perencanaan tambang
TRANSCRIPT
PERENCANAAN TAMBANG(MINE PLAN)
Oleh : Andi MuharStb : 2002 31 069
Disajikan Disajikan Sebagai Tugas Perbaikan NilaiSebagai Tugas Perbaikan Nilai
Universitas Veteran Republik IndonesiaUniversitas Veteran Republik IndonesiaMakassarMakassar
20082008
Kerangka isi presentasi ini :
1. Pengertian perencanaan2. Penaksiran cadangan bijih3. COG, SR, BESR,4. Dasar rencana penambangan5. Rancangan batas akhir penambangan6. Penjadwalan produksi7. Ongkos operasi tambang8. Perencanaan tambang terbuka
Overview mata kuliah Perencanaan Tambang:
Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah penentuan persyaratan teknik pencapaian sasaran kegiatan serta urutan teknis pelaksanaan dalam berbagai macam anak kegiatan yang harus dilaksanakan untuk pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan
Perencanaan tambang bagaimana kita bisa membuat rancangan tambang
(mencapai ultimate pit limit) dalam waktu tertentu secara aman dan menguntungkan
Bagaimana menentukan tahapan penambangan
Perancangan Tambang
Dimaksudkan sebagai bagian dari proses perencanaan tambang yang berkaitan dengan masalah-masalah geometrik. Didalamnya termasuk perancangan batas akhir penambangan, tahapan (pushback), urutan penambangan tahunan/bulanan, penjadwalan produksi dan waste dump
Bagaimana menentukan ultimate pit limitAspek perencanaan tambang yang tidak
berkaitan dengan masalah geometri meliputi perhitungan kebutuhan alat dan tenaga kerja, perkiraan biaya kapital dan biaya operasi.
Perencanaan dalam suatu siklus
Tahapan kegiatan pada industri pertambangan
Arti perencanaan
Penentuan tujuan dan sasaran kegiatan yang ingin dicapai
Proses persiapan secara sistematik mengenai kegiatan yang akan dilakukan
Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan menggunakan sumber dan kemampuan yang tersedia secara berdaya guna dan berhasil guna
Pembahasan dari persoalan, kemungkinan dan kesempatan yang dapat terjadi dan dapat mempengaruhi pencapaian tujuan
Penentuan tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan berdasarkan analisa tujuan dan kesempatan
Fungsi perencanaan
Tergantung jenis perencanaan yang digunakan dalam sasaran yang dituju, tetapi secara umum fungsi perencanaan dapat dikatakan ; Pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan
kegiatan dala pencapaian tujuan Perkiraan terhadap masalah pelaksanaan, kemampuan,
harapan, hambatan dan kemungkinan gagal Usaha untuk mengurangi ketidakpastian Kesempatan untuk memilih kemungkinan terbaik Penyusunan urutan kepentingan tujuan Alat ukur atau dasar ukuran dalam pengawasan dan
penilaian Cara dan penggunaan dan penempatan sumber daya
secara berdaya guna dan berdaya hasil
Tujuan perencanaan
Menghasikan tonase bijih pada tingkat produksi yang telah ditrntukan dengan biaya yang semurah mungkin
Menghasilkan aliran kas (cash flow) YANG akan memaksimalkan beberapa kriteria ekonomik seperti ROR dan NPV
Masalah perencanaan tambang
Sangat kompleks karena merupakan problem geometrik tiga dimensi yang selalu berubah dengan waktu
Parameter-parameter ekonomi penting sering merupakan fungsi waktu
Masalah perencanaan tambang
Biaya perencanaan
Menurut Lee, 1984 biaya perencanaan bervariasi tergantung pada ukuran dan faktor alamiah proyek, tipe studi , jumlah alternatif dan faktor lain
Akurasi dan estimasi
Cadangan minimum bijih harus sebanding untuk keperluan yang dibutuhkan untuk seluruh tahun, cash flow yang diproyeksikan dalam laporan FS haruslah diketahui dengan akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
Sebuah tonase ultimate yang potensial; diproyeksikan berlanjut dan optimistik, seharusnya dikalkulaskan dengan baik untuk mendefinisikan area tambahan yang berpengaruh untuk penambangan dan dimana dumping area serta bangunan pabrik harus diletakkan
Akurasi dan estimasi
Unit-unit penambangan open pit sudah memiliki rate unjuk kerja yang stabil dan biasanya dicapai jika bekerja dalam organisasi yang baik dan pengorganisasian alat secara tepat
Unjuk kerja akan terganggu jika pekerjaan tambahan (stripping OB) tidak mencukupi
Pemeliharaan harus dilakukan dan pekerjaa ini harus dijadwalkan secara baik dan disediakan dalam laporan studi kelayakan
Akurasi dan estimasi
Beberapa pembiayaan, terutama ongkos operasi di lapangan dan kemungkinan kesulitan memperkirakannya
Akurasi modal dan estimasi biaya operasi meningkat ketika proyek meningkat dari studi ke pra kelayakan dan tahap studi kelayakan. Normalnya range yang bisa diterima untuk akurasi diberikan sebagai berikut: Faktor kesalahan studi konseptual sekitar 30% biaya total Faktor kesalahan pra studi kelayakan sekitar 20% biaya
total Faktor kesalahan studi kelayakan sekitar 10% biaya total
Akurasi dan estimasi
Pendapatan selama umur tambang adalah kategori utama uang yang harus membayar seluruhnya, termasuk pembayaran kembali investasi awal.
Pendapatan adalah dasar terbesar dalam mengukur faktor ekonomi tambang, sehinga lebih sensitif mengubah penerimaan daripada mengubah faktor-faktor lain dari jenis-jenis pengeluaran
Akurasi dan estimasi
Penerimaan ditentukan oleh kadar, recovery dan harga prodk metal
Harga adalah suatu jumlah yang besar diluar kontrol estimator dan sejauh ini sangat sulit untuk diestimasi
Bagian pemasaran harus menginformasikan hubungan suplai dan permintaan dan pergerakan harga metal. Juga harus menyediakan harga rata-rata metal di luar negeri dalam harga dollar sekarang, baik kemungkinan maupun konservatif
Checklist data awal yang harus disediakan
Pada awal tahap perencanaan untuk setiap proyek (tambang) yang baru, terdapat banyak faktor dari berbagai jenis yang harus dipertimbangkan.
Beberapa faktor tersebut dapat dengan mudah diperoleh dan beberapa faktor lain diperoleh dengan keharusan melakukan studi mendalam
Untuk menghindari ketidaklengkapan data, maka sebaiknya dibuat suatu checklist (Rebel, 1975)
Checklis itemStruktur geologi
Dalam daerah tambang Disekeliling daerah tambang Kemungkinan gempa bumi Akibat pada slope (maks, slope) Estimasi dan kondisi fandasi
Air tambang Kedalaman Konduktivitas Metode penirisan
Permukaan Vegetasi : tipe, metode pembabatan, biaya Kondisi yang tidak biasa : danau, endapan
deposit, pohon-pohon besar
Checklis item
• Tipe/jenis batuan (bijih, overburden)– Sampel untuk uji kemampuan dibor– Fragmentasi : hardness, derajat pelapukan, bidang-
bidang diskontinyu, kecocokan ntuk jalan• Lokasi untuk konsentrator
– Lokasi tambang, haul up hill, down hill– Preparasi lokasi (cut, fill)– Proses air : gravitasi, pompa– Tailing disposal– Fasilitas pemeliharaan
• Tailing pond (daerah)– lokasi pipa– Alamiah, bendungan, danau– Pond overflow
Checklis item
• Jalan– Peta jalan– Informasi jalan-jalan yang ada
• Lebar, permukaan, batas maksimum beban• Batas maksimum beban sesuai musim• Pemeliharaan
– Jalan yang dibuat (harus) oleh perusahaan• Panjang• Profile• Cut and fill• Jembatan• Pengkondisian tanah• Dll
Checklis item
• Power– Ketersediaan (PLN) : kilovolt, jarak (terdekatat), biaya– Kabel ke SIB– Lokasi sub station– Kemungkinan untuk power station sendiri
• Smelting– Ketersediaan pabrik– Metode pengapalan : jarak, alat angkut, awak reet, dll– Biaya– Aspek terhadap lingkungan– Rel KA, dok
• Kepemilikan tanah– Kepemilikan : negara, pribadi– Tata guna lahan– Harga tanah– Jenis oplian : sewa, beli, dll
Checklis item• Pemerintah
– Suasana politik– Hukum, UU pertambangan– Keadaan lokal
• Kondisi ekonomi– Industri utama yang ada, berpengaruh ke infrastruktur– Kesediaan tenaga kerja– Skala penggalian– Struktur pajak– Ketersediaan sarana, toko, rumah sakit, sekolah, rumah– Ketersediaan material, termasuk bensin, semen, gravel– Pembelian
• Lokasi pembuangan (waste)– Jarak– Profil jalan– Kemungkinan proses lebih lanjut
Penaksiran cadangan
Pentingnya penaksiran cadangan Memberikan taksiran kuantitas (ton) cadangan bijih Memberikan perkiraan bentuk 3-dimensi cadangan bijih
serta distribusi ruang (spatial) dai nilainya. Penting untuk menentukan urutan/tahapan penambangan yang nanti akan mempengaruhi pemilihan peralatan dan NPV
Menentukan umur tambang. Penting dalam perancangan pabrik pengolahan dan kebutuhan infrastruktur lainnya
Batas-batas kegiatan penambangan (pit limit) dibuat berdasarkan taksiran cadangan. Harus diperhatikan dalam menentukan lokasi pembuangan tanah/batuan penutup dan tailing (waste dump&tailing impoundment), pabrik pengolahan bijih, bengkel dan fasilitas lainnya
Persyaratan penaksiran cadangan
Harus mencerminkan secara tepat kondisi geologis dan karakter/sifat mineralisasi
Harus sesuai dengan tujuan evaluasiHarus berdasarkan data faktual yang
diolah/diperlukan secara objectifHarus memberikan hasil yang dapat
dicek/diperiksa
Jenis cadangan
Cadangan (reserve) adalah bagian dari cebakan mineral yang secara ekonomik dan secara hukum dapat ditambang atau diproduksi pada waktu perhitungan cadangan dilakukan
Cadangan terbukti/terukur (proven/measured reserve), suatu cadangan yang; Jumlahnya dihitung dari data singkapan, sumur-sumur uji,
galian atau lubang bor, kualitas atau kadarnya dihitung dari hasil pengambilan perconto secara detail
Lokasi pengamatan, pengambilan perconto dan pengukuran cukup dekat satu sama lain dan sifat-sifat geologinya cukup diketahui sehingga ukuran, kedalaman, serta kadar mineral cadangan dapat ditentukan dengan pasti
Jenis cadangan
Cadangan terkira (probable/indicated reserve), cadangan yang kualitas dan kuantitas dihitung dari data yang serupa dengan data pada cadangan terbukti, tetapi yang lokasi pengamatan, pengukuran dan pengambilan perconto berjarak lebih jauh satu sama lain atau yang jaraknya masih kurang cukup dekat.
Model komputer
Model blok teratur (reguler block model) Cebakan bijih dan daerah sekitarnya dibagi menjadi
unit-unit yang lebih kecil atau blok-blok, yang memiliki ukuran (panjang, lebar, tinggi) tertentu
Tiap-tiap blok memiliki atribut seperti jenis batuan, jenis alterasi, jenis mineralisasi kadar (biasa lebih dari satu mineral), kode topografi, dll
Model komputer
Gridded seam model Untuk permodelan batubara dan cebakan-cebakan
berlapis lainnya Cebakan mineral dan daerah sekitarnya dibagi menjdi
sel-sel yang teratur, dengan lebar dan panjang tertentu
Dimensi vertikalnya tidak dikaitkan dengan tinggi jenjang tertentu, melainkan dengan unit stratigrafi cebakan yang berssangkutan
Model komputer
Model blok tak teratur (irreguler block model) Beberapa perangkat lunak memungkinkan struktur
data yang lebih canggih sehingga ukuran blok dalam model tak perlu harus sama
Model semacam ini tidak mudah dipindahkan dari suatu perangkat lunak ke perangkat lunak yang lainnya
Data utama
Geologi Hasil logging geologi data pemboran Perconto yang representatif program pemboran Peta-peta geologi dari pemetaan permukaan, dll
Data kadar (assay data) Sertifikat kadar Data assay biasanya digabung menjadi data komposit untuk
tinggi jenjang tertentu untuk keperluan penaksiran kadar blok. Analisa statistik dapat dilakukan untuk assay dan atau komposit
Data lokasi Data survey koordinat permukaan titik bor Data survey bawah tanah kemiringan dan deviasi
pemboranPeta-peta topografi
Metoda-metoda penaksiran
Penaksiran manual(cross-section) Masih dilakukan pada tahap awal proyek Dipakai sebagai pembanding untuk mengecek hasil
penaksian yang lebih canggih menggunakan komputer Tidak dapat langsung digunakan dalam perencanaan
tambang dengan bantuan komputer
Metoda-metoda penaksiran
Metoda poligon Sudah jarang/tidak digunakan lagi (usang) Metode poligon menggunakan perconto terdekat
untuk penaksiran kadaar blok dalam model (dimana setiap blok memperoleh kadar dari komposisi terdekat) masih umum dilakukan
Metoda segitiga Sudah usang Penting dalam aplikasi pembuatan kontur dengan
komputer
Metoda-metoda penaksiran
Metode jarak terbalik (inverse distance method) Suatu cara penaksiran dimana kadar suatu blok merupakan
kombinasi linier atau harga rata-rata berbobot (weighted average) dari komposit lubang bor disekitar blok tersebut. Komposit yang lebih dekat memperoleh bobot yang relatif lebih besar, sedangkan komposit yang jauh dari blok bobotnya relatif lebih kecil
Pilihan dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2, ID3,…) berpengaruh terhadap hasil taksiran. Semakin tinggi pangkat yang digunakan hasilnya akan semakin mendekati metoda poligon komposit terdekat
Sifat/kelakuan anisotropoik cebakan mineral dapat diperhitungkan (space warping)
Merupakan metoda yang masih umum dipakai
Metoda-metoda penaksiran
Metoda geostatistik dan krigging Menggunakan kombinasi linier atau harga rata-rata
berbobot (weighted average) dari komposit lubang bor disekitar blok untuk menghitung kaar blok yang ditaksir
Pembobotan tidak semata-mata berdasarkan jarak, melainkan menggunakan korelasi statistik antar perconto (data komposit) yang juga merupakan fungsi jarak. Cara ini lebih canggih dan kelakuan anisotropik dapat dengan mudah diperhitungkan
Memungkinkan penafsiran data cebakan mineral atau cadangan bijih secara probabilistik. Selain itu memungkinkan pula interpretasi statistik mengenai hal-hal seperti bias, estimation variance, dll
Berbagai jenis penaksiran yang berdasarkan pada metoda krigging dan geostatistik dapat dilakukan
Metoda yang paling umum dipakai dalam penaksiran kadar blok dalam suatu model cadangan
Pemeriksaan suatu model cadangan mineral
Bandingkan peta-peta (penampang atas dan penampang melintang) dari data assay/komposit dengan peta-peta yang sama untuk model blok
Lakukan perbandingan secara statistik antara kadar blok dengan kadar perconto yang digunakan
Lakukan perhitungan cadangan secara terpisah, secara manual atau menggunakan komputer
Untuk tambang yang sudah berjalan, cara yang dapat dikerjakan untuk mengetahui kinerja model cadangan adalah membandingkannya dengan produksi historis, berdasarkan data laporan produksi tambang
Lakukan pemeriksaan rinci terhadap data assay pemboran
Kadar batas, stripping ratio dan kadar ekuivalen
Perhitungan cut off grade Kadar batas pulang pokok (BECOG)
Pendepatan harus sama tepat dengan ongkos atau biaya (keuntungan = nol)
Biasanya hanya biaya atau ongkos operasi langung yang diperhitungkan dalam penentuan COG
swellfaktor x rec.smelter rec.x mill x SRF)jual (harga
A&Gmill(mine ongkos
BECOG
Kadar batas, stripping ratio dan kadar ekuivalen
Kadar batas internal (ICOG) Apabila satu ton material akan ditambang, berapa kadar
minimum yang akan menghasilkan kerugian lebih kecil dari dua alternatif berikut : mengirimkan material hasil penambangan ke pabrik pemrosesan, atau mengirimkan atau mengirimkan material ini ke pembuangan
Gunakan persamaan yang sama (seperti BECOG), hanya ongkos penambangan tidak dimasukkan (ongkos penambangan = 0)
Kadar batas, stripping ratio dan kadar ekuivalen
Kadar batas proses Jika tingkat produksi pabrik pemrosesan bijih telah
ditentukan maka perhitungan COG harus memasukkan ongkos G&A
Jika tingkat produksinya tidak tentu, maka perhitungan kadar batas tidak perlu memasukkan ongkos-ongkos G&A
Kadar batas pengolahan adalah kadar terendah yang dapat menutupi biaya pengolahan langung
Kadar batas, stripping ratio dan kadar ekuivalen
Nisbah pengupasan pulang pokok (BESR) Adalah nisbah jumlah material penutup (waste)
terhadap jumlah material bijih (ore). Biasanya dinyatakan dalam ton waste/ton ore atau ton waste/ton batubara
Untuk geometri penambangan yang diterapkan, nisbah pengupasan merupakan fungsi dari kadar batas
oreton
ton wasteSR 1
oreton
ton totalSR
SR
Kadar batas, stripping ratio dan kadar ekuivalen
Breakeven stripping ratio (BESR)
Nilai BESR = 0 pada titik BECOG (tidak dapat mendukung stripping)
Untuk harga komoditas, perolehan, ukuran pabrik, tingkat produksi dan ongkos tertentu, BESR merupakan fungsi linier kadar bijih
BESR merupakan masukan dalam metoda perancangan tambang secara manual
(waste) pengupasan ongkos
bijih)/ton pengolahan&npenambanga ongkos -n (pendapata BESR
Pertimbangan dasar rencana penambangan
Pertimbangan ekonomis Cut off grade
Kadar endapna bahan galian terendah yang masih memberikan keuntungan apabila ditambang
Kadar rata-rata terendah dari endapan bahan galian yang masih memberikan keuntungan apabila endapan tersebut ditambang
Brekeven stripping ratio (BESR)
wastecost /ton strippingpit open
orecost/ton miningpit open - orecost/ton mining dundergroun BESR1
/ton wastepengupasan ongkos
bijih)/ton pengolahan&npenambanga ongkos -n (pendapata BESR 2
Pertimbangan dasar rencana penambangan
Pertimbangan teknis Ultimate pit slope, adalah batas akhir atau paling luar
dari suatu tambang terbuka yang masih diperbolehkan, dan pada kemiringan ini jenjang masih tetap stabil Penentuan kemiringan lereng suatu tambang harus
ditinjau dari : Segi ekonomis masih menguntungkan Segi teknis keamanannya terjamin
Pertimbangan dasar rencana penambangan
Sistem penirisan Sistem penirisan langsung adalah cara mengeluarkan
air yang sudah masuk ke tambang Sistem penirisan tak langsung adalah cara mencegah
masuknya air ke dalam tambang (preventive drainage system)
Pertimbangan dasar rencana penambangan
Ukuran jenjang (bench dimension) Menurut head quarter of US army
WbG Ls Wt Y wmin
lebar jenjang minimum, m
Lebar untuk pengeboran, m
Lebar untuk alat – alat, m
Panjang shovel tanpa boom, m
Floor cutting radius untuk shovel, m
Lebar broken material, m
Ukuran jenjang (bench dimension)
Menurut L. Sheyyakov (mining of mineral deposit)
210 L L L R 1,50) sampai 1,00( B
Lebar jenjang, mDigging radius alat muat, m
Jarak antara sisi jenjang (bench) dengan rel, 3-4 m
Lebar lori, 1,75-3,00 m
Jarak untuk menjaga agar tidak longsor, m
Untuk material keras
Ukuran jenjang (bench dimension)
Menurut L. Sheyyakov (mining of mineral deposit)
21 L L L N B Untuk material lunak
Lebar yan dibutuhkan untuk broken material, m
Ukuran jenjang (bench dimension)
Menurut Melinkov dan Chevnokov (safety in open cast mining)
L C C 2R B 1
Lebar jenjang, m
Digging radius alat mua, m
Jarak sisi jenjang broken material ke garis tengah rel, m
Lebar untuk pengaman biasanya selebar dump truck, m
Lebar lori, m
Lapisan lunak
Ukuran jenjang (bench dimension)
Menurut Melinkov dan Chevnokov (safety in open cast mining)
A L C C a B 1
Lebar broken material, m
Lebar pemotongan pertama (awal), m
Lapisan keras
Ukuran jenjang (bench dimension)
Menurut Popov (the working of mineral deposit) Tinggi jenjang dan kemiringannya
Kemiringan jenjang tergantung dari kandungan air material. Material kering biasanya memungkinkan kemiringan jenjang lebih besar
Umumnya tinggi jenjang berkisar antara 12 – 15 m, dengan kemiringan : Batuan beku : 70 – 80 derajat Batuan sedimen : 50 – 60 derajat Pasir kering : 40 – 50 derajat Batuan argilaceous : 35 – 45 derajat
Ukuran jenjang (bench dimension)
Menurut Popov (the working of mineral deposit) Lebar jenjang antara 40 – 60 m, biasanya juga
dibuat antara 80 – 100 m. jika memakai multi row bore hole. Lebar minimum untuk batuan keras
B L C C A Vr 1
Lebar jenjang minimum, m
Lebar broken material, m
Jarak sisi timbunan ke sisi tengah rel, m
0,5 lebar lori =2-3 m
Lebar untuk extraction endapan dibawahnya
Lebar endapan yang dledakkan 6 – 12 m
Ukuran jenjang (bench dimension)
Menurut Lewis (elements of mining) Tinggi jenjang
Untuk cara hydraulicking yang baik adalah 200 ft dan maksimum 600 ft
Untuk dredging kedalaman ideall antara 50 ft – 80 ft, tetapi ada yang sampai 130 m
Untuk open cut antara 12 ft – 75 ft; yang baik adalah 30 ft
Untuk tambang bijih dapat sampai 225 ft Lebar jenjang disesuaikan dengan loading track, daeah
operasi power shovel serta untuk peledakan, lebarnya antara 20 ft – 76 ft, umumnya 50 ft dan yang ideal 30 ft
Ukuran jenjang (bench dimension)
Menurut Young (elements of mining) Tinggi jenjang
Untuk tambang bijih besi antara 20 – 40 ft Untuk tambang tembaga anatara 30 – 70 ft Untuk batugamping dapat sampai 200 ft
Lebar jenjang antara 50 – 250 ft Kemiringan jenjang antara 45 – 65 ft
Ukuran jenjang (bench dimension)
Menurut E.P. Pfleider (surface mining) Tinggi jenjang : L = Lm x Sf
Dimana :L : tinggi jenjang, mLm : maksimum cuttung height & alat muatSf : swell factor
: 1/3 untuk
Ukuran jenjang (bench dimension)
Menurut Hustrulid (open pit mine planning and design Pada batuan keras sudut muka jenjang (face angel)
bervariasi antara 55 – 80 derajat
Jenjang menurut Hustrulid
Pemukaan jenjang yang trsingkap paling bawah disebut jenjang dasar jenjang (bench floor), lebarnya adalah jarak antara crest dan toe yang diukur sepanjang permukaan jenjang bagian atas. Lebar bank adalah proyeksi horisontal dari muka jenjang
Jenjang kerja adalah suatu jenjang dimana dilakukan proses penambangan. Lebar yang digali dari jenjang kerja disebut cut. Lebar jenjang kerja (Wb) didefinisikan sebagai jarak crest pada jenjang dasar ke posisi toe yang baru setelah digali
Jenjang menurut Hustrulid
Setelah cut dipindahkan maka akan terlihat sisanya adalah sebagai jenjang pengaman atau jenjang penangkap (catch bench) dengan lebar SB . Tujuan pembuatan jenjang penankap adalah Untuk mengumpulakn material yang meluncur dari
jenjang yang ada di atasnya Untuk memberhentikan boulder yang bergerak ke
bawah
Jenjang menurut Hustrulid
Secara umum lebar jenjang penangkap adalah 2/3 tinggi jenjang sedangkan pada akhir umur tambang lebar jenjang penangkap dikurangi sampai 1/3 tinggi jenjang
Kadang-kadang jenjang ganda (double bench) ditinggalkan sepanjang final pit
Biasanya pada jenjang penangkap sering terdapat tumpukan material bongkahan (berm) disepanjang crest, yang akan membentuk suatu saluran antara tumpukan dan kaki lereng (toe)
Perancangan batas akhir penambangan(pit limit design)
Konsep dasar Data
Model blok cebakan bijih Data teknis-ekonomis (termasuk sudut lereng)
BECOG dan BESR Penentuan pit limit
Metoda penampang Pemrograman dinamik 2 dimensi Metdoda kerucut mengambang Metoda 3 dimensi
Perancangan batas akhir penambangan(pit limit design)
Perancangan tambang Dimaksudkan sebagai bagian proses perenanaan
tambang yang berkaitan dengan masalah geometrik meliputi pit design, pushback, urutan penambangan tahunan/bulanan, penjadwaln produksi dan waste dump
Kebutuhan alat dan tenaga kerja, perkiraan biaya kapital dan biaya operasi
Final pit limit,bertujuan menentukan batas-batas (jumlah cadangan dan kadarnya) yang memaksimalkan nilai bersih total cebakan bijih sebelum memasukkan faktor nilai waktu dari uang
Penutup
Terimakasih
Andi Muhar2002 31 069