perdarahan akibat trauma pada rongga mulut

2
Perdarahan Akibat Trauma pada Rongga Mulut Cedera pada rongga mulut, dapat terjadi pada struktur gigi, jaringan lunak, dan tulang, biasanya disebabkan karena trauma. Hal ini sering terjadi pada usia 12 tahun dan jarang terjadi pada usia 30 tahun. Anamnesis penting dilakukan untuk mengetahui kapan, dimana, dan bagaimana cedera tersebut dapat muncul dan juga mengetahui kesehatan umum pasien untuk menentukan pengobatan selanjutnya. Pemeriksaan ekstraoral dan intraoral dilakukan untuk mendapatkan pemeriksaan yg sistematis. Klasifikasi Traumatic Dental Injuries 1. Cedera pada jaringan keras gigi dan pulpa 2. Cedera pada jaringan lunak atau jaringan periodontal Cedera pada jaringan keras gigi dan pulpa dapat diakibatkan karena kecelakan. Pada saat terjadinya trauma ini menyebabkan perdarahan pada rongga mulut. Berikut adalah kategori trauma pada gigi yang menyebabkan perdarahan. 1. Fraktur pada gigi Fraktur pada gigi dapat berupa fraktur mahkota tanpa mengenai pulpa, fraktur mahkota mengenai pulpa, fraktur mahkota-akar tanpa mengenai pulpa, fraktur mahkota-akar mengenai pulpa, dan fraktur akar. Penanganan pada kasus fraktur disesuaikan dengan jenis fraktur yang terjadi. Namun jika fraktur pada gigi dan masih terdapat fragmen gigi dapat dilakukan fragment bonded. 2. Subluksasi Subluksasi adalah trauma terhadap jaringan pendukung gigi disertai dengan longgarnya ligament periodontal. Terdapata perdarahan pada margin gusi. Penatalaksanaannya digunakan spilinting untuk mengembalikan stabilitas gigi, digunakan selama 2 minggu atau lebih. 3. Luksasi Lateral Luksasi lateral merupakan trauma pada gigi dan jaringan pendukungnya dengan disertai adanya perubahan pada posisi gigi. Penatalaksanaan pada kasus ini ialah dilakukannya reposisi gigi sehingga gigi kembali ke posisi awal dan dilakukan splinting agar stabilitas gigi kembali.

Upload: zahranff

Post on 06-Dec-2015

270 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

l

TRANSCRIPT

Page 1: Perdarahan Akibat Trauma Pada Rongga Mulut

Perdarahan Akibat Trauma pada Rongga Mulut

Cedera pada rongga mulut, dapat terjadi pada struktur gigi, jaringan lunak, dan tulang, biasanya disebabkan karena trauma. Hal ini sering terjadi pada usia 12 tahun dan jarang terjadi pada usia 30 tahun. Anamnesis penting dilakukan untuk mengetahui kapan, dimana, dan bagaimana cedera tersebut dapat muncul dan juga mengetahui kesehatan umum pasien untuk menentukan pengobatan selanjutnya. Pemeriksaan ekstraoral dan intraoral dilakukan untuk mendapatkan pemeriksaan yg sistematis.

Klasifikasi Traumatic Dental Injuries1. Cedera pada jaringan keras gigi dan pulpa2. Cedera pada jaringan lunak atau jaringan periodontal

Cedera pada jaringan keras gigi dan pulpa dapat diakibatkan karena kecelakan. Pada saat terjadinya trauma ini menyebabkan perdarahan pada rongga mulut. Berikut adalah kategori trauma pada gigi yang menyebabkan perdarahan.

1. Fraktur pada gigi

Fraktur pada gigi dapat berupa fraktur mahkota tanpa mengenai pulpa, fraktur mahkota mengenai pulpa, fraktur mahkota-akar tanpa mengenai pulpa, fraktur mahkota-akar mengenai pulpa, dan fraktur akar.

Penanganan pada kasus fraktur disesuaikan dengan jenis fraktur yang terjadi. Namun jika fraktur pada gigi dan masih terdapat fragmen gigi dapat dilakukan fragment bonded.

2. Subluksasi

Subluksasi adalah trauma terhadap jaringan pendukung gigi disertai dengan longgarnya ligament periodontal. Terdapata perdarahan pada margin gusi. Penatalaksanaannya digunakan spilinting untuk mengembalikan stabilitas gigi, digunakan selama 2 minggu atau lebih.

3. Luksasi Lateral

Luksasi lateral merupakan trauma pada gigi dan jaringan pendukungnya dengan disertai adanya perubahan pada posisi gigi. Penatalaksanaan pada kasus ini ialah dilakukannya reposisi gigi sehingga gigi kembali ke posisi awal dan dilakukan splinting agar stabilitas gigi kembali.

4. Ekstrusi

Ekstrusi gigi adalah kondisi gigi yang keluar sebagian dari soketnya ditandai dengan adanya kegoyangan pada gigi. Penatalaksanaannya dengan reposisi dan splinting.

5. Avulsi

Avulsi adalah lepasnya gigi dari soketnya secara keseluruhan. Kasus avulsi pada gigi permanen dapat dilakukan replantasi. Replantasi gigi pada kasus avulsi sangat bergantung pada lamanya gigi di luar soket, media penyimpanan gigi selama diluar soket, dan tahap perkembangan gigi (apeks menutup/tidak).

Tahapan replantasi gigi avulsi adalaah persiapan gigi dengan memastikan gigi bersih atau membersihkan gigi dengan saline dan menghindari bagian permukaan akar gigi tersentuh, selanjutnya dilakukan persiapan pada soket gigi, lalu dilakukan replantasi dan splinting digunakan untuk mengembalikan stabilisasi gigi,