perbedaan individuherdian.ump.ac.id/wp-content/uploads/2017/06/materi-psi... · 2019. 2. 23. ·...
TRANSCRIPT
PERBEDAAN INDIVIDU
Herdian, S.Psi., M.Psi
BAKSO SOTO
PECEL
Jalan-jalan?
• LAUT
• ALAM
• PEGUNUNGAN
• SUNGAI
• MALL
MORAL
INTELEGENSI 1
EMOSI 2
3
PERBEDAAN INDIVIDU
Perbedaan dalam Inteligensi
penggolongan anak berdasar inteligensinya, yaitu : – SUPERIOR ATAU GENIUS. Anak ini dalam bertindak jauh lebih cepat
dan tepat dibanding dengan kelompok lain.
– NORMAL ATAU RATA-RATA. Anak ini pada umumnya dapat bertindak dengan kecepatan dan ketepatan biasa seperti rata-rata kelompoknya menurut batas waktu dan tingkat kesulitan yang telah ditetapkan.
– SUB NORMAL ATAU MENTALLY RETARDED. Anak ini bertindak jauh lebih lambat dan jauh lebih banyak ketidaktepatannya dibandingkan dengan anggota kelompok lain.
Perbedaan Individual dalam Perkembangan Emosi
Metode belajar yang menunjang perkembangan emosi, antara lain yaitu :
• Belajar dengan cara MENIRU, yaitu mengamati hal-hal yang membangkitkan emosi orang lain. Anak-anak bereaksi dengan emosi dan metode ekspresi yang sama dengan orang-orang yang diamatinya.
• Belajar dengan MEMPERSAMAKAN DIRI, yaitu menyamakan dirinya dengan orang yang dikagumi dan mempunyai ikatan emosional yang kuat dengannya. Anak menirukan reaksi emosional orang lain yang tergugah oleh rangsangan yang sama.
• Belajar melalui PENGKONDISIAN. Dengan metode ini situasi yang pada mulanya gagal memancing reaksi emosional, kemudian dapat berhasil dengan cara asosiasi.
• PELATIHAN ATAU BELAJAR DI BAWAH BIMBINGAN DAN PENGAWASAN Dengan pelatihan, anak-anak dirangsang untuk bereaksi terhadap rangsangan yang biasa membangkitkan emosi yang menyenangkan dan dicegah agar tidak bereaksi secara emosional yang tidak menyenangkan.
HAFALAN
1. BUKU
2. TOPI
3. HELM
4. PAKU
5. JAMUR
6. PAYUNG
7. HANGER
8. TOPAN
9. GAYUNG
10. CHARGER
11. MENDOAN
12. KORDEN
13. INUL
14. MACAN
15. KAYU
16. IBU KOS
17. KAOS KAKI
18. PALU
19. MASKER
20. SUN GOKONG
Perbedaan dalam perkembangan moral
Menurut Kohlberg, faktor KEBUDAYAAN mempengaruhi perkembangan moral, terdapat berbagai rangsangan yag diterima oleh anak-anak dan ini mempengaruhi tempo perkembangan moral.
TERAPAN DALAM PENDIDIKAN
SETIAP SISWA = UNIK
Sekolah/guru harus memperhatikan:
Menggunakan alat pengukuran yang akan membantu menemukan perbedaanperbedaan seawal mungkin dan setepat-tepatnya.
• Siswa hanya akan memperoleh kesempatan untuk berhasil dengan sukses dalam batas-batas potensi mereka
• Faktor lingkungan fisik dan sosial merupakan penunjang bagi keberhasilan fungsi-fungsi perkembangan dan stimuli yang diberikan oleh faktor bawaan
• Sekolah harus melengkapi dengan: tenaga pengajar terlatih dengan baik, kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, metode mengajar yang sesuai serta bahan dan alat mengajar yang tepat
Implikasi Perbedaan Individual dalam Proses Pembelajaran
Program percepatan (acceleration)
Program Pengayaan (enrichment)
Program Remidial
Program percepatan
yaitu pemberian pelayanan pendidikan sesuai dengan potensi kecerdasan dan bakat istimewa yang dimiliki oleh siswa, dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat menyelesaikan program reguler dalam angka waktu yang lebih singkat dibandingkan teman-temannya
Program Pengayaan
Yaitu pemberian layanan pendidikan sesuai dengan potensi kecerdasan yang dimiliki siswa, dengan penyediaan kesempatan dan fasilitas belajar tambahan yang bersifat perluasan/ pendalaman, setelah ybs menyelesaikan tugas-tugas yag diprogramkan untuk siswa lainnya
Remidial
Pemberian layanan pendidikan kepada siswa yang mengalami kesulitan/hambatan dengan memberikan pelajaran dan atau tugas tambahan sehingga mereka dapat menyelesaikan program sesuai dengan waktu yang ditentukan
Program Pengajaran Berbasis Individual Deferences, Misalnya :
Dalton Laboratory Plan. Dicetuskan oleh Helen Parkhust dan dilaksanakan mulai tahun 1920 pada tingkat sekolah menengah, dengan menekankan pada dasar-dasar kebebasan, interaksi kelompok, motivasi siswa sehingga memiliki inisiatif sendiri
• Metode Proyek atau learning by doing dimana sekelompok siswa bekerja sama dalam menyelesaikan suatu proyek/tugas, suasana belajar dapat diindividualisasikan untuk tiap anggota sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian tanggungjawab sebagai pribadi juga muncul, siswa tidak hanya menggantungkan penyelesaian tugas pada temannya
PERKEMBANGAN MANUSIA
TUMBUH KEMBANG
2
TUMBUH = KEMBANG?
TUMBUH?
perubahan dalam besar jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel organ
KEMBANG?
bertambahnya kemampuan dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan
sebagai hasil dari proses pematangan, termasuk perubahan aspek sosial psikologis
akibat pengaruh lingkungan
Pertumbuhan dan Perkembangan
3
kualitatif kuantitatif
Bertambahnya kemampuan (Skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai
hasil dari proses pematangan
perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel organ
individu
Menurut
Soetjiningsih
(1995)
Bertambahnya kemampuan dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ dan sistem organ sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya yang termanifestasi dalam kemampuan yang diamati
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2014
PERTUMBUHAN adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur
dengan satuan panjang dan berat.
PERKEMBANGAN adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
1
2
3
4
5
6
Hukum/prinsip
Perkembangan
Merupakan hasil dari proses pematangan • Nature versus nurture
• mengikuti hukum cephalocaudal dan proximodistal
hasil dari proses perkembangan syarat Individual
Mengikuti pola yang teratur dan dapat diramalkan
•mengarah ke kesempurnaan diferensiasi dan integrasi
•kecepatan dan percepatan yang berbeda
Saling keterkaitan antara aspek perkembangan
keberhasilan atau kegagalan tahap sebelumnya dapat
mempengaruhi tahap berikutnya
Adanya masa peka dan masa kritis
6
Apa yang
menyebabkan
perkembangan
individu
berbeda?
• perbedaan kondisi lingkungan,
• perbedaan herediter,
• perbedaan aktivitas, perbedaan kondisi fisologis,
perbedaan usia, dan perbedaan jenis kelamin
7
Empirisme sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan/pendidikan,
sedangkan faktor dasar/pembawaan tidak berpengaruh sama
sekali. Tokoh aliran ini adalah John Locke
Faktor yang mempengaruhi Perkembangan
8
Teori dasar
Nativisme
ditentukan oleh unsur pembawaan. Perkembangan individu semata-mata
tergantung pada faktor dasar/pembawaan. Tokoh utama aliran ini yang
terkenal adalah Schopenhauer
Konvergensi perkembangan individu ditentukan oleh kedua
kekuatan tersebut, kedua-duanya secara convergent
akan menentukan perkembangan individu.
Islam?
9
dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), Kami
menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Qs. Al Araf : 172
Tahap perkembangan Manusia
1. Masa prakelahiran (prenatal period)
2. Masa bayi (infacy)
3. Masa awal anak anak (early chidhood)
4. Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood)
5. Masa remaja (adolescence)
6. Masa awal dewasa (early adulthood)
7. Masa pertengahan dewasa (middle adulthood)
8. Masa akhir dewasa (late adulthood)
Teori Perkembangan KOGNITIF
11
Tokoh PIAGET
Sensori Motor
Pra-operasional
Operasional Kongkrit
Operasional Formal
(usia 0-2 tahun)
(usia 11 tahun ke atas)
(usia 2-7 tahun)
(usia 7-11 tahun)
12
PERKEMBANGAN
EMOSI
PERKEMBANGAN
BAHASA
PERKEMBANGAN
MOTORIK
PERKEMBANGAN
SOSIAL
PERKEMBANGAN
KOGNITIF
terimakasih
13
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Herdian, S.Psi., M.Psi
KOGNITIF?
• Kognitif adalah kemampuan berpikir pada
manusia.
• Menurut (Terman) kemampuan kognitif
adalah kemampuan berpikir abstrak.
15
KOGNITIF?
• COLVIN menyatakan kemampuan kognitif adalah
kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
• HUNT menyatakan kemampuan kognitif merupakan
kemampuan memproses informasi yang diperoleh
melalui indera
• GARDNER menyatakan kemampuan kognitif adalah
kemampuan menciptakan kar
16
17
Di dalam ajaran Islam dijelaskan
bahwa manusia pada saat dilahirkan
tidak mengetahui apapun, tetapi
Allah membekalinya dengan
kemampuan penginderaan dan hati
untuk mendapatkan pengetahuan.
Penjelasan ini dapat ditemui dalam
Alquran surat an-
Nahl/16: 78:
Artinya: dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu
pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
PERKEMBANGAN KOGNITIF
Perkembangan kognitif manusia berkaitan dengan kemampuan mental dan fisik untuk mengetahui objek tertentu,
memasukkan informasi ke dalam pikiran, mengubah pengetahuan yang telah ada dengan
informasi yang baru diperoleh, dan perubahan tahapan-tahapan berpikir. Di antara ahli psikologi yang banyak
membicarakan perkembangan 18
19
PIAGET
• Piaget berpendapat bahwa anak-anak membangun
sendiri secara aktif dunia kognitif mereka.
• Informasi tidak sekedar dituangkan ke dalam pikiran
anak lewat lingkungan. Anak-anak menyesuaikan
pemikiran mereka untuk meliputi gagasan-gagasan
baru.
• Proses ini selalu dikenal dengan istilah asimilasi dan
akomodasi (Santrock, 2008: 41)
TEHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET
21
Tahap
sensorimotorik
(0-2 tahun)
• Selama tahap ini perkembangan mental ditandai dengan
perkembangan pesat dengan kemampuan bayi untuk
mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi melalui
gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik.
• Bayi baru lahir menerima secara aktif rangsangan-rangsangan
terhadap alat-alat indranya dengan memberikan respons
terhadap rangsangan tersebut melalui gerakgerak refleks.
• Lihatlah bayi yang diberikan bola mereka akan mendekatkan
bola tersebut ke matanya, melemparnya untuk mendengarkan
suaranya, menjilatnya untuk mengenal rasanya, dan
menciumnya untuk mengenali baunya.
22
Tahap
sensorimotorik
(0-2 tahun)
• Semua dilakukan bayi dalam proses identifikasi benda-benda
yang dapat digapainya.
• Pada akhir tahap ini ketika anak berusia sekitar 2 tahun,
polapola sensorik motoriknya semakin kompleks dan mulai
mengadopsi suatu sistem simbol yang primitif.
• Misalnya, anak usia dua tahun dapat membayangkan sebuah
mainan dan dan memanipulasinya dengan tangannya sebelum
mainan tersebut benar-benar ada. Anak juga dapat
menggunakan kata-kata sederhana, seperti “mama” sambil
melompat untuk menunjukkan telah terjadinya sebuah peristiwa
sensoris motorik.
23
Rasulullah menganjurkan orang tua mencium anak-anaknya yang
masih kecil, sebab hal itu dapat menyenangkan hati anak. Di
dalam psikologi dijelaskan perasaan senang akan menyebabkan
syaraf-syaraf otak anak berkembang lebih baik dan cepat. Bayi-
bayi yang menerima sentuhan kasih sayang dari orang tua atau
orang lain yang ada di lingkungannya akan merasa aman dan
berkembang lebih maksimal.
24
Tahap
Preoperasional
(2-7 tahun)
• Pada tahap ini konsep-konsep yang stabil
dibentuk, penalaran mental muncul,
egosentisme mulai kuat dan kemudian
melemah, serta terbentuknya keyakinan
terhadap hal yang magis.
• Pemikiran praoperasional merupakan tahap
awal dari pemikiran operasional. Pada tahap
praoperasional mayoritas labellabel yang
digunakan anak belum menekankan pada
tahap berpikir secara operasional.
25
Tahap
Preoperasional
(2-7 tahun)
• Pada tahap preoperasional pemikiran
anak masih kacau dan kurang
terorganisir secara baik.
• Pemikiran praoperasional merupakan
kemampuan awal anak untuk
merekonstruksi pemikiran pada level
yang telah ditetapkan dalam tingkah
laku.
• Pemikiran praoperasional juga
mencakup transisi dari penggunaan
simbol-simbol primitif kepada yang lebih
maju.
Slid
e 26
Ciri-ciri berpikir tahap praoperasional (2-4 tahun)
Permainan simbolis. Contoh: mobil-
mobilan dengan balok-balok kecil.
Imitasi tak langsung yaitu dengan
membuat imitasi yang secara tidak
langsung dari bendanya sendiri.
Contoh: anak bermain pasarpasaran
secara sendirian, meskipun dia
sedang bersama temannya yang
lain.
Mengetahui bentuk-bentuk dasar
geometris: bulat, bundar, persegi.
·Gambaran mental masih kacau
seperti gambar di bawah ini
dipahami anak tidak sebagaimana
kebenarannya.
Permainan simbolis dapat
Merupakan ungkapan diri anak.
Menggambar. Anak dapat
menggambar realistis tetapi tidak
proporsional. Contoh: gambar orang
yang tidak proporsional.
Ciri-ciri berpikir tahap praoperasional (4-7 tahun)
Anak-anak masih memahami volume suatu benda berubah dengan perubahan wadah.
Meskipun anak menyaksikan air dipindahkan dari wadah yang sama dengan volume yang
sama, tetapi karena wadah baru lebih tinggi sehingga menunjukkan tinggi air lebih
banyak dari wadah sebelumnya, maka anak akan menjawab dengan spontan bahwa air
pada wadah kedua lebih banyak dari pada air pada wadah pertama.
Ciri-ciri berpikir
tahap praoperasional
(4-7 tahun)
• Egosentris. Anak belum bisa melihat dari perspektif orang lain.
• Adaptasi yang tidak disertai gambaran yang akurat. Ingatan
recognition dan ingatan evocation.
• Anak-anak memahami sesuatu berdasarkan warna belum
berdasarkan letak dan bentuk. Ketika gambar sebelah kiri dan
sebelah kanan ditunjukkan kepada anak, mereka akan
menjawabnya sama sebab mereka hanya berfokus pada warna
belum pada letak dan bentuk.
30
Ciri-ciri berpikir
tahap praoperasional
(4-7 tahun)
• Reversibilitas belum terbentuk. Anak belum mampu untuk
meniadakan suatu tindakan dengan memikirkan tindakan
tersebut dalam arah yang sebaliknya. Misalnya anak belum
memahami jika listrik dipadamkan, maka komputer tidak bisa
dinyalakan sebab tidak ada arus listrik.
• Pengertian kekekalan belum l engkap. Anak-anak belum
memahami bahwa manusia yang mati akan hidup kembali di
alam akhirat.
31
Ciri-ciri berpikir
tahap praoperasional
(4-7 tahun)
• Klasifikasi figuratif. Anak-anak mengklasifikasikan sesuatu
berdasarkan gambarnya, mereka mengatakan sebuah gambar
yang telah diputar letaknya berbeda dengan gambar
sebelumnya.
• Relasi ordinal/serial. Anak masih kesulitan mengurutkan suatu
seri. Misalnya anak masih kesulitan mengurutkan gambar berseri
tentang suatu peristiwa.
32
Ciri-ciri berpikir
tahap praoperasional
(4-7 tahun)
• Kausalitas. Banyak bertanya “mengapa?” Pertanyaan mengapa
merupakan pertanyaan yang paling banyak diajukan anak,
sebab mereka sangat ingin mengetahui alasan segala sesuatu
yang mereka lihat dan mereka dengar. Misalnya jika orang tua
mengatakan mereka tidak boleh bermain di jalan raya, meraka
akan spontan bertanya: “Mengapa tidak boleh bermain di jalan
raya.”
• Rasulullah juga pernah menjawab pertanyaan anak-anak ketika
mereka bertanya dimana Tuhan. Rasulullah menjawab Tuhan
ada di langit. Jawaban Rasulullah ini menunjukkan bahwa tidak
boleh apriori dengan pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan
anak-anak, sebab bertanya merupakan kunci mendapatkan
pengetahuan. 33
34
Tahap Operasioanal
Kongkrit (7-11 tahun)
• Piaget mengatakan, operasi adalah
hubungan-hubungan logis di antara konsep-
konsep atau skema-skema. Sedangkan
operasi konkrit adalah aktivitas mental yang
difokuskan pada objek-objek atau peristiwa-
peristiwa nyata atau kongkrit dapat diukur.
• Anak-anak pada tahap operasional kongkrit
sudah mengembangkan pikiran logis dan
mulai mampu memahami operasi sejumlah
konsep. Mereka memahami alam sekitarnya
tanpa terlalu mengandalkan informasi yang
bersumber dari panca indra.
Tahap-tahap penting (7-11 tahun)
36
pengurutan
Pengurutan adalah kemampuan untuk
mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau
ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda
berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya
dari benda yang paling besar ke yang paling
kecil.
37
Klasifikasi
Klasifikasi adalah kemampuan untuk memberi nama dan
mengidentifikasi serangkaian benda menurut
tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain,
termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda
dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian
tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika
berupa animisme (anggapan bahwa semua benda hidup
dan berperasaan)
38
Decentering
kemampuan anak mulai mempertimbangkan
beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk
bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak
tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapi
pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir
kecil yang tinggi.
39
Reversibility adalah kemampuan anak mulai
memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat
diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk
itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4
sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan jumlah
sebelumnya.
Konservasi adalah kemampuan memahami kuantitas,
panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak
berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari
objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh,
bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya
sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan
ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu
akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.
40
Sholat?
Di dalam ajaran Islam anak usia 7-10 tahun dipandang telah
mampu diajarkan syari’at. Rasulullah menyuruh orang tua
mengajarkan shalat pada anak usia tujuh tahun dan memukulnya
jika masih meninggalkan shalat pada usia sepuluh tahun. Perintah
didasarkan kepada kemampuan anak untuk menerima hal-hal yang
bersifat ketentuan pada usia tujuh tahun dan telah dapat membuat
komitmen pada usia sepuluh tahun.
Penghilangan sifat Egosentrisme. Penghilangan sifat Egosentrisme kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut
pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah).
42
43
Tahap Operasional
Formal (11-15 tahun)
Ditinjau dari perspektif teori kognitif Piaget,
maka pemikiran masa remaja telah mencapai
tahap pemikiran operasional formal (formal
operational thought), yakni suatu tahap
perkembangan kognitif yang dimulai kira-kira 11
atau 12 tahun dan terus berlanjut sampai remaja
mencapai masa tenang atau dewasa. Pada
tahap ini anak sudah mulai berfikir abstrak dan
hipotesis. Pada masa ini anak sudah mampu
memikirkan sesuatu yang akan atau mungkin
terjadi, sesuatu yang abstrak.
44
Tahap Operasional
Formal (11-15 tahun)
Di samping itu pada tahap ini remaja juga sudah mampu
berpikir secara sistematik. Remaja telah mampu
memikirkan semua kemungkinan secara sistematik
untuk memecahkan masalah. Mereka juga memiliki
kemampuan berpikir alternatif, sehingga kemungkinan
menyelesaikan masalah yang mereka hadapi lebih
beragam. Sejalan dengan pertambahan usia
kematangan berpikir juga mencapai puncaknya. Allah
berfirman dalam Alquran surat al-Qashash/ 28: 14
sebagai berikut:
Artinya: dan setelah Musa cukup umur dan sempurna
akalnya,
Kami berikan kepadanya Hikmah (kenabian) dan
pengetahuan. dan
Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-
orang yang berbuat baik.
1
2
3
4
5
45
Perkembangan intelektual ditandai oleh meningkatnya variasi respon terhadap stimulus.
intelektual dan sistem pengolahan informasi yang dapat menggambarkan realita.
Perkembangan intelektual memerlukan peningkatan kecakapan untuk mengatakan pada
dirinya sendiri dan orang lain melalui katakata atau simbol.
Interaksi antara guru dengan siswa sangat penting bagi perkembangan kognitif.
Bahasa menjadi kunci perkembangan kognitif. Dan Pertumbuhan kognitif ditandai oleh
semakin meningkatnya kemampuan
menyelesaikan berbagai alternatif secara simultan
Bruner menjabarkan 6 konsep pokok dalam
perkembangan kognitif, yaitu:
TERIMAKASIH
46
Perkembangan psycho-sosial
48
Tokoh ERICK ERICKSON
Trust vs mistrust - bayi (lahir – 12 bulan
• Indikator positif : belajar percaya pada orang lain
• Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari lingkungan masyarakat, pengasingan.
• Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan rasa aman -
menghasilkan kepercayaan.
• Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekuat --- bayi menjadi curiga, penuh rasa takut, dan
tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur dan eliminasi yang buruk.
Perkembangan psycho-sosial
49
Tokoh ERICK ERICKSON
Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame & doubt)
- todler (1-3 tahun)
• Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri
• Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa mengalah
• Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju, berjalan, mengambil, makan sendiri, dan ke
toilet. Mulai terbentuk kontrol diri.
• Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang ragu-ragu
• jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu.
Perkembangan psycho-sosial
50
Tokoh ERICK ERICKSON
Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -
pra sekolah ( 3-6 tahun)
• Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan (perilaku)
diri sendiri.
• Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah. Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadi
• Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi dengan
orang tua yang berjenis kelamin sama.
• Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan inisiatif.
• Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas yang berlawanan dengan orang tua.
• Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak orang lain.
Perkembangan psycho-sosial
51
Tokoh ERICK ERICKSON
Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia
sekolah (6-12 tahun)
• Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi. Membangun rasa bersaing dan ketekunan.
• Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah dan teman sebaya.
• Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi ketrampilan dan produksi benda-benda serta mengembangkan harga diri melalui
pencapaian
• Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.
• Perasaan inferior --- terjadi pada saat orang dewasa memandang usaha anak untuk belajar bagaimana sesuatu bekerja melalui menipulasi
adalah sesuatu yang bodoh atau merupakan masalah.
• Perasaaan inferior --- ketidaksuksesan di sekolah, ketidaksuksesan dalam perkembangan ketrampilan fisik dan mencari teman.
Perkembangan psycho-sosial
52
Tokoh ERICK ERICKSON
Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) --
remaja (12 - 18 tahun)
• Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri
• Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak mampu menemukan identitas diri
• Individu mengembangkan penyatuan rasa “ diri sendiri”.
• Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku.
• Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas --- kebingungan peran, yang sering muncul dari
perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-raguan.
Perkembangan psycho-sosial
53
Tokoh ERICK ERICKSON
Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) – dewasa muda
(18-25 sampai 45 tahun)
• indikator positif : berhubungan intim dengan orang lain. Mempunyai komitmen dalam bekerja dan berhubungan
dengan orang lain.
• Indikator negatif : menghindari suatu hubungan, komitmen gaya hidup atau karir
• Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi hubungan dengan orang lain, yang mungkin termasuk
pasangan seksual.
• Ketidakpastian individu mengenai diri sendiri akan mempunyai kesulitan mengembangkan keintiman.
• Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu berbagi mengenai diri sendiri, akan merasa sendiri.
Perkembangan psycho-sosial
54
Tokoh ERICK ERICKSON
Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri –
dewasa tengah (45 – 65 tahun)
• indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan perhatian dengan orang lain
• indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri, kurang merasa nyaman
• Orang dewasa --- bimbingan untuk generasi selanjutnya, mengekspresikan kepedulian pada dunia di masa
yang akan datang
• Absorpsi diri orang dewasa akan direnungkan dengan kesejahteraan pribadi dan peningkatan materi
• Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi kehidupan.
Perkembangan psycho-sosial
55
Tokoh ERICK ERICKSON
Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir
(65 tahun keatas)
• indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi sebagai sesuatu yang berharga dan unik. Siap menerima kematian
• indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik terhadap orang lain.
• Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan rasa puas dan penerimaan hidup dan kematian
• Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus asa karena individu melihat
kehidupan sebagai bagian dari ketidakberuntungan, kekecewaan dan kegagalan.
Herdian, S.Psi., M.Psi.
Sumber: Jurnal Ridwan Idris
Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-
hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat
bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada
akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang
dicapainya berada di bawah semestinya
Anak kesulitan belajar sering dicap sebagai anak yang bodoh,
tolol, ataupun gagal. Hal inilah yang menjadi penghambat
bagi anak dengan kesulitan belajar.
Menurut National Institute of Health, USA kesulitan belajar
adalah hambatan/gangguan belajar pada anak dan remaja
yang ditandai oleh adanya kesenjangan yang signifikan
antara taraf intelegensia dan kemam puan akademik yang
seharusnya dicapai.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa kesulitan belajar kemungkinan
disebabkan oleh gangguan di dalam sistem saraf pusat otak
(gangguan neurobiologis) yang dapat menimbulkan gangguan
perkembangan seperti gangguan perkembangan bicara,
membaca, menulis, pemahaman dan berhitung
Menurut Sudrajat kesulitan belajar siswa mencakup pengertian
yang luas, di antaranya:
learning disorder
learning disfunction
underachiever
slow learner
learning disabilities.
Learning disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan.
Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya.
Contoh: siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai
Learning disfunction merupakan gejala dimana proses belajar
yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun
sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas
mental, gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya.
Contoh: siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan
sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah
dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai
permainan volley dengan baik.
Under achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki
tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi
prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh: siswa yang telah dites
kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong
sangat unggul (IQ = 130 140), namun prestasi belajarnya biasa-
biasa saja atau malah sangat rendah.
Slow learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat
dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih
lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf
potensi intelektual yang sama.
Learning disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu
pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari
belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.
Identifikasi KESULITAN BELAJAR anda dalam 1 kelompok
FAKTOR INTERNAL SISWA
FAKTOR EKSTERNAL SISWA
Faktor internal siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik siswa, yakni:
Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas intelektual/inteligensi siswa;
Yang bersifat afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap.
Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti tergang- gunya alat-alat indera penglihat dan pendengar (mata dan telinga).
Lingkungan keluarga,
contohnya; ketidakharmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan redahnya kehidupan ekonomu keluarga.
Lingkungan perkampungan/masyarakat,
contohnya; wilayah perkampungan kumuh (slum area), dan teman sepermainan (peer group) yang nakal
Lingkungan sekolah,
contohnya; kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah
faktor-faktor yang dapat dipandang sebagai faktor khusus ini
ialah sindrom psikologis berupa learning disability
(ketidakmampuan belajar)
Menurut Reber, sindrom yang berarti satuan gejala yang
muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis yang
menimbulkan kesulitan belajar, yaitu:
Disleksia (dyslexia),
yakni ketidakmampuan belajar membaca.
Disgrafia (dysgraphia),
yakni ketidakmampuan belajar menulis.
Diskalkulia (dyscalculia),
yakni ketidakmampuan belajar matematika
proses Weener dan Senf sebagaimana yang dikutip Syah:
Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa
ketika mengikuti pelajaran.
Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa
khususnya yang diduga mengalami kesulitan belajar.
Mewancarai orang tua atau wali siswa untuk mengetahui halawal
keluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar.
Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu untuk
mengetahui hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa.
Memberikan tes kemampuan intelegensia (IQ) khususnya kepada siswa
yang diduga mengalami kesulitan belajar
terimakasih
Herdian, S.Psi., M.Psi
PENDAHULUAN
• WHO memperkirakan jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia sekitar 7-10% dari total jumlah anak di Indonesia
• Menurut Sussenas tahun 2003 di Indonesia terdapat 679.048 anak usia sekolah dengan berkebutuhan khusus atau 21,42%
• Masalah anak spesial cukup Kompleks
• Jika ditangani secara dini maka beban akan dapat dikurangi
PENDAHULUAN
1. Tidak ada anak manusia yang diciptakan sama satu dengan lainnya
2. Tidak ada satupun manusia tidak memiliki kekurangan
3. Bila boleh memilih, anak ingin dilahirkan berotak Habibie, berakhlak Ustadz Mansur, berwajah Anjasmara, berbadan seperti Ade Ray
4. Tidak ada satu anak yang ingin dilahirkan di dunia ini dengan menyandang kelainan maupun memiliki kecacatan
PENDAHULUAN
5. Tidak ada orang tua yang menghendaki kelahiran anaknya menyandang kecacatan
6. Kelahiran seorang anak berkebutuhan khusus tidak mengenal apakah mereka dari keluarga kaya, keluarga berpendidikan, keluarga miskin, keluarga yang taat beragama atau tidak
7. Tidak ada satupun orang yang mampu menolak
kehadiran anak berkebutuhan khusus
8. Bila boleh memilih orang tua ingin anaknya lahir sempurna
PENDAHULUAN
9. Sebagai manusia, anak berkebutuhan khusus memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang di tengah - tengah keluarga, masyarakat dan bangsa
10. Ia memiliki hak untuk sekolah sama seperti saudara lainnya yang tidak memiliki kelainan atau normal
11. Warga negara yang memiliki kelainan fisik,emosional,mental intelektual dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus (UUSPN, pasal 5 ayat 2, 2003)
12. Di hadapan Tuhan manusia tidak ada bedanya. Yang membedakan adalah takwanya.
PENGERTIAN
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang
mengalami hambatan fisik dan/atau mental
sehingga mengganggu pertumbuhan dan
perkembangannya secara wajar, dan anak yang
akibat keadaan tertentu mengalami kekerasan,
berada di lembaga permasyarakatan/ rumah
tahanan, di jalanan, di daerah terpencil/
bencana/konflik yang memerlukan penanganan
secara khusus.
• Gangguan perkembangan: delayed (terlambat bicara tapi bisa baik)
• Abnormalitas: permanen (RM)
• Autis : perkembangan pervasif: lama relatif menetap berlangsung lama dan hampir menyeluruh
• Deficit : kekurangan, ada deficit yg bisa diperbaiki, dan sulit dihilangkan (mis. ADD-obat>sampai kapan bisa berhenti obat)
PENGERTIAN
Anak Penyandang cacat adalah setiap anak yang
mempunyai kelainan fisik dan/atau mental yang
dapat mengganggu atau merupakan rintangan
dan hambatan baginya untuk melakukan kegiatan
secara selayaknya yang terdiri dari penyandang
cacat fisik, penyandang cacat mental dan
penyandang cacat fisik dan mental.
PENGERTIAN
Penyandang cacat fisik anak adalah seorang anak
yang mempunyai kecacatan yang mengakibatkan
gangguan pada fungsi tubuh, antara lain gerak
tubuh, penglihatan, pendengaran, kemampuan
bicara/wicara dan penyakit khronis (kusta, TB,
degeneratif: diabetes, hipertensi, stroke)
PENGERTIAN
Penyandang cacat mental anak adalah seorang
anak yang mempunyai kelainan mental dan atau
tingkah laku, yang dapat disebabkan oleh cacat
bawaan atau penyakit yang didapat, atau seorang
yang mengalami gangguan jiwa yang disebabkan
oleh faktor organobiologis maupun fungsional
yang mengakibatkan perubahan dalam alam
pikiran, alam perasaan dan perbuatan sehingga
memiliki masalah sosial dalam memenuhi
kebutuhan pendidikan, mencari nafkah dan dalam
kegiatan bermasyarakat.
PENGERTIAN
Anak Tunanetra adalah anak yang memiliki
lemah penglihatan atau akurasi penglihatan
kurang dari 6/60 setelah dikoreksi atau tidak lagi
memiliki penglihatan (Kaufman & Hallahan).
PENGERTIAN
Anak Tunarungu/Tunawicara/wicara adalah
anak yang memiliki hambatan dalam
pendengaran baik permanen maupun tidak
permanen dan biasanya memiliki hambatan
dalam berbicara sehingga mereka biasa disebut
tunawicara.
PENGERTIAN
Anak Tunagrahita adalah anak yang memiliki
intelegensi yang signifikan berada dibawah rata
rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam
adaptasi perilaku yang muncul dalam masa
perkembangan.
PENGERTIAN
Anak Tunadaksa adalah anak yang memiliki
gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan
neuro-muskuler dan struktur tulang yang bersifat
bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk
cere, polio dan lumpuh.
PENGERTIAN
Anak Tunalaras adalah anak yang mengalami
hambatan dalam mengendalikan emosi dan
kontrol sosial, dan biasanya menunjukkan perilaku
menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan
aturan yang berlaku disekitarnya.
PENGERTIAN
Attention Deficit and Hyperactivity Disorder
(ADHD) atau Gangguan Pemusatan Perhatian
dan Hiperaktivitas (GPPH) adalah sekelompok
kelainan mekanisme tertentu pada sistim syaraf
pusat yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif,
tidak bisa beristirahat, berperilaku tidak sabaran,
kesulitan untuk memusatkan perhatian dan
impulsif.
PENGERTIAN
Autisme adalah suatu kondisi yang mengenai seseorang sejak
lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak
membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal,
yang mengakibatkan anak terisolasi dari manusia lain dan
masuk dalam dunia repetitif, aktivitas dan minat yang
obsesif. (Baron-Cohen, 1993)
PENGERTIAN
Anak Tunaganda adalah anak yang memiliki dua ketunaan
atau lebih yang masing-masing perpaduan ketunaan tersebut
memiliki ciri khas dalam belajar sehingga diperlukan
pelayanan pendidikan khusus dan alat bantu belajar yang
khusus (Widjajantin, 2004).
HAKEKAT ANAK SPESIAL NEEDS
• Impairment
Hubunganya dengan penyakit dan kelainan pada jaringan
• Disability
Berhubungan dengan kekurangan/ kesalahan fungsi atau tidak
adanya bagian tubuh tertentu
• Handicap
Hubungannya dengan kelainan dan ketidakmampuan yang dimiliki
seseorang bila berinteraksi dengan lingkungan
HAK SPECIAL NEEDS CHILD
• HAK UNTUK MENDIDIK DIRINYA
• HAK UNTUK PEKERJAAN DAN PROFESI
• HAK UNTUK MEMELIHARA KESEHATAN DAN FISIK
SECARA BAIK
• HAK UNTUK HIDUP MANDIRI
• HAK UNTUK KASIH SAYANG
SPECIAL NEEDS CHILDREN 1. Autisme
2. Retardasi mental
3. Learning Disability
4. Gangguan Bicara
5. ADD/ADHD
6. Tuna laras
7. Anak berbakat
8. Tuna Daksa & Cerebral Palsy
9. Gangguan pendengaran dan Penglihatan
TERIMAKASIH