peraturtln daerah provinsi daerah khusus · pdf fileperaturan pemerintah nomor 136 tahun 2000...

Download PERATURtlN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS · PDF filePeraturan Pemerintah Nomor 136 Tahun 2000 tentang ... akta otentik dan kewenangan lainnya sesuai ... termasuk kontrak investasi

If you can't read please download the document

Upload: doannguyet

Post on 06-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • PERATURtlN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUKOTA JAKARTA

    NOMOR 18 TAHUN 2010

    TENTANG

    BEAPEROLEHANHAKATASTANAHDANBANGUNAN

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

    Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009lenlang Pajak Daerah dan Relribusi Daerah, lerdapal perluasanobyek pajak daerah dalam benluk mendaerahkan pajak pusatmenjadi pajak daerah yailu Bea Perolehan Hak atas Tanah danBangunan yang dapat meningkatkan kemampuan keuangan dankemandirian daerah dalam membiayai pembangunan danpenyelenggaraan Pemerinlahan di Daerah;

    b. bahwa lerhadap tanah yang mempunyai fungsi sosial maupun .bangunan yang memberikan keunlun9an dan/atau kedudukansosial ekonomi bagi orang pribadi atau badan. waJlb mr.mb"y

  • ..' ':"

    4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 27,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia ~~omor 4189);

    5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286);

    6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4355);

    7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4389);

    8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pengelolaan danTanggung Jawab Keuangan Negara ( Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 66,Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4400);

    9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437), sebagaimana telah beberapa ka,e diubah terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2 08 (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, TambahanLembaran Negara Republlk Indonesia Nomor 48';4);

    10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerin ah Pusa dan Pemeflntahan Daerah(Lembaran Negara RepubJik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

    11. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang PemerintahanProvinsi Daerah Khusus Ibuko a Jakarta sebagai Ibukota NegaraKesatuan Republ,K Indonesia (Lembaran 'egara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4744);

    12. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah danRetribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5049);

    13. Peraturan Pemerintah Nomor 135 Tahun 2000 tentang Tata CaraPenyitaan dalam rangka Penagihan Pajak dengan Surat Paksa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 247,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia omor 4049);

    14. Peraturan Pemerintah Nomor 136 Tahun 2000 tentang Tata CaraPenjualan Barang Sitaan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2000 Nomor 248, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4050);

  • 3

    15. Peraturan Pemerintah Nomor 137 Tahun 2000 tentang Tata CaraPenyanderaan, Rehabilitasi Nama Baik Penanggung Pajak, danPemberian Ganti Rugi Dalam Rangka Penagihan Pajak denganSurat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000Nomor 249, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4051);

    16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang PajakDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4138);

    17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4578);

    18. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang PedomanPembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4593);

    19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 [entang OrganisasiPerangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4741);

    20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun2007;

    21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2008 tentangPola Organisasi Perangkat Daerah Provinsl Daerah KhususIbukota Jakarta;

    22. Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam NegeriNomor 186/PMK.07/2010 dan Nomor 53 Tahun 2010 tentangTahapan Persiapan Pengalihan Bea Perolehan Hak Atas Tanahdan Bangunan sebagai Pajak Daerah;

    23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 147/PMK.07/2010 tentangBadan atau Perwakilan Lembaga Internasional yang TidakDikenakan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan;

    24. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang OrganisasiPerangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta Tahun 2008 Nomor 10);

    25. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang PembentukanPeraturan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta Tahun 2010 Nomor 2,Tambahan LembaranDaerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1);

  • 26. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 ten tang Ketentuan UmumPajak Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran DaerahProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 3);

    Dengan Persetujuan Bersama:

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

    dan

    GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan: PERATURAN DAERAH TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATASTANAH DAN BANGUNAN.

    BABI

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Daerah ini. yang dimaksud dengan.

    1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

    2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerahsebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah

    3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provlnsi Daerah Khusus IbukotaJakarta.

    4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan RakyatDaerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

    5. Dinas Pelayanan Pajak adalah Dinas Pelayanan Pajak ProvinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta.

    6. Kepala Dinas Pelayanan Pajak adalah Kepala Dinas PelayananPajak Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

    7. Badan Pengelola Keuangan Daerah adalah Badan PengelolaKeuangan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

    8. Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah adalah Kepala BadanPengelola Keuangan Daerah Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta.

  • 5

    9. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di bidangperpajakan daerah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

    10. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional yang selanjutnyadisebut Kanwil BPN adalah Kantor Wilayah Badan PertanahanNasional Provinsi OKI Jakarta.

    11. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional yangselanjutnya disebut Kakanwil BPN adalah Kepala Kantor WilayahBadan Pertanahan Nasional Provlnsi OKI Jakarta.

    12. Kantor Pertanahan adalah Kantor Pertanahan pada KotaAdministrasi/Kabupaten Administrasi di Provinsi OKI Jakarta.

    13. Kepala Kantor Pertanahan adalah Kepala Kantor Pertanahan padaKota Administrasi/Kabupaten Administrasi di Provinsi OKI Jakarta.

    14. Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah yang selanjutnya disebutNotaris/PPAT adalah Pejabat Umum yang berwenang membuatakta otentik dan kewenangan lainnya sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan.

    15. Peraturan Oaerah adalah peraturan yang ditetapkan oleh KepalaOaerah dengan persetujuan bersama Dewan Perwakilan RakyatOaerah dan Gubernur.

    16. Pajak Oaerah yang selanjutnya disebut Pajak adalah kontribusiwajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badanyang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dan PeraturanOaerah, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dandigunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnyakemakmuran rakyat.

    17. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakankesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidakmelakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroankomanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN),atau Badan Usaha Milik Oaerah (BUMD) dengan nama dan dalambentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan,perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik,atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnyatermasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap

    18. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan adalah Pajak atasperolehan hak atas tanah dan/atau bangunan.

    19. Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan adalah perbuatanatau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atastanah dan/atau bangunan oleh orang pribadl atau badan.

    20. Hak atas Tanah dan/atau Bangunan adalah hak atas tanah,termasuk hak pengelolaan, beserta bangunan di atasnya,s3bagaimana dimaksud dalam Undang-Undang di bidangpertanahan dan bangunan.

  • 6

    21. Sural Seloran Pajak Daerah Bea Perolehan Hak atas Tanah danBangunan yang selanjulnya disingkal dengan SSPD-BPHTB adalahsural seloran pajak daerah yang digunakan unluk membayar BeaPerolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

    BAB II

    NAMA PAJAK

    Pasal 2

    Dengan nama Bea Perolehan Hak alas Tanah dan Bangunan dipungulBea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan.

    BAB III

    OBJEK DAN SUBJEK PAJAK

    Bagian Kesalu

    Objek Pajak

    Pasa! 3

    (1) Obj