percepat pembangunan indonesia
DESCRIPTION
free on the way.TRANSCRIPT
LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDONESIA
Sebuah teori pembangunan selayaknya selalu berkembang mengikuti perkembangan jaman (waktu)
dan daerah/lokasi yang berbeda (geografis) karena situasi dan kondisi pada saat keluarnya teori-teori
tersebut banyak berbeda dengan situasi dan kondisi saat ini sehingga tidak semua teori
pembangunan dapat diterapkan secara utuh.
Tabel 1. Perbandingan Teori Dependensia.
Variable Teori
Dependensia Klasik
Teori Dependensia
Baru
Perspektif Sistem Dunia
Pokok perhatian Negara dunia ketiga Negara dunia ketiga Semua Negara (sistem dunia)
Level analisa Nasional Nasional Internasional
Konsep pokok Sentral-pinggiran Ketergantungan
Sentral-pinggiran Ketergantungan
Tri kutub: Sentral - semi pinggiran – pinggiran
Implikasi kebijaksanaan
Ketergantungan bertolak belakang dengan pembangunan
Ketergantungan bertolak belakang dengan pembangunan (pada kasus tertentu tidak terbukti).
Ketergantungan tidak bertolak belakang dengan pemb.
Metode Abstrak : pola umum ketergantungan
Historical-struktural situasi konkkrit ketergantungan
Kecenderungan sekuler dan irama siklus.
Faktor pokok Eksternal : kolonialisme dan ketidak-seimbangan nilai tukar.
Internal : Negara dan konflik kelas
Interaksi antara berbagai kekuatan negara
Ciri ketergantungan
Phenomena ekonomis Phenomena sosial politik
Phenomena ekonomi sosial dan politik.
Pembangunan dan ketergantungan
Bertolak belakang : hanya menuju keterbelakangan
Koeksistensi : pembangunan yang bergantung
Saling berkontribusi antara masing-masing Negara
Seperti teori dependensia yang berkembang dari klasik kemudian modern sampai perspektif sistem
dunia, bagi Wallerstein menyebutkan bahwa pada perspektif sistem dunia bukan merupakan teori
melainkan sebuah wujud dari protes melawan kecenderungan terbentuknya struktur pemahaman
dan pengkajian ilmu sosial. Tiga hal yang dilakukan untuk mempercepat proses pembangunan yang
sudah dilakukan saat ini yaitu :
1. Kepemimpinan.
Proses pemilihan pemimpin pada era reformasi ini sangat berbeda dengan era orde baru.
Pada orde kepala daerah diangkat oleh presiden dari calon yang memenuhi syarat, tata cara
seleksi calon yang dianggap patut diangkat oleh presiden dilakukan oleh DPRD. Dengan demikian
berarti kepala daerah bukanlah hasil pemilihan dari DPRD, karena jumlah dukungan suara dalam
pencalonan atau urutan pencalonan tidak menghalangi presiden untuk mengangkat siapa saja
diantara para calon itu.
Saat ini para pemimpin tersebut naik melalui proses pemilihan langsung oleh masyarakat.
Pemilihan kepala daerah langsung yang termaktub dalam undang - undang nomor 32 tahun 2004
yang direvisi Undang - undang nomor 23 tahun 2014 kembali menggunakan pemilihan tidak
langsung namun dirubah kembali pada proses pemilihan langsung melalui PERPU nomor 2 tahun
2014. Meskipun dengan biaya yang tidak sedikit dan masih terdapat permasalahan dalam
pelaksanaannya, proses pemilihan langsung merupakan perwujudan demokrasi di Indonesia
dengan tujuan pemilihan langsung adalah memilih pemimpin yang berkualitas.
2. Strategi.
Strategi pembangunan Indonesia saat ini lebih tertata yaitu melaui Bappenas mulai dari
pemerintah pusat membuat RPJPN (25 tahun), RPJMN (5 tahun) dan RKPN (1 tahun) turun daerah
RPJPD, RPJMD dan RKPD kemudian turun menjadi renstra SKPD dan Renja SKPD. Seluruh tahapan-
tahapan ini melalui proses politik di DPR/DPRD
3. Teknologi.
Kita telah melihat bahwa hampir dalam setiap teori pertumbuhan, kemajuan teknologi selalu
memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Untuk negara berkembang seperti
Indonesia teknologi yang dibutuhkan adalah teknologi terapan yang tepat guna. Teknologi di
negara maju dewasa ini merupakan kapital intensif yang membutuhkan modal yang besar.
Sebaliknya, di negara-negara sedang berkembang umumnya terjadi kelebihan tenaga kerja
khususnya yang tingkat pendidikannya rendah. Pada hakikatnya negara berkembang memerlukan
jenis teknologi yang agak berlainan dengan negara maju. Kalau negara sedang berkembang
meniru dan mengalihkan teknologi yang dipakai di negara maju, hal ini akan membawa banyak
persoalan terutama karena teknologi tersebut kurang bahkan tidak tepat guna.
Menggunakan logika ini dengan argumen bahwa pemimpin yang hebat akan mampu
mendapatkan startegi yang tepat guna dan membeli teknologi yang hebat atau membeli inovasi dari
pihak lain. Sehingga dalam persaingan terbuka dimana sumber daya dapat diperoleh secara terbuka,
kepemimpinan menjadi kunci kemudian strategi dan teknologi menyusul. Dalam sebuah kompetisi
yang seimbang dimana teknologi dan strategi tidak menjadi kunci utama maka kepemimpin, sumber
daya manusia dan inovasi, menjadi kunci dalam bersaing.
Namun dalam persaingan teknologi yang tidak seimbang kita dapat melihat realita yang berbeda,
dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia logika yang digunakan tersebut sangat terbalik dengan
realita yang terjadi. Teknologi sangat memegang peran dalam kemajuan suatu negara dimana
strategi dan kepemimpinan hanya bejalan secara standar. Contohnya perang merebut kemerdekaan
Indonesia melawan belanda, sekian banyak pemimpin perlawanan yang gugur, sekian banyak strategi
perang digunakan hasilnya Indonesia tidak pernah menang melawan penjajahan belanda malah
jepanglah yang mengalahkan belanda tentu dengan teknologi yang lebih tinggi. Begitu pula ketika
jepang menjajah Indonesia malah Amerika yang mengalahkannya bukan Indonesia. Hal ini
membuktikan teknologi secara nyata berada di atas strategi dan kepemimpinan. Teknologi harus
dilawan dengan teknologi yang tebih tinggi agar diperoleh kemenangan bukan hanya dengan strategi
dan kepemimpinan. Secara keseluruhan perang dunia II berhenti karena satu hal yaitu bom atom.
Sebuah senjata teknologi baru yang menyelesaikan semuanya. Tahun 1945, meskipun Jepang
dipimpin panglima paling hebat dan Amerika punya wakil presiden Harry S. Thurman yang
menggantikan Franklin D. Roosevelt yang meninggal dunia. Bom atom tetap menyelesaikannya baik
secara langsung menyelesaikan perang dunia II dan secara tidak langsung menciptakan kemerdekaan
pada negara-negara terjajah termasuk Indonesia.
Saat ini para kepala daerah dipilih langsung yang diharapkan dengan strategi yang digunakannya
mampu membawa kesejahteraan pada masyarakat namun ternyata belum bisa terwujud secara
signifikan. Tanpa penerapan teknologi, kepemimpinan dan strategi yang dijalankan para kepala
daerah cenderung hanya formalitas belaka dan terlihat sia-sia. Bahkan tidak sedikit lebih dari 300
para kepala daerah yang berguguran masuk penjara tersandung kasus berbagai kasus terbanyak
adalah korupsi. Hanya sedikit kepala daerah yang mampu membawa kemajuan daerahnya dengan
menggunakan kepemimpinan, strategi dan teknologi secara bersamaan. Terdapat 9 jenis teknologi
yang selalu digunakan dan seharusnya dikembangkan saat ini yaitu :
1. Teknologi Komunikasi adalah teknologi yang memudahkan masyarakat untuk bertukar informasi.
2. Teknologi Industri adalah teknologi yang memudahkan masyarakat dalam memproduksi
kebutuhannya. Mencakup rekayasa keuangan, teknik mesin, pembinaan, dan sebagainya.
3. Teknologi Perencanaan adalah teknologi yang memudahkan masyarakat untuk merencanakan
teknologi baru yang akan dipakai di kehidupannya di masa depan. Mencakup biorekayasa,
perencanaan sipil, perencanaan bangunan, perencanaan biokimia, perencanaan luar angkasa,
perencanaan nuklir.
4. Teknologi Kesehatan dan Keselamatan adalah teknologi yang memudahkan masyarakat dalam
menjaga kesehatan dan keselamatannya. Mencakup bioinformatik, bioteknologi, teknologi
kesehatan.
5. Teknologi Olahraga dan Rekreasi adalah teknologi yang memudahkan masyarakat dalam
melengkapi dan menjaminsarana olahraga dan rekreasi. Mencakup peralatan perkemahan, taman
ria.
6. Teknologi Transportasi adalah teknologi yang memudahkan masyarakat dalam berpergian ke
tempat tujuannya. Mencakup rekayasa ruang angkasa, perencanaan kelautan,
perencanaankendaraan bermotor, teknologi transportasi.
7. Teknologi Kerumahan adalah teknologi yang memudahkan masyarakat dalam menyediakan
kebutuhan setiap pemilik rumah. Mencakup teknologi hasil dan pengeluaran makanan, teknologi
pendidikan, perindustrian alat-alat rumah tangga.
8. Teknologi Sains Praktik adalah teknologi yang memudahkan masyarakat dalam menyediakan alat-
alat yang membantu kerja tiap individu dengan menggunakan ilmu sains. Mencakup teknik
elektronik, rekayasa optik, mikro teknologi, pembangkit listrik.
9. Teknologi Kemiliteran adalah teknologi yang memudahkan masyarakat untuk memenuhi sarana
pasukan bersenjata masing-masing negara. Mencakup rekayasa bom, perencanaan angkatan laut,
senjata api dan amunisi.
Lalu mengapa perkembangan teknologi di indonesia tidak berkembang lebih maju dari negara-
negara lain seperti yang diharapkan? Terdapat dua hal yang harus dimengerti yaitu :
1. Blueprint, esensi dari teknologi adalah penguasaan atas rumus, formula dan desain. Penguasaan
teknologi itu baru akan berhasil jika kita mampu membuat resep atau blueprinting. Indonesia saat
ini hanya bisa merakit pesawat, mobil, motor dsb, Indonesia bukan membuatnya karena
teknologinya milik negara lain meskipun bahannya 100% lokal. Bola Jabulani yang ditendang
dalam Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan kandungan lokalnya sudah 100 % Tasikmalaya tapi
resepnya dimiliki oleh Adidas, Jerman. Sebaliknya dengan pesawat Boeing, kandungan lokal AS
Cuma 9 % sedangkan sisanya dipasok oleh 24 negara. Tapi Amerika Serikat telah menguasai
teknologi dan desainnya. Bahkan jepang tidak memproduksi motor sebanyak Indonesia namun
blueprintnya mereka punya. Melihat merek-merek kendaraan bermotor di Indonesia didominasi
jepang, mungkin inilah penjajahan di era modern yang tidak kita sadari atau malah kita cenderung
nikmati penjajahan era modern ini.
2. Disiplin, tertib dan sabar menjalani proses kreasi bahwa proses alih teknologi itu adalah duplikasi,
adaptasi, modifikasi, inovasi, dan invensi. Itulah yang dengan tertib dan sabarnya telah dilakukan
oleh jepang, Korea, Tiongkok, India, dan Malaysia. Melakukan kerjasama dengan negara lain
untuk mempercepat alih teknologi adalah bukti bahwa bangsa ini ingin melompat-lompat dan
potong kompas. Jika memang serius ingin alih teknologi, seharusnya yang dilibatkan adalah
ilmuwan dan teknolog dari dalam negeri bukanlah pebisnis atau industrialis. Dari perbandingan
negara-negara yang dulu sama-sama berkembang namun saat ini ada yang sudah maju dan ada
yang masih berkembang adalah pada pemberantasan masalah korupsi. Negara yang mampu
menghapus korupsi menjadi maju dan negara yang tidak mampu melawan korupsi akan
mengalami keterpurukan.
Sehingga kesimpulannya untuk mengejar ketertinggalan hal yang harus dikerjakan dalam 1
sampai 2 tahun kedepan adalah Indonesia harus melakukan pemberantasan korupsi sekaligus
melakukan peningkatan teknologi yang tepat guna secara bersamaan.