peran pendidikan panti asuhan dalam … · teori pendidikan pembebasan yang dikemukakan oleh paulo...

48
i PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK (Studi kasus: Panti Asuhan Aisyiyah Semarang) SKRIPSI Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Oleh: Dwita Ratih Natasha 3401412119 JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

i

PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHANDALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK

(Studi kasus: Panti Asuhan Aisyiyah Semarang)

SKRIPSIUntuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Sosiologi dan Antropologi

Oleh:

Dwita Ratih Natasha 3401412119

JURUSAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Page 2: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

ii

Page 3: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

iii

Page 4: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

iv

Page 5: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

� If A equals success, then the formula is: A=X+Y+Z. X is work. Y is play. Z is

keep your mouth shut. (Albert Einstein)

� Apa yang membuatku terus berjuang adalah tujuan. (Muhammad Ali)

PERSEMBAHAN

� Orang tua tercinta, Ayah Joko Panatas S.H, M.Hum (Alm.) dan Ibu Nurma

Harniati SH, terima kasih atas kasih sayang, doa dan pengorbanan yang telah

diberikan.

� Saudara perempuan tersayang, Shinta Natasia Am.Keb dan Nadine Aulia

Panatas yang telah memberikan motivasi serta dukungan.

� Sahabat yang selalu menemani : Arif Widianto, Ngesti Noviardy, Intan Tri

Hastaningtyas, Nina Eka Putriyani, Anisa Aprilany, Cicka Abna Firdaussy,

Laela Dwi Hapsari, Vicci Khairunissa, Hanna Eka Rosita, Fafa Junita, Yogi

Amiruddin Zakaria terimakasih atas segala bantuan dan semangat yang telah

diberikan.

� Storehead Guffy Group MP Dimas Unggul terima kasih atas waktu yang

diberikan untuk saya melakukan bimbingan skripsi.

� Teman-teman satu angkatan Sosiologi dan Antropologi 2012.

� Seluruh dosen Sosiologi dan Antropologi, FIS, UNNES.

� Almamater tercinta UNNES.

Page 6: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

vi

PRAKATAPuji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Pendidikan Panti

Asuhan dalam Mengembangkan Kemandirian Anak (Studi kasus: Panti Asuhan

Aisyiyah Semarang) ”yang disusun untuk melengkapi syarat-syarat penyelesaian

studi Strata 1 pada Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu, baik dalam pelaksanaan penelitian maupun penulisan

skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1) Prof.Dr. Fathur Rokhman M. Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi strata 1

di Universitas Negeri Semarang.

2) Drs. Moh. Solehatul Mustofa, MA, Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang telah

memberikan ijin observasi dan memberikan kelancaran dalam administrasi

sekaligus sebagai pembimbing II yang senantiasa sabar dalam memberikan

arahan.

3) Kuncoro Bayu Prasetyo, S.Ant, M.A, Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi

yang telah memberikan kesempatan penulis menyelesaikan skripsi di waktu yang

tepat.

Page 7: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

vii

4) Nurul Fatimah, S.Pd, M.Si sebagai pembimbing I yang telah senantiasa sabar

memberikan bimbingan dan arahan serta selalu memberikan motivasi.

5) Drs. Adang Syamsudin Sulaha M.Si sebagai dosen penguji skripsi yang

senantiasa meluangkan waktu dan memberikan koreksi pada skripsi saya.

6) Dra. Hari Mastutik, Kepala Panti Asuhan Aisyiyah Semarang yang telah

memberi izin proses penelitian.

7) Dra. Hj. Noor Laila, HM. Jazuli, Ustadzah Eni yang telah membantu dan

mendukung proses penelitian di Panti Asuhan Aisyiyah Semarang.

8) Anak asuh Panti Asuhan Aisyiyah Semarangyang telah membantu dan

mendukung proses penelitian di panti asuhan.

9) Dan semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan semangat

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, Juni 2016

Dwita Ratih Natasha NIM. 3401412119

Page 8: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

viii

SARI

Natasha, Dwita Ratih. 2016. Peran Pendidikan Panti Asuhan Aisyiyah Dalam Mengembangkan Kemandirian Anak. Skripsi. Jurusan Sosiologi dan Antropologi.

Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Nurul Fatimah,

S.Pd, M,Si dan Drs. Moh. Solehatul Mustofa, MA.

Kata Kunci : Kemandirian, Pendidikan, Peran

Maraknya fenomena masalah sosial banyak ditemui pengamen usia anak dan

remaja yang diduga mengalami putus sekolah mendorong pemerintah untuk

menangani secara serius, agar golongan miskin tersebut mendapat kesempatan yang

sama terutama di bidang pendidikan salah satunya melalui lembaga sosial Panti

Asuhan. Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan peran pendidikan di panti

asuhan dalam mengembangkan kemandirian anak dan 2) mendeskripsikan faktor

pendukung dan penghambat dalam melaksanakan pendidikan di panti asuhan.

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Panti

Asuhan Aisyiyah Semarang. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan

utama dan informan pendukung. Informan utama adalah pengasuh panti asuhan,

sedangkan informan pendukung adalah anak asuh. Teknik pengumpulan data

penelitian dengan menggunakan teknik observasi,wawancara dan dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan meliputi: pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Keabsahan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data. Penelitian ini menggunakan

teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

1) Peran Panti Asuhan Aisyiyah Semarang dalam membentuk kemandirian anak asuh

melalui pendidikan informal berupa pendidikan keterampilan dan pendidikan

kegamaan. 2) Pendidikan keterampilan yang meliputi menjahit, kerajinan tangan,

public speaking dan keterampilan individu berperan untuk melatih anak menjadi

aktif, kreatif, percaya diri, berani daa bertanggung jawab, 3) bentuk pendidikan

kegamaan berupa pembinaan shalat fardu berjama’ah dan pengajian yang meliputi

ceramah mengenai kajian islam yang berperan sebagai kontrol diri anak asuh.

Faktor pendukung dalam pembentukan kemandirian anak asuh antara lain

adanya anak asuh, adanya wali, pengasuh, dukungan masyarakat, sarana yang

menunjang, tersedianya dana yang memadai. Faktor penghambatnya adalah

lingkungan luar dan sekolah. Peran pendidikan yang diterapkan oleh panti asuhan

Aisyiyah Semarang sesuai dengan teori Pendidikan Pembebasan oleh Paulo Freire.

Saran 1) bagi pihak panti asuhan agar lebih memotivasi anak asuh untuk

melaksanakan tata tertib panti asuhan 2) menjadwal ulang pendidikan keterampilan

agar anak asuh belajar kembali dan mempunyai skill lebih banyak lagi sebagai bekal

untuk hidup di dalam masyarakat.

Page 9: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

ix

DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii

PERNYATAAN ..................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

PRAKATA ............................................................................................................. vi

SARI .................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR BAGAN................................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………….….1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………....6

C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….6

D. Manfaat Penelitian……………………………………………………...7

E. Batasan Istilah…………………………………………………………..7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Deskripsi Teoritis……………………………………………………..11

B. Konsep dan Kajian Empirik/Penelitian yang Relevan………..………20

Page 10: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

x

C. Kerangka Berpikir……………………………………………………. .... 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Latar Penelitian ......................................................................................... 28

B. Fokus Penelitian ........................................................................................ 29

C. Jenis Data dan Sumber Data Penelitian..................................................... 29

D. Subjek/ Informan Penelitian ...................................................................... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 32

F. Teknik Validitas Data................................................................................ 36

G. Teknik Analisis Data……………………………………………………..38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Panti Asuhan Aisyiyah Semarang ................................. 43

a. Letak Panti Asuhan Aisyiyah Semarang……………………………43

b. Sejarah Panti Asuhan Aisyiyah Semarang…………………………..43

c. Visi dan Misi…………………………………………………………44

d. Tujuan………………………………………………………………..45

e. Pengurus Panti Asuhan………………………………………………47

f. Tata Tertib……………………………………………………………48

g. Sumber Dana…………………………………………………………51

h. Fasilitas………………………………………………………………52

i. Persyaratan Penerimaan Anak Asuh…………………………………53

B. Peran Pendidikan Panti Asuhan dalam Mengembangkan Kemandirian

Anak……………………………………………………………………..55

Page 11: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

xi

1) Pendidikan Keterampilan……………………………………………62

a) Keterampilan menjahit…………………………………………...63

b) Keterampilan Kerajinan Tangan…………………………………64

c) Public Speaking………………………………………………….68

d) Keterampilan Individu…………………………………………..70

2) Pendidikan Keagamaan……………………………………………...74

a) Shalat…………………………………………………………….75

b) Pengajian…………………………………………………… ..…78

C. Kendala yang dihadapi dalam menyelenggarakan Pendidikan……….. 83

BAB V PENUTUP

A. Simpulan………………………………………………………………..91

B. Saran……………………………………………………………………92

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….94

LAMPIRAN……………………………………………………………………96

Page 12: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Daftar Informan Utama………………………………………………...31

Tabel 2:Daftar Informan Pendukung.................................................................... 31

Page 13: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Ruang perpustakaan sebelum direnovasi ..................................... 50

Gambar 2 : Ruang perpustakaan setelah direnovasi ....................................... 51

Gambar 3 : Anak asuh mengikuti kegiatan pendidikan keterampilan kerajinan

tangan .......................................................................................... 66

Gambar 4 : Hasil kerajinan anak asuh berupa bross ....................................... 67

Gambar 5 : Keikutsertaan anak asuh dalam pameran kerajinan tangan di

Taman KB Semarang….………….……………………………...67

Gambar 6 : Anak asuh memenangkan juara kerajinan tangan ........................ 68

Gambar 7 : Anak asuh memberikan kultum setelah shalat subuh .................. 70

Gambar 8 : Anak asuh melakukan shalat magrib berjamaah di musholla ...... 76

Gambar 9 : Bapak Jazuli memberikan ceramah .............................................. 80

Page 14: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 : Kerangka Berfikir ........................................................................ 27

Bagan 2 : Langkah-langkah Analisis Data ................................................... 42

Page 15: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Instrumen Penelitian................................................................. 93

Lampiran II : Profil Panti Asuhan Aisyiyah Semarang ................................ 106

Lampiran III : Struktur organisasi Panti Asuhan Aisyiyah Semarang ........... 108

Lampiran IV : Daftar anak asuh ..................................................................... 110

Lampiran V : Jadwal kegiatan anak asuh………………………….………..112

Page 16: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemandirian merupakan salah satu aspek yang mempunyai pengaruh yang

besar di masa depan anak. Sifat kemandirian apabila tidak direspons secara tepat

dapat menimbulkan dampak yang merugikan bagi perkembangan psikologis anak.

Karena pada saat itu anak sedang mencari jadi diri mereka. Maka orang tua harus

memberikan bimbingan dan arahan kepada anak untuk mempersiapkan anak

mengarungi kehidupan di masa mendatang.

Keluarga adalah agen pembimbing pertama dan utama. Melalui keluarga

anak pertama kali memperoleh dasar-dasar pendidikan untuk menanamkan

kemandirian dalam dirinya yang penting bagi perkembangan pribadi maupun

psikologis anak. Ada beberapa anak yang dihadapkan pada pilihan yang sulit

bahwa anak harus berpisah dari keluarga karena alasan tertentu, misalnya orang

tua telah meninggal dunia dan menjadi anak yatim piatu, anak yang berasal dari

keluarga kurang mampu dan terlantar sehingga kebutuhan pendidikan tidak

terpenuhi secara wajar.

Panti Asuhan merupakan suatu lembaga sosial yang mengasuh anak-anak

yang berlatar belakang kurang sempurna dari segi kekeluargaan seperti anak

yatim, anak piatu dan anak yatim piatu serta anak fakir miskin. Panti asuhan

didirikan untuk membina dan mendidik serta memelihara anak-anak agar

Page 17: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

2

mendapat kehidupan yang layak baik dari segi ekonomi, sosial, dan pendidikan

demi masa depan mereka.

Panti asuhan merupakan salah satu lembaga perlindungan anak yang

berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak anak. Pada

umumnya, panti asuhan di kota-kota besar mencoba berusaha mengatasi

permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi pada anak dimana panti asuhan

tersebut menampung anak-anak yang mengalami berbagai permasalahan.

Panti Asuhan Aisyiyah Semarang berdiri sebagai wadah untuk pemenuhan

pendidikan formal dan informal bagi anak-anak yang tidak mempunyai ayah

(yatim), tidak mempunyai ibu (piatu), tidak mempunyai ayah dan ibu (yatim

piatu), anak yang terlantar, anak dari keluarga retak dan berada dibawah garis

kemiskinan ditampung dalam panti asuhan tersebut. Sebagai keluarga pengganti

bagi anak asuh, panti asuhan memberikan pelayanan yang terbaik kepada mereka

dan menggantikan peranan keluarga bagi anak asuhnya. Panti Asuhan

memberikan pelayanan pendidikan yang diharapkan agar kelak mereka mampu

hidup layak dan hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat dan menggantungkan

diri kepada orang lain setelah keluar dari panti asuhan nantinya.

Panti asuhan juga memiliki tujuan untuk mendidik anak asuh agar menjadi

pribadi yang memiliki pengetahuan yang luas sehingga mampu belajar untuk

menjadi individu yang mampu hidup layak, tertib, disiplin, serta mematuhi segala

norma atau kaidah yang berlaku di dalam masyarakat, sehingga dapat

melaksanakan fungsi sosialnya dengan wajar di tengah-tengah masyarakat.

Page 18: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

3

Bentuk pemberian pendidikan dapat berupa pendidikan formal dan pendidikan in

formal. Dalam pemberian pendidikan di panti asuhan untuk anak asuh diharapkan

dapat mengentaskan kebodohan serta meningkatkan ilmu dan pengetahuan

mereka.

Pendidikan merupakan salah satu prioritas program pembangunan di

Indonesia dalam menciptakan suatu sumber daya manusia yang berkualitas.

Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting untuk menciptakan masyarakat

yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Ki Hajar Dewantara mendefinisikan

Pendidikan adalah tuntutan bagi pertumbuhan anak-anak (Suwarno, 2006:21).

Pendidikan sebagai cara untuk mengembangkan segala potensi yang ada pada diri

anak, dengan menuntut segala kekuatan kodrat yang melekat pada diri anak,

sehingga mereka sebagai manusia sekaligus sebagai anggota masyarakat dapat

mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Undang-undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (1) menjelaskan, bahwa setiap

warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pada hakikatnya pendidikan

merupakan hak setiap warga negara untuk menikmatinya sebagai usaha sadar

dalam mengembangkan kemampuan, serta potensinya. Pendidikan dipandang

sebagai suatu yang hal penting dalam kehidupan bangsa, maka dari itu di

keluarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tentang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Menurut Sjafri juga sesuai dengan kandungan amanat Undang-undang

Dasar 1945, tanggung jawab pemerintah adalah mengikis kemiskinan dan

meningkatkan kesejahteraan rakyat. Keadaan keterbelakangan ekonomi membuat

Page 19: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

4

masyarakat memilih kondisi yang memprihatinkan, walaupun ada sebagian dari

mereka yang mampu untuk tetap menghidupi anggota keluarga, tetapi tidak

sedikit dari mereka yang tidak berhasil karena berbagai alasan, salah satunya

adalah alasan ekonomi. Dampaknya kehidupan keluarga terutama anak-anak

menjadi tidak terurus, khususnya dalam hal pendidikan (Sjafri, 2006)

Bahkan fenomena masalah sosial sekarang ini banyak ditemui pengamen

usia anak dan remaja. Mereka diduga para remaja yang mengalami putus sekolah.

Banyaknya anak putus sekolah adalah suatu hal yang biasa terjadi di negara

berkembang. Indonesia sebagai negara berkembang juga menghadapi

permasalahan serius mengenai anak putus sekolah. Anak-anak di daerah

tertinggal, anak-anak pekerja, anak-anak jalanan dan anak dari keluarga kurang

mampu yang merupakan sedikit contoh penyebab anak putus sekolah. Merupakan

kenyataan sosial dan masalah sosial bahwa di dalam masyarakat masih banyak

anak yang belum menikmati hak-hak asasinya secara wajar baik yang menyangkut

perawatan kesehatan, pembinaan jasmani dan rohani, pendidikan dan lain-lain

sehingga kesejahteraan anak kurang terjamin, misalnya: anak yatim piatu, anak

tidak mampu dan anak terlantar. Dengan demikian wajar apabila pemerintah

berusaha bekerja keras dalam menanggulangi persoalan tersebut. Kondisi

kemiskinan dengan berbagai implikasi merupakan bentuk masalah sosial yang

keberadaannya menuntut siasat untuk memerangi secara langsung kemiskinan ini

umumnya sekarang sudah mulai dicoba. Kaum miskin yang rata-rata kurang

pendidikannya itu sehingga mendorong pemerintah untuk menangani secara

Page 20: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

5

serius, agar golongan miskin tersebut mendapat kesempatan yang sama terutama

di bidang pendidikan.

Masalah sosial mengenai anak terlantar itu dapat terjadi di semua daerah,

baik di kota besar maupun kota kecil. Demikian pula dengan kota Semarang,

masih banyak ditemukan anak-anak kurang beruntung seperti yatim-piatu, anak

kurang mampu dan anak terlantar lainnya. Oleh karena itu Dinas Sosial bekerja

sama dengan berbagai pihak, baik individu maupun kelompok, ataupun yayasan

swasta yang berkenan membantu jalannya tugas negara yang belum sepenuhnya

bisa terpenuhi dari pemerintah daerah Semarang.

Panti asuhan Aisyiyah Semarang merupakan salah satu panti swasta yang

juga bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mengentaskan kebodohan dan

memberikan kebutuhan pokok lainnya kepada anak-anak kurang beruntung agar

mendapatkan hak-haknya secara baik. Panti asuhan Aisyiyah juga bersedia

memberikan kebijaksanaan penanganan yang diarahkan pada upaya pemberian

pelayanan kesejahteraan sosial dengan melaksanakan penyantunan dan

pengentasan bagi para anak yang terlantar yang berupa pemberian pelayanan fisik,

mental dan sosial pada anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang lebih

luas, tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadiannya serta dapat mandiri

dan tanggung jawab atas diri sendiri. Dengan kebijaksanaan ini diharapkan

mereka sebagai bagian generasi penerus cita-cita bangsa, dan sebagai insan

manusia akan mampu turut serta aktif di dalam bidang pembangunan nasional.

Kebijaksanaan tersebut ditempuh melalui pendekatan dengan sistem panti dan

luar panti, seperti yang dilakukan oleh Panti Asuhan Aisyiyah di Semarang.

Page 21: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

6

Berdasarkan permasalahan dan uraian di atas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul Peran

Panti Asuhan dalam Mengembangkan Kemandirian Anak (Studi kasus: Panti

Asuhan Aisyiyah Semarang)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan seperti yang telah disebutkan oleh

punulis, permasalahan utama dalam penelitian ini adalah mengenai peran panti

asuhan Aisyiyah dalam mengembangkan kemandirian anak, sehingga dapat di

rinci dalam rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peran panti asuhan dalam mengembangkan kemandirian

anak?

2. Bagaimana kendala yang dihadapi oleh pihak panti asuhan dalam

menyelenggarakan pendidikan?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam

mengenai peran panti asuhan Aisyiyah dalam mengembangkan kemandirian anak.

Dengan demikian, sub tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peran panti asuhan dalam mengembangkan kemandirian

anak

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh pihak panti asuhan dalam

menyelenggarakan pendidikan

Page 22: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

7

D. Manfaat Penelitian

a. Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman atau fererensi bagi

panti asuhan lain dalam menjalankan pengelolaan pendidikan guna

mengembangkan kemandirian anak asuh.

b. Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memajukan ilmu sosial dan pendidikan,

menambah informasi atau referensi serta memberikan kontribusi dalam

pengembangan ilmu khususnya di bidang pendidikan informal.

E. Batasan Istilah

a. Peran

Pengertian peran menurut Soekanto, yaitu peran merupakan aspek dinamis

kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai

dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. Dari hal di atas lebih

lanjut kita lihat pendapat lain tentang peran yang telah ditetapkan sebelumnya

disebut sebagai peranan normatif. Sebagai peran normatif dalam hubungannya

dengan tugas dan kewajiban dinas perhubungan dalam penegakan hukum

mempunyai arti penegakan hukum secara total enforcement, yaitu penegakan

hukum secara penuh.

Hakekatnya peran juga dapat dirumuskan sebagai suatu rangkaian perilaku

tertentu yang ditimbulkan oleh suatu jabatan tertentu. Kepribadian seseorang juga

mempengaruhi bagaimana peran itu harus dijalankan. Peran yang dimainkan

Page 23: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

8

hakekatnya tidak ada perbedaan, baik yang dimainkan/diperankan pimpinan

tingkat atas, menengah maupun bawah akan mempunyai peran yang sama.

b. Panti Asuhan

Panti sosial asuhan anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial

pada anak terlantar dengan melaksanakan penyantunan dan pengentasan anak

terlantar, memberikan pelayanan pengganti orang tua/wali anak dalam memenuhi

kebutuhan fisik, mental dan sosial kepada anak asuh sehingga memperoleh

kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi pengembangan kepribadiannya

sesuai dengan yang diharapkan sebagai bagian dari generasi penerus cita-cita

bangsa dan sebagai insan yang akan turut serta aktif dalam bidang pembangunan

nasiona (DepsosRI,2004:4).

Santoso (2005) memberikan pengertian sebuah panti asuhan sebagai suatu

lembaga yang sangat terkenal untuk membentuk perkembangan anak- anak yang

tidak memiliki keluarga ataupun yang tidak tinggal bersama dengan keluarga.

Anak-anak panti asuhan diasuh oleh pengasuh yang menggantikan peran orangtua

dalam mengasuh, menjaga dan memberikan bimbingan kepada anak agar anak

menjadi manusia dewasa yang berguna dan bertanggung jawab atas dirinya dan

terhadap masyarakat dikemudian hari.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep panti

asuhan merupakan salah satu lembaga perlindungan anak yang berfungsi

memberikan perlindungan terhadap hak anak-anak sebagai wakil orang tua dalam

memenuhi kebutuhan mental dan sosial pada anak asuh agar mereka memiliki

kesempatan untuk mengembangkan diri sampai mencapai tingkat kedewasaan

Page 24: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

9

yang matang serta mampu melaksanakan perannya sebagai individu dan warga

negara didalam kehidupan bermasyarakat.

c. Kemandirian

Kemandirian berarti hal atau keadaan seseorang yang dapat berdiri sendiri

tanpa bergantung pada orang lain. Kata kemandirian berasal dari kata dasar diri

yang mendapat awalan ke dan akhiran an yang kemudian membentuk suatu kata

keadaan atau kata benda (Bahara, 2008).

Kemandirian berasal dari kata dasar diri, maka pembahasan mengenai

kemandirian tidak dapat dilepaskan dari perkembangan diri itu sendiri. Diri adalah

inti dari kepribadian dan merupakan titik pusat yang menyelaraskan dan

mengkoordinasikan seluruh aspek kepribadian (Bahara, 2008). Kemandirian juga

dapat diartikan sebagaisuatu kondisi dimana seseorang tidak bergantung kepada

otoritas dan tidakmembutuhkan arahan secara penuh (Parker,2005).

Kemandirian mencakup pengertian dari berbagai istilah seperti Autonomy,

Independency dan Self Relience. Pada dasarnya kemandirian dapat

dimanifestasikan dalam bentuk sikap maupun perbuatan, sebab sebenarnya sikap

merupakan dasar dari terbentuknya suatu perbuatan (Masrun, 1986).

Menurut Yasin Setiyawan, kemandirian adalah keadaan seseorang yang

dapat menentukan diri sendiri dimana dapat dinyatakan dalam tindakan atau

perilaku seseorang yang dapat dinilai. Berangkat dari definisi tersebut, maka dapat

diambil pengertian kemandirian adalah keadaan seseorang yang dapat berdiri

sendiri, tumbuh dan berkembang karena disiplin dan komitmen sehingga dapat

Page 25: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

10

menentukan diri sendiri yang dinyatakan dalam tindakan dan perilaku yang dapat

dinilai.(Bahara, 2008)

Singkatnya, konsep kemandirian adalah perilaku yang menunjukkan

kedewasaan yang mampu mengembangkan diri, bertanggung jawab, tampil

sebagai totalitas pribadi yang mantap, menyadari apa yang dilakukan dan alasan

melakukannya serta mampu menunjukkan control diri terhadap perilakunya.

1) Pengembangan diri merupakan suatu usaha individu untuk memenuhi

kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan aktualisasi merupakan kebutuhan

puncak/ tertinggi diantara kebutuhan-kebutuhan manusia.

2) Bertanggung jawab adalah keadaan wajin menanggung segala sesuatu.

3) Pribadi yang mantap adalah bertindak sesuai dengan nilai dan norma sosial.

4) Kontrol diri adalah adalah sikap mengendalikan pikiran dan tindakan agar

tindakan sesuai dengan norma-norma sosial.

Page 26: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Deskripsi Teoritis

a. Pemikiran Paulo Freire (Pendidikan Pembebasan)

Menurut Freire, pendidikan dapat dirancang untuk percaya pada

kemampuan diri pribadi (self affirmation) yang pada akhirnya menghasilkan

kemerdekaan diri. Ia terkenal dengan gagasannya tentang pendidikan penyadaran

dan pendidikan dengan pengajuan masalah, sebuah gagasan yang berasal dari

kritikannya terhadap dampak yang ditimbulkan oleh pendidikan sekolah terhadap

masyarakat luas.

Menurut Freire, sebagian besar warga masyarakat masih bersikap masa

bodoh terhadap perkembangan lingkungannya. Kehidupan mereka masih dalam

keadaan tertekan oleh tingkat sosial-ekonomi yang rendah. Kehadiran para peserta

didik dan lulusan pendidikan sekolah di masyarakat menjadi faktor yang

menyebabkan makin timbulnya masyarakat yang tertekan ini. Dimana, seolah-

olah terjadi pola interaksi antara dua kelompok manusia di masyarakat, yaitu

kelompok penekan dan kelompok yang merasa tertekan.

Freire berasumsi, sepanjang dua kelompok tersebut masih tetap ada, maka

mereka tidak mungkin dapat berkembang secara demokratis, kreatif, dan dinamis.

Karena, kelompok penekan mungkin tidak akan mampu untuk meningkatkan

kehidupan masyarakat apabila sebagian besar warganya masih merasa tertekan.

Pihak penekan juga akan mengalami kesulitan dalam menyadarkan masyarakat

yang merasa tertekan untuk dapat mengenali masalah yang dihadapi, berpikir

Page 27: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

12

kritis, dan memecahkan masalah yang timbul dalam realitas kehidupan mereka.

Sebaliknya, pada kelompok yang merasa tertekan, seakan-akan telah terbiasa

berada dalam “penjara” kehidupan yang statis dan masa bodoh. Mereka tidak

mampu untuk mengenali dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Suasana

kehidupan masyarakat yang merasa tertekan, yang pada umumnya menderita

kemiskinan dan keterlantaran pendidikan, serta berada dalam “kebudayaan bisu”.

Dalam Sudjana (1991) konsep mengenai penyadaran atau conscientization

digunakan untuk membangkitkan kesadaran diri warga masyarakat terhadap

lingkungannya. Kesadaran ini ditumbuhkan melalui gerakan pendidikan

pembebasan. Dimana dalam gerakan pendidikan ini, warga masyarakat sebagai

peserta didik dipandang sebagai subjek yang aktif dan berpotensi, bukan sebuah

objek yang hanya sebagai penerima sesuatu secara pasif. Pendidikan pembebasan

dilakukan dengan menghindarkan semua faktor yang dapat menimbulkan adanya

perbedaan antara pihak penekan dengan pihak yang merasa tertekan.

b. Pendidikan Pembebasan

Beberapa konsep Freire mengenai pendidikan yang membebaskan dan

memanusiakan adalah, pendidikan ditujukan pada kaum tertindas dengan tidak

berupaya menempatkan kaum tertindas dan penindas pada dua kutub

berseberangan dimana, pendidikan bukan dilaksanakan atas kemurah-hatian palsu

kaum penindas untuk mempertahankan status quo melalui penciptaan dan

legitimasi kesenjangan. Pendidikan kaum tertindas lebih diarahkan pada

pembebasan perasaan/idealisme melalui persinggungannya dengan keadaan nyata

dan praksis. Penyadaran atas kemanusiaan secara utuh bukan diperoleh dari kaum

Page 28: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

13

penindas, melainkan dari diri sendiri. Dari sini sang subjek-didik membebaskan

dirinya, bukan untuk kemudian menjelma sebagai kaum penindas baru,

melainkan ikut membebaskan kaum penindas itu sendiri. Pendidikan ini bukan

bertujuan untuk membebaskan dan mencapai kesejajaran pembagian pengetahuan.

Dalam Sudjana (1991), Freire menegaskan bahawa pendidikan yang tidak

mampu membangkitkan diri pada peserta didik dan masyarakat adalah tidak

manusiawi dan karena itu, tidak usah diberi hak hidup. Lebih lanjut ia

menjelaskan bahwa pembangunan tidak akan terwujud melalui pendidikan yang

tidak membangkitkan kesadaran peserta didik dan masyarakat terhadap dunia dan

lingkungannya.

Melalui pendidikan pembebasan, penduduk yang tuna aksara telah dapat

diserahkan pada kesadaran baru tentang dirinya. Mereka dirangsang mampu

menenali keadaan lingkungannya secara kritis dan kemudian mampu menentukan

langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mengubah lingkungannya.Bila

pembebasan sudah tercapai, pendidikan Freire adalah suatu kampanye dialogis

sebagai suatu usaha pemanusiaan secara terus-menerus. Pendidikan bukan

menuntut ilmu, tetapi bertukar pikiran dan saling mendapatkan ilmu

(kemanusiaan) yang merupakan hak bagi semua orang tanpa kecuali. Kesadaran

dan kebersamaan adalah kata-kata kunci dari pendidikan yang membebaskan dan

kemudian memanusiakan.

c. Pembebasan menjadi Hakekat Tujuan

Bertolak dari pandangan filsafat tentang manusia dan dunia tersbeut, Freire

kemudian merumuskan gagasan-gagasannya tentang hakekat pendidikan dalam

Page 29: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

14

suatu dimensi yang bersifat sama sekali baru dan pembaharu. Bagi Freire,

pendidikan haruslah berorientasi kepada pengenalan realitas diri manusia dan

dirinya sendiri. Pengenalan itu tidak cukup hanya bersifat objektif atau subyektif ,

tapi harus kedua-duanya. Kebutuhan obyektif untuk merubah keadaan yang tidak

manusiawi selalu memerlukan kemampuan subyektif (kesadaran subyektif) untuk

mengenali terlebih dahulu keadaan yang tidak manusiawi, yang terjadi

senyatanya, yang objektif. Obyektifitas dan subyektifitas dalam pengertian ini

menjadi dua hal yang tidak saling bertentangan, bukan suatu dikotomi dalam

pengertian psikologis. Kesadaran subyektif dan kemampuan obyektif adalah suatu

fungsi dialektis yang ajeg (constant) dalam diri manusia dalam hubungannya

dengan kenyataan yang saling bertentangan yang harus dipahaminya. Memandang

kedua fungsi ini tanpa dialektika semacam itu bisa menjebak kita ke dalam

kerancauan berpikir. Obyektifitas pada pengertian si penindas bisa saja berarti

subyektifitas pada pengertian si tertindas dan sebaliknya. Jadi, hubungan dialektis

tersebut tidak berarti persoalan mana yang lebih benar atau yang lebih salah. Oleh

karena itu, pendidiakan harus melibatkan tiga unsur sekaligus dalam hubungan

dialektisnya yang ajeg, yakni:

a. Pengajar

b. Pelajar/ anak didik

c. Realitas dunia

Pertama dan kedua adalah subyek yang sadar (cognitive) , sementara yang ketiga

adalah obyek yang tersadari atau yang disadari (cognizable). Hubungan dialektis

semacam inilah yang tidak terdapat pada sistem pendidikan mapan selama ini.

Page 30: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

15

Sistem pendidikan yang pernah ada dan mapan selama ini dapat diandaikan

sebagai sebuah “Bank” (Banking Concept of Education) dimana pelajar diberi

ilmu pengetahuan agar ia kelak dapat mendapatkan hasil lipat ganda. Jadi, anak

didik adalah objek investasi dan sumber deposito potensial. Mereka tidak berbeda

dnegan komoditi ekonomis lainnya yang lazim dikenal. Depositor atau

investornya adalah para guru yang mewakili lembaga-lembaga masyarakat mapan

dan berkuasa, sementara depositonya adalah berupa ilmu pengetahuan yang

diajarkan kepada anak didik. Anak didik pun lantas diperlakukan sebagai “bejana

kosong” yang akan diisi, sebagai sarana tabungan atau penanaman “modal ilmu

pengetahuan” yang akan dipetik hasilnya kelak. Jadi, guru adalah subyek aktif,

sedangkan anak didik adalah obyek pasif yang penurut, dan diperlakukan tidak

berbeda atau menjadi bagian dari realitas dunia yang diajarkan kepada mereka,

sebagai obyek ilmu pengetahuan teoritis yang tidak berkesadaran. Pendidikan

akhirnya bersifat negatif dimana guru memberi informasi yang harus ditelan oleh

murid, yang wajib diingat dan dihafalkan. Secara sederana Freire menyusun daftar

anatagonsime pendidikan “Gaya Bank” itu sebagai berikut:

1. Guru mengajar, murid belajar

2. Guru tau segalanya, murid tidak tau apa-apa

3. Guru berpikir, murid dipikirkan

4. Guru bicara, murid mendengarkan

5. Guru mengatur, murid diatur

6. Guru memilih dan memaksakan pilihannya, murid menuruti

Page 31: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

16

7. Guru bertindak, murid membayangkan bagaimana bertindak sesuai dengan

tindakan gurunya

8. Guru memilih apa yang akan diajarkan, murid menyesuaikan diri

9. Guru mengacaukan wewenang ilmu pengetahuan dengan wewenang

profesionalisme nya, dan murid mempertentangkannya dengan kebebasan

murid-murid.

10. Guru adalah subyek proses belajar, murid obyeknya

Oleh karena guru yang menajdi pusat segalanya, maka merupakan hal yang

lumrah saja jika murid-murid kemudian mengidentifikasi diri seperti gurunya

sebagai prototip manusia ideal yang harus ditiru dan digugu, harus diteladani

dalam semua hal.

Pola pendidikan seperti itu paling jauh hanya mampu merubah “penafsiran”

seseorang terhadap situasi yang dihadapinya, namun tidak akan mampu merubah

“realitas” dirinya sendiri. Manusia menjadi penonton dan peniru, bukan pencipta,

sehingga mudah dipahami mengapa suatu revolusi yang paling revolusioner

sekalipun pada awal mulanya tetapi digerakkan oleh orang-orang yang dihasilkan

oleh sistem pendidikan mapan seperti itu, pada akhirnya hanyalah menggantikan

simbol-simbol dan mitos-mitos lama dengan simbol-simbol dan mitos-mitos baru

yang sebenarnya setali tiga uang alias sama saja, bahkan terkadang jauh lebih

buruk.

Akhirnya Freire sampai pada formulasi filsafat pendidikannya tersendiri,

yang dinamakan sebagai “pendidikan kaum tertindas”, sebuah sistem pendidikan

yang ditempa dan dibangun kembali bersama dengan, dan bukan diperuntukkan

Page 32: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

17

bagi kaum tertindas. Sistem pendidikan pembaharu ini, kata Freire, adalah

pendidikan untuk pembahasan bukan penguasaan (dominasi). Pendidikan harus

menjadi proses pemerdekaan, bukan penjinakan sosial budaya (social and cultural

domestication). Pendidikan bertujuan menggarap realitas manusia dan, karena itu,

secara metodologis bertumpu diatas prinsip-prinsip aksi dan refleksi total-yakni

prinsip bertindak untuk mengubah kenyataan yang menindas dan pada sisi

simultas lainnya secara terus menerus menumbuhkan kesadaran akan realitas dan

hasrat untuk mengubah kenyataan yang menindas tersebut. Inilah makna dan

hakikat praxis itu. Yakni:

Tindakan (action)

Kata (word) = Karya (word)= PRAXIS

Pikiran (reflection)

Dengan kata lain, “praxis” adalah “manunggal karsa, kata dan karya”, karena

manusia pada dasarnya adalah kesatuan fungsi berfikir, berbicara dan berbuat.

Prinsip praxis inilah yang menjadi kerangka dasar sistem metodologi pendidikan

kaum tertindasnya Paulo Freire. Setiap waktu dalam prosesnya, pendidikan ini

merangsang ke arah diambilnya suatu tindakan, kemudian tindakan tindakan

tersebut direfleksikan kembali, dan dari refleksi itu diambil tindakan baru yang

lebih baik. Demikian seterusnya sehingga proses pendidikan merupakan suatu

daur bertindak dan berpikir yang berlangsung terus menerus sepanjang hidup

seseorang.

Pada saat bertindak dan berpikir itulah, seseorang menyatakan hasil

tindakan dan buah pikirannya melalui kata-kata. Dengan daur belajar seperti ini,

Page 33: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

18

setiap anak didik secara langsung dilibatkan dalam permasalahan-permasalahan

realitas dunia dan keberadaan diri mereka di dalamnya. Karena itu Freire juga

menyebut model pendidikannya sebagai “pendidikan hadap masalah” (problem

posing education). Anak didik menjadi subyek yang belajar, subyek yang

bertindak dan berpikir, dan pada saat bersamaan berbicara menyatakan hasil

tindakan dan buah pikirannya. Begitu juga sang guru.

Jadi, keduanya (murid dan guru) saling belajar satu sama lain, saling

memanusiakan. Dalam proses ini, guru mengajukan bahan untuk dipertimbangkan

oleh murid dan pertimbangan sang guru sendiri diuji kembali setelah

dipertemukan dengan pertimbangan murid dan sebaliknya. Hubungan keduanya

pun menjadi subyek-subyek, bukan subyek-obyek. Obyek mereka adalah realita.

Maka terciptalah suasana dialogis yang bersifat inter subyek untuk memahami

suatu obyek bersama.

d. Penyadaran merupakan Inti Proses

Dengan aktif bertindak dan berpikir sebagai pelaku dengan terlibat langsung

dalam permasalahan yang nyata dan dalam suasana yang dialogis, maka

pendidikan kaum tertindasnya Freire dengan segera menumbuhkan kesadaran

yang menjauhkan seseorang dari “rasa takut akan kemerdekaan” (fear of

freedom). Dengan cara menolak penguasaan, penjinakan dan penindasan, maka

pendidikan kaum tertindasnya Freire secara langsung dan gamblang tiba pada

pengakuan akan pentingnya peran proses penyadaran (konsientisasi). Pembebasan

dan pemanusiaan manusia hanya bisa dilakukan dalam artian yang sesungguhnya

jika seseorang memang benar-benar telah menyadari realitas dirinya sendiri dan

Page 34: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

19

dunia sekitarnya, tidak pernah mampu mengenali apa yang sesungguhnya ia ingin

lakukan, tidak akan pernah dapat memahami apa yang sesungguhnya yang ingin

ia capai. Jadi, sangatlah mustahil memahamkan seseorang bahwa ia harus mampu,

dan pada hakekatnya memang mampu, memahami realitas dirinya dan dunia

sekitarnya sebelum ia sendiri benar-benar sadar bahwa kemampuan itu adalah

fitrah kemanusiaan dan bahwa pemahaman itu sendiri adalah penting dan memang

mungkin baginya.

Dengan kata lain, langkah awal yang paling menentukan dalam upaya

pendidikan pembebasannya Freire yakni suatu proses yang terus-menerus, suatu

“commencement” yang selalui “mulai dan mulai lagi”, maka proses penyadaran

akan selalu ada dan merupakan proses yang sebati (inherent) dalam keseluruhan

proses pendidikan itu sendiri. Maka, proses penyadaran merupakan proses inti

atau hakikat dari proses pendidikan itu sendiri. Dunia kesadaran seseorang

memang tidak boleh berhenti, mandeg, ia senantiasa harus terus berproses

berkembang dan meluas, dari suatu tahap ke tahap berikutnya hingga pada tingkat

kesadaran kritis dan menuju tingkat “kesadarannya kesadaran”.

Jika seseorang sudah mampu mencapai tingkat kesadaran kritis terhadap

realitas, orang itupun mulai masuk ke dalam proses pengertian dan bukan proses

menghafal semata-mata. Orang yang mengerti bukanlah orang yang mengahafal,

karena ia menyatakan diri atau sesuatu berdasarkan sesuatu “sistem kesadaran”,

sedangkan orang yang menghafal hanya menyatakan diri atau sesuatu secara

mekanis tanpa (perlu) sadar apa yang dikatakannya, dari mana untuk apa ia

menyatkannya kembali pada saat itu.

Page 35: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

20

Disitulah letak berikut arti penting dari kata-kata, karena kata-kata yang

dinyatakan seseorang sekaligus mewakili pikirannya. Menyatakan kata-kata yang

benar, dnegan cara yang benar, adalah menyatakan kata-kata yang memang

disadari atau disadari maknanya, disitulah arti memahami realitas, berarti telah

melakukan “praxis”, dari situlah ia telah berperan, andil merubah dunia. Tetapi

kata-kata yang dinyatakan sebagai bentuk pengucapan dari dunia kesadaran yang

kritis bukanlah kata-kata yang diinternalisasikan dari luar tanpa refleksi, bukan

slogan-slogan, namun berasal dari perbendaharaan kata-kata orang itu sendiri

untuk menamakan dunia yang dihayatinya sehari-hari, betapapun sederhananya.

Maka pendidikan harus memberi keleluasaan bagi setiap orang untuk

mengatakan kata-katanya sendiri, bukan kata-kata orang lain. Murid harus diberi

kesempatan untuk mengatakan dengan kata-katanya sendiri, bukan kata-kata sang

guru. Atas dasar itulah, Freire menyatakan bahwa proses pengaksaraan dan

keterbacaan pada tingkat yang paling awal sekali dari semua proses pendidikan

haruslah benar-benar merupakan suatu proses yang fungsional, bukan sekedar

suatu kegiatan teknis mengajarkan huruf-huruf dan angka-angka serta

merangkainya menjadi kata-kata dalam kalimat-kalimat yang telah tersusun secara

mekanis.

B. Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian oleh Novia (2003) dengan judul “Internalisasi Pendidikan

Karakter Dalam Membentuk Kemandirian Anak di Pondok Asih Sesami Baturetno

Kabupaten Wonogiri” menunjukkan bahwa pelaksanaan internalisasi pendidikan

karakter di Pondok Asih Sesami meliputi pendidikan informal dan pendidikan

Page 36: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

21

formal. Pendidikan informal dengan adanya metode kekeluargaan, keteladanan,

kemandirian, kedisiplinan dan keagamaan. Pendidikan formal dilaksanakan

disekolah masing-masing anak. Alasan melakukan internalisasi pendidikan

karakter yang dilakukan oleh pengasuh di Pondok Asih Sesami adalah pendidikan

dirasakan sebagai modal utama dalam kehidupan, pendidikan karakter sebagai

motor penggerak perilaku, melalui pendidikan karakter dengan sendirinya akan

menciptakan kemandirian anak asuh. Faktor pendukung internalisasi pendidikan

karakter di Pondok Asih Sesami adalah fasilitas yang memadai, keteladanan,

keharmonisan keluarga memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak asuh

sehingga proses. Sedangkan Faktor penghambat internalisasi pendidikan karakter

di Pondok Asih Sesami terdiri dari faktor eksternal, yaitu dikarenakan perbedaan

keyakinan antara pengasuh dengan anak asuh. Dan faktor internal yaitu kondisi

psikologis anak yang memiliki sifat pemalas, memandang dirinya rendah,

kurangnya rasa solidaritas antar sesama anak asuh, serta kondisi kejiwaan anak

yang terkadang lebih mementingkan egonya sendiri.

Persamaan dalam penelitian di atas dengan penelitian yang peneliti lakukan

adalah keduanya sama-sama meneliti mengenai pendidikan anak asuh dalam

membentuk kemandirian anak . Perbedaannya dalam penelitian ini membahas

mengenai pendidikan karakter untuk menumbuhkan kemandirian sedangkan

penelitian yang peneliti lakukan lebih mengarah kepada pendidikan informal

dalam mengembangkan kemandirian anak.

Penelitian Iqrima, dkk (2014) dengan judul “Peran Pengurus Panti Asuhan

dalam Menunjang Keberlanjutan Pendidikan Anak”. Dalam penelitian tersebut

Page 37: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

22

dapat dijelaskan bahwa peran dalam menunjang keberlanjutan pendidikan anak

asuh adalah pengasuh berperan sebagai pendorong, fasilitator, pembimbing, serta

sebagai orang tua asuh pengganti keluarga/orang tua dari anak-anak. Peran

pengurus panti asuhan selain sebagai pengganti keluarga dari anak-anak, pengurus juga

mempunyai peran sebagai pembentuk watak, mental spiritual anak yang bertujuan

membimbing, mendidik, mengarahkan, dan mengatur perilaku anak-anak asuh. Adapun

hambatan yang dirasakan pengurus dalam melaksanakan perannya adalah berasal

dari diri anak sendiri dan pendanaan. Upaya pengurus dalam menyelesaikan

hambatan yang ada adalah dengan melakukan pendekatan kepada anak,

mencarikan donatur untuk membantu pendanaan panti asuhan dan memfasilitasi

segala keperluan anak-anak di panti asuhan.

Persamaan dalam penelitian di atas dengan penelitian yang peneliti lakukan

adalah keduanya sama-sama meneliti mengenai bentuk pendidikan yang

disalurkan di Panti Asuhan. Perbedaannya adalah pada penelitian ini lebih

digambarkan mengenai peran pengasuh dalam pendidikan anak sedangkan

penelitian yang peneliti lakukan merujuk pada peran pendidikan dalam

mengembangkan kemandirian anak.

Penelitian oleh Retno (2015) dengan judul “Peran Pendidikan Keluarga

dalam Pembentukkan Sikap Sosial dan Kemandirian Anak”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan keluarga dalam membentuk sikap

sosial dan kemandirian anak di RT 02 RW III adalah dengan pembiasaan,

memberikan contoh dan pengajaran langsung kepada anak. Adapun pelaksanaan

pendidikan di Kelurahan Katerban dilakukan dengan pendidikan keluarga di

Page 38: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

23

kelurahan Katerban RT 02 RW III dapat membentuk sikap sosial, pendidikan

keluarga di kelurahan Katerban RT 02 RW III dapat membentuk kemandirian

anak dengan cara mengajarkan anak untuk memutuskan pilihannya, mengajarkan

anak untuk bertanggung jawab, mengajarkan anak untuk percaya diri dan

mengembangkan bakat dan keterampilan yang dimilikinya.

Persamaan dalam penelitian di atas dengan penelitian yang peneliti lakukan

adalah keduanya sama-sama meneliti mengenai peran pendidikan untuk

kemandirian anak namun pada penelitian oleh Retno kemandirian anak melalui

pendidikan keluarga sedangkan pada penelitian ini kemandirian anak yang berada

di panti asuhan dengan cara memberikan pendidikan yang disediakan oleh panti.

Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2011) dengan judul penelitian

“Pola Pendidikan Moral di Panti Asuhan Khaira Ummah Desa Sriwulan

Kecamatan Sayung Kabupaten Demak”. Dalam penelitian tersebut

mengungkapkan bahwa pola pendidikan moral di Panti Asuhan Khaira Ummah

meliputi pola pendidikan moral menyangkut aspek keimanan, aspek sosial dan

aspek indvidu. Pendidikan moral yang menyangkut aspek keimanan antara lain

menjalankan sholat 5 waktu dengan berjamaah. Pola pendidikan yang

menyangkut aspek sosial antara lain mengajarkan anak untuk berbicara dengan

bahsa jawa krama. Pola pendidikan moral anak yang menyangkut aspek individu

antara lain mengajarkan anak untuk disiplin dan bersikap jujur.

Persamaan dalam penelitian di atas dengan penelitian yang peneliti lakukan

adalah keduanya sama-sama meneliti mengenai pemberian pendidikan di panti

asuhan namun penelitian yang dilakukan Prasetyo lebih condong ke pola

Page 39: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

24

pendidikan moral dan penelitian yang saya lakukan lebih kepada peran pendidikan

guna mengembangkan kemandirian anak.

Penelitian yang dilakukan oleh Wang (2010) dengan judul artikel

“Importing Western Childhoolds into a Chinese State-Run Orphanage”

mengungkapkan bahwa Panti Asuhan di Cina mendirikan fasilitas "Masa Depan

Anak" dengan menggunakan pengetahuan dan praktek medis Barat untuk

merawat anak-anak yang paling sakit parah dan cacat lembaga. Panti Asuhan ini

bertanggung jawab penuh untuk anak-anak sampai mereka mati atau cukup baik

untuk menerima pembedahan atau perawatan medis lanjutan. Didanai dan dikelola

oleh, relawan Kristen evangelis putih yang berpendidikan. Pengasuhan pada unit

peduli ini mempekerjakan lebih dari 70 perempuan kelas pengasuh pekerja lokal

dan menangani 45 anak. “Masa Depan Anak” adalah salah satu dari hanya

segelintir kelompok filantropi asing telah mendapatkan izin penuh oleh otoritas

negara untuk beroperasi di lembaga kesejahteraan anak.

Persamaan dalam artikel tersebut dengan penelitian peneliti adalah

keduanya sama-sama melihat pengasuhan anak-anak panti untuk dapat sejahtera

dan mandiri namun pada artikel tersebut lebih condong pada pengasuhan

kesehatan sedangkan pada penelitian saya lebih mengarah kepada pengasuhan

dalam bentuk pendidikan.

Penelitian oleh Emy (2014) “Peran Panti Asuhan Yatim Cabang

Muhammadiyah Juwiring Klaten Dalam Membentuk Kemandirian Anak Asuh” .

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilaksanakan, maka

dapat disimpulkan bahwa bentuk peran Panti Asuhan Yatim Cabang

Page 40: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

25

Muhammadiyah Juwiring Klaten dalam membentuk kemandirian anak asuh

berupa upaya penyelenggaraan pendidikan formal, nonformal, maupun informal.

Bentuk dari pendidikan formal yaitu dengan memberikan pendidikan yang layak

bagi anak asuh melalui memasukkan mereka ke berbagai sekolah. Adapun bentuk

pendidikan nonformal berupa penyelenggaraan pembinaan keterampilan yang

meliputi pembinaan memasak, pelatihan kerja, dan kewirausahaan. Sedangkan

bentuk pendidikan informal berupa pembinaan shalat fardu berjama’ah, tahajud,

kajian keislaman, tahsin, hafalan al-Qur’an, serta pengadaan piket. Adapun faktor

pendukung dalam pembentukan kemandirian anak asuh antara lain antara lain (1)

tersedianya asrama atau tempat, (2) adanya pengasuh dan anak asuh, (3)

tersedianya dana yang memadai, (4) adanya sarana yang menunjang, (5) pola

makan yang teratur dan bergizi. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain (1)

setiap anak mempunyai karakter dan latar belakang yang berbeda, (2) lingkungan

luar dan sekolah.

Persamaan dalam artikel tersebut dengan penelitian peneliti adalah

keduanya sama-sama melihat pendidikan sebagai sarana untuk mengembangkan

kemandirian anak asuh namun pada artikel tersebut dijelaskan seluruh pendidikan

yang ada di dalam panti termasuk penelitian formal sedangkan pada penelitian

peneliti lebih mengarah kepada pendidikan informal yang hanya diselenggarakan

oleh panti.

Page 41: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

26

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini didasarkan bahwa peran panti asuhan

membawa pengaruh pada tumbuh kembang anak. Melalui panti asuhan anak di

didik dengan dengan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang dapat digunakan

untuk mengembangkan diri siswa baik dari strategi jasmani dan rohani seperti

ilmu pengetahuan, kreativitas dan akhlakul karimah. Panti Asuhan diharapkan

mampu memberikan bekal kepada anak didik dengan pendidikan yang baik guna

mengembangkan kemadirian anak untuk menuju masa depan yang lebih baik.

Pemberian pendidikan pada anak panti asuhan menunjukkan bahwa pendidikan

adalah sebuah pembebasan yang berarti pendidikan ditujukkan juga pada kaum

tertindas dengan tidak berupaya menempatkan kaum tertindas dan penindas pada

dua kutub berseberangan.

Penelitian ini difokuskan pada peran panti asuhan dalam mengembangkan

kemandirian anak. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek adalah ketua dan

pengurus panti asuhan serta anak asuh panti asuhan setempat. Penelitian ini telah

mengungkap bahwa pendidikan yang diberikan oleh panti berupa pendidikan

keterampilan dan pendidikan keagamaan. Pendidikan keterampilan meliputi

menjahit, kerajinan tangan, public speaking dan keterampilan individu.

Pendidikan keagamaan meliputi pengajian dan ceramah. Kedua jenis pendidikan

tersebut telah mampu membuat anak asuh menjadi mandiri. Adapun faktor

pendukung dalam pembentukan kemandirian anak asuh antara lain adanya anak

asuh, adanya wali, pengasuh, dukungan masyarakat, sarana yang menunjang,

Page 42: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

27

tersedianya dana yang memadai. Faktor penghambatnya adalah lingkungan luar

dan sekolah.

Panti Asuhan

Peran Pendidikan

Kemandirian Anak

Peran Pendidikan di

Panti Asuhan dalam

Mengembangkan

Kemandirian Anak

Kendala yang dihadapi

Panti asuhan dalam

menyelenggarakan

pendidikan

1. Pendidikan Keterampilan

a. Menjahit

b. Kerajinan tangan

c. Public Speakingd. Keterampilan Individu

2. Pendidikan Keagamaan

a. Shalat Berjamaah

b. Pengajian

1. Faktor pendukung :

a. Anak asuh

b. Wali

c. Pengasuh

d. Dana

e. Sarana Prasarana

2. Faktor penghambat:

Lingkungan

TEORI PENDIDIKANPEMBEBASAN PAULO FREIRE

Bagan 1. Kerangka Berpikir

Page 43: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

90

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Peran pendidikan di panti asuhan Aisyiyah mempunyai peran panti dalam

mengembangkan kemandirian anak. Upaya itu diwujudkan dalam 2 jenis

pendidikan yaitu pendidikan formal dan pendidikan informal. Pendidikan

formal berupa kegiatan sekolah pada umumnya dan kegiatan informal

berupa pendidikan keterampilan dan pendidikan keagamaan Pendidikan

keterampilan berisikan kegiatan menjahit, membuat kerajinan tangan, public

speaking dan keterampilan individu. Sedangkan pendidikan keagmaan

berisikan kegiatan shalat berjamaah dan pengajian. Pada pelaksanaan

pendidikan keterampilan digunakan metode participatory learning dan

learning by doing, yang artinya setiap anak asuh harus terlibat sendiri dalam

kegiatan tersebut dan membiarkan anak asuh untuk belajar memahami

dengan cara melakukannya kegiatan tersebut. Sedangkan dalam pendidikan

keagamaan pada kegiatan pengajian yang berisikan ceramah dan

mempelajari Al-quran, pengasuh menggunakan metode hadap masalah.

Setelah diberikannya dua bentuk pendidikan informal sikap anak asuh atas

dirinya sendiri mulai meningkat. Kemampuan anak untuk bersikap lebih

aktif, kreatif, berani, percaya diri dan mandiri mulai terlihat yaitu anak asuh

Page 44: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

91

disiplin waktu dan mengerti tanggung jawab. Dapat dikatakan bahwa

pendidikan yang diberikan panti asuhan cukup baik walaupun masih ada

anak asuh yang lambat dalam mengartikan kemandirian sehingga dalam

usaha sadar kemandirian anak asuh masih tidak begitu antusias.

2. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penyelenggaraan

pendidikan untuk mengembangkan kemandirian anak meliputi: a) faktor

pendukung: adanya anak asuh, adanya wali, adanya pengasuh, dukungan

masyarakat, tersedianya dana yang memadai, adanya sarana yang

menunjang. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain, lingkungan luar

dan sekolah

B. Saran

1. Bagi pihak panti asuhan agar lebih memotivasi anak asuh untuk

melaksanakan tata tertib panti asuhan pada aspek kebersihan bersama

karena terbukti sebelumnya anak asuh tidak tertib perpustakaan sempat

terbengkalai karena kurang tertibnya anak asuh pada jadwal kebersihan

yang telah diberikan.

2. Bagi pihak panti asuhan sebaiknya dengan segera menjadwal ulang kembali

pendidikan keterampilan agar anak asuh belajar kembali dan mempunyai

skill lebih banyak lagi sebagai bekal untuk hidup di dalam masyarakat.

Page 45: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

92

Daftar Pustaka

Deviana. 2007. Peranan Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Dalam Upaya

Meningkatkan Kesejahteraan Anak melalui Peningkatan Pendidikan

Informal ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Peranan Panti Asuhan

Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Anak Asuh Melalui

Peningkatan Pendidikan Informal di Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Klaten,

Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten ). Skripsi Sosiologi Universitas Sebelas Maret, diunduh melalui

https://eprints.uns.ac.id/8673/1/92420408200903491.pdf pada tanggal 7

Januari 2016 pukul 08.00 WIB

Dewey, John. 1916. Democracy and Education. New York: Macmillan, Originally

Published

Freire, Paulo. 2007. Politik Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Iqrima, Sulistyarini, Izhar. 2014. Peran Pengurus Panti Asuhan dalam Menunjang

Keberlanjutan Pendidikan Anak di Panti Asuhan Nurul Hamid. PendidikanSosiologi, Universitas Tanjungpura vol 3 halaman 1-10, diunduh melalui

jurnal.untan.ac.id pada 2 Mei 2016 pukul 08.48 WIB

Kaelan. 2005. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta:

Paradigma

Masrun. dkk. 1986. Studi Mengenai Kemandirian pada Penduduk dari Tiga Suku Bangsa (Jawa, Batak, Bugis). Yogyakarta: Universitas Gajah Mada

Milles, Mathew; Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI Press

Moleong, Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya

Novia. 2013. Internalisasi Pendidikan Karakter Dalam Membentuk Kemandirian

Anak di Pondok Asih Sesami Baturetno Kabupaten Wonogiri. Universitas Sebelas Maret Surakarta vol 3 halaman 1-14 diunduh melalui

eprints.ums.ac.id pada 12 Januari 2016

Parker, Deborah K. 2005. Menumbuhkan Kemandirian dan Harga Diri Anak.

Jakarta : Prestasi Pustakaraya

Patinegara, Sunarjo. 2010. Pemberdayaan Pendidikan Bagi Anak-anak Kurang

Mampu oleh Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah Yogyakarta.

Skripsi Kependidikan Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, diunduh melalui digilib.uin-suka.ac.id pada tanggal 7 Januari

2016 pukul 08.19 WIB

Page 46: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

93

Prasetyo. 2011. Pola Pendidikan Moral di Panti Asuhan Khaira Ummah Desa

Sriwulan Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Skripsi Universitas Negeri Semarang, diunduh melalui lib.unnes.ac.id pada tanggal 7 Januari 2016

pukul 08.40 WIB

Retno, Setiati. Peran Pendidikan Keluarga dalam Pembentukkan Sikap Sosial dan

Kemandirian Anak.2015. Universitas PGRI Yogyakarta vol 1 halaman 169- 174 diunduh melalui repository.upy.ac.id pada 12 Januari 2016

Sairin, Sjafri. 2006. Masyarakat Batukandik. Yogyakarta: Kepel Press

Laboratorium Antropologi FIB UGM

Santoso, Harianto. 2005. Disini Matahariku Terbit. Jakarta : PT. Gramedia

Setiawan, Yasin. 2004. Perkembangan Kemandirian Belajar Seorang Anak.

Indeks Artikel diunduh melalui http://siaksoftnet/index.php?option:com

pada tanggal 10 Februari 2016 pukul 09.30 WIB

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo

Persada

Sudjana, H.D. 1991. Pendidikan Luar Sekolah – Wawasan Sejarah Perkembangan Falsafah dan Teori Pendukung Asas. Bandung: Penerbit

Nusantara Press

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R&D).Bandung : Alfabeta

Susilowati, Emy. 2014. Peran Panti Asuhan Yatim Cabang Muhammadiyah

Juwiring Klaten dalam Membentuk Kemandirian Anak Asuh . Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Vol 10 halaman 1- 17 diunduh melalui eprints.ums.ac.id pada 10 Januari 2016

Wang, Leslie. 2010. Importing Western Childhoods into a Chinese State-Run

Orphanage. Department of Sociology, UC Barkley vol 33 page 137-159 ,

diunduh melalui e-journal.unnes.ac.id springer link pada 7 Januari 2016

pukul 08.30 WIB

Zulfadli. 2011. Pendidikan Non Formal Anak Terlantar, Studi Pada Yayasan Putri

Gina Aceh. Tesis SosiologiUniversitas Gadjah Mada, diunduh melalui

etd.repository.ugm pada tanggal 7 Januari pukul 08.15WIB

Page 47: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

94

Sumber Internet:

Bahara, Nasim. 2008. Kemandirian. From

http://www.nasheem.Blogspot.com/2008/04/ kemandirian.html. Diunduh

17 Januari 2016

Page 48: PERAN PENDIDIKAN PANTI ASUHAN DALAM … · teori Pendidikan Pembebasan yang dikemukakan oleh Paulo Freire. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:

112

Lampiran V

Jadwal Kegiatan Anak Asuh Panti Asuhan Aisyiyah Semarang