perda6thn1999
TRANSCRIPT
PERATURAN DAERAH KHUSUS 6
DAERAH JAKARTA
IBUKOTA TAHUN
NOMOR
1999
TENTANG
RENCANA TATA DAERAH KHUSUS
RUANG W I L A Y A H IBUKOTA JAKARTA
DAFTAR
ISI
BAB BABU
I
KETENTUAN RUANG ASAS, Bagian Bagian
UMUM
LINGKUP VISI DAN MISI, Asas Visi, I 2 DAN Visi Misi dan dan Misi Tujuan P e m b a n g u n a n DKI Ruang TATA Ruang 14 Tata Tata Ruang Ruang Propinsi 15 15 16 RUANG Jakarta SERTA TUJUAN 12 12 n
B A B III
Pertama Kedua Paragraf Paragraf
Tujuan
Penataan
BAB
IV
KEBIJAKAN Bagian Bagian Bagian Pertama Kedua Ketiga Paragraf Paragraf
STRATEGI Kebijakan Wilayah Strategi
PENGEMBANGAN Pengembangan Pengembangan Tala
Pengembangan Pengembangan Stratey;i
I 2
Strategi Misi dan
Pengembangan
Tata R u a n a
Kotamadya BAB V STRUKTUR Bagian DAN POLA Struktur Umum Persebaran Kawasan Kawasan Kawasan Sistem Sistem Penduduk Hijau Permukiman Ekonomi Pusat Prospektif PEMANFAATAN Pemanfaatan RUANG Wilayah Propinsi 19 19 20 20 2i 22 23 25 31 Tata Ruang Wilayah Katamaciya 32 Penduduk Kawasan Kawasan Kawasan Hijau Pennukiman Bangunan 32 33 36 40
Pertama Paragraf Paragraf Paragraf Paragraf Paragraf Paragraf Paragraf Paragraf I 2 3 4 5 6 7 8
Ruang
Kegiatan Wilayah
Prasarana Ruang Struktur
Intensitas Rencana
Bagian
Kedua Paragraf Paragraf Paragraf Paragraf Paragraf I 2 3 4 5
Umum Persebaran Rencana Rencana Rencana Umum
Pengembangan Pengembangan Pengembangan
Paragraf
6
Rencana
Pengembangan
Kawasan
Industri
oan
45
Pergudangan Paragraf 7 Rencana Pengembangan Sistem Pusat Kegictan 47
Kotamadya Bagian Ketiga Paragraf Paragraf Paragraf Paragraf I 2 3 4 Pola Umum Arahan Arahan Arahan Pengelolaan Pemanfaatan Pemanfaatan Kawasan Hijau Lindung Hijau Binaan Pemanfaatan Ruang Wilayah Propinsi59 J9
Ruang Kawasan Ruang Kawasan
60 61
Peuinuknlian
Paragraf Paragraf
5 6
Arahan Arahan Kegiatan
Pemanfaatan Pemanfaatan
Ruang Ruang
Ekonomi Kawasan
Prospektif Pusat
62 63
Paragraf Paragraf Paragraf
7 8 9
Arahan Arahan Arahan Laut, Bawah
Pengembangan Pengembangan Kebijakan Tata Guna Tata
Sistem
Prasarana
Wilayah
63 68 69
Kawasan G u n a Air, dan
Prioritas Tata Guna Guna Ruang
Udara,
Tata
Tanah Ruang Wilay-ah Kotamadya 73 Kawasan Ruang Ruang Ruang Hijau Lindung Hijau Binaan 73 74 77 KDB 78
Bagian
Keempat Paragraf Paragraf Paragraf Paragraf Paragraf 1 2 3 4 5
Pemanfaatan Umum Pengelolaan Pemanfaatan Pemanfaatan Pemanfaatan Rendah
Kawasan Kawasan Kawasan
Permukiman Permukiman
Paragraf Paragraf
6 7
Pemanfaatan Pemanfaatan Rendah
Ruang Ruang
Kawasan Kawasan
Bangunan Bangunan
Umum Umum
79 80
Paragraf Paragraf
8 9
Pemanfaatan Pemanfaatan Pergudangan
Ruajig Ruang
Kawasan Kawasan
Campuran Industri dan
81 82
Paragraf Paragraf Paragraf BAB VI
10 11 12
Pemanfaatan Ruang Pengembangan Pengembangan
Sistem
Pusat Kegiatan
83 85 96
Sistem
Prasarana Wilayah Prioritas
Kawasan
PENGENDALIAN Bagian Bagian Bagian Bagian Pertama Kedua Ketiga Keempat
PEMANFAATAN Pedoman Pengawasan Penertiban Pengendalian Pemanfaatan Pemanfaatan
RUANG 98 Ruang Ruang Perizinan MASYARAKAT 99 100 101 Masyarakat Dalam 102 98 99 99
Pendayagunaan DAN
Mekanisme SERTA
BAB
Vll
HAK, Bagian Bagian Bagian Bagian
KEWAJIBAN Pertama Kedua Ketiga Keempat Hak
PERAN Masyarakat
Kewajiban Peran Tata Penataan Serta Cara
Masyarakat Masyarakat Peran Ruang Peran Serta Masyarakat Serta
Bagian BAB BAB BAB BAB BAB BAB Vlll IX X XI XII XIII SANKSI
Kelima
Pemberday>aan
103 104
KETENTUAN PENYIDIKAN KETENTUAN KETENTUAN KETENTUAN
PIDANA
104 105
LAIN-LAIN PERALIHAN PENUTUP
105 107 107
LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTATAHUN : 1999 NOMOR : 23
PERATURAN
DAERAH
DAERAH 6
KHUSUS
IBUKOTA
JAKARTA
NOMOR
TAHUN
1999
TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYA H JAKARTA DENGAN GUBERNUR Menimbang a. RAHMAT TUHAN YANG MAHA IBUKOTA ESA JAKARTA di Daerah wilayah berhasil Khusus secara guna, DAERAH KHUSUS IBUKOT A
KEPALA bahwa ibukota serasi,
DAERAH untuk
KHUSUS
mengarahkan dengan
pembangunan
Jakarta selaras, dan
memanfaatkan berdaya dalam
mang guna, rangka
seimbang, berkelanjutan
berbudaya kesejahteraan keamanan, b. bahwa antar Ruang bagi secara usaha ; c. bahwa 1992 Nomor mang Tata
meniagkatkan pertahanan ;
masyarakat disusun
yang Rencana
berkeadilan Tata R u a n g
dam
perlu
Wilayah
dalam sektor, semua Wilayah bersama
rangka daerah,
mewujudkan dan arahan secara
keterpaduan maka yang dalam terpadu
pembangunan Rencana Tata mang
masyarakat,
merupakan oleh
pemanfaatan
kepentingan
dilak:sanakan d a n / a t a u ^ dunia
Pemerintah,
masyarakat,
dengan tentang 47 maka
berlakunya Penataan 1997 strategi nasional
Undang-Undang Ruang dan arahan Rencana dijabarkan
Nomor Tata ke
24
Tahun
Peraturan kebijakan
Pernermtah pemanfaatan ;
Tahun
tentang dan perlu
Ruan^ Wilayah dalam Rencana
Nasional,
wilayah
Ruang Wilayah
Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
LD T a h u n
1999 N o . 2 3
2
d.
bahwa Jakarta Daerah
Rencana
Umum
Tata
Ruang
Daerah dalam 5
Khusus
Ibukota Daerah perlu dan
sebagaimana Khusus Ibukota
ditetapkan Jakarta
Peraturan Tahun 1984
Nomor
disesuaikan rujukan baru e. bahwa huruf
dengan
tingkat
perkembangan ;
masyarakat
dari t i n g k a t n a s i o n a l d e n g a n hal menetapkan Khusus
sehubungan d, perlu Daerah
tersebut pada Rencana Tata
huruf a, Ruang dengan
b,
c
dan
Wilayah Peraturan
Propinsi Daerah.
Ibukota
Jakarta
Mengingat
1-.
Undang-Undang Dasar Nomor
Nomor
5
Tahun
1960
tentang
Peraturan 1960
Pokok-pokok 104,
Agraria
(Lembaran Negara 1967
Negara
Tahun
Tambahan Nomor
Lembaran 5 Tahun
Nomor 2043); tentang Negara KetentuanTahun 1967
2.
Undang-Undang Ketentuan Nomor 8, Pokok
Kehutanan
(Lembaran
Tambahan
Lembaran Negara Nomor 2823); 11 Tahun 1974 ; Tahun 1980 ; 1982 tentang Negara Ketentuan(Lembaran Negara Undang1988 1980 tentang 83, Jalan 1974 Nomor tentang 65, Pengairan Tambahan
3.
Undang-Undang (Lembaran
Nomor
Negara
Tahim 3046) 13
Lembaran Negara Nomor 4. Undang-Undang (Lembaran Nomor
Negara
Tahun
Nomor
Tambahan
L e m b a r a n N e g a r a N o m o r 3 1 86) 5. Undang-Undang ketentuan Negara Nomor Pokok Nomor 20
Tahun
Pertahanan Nomor
Keamanan 5 1, telah
Tahun 3234),
1982
Tambahan dimbah
Lembaran dengan
sebagaimana 1 Tahun
Undang Nomor N o m o r 3, 6.
1988
( L e m b a r a n Negara Tahun ;
Tambahan
L e m b a r a n N e g a r a N o m o r 3368) 16 Tahun 1990 ; 1990 Tambahan tentang 1985 tentang 75,
Undang-Undang Nomor (Lembaran Negara Lembaran Negara Nomor
Rumah
Susun
Tahun 3318) 5 Hayati Nomor
Nomor
Tambahan
7.
Undang-Undang Sumber Negara Nomor Daya Tahun 3419);
Nomor Alam 1990
Tahun dan 49,
Konservasi (Lembaran Negara
Ekosistemnya
Lembaran
8.
Undang-Undang Nomor (Lembaran Negara Lembaran Negara Nomor
9
Tahun 3427) ;
1990
tentang
Kepariwisataan 78, Tambahan
Tahun
1990
Nomor
LDTah^.-
1999 N o . 2 3
3
9.
Undang-Undang Pemerintahan Indonesia Tambahan
Nomor Daerah
11 Khusus
Tahun
1990
teniang Negara 1990 ;
Susunan Republik
Ibukota Tahun 3430)
Jakarta
(Lembaran
Negara
Nomor
84.
Lembaran
Negara Nomor Tahun Negara
10. U n d a n g - U n d a n g N o m o r 4 Permukiman Tambahan (Lembaran
1992
tentang 1992 ;
Penamahan Nomor
dan 23,
Tahun 3469) 1992 1992
Lembaran
Negara Nomor 5 Tahun Tahun ; 10 dan
11. U n d a n g - U n d a n g Budaya
Nomor
tentang Nomor
Benda 27,
Cagar
(Lembaran Negara
Tambahan
Lembaran Negara Nomor 12. U n d a n g - U n d a n g Perkembangan Sejahtera Tambahan Nomor
3469)
Tahun
1992
tentang Keluarga 35,
Kependudukan Negara
Pembanguaan 1992 ; tentang Tahun 3480); tentang 98, 34Q3); tentang 115,
(Lembaran Lembaran
Tahun 3475) 1992
Nomor
Negara Nomor 14 Tahun
13. U n d a n g - U n d a n g dan 49, Angkutan Tambahan
Nomor Jalan
Lalu 1992
Lintas Nomor
(Lembaran
Negara
Lembaran Negara Nomor Nomor 21 Tahun 1992 Indonesia Tahun 1992 ; 1995
14. U n d a n g - U n d a n g (Lembaran Lembaran
1992 Nomor Nomor 1992
Pelayaran Tambahan
Negara Negara
Tahun Republik
15. U n d a n g - U n d a n g Ruang
Nomor
24
Penataan Tambahan
(Lembaran Negara
Tahun 5301) 9
Nomor
Lembaran Negara Nomor 16. U n d a n g - U n d a n g (Lembaran Nomor
Tahun 1995 ;
tentang 74,
Usaha
Kecil
Negara
Tahun
Nomor
Tambahan
L e m b a r a n N e g a r a N o m o r 3611) 17. U n d a n g - U n d a n g Lingkungan Tambahan Nomor 23
Tahun Negara
1997
tentang 1997
Pengelolaan Nomor 68,
Hidup
(Lembaran
Tahun ;
Lembaran Negara Nomor Nomor 8 Tahun
3699) 1999
18. U n d a n g - U n d a n g Konsumen Tambahan
tentang 1999 ; teniang Nomor
Perlindungan Nomor 42,
(Lembaran
Negara
Tahun 3821) 1999 1999
Lembaran Negara Nomor N o m o r 22 Negara Nomor Tahun Tahun 3839);
19. U n d a n g - U n d a n g Daerah
Pemerintahan 60, Tambahan
(Lembaran Negara
Lembaran
U) T a h u n
1999 N o . 2 3
4
20.
Peraturan Pengaturan
Pemerintah Air
Nomor
22 Negara Nomor 26 1985 ;
lahun Tahun 3225) Tahun ;
1982 1982
tentang Nomor
lata 37,
{Lembaran Negara Nomor Tahun
Tambahan Lembaran 2 1 . Peraturan (Lembaran Pemerintah .Negara
1985
tentang 37,
Jalan
Nomor
Tambahan
Lembaran Negara Nomor 22. Peraturan Penyediaan Sekitar 75, 23 Pemermtah dan
3239) Nomor
50 Tanah
Tahun serta
1986 Ruang
tentang Udara di
Penggunaan
Bandar Udara
(Lembaran Negara Nomor
Negara Nomor 6
Tahun 3343);
1986
Nomor
Tambahan
Lembaran
PeratTiran Koordinasi Negara Nomor
Pemerintah Kegiatan 1988
Tahun di
1988
tentang (Lembaran Negara
Instansi Nomor
Vertikal 10,
Daerah
Tahun 3373);
Tambahan
Lembaran
24.
Peraturan (Lembaran Lembaran
Pemenntah Negara Negara
Nomor Tahun
8
Tahun 1990
1990 Nomor
tentang 12,
Jalan
Tol
Tambahan
Nomor
3405); 35 Tahun 1991 tentang 44, Sungai
25. Peraturan (Lembaran Lembaran 26. Peraturan
Pemerintah Negara Negara
Nomor Tahun
1991 3445);
Nomor
Tambahan
Nomor
Pemerintah Hak dan
Nomor Kewajiban, dalam 104,
69 serta
Tahun Bentuk
1996 dan
tentang Tata Cara
Pelaksanaan Peran Negara Nomor 27. Peraturan Tata Serta
Masyarakat
Penataan Tambahan
Ruang
(Lembaran Negara
Tahun 3660);
1996 N o m o r
Lembaran
Pemermtah Wilayah
N o m o r 47 Nasional
Tahun (Lembaran
1997
tentang
Rencana 1997
Ruang
Negara
Tahun ;
N o m o r 96, 28.
Tambahan Lembaran Negara Nomor 68 Tahun 1998
3721) tentang
Peraturan Pemerintah N o m o r Suaka Negara 3776); Alam Tahun dan 1998
Kawasan (Lembaran Nomor
Kawasan Nomor
Pelestarian 132,
Alam
Tambahan
Negara
29.
Peraturan Mengenai
Pemerintah Nomor Dampak
27
Tahun
1999
tentang Negara
Analisis Tahun ;
Lingkungan
(Lembaran
1999 N o m o r 5 9
Tambahan
Lembaran Negara Nomor
3838)
LD T a h u n .
J N o . 23
5
30.
Kepulusan Pengendalian Bandar Udara
Presiden
Nomor Tanah Jakarta
64 dan
lahun Ruang --
1986 Udara Hatta 1990 di ;
tentang sekitar
Penggunaan Internasional Presiden Kawasan
Soekamo 32
3 1.
Keputusan Pengelolaan
Nomor Lindung Nomor ;
Tahun
tentang
32.
Instruksi
Presiden
13
Tahun Bogor,
1976 Tangerang,
tentang Bekasi
Pengembangan (JABOTABEK) 33. Keputusan tentang Rencana
Kawasan ; Dalam
Jakarta,
Menteri Pedoman
Negeri
Nomor Peraturan Daerah
134
Tahun
1998 tentang 1 II dan : 4 di
Penyusunan Wilayah
Daerah Tingkat Tinskat
Tata
Ruang
Propinsi Kabupaten
R e n c a n a Tata R u a n g W i l a y a h 34. Peraturan Tahun Daerah 35. Daerah 1975 Khusus Daerah
Daerah
Khusus
Ibukota
Jakarta
Nomor
tentang
Ketentuan ;
Bangunan
Bertingkat
Ibukota Jakarta Daerah
Peraturan Tahun
Daerah 1986
Khusus
Ibukota Pegawai
Jakarta Negeri
Nomor Sipil ;
3 di
tentang
Penyidik Daerah
Lingkungan 36. Peraturan Tahun
Pemerintah Daerah
Khusus
Ibukota Jakarta Jakarta
Daerah
Khusus
Ibukota
Nomor
7
1991
tentang :
Bangunan
dalam
Wilayah
Daerah
Khusus
Ibukota Jakarta 37. Peraturan Tahun Seribu 38.
Daerah 1992
Daerah
Khusus
Ibukota dan ;
Jakarta
i^'omor
!
1
tentang
Penataan
Pengelolaan
ICepulauan
K o t a m a d y a Jakarta Utara Daerah Daerah
Peraturan Tahun Tala
Khusus
Ibukoia
Jakarta dan
Nomor
8
1995 Ruang
teniang penyelenggaraan Kawasan Pantai Utara
Reklamasi
Rencana
Jakarta.
Dengan DEWAN DAERAH
persetujuan RAKYAT DAFRAM
PERWAKILAN KHUSUS
IBUKOTA
JAKARTA
M E M U T U S K A N :
Menetapkan
PERATURAN JAKARTA DAERAH
DAERAH
DAERAH TATA
KHUSUS RUANG
IBUKOTA WILAYAH
TENTANG KHUSUS
RENCANA IBUKOTA
JAKARTA.
LD T a h u n
1999 N o . 23
6
BAB KETENTUAN Pasal Dalam 1. 2. Peraturan Daerah ini, )'ang I
I UMUM
dimaksud dengan-: Ibukota Jakarta. Pemerintah Daerah Khusus
Daerah
adalah
Daerah Daerah
Khusus adalah
Pemerintah Ibukota
Jakarta. Kepala Daerah adalah Gubemur Kepala Daerah
3.
Gubernur Khusus
Ibukota adalah Ibukota adalah
Jakarta. Dewan Jakarta. wadah udara yang meliputi ruang daratan, wilayah, ruang tempat kegiatan Penvakilan Rakyat Daerah Daerah
4.
Dewan Khusus
5.
Ruang lautan, manusia serta
dan r u a n g dan
sebagai lainnya
satu k e s a t u a n hidup dan
makhluk
melakukan
memelihara Ruang baik
kelangsungan wujud
hidupnya. dan pola pemanfaatan
6.
Tata ruang,
adalah
struktural tidak.
direncanakan adalah dan
maupun proses
7.
Penata
Ruang ruang,
perencanaan pemanfaatan
tata
ruang,
pemanfaatan 8. 9. Rencana Wilayah beserta sistemnya aspek 10.
pengendalian adalah yang terkait hasil
ruang. ruang. geografis batas dan dan atau
Tata
Ruang
perencanaan
tala
adalah segenap
ruang unsur
merupakan padanya aspek
kesatuan yang
ditentukan
berdasarkan
adminsitrasi
fungsional. adalah segenap ruang unsur yang terkail berdasarkan merupakan padanya aspek kesatuan yang geografis batas dan serta
Kawasan beserta sistemnya memiliki
ditentukan ciri tertentu.
fungsional
11.
Kawasan fungsi
Lindung
adalah
kawasan kelestarian dan
yang
ditetapkan hidup
dengan yang
utama
melindungi
lingkungan
mencakup 12. Kawasan fungsi potensi daya
sumber daya Budi Daya untuk daya
alam adalah
sumber daya yang atas
buatan. dengan dan
kawasan
ditetapkan dasar
utama sumber
dibudidayakan alam,
kondisi dan
sumber daya
manusia,
sumber
buatan.
LD T a h u n
1999 N o . 2 3
7
13.
Kawasan kegiatan kawasan dan dan
Perkotaan utama sebagai bukan tempat
adalah
kawasan dengan
yang
mempunyai fungsi
pertanian
susunan
permukiman
perkotaan,
pemusatan sosial,
distribusi kegiatan adalah dan
pelayanan jasa ekonomi. suatu pandangan yang mgin
pemerintahan,
pelayanan
14.
Visi arah
ke
depan
yang
menggambarkan menyatukan pembangunan
mjuan selumh
dicapai
serta
akan
koniitmen kota. 15. Misi dan adalah
pihak
yang
terlibat
dalam
komitmen
dan
panduan Propinsi yang
arah dan
bagi
pembangunan untuk di
pengelolaan visi
Wilayah
Kotamadya ditetapkan
mencapai peringkat 16. Tujuan daiam berkaitan 17. Strategi ruang dan
pembangunan
telah
Propinsi. adalah nilai-nilai dan kinerja Propinsi yang dan telah mesti dicapai
pembangunan
Wilayah
Kotamadya ditetapkan, penataan untuk dan
d a i a m k e r a n g k a visi Pengembangan pengelolaan visi dan misi
dan m i s i y a n g
adalah kota yang
langkah-langkah perlu
dilakukan Propinsi
mencapai Kotamadya 18. Ruang kawasan tumbuhan tertentu, jaringan 19. Kawasan yang untuk tujuan 20.
pembangunan ditetapkan. yang selanjurnya tanah fungsi
Wilayah
yang
telah Hijau
Terbuka atau yang dan atau
disebut yang
RTH
adalah oleh habitat
areal
permukaan untuk
didominasi
dibina sarana dan
perlindungan dan atau
kota/lingkungan, budidaya adalah
pengaman
prasarana, Hijau
atau
pertanian. dan kawasan hijau
Lindung karaktensnk
bagian yang
memiliki tujuan
alamiah habitat yang
perlu
dilestarikan untuk
perlindungan wilayah
setempat luas. dari
maupun
perlindungan Hijau
lebih bagian
Kawasan luar dibina maupun
Binaan
adalah
kawasan
hijau
di
kawasan melalui
hijau
lindung
untuk
mjuan
penghijauan
yang
penanaman, vegetasi diperlukan
pengembangan, yang baik diperlukan untuk didukung
pemeliharaan dan sarana didukung ekologis sesuai
pemulihan yang
fasilitasnya maupun keperluan
sarana untuk
sosial fungsi
kota y a n g dapat penghijauan
fasilitas
tersebut.
LD T a h u n
1999 N o . 23
8
2 L
Kawasan mempunyai
Tangkapan pengaruh badan limbah
Air secara air dan
adalah
kawasan atau situ,
atau binaan
areal
yang
alamiah
terhadap kanal,
keberlangsungan pengolahan 22. Kawasan air
seperti
waduk,
sungai,
lain-lain. adalah kawasan yang diarahkan atau dan
Permukiman bagi beserta
dipenmtukkan tinggal/hunian terstmkmr 20%. 23. Kawasan adalah mi
pengembangan prasarana dan
permukiman sarana
tempat yang dari
lingkungan lebih besar
dengan
Koefisien
Dasar
Bangunan
Permukiman
Koefisien
Dasar
Bangunan huruf
Rendah 22 pasal
kawasan secara 20%.
sebagaimana keseluruhan
dimaksud Koefisien
pada
yang
Dasar
Bangunannya
maksimum 24. Kawasan mempunyai 25. Kawasan
Ekonomi nilai
Prospektif bagi
adalah
kawasan ekonomi
yang kota. dan
strategis
pengembangan adalah yang
Bangunan bagi
Umum
diarahkan
diperunmkkan jasa,
pengembangan dan fasilitas dengan
perkotaan,
perdagangan, sosial beserta
pemerintahan
umum/fasilitas Koefisien
fasilitas
penunjangnya 20%.
Dasar
Bangunan
l e b i h b e s a r dari 26. Kawasan Rendah 25 pasal
Bangunan adalah ini
Umum
Koefisien
Dasar
Bangunan pada huruf Dasar
kawasan yang
sebagaimana
dimaksud
secara 20%. adalah
keseluruhan
Koefisien
Bangunannya 27. Kawasan
maksimum
Campuran bagi
kawasan
yang
diarahkan
dan
dipemntukkan bangunan umum
pengembangan permukiman lebih
kegiatan beserta besar dari
campuran fasilitasnya 20%. bahan
dengan Dasar
dengan Koefisien 28. Industn mentah, menjadi adalah
Bangunan
kegiatan barang
ekonomi
yang dan
mengolah atau
bahan baku, barang
setengah jadi nilai yang
barang jadi untuk dan
dengan termasuk
lebih rancang
tinggi bangun
penggvmaannya, perekayasaan 29. Industri
kegiatan
industri. adalah kegiatan dengan industri Jakarta hemat yang kriteria kota tidak
Selektif
pemilihannya jasa, yakni
disesuaikan industri
kondisi lahan,
sebagai air,
yang
hemat
berpolusi,
dan
menggunakan
teknologi
tinggi.
LD T a h u n
1999 N o . 2 3
9
30.
Kawasan yang industri dengan
Industri
dan dan
atau
Pergudangan bagi
adalah
kawasan
diarahkan dan atau
dipemntukkan beserta
pengembangan penunjangnya
pergudangan Dasar Bangunan
fasilitas
Koefisien Sistem bagi yang berbagai serta
maksimal adalah
5 0%. kawasan yang
31.
Kawasan diarahkan maupun menarik budaya dari
Pusat pemusatan
Kegiatan berbagai
kegiatan
campuran dalam dan
spesifik,
memiliki
fungsi sosial,
strategis
kegiatan pemerintahan, pelayanan utama dan kota yang sistem
ekonomi, hirarkhi kota,
kegiatan pusat
menurut berskala pusat
terdiri
sistem
kegiatan
regional yang
nasional berskala 32. Kawasan kegiatan pusat 33.
dan lokal.
internasional
penunjang
Sentra yang
Primer
adalah
kawasan
dalam
sistem dalam
pusat sistem
menurut
hirarkhmya
termasuk
utama. Wisata Lingkungan adalah kawasan bagian kota wisata wisata
Kawasan yang yang flora
diarahkan mencakup dan fauna.
untuk
pengembangan seperti
berbagai wisata
kegiatan serta
Imgkungan
agro,
34.
Kawasan
Wisata
Sejarah yang
adalah nilai
kawasan sejarah dan
dan
atau
bangunan-bangunan lain yang
memiliki penting kepentingan
nilai-nilai dan
dianggap untuk dan Wisata dianggap untuk dan Super
untuk
dilindungi
dikembangkan dokumentasi 35. Kawasan lain yang
pendidikan,
penelitian,
kepariwisataan. Budaya yang penting adalah nilai unmk kawasan budaya dan dikembangkan pendidikan, dan atau
bangunan-bangunan dilestarikan dokumentasi 36. Kawasan ditujukan (mixed Lantai kawasan 37. Intensitas yang Bangunan, Bangunan dan fungsinya use)
memiliki
nilai-nilai dan/atau penelitian,
kepentingan
kepariwisataan. Blok adalah bisnis ; kawasan dan bagian ; kota yang
untuk
menampung tinggi
berbagai memiliki
peruntuk^an organisasi
campuran Koefisien pengelolaan
berorientasi
komersial
Bangunan tersendiri. Ruang
adalah
besaran Dasar bagian
mang
untuk dan
fungsi
tertentu Lantai
ditentukan tiap
berdasarkan
pengaturan Bangunan kota sesuai kota.
K o e fisien dengan
Koefisien kawasan dalam
Ketinggian kedudukan
pembangunan
LD Tahun
1999 N o . 2 3
-10-
38.
Koefisiensi adalah luas
Dasar
Bangunan
yang
selanjutnya
disebut
KDB
angka lantai
prosentase dasar
berdasarkan bangunan yang
perbandingan luas sesuai
jumlah tanah rencana
terhadap dikuasai
perpetakan/daerah tata 39. ruang kota. Lantai
perencanaan
Koefisiensi adalah jumlah tata luas
Bangunan yang lantai
yang
selanjutnya dari angka terhadap
disebut laus
KLB tanah
besaran
ruang seluruh
dihitung yang
perbandingan rencana
bangunan
perpetakan/daerah ruang kota.
perencanaan
dikuasai
sesuai
40.
KLB KLB KLB
rata-rata
adalah
besaran
ruang
yang
dihitung
dari
nilai nilai
rata-rata pada
suaOi
kawasan ruang
berdasarkan sejenis.
ketetapan
menurut pemanfaatan Tapak
yang
41.
Koefisiensi adalah dan tanah angka
Besmen luas
yang tapak
selanjutnya bangunan di
disebut yang
KTB
prosentase dinding luas
dihitung
proyeksi terhadap sesuai
terluar
bangunan /
bawah
permukaan yang
perpetakan tata r u a n g . yang
daerah
perencanaan
dikuasai 42.
rencana
Koefisiensi adalah luas lahan
Daerah terbuka air yang
Hijau untuk
selanjurnya
disebut
KDH jumlah
angka
prosentase terhadap dikuasai
berdasarkan penanaman luas sesuai tanah dengan
perbandingan tanaman rencana disebut mulai kota. KB dari
dan/atau
peresapan perencanaan 43. Ketinggian jumlah dasar 44. lantai sampai
perpetakan/daerah
Bangunan penuh lantai Prioritas dalam
yang
selanjutnya
adalah lantai
suatu b a n g u n a n tertinggi. adalah rangka dan
dihitung
Kawasan
kawasan
yang
diprioritaskan kota
pembangunannya ke arah yang yang
mendorong atau
pertumbuhan
direncanakan mendesak. adalah
menanggulangi
masalah-
masalah 45. Tipologi karakter mang, terdiri 46.
Kawasan dan kualitas penyediaan
penggolongan dan dmamis, pola sarana
kawasan lingkungan,
sesuai yang
kawasan,
lingkungan,
pemanfaatan
prasarana
dari
kawasan mantap, Lingkungan untuk dan
dan p e r a l i h a n . pengembangan stmktur kawasan yang telah
Perbaikan dengan telah terbatas ada. ada,
adalah
tujuan guna
memperbaiki pola
hngkungan yang
dimungkinkan
melakukan fisik
pembongkaran
penyempurnaan
prasarana
LDTa
1999 N o . 23
II
47.
Pemeliharaan kawasan kualitas dengan yang lingkungan
Lingkungan tujuan sudah untuk baik
adalah agar tidak
pola
pengembangan kualitas suatu penumnaii
mempertahankan
mengalami
lingkungan. Lingkungan ditujukan budaya untuk dan lingkungan adalah atau pola bangunan pengembangan memelihara yang serta memiliki
48.
Pemugaran kawasan nilai yang mengamankan sejarah
melestarikan,
dan-'atau
keindahan/estetika. adalah pembaharuan pola pengembangan pembongkaran tisik dan
49.
Peremajaan kawasan penyeluruh fungsi.
Lingkungan dengan dalam tujuan rangka
mengadakan
struktur
50.
Pembangunan pada areal tanah dilakukan
Baru yang
adalah masih fisik.
pola kosong
pengembangan dan atau belum
kawasan pernah
pembangunan Rancang bagi
51.
Panduan panduan teknis yang yang dan
Kota
(Urban
Design yang
Ouide/Incsj memuat standar suatu bangunan
adalah uraian kualitas kawasan prasarana
perencanaan terinci tentang
kawasan kriteria,
secara
ketentuan-ketentuan,
persyaratan-persyaratan, memberikan ditetapkan fasilitas umum, arahan mengenai
standar bagi fungsi, maupun
dimensi, pembangunan fisik sarana
utilitas
lingkungan. (Urban yang ruang sena dan lebih Development yang mengatur kawasan, tata cara sistem lanjut
52
Pedoman Guidelines) memuat komposisi kebutuhan pembangunan pengelolaan dari Panduan uraian
Pembangunan adalah panduan krieria. 'dan yang yang Kota. bagi
Kota
perencanaan
kawasan
ketentuan-ketentuan pemanfaatan diperlukan, pembangunan merupakan
peruntukan fasilitas kawasan Rancang
pembia)aan
penjabaran
BAB RDANC Pasal {1) Ruang Khusus wilayah ruang Lingkup Ibukota ruang dan Rencana Jakarta wilayah sampai ruang yang
il LINGKUP 2 Tata Ruang dan batas Wilayah dan kelinia mang dengan Daerah struktur bagian daratan, peraturan
mencakup propinsi dengan udara berlaku.
strategi
pemanfaatan lautan,
Kotamadya
sesuai
perundang-undangan
LD T a h u n
1999 N o . 2 3
-
12-
(2)
Rencana
Tata
Ruang : misi ;
Wilayah
sebagaimana
dimaksud
ayat
(1) p a s a l ini b e r i s i a. asas, ruang b. c. d. e. visi dan
pembangunan,
serta
tujuan
penataan
Kota Jakarta dan
kebijakan
strategi
p e n g e m b a n g a n tata r u a n g ruang ; ;
;
s t r u k t u r dan pengendalian hak,
pola p e m a n f a a t a n pemanfaatan dan peran
ruang
kewajiban
serta m a s y a r a k a t .
BAB ASAS, VISI DAN Bagian
111 SERTA TUJUAN
MISI,
Pertama
Asas Pasal Rencana Tata Ruang Wilayah : bagi semua : dan perlindungan hukum. kepentingan guna, secara berhasil terpadu, guna, 3 dimaksud dalam Pasal
sebagaimana
2 disusun berasaskan a. pemanfaatan serasi, berbudaya b. dan
ruang
selaras,
seimbang,
berdaya
berkelanjutan persamaan,
keterbukaan,
keadilan
Bagian Visi, Misi
Kedua dan I Khusus Ibukota Jakarta Tujuan
Paragraf Visi dan Misi Pembangunan
Daerah 4
Pasal Pembangunan Jakarta dengan sejahtera sebagai kota-kota dan Kota Jakarta
diarahkan
dengan
visi
mewujudkan }ang sejajar
Ibukota
Negara
Republik dihuni
Indonesia oleh
besar negara berbudaya
maju,
masyarakat yang kehidupan yang
dalam
lingkungan
berkelanjutan. Pasal Untuk maka mewujudkan arahan visi 5 dimaksud akan dalam Pasai 4,
sebagaimana ruang
penataan
wilayah :
ditujukan
untuk
melaksanakan 3
(tiga) misi u t a m a , y a i t u
LD Tahu..
i999 No. 23
13-
a. b.
membangun
Jakarta yang
berbasis
pada
nias\arakai. perkotaan yang
mengembangkan berkelanjutan ;
lingkungan
kehidupan
c.
mengembangkan internasional.
Jakarta
sebagai
kota j a s a
skala
nasional
dan
Paragraf Tujuan Penataan Pasal Tujuan a. penataan ruang adalah masyarakat 6
2 Ruang
terwujudnya
kehidupan ;
yang
sejahtera,
berbudaya,
dan b e r k e a d i l a n b. terselenggaranya berkelanjutan dengan serta c. lingkungan
pemanfaatan berwawasan daya kemampuan
mang lingkungan dan dan masyarakat dukung
w ila> a h hidup da\a dan daerah. sumber
yang sesuai tampunu
dan hidup,
kemampuan
pemerintah,
kebijakan
pembangunan
nasional
terwujudnya alam dan besam>'a
keterpaduan sumber daya
dalam ;
penggunaan
da\a
buatan manusia
dengan
memperhatikan
sebesar-
sumberdaya
d.
terselenggaranya lindung
pengaturan budi
pemanfaatan daya.
ruang
pada
kawasan
dan k a w a s a n
BAB KEBIJAKAN DAN
IV PENGEMBANGAN
STRATEGI RUANG Pertama
TATA Bagian Kebijakan
Pengembangan Pasal 7 adalah
Tata
Ruang
Kebijakan a.
pengembangan fungsi
tata r u a n g kota ;
: kota jasa skala
memantapkan n a s i o n a l dan
Jakarta
sebagai
internasional arah
b.
memprioritaskan timur, selatan barat,
pengembangan dan membatasi
kota
ke
arah ke
koridor ai-ah
utara
pengembangan ;
agar tercapai
keseimbangan
ekosistem
LD T a h u n
1999 N o . 23
- 14
c.
melestarikan penataan daya
fungsi
dan
keserasian
lingkungan
hidup
di
dalam dan
ruang
dengan lingkungan sistem
mengoptimalkan hidup. prasarana sistem dan regional,
daya
dukung
tampung
d.
mengembangkan berintegrasi internasional.
sarana
kota
yang dan
dengan
nasional
Bagian Wilayah
Kedua Pengembangan
Pasal Sesuai dibagi dengan atas 3 karkateristik (liga) fisik
8 dan perkembangannya, (WP) il Jakarta utama
Wila}ah pada Gambar
Pengembangan 01 Lampiran untuk
sebagaimana Daerah Wilayah a. ini,
tercantum dengan
Peraturan
kebijakan (WP)
pembangunan sebagai
masing-masing
Pengembangan
berikut: : kebijakan untuk kehidupan laut dan
W i l a y a h P e n g e m b a n g a n ( W P ) U t a r a t e r d i r i atas 1. WP Kepulauan Seribu yang kegiatan (WP-KS), terutama pariwisata, peningkatan perikanan dan hutan
dengan diarahkan kualitas budidaya dengan mangrove.
pengembangan meningkatkan masyarakat pemanfaatan ekosistem 2. WP a)
nelayan sumber
melalui daya
konservasi
terumbu
karang
Pantai Utara ( W P - P U ) , Pantai Lama : dan ;
dengan kebijakan meliputi
:
1) M e n i n g k a t k a n Jakarta Utara 2) 3) b)
melestarikan
kualitas
lingkungan
Mempertahankan Mengembangkan Baru :
pennukiman fungsi
nelayan dan
; perniagaan. yang
pelabuhan
Pantai terpisah
melalui fisik dari
pengembangan pantai lama
reklamasi dengan
secara dan
kegiatan
utama jasa perumahan, b)
perdagangan sena
berskala
internasional,
pelabuhan (WP)
pariwisata. : kebijakan
Wilayah Pengembangan 1. WP Tengah
T e n g a h terdiri dari (WP-TP), utnuk dan jasa
Pusat yang
dengan pusat serta
pengembangan pusat kegiatan
diarahkan
pemerintahan, pennukiman
perdagangan ;
intensitas tinggi
LD T a h u n
. 23
-
15-
2.
WP
lengah
Barat untuk Sentra
(WP-TB). pemukiman yang Barat
dengan
kebijakan dengan
pengembangan pengembangan 3. WP Tengah
ditunjaiiti : dengan
P r i m e r Baru
Timur untuk
(WP-TT), pusat
kebijakan serta Sentra
pengembangan permukiman Primer c. Baru
industri^pergudangan dengan pengembangan
yang
ditunjang
Timur. S e l a t a n t e r d i r i atas dengan : untuk
Wilayah P e n g e m b a n g a n (WP) 1. WP Selatan Utara
(WP-SU).
kebijakan dengan
pengembangan sedang 2. Vv'P sampai Selatan
kawasan tinggi: Selatan
permukiman
intensitas
(WP-SS).
dengan secara Bangunan kawasan
kebijakan terbatas rendah resapan
untuk dengan untuk air.
pengembangan penerapan
permukiman Dasar
Koefisien
mempertahankan
fungsinya
sebagai
Bagian Strategi
Ketiga Tata Ruang
Pengembangan Paragraf 1
Strategi
Pengembangan Pasal
Tata 9
Ruang
Propinsi
Untuk strategi a.
mewujudkan
visi
dan
misi
pembanguann ditempuh secara
Daerah, adalah terpadu :
maka
pengembangan
Tata
Ruang yang ruang di ;
mengembangkan pola dan penggunaan sistem pusal
pemanfaatan campuaran k e g i a t a n kota Senira-Sentra
dengan
kawasan
ekonomi
prospektif
b.
mengembangkan dan U t a r a : kawasan
Primer
Baru
di
Timur,
Barat,
c.
menata umum
Taman
Medan umum,
Merdeka dan
untuk
bangunan ; pusat
pemerintahan,
fasilitas
fasilitas sebagai ;
sosial kawasan
d.
mengembangkan niaga terpadu
kawasan
pantai
utara
skala i n t e r n a s i o n a l sistem utama kota;
di masa depan umum
e.
mengembangkan modal angkutan
angkutan antar
massal kegiatan cian
sebagai antar
pusat-pusai
bagian-bagian
LD T a h u n
1999 N o . 23
- 16
f.
mengembangkan aliran 13 air
dan
mengoptimalkan situ, waduk,
penataan banjir kanal
ruang dan
daerah lokasi sesuai air
sungai, sebagai Wilayah ; dan
tangkapan dengan
orientasi
pengembangan (WP)
kawasan tempat
fungsi
Pengembangan
badan
tersebut berlokasi g. mempertahankan Kotamadya keseimbangan h. baik
mengembangkan sebagai kota ; sarana
RTH kota
di
setiap maupun
wilayah untuk
ekologi dan
mengembangkan berdasarkan tipologi
mengoptimalkan
penataan
ruang
kawasan.
Paragraf Misi dan Strategi Pengembangan Pasal Untuk mewujudkan dimaksud visi dalam dan Pasal 10
2 Tata Ruang Kotamadya
misi 4
pembangunan dan Pasal : 5,
Propinsi maka misi
sebagaimana
p e n g e m b a n g a n tata r u a n g a. Kotamadya Jakarta L Mewujudkan pembangunan 2.
Kotamadya : kota jasa
adalah
Pusat pusat fisik
terpadu
dengan
mendorong ;
secara vertikal Pusat
dan t e r k e n d a l i pusat
Meningkatkan perkantoran,
Jakarta
sebagai
pemerintahan,
perdagangan :
dan j a s a .
b.
K o t a m a d y a Jakarta Utara 1. M e n g e m b a n g k a n kawasan wisata ;
Jakarta bahari
Utara
sebagai
kota
pantai
dan
dengan
menjaga
kelestarian
lingkungannya 2. Mendukung selektif di
pengembangan bagian di limur bagian Barat: kawasan dan tengah
kawasan pusat
pelabuhan, terpadu
industri berskala
niaga
internasional c. Kotamadya 1.
Pantura.
Jakana
Mengembangkan dan tinggi di
permukiman barat;
kepadatan
sedang
wilayah pusat
bagian
2.
Mewujudkan melanjutkan sebagai pusat
wisata
budaya-sejarah, Sentra
kota
tua,
sena Barat
pengembangan kegiaian
Primer
Baru
wilayah.
LD T a h u n
1999 N o . 23
- 17
d.
K o t a m a d y a Jakarta 1.
Selatan
: bagian selatan Jakarta Selatan
Mempertahankan sebagai daerah
wilayah air,
resapan
2.
Mewujudkan pusat niaga
wilayah terpadu.
bagian
utara
Jakarta
Selatan
sebagai
e.
Kotamadya
Jakarta
Timur: kawasan sebagai permukiman resapan air. selektif Baru Timur dan di dan mempertahan
1. M e n g e m b a n g k a n kan 2. k a w a s a n hijau
Mengembangkan melanjutkan Pulo Gebang sebagai
kawasan pusat Pasal
industn Sentra kegiatan 11 Kotamadya Kotamadya Primer wilayah.
pengembangan
Untuk
mewujudkan dalam
misi
pembangunan 10, maka masing-masing
sebagaimana Tata : adalah
dimaksud Ruang yang a.
Pasal
strategi
pengembangan
ditempuh di Jakarta
Kotamadya 1.
Pusat: kawasan pada sekitar strategis kawasan Medan Karet skala ekonomi Merdeka, Tengsin,
Mendorong Nasional prospektif dan dan
pengembangan Internasional di kawasan Senayan,
temtama Melati;
Thamrin-Sudirman, Waduk
Kemayoran,
2.
Mengembangkan mendukung massal;
sarana/fasilitas sistem
transportasi angkutan
yang umum
pengembangan
3.
Mendorong sungai kawasan
penataan
kawasan
sekitar
daerah
aliran
13 ruang
dengan tersebut;
mengoptimalkan
pemanfaatan
4.
Mengembangkan kawasan terbatas imtuk
program kumuh hijau. pembangunan terbuka : kawasan
peremajaan berat rumah dengan susun
lingkungan peremajaan murah dan
permukiman ruang
penyediaan b.
K o t a m a d y a Jakarta Utara 1. M e n d o r o n g wisata niaga 2.
revitalisasi guna
kota sarana di
tua
sebagai dan
objek pusat
dengan baru
meningkatkan mendorong
prasarana
pendukungnya
pengembangan
bertaraf internasional kawasan
kawasan r e k l a m a s i ; lama secara terpadu
Menata
kembah
pantai ;
dengan p e n g e m b a n g a n reklamasi 3. Mempertahankan dan p u l a u - p u l a u di kelestarian Kepulauan
lingkungan Senbu ;
kawasan
perairan
LD T a h u n
1999 N o . 2 3
4.
Menata sebagai
kawasan upaya
hilir
sungai
dengan banjir
badan dengan ;
air
lainnya
pengendali penduduk sistem
penyediaan
p e r m u k i m a n bagi 5. Mengembangkan laut secara c. Kotamadya 1. untuk
sekitarnya
jaringan
transportasi dan
darat
dan
angkutan dengan Barat:
penumpang
angkutan makro.
barang
terpadu Jakarta
sistem transportasi
Mendorong wisata
revitalisasi
kawasan
kota sarana
tua
sebagai dan
objek
dengan
meningkatkan
prasarana
pendukungnya; 2. Memberikan Baru jasa 3. ; pembangunan jalan lingkar luar dan sistem terminal Buaya Barat kemudahan sebagai untuk terwujudnya Sentra Primer dan
pusat
perkantoran,
perdagangan
Mendukung jaringan angkutan yang kereta
jalan
Barat-Timur, dan
serta
pembangunan di
penumpang
angkutan barang pengembangan
Rawa
terintegrasi api.
dengan
sistem
angkutan
d.
K o t a m a d y a Jakarta 1. Mendorong nasional prospektif Manggarai Baru 2. ; dan di dan
Selatan
: kawasan pada strategis kawasan skala ekonomi Casablanca, Kebayoran
pengembangan internasional kawasan penataan
Segitiga kawasan
Kunmgan, Blok M
Mengakomodasikan sedang pada wilayah
permukiman bagian utara
dengan Jakarta
kepadatan Selatan dan
mempertahankan kepadatan Selatan; 3. Mendukimg dan rendah
pengembangan pada wilayah
permukiman bagian selatan
dengan Jakarta
pembangunan jalan
lingkar
luar
ke
arah
barat yang massal jalan
mengembangkan
sarana/fasilitas sistem M, serta
n-ansportasi umum janngan
mendorong penataan
pengembangan termmal ; kawasan pola wilayah Blok
angkutan sistem
Selatan-Utara 4.
Mengembangkan sungai dengan di Imgkungan
hijau
pada yang
daerah Jakara wisata ;
aliran Selatan
13 wisata serta
hijau bagian
mendukung
selatan atraksi
memanfaatkan badan
air u n t u k
LD T a h u n
>9 N o . 23
-
19-
5.
Mengembangkan serta pengembangan
pusat p e m b i b i t a n kegiatan agro. : Sentra
tanaman penelitian
dan
perikanan agro dan
pengembangan wisata rimur
e.
K o l a m a d y a Jakarta 1. Mendorong dengan
pembangunan
Primer jalan
Baru aaeri
Timur dan
menyelesaikan :
pembangunan
pendukungnya 2.
Mengoptimalkan di Pulo Gadung, baru
pengembangan Ciracas,
kawasan dan
industri
seiekiil" per ;
Pekayon
membatasi arteri
kembangan 3. Mendukung jaringan yang 4. penumpang
kegiatan
industri jalan serta
pada j alan-j alan lingkar titik luar
pembangunan Timur-Barat barang dan
dan bagian
sistem terminal timur ; 13 rawa
jalan
pembangunan simpul dan
sebagai
menunjang
pengembangan kawasan banjir. iiijau
pelabuhan pada
industri aliran dan
Mengembangkan sungai untuk dan
daerah situ
melestarikan
kawasan
hijau,
pengendalian
BAB STRUKTUR DAN POLA Bagian Struktur Pemanfaatan
V PEMANFAATAN Pertama RUANG
Ruang 1
Wilayah
Propinsi
Paragraf U m u m Pasal (1) Rencana diwujudkan arahan serta (2) arahan struktur 12
pemanfaatan dalam
ruang Pasal 2
wilayah ayat (2)
Propinsi huruf b penduduk, ruang,
sebagaimana
dimaksud berdasarkan intensitas
kebijakan komponen
persebaran utama
pengembangan
pembentuk
ruang. penduduk dijabarkan jumlah tempat sebagaimana ke dalam kerja dimaksud besaran pada
Kebijakan ayat (1)
persebaran pasal dan daya ini
jumlah ber
penduduk dasarkan angka maupun
besaran tampung
tenaga kerja baik dukung
formal
dengan
memperhatikan alami tampung
pertambahan migrasi hidup.
penduduk, daya
pertambahan dan daya
serta
lingkungan
LD T a h u n
1999 N o . 23
- 20
(3)
Komponen pada ayat permukiman kegiatan, sebagaimana Peraturan
ulama (1) dan Daerah
pembentuk ini
ruang
sebagaimana kawasan hijau,
dimaksud kawasan pusat 11
pasal kawasan
meliputi
ekonomi pada
prospektif, yang 02 Gambar
sistem Lampiran
sistem ini. pemanfaatan
prasarana
digambarkan
tercantum
(4)
Dalam ruang
rangka
kawasan-kawasan pada a)'at (3)
pembentuk pasal ini untuk yang
sebagaimana kawasan
dimaksud prioritas
ditetapkan mempercepat direncanakan. (5) Arahan daya serta
sebagai tata
upaya ruang
terwujudnya
struktur
intensitas dan
ruang daya
dilakukan tampung >'ang
berdasarkan lingkungan sudah ada
pertimbangan hidup kawasan atau akan
dukung
kapasitas
prasarana
dan
terpasang. Paragraf Persebaran Pasal Untuk dimaksud sebagai a. mewujudkan dalam berikut: penduduk Jakarta sampai pada : 10,8% Jakarta di Jakarta 11 di Litara. Kotamad)'a 23.6% di tahun 2010 dibatasi Pasal struktur 12 2 Penduduk 13 ruang wilayah kebijakan sebagaimana kcpendudukan
ditetapkan
Jumlah
sebanyak-banyaknya b. Persebarannya Jakarta Pusat,
12.500.000 jiwa sebanyak Kotamadya 25,6%
diaralikan 17.6% di
Kotamadya Selatan, dan
Jakarta 22,4%
Barat. di
Kotamadya Timur
Jakarta
Kotamadya Lampiran yang
sebagaimana :
t e r c a n t u m pada G a m b a r 03 c. Jumlah 2010 tenaga kerja fonnal
P e r a t u r a n D a e r a h ini ditampung pada
dapat
tahun
sebanyak-banyaknya
8.200.000 j i w a . 3 Hijau 14 Hijau y a n g terdiri dari
Paragraf Kawasan Pasal (1) Kawasan Kawasan hijau hijau adalah
Ruang Terbuka
l i n d u n g d a n hijau
binaan.
LD T a h u n
./99
[No. 2 3
-21
(2)
Kawasan pasal di Laut ini
hijau
lindung
sebagaimana lindung, barat
dimaksud
pada
ayat
(1)
meliputi hutan lama bagian
cagar alam, serta
dan
hutan
bakau
pantai di
Jakarta,
Taman
Nasional
Kepulauan hijau
Seribu. sebagaimana dimaksud pada ayal (1)
(3)
Kawasan pasal a. ini
binaan
meliputi: berbeniuk : berbentuk jalur dan untuk fungsi pengaman, ; peneduh, areal dengan fungsi sebagai fasilitas
RTII umum
b.
RTH
penyangga, c. (4) RTH
atau k e i n d a h a n hijau budida\'a
lingkungan pertanian. hijau
berbentuk luas
Prosentase binaan luas
keseluruhan tahun Kota 2010
kawasan ditetapkan
lindung
dan
hijau dari pada
sampai wilayah
sebanyak
13,94%
Jakarta,
sebagaimana
tercantum
l a b e l 01 (5) Kawasan dirubah (6)
Lampiran I hijau fungsi
P e r a t u r a n D a e r a h ini. dan/atau hijau binaan tidak dapai
lindung dan
peruntukannya. untuk kawalan hijau binaan dan kawasan
Pemanfaatan hijau
ruang
lindung
untuk tercantum ini.
skala pada
tingkat
propinsi 04
direncanakan Lampiran 11
sebagaimana Peraturan
Gambar
Daerah
Paragraf Kawasan Pasal (1) Kawasan dengan peimukiman kepadatan dengan terdiri tinggi kepadatan
4
Permukiman 15 atas dan kawasan sedang, permukiman dan kawasan
pennukiman (2)
rendah. bertahap yang diarahkan layak untuk untuk tiap
Pengembangan mencapai keluarga. norma
permukiman 1 (satu)
secara unit
rumah
(3)
Setiap dengan
kawasan sarana
permukiman lingkungan
secara yang
bertahap dan
dilengkapi jumlahnya setempat
jenis
disesuaikan berdasarkan
dengan standar
kebutuhan fasilitas
masyarakat sosiaL
umum/fasiltas
LD T a h u n
1999 N o . 23
- 22
(4)
Fasihtas
Umum/Fasilitas : ; ; ;
Sosial
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat (3) m e l i p u t i a. b. c. d. e. f. g. h. (5) Fasilitas Fasilitas
Pendidikan Kesehatan
Fasilitas P e r i b a d a t a n Fasilitas Fasilitas Olah
Raga/Kesenian/Rekreasi: Pemerintah ; ; ;
Pelayanan
Fasilitas Bina Sosial Fasilitas Fasilitas
Perbelanjaan/Niaga Transportasi. campuran antara pada
bangunan campuran industri beserta
kawasan
pennukiman jasa, tangga
terdiri
dari
perumahan atau industri
dengan rumah
perdagangan, secara terbalas
kecil
dan
fasilitasnya.
Paragraf Kawasan Ekonomi Pasal (1) Kawasan ekonomi 16
5 Prospektif
p r o s p e k t i f terdiri perdagangan industri
atas dan
kawasan jasa.
dengan kawasan serta
pemanfaatan campuran, kawasan (2)
perkantoran, dan kawasan
dan
pergudangan
pelabuhan. kawasan ekonomi ini prospektif untuk : dalam globalisasi sebagaimana
Pengembangan
d i m a k s u d p a d a ayat (i) pasal a. Meningkatkan memanfaatkan ekonomi; b. Memantapkan untuk dan c.
bertujuan kota
kemampuan peluang yang
Jakarta oleh
ditawarkan
kawasan-kawasan dampak sebagai tampung
yang
diprioritaskan ekonomi
mengakomodasikan Kota Jakarta
globalisasi kota j a s a kawasan vertikal : ;
mendorong
Meningkatkan prospektif jasa serta
kapasitas
ekonomi dan sekaligus
terhadap campuran
kegiatan-kegiatan perumahan secara
perdagangan
untuk m e n i n g k a t k a n kualitas ruang kota
LD T a h u i .
. /99 N o . 23
23
d.
Meningkatkan golongan aktifitas usaha pengembangan
alokasi skala sektor ;
ruang kecil foimal
bagi secara besar
sektor dari
unformal berbagai
dan jenis
terintegrasi
dengan
perekonomian dan
e.
Mengembangkan prospektif di negeri kelima k o n d u k s i f untuk maupun dan prasarana
menata kota bagi asing,
kawasan menjadi penanam yang rnodal
ekonomi lokasi yang dalam dengan
wilayah
berinvestasi pemodal sarana yang pelabuhan mang kota.
didukung
memadai. dilakukan sebagai bagian
(3)
Penataan integral
kawasan dari penataan
(4)
Pengembangan melalui a. :
kawasan
ekonomi
prospektif
dilakukan
Mengembangkan an berintensitas Baru pelayanan Primer Baru
kegiatan tinggi dan di Sentra
perdagangan/jasa WP Tengah Pusat di Baru
dan kawasan Timur,
campur skala Sentra Bandar ; hanya dan air,
untuk
nasional Barat,
internasional, Primer
Kemayoran,
dan b a g i a n t e n g a h k a w a s a n kawasan yang industri yang
Pantura
b.
Mengembangkan untuk jenis tidak industri
dibatasi lahan
hemat penggunaan teknologi yang
berpolusi
dan
menggunakan perakitan
tinggi; diarahkan ke Hatta pada jalan dan
c.
Mengembangkan daerah arteri industri di
mdustri yang
memiliki
akses
langsung Soekarno
kawasan Tanjung kawasan
sekitar Priok.
Bandara
Pelabuhan (5) Pengembangan 2010 pasal mi
ekonomi pada im. 6
prospektif ayat (4) tercantum
sampai huruf a
tahun dan b 05
sebagaimana ditetapkan II
dmiaksud
sebagaimana
pada
Gambar
Lampiran
Peraturan Daerah Paragraf Sistem Pusat Pasal
Kegiatan 17 untuk pusat menunjang kegiatan serta Jakarta pemerin kegiatan
(1)
Sistem sebagai tahan,
pusat
kegiatan dan sosial,
ditetapkan memeratakan ekonomi,
kota j a s a kegiatan
budaya,
pelayanan. (2) Sistem pasal pusat pusat ini, kegiatan sebagaimana berdasarkan dan pusat dimaksud kegiatan fungsi negara pada khusus asing, ayat (1)
dibedakan struktur
kawasan
sebagai sebagai pasat
pembentuk kegiatan
mang
kawasan
pemerintahan, sosial,
perwakilan dan b u d a y a .
ekonomi,
LD T a h u n
1999 N o . 2 3
-24 -
(3)
Sistem pasal
pusat ini,
kegiatan terdiri dan
sebagaimana Pusat
dimaksud
pada
ayat dan
(2)
Kegiatan
Utama
Pusat
Kegiatan (4) Sistem sebagai
Penunjang. Pusat Kegiatan Utama menurut fungsi kawasan dimaksud
pembentuk dan
struktur ini,
ruang
sebagaimana
p a d a a y a t (2) a. Sentra
(3) p a s a l Baru
ditetapkan sebagai
sebagai berikut: pusat pemenntahabn ; pemerintahan ; bam ; elektro di
Primer
Timur
kotamadya, b. Sentra
perkantoran, Baru
perdagangan sebagai
dan j a s a pusat dan j a s a pusat
Primer
Barat
kotamadya, c. Pusat Niaga
perkantoran, Terpadu
perdagangan sebagai
Pantura dan
niaga
bidang perdagangan, jasa d. Sentra nik ; e. Sentra tekstil f Pusat ; Niaga Terpadu Primer Tanah Primer Glodok
lembaga keuangan pusat perdagangan
sebagai
Abang
sebagai
pusat
perdagangan
Kuningan,
Sudirman, dan j a s a keuangan
dan ;
Casablanca g. Pusat
sebagai
pusat perkantoran Mangga
Niaga
Terpadu pakaian Terpadu dan jadi;
Dua
sebagai
pusat
perdagangan h. Pusat Niaga
Bandar
Bam
Kemayoran
sebagai
pusat eksibisi (5) Sistem kan a. Pusat
mformasi Utama
bisnis. menurut fungsi khusus ditetap
Kegiatan berikut:
sebagai Pusat
Pemerintahan ;
Nasional
dan
Propinsi
di
kawasan
Medan Merdeka b. Pusat P e r w a k i l a n Jalan M H . c. Pusat Impian
Negara ; Taman Ancol,
Asing
di
kawasan
Kuningan
dan
Thamrin ;
Rekreasi Jaya
Mini
Indonesia
Indah,
Taman Taman
Kepulauan Bumi ; Rumah Sakit Sakit Pusat
Seribu,
Margasatwa d. e.
Ragunan, di
dan
Perkemahan
Cibubur;
Pusat Olahraga Pusat
Senayan di
Kesehatan dan ;
Dr. Angkatan
Tjipto Darat
Mangunkusumo Gatot Subroto f. g. Pusat Pusat Bahan Kesenian Distribusi Bakar
Rumah
Taman
Ismail di
Marzuki; Tanjung Priok, Pasar Distribusi Bahan
Barang di
Minyak
Plumpang, dan
Induk
Pangan di
K i a m a t Jati,
Cipinang,
Rawa Buaya.
LD T a h u n
1999 N o . 23
- 25
(6)
Persebaran ditetapkan Lampiran I!
lokasi
pusal
kegiatan tercantum ini.
di pada
tingkat
propinsi 06
sebagaimana
G ambar
Peraturan Daerah Kegiatan
(7)
Sistem sebagai Kegiatan
Pusal
Penunjang ruang
menurut dan mcnumt
fungsi fungsi Sistem
kawasan khusus Pusal
pembentuk pada
struktur Rencana
ditetapkan
Pengembangan
Kotamadya, Paragraf Sistem Prasarana Pasal 18 dalamair
7 Wilayah
Sistem meliputi
prasarana
sebagaimana dimaksud transportasi, dan energi dan banjir drainase,
Pasaldnn
12air
ayat
(3)
prasarana
sumber
bcisili.
pengendalian persampahan,
irigasi,
air
limbah,
prasarana
telekomunikasi. 19 melipLiti prasarana kcrcia
Pasal (1) Prasarana transportasi untuk api. laut pejalan angkutan dan kaki dan yang
dikembangkan bennoior.
kendaraan danau udara dan yang untuk
angkutan
sungai,
penyeberangan, dikembangkan lintas lokal,
angkutan sebagai regional,
angkutan angkutan dan
pelayanan nasional (2)
terpadu
lalu
internasional. sistem berikut: suatu jaringan sistem transportasi yang transportasi diarahkan untuk mencapai
Pengembangan tujuan a. sebagai
tersusunnya efisiensi dan
efektif; lalu lintas dan angkutan aman, ; tenib.
b. c.
meningkatnya kelancaran terselenggaranya nyaman, teratur,
pelayanan
angkutan ;
yang
l a n c a r dan efisien pclaN'anan
d.
terselenggaranya dengan
angkutan
barang dan
yang
sesuai
perkembangan angkutan
sarana ; baik
angkutan
teknologi
transportasi e.
barang
meningkamya laut, udara dan
keterpaduan darat disiplin
antara
sistem
angkutan darat; dan
maupun
antar m o d a
angkutan jaian
f.
meningkamya pengguna
masyarakat
pengguna
angkutan.
LD T a h u n !999 N o . 23
-26
(3)
Mengembangkan kereta api melalui
sistem
jaringan
dan kereta
kapasitas api api
angkutan pada tanah. api, 11
pengembangan jaringan rel dan
layang, bawah kereta
permukaan
maupun
kereta sistem Gambar
Pengembangan jaringan sebagaimana Peraturan (4) tercantum ini.
stasiun 07
pada
Lampiran
Daerah
Mengembangkan pengembangan hirarkhi jalan dalam kota, II
sistem jaringan jalan bis
angkutan sesuai antar
jalan dengan
melalui fungsi terminal Gambar dan bis 08
serta
tenninal
kota
dan
sebagaimana Peraturan Daerah angkutan
tercanmm ini. umum yang
pada
Lampiran (5) Menata hirarkhi (6)
pelayanan jalan.
disesuaikan
dengan
Melaksanakan dalamnya lintas, tertentu Peraturan
penerapan satu
manajemen arah,
lalu
lintas, dengan lintas
termasuk lampu pada
di lalu
sistem
pengaturan lalu
dan
kebijakan
pembatasan pada
daerah II
sebagaimana tercantum Daerah ini.
Gambar 09
Lampiran
(7)
Membangun pusat-pusat jalan secara
gedung-gedung kegiatan bertahap. fasilitas untuk
dan
atau
taman parkir
parkir pada
pada badan
menghilangkan
(8)
Mengembangkan memperhitungkan
pejalan
kaki bagi
yang pcn\
memadai andang
dengan cacat. dan dan pada
penggunaannya angkutan diarahkan serta primer. pelabuhan kegiatan di Tanjung Baru, dan
(9)
Lokasi
terminal truk
barang pada lokasi
dengan kawasan yang
fasilitasn>a pelabuhan ditetapkan
pangkalan
industri/pergudangan jaringan jalan 10) arteri
Mengembangkan sebagai pang dan berikut barang di :
laut dan
dermaga penyeberangan angkutan Baru, penum perikanan di Muara Kelapa, Seribu ke
ekspor/impor, Priok dan Kali
samudera Angke,
Muara
perikanan
nusantara di
tradisional
pelayaran dari
rakyat dan ke
Sunda
serta p e l a b u h a n p e n y e b e r a n g a n di Muara Angke Seribu 10 dan di
Kepulauan khusus
pelabuhan/den-naga Marina Ancol
wisata
Kepulauan pada Gambar
sebagaimana ini.
tercantum
L a m p i r a n II
Peraturan Daerah
LD
Tahun
lvv9 No.
23
-27-
(11)
Mengembangkan dimaksud pada ayat
pelabuhan-pelabuhan (9) pasal ini secara kereia
sebagaimana lerii.'.egra^i api dan dengan jaringan
pengembangan angkutan (12) jalan.
jaringan
angkutan
Mengembangkan untuk Negara lainnya mendukung Republik temiasuk
Pelabuhan fungsi Indonesia pelayanan Pasal
Udara Kota dan tamu 20 air
Halim Jakarta
Perdana sebagai
Kusuma Ibukota pelayanan haji.
untuk negara
memenuhi dan
pelayanan
(1)
Pengembangan untuk a. mencapai
prasarana tujuan :
sumber
dan
air b e r s i h
diarahkan
berkurangnya sumber baku ; daya
pemakaian air tanah
air dan
tanah air
dan
terpeliharanya sebagai air
permukaan
b.
terlaksananya masyarakat;
distribusi
air
bersih
untuk
seluruh
lapisan
c.
terlaksananya pengendalian tanah, dan
konservasi penurunan muka
air
bawah
tanah
untuk muka air
tanah,
penurunan
kerusakan prasarana
struktur tanah. sumber air dan sumber seluruh air bersih
(2)
Pengembangan dilakukan sebesar konsumsi
untuk 38,00
memenuhi m3/detik sebesar pada
kebutuhan tahun
penduduk tingkat
2010
dengan
maksimal zona
175 air
liierorang/hari. bersih, prioritas pelayanan, Instalasi air 11
(3)
Pembagian jaringan Pengolahan direncanakan Lampiran 11
pelayanan air dan
pengaliran Air (iPA),
baku,
lokasi-lokasi pusat pada
lokasi-lokasi tercantum
distribusi Gambar
sebagaimana
P e r a t u r a n D a e r a h ini.
Pasal (1) Pengembangan d i s e r a h k a n untuk a. Menciptakan genangan air; prasarana : lingkungan
21 banjir dan drainase
pengendalian
kota
yang
bebas
banjir
dan
LD T a h u n
1999 N o . 2 3
-28-
b.
Menata sebagai
daerah bagian
aliran
atau
koridor dari
13 unsur
sungai kota ;
utama dengan
penting
menjadikannya c.
sebagai dan
orientasi
kawasan
Mengoptimalkan makro, sub
memadukan mikro, dan
fungsi j a r i n g a n lokasi
saluran air
makro, dalam
tampungan
(waduk/situ) (2) Pengembangan untuk 100 aliran (3)
pengelolaan
sistem
kawasan. banjir ditujukan banjir
prasarana
pengendalian prasarana
meningkatkan tahunan mantap dengan beserta
kapasitas tetap
pengendalian debit
mempertimbangkan
minimal
kualitasnya. sebagaimana : dimaksud pada a\at
Pengembangan (1) p a s a l a. b.
prasarana
ini d i l a k u k a n m e l a l u i 13
N o n n a l i s a s i aliran Penyempumaan Cengkareng Drain
sungai ; aliran barat Kanal ; Drain, Timur Sungai untuk Barat dan
sistem
untuk bagian sistem aliran
c.
Penyempumaan Sunter, bagian dan timur;
Cakung Kanal
pembangunan
Banjir
d.
Penyempurnaan pada bagian
dan
penambahan
sistem
polder
terutama
utara. sempadan fijngsinya simgai yaitu sejalan dengan pengendali penataan banjir,
(4)
Penataan sungai drainase,
kembali menurut dan
sebagai
penggelontor. peningkatan lokasi tempat dan pengembangan air fungsi terutama situdi
(5)
Pembangunan, situ bagian sebagai hulu badan situ, Kota 1
penampungan atau palung
dan
daerah
cekungan mencakup tahun
secara terbatas. sungai, dari Tabel banjir luas 02
(6)
Rasio kanal, wilayah
air y a n g dan
saluran, 2010
kali,
waduk
seluas tercantum
4.92% pada
Jakarta,
sebagaimana
Lampiran (7)
P e r a t u r a n D a e r a h ini. prasarana ayat (2), II pengendali (3), (4), dan banjir (5) sebagaimana tercantum pada
Pengembangan dimaksud Gambar pada
12 L a m p i r a n
P e r a t u r a n D a e r a h ini. diarahkan umum. sebagai saluran air hujan
(8)
Pengembangan yang merupakan
drainase saluran
LDTahL
m No.
23
-29-
(9)
Badan waduk
air b e r u p a tidak dapat
saluran, diubah
kali,
sungai,
banjir k a n a l ,
situ
dan
peruntukannya.
Pasal Pengembangan a. prasarana irigasi air
22 untuk : \ ang terdapat serta
diarahkan bagi lahan
Menunjang penyediaan di kawasan T i m u r dan ;
pertanian dan
Timur
Laut,
Barat
Barat
Laut
Selatan Jakarta b. Mengintensifkan pertanian.
kegiatan
dan
hasil
pertanian
pada
lokasi
Pasal (1) Pengembangan meminimalkan serta prasarana tingkat air
23 limbah pada diarahkan badan air dan untuk tanah, fungsi
pencemaran sanitasi kota
meningkatkan
melalui
pengaturan
drainase. (2) Memperluas perpipaan kawasan dan pela>anan melalui pengelolaan air limbah sistem sistem di
tertutup
pengembangan pusat bisnis, sistem
terpusat
permukaan, serta yang
kawasan
kawasan modular
industri dengan
pelabuhan terbaik
pengembangan dapat
teknologi (3) Pembagian
diterapkan. pengolahan pada air Gambar limbah 13
zona
pelayanan
direncanakan Lampiran II
sebagaimana Peraturan Daerah
tercantum ini.
Pasal (1) Pengembangan meminimalkan pengolahan lingkungan (2) prasarana volume sampah hidup. prasarana penanganan baik maupun (TPA),
24 persampahan dan diarahkan untuk prasarana
sampah dengan
pengemhan^zan yang
teknologi
berwawasan
Pengembangan mencapai yang target
persampahan 90% pada
ditujukan total
untuk sampah, proses Tempat
dari j u m l a h
dilakukan
sumbernya, di
pengangkutannya Pembuangan Akhir
pengelolaannya
LD T a h u n
1999 N o .
23
-30-
(3)
Pengelolaan tepat guna
prasarana untuk
sampah
dilakukan
dengan efisiensi
teknologi dan
meningkatkan prasarana sampah
mengoptimalkan (4) Pengembangan beracun teknologi (B3) yang
pemanfaatan prasarana serta tepat.
sampah. berbahaya dilakukan dan dengan
bahan
pengelolaannya
Pasal
25
(1)
Pengembangan terlaksananya tangga terjamin dan
prasarana pemanfaatan
energi energi dan
diarahkan gas bagi
untuk
tujuan mmah yang
kebutuhan tenaga listrik
transportasi, dan
tersedian>'a
keandalan
kesinambungan energi gas
penyediaannya. melalui: pipa untuk
(2)
Pengembangan a.
prasarana
dilakukan
Pengembangan kawasan
pelayanan
melalui jaringan jasa, dan
industri, WP
perdagangan, T e n g a h dan distribusi untuk
perumahan : saluran
d i p r i o r i t a s k a n di b.
WP Pantai listrik kawasan
Utara
Pengembangan jaringan kabel bawah tanah industri
melalui
perkantoran, ; distribusi.
perdagangan/jasa, c. Memperluas
dan p e r u m a h a n induk dan
baru gardu
pengadaan
gardu
Pasal
26
Pengembangan mencapai kota dan tujuan antar Kota
prasarana mewujudkan negara Jakarta
telekomunikasi sistem dan
diarahkan lokal,
untuk antar untuk
telekomunikasi
terjamin kota j a s a .
keandalannya
menunjang
sebagai
Pasal
27
Pengembangan sebagaimana bertahap terpadu. .
sistem jaringaji dimaksud pada pada
listrik, Pasal sistem
telepon, 23,
gas 25,
dan dan
air 26
bersih secara (ducting)
20,
diarahkan
jaringan
perpipaan
LD T a h u n
1999 N o .
23
-31
Paragraf Intensitas Pasal
8 Ruang 28
(1)
Untuk
meningkatkan fisik kota
efisiensi didorong
penggunaan secara vertikal :
lahan, melalui
pembangunan p e n e t a p a n pola
intensitas ruang dengan
ketentuan
a.
Penetapan kawasan dukung dalam
intensitas didasarkan dan daya
ruang pada tampung pada
di pola
tiapsitrat
lokasi
dan/atau da\a
lingkungan, yang dan
kawasan nilai KLB
diwujudkan komponen
besaran lainnya ruang
ruang ;
intensitas b. Intensitas pasal
sebagaimana komponen
dimaksud KLB,
pada KDB,
huruf KB,
a
ini m e n g g u n a k a n : nilai
KDH
dan KTB c. Penetapan penetapan
komponen
intensitas
ruang
cdimulai n ilai
dari KLR.
besaran tercantum
ruang pada
menurut Tabel 03, ;
sebagaimana
Tabel
04,
dan
T a b e l 05 L a m p i r a n I d. Besaran ketetapan kawasan e. Batasan dapat dapat , nilai KDB dan nilai nilai dalam KLB
P e r a t u r a n D a e r a h ini komponen yang intensitas ditetapkan
ruang pada
mengikuti alokasi /
maksimal besaran
dan nilai
KTB KDH
maksimal minimal
tidak tidak
dilampaui dikurangi.
(2)
Kawasan-kawasan KLB lantai, ^ 10 dan
yang
diperkenankan bangunan kawasan yaitu
dibangun lebih tinggi
dengan dari 97
ketinggian pada
dibatasi
hanya
ekonomi kawasan bisnis
prospektif yang Bandar pada Baru bagian dan
pembangunajinya Kemayoran, tengah Sentra
diprioritaskan,
Kawasan Pantura
Semanggi, serta
pusat
Kawasan Primer
Sentra
Primer
Baru
Barat
Baru
Timur.
LD T a h u n
1999 N o . 2 3
02
Bagian Rencana Struktur Tata
Kedua Ruang 1 Wilayah Kotamadya
Paragraf Umum Pasal Struktur kt dalam pemanfaatan struktur persebaran ruang 29
wilayah ruang
tingkat
propinsi yang
dijabarkan meliputi kawasan rencana
pemanfaatan penduduk,
Kotamadya
kebijakan hijau,
rencana kawasan umum,
pengembangan permukiman, rencana
rencana
pengembangan kawasan dan bangunan
pengembangan kawasan pusat rencana
pengembangan sistem dan misi
industri
pergudangan,
rencana p e n g e m b a n g a n sistem dengan prasarana, visi dan
kegiatan,
rencana
pengembangan sejalan
intensitas wilayah
ruang,
pembangunan
propinsi.
Paragraf Persebaran Pasal
2 Penduduk 30
(1)
Untuk dimaksud
mewujudkan dalam pasal
persebaran 13,
penduduk ditetapkan di
sebagaimana kebijakan
maka kerja
persebaran Kotamadya a. Jumlah 2010 dengan sebanyak b. Jumlah 2010 dengan sebanyak c. Jumlah 2010 dengan sebanyak
penduduk sebagai penduduk dibatasi tenaga
dan berikut: di
tenaga
masing-masing
Kotamadya
Jakarta
Pusat
pada
tahun jiwa,
sebanyak-banyaknya kerja formal ; Jakarta yang
1.350.000 dapat
ditampung
L800,000jiwa penduduk
Kotamadya
Utara
pada
tahun Jiwa,
dibatasi tenaga
sebanyak-banyaknya kerja formal ; Jakarta yang
2.200.000 dapat
ditampung
1.800.000 j i w a penduduk
Kotamadya
Barat
pada
tahun jiwa,
dibatasi tenaga
sebanyak-banyaknya kerja formal ; yang
2,950.000 dapat
ditampung
K400.000jiwa
LD T a h u n 1999 N o . 23
- 33
d.
J u m l a h p e n d u d u k K o t a m a d y a Jakarta 2010 dengan sebanyak dibatasi tenaga sebanyak-han\aknya kerja formal ; yang
Selaian dapal
p a d a tahun jiua, dilampun*;
3,200.000
1.600.000 j i w a
c.
J u m l a h p e n d u d u k K o t a m a d y a Jakaila 2010 dengan sebanyak dibatasi tenaga sebanyak-banyaknya kerja formal yang
l'imur p a d a 2.800-O00 dapal
tahun jiwa.
dilanipung
1.600.00 j i w a . dan k e p a d a t a n p e n d u d u k m e n u r u t Kotamadya 14, G a m b a r diaralikan Kecamatan di
(2)
Persebaran
masing-masing 17, dan G a m b a r
sebagaimana
t e r c a n t u m pada G a m b a r
15, G a m b a r I 6. G a m b a r
18 p a d a L a m p i r a n U P e r a i u r a n Da^^rah ini.
Paragraf Rencana Pengembangan Pasal (1) Pengembangan pembinaan Hutan Kamal Angke Muara di kawasan 31
3 Kawasan Hijau
hijau
lindung
dilakukan lindung. dan Angke Pulau
melalui : Hutan kebun sebagai dan Zona Laul Penjaliraii
kawasan
sesuai
dengan
fungsinya, alam Pulau
meliputi
K a p u k sebagai sebagai dan
k a w a s a n hutan wisata ; dan Taman Hutan Barat Muara
taman
pembibitan cagar alam Pulau Tinmr Inti
mangrove, Pulau
K e c a m a t a n Penjaringan Penjaliran lainnya yang sebagai
Rambut dalam
Bokor; dan Zona
serta p u l a u - p u l a u Seribu. hijau binaan
termasuk
Pelindung
Nas ional
Kepulauan (2) Kanasan
dijabarkan
di
mas i n g - m a s i n g
K o t a m a d y a sebagai berikut : a. L K o t a m a d y a Jakarta Pusat m e h p u l i : Mengembangkan Tanah Abang dan sepanjang j a l a n , jalur sungai hijau dan di kcrcia kawasan hijau api Gambir, di hijau
Senayan, j a l u r
berbunga serta
p r o d u k t i f di p e k a r a n g a n ; 2. Mempertahankan lahan pemakaman dan lapangan
olah raga yajig ada :
LD T a h u n
1999 N o . 23
-34-
3.
Meniagkatkan pennukiman Abang, yang warga
ruang padat
terbuka seperti
dan j a l u r di
hijau
di
daerah Tanah
Kecamatan dan sarana
Cempaka sekaligus
Putih, berfungsi
Johar
Baru,
Kemayoran sosialisasi
sebagai
4.
Melestarikan permukiman program beberapa khusus di
taman-taman serta
lingkungan RTH
di umum
kawasan melalui di baru
pengadaan
perbaikan Kecamatan B a n d a r Baru
lingkungan, dan program ;
peremajaan, pembangunan
Kemayoran areal
5.
Mendorong hias, RTH
pengembangan dan pada ruang
budi
daya
tanaman sebagai
pertanian sementara luas
perikanan lahan
\ang
berfungsi
tidur; hijau tahun 2010, di
6.
Prosentase Kotamadya dari
terbuka
Jakarta
Pusat ;
ditargetkan
sebesar
0,66%
luas k o t a J a k a r t a
7.
Mendorong pada
penanaman rumah, lingkungan
pohon-pohon ruas jalan,
besar/pelindung pinggir sungai
halaman pada
terutama b.
padat. : kota : dan lapangan di sekitar Waduk
K o t a m a d y a Jakarta Utara meliputi 1. Menata hutan P l u i t dan W a d u k 2. Mempertahankan olah r a g a y a n g 3. ada kota dan taman
Sunter Utara lahan ; jalur hijau
pemakaman
Mengembangkan garis pantai ; RTH
terbuka dengan
di
sepanjang budi daya
yang
dipadukan
perikanan 4. Menata
pada
jalan ;
tol
Scdiatmo,
Cakung
C i l i n c i n g dan tol p e l a b u h a n 5. 6. Menata bagian luas hilir m u a r a ruang
daerah
aliran hijau
sungai; tahun 2010 di
Prosentase Kotamadya
terbuka
Jakarta
Utara ;
ditargetkan
sebesar
3,94%
dari luas k o t a J a k a r t a 7. Mendorong pada
penanaman rumah, lingkungan
pohon-pohon ruas jalan,
besar/pelindung pinggir sungai
halaman pada
terutama
padat.
LD T a h u n
1999 N o . 23
-3 5
c.
Kotamadya 1.
Jakarta
Barat RTH
meliputi: di sekitar kawasan Keselamatan Hatta
Mengamankan Operasi terpadu
Penerbangan dengan budi
Bandar
Udara ;
Soekarno
daya pertanian lahan ; penghijauan kota tua,
2.
Mempertahankan olah raga y a n g ada
pemakaman
dan
lapangan
3.
Mengembangkan Kembangan, kegiatan
di dan
Kecamatan pusat-pusal
kawasan ; hutan alam ;
lainnya
4.
Mengembangkan tempat rekreasi
kota
Srengseng
sebagai
5.
Menata
pengembangan
kegiatan ;
budi
daya
tanaman
hias di k a w a s a n 6. Prosentase Jakarta Jakarta 7. Barat ; luas
Rawa Belong RTH tahun
2010 1,68%
di dari
Kotamadya luas kota
ditargetkan
sebesar
Mendorong pada
penanaman rumah, lingkungan
pohon-pohon ruas jalan,
besar/pelindung pinggir sungai
halaman pada
terutama d.
padat. : di Kecamatan secara daya. Pasar terpadu tanaman
Kotamadya Jakarta 1. Menata Minggu. dengan
Selatan meliputi resapan dan air
ka\\asan Cilandak
Jagakarsa kegiatan budi
pengembangan ; lahan ; hutan P dan
h i a s dan p e r t a n i a n 2. Mempertahankan o l a h r a g a y a n g ada J, Menbienibaniikan Ragunan, Universitas Prosentase Jakarta Blok
pemakaman
dan
lapangan
kota
di
Taman Baru,
Margasatwa Kampus ;
Kebayoran
Indonesia luas
sekitar situ-situ tahun 2010 di
lainnya
RTH
Kotamad)'a dari luas
Selatan ;
ditargetkan
sebesar
2,94*%
kota Jakarta Mendorong pada
penanaman rumah,
pohon-pohon ruas jalan,
besar/pelindung pinggir sungai
halaman pada
terutama
lingkungan
padat.
LD T a h u n
1999 N o . 23
-36-
e.
Kotamadya Jakarta Timur meliputi 1. M e n a t a luar kawasan resapan air
; di selatan j a l a n kegiatan lingkar budi
terpadu
dengan
pengembangan :
daya t a n a m a n hias dan p e r t a n i a n 2. Mempertahankan o l a h r a g a y a n g ada 3lahan ; Bumi
pemakaman
dan
lapangan
Menata hutan kota di Rawa Dongkol,
Perkemahan Cibubur, Mabes Sentra Gadung tol arteri TN!
Situ di
Kopasus
Cijantung, Kusuma, Pulo
Cilangkap, Baru 4.
Halim
Perdana
Primer ; Jakarta;
T i m u r dan
Kawasan di
Industri sepanjang
Menata jalur Bogor.
hijau
jalan
Jakarta-Cikanipek, luas RTH
serta j a l a n - j a l a n tahun 2010 di
5.
Prosentase Jakarta
Kotamadya dari luas
Timur ;
ditargetkan
sebesar
4,72%
kota Jakarta 6. Mendorong pada
penanaman rumah, lingkungan
pohon-pohon ruas jalan,
besar/pelindung pinggir sungai
halaman pada
terutama
padat.
Paragraf Rencana Pengembangan Pasal Rencana pengembangan 15 kawasan
4 Kawasan 32 permukiman sebagaimana : Permukiman
d i m a k s u d dalam pasal a.
di m a s i n g - m a s i n g K o t a m a d \ a adalah
Kotamadya Jakarta Pusat: 1. Mengembangkan kawasan temiasuk pola perbaikan kumuh lingkungan berat dan pada sedang sungai
permukiman pada ; peremajaan kawasan
sepanjang
bantaran
dan k e r e t a api 2. Melanjutkan melalui 3.
lingkungan
kumuh
berat
pembangunan
vertikal; dan Gambir, pelestarian dan Sawah pada dan lingkungan bangunan Besar; kawasan
Membatasi khusus bersejarah di
pemanfaatan kawasan Menteng, fungsi
pada
pemugaran
4.
Mempertahankan mantap ;
peiumahan
LD Tahun
(999 No. 23
-37-
5. 6.
Melengkapi Prosentase
fasilitas luas dari
umum kawasan luas
di
kawasan pennukiman premukiman
:
ditargetkan
sebesar 2 , 9 5 % b.
Kota Jakarta.
K o t a m a d y a Jakarta Utara ; 1. Mengembangkan kawasan 2. permukiman peremajaan kumuh berat; kawasan permukinian untuk lingkungan pada
Mendorong secara
pengembangan dan
vertikal
memperkecil golongan sarana
perpetakan
penyediaan yang
perumahan dengan
menengah-bawah prasarana yang
dilengkapi ;
dan
meniadai 3.
Mengembangkan
pemukiman pantai
masyarakat utara ;
nienengah-
atas p a d a areal r e k l a m a s i 4. Mengembangkan di 5. Kecamatan kawasan
permukiman
baru :
terutama
C i l i n c i n g dan P e n j a r i n g a n fungsi kawasan dan
Membatasi kawasan
perubahan Kota
permukiman Pelabuhan :
di
Tua^ersejarah
Sunda
K'';lapa s e k a l i g u s m e l e s t a r i k a n 6. Meningkatkan permukiman Seribu 7. ; kualitas kumuh ringan
lingkungannya pada di
lingkungan dan sedang
kawasan Kepulauan
Mengembangkan bernuansa di di kawasan Kepulauan wisata Pantai Seribu dan
permukiman berwawasan dan
nelayan lingkungan yang
yang hidup dihuni
Uama ;
pulau-pulau
8.
Mempertahankan mantap ;
fungsi
perumahan
padci
kawasan
9.
Melengkapi permukiman ;
fasilitas
umum
di
kawasan
kawasan
10. M e n g e m b a n g k a n
kawasan lama kawasan luas ;
pemukiman
KCDB
rendah
pada kawasan pantai 11. P r o s e n t a s e sebesar KDB luas dari
permukiman Jakarta dan
ditargetkan pennukiman luas Kota
7,98%
Kota
rendah
ditargetkan
sebesar 0 , 4 3 %
dari
Jakarta.
LD T a h u n
1999 N o . 23
-3 8-
c.
Kotamadya Jakarta Barat !. Mendorong secara vertikal
: kawasan pennukiman untuk
pengembangan dan
memperkecil golongan sarana dan
perpetakan
penyediaan yang
perumahan dengan
menengah-bawah prasarana yang
dilengkapi
memadai; 2. Mengembangkan di Kecamatan Jeruk kawasan permukiman Kalidercs, baru terutama
Kembangan, ; perbaikan ringan
Cengkareng,
dan K e b o n 3.
Mengembangkan permukiman sekitar
lingkungan dan
pada
kawasan terutama Duri dan
kumuh
sedang Stasiun
kawasan
Stasiun kereta api;
Angke,
sepanjang j a l u r 4. Mendorong pada
pengembangan permukiman di Rawa Kali
peremajaan kumuh Angke, Kali
lingkungan berat Duri secara Utara, Kedaung
kawasan
terbatas, Tambora, Kali 5.
terutama Kapuk,
Buaya,
Anyar,
Angke. ilmgsi perumahan pada kawasan
Mempertahankan mantap ;
6.
Melengkapi pennukiman ;
fasilitas
umum
di
kawasan
kawasan
7.
Mendorong KDB rendah
pengembangan beserta baru ;
kawasan
pennukiman terutama pada
fasilitasn3'a
pembangunan 8. Mengarahkan KDB rendah
pengembangan di sekitar K a w a s a n
kawasan
pennukiman Operasi upaya
Keselamatan dengan dan
Penerbangan
Bandara
Soekamo-Hatta tanaman hias
mengembangkan produktif; 9. Prosentase luas
budidaya
pertanian
kawasan luas Kota
permukiman Jakarta 0,26%
ditargetkan
sebesar 9 , 6 2 % KDB rendah
dari
dan p e n n u k i m a n dari luas Kota
ditargetkan
sebesar
Jakarta.
LDTah.
1999 N o . 2 3
-39
d.
Kotamadya Jakarta 1. M e m p e r t a h a n k a n K e b a y o r a n baru 2. Mengembangkan vertikal melalui
Selatan
: kawasan pemiuknnan di
pelestarian ; kawasan peremajaan berat; perbaikan
permukiman terutama pada lokasi
secara yang
kondisinya 3.
kumuh
Mengembangkan pennukiman
lingkungan ringan ;
pada
kawasan
kumuh
s e d a n g dan
4.
Mengembangkan di Kecamatan dan
kawasan Jagakarsa, ; fungsi
permukiman
baru
terutama Kebayoran
Pesanggrahan,
Lama, 5.
Cilandak
Mempertahankan mantap ;
perumahan
pada
kawasan
6.
Melengkapi permukiman ;
fasilitas
umum
di
kawasan-kawasan
7.
Mengembangkan di daerah sebelah
kawasan
pemiukiman
KIDB ; KDB
rendah
s e l a t a n j a l a n I m g k a r luar kawasan permukiman
8.
Mempertahankan y a n g ada Cilandak, Pesanggrahan di daerah Pasar ; luas % unmk
rendah di
sebelah utara Minggu,
lingkar luar k h u s u s Kebayoran
Lama,
9.
Prosentase sebesar 0,93 % Jakarta, resapan luas 7,67
kawasan untuk kawasan 0,85 %
permukiman non air untuk dari
ditargetkan air dan Kota rendah non air dari luas KDB kawasan
kawasan resapan %
resapan
sedangkan sebesar 2,43 Jakarta. air dan
kawasan
permukiman
ditargetkan Kota
untuk kawasan
resapan
e.
Kotamadya
Jakarta
Timur
; permukiman Rawamangun, Kopi yang
1. M e m p e r t a h a n k a n teratur Ambon, Sawit; 2. Mengembangkan di K e c a m a t a n 3. seperti Pondok di
lingkungan Kawasan Kelapa,
Kampung dan Duren
Pondok
kawasan
permukiman Sawit,
bam
terutama ;
Cakung,
Duren
dan C i p a y u n g p^da ;. bam
Mengembangkan permukiman
perbaikan
lingkungan rmgan
kawasan
kumuh
s e d a n g dan kawasan
4.
Mengembangkan Cakung, K r a m a t Jati
pennukiman ;
di
dan P u l o G e b a n g
LD T a h u n
1999 N o . 23
-4 0
5.
Mengembangkan terbatas pada
peremajaan kawasan
hngkungan kumuh ;
secara berat
permukiman susun murah
melalui p e m b a n g u n a n 6. Mempertahankan mantap; 7. 8. Melengkapi fasilitas
rumah
fungsi
pemmahan
pada
kawasan
umum
di
kawasan pemiukiman KDB luar; KDB luar
;
Mengembangkan pada daerah
kawasan
permukiman lingkar
rendah
bagian
selatan jalan
9.
Mempertahankan yang di ada di
kawasan sebelah
permukiman Utara
rendah khusus ;
daerah
hngkar
K r a m a t Jati,
Makasar,
P a s a r R e b o , dan C i p a y u n g kawasan
10. M e n d o r o n g KDB rendah
pengembangan beserta
pemiukiman temtama ; ditargetkan sedangkan sebear 0,44% pada
fasilitasnya
kawasan p e m b a n g u n a n bam 11. P r o s e n t a s e sebesar kawasan 2,20% luas kawasan dari luas KDB non
secara vertikal permukiman Kota rendah resapan luas Jakarta,
9,06%
permukiman untuk kawasan
ditargetkan air dan Jakarta.
untuk k a w a s a n resapan
air d a r i 5
Kota
Paragraf Rencana Pengembangan
Kawasan 33
Bangunan
Umum
Pasal a. L K o t a m a d y a Jakarta Pusat; Pengembangan Kawasan a) Mengembangkan untuk pasar
Bangunan
Umum
: temtama dan
fasilitas
perdagangan sesuai
tradisional ;
kebutuhan
jangkauan b) Mendorong yang Abang, c)
pelayanarmya
pengembangan internasional
kawasan di
multifungsi Tanah ; umum yang
bertaraf
Gambir,
Sawah Besar,
Senen dan K e m a y o r a n bangunan umum
Mengarahkan yang dengan memadai; lebih
pengembangan nyaman dan fasi litas
berwawasan
lingkungan
menyediakan
d)
Mendorong terintegrasi sungai;
pengembangan dengan
bangunan
umum
yang sekitar
penataan
kawasan
LD T a h u i .
i999 N o . 23
-4 1
e)
Prosentase ditargetkan
luas sebesar
kaw