pengantar perencanaan tambang

28
PENGANTAR PERENCANAAN TAMBANG Prof. Partanto Prodjosumarto

Upload: ipungji

Post on 21-May-2015

261 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

  • 1. PENGANTAR PERENCANAAN TAMBANG Prof. Partanto Prodjosumarto

2. 1. PERENCANAAN Perencanaan(planning) adalah penentuan persyaratan teknik untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan yang sangat penting serta urutan teknis pelaksanaannya. 3. Ada berbagai macam perencanaan antara lain : Perencanaanjangka panjang, yaitu suatu perencanaan kegiatan yang jangka waktunya lebih dari 5 tahun secara berkesinambungan. Perencanaanjangka menengah, yaitu suatu perencanaan kerja untuk jangka waktu antara 1 5 tahun. (lihat gambar 2, 3 dan 4). 4. Perencanaanjangka pendek, yaitu suatu perencanaan aktivitas untuk jangka waktu kurang dari setahun demi kelancaran perencanaan jangka menengah dan panjang. Perencanaanpenyangga atau alternatif ; bagaimanapun baiknya suatu perencanaan telah disusun, kadang-kadang karena kemudian terjadi hal-hal tak terduga atau ada perubahan data dan informasi atau timbul hambatan (kendala) yang sulit untuk diatasi, sehingga dapat menyebabkan kegagalan, maka harus diadakan perubahan dalam perencanaannya. 5. 2. PERANCANGAN Rancangan(design) adalah penentuan persyaratan, spesifikasi dan kriteria teknik yang rinci dan pasti untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan serta urutan teknis pelaksanaannya. Di Industri pertambangan juga dikenal rancangan tambang (mine design) yang mencakup pula kegiatan-kegiatan seperti yang ada pada perencanaan tambang, tetapi semua data dan informasinya sudah rinci (lihat Gambar 1 dan 5). 6. Pada umumnya ada dua tingkat rancangan, yaitu : Rancangankonsep (conceptual design), yaitu suatu rancangan awal atau titik tolak rancangan yang dibuat atas dasar analisis dan perhitungan secara garis besar dan baru dipandang dari beberapa segi yang terpenting, kemudian akan dikembangkan agar sesuai dengan keadaan (condition) nyata di lapangan. 7. Rancanganrekayasa atau rekacipta (engineering design), adalah suatu rancangan lanjutan dari rancangan konsep yang disusun dengan rinci dan lengkap berdasarkan data dan informasi hasil penelitian laboratoria serta literatur dilengkapi dengan hasil-hasil pemeriksaan keadaan lapangan. 8. PERISTILAHAN Berbagai istilah penting yang erat hubungannya dengan perencanaan dan perancangan tambang perlu dipahami dengan baik. 9. ISTILAH DASAR Tambang (mine), berarti tempat lokasi bahan galian digali. Penambangan (mining/exploitation) adalah kegiatan / proses. Pertambangan/industri pertambangan (mining industry) menunjukkan jangkauan /ruang lingkup kerja. Kapasitas (capacity) satuannya m3 (cu yd) atau ton. Produksi (production), satuannya m3/ jam (Cu yd /hs) atau ton/jam. Produktivitas (productivity), satuannya m3/jam/orang atau ton/jam/orang (ton per man hour). 10. CADANGAN (RESERVE) Cadangantereka/terduga/terkira (inferred / prossible raserve) perhitungannya hanya didasarkan pada data dan informasi geologi serta percontoh dari singkapan yang ada ; kesalahan perhitungan berkisar 40% - 60%. Cadanganterunjuk/terindikasi (indicated / probable reserve) perhitungannya kecuali didasarkan pada data dan informasi yang lebih rinci juga dilengkapi dengan data pengeboran ini geologi yang jaraknya kurang rapat (>50 m untuk endapan bijih; > 250 m untuk endapan batubara); kesalahannya 20% - 40%. 11. Cadangan terukur/teruji (measured / proven reserve),perhitungannya diperoleh berdasarkan data pemercontohan untuk sistematis dari pengeboran inti yang rapat (25 50 m untuk endapan bijih; 100 250 m untuk endapan batubara); kesalahannya maksimum 20%. Cadangan tertambang (mineable reserve), yaitu cadangan terukur yang dapat ditambang secara ekonomis. Satuannya m3 atau ton. Cadangan terperoleh (recoverable reserve) adalah cadangan tertambang sesudah dikurangi kehilangan (losses) atau produksi tambang yang dapat dijual; satuannya m3 atau ton. 12. KADAR BATAS (CUT OFF GRADE) Ada 2 (dua) pengertian tentang kadar batas ini, yaitu : Kadar(kekayaan) endapan bahan galian terendah yang masih memberikan keuntungan apabila ditambang. Kadarrata-rata terendah dari endapan bahan galian yang masih memberikan keuntungan apabila ditambang. 13. KADAR BATAS PULANG POKOK (BREAK EVEN CUT OFF GRADE = BECOG) Dalamindustri pertambangan dikenal pengertian kadar batas pulang pokok (break even cut off grade = BECOG) yang dapat dinyatakan dalam rumus : 14. KADAR BATAS PROSES (PROCESS CUT OFF GRADE = PCOG)Kadar batas ini disebut kadar batas proses atau pengolahan (process cut grade = PCOG) yang diartikan sebagai kadar terendah bahan galian yang masih dapat menutupi biaya pengolahan. 15. di mana : Mine = seluruh biaya penambangan, Rp. Mill = seluruh biaya pengolahan atau pencucian Rp. G & A = (General & Administrative costs) biaya umum dan administrasi atau biaya tak langsung (overhead) SRF = seluruh biaya peleburan (smelting), pemurnian (refining) dan Pengangkutan (freight), Rp. Mill Rec. = perolehan pengolahan (mill recovery), % Smelt Rec. = Perolehan peleburan dan pemurnian (smelting & refining recovery), % Faktor = faktor konversi ; bila dari 5 ke lb dipakai angka 20; bila dari % ke kg dipakai angka 22,046. Sedangkan untuk logamlogam mulia tidak diperlukan angka konversi ; karena satuannya sudah troy oz/ton atau gr/ton. 16. KADAR BATAS INTERNAL (INTERNAL CUT OFF GRADE = ICOG) Cara menghitungnya memakai rumus BECOG, tetapi tanpa memasukan biaya penambangan, artinya biaya penambangannya dianggap nol. 17. KADAR SETARA (EQUIVALENT GRADE) Kadarsetara hanya dikenal pada endapan-endapan bijih yang mengandung lebih dari satu mineral berharga. 18. FAKTOR PENGEMBANGAN (SWELL FACTOR) Perbandinganantara volume alami (insitu) dengan volume berai (loose volume) dikenal dengan istilah faktor pengembangan / faktor pemuaian / faktor pemekaran (swell factor). Rumusnya : 19. NISBAH PENGUPASAN (STRIPPING RATIO) Nisbahpengupasan adalah perbandingan antara jumlah material penutup (overburden) yang harus dikupas terhadap jumlah bahan galian yang akan dapat ditambang. Dalam bentuk rumus untuk tambang bahan galian: 20. BESR nisbahpengupasan pulang pokok / impas (break even stripping ratio = BESR), yaitu perbandingan biaya penambangan bawah tanah dengan biaya penambangan terbuka. Dalam bentuk rumus: 21. Nisbah Pengupasan Ekonomis (Economic Stripping Ratio) 22. TUJUAN PERENCANAAN Melaksanakanpenambangan yang secara teknis sesuai dengan metode kerja yang sistematis,ramah lingkungan dan mengikuti kaidah-kaidah kesehatan dan keselamatan kerja. Mencapaisasaran produksi yang telah ditetapkan dengan efisiensi kerja yang tinggi dan ongkos produksi yang semurah mungkin. 23. RUANG LINGKUP PERENCANAAN PENENTUANBATAS AKHIR TAMBANG (ULTIMATE PIT LIMIST) PENTAHAPANKEMAJUAN PENAMBANGAN (PUSH BACK).