peran teknologi dan pembangunan

22
PERAN TEKNOLOGI DALAM PEMBANGUNAN Pendahuluan Proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oelh dua faktor, yaitu faktor ekonomi dan faktor non ekonomi. Faktor ekonomi yang berpengaruh terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi adalah sumber daya alam, sumber daya manusia (tenaga kerja), akumulasi modal serta tenaga managerial yang mengorganisasi dan mengatur faktor produksi. Faktor ekonomi lain yang mendukung faktor-faktor produksi adalah kemajuan teknologi. Bagi kebanyakan ahli ekonomi, kemajuan teknologi dianggap sebagai sumber yang paling penting dan menentukan dalam proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Teknologi adalah bagaimana faktor-faktor produksi dikombinasikan untuk merealisasikan tujuan-tujuan produksi. Sedangkan yang dimaksud dengan perubahan teknologi adalah perubahan fungsi produksi dalam suatu Kegiatan tertentu, yang dapat memperbesar hasil input tertentu. Yang menyebabkan bertambahnya produksi sama dengan jumlah sumber dan produksi tetapi jumlah sumber lebih sedikit, sehingga teknologi merupakan upaya menciptakan barang cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa. Teknologi negara sedang berkembang umumnya terbelakang, sedangkan teknologi negara maju memperlihatkan perkembangan dan perubahan yang cepat dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, jurang perbedaan tingkat teknologi antara negara berkembang dan negara maju cenderung semakin besar. Perbedaan 1

Upload: 13200107

Post on 20-May-2015

1.694 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peran teknologi dan pembangunan

PERAN TEKNOLOGI DALAM PEMBANGUNAN

Pendahuluan

Proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oelh dua

faktor, yaitu faktor ekonomi dan faktor non ekonomi. Faktor ekonomi yang

berpengaruh terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi adalah sumber

daya alam, sumber daya manusia (tenaga kerja), akumulasi modal serta tenaga

managerial yang mengorganisasi dan mengatur faktor produksi. Faktor ekonomi lain

yang mendukung faktor-faktor produksi adalah kemajuan teknologi. Bagi kebanyakan

ahli ekonomi, kemajuan teknologi dianggap sebagai sumber yang paling penting dan

menentukan dalam proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Teknologi

adalah bagaimana faktor-faktor produksi dikombinasikan untuk merealisasikan

tujuan-tujuan produksi. Sedangkan yang dimaksud dengan perubahan teknologi

adalah perubahan fungsi produksi dalam suatu Kegiatan tertentu, yang dapat

memperbesar hasil input tertentu. Yang menyebabkan bertambahnya produksi sama

dengan jumlah sumber dan produksi tetapi jumlah sumber lebih sedikit, sehingga

teknologi merupakan upaya menciptakan barang cara baru untuk menghasilkan

barang dan jasa.

Teknologi negara sedang berkembang umumnya terbelakang, sedangkan

teknologi negara maju memperlihatkan perkembangan dan perubahan yang cepat

dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, jurang perbedaan tingkat teknologi antara

negara berkembang dan negara maju cenderung semakin besar. Perbedaan tingkat

teknologi tersebut dapat mempengaruhi kemajuan pembangunan.

Tingkat perkembangan teknologi maju tentu disesuaikan dengan faktor

produksi dan dipengaruhi oleh pertimbangan yang ada. Di satu pihak akumulasi

modal dan ilmu pengetahuan terhimpun dalam jumlah yang banyak. Sebaliknya,

tenaga kerja merupakan faktor yang kurang, sehingga teknologi ditujukan sebagai

upaya penciptaan cara produksi yang menghemat tenaga manusia. Dapat dikatakan

bahwa teknologi bertujuan menggantikan tenaga manusia dengan barang modal.

Teknologi di negara maju dewasa ini merupakan kapital intensif yang

membutuhkan modal yang besar. Sebaliknya, di negara-negara sedang berkembang

umumnya dibutuhkan juga kelebihan tenaga kerja, khususnya yang tingkat

pendidikannya rendah. Pada hakikatnya negara berkembang memerlukan jenis

1

Page 2: Peran teknologi dan pembangunan

teknologi yang agak berlainan dengan negara maju. Kalau negara sedang

berkembang meniru dan mengalihkan teknologi yang dipakai di negara maju, hal ini

akan membawa banyak persoalan, terutama karena teknologi tersebut kurang

bahkan tidak tepat guna.

1. Sifat-sifat Teknologi

Djojohadikusumo (1975) membagi teknologi menurut sifatnya menjadi 3

macam, yaitu :

1. Teknologi maju, yaitu suatu teknologi yang dipersiapkan untuk menghadapi

persoalan yang besar untuk suatu bangsa dalam perkembangan masa depan.

Misalnya : teknologi yang menyangkut sumber energi dan mineral, nuklir, dan

beberapa aspek pokok dalam bidang teknologi angkasa, laut, dan darat.

2. Teknologi adaptif, yaitu suatu teknologi yang bersumber pada penelitian dan

pengembangan teknologi di negara-negara maju yang disesuaikan dengan

pertimbangan-pertimbangan keadaan masyarakat, agar dapat dimanfaatkan sebaik-

baiknya untuk pemecahan masalah-masalah konkrit seperti bidang pangan,

permukiman pemeliharaan tanah, dan perkembangan industri. Ukuran-ukuran utama

untuk proses adaptasi dalam pengembangan teknologi kita ialah agar cocok, dengan

pertimbangan :

a. penyerapan tenaga kerja,

b. penggunaan bahan dalam negeri,

c. neraca pembayaran luar negeri (penambahan devisa dan/atau penghematan).

Teknologi semacam ini bisa meliputi : pengembangan bibit unggul untuk bahan

pangan, bahan perdagangan, dan teknik bangunan maupun teknologi setelah panen.

Aspek ini dengan sendirinya mengandung sifat teknologi yang diperlukan untuk

pengembangan industri dalam negeri.

3. Teknologi protektif, yaitu teknologi untuk memelihara, melindungi dan mengamankan

ekologi dan lingkungan hidup masa depan yang bisa meliputi konservasi, restorasi

dan regenerasi sumber daya alam. Unsur pokok teknologi protektif adalah

peningkatan kelestarian, memulihkan kesuburan tanah yang tandus, memanfaatkan

tanah alang-alang menjadi tanah garapan, dan sebagainya.

Pembagian atau klasifikasi teknologi di atas sangat relevan untuk negara-

negara sedang berkembang seperti Indonesia, daripada negara yang sudah maju.

2

Page 3: Peran teknologi dan pembangunan

Klasifikasi yang umum dalam arti relevan, baik di negara sedang berkembang

maupun negara maju adalah klasifikasi teknologi yang berdasarkan tingkat

kemajuannya, yaitu : teknologi maju, teknologi madya, dan teknologi rendah. Tapi

dari klasifikasi ini tidak memberi batasan-batasan yang bisa menyatakan teknologi ini

bisa dikatakan maju, teknologi itu bisa dikatakan madya, atau rendah. Apakah

dengan kategori jaman (masa depan, sekarang, dan lampau) yang digunakan

sebagai dasar pengklasifikasian teknologi tersebut tidak begitu penting karena yang

banyak bersangkut paut dengan pembahasan masalah adalah klasifikasi yang

pertama sedangkan yang kedua hanya sekedar pelengkap saja. Akan tetapi

keduanya sama-sama memberi gambaran mengenai macam-macam teknologi

dalam kaitannya dengan pembangunan ekonomi suatu negara.

Memang tampaknya ada hubungan antara teknologi dengan kekuatan ekonomi

suatu negara. Hal ini disebabkan karena teknologi merupakan satu-satunya alternatif

yang mampu membangun kekuatan ekonomi, karena dengan sifatnya yang khas

dapat menekan biaya produksi dan waktu.

2. Teknologi dan Kekuatan Ekonomi

1. Negara Maju

Terdapat suatu anggapan yang kuat bahwa perekonomian dunia banyak

didominasi oleh negara-negara maju dalam bidang teknologi. Amerika Serikat,

negara-negara Eropa, dan Jepang merupakan contoh nyata negara-negara maju

dalam bidang teknologi sekaligus merupakan negara yang kuat pengaruhnya

terhadap keadaan ekonomi dunia. Suatu tindakan ekonomi spekulatif dari negara-

negara tersebut akan menyebabkan kegoncangan ekonomi negara-negara

berkembang yang system perekonomiannya terbuka. Indonesia misalnya, sudah

seringkali mengalami kegoncangan ekonomi sebagai akibat tindakan kelompok

negara ini.

Lalu bagaimana dengan masalah strategi dan kebijakan yang

menyangkut alih teknologi? Strategi dan kebijakan alih teknologi dari negara-negara

maju ke negara-negara berkembang telah berlangsung pada masa sesudah Perang

Dunia ke II, pada kenyataannya diatur sedemikian rupa sehingga kerja sama tidak

akan membahayakan penguasaan keunggulan teknologi oleh negara-negara maju.

Hal ini dapat dilihat melalui indikator-indikator yang ada. Biasanya kerja sama yang

3

Page 4: Peran teknologi dan pembangunan

diadakan oleh negara-negara maju dengan negara berkembang hanya akan

menyangkut teknologi madya atau bahkan teknologi-teknologi yang sudah usang.

Jika ada kerja sama yang menyangkut teknologi tinggi, biasanya banyak syarat serta

batasan-batasan sehingga menyulitkan alih teknologi yang diharapkan oleh negara

berkembang dalam kerja sama tersebut.

Alvin Toffler dalam bukunya The Third Wave menganalisis perubahan

dan pembaharuan teknologi di dunia. Ia membagi sejarah teknologi menjadi 3

gelombang, yaitu :

Gelombang Pertama (800 BC-1700), atau sebelum adanya revolusi

industri, periode ini ditandai dengan adanya penerapan teknologi pertanian. Ciri-ciri

masa gelombang pertama adalah penggunaan energi alam, energi ini berupa energi

yang tersimpan dalam binatang, hutan, atau langsung dari matahari, angin, dan air.

Gelombang Kedua (1800-1970), yaitu masa revolusi industri yang

dimulai dengan penemuan mesin uap yang akhirnya berkembang ke teknologi

elektronis tingkat tinggi. Atas dasar teknologi ini, maka industri berkembang dengan

pesat seperti industri batu bara, tekstil, kereta api, mobil, kimia, dan lain-lain. Cara

produksi masal menjadi ciri pada gelombang II ini. Adapun ciri khas gelombang

kedua ini adalah adanya garis pemisah yang jelas antara produsen dan konsumen.

Gelombang Ketiga (1970-2000), ditandai dengan adanya kemajuan

teknologi di bidang :

1. komunikasi dan pengolahan data,

2. penerbangan dan aplikasi teknologi angkasa luar,

3. energi alternatif dan energi yang dapat diperbarui,

4. genetik dan bio-teknologi pada umumnya, dengan mikro elektronik serta

computer sebagai teknologi intinya.

Di sini jelas ke mana arah perkembangan teknologi dunia dari negara-

negara maju yang dapat dipakai sebagai pertimbangan oleh negara-negara

berkembang sebagai dasar untuk merencanakan pembangunan teknologinya. Pada

gilirannya, nanti negara-negara berkembang tidak hanya menjadi ajang pemasaran

barang-barang negara-negara maju tapi dapat membuatnya sendiri di dalam Negeri

setidak-tidaknya untuk keperluan sendiri Jika memungkinkan bisa sebagai komoditas

ekspor yang sangat potensial sehingga dapat memacu pembangunan ekonomi di

negara berkembang tersebut.

4

Page 5: Peran teknologi dan pembangunan

2. Negara Berkembang

Kedengarannya sehat bahwa di banyak negara berkembang masa

depan hanya dapat diselamatkan melalui teknologi. Rencana-rencana pembangunan

yang menggunakan banyak cakupan, masing-masing dengan strategi tersendiri,

sesuai dengan keadaan sumber daya masing-masing Walaupun jalan yang ditempuh

memang masih jauh, tetapi sebaiknya harus ditentukan satu kebijakan oleh

pemerintah negara-negara berkembang yang pada umumnya peranannya lebih

komplek dibandingkan dengan peranan pemerintah di negara maju.

Kebijakan teknologi harus bertujuan menghasilkan keuntungan-

keuntungan untuk menunjang kebijakan pembangunan yang pada dasarnya

mempertemukan dua aspek, yaitu penggalakan investasi yang memegang

pemakaian teknologi baru, dan memaksimalkan penyerapan tenaga kerja. Jadi kunci

permasalahan untuk negara berkembang terletak pada bagaimana kebijakan

pengadaan teknologi yang pas dengan situasi ketenaga-kerjaan di negara

berkembang. Suatu usul pemecahan dalam permasalahan ini adalah menyangkut

alih teknologi. Alih teknologi adalah suatu proses pemindahan teknologi yang

mencakup bidang teknis maupun non teknis yang tidak dapat diselesaikan sepihak

saja. Tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

Pengalihan teknologi tanpa diikuti adaptasi dan inovasi yang sesuai dengan kondisi

penerima, tidak akan membawa perbaikan-perbaikan malahan dapat mengakibatkan

keadaan yang lebih parah. Proses pengalihan teknologi itu dapat berlangsung

melalui berbagai saluran, seperti pemerintah, badan-badan internasional,

perusahaan-perusahaan, perorangan, dan universitas. Saluran-saluran tersebut

sangat diperlukan, karena pada dasarnya antara pemerintahan satu dengan

pemerintahan lainnya dibuat persetujuan bantuan teknologi. Biasanya di antara

negara maju dengan negara berkembang, atau dapat pula antarnegara berkembang

itu sendiri. Bantuan teknologi demikian haruslah berkaitan, dan serasi dengan

rencana menyeluruh yang sudah disusun atas dasar kriteria-kriteria yang dijabarkan

dari tujuan pembangunan negara penerima teknologi. Pemerintah dapat pula

membeli suatu teknologi di pasaran dunia untuk keperluan pembangunannya,

walaupun biasanya mahal tetapi lebih cepat diperoleh dan lebih murah daripada jika

teknologi tersebut harus diciptakan dan dikembangkan dengan pembiayaan dan

penelitian sendiri. Selain itu, pemerintah atau perusahaan nasional, secara sendiri-

5

Page 6: Peran teknologi dan pembangunan

sendiri atau bersama-sama dapat mengadakan suatu hubungan pemindahan

teknologi dengan perusahaan luar negeri dalam rangka mendatangkan, dan akhirnya

memiliki teknologi yang dimaksud. Pemindahan teknologi seperti itu dapat dilakukan

dengan berbagai cara, misalnya turn key project, pembelian hak paten, pengaturan

lisensi, pengaturan royalties, dan joint venture.

3. Konsepsi Kemajuan Teknologi

Kita telah melihat bahwa hampir dalam setiap teori pertumbuhan, kemajuan

teknologi selalu memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Teori

Arthur Lewis misalnya, memberi peranan kepada kemajuan teknologi hanya secara

tersirat (implisit) dan memusatkan perhatian pada aspek lain, yaitu peranan

akumulasi kapital di sektor modern. Sebaliknya, teori Schumpeter memberikan posisi

sentral kepada proses inovasi atau kemajuan teknologi dalam proses perkembangan

ekonomi. Tetapi semua teori menganggap kemajuan teknologi sebagai faktor yang

tidak bisa diabaikan dalam proses evolusi perekonomian.

Anggapan teoritis ini memang sesuai dengan kenyataan. Khususnya apabila

kita melihat sejarah negara-negara yang telah mengalami pertumbuhan ekonomi

yang mantap dan dalam jangka waktu yang cukup lama, yaitu negara-negara yang

sekarang maju. Disitu kita jumpai bahwa kemajuan teknologi merupakan sumber

pertumbuhan output yang sangat penting, bahkan mungkin yang paling penting di

antara faktor-faktor pertumbuhan ekonomi lainnya.

Untuk kepentingan perumusan kebijaksanaan tidaklah cukup hanya

mengetahui fakta bahwa kemajuan teknologi adalah sumber pertumbuhan output

yang sangat penting. Kita harus mengetahui sumber dari kemajuan teknologi itu

sendiri. Kemajuan teknologi bisa bersumber dari peningkatan produktivitas

manusianya, misalnya karena lebih sehat, lebih terampil, lebih terdidik, dan lebih

bermotivasi untuk bekerja. Kemajuan teknologi bisa berasal dari mesin tipe yang

lebih baru dan lebih produktif atau mungkin kemajuan teknologi tidak langsung

berkaitan dengan peningkatan kualitas produktivitas dari manusia (L) atau mesin (K),

tetapi bersumber pada, misalnya perbaikan organisasi produksi yang meningkatkan

efisiensi kerja baik dari K maupun dari L. Masing-masing jenis kemajuan teknologi ini

mempunyai implikasi kebijaksanaan yang berbeda. Untuk menggalakkan

produktivitas L, diperlukan program kesehatan buruh yang baik, latihan dan kursus-

6

Page 7: Peran teknologi dan pembangunan

kursus keterampilan yang baik, atau sistem pendidikan yang baik dan sebagainya.

Untuk menggalakkan kemajuan teknologi yang bersumber pada perbaikan

produktivitas K, diperlukan kebijaksanaan lain, misalnya subsidi untuk penemuan,

keringanan pajak kepada para investor baru yang diharapkan membeli mesin-mesin

baru dengan teknologi baru) atau subsidi bahan bakar dan listrik untuk industri

industri dan sebagainya.

Jadi jelas sangat penting untuk mengetahui jenis kemajuan teknologi apa

yang bisa memberikan sumbangan yang paling besar kepada pertumbuhan output,

sebab jenis kebijaksanaan yang diperlukan untuk mendorong kemajuan teknologi

lainnya. Ekonom membedakan tiga macam kemajuan teknologi yang bersifat

sederhana.

Pertama, kemajuan teknologi yang khusus meningkatkan efisiensi setiap unit

tenaga kerja. Dengan kemajuan teknologi ini seorang pekerja dengan mesin atau

alat yang sama bisa meningkatkan outputnya.

Kedua, kemajuan teknologi yang meningkat produktivitas kapital (mesin)

tetapi tidak mempengaruhi L. Ini adalah saudara sepupu dari kemajuan teknologi

yang pertama disebut di atas, hanya saja yang mengalami kemajuan teknologi

adalah faktor produksi K.

Ketiga, kemajuan teknologi yang meningkatkan produktivitas manusia atau

mesin.

4. Teknologi Tepat dan Penyerapan Tenaga Kerja

Masalah yang paling mendesak untuk banyak negara berkembang adalah

penyediaan lapangan kerja untuk berjuta angkatan kerja. Hal ini disebabkan selain

tingkat pertambahan tambahan penduduk di negara-negara berkembang tersebut

tinggi, juga karena struktur kependudukannya berbentuk piramida di mana tingkat

usia produktif persentasenya besar. Kenyataan ini seharusnya menjadi

pertimbangan utama untuk perancang ekonomi di negara-negara berkembang.

Kita melaksanakan industialisasi secara besar-besaran. Ini berarti bahwa

investasi akan melampaui kemampuan negara berkembang karena berbagai

penelitian memperlihatkan rata-rata satu lapangan kerja di bidang industri

membutuhkan investasi yang berkisar antara satu samapi dua juta rupiah, namun

jika kita melaksanakan secara paksa pemindahan teknologi secara besar-besaran,

7

Page 8: Peran teknologi dan pembangunan

berarti akan menambah ketergantungan atas penyediaan teknologi dari luar,

mengadakan distorsi-distorsi pada konsumsi untuk barang konsumsi berkualitas

tinggi yang berarti mengurangi tabungan dan mengarah ke realokasi sumber-sumber

kekayaan lepas dari barang-barang kebutuhan pokok.

Oleh karena itu, maka kita perlu menerapkan teknologi yang benar-benar

dapat memecahkan masalah yang ada tanpa menimbulkan masalah lain yang

mungkin tambah rumit. Alasan-alasan yang mendukung diterapkan teknologi tepat di

negara-negara berkembang adalah :

1. Teknologi tepat (sederhana) lebih mudah dipahami, atau dipraktekkan oleh

masyarakat yang masih berada dalam tingkat kebudayaan teknologi yang rendah.

2. Peralatannya lebih murah dan memberikan kemungkinan skala produksi lebih

rendah.

3. Peralatan tua atau peralatan bekas yang mencakup teknologi lebih sederhana,

kini dengan mudah dapat diperoleh dari negara-negara industri dengan harga murah.

4. Teknologi menengah yang bersifat padat karya membuka kesempatan kerja

yang lebih luas.

5. Dari segi kemasyarakatan, teknologi menengah tidak bersifat destruktif, oleh

karena itu kepincangan sosial dapat dihindarkan atau diminimumkan.

Teknologi tepat merupakan alternatif terbaik untuk negara berkembang

karena pilihan yang sebenarnya dilakukan adalah berdasarkan basis produksi,

tersedianya tenaga kerja, luasnya pasaran serta pertimbangan-pertimbangan sosial

ekonomi lainnya. Untuk mendukung implementasi strategi baru maka kebijakan

akumulasi modal manusia menjadi tumpuan utama, karena dengan jalan inilah

penguasaan dan pengembangan teknologi dapat dicapai Implikasinya untuk

permintaan tenaga kerja professional adalah kurangnya tenaga insinyur, teknisi

menengah dan rendah baik secara kuantitas maupun kualitas.

Dewasa ini perkembangan industri di Indonesia yang cukup pesat sebagian

besar masih bersifat padat modal. Sumbangan modal terhadap pendapatan nasional

diperkirakan mencapai sekitar 75% sedangkan sumbangan tenaga kerja di bawah

20%. Ini menunjukkan produktivitas tenaga kerja yang rendah. Sumbangan di luar

modal dan tenaga kerja atau apa yang dikenal sebagai Produktivitas Total Faktor

Produksi (Total Factor Productivity) masih sangat rendah atau bahkan tidak berarti.

Keadaan ini menunjukkan masih lemahnya kemampuan modal manusia dan

8

Page 9: Peran teknologi dan pembangunan

teknologi yang menyatu dalam keterampilan pekerja, karena itu peningkatan

produksi masih sangat bergantung pada modal fisik.

Jadi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan

dalam jangka panjang kuncinya adalah meningkatkan produktivitas kapasitas

terpasang. Akumulasi modal manusia inilah yang akan menentukan kemampuan

untuk menguasai dan mengembangkan teknologi. Kemampuan teknologi

sebenarnya menyatu (embodied) dalam diri manusia bukan mesin.

Pengembangan industri ditekankan pada industri-industri yang mempunyai

nilai tambah tinggi yang digolongkan sebagai industri prioritas. Pengembangan

industri prioritas ini memerlukan campur tangan pemerintah, tentunya sedapat

mungkin melibatkan keikut-sertaan swasta Namun karena besarnya investasi dan

risiko maka perusahaan swasta tidak dapat melakukan sepenuhnya sehingga

peranan pemerintah menjadi dominant .industri prioritas tersebut antara lain adalah

logam dasar, permesinan, elektronika (bukan sekedar perakitan), rancangan bangun,

dan industri transportasi komersial (seperti pesawat terbang, kapal, kereta api, dan

kendaraan niaga). Industri prioritas ini dipilih dengan harapan dapat memperbesar

akumulasi modal manusia karena tuntutan pada kualitas pekerja yang tinggi dalam

rekayasa (engineering), menggerakkan perekonomian dalam jangka panjang, dan

memperkuat atau memperdalam struktur industri. Campur tangan pemerintah

sifatnya hanya sementara, dan pada akhirnya industri-industri tersebut harus mampu

bersaing di pasar internasional.

Industri lainnya terutama yang mempunyai keunggulan komparatif sebaiknya

dideregulasi dengan membiarkan mekanisme pasar dan perusahaan swasta lebih

berperan, karena industri jenis itu lebih baik untuk berkembang sendiri. Industri

berdasarkan sumber daya alam (resource based) seperti kimia, kertas, kayu lapis,

berbagai jenis agroindustri, dan industri yang mengandalkan buruh murah seperti

tekstil, sepatu, dan garmen sepantasnya dibebaskan untuk dikembangkan oleh pihak

swasta. Dukungan pemerintah adalah pada peningkatan kualitas modal manusia,

R&D, dan infrastruktur fisik.

Pengembangan teknologi melalui R&D perlu mendapatkan dukungan

langsung pemerintah yang lebih besar dan semakin didorong pelaksanaannya di

tingkat perusahaan dengan berbagai insentif. Teknologi-teknologi yang diprioritaskan

pengembangannya harus dapat mendukung perkembangan tidak saja industri lain

9

Page 10: Peran teknologi dan pembangunan

yang dikelola oleh swasta. Teknologi prioritas lainnya adalah bioteknologi, teknologi

bahan (materials technology), teknologi elektronika dan informasi, dan teknk Kunci

dalam mengembangkan kekompetitifan sektor industri nasional.

5. Kendala Pelembagaan IPTEK (Kasus di Pedesaan)

Di Indonesia teknologi memang sudah sejak beberapa dekade terakhir

merambah kawasan pedesaan, di antaranya bahkan ada teknologi yang canggih,

seperti teknologi komunikasi satelit. Namun pemasukan teknologi ke dalam

kehidupan desa tidak dirancang menurut sistem yang benar, dan ada yang datang

bersama dengan penggusuran kehidupan desa, seperti jalan tol, pabrik, hotel, dan

sebagainya. Masuknya teknologi seperti ini tanpa perencanaan yang benar,

sehingga mempunyai penafsiran yang kabur (biased perception) dalam masyarakat

desa tentang hakekat teknologi. Apalagi jika datangnya menimbulkan sikap dengki.

Penafsiran yang kabur dan sikap dengki menambah berat kendala pelembagaan

IPTEK pada kehidupan desa.

Ditengarai kesalahan penyaluran teknologi ke masyarakat desa disebabkan

oleh karena lebih mendorong pola hidup konsumtif daripada produktif dan teknologi

produksi baru dimasukkan ke dalam sistem produksi pertanian yang telah mapan

tanpa penyesuaian. Sebagai contoh pelistrikan desa, pelistrikan desa berciri

konsumtif karena mendahulukan penerapan rumah, kantor dan jalan daripada untuk

menumbuhkan dan mengembangkan kegiatan produktif. Sepeda motor yang

meningkatkan mobilitas penduduk desa secara pesat lebih banyak menumbuhkan

pola hidup konsumtif daripada mendorong meningkatkan produksi dan melancarkan

pemasaran hasil produksi. Paket siaran TV yang padat hiburan dan iklan barang

konsumsi masuk ke desa lewat teknologi komunikasi canggih. Masyarakat desa

setiap hari disuguhi gambaran kemewahan dan kemudahan hidup tanpa diimbangi

suguhan gambaran kesanggupan IPTEK meningkatkan pendapatan dengan usaha

yang berkelanjutan.

Teknologi yang tidak berwawasan ekosistem desa yang dimasukkan secara

paksa, tidak dapat terserap ke dalam pola hidup masyarakat desa, akhirnya

teknologi itu hanya sebagai tempelan hiasan. Teknologi tersebut berjalan selama

masih ada perangsang dalam rangka proyek atau program pembangunan nasional.

Teknologi itu tidak terlanjutkan dengan daya sendiri karena menyalahi asasnya

10

Page 11: Peran teknologi dan pembangunan

sendiri. Teknologi yang diterapkan secara paksa atau yang tidak berwawasan

lingkungan atau yang datang bersama dengan pengacauan kehidupan desa, bersifat

kontra produktif untuk pelembagaan IPTEK pada kehidupan desa. Kalau keadaan ini

berlanjut, masyarakat desa akan cenderung mencurigai dan menjauhi teknologi

produktif semacam itu dan memilih mencari kepuasan dari teknologi konsumtif.

Untuk menumbuhkan sikap menghargai teknologi dan menerima kehadirannya,

khususnya teknologi produktif, maka lima cara perlu ditempuh bersama-sama, yaitu :

1. Membetulkan sistem penyaluran teknologi ke masyarakat pedesaan dengan

mendahulukan teknologi produktif.

2. Mengembalikan teknologi pada asasnya sebagai jembatan antara keadaan ekologi

dan sistem ekonomi masyarakat bersangkutan, dalam hal ini masyarakat pedesaan.

3. Menghindarkan pameran teknologi sebagai alat kesewenang-wenangan atas

masyarakat pedesaraan.

4. Membimbing masyarakat desa menjadi suatu masyarakat yang mandiri dalam arti

kita tahu hal yang terbaik untuk diri mereka, percaya diri akan kemampuan dan

kesanggupan mereka, dan meyakini bahwa sumber daya yang dikaruniakan kepada

mereka adalah asset yang dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya.

5. Menumbuhkan sikap menghargai pengetahuan empiris dan teknologi tradisional

mereka sendiri dalam masyarakat pedesaan sebagai pangkal tolak setiap kemajuan

dan pembaruan IPTEK di lingkungan hidup mereka.

Tiga cara pertama merupakan upaya terhadap faktor-faktor luar, sedang dua

cara terakhir merupakan upaya terhadap faktor-faktor internal. Untuk menjalankan

upaya-upaya tadi perlu pengenalan secara baik watak, perilaku, keinginan dan

kebutuhan masyarakat desa bersangkutan yang terbentuk oleh interaksi mereka

dalam waktu yang lama di lingkungan mereka sendiri di mana mereka hidup dan

berkarya. Dengan pengenalan ini akan diperoleh pemahaman tentang pengetahuan

empiris dan teknologi tradisional mereka yang terbangun oleh sistem penelitian dan

pembangunan informal mereka yang telah bekerja selama ratusan bahkan

barangkali ribuan tahun. Dalam hal pertanian, kekhususan berkenan dengan

lingkungan merupakan suatu ciri yang sangat mencolok (Ghildyal, 1984). Maka

teknologi produksi pertanian tidak dapat dibuat paket yang harus berlaku di mana-

mana, sehingga dalam pencetakan sawah tidak boleh dilakukan di mana saja.

11

Page 12: Peran teknologi dan pembangunan

6. Pemindahan, Penyebaran dan Pemilihan Teknologi

Tiga hal yang berkaitan dengan teknologi adalah pemindahan, penyebaran,

dan pemilihan teknologi dijelaskan sebagai berikut :

1. Pemindahan teknologi

Pemindahan teknologi menyangkut Kegiatan yang sengaja direncanakan dan

mempunyai tujuan untuk memindahkan teknologi dari negara yang satu ke negara

yang lain, atau dari satu pemanfaatan ke pemanfaatan yang lain. Cara pemindahan

teknologi dapat melalui berbagai saluran yang paling penting adalah melalui

pemerintah, badan internasional, perusahaan, perorangan, dan universitas.

Ada dua sifat pemindahan (transfer) teknologi, yaitu transfer horisontal dan

transfer vertikal.

a. Transfer horisontal

Yang dimaksud dengan transfer horisontal adalah teknologi yang sudah ada

diterapkan dalam sektor produksi yang bersangkutan. Perpindahan itu terjadi dengan

perantaraan penggunaan unsur fisik, mesin, peralatan, perlengkapan, komponen,

blue prints, manual, serta unsur informasi, proses, perumusan, pengetahuan, cara

produksi, cara pemasaran, dan cara pengolahan.

Perpindahan jenis tersebut merupakan pola umum di negara berkembang,

yang berarti bahwa penerimaan teknologi pada proses awalnya tidak dapat

meningkatkan derajat teknologi. Dengan demikian, proses berikutnya akan

mencakup unsur baru atau inovasi, yang meliputi perpindahan secara vertikal.

Contohnya adalah pembelian lisensi terhadap teknologi. Cara itu dilakukan oleh

negara Jepang pada saat permulaan menjadi negara industri. Dengan cara itu

Jepang kemudian melakukan pengembangan sendiri dan penerapan inovasi

produktif dalam peniruan teknologi yang dibelinya, sehingga akhirnya berhasil

menemukan industri.

b. Transfer vertikal

Dalam hal ini teknologi yang sudah ada yang diproses melalui penelitian

dasar, penelitian terapan, dan pengembangan menjadi suatu teknologi baru atau

teknologi yang disesuaikan. Penelitian dan pengembangan (research and

development) memegang peranan penting sekali. Proses tersebut mengandung

unsur dinamis yang dikenal dengan istilah inovasi.

12

Page 13: Peran teknologi dan pembangunan

Perpindahan secara vertikal merupakan gejala yang umum di negara industri

yang sering dijumpai di sektor industri yang padat ilmu dan padat modal Contoh

pemindahan vertikal adalah pada saat negara Amerika Serikat menemukan

penemuan dari hasil proyek NASA (National Aeronautic and Space Administration)

untuk kepentingan masyarakat luas.

2. Penyebaran Teknologi

Hasil pemindahan teknologi, baik yang bersifat horisontal maupun vertikal, dapat

dikaitkan dan diintegrasikan ke dalam proses yang berlangsung dalam masyarakat

pada saat pemindahan ataupun penemuan teknologi tersebut.

3. Pemilihan Teknologi

Merupakan Kegiatan secara menyeluruh suatu negara memilih teknologi yang

akan diterima, diserap, dicetuskan, atau dikembangkan agar tepat dan serasi dengan

tujuan pembangunan. Kemampuan negara berubah dari proses yang sedang

berlangsung di dalam masyarakat.

7. Proses Transfer Teknologi

Transfer teknologi dapat dilakukan menurut beberapa cara berikut :

1. Package Transfer

Package transfer adalah transfer teknologi melalui penanaman modal asing

(direct foreign investment) atau joint-venture langsung. Cara tersebut dibedakan lagi

menjadi transfer internal dan transfer eksternal.

Transfer internal adalah transfer yang terjadi melalui pemindahan pengetahuan

dari investor asing kepada pekerja lokal, baik melalui observasi pelatihan maupun

melalui cara mengerjakannya secara langsung. Di dalam bentuk joint venture

biasanya transfer tersebut berlangsung lebih efektif dalam hal pengetahuan

kepemimpinan dan penanganan alat dan mesin yang bersangkutan. Cara itu hanya

dapat betul-betul efektif apabila memang kesempatan untuk itu ada. Hal itu juga

tergantung pada negosiasi sebelumnya, terms of reference, dan pelaksanaan terms

of reference secara konsekuen.

Transfer eksternal, terjadi apabila pekerja lokal atau tenaga manajemen lokal

suatu perusahaan joint venture pergi ke perusahaan lain yang sejenis untuk

mengikuti pelatihan atau untuk mengetahui metode terbaru.

2. Unpackage Channel Transfer

13

Page 14: Peran teknologi dan pembangunan

Unpackage channel transfer adalah cara transfer teknologi yang lebih

sederhana. Biasanya dilakukan melalui buku, pameran dagang dan industri, seminar

internasional, atau melalui penempatan ahli yang bersifat sementara. Hal itu

dimaksudkan untuk membantu perusahaan dalam rangka pemasangan dan

pengawasan mesin dengan after sales service-nya. Dalam pengertian tersebut

termasuk pula pengiriman ahli ke luar negeri. Demikian pula transfer melalui

licensing agreement atau patent agreement.

Selain kedua cara tersebut di atas, transfer teknologi juga dapat dilakukan

melalui :

1. Pemberian Lisensi dan Hak

Pemberian lisensi dan hak merupakan sistem pengalihan teknologi yang sangat

terperinci dan cermat, yang meliputi peralatan dan petunjuk manajemen yang

melibatkan perusahaan ke dalam kegiatan lengkap secara menyeluruh, mulai dari

survey pasar, disain produk, produk campuran, rencana produksi, lay out pabrik,

pengujian mutu, prosedur dan proses pembuatan, pengawasan keuangan dan

seluruh ragam produksi.

2. Subkontrak

Hubungan antara perusahaan besar dan para subkontraktor dapat erat sekali,

hampir seperti perusahaan induk dan perusahaan anak.

Langkah-langkah untuk mencapai hal itu adalah :

a. membangun kesadaran perusahaan subkontraktor,

b. mengarahkan spesialisasi, dan

c. mendirikan pabrik.

3. Memasok peralatan dan bahan baku

Pengalihan teknologi dapat pula dilakukan dengan memasok peralatan dan

bahan baku kepada negara penerima. Selanjutnya, negara penerima

mengembangkan teknik prosesnya sendiri.

Dari efisiensi waktu, sumber, dan dana, teknik trial and error kurang efektif dan

efisien untuk diterapkan. Oleh karena itu, pertimbangan serta analisis pada

kemampuan serta kebutuhan penerima perlu diperhatikan, yakni dengan

memodifikasi paket yang diajukan agar sesuai dengan penerima.

Sehubungan dengan itu produk dapat dikategorikan menjadi empat bagian, yaitu

:

14

Page 15: Peran teknologi dan pembangunan

a. produk berteknologi tinggi,

b. produk yang dibuat secara cepat,

c. produk yang dibuat di EPZ (export processing zone), dan

d. produk yang dibuat dengan teknologi rendah.

15

Page 16: Peran teknologi dan pembangunan

8

Latihan Soal

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silahkan

Anda mengerjakan latihan berikut ini.

1. Jelaskan sifat-sifat teknologi menurut Prof. Sumitro Djojohadikusumo!

2. Jelaskan cara-cara yang ditempuh untuk menumbuhkan sikap menghargai dan

menerima teknologi, khususnya teknologi produktif.

3. Jelaskan dua sifat pemindahan (transfer) teknologi!

16