perbedaan hipotonis dan hipertonis.docx

2
PERBEDAAN HIPOTONIS dan HIPERTONIS · larutan hipertonis adalah Larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel.sedangkan · larutan hipotonis adalah larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel. · Larutan Hipotonis terjadi bila cairan disekeliling sel lebih rendah tekanan osmotiknya dan air cenderung melewati membran, masuk ke dalam sel. Air yang masuk sel menyebabkan pembengkakan dan kemudian pecah, keadaan ini disebut sel darah merah mengalami hemolisa. · Larutan Hipertonis terjadi apabila sel darah merah terdapat di dalam plasma hipertonis (lebih pekat daripada sitoplasma sel) maka akan melepaskan air ke dalam plasma dan menjadi berkerut. Sel darah merah yang berkerut disebut krenasi. · Larutan Hipotonis adalah larutan yang memiliki osmolalitasnya lebih rendah dari plasm.sedangkan · larutan hipertonis adalah larutan yang memiliki osmolalitasnya lebih besar dari plasma. * CONTOH · Dalam hubungannya dengan sel-sel mamalia, larutan sodium khlorid lebih dari 0,85 % dikatakan hipotonis; larutan sodium khlorid lebih dari 0,85 % bersifat isotonik larutan hipertonis terjadi jika larutan yang selulernya mempunyai tekanan lebih besar terhadap sel. · Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Pada larutan hipertonis sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel).

Upload: elvhynd-bei

Post on 15-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN HIPOTONIS dan HIPERTONIS.docx

PERBEDAAN HIPOTONIS dan HIPERTONIS

· larutan hipertonis adalah Larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel.sedangkan

· larutan hipotonis adalah larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel.

· Larutan Hipotonis terjadi bila cairan disekeliling sel lebih rendah tekanan osmotiknya dan air cenderung melewati membran, masuk ke dalam sel. Air yang masuk sel menyebabkan pembengkakan dan kemudian pecah, keadaan ini disebut sel darah merah mengalami hemolisa.

· Larutan Hipertonis terjadi apabila sel darah merah terdapat di dalam plasma hipertonis (lebih pekat daripada sitoplasma sel) maka akan melepaskan air ke dalam plasma dan menjadi berkerut. Sel darah merah yang berkerut disebut krenasi.

· Larutan Hipotonis adalah larutan yang memiliki osmolalitasnya lebih rendah dari plasm.sedangkan

· larutan hipertonis adalah larutan yang memiliki osmolalitasnya lebih besar dari plasma.

* CONTOH

· Dalam hubungannya dengan sel-sel mamalia, larutan sodium khlorid lebih dari 0,85 % dikatakan hipotonis; larutan sodium khlorid lebih dari 0,85 % bersifat isotonik larutan hipertonis terjadi jika larutan yang selulernya mempunyai tekanan lebih besar terhadap sel.

· Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Pada larutan hipertonis sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel).

· Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah /hemolisis, hal ini karena sel hewan tidak memiliki dinding sel. sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput (krenasi) karena kehilangan air