II)
Terdiri dari 2 suku (lihat halaman 2).
Setelah contoh-contoh soal dipelajari, berikanlah analisa Saudara
mengenai pemakaian rumus ini.
2. Untuk keadaan yang bagaimana, suku II = 0 ? Jelaskan.
3. Untuk keadaan yang bagaimana, suku II negatif ? Jelaskan.
4. Untuk keadaan yang bagaimana, suku II positif ? Jelaskan.
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 15
![Page 16: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/16.jpg)
5. Lihat gambar.
W1 A1
W2 A2
W3 A3
l12 l23
1 2 3
W = luas
A = assay
a) Hitung luas rata-rata.
b) Hitung assay rata-rata.
6. Terangkan bagaimana dilution bisa terjadi pada pengambilan conto
dengan pemboran inti.
7. Lihat gambar (bijih Ni).
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 16
![Page 17: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/17.jpg)
2,1% Ni
0,0 m
1,5 m
3,0 m
4,5 m
5,5 m
2,65% Ni
2,25% Ni
1,8% Ni
7,0 m1,10% Ni
a) Hitung kadar rata-rata bijih dalam sumur uji.
b) Bila cut off grade = 2,3% Ni ; berapakah tebal ore body pada sumur
uji ini ?
8. Diketahui bijih Cu
1500 ton -- 0,7 % Cu
3000 ton -- 0,84 % Cu
1000 ton -- 1,1 % Cu
Hitunglah kadar rata-rata sesudah bijih-bijih tersebut dicampur.
DAFTAR PUSTAKA
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 17
![Page 18: PERHITUNGAN CADANGAN3](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022013107/5491673fb479598e6a8b5414/html5/thumbnails/18.jpg)
1. Jean, Bernard Chaussier and Jean Morer, Mineral Prospecting Manual,
1987.
2. Kenneth F. Lane, The Economic Definition of Ore Cut Off Grades in
Theory and Practice, 1991
3. Popoff, Constantine C., Computing Reserves of Mineral Deposits :
Principles and Conventional Methods, United States Department
of the Interior, Bureau of Mines, 1986.
4. Reedman J.H., Techniques in Mineral Exploration, 1979.
5. Spero Carras, Sampling Evaluation and Basic Principles of Ore Reserve
Estimation.
6. William C. Peters, Exploration and Mining Geology, 1978.
Weighting dari Sample dan Contoh Perhitungan - 18