peraturan kepala arsip nasional republik … indonesi… · penyusunan renstra satuan kerja eselon...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
-
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 01 TAHUN 2010
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2009
TENTANG
RENCANA STRATEGIS ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2010-2014
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Tahun 2010
-
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 01 TAHUN 2010
TENTANG
RENCANA STRATEGIS ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2010-2014
KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk memberikan arah dan prioritas terhadap pelaksanaan
pembangunan bidang kearsipan, perlu adanya Rencana Strategis
Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun 2010-2014;
b. bahwa pelaksanaan Rencana Strategis Arsip Nasional
Republik Indonesia setiap tahunnya akan dituangkan dalam rencana
kerja tahunan yang lebih rinci dalam bentuk Renja-KL dan RKA-KL;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala
Arsip Nasional Republik Indonesia tentang Rencana Strategis
Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun 2010-2014.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
-
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2004 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
8. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen yang telah enam kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005;
9. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03
Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional
Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 09 Tahun 2009;
10. Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5
Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis
Kementarian/Lembaga;
Memperhatikan : Surat Tugas Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor ST/255/M.PAN-
RB/12/2009 tentang Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Arsip Nasional
Republik Indonesia;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
TENTANG RENCANA STRATEGIS ARSIP NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010-2014.
-
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Pasal 1
(1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Arsip Nasional Republik Indonesia
Tahun 2010-2014 yang selanjutnya disebut Renstra ANRI Tahun 2010-2014 adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini, dan merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dari peraturan ini.
(2) Renstra ANRI Tahun 2010-2014 sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah dokumen
rencanaan pembangunan bidang kearsipan untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
Pasal 2
Renstra ANRI Tahun 2010-2014 sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 merupakan
penjabaran lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010-2014, yang memuat tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi
pembangunan kearsipan, kegiatan pokok dan kegiatan indikatif berikut indikator kinerja.
Pasal 3
Renstra ANRI Tahun 2010-2014 digunakan sebagai pedoman unit kerja dalam penyusunan
rencana kinerja tahunan untuk periode 1 (satu) tahun.
Pasal 4
Setiap unit kerja di lingkungan ANRI wajib melaksanakan ketentuan peraturan ini dalam
menyusun rencana kinerja tahunan.
Pasal 5
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Januari 2010
Plt. KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
M. ASICHIN
-
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Kondisi Umum A. Sasaran, Arah kebijakan dan Program RPJMN 2004-2009 ........... 3
B. Evaluasi Pencapaian Program dan Kegiatan Renstra ANRI
Tahun 2004-2009........................................................................... 3
C. Capaian Program dan Kegiatan Prioritas 2008 dan 2009............... 13
1.2 Potensi dan Permasalahan ................................................................ 16 A. Permasalahan .................................................................................. 16 B. Kekuatan ........................................................................................ 17 C. Peluang ........................................................................................... 18 D. Tantangan......................................................................................... 19
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN ANRI ............................................................. 22
2.1 Visi ...................................................................................................... 22 2.2 Misi ...................................................................................................... 23 2.3 Tujuan .................................................................................................. 23 2.4 Sasaran Strategis................................................................................... 24
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ................................................... 27
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional ................................................. 27
3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kearsipan........................ 32
A. Pencapaian Sasaran Strategis Pertama............................................... 33
B. Pencapaian Sasaran Strategis Kedua................................................. 37
C. Pencapaian Sasaran Strategis Ketiga................................................. 42
D. Pencapaian Sasaran Pendukung...................................................... 48
E. Penataan Aparatur Arsip Nasional Republik Indonesia ................ 58
BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 67
Lampiran
Tabel Rekapitulasi Anggaran Renstra ANRI Tahun 2010-2014..................................... 68
Matrik Target Pembangunan Tahun 2010-2014 ............................................................. 69
Matrik Kebutuhan Pendanaan Pembangunan Tahun 2010-2014 .................................... 115
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum
Tujuan dibentuknya pemerintahan negara Indonesia sebagaimana tercantum
dalam alinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Bertitik tolak dari hal tersebut di atas maka
keberadaan dan fungsi arsip merupakan sesuatu yang mutlak diperlukan dalam
proses perjalanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, karena pada
dasarnya arsip merupakan refleksi dan rekaman dari perjalanan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sejalan dengan hal tersebut, dalam
rangka memberikan arah yang jelas dalam mewujudkan tujuan nasional, maka
ditetapkan dokumen perencanaan untuk periode 20 tahun yang selanjutnya disebut
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).
Visi Pembangunan Nasional 2005-2025 mewujudkan Indonesia yang mandiri,
maju, adil dan makmur yang dirumuskan ke dalam 3 (tiga) agenda pembangunan
yaitu :
1. Menciptakan Indonesia yang aman dan damai
2. Menciptakan Indonesia yang adil dan demokratis
3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
Ketiga agenda tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lain, dan merupakan pilar pokok untuk mencapai tujuan nasional.
Keberhasilan satu pelaksanaan agenda akan ditentukan oleh kemajuan pelaksanaan
agenda yang lainnya. Selanjutnya untuk memberikan arah yang jelas dalam
pelaksanaannya, maka ketiga agenda pembangunan nasional dijabarkan lebih lanjut
dalam bentuk arah kebijakan, fokus, dan kegiatan prioritas. Mengacu pada ketiga
agenda pembangunan tersebut di atas, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
-
2
sebagai lembaga yang mempunyai tugas negara di bidang kearsipan turut berperan
aktif dan mendukung terwujudnya agenda pembangunan yang kedua yaitu
menciptakan Indonesia yang adil dan demokratis dengan fokus pada penciptaan
tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Dokumen RPJPN kemudian
dijabarkan dalam dokumen perencanaan untuk periode 5 tahunan yang selanjutnya
disebut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Selanjutnya
RPJMN akan dijabarkan dalam Dokumen Rencana Pembangunan Tahunan yang
disebut Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yaitu dokumen perencanaan untuk periode
1 tahun.
Bertitik tolak dari hal tersebut, berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai instansi pemerintah diwajibkan menyusun
Rencana Strategis Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun 2010 2014 (Renstra
ANRI 2010-2014) yang berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Renstra Arsip Nasional Republik Indonesia
Tahun 20102014 ini dikondisikan untuk menjawab agenda pembangunan nasional
khususnya yang berkaitan dengan pembangunan kearsipan yang modern yang
berlandaskan pada nilai-nilai luhur; peningkatan peran serta dan fungsi arsip dalam
penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa seperti yang tertuang
dalam RPJMN 2010-2014. Dokumen Renstra ANRI ini akan menjadi dokumen dasar
penyusunan Renstra Satuan Kerja Eselon I dan II di lingkungan ANRI. Renstra ANRI
ini akan menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (RKKL)
serta Rencana Kegiatan dan Anggaran Kementerian Lembaga (RKA-KL). Kedua
rencana tersebut menjadi dasar penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) dan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).
-
3
A. Sasaran, Arah kebijakan dan Program RPJMN 2004-2009
Sebagaimana termuat dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun
2004-2009 khususnya bab 14, dinyatakan bahwa salah satu agenda
pembangunan nasional adalah menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan
berwibawa. Dalam upaya mewujudkan agenda pembangunan nasional tersebut,
secara umum telah ditetapkan sasaran penyelenggaraan negara tahun
2004-2009 adalah terciptanya tata pemerintahan yang baik, bersih,
berwibawa, profesional dan bertanggung jawab yang diwujudkan
dengan sosok dan prilaku birokrasi yang efisien dan efektif serta dapat
memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh masyarakat. Sejalan
dengan hal tersebut, peranan pembangunan kearsipan dalam upaya
mewujudkan sasaran penyelenggaraan negara tahun 2004-2009 dirumuskan
dalam arah kebijakan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan adminstrasi
Negara melalui optimalisasi pengembangan dan pemanfaatan e-
Government, dan dokumen/arsip Negara dalam pengelolaan tugas dan
fungsi pemerintah. Selanjutnya arah kebijakan kearsipan tersebut dijabarkan
kedalam Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan melalui
pelaksanaan kegiatan pokok yaitu menciptakan sistem administrasi
pendukung dan kearsipan yang efektif dan efisien serta
menyelamatkan dan melestarikan dokumen/arsip Negara.
B. Evaluasi Pencapaian Program dan Kegiatan Renstra ANRI 2004-2009
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi ANRI, sesuai dengan tugas dan fungsi
ANRI, Arsip Nasional Republik Indonesia telah menetapkan sasaran rencana
pembangunan jangka menengah yang tertuang dalam Peraturan Kepala ANRI
Nomor 01 Tahun 2005 tentang Pokok-pokok Kebijakan dan Strategi
Pembangunan Bidang Kearsipan 2004 2009 sebagai berikut:
1. Tersedianya payung hukum sebagai landasan operasional terhadap
pengelolaan arsip baik di tingkat pusat maupun di daerah;
2. Terciptanya Pedoman/standar/petunjuk pelaksanaan dari suatu sistem
pengelolaan arsip;
3. Terlaksananya sosialisasi atas berbagai produk hukum Pedoman/standar/
petunjuk tentang pengelolaan arsip di seluruh instansi pusat/daerah;
4. Terlaksananya hubungan kerja sama teknis dengan seluruh instansi tingkat
-
4
pusat dan daerah dalam rangka penyelenggaraan kearsipan secara
nasional;
5. Terlaksananya program asas dekonsentrasi kearsipan di pemerintah provinsi
sebagai upaya untuk mempercepat tersedianya SDM kearsipan di daerah;
6. Terlaksananya Penciptaan SDM Kearsipan di setiap instansi pusat dan
daerah guna mendukung pelaksanaan pengelolaan arsip;
7. Terlaksananya upaya penyelamatan dan pelestarian arsip serta
meningkatkan khasanah arsip statis sebagai bahan pertanggungjawaban
nasional dan akuntabilitas publik;
8. Tersedianya sistem jaringan informasi kearsipan antara ANRI dengan
Badan/Kantor Arsip Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh
Indonesia;
9. Terwujudnya pendayagunaan arsip bagi kegiatan pemerintah dan
masyarakat luas.
Bertitik tolak dari 9 sasaran jangka menegah yang telah ditetapkan dalam
Pokok-pokok Kebijakan dan Strategi Pembangunan Bidang Kearsipan Tahun
2004 2009 yang telah diuraikan di atas, berikut ini hasil pencapaian
pelaksanaan program dan kegiatan renstra ANRI Tahun 2004-2009 :
1. Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik
a. Pencapaian program dan kegiatan sampai Tahun 2008
Program ini diarahkan pada penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan
yang baik secara konsisten dan berkelanjutan.
Pencapaian sampai dengan Tahun 2008 adalah tersedianya Laporan Kinerja
dan Laporan Keuangan ANRI Tahun 2007, tersedianya dokumen
perencanaan anggaran, terselenggaranya dukungan operasional sehari-hari
perkantoran, pengelolaan APBN.
b. Perkiraan pencapaian program dan kegiatan tahun 2009
Hingga Desember 2009 diperkirakan seluruh kegiatan dalam program ini
dapat diselesaikan seluruhnya seperti tersedianya dokumen perencanaan
2010, ditetapkannya Rencana Strategis ANRI Tahun 2010-2014 dan
Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kearsipan 2005 2025,
tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ANRI Tahun
2008, tersusunnya Laporan Keuangan Audited, penyelenggaraan
-
5
pemeriksaan di lingkungan ANRI dan terselenggaranya rapat kerja teknis
Tingkat Eselon I. Selain hal tersebut, dalam rangka mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance) ANRI sedang melakukan usaha-
usaha ke arah reformasi birokrasi bersama dengan Kementerian Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Badan
Kepegawaian Negara, Lembaga Administrasi Negara, dan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
2. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
a. Pencapaian program dan kegiatan sampai Tahun 2008
Program ini bertujuan untuk menata dan menyempurnakan organisasi dan
manajemen melalui penciptaan kearsipan yang efektif dan efisien serta
menyelamatkan dan melestarikan dokumen/arsip negara.
Hasil-hasil yang telah dicapai pada tahun 2008:
1) Dalam rangka pembinaan pelaksanaan kearsipan ANRI telah
melaksanakan bimbingan dan konsultasi kearsipan, supervisi dan evaluasi
pelaksanaan pengelolaan kearsipan meliputi kesisteman, kelembagaan,
SDM kearsipan, program kearsipan serta pelaksanaan kegiatan kearsipan
di seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah sesuai dengan standar
dan kaidah kearsipan.
Hasil dari pembinaan kearsipan dapat dilihat dari jumlah instansi binaan
yang telah melakukan pengelolaan arsip sesuai dengan norma/standar
kearsipan. Adapun jumlah instansi yang telah dibina dari tahun 2004
sampai dengan tahun 2009 dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:
Tabel. 1 JUMLAH INSTANSI PUSAT DAN DAERAH
YANG TELAH MELAKUKAN PENGELOLAAN ARSIP SESUAI DENGAN KAIDAH KEARSIPAN
INSTANSI
TAHUN
2004 2005 2006 2007 2008 2009
PUSAT 22 29 36 40 43 46
DAERAH 15 17 23 24 31 62
-
6
JUMLAH 37 46 59 64 74 108
Sumber : Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan, 2009
2) ANRI telah menyetujui sebanyak 11 Jadwal Retensi Arsip (JRA) instansi
pusat dan 23 JRA Pemerintah Daerah meliputi JRA Fasilitatif Keuangan,
Kepegawaian, dan Substantif.
Perbandingan jumlah JRA yang disetujui oleh ANRI dari tahun 2007 dan 2008 dapat
dilihat pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2
PERKEMBANGAN JUMLAH JRA YANG TELAH MENDAPAT PERSETUJUAN KEPALA ANRI DARI TAHUN 2007-2008
No Instansi Tahun Perubahan
2007 2008 Naik Turun %
1. Pusat 8 11 3 - (+) 37,50
2. Daerah 17 23 6 - (+) 35,29
JUMLAH 25 34 9 - (+) 36,00
Sumber : Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan, 2008.
3) Tersedianya 20 inventaris/daftar arsip sebagai salah satu sarana temu
balik arsip, terpeliharanya 27.000 ml Arsip Konvensional, 99.794 lembar
arsip Kartografi dan Kearsitekturan, 30.000 kaset arsip film, 30.000
kaset/open reels arsip rekaman suara, 1.663.000 lembar arsip foto
(negatif dan positif), 9.200 reels arsip microfilm dan 7.200 fiches arsip
microfische, serta dikeluarkannya rekomendasi pemusnahan arsip bagi 8
(delapan) instansi pusat dan daerah.
4) Dalam rangka penyelamatan dan penanggulangan arsip akibat bencana,
pada tahun 2008 telah dilaksanakan penyelamatan arsip pada 9
(sembilan) daerah yang terkena bencana banjir yaitu Bojonegoro,
Ponorogo, Situbondo, Sragen, Ngawi, Lamongan, Yogyakarta, Pasuruan,
dan Jakarta.
5) Terlaksananya pengadaan Vacuum Freeze Dry Chamber (VFDC) dalam
rangka penyelamatan dan penanggulangan arsip akibat bencana.
6) ANRI telah menyelesaikan naskah Rancangan Undang-Undang tentang
Kearsipan sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971
-
7
tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan, serta Rancangan
Peraturan Presiden tentang Pengelolaan Arsip Dinamis.
b. Perkiraan pencapaian program dan kegiatan tahun 2009
Sampai dengan Desember 2009 diperkirakan seluruh kegiatan yang terdapat
pada program ini dapat terealisasi antara lain:
1) Naskah RUU Kearsipan telah disahkan menjadi Undang-undang nomor 43
Tahun 2009 tentang Kearsipan pada Rapat Paripurna Dewan Perwakilan
Rakyat pada tanggal 28 September 2009;
2) Disahkannya Rancangan Peraturan Presiden tentang Pengelolaan Arsip
Dinamis;
3) Terlaksananya penyusunan rancangan Renstra ANRI tahun 2010-2014;
4) Tersosialisasikannya pedoman akreditasi dan sertifikasi kearsipan pada
instansi pusat dan daerah hasil kerjasama ANRI dengan UNDIP, sertifikasi
SDM Kearsipan;
5) Tersusunnya Penjabaran Tugas dan Fungsi Organisasi (Job Description)
ANRI sebagai bagian dari proses reformasi birokrasi di lingkungan ANRI;
6) Terlaksananya pengolahan, pemeliharaan dan perbaikan arsip statis baik
arsip konvensional maupun arsip media baru;
7) Penandatanganan Kerja Sama ANRI dengan KPU tentang Penyelamatan
dan Pelestarian Arsip Pemilihan Umum ditandatangani tanggal
5 Maret 2009;
8) Terlaksananya penyelamatan arsip Pemilu 2009 dan Arsip Pilkada, Arsip
dari Lembaga Pemerintahan/Lembaga Negara, BUMN/Swasta,
Perorangan, Organisasi Massa, Organisasi Politik, dan Organisasi
Keagamaan;
9) Penyelamatan dan Pelestarian Arsip Akibat Jebolnya Tanggul Situ Gintung
Kabupaten Tangerang Banten yang terjadi pada tanggal 27 Maret 2009.
Arsip yang diselamatkan adalah arsip milik masyarakat/perorangan dan
instansi antara lain arsip milik Seto Mulyadi (Kak Seto), Zakaria Abubakar
dan warga lainnya berupa; sertifikat tanah, ijazah, paspor, buku tabungan
yang terkena musibah banjir sebanyak 260 bundel dan 154 album foto.
Disamping itu, ANRI sejak 1 April 2009 hingga sekarang sedang
melakukan penyelamatan dan pelestarian arsip Universitas
-
8
Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kurang lebih sebanyak 1.285 bundel, ANRI
sejak tanggal 1-4 Oktober 2009 melakukan penyelamatan dan pelestarian
arsip akibat gempa di Sumatera Barat yang terjadi tanggal 30 September
2009 kurang lebih sebanyak 35.952 meter linier. Pelayanan perbaikan
(Restorasi Arsip) terhadap arsip akibat bencana Situ Gintung, baik yang
dilakukan di lokasi kejadian maupun yang dilaksanakan di ANRI dengan
memanfaatkan alat Vacuum Freeze Dry Chamber (VFDC) dan diberikan
secara gratis;
10) Terlaksananya penilaian dan akuisisi arsip Kabinet Gotong Royong, Arsip
Peradilan, Arsip Konflik dan Keraton Nusantara, serta Arsip Lembaga
Kepresidenan;
11) Terlaksananya wawancara sejarah lisan mengenai Kembalinya GAM ke
Ibu Pertiwi;
12) Terlaksananya pengamanan arsip melalui Barcode;
13) Tersusunnya Pedoman Pengelolaan Arsip Pemerintah Desa sebagai upaya
untuk mendukung Program Arsip Masuk Desa;
14) Terlaksananya penyusunan pedoman/petunjuk teknis/petunjuk
pelaksanaan/standar di bidang kearsipan;
15) Terlaksananya pengkajian di bidang kearsipan;
16) Terselenggaranya Sidang Umum dan Konferensi SEAPAVAA (South East
Asia Pacific Audio Visual Archives Association) ke-13 di Bandung tanggal
15-20 Mei 2009;
17) Terlaksananya persiapan pembentukan Arsip Universitas Pattimura,
sedangkan sampai saat ini yang sudah terbentuk adalah Arsip Universitas
Gajah Mada;
3. Program Pengelolaan SDM Aparatur
Program ini bertujuan untuk meningkatkan sistem pengelolaan dan kapasitas
SDM aparatur melalui peningkatan kompetensi pada tugas dan tanggung
jawabnya, penyelenggaraan diklat kearsipan serta pengembangan
profesionalisme pegawai negeri melalui penyempurnaan aturan etika dan
mekanisme penegakan hukum disiplin.
a. Pencapaian Program dan kegiatan sampai dengan Tahun 2008
1) Terlaksananya diklat fungsional arsiparis tingkat keterampilan dan
keahlian;
-
9
2) Terlaksananya diklat teknis kearsipan baik di Pusat maupun daerah;
3) Terlaksananya diklat kearsipan dana dekonsentrasi di daerah provinsi;
4) Terlaksananya Pemilihan Arsiparis Teladan Tingkat Nasional
Tahun 2008;
5) Terbitnya Peraturan MenPAN tentang Jabatan Fungsional Arsiparis dan
Angka Kreditnya;
6) Terbitnya Pedoman Formasi Kebutuhan Arsiparis, Akreditasi Sistem
Kearsipan Dinamis (Non Elektronik) dan Akreditasi Lembaga Jasa
Penyimpanan Arsip.
Pengembangan SDM Kearsipan di ANRI dilakukan melalui kegiatan
pendidikan pelatihan dengan berbagai jenjang dan tingkat keahlian masing-
masing dan difokuskan untuk peningkatan pengetahuan, keahlian dan
keterampilan serta pembinaan Arsiparis di tingkat pusat dan daerah. Untuk
lebih jelasnya, mengenai jumlah pejabat fungsional arsiparis dan jumlah
diklat penciptaan yang dilakukan ANRI dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel
4 berikut ini :
Tabel. 3 JUMLAH PEJABAT FUNGSIONAL ARSIPARIS
DI INSTANSI PUSAT DAN DAERAH DARI TAHUN 2004 2009
INSTANSI
JUMLAH ARSIPARIS
TINGKAT KEAHLIAN TINGKAT KETERAMPILAN
TAHUN TAHUN
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2004 2005 2006 2007 2008 2009
PUSAT LPND 191 99 110 110 109 119 1.807 578 614 602 645 424
DEPT 120 117 119 128 249 1.246 997 1.004 1.112 1271
DAERAH PROVINSI 174 177 164 220 230 162 1.609 1.175 1.187 880 920 651
KAB/KOTA 9 9 9 9 14 250 233 233 233 285
JUMLAH 365 405 400 458 476 544 3.416 3.249 3.031 2.719 2.910 2.631
Sumber : Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan, 2009
-
10
Tabel 4.
JUMLAH PESERTA YANG TELAH MENGIKUTI DIKLAT ARSIPARIS TERAMPIL DAN ARSIPARIS AHLI PER PROVINSI
NO TAHUN JUMLAH PROVINSI JUMLAH PESERTA
1 2004 16 Provinsi 350 Orang
2 2005 29 Provinsi 944 Orang
3 2006 29 Provinsi 799 Orang
4 2007 32 Provinsi 934 Orang
5 2008 31 Provinsi 585 Orang
6 2009 29 Provinsi 29 Orang
JUMLAH 3.641 Orang
Sumber : Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan, 2009
b. Perkiraan pencapaian program dan kegiatan tahun 2009
1) Terlaksananya Diklat Arsip Masuk Desa yang dilaksanakan melalui
anggaran dekonsentrasi kearsipan;
2) Terlaksananya diklat Pimpinan Lembaga Kearsipan;
3) Disahkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/3/M.PAN/3/2009 sebagai pengganti Peraturan
MenPAN Nomor 09/Kep/M.PAN/2/2002 tentang Jabatan Fungsional
Arsiparis dan Angka Kredit;
4) Terlaksananya peningkatan SDM ANRI melalui pemberian bantuan
beasiswa S1/DIV, S2, S3, pengiriman diklat dan kursus baik di dalam
maupun di Luar Negeri;
5) Terlaksananya evaluasi pasca diklat kearsipan;
6) Terlaksananya pembinaan dan penilaian jabatan fungsional Arsiparis
dan fungsional lainnya;
7) Disahkannnya Peraturan Bersama Kepala ANRI dan Kepala BKN
tentang Jabatan Fungsional Arsiparis;
8) Tersedianya standar kompetensi jabatan struktural;
9) Terlaksananya Pemilihan Arsiparis Teladan Tingkat Nasional Tahun
2009.
-
11
4. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Program ini bertujuan untuk mengembangkan manajemen pelayanan publik yang
bermutu, transparan, akuntabel, mudah, murah, cepat, patut, dan adil kepada
seluruh masyarakat guna menunjang kepentingan masyarakat dan dunia usaha
serta mendorong partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.
a. Pencapaian program dan kegiatan sampai dengan Tahun 2008
1) Terlaksananya Bantuan/Hibah Mobil Unit Layanan Masyarakat Sadar
Arsip dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya arsip kepada 10 daerah provinsi;
2) Tersedianya Citra Daerah untuk 29 provinsi, pada tahun 2008
dilaksanakan pembuatan citra daerah 6 provinsi. Sedangkan sisanya
sebanyak 4 provinsi akan diselesaikan pada tahun 2009;
3) Tersedianya Citra Nusantara Jilid I: Tradisi Menjaga Keutuhan Negeri,
Jilid II: Tradisi Niaga Bangsa dan Jilid III: Tradisi Membina Negeri;
4) Tersedianya Naskah Sumber Arsip Seri: "Arsip Perjanjian Perbatasan
Wilayah RI Jilid III;
5) Terlaksananya Pameran Arsip Arsip Wawasan Kebangsaan, Pameran
dalam rangka Seabad Kebangkitan Nasional dan Pameran dalam rangka
memperingati HUT R.I.;
6) Terlaksananya Pelayanan Kearsipan baik Layanan di Ruang Baca
maupun Layanan Jasa Kearsipan;
b. Perkiraan pencapaian program dan kegiatan tahun 2009
1) Terlaksananya Pameran Arsip Wawasan Kebangsaan di 4 daerah dan
Pameran 64 Tahun Refleksi Kemerdekaan R.I.;
2) Terselenggaranya Lomba Karya Tulis Bidang Kearsipan dan Pemilihan
Unit Kearsipan Teladan di Lingkungan Instansi Pusat;
3) Terlaksananya Apresiasi Kearsipan Bagi Pelajar/Masyarakat, Sosialisasi
Kelembagaan ANRI, Sosialisasi Kearsipan, Fasilitasi Teknis Layanan
Pemanfaatan Arsip Statis, Workshop pengolahan arsip statis untuk
pengembangan database;
4) Terlaksananya bimbingan teknis dan terdistribusikannya hibah/bantuan
Mobil Unit Layanan Masyarakat Sadar Arsip ke 9 daerah provinsi;
5) Terlaksananya Implementasi Aplikasi Pengelolaan Arsip Dinamis Berbasis
Teknologi Informasi di 9 Daerah Provinsi;
-
12
6) Terlaksananya Sosialisasi Pengelolaan Arsip Dinamis dan Pengelolaan
Arsip Statis di Daerah;
7) Tersedianya Prosedur Pengoperasian Modul Pengumpulan Data pada
Jaringan Informasi Kearsipan Nasional;
8) Pengembangan Sistem dan Perangkat Pengoperasian Aplikasi
Pengelolaan Arsip di Internet;
9) Pengembangan Aplikasi Preservasi Arsip Elektronik yang Dibuat dengan
Aplikasi Perkantoran;
10) Diterbitkannya Naskah Sumber Arsip Provinsi Bangka Belitung, Sulawesi
Barat, Gorontalo, dan Irian Jaya Barat;
11) Diterbitkannya Naskah Sumber Arsip Citra Nusantara.
5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara
Program ini bertujuan untuk meningkatkan prasarana dan sarana dalam rangka
mendukung tugas pokok dan fungsi ANRI.
a. Pencapaian program dan kegiatan sampai dengan Tahun 2008
ANRI telah menyelesaikan pembangunan Gedung Pengolahan Arsip (Gedung
P) Tahap II, Pembuatan Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa Tahap I seluas
1.700 m2, Pengadaan Kendaraan Penyelamatan Arsip dan Penanggulangan
Bencana (Rescue), pengadaan Ambulance, Pengadaan A.C. Gedung G (Depo
Penyimpanan Arsip), rehabilitasi Gedung B (Gedung restorasi/repografi seluas
2.160 m2 serta pengadaan Inventaris keperluan kantor ANRI di Jakarta dan
Bogor.
b. Perkiraan pencapaian program dan kegiatan tahun 2009
Sampai dengan Desember 2009, diperkirakan akan dapat diselesaikan
pembangunan Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa Tahap II, pembangunan
Gedung Pengolahan Arsip (Gedung P) Tahap III, Pembangunan Tempat
Parkir, Pembuatan Maket, Pengadaan Peralatan Kantor, Pengadaan Alat
Visualisasi Kearsipan, Pengadaan Running Text, Rehabilitasi Gedung B, C, dan
D, pembuatan sertifikat tanah, Implementasi JIKN pada Pemerintah Provinsi
dan Implementasi Jaringan Sistem Kearsipan Statis pada Lembaga Kearsipan
Daerah Provinsi.
-
13
C. Capaian Program dan Kegiatan Prioritas 2008 dan 2009
1. Kegiatan Prioritas Nasional
Untuk tahun 2008 dan 2009, ANRI tidak memiliki kegiatan yang menjadi
prioritas nasional.
2. Kegiatan Prioritas Kementerian/Lembaga
2.1 Capaian kegiatan prioritas Arsip Nasional Republik
Indonesia Tahun 2008 sebagai berikut :
a. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
- Tersedianya Rancangan Undang-Undang tentang Kearsipan;
- Tersedianya Rancangan Peraturan Presiden tentang Pengelolaan
Arsip Dinamis;
- Terlaksananya akuisisi arsip Pemilu, Pilkada dan terselamatkan
arsip yang rusak akibat bencana;
- Terlaksananya Wawancara Sejarah Lisan mengenai Kembalinya
GAM ke Pangkuan Ibu Pertiwi sebanyak 19 Tokoh;
b. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur
- Terselenggaranya Diklat Keterampilan sebanyak 3 Angkatan dan
Diklat Keahlian sebanyak 2 Angkatan;
- Terlaksananya Bantuan Beasiswa sebanyak 77 orang;
- Terlaksananya Kursus/Training Dalam sebanyak 232 orang dan
Luar Negeri sebanyak 14 orang;
- Terlaksananya Program Dana Dekonsentrasi Bidang Kearsipan
pada 31 Provinsi;
c. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
-
14
- Terselengaranya Seminar dan Pameran Kearsipan 100 Tahun
Kebangkitan Nasional, Delapan Dasa Warsa Sumpah Pemuda
dan Wawasan Kebangsaan;
- Terlaksananya Penyerahan Citra Daerah sebanyak 6 Provinsi
dan Citra Nusantara;
- Terlaksananya Survey Nasional tentang Pentingnya Arsip bagi
Masyarakat;
d. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Aparatur Negara
- Terlaksananya Pembangunan Gedung Pengolahan Arsip 8 lantai,
Gedung Penunjang/Gudang Barang Inventaris, Pembuatan
Diorama tentang Sejarah Perjalanan Bangsa;
- Terlaksananya penerapan Sistem Informasi Kearsipan Statis
berbasis TIK pada Lembaga Kearsipan Daerah Provinsi;
- Tersedianya Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Statis dan
Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis berbasis TIK.
2.2 Perkiraan Capaian kegiatan prioritas Arsip Nasional
Republik Indonesia Tahun 2009 sebagai berikut :
a. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
- Naskah RUU Kearsipan sudah dapat dibahas di Dewan
Perwakilan Rakyat dan disahkan menjadi Undang-undang;
- Disusunnya Peraturan tentang Pengelolaan Arsip Dinamis;
- Tersedianya rancangan Renstra ANRI tahun 2010-2014;
- Terlaksananya akreditasi pada 2 lembaga kearsipan dan 3 unit
kearsipan serta tersertifikasinya 50 arsiparis;
- Terlaksananya supervisi pada 20 instansi pusat dan 16 instansi
pemerintah daerah;
- Terlaksananya penyelamatan dan pelestarian arsip pilkada pada
2 intansi lokal, 6 provinsi/kab/kota sebanyak 8 boks;
-
15
- Terlaksananya penyelamatan dan pelestarian arsip pemilu 2009
pada 5 instansi pusat, 4 provinsi, dan 5 kab/kota sebanyak
10 boks;
- Terlaksananya digitalisasi reformating arsip statis.
b. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur
- Terlaksananya Diklat Arsip Masuk Desa yang dilaksanakan
melalui anggaran dekonsentrasi kearsipan pada 29 provinsi;
- Terselenggaranya Diklat fungsional arsiparis tingkat
Keterampilan sebanyak 75 orang dan tingkat Keahlian sebanyak
50 orang;
- Terselenggaranya Diklat pimpinan II-IV sebanyak 12 orang;
- Terlaksananya bantuan beasiswa bagi program D4, S1, S2, dan
S3 sebanyak 100 orang;
- Terlaksananya Kursus/Training Dalam Negeri sebanyak 457
orang dan Luar Negeri sebanyak 5 orang.
c. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
- Terlaksananya bimbingan teknis dan terdistribusikannya
hibah/bantuan Mobil Unit Layanan Masyarakat Sadar Arsip ke 9
daerah provinsi;
- Terlaksananya Implementasi Aplikasi Pengelolaan Arsip Dinamis
Berbasis Teknologi Informasi di 9 lembaga kearsipan Daerah
Provinsi;
- Diterbitkannya Naskah Sumber Arsip Citra Daerah Provinsi
Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Gorontalo, dan Irian Jaya
Barat;
- Diterbitkannya Naskah Sumber Arsip Citra Nusantara.
d. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Aparatur
Negara
- Terlaksananya Pembangunan Gedung P (Pengolahan Arsip) 8
lantai, dan Rehabilitas Gedung B;
- Pembangunan Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa Tahap II;
-
16
- Pengadaan CCTV, Alat Visualisasi Kearsipan, Pengadaan Runing
Text;
- Terlaksananya penerapan Sistem Informasi Kearsipan Statis
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi pada 12 Lembaga
Kearsipan Daerah Provinsi;
- Implementasi JIKN pada Pemerintah daerah Provinsi.
1.2. Potensi dan Permasalahan
Dengan berbagai kemajuan pembangunan kearsipan yang telah dicapai pada tahun
2008 dan perkiraan pencapaian tahun 2009, permasalahan, potensi, peluang dan
tantangan jangka menengah yang harus dihadapi dalam rangka mewujudkan Visi
dan Misi Arsip Nasional Republik Indonesia serta tercapainya fokus prioritas
pembangunan kearsipan tahun 2010-2014 yaitu mengembangkan manajemen
arsip/dokumen negara yang modern berbasis teknologi informasi dan
komunikasi, maka permasalahan, potensi, peluang dan tantangan Arsip Nasional
Republik Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut :
A. Permasalahan
1) Belum lengkapnya norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam
penyelenggaraan kearsipan secara nasional;
2) Pengelolaan arsip statis pada lembaga kearsipan di tingkat daerah belum
dapat berjalan optimal, hal ini disebabkan oleh minimnya anggaran dan juga
rendahnya kualitas dan kuantitas SDM kearsipan;
3) Belum optimalnya sinergisitas antara lembaga kearsipan dengan dunia
pendidikan khususnya pendidikan tingkat dasar (SD-SMP) dan menengah
(SMA) dalam hal pemasyarakatan kearsipan;
4) Belum optimalnya peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kearsipan;
5) Masih rendahnya kualitas pelayanan publik khususnya dalam bidang
kearsipan di tingkat daerah sebagai akibat belum optimalnya penggunaaan
teknologi informasi dalam pemberian layanan arsip;
6) Belum optimalnya program penanggulangan penyelamatan arsip pasca
bencana sebagai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
-
17
penanggulangan bencana, yang disebabkan terbatasnya SDM, anggaran, dan
peralatan pendukung;
7) Belum optimalnya digitalisasi reformating arsip statis;
8) Belum lengkapnya peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 43
Tahun 2009, karena baru diundangkan pada tanggal 23 Oktober 2009;
9) Belum memadainya sarana dan prasarana kearsipan dalam rangka
mendukung pembangunan kearsipan.
B. Kekuatan
1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan yang merupakan
landasan operasional pembangunan kearsipan;
2) Setiap penyelenggaraan administrasi pemerintahan dan kehidupan
kebangsaan pasti menghasilkan arsip, karena arsip merupakan bahan bukti
yang autentik dan reliable dalam pelaksanaan kegiatan;
3) Arsip sebagai memori kolektif dan jati diri bangsa;
4) Arsip bersifat unik yang mengandung pengertian bahwa koleksi arsip tidak
terdapat di tempat lain. Sebagai contoh arsip teks proklamasi hanya ada di
Arsip Nasional Republik Indonesia dan tidak terdapat di tempat lain;
5) Dalam rangka ikut berperan serta mencerdaskan kehidupan bangsa, Arsip
Nasional Republik Indonesia telah menjalin kerjasama (MoU) dengan
beberapa universitas negeri dan akan terus mengembangkan dengan
universitas lainnya di Indonesia dalam pembentukan Arsip Universitas
(University Archives);
6) Upaya pemasyarakatan arsip terus dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan melalui : Arsip masuk desa, pembangunan diorama
sejarah perjalanan bangsa, program pemberian mobil layanan
masyarakat sadar arsip pada lembaga kearsipan provinsi, Citra
Daerah dan Citra Nusantara, dan pameran arsip;
7) Penyelamatan dan pelestarian arsip pemilu, pilkada, dan arsip pasca bencana
akan terus dilakukan, seperti yang telah dilakukan pada beberapa
daerah yang terkena bencana , sebagai contoh : penyelamatan arsip pasca
Tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), gempa bumi di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), banjir di Sumatera, Jawa Timur dan Jawa
Tengah, jebolnya tanggul Situ Gintung, dan gempa Sumatera Barat;
-
18
8) Penerapan Sistem Informasi Kearsipan Statis dan Dinamis (SIKS dan SIKD)
pada di pusat dan daerah serta pengembangan Jaringan Informasi Kearsipan
Nasional (JIKN);
9) Ruang layanan publik yang dapat membantu dan melayani masyarakat akan
kebutuhan arsip yang dilengkapi sarana dan prasarana JIKN;
10) Peningkatan kualitas SDM melalui pemberian beasiswa D4, S1, S2, dan S3
kearsipan baik di dalam dan luar negeri.
C. Peluang
1) Globalisasi teknologi dan informasi menuntut penerapan dan pengkajian
sistem informasi kearsipan berbasis TIK secara terus-menerus dan
berkesinambungan;
2) Penerapan Otonomi daerah yang ditandai dengan lahirnya Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999, yang terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah membawa dampak pada
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang semula bersifat
sentralistik menjadi desentralistik. Semua proses otonomi daerah mulai dari
likuidasi instansi vertikal di daerah yang berimplikasi pada perubahan struktur
dan format kelembagaan, pemilihan kepala daerah secara langsung dan
masih banyak lagi proses politik maupun kenegaraan yang kesemuanya itu
terekam dalam arsip;
3) Lahirnya Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (ITE) dan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang
Kebebasan Informasi Publik, semakin mengukuhkan peranan/arti penting
arsip dalam penyelenggaraan administrasi kepemerintahan dan
pembangunan;
4) Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance) sangat diperlukan transparansi dan akuntabilitas kinerja dari
aparatur pemerintah yang ditandai dengan ketersediaan arsip yang autentik
dan reliable;
5) Dengan semakin matangnya proses berkehidupan yang demokratis membuka
peluang untuk meluruskan sejarah bangsa Indonesia dengan lebih obyektif
melalui informasi yang terekam dalam arsip;
-
19
6) Dalam rangka mencegah dan mengurangi maraknya kasus sengketa wilayah
perbatasan dan kooptasi pulau-pulau terluar oleh negara tetangga Indonesia,
sangat diperlukan arsip sebagai alat bukti yang sah;
7) Semakin meningkatnya jasa kearsipan dalam usaha pembenahan dan
penyimpanan arsip pada instansi pemerintah dan swasta di pusat dan daerah
dalam rangka peningkatan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
D. Tantangan
1) Rendahnya kesadaran akan pentingnya pengeloaan arsip oleh lembaga-
lembaga negara, badan-badan pemerintahan, swasta maupun perorangan
akan membawa dampak buruk pada sistem penataan dan penyimpanan arsip;
2) Rendahnya kesadaran lembaga-lembaga negara, badan-badan pemerintahan,
swasta maupun perorangan dalam menyerahkan arsip statisnya kepada Arsip
Nasional Republik Indonesia;
3) Apresiasi pemerintah relatif masih kecil terhadap pengembangan kearsipan,
hal ini ditandai dengan dukungan anggaran yang belum memadai terhadap
lembaga kearsipan baik di tingkat pusat maupun daerah;
4) Belum semua instansi pemerintah di tingkat pusat mempunyai unit kearsipan
yang berfungsi mengelola arsip;
5) Belum semua instansi kabupaten/kota mempunyai lembaga kearsipan
sebagaimana diamanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang organisasi perangkat daerah;
6) Otonomi daerah membawa implikasi pada penggabungan lembaga kearsipan
dan perpustakaan di daerah provinsi sebagai wujud perampingan organisasi
sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun
2007 tentang organisasi perangkat daerah. Kecenderungan tersebut
menyebabkan perhatian terhadap pembangunan kearsipan relatif lebih kecil
dibandingkan dengan pembangunan perpustakaan;
7) Minat untuk menjadi pejabat fungsional arsiparis semakin menurun
dikarenakan tunjangan arsiparis relatif kecil dan batas usia pensiun pada
arsiparis tingkat ahli masih 56 tahun dibandingkan dengan tugas dan
tanggung jawabnya terhadap pengamanan arsip yang dilaksanakan oleh
seorang arsiparis, hal ini dapat kita lihat dari data yang tersaji dalam kurun
waktu 3 (tiga) tahun terakhir. Pada tahun 2006 jumlah arsiparis sebanyak
3431 orang, dengan komposisi arsiparis terampil sebanyak 3031 orang dan
-
20
arsiparis ahli sebanyak 400 orang. Pada tahun 2007 jumlah arsiparis sebanyak
3177 orang, dengan komposisi arsiparis terampil sebanyak 2719 orang dan
arsiparis ahli sebanyak 458 orang. Sedangkan tahun 2008 jumlah arsiparis
sebanyak 3284 orang, dengan komposisi arsiparis terampil sebanyak 2798
orang dan arsiparis ahli sebanyak 486 orang. Dari data yang tersaji tersebut
dapat disimpulkan bahwa jika dibandingkan dengan tahun 2006, maka tahun
2007 jumlah arsiparis mengalami penurunan sebanyak 254 orang atau
sebesar 7%, sedangkan tahun 2008 jumlah arsiparis mengalami penurunan
sebanyak 147 orang atau sebesar 4%. (Sumber: Direktorat Akreditasi dan
Profesi Kearsipan).
-
21
SISTEMATIKA PENULISAN
RENSTRA ANRI TAHUN 2010-2014
Bab I PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum
1.2. Potensi dan Permasalahan
Bab II VISI, MISI, dan TUJUAN
2.1 Visi
2.2 Misi
2.3 Tujuan
2.4 Sasaran Strategis
Bab III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi ANRI
Bab IV PENUTUP
Lampiran
Tabel Rekapitulasi Anggaran Rencana Strategis Tahun 2010-2014
Matrik Kinerja Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun 2010-2014
Matrik Pendanaan Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun 2010-2014
-
22
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN ANRI
2.1 Visi
Sebagaimana diamanatkan dalam alinea IV Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tujuan dibentuknya pemerintahan negara
Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam rangka mewujudkan kondisi tersebut,
maka disusunlah Visi pembangunan nasional 2005-2025 yaitu mewujudkan
Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur yang dirumuskan ke dalam 3 (tiga)
agenda pembangunan yaitu :
1. Menciptakan Indonesia yang aman dan damai
2. Menciptakan Indonesia yang adil dan demokratis
3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
Sejalan dengan agenda pembangunan tersebut di atas, ANRI sebagai
lembaga yang mempunyai tugas pemerintahan di bidang kearsipan turut berperan
aktif dan mendukung terwujudnya agenda pembangunan yang kedua
yaitu menciptakan Indonesia yang adil dan demokratis dengan fokus
pada penciptaan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Dalam rangka mendukung peran tersebut di atas, maka ANRI merumuskan
Visi Arsip sebagai Simpul Pemersatu Bangsa. Visi ini mengandung maksud
bahwa arsip merupakan bukti dari dinamika perkembangan perjalanan bangsa.
Melalui arsip kita dapat mengetahui keberhasilan dan berbagai kegagalan yang
dialami bangsa ini mulai dari Sabang sampai Merauke. Dalam arsip tertuang
informasi yang mengandung bukti historis, nilai budaya, dan harkat serta
terwujudnya wawasan kebangsaan yang dapat menjalin dan mempertautkan
keanekaragaman daerah dalam satu ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
-
23
2.2 Misi
Dalam mewujudkan Visi Arsip sebagai Simpul Pemersatu Bangsa
ditempuh melalui 5 (lima) Misi sebagai berikut :
1. Memberdayakan arsip sebagai tulang punggung manajemen pemerintahan dan
pembangunan;
2. Memberdayakan arsip sebagai bukti akuntabilitas kinerja organisasi;
3. Memberdayakan arsip sebagai alat bukti sah;
4. Melestarikan arsip sebagai memori kolektif dan jati diri bangsa dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI);
5. Memberikan akses arsip kepada publik untuk kepentingan pemerintahan,
pembangunan, penelitian, dan ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan rakyat
sesuai peraturan perundang-undangan dan kaidah-kaidah kearsipan demi
kemaslahatan bangsa.
2.3 Tujuan
Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Arsip Nasional Republik Indonesia,
maka tujuan pembangunan kearsipan yang akan dicapai adalah:
1. menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara,
pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan, serta ANRI sebagai
Penyelenggara Kearsipan Nasional;
2. menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti
yang sah;
3. menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan arsip
sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan;
4. menjamin kepentingan perlindungan negara dan hak-hak keperdataan rakyat
melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya;
5. mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai suatu sistem yang
komprehensif dan terpadu;
-
24
6. menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti pertanggungjawaban
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
7. menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial, politik,
budaya, pertahanan, serta keamanan identitas dan jati diri sebagai bangsa;
dan;
8. meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan
arsip yang autentik dan terpercaya.
2.4 Sasaran Strategis
Fokus prioritas pembangunan kearsipan jangka menengah tahun 2010-2014
adalah mengembangkan manajemen arsip/dokumen negara yang modern
berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Sejalan dengan hal tersebut,
maka pembangunan kearsipan 5 (lima) tahun ke depan diarahkan untuk mencapai 3
(tiga) Sasaran Strategis sebagai berikut :
A. Mewujudkan pengelolaan arsip yang berbasis teknologi, informasi,
dan komunikasi (TIK) di lingkungan lembaga aparatur negara;
Target kinerja :
1. Tersedianya hasil kajian penyelenggaraan kearsipan yang berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi;
2. Terbangunnya Sistem Informasi Kearsipan Statis yang berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (SIKS-TIK) di lembaga kearsipan pemerintah
pusat, provinsi, kabupaten/kota;
3. Terbangunnya Sistem Informasi Kearsipan Dinamis yang berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi (SIKD-TIK) di lembaga kearsipan
pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
B. Mewujudkan usaha-usaha pembinaan kearsipan secara nasional di
lingkungan lembaga aparatur negara;
Target kinerja :
1. Tersedianya kompetensi arsiparis dan pengelola arsip yang profesional
dan sejahtera;
-
25
2. Tersedianya peraturan yang mengatur tentang mekanisme pelaksanaan
akreditasi dan sertifikasi SDM kearsipan;
3. Terakreditasinya lembaga dan unit kearsipan serta tersertifikasinya
arsiparis di pusat dan daerah;
4. Tersedianya kebijakan nasional pembangunan kearsipan di pedesaan;
5. Terlaksananya penerapan Sistem Informasi Kearsipan Statis berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi (SIKS-TIK) dan Sistem Informasi
Kearsipan Dinamis berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (SIKD-
TIK) di lembaga kearsipan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota;
6. Terlaksananya bimbingan teknis kearsipan di lembaga negara/badan
pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
C. Mewujudkan usaha penyelamatan dan pelestarian arsip/dokumen
negara.
Target kinerja :
1. Terselamatkan dan terlestarikannya arsip/dokumen negara yang bernilai
pertanggungjawaban nasional seperti arsip pemilu legislatif dan presiden
serta pilkada;
2. Meningkatnya pengolahan arsip demi terwujudnya inventarisasi arsip
yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan publik;
3. Meningkatnya preservasi arsip demi terwujudnya pemeliharaan, penataan,
dan keamanan arsip dari bahaya kerusakan fisik maupun informasinya;
4. Meningkatnya pelayanan dan pemanfaatan arsip untuk kepentingan
pemerintah, pembangunan, penelitian, dan ilmu pengetahuan.
Sedangkan dalam rangka mendukung percepatan pencapaian ketiga Sasaran
Strategis tersebut, telah ditetapkan sasaran pendukung sebagai berikut :
Sasaran Pendukung :
Mewujudkan koordinasi dalam perencanaan, pembinaan, pengendalian
program, administrasi, dan sumber daya di lingkungan ANRI secara efektif
dan efisien dalam rangka menunjang kinerja ANRI.
Target Kinerja :
-
26
1. Terwujudnya kebijakan kearsipan nasional yang berupa Peraturan Pelaksanaan
dari Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;
2. Terwujudnya penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran,
administrasi keuangan yang transparan dan akuntabel serta tepat waktu;
3. Meningkatnya jumlah peraturan kearsipan;
4. Meningkatnya jumlah instansi/lembaga yang menggunakan jasa kearsipan;
5. Berkurangnya jumlah temuan dalam pengawasan internal.
-
27
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun
2010-2014, bahwa arah Pembangunan Jangka Menengah ke dua (RPJMN ke-
2) Tahun 2010-2014 ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali
Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian.
Sejalan dengan hal tersebut dalam rangka mendukung terwujudnya
Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan maka telah ditetapkan
5 (lima) agenda utama Pembangunan Nasional Tahun 2010-2014 yaitu:
1. Agenda I : Pembangunan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat
2. Agenda II : Perbaikan tata kelola pemerintahan
3. Agenda III : Penegakan pilar demokrasi
4. Agenda IV : Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi
5. Agenda V : Pembangunan yang inklusif dan bermartabat
Arah Kebijakan pembangunan di bidang hukum dan aparatur diarahkan
pada tercapainya agenda II yaitu perbaikan tata kelola pemerintahan yang
baik, dengan strategi:
1. Peningkatan efektivitas peraturan perundang-undangan;
2. Peningkatan kinerja lembaga di bidang hukum;
3. Peningkatan penghormatan, pemajuan, dan penegakan HAM;
4. Peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas
korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN);
5. Peningkatan kualitas pelayanan publik;
6. Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi;
7. Pemantapan pelaksanaan reformasi birokrasi.
-
28
Dalam RPJMN 2010-2014 pembangunan kearsipan diarahkan guna
mendukung tercapainya prioritas bidang Penyelenggaraan Tata Kelola
Pemerintahan Yang Baik, khususnya pada Fokus Prioritas VI yaitu
Peningkatan Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi. Berkaitan
dengan hal tersebut, guna mempercepat terwujudnya prioritas dan fokus
prioritas RPJMN 2010-2014 sebagaimana tersebut di atas maka telah
ditetapkan 2 (dua) kegiatan prioritas Pembangunan Kearsipan sebagai
berikut:
1. Peningkatan Layanan Hukum, Pembinaan Organisasi dan
Ketatalaksanaan, dan Pengelolaan Pegawai di Lingkungan ANRI
dengan output/keluaran tersusunnya Peraturan Pelaksanaan
dari UU Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan yang
termasuk dalam Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Arsip Nasional Republik
Indonesia;
2. Pembinaan Kearsipan Pusat dengan output/keluaran
terlaksananya penerapan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis
yang Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi (SIKD-TIK) yang
termasuk dalam Program Penyelenggaraan Kearsipan Nasional.
Untuk lebih jelasnya mengenai uraian prioritas, fokus prioritas, dan kegiatan
prioritas bidang pembangunan kearsipan dalam RPJMN tahun 2010-2014
dapat dilihat pada matrik berikut ini :
-
29
MATRIK BAB VIII
BUKU II RPJMN 2010-2014 RENCANA TINDAK PRORITAS BIDANG HUKUM DAN APARATUR
BIDANG PEMBANGUNAN : HUKUM DAN APARATUR
PRIORITAS BIDANG : Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Sumber : Lampiran Matrik Buku II RPJMN 2010-2014
NO
FOKUS PRIORITAS/ KEGIATAN
PRIORITAS
SASARAN
(Hasil Outcomes/Out-
put yang
diharapkan)
INDIKATOR
TARGET
PROGRAM
KEMENTERIAN/
LEMBAGA
TERKAIT
TOTAL
ALOKASI PRIORITAS 2010-2014
(Rp. Milyar ) 2010 2014
VI. Fokus Prioritas 6: PENINGKATAN
KAPASITAS DAN AKUNTABILITAS
BIROKRASI
Meningkat-nya kapasitas
birokrasi dan akuntabilitas
instansi pemerintah
Indeks Efektivitas
Pemerintahan(dari
skala -2,5 s.d. 2,5)
-0,29 0,5
Keme-neg.
PAN
Persenta-se Instansi
Pemerin-tah yang
dinilai akuntabel (%)
24 80
1 Peningkatan layanan hukum, pembinaan
organisasi dan ketatalaksanaan, dan
pengelolaan pegawai di lingkungan ANRI
Tersusunnya peraturan
pelaksanaan dari UU
No.43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
- Jumlah PP 4 PP 7 PP K) Program Dukungan
Manajemen dan
Penyelenggaraan Tugas Teknis
Lainnya ANRI
ANRI 7,0
- Jumlah Inpres
1 Inpres 1 Inpres K)
- Jumlah Perka. ANRI
1 Perka ANRI 52 Perka ANRI K)
2 Pembinaan kearsipan pusat
Terlaksananya penerapan
Sistem Informasi Kearsipan
Dinamis Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi
(SIKD-TIK)
- Jumlah instansi
pusat (IP) yang sudah
menerap-kan SIKD-
TIK
10 30 K) Program Penyelengga
raan Kearsipan Nasional
ANRI 11,4
-
30
MATRIK BUKU II RPJMN 2010-2014 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2010-2014
PER KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA : ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NO PROGRAM/ KEGIATAN
PRIORITAS
SASARAN INDIKATOR TARGET
TOTAL ALOKASI 2010-2014
(Rp. Milyar ) 2010 2014
I PROGRAM DUKUNGAN
MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN
TUGAS TEKNIS LAINNYA ANRI
Tersusunnya peraturan
pelaksanaan dari UU
No.43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
1. Persentase dokumen
perencanaan dan pelaporan yang
dapat diselesaikan tepat waktu
100% 100% 322,3
2. Persentase berkurangnya revisi kegiatan
yang diajukan unit kerja
20% 20%
3. Jumlah pengunjung ANRI
2.900 org 37.245 org
4. Persentase dokumen administrasi
perkantoran yang dapat diselesaikan
tepat waktu
90% 90%
5. Persentase
layanan di bidang hukum dan
kerjasama yang tepat sasaran
90% 90%
6. Persentase penyelesaian peraturan di
bidang kearsipan
100% 100%
7. Persentase
penyelesaian peraturan tentang
tugas dan fungsi unit kerja
100% 100%
8. Persentase penyelesaian SOP unit kerja
100% 100%
9. Persentase penyelesaian
adminstrasi kepegawaian
terkait dengan kenaikan pangkat dan usulan
pensiun pegawai
100% 100%
10. Persentase
penempatan pegawai sesuai
dengan kompeten
100% 100%
11. Persentase
peningkatan kualitas pengelolaan,
penatausahaan anggaran/barang
dan pertanggung jawaban serta pelaporannya
100% 100%
12. Persentase ketersedian
pedoman pengelolaan/data
base arsip dinamis dan ketersedian
program/daftar arsip vital serta ketepatan waktu
pendistribusian surat/barang
cetakan
100% 100%
13. Jumlah laporan
hasil pengawasan dan rekomendasi pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan di
bidang kearsipan
6 Laporan 30 Laporan
14. Jumlah
instansi/perusahaa
8 Instansi 40 Instansi
-
31
Sumber : Lampiran Matrik Buku II RPJMN 2010-2014
n yang
memanfaatkan jasa kearsipan
1. Peningkatan layanan hukum, pembinaan organisasi dan
ketatalaksanaan, dan pengelolaan pegawai
di lingkungan ANRI
Tersusunnya peraturan pelaksanaan dari
UU No.43 Tahun 2009
tentang Kearsipan
- Jumlah PP - Jumlah Inpres - Jumlah Perka. ANRI
- 4 PP tentang: Sistem
Kearsipan Nasional
(SKN), Sistem
Informasi Kearsipan Nasional
(SIKN), Jaringan
Informasi Kearsipan Nasional
(JIKN); Pengelola-an
Arsip Dinamis; Pengelola-an
Arsip Statis; dan
Penyusutan Arsip - 1 Inpres,
dan - 1 Perka
ANRI
7 PP, 1 Inpres, 52 Perka ANRI
7,0
II PROGRAM
PENINGKATAN SARANA
DAN PRASARANA APARATUR ANRI
Meningkatnya
efektifitas pemenuhan
sarana dan prasarana kantor untuk
mendukung layanan arsip
Persentase
pemenuhan sarana dan prasarana kantor
untuk mendukung layanan arsip
100% 100% 85,6
III PROGRAM PENYELENGARAAN
KEARSIPAN NASIONAL
Terlaksananya penerapan Sistem
Informasi Kearsipan Dinamis Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi (SIKD-
TIK)
1. Persentase lembaga dan unit
kearsipan yang sudah terakreditasi
5% 25% 207,3
2. Persentase lembaga Negara dan
badan pemerintah pusat yang memiliki
pedoman kearsipan secara terpadu
5% 75%
3. Persentase lembaga Negara dan badan pemerintah
pusat yang memiliki Jadwal Retensi Arsip
(JRA)
5% 25%
4. Persentase hasil
rekomendasi evaluasi yang digunakan sebagai input
penyempurnaan sistem kearsipan
bagi lembaga kearsipan daerah provinsi dan
kabupaten/Kota
80% 80%
5. Jumlah pendidikan
dan pelatihan yang diselenggarakan
2 angkatan
diklat penciptaan
Arsiparis
6 angkatan
diklat penciptaan
Arsiparis
-
1500 peserta
diklat teknis
750 peserta diklat teknis
2250 peserta diklat teknis
1 Pembinaan kearsipan pusat
Terlaksananya penerapan Sistem
Informasi Kearsipan Dinamis
Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (SIKD-
TIK)
Jumlah instansi pusat dan Lembaga
Kearsipan Pusat yang sudah menerapkan
SIKD-TIK
10 instansi pusat
30 instansi pusat 11,4
TOTAL ALOKASI ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 2010-2014 615,2
-
32
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan
Kearsipan
Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kearsipan yaitu:
1. menjamin terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh
lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan,
perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan
perseorangan, serta ANRI sebagai Penyelenggara Kearsipan
Nasional;
2. menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya
sebagai alat bukti yang sah;
3. menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan
pemanfaatan arsip sesuai dengan ketentuan peraturan dan
perundang-undangan;
4. menjamin kepentingan perlindungan negara dan hak-hak
keperdataan rakyat melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip
yang autentik dan terpercaya;
5. mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai
suatu sistem yang komprehensif dan terpadu;
6. menjamin keselamatan dan keamanan arsip sebagai bukti
pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara;
7. menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi,
sosial, politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai
identitas dan jati diri bangsa; dan
8. meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan
pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya
maka telah dirumuskan 3 (tiga) sasaran strategis dan 1(satu) sasaran
pendukung sebagai berikut :
-
33
Sasaran Strategis :
1. Mewujudkan pengelolaan arsip yang berbasis teknologi,
informasi, dan komunikasi (TIK) di lingkungan lembaga aparatur
negara;
2. Mewujudkan usaha-usaha pembinaan kearsipan secara nasional
di lingkungan lembaga aparatur negara;
3. Mewujudkan usaha penyelamatan dan pelestarian
arsip/dokumen negara.
Sasaran Pendukung :
Mewujudkan koordinasi dalam perencanaan, pembinaan, pengendalian
program, administrasi, dan sumber daya di lingkungan ANRI secara efektif
dan efisien dalam rangka menunjang kinerja ANRI.
Dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan kearsipan
sebagaimana tersebut di atas, maka telah ditetapkan strategi, kebijakan, program,
dan kegiatan sebagai berikut :
A. Pencapaian Sasaran Strategis Pertama
Untuk mencapai sasaran pertama yaitu mewujudkan pengelolaan arsip
yang berbasis teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) di
lingkungan lembaga aparatur negara, maka ditetapkan strategi, kebijakan,
program, dan kegiatan sebagai berikut :
1. Strategi
Untuk mencapai sasaran pertama sebagaimana tersebut di atas, dan setelah
dilakukan analisis terhadap permasalahan, kekuatan, peluang dan
tantangan, dapat dirumuskan strategi sebagai berikut :
1) Menghasilkan kajian kebijakan tentang Norma, Standar, Pedoman, dan
Kriteria (NSPK) kearsipan yang dapat menjadi pedoman implementasi
bagi para perencana dan pengambil keputusan, baik pemerintah,
swasta, maupun masyarakat;
-
34
2) Mengembangkan kegiatan pengkajian dan pengembangan serta
mendukung program pendidikan lanjutan dalam rangka meningkatkan
kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia;
3) Menciptakan dan mengembangkan paket teknologi dan model sistem
informasi kearsipan sebagai salah satu kontribusi lembaga bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan
kearsipan nasional;
4) Mengembangkan diri sebagai pusat unggulan melalui diseminasi dan
sosialisasi hasil kajian serta menciptakan jaringan dan peluang kerja
sama;
5) Melaksanakan kegiatan secara optimal agar mampu memberikan
outcome terbaik bagi lembaga sebagai salah satu bentuk
keprofesionalan lembaga.
2. Kebijakan
1) Mendorong peningkatan kualitas pengkajian dan pengembangan
sistem kearsipan nasional;
2) Mendorong peningkatan kualitas pengkajian dan pengembangan
sistem kearsipan dinamis dan statis;
3) Mendorong peningkatan kualitas pengkajian dan pengembangan
sistem informasi kearsipan;
4) Mendorong peningkatan kualitas pengkajian dan pengembangan
jaringan informasi kearsipan nasional;
5) Mendorong peningkatan kualitas pengkajian dan pengembangan
teknologi kearsipan.
3. Program
Berdasarkan rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan kebijakan
sebagaimana telah diuraikan di atas, maka ditetapkan program sebagai
berikut :
3.1 Program Penyelenggaraan Kearsipan Nasional
3.1.1 Tujuan
-
35
Program ini bertujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan
kearsipan yang profesional melalui pengembangan manajemen
arsip/dokumen negara yang modern.
3.1.2 Sasaran
1) Tercapainya efektifitas pengkajian dan pengembangan
sistem kearsipan dinamis dan statis baik konvensional
maupun elektronik;
2) Tercapainya efektifitas pengkajian dan pengembangan
sistem informasi kearsipan dinamis dan statis baik
konvensional maupun elektronik.
3.1.3 Indikator Kinerja Outcome
1) Persentase rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem kearsipan dinamis dan statis yang
menjadi NSPK;
2) Persentase rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem informasi kearsipan dinamis dan
statis yang menjadi NSPK.
3.2 Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif
3.2.1 Peningkatan Pengkajian dan Pengembangan Sistem
Kearsipan Nasional.
1) Pengkajian dan pengembangan norma dan standar
kearsipan dinamis dalam rangka membangun sistem
kearsipan yang andal, sistematis, utuh dan menyeluruh;
(Prioritas K/L)
2) Pengkajian dan pengembangan norma dan standar
kearsipan statis dalam rangka membangun sistem kearsipan
sehingga terwujud Jaringan Informasi Kearsipan Nasional
(JIKN); (Prioritas K/L)
-
36
3) Pengkajian dan pengembangan terhadap prasarana dan
sarana kearsipan dalam rangka standarisasi untuk
mendukung penyelenggaraan kearsipan dinamis;
4) Pengkajian dan pengembangan terhadap prasarana dan
sarana kearsipan dalam rangka standarisasi untuk
mendukung penyelenggaraan kearsipan statis;
5) Pengkajian kelembagaan unit kearsipan dalam rangka
mengembangkan standar unit kearsipan dalam mengelola
arsip dinamis;
6) Pengkajian lembaga kearsipan daerah dalam rangka
meningkatkan standar pengelolaan arsip statis sebagai
memori kolektif dan jati diri bangsa;
7) Pengkajian terhadap SDM kearsipan di lembaga negara
tingkat pusat dalam rangka mendukung penyelenggaraan
kearsipan dinamis;
8) Pengkajian terhadap SDM kearsipan pada lembaga
pemerintah daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) untuk
mendukung penyelenggaraan kearsipan statis terutama
dalam menyelenggarakan JIKN.
3.2.2 Peningkatan Pengkajian dan Pengembangan Sistem
Informasi Kearsipan
1) Pengkajian dan pengembangan Jaringan Informasi Kearsipan
Nasional (JIKN) ;
2) Pengkajian dan pengembangan pengelolaan arsip elektronik;
3) Pengkajian dan pengelolaan arsip untuk aktivitas berbasis
web di lingkungan pemerintahan;
4) Pengelolaan isi portal JIKN;
5) Penambahan basis data arsip pilkada dan JIKN;
6) Pengkajian dan pengembangan Sistem Informasi Kearsipan
Nasional (SIKN);
7) Pengembangan pedoman ekstraksi informasi publik yang
dikecualikan terkandung dalam arsip baik dalam format
kertas maupun elektronik;
-
37
8) Pengkajian dan pengembangan teknologi Informasi
Kearsipan;
9) Penyelenggaraan Rakor JIKN;
10) Penyusunan materi diseminasi khasanah arsip statis ANRI
melalui internet.
B. Pencapaian Sasaran Strategis Kedua
Untuk mencapai sasaran kedua yaitu Mewujudkan usaha-usaha pembinaan
kearsipan secara nasional di lingkungan lembaga aparatur negara,
maka ditetapkan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan sebagai berikut :
1. Strategi
Untuk mencapai sasaran kedua sebagaimana tersebut di atas, dan setelah
dilakukan analisis terhadap permasalahan, kekuatan, peluang dan
tantangan, dapat dirumuskan strategi sebagai berikut :
1) Melaksanakan supervisi kearsipan di lembaga negara dan badan
pemerintahan pusat dan daerah, badan usaha milik negara dan
perusahaan swasta, organisasi kemasyarakatan dan partai politik;
2) Melaksanakan bimbingan dan konsultasi kearsipan di lembaga negara
dan badan pemerintahan pusat dan daerah, badan usaha milik negara
dan perusahaan swasta, serta masyarakat luas;
3) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan kearsipan bagi semua
komponen bangsa;
4) Melaksanakan akreditasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
kearsipan dan sertifikasi lembaga dan unit kearsipan serta SDM
kearsipan;
5) Melaksanakan pengembangan jabatan fungsional arsiparis.
2. Kebijakan
1) Mendorong peningkatan kualitas pelaksanaan supervisi kearsipan di
lembaga negara dan badan pemerintahan pusat dan daerah, badan
usaha milik negara dan perusahaan swasta, organisasi kemasyarakatan
dan partai politik melalui pengembangan mekanisme supervisi,
ketersediaan pedoman maupun instrumen pendukung supervisi yang
-
38
lebih komprehensif dan peningkatan peran SDM secara partisipatif baik
dari ANRI maupun dari instansi yang di supervisi;
2) Mendorong peningkatan kualitas bimbingan dan konsultasi kearsipan di
lembaga negara dan badan pemerintahan pusat dan daerah, badan
usaha milik negara dan perusahaan swasta, organisasi kemasyarakatan
dan partai politik melalui pengembangan mekanisme bimbingan dan
konsultasi, ketersedian pedoman maupun instrumen pendukung
bimbingan dan konsultasi yang lebih komprehensif;
3) Mendorong peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan kearsipan bagi semua komponen bangsa melalui peningkatan
kualitas kurikulum, metodologi pengajaran serta kualitas pengajar;
4) Mendorong peningkatan kualitas akreditasi penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan kearsipan dan sertifikasi lembaga dan unit
kearsipan serta SDM kearsipan melalui ketersediaan pedoman dan
instrumen pendukung penilaian akreditasi dan sertifikasi, peningkatan
koordinasi dengan instansi/lembaga terkait yang mempunyai otoritas
mengeluarkan penilaian akreditasi maupun sertifikasi ;
5) Mendorong peningkatan kualitas pejabat fungsional arsiparis melalui
pelaksanaan diklat/kursus kearsipan, upaya peningkatan
tunjangan/kesejahteraan arsiparis dan batas usia pensiun arsiparis
sampai usia 60 tahun.
3. Program
Berdasarkan rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan kebijakan
sebagaimana telah diuraikan di atas, maka ditetapkan program sebagai
berikut :
3.1 Program Penyelenggaraan Kearsipan Nasional
3.1.1 Tujuan
Program ini bertujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan
kearsipan yang profesional melaui pengembangan manajemen
arsip/dokumen negara yang modern.
-
39
3.1.2 Sasaran
1) Terwujudnya pengelolaan arsip baik dinamis maupun statis
yang efektif dan efisien di seluruh lembaga negara dan
badan pemerintah pusat dan pemerintah daerah;
2) Terwujudnya efektifitas penyelenggaraan sistem kearsipan di
lembaga negara dan badan pemerintah pusat;
3) Terwujudnya efektifitas penyelenggaraan sistem kearsipan di
lembaga kearsipan daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
4) Terwujudnya efektifitas penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan kearsipan.
3.1.3 Indikator Kinerja Outcome
1) Persentase lembaga/unit kearsipan yang telah terakreditasi;
2) Persentase lembaga negara dan badan pemerintah pusat
yang memiliki pedoman kearsipan secara terpadu;
3) Persentase lembaga negara dan badan pemerintah pusat
yang memiliki Jadwal Retensi Arsip (JRA);
4) Persentase hasil rekomendasi evaluasi yang digunakan
sebagai input penyempurnaan sistem kearsipan bagi
lembaga kearsipan daerah provinsi dan kabupaten/kota;
5) Jumlah pendidikan dan pelatihan kearsipan yang
diselenggarakan.
3.2 Kegiatan Pokok dan Kegiatan Indikatif
3.2.1 Pelaksanaan Akreditasi dan Profesi kearsipan
1) Pelaksanaan akreditasi dan sertifikasi lembaga/unit kearsipan
dan SDM kearsipan; (Prioritas K/L dan
Pengarusutamaan)
2) Bimbingan arsiparis dan tim penilai angka kredit arsiparis;
3) Pembinaan dan penilaian angka kredit arsiparis madya;
4) Penyelenggaraan pemilihan arsiparis teladan tingkat
nasional;
-
40
5) Sosialisasi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Jabatan Fungsional
Arsiparis dan Angka Kreditnya;
6) Fasilitasi kegiatan Asosiasi Arsiparis Indonesia (AAI);
7) Penyempurnaan pedoman mekanisme kerja arsiparis;
8) Rakor dan sosialisasi pedoman umum penyelenggaraan
akreditasi dan sertifikasi kearsipan.
3.2.2 Pembinaan kearsipan Pusat
1) Penerapan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis berbasis
Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (SIKD-TIK);
(Prioritas Bidang dan Pengarusutamaan)
2) Sosialisasi Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan; (Prioritas K/L)
3) Penerapan Standard University Archives dan Sistem
Informasi Kearsipan Statis berbasis Teknologi, Informasi,
dan Komunikasi (SIKS-TIK) pada Perguruan Tinggi Negeri
dan Swasta;
4) Penyelenggaraan bimbingan dan konsultasi kearsipan di
lembaga negara dan badan pemerintah pusat;
5) Rakor Evaluasi bimbingan dan konsultasi kearsipan di
lembaga negara dan badan pemerintah pusat;
6) Penyelenggaraan konsultasi pertimbangan dan
persetujuan Jadwal Retensi Arsip (JRA) di lembaga negara
dan badan pemerintah pusat;
7) Penyelenggaraan supervisi kearsipan di lembaga negara
dan badan pemerintah pusat;
8) Rakor hasil bimbingan dan supervisi sistem kearsipan di
lembaga negara dan badan pemerintah pusat;
9) Penyelenggaraan pemilihan unit kearsipan teladan di
instansi pemerintah pusat;
10) Penyelenggaraan Seminar Peran Pengelolaan Arsip Dinamis
dalam rangka implementasi Undang-Undang Keterbukaan
Informasi Publik.
-
41
3.2.3 Pembinaan Kearsipan Daerah
1) Penerapan Sistem Informasi Kearsipan Statis berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi (SIKS-TIK);
(Prioritas K/L dan Pengarusutamaan)
2) Sosialisasi Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan; (Prioritas K/L)
3) Penyelenggaraan Arsip Masuk Desa; (Prioritas K/L)
4) Peningkatan masyarakat sadar arsip untuk provinsi dan
kabupaten/kota; (Prioritas K/L)
5) Penyelenggaraan bimbingan dan konsultasi kearsipan di
Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
6) Evaluasi penyelenggaraan bimbingan dan konsultasi
kearsipan di Pemerintah Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
7) Penyelenggaraan bimbingan dan konsultasi penyusunan
Jadwal Retensi Arsip (JRA) di Pemerintah Kabupaten/Kota;
8) Penyelenggaraan konsultasi pengelolaan arsip statis pasca
otonomi daerah di Pemerintah Kabupaten/Kota;
9) Penyelenggaraan supervisi kearsipan di Pemerintah Daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota;
10) Evaluasi Penyelenggaraan Supervisi Kearsipan di
Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota;
11) Monitoring dan Evaluasi penyelenggaraan Arsip Masuk
Desa;
12) Penyelenggaraan rapat koordinasi kearsipan bagi lembaga
kearsipan daerah provinsi;
13) Penyelenggaraan Lomba Lembaga Kearsipan Teladan;
14) Diseminasi dan sosialisasi Norma, Standar, Pedoman, dan
Kriteria (NSPK) Kearsipan ;
15) Konsultasi dan Bimbingan bagi pengelolaan arsip
masyarakat.
3.2.4 Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan
1) Penyelenggaraan diklat penciptaan jabatan fungsional
arsiparis; (Prioritas K/L dan Pengarusutamaan)
-
42
2) Penyelenggaraan diklat kearsipan melalui dana
dekonsentrasi;(Prioritas K/L)
3) Penyelenggaraan diklat teknis kearsipan;
4) Penyusunan program, modul, dan kurikulum diklat
kearsipan.
5) Pengembangan laboratorium sistem kearsipan;
6) Penyusunan program diklat fungsional arsiparis;
7) Penciptaan visualisasi media belajar;
8) Pengembangan perpustakaan Pusdiklat Kearsipan;
9) Evaluasi pasca diklat;
10) Diskusi Ilmiah para pengajar/widyaiswara;
11) Melaksanakan kegiatan Tata Usaha Pusdiklat Kearsipan;
C. Pencapaian Sasaran Strategis Ketiga
Untuk mencapai sasaran ketiga yaitu mewujudkan usaha penyelamatan
dan pelestarian arsip/dokumen negara, maka ditetapkan strategi,
kebijakan, program, dan kegiatan sebagai berikut :
1. Strategi
Untuk mencapai sasaran ketiga sebagaimana tersebut di atas, dan setelah
dilakukan analisis terhadap permasalahan, kekuatan, peluang dan
tantangan, dapat dirumuskan strategi sebagai berikut :
1) Pelaksanaan analisis, pengkajian, dan perumusan prakarsa strategi di
bidang penyelamatan dan pelestarian arsip dan menyelenggarakan
konsultasi dan koordinasi dalam rangka penyelamatan dan pelestarian
arsip dengan lembaga negara/lembaga pemerintah, perusahaan,
organisasi massa, dan partai politik;
2) Membuat standar minimal pengolahan arsip (deskripsi arsip) dari seluruh
jenis media arsip baik yang konvensional maupun media baru dan
memanfaatkan teknologi informasi sebagai alat bantu untuk
memudahkan pengguna dalam mencari dan mengakses arsip statis yang
diinginkan;
3) Memberdayakan dan mengupayakan aksesibilitas arsip kepada publik
dengan tersedianya server storage arsip statis hasil alih media arsip
-
43
menjadi format digital yang memuat seluruh khasanah arsip statis yang
tersimpan dan meningkatkan perawatan dan atau pemelihaaan arsip
sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku, dalam rangka
mempertahankan kondisi fisik arsip, guna melestarikan nilai guna arsip
yang terkandung di dalamnya;
4) Meningkatkan promosi pemanfaatan arsip baik melalui penerbitan
naskah sumber arsip maupun pameran arsip yang diselenggarakan
untuk penyebaran informasi arsip kepada masyarakat dan membangun
kerjasama dengan berbagai pihak baik di lingkungan ANRI maupun di
luar lingkungan ANRI dalam mengembangkan pemanfaatan arsip;
2. Kebijakan
1) Mendorong peningkatan kualitas kinerja termasuk kualitas hasil
penyelamatan dan pelestarian arsip melalui analis kebijakan, pengkajian
dan prakarsa strategi di bidang kearsipan dan peningkatan kualitas
koordinasi pembangunan di tingkat pusat, daerah dan nasional untuk
sinkronisasi dan sinergi antara program dan anggaran;
2) Mempersiapkan sistem deskripsi untuk arsip elektronik sebagai persiapan
kemungkinan penyerahan arsip elektronik agar dapat diakses oleh
pengguna dan mendukung program Centre of Excellence sebagai wujud
dari Memory of The World bagi ANRI dari khasanah arsip statis masa
VOC yang rencananya dibuatkan sistem dan akan didigitalisasi sehingga
dapat terhubung secara internasional. Dalam hal ini arsip VOC dalam 5
tahun mendatang sudah dibuatkan jalan masuknya baik dalam bentuk
daftar arsip ataupun inventaris, sementara sistem aplikasinya disiapkan
oleh NAN Belanda;
3) Mendorong terwujudnya penyelamatan dan pelestarian arsip melalui alih
media arsip sesuai skala prioritas dan mendorong terlaksananya
pemeliharaan dan perawatan arsip secara baik dan benar, sesuai standar
dan prosedur yang berlaku;
4) Memenuhi standar pemanfaatan arsip kepada masyarakat dengan
meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana pemanfaatan arsip
yang diperlukan dan meningkatkan kemudahan akses pemanfaatan arsip
kepada masyarakat;
-
44
3. Program
Berdasarkan rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan kebijakan
sebagaimana telah diuraikan di atas, maka disusunlah program sebagai
berikut :
3.1 Program Penyelenggaraan Kearsipan Nasional
3.1.1 Tujuan
Program ini bertujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan
kearsipan yang profesional melaui pengembangan manajemen
arsip/dokumen negara yang modern.
3.1.2 Sasaran
1) Meningkatnya penilaian dan akuisisi arsip untuk
memperkaya khasanah arsip serta untuk menjamin
terselamatkan dan terlestarikannya arsip demi generasi
mendatang;
2) Meningkatnya pengolahan arsip demi terwujudnya daftar
arsip, inventarisasi arsip, dan guide yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan publik;
3) Meningkatnya preservasi arsip demi terwujudnya
pemeliharaan, penataan dan keamanan arsip dari bahaya
kerusakan fisik maupun informasinya;
4) Meningkatnya pelayanan dan pemanfaatan arsip untuk
kepentingan pemerintah, pembangunan, penelitian dan
ilmu pengetahuan.
3.1.3 Indikator Kinerja Outcome
1) Jumlah arsip yang diakuisisi;
2) Jumlah rekomendasi penilaian yang ditindaklanjuti
pengakuisisian dan pemusnahan arsip;
-
45
3) Jumlah daftar arsip konvensional, audio visual, elektronik,
kartografi, dan kearsitekturan yang dibuat;
4) Jumlah inventaris arsip konvensional, audio visual,
elektronik, kartografi, dan kearsitekturan yang dibuat;
5) Jumlah guide arsip konvensional, audio visual, elektronik,
kartografi, dan kearsitekturan yang dibuat;
6) Jumlah arsip rusak yang direstorasi;
7) Jumlah arsip yang dialihmedia/reproduksi;
8) Jumlah hasil pengujian arsip dan bahan kearsipan;
9) Jumlah naskah sumber arsip yang diterbitkan;
10) Jumlah pameran arsip yang diselenggarakan;
3.2 Kegiatan Pokok dan Kegiatan Indikatif
3.2.1 Penilaian dan Akuisisi Arsip
1) Monitoring dan Penyelamatan Arsip/Dokumen Negara
mengenai Pemilu Presiden dan Legislatif tahun
2009;(Prioritas K/L)
2) Penilaian dan Akuisisi arsip Kabinet Indonesia Bersatu;
(Prioritas K/L)
3) Penyelamatan dan pelestarian arsip pasca bencana;
(Prioritas K/L)
4) Pelacakan dan penelusuran arsip Supersemar;
5) Penyelamatan dan pelestarian arsip pilkada;
6) Penyelamatan arsip partai politik peserta pemilu tahun
2009;
7) Penyelamatan dan pelestarian arsip perbatasan wilayah
dan batas negara;
8) Penilaian dan Akuisisi arsip lembaga peradilan di Indonesia;
9) Penyelamatan arsip organisasi kemasyarakatan bidang
keagamaan;
10) Penyelamatan arsip tokoh nasional/pelaku sejarah;
11) Perekaman para tokoh/pelaku sejarah pembentukan dan