perencanaan dan pembuatan keputusan

32
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN Organisasi tanpa perencanaan ibarat orang yang melakukan terjun payung tanpa menggunakan parasut. Atau seperti seorang eksekutif berkata bahwa apa yang tidak direncanakan hari ini tidak akan terlaksana besok. Apabila ada orang yang menyatakan “bagaimana besok saja?” maka jangan berharap orang atau organisasi tersebut mencapai kesuksesan. Mereka yang hanya menggantungkan diri kepada harapan dan tindakan improvisasi di saat mereka menghadapi situasi di lapangan maka mereka sebenarnya adalah orang dan organisasi yang tidak mampu memaknai kehidupan secara lebih luas. Perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan. Perbedaan pelaksanaan adalah hasil tipe dan tingkat perencanaan yang berbeda pula. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial (perlu sekali), karena dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan. Oleh karena itu, untuk mencapai kesuksesan maka mereka harus membuat perencanaan dari yang global sampai rinci, sehingga mudah untuk memvisualisasikan pencapaian target di masa depan. Pembuatan rencana menjadi kompleks karena rencana kerja dan interaksi yang melibatkan antar anggota tim perlu diatur sedemikian rupa sehingga bisa saling mendukung untuk mencapai target. Manajemen adalah kebiasaan yang dilakukan secara sadar dan terus menerus membentuk organisasi formal, dan seni membuat keputusan merupakan pusat melakukan hal itu. Pembuatan keputusan mengidentifikasi dan memilih serangkaian tindakan PENGANTAR MANAJEMEN

Upload: sriwijaya-university-indonesia

Post on 24-May-2015

32.531 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

PERENCANAAN DANPEMBUATAN KEPUTUSAN

Organisasi tanpa perencanaan ibarat orang yang melakukan terjun payung tanpa menggunakan parasut. Atau seperti seorang eksekutif berkata bahwa apa yang tidak direncanakan hari ini tidak akan terlaksana besok. Apabila ada orang yang menyatakan “bagaimana besok saja?” maka jangan berharap orang atau organisasi tersebut mencapai kesuksesan. Mereka yang hanya menggantungkan diri kepada harapan dan tindakan improvisasi di saat mereka menghadapi situasi di lapangan maka mereka sebenarnya adalah orang dan organisasi yang tidak mampu memaknai kehidupan secara lebih luas.

Perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan. Perbedaan pelaksanaan adalah hasil tipe dan tingkat perencanaan yang berbeda pula. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial (perlu sekali), karena dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan.

Oleh karena itu, untuk mencapai kesuksesan maka mereka harus membuat perencanaan dari yang global sampai rinci, sehingga mudah untuk memvisualisasikan pencapaian target di masa depan. Pembuatan rencana menjadi kompleks karena rencana kerja dan interaksi yang melibatkan antar anggota tim perlu diatur sedemikian rupa sehingga bisa saling mendukung untuk mencapai target.

Manajemen adalah kebiasaan yang dilakukan secara sadar dan terus menerus membentuk organisasi formal, dan seni membuat keputusan merupakan pusat melakukan hal itu. Pembuatan keputusan mengidentifikasi dan memilih serangkaian tindakan untuk menghadapi masalah tertentu atau mengambil keuntungan dari suatu kesempatan dan merupakan bagian penting dari pekerjaan setiap manajer. Kita semua membuat keputusan, tentu saja. Apa yang membedakan praktek manajemen adalah perhatian khusus, sistematik yang diberikan manajer pada pembuatan keputusan.

Waktu dan hubungan manusia dalam membuat keputusan merupakan elemen yang penting dalam pembuatan keputusan. Pembuatan keputusan menghubungkan keadaan organisasi masa kini dengan tindakan yang akan diambil organisasi ke dalam masa depan. Pembuatan keputusan juga menggunakan masa lalu; pengalaman masa lalu (positif dan negatif) yang memainkan bagian penting dalam menentukan pilihan mana yang dilihat oleh manajer layak atau diinginkan. Jadi tujuan untuk masa depan sebagian berdasarkan pada pengalaman masa lalu.

Jadi, korelasinya membahas mengenai perencanaan yang merupakan bagian terpenting dalam fungsi-fungsi organisasi dalam membuat keputusan tidaklah cukup dengan penjelasan

PENGANTAR MANAJEMEN

Page 2: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

umum, karena ini menyangkut masa depan organisasi atau kelompok kepentingan. Berikut akan dijelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dan pemgambilan keputusan.

PERENCANAAN

A. RENCANA (PLAN)

Rencana adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.

Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time frame.

Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail. Misalnya seorang manajer menyuruh karyawannya untuk "meningkatkan profit 15%." Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai 15% itu. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan profit 15%," ia juga memberikan perintah mendetail, misalnya dengan memperluas pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain.

B. PERENCANAAN (PLANNING)

Salah satu elemen dalam organisasi atau perusahan yang sangat penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Pengelolaan SDM dari suatu perusahaan sangat mempengaruhi banyak aspek penentu keberhasilan kerja dari perusahaan tersebut. Jika SDM dapat diorganisir dengan baik, maka diharapkan perusahaan dapat menjalankan semua proses usahanya dengan baik. Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan dimasyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

Sebelum manajer mengorganisasi, mengarahkan atau mengawasi, mereka harus membuat rencana-rencana yang member tujuan dan arah organisasi. Dalam perencanaan,

Page 3: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

manajer memutuskan “apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya, dan siapa melakukannya”. Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa (Hani Handoko, 2011:77-78). Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.

Berikut beberapa defenisi perencanaan menurut para pakar didalamnya:

Robbins dan Coulter (2002)

Planning is a proces that involves defining the organization’s goals, estabilishing an overall strategy for achieving those goals, and develoving a comperensive set of plans to integrate and coordinate organizational work. Artinya, Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi

Newman

Planning is deciding in advance what is to be done. Artinya, perencanaan adalah memper-cepat apa yang ingin diselesaikan.

Allen

Planning is the determination of a course of action to achieve a desired result. Pada dasarnya yang dimaksud dengan perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan, apa (what), siapa (who), kapan (where), dimana (when), mengapa (why), dan bagaimana (how). Jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan.

Singkat kata, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain-pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

Kebutuhan akan perencanaan ada di semua tingkatan dan pada kenyataannya meningkat dimanatingkatan tersebut mempunyai dampak potensial terbesar terhadap sukses organisasi atau tingkatan manajemen atas. Manajer puncak biasanya mencurahkan sebagian besar waktu perencanaan mereka untuk rencana-rencana jangka panjang dan strategi organisasi. Manajer tingkat bawah merencanakan terutama bagi kelompok kerjanya dan untuk jangka pendek.

Perencanaan merupakan suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan; rencana harus diimplementasikan (diterapkan) dan tiap saat selama proses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap

Page 4: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

berguna. Perencanaan kembali kadang-kadang dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Oleh karena itu, perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.

Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan atau pengambilan keputusan (decision making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Yang akan dibahas pada pokok bahasan berikutnya.

C. KONSEP DASAR PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN

a. Tujuan Perencanaan

Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.

Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.

Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.

Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.

b. Fungsi Perencanaan

Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.

Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan dan kegiatan organisasi.

Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau waktu yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, di mana keputusan yang diambil belum tentu sesuai, hingga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan di kemudian hari. Beberapa fungsi lain dari perencanaan:

Page 5: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

o Perencanaan sebagai pengarah

o Perencanaan sebagai upaya untuk meminimalisasi ketidakpastian

o Perencanaan sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya

o Perencanaan sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas

c. Prinsip-Prinsip Perencanaano Kontinuitas atau berkelanjutan

o Futuristik atau berkaitan dengan masa depan

o Komprehensif atau menyeluruh dan menyangkut aspek-aspek perusahaan

o Fleksibilitas atau mudah diakomodasi dengan berbagai kondisi yang baru

o Berperan dalam mencapai tujuan (goal)

o Profesionalitas atau perencanaan tersebut harus memiliki keahlian yang tinggi

o Mempunyai time limit atau batas waktu

o Bersifat gradual atau sejalan dengan jenjang karir manajerial

d. Persyaratan Perencanaan (Planning Requirements)o Faktual atau realistis. Artinya, apa yang dirumuskan oleh perusahaan sesuai

dengan fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi tertentu yasng dihadapi perusahaan.

o Logis dan rasional. Artinya, apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal, dan

oleh sebab itu maka perencanaan tersebut bisa dijalankan.o Fleksibel. Perencanaan diharapkan mampu beradaftasi dengan perusahaan

dimasa yang akan datang, tetapi tidak berarti planning dapat kita ubah seenaknya.

o Komitmen. Komitmen dapat dibangun apabila seluruh anggota di perusahaan

beranggapan bahwa perencanaan yantg dirumuskan telah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi.

o Komprehensif. Artinya, menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek yang

terkait langsung maupun tak langsung terhadap perusahaan. Perencanaan tidak

Page 6: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

Tahap 1Menetapkan

Tujuan

Tahap 2Merumuskan

KeadaanSejkarang

Tahap 3Mengidentifi

kasikan Kemudahandan Hambat-

an

Tahap 4Mengembang

kan Serangkaian

Kegiatan

TUJUAN

hanya terkait dengan bagian yang kita jalankan, tetapi juga dengan mempertimbangkan koordinasi dan integrasi dengan bagian lain di perusahaan.

D. EMPAT  TAHAP DASAR PERENCANAAN

o Tahap 1: Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan  dimulai

dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi  atau kelompok kerja  tanpa rumusan tujuan yang jelas  organisasi  akanmenggunakan sumber daya-sumber dayanya  secara tidak efektif.

o Tahap 2: Merumuskan keadaan. Pemahaman akan sisi  perusahaan sekarang 

dari tujuan  yang hendakdicapai  atau sumber dayasumber daya  yang tersedia  untuk pencapaian tujuan adalah sangat penting,  karena  tujuan dan rencana  menyangkut  waktu yang akan datang.  Hanya setelah keadaan  perusahaan saat ini  dianalisa, rencana dapat dirumuskan  untuk menggambarkan   rencana kegiatan  lebih lanjut. Tahap  kedua ini  memerlukan informasi  terutama keungan   dan data  statistik  yang didapatkan  melalui komunikasi   dalam organisasi.

o Tahap 3: Mengidentifikasi segala kemudahan dan  hambatan. Segala kekuatan

dan kelemahan  serta kemmudahan  dan hambatan  perlu diindentifikasi kan untuk  mengukur  kemampuan  organisasi  dalam mencapai  tujuan. Oleh  karena itu perlu  diketahui  faktor-faktor lingkungan   intern dan ekstern  yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya atau  yang menimbulkan masalah.  Walaupun sulit  dilakukan,  antisipasi keadaan, masalah dan  kesempatan  sertaanacaman  yang mungkin  terjadi di waktu mendatang adalah  bagian esensi  dari proses perencanaan

o Tahap 4 : Mengembangkan  rencana atau rangkaian kegiatan  untuk  pencapaian

tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif  dalam proses  pencapaian tujuan, penilain alternatif-alternatif  tersebut  dan  pemilihan  alternatif  terbaik di antar  berbagai alternatif  yang ada.

Gambar: Empat Tahap Dasar Perencanaan

E. TIPE DAN KLASIFIKASI PERENCANAAN

a. Perencanaan Strategi:

Page 7: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

Kebutuhan jangka panjang dan menentukan komprehensif yang telah diarahkan. Menentukan tujuan untuk organisasi kegiatan apa yang hendak diambil sumber-sumber apa yang diperlukan untuk mencapainya. Tahap perencanaan strategi:

o Identifikasi tujuan dan sasaran

o Penilaian kinerja berdasar tujuan dan sasaran yang ditetapkan

o Penentuan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran

o Implementasi perencanaan strategi

o Evaluasi hasil dan perbaikan proses perencanaan strategi

Tujuan perencanaan strategi: mendapatkan keuntungan kompetitif (Competitive advantage).

Manajemen Strategi merupaka proses pengarahan usaha perencanaan strategi dan menjamin strategi tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka panjang. Tahap manajemen strategi:

o Perumusan strategi (Strategy formulation)

o Pengimplementasian strategi (Strategy implementation)

b. Perencanaan Operasional

Kebutuhan apa saja yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan perencanaan strategi untuk mencapai tujuan strategi tersebut. Lingkup perencanaan ini lebih sempit dibandingkan dengan perencanaan strategi. Perencanaan operasional yang khas :

o Perencanaan produksi (Production plans) : Perencanaan yang berhubungan

dengan metode dan teknologi yang dibutuhkan dalam pekerjaan.o Perencanaan keuangan (Financial plans) : Perencanaan yang berhubungan

dengan dana yang dibutuhkan untuk aktivitas operasionalo Perencanaan fasilitas ( Facilites plans) : Perencanaan yang berhubungan dengan

fasilitas & layaout pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung tugas.o Perencanaan pemasaran (Marketing plans) : Berhubungan dengan keperluan

penjualan dan distribusi barang /jasa.o Perencanaan sumber daya manusia (Human resource plans): Berhubungan

dengan rekruitmen, penyeleksian dan penempatan orang-orang dalam berbagai pekerjaan.

Ada dua tipe perencanaan operasional, yaitu:

o Rencana sekali pakai (Single use plan), digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu dan tidak digunakan kembali bila telah tercapai tujuannya Biasanya dilakukan untuk organisasi yang sifat kegiatannya temporal, seperti kepanitiaan.

o Rencana yang penggunaannya secara terus-menerus (standing plan), biasanya

digunakan oleh sebuah organisasi yang kegiatannya terus berkelanjutan ari waktu ke waktu. Contoh ; kebijakan, prosedur atau aturan kerja.

c. Klasifikasi Perencanaan

Page 8: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

Ada paling sedikit lima dasar pengklasifikasian rencana-rencana sebaai berikut:

o Bidang fungsional, mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan

personalia.o Tingkatan organisasional, termasuk keseluruhan organisasi atau satu-satuan

kerja organisasi. Perencanaan organisasi keseluruhan akan lebih kompleks daripada perencanaan suatu satuan kerja organisasi.

o Karekteristik-karakteristik (sifat) rencana, meliputi faktor kompleksitas,

fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif, dan kualitatif.

o Waktu, menyangkut rencana jangka pendek, menengah dan rencana jangka

panjang. Semakin lama rentangan waktu antara prediksi dan kejadian nyata, kemungkinan terjadinya kesalahan semakin besar.

o Unsur-unsur rencana, dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksanaan,

dan sebagainya.

F. ALAT BANTU DALAM PERENCANAAN

Berbagai teoritisi manajemen telah mempertimbangkan beberapa pendekatan dalam melakukan perencanaan, termasuk alat-alat analisis yang bisa membantu proses perencanaan. Diantara alat manajemen guna melakukan perencanaan adalah Bagan arus (Flow Chart), Bagan Gant (Gantt Chart) dan Jaringan PERT (PERT Network).

a. Perencanaan dengan Flow Chart

Pada dasarnya, pendekatan ini lebih seribg digunakan bagi mereka yang mendalami teknik komputer, teknik, dan sistem informasi. Flow Chart adalah model grafis yang menunjukkan model sistem yang menggambarkan kejadian yang berkesinambungan (sequencial) dan keputusan ya atau tidak.

b. Perencanaan dengan Jaringan PERT (PERT Network)

PERT adalah singkatan dari Program Evaluation and Review Technuique yang merupakan alat bantu perencanaan melalui penjadwalan dan penggambaran rencana kerja secara kroniogis dan berkelanjutan bagi pekerjaan yang sifatnya tidak rutin, berskala besar dan kompleks. Ada 4 konsep yang harus dipahami dalam PERT yaitu :

o Event atau Kejadian, adalah indikator dari ferforma pekerjaan baik sebelum

maupun sesudah pekerjaan dilakukan sekaligus juga menunjukkan apakah suatu pekerjaan lain dapat dialakukan atau sebaliknya berdasarkan indikator ini. Contoh, bagian produksi menerima bahan baku.

o Activity atau Kegiatan, adalah bagian dari berbagai pekerjaan yang sedang dalam

pengerjaan dari keseluruhan pekerjaan yang berkesinambungan.o Time atau Waktu, menunjukkan perkiraan masa pengerjaan dari keseluruhan

kegiatan sebagaimana diatur dalam PERT.o Critical Path atau indikator kritis, menunjukkan waktu kritis bagi pengerjaan

kegiatan dalam rangka path yang dapat diterima.

Page 9: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

TINGKAT MANAJEMEN PERIODE PERENCANAAN

Manajer PuncakPresiden, direktur, wakil direktur, manajer umum, kepala atau manajer divisi.

Manajer MenengahManajer fungsional, kepala departemen, manajer produk

Manajer lini-PertamaPenyedia, manajer satua, pimpinan kelompok.

Rencana-rencana jangka panjang antara 2-5 tahun atau lebih. Sebagai contoh: Apa strategi persaingan peerusahaan? Apa rencana produk baru? Berapa tingkat pertumbuhan yang akan dicapai?

Rencana-rencana jangka menengah antara beberapa bulan sampai 3 taun. Sebagai contoh: Bagaimana memperbaiki scheduling dan koordinasi? Bagaimana memanfaatkan para manajer lini pertama secara baik?

Rencana-rencana jangka pendek harian, mingguan, bulanan (dari harian sampai tahunan). Contoh: Bagaimana meng-implementasikan kebijakansanaan, penugas-an kerja dan metoda kerja baru?

G. TINGKAT MANAJEMEN DAN PERIODE PERENCANAAN

Faktor waktu mempunyai pengaruh besar terhadap perencanaan dalam tiga hal. Pertama, waktu sangat diperlukan untuk melaksanakan perencanaan efektif. Kedua, waktu sering diperlukan untuk melanjutkan setiap langkah perencanaan tanpa informasi lengkap tentang variabel-variabel dan alternatif- alternatif, karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data dan memperhitungkan semua kemungkinan. Ketiga, jumlah (atau rentangan) waktu yang dicakup dalam rencana harus dipertimbangkan.

Gambar: Perencanaan pada tingkatan manajemn dan jangka waktu yang berbeda

H. HAMBATAN-HAMBATAN PERENCANAAN EFEKTIF

Ada dua jenis hambatan pengembangan rencana-rencana efektif. Pertama adalah penolakan internal para perencana terhadap penetapan tujuan dan pembuatan rencana untuk mencapainya. Dengan kata lain, hambatan ini bersumber pada ketidaksediaan dan ketidakmampuan individu-individu perencana untuk melakukan kegiatan perencana.

Hambatan kedua, diluar perncanaan (eksternal), yaitu keengganan umum para anggota organisasi untuk menerima perencanaan dan rencana-rencana karena perubahan-perubahan yang ditimbulkannya.

Ada sejumlah alasan mengapa banyak manajer ragu-ragu atau gagal menetapkan tujuan dan membuat rencana bagi organisasi atau kelompok/satuan kerja mereka, yaitu:

o Kurang pengetahuan tentang organisasi

o Kurang pengetahuan tentang lingkungan

o Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif

Page 10: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

Kegunaan Efektivitas biaya

Efektivitasperencanaan

Ketepatan dan obyektivitas

Ruang lingkup

Akuntabilitas

Ketepatan waktu

o Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang

o Biaya

o Takut gagal

o Kurang percaya diri

o Ketidaksediaan

Berbagai cara mengatasi hambatan-hambatan. Manajer dapat mengatasi hambatan-hambatan perencanaan melalui penciptaan sistem organisasi yang memudahkan penetapan tujuan dan perencanaan, baik yang dilakukan manajer puncak maupun manajer tingkat bawah dan para karyawan bukan manajerial. Hambatan dalam diri dapat diatasi dengan memberikan berbagai bentuk bantuan secara individual.

Sedangkan untuk mengurangi atau menghilangkan penolakan terhadap suatu rencana, dapat dilakukan dengan sejumlah cara, antara lain: melibatkan para karyawan dalam proses perencanaan, mengembangkan pola perencanaan dan implementasi yang efektif, memberikan lebih banyak informasi tentang rencana-rencana dan segala konsekuensinya, serta bersikap hati-hati terhadap dampak perubahan yang diusulkanpara anggota organisasi dan meminimumkan gangguan-gangguan yang tidak perlu.

Beberapa criteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan, yaitu mencakup kegunaan, ketepatan dan obyektivitas, ruang lingkup, efektivitas biaya, akuntabilitas, dan ketepatan waktu.

Gambar: Kriteria penilaian efektivitas suatu rencana

PEMBUATAN KEPUTUSAN

Kehidupan para manajer dipenuhi dengan serangkaian pembuatan (pengambilan) keputusan-keputusan untuk investasi, menaikkan harga jual, mengambil tindakan terhadap karyawan yang sering terlambat, pemilihan gedung baru yang harus dibangun, dan masalah-masalah besar maupun kecil lainnya di mana manajer harus membuat keputusan tindakan apa yang diambil, atau paling tidak menuaskan orang lain untuk memutuskan,

A. MEMAHAMI KEPUTUSAN

Page 11: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

Keputusan pada dasarnya merupakan proses memilih satu penyelesaian dari beberapa alternatif yang ada. Keputusan yang tepat pada dasarnya yaitu keputusan yang bersifat rasional, sesuai dengan nurani, dan didukung oleh fakta-fakta yang akurat sesuai dengan nurani, dan didukung oleh fakta-fakta yang akurat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Kadangkala keputusan dapat tidak bersifart rasioanal karena faktor-faktor yang terkait dengan emosi, hubungan antar manusia, faktor

tradisi, lingkungan, dan sebagainya.

Pembuatan keputusan adalah fungsi mendasar dari manajemen, seperti halnya dengan kepemimpinan dan komunikasi. Pembuatan keputusan adalah salah satu kemampuan utama yang harus dikuasai setiap manajer. Hal ini disebabkan pembuatan keputusan sangat diperlukan pada semua tahap kegiatan administrasi dan manajemen. Misalnya saja di saat proses perencanaan berlangsung, berbagai proses pembuatan keputusan dilakukan untuk memilih alternatif dan prioritasnya. Pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan mengidentifikasi dan menganalisis masalah, mengidentifikasi kriteria keputusan, mempertimbangkan kriteria, mengembangkan alternatif, membandingkan dan mengevaluasi semua alternatif pemecahan, menilai risikonya, memilih alternatif terbaik dan mengimplementasikan keputusan. Untuk memperlancar proses pengambil keputusan tersebut kita harus mengetahui kunci pokok keberhasilan implementasi keputusan. Kunci kesuksesan tersebut adalah komitmen, penyampaian hasil keputusan berupa pengumuman, jumlah dan kualitas personalia yang akan melaksanakan keputusan, fasilitas yang mendukung pelaksanaan keputusan, waktu pelaksanaan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan keputusan.

Gambar: Kearah manakah keputusan akan kita ambil?

Apabila ada yang diputuskan berarti ada masalah yang ingin diselesaikan. Masalah pada dasarnya adalah penyimpangan atau ketidaksesuaian dari apa yang semestinya terjadi atau tercapai. Persoalan (problem) adalah sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan yang diinginkan/ diharapkan. Kita harus berusaha mencari pemecahan yang baik bagi suatu persoalan yang tepat (benar) sebab pemecahan yang terbaik bagi persoalan yang salah tak ada gunanya. Maka dari itu, dalam membuat keputusan untuk memecahkan persoalan harus bisa menemukan persoalan apa yang perlu dipecahkan/ diselesaikan.

Pembuatan keputuasan merupakan bagian kunci kegiatan manajer dalam menangani masalah. Kegiatan ini memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Pembuatan keputusan (Decision making) menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. Pembuatan

Page 12: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

keputusan dapat didefenisikan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh para manajer puncak, tetapi juga para manajer menengah dan lini pertama. Setiap jabatan seseorang dalam organisasi menyangkut berbagai derajat pembuatan keputusan, bahkan untuk pekerjaan rutin sekalipun dan dalam organisasi apapun.

Dalam pengambilan keputusan, faktor lingkungan juga berpengaruh penting dalam rangka memutuskan atau membuat keputusan. Lingkungan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang ataupun sebuah organisasi dalanm pengambilan keputusan. Secara umum informasi yang terkait dengan lingkungan dapat dibedakan menjadi 4 berdasarkan keadaannya yaitu:

o Pengambilan keputusan di saat keadaan yang pasti

Keadaan yang pasti (certainty) adalah keadaan di mana seseorang atau organisasi berhadapan dengan informasi yang lengkap mengenai suatu keadaan lingkungan yang dihadapinya, sehingga estimasi mengenai masa depan dapat dipastikan.

o Pengambilan keputusan di saat keadaan yang tidak pasti

Keadaan yang tidak pasti (uncertainty) adalah keadaan di mana seseorang atau sebuah organisasi berhadapan dengan informasi yang tidak lengkap atau sebuah organisasi tersebut idak memilikii informasi mengenai masalah yang dihadapi.

o Pengambilan keputusan pada keadaan yang mengandung resiko

Keadaan yang mengandung risiko (risk) adalah keadaan di mana seseorang atau organisasi berhadapan dengan informasi yang di miliki, namun relatif tidak lengkap jika di bandingkan dengan keadaan yang pasti. Suasana dikatakan beresiko jika informasi sempurna tak tersedia, tetapi seluruh peristiwa yang akan terjadi beserta probabilitasnya diketahui. Untuk mempelajari keputusan dalam suasana risk, pemahaman teori probabilitas amat berperan.

o Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict)

Suasana konflik muncul jika kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan berada dalam pertarungan. Satu pihak pengambil keputusan tidak hanya memikirkan pada tindakannya sendiri, tetapi juga tertarik pada tindakan pesaing.

B. TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan tertentu yang dilakukan oleh seorang aktor atau beberapa aktor berkenaan dengan suatu masalah. Tindakan para aktor kebijakan dapat berupa pengambilan keputusan yang biasanya bukan merupakan keputusan tunggal, artinya kebijakan diambil dengan cara mengambil beberapa keputusan yang saling

Page 13: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

terkait dengan masalah yang ada. Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai pemilihan alternatif terbaik dari beberapa pilihan alternatif yang tersedia. Ada beberapa teori yang paling sering digunakan dalam mengambil kebijakan/keputusan yaitu:

a. Teori Rasional Komprehensif

Barangkali teori pengambilan keputusan yang biasa digunakan dan diterima oleh banyak kalangan adalah teori rasional komprehensif yang mempunyai beberapa unsur :

o Pembuatan keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat

dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain (dapat diurutkan menurut prioritas masalah).

o Tujuan-tujuan, nilai-nilai atau sasaran yang menjadi pedoman pembuat

keputusan sangat jelas dan dapat diurutkan prioritasnya/kepentingannya.o Bermacam-macam alternatif untuk memecahkan masalah diteliti secara

saksama.o Asas biaya manfaat atau sebab-akibat digunakan untuk menentukan prioritas.

o Setiap alternatif dan implikasi yang menyertainya dipakai untuk

membandingkan dengan alternatif lain.o Pembuat keputusan akan memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan, nilai,

dan sasaran yang ditetapkan

b. Teori Inkremental

Teori ini dalam mengambil keputusan dengan cara menghindari banyak masalah yang harus dipertimbangkan dan merupakan madel yang sering ditempuh oleh pejabat-pejabat pemerintah dalam mengambail keputusan. Teori ini memiliki pokok-pokok pikiran sebagai berikut:

o Pemilihan tujuan atau sasaran dan analisis tindakan empiris yang diperlukan

untuk mencapanya merupakan hal yang saling terkait.o Pembuat keputusan dianggap hanya mempertimbangkan beberapa alternatif

yang langsung berhubungan dengan pokok masalah, dan alternatif-alternatif ini hanya dipandang berbeda secara inkremental atau marjinal.

o Setiap alternatif hanya sebagian kecil saja yang dievaluasi mengenahi sebab dan

akibatnya.o Masalah yang dihadapi oleh pembuat keputusan di redifinisikan secara teratur

dan memberikan kemungkinan untuk mempertimbangkan dan menyesuaikan tujuan dan sarana sehingga dampak dari masalah lebih dapat ditanggulangi.

o Tidak ada keputusan atau cara pemecahan masalah yang tepat bagi setiap

masalah. Sehingga keputusan yang baik terletak pada berbagai analisis yang mendasari kesepakatan guna mengambil keputusan.

o Pembuatan keputusan inkremental ini sifatnya dalah memperbaiki atau

melengkapi keputusan yang telah dibuat sebelumnya guna mendapatkan penyempurnaan.

Page 14: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

c. Teori Pengamatan Terpadu (Mixed Scaning Theory)

Beberapa kelemahan tersebut menjadi dasar konsep baru yaitu seperti yang dikemukakan oleh ahli sosiologi organisasi Aitai Etzioni yaitu pengamatan terpadu (Mixid Scaning) sebagai suatu pendektan untuk mengambil keputusan baik yang bersifat fundamental maupun inkremental. Keputusan-keputusan inkremental memberikan arahan dasar dan melapangkan jalan bagi keputusan-keputusan fundamental sesudah keputusan-keputusan itu tercapai.

Model pengamatan terpadu menurut Etzioni akan memungkinkan para pembuat keputusan menggunakan teori rasional komprehensif dan teori inkremental pada situasi yang berbeda-beda.

Model pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan model inkremental dalam proses pengambilan keputusan.

d. Metode Konservatif/Konvensional

Menurut Lend Plom anda akan dinilai konservatif bila dalam membuat keputusan, Anda merujuk pada pengalaman orang lain yang memiliki masalah yang sama.

Anda ingin menginginkan sebuah masalah berjalan apa adanya dan menghindari banyak pertentangan. Oleh karena itu anda mengikuti cara orang lain dalam hal ini dan tidak memberikan ruang bagi tumbuhnya kretivitas dalam diri anda.keputusan yang anda ambil mungkin saja cepat mengatasi msalah dan dalam beberapa kasus terbukti banyak berhasil.

Metode ini memiliki beberapa keistimewaan yang disebut dengan istilah incrementalisme, yaitu memulai sesuatu dari apa yang telah dicapai atau dirancang oleh orang lain. Akan tetapi ada jika anda memakai teori ini maka :

o Anda tidak memiliki daya cipta yang tinggi

o Anda gemar meniru orang lain dan mengekor nilai nilai lama

o Solusi yang terbatas dan strategi kebijakan yang satu arah bertumpu pada

kebiasaan masa lalu, tidak memberikan ruang kreativitas untuk melahirkan pemikiran pemikiraan baru

o Ketergantungan kepada masa lalu mengikat ruang gerak kreatifitas

o Perkembngan ilmu manajemen baru menawarkan metode metode baru dalam

membuat keputusan keputusan yang efektif.

e. Metode Rasional

Pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan ini tidak hanya semata-mata menerima suatu cara oleh karena cara itu di waktu yang lampau telah dipakai dengan hasil baik, melainkan menetapkan dengan seksama persoalan-persoalan yang dihadapi, membuat suatu patokan sebagai pegangan untuk bekerja, mengumpulkan bahan-bahan untuk mencapai cara pemecahan sementara, dan memeriksa kembali cara pemecahan tersebut. Dengan demikian, pembuatan keputusan berdasarkan ilmu pengetahuan (ilmiah) itu adalah suatu cara yang berupa pemeriksaan dan analisis yang logis, yang membawa kepada suatu rencana yang efektif.

Page 15: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

Metode pemecahan masalah ini disebut oleh Dr. Alawiat sebagai contoh yang baik.metode ini berdasarkan prilaku seorang ekonom yang secara detail mengumpulkan data, mendiagnosis masalah,menilai berbagai kemungkinan, kemudian memilih alternatif yang paling logis.prinsip seseorang dalam mengambil keputusan adalah mencari solusi yang terbaik dan paling ideal.denagan demikian anda akan menjadi seseorang yang yang pragmatis dan realistis.

f. Metode  Pemograman Linier

Terdiri atas dasar 2 kata, yaitu linier yang mempunyai arti bahwa fungsi matematik yang digunakan dalam  model adalah fungsi linier, dan yang kedua programming, kata ini tidak ada hubunganya dengan program komputer. Dengan demikian, secara harfiah linier programming dapat diartikan sebagai teknik perencanaan guna pengambilan keputusan dengan menggunakan fungsi matematika yang berbentuk model linier. Oleh karena itu dalam penerapanya, linier programming memiliki perencanaan kegiatan kegiatan untuk mencapai hasil yang optimal dengan mempertimbangkan alternatif-alternatif.

Dengan demikian maka definisi dari linier programming adalah sesuatu modal matematik atau teknik matematik yang digunakan untuk mencari cara terbaik dalam mengendalikan sumber daya  yang terbatas pada kegiatan kegiatan yang saling berkompetensi dengan menggunakan model linier.

Perkembangan ilmu ini  bermula ketika PD II, angkatan perang Inggris dan Amerika Serikat dihadapkan pada maslah yang kompleks, yaitu mengalokasikan sumber daya tentara dan perlengkapan yang terbatas untuk berbagai kegiatan operasi perang yang luar biasa besar skalanya. Kunci sukses kedua angkatan tersebut  adalah keberhasilan mereka dalam proses pengambilan keputusan  yang tepat untuk mengirim jumlah pasukan beserta logistiknya ke berbagai tempat yang membutuhkan. Keputuan tersebut ternyata bersumber pada suatu tim yang terdiri dari pada ilmuwan yang melakukan penelitian.

g. Metode Pemograman Integrer

Dalam kehidupan sehari hari  sangat banyak pengambil keputusan yang membutuhkan solusi optimal yang berbentuk bilangan. Industriawan pesawat mempertanyakan “Berapa pesawat yang harus diproduksi tahun ini?”, pengusaha akan bertanya “Berapa jumlah karyawan yang harus diterima berdasarkan tambahan investasi?”, atau developer yang menanyakan, ”Berapa gedung  yang harus dibangun tahun ini?” Mungkinkah manajer yang ditanya akan menjawab 2 setengah atau 6 setengah, tentu tidak mungkin.

Contoh kasusnya seperti ini : suatu perusahaan otomotif memproduksi dua jenis mobil, yaitu truk dan bus. Keuntungan perunit truk adalah Rp. 10 juta, sedangkan bus adalah 50 juta. Untuk memproduksi 1 unit truk diperlukan biaya Rp. 10 juta dan bus untuk bus Rp. 100 juta.modal yang tersedia hanya Rp. 200 juta.dengan alasan pemasaran, truk tidak bisa dijual lebih dari 2 unit perbulan. Bagaimana strategi produk perusahaan tersebut agar  keuntungan yang diraihnya sebesar mungkin.

h. Metode Peramalan

Kita sering menjumpai atau mendengar kata peramalan dan tiruannya, misalnya ramalan cuaca, ramalan pertumbuhan ekonomi, ramalan situasi pilotik bahkan ramalan nasib.

Page 16: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

Semua kata peramalan yang disebutkan tadi mempunyai kesamaan dalam melihatatau memprediksi suatu kejadian dimasa mendatang, tapi caranya tidak perlu sama. Cara meramal pertumbuhan ekonomi tentu berbeda dengan cara meramal nasib yang dilakukn oleh para astrologi maupun paranormal.

Pada diskusi ini peramalan (forecasting) didefinisikan sebagai alat atau teknik untuk memprediksi atau memperkirakan suatu nilai pada masa yang akan datang  dengan memperhatikan data atau informasi yang relevan, baik data masa lalu maupun data saat ini, sudah barang tentu pelamaran yang dipelajari disini bukanlah suatu peramalan yang menggunakan teknik yang dipakai oleh paranormal, melainkan suatu peramalan yang menggunakan suatu kerangka kerja atau teknik kuantitatif  yang baku dan kaidah-kaidah yang dapat dijelaskan secara matematik maupun statistik.

Teknik ini sangat berguna untuk melihat gambaran gambaran tentang masa depan sehingga kita dapat mengantisipasinya dengan baik apa yang akan terjadi, misalnya sebuah perusahaan pembuat printer komputer dapat memberikan berapa permintaan printer laser, misalnya di bulan-bulan mendatang  perusahaan tersebut dapat memperkirakan dengan baik berapa besarnya produksi printer tersebut saat ini. Akibatnya perusahaan tersebut bisa tepat dalam mengambil keputusan untuk memproduksi printer tersebut.

C. TIPE-TIPE KEPUTUSAN

Keputusan yang dibuat setiap manajer akan berbeda-beda, sesuai dengan perbedaan kondisi dan situasi yang dihadapi. Tipe-tipe keputusan yang dibuat dedapat diklasifikasikan berdasarkan sistem yang dikemukakan oleh Simon, antara lain:

a. Keputusan yang diprogram, yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan aturan atau prosedur. Contohnya keputusan masa lamanya cuti karyawan.

b. Keputusan yang tidak diprogram, yaitu keputusan yang berkenaan dengan masalah-masalah baru, khas atau khusus. Dalam menangani tipe keputusan ini, manager biasanya cenderung menggunakan judgement, intuisi dan kreativitas.

Gaya pembuatan keputusan yang di kemukakan Vroom Yetton adalah:

o Manajer membuat keputusan sendiri dangan menggunakan informasi yang

tersedia.o Manajer mendapat informasi yang diperlukan dari para bawahan dan kemudian

menentukan keputusan yang sesuai.o Manajer membicarakan masalah dengan para bawahan secara individual dan

mendapatkan gagasan-gagasan, saran-saran tanpa mengikut sertakan individu para bawahan sebagai suatu kelompok.

o Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu

kelompok dan mengumpulkan gagasan-gagasan,saran-saran dalam suatu pertemuan kelompok.

o Manajer membicarakan situasi keputusan.

Stamatis (1996) mengemukakan model pengambilan keputusan yang terdiri atas enam tahap, yakni mengidentifikasi dan menentukan masalah, menyusun alternatif pemecahan

Page 17: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

masalah, mengevaluasi alternatif pemecahan masalah, membuat keputusan, mengimplementasikan keputusan dan menindaklanjutinya untuk mengevaluasi keputusan tersebut. Sedangkan Robbins (1991) mengidentifikasi tiga model pengambilan keputusan, yaitu:

o Optimizing decision-making model yakni pengambilan keputusan yang

menjelaskan bagaimana setiap individu harus berprilaku dalam rangka memaksimumkan hasil yang ingin dicapai.

o Satisfacting model, yakni pengambil keputusan memilih solusi pertama yang

dipandang cukup baik, memuaskan dan memadai.o Implicit favourite model, yakni masing-masing individu menyederhanakan

proses dalam memecahkan masalah yang kompleks.o Keputusan dapat diambil dengan meenggunakan metode kuantitatif

(perhitungan-statistik) Untuk mengantisipasi dan memperkirakanya. Proses pembuatan keputusan yang efektif:

Pemahaman dan perumusan masalah Pengumpulan dan analisa data yang relevan Pengembangan alternatif-alternatif Evaluasi alternatif-alternatif Pemilihan alternatif terbaik Implementasi keputusan Evaluasi hasil-hasil

D. PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN

Banyak manajer yang harus membuat keputusan denga metoda-metoda pembuatan keputusan informal untuk memberikan pedoman bagi mereka. Sebagai contoh, manajer dapat menggantungkan pada tradisi dan membuat keputusan sama seperti yang dibuat untuk masalah atau kesempatan serupa di waktu lalu. Mereka juga dapat menarik wewenangnya dan membuat keputusan berdasarkan nasehat dari seorang ahli atau manajer atasannya. Akhirnya mereka dapat menggunakan pemikiran yang disebut a priori, yaitu mereka membuat anggapan bahwa penyelesaian masalah yang paling logic dan jelas adalah yang paling benar.

Adapun langkah-langkah dalam proses pembuatan keputusan bagi manajer adalah sebagai berikut.

a. Pemahaman dan perumusan masalah. Bila manajer ingin memperbaiki situasi, mereka harus pertama-tama menemukan apa masalah sebenarnya, dan menentukan bagian-bagian masalah yang mereka harus oecahkan serta bagian-bagian mana yang harus mereka pecahkan.

b. Pengumpulan dan analisa data yang relevan. Setelah manajer menentukan dan merumuskan masalah, mereka harus mulai memutuskan langkah-langkah selanjutnya. Menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat.

c. Pengembangan alternatif-alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternative keputusan pertama yang fleksibel sering menghindarkan manajer dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah mereka. Pengembangan sejumlah alternative

Page 18: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

memungkinkan manajer menolak kecenderungan untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian keputusan yang efektif.

d. Evaluasi alternatif-alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternative, mereka harus mengevaluasinya untuk menilai efektivitas setiap alternative.

e. Pemilihan aternatif terbaik. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informs yang tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer. Pilihan alternatif terbaik juga sering merupakan suatu kompromi diantara berbagai faktor yang telah dipertimbangkan.

f. Implementasi keputusan. Para manajer harus membuat rencana-rencana untuk mengatasi berbagai persyaratan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan.

g. Evaluasi hasil-hasil keputusan. Implementasi keputusan harus dimonitor terus menerus. Manajer harus mengevaluasi apakah implemenetasi dilakukan denga lancer dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan adalah suatu proses yang bersifat kontinu bagi manajer dan merupakan tantangan yang harus dihadapinya.

Berikut alternatif lain dalam proses pengambilan keputusan bagi seorang manajer:

a. Rumuskan persoalan keputusan

Persoalan (problem) adalah sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan yang diinginkan/ diharapkan. Kita harus berusaha mencari pemecahan yang baik bagi suatu persoalan yang tepat (benar) sebab pemecahan yang terbaik bagi persoalan yang salah tak ada gunanya. Maka dari itu, dalam membuat keputusan untuk memecahkan persoalan harus bisa menemukan persoalan apa yang perlu dipecahkan/ diselesaikan.

b. Kumpulkan informasi yang relevan

Memecahkan persoalan berarti suatu keputusan atau tindakan untuk menghilangkan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya persoalan tersebut. Perlu dikumpulkan data atau informasi yang relevan artinya faktor-faktor yang mungkin terjadi penyebab timbulnya persoalan tersebut.

c. Cari alternatif tindakan

Memutuskan berati memilih salah satu dari beberapa alternatif tindakan yang tersedia berdasarkan kriteria tertentu. Singkatnya, buatlah alternatif tindakan yang fisibel sebanyak mungkin.

d. Analisis alternatif yang fisibel (Terlaksana)

Page 19: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

Setiap alternatif harus dianalisis, harus dievaluasi baik berdasarkan suatu kriteria tertentu atau prioritas. Hasil analis memudahkan pengambil keputusan di dalam memilih alternatif yang baik.

e. Memilih alternatif terbaik

Di dalam pengambilan keputusan, pengambil keputusan harus memilih salah satu alternatif di antara banyak alternatif. Pemilihan dapat dilakukan berdasarkan pada kriteria tertentu, kompromi, atau tekanan. Memang harus diakui ada hasil keputusan yang memuaskan semua pihak tetapi ada juga yang merugikan pihak lain.

f. Laksanakan keputusan dan evaluasi hasilnya

Pengambilan keputusan berarti mengambil tindakan tertentu (taking certain action). Pelaksanaan suatu rencana tindakan, merupakan tahap akhir dari proses pengambilan keputusan. Perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan yang telah diambil. Evaluasi sangat berguna untuk memperbaiki suatu keputusan untuk mengubah tujuan semula karena terjadi perubahan.

Ilmu manajemen memungkinkan manajer memanfaatkan pendekatan ilmiah atau analisis di dalam pemecahan persoalana atau pengambilan keputusan. Ilmu manajemen memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap diterimanya manajemen berorientasi pada tujuan yang dikenal dengan management by objectives atau purpose oriented management. Peranan ilmu manajemen dalam pengambilan keputusan disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :

o Teknologi yang digunakan oleh suatu organisasi yang semakin lama semakin

canggih.o Makin berkurangnya persediaan energi dan material kritis lainnya, sehingga

perlu dikelola secara efisien dan efektifo Persoalan manajemen sangat kompleks, yang mencakup banyak faktor

(produksi, pengendalian mutu, distribusi dan sebagainya) dan sangat penting.Persoalan yang dihadapi manajemen sering kali baru sama sekali sehingga tak ada hubungannya sama sekali dengan pengalaman yang sebelumnya.Penekanan pada perencanaan dan pencapaian tujuan jangka panjang (longranges objectives) memerlukan pengambilan keputusan dengan data hasil ramalan. Bagi suatu perusahaan, ramalan penjualan (sales forecast) sangat penting untuk dasar perencanaan produksi, bahan mentah, tenaga kerja, dan biaya. Hal ini untuk menghindari terjadinya over production atau under production. Berbagai metode amalan kuantitatif telah dikembangkan.

o Hasil keputusan yang dibuat harus optimal dengan memperhatikan kendala yang

ada. Di dalam praktir data/ informasi yang menunjukan pembatasan itu tak diketahui dengan berbagai alasan tentunya (data tak tersedia, biaya pengumpulan terlalu mahal) sehingga tidak semua kendala tercantum di dalam model matematika yang akan dipergunakan untuk membuat keputusan dalam rangka memecahkan persoalan.

Page 20: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

Kebaikan Kelemahan

Dalam pengembangan tujuan, kelompok memberikan jumlah pengetahuan yang lebih besar.Dalam pengembangan alternatif, usaha-usaha individual para anggota kelompok dapat memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai bidang fungsional organisasi.Dalam penilaian alternatif, kelompok mempunyai kerangka pandangan yang lebih lebar.Dalam penilaian alternatif, kelompok lebih dapat menerima risiko disbanding pembuatan keputusan individual.Karena berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, para anggota kelompok secara individual lebih termotivasi untuk melaksanakan keputusan.Kreatuvitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antar individu dengan berbagai pendangan yang berbeda.

Implementasi suatu keputusan, apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, harus diselesaikan oleh para manajer secara individual. Karena kelompok tidak diberikan tanggung jawab, keputusan-keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi dimana tidak seorang pun merasa bertanggung jawab dan saling melempar tanggung jawab.Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangat memakan biaya.Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efisien bila keputusan harus dibuat denga cepat.Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.Bila atasan terlibat, atau bila salah satu anggota mempunyai kepribadian dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan kelompok.

o Dalam kenyataanya, manajer sewaktu membuat keputusan tidak hanya

didasarkan atas pemecahan yang diperoleh dari model ilmu manajemen (misal linear programming), akan tetapi juga didasarkan pada pertimbangan lain seperti: intuisi, pertimbangan politik atau mungkin tekanan dari pihak lain.

E. KEBAIKAN DAN KELEMAHAN PEMBUATAN KEPUTUSAN

KORELASI ANTARA PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN

Perencanaan adalah proses awal dari pembuatan keputusan, sedangkan pembuatan keputusan adalah bagian kunci dari kegiatan manajemen, khususnya manajer. Kegiatan ini memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi pelaksanaan.

Page 21: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan yang sangat penting dan jangka panjang yang dapat dibuat oleh manajer. Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan dicapai, sumber daya yang akan digunakan, dan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses perencanaan itu melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan keputusan. Kualitas keputusan-keputusan manajer akan menentukan efektivitas rencana yang disusun.

DAFTAR PUSTAKA

Stoner, James, dkk. 1996. Manajemen. Jakarta: PT Prenhallindo

Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Page 22: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan

Anonim. 2013. Manajemen tentang Perencanaan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-manajemen-tentang-perencanaan.html)

Anonim. 2013. Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://manajemen-yunilda.blogspot.com/2011/06/fungsi-perenca-naan-dan-pengambilan.html)

Anonim. 2013. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://firman-sari.blogspot.com/2010/09/perencanaan-dan-pengambilan-keputusan.html)

Anonim. 2013. Perencanaan dan Pembuatan Keputusan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://akholilashari.blogspot.com/2011/04/proses-perencanaan-dan-pembuat-an.html)

Anonim. 2013. Perencanaan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://id.wiki-pedia.org/wiki/Perencanaan)

Anonim. 2013. Perencanaan dalam Manajemen. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://aguzprastyo.wordpress.com/2011/10/23/perancanaan-dalam-management/)

Anonim. 2013. Pengambilan Keputusan dalam Manajemen. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://satriabajahikam.blogspot.com/2012/02/pengambilan-keputusan-da-lam-manajemen.html)

Anonim. 2013. Pengambilan Keputusan dalam Manajemen. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://agrimaniax.blogspot.com/2010/05/pengambilan-keputusan-dalam-manajemen_24.html)

Anonim. 2013. Pengambilan Keputusan dalam Manajemen. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://kelompok1pengantarmanajemenkelasi.blog.perbanas.ac.id/2011/04/-07/bab-8-pengambilan-keputusan-dalam-manajemen/)

Anonim. 2013. Langkah-Langkah dalam Pengambilan Keputusan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://megasuryonop.blogspot.com/2012/04/langkah-langkah-dalam-pengambilan.html)

Anonim. 2013. Tahapan Proses Pengambilan Keputusan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://fransiscarindri.blogspot.com/2012/07/tahapan-proses-pengambilan-kepu-tusan.html)

Anonim. 2013. Proses Pengambilan Keputusan. Diakses pada tanggal 4 Maret 2013 dalam (http://satriasayangpapa.blogspot.com/2012/10/proses-pengambilan-keputusan-dalam.-html)