berita negara republik indonesia - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf ·...

73
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.680, 2011 KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Peringkat Kinerja Perusahaan. Penilaian. PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43 ayat (3) huruf h Undang-Undang Nomor 32 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, perlu diberikan penghargaan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan atas pencapaian kinerja dan ketaatan terhadap peraturan perundang-udangan di bidang pengendalian pencemaran dan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun; b. bahwa Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 127 Tahun 2002 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2010 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan sudah tidak sesuai dengan perkembangan keadaan, sehingga perlu dilakukan perubahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan www.djpp.depkumham.go.id

Upload: lediep

Post on 02-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

BERITA NEGARAREPUBLIK INDONESIA

No.680, 2011 KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP.

Peringkat Kinerja Perusahaan. Penilaian.

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 05 TAHUN 2011

TENTANG

PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN DALAMPENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 43 ayat (3)huruf h Undang-Undang Nomor 32 TentangPerlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, perludiberikan penghargaan kepada penanggung jawab usahadan/atau kegiatan atas pencapaian kinerja dan ketaatanterhadap peraturan perundang-udangan di bidangpengendalian pencemaran dan pengelolaan limbahbahan berbahaya dan beracun;

b. bahwa Keputusan Menteri Negara Lingkungan HidupNomor 127 Tahun 2002 tentang Program PenilaianPeringkat Kinerja Perusahaan Dalam PengelolaanLingkungan yang telah beberapa kali diubah, terakhirdengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan HidupNomor 18 Tahun 2010 tentang Program PenilaianPeringkat Kinerja Perusahaan Dalam PengelolaanLingkungan sudah tidak sesuai dengan perkembangankeadaan, sehingga perlu dilakukan perubahan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 2: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 2

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentangProgram Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan DalamPengelolaan Lingkungan Hidup;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentangPerlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5059);

2. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negaraserta Susnan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon IKementerian Negara.

3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Lingkungan Hidup;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUPTENTANG PROGRAM PENILAIAN PERINGKAT KINERJAPERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANHIDUP.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaanlingkungan hidup yang selanjutnya disebut Proper adalah programpenilaian terhadap upaya penanggung jawab usaha dan/atau kegiatandalam mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkunganhidup serta pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun.

2. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahandi bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Pasal 2(1) Proper merupakan kegiatan pengawasan dan program pemberian

insentif dan/atau disinsentif kepada penanggung jawab usahadan/atau kegiatan.

(2) Pemberian insentif sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) berupapenghargaan Proper.

(3) Pemberian Proper sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukanberdasarkan penilaian kinerja penanggung jawab usaha dan/ataukegiatan dalam:a. pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;b. penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan

hidup; danc. pemulihan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 3: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.6803

Pasal 3(1) Penilaian kinerja penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) berdasarkan padakriteria penilaian Proper.

(2) Kriteria Penilaian Proper sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas:a. kriteria ketaatan yang digunakan untuk pemeringkatan biru, merah,

dan hitam sebagaimana tercantum dalam lampiran I;b. kriteria penilaian aspek lebih dari yang dipersyaratkan (beyond

compliance) untuk pemeringkatan hijau dan emas sebagaimanatercantum dalam lampiran II.

(3) Lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 4

Peringkat kinerja usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 ayat (2) terdiri atas:

a. emas, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatanyang telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan(environmental excellency) dalam proses produksi dan/atau jasa,melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadapmasyarakat;

b. hijau, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatanyang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yangdipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melaluipelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumberdayasecara efisien melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery),dan melakukan upaya tanggung jawab sosial (CSR/Comdev) denganbaik;

c. biru, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatanyang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan yangdipersyaratkan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturanperundang-undangan;

d. merah, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatanyang upaya pengelolaan lingkungan hidup dilakukannya tidak sesuaidengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan; dan

e. hitam, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatanyang sengaja melakukan perbuatan atau melakukan kelalaian yangmengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan sertapelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan atau tidakmelaksanakan sanksi administrasi.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 4: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 4

Pasal 5

(1) Dalam rangka penilaian Proper, Menteri membentuk:a. dewan pertimbangan Proper; danb. tim teknis Proper.

(2) Dewan pertimbangan Proper sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5huruf a harus memenuhi persyaratan:a. memiliki kredibilitas, berwawasan luas, dan independen;b. tidak mempunyai hubungan financial dengan usaha dan/atau

kegiatan yang dinilai peringkat kinerjanya, termasuk sebagai pemiliksaham atau kreditor;

c. tidak mempunyai hubungan kekerabatan dengan pemilik usahadan/atau kegiatan yang dinilai peringkat kinerjanya;

d. bukan merupakan konsultan, penyusun dokumen Amdal, rekanbisnis signifikan dari usaha dan/atau kegiatan yang dinilai peringkatkinerjanya; dan

e. tidak ada bagian dari kegiatan yang dibiayai oleh perusahaan pesertaProper.

(3) Tim Teknis Proper sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b terdiriatas unsur:a. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang membidangi

pengendalian pencemaran; danb. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang membidangi

pengelolaan bahan berbahaya dan beracun dan limbah bahanberbahaya dan beracun.

(4) Susunan keanggotaan serta tugas dan fungsi Dewan pertimbanganProper dan tim teknis Proper sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 6

(1) Penilaian Proper dilaksanakan sesuai tahapan:a.penetapan daftar usaha dan/atau kegiatan oleh tim teknis Proper;b.pelaksanaan inspeksi lapangan;c. penyusunan rapor sementara;d.pelaksanaan evaluasi peringkat sementara;e. pemberitahuan hasil peringkat sementara;f. pembahasan sanggahan;g. penetapan peringkat sementara;h.penetapan kandidat hijau;i. pelaksanaan evaluasi peringkat hijau; danj. penyampaian usulan penetapan peringkat akhir.

(2) Pelaksanaan penilaian Proper sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan sesuai Pedoman dan tata cara penilaian kinerja usahadanatau kegiatan sebagaimana tercantum dalam lampiran III yangmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 5: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.6805

Pasal 7Berdasarkan usulan penetapan peringkat akhir sebagaimana dimaksuddalam Pasal 6 ayat (1) huruf j, Menteri menetapkan dan mengumumkanperingkat Proper.

Pasal 8

(1) Menteri dapat mendelegasikan pelaksanaan penilaian Proper kepadagubernur.

(2) Gubernur yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmenggunakan kriteria dan tata cara penilaian Proper sebagaimanatercantum dalam lampiran I.

Pasal 9

Bagi usaha dan/atau kegiatan yang sedang:

a. melaksanakan audit lingkungan hidup yang diwajibkan; dan/atau

b. dalam proses penegakan hukum

tidak dilakukan penilaian Proper.

Pasal 10

(1) Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang meraih peringkatemas dan hijau diberikan trophy dan sertifikat penghargaan.

(2) Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang meraih peringkatbiru diberikan sertifikat penghargaan.

Pasal 11

Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan penilaian Properdibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Pasal 12

Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, Peraturan Menteri NegaraLingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2010 tentang Program PenilaianPeringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup danKeputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 519 Tahun 2009tentang Pedoman dan Kriteria Penentuan Peringkat Hijau dan Emas padaPenilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan(PROPER) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 13

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 6: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 6

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri ini dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 11 Oktober 2011

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

REPUBLIK INDONESIA,

GUSTI MUHAMMAD HATTA

Diundangkan di JakartaPada tanggal 31 Oktober 2011

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDDIN

www.djpp.depkumham.go.id

Page 7: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.6807

LAMPIRAN I

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGANHIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN2011 TENTANG PROGRAM PENILAIAN PERINGKATKINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAANLINGKUNGAN HIDUP

KRITERIA PENILAIANPERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN (PROPER)

BIRU, MERAH, DAN HITAM

A. PELAKSANAAN AMDAL ATAU UKL/UPL

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAM1. Pelaksanaan

Amdal/UKL-UPL

1. MemilikiAmdal/UKL-UPL

2. Melaksanakanketentuan dalam:a. SK Kelayakan

Lingkuganb. ANDAL, RKL-

RPLc. UKL UPL

3. Melaporkanpelaksanaan RKL-RPL/ UKL -UPL

1. TidakMelaksanakanketentuan dalam:a. SK Kelayakan

Lingkunganb. ANDAL, RKL-

RPLc. UKL-UPL

2. Tidak Melaporkanpelaksanaan RKL-RPL/ UKL-UPL

TidakMemilikiAmdal/ UKL-UPL

B. KRITERIA PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAM1. Ketaatan Terhadap

Titik PenaatanMemantau seluruhtitik penaatandan/atau airbuangan yang harusdikelola sesuaidengan peraturan.

Memantauseluruh titikpenaatan

Terdapat titikpenaatandan/atau airbuangan yangtidak dipantau

2. Ketaatan TerhadapParameter

1. Memantauseluruhparameter yangdipersyaratkansesuai dengan:a. IPLC (Izin

PembuanganLimbah Cair)

b. IzinPemanfaatanAir Limbahuntukaplikasi padatanah

c. Baku MutuNasional atauProvinsi

Terdapatparameter yangtidak diukursesuaipersyaratan bakumutu yangdipersyaratkansesuai dengan:a. IPLCb. Izin

Pemanfaatan(landaplication)

c. Baku MutuNasional atauProvinsi

Semua parametertidak di pantausesuai dengan:a. IPLCb. Izin

Pemanfaatan(landaplication)

c. Baku MutuNasional atauProvinsi

www.djpp.depkumham.go.id

Page 8: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 8

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAM2. Ketaatan diukur

berdasarkanperaturan/persyaratan yang lebihketat.

3. Khusus RumahSakit untukperiode 2010-2011 jumlahparameter yangdipersyaratkansebanyak 5parameter: pH,BOD, COD, TSS,E-Coli

3. Ketaatan TerhadapPelaporan

Melaporkan datasecara lengkap danperiodik setiap 3(tiga) bulan sesuaidengan yangdipersyaratkansebagai berikut:

1. Pemantauankualitas airlimbah bulanan

2. Datapemantauanharianparameter CODdan pH untukIndustripetrokimia

3. Datapemantauanharianparameter pHdan TSS ataudebit untukIndustripertambangan

4. Produksibulanan (riil)atau bahanbaku

5. Catatan debitharian airlimbah yangdibuang

Khusus RumahSakit dan Hoteluntuk periode 2010-2011 pemantauankualitas air limbahdiperbolehkandilakukan per 3

Melaporkan datasesuai denganyangdipersyaratkanantara 80%< n <100% sebagaiberikut:

1. Pemantauankualitas airlimbah yangdilakukansetiap bulan

2. Produksibulanan (riil)atau bahanbaku;

3. Catatan debitharian airlimbah yangdibuang

4. DatapemantauanharianparameterCOD dan pHuntuk jenisindustritertentu(khususindustripetrokimia)

5. DatapemantauanharianparameterpH dandebit/TSSuntuk jenisindustripertambangan

A. Melaporkandata sesuaidengan yangdipersyaratkan < 80%sebagaiberikut:1. Pemantaua

n kualitasair limbahyangdilakukansetiapbulan

2. Produksibulanan(riil)

3. Catatandebitharian airlimbahyangdibuang

4. Datapemantauan harianparameterCOD danpH untukjenisindustritertentu(khususindustripetrokimia)

5. Datapemantauan harianparameterpH dandebit/TSS

www.djpp.depkumham.go.id

Page 9: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.6809

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAMbulan. untuk jenis

industripertambangan

B. Melaporkandata palsu.

4. Ketaatan TerhadapBaku Mutu

1. Tidak bolehmelebihi Debitmaksimum (yangmempersyaratkan debitmaksimum)

2. Memenuhi 100% Konsentrasidalam satuperiode penilaiantiap titikpenaatan tiapparameter;

3. Memenuhi 100% BebanPencemarandalam satuperiode penilaiantiap titikpenaatan tiapparameter.

4. Untuk data hasilpemantauanKLH memenuhi100% debit,konsentrasi danbeban.

1. Jumlah datayangmemenuhiDebitmaksimumdalam satuperiodepenilaiansetiap titikpenaatanuntuk setiapparameter 50%< n <100 %;

2. Jumlah datayangmemenuhibaku mutuKonsentrasidalam satuperiodepenilaiansetiap titikpenaatanuntuk setiapparameter 50%< n <100 %.

3. Jumlah datayangmemenuhibaku mutubebanpencemarandalam satuperiodepenilaiansetiap titikpenaatanuntuk setiapparameter 50%< n <100%

4. Tidak adaparameteryang melebihibaku mutulebih dari500%

5. Untuk datahasilpemantauanKLH tidak

1. Jumlah datayangmemenuhiDebitmaksimumdalam satuperiodepenilaiansetiap titikpenaatanuntuk setiapparameter<50%;

2. Jumlah datayangmemenuhibaku mutuKonsentrasidalam satuperiodepenilaian tiaptitikpenaatan tiapparameter<50%

3. Jumlah datayangmemenuhibaku mutubebanpencemarandalam satuperiodepenilaian tiaptitikpenaatan tiapparameter<50%

4. Terdapatparameteryang melebihibaku mutulebih dari500% baikdataswapantaumaupun dataKLH.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 10: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 10

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAMmemenuhibaku mutu,tetapi tidakmelebihi 500%.

5. Ketaatan TerhadapIzin

1. Mempunyai izinpembuanganlimbah cair(IPLC) ke badanair / Laut /LandApplication;

2. Izin dalamproses akhir(persyaratanizin sudahlengkap)

Tidakmempunyaiizinpembuanganair limbah(IPLC) kebadan air /Laut / LA ;

6. Ketaatan TerhadapKetentuan Teknis

1. Menggunakanjasalaboratoriumeksternal/internal yang sudah;terakreditasiatau yangditunjuk olehGubernur;

2. Memisahkansaluran airlimbah denganlimpasan airhujan;

3. Membuatsaluran airlimbah yangkedap air ;

4. Memasang alatpengukur debit(flowmeter);

5. Tidakmelakukanpengenceran;

6. Tidakmelakukan bypass air limbah;

7. Memenuhiseluruhketentuan yangdipersyaratkandalam sanksiadministrasi.

A. Tidakmemenuhisalah satupersyaratanteknis dibawahini:1. Mengguna

kan jasalaboratoriumeksternal/internalyangsudah;terakreditasi atauyangditunjukolehGubernur;

2. Memisahkan saluranair limbahdenganlimpasanair hujan;

3. Membuatsaluran airlimbahyang kedapair ;

4. Memasangalatpengukurdebit(flowmeter;

5. Tidak melakukanpeng

1. Tidakmemenuhiseluruhketentuanteknis yangdipersyaratkan dalamsanksiadministrasi;

2. Melakukanpengenceran;

3. Melakukanby pass.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 11: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68011

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAMenceran.

B. Memenuhiseluruhketentuanyangdipersyaratkandalam sanksiadministrasi;

C. KRITERIA PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAM1. Ketaatan

TerhadapSumber Emisi

Memantau semuasumber emisi,kecuali:1. Internal

CombustionEngine (Genset,Transfer PumpEngine) :kapasitas < 100HP (76,5 KVA);beroperasi <1000 jam/tahun;

2. InternalCombustionEngine (Genset,Transfer PumpEngine) yangdigunakanuntukkepentingandarurat, kegiatanperbaikan,kegiatanpemeliharaan <200 jam/tahun;

3. InternalCombustionEngine (Genset,Transfer PumpEngine) yangdigunakanuntuk penggerakderek danperalatan las

4. ExhaustLaboratoriumFire Assay

5. Khusus RumahSakit dan Hoteltidak diwajibkanmemantau

Memantausemua sumberemisi, kecuali:1. Internal

CombustionEngine(Genset,TransferPump Engine): kapasitas <100 HP (76,5KVA);beroperasi <1000jam/tahun;

2. InternalCombustionEngine(Genset,TransferPump Engine)yangdigunakanuntukkepentingandarurat,kegiatanperbaikan,kegiatanpemeliharaan< 200jam/tahun;

3. InternalCombustionEngine(Genset,TransferPump Engine)yangdigunakanuntuk

Tidak melakukanpemantauanseluruh sumberemisi

www.djpp.depkumham.go.id

Page 12: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 12

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAMsumber emisi ygberoperasi <1000 jam/tahun

penggerakderek danperalatan las

4. ExhaustLaboratoriumFire Assay

2. KetaatanTerhadapParameter

1. Memantauseluruhparameter yangdipersyaratkan :a. Untuk sektor

yangmempunyaiBaku MutuSpesifikmengacukepada BakuMutu EmisiSpesifik.

b. Untuk sektoryang belummempunyaiBaku MutuSpesifikmengacukepada bakumutuLampiran VBKepmen13/1995,kecualiGensetmengacukepadaPerMenLH21 Tahun2008LampiranIVA

2. Bagi emisi yangbersumber dariprosespembakarandengankapasitas < 25MW atau satuanlain yang setarayangmenggunakanbahan bakargas, tidak wajibmengukurparameter sulfurdioksida jikakandungan

Terdapatparameter yangtidak diukursesuaipersyaratanbaku mutuLampiran VBKepmen13/1995 atauBaku MutuSpesifik

Tidak pernahmemantauparameter yangdipersyaratkansesuai dengan bakumutu

www.djpp.depkumham.go.id

Page 13: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68013

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAMsulfur dalambahan bakarkurang dari atausama dengan0,5% berat dantidak mengukurparameter totalpartikulat.

3. KetaatanTerhadapPelaporan

1. Melaporkansecara periodikkepada Menteri,Gubernur danBupati/Walikota:a. Pemantauan

CEMS, setiap3 bulantersedia dataminimal 75%dari seluruhdatapemantauanrata-rataharian. (datadianggap validapabila dalamsehariminimaltersedia 18jampengukuran)

b. PemantauanManual,setiap 6 bulanminimal 1data, kecuali :1. Proses

pembakaran dengankapasitasdesain <570 KWpemantauandilakukanpalingsedikit 1(satu) kalidalam 3(tiga)tahun.

2. Prosespembakaran dengankapasitasdesain

1. Pelaporantidak lengkapsesuaidenganperaturanbaik datapemantauanmanualmaupun CEM

2. Cerobongemisi yangbukansumberutama( tidakmasuk dalamBMEUspesifik)dengankapasitassama, bahanbakar sama,jumLahcerobong > 5dilakukanpengujian <50% darijumlahcerobong danpengujiandilakukanminimal 1(satu) kalidalam 1(satu) tahun;

1. Tidak ada datapemantauanmanual atauCEMS.

2. Melaporkan datapemantauanpalsu

www.djpp.depkumham.go.id

Page 14: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 14

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAM570 KW <n < 3 MWpemantauandilakukanpalingsedikit 1(satu) kalidalam 1(satu)tahun.

3. Prosespembakaran dengankapasitasdesain > 3MWpemantauandilakukanpalingsedikit 1(satu) kalidalam 6(enam)bulan.

4. Pelaporanunit Keteluap yangberoperasi< 6 bulanpengujianminimal 1kali dalam1 tahun.

2. Cerobong emisiyang bukansumber utama(tidak masukdalam BMEUspesifik) dengankapasitas sama,bahan bakarsama, danjumLah cerobong> 5 dilakukanpengujiansebanyak 50%dari jumlahcerobong danpengujiandilakukanminimal 1 (satu)kali dalam 1(satu) tahun;

www.djpp.depkumham.go.id

Page 15: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68015

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAM3. Khusus Rumah

Sakit dan Hotelpada periode2010-2011 bolehmelakukanpemantauansumber emisi 1kali/setahun

4. KetaatanTerhadap BakuMutu

1. MemenuhiBMEU 100%untukpemantauanmanual;

2. Bagipemantauanyang wajibCEMS, Datahasilpemantauandapat dilampauisampai batas 5%dari data rata-rata harian yangdilaporkandalam kurunwaktu 3 bulanwaktu operasi;

1. Pemantauanmanual :Tidakmemenuhibaku mutu

2. PemantauanCEMS :

a. data hasilpemantauanmelebihi5% daridata rata-rataharianselama 3bulanwaktuoperasi

b. jumlahdata rata-ratahariankurangdari 75%(datadianggapvalidapabiladalamsehariminimaltersedia18 jampengukuran)

1. Dalam satuperiodepenilaian semuadatapemantauanmanual dandata CEMS tidakmemenuhi bakumutu;

2. Melebihi BakuMutu > 500%

5. KetaatanTerhadapKetentuan Teknis

1. Memasang danmengoperasikanCEM bagiindustri :a. Unit

RegeneratorKatalis (unitPerengkahankatalitik alir)

b. Unit

1. Tidak menaatisemuapersyaratantekniscerobong

2. Tidakmemenuhisanksiadministrasisampai batas

1. Membuang emisigas buang tidakmelalui cerobong;

2. Tidakmelaksanakansanksiadministrasi

3. Tidak memasangCEMS

www.djpp.depkumham.go.id

Page 16: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 16

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAMPentawaranSulfur

c. Prosespembakarandengankapasitas >25 MW danapabilakandungansulfur > dari2% untukseluruhkapasitas

d. PeleburanBaja

e. Pulp & Kertasf. Pupukg. Semen

2. Peralatan CEMberoperasinormal;

3. Menaati semuapersyaratanteknis cerobong

4. Semua sumberemisi non fugitiveemisi harusdibuang melaluiCerobong

5. Menggunakanjasa laboratoriumeksternal yangditunjuk olehGubernur;

6. Memenuhisanksiadministrasisampai bataswaktu yangditentukan

waktu yangditentukan

D. KRITERIA PENGELOLAAN LIMBAH B3

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAM

1. Pendataan Jenisdan VolumeLimbah yangdihasilkan :- Identifikasi jenis

Limbah B3- Pencatatan

Jenis LimbahB3 yangdihasilkan

Semua terpenuhi 1. Tidak seluruhlimbahteridentifikasi

2. Tidak rutinmelakukanPencatatanjenis LB3 yangdihasilkan

3. Tidak seluruhLB3 dilakukan

1. TidakmelakukanidentifikasiLB3

2. Tidakmelakukanpencatatanjenis LB3 yangdihasilkan

3. Tidak

www.djpp.depkumham.go.id

Page 17: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68017

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAM

- MelakukanPengelolaanLanjutan(pengelolaansetelahpenyimpanan)

Pengelolaanlanjutan

melakukanpengelolaanlanjutanterhadapseluruh limbahB3 yangdihasilkan

4. Tidak memilikimanifest yangsesuai denganlimbah B3yang dikelola

2. Perizinan :- Izin pengelolaanLimbah B3

- Masa berlakuizin (kadaluarsa)

1. Memiliki izin PLB3yangdipersyaratkandan izin tersebutmasih berlaku

2. Telah mengajukanizin PLB3 dansecara teknis telahmemenuhiketentuan(berdasarkan hasilverifikasi timProper)

1. Izin telahhabis masaberlaku dantidakmengajukanperpanjanganizin

2. Telahmengajukanizin, namunbelummenyelesaikanpersyaratanteknis danditemukanpenyimpangandalampelaksanaankegiatannya.

Tidak memilikisalah satu izinpengelolaanlimbah B3.

3. PelaksanaanKetentuan Izin:Pemenuhanterhadapketentuan teknisdalam izin selainBakuMutu(kecualiBaku MutuLingkunganseperti Emisi,Effluent danstandard mutu)

Memenuhi > 90%dari ketentuan izin.(10% hanyadiperuntukkan bagikesalahan-kesalahanminor misalnyasimbol/label, lampupenerangan, APAR(alat pemadamkebakaran) dalampenyimpananLimbah B3.)

Memenuhi 90% >x > 50% dariketentuan izinPLB3

Memenuhi < 50%dari ketentuanizin PLB3

a. Emisi(Insinerator danatau bahanbakarpembantu)1. Pemenuhan

terhadapBME

2. Jumlahparameteryang diukur

1. Seluruh parametermemenuhi BME,dan

2. Mengukur seluruhparameter, dan

3. Frekuensipengukuransesuai denganketentuanizin/peraturanyang berlaku

1. Tidak semuaparametermemenuhiBME, atau

2. Tidakmengukurseluruhparameter yangdipersyaratkan,atau

3. Frekuensi

1. Tidak pernahmelakukanpengukuranemisi

2. Dalam satuperiodepenilaiansemua datapemantauantidak memenuhibaku mutu

www.djpp.depkumham.go.id

Page 18: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 18

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAM

dandianalisa

pengukurantidak sesuaidengan izin

3. Melebihi bakumutu untukparameter yangsama selama 3kali berturut-turut

b. Effluent(Pengolahan airlimbah B3,Pengolahan airlindi, sumurpantau)1. Pemenuhan

terhadalBMAL

2. Jumlahparameteryang diukurdan dianalisa

1. Seluruh parametermemenuhi BMAL,dan

2. Mengukur seluruhparameter, dan

3. Frekuensipengukuransesuai denganketentuanizin/peraturanyang berlaku

1. Tidak semuaparametermemenuhiBMAL, atau

2. Tidakmengukurseluruhparameter yangdipersyaratkan,atau

3. Frekuensipengukurantidak sesuaidengan izin

1. Tidak pernahmelakukanpengukurankualitas airlimbah

2. Dalam satuperiodepenilaiansemua datapemantauantidakmemenuhibaku mutu

3. Melebihi bakumutu untukparameter yangsama selama 3kali berturut-turut

c. Standar Mutuproduk ataumaterial limbahB3 yang akandimanfaatkanFrekuensipengukuran1. Parameter

yang diukur(contoh kuattekan,kualitaspelumasbekas yangakandibakar, dll)

1. Seluruhpersyaratanstandar mutumemenuhiketentuan izin,dan

2. Frekuensipengukuransesuai denganketentuanizin/peraturanyang berlaku

Tidak memenuhisalah satupersyaratanstandar mutu

Tidak melakukanpengukuranstandar mutusesuai denganketentuanizin/peraturanyang berlaku.

4. Open dumpingdan Pengelolaantumpahan dantanahterkontaminasilimbah B31. Rencana

Pengelolaan2. Pengelolaan

ceceran3. Jumlah

ceceran

1. Memiliki rencanapengelolaanpenanganantanahterkontaminasidan tumpahan(spill).

2. Pengelolaan tanahterkontaminasiakibat operasidilakukan sesuaidengan rencanapengelolaan.

1. Memilikirencanapengelolaanpenanganantanahterkontaminasidan tumpahan(spill).

2. Pengelolaantanahterkontaminasihasil cleantidak sesuai

Tidak melakukanclean up

www.djpp.depkumham.go.id

Page 19: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68019

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAM

3. Clean uptumpahan (spill)diselesaikandalam waktu satubulan.

4. Jumlah/volumetumpahan (spill)tercatat denganbaik.

denganrencanapengelolaan.

3. Clean uptumpahan(spill)diselesaikanlebih dari satubulan.

4. Jumlah/volume tanahterkontaminasitidak tercatatdengan baik.

5. Jumlah LimbahB3 yang dikelolasesuai denganperaturan (%)

1. Jumlah/volumelimbah B3 yangdikelola 100 %denganpengelolaanlanjutan sesuaidengan ketentuan

2. Seluruh jenislimbah B3dilakukanpengelolaan

1. Jumlah/volume limbah B3yang dikelola100% > x >50%, atau

2. Tidak seluruhjenis limbahB3 dilakukanpengelolaan

1. Jumlah/volume limbah B3yang dikelola< 50%, atau

2. seluruhlimbah B3tidakdilakukanpengelolaan

6. Pengelolaanlimbah B3 olehpihak ke-3 danpengangkutanlimbah B3

1. Pihak ke-3(pengumpul) yangditunjuk :a. mempunyai

izin yangmasih berlaku

b. Jenis limbahyang dikumpulsesuai denganizin yangberlaku

c. memilikikontrakkerjasamayang sahantarapengumpuldengan pihakpemanfaatatau pengolah

d. tidak dalammasalahpencemaranlingkungan

2. Pihak ke-3 JasaPengangkutanlimbah B3memiliki izin dariKementerian

1. Pihak ke-3(pengumpul)yang ditunjuk :a. Izin habis

masaberlaku

b. Tidakmemilikikontrakkerjasamayang sahdenganpihakpemanfaatataupengolah

c. sedangdalammasalahpencemaranlingkungan

2. Tidak memilikiizin untukPengangkutaninternal limbahB3 untukpemindahanlimbah B3 yangmelintasi

1. Pihak ke-3PengumpulLimbah B3tidak memilikiizin.

2. JasaPengangkutanlimbah B3 tidakmemiliki izindariKementerianPerhubungan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 20: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 20

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAM

Perhubungan dansesuai denganjenis limbah B3yang diizinkan.(Izin yangdimaksud jugaterkait denganpemindahan/pengangkutan limbahB3 internalperusahaan yangmelintasiwilayah/saranapublik)

3. Dokumen limbahB3 (manifest)yang dimiliki olehpenghasil sesuaidengan ketentuanKepdal 02/1995

sarana publik3. Dokumen

limbah B3(manifest) yangdimiliki olehpenghasil tidaksesuai denganketentuanKepdal02/1995

7. Dumping, openburning danpengelolaanlimbah B3 dengancara tertentu:1. Izin dumping2. Jumlah/volume

LB3 yang didumping

1. Memiliki izindengan caratertentu dariinstansi yangberwenang

2. Tidak melakukankegiatan openburning

3. Telahmenghentikankegiatan openburning danmengolah limbahtersebut sesuaidengan rencanadetil penyelesaiandalam kurunwaktu tertentuserta melakukansesuai denganrencana tersebut

1. Telahmengajukanizin, namunbelummenyelesaikanpersyaratanteknis danditemukanpenyimpangandalampelaksanaankegiatannya

2. Telahmenghentikankegiatan openburning danmengolahlimbahtersebutnamun tidaksesuai denganrencana detilpenyelesaiandalam kurunwaktu tertentu

1. MelakukanDumpingtanpa izin

2. Dengansengajamelakukankegiatan openburning

www.djpp.depkumham.go.id

Page 21: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68021

E. KRITERIA PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Kriteria Proper Aspek Pengendalian kerusakan lingkungan didasarkan padahasil penilaian semua tahapan/lokasi tambang dengan menggunakan kriteriapotensi kerusakan lahan pada kegiatan pertambangan. Nilai Total yangdidapat untuk masing-masing tahapan memberikan kesimpulan dan statuspengelolaan lingkungan untuk aspek pengendalian kerusakan lahan.

No. ASPEKPERINGKAT

BIRU MERAH HITAM

1. PengendalianKerusakanLingkungan

Semua tahapan/lokasitambang atau 100%dengan Nilai Total dariPenilaian Aspek Potensikerusakan lingkunganadalah lebih besar atausama dengan 80.

Tidak semuatahapan/ lokasitambang dengan NilaiTotal dari PenilaianAspek Potensikerusakan lingkunganuntuk lebih besar atausama dengan 80.

Lebih dari 50% darisemua tahapan/lokasitambang mendapatkanNilai Total lebih kecil55

Kurang dari 50%dari semuatahapan/lokasitambangmendapatkan NilaiTotal lebih kecil 55

Status aktivitas: Pembersihan Lahan/Pengupasan Tanah Pucuk/Penggalian TanahPenutup/Penambangan/Penimbunan/Reklamasi

Kriteria Parameter Standar Evaluasi Nilai Ket

AS

PE

KM

AN

AJ

EM

EN K1

1. Peta Rencana

>= Skala 1 : 2.000 10 a. Peta untuk lokasi yang dinilai(masing-masing lokasi atau petakeseluruhan)

b. Ada peta minimal skala 1: 2000,Peta ini biasanya merupakan petakerja 1: 5000 di lapangan. Jikadiperlukan 1: 2000 bisa dalambentuk digital.

c. Peta menggambarkan: Intervalkontur, Pola drainase, dapatdigunakan untuk melihat kemajuantambang)

d. Tanggal pengesahan peta sebelumpenilaian dilakukan

< Skala 1 : 2.000 5 a. Peta untuk lokasi yang dinilai(masing-masing lokasi atau petakeseluruhan)

b. Ada peta dengan skala diatas 1:2000.

c. Peta menggambarkan: Intervalkontur, Pola drainase, dapatdigunakan untuk melihat kemajuantambang)

d. Tanggal pengesahan peta sebelumpenilaian dilakukan

tidak tersedia peta 0 Tidak ada peta perencanaan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 22: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 22

Kriteria Parameter Standar Evaluasi Nilai Ket

2. Persetujuan

Ada 6 a. Ada persetujuan oleh instansi teknisatau paling tidak Kepala TeknikTambang (KTT)

b. Untuk peta kerja /sequent (1 :2000), dapat disetujui olehmanager/kepala lapangan yangbertanggungjawab dibidangperencanaan, engineering dan/atauproduksi

Tidak Ada 0 a. Tidak ada persetujuan oleh instansiteknis atau paling tidak KepalaTeknik Tambang (KTT)

b. Untuk peta kerja /sequent (1 :2000), tidak ada persetujuan olehmanager/kepala lapangan yangbertanggungjawab dibidangperencanaan, engineering dan/atauproduksi

3. Kemajuanluasan

sesuai rencana 2 a. realisasi sama atau lebih kecil dariluasan rencana, dilihat dari realisasiTriwulanan.

b. Pada kondisi tertentu terjadiperubahan, maka diperlukanpersetujuan instansi teknis

c. Membandingkan laporan realisasikemajuan tahapan pertambangan(laporan lapangan, laporantriwulanan) dan prakiraan lapangandengan rencana dalam dokumenRKTTL

>luas rencana 0

4. Jadwal

sesuai rencana 2 a. Realisasi sesuai jadwal rencanab. Ada kondisi tertentu terjadi

perubahan, maka diperlukanpersetujuan instansi teknis

c. Jadwal pelaksanaan realisasitahapan pertambangandibandingkan dengan jadwalrencana pertambangan dalamdokumen RKTTL

tidak sesuai a. Realisasi tidak sesuai jadwalrencana

b. Tidak ada persetujuan perubahanrencana dari instansi teknis

Aktifitas

adaaktifitas/kontinu

10 a. Ada aktifitas dilapanganb. Aktifitas termasuk pemompaan di

Pit atau perawatan kolamtidak ada aktifitas 3bulan s/d 1 tahun

5 a. Terlihat tidak ada aktifitasdilapangan

b. Lamanya ditinggal 3 bulan s/d 1tahun, dilihat dari data rencanakerja dan realisasi Triwulanan

c. Lahan ditinggal > 1 Tahun, tetapiada persetujuan dari instansi terkait

tidak ada aktifitas >1 tahun

0 a. Tidak ada aktifitas lebih dari 1tahun

www.djpp.depkumham.go.id

Page 23: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68023

Kriteria Parameter Standar Evaluasi Nilai Ketb. tidak ada persetujuan instansi

terkait terhadap lahan tersebutditinggalkan sementaras

K3 Potensi Longsor

Besar 0 a. Lebih besar dari sudut kemiringanlereng jenjang atau overall > 50 darirekomendasi kajian geoteknik yangdisetujui Pemerintah (tercantumdalam FS atau dalam kajiantersendiri)

b. Kemiringan atau tinggi Lerengdibuat berdasarkan rekomendasikajian geoteknik namun tidakdimintakan persetujuan Pemerintah

c. Ada longsoran atau guguran batuandiarea tambang, meskipunkemiringan lereng sesuairekomendasi kajian geoteknik

d. Ada retakan pada lereng maupunpada puncak lereng dengan arealebih dari sepertiga bagian lereng;atau

e. Ada gejala pergerakan tanah yangterlihat di lapangan dengan luaszona lebih dari seperempat bagianlereng

Sedang 5 a. Lebih besar dari sudut kemiringanlereng jenjang/overall sampaidengan 50 dari rekomendasi kajiangeoteknik yang disetujui Pemerintah(tercantum dalam FS atau dalamkajian tersendiri)

b. Ada retakan pada lereng maupunpada puncak lereng dengan areakurang dari sepertiga bagian lereng

c. Ada gejala pergerakan tanah yangterlihat dilapangan dengan luaszona kurang dari seperempat bagianlereng

Kecil 10 a. Sudut kemiringan lereng jenjangatau overall sama atau lebih kecildari rekomendasi kajian geoteknikyang disetujui Pemerintah(tercantum dalam FS atau dalamkajian tersendiri)

b. Tidak ada retakan pada lerengmaupun pada puncak lereng

c. Tidak ada gejala pergerakan tanahyang terlihat di lapangan

K4 Upayapenangananbatuan yangberpotensipencemar

Ada 10 a. Dilakukan analisis geokimia(pengkarakteristikan batuan limbah)untuk memastikan ada tidaknyabatuan yang berpotensimenimbulkan pencemaran (potensiasam atau PAF atau yang lainnya).Lampiran : dokumen studipengkajian batuan potensi dan tidak

www.djpp.depkumham.go.id

Page 24: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 24

Kriteria Parameter Standar Evaluasi Nilai Ketpotensi asam

b. Ada perlakuan terhadap batuanpotensi asam (SOP pemberlakuanbatuan potensi asam dan tidakpotensi asam)

c. Ada sistem pengumpulleachate/seepage/rembesan daritimbunan (AAT) dan melakukanpengolahan AAT di IPAL

d. Ada perencanaan dan pengelolaanterhadap batuan yang berpotensimenimbulkan pencemaran (AATatau lainnya); dan

e. Adanya upaya pengelolaan terhadapAAT dan upaya pengolahan AAT.

f. Pengukuran pH air pada genangan-genangan yang dijumpaidilapangan, nilai pH ≥ 6

Tidak 0 a. Tidak ada pengkarakteristikanbatuan limbah (Potensi dan tidakpotensi membentuk asam). Tidakada studi pengkajian batuan potensidan tidak potensi asam

b. Tidak ada perlakuan terhadapbatuan potensi asam (SOPpemberlakuan batuan potensi asamdan tidak potensi asam)

c. Tidak ada sistem pengumpulleachate/seepage/rembesan daritimbunan (AAT) dan melakukanpengolahan AAT di IPAL

d. Tidak ada sistem drainase untukmengalirkan genangan-genanganAAT

e. Tidak dilakukan analisis geokimiauntuk memastikan ada tidaknyabatuan yang berpotensimenimbulkan pencemaran (potensiasam atau PAF atau yang lainnya)

f. Pengukuran pH air pada genangan-genangan yang dijumpai dilapangan. Nilai pH ≤ 6

g. Tidak ada perencanaan danpengelolaan terhadap batuan yangberpotensi menimbulkanpencemaran (AAT atau yanglainnya); atau

h. Tidak ada upaya pengelolaanterhadap AAT dan upayapengolahan AAT

K5 1. Upayapengendalianerosi

Ada 10 a. Ada sarana pengendali erosi berupadrainase, terasiring, guludan, riprap, drop structure, mulsa, jut net,cover croping, gabion, kolamsedimen (settling pond, sedimentrap), atau yang lainnya;

b. Ada sarana pengendali erosi berupa

www.djpp.depkumham.go.id

Page 25: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68025

Kriteria Parameter Standar Evaluasi Nilai Ketdrainase, terasiring, guludan, riprap, drop structure, mulsa, jut net,cover croping, gabion, kolamsedimen (settling pond, sedimentrap), atau yang lainnya;

c. Kolam sedimen berfungsisebagaimana mestinya (kekeruhanair semakin berkurang pada tiapkompartemen)

Tidak 0 a. Tidak ada sarana pengendali erosiberupa drainase, terasiring,guludan, rip rap, drop structure,mulsa, jut net, cover croping,gabion, kolam sedimen (settlingpond, sedimen trap), atau yanglainnya;

b. Tidak ada sarana pengendali erosiberupa drainase, terasiring,guludan, rip rap, drop structure,mulsa, jut net, cover croping,gabion, kolam sedimen (settlingpond, sedimen trap), atau yanglainnya;

c. Kolam sedimen tidak berfungsisebagaimana mestinya (kekeruhanair semakin berkurang pada tiapkompartemen)

2. Kondisisaranapengendalierosi

Memadai 8 a. sarana pengendali erosi dalambentuk drainase memenuhi kriteriateknis untuk dapat menampungsemua air limpasan dan terarah kedalam IPAL/settling pond (MintakanPeta sistem pengelolaan air limbah)

b. Cover Cropping: menutupi lebihbesar dari 50%

c. Sedimen trap/sediemen pond efektifmenangkap sedimen dilihat daridesain fisik lapangan (minta dataperawatan sedimen trap/sedimenpond; jumlah sedimen yangdipindahkan)

d. Ada perhitungan volume air larianpermukaan berdasarkan daerahtangkapan hujan (catchment area)

e. Ada peta pengelolaan air larianpermukaan (peta watermanagement);

f. Drainase dibuat berdasarkanperencanaan dan perhitungankapasitas air larian permukaan;

g. Kolam sedimen dibuat berdasarkanperencanaan dan desain disetujuioleh KTT atau pejabat berwenang diperusahaan; dan

h. Kapasitas kolam sedimen sesuaidengan volume air larianpermukaan (ada dasar perhitungan)

www.djpp.depkumham.go.id

Page 26: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 26

Kriteria Parameter Standar Evaluasi Nilai Ketdan air dalam kolam terlihattergenang/tidak mengalir (aliranhanya terlihat di saluran antarkompartemen)

Tidak Memadai 03. Indikasi

terjadi erosiAda 0 a. Kekeruhan yang tinggi pada aliran

drainase dari kegiatanpertambangan (lereng-lerengaktifitas tambang), dibuktikandengan pengukuran Parameter TSSatau turbidity yang sangat tinggi.Ukuran Parameter TSS (TSS + ......Mg/L) atau turbidity identik denganbanyaknya sedimen yang tererosi.

b. Ditemukan banyak sedimen yangada di sedimen trap/ kolampengendap pertama. Dilihat daridata jumlah sedimen hasilpengerukan/perawatan kolampengendap oleh perusahaan.

c. Adanya galur (bekas aliran airdilereng), lebar.......cm kedalaman....cm

d. Ukuran jumlah banyaknya sedimen(....................ton/ha)

e. Ada erosi pada lereng mempunyaidimensi lebar > 20 cm dan dalam >5 cm

f. Sarana pengendali erosi tidakberfungsi sebagaimana mestinya,dibuktikan dengan bertambahnyakekeruhan air larian permukaansemakin ke arah hilir

Tidak 7 a. aliran drainase dari kegiatanpertambangan (lereng-lerengaktifitas tambang) cukup jernih,dibuktikan dengan pengukuranParameter TSS atau turbidity yangrendah.

b. Tidak ditemukan jumlah sedimenyang banyak di sedimen trap/kolam pengendap pertama. Dilihatdari data jumlah sedimen hasilpengerukan/perawatan kolampengendap oleh perusahaan.

c. Ukuran jumlah banyaknya sedimen(....................ton/ha)

d. Tidak terdapat alur-alur erosi padalereng timbunan

e. Ada erosi pada lereng, namunmempunyai dimensi kecil (lebar < 20cm dan dalam < 5 cm)

f. Sarana pengendali erosi berfungsi

www.djpp.depkumham.go.id

Page 27: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68027

Kriteria Parameter Standar Evaluasi Nilai Ketsebagaimana mestinya, dibuktikandengan berkurangnya kekeruhan airlarian permukaan semakin ke arahhilir

4. Sistemdrainase

Menuju ke sistempengendali kualitasair

10 a. Terdapat sistem drainase di seluruhareal pertambangan

b. Drainase dapat memenuhimengalirkan semua air limpasan kekolam-kolam pengendap/settlingpond.

c. Tidak ditemukan aliran liar keluarke lingkungan tanpa melalui kolampengendap/settling pond

d. Ada peta manajemen pengelolaanair tambang

e. Pada seluruh area kegiatan diluarpit ada sarana drainase

f. Drainase terhubung dan mengarahke kolam sedimen (sedimen pond,sedimen trap, atau settling pond);

g. Drainase dibuat sesuai dengankapasitas air larian permukaan(dimensi semakin besar ke arahhilir, tidak ada indikasi luapan air)

h. Tidak mencampur aliran airpermukaan dari tambang denganaliran alami

Langsung menujubadan perairan

0 a. Ditemukan tidak ada sistemdrainase pada lokasi pertambangan

b. Terdapat aliran air run-off keluar kelingkungan/badan air tanpamelalui kolam pengendap/settlingpond

c. Ada area kegiatan di luar Pit tanpasarana drainase

d. Ada drainase yang tidak mengarahke kolam sedimen (sedimen pond,sedimen trap, atau settling pond);

e. Drainase dibuat tidak sesuai dengankapasitas air larian permukaan(dimensi semakin besar ke arahhilir, tidak ada indikasi luapan air)

f. Mencampur aliran air permukaandari tambang dengan aliran alami

K6 5. Ada potensikebencanaan?

Ya 0 a. Lokasi kegiatan pertambangan yangberbatasan dengan masyarakattidak dilengkapi dengan fasilitastanggap darurat

b. Apabila jarak batas terluar denganmasyarakat lebih dekat dari jarakyang direkomendasikan di dalamkajian FS dan Dokumen AMDAL

Tidak 15 a. Lokasi kegiatan pertambangan yang

www.djpp.depkumham.go.id

Page 28: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 28

Kriteria Parameter Standar Evaluasi Nilai Ketberbatasan dengan masyarakatdilengkapi dengan fasilitas tanggapdarurat

b. Apabila jarak batas terluar denganmasyarakat memenuhi ketentuajarak yang direkomendasikan didalam kajian FS dan DokumenAMDAL

NILAI TOTAL 100

KETERANGAN : Nilai Total yang didapat untuk masing-masing tahapan memberikan

kesimpulan dan status pengelolaan lingkungan untuk aspek pengendaliankerusakan lahan pertambangan.

Kriteria dibedakan menjadi :- Tidak Potensi Rusak ( X ≥ 8O )- Potensi Rusak Ringan ( 55 ≤ X < 8O )- Potensi Rusak Berat ( X < 55)

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

REPUBLIK INDONESIA,

GUSTI MUHAMMAD HATTA

www.djpp.depkumham.go.id

Page 29: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68029

LAMPIRAN II

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGANHIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN2011 TENTANG PROGRAM PENILAIAN PERINGKATKINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAANLINGKUNGAN HIDUP

KRITERIA PENILAIANPERINGKAT KINERJA PERUSAHAAN (PROPER) HIJAU DAN EMAS

A. KRITERIA PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

1. Ketentuan Umum

Dalam penilaian PROPER ini, suatu unit bisnis dianggap memiliki SistemManajemen Lingkungan (SML) jika:a. Aspek-aspek lingkungan yang dikelola dalam sistem tersebut

diidentifikasi berdasarkan dampak dari kegiatan, produk atau juga yangdihasilkan oleh unit bisnis yang bersangkutan. Jika unit bisnis tersebutmerupakan anak perusahaan dari suatu induk korporasi, maka harusdibuktikan bahwa aspek-aspek lingkungan yang dikelola memangspesifik untuk unit bisnis yang bersangkutan.

b. Aspek-aspek lingkungan yang dikelola dalam sistem manajemenlingkungan mencakup seluruh kegiatan utama dalam unit bisnis yangbersangkutan. Jika cakupan sistem manajemen lingkungan hanyasebagian kecil atau bukan kegiatan utama, maka unit bisnis tersebuttidak dianggap memiliki sistem manajeman lingkungan.

2. Aspek Penilaian

ASPEKPENILAIAN

DESKRIPSI KRITERIA NILAI

1. KebijakanLingkungan

a. Kebijakan lingkunganmempertimbangkankarakteristik, skala dan dampakdari kegiatan.

0-----1

b. Kebijakan lingkungan mencakupkomitmen untuk perbaikanterus menerus dan pencegahanpencemaran (pollutionprevention).

0-----1

c. Kebijakan Lingkunganmencakup komitmen untuk taatterhadap peraturan lingkungan 0-----1

d. Kebijakan lingkungan tercermindalam penetapan tujuan dansasaran lingkungan. 0-----1

e. Terdapat bukti yang 0-----1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 30: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 30

ASPEKPENILAIAN

DESKRIPSI KRITERIA NILAI

menunjukkan bahwa kebijakanlingkungan ditandatangani olehpucuk pimpinan,dikomunikasikan kepada semuaorang yang bekerja pada atauatas nama organisasi dantersedia bagi masyarakat luas.

2. Perencanaana. Aspek Lingkungan

1) Dapat menunjukkan bahwaaspek lingkungan telahdilakukan secara terstrukturdengan mempertimbangkandampak dari kegiatan, produkatau jasa yang dihasilkanorganisasi.

2) Dapat menyebutkan aspeklingkungan utama yangsedang dikelola minimalselama 2 tahun terakhir.

3) Dapat menunjukkan bahwaproses penetapan aspeklingkungan didokumentasikandandipeliharakemutakhirannya.

0-----1

0-----1

0------2

b. Pemenuhan Peraturan1) Perusahaan telah

menggunakan peraturanterbaru untuk mengukurketaatannya dalam:a) Pengendalian pencemaran

airb) Pengendalian pencemaran

udarac) Pengelolaan limbah B3

2) Perusahaan telahmemasukkan hasil temuanProper sebagai salah satupenetapan aspek lingkunganyang perlu dikelola.

0-----1

0-----1

0-----1

0-----1

c. Tujuan dan sasaran1) Perusahaan telah menetapkan

tujuan dan sasaranlingkungan secara kualitatifterhadap aspek-aspeklingkungan utama

www.djpp.depkumham.go.id

Page 31: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68031

ASPEKPENILAIAN

DESKRIPSI KRITERIA NILAI

sebagaimana tercantumdalam angka a. 2).

2) Memiliki rencana strategis(jangka panjang) untukmencapai tujuan dan sasaran.

3) Dapat menunjukkan buktibahwa tujuan dan sasaran,salah satunya, ditetapkanberdasarkan masukan darimasyarakat atau daripemerintah atau darikonsumen perusahaan.

4) Tujuan dan sasaran yangditetapkan mencerminkanpenerapan prinsippencegahan pencemaran/kerusakan lingkungan(pollution prevention).

0-----1

0-----1

0-----1

0-----1d. Program Manajemen Lingkungan

Telah menetapkan program yangjelas untuk mencapai tujuandan sasaran lingkunganmencakup:1) Penunjukkan

penanggungjawab untukmencapai tujuan dan sasaranyang ditetapkan (baik secarafungsional maupun strukturalorganisasi).

2) Metode dan jadual waktuuntuk mencapai tujuan dansasaran tersebut.

3) Dapat menunjukkan adanyaEMS Manual yang mengcoverseluruh dampak kegiatan.

0-----1

0-----1

0-----23. Implementasi a. Struktur dan tanggung jawab

a. Memiliki struktur dengankewenangan, tanggung jawabdan akuntabilitas yang jelasuntuk melaksanakan EMS. 0------1

b. Menyediakan sumber dayayang memadai untukmelaksanakan EMS:a) Manusia (personil memiliki

latar belakang pendidikandan pelatihan yang relevan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 32: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 32

ASPEKPENILAIAN

DESKRIPSI KRITERIA NILAI

dengan pelaksanaan EMS).b) Dapat menunjukkan

ketersediaan dana untukpelaksanaan EMS selamaminimal 2 tahun berturut-turut.

0-------1

0-------1c. Bagian manajemen yang

menangani EMS melaporlangsung ke puncakpimpinan. 0-------1

b. Pelatihan, Kesadaran danKompentensia. Dapat menunjukkan daftar

kebutuhan training yangberkaitan dengan lingkunganminimal selama 2 tahunterakhir untuk seluruhdepartemen.

b. Dapat menunjukkan namapersonel, jenis pelatihan danasal departemen yang telahmemperoleh pelatihanlingkungan minimal selama 2tahun terakhir.

c. Dapat menunjukkan proseduruntuk meningkatkankesadaran lingkungankaryawan dan ataukontraktor.

d. Dapat menunjukkan buktibahwa karyawan ataukontraktor yangmelaksanakan pengelolaanlingkungan di bawah adalahkompenten, denganmenunjukkan bukti latarbelakang pendidikan,pelatihan dan pengalamanyang relevan.a) Pengendalian pencemaran

airb) Pengendalian Pencemaran

Udarac) Pengelolaan Limbah B3d) Sistem Manajemen

Lingkungan

0-------1

0-------1

0-------1

0-------2

0-------20-------2

0-------2

www.djpp.depkumham.go.id

Page 33: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68033

ASPEKPENILAIAN

DESKRIPSI KRITERIA NILAI

c. Komunikasia. Dapat menunjukkan bukti

bahwa temuan PROPER telahdikomunikasikan kepadapihak-pihak yang terkaituntuk di tindak lanjuti.

b. Dapat menunjukkan buktibahwa temuan PROPER telahdikomunikasikan kepadapimpinan tertinggi diperusahaan tersebut.

0-------1

0-------1d. Dokumentasi EMS

Dapat menunjukkan bahwatemuan dan tindak lanjutPROPER selama minimal 2tahun berturut-turutterdokumentasi dengan baik dandapat dilacak dengan mudah. 0-------2

e. Kontrol DokumenDapat menunjukkan buktibahwa laporan pengelolaanlingkungan di bawah telahdilaporkan kepada instansi yangrelevan dan disetujui olehmanajemen yang mempunyaiwewenang, minimal selama 2tahun berturut-turut:a. Laporan Pemantauan Air

Limbahb. Laporan Pemantauan Emisic. Laporan Pengelolaan Limbah

B3d. Laporan Pelaksanaan

RKL/RPL atau UKL UPL

0-------10-------1

0-------1

0-------1

f. Kontrol OperasionalDapat menunjukkan buktibahwaperusahaan telahmempunyai prosedur untuk“memaksa” kontraktormelaksanakan pengelolaanaspek lingkungan sesuai denganEMS yang dimiliki perusahaan. 0-------2

g. Sistem Tanggap Darurata. Dapat menunjukkan bahwa

perusahaan telah memilikiprosedur untuk

www.djpp.depkumham.go.id

Page 34: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 34

ASPEKPENILAIAN

DESKRIPSI KRITERIA NILAI

mengidentifikasi potensibahaya dan mengembangkansistem tanggap darurat untukmengatasinya.

b. Dapat menunjukkan bahwasistem tanggap darurat telahdi-review secara reguler dalamkurun waktu 2 tahunterakhir.

c. Dapat menunjukkan catatanterjadinya kecelakaan ataukondisi darurat selama duatahun terakhir.

d. Dapat menunjukkan bahwakejadian kecelakaan ataukondisi darurat selama duatahun terakhir mengalamipenurunan.

0------2

0-------2

0-------2

0-------24. Checking and

CorrectiveAction

a. Pemantauan dan Pengukurana. Dapat menunjukkan

metodologi atau proseduruntuk memantau ataumengukur pencapaian targetdan sasaran yang ditetapkandalam EMS.

b. Dapat menunjukkanmetodologi atau proseduruntuk memantau ataumengukur ketaatan terhadapperaturan:a) Pemantauan Air Limbahb) Laporan Pemantauan Emisic) Laporan Pengelolaan

Limbah B3d) Laporan Pemantauan

Lingkungan sesuai denganRKL/RPL atau UKL-UPL

c. Pemantauan Air Limbahdilakukan oleh Laboratoriumyang terakreditasi atau yangditunjuk Gubernur.

0-------1

0-------10-------1

0-------1

0-------1

0-------1b. Ketidaksesuaian, Upaya

perbaikan dan pencegahana. Dapat menunjukkan bukti

bahwa hasil pemantauandievaluasi secara reguler dan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 35: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68035

ASPEKPENILAIAN

DESKRIPSI KRITERIA NILAI

jika ditemukan ketidaksesuaian ditindaklanjutidengan upaya perbaikan.

b. Dapat menunjukkan buktibahwa temuan PROPER telahditindaklanjuti secaraparipurna.

0-------1

0-------4c. Catatan

a. Dapat menunjukkan bahwapendokumentasian hasilpemantauan lingkungan telahdilakukan dengan baik 0-------1

d. Audit EMSa. Dapat menunjukkan bukti

bahwa Audit Internaldilaksanakan secara regulerdengan menunjukkan waktu,pelaksana dan ringkasan hasilaudit yang telahdilaksanakan minimal 1tahun terakhir.

b. Dapat menunjukkan buktibahwa Audit eksternal telahdilakukan sesuai denganjadual dan ringkasan temuanhasil audit.

0-------3

0-------45. Review Oleh

Manajemer5. Dapat menunjukkan bukti

bahwa pimpinan puncak telahmelakukan review pelaksanaanEMS untuk memastikankeberlanjutan suitability,adequacy dan effectiveness 0------4

www.djpp.depkumham.go.id

Page 36: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 36

ASPEKPENILAIAN

DESKRIPSI KRITERIA NILAI

6. RentangPengaruh

A. Aspek lingkungan yang dikeloladalam sistem manajemenlingkungan hanya dalam lingkupperusahaan memiliki aspekpenting dalam sistemmanajemen lingkungan.

B.Aspek lingkungan yang dikeloladalam sistem manajemenlingkungan hanya dalam lingkupperusahaan memiliki aspekpenting dalam sistemmanajemen lingkungan telahmencakup pengaturan olehsupplyer (input) dan/ataukonsumen (output).

1

7

7. Sertifikasi A. Sertifikasi dilakukan oleh:1. pihak ketiga independen;2. sertifikasi oleh group

perusahaan induk;3. masih dalam proses

sertifikasi;4. belum tersertifikasi

15

10

50

B. KRITERIA PENILAIAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA

Efisiensi Energi

1. Ketentuan Umum

Kegiatan efisiensi energi yang dinilai dalam kriteria penilaian PROPER iniadalah upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi pemakaian energimelalui kegiatan-kegiatan Peningkatan Efisiensi, Retrofit(penggantian/perbaikan) peralatan yang ramah lingkungan, Efisiensi diBangunan, Efisiensi dalam Sistem Transportasi.

2. Aspek Penilaian

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

1. KebijakanEnergi

1. Memiliki kebijakan tertulistentang efisiensi energi 0--------2

2. Struktur danTanggung

a.Memiliki manager energi yangmempunyai tugas dan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 37: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68037

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

jawab tanggung jawab untukmelaksanakan managementenergi.

b.Memiliki tim yang bertugasmelakukan managemen energi

0--------2

0--------13. Perencanaan a. Perusahaan telah memiliki

rencana strategis efisiensienergi (bersifat jangkapanjang) dengan menetapkantujuan dan sasaran efisiensienergi yang relevan dengankebijakan lingkungan

b. Telah menetapkan programyang jelas untuk mencapaitujuan dan sasaranlingkungan mencakup :1) Pemberian tanggungjawab

untuk mencapai tujuandan sasaran pada fungsidan tingkatan yang sesuaidalam organisasi tersebut.

2) Cara dan jadual waktuuntuk mencapai tujuandan sasaran tersebut.

0--------2

0--------3

0--------5

4. Audit Energy a. Telah melaksanakan auditenergi, dengan menunjukkanadanya laporan hasil audityang dilakukan paling lama 3tahun terakhir.

b. Dapat menunjukkan LaporanAudit Energi, yang didalamnya terdapat informasitentang :1) Tujuan melakukan audit2) Deskripsi fasilitas yang

diaudit3) Deskripsi status energi saat

ini.4) Potensi efisiensi energi

yang dapat dilakukan.5) Rencana Kerja Energi

efisiensi.

0---------2

0----10----1

0----1

0----3

0----25. Pelatihan/

kompetensiDi dalam tim management energiterdapat staf yang memilikikualifikasi:a.auditor energy 0----5

www.djpp.depkumham.go.id

Page 38: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 38

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

b.Training di bidang auditorenergi

c. Back ground pendidikan yangberkaitan dengan auditorenergi

0----3

0----1

6. Pelaporan a. Data Efisiensi Energi1) Menyampaikan data efisiensi

energy minimal 3 tahunterakhir.

2) Data efisiensi energydilengkapi dengan buktiperhitungan ataupengukuran yang dapatmenunjukkan telah dicapai.

3) Data efisiensi telahdinormalisasi dengan dataproduksi.

0----1

0----2

0----37. Benchmarking Dapat menunjukan bukti yang

valid dan relevan yangmenunjukan:a.Telah dilakukan benchmarking

dengan industri sejenis, tingkatpemanfaatan energi pada levelnasional, Asia danDunia/global. PeringkatPerusahaan dalamBenchmarking:1) Dunia

a) Masuk kedalam 10 Besar.b) Berada di rata-ratac) Berada di bawah rata-rata.

2) Asiaa) Masuk kedalam 5 Besarb) Berada di rata-ratac) Berada di bawah rata-rata

3) Nasionala) Masuk kedalam 5 Besar.b) Berada di rata-ratac) Berada di bawah rata-rata

b. Benchmarking dilakukansecara :1) Internal2) Eksternal

20157

1285

531

510

8. ImplementasiProgram

a. Keberhasilan efisiensi energi:1) Hasil efisiensi energi

www.djpp.depkumham.go.id

Page 39: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68039

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

masuk dalam 25 % terbaikdari seluruh kandidat hijaudi Sektor masing-masing.

2) Hasil efisiensi energiberada dalam interval 25 –75 % percentile dariseluruh kandidat hijau disector masing-masing.

3) Hasil efisiensi energiberada di bawah percentile25 % dari seluruh kandidathijau di sector masing-masing.

b. Memperoleh penghargaandalam bidang efisiensi energiminimal pada tingkatnasional.

c. Menunjukkan bahwa kegiatanefisiensi energi berkontribusisecara signifikan terhadappemberdayaan masyarakat.

15

10

5

5

10

a. Kriteria Pengurangan Dan Pemanfaatan Limbah B3

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

1. KebijakanPengurangandanPemanfaatanLB3

Memiliki kebijakan tertulis tentangpemanfaatan limbah B3

0------2

2. Struktur danTanggungjawab

a. Menyediakan sumber daya yangmemadai untuk melaksanakanpemnafaatan limbah B31) Manusia (personil memiliki latar

belakang pendidikan danpelatihan yang relevan denganpelaksanaan pemanfaatan limbahB3).

2) Dapat menunjukkan ketersediaandana untuk pelaksanaanpemanfaatan limbah B3 selamaminimal 2 tahun berturut-turut.

0-------2

0------2

3. Perencanaan a. Perusahaan telah melakukan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 40: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 40

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

inventarisasi Limbah B3 selamaminimal 2 tahun berturut turut.

b. Perusahaan telah memiliki programpemanfaatan limbah B3 dengancara, jadual waktu dan indicatoruntuk mencapai tujuan dan sasarantersebut.

0------2

0------2

4. Pelatihan/kompetensi

Personil yang melakukan kegiatanpemanfaatan limbah telah memperolehpelatihan yang relevan dengan kegiatanpemanfaatan limbah paling lama dalam3 tahun terakhir.

0------2

5. Pelaporan a. Menyampaikan data nerca limbahB3 selama minimal 3 tahunterakhir.

b. Menyampaikan data keberhasilanpemanfaatan limbah B3 minimal 3tahun terakhir.

c. Data pemanfaatan limbah B3 telahdiverifikasi oleh pihak eksternalyang memiliki kompentensi dibidang tersebut.

0------4

0------4

0------56. Benchmarking a. Telah dilakukan benchmarking

dengan industri sejenis, dalampemanfaatan limbah B3.Peringkat Perusahaan dalamBenchmarking:1) Dunia

a) Masuk kedalam 10 Besarb) Berada di rata-ratac) Berada di bawah rata-rata.

2) Asiaa) Masuk kedalam 5 Besarb) Berada di rata-ratac) Berada di bawah rata-rata

3) Nasionala) Masuk kedalam 5 Besarb) Berada di rata-ratac) Berada di bawah rata-rata

b. Benchmarking dilakukan secara:1) Internal2) Eksternal

20157

1285

531

510

7. ImplementasiProgram

a. Melakukan pengurangan jumlahsalah satu LB3 dominan dari jumlahyang dihasilkan. Basis waktu

www.djpp.depkumham.go.id

Page 41: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68041

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

perhitungan dari tahun sebelumnya1) x <2% 02) 2 ≤ x < 5% 53) 5 ≤ x < 10% 104) x ≥ 10% 15

b. Melakukan pengurangan jumlahLB3 non dominan dari jumlah yangdihasilkan. Basis waktu perhitungandari tahun sebelumnya1) x <2% 02) 2 ≤ x < 5% 43) 5 ≤ x 10 < % 64) x ≥ 10% 10

c. Melakukan kegiatan pemanfaatansalah satu limbah B3 dominan darijumlah yang dihasilkan di lokasiatau tempat lain akumulasi limbah 1tahun1) x < 5% 02) 5 ≤ x < 25% 43) 25 ≤ x < 50% 64) x ≥ 50% 10

d. Melakukan kegiatan pemanfaatansalah satu limbah B3 non dominandari jumlah yang dihasilkan di lokasiatau tempat lain akumulasi 1 tahun1) x < 5% 0

2) 5 ≤ x < 25% 43) 25 ≤ x < 50% 64) x ≥ 50% 10

b. Kriteria 3R (Reuse, Reduse, Recycle) Limbah Padat Non B3

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

1. KebijakanPengelolanLimbah PadatNon B3

a. Memiliki kebijakan tertulis tentangpemanfaatan sampah. 0------2

b. Struktur danTanggungjawab

a. Menyediakan sumber daya yangmemadai untuk melaksanakanpemanfaatan sampah1) Manusia (personil memiliki latar

belakang pendidikan dan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 42: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 42

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

pelatihan yang relevan denganpelaksanaan pemanfaatansampah).

2) Dapat menunjukkan ketersediaandana untuk pelaksanaanpemanfaatan sampah selamaminimal 2 tahun berturut-turut.

0-------2

0------2

c. Perencanaan a. Perusahaan telah melakukaninventarisasi Sampah selamaminimal 2 tahun berturut turut.

b. Perusahaan telah memiliki programpemanfaatan sampah dengan cara,jadual waktu dan indicator untukmencapai tujuan dan sasarantersebut.

0------2

0------2

d. Pelatihan/kompetensi

a. Personil yang melakukan kegiatanpemanfaatan limbah telahmemperoleh pelatihan yang relevandengan kegiatan pemanfaatanlimbah paling lama dalam 3 tahunterakhir.

0------4

e. Pelaporan a. Menyampaikan data neraca sampahselama minimal 2 tahun terakhir.

b. Menyampaikan data keberhasilanpemanfaatan sampah minimal 3tahun terakhir.

c. Data pemanfaatan sampah telahdiverifikasi oleh pihak eksternal yangmemiliki kompentensi di bidangtersebut.

0------4

0------4

0------5

6. Benchmarking a. Telah dilakukan benchmarkingdengan industri sejenis, dalampemanfaatan sampah.Peringkat Perusahaan dalamBenchmarking:1) Dunia

a) Masuk kedalam 10 Besar.b) Berada di rata-ratac) Berada di bawah rata-rata.

2) Asiaa) Masuk kedalam 5 Besar.b) Berada di rata-ratac) Berada di bawah rata-rata

3) Nasionala) Masuk kedalam 5 Besar.b) Berada di rata-rata

20157

1285

53

www.djpp.depkumham.go.id

Page 43: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68043

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

c) Berada di bawah rata-ratab. Benchmarking dilakukan secara :

1) Internal2) Eksternal

1

510

7. ImplementasiProgram

a. Melakukan pengurangan sampahdari jumlah yang dihasilkan. Basiswaktu perhitungan dari tahunsebelumnya1) x <2% 02) 2 ≤ x < 5% 53) 5 ≤ x < 10% 104) x ≥ 10% 15

b. Melakukan kegiatan pemanfaatansampah1) x < 5% 02) 5 ≤ x < 25% 43) 25 ≤ x < 50% 64) x ≥ 50% 10

c. Kegiatan Pemanfaatan sampahberkontribusi secara siginifikanterhadap upaya pemberdayaanmasyarakat 10

d. Memiliki dan mengimplementasikankebijakan Extended ProducerResponsible untuk pengelolaansampah dari hasil kegiatan yangdihasilkannya.

13

c. Kriteria Pengurangan Pencemar Udara

1. Ketentuan Umuma) Pengurangan pencemaran udara yang termasuk dalam lingkup

penilaian PROPER ini adalah seluruh kegiatan yang dilakukanoleh perusahaan untuk mengurangi emisi bahan pencemaranudara ke lingkungan dan upaya tersebut tidak menyebabkanpencemaran ke media lain secara signifikan.

b) Pencemaran udara yang dimaksud dalam angka 1 adalahparameter pencemaran udara konvensional yaitu Sulfur Dioksida,Partikulat, Hidrokarbon, Hidrogen Sulfida dan parameter GasRumah Kaca yaitu Karbon Dioksida, Methan, Nitrogen Oksidadan Flouronated Gases (bahan perusak Ozone).

www.djpp.depkumham.go.id

Page 44: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 44

2. Aspek Penilaian

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

1. KebijakanPenguranganPencemarUdara

Memiliki kebijakan tertulistentang pengurangan pencemaranudaraa. Bahan pencemar udara

konvensional.b. Gas Rumah Kaca

0------1

0------12. Struktur dan

Tanggungjawab

a. Memiliki tim dengankewenangan, tanggung jawabdan akuntabilitas yang jelasuntuk melaksanakanpengurangan pencemar udara.

b. Menyediakan sumber dayayang memadai untukmelaksanakan penguranganpencemar udara :1) Manusia (personil memiliki

latar belakang pendidikandan pelatihan yang relevandengan pelaksanaanpengurangan pencemarudara).

2) Dapat menunjukkanketersediaan dana untukpelaksanaan penguranganpencemar udara selamaminimal 2 tahun berturut-turut.

0------1

0------1

0------1

3. Perencanaan a. Perusahaan telah memilikirencana strategis untukpengurangan pencemar udaradengan menetapkan tujuandan sasaran penguranganpencemar udara yang relevandengan kebijakan lingkungan.

b. Telah menetapkan programyang jelas untuk mencapaitujuan dan sasaran lingkunganmencakup :1) Pemberian tanggungjawab

untuk mencapai tujuan dansasaran pada fungsi dantingkatan yang sesuaidalam organisasi tersebut.

2) Cara dan jadual waktu

0------1

0------1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 45: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68045

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

untuk mencapai tujuan dansasaran tersebut. 0------1

4. IventarisasiEmisi

a. Telah memiliki sistemInventarisasi Emisi yangmencakup antara lain :1) identifikasi sumber emisi

dan proses yangmenyebabkan terjadinyaemisi, termasuk nama ataukode yang digunakan untukidentitas sumber emisi,titik koordinat danparameter emisi utama yangdihasilkan dari sumberemisi:a) Bahan pencemar udara

konvensional.b) Gas Rumah Kaca

2) Deskripsi metode yangdigunakan untukmenghitung beban emisi:a) Bahan pencemar udara

konvensional.b) Gas Rumah Kaca.

3) Pencatatan dan uraian dataaktifitas, faktor emisi, faktoroksidasi dan konversi darimasing-masing sumberemisi yang dihitung bebanemisinya:a) Bahan pencemar udara

konvensional.b) Gas Rumah Kaca

4) Pendokumentasian bukti-bukti yang dapatmenunjukkan kebenaranperhitungan data aktifitasyang digunakan sebagaipendukung untukperhitungan beban emisi:a) Bahan pencemar udara

konvensional.b) Gas Rumah Kaca

5) Pendiskripsian pendekatanyang digunakan untukmengambil contoh atau

0------1

0------1

0------1

0------1

0------1

0------1

0------1

0------1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 46: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 46

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

analisa untuk menentukannilai kalori bersih (netcalorific value), kandungankarbon (carbon content),faktor emisi (emissionfactors), faktor oksidasi, dankonversi (oxidation andconversion factor) untukmasing masing sumberemisi:a) Bahan pencemar udara

konvensional.b) Gas Rumah Kaca

6) Penghitungan beban emisidari seluruh sumber emisiyang berada dalam areakewenangan kegiatannya:a) Bahan pencemar udara

konvensional.b) Gas Rumah Kaca

0------1

0------1

0------1

0------15. Pelatihan/

kompetensiDi dalam tim pengelolaan emisiterdapat staf yang memilikikompentensi untuk melakukaninventarisasi emisi berdasarkantraining , back ground pendidikanyang relevan.

0------1

6. Pelaporan a. Data Pengurangan PencemarUdara1) Menyampaikan data

pengurangan pencemarudara minimal 3 tahunterakhir.a) Bahan pencemar udara

konvensional.b) Gas Rumah Kacac) Data telah di

normalisasi ke dalamdata intensitas emisi (beban emisi per satuanproduk atau bahanbaku yang digunakan–dengan satuan yanglazim untuk masing-masing sektor industry )

b. Inventarisasi Emisi telahdiverifikasi oleh pihak

0------2

0------2

0------2

www.djpp.depkumham.go.id

Page 47: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68047

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

eksternal yang memilikikompentensi di bidang tersebutmaksimal dalam 3 tahunterakhir. 0-------3

7.Benchmarking 7.1 Telah dilakukanbenchmarking dengan industrisejenis, tingkat pemanfaatanenergy pada level nasional, Asiadan Dunia/global. PeringkatPerusahaan dalamBenchmarking:1) Dunia

a) Masuk kedalam 10Besar.

b) Berada di rata-ratac) Berada di bawah rata-

rata.2) Asia

a) Masuk kedalam 5 Besar.b) Berada di rata-ratac) Berada di bawah rata-

rata3) Nasional

a) Masuk kedalam 5 Besar.b) Berada di rata-ratac) Berada di bawah rata-

rata7.2 Benchmarking dilakukan

secara:1) Internal2) Eksternal

20

15

7

1285

531

510

8. ImplementasiProgram

a. Keberhasilan PenguranganPencemar Udara:1) Hasil pengurangan

pencemar udara masukdalam 25 % terbaik dariseluruh kandidat hijau diSektor masing-masing.a) Bahan pencemar udara 10

www.djpp.depkumham.go.id

Page 48: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 48

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

konvensional.b) Gas Rumah Kaca

2) Hasil pencemarudaraberada dalam interval25 – 75 % percentile dariseluruh kandidat hijau disector masing-masing.a) Bahan pencemar udara

konvensional.b) Gas Rumah Kaca

3) Hasil pencemarudaraberada di bawahpercentile 25 % dari seluruhkandidat hijau di sectormasing-masing.a) Bahan pencemar udara

konvensional.b) Gas Rumah Kaca

b. Telah mengikuti Project CDMatau perdagangan karbon:1) Dalam tahap sudah

disetujui oleh DNA denganmenunjukkan buktipersetuan dari DNA.

2) Dalam Proses PersetujuanExecutive Board CDMdengan menunjukkanbukti-bukti yang relevan.

3) Telah Memperoleh KreditKarbon setelah disetujuioleh Executive Board,dengan menunjukkan buktipersetujuan EB dan kreditkarbon yang telah diperoleh.

c. Memperoleh penghargaanminimal pada tingkat nasionalberkaitan dengan penurunanemisi udara.

d. Program penurunan emisiberkontribusi secara signifikanterhadap programpemberdayaan masyarakat.

e. Sudah melakukan pemantauanemisi kendaraan bermotoroperasional > 90% dan semuamemenuhi baku mutu

10

5

5

1

1

5

10

15

5

10

10

www.djpp.depkumham.go.id

Page 49: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68049

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

f. Menggunakan bahan bakardapat diperbaharui (renewable)untuk kegiatan utama:1) ≥ 20% bahan bakar yang

digunakan berasal daribahan bakar dapatdiperbaharui

2) 10-20% bahan bakar yangdigunakan berasal daribahan bakar diperbaharui

3) 2.5-10% bahan bakar yangdigunakan berasal daribahan bakar diperbaharui

g. Pemakaian bahan perusakozon:1) Tidak menggunakan bahan

perusak ozon2) Memiliki program

pengurangan pemakaianbahan perusak ozon

h. >50% bahan bakar yangdigunakan untuk kegiatanutama menggunakan bahanbakar gas

15

10

5

10

3

5

KRITERIA KONSERVASI AIR

1. Ketentuan Umum

Penilaian konservasi air dalam Peringkat Hijau dan Emas ini meliputiaspek reklamasi air, daur ulang, pemanfaatan kembali dan peningkatankinerja sistem penyediaan air.Reklamasi Air adalah pengolahan atau pemrosesan air limbah untuk dapatdigunakan kembali sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dan memenuhikriteria kualitas air sesuai peraturan yang berlaku.Daur ulang air adalah pemanfaatan air limbah yang telah diolah dandikembalikan ke dalam proses produksi.Pemanfaatan air adalah penggunaan air limbah yang telah di olah untukkegiatan yang lain seperti irigasi dan air pendingin, dengan catatankualitas air telah memenuhi baku mutu jika pemanfaatan diaplikasikan kelingkungan.Peningkatan kinerja sistem penyediaan air dilakukan dengan mencegahterjadinya kehilangan air akibat kebocoran, atau perbaikan sistemsehingga jumlah air yang hilang mengalami penurunan.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 50: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 50

2. Aspek Penilaian

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

1. KebijakanKonservasi Air

Memiliki kebijakan tertulis tentangkonservasi air

0------2

2. Struktur danTanggungjawab

3. Menyediakan sumber daya yangmemadai untukmelaksanakankonservasi air:1) Manusia (personil memiliki latar

belakang pendidikan danpelatihan yang relevan denganpelaksanaan konservasi air).

2) Dapat menunjukkanketersediaan dana untukpelaksanaan penguranganpencemar udara selama minimal2 tahun berturut-turut.

0------2

0------23. Perencanaan a. Perusahaan telah memiliki rencana

strategis untuk penguranganpencemar udara denganmenetapkan tujuan dan sasarankonservasi air yang relevan dengankebijakan lingkungan.

b. Telah menetapkan program yangjelas untuk mencapai tujuan dansasaran lingkungan mencakup :1) Pemberian tanggungjawab untuk

mencapai tujuan dan sasaranpada fungsi dan tingkatan yangsesuai dalam organisasi tersebut.

2) Cara dan jadual waktu untukmencapai tujuan dan sasarantersebut.

0------2

0------2

0------2

4. Pelatihan/kompetensi

a. Di dalam tim konservasi air terdapatstaf yang memiliki kompentensiuntuk melakukan pengelolaan air

b. Personel pengelolaan air MemilikiSertifikasi EPCM

0------2

0------75. Pelaporan a. Data konservasi air

1) Menyampaikan data keberhasilankonservasi air minimal 3 tahunterakhir.

2) Data telah di normalisasi kedalam data intensitas pemakaianair ( jumlah air per satuanproduk atau bahan baku yang

0------4

www.djpp.depkumham.go.id

Page 51: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68051

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

digunakan – dengan satuan yanglazim untuk masing-masingsektor industry)

3) Data konservasi air telahdiverifikasi oleh pihak eksternalyang memiliki kompentensi dibidang tersebut.

0------5

0------106. Benchmarking a. Telah dilakukan benchmarking

dengan industri sejenis, dalambidang konservasi air pada levelnasional, Asia dan Dunia/global.

Peringkat Perusahaan dalamBenchmarking:1) Dunia

a) Masuk kedalam 10 Besar.b) Berada di rata-ratac) Berada di bawah rata-rata.

2) Asiaa) Masuk kedalam 5 Besar.b) Berada di rata-ratac) Berada di bawah rata-rata

3) Nasionala) Masuk kedalam 5 Besar.b) Berada di rata-ratac) Berada di bawah rata-rata

b. Benchmarking dilakukan secara :

1) Internal2) Eksternal

20157

1285

531

510

7. ImplementasiProgram

a. Keberhasilan Konservasi Air:1) Kinerja termasuk dalam 25 %

terbaik dari seluruh kandidathijau di Sektor masing-masing.

2) Kinerja termasuk dalam interval25 – 75 % percentile dari seluruhkandidat hijau di sector masing-masing.

3) Kinerja termasuk dibawahinterval 25 percentile dariseluruh kandidat hijau di sectormasing-masing

b. Memperoleh penghargaan minimaldalam level nasional berkaitandengan upaya konservasi pemakaianair.

c. Program konservasi air

15

8

0

5

10

www.djpp.depkumham.go.id

Page 52: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 52

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

berkontribusi secara signifikanterhadap pemberdayaan masyarakat

a. Kriteria Penilaian Perlindungan Keanekaragaman Hayati

1. Ketentuan UmumPenilaian perlindungan keanekaragaman hayati dalam Peringkat Hijau danEmas ini meliputi:a) Konservasi insitu, meliputi metode dan alat untuk melindungi spesies,

variabilitas genetic dan habitat dalam ekosistem lainnya. Pendekataninsitu meliputi pengelolaan kawasan lindung seperti: cagar alam, suakamargasatwa, taman nasional, taman wisata alam, hutan lindung,sempadan sungai, sempadan pantai, kawasan mangrove, terumbukarang, kawasan plasma nuftah dan kawasan bergambut, termasukpengelolaan satwa liar dan strategi perlindungan sumberdaya di luarkawasan lindung.

b) Konservasi Eksitu, meliputi metode dan alat untuk melindungi spesiestanaman, satwa liar dan organism mikro serta varietas genetic di luarhabitat/ekosistem aslinya. Kegiatan yang umum dilakukan antara lainpenangkaran, penyimpanan atau pengklonan karena alasan: (1) habitatmengalami kerusakan akibat konversi; (2) materi tersebut dapatdigunakan untuk penelitian, percobaan, pengembangan produk baruatau pendidikan lingkungan. Dalam metode tersebut termasukpembangunan kebun raya, koreksi mikrologi, museum, bank bibit,koleksi kultur jaringan dan kebun binatang.

c) Restorasi dan Rehabilitasi, meliputi metode, baik insitu maupun eksitu,untuk memulihkan spesies, varietas genetic, komunitas, populasi,habitat dan proses-proses ekologis. Restorasi ekologis biasanyamelibatkan upaya rekonstruksi ekosestim alami atau semi alami didaerah-daerah yang mengalami degradasi, termasuk reintoduksi speciesasli, sedangkan rehabilitasi melibatkan upaya untuk memperbaikiproses-proses ekosistem, misalnya daerah aliran sungai, tetapi tidakdiikuti dengan pemulihan ekosistem dan keberadaan spesies asli.

2. Aspek Penilaian

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

1. KebijakanPerlindunganKeanekaragaman Hayati

Memiliki kebijakan PerlindunganKeanekaragaman Hayati

0------22. Struktur dan

Tanggungjawab

a. Memiliki unit yang menanganiperlindungan keanekaragamanhayati:

www.djpp.depkumham.go.id

Page 53: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68053

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

1) Manusia (personil memiliki latarbelakang pendidikan danpelatihan yang relevan denganperlindungan keanekaragamanhayati).

2) Dapat menunjukkan ketersediaandana untuk pelaksanaanperlindungan keanekaragamanhayati selama minimal 2 tahunberturut-turut.

3) Memiliki kerjasama denganlembaga/organisasi yangmenangani perlindungankeanekaragaman hayati

0-------2

0------2

0------33. Perencanaan a. Perusahaan telah memiliki rencana

strategis untuk perlindungankeanekaragaman hayati.

b. Telah menetapkan program yangjelas untuk mencapai tujuan dansasaran lingkungan mencakup :1) Pemberian tanggungjawab untuk

mencapai tujuan dan sasaranpada fungsi dan tingkatan yangsesuai dalam organisasi tersebut.

2) Cara dan jadual waktu untukmencapai tujuan dan sasarantersebut.

0------4

0------2

0------24. Pelaporan a. Memiliki sistem informasi yang dapat

mengumpulkan dan mengevaluasistatus dan kecenderungan sumberdaya keanekaragaman hayati dansumber daya biologis yang dikelola

b. Memiliki data tentang status dankecenderungan sumber dayakeanekaragaman hayati dan sumberdaya biologis yang dikelola minimalselama 2 tahun terakhir

c. Memiliki publikasi yang disampaikankepada publik atau instansipemerintah yang relevan tentangstatus dan kecenderungan sumberdaya keanekaragaman hayati dansumber daya biologis yang dikelolaminimal diterbitkan 2 tahun terakhir

0------10

0------10

0------205. Implementasi

Programa. Keberhasilan perlindungan

keanekaragaman hayati:

www.djpp.depkumham.go.id

Page 54: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 54

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

1) Kinerja termasuk dalam 25 %terbaik dari seluruh kandidathijau di Sektor masing-masing.

2) Kinerja termasuk dalam interval25 – 75 % percentile dari seluruhkandidat hijau di sector masing-masing.

3) Kinerja termasuk dalam interval25 – 75 % percentile dari seluruhkandidat hijau di sektor masing-masing

b. Memperoleh penghargaan minimaldalam level nasional berkaitandengan upaya perlindungankeanekaragaman hayati.

c. Program perlindungan keanekaragaman hayati berkontribusi secarasignifikan terhadap pemberdayaanmasyarakat

30

10

0

0-------3

0-------10

C. KRITERIA COMMUNITY DEVELOPMENT

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

1. KebijakanCommunityDevelopment

a. Terdapat kebijakan tertulisperusahaan mengenai CD

0------22. Struktur dan

Tanggungjawab

a. Memiliki unit yang menanganiCommunity Development:1) Manusia (personil memiliki latar

belakang pendidikan danpelatihan yang relevan denganCommunity Development).

2) Memiliki struktur yang secaratertulis memiliki tugas dan fungsiuntuk melaksanakan CommunityDevelopment

3) Ketersediaan dana untukpelaksanaan CommunityDevelopment selama minimal 3tahun berturut-turut.

0-------2

0-------2

0------23. Perencanaan a. Perusahaan dapat menunjukkan

dokumen sosial mapping yang didalamnya terdapat:1) Pemetaan jaringan social yang

www.djpp.depkumham.go.id

Page 55: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68055

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

memberikan gambaran tentanggaris-garis hubungan antarkolompok/individu

2) Informasi mengenai siapa,kepentingannya, jaringannyadengan siapa, dan posisi sosial

3) Analisis jaringan sosial danderajat kepentingan masing-masing stakeholder (contoh:Kontraktor penyedia tenaga kerja,penyedia sarana, pemasok makankaryawan)

4) Identifikasi masalah sosial5) Identifikasi potensi (modal sosial)6) Perumusan kebutuhan

masyarakat yang akan ditanganidalam program communitydevelopment

7) Identifikasi kelompok rentanb. Dokumen sosial mapping yang

disampaikan merupakan update 3tahun terakhir

c. Perusahaan dapat menunjukkandokumen rencana strategispengembangan masyarakat yangdidalamnya terdapat:1) Program bersifat jangka panjang

dan dirinci dengan programtahunan

2) Program menjawab kebutuhankelompok rentan

3) indicator untuk mengukur kinerjacapaian program yang terukur

4) proses perencanaan melibatkananggota masyarakat

0------5

0------5

0------50------50------5

0------5

0------5

0------2

0------4

0------4

0------4

0------44. Evaluasi dan

Pelaporana. Dapat menunjukkan dokumen

pelaporan dan evaluasi pelaksanaanCD 3 tahun terakhir yang didalamnya terdapat:1) Kesesuaian program dengan

indikator kinerja capaian programyang telah ditetapkan dalamdokumen rencana strategis

2) Kesesuaian program denganperencanaan

3) Kesesuaian implementasi program

0------1

0------1

www.djpp.depkumham.go.id

Page 56: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 56

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

dengan waktu yang direncanakan4) Kesesuaian program dengan

anggaran yang direncanakan5) System evaluasi yang dilakukan

oleh manajemen dan diketahuioleh pimpinan perusahaan.

6) Bukti-bukti upaya perbaikanprogram berdasarkan hasilevaluasi

7) Indeks Kepuasan Masyarakat(IKM) yang menyangkut programCD

8) Lahirnya institusi ekonomi lokalbaru, keberlanjutan institusi, danperkembangan institusi

b. Mampu menujukan bukti-buktiketerlibatan masyarakat dalamproses evaluasi

c. Dapat menunjukkan bahwaperusahaan telah memiliki proseduruntuk menangani konflik denganmasyarakat.

d. Dapat menunjukkan catatankejadian keluhan masyarakat danpenanganannya selama dua tahunterakhir.

e. Dapat menunjukkan bukti bahwakejadian konflik dengan masyarakatselama dua tahun terakhirmengalami penurunan.

0------1

0------1

0------1

0------1

0------1

0------1

0------3

0------3

0------3

0------35. Implementasi

Programa. Kesesuaian program dengan

perencanaan1) 75% program yang

diimplementasikan sesuai denganperencanaan

2) 100% program yangdiimplementasikan sesuai denganwaktu yang direncanakan

3) 75% program yangdimplementasikan sesuai dengananggaran yang direncanakan

b. Memiliki publikasi yang disampaikankepada publik atau instansipemerintah yang relevan tentangstatus dan kecenderunganCommunity Development yang

0------3

0------3

0------3

www.djpp.depkumham.go.id

Page 57: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68057

ASPEKPENILAIAN

KRITERIA NILAI

dikelola minimal diterbitkan 1 tahunterakhir

c. Dapat menunjukkan bukti-buktidana CD (> 1% dari laba bersih)

d. Adanya pengakuan (sertifikat) daripemerintah dan pihak lain bahwaperusahaan telah berpartisipasidalam pembangunan daerah dalamwaktu 1 tahun terakhir minimaltingkat provinsi

0------5

0------5

0------10

D. KRITERIA PENILAIAN COMMUNITY DEVELOPMENT EMAS

No Kriteria Penilaian Nilai1 Pelaksanaan program CD direncanakan

a. Seluruh program gagal dilaksanakan, terdapatklaim dari pemangku dan penerima

0

b. Sebagian besar program dilaksanakan, karenasalah prosedur atau mekanisme umpan baliktertutup

5

c. Seluruh program berhasil dilaksanakan,karena melampaui/mencapai seluruhindicator keberhasilan yang telah ditetapkandalam perencanaan

10

2 Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)yang menyangkut program CD, >50% masyarakatyang menerima program menyatakan puas

10

3 Kohesi sosial masyarakata. Terdapat konflik dalam masyarakat yang

terkait dengan perusahaan 1 tahun terakhir-10

b. Terjadi konflik antara perusahan denganmasyarakat selama 1 tahun terakhir (konflikyang tercatat aparat pemerintah)

-10

4 Keterlibatan stakeholder dalam pengelolaanprogram (bukan penerima)a. Proses implementasi melibatkan masyarakat 0---4b. Proses implementasi melibatkan lembaga

swadaya masyarakat0---4

c. Proses implementasi melibatkan lembagapemerintah daerah (kabupaten/kota)

0---2

5 Keberhasilan mendorong ke arah kemandiriana. Berhasil memandirikan masyarakat,

menunjukkan peningkatan pendapatanmasyarakat.

5

www.djpp.depkumham.go.id

Page 58: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 58

b. >25% Penerima program/kelompok sasaranmampu memanfaatkan akses yang diberikanperusahaan

5

c. Kelompok sasaran mampu mengembangkanketerampilan kepada kelompok lain

5

d. Institusi ekonomi lokal baru karena programcommunity development (salah satu terpenuhi)1) Lahirnya institusi baru2) Keberlanjutan institusi3) Perkembangan Institusi

5

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

REPUBLIK INDONESIA,

GUSTI MUHAMMAD HATTA

www.djpp.depkumham.go.id

Page 59: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68059

LAMPIRAN III

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGANHIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN2011 TENTANG PROGRAM PENILAIAN PERINGKATKINERJA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAANLINGKUNGAN HIDUP

MEKANISME PENILAIAN PROPER

A.TAHAP PERSIAPAN

Tahap persiapan pelaksanaan pada dasarnya adalah persiapan untukmelaksanakan kegiatan PROPER selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan padatahap ini antara lain mencakup:

1. Penyusunan Kriteriaa. Kriteria penilaian PROPER terdiri dari dua bagian yaitu kriteria

penilaian ketaatan dan kriteria penilaian lebih dari yang dipersyaratkandalam peraturan (beyond compliance).

b. Untuk penilaian ketaatan, aspek yang dinilai adalah ketaatan terhadap:1) persyaratan dokumen lingkungan dan pelaporannya;2) pengendalian pencemaran air;3) pengendalian pencemaran udara;4) peraturan pengelolaan limbah B3; dan5) potensi kerusakan lahan.

c. Kriteria penilaian ketaatan dilakukan pembaharuan setiap tahunnyadengan memasukkan peraturan-peraturan terbaru ke dalam kriteria.

d. Kriteria penilaian aspek lebih dari yang dipersyaratkan (beyondcompliance) lebih bersifat dinamis karena selalu disesuaikan denganperkembangan teknologi, penerapan praktek-praktek pengelolaanlingkungan terbaik dan isu-isu lingkungan yang bersifat global.

e. Kriteria penilaian aspek lebih dari yang dipersyaratkan (beyondcompliance) terdiri dari :1) kriteria penilaian sistem manajemen lingkungan2) kriteria penilaian pemanfaatan sumber daya3) kriteria penilaian pemberdayaan masyarakat

f. Penyusunan kriteria yang terkait dengan pelaksanaan PROPERdilakukan oleh tim teknis dengan mempertimbangkan masukan dariberbagai pihak antara lain pemerintah provinsi, kabupaten/kota,asosiasi industri, usaha dan/atau kegiatan yang dinilai, LSM,perguruan tinggi, instansi terkait, dan Dewan Pertimbangan Proper.

g. Menteri menetapkan Kriteria Penilaian Proper.h. Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dapat mengusulkan kriteria

penentuan proper yang spesifik untuk daerahnya masing-masingdengan ketentuan:1) usulan kriteria didasarkan atas peraturan daerah yang berkaitan

dengan pengelolaan lingkungan hidup dan tidak boleh longgardaripada peraturan nasional; dan

www.djpp.depkumham.go.id

Page 60: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 60

2) penerapan kriteria tersebut harus mendapatkan persetujuanKementerian Lingkungan Hidup.

2. Pemilihan usaha dan/atau kegiatan yang dinilai kinerjanyaa. Usaha dan/atau kegiatan yang dinilai kinerjanya melalui Proper

selanjutnya disebut sebagai Peserta Proper.b. Kriteria Peserta Proper:

1) termasuk kegiatan wajib amdal;2) produk yang dihasilkan untuk tujuan ekspor;3) terdaftar dalam pasar bursa;4) menjadi perhatian masyarakat, baik dalam lingkup regional maupun

nasional. Usaha dan atau kegiatan yang memperoleh peliputanberita-berita di media massa skala regional maupun nasionalmerupakan peserta potensial Proper. Selain itu, perhatian daripemangku kepentingan strategis seperti lembaga legislatif, lembagaswadaya masyarakat juga menjadi bahan pertimbangan pentinguntuk penapisan peserta Proper;

5) skala kegiatan cukup signifikan untuk menimbulkan dampakterhadap lingkungan;

6) lokasi usaha dan/atau kegiatan berada di kawasan yang mempunyairisiko tinggi terhadap terjadinya pencemaran dan/atau kerusakanlingkungan yang membahayakan masyarakat; dan

7) mengajukan secara sukarela untuk menjadi Peserta PROPER.c. Jumlah Peserta Proper ditetapkan dengan mengacu kepada:

1) kriteria peserta proper;2) rencana strategis Kementerian Lingkungan Hidup atau rencana

strategis pelaksanaan Proper;3) usulan dari unit-unit terkait yang didasarkan pada kepentingan

pelaksanaan kebijakan pengendalian pencemaran;4) usulan dari pemerintah provinsi dan Kabupaten/Kota.

d. Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dapat mengusulkan usahadan/atau kegiatan dengan mengacu kepada Kriteria Peserta Proper.

e. Pemerintah Provinsi mengkoordinasikan usulan Peserta Proper yangdisampaikan oleh Pemerintah kabupaten/kota.

f. Sekretariat Proper mengkoordinasikan usulan Peserta Proper darimasing-masing unit Kementerian Lingkungan Hidup, usulan daripemerintah provinsi dan kabupaten/kota serta usulan dari industrisecara sukarela.

g. Ketua tim teknis Proper menetapkan daftar peserta usaha dan/ataukegiatan yang dinilai.

h. Pengawasan yang dilakukan oleh Proper adalah pengawasan yangbersifat wajib, sehingga usaha dan atau kegiatan yang telah ditetapkansebagai peserta Proper tidak dapat menolak kecuali usaha dan ataukegiatan tersebut sudah atau sedang tidak beroperasi atau sedangdalam proses penegakan hukum lingkungan.

i. Pemberitahuan kepada Peserta Proper dilakukan dengan jalanmengundang perusahaan yang bersangkutan dalam kegiatan sosialisasiProper sebelum pelaksanaan inspeksi atau pemberitahuan secaratertulis.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 61: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68061

3. Dekonsentrasi PROPERa. Dengan semakin bertambahnya target peserta Proper, maka

Kementerian Lingkungan Hidup memberikan kewenangan pelaksanaanProper kepada pemerintah provinsi yang ditunjuk.

b. Ketua tim teknis Proper menetapkan Pemerintah Provinsi yang ditunjukdengan mempertimbangkan kemampuan sumberdaya manusia dankemudahan dalam kerjasama.

c. Susunan tim pelaksana Proper provinsi adalah :1) ketua tim pelaksana Proper;2) sekretariat tim pelaksana Proper;3) koordinator tim inspeksi;4) tim inspeksi lapangan.

d. Ketua tim teknis Proper menetapkan industri yang diserahkanpengawasannya kepada provinsi, tahapan dan jadual pelaksanaanpengawasan dan penyusun laporan serta mekanisme pengawasan danpemeringkatan provinsi.

4. Penguatan Kapasitasa. Tim teknis melakukan penguatan kapasitas sumberdaya manusia baik

kepada tim teknis Proper Kementerian Lingkungan Hidup maupunkepada Tim Pelaksana Proper provinsi dan kabupaten/kota.Peningkatan kapasitas dilakukan oleh tim teknis sendiri ataumengundang pakar dari luar yang mempunyai kompetansi tertentusesuai dengan kebutuhan.

b. Kementerian Lingkungan Hidup melakukan peningkatan kapasitaskepada tim pelaksana Proper provinsi.

c. Tim Pelaksana Proper provinsi melakukan peningkatan kapasitaskepada Tim Pelaksana Proper kabupaten/kota dengan menggunakanmuatan materi dan narasumber yang ditetapkan oleh tim teknis Proper.

d. Sekretariat Proper mengkoordinasikan pelaksanaan penguatankapasitas.

5. Sosialisasia. Tim Teknis Proper melakukan sosialisasi kegiatan Proper kepada

stakeholder terkait untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitaspelaksanaan Proper. Kegiatan sosialisasi Proper dilakukan melaluiberbagai metode seperti pencetakan dan penyebaran leaflet dan booklet,seminar dan workshop, dan kegiatan dengan media massa.

b. Dalam rangka sosialisasi kriteria penilaian Proper, maka:1) Tim teknis Proper melakukan sosialisasi kepada usaha dan atau

kegiatan yang dinilai, asosiasi industri dan pemerintah provinsi dankabupaten/kota dalam skala nasional.

2) Tim pelaksana Proper provinsi melakukan sosialisasi kepada usahadan atau kegiatan yang dinilai/industri di wilayahnya dengannarasumber dari Tim Teknis Proper Kementerian Lingkungan Hidup.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 62: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 62

B. PENILAIAN PERINGKAT BIRU, MERAH DAN HITAM1. Pengumpulan data

a. Dalam rangka penilaian peringkat biru, merah dan hitam terdapat duajenis data yang menjadi acuan tim teknis dalam menentukan peringkatProper, yaitu data sekunder dan data primer. Data sekundermerupakan data yang dihasilkan oleh pihak selain tim teknis, dan dataprimer adalah data yang didapatkan secara langsung oleh tim teknisdalam kegiatan inspeksi.

b. Pengumpulan data sekunder dilakukan secara langsung maupun tidaklangsung oleh tim teknis berdasarkan pelaporan dan pemantauanberasal dari usaha dan atau kegiatan yang dinilai, pemerintah daerah,dan pihak ke-3 yang dapat dipertanggung jawabkan. Data sekundertersebut dapat dikumpulkan oleh tim teknis dalam bentuk hard copymaupun soft copy.

c. Pengumpulan data sekunder dari kuesioner dilakukan oleh Tim teknisatau unit-unti teknis Kementerian Lingkungan Hidup dengandikoordinasi oleh Sekretariat Proper.

d. Tim Pelaksana Proper provinsi dapat mengumpulkan data dengankuisioner dan melaporkan hasil kusioner kepada sekretariat Proper.

2. Pelaksanaan inspeksia. Inspeksi dalam rangka pengambilan data sekunder dan primer

dilakukan oleh tim inspeksi lapangan yang dengan ditetapkan olehKetua/wakil ketua tim teknis.

b. Ketua Tim Teknis dapat mendelegasikan penetapan dan penugasan TimPelaksana Proper provinsi kepada kepala instansi lingkungan hidupprovinsi yang ditunjuk untuk melaksanakan Proper.

c. Pelaksanaan inspeksi yang dilakukan harus mengacu pada panduaninspeksi.

d. Susunan tim inspeksi adalah sebagai berikut:

OBYEK PENGAWASAN SUSUNAN TIMIndustri yang diawasiKLH

Petugas PROPER KLHa. 1 orang pengawasan aspek air dan

udara;b. 1 orang pengawasan aspek

Pengelolaan limbah B3;c. 1 orang Pejabat Pengawas

Lingkungan Hidup kabupaten/kota.Industri yang di awasioleh Provinsi

Petugas Proper Provinisia. 1 orang pengawasan aspek air dan

udara;b. 1 orang pengawasan aspek

Pengelolaan limbah B3;c. 1 orang Pejabat Pengawas

Lingkungan Hidup kabupaten/kota.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 63: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68063

e. Seluruh biaya pelaksanaan inspeksi ditanggung oleh biaya APBNKementerian Lingkungan Hidup.

f. Pada akhir pengawasan harus disusun Berita Acara PengawasanProper, yang didalamnya paling tidak memuat informasi :1) informasi umum usaha dan atau kegiatan yang dinilai;2) kinerja penaatan dalam pengendalian pencemaran air;3) kinerja penaatan dalam pengendalian pencemaran udara;4) kinerja penaatan pengelolaan limbah B3;5) pelaksanaan Amdal atau UKL/UPL;6) Perizinan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan.

3. Penyusunan laporan inspeksia. Penyusunan laporan inspeksi lapangan dilakukan oleh tim inspeksi

atau pejabat pengawas Lingkungan Hidup setelah melaksanakankunjungan lapangan. Laporan ini digunakan sebagai dasar untukmelakukan penilaian terhadap penaatan kinerja usaha dan ataukegiatan yang dinilai dalam pengelolaan lingkungan.

b. Laporan inspeksi berupa memo yang berisi ringkasan dan hal-hal yangperlu mendapat perhatian kepada atasan masing-masing dengandilampiri oleh:1) berita acara pengawasan proper;2) foto-foto hasil pengawasan lapangan;3) data swapantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan yang

dinilai;4) data hasil pengambilan sampel oleh KLH;

5) hasil pengisian daftar isian penilaian pengelolaan limbah b36) hasil pengisian daftas isian penilaian kriteria potensi kerusakan

lahan.c. Laporan inspeksi disampaikan kepada masing-masing Asisten Deputi

atau Kepala Instansi Pengelolaan Lingkungan provinsi dankabupaten/kota dengan tembusan kepada Sekretariat Proper.

4. Penyusunan Rapot Sementaraa. Petugas Proper menyusun rapot sementara berdasarkan Berita Acara

Pengawasan Proper, foto-foto hasil pengawasan lapangan, data swapantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan yang dinilai, Datahasil pengambilan sampel oleh KLH, hasil pengisian daftar isianpenilaian pengelolaan limbah B3, hasil pengisian daftar isian penilaiankriteria potensi kerusakan lahan dan progress perbaikan yang telahdilakukan usaha dan atau kegiatan yang dinilai.

b. Rapot sementara adalah penilaian sementara kinerja pengelolaanlingkungan aspek Amdal/UKL-UPL, pengendalian pencemaran air,pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3 sesuai dengankriteria penilaian Proper yang telah di tetapkan.

c. Format rapot sementara mengacu kepada format yang ditetapkan olehtim teknis dan kinerja pegendalian pencemaran air, udara dan limbahB3 dihitung dengan menggunakan spreadsheet analisa kinerja yangtelah ditetapkan.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 64: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 64

d. Unit teknis (Asisten Deputi yang menangani masing-masing sektor)melakukan peer review dalam penyusunan rapot sementara untukmemastikan kesesuaian Rapot Sementara dengan kriteria penilianProper, validitas data dan menjamin kredibilitas pelaksanaan Proper.

e. Unit Teknis kemudian menyusun status penaatan/peringkat awalusaha dan atau kegiatan yang dinilai, yang merupakan hasilrekapitulasi dari rapot sementara.

f. Unit Teknis selanjutnya melaporkan secara tertulis hasil statuspenaatan / peringkat awal usaha dan atau kegiatan yang dinilai kepadaketua tim teknis melalui Sekretariat Proper. Setelah melakukankonsultasi dengan ketua tim teknis, sekretariat Proper menentukanjadwal untuk review peringkat awal.

g. Tim Pelaksana Proper Provinsi melakukan peer review dalampenyusunan rapot sementara.

h. Tim Teknis Proper Kementerian Lingkungan Hidup melakukan supervisikepada Tim Pelaksana Proper Provinsi untuk memastikan kesesuaianRapot Sementera dengan kriteria penilaian Proper, validitas data danmenjamin kredibilitas pelaksanaan Proper serta kesesuaian denganjadual pelaksanaan Proper yang ditelah ditetapkan.

i. Tim Pelaksana Proper Provinsi menyusun status penaatan/peringkatawal usaha dan atau kegiatan yang dinilai, yang merupakan hasilrekapitulasi dari rapot sementara.

j. Ketua Tim Pelaksana Proper Provinsi selanjutnya melaporkan secaratertulis hasil status penaatan usaha dan atau kegiatan yang dinilai danperingkat awal usaha dan atau kegiatan yang dinilai kepada Ketua TimTeknis melalui Sekretariat Proper.

k. Sekretariat Proper mengkoordinasikan kegiatan supervisi.

5. Review peringkat tahap Ia. Review peringkat tahap I dilakukan oleh tim teknis terhadap usulan

peringkat awal yang disampaikan oleh tim inspeksi masing-masingusaha dan atau kegiatan yang dinilai.1) tim inspeksi mempresentasikan hasil kinerja penaatan masing-

masing usaha dan atau kegiatan yang dinilai kepada tim teknisProper.

2) Tim Teknis Proper yang melakukan supervisi terhadap TimPelaksana Proper Provinsi mempresentasikan hasil kinerja penaatanmasing-masing usaha dan atau kegiatan yang dinilai kepada timteknis Proper.

b. Tim Teknis Proper memberikan klarifikasi dan tanggapan atas usulanperingkat yang disampaikan oleh tim inspeksi dan Tim Teknis Properyang melakukan supervisi terhadap Tim Pelaksana Proper Provinsi.

c. Tim Teknis Proper dapat meminta klarifikasi dan tanggapan usulanstatus penaatan / peringkat awal Proper dari Tim Pelaksana ProperProvinsi.

d. Tim Teknis Proper dapat menugaskan Tim Inspeksi untuk melakukaninspeksi lapangan ulang jika terdapat hal-hal yang dipandang perluuntuk menjaga validitas data dan kredibilitas Proper.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 65: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68065

e. Tim Teknis Proper memutuskan status penaatan/peringkat Propersementara.

f. Setiap anggota tim yang terlibat dalam penetapan peringkat awal wajibmenjaga kerahasiaan peringkat sementara.

g. Hasil review peringkat tahap I ini selanjutnya disampaikan oleh ketuatim teknis kepada Dewan Pertimbangan Proper.

6. Penentuan peringkat sementaraa. Berdasarkan hasil review peringkat sementara, Dewan Pertimbangan

menentukan status penaatan / peringkat sementara Proper.b. Dewan Pertimbangan Proper dapat menugaskan Tim Teknis untuk

melakukan inspeksi lapangan ulang jika terdapat hal-hal yangdipandang perlu untuk menjaga validitas data dan kredibilitas Proper.

c. Tim Teknis menindaklanjuti Keputusan Dewan Pertimbangan Properdengan melakukan:1) penetapan penetapan peringkat sementara;2) penyusunan raport masing-masing usaha dan/atau kegiatan yang

dinilai; dan3) penyampaian hasil peringkat kepada masing-masing usaha dan atau

kegiatan yang dinilai, tembusan kepada Pusat PengelolaanEkoregion, Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.

7. Pemberitahuan hasil peringkat sementaraa. Pemberitahuan peringkat sementara secara tertulis ke usaha dan atau

kegiatan yang dinilai dilakukan agar usaha dan atau kegiatan yangdinilai mengetahui tingkat kinerja Proper sebelum diumumkan kepadamasyarakat. Pemberitahuan ini dilakukan melalui surat Ketua timteknis tentang penetapan peringkat sementara untuk masing-masingusaha dan atau kegiatan yang dinilai Proper.

b. Informasi yang harus dicantumkan di dalam surat penetapan peringkatsementara ini, antara lain: peringkat kinerja sementara dan raportkinerja usaha dan atau kegiatan yang dinilai.

c. Tim Teknis Proper dan Tim Pelaksana Proper provinsi bertanggungjawab untuk menyampaikan peringkat kinerja sementara dan rapotkinerja sementara kepada usaha dan atau kegiatan yang dinilai.

d. Tim teknis Proper dan Tim Pelaksana Proper Provinsi wajib memilikisistem untuk memastikan Peringkat Kinerja Sementara dan RapotKinerja Sementara dapat diterima oleh usaha dan atau kegiatan yangdinilai.

8. Sanggahan /Klarifikasia. Untuk menciptakan keadilan dalam pelaksanaan Proper, usaha dan

atau kegiatan yang dinilai diberi kesempatan untuk menyampaikansanggahan terhadap hasil penilaian peringkat kinerja sementara.

b. Tim Teknis Proper menyelenggarakan Sanggahan/Klarifikasi untukusaha dan atau kegiatan yang pengawasannya menjadi tugasKementerian Lingkungan Hidup.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 66: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 66

c. Tim Pelaksana Proper Provinsi menyelenggarakan Sanggah/Klarifikasiuntuk usaha dan atau kegiatan yang pengawasannya menjadi tugasProvinsi.

d. Tim Teknis Proper melakukan Supervisi terhadapSanggahan/Klarifikasi yang dilakukan oleh Tim Pelaksana ProperProvinsi.

e. Sanggahan ini harus dalam bentuk tertulis yang diantar sendiriataupun melalui fax dan pos. Batas waktu sanggahan ditetapkan olehKetua Tim Teknis Proper atau Ketua Tim Pelaksana Proper Provinsi.Apabila tidak ada sanggahan dalam jangka waktu tersebut, makadianggap menerima hasil Peringkat Kinerja Sementara dan RapotKinerja Sementara.

f. Tim Teknis Proper dan Tim Pelaksana Proper Provinsi sesuai dengansanggahan tertulis yang disampaikan ke usaha dan atau kegiatan yangdinilai akan melakukan proses klarifikasi dengan pihak usaha dan ataukegiatan yang dinilai.

g. Tim Teknis Proper dan Tim Pelaksana Proper Provinsi menuangkanhasil klarifikasi dari sanggahan tersebut ke dalam suatu berita acarayang ditanda tangani oleh pihak usaha dan atau kegiatan yang dinilaidan unit teknis terkait.

h. Tim Teknis Proper menyelenggarakan Sanggahan/Klarifikasi Bandingbagi usaha dan atau kegiatan yang tidak menerima hasilsangggahan/klarifikasi yang dilakukan oleh Tim Pelaksana ProperProvinsi.

i. Perwakilan Usaha dan atau Kegiatan wajib menulis secara jelas akanmelakukan Sanggahan/Klarifikasi Banding di dalam berita acarasanggahan yang ditandatangani dengan Tim Pelaksana Proper Provinsi.Jika tidak tercantum dalam berita acara, maka perusahaan dianggapmenerima hasil sanggahan dan klarifikasi di tingkat Provinsi dan prosessanggahan/klarifikasi banding tidak dapat dilanjutkan.

j. Tim Teknis Proper menuangkan hasil sanggahan/klarifikasi bandingtersebut ke dalam suatu berita acara yang ditanda tangani oleh pihakusaha dan atau kegiatan yang dinilai dan unit teknis terkait.

k. Tim Teknis akan melaporkan hasil klarifikasi sanggahan kepada DewanPertimbangan Proper.

9. Review hasil sanggahan oleh Dewan Propera. Berdasarkan hasil verifikasi sanggahan yang dilakukan oleh tim teknis

bersama dengan tim inspeksi lapangan, Dewan pertimbangan akanmelakukan review terhadap verifikasi hasil sanggahan usaha dan ataukegiatan yang dinilai. Review dari Dewan Pertimbangan ini akanmenentukan apakah sanggahan tersebut dapat diterima atau perludiverifikasi ulang.

b. Dalam melakukan review hasil terhadap sanggahan usaha dan ataukegiatan yang dinilai, Dewan Pertimbangan dapat melakukan verifikasilangsung kepada usaha dan atau kegiatan yang dinilai atau melakukanverifikasi lapangan apabila diperlukan. Verifikasi ini diperlukan untuk

www.djpp.depkumham.go.id

Page 67: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68067

menjamin bahwa informasi yang disampaikan oleh usaha dan ataukegiatan yang dinilai tersebut dapat dipertimbangan.

c. Ketua Tim Teknis menetapkan daftar peringkat sementara Proper dandaftar kandidat Hijau dan Emas Proper dari hasil review DewanPertimbangan Proper.

10. Review peringkat tahap IIa. Review peringkat Tahap II adalah tindak lanjut dari kegiatan

pembahasan/evaluasi peringkat kinerja usaha dan atau kegiatan olehpejabat Eselon I Kementerian Lingkungan Hidup untuk mendapatkanhasil penilaian yang lebih comprehensive dari berbagai sudut pandangdan keahlian.

b. Review peringkat tahap II dipimpin oleh ketua tim teknis dan atau wakilketua tim teknis. Dalam tahap ini dapat dilakukan verifikasi ulangapabila diperlukan.

c. Bahan bahasan penentuan peringkat tahap II disusun oleh SekretariatProper dan unit teknis terkait berdasarkan penentuan peringkat tahapI.

d. Review Tahap II (Eselon I) dapat meminta verifikasi lapangan apabilamasih diperlukan kelengkapan data (Usulan peringkat masihdiragukan).

11. Konsultasi Publika. Dewan Pertimbangan Proper dapat meminta Tim Teknis Proper

menyelenggarakan konsultasi kepada pemangku-pemangkukepentingan seperti Lembaga Swadaya Masyarakat, Instansi TeknisSektoral, Asosiasi Industri dan pihak-pihak lain yang dipandang perluuntuk menampung masukan berkaitan dengan pemeringkatan Proper.

b. Ketua Tim Teknis Proper melakukan tindak lanjut dari hasil konsultasiyang telah ditetapkan oleh Dewan Pertimbangan Proper.

C. MEKANISME PENILAIAN HIJAU DAN EMAS

1. Penetapan Kandidat Hijau Dan Emasa. Tim teknis mengusulkan kandidat hijau dan emas berdasarkan hasil

pemeringkatan sementara kepada Dewan Pertimbangan Proper.b. Dewan Pertimbangan Proper membahas dan memberikan masukan atas

Usulan Ketua Tim Teknis Proper.c. Ketua Tim teknis akan menetapkan kandidat hijau dan emas dengan

memperhatikan masukan dari Dewan Pertimbangan Proper.d. Kandidat hijau dan emas ditentukan berdasarkan hasil penilaian

tingkat ketaatan usaha dan atau kegiatan yang dinilai denganketentuan, tingkat ketaatan terhadap:1) Persyaratan dokumen lingkungan dan pelaporannya adalah 100%;2) Pengendalian pencemaran air adalah 100%;3) Pengendalian pencemaran udara adalah 100%;4) Peraturan pengelolaan limbah B3 adalah 100%;5) Potensi kerusakan lahan dengan kategori Biru;

www.djpp.depkumham.go.id

Page 68: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 68

6) Kondisi house keeping di lokasi usaha dan/atau kegiatan, unitpengendalian pencemaran air, unit pengendalian pencemaran udara,dan pengelolaan limbah B3 bersih;

7) Kemudahan dalam akses data pengendalian pencemaran air,pengendalian pencemaran udara, dan pengelolaan limbah B3; dan

8) Pada saat verifikasi lapangan tidak ada temuan yang bersifat majoryang dituangkan dalam berita acara verifikasi lapangan.

2. Penetapan Tim Penilai Hijau dan Emasa. Ketua Tim Teknis Proper menugaskan Tim Penilai Hijau dan Emas dari

unit terkait di Kementerian Lingkungan Hidup dan dapat dibantu olehtenaga ahli apabila diperlukan untuk melakukan penilaian.

b. Tim Penilai Hijau dan Emas berkewajiban sebagai berikut :1) Menilai setiap usaha dan atau kegiatan yang dinilai kandidat dengan

jujur, cermat, teliti, adil dan independen.2) Menuangkan setiap angka penilaian per item ke dalam lembar

penilaian yang telah disediakan.c. Ketua Tim Teknis Proper menetapkan pembagian sektor penilaian

dengan menggolongkan usaha dan atau kegiatan berdasarkanpersamaan karakteristik dampak dan jenis usahanya.

d. Sekretariat Proper bertugas untuk memfasilitasi seluruh prosespenilaian dalam mengkoordinasikan hasil penilaian

3. Pengiriman Isian Penilaian Hijau dan Emasa. Unit Teknis dibantu oleh Sekretariat Proper mengirimkan Isian

Penilaian Hijau dan Emas kepada kandidat dan memastikan setiapkandidat menerima formulir Isian tersebut.

b. Usaha dan atau kegiatan yang dinilai mengisi Isian tersebut danmelampirkan bukti-bukti yang relevan dalam bentuk satu dokumenhardcopy dan satu cakram softcopy pada batas waktu yang ditetapkandalam surat pengantar. Batas waktu yang ditetapkan dalam suratpengantar adalah batas waktu diterimanya dokumen oleh SekretariatProper.

c. Isian Penilaian Hijau dan Emas terdiri dari:1) Surat pernyataan dari pimpinan usaha dan atau kegiatan yang

dinilai yang menyatakan bahwa data dan informasi yangdisampaikan adalah benar dan pimpinan bertanggungjawab secaraetika dan hukum terhadap kebenaran data yang disampaikan.

2) Formulir isian penilaian hijau dan emasa) formulir isian ini terdiri dari formulir isian untuk penilai sistim

manajemen lingkungan, penilai pemanfaatan sumber daya,penilai program pemberdayaan masyarakat.

b) bukti-bukti yang relevan dapat berupa salinan sertifikat,penghargaan, referensi yang mendukung data-data yangdigunakan dalam formulir isian, foto, hasil kajian, peritungan-perhitungan yang mendukung angka ataupun grafik yangdigunakan formulir isian.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 69: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68069

3) Dokumen ringkasan kinerja pengelolaan lingkungan usaha dan ataukegiatan yang dinilai yang berupa makalah yang paling banyak 20lembar yang berisi deskripsi secara ringkas dan jelas tentangkeunggulan-keunggulan lingkungan yang ingin ditonjolkan olehusaha dan atau kegiatan yang dinilai berdasarkan formulir isian danbukti-bukti relevan tentang Sistim Manajemen Lingkungan,Pemanfaatan Sumber Daya, Program Pemberdayaan Masyarakat.

4) Format dokumen ringkasan kinerja pengelolaan usaha dan ataukegiatan yang dinilai menggunakan kertas ukuran A4, font TimesNew Roman, size 12 pt, spasi tunggal.

d. Jika tidak dilengkapi dengan surat pernyataan maka tidak akandilakukan penilaian terhadap data-data yang disampaikan.

e. Jika tidak dilengkapi dokumen ringkasan kinerja pengelolaanlingkungan akan dilakukan pengurangan sebanyak 150 poin dari totalnilai.

f. Jika dokumen ringkasan kinerja pengelolaan usaha dan atau kegiatanyang dinilai lebih dari 20 halaman, maka dikurangi sebanyak 50 poindari total nilai.

4. Evaluasi Dokumena. Kandidat Hijau dan Emas menyampaikan Isian Penilaian Hijau dan

Emas kepada Sekretariat Proper sebelum batas waktu yang ditetapkan.b. Sekretariat Proper akan memberikan tanda terima. Jika tanggal tanda

terima melebihi tanggal yang ditetapkan maka data yang disampaikantidak terima dan tidak digunakan sebagai bahan penilaian selanjutnya,kecuali ada penetapan khusus dari Ketua Tim Teknis Proper.

c. Sekretariat Proper memfasilitasi proses evaluasi dokumen dalam rangkapenilaian peringkat hijau dan emas.

d. Tim Penilai Hijau dan Emas melakukan penilaian peringkat hijau danemas dengan menggunakan formulir penilaian.

e. Penilaian Hijau dan Emas didasarkan atas penilaian terhadap 3komponen utama yaitu:

No Komponen Penilaian Nilai1 Sistem Manajeme Lingkungan 1002 Pemanfatan Sumber Daya

a. Efisiensi energy.b. Penurunan emisi dan GRK,

pemantauan emisi kendaraanbermotor

c. Konservasi aird. Penurunan dan Pemanfaatan

Limbah B3e. 3R sampahf. Keanekaragaman Hayati

100150

100100

100100

3 Pengembangan Masyarakata. Tingkat Penilaian Hijaub. Tingkat Penilian Emas

10050

www.djpp.depkumham.go.id

Page 70: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 70

f. Tim Penilai Hijau dan Emas yang jumlahnya lebih dari satu orangmasing-masing melakukan penilaian. Hasil penilaian dari masing-masing anggota tim dirata-ratakan.

g. Jika terjadi perbedaan nilai antara yang ekstrim (terendah atautertinggi) dengan nilai rata-rata lebih dari 30% maka akan dilakukankoreksi dengan metode sabagai berikut:

1) dilakukan diskusi internal tim penilai sehingga dicapai suatu koreksidari nilai-nilai ekstrem; atau

2) dilakukan penghapusan hasil akhir bagi tim penilai yang mempunyainilai ekstrim (tertinggi atau terendah). jika ekstrim tinggi yang adamaka data tersebut praktis dihilangkan, begitu juga jika terjadiekstrim rendah.

3) setelah diketahui nilai ekstrim dan telah dilakukan eliminasi nilaitersebut maka dihitung nilai rata rata baru tanpa nilai ekstrem.

4) jika tidak ada nilai ekstrim maka nilai rata-rata lama masih berlaku.

h. Masing-masing Ketua Tim Penilai melakukan rekapitulasi hasilpenilaian dari kelompoknya dan mengumpulkan formulir penilaianlengkap dengan data-data yang digunakan untuk penilaian.Rekapitulasi dituangkan dalam Berita Acara Hasil Penilaian.

i. Sekretariat Proper melakukan rekapitulasi hasil penilaian dari Tim-TimPenilai dan melaporkan hasil penilaian kepada Ketua Tim TeknisProper.

5. Penentuan Peringkata. Tim Teknis melakukan review hasil kerja Tim Penilai Peringkat Hijau

dan Emas. Jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian Proper yang valid dan kredible maka Ketua Tim Teknisdapat memerintahkan untuk dilakukan penilaian ulang.

b. Tim Teknis melakukan pemeringkatan berdasarkan hasil penilaian yangdirekap terakhir oleh Sekretariat Proper.

c. Pemeringkatan dilakukan dengan Kriteria :1) Jika nilai total suatu usaha dan atau kegiatan berada sama atau di

bawah 25% percentile dari distribusi nilai total per sektor, makaperingkat usaha dan atau kegiatan tersebut kembali kepadaperingkat BIRU.

2) Jika nilai total suatu usaha dan atau kegiatan berada dalam intervaldi atas ( > 25% ) percentile sampai dengan (< 75 %) dari distribusinilai total per sektor, maka peringkat usaha dan atau kegiatantersebut memperoleh peringkat HIJAU.

3) Jika nilai total suatu usaha dan atau kegiatan lebih besar (> 75%)percentile dari distribusi nilai total per sektor, maka peringkat usahadan atau kegiatan tersebut memperoleh menjadi kandidat emas.

d. Ketua Tim Teknis mengusulkan Kandidat Hijau dan Emas untukmendapat persetujuan dari Dewan Pertimbangan PROPER.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 71: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68071

6. Kunjungan Lapangana. Ketua Tim Teknis dapat menugaskan Tim Penilai Hijau dan Emas

untuk melakukan verifikasi lapangan terhadap usaha dan ataukegiatan Kandidat Hijau dan Emas.

b. Tim Penilai melakukan verifikasi terhadap kebenaran data-data yangdisampaikan oleh usaha dan atau kegiatan yang dinilai dan informasi-informasi lain yang relevan.

c. Jika terdapat ketidaksesuaian antara dokumen dengan kenyataan dilapangan, maka dilakukan pengurangan nilai terhadap aspek-aspekpenilaian yang relevan atau di lakukan pembatalan proses penilaianjika ditemukan unsur-unsur penipuan data.

d. Tim Penilaian melaporkan hasil verifikasi lapangan kepada Ketua TimTeknis dengan tembusan kepada Sekretariat Proper.

e. Tim Teknis Proper membahas hasil kunjungan lapangan dengan DewanPertimbangan Proper.

f. Ketua Tim Teknis menetapkan Peringkat Sementara berdasarkan hasilpembahasan dengan Dewan Pertimbangan Proper.

7. Penentuan Peringkat Emasa. Tim Teknis Proper dan Dewan Pertimbangan Proper melakukan

penilaian kandidat emas dengan menggunakan kriteria PenilaianProgram Pengembangan Masyarakat Emas.

b. Kriteria Kandidat Emas adalah usaha dan atau kegiatan yang selama 2tahun berturut-turut memperoleh peringkat Hijau dan pada tahunketiga telah melewati proses penilaian hijau dan Emas, serta ditetapkansebagai kandidat Emas.

c. Tim Teknis Proper melakukan rekapitulasi hasil penilaian danmengusulkan kandidat peringkat Emas kepada Dewan PertimbanganProper.

d. Dewan Pertimbangan Proper dapat menggunakan informasi lain yangberasal dari konsultasi publik atau sumber-sumber yang dapatdipercaya untuk memberikan pertimbangan terhadap usulan TimTeknis Proper.

e. Dewan Pertimbangan Proper memutuskan kandidat Emas dan KetuaTim Teknis menetapkan Kandidat Emas untuk diusulkan kepadaMenteri.

8. Penentuan Peringkat Hijau dan Emas Propera. Berdasarkan hasil proses penilaian biru, merah dan hitam dan proses

penilaian hijau dan emas Dewan pertimbangan melakukan rapat teknislengkap untuk usulan penentuan hasil peringkat akhir Proper.Penentuan hasil usulan peringkat akhir Proper dilakukan melaluikeputusan musyawarah anggota Dewan Pertimbangan Proper.

b. Setelah ditanda-tangani oleh Ketua Dewan Pertimbangan, usulanperingkat akhir Proper disampaikan kepada Menteri Negara LingkunganHidup.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 72: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.680 72

c. Menteri Lingkungan Hidup memiliki hak untuk melakukan koreksi danperbaikan atas usulan peringkat akhir yang disampaikan DewanPertimbangan Proper.

d. Menteri Negara Lingkungan Hidup menetapkan Peringkat Proper.

D. PENGUMUMAN

1. Pembuatan laporan Menteri kepada Presiden

Berdasarkan usulan peringkat akhir yang disampaikan oleh DewanPertimbangan Proper kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup,sekretariat Proper membuat laporan Menteri kepada Presiden tentang HasilPenilaian Proper dan rencana pengumuman hasil Proper kepadamasyarakat.

2. Penyusunan Surat Keputusan Menteri

Setelah mendapatkan persetujuan Presiden RI terhadap hasil peringkatdan pengumuman Proper, sekretariat Proper menyusun rancanganKeputusan Menteri tentang Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper).Rancangan tersebut diajukan oleh Ketua/wakil ketua tim teknis kepadaMenteri untuk ditetapkan.

3. Penyampaian Surat Keputusan MENLH kepada Perusahaan

Hasil peringkat masing-masing perusahaan setelah ditanda-tangani olehMENLH dalam bentuk Keputusan Menteri disampaikan kepada masing-masing perusahaan dengan tembusan Pemerintah Provinsi danKabupaten/Kota.

4. Penyusunan bahan pengumuman Propera. Untuk memudahkan masyarakat mengetahui peringkat kinerja dan

hasil pelaksanaan Proper secara keseluruhan, tim teknis melaluisekretariat menyusunan bahan publikasi. Bentuk dan jenis bahanpublikasi disusun berdasarkan target.

b. Bahan publikasi ini akan dikomunikasikan kepada publik misalnyamedia massa, website www.menlh.go.id, sektor pemerintah pusatterkait, pemerintah daerah, perbankan, lembaga terkait di tingkatnasional dan internasional.

5. Pengumuman Propera. Pengumuman Proper kepada publik dilakukan oleh MENLH dan Dewan

Pertimbangan Proper melalui Konferensi Pers dengan mengundangmedia massa cetak, dan elektronik skala nasional dan internasional.

b. Tim Teknis Proper dibantu oleh Sekretariat Proper berkoordinasidengan pihak-pihak yang terkait untuk menyelenggarakanpengumuman Proper.

www.djpp.depkumham.go.id

Page 73: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - …ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2011/bn680-2011.pdf · pengendalian pencemaran; dan b. Unit kerja eselon I Kementerian Lingkungan Hidup yang

2011, No.68073

E. TAHAP TINDAK LANJUT

1. Tindak lanjut terhadap industri berperingkat merah adalah memberikansanksi administrasi kepada perusahaan merah untuk memperbaikipengelolaan lingkungan.

2. Usaha dan atau kegiatan yang memperoleh peringkat Proper hitamdiserahkan kepada proses penegakan hukum lingkungan.

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

REPUBLIK INDONESIA,

GUSTI MUHAMMAD HATTA

www.djpp.depkumham.go.id