penyusunan marketing plan untuk mengembangkan …

199
PENYUSUNAN MARKETING PLAN UNTUK MENGEMBANGKAN PT. PEMAD INTERNATIONAL TRANSEARCH TESIS PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN Diajukan oleh Yuvita Sumaryati 142222106 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENYUSUNAN MARKETING PLAN UNTUK

MENGEMBANGKAN PT. PEMAD INTERNATIONAL

TRANSEARCH

TESIS

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Diajukan oleh

Yuvita Sumaryati

142222106

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PENYUSUNAN MARKETING PLAN UNTUK

MENGEMBANGKAN PT. PEMAD INTERNATIONAL

TRANSEARCH

TESIS

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN

MENCAPAI DERAJAT SARJANA S-2

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Diajukan oleh

Yuvita Sumaryati

142222106

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEDIIBAR PERSETUttANDOSEN PEMBIMBING

TESIS

PENYUSUNAN P蝉 TINC PLAN UNTUKPIIENGEMBANGKAN PT.PEPIAD INTERNAT10NAL

TRANSEARCH

ξ遷

Telah disetttui oleh

Dosen Pelmbilnbing

Yogyakrarta,17 Januari 2018

Dewi,SE,MBA,PheD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PENGESAIIAN

PENTI.USUNAN MARI(ETING PLAFI UNTUKMENGEMBAIYGKAIY PT. PEMAD INTERNATIONAL

TRANSEARCII

Oleh:Yuvita Sumaryati

t42222106

24 lanuzri}0lEiri dari:

Penguji Ahli

Ielah diperbaiki dan disetujui untuk diterima sebagai salah satu persyaratan untukmemperoleh gelar Magister Manajemen

Yogyakarta, 28 Februari 201 8

Ketua Prodi StudiManajemenSanataDharma

V

Tesis iniDid

tv

:- a.-';F -\t-

4 ti 4.fl

-t.

t G-_,orc$\i

Prabowo, MB& Ph.D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 28 Februari 2018

Yuvita Sumaryati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yuvita Sumaryati

Nomor Mahasiswa : 142222106

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Penyusunan

Marketing Plan untuk Mengembangkan PT PeMad International Transearch,

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 28 Februari 2018

Yang menyatakan

(Yuvita Sumaryati)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah berkenan

memberikan rahmat dan berkat karunia kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tesis ini. Tesis ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Magister Manajemen pada program Pascasarjana Magister

Manajemen di Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Tesis

ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk

menyempurnakan Tesis ini.

Dalam penulisan Tesis ini, penulis telah memperoleh bantuan, bimbingan,

dan arahan dari berbagai pihak, mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan penelitian,

sampai dengan tahap penyelesaian. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Drs. Johanes Eka Priyatna, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma.

2. Bapak T. Handono Eko Prabowo, MBA, Ph.D selaku ketua Program Studi

Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Ike Janita Dewi, SE, MBA, Ph.D selaku dosen pembimbing.

4. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku dosen penguji.

5. Ibu Henoh Asti Wijayati selaku Manajer Terjemahan dan Pengembangan

Bisnis PT PeMad International Transearch.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

6. Ibu Theresia Indah Setyaningrum selaku Manajer Administrasi dan

Keuangan PT PeMad International Transearch.

7. Tim Produksi PT PeMad International Transearch.

8. Kedua orang tua saya, Bapak Petrus Setyowarsito dan Ibu Theresia

Suprapti yang tidak terputus untuk menyebut namaku disetiap doa-doa

mereka.

9. Kakak saya Eusthasia Suwarti yang tidak henti memberi semangat setiap

saat.

10. Kedua lelaki saya, Mas Okta Setiyo Nugroho dan anakku Laurentius

Nayaka Aryasatya Arkana yang selalu menjadi sumber inspirasi.

11. Rekan-rekan seperjuangan di Program Magister Manajemen Universitas

Sanata Dharma, terutama angkatan II yang telah memberi warna dalam

dinamika kehidupan saya.

Terima kasih atas segala dukungannya. Semoga Tuhan selalu memberkati dan

memberikan kebahagiaan bagi saudara-saudara semua. Semoga Tesis ini dapat

memberi manfaat bagi banyak pihak.

Yogyakarta, 28 Februari 2018

Yuvita Sumaryati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................ iii

PERNYATAAN................................................................................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... vii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xiii

ABSTRAK ...................................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 8

1. Tujuan Penyusunan Rencana Pemasaran ............................................................ 8

2. Manfaat Penyusunan Rencana Pemasaran ........................................................ 10

3. Sistematika Penulisan Rencana Pemasaran ...................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 12

A. Rencana pemasaran ............................................................................................... 12

B. Strategi Didorong Pasar ........................................................................................ 14

1. Karakteristik Strategi Didorong Pasar .............................................................. 14

2. Korporasi, Bisnis, dan Strategi Pemasaran ....................................................... 16

C. Pasar dan Ruang yang Kompetitif ........................................................................ 18

D. Segmentasi Pasar Strategis.................................................................................... 20

E. Manajemen Pelanggan Strategis ........................................................................... 23

F. Kemampuan untuk Mempelajari Pelanggan dan Pasar ......................................... 25

G. Strategi Blue Ocean .............................................................................................. 28

1. Kanvas Strategi ................................................................................................. 29

2. Kerangka Kerja Empat Langkah ....................................................................... 30

H. Penetapan Merek ................................................................................................... 31

1. Menciptakan Ekuitas Merek ............................................................................. 31

2. Membangun Ekuitas Merek .............................................................................. 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

3. Mengukur Ekuitas Merek.................................................................................. 33

4. Mengelola Ekuitas Merek ................................................................................. 34

5. Merencanakan Strategi Penetapan Merek ......................................................... 35

6. Membentuk Positioning Merek ........................................................................ 36

I. Bauran Pemasaran ................................................................................................. 39

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 42

A. Desain Penelitian .................................................................................................. 42

B. Jenis dan Sumber Data .......................................................................................... 46

C. Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 50

D. Metode Analisis Data ............................................................................................ 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 55

A. Analisis Lingkungan Bisnis .................................................................................. 56

1. Analisis Lingkungan Eksternal ......................................................................... 56

2. Analisis Situasi Internal .................................................................................... 95

B. Penetapan Segmen .............................................................................................. 126

C. Penetapan Target ................................................................................................. 128

D. Positioning .......................................................................................................... 129

E. Kerangka Kerja Empat Langkah ......................................................................... 130

F. Strategi Pemasaran .............................................................................................. 134

BAB V RENCANA AKSI PEMASARAN .................................................................. 135

A. Program Kerja Pemasaran ...................................................................................... 135

1. Menjual produk lama kepada pasar lama ........................................................ 135

2. Menjual produk lama kepada pasar baru ........................................................ 136

3. Menjual produk baru kepada pasar lama ........................................................ 137

4. Menjual produk baru kepada pasar baru ......................................................... 137

B. Analisis Break-Even ........................................................................................... 138

C. Ramalan Penjualan .............................................................................................. 139

D. Ramalan Biaya Pemasaran .................................................................................. 139

E. Pengendalian ....................................................................................................... 140

1. Pelaksanaan ..................................................................................................... 141

2. Manajemen Risiko .......................................................................................... 141

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 143

LAMPIRAN................................................................................................................... 146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 48

Tabel 4.1 Wilayah penyebaran pasar penerjemahan ........................................ 58

Tabel 4.2 Kebutuhan penerjemahan bahasa Indonesia untuk agen penerjemahan ................ 59

Tabel 4.3 Kebutuhan penerjemahan untuk perusahaan jasa dan manufaktur ... 62

Tabel 4.4 Kebutuhan penerjemahan untuk mahasiswa S2 dan Dosen ............... 70

Tabel 4.5 Identifikasi pesaingersaingan ............................................................ 80

Tabel 4.6 Sebaran pasar pesaing ........................................................................ 88

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Kualitas Terjemahan ................................................ 90

Tabel 4.8 Perbandingan harga, waktu respon, distribusi, dan kualitas .............. 92

Tabel 4.9 Hasil Penelitian Kualitas Jasa Terjemahan PéMad ........................... 108

Tabel 4.10 Kesalahan yang biasa dilakukan oleh penerjemah PéMad ............. 111

Tabel 4.11 Kualitas Layanan Pelanggan ........................................................... 114

Table 4.12 Kualitas layanan penerjemah lepas ................................................. 117

Tabel 4.13 Kepuasan pelanggan terhadap tenggat waktu pengerjaan terjemahan ................. 121

Tabel 5.1 Analisis Break-Even ......................................................................... 139

Tabel 5.2 Ramalan Penjualan ............................................................................ 140

Tabel 5.3 Rencana Anggaran Biaya Pemasaran ............................................... 141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rencana Pemasaran Management Framework .............................. 14

Gambar 2.2 Karakteristik Strategi Didorong Pasar ............................................ 15

Gambar 2.3 Korporat, Bisnis, dan Strategi Pemasaran ...................................... 16

Gambar 2.4 Proses Strategi Pemasaran .............................................................. 18

Gambar 2.5 Peluang di luar kotak persaingan ................................................... 19

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Empat Langkah .................................................... 44

Gambar 4.1 Pertumbuhan pasar penerjemahan .................................................. 57

Gambar 4.2 Stregi Kanvas PeMad ..................................................................... 93

Gambar 4.3 Alur Proses Penerjemahan ............................................................. 118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Kuesioner .......................................................... 148

Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Manajemen ....................................................... 169

Lampiran 3 Daftar Pertanyaan Validasi ............................................................. 170

Lampiran 4 Alat Ukur Kualitas Hasil Terjemahan ............................................ 172

Lampiran 5 Artikel Sumber Untuk Meneliti Kualitas Hasil Terjemahan .......... 174

Lampiran 6 Hasil Penilaian Kualitas Terjemahan ............................................. 179

Lampiran 7 Daftar Top 100 Language Services Provider ................................. 180

Lampiran 8 Analisis Break-Even ....................................................................... 183

Lampiran 9 Analisis Pasar ................................................................................. 184

Lampiran 10 Perhitungan Ramalan Penjualan .................................................... 185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan perencanaan pemasaran guna

mengembangkan bisnis PT PeMad International Transearch di Yogyakarta.

Penyusunan perencanaan pemasaran yang dilakukan secara sistematis ini akan

menganalisis faktor eksternal dan internal perusahaan. Dalam menganalisis faktor

eksternal dan internal tersebut, penulis menggunakan prinsip kanvas strategi dalam

rangka mengetahui kondisi pasar dan persaingan saat ini. Faktor eksternal

perusahaan antara lain adalah kondisi persaingan, pasar, industri kreatif, globalisasi,

dampak MEA, peraturan pemerintah, serta kebijakan-kebijakan internal perusahaan

jasa dan manufaktur. Faktor internal perusahaan antara adalah sumber daya

manusia, produk atau jasa, fasilitas pendukung, dan kebijakan internal perusahaan.

Selain analisis kedua faktor tersebut, penyusunan perencanaan pemasaran ini juga

mencakup analisis segmentasi, penargetan, dan pemosisian saat ini. Berbagai faktor

tersebut akan diolah dan hasilnya akan digunakan untuk menganalisis kondisi

persaingan perusahaan. Melalui strategi empat langkah, perusahaan akan

mengetahui faktor-faktor yang diperlukan dan yang tidak diperlukan oleh

perusahaan. Selanjutnya, strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh perusahaan

untuk mengembangkan bisnis akan diperoleh. Strategi pemasaran yang sudah

berhasil dirumuskan kemudian diimplementasikan dalam rencana aksi. Rencana

aksi yang disusun meliputi kegiatan pemasaran, penyusunan rencana penjualan,

penganggaran, dan pengendalian.

Kata Kunci: Perencanaan pemasaran, kanvas strategi, strategi empat langkah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

ABSTRACT

This research aims to formulate marketing plan to be used in the development

of the business of PT PeMad International Transearch in Yogyakarta. The

systematically performed marketing plan formulation will analyze both the

company’s external and internal factors. In analyzing both factors, the researcher

will use strategy canvas principles so as to discover current market condition and

competition. The company’s external factors, among others, are competition

atmosphere, market involved, creative industry, globalization, impacts of AEC,

governmental regulations, as well as the internal policies of service and

manufacture companies. Meanwhile, the internal factors include, among others,

human resources, products or services, supporting facilities, and the company’s

internal policies. Aside from the analysis on both factors, the formulation of market

plan also covers segmentation analysis, targeting, and current positioning. Those

factors will be processed and the result will be used to analyze the atmosphere of

the company’s competition. Using the four actions framework, the company will

be able to discover both factors needed and factors not needed by the company. The

strategy successfully obtained will then be implemented in an action plan. The

formulated action plan includes marketing activities, sales plan formulation,

budgeting, and control.

Keywords: Marketing plan, strategy canvas, four action framework.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang pentingnya marketing plan (rencana pemasaran)

bagi perusahaan, baik perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, maupun

perusahaan jasa dengan lingkup besar, sedang, bahkan kecil. Pada bab ini juga

terungkap latar belakang perusahaan dan permasalahan yang dihadapi oleh

perusahaan selama ini dalam hal rencana pemasaran, tujuan dan manfaat dari

penyusunan rencana pemasaran, serta bagaimana sistematika dari penulisan

rencana pemasaran tersebut. Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menyusun

rencana pemasaran PT. PéMad International TranSearch yang bergerak di bidang

jasa penerjemahan.

A. Latar Belakang

Marketing (pemasaran) tidaklah sama dengan penjualan. Pemasaran tidak

semata-mata hanya menjual produk atau jasa. Pemasaran berbicara bagaimana

perusahaan atau organisasi menciptakan, mengomunikasikan, dan menghantarkan

nilai kepada pelanggan, serta bagaimana perusahaan atau organisasi mampu untuk

mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang baik dan menguntungkan

perusahaan atau organisasi dan juga para pemangku kepentingan (Kotler dan

Keller, 2012, hal. 5). Sehingga, dampak dari itu semua adalah penjualan yang

berlimpah. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi perusahaan atau organisasi

untuk merencanakan pemasaran agar mendapatkan strategi pemasaran yang tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

guna dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Rencana pemasaran dapat

dijadikan pedoman bagi perusahaan atau organisasi untuk menjalankan strategi

yang telah ditetapkan.

Rencana pemasaran dibutuhkan bagi perusahaan atau organisasi baik yang

bergerak di bidang manufaktur, perdagangan, maupun jasa. Pada karya ilmiah ini

penulis menyusun rencana pemasaran untuk perusahaan jasa yaitu PT. PéMad

International TranSearch, yang selanjutnya akan disebut dengan PéMad. Penulis

juga akan memberikan penjelasan singkat mengenai latar belakang PéMad.

PéMad merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penerjemahan.

Pada saat didirikan pada tahun 1997 oleh Michael Sunu Nugroho, salah satu pendiri

dan anggota dari Yayasan Suara Bhakti, PéMad menggunakan nama PéMad Project

Management. Saat itu PéMad hanya menangani satu proyek terjemahan, yaitu dari

PT. Freeport Indonesia. Tuntutan keberlangsungan usaha memaksa personel yang

bertanggung jawab pada usaha saat itu untuk mulai meningkatkan penjualan dengan

mencari pelanggan lain. Hingga tahun 2000-an pelanggan PéMad tidak hanya dari

satu perusahaan, namun ada beberapa perusahaan lain dan Non Goverment

Organization (NGO). Sementara itu, dalam perluasan pasar PéMad juga telah

berhasil mendapatkan pelanggan dari Luar Negeri yaitu agen penerjemahan dari

Jepang, Nikko Graphic Art.

Perkembangan industri penerjemahan semakin pesat dan persaingan pun

semakin ketat. Agar dapat bersaing di dalam industri, PéMad dituntut untuk bisa

terus berinovasi dan mengembangkan layanan. Pada tahun 2008, PéMad Project

Management berganti nama menjadi PéMad International Translation. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

nama yang baru, PéMad menjadi lebih dikenal karena identitas perusahaan yang

mencerminkan usaha di bidang penerjemahan. Selain jasa penerjemahan, baik

penerjemahan secara lisan maupun tulisan, PéMad juga memberikan jasa voice-

over atau sulih suara, subtitle, transkripsi, dan desktop publishing (DTP).

Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Republik Indonesia nomor 19 tahun 2012 tentang syarat-syarat penyerahan

sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain, maka Yayasan Suara

Bhakti mengeluarkan PéMad Internasional Translation dari Badan Usaha Yayasan

dan mendaftarkannya sebagai Perseroan Terbatas (PT). Dengan berbadan hukum

PT, PéMad dapat mengikuti tender pemerintah maupun perusahaan. Selain untuk

memenuhi persyaratan tender, PéMad juga mengembangkan usahanya dengan

membentuk produk jasa baru, yaitu jasa penelitian serta pelatihan sosial dan

budaya. Oleh karena itu, pada Agustus 2015 PéMad International Translation

berganti nama dan terdaftar sebagai PT. PéMad International TranSearch.

Selama hampir 18 tahun beroperasi PeMad melakukan strategi pemasaran

yang pasif, yaitu pelanggan yang memerlukan jasa yang datang mencari PéMad.

Hal tersebut lebih disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan

pengelola di bidang manajemen dan pemasaran. Manajemen kurang menyadari

bahwa sebuah rencana pemasaran itu dibutuhkan bagi perusahaan dan hanya

mengikuti kebiasaan yang sudah dijalankan oleh manajemen sebelumnya, yaitu

menunggu konsumen yang datang. Tidak adanya perencanaan pemasaran juga

menyebabkan perusahaan tidak bisa secara maksimal memanfaatkan peluang

menjadi pendapatan atau laba, sehingga menghambat perkembangan bisnis PéMad.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Melihat akan hal tersebut, pihak manajemen berupaya untuk dapat mengubah

kebiasaan lama dan mulai membuat rencana pemasaran yang akan diterapkan di

PéMad dalam rangka menciptakan dan mengambil peluang.

Rencana pemasaran yang disusun pada penulisan karya ilmiah ini

menggunakan pendekatan strategi market-driven atau didorong pasar (Cravens dan

Piercy, 2013) dan Strategi blue ocean (Kim dan Mauborgne, 2005). Kedua strategi

itu berorientasi pada pasar. Maksud dari berorientasi pasar adalah bagaimana

memenangkan persaingan pasar yang ada saat ini dan bagaimana perusahaan

menciptakan pasar. Dengan demikian perusahaan tidak akan terjebak dalam

persaingan yang merugikan.

Sebagai sebuah perusahaan yang berada dalam lingkungan yang kompetitif

dan ekonomis, PéMad harus mampu merespons setiap perubahan yang terjadi

dalam lingkungan bisnis. Oleh karenanya, perusahaan tidak lagi dapat berpatok

pada produk jasa dan proses produksinya saja, melainkan harus beralih pada konsep

pemasaran dengan fokus pada pemberian nilai untuk konsumen lebih dari sekadar

produk fisik atau proses produksinya. Ketika perusahaan melakukan penyesuaian

terhadap perubahan dengan konsep pemasaran, maka perusahaan mengembangkan

suatu orientasi pemasaran. Menurut Zikmund dan Babin (2011, hal. 13) perusahaan

yang berorientasi pada pemasaran menampilkan beberapa aspek penting, yaitu:

menjadi perusahaan yang berorientasi pada pelanggan – hal tersebut berarti

keputusan perusahaan dibuat dengan kesadaran penuh dari efek yang terjadi pada

konsumen, menitikberatkan pada profitabilitas jangka panjang daripada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

profitabilitas jangka pendek atau volume penjualan, dan mengadopsi sudut pandang

antarfungsi yang berarti pemasaran diintegrasikan di semua fungsi bisnis.

Perusahaan yang berorientasi pada pasar dapat membantu manajemen untuk

mengenal konsumen dan memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kapabilitas

perusahaan. Desain dan implementasi strategi market-driven (didorong pasar) yang

tepat menjadikan perusahaan mempunyai competitive advantage (keunggulan

bersaing) yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Perusahaan yang

market-oriented (berorientasi pasar) dituntut untuk menerapkan perilaku etika

bisnis dalam berhubungan dengan pelaku perusahaan, konsumen, pemasok, dan

para pemegang saham. Selain itu perusahaan juga membutuhkan keterlibatan dan

dukungan dari seluruh karyawan. Perusahaan harus memonitor secepat mungkin

mengenai perubahan keinginan dan kebutuhan konsumen, meningkatkan tingkat

inovasi produk, dan menerapkan strategi yang membangun keunggulan bersaing

dari perusahaan (Cravens dan Piercy, 2013, hal. 5).

Menurut Cravens dan Piercy (2013, hal. 4) ada beberapa karakteristik dari

perusahaan yang berorientasi pada pasar. Pertama, perusahaan harus mempunyai

budaya yang sistematis dan berkomitmen sepenuhnya untuk terus menerus

berkreasi menciptakan nilai pelanggan yang tinggi dengan menggunakan

kemampuan perusahaan yang tinggi untuk memahami dan memuaskan pelanggan.

Perusahaan harus berfokus pada pelanggan yang mensyaratkan terpenuhinya nilai-

nilai yang dibutuhkan pembeli guna menolong mereka memenuhi atau memuaskan

tujuan pembelian mereka. Perusahaan harus mengenali pentingnya memahami

persaingan maupun pelanggan. Pemasaran strategis tidak hanya berfokus pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

fungsi pemasaran saja, tetapi juga terdapat koordinasi antarfungsi dalam organisasi

atau perusahaan sehingga dapat menghantarkan nilai pelanggan yang lebih.

Berorientasi pada pasar juga memiliki arti bahwa perusahaan memulai analisis

strategis dengan menembus gambaran dari pasar dan persaingan. Setelah

mengetahui gambaran pasar dan persaingan, perusahaan harus memiliki

kemampuan khusus yang melampaui pesaing dan tidak dapat ditiru oleh pesaing.

Sementara itu, strategi blue ocean atau samudera biru (Kim dan Mauborgne,

2005) menawarkan strategi baru dalam rangka memenangkan persaingan bahkan

menghilangkan persaingan. Ketika perusahaan sudah berada di dalam persaingan

yang ketat, yang biasa disebut dengan persaingan di red ocean atau samudra merah,

perusahaan pada akhirnya hanya akan bersaing dalam hal penetapan harga yang

memaksa perusahaan dengan teratur menuju ke ambang kebangkrutan. Strategi

blue ocean menawarkan hal baru, yang bukan sekadar menggunakan inovasi atau

penambahan nilai saja melainkan perpaduan keduanya, yaitu inovasi nilai.

Inovasi nilai memberikan penekanan setara pada nilai dan inovasi. Hal

tersebut hanya terjadi ketika perusahaan memadukan inovasi dengan utilitas

(manfaat), harga, dan posisi biaya. Kim dan Mauborgne (2005, hal. 52) menerapkan

kerangka empat langkah dalam penyusunan strategi blue ocean. Perusahaan harus

bisa memahami di mana kompetisi saat ini sedang tercurah, memahami beragam

faktor yang sedang dijadikan ajang kompetisi dalam produk, jasa, dan pengiriman,

serta memahami apa yang didapatkan pelanggan dari penawaran kompetitif yang

ada di pasar. Selanjutnya, kerangka empat langkah dapat diimplementasikan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

upaya merekonstruksi elemen-elemen nilai pembeli dalam rangka membuat kurva

nilai baru. Penerapan kerangka empat langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. analisis faktor-faktor yang sudah lama menjadi ajang persaingan bagi

perusahaan-perusahaan dalam industri di mana faktor-faktor tersebut tidak

lagi memiliki nilai atau bahkan mengurangi nilai, maka harus dihilangkan;

2. analisis untuk mengetahui apakah perusahaan terlalu berlebihan dalam

melayani pelanggan sehingga meningkatkan struktur biaya padahal tidak

memberikan hasil apa-apa. Faktor tersebut harus dikurangi;

3. menguak dan menghilangkan kompromi-kompromi yang dipaksakan

industri kepada pelanggan. Pada tahap ini faktor-faktor yang masih kurang

harus ditingkatkan hingga melampaui standar industri;

4. menemukan berbagai nilai yang sepenuhnya baru bagi pembeli dan

menciptakan permintaan baru. Dengan kata lain, sesuatu yang belum pernah

ditawarkan oleh industri harus diciptakan.

Kotler dan Keller (2012, hal. 36) menyatakan bahwa perusahaan yang selalu

memperhatikan kebutuhan pelanggan, menciptakan produk atau jasa yang

dibutuhkan pelanggan, dan mampu menghantarkan nilai pelanggan kepada mereka

merupakan perusahaan yang mampu melakukan satu rangkaian tindakan

pemasaran. Oleh karenanya, rencana pemasaran menjadi sangat penting perannya

dalam rangka menghantarkan produk atau jasa kepada pengguna / konsumen akhir.

Hal itulah yang kurang diperhatikan oleh PéMad selama ini. Maka, dengan

dibuatnya perencanaan pemasaran perusahaan dapat menggunakannya sebagai

pedoman dalam mengelola usaha khususnya kegiatan pemasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

Sebagai sebuah perusahaan yang berada di tengah persaingan yang tinggi,

PéMad harus bisa bertahan dan memenangkan persaingan dengan strategi

pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran yang tepat tersebut tidak hanya akan

membuat perusahaan dapat bertahan dan memenangkan persaingan, tetapi juga

keluar dari pertarungan dan menemukan pasar baru di mana perusahaan-perusahaan

lain tidak melayani pasar tersebut. Lebih jauh lagi, selain berhasil menemukan pasar

baru, perusahaan juga akan dituntut untuk mampu berinovasi sehingga dapat

menciptakan pasar.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas telah dijelaskan bahwa permasalahan yang dibahas

dalam penulisan karya ilmiah ini adalah PT. PéMad International TranSearch yang

belum mempunyai rencana strategis pemasaran. Tidak adanya rencana strategis

pemasaran dapat membatasi pengembangan bisnis ke depan. Oleh karena itu,

rencana pemasaran harus dibuat. Penyusunan rencana pemasaran dilakukan secara

sistematis dengan melakukan analisis pasar, analisis pesaing, menentukan proposisi

nilai yang berfokus pada pelanggan, serta menetapkan segmen pasar, target pasar

dan positioning.

1. Tujuan Penyusunan Rencana Pemasaran

Ada beberapa tujuan dalam penulisan tesis ini. Tujuan pertama adalah untuk

mengetahui informasi yang baik tentang pasar dan mengetahui atribut umum dari

pelanggan. Informasi yang diperoleh kemudian dikembangkan untuk lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

memahami konsumen yang dilayani, ukuran pasar, kebutuhan khusus mereka, tren

yang terjadi saat ini dan industri, serta strategi komunikasi publik perusahaan untuk

berkomunikasi lebih baik dengan konsumen. Semua hal itu dapat dilakukan dengan

melakukan analisis pasar.

Tujuan kedua adalah untuk mengetahui pesaing yang sudah ada dan yang

potensial. Ada lima kekuatan yang menentukan daya tarik pasar atau segmen pasar

yaitu pesaing industri, pendatang baru potensial, pengganti, pembeli, dan pemasok.

Dari kelima kekuatan ini masing-masing memiliki ancaman yaitu ancaman rivalitas

segmen yang intens, ancaman pendatang baru, ancaman produk pengganti,

ancaman daya tawar pembeli yang semakin besar, dan ancaman daya tawar

pemasok yang semakin besar (David, 2011, hal. 74). Untuk dapat mengetahui

bagaimana kondisi persaingan, maka diperlukan analisis pesaing. Di dalam

menganalisis persaingan perlu mengidentifikasi untuk mengetahui siapa pesaing

utama, serta apa saja strategi, tujuan, kekuatan, dan kelemahan pesaing.

Tujuan ketiga adalah untuk menciptakan proposisi nilai yang berfokus pada

pelanggan, yaitu keuntungan atau nilai yang dijanjikan perusahaan untuk diberikan

kepada konsumen demi memuaskan kebutuhan mereka. Proposisi nilai yang

berfokus pada pelanggan ini merupakan hasil dari positioning yang dilakukan oleh

perusahaan.

Tujuan keempat adalah mengidentifikasi segmen pasar, untuk kemudian

memutuskan segmen mana yang memberikan peluang terbesar. Segmen yang

memberikan peluang terbesar tersebut kemudian dijadikan sebagai pasar sasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Selanjutnya, dari setiap segmen pasar yang ditetapkan akan dikembangkan satu

penawaran pasar yang diposisikan ke dalam benak pembeli sasaran.

Tujuan kelima adalah menetapkan strategi pemasaran. Setelah melakukan

tahapan-tahapan di atas, yaitu melakukan analisis pasar, analisis pesaing,

menentukan proposisi nilai yang berfokus pada pelanggan, serta menetapkan

segmen pasar, target pasar dan positioning, maka langkah terakhir adalah

menetapkan strategi pemasaran dan rencana aksi yang harus diterapkan di PT.

PéMad International TranSearch.

2. Manfaat Penyusunan Rencana Pemasaran

Rencana pemasaran yang dihasilkan dapat memberi manfaat bagi perusahaan,

dalam hal ini PT. PéMad International TranSearch, dalam mengembangkan bisnis

jasa penerjemahan. Selain itu, rencana pemasaran yang dihasilkan dapat diterapkan

pada usaha lain yang mungkin sesuai dengan tipe usaha di industri penerjemahan.

Dari sisi akademis, tesis ini dapat dijadikan salah satu referensi bagi mahasiswa

yang akan melakukan penelitian pada permasalahan yang sama.

3. Sistematika Penulisan Rencana Pemasaran

BAB I: berisi tentang latar belakang perusahaan, perumusan masalah, tujuan

rencana pemasaran, manfaat rencana pemasaran, dan sistematika

penulisan perencanaan penasaran.

BAB II: berisi tentang tinjauan literatur penyusunan rencana pemasaran dengan

menggunakan strategi didorong pasar dan strategi blue ocean.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

BAB III: berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan

rencana pemasaran PT. PéMad International TranSearch. Dalam metode

penelitian ini memuat tentang desain penelitian dan bagaimana metode

strastegi blue ocean dan strategi didorong pasar diterapkan.

BAB IV: berisi tentang analisis data (analisis lingkungan bisnis, analisis pesaing,

dan analisis situasi internal), pembahasan, dan perumusan strategi

pemasaran.

BAB V: berisi tentang rencana aksi. Rencana aksi berbicara mengenai program

kerja pemasaran dan penganggaran pemasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Rencana pemasaran

Menurut The American Marketing Association (AMA) definisi pemasaran

adalah kegiatan, rangkaian fungsi dan proses untuk menciptakan,

mengomunikasikan, memberikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi

pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat luas (Kotler dan Keller, 2012, hal. 5).

Sementara, Ferrell dan kawan-kawan (2014, hal. 342) menyatakan bahwa

pemasaran adalah rentetan kegiatan yang dirancang untuk mempercepat transaksi

dengan menciptakan, mendistribusikan, menentukan harga, dan mempromosikan

barang, jasa, dan ide-ide.

Rencana pemasaran adalah instrumen atau alat pusat untuk mengarahkan dan

mengoordinasikan upaya pemasaran (Kotler dan Keller, 2012, hal. 36). Sementara

itu menurut McDonald (1989, hal. 2) yang dikutip oleh Whalen dan Boush (2012,

hal. 454) rencana pemasaran merupakan urutan logis kegiatan yang mengarah pada

penetapan tujuan pemasaran dan perumusan rencana untuk mencapainya.

Pentingnya Rencana pemasaran bagi perusahaan juga disampaikan oleh Abratt dan

Higgs (1994, hal. 30). Dari hasil penelitian mereka diketahui bahwa dengan

dibukanya perdagangan bebas, peran rencana pemasaran sangat penting bagi

keberhasilan perusahaan-perusahaan lokal di Afrika Selatan untuk bersaing.

Prosedur pemasaran perusahaan dan praktik-praktik yang sehat, serta tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

orientasi pemasaran dan perencanaan menjadi sebanding dengan negara-negara

industri.

Pulendran, Speed, dan Widing (2003), dalam penelitiannya menggarisbawahi

hubungan antara perilaku pemasaran dan perencanaan pemasaran yang umum dan

sudah dikenal, dengan orientasi pasar yang bernilai dan sedikit jarang

ditemui.Perencanaan pemasaran yang berkualitas tinggi dapat dicapai saat

perencanaan dilaksanakan secara formal, menyeluruh, rasional, dan interaktif, serta

ketika perencanaan tidak terlalu sering dipolitisasi. Perencanaan pemasaran yang

berkualitas tinggi dapat memberikan manfaat kinerja, namun dilakukan dengan

mendahului orientasi pasar, bukannya sebagai aktivitas independen.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rencana pemasaran merupakan satu

rencana yang sistematis mulai dari bagaimana mengetahui kebutuhan dan keinginan

pasar, kondisi pasar, tingkat persaingan, cara untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan pasar, memilah segmen pasar yang akan diambil, positioning produk dan

merek, hingga pada bagaimana nilai produk dan pelanggan dihantarkan kepada

konsumen atau pelanggan.

Penyusunan rencana pemasaran PéMad akan mengacu pada model yang di

perkenalkan oleh Neves (2007) sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Gambar 2.1

Kerangka Pengelolaan Strategi Perencanaan Pemasaran (Neves, 2007, hal. 189)

B. Strategi Didorong Pasar

Menurut Cravens dan Piercy (2013) logika yang mendasari strategi didorong

pasar adalah bahwa pasar dan pelanggan, sebagai pihak yang membentuk pasar,

harus menjadi titik awal dalam perumusan strategi bisnis. Strategi didorong pasar

memberikan sudut pandang seluruh perusahaan, yang mengarahkan pembauran

yang lebih efektif dari berbagai aktivitas dan proses yang berdampak pada nilai

pelanggan. Keuntungan utama dari didorong pasar adalah mendapatkan

pemahaman tentang pasar dan bagaimana kemungkinan untuk berubah di masa

depan.

1. Karakteristik Strategi Didorong Pasar

Ada beberapa karakteristik dari strategi didorong pasar yang dikemukakan

oleh Cravens dan Piercy (2013). Karakteristik tersebut adalah: berorientasi pasar,

fokus pada pelanggan, pengintaian pesaing, koordinasi lintas fungsional, implikasi

kinerja, dan menentukan kemampuan khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Gambar 2.2

Karakteristik Strategi Didorong Pasar (Cravens dan Piercy, 2013, hal. 5)

Menjadi perusahaan yang berorientasi pada pasar adalah bagaimana

pelanggan menjadi titik fokus operasional perusahaan (Cravens dan Piercy, 2013,

hal. 7). Perusahaan harus terus memantau kebutuhan dan keinginan pelanggan yang

mengalami perubahan dengan cepat. Perusahaan harus menindaklanjuti perubahan

yang terjadi dengan menentukan dampak dari perubahan tersebut terhadap

kepuasan pelanggan.

Tindak lanjut dari perubahan tersebut adalah dengan meningkatkan nilai yang

didapat oleh pelanggan. Maka dari itu perusahaan perlu melakukan inovasi untuk

meningkatkan kinerja produk atau jasa agar dapat membangun keunggulan

kompetitif perusahaan. Perusahaan sepenuhnya berkomitmen untuk terus menerus

menciptakan nilai pelanggan. Keberhasilan perusahaan dalam mewujudkan nilai

produk berorientasi pada pelanggan tidak terlepas dari dukungan seluruh karyawan.

Strategi didorong pasar menuntut kemampuan perusahaan dalam

mengidentifikasi kemampuan dan kelemahan pesaing utama. Menanggapi setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

ancaman yang ada, sehingga perusahaan dapat menjadi lebih unggul daripada

pesaing. Kerja sama antar fungsi dalam perusahaan juga sangat diperlukan supaya

tercipta penghantaran dan menambah nilai pelanggan.

Menjadi perusahaan yang berorientasi pada pasar menunjukkan kinerja

perusahaan yang menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak

berorientasi pasar. Perusahaan juga mensyaratkan dimilikinya keunggulan khusus

yang tidak dimiliki dan tidak dapat ditiru oleh pesaing. Kemampuan khusus

perusahaan mencakup keterampilan dan kumpulan pengetahuan yang dilakukan

melalui proses organisasi, sehingga memungkinkan perusahaan untuk

mengoordinasikan kegiatan dan memanfaatkan aset mereka.

2. Korporasi, Bisnis, dan Strategi Pemasaran

Strategi bisnis dan pemasaran sedang diperbarui oleh eksekutif di berbagai

perusahaan sebagai upaya mereka untuk bertahan hidup dan berkembang dalam

lingkungan bisnis global yang semakin kompleks dan menuntut. Dengan memilih

strategi kinerja tinggi dalam lingkungan ini akan ada perubahan konstan yang

membutuhkan visi, logika strategis, dan komitmen.

Gambar 2.3

Korporat, Bisnis, dan Strategi Pemasaran (Cravens dan Piercy, 2013, hal. 11)

Arah Strategis Pengaturan Pasar

Sumber Daya Peluang

Kendala Ancaman

Strategi Korporasi

Bisnis dan Strategi Pemasaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Dari gambar 2 dapat dijelaskan bahwa strategi korporasi terdiri dari

penentuan ruang lingkup dan tujuan bisnis, tujuan inti, dan inisiatif serta

sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Strategi korporasi

mendefinisikan arah strategis, mengalokasikan sumber daya, dan mendefinisikan

kendala. Kemudian, eksekutif yang bertanggung jawab pada strategi pemasaran

memiliki tanggung jawab untuk menginformasikan strategi perusahaan tentang

perubahan yang terjadi di luar perusahaan dengan mengidentifikasi peluang dan

ancaman.

Strategi korporasi terdiri dari keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak

di mana tindakan yang diambil adalah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Beberapa komponen dari strategi korporasi yaitu ruang lingkup, misi, dan tujuan

strategis; tujuan perusahaan; strategi; alokasi sumber daya; dan sinergi.

Menurut Cravens dan Piercy (2013, hal. 16) proses strategi pemasaran

dimulai dari analisis pasar, segmentasi, dan nilai pelanggan. Selanjutnya adalah

mendesain strategi-strategi didorong pasar, mengembangkan program didorong

pasar, dan yang terakhir adalah mengimplementasikan dan mengatur berbagai

strategi didorong pasar. Namun, proses tersebut tidak hanya berhenti pada

implementasi dan pengaturan strategi, selanjutnya proses akan kembali pada proses

analisis pasar, serta segmentasi dan nilai pelanggan, demikian seterusnya proses

tersebut akan terus dijalankan. Bagaimana alur proses strategi pemasaran menurut

Cravens dan Piercy (2013), akan nampak pada gambar 3 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Gambar 2.4

Proses Strategi Pemasaran (Cravens dan Piercy, 2013, hal. 16)

C. Pasar dan Ruang yang Kompetitif

Perubahan pasar sering mengharuskan perusahaan mengubah strategi bisnis

dan pemasaran. Terkadang perusahaan fokus hanya pada ruang persaingan yang

ada saat ini serta cara untuk bertahan dan berusaha untuk memenangkan persaingan

di pasar yang ada. Namun, beberapa perusahaan sering tidak menyadari bahwa

sebenarnya masih ada ruang pasar lain. Langkah yang sebaiknya dilakukan adalah

berpikir jauh keluar dari ruang persaingan yang ada.

Di luar kotak pasar saat ini terdapat ruang pasar baru dengan model bisnis

baru dan dengan pelanggan baru tersendiri, serta jenis persaingan baru dan dengan

pelanggan yang berbeda. Persaingan tradisional menghasilkan adanya proposisi

nilai konvensional. Demikian juga dengan jenis persaingan baru dan model bisnis

yang baru akan menghasilkan konsumen dasar. Cravens dan Piercy (2013, hal. 36),

mengilustrasikan penjelasan di atas yang disajikan dalam gambar 4 berikut.

Pasar, Segmentasi

dan Nilai

pelanggan

Mengimplementasikan

dan mengatur strategi-

strategi market-driven

Mendesain

strategi market-

driven

Mengembangkan

program market-

driven

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Gambar 2.5

Peluang di luar kotak persaingan (Cravens dan Piercy, 2013, hal. 36)

Pasar yang semakin kompleks, bergolak, dan saling terkait, menciptakan

tantangan bagi manajer dalam memahami struktur pasar dan mengidentifikasi

peluang-peluang untuk tumbuh berkembang. Pandangan tradisional

mengasumsikan bahwa pasar dan ruang kompetitif itu stabil dan perubahannya

dapat diprediksikan. Namun, wawasan ini mungkin saja menyesatkan dan bahkan

berbahaya bila batasan-batasan pasar berbanding terbalik karena teknologi baru dan

persaingan serta munculnya desain bisnis baru.

Dalam menemukan ruang baru pasar harus dilakukan penetapan dan analisis

produk pasar. Ada beberapa tahapan tindakan menetapkan dan menganalisis produk

pasar yaitu menetapkan batasan dan struktur dari produk pasar, membentuk produk

pasar, mendeskripsikan dan menganalisis pengguna akhir, melakukan analisis

pesaing, dan akhirnya merencanakan ukuran pasar serta mengukur perubahan.

Kotak Persaingan

Pesaing Tradisional

Proposisi Nilai

Konvensional

Konsumen Dasar

yang Tersedia

Konsumen BaruKonsumen Baru

Konsumen Dasar

Baru

Jenis Baru Persaingan Model Bisnis Baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

D. Segmentasi Pasar Strategis

Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar ke dalam himpunan bagian

dari konsumen dengan kebutuhan umum atau karakteristik pasar (Schiffman dan

Wisenblit, 2015, hal. 52). Sedangkan menurut Hawkins dan Mothersbaugh (2010,

hal. 16) segmen pasar merupakan bagian dari pasar yang lebih besar yang

kebutuhannya agak berbeda dari pasar yang lebih besar. Cravens dan Piercy (2013,

hal. 72) menyatakan bahwa segmentasi pasar adalah proses mengidentifikasi dan

menganalisis sub-kelompok pembeli di produk-pasar dengan karakteristik respons

yang sama.

Menurut Schiffman dan Wisenblit (2015, hal. 52) pada umumnya

karakteristik pasar dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu perilaku dan

pengetahuan. Perilaku pasar dipengaruhi oleh faktor demografis (usia, jenis

kelamin, keluarga dan rumah tangga, kelas sosial, pendapatan, dll ), sementara

pengetahuan adalah sesuatu yang abstrak, yang ada dalam pemikiran konsumen dan

dapat ditentukan oleh faktor psikologis dan pertanyaan sikap (sifat personal, nilai

budaya, sikap terhadap permasalahan politik dan sosial).

Ada empat langkah dalam melakukan segmentasi pasar (Hawkins dan

Mothersbaugh, 2010, hal. 16):

1. Mengidentifikasi kebutuhan produk terkait.

2. Mengelompokkan pelanggan dengan kebutuhan yang sama.

3. Menggambarkan setiap kelompok.

4. Memilih segmen yang menarik untuk melayani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Tingkatan segmentasi pasar ada tiga, yaitu segmentasi strategis, segmentasi

manajerial, dan segmentasi operasional. Segmentasi strategis memiliki kaitan

dengan visi manajemen dan tujuan strategis dari strategi korporat. Segmentasi

manajerial berkaitan dengan mengalokasikan sumber daya di sekitar target segmen,

termasuk mereka yang masih dalam rencana pemasaran, serta menyelaraskan

proses organisasi sekitar mereka. Segmentasi operasional berkaitan dengan

perubahan program pemasaran yang diperlukan untuk mencapai target segmen

dengan iklan dan promosi, dan dengan sistem distribusi (Cravens dan Piercy, 2013,

hal. 73).

Dilihat dari pasarnya, Kotler dan Keller (2012, hal. 214) menyatakan bahwa

ada empat tingkatan pemasaran, yaitu pemasaran segmen, pemasaran ceruk,

pemasaran lokal, dan pemasaran individual. Segmen pasar terdiri dari sek elompok

pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang serupa.

Pemasaran segmen menawarkan manfaat kunci melebihi pemasaran massal. Ceruk

(Niche) adalah kelompok pelanggan yang lebih sempit yang mencari bauran

manfaat yang berbeda. Ceruk yang menarik adalah di mana pelanggan mempunyai

kumpulan kebutuhan yang berbeda; mereka bersedia membayar lebih kepada

perusahaan yang paling memuaskan mereka; ceruk tidak besar tapi memiliki

ukuran, laba, dan pertumbuhan yang potensial, serta tidak menarik banyak pesaing

lain; dan penceruk mendapatkan keekonomisan tertentu melalui spesialisasi.

Pemasaran lokal merupakan pemasaran akar rumput. Kegiatan pemasaran

berkonsentrasi untuk berada sedekat mungkin dengan pelanggan individu.

Pemasaran individual mengarah pada segmen tunggal, pemasaran yang disesuaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

(customized) atau pemasaran satu-satu. Pelanggan mulai mengambil inisiatif yang

lebih individual dalam menentukan apa yang dibeli dan bagaimana caranya.

Dilihat dari pelakunya, segmen pasar dibagi ke dalam dua kategori, yaitu

segmen pasar konsumen dan segmen pasar bisnis. Yang dimaksud dengan segmen

pasar konsumen adalah menyasar pada pengguna akhir. Sedangkan segmen pasar

bisnis menyasar pada pelaku bisnis, baik secara industri maupun perusahaan.

Dalam melakukan segmentasi pasar konsumen didasarkan pada karakteristik

konsumen dan respons konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2012, hal. 214),

variabel segmentasi utama untuk pasar konsumen adalah segmentasi geografis,

segmentasi demografis, segmentasi psikografis, dan segmentasi perilaku.

Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit

geografis seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan

sekitar. Segmentasi demografis membagi pasar menjadi kelompok-kelompok

berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis

kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan

kelas sosial. Segmentasi psikografis membagi pasar menjadi berbagai kelompok

berdasarkan sifat psikologis/kepribadian, gaya hidup, atau nilai. Segmentasi

perilaku pasar dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap,

penggunaan, atau tanggapan terhadap sebuah produk.

Segmentasi pasar bisnis dapat dilakukan dengan beberapa variabel yang juga

digunakan dalam segmentasi pasar konsumen, seperti geografis, manfaat yang

dicari, dan tingkat penggunaan. Selain itu ada beberapa variabel lain yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

digunakan, yaitu demografis, variabel operasi, pendekatan pembelian, faktor

situasional, dan karakteristik pribadi.

Ada banyak cara untuk melakukan segmentasi pasar. Namun, tidak semua

segmentasi bisa efektif. Agar dapat bermanfaat secara maksimal, maka segmen-

segmen pasar harus memenuhi lima karakteristik, yaitu dapat diukur, besar, dapat

dijangkau, dapat dibedakan, dan dapat diambil tindakan.

Setelah dilakukan segmentasi pasar, selanjutnya adalah melakukan evaluasi

terhadap segmen pasar. Dalam melakukan evaluasi segmen pasar, ada tiga hal yang

harus diperhatikan, yaitu ukuran dan pertumbuhan pasar, daya tarik struktur pasar,

serta tujuan dan sumber daya perusahaan. Segmen pasar haruslah berpotensi

memiliki ukuran dan pertumbuhan yang tepat, menarik dari aspek profitabilitas, dan

harus sesuai dengan tujuan perusahaan serta sesuai dengan kemampuan dan sumber

daya perusahaan.

E. Manajemen Pelanggan Strategis

Relationship marketing (RM) berfokus pada upaya menjalin relasi positif

jangka panjang dengan saling menguntungkan antar pemangku kepentingan

perusahaan. Salah satu pemangku kepentingan dalam perusahaan adalah konsumen

atau pelanggan. Mengelola hubungan dengan konsumen biasa disebut dengan

istilah Customer Relationship Management (CRM) (Tjiptono dan Chandra, 2012,

hal. 20).

CRM merupakan proses bisnis lintas fungsional yang bersangkutan dengan

pencapaian peningkatan nilai pemegang saham melalui pengembangan hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

yang efektif dengan pelanggan. Menurut Cravens dan Piercy (2013, hal. 105), CRM

mendukung strategi tanggap pelanggan di mana keunggulan bersaing diperoleh

ketika:

1. Menghantarkan nilai pelanggan yang unggul dengan personalisasi interaksi

antara pelanggan dan perusahaan;

2. Menunjukkan kepercayaan dan keandalan perusahaan kepada pelanggan;

3. Mempererat hubungan dengan pelanggan;

4. Keberhasilan mengoordinasi kemampuan perusahaan yang kompleks di sekitar

pelanggan.

Dalam rangka membangun hubungan dengan pelanggan, secara konsisten

perusahaan menyediakan cara agar dapat berinteraksi dengan pelanggan. Database

pelanggan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam rangka menjalankan strategi

pemasaran melalui pengelolaan hubungan dengan pelanggan. Database yang

dibuat melalui teknologi CRM harus berisi tentang transaksi, kontak pelanggan,

informasi deskriptif, dan tanggapan untuk rangsangan pemasaran.

Perusahaan yang mampu mengelola hubungan dengan konsumen atau

pelanggan dengan baik, menghantarkan nilai, memberikan aksi dan reaksi terhadap

kepuasan pelanggan, memanfaatkan database yang dimiliki semaksimal mungkin,

akan dapat menciptakan nilai pelanggan seumur hidup (Customer lifetime value).

Dengan terciptanya nilai pelanggan seumur hidup akan memberikan keuntungan

atau profit masa depan bagi perusahaan.

Pada masa sekarang ini, banyak perusahaan dalam menghantarkan nilai

kepada pelanggan dan dalam rangka menjalin hubungan dengan pelanggan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR). CSR adalah bentuk tanggung

jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. Namun, CSR juga merupakan satu

cara bagi perusahaan untuk dapat menjalin hubungan dengan pelanggan. Dengan

adanya CSR, perusahaan dapat mengomunikasikan kepedulian sosial mereka

melalui produk atau jasa yang dihasilkan. Perusahaan juga kemudian dapat

mengajak pelanggan untuk turut serta berperan dalam CSR melalui penggunaan

barang dan jasa.

F. Kemampuan untuk Mempelajari Pelanggan dan Pasar

Perusahaan yang berorientasi pada pasar memperlihatkan keunggulan dalam

memahami pelanggan, pasar, dan pesaing. Belajar tentang pasar adalah kegiatan

terkait dengan menafsirkan informasi serta mengumpulkan data. Perusahaan harus

secara terus menerus mempelajari cara pasar atau industri meningkatkan

keunggulan kompetitif. Di dalam mempelajari pelanggan dan pasar, perusahaan

perlu melihat hubungan antara strategi didorong pasar, penginderaan pasar, dan

proses belajar. Selain itu perusahaan juga perlu meninjau informasi pemasaran dan

pengembangan pengetahuan sumber daya, termasuk riset pemasaran dan sistem

informasi. Penyelidikan atau inteligen pemasaran, manajemen pengetahuan, dan

etika dalam pengumpulan dan penggunaan informasi menjadi hal penting dalam

pemasaran strategis.

Di dalam proses penginderaan, Cravens dan Piercy (2013, hal. 135)

menyatakan bahwa ada beberapa pendekatan yang digunakan perusahaan untuk

memahami peluang dan ancaman yang ada di dalam industri, dan bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

konsumen akan bereaksi terhadap perubahan. Pendekatan-pendekatan tersebut

yaitu membangun keterbukaan dalam proses penyelidikan, menganalisis tindakan

pesaing, mendengarkan karyawan front-line, mencari kebutuhan pelanggan

tersembunyi / laten, membaca sekilas batas luar pasar, dan mendorong percobaan.

Berbicara mengenai mempelajari organisasi di dalam proses belajar, ada tiga hal

yang harus perusahaan perhatikan, yaitu tentang pengetahuan dan keunggulan

kompetitif, pengetahuan pasar, dan hambatan dalam proses pembelajaran pasar.

Beberapa aktivitas pengembangan sumber daya informasi pemasaran

berkaitan dengan proses menciptakan untuk terus menerus melakukan scanning

pasar dan dengan cepat mencatat tren yang signifikan, acara, dan perubahan.

Penelitian pemasaran dan sumber daya informasi harus dilihat sebagai model untuk

inovasi dan perubahan, bukan hanya mendukung administrasi tambahan merek.

Di dalam memperoleh informasi dan pengetahuan pasar, hal pertama yang

dilakukan adalah dengan melakukan scanning. Proses scanning harus memberikan

informasi yang seimbang dengan kebutuhan dan juga menginformasikan segala

sesuatu yang terjadi di pasar kepada eksekutif. Hal-hal yang harus diperhatikan

adalah perubahan-perubahan yang mengganggu di pasar, memprediksi persaingan,

atau pilihan strategi pemasaran yang harus dibuat oleh eksekutif. Pendekatan-

pendekatan dalam proses scanning yaitu membentuk kelompok fungsional yang

bertanggung jawab untuk scanning, membentuk kelompok masalah khusus,

pengintai tingkat tinggi, inisiatif baru, berinvestasi di start-up, dan outsource.

Kedua, melakukan studi riset pemasaran spesifik. Penelitian pemasaran

adalah pengumpulan sistematis, pencatatan, pengolahan, dan menganalisis data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

pemasaran, yang – ketika ditafsirkan – akan membantu eksekutif pemasaran untuk

mengungkap peluang dan mengurangi risiko dalam pengambilan keputusan.

Ketiga, informasi dan pengetahuan pasar diperoleh dari internal dan eksternal

perusahaan. Sumber informasi internal yaitu dari lembaga penelitian dalam

perusahaan. Sumber informasi eksternal diperoleh dari sumber daya open source,

layanan informasi, dan studi khusus yang dilakukan oleh lembaga penelitian

pemasaran dan konsultan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

melakukan penelitian pemasaran, yaitu mendefinisikan masalah, memahami

batasan penelitian, kualitas penelitian, biaya, evaluasi dan memilih pemasok, serta

metode penelitian.

Keempat, informasi dan pengetahuan pasar diperoleh dari sumber informasi

pemasaran yang ada. Ada beberapa sumber informasi pemasaran tersebut yaitu

sumber di dalam perusahaan, dengan menggunakan informasi dalam sistem

organisasi; sumber terbuka, menggunakan informasi yang dipublikasikan dan dapat

diakses secara bebas dengan biaya yang rendah; dan sumber badan penelitian,

menggunakan informasi tersedia khusus dan bisa diakses dengan cara

berlangganan.

Kelima, informasi dan pengetahuan pasar diperoleh dengan membuat

sumber informasi pemasaran baru. Hal itu dilakukan ketika sumber informasi yang

ada tidak menjawab kebutuhan eksekutif. Pendekatan yang dilakukan dalam

membuat informasi baru mencakup studi observasi dan etnografi, survei penelitian

kuantitatif, atau dengan pengumpulan data melalui internet. Yang terakhir adalah

dengan membuat sistem informasi formal. Dalam rangka penyediaan informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

bagi eksekutif dalam pemasaran, perusahaan menciptakan beberapa sistem

informasi, yaitu sistem informasi pemasaran, sistem informasi manajemen, dan

sistem pendukung keputusan pemasaran.

Yang tidak kalah penting dari proses penginderaan dan pengetahuan pasar

adalah pengintaian atau inteligen pasar, dan pendekatan manajemen pengetahuan.

Inteligen pasar dapat berasal dari jurnal perdagangan, kunjungan, kontak sosial,

atau rumor yang ada di pasar. Keunggulan kompetitif dapat diciptakan tidak hanya

dengan memiliki informasi pasar saat ini namun juga mengetahui bagaimana

penggunaannya. Di sini manajemen pengetahuan sangat diperlukan dalam rangka

penggunaan data-data yang dimiliki perusahaan.

Hal terakhir yang harus diperhatikan oleh perusahaan di dalam mempelajari

pelanggan dan pasar adalah etika dalam pengumpulan dan penggunaan informasi.

Dengan adanya peningkatan penggunaan database telah mengundang kecurigaan

dan kekhawatiran dari pelanggan mengenai pelanggaran pencurian identitas.

Perusahaan dan pemasok harus menanggapi isu-isu etis tersebut.

G. Strategi Blue Ocean

Strategi blue ocean merupakan penciptaan ruang pasar yang belum diketahui

dan belum tersentuh, dengan cara membuat permintaan baru (Kim dan Mauborgne,

2005, hal. 31). Strategi ini membantu perusahaan untuk menciptakan pasar baru

yang belum memiliki pesaing sehingga membuat kompetisi tidak lagi relevan dan

berfokus pada menumbuhkan permintaan dari pasar yang baru. Penciptaan pasar

baru dapat dilakukan dengan melakukan inovasi nilai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Inovasi Nilai

Inovasi nilai merupakan batu pijakan dalam strategi blue ocean (Kim dan

Mauborgne, 2005, hal. 31). Nilai tanpa inovasi cenderung berfokus pada penciptaan

nilai dalam skala besar, sesuatu yang meningkatkan nilai tapi tidak memadai untuk

membuat perusahaan unggul secara menonjol di pasar. Perusahaan yang melakukan

inovasi teknologi ini akan menjadi pelopor pasar. Sementara, inovasi tanpa nilai

cenderung bersifat mengandalkan teknologi, pelopor pasar, atau futuristis, dan

sering membidik sesuatu yang belum siap diterima dan dikonsumsi oleh pembeli.

Banyak perusahaan cenderung melakukan inovasi yang tanpa nilai. Inovasi ini

disebut dengan inovasi teknologi.

Strategi blue ocean menawarkan satu inovasi di mana nilai dan inovasi

menjadi penekanan yang utama dalam melakukan inovasi. Ini hanya terjadi ketika

perusahaan memadukan inovasi dengan utilitas (manfaat), harga, dan posisi biaya.

Perusahaan yang melakukan inovasi ini disebut dengan inovasi nilai.

Menurut Kim dan Mauborgne (2005), ada tiga alat analisis dalam rangka

penciptaan blue ocean, yaitu:

1. Kanvas Strategi

Kanvas strategi merupakan kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk

membangun strategi blue ocean yang baik. Alat ini berfungsi untuk merangkum

situasi saat ini dalam ruang pasar yang sudah dikenal, yaitu memahami di mana

kompetisi saat ini sedang tercurah, memahami faktor-faktor apa yang sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

dijadikan ajang kompetisi dalam produk, jasa, dan pengiriman, serta memahami apa

yang didapatkan konsumen dari penawaran kompetitif yang ada di pasar.

2. Kerangka Kerja Empat Langkah

Kerangka kerja empat langkah digunakan untuk merekonstruksi elemen-

elemen nilai pembeli dalam membuat kurva nilai baru. Supaya dapat mendobrak

dilema/pertukaran antara diferensiasi dan biaya rendah serta demi menciptakan

kurva nilai baru, ada empat pertanyaan kunci untuk menantang logika strategi dan

model bisnis sebuah industri. Empat pertanyaan dalam kerangka kerja empat

langkah tersebut adalah:

a. Faktor apa saja yang harus dihapuskan/dihilangkan dari faktor-faktor yang

telah diterima begitu saja oleh industri?

b. Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga di bawah standar industri?

c. Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?

d. Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus

diciptakan?

1. Skema Menghapuskan – Kurangi – Tingkatkan – Ciptakan

Skema menghapuskan – kurangi – tingkatkan – ciptakan merupakan alat

analisis pelengkap kerangka kerja empat langkah. Pada alat ini perusahaan dituntut

untuk tidak hanya sebatas menanyakan namun bertindak berdasarkan pertanyaan

dalam kerangka kerja empat langkah untuk menciptakan strategi blue ocean.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

H. Penetapan Merek

1. Menciptakan Ekuitas Merek

American Marketing Association mendefinisikan merek (Brand) sebagai

nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan

untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok

penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing. Dengan kata lain, merek

adalah produk atau barang yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut

dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk

memuaskan kebutuhan yang sama (Kotler dan Keller, 2012, hal. 241)

Penetapan merek (branding) adalah memberikan kekuatan merek kepada

produk dan jasa. Penetapan merek menciptakan struktur mental yang membantu

konsumen mengatur pengetahuan mereka tentang produk dan jasa dengan

memberikan penjelasan cara pengambilan keputusan mereka dan, dalam prosesnya,

memberikan nilai bagi perusahaan. Penting bagi perusahaan untuk menyadari

bahwa satu merek itu mempunyai nilai (ekuitas). Ekuitas merek merupakan

seperangkat aset merek dan utang yang dikaitkan dengan sebuah merek, nama dan

simbolnya, ditambahkan atau dikurangi dari nilai-nilai yang diberikan dalam

sebuah produk atau jasa bagi sebuah perusahaan dan / atau bagi para konsumen

perusahaan tersebut.

2. Membangun Ekuitas Merek

Ekuitas merek diatributkan ke sebuah merek sehingga akan diperoleh hasil

yang berbeda dari pemasaran satu produk atau jasa karena mereknya, dibandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

dengan hasil bila produk atau jasa yang sama tidak teridentifikasi oleh merek

tersebut. Dalam membangun ekuitas merek, pemasar harus memilih elemen-elemen

merek. Kemampuan membangun merek dari elemen-elemen merek diuji dengan

apa yang dipikirkan atau dirasakan konsumen terhadap merek jika hanya elemen

merek yang mereka ketahui. Kriteria-kriteria utama untuk memilih elemen merek

yaitu dapat diingat, berarti, dapat disukai, dapat ditransfer, dapat disesuaikan, dan

dapat dilindungi (Kotler dan Keller, 2012, hal. 250).

Pembangunan ekuitas merek bergantung pada tiga faktor utama, yaitu pilihan

awal untuk elemen atau identitas merek yang membentuk merek, cara merek

diintegrasikan ke dalam dukungan program pemasaran, dan asosiasi yang

dipindahkan secara tidak langsung ke merek dengan menghubungkan merek

dengan ekuitas lainnya. Dalam membangun ekuitas merek sejumlah peran dapat

dikembangkan. Elemen merek seharusnya mudah dikenali dan mudah diingat serta

bersifat deskriptif dan persuasif supaya konsumen yang cenderung tidak memeriksa

banyak informasi dalam mengambil keputusan dengan mudah mengenali dan

mengingat merek.

Dalam merancang kegiatan pemasaran holistik, ada yang disebut dengan

kontak merek. Kontak merek adalah semua pengalaman yang membawa informasi,

baik positif maupun negatif, yang dimiliki pelanggan atau prospek dengan merek,

kategori produk, atau pasar yang berhubungan dengan produk atau jasa pasar.

Konsumen mengenal merek melalui banyak sentuhan dan titik kontak antara lain

iklan, observasi dan penggunaan pribadi, berita dari mulut ke mulut, interaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

dengan personel perusahaan, pengalaman online atau telepon, dan transaksi

pembayaran.

Menurut Kotler dan Keller, (2012, hal. 251) pasar holistik menekankan pada

tiga tema baru yang penting dalam merancang program pemasaran membangun

merek, yaitu personalisasi, integrasi, dan internalisasi. Pemasaran personalisasi

adalah tentang memastikan merek dan pemasarannya serelevan mungkin dengan

sebanyak mungkin pelanggan – sebuah tantangan, mengingat tidak ada dua

pelanggan yang identik. Pemasaran integrasi adalah tentang membaurkan dan

menyesuaikan kegiatan pemasaran untuk memaksimalkan efek individual dan

kolektif mereka. Penetapan merek internal adalah kegiatan dan proses yang

membantu memberi informasi dan menginspirasi karyawan. Bahwa janji merek

tidak akan dihantarkan kecuali semua orang dalam perusahaan menghidupkan

merek itu. Ada tiga prinsip penting untuk menerapkan merek internal, yaitu

memilih saat yang tepat, menghubungkan pemasaran internal dan eksternal, dan

menghidupkan merek bagi karyawan.

3. Mengukur Ekuitas Merek

Dalam mengukur ekuitas merek, ada dua pendekatan yang bisa digunakan,

yaitu pendekatan tidak langsung dan pendekatan secara langsung (Kotler dan

Keller, 2012, hal. 255). Pendekatan tidak langsung menilai sumber ekuitas merek

yang potensial dengan mengidentifikasi dan melacak struktur pengetahuan merek

konsumen. Sedangkan pendekatan langsung menilai dampak aktual pengetahuan

merek terhadap respons konsumen pada berbagai aspek pemasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Ada dua hal yang harus dipahami oleh pemasar agar ekuitas merek dapat

melaksanakan fungsi strategis yang berguna dan memandu keputusan pemasaran.

Pertama, sumber ekuitas merek dan bagaimana sumber itu mempengaruhi hasil

yang diharapkan. Perlakuan atas hal tersebut adalah pemasar harus melakukan audit

merek, yaitu sederet prosedur yang fokus pada konsumen untuk menilai kesehatan

merek, mengungkap sumber ekuitas mereknya, dan menyarankan cara untuk

meningkatkan dan mengangkat ekuitasnya. Kedua, bagaimana bila sumber-sumber

dan hasil berubah seiring dengan berjalannya waktu. Dalam hal itu perlu dilakukan

penelusuran merek, yaitu mengumpulkan data kuantitatif dari konsumen secara

rutin sepanjang waktu untuk memberikan informasi dasar yang konsisten tentang

bagaimana kinerja merek dan program pemasaran mereka pada aspek-aspek kunci.

4. Mengelola Ekuitas Merek

Tanggapan pelanggan terhadap aktivitas pemasaran tergantung pada apa yang

mereka ketahui tentang sebuah merek. Tindakan pemasaran jangka pendek, dengan

mengubah pengetahuan merek, sangat memengaruhi peningkatan atau penurunan

kesuksesan jangka panjang tindakan pemasaran di masa depan. Penguatan merek

dilakukan dengan tindakan pemasaran yang secara konsisten menyampaikan arti

satu merek dalam hal (Kotler dan Keller, 2012, hal. 258):

a. produk apa yang dipresentasikan oleh merek, apa manfaat inti yang diberikan,

dan kebutuhan apa yang dipenuhi;

b. bagaimana merek membuat produk menjadi unggul, yang berarti asosiasi merek

yang kuat, disukai, dan unik harus berada pada pikiran konsumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

5. Merencanakan Strategi Penetapan Merek

Dalam memberi merek pada produk atau jasa perusahaan harus memilih nama

merek mana yang akan digunakan. Empat strategi umum yang sering digunakan

dalam pemberian nama menurut Keller (2003) yang dikutip oleh Tjiptono dan

Chandra (2012, hal. 246), yaitu:

a. Corporate Brand (Company Brand), yaitu menggunakan nama perusahaan

sebagai merek produk atau jasa;

b. Family Brand, yaitu nama merek yang digunakan di lebih dari satu kategori

produk, tetapi tidak harus selalu merupakan nama perusahaan pemiliknya;

c. Individual Brand, yaitu merek yang dibatasi hanya untuk satu kategori produk,

sehingga bisa digunakan untuk beberapa tipe produk berbeda dalam kategori

yang sama;

d. Modifier, yaitu wahana untuk menandakan item spesifik atau tipe model atau

versi/konfigurasi tertentu dari produk.

Komponen kunci dalam strategi penetapan merek yaitu perluasan merek dan

portofolio. Dalam perluasan merek, nama merek yang sudah terbukti sukses

digunakan untuk meluncurkan produk baru atau produk modifikasi dalam kategori

produk baru. Ada dua keunggulan perluasan merek, yaitu meningkatkan peluang

keberhasilan produk baru dan memberikan manfaat umpan balik. Sementara, di sisi

lain perluasan merek juga memiliki kekurangan, yaitu perluasan tersebut dapat

menyebabkan nama merek tidak terlalu teridentifikasi dengan produk manapun,

konsumen dapat mempertanyakan integritas merek atau terjadi kebingungan merek

karena mungkin perusahaan meluncurkan perluasan merek yang tidak tepat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

perluasan merek dapat melukai citra merek induk dalam prosesnya, dan yang

terakhir perusahaan melewatkan peluang menciptakan merek baru dengan citra dan

ekuitas sendiri.

Portofolio merek adalah kumpulan semua merek dan lini merek yang

ditawarkan perusahaan tertentu untuk dijual dalam satu kategori atau segmen pasar

tertentu. Prinsip dasar dalam merancang portofolio merek adalah memaksimalkan

cakupan pasar. Dengan memperluas cakupan pasar tidak ada pelanggan potensial

yang diabaikan.

6. Membentuk Positioning Merek

Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar

mendapatkan tempat khusus dalam pikiran pasar sasaran, yang bertujuan untuk

menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat

potensial bagi perusahaan. Hasil dari positioning adalah terciptanya dengan sukses

satu proposisi nilai yang terfokus pada pelanggan, yang menjadi satu alasan kuat

mengapa pasar sasaran harus membeli produk bersangkutan (Kotler dan Keller,

2012, hal. 276).

Positioning menuntut adanya definisi dan komunikasi mengenai kemiripan

dan perbedaan antar merek. Dengan demikian, diperlukan kerangka referensi

dengan cara mengidentifikasi pasar sasaran dan persaingan, serta mengidentifikasi

asosiasi merek titik-paritas dan titik-perbedaan ideal.

Konsep positioning harus terhubung dengan nilai yang disyaratkan pembeli.

Ada beberapa fokus dari konsep positioning yaitu fungsional, simbolik, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

pengalaman. Fungsional, berlaku untuk produk yang mengatasi masalah berkenaan

dengan konsumsi untuk membangkitkan/menghasilkan kebutuhan konsumsi.

Simbolik, berkenaan dengan menghasilkan kebutuhan dalam diri pembeli untuk

peningkatan diri, posisi peran/tugas/jabatan, keanggotaan kelompok/komunitas,

atau identitas pribadi. Pengalaman, digunakan untuk posisi produk yang

menyediakan kesenangan indra, keragaman, dan atau simulasi kognitif.

Keputusan manajemen mengenai cara memosisikan sebuah merek akan

berguna untuk mempelajari positioning persaingan merek dengan menggunakan

atribut yang penting untuk pembeli yang ada dan potensial dari persaingan merek.

Tujuannya adalah untuk mencoba menentukan pilihan posisi yang disukai para

pembeli di setiap segmen pasar yang menarik dan kemudian membandingkan

dengan posisi yang sebenarnya dari merek pesaing. Penelitian pasar penting di

dalam mengidentifikasi posisi ideal pelanggan. Manajemen kemudian mencari

posisi yang berbeda yang sesuai dengan kemampuan khusus perusahaan dengan

posisi istimewa pembeli di dalam target ketertarikan.

Strategi positioning menempatkan komponen program bauran pemasaran ke

dalam rangkaian tindakan terkoordinasi yang dirancang untuk menyampaikan nilai

keunggulan bagi konsumen. Cravens dan Piercy (2013, hal. 177) menyatakan

bahwa strategi bauran pemasaran tersebut terdiri dari strategi produk, strategi rantai

nilai, strategi harga, strategi promosi, dan keunggulan kompetitif.

a. Strategi produk, yaitu strategi yang dilaksanakan oleh perusahaan yang

berkaitan dengan produk yang dipasarkan dan juga berhubungan dengan hal-

hal lain atau atribut lain yang melekat pada produk tersebut;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

b. Strategi rantai nilai, kelompok organisasi secara vertikal lurus yang dapat

menambah nilai pada barang atau jasa dalam pergerakan dari pemasok dasar ke

produk jadi yang disalurkan pada pelanggan dan organisasi pemakai akhir;

c. Strategi harga, merupakan cara mengaitkan produk kita dengan aspirasi sasaran

pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan

konsumen;

d. Strategi promosi, merupakan perencanaan atau kegiatan dari suatu

organisasi/perusahaan agar dapat mencapai sasaran sehingga tujuan yang

diinginkan dapat terwujud;

e. Keunggulan kompetitif, merupakan kemampuan yang diperoleh melalui

karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang

lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri atau pasar yang sama.

Dalam melakukan positioning satu merek, perusahaan terkadang melakukan

kesalahan. Empat kesalahan yang terjadi dalam melakukan positioning yaitu:

a. Under-positioning, pelanggan memiliki ide-ide yang samar tentang perusahaan

dan tidak merasakan kekhasan apa-apa tentang hal itu;

b. Over-positioning, pelanggan memiliki pemahaman yang terlalu sempit tentang

perusahaan, produk, atau merek;

c. Positioning yang membingungkan, frekuensi perubahan dan pesan yang

bertentangan membingungkan pelanggan;

d. Positioning yang meragukan, klaim yang dibuat untuk produk atau merek tidak

dianggap kredibel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

I. Bauran Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan proses analisis, perencanaan, implementasi,

dan pengendalian yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan

pelanggan. Tugas pemasar adalah merencanakan aktivitas-aktivitas pemasaran dan

membentuk program pemasaran yang terintegrasi untuk menciptakan,

mengomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada pelanggan. Aktivitas-

aktivitas pemasaran tersebut diklasifikasikan sebagai sarana bauran pemasaran.

Bauran pemasaran ini biasa disebut dengan 4P, yaitu produk (Product), harga

(Price), tempat (Place), dan promosi (Promotion) (Kotler dan Keller, 2012).

Produk (Product) merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen

untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar

sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Barang

yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi,

dan ide. Secara konseptual, produk merupakan pemahaman subjektif produsen atas

sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi

melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi

dan kapasitas organisasi, serta daya beli pasar. Di dalam konsep produk, konsumen

menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, atau fitur inovatif terbaik.

Harga (Price) merupakan unsur dari bauran pemasaran yang bersifat

fleksibel. Hal tersebut karena harga dapat diubah dengan cepat. Harga merupakan

bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.

Selain itu, secara tidak langsung harga juga memengaruhi biaya, karena kuantitas

yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

efisiensi produksi. Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai jika harga

tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas satu barang atau jasa.

Reaksi konsumen terhadap alternatif harga, biaya produk, harga pesaing, serta

faktor hukum dan etika lainnya meningkatkan fleksibilitas manajemen dalam

penetapan harga.

Tempat (Place) dalam bauran pemasaran terkait dengan bagaimana barang

atau jasa didistribusikan kepada konsumen. Proses distribusi merupakan aktivitas

pemasaran yang mampu menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi

pemasaran yang dapat mewujudkan kegunaan bentuk, tempat, waktu, dan

kepemilikan. Proses distribusi juga mampu memperlancar arus saluran pemasaran

secara fisik dan non-fisik. Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi,

perusahaan sering kali harus bekerja sama dengan berbagai perantara dan saluran

distribusi untuk menawarkan produknya ke pasar. Pengambilan keputusan untuk

menggunakan saluran distribusi menyangkut masalah jenis organisasi saluran yang

akan digunakan, peningkatan manajemen saluran perusahaan, dan intensitas

distribusi sesuai produk atau jasa. Pemilihan saluran distribusi memengaruhi

penentuan posisi merek di benak konsumen.

Promosi (promotion) adalah satu bentuk komunikasi pemasaran, yaitu

aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

memengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan

dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan setia pada produk yang

ditawarkan perusahaan. Pengembangan komunikasi pemasaran meliputi tahapan-

tahapan yang saling terksait. Tahapan-tahapan tersebut yaitu mengidentifikasi pasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

sasaran, menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih saluran

komunikasi, menyusun anggaran komunikasi total, menentukan bauran

komunikasi, mengimplementasikan program komunikasi pemasaran, dan

mengumpulkan umpan balik. Sementara, bauran komunikasi pemasaran sendiri

terdiri dari lima komponen utama, yaitu personal selling, periklanan, promosi

penjualan, public relations, dan direct & Online marketing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

BAB III

METODE PENELITIAN

Penyusunan rencana pemasaran mempunyai beberapa tujuan seperti yang

sudah disampaikan pada bab satu mengenai tujuan penyusunan rencana pemasaran.

Tujuan dari penyusunan rencana pemasaran ini adalah untuk mengetahui informasi

yang baik tentang pasar dan mengetahui atribut umum dari pelanggan, mengetahui

pesaing yang sudah ada dan yang potensial, menciptakan proposisi nilai yang

berfokus pada pelanggan, mengidentifikasi segmen pasar, untuk kemudian

memutuskan segmen yang memberikan peluang terbesar, dan pada akhirnya

menetapkan strategi pemasaran. Oleh sebab itu, harus dilakukan serangkaian

penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dapat digunakan sebagai

dasar penyusunan rencana pemasaran.

A. Desain Penelitian

Penelitian bisnis atau riset bisnis, menurut Cooper dan Schindler (2006, hal.

4) adalah penyelidikan sistematis yang memberikan informasi untuk menuntun

keputusan manajemen. Penyelidikan sistematis tersebut antara lain proses

perencanaan, pemerolehan, penganalisaan, dan penyebaran informasi, serta

wawasan data yang relevan kepada pengambilan keputusan. Keputusan yang

diambil pada gilirannya memaksimalkan kinerja bisnis.

Penelitian yang dilakukan dalam rangka penyusunan rencana pemasaran kali

ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Menurut Creswell (2012), seperti yang dikutip oleh Sugiono, penelitian kualitatif

dengan pendekatan studi kasus dilakukan dengan cara mengeksplorasi secara

mendalam terhadap program, kejadian, proses, dan aktivitas terhadap satu orang

atau lebih. Studi kasus di sini digunakan oleh penulis untuk dapat mengetahui

bagaimana proses bisnis yang dijalankan oleh PeMad secara mendalam. Lebih

khusus, peneliti menggunakan pendekatan studi kasus untuk mengetahui

bagaimana proses penerjemahan dilakukan, kontrol kualitas dijalankan, bagaimana

layanan yang diberikan kepada pelanggan, dan bagaimana pengalaman pelanggan

pengguna jasa penerjemahan.

Menurut Zikmund dan Babin (2011, hal. 229) pendekatan studi kasus

biasanya diterapkan dalam bisnis. Alasan peneliti melakukan penelitian dengan

pendekatan studi kasus ini adalah supaya peneliti dapat menggali lebih jauh apa

yang menjadi keinginan dari calon pelanggan, tren penerjemahan seperti apa yang

saat ini sedang berkembang di industri penerjemahan, dan bagaimana kondisi

persaingan yang ada. Dengan menggunakan prinsip-prinsip yang ada dalam

penciptaan blue ocean, peneliti melakukan analisis menggunakan kanvas strategi

untuk mengetahui kondisi pasar saat ini. Selain itu, metode kanvas strategi juga

dapat membantu peneliti untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan di dalam

kompetisi tersebut (Kim dan Mauborgne, 2005).

Selain dengan menggunakan kanvas strategi, peneliti juga menggunakan

prinsip-prinsip analisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang

(opportunities), dan ancaman (threats) atau SWOT di dalam melakukan

penelusuran kondisi internal maupun eksternal perusahaan. Dari hasil penelusuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

serta rangkuman kondisi pasar dan perusahaan, peneliti akan melakukan analisis

dengan menggunakan metode kerangka kerja empat langkah.

Kerangka kerja empat langkah ini digunakan dalam rangka penciptaan blue

ocean. Peneliti merekonstruksi elemen-elemen nilai pembeli dalam membuat kurva

nilai baru dengan menggunakan kerangka kerja empat langkah yang telah

dikembangkan oleh Kim dan Mauborgne. Berikut merupakan kerangka kerja empat

langkah yang digunakan dalam rangka penciptaan blue ocean.

Gambar 3.1

Kerangka Kerja Empat Langkah (Kim dan Mauborgne, 2005, hal. 53)

Gambar 6 menunjukkan empat pertanyaan yang digunakan untuk menantang

logika dan model bisnis di dalam industri. Peneliti harus mempertimbangkan

penghilangan faktor-faktor yang sudah lama menjadi ajang persaingan. Karena

terlena dengan pembandingan diri dengan pesaing, perusahaan justru tidak

menanggapi atau tidak melihat adanya perubahan mendasar dengan apa yang

Hapuskan

Faktor-faktor apa yang

harus dihapuskan dari

faktor-faktor yang telah

diterima begitu saja?

Ciptakan

Faktor-faktor apa yang

belum pernah

ditawarkan industri

sehingga harus

diciptakan?

Kurangi

Faktor-faktor apa

yang harus

dikurangi hingga di

bawah standar

industri?

Tingkatkan

Faktor-faktor apa yang

harus ditingkatkan

hingga di atas standar

industri?

Kurva Nilai

Baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

dianggap sebagai nilai oleh pembeli. Hal tersebut menjelaskan pertanyaan pertama

mengenai faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah

diterima begitu saja oleh industri.

Peneliti juga harus menentukan apakah jasa penerjemahan yang selama ini

dirancang terlalu berlebihan untuk mengikuti irama kompetisi dan mengalahkan

kompetisi tersebut. Terkadang, tanpa disadari, perusahaan berlebihan dalam

memberikan pelayanan kepada konsumen. Struktur biaya yang telah dikeluarkan

untuk memberikan layanan tersebut cukup tinggi, namun justru tidak menghasilkan

apa pun. Hal itu menjelaskan pertanyaan kedua mengenai faktor apa saja yang harus

dikurangi sehingga di bawah standar industri. Dengan kata lain perusahaan perlu

melakukan efisiensi.

Selain melihat faktor-faktor apa saja yang perlu dihilangkan dan yang harus

dikurangi di dalam kondisi persaingan, peneliti juga harus mencari faktor apa saja

yang harus ditingkatkan sehingga berada di atas standar industri. Hal tersebut

memaksa perusahaan untuk menguak dan menghilangkan berbagai kompromi yang

dipaksakan kepada konsumen. Tentu saja berbagai kompromi yang dihilangkan

dalam hal ini adalah kompromi yang terkait dengan kualitas dan nilai yang dihantar

kepada konsumen.

Pertanyaan keempat mengarah pada pencarian dan penciptaan berbagai faktor

yang belum pernah ditawarkan oleh industri. Pertanyaan tersebut membantu

peneliti untuk menemukan nilai baru dan menciptakan permintaan baru. Selain

menemukan nilai dan permintaan baru bagi pelanggan, peneliti juga dapat

mengubah pemberian harga yang strategis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Keempat pertanyaan tersebut di atas memberikan gambaran bagaimana

efisiensi biaya harus dilakukan. Selain itu juga memberikan gambaran bagaimana

nilai pembeli harus ditingkatkan dan bagaimana permintaan baru diciptakan.

Dengan begitu, peneliti dapat mengeksplorasi cara untuk menyusun kembali

elemen-elemen nilai pembeli agar dapat memberikan pengalaman baru kepada

pembeli. Namun, secara bersamaan tetap mempertahankan stuktur biaya pada level

rendah.

B. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini digunakan data primer dan data sekunder. Menurut

Sekaran dan Bougie (2013, hal. 36) yang dimaksud dengan data primer adalah data

yang dikumpulkan dari tempat terjadinya peristiwa yang sebenarnya. Data primer

merujuk pada pengumpulan pertama kali melalui instrumen survei, wawancara, dan

observasi. Data-data primer yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu kebutuhan

jasa penerjemahan, jenis jasa penerjemahan, kualitas hasil penerjemahan yang

diharapkan, kecepatan waktu pengerjaan, kepuasan karyawan, dan kepuasan

pelanggan.

Sedangkan data sekunder adalah data yang sudah ada dan tidak perlu

dikumpulkan oleh peneliti. Beberapa sumber data sekunder antara lain dari badan

statistik, publikasi pemerintah, informasi yang tersedia baik yang dipublikasikan

maupun yang tidak dipublikasikan oleh satu lembaga, data yang tersedia dari

peneliti sebelumnya, data Online, website perusahaan, dan internet pada umumnya.

Data tersebut digunakan untuk mendukung data primer yang telah diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Data-data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu ukuran pasar,

ukuran pesaing, jenis layanan yang menjadi persaingan, jumlah pesaing layanan

bahasa, jumlah perusahaan seperti perusahaan pertambangan, perhotelan, rumah

sakit, dan manufaktur di Indonesia; jumlah agen penerjemahan di luar negeri,

jumlah Dosen Muda di Indonesia; jumlah mahasiswa S2 dan S3 di Indonesia;

jumlah penerjemah lepas di Indonesia yang terdaftar dalam keanggotaan HPI,

Translatorbase.com, translatorCafe.com, dan proz.com; dan jumlah Agen

Penerjemahan di Indonesia (pesaing primer, sekunder, dan penghasil produk

pengganti).

Data-data di atas, baik data primer maupun sekunder diperoleh dari berbagai

sumber data. Sumber data untuk data primer diperoleh dari konsumen potensial,

pelanggan, penerjemah lepas, dan Agen penerjemahan yang menjadi pesaing di

Indonesia. Sedangkan sumber data untuk data sekunder diperoleh dari website, haisl

penelitian DePalma dan kawan-kawan (2015) tentang tinjauan tahunan jasa

penerjemahan, www.proz.com, www.translatorbase.com,

www.translatorcafe.com, buku Directory of Mining Company, buku kumpulan

organisasi internasional non pemerintah, daftar hotel di Yogyakarta, dan

www.hpi.or.id. Data sekunder yang ada kemudian digabungkan dengan hasil survei

dan wawancara untuk di analisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.1 Jenis dan Sumber Data

Tujuan Jenis Data Metode Pengumpulan

Data

Identifikasi Nara Sumber,

Responden, Sumber Data

Lain

Alat Analisis

Mengetahui kebutuhan dan

keinginan pelanggan

- Kebutuhan jasa terjemahan

- Jenis jasa terjemahan

- Kualitas hasil terjemahan

yang diharapkan

- Harga yang diharapkan

- Kecepatan waktu pengerjaan

- Wawancara (telepon,

langsung, email)

- Survei

- Observasi

- Pelanggan potensial

- Pelanggan saat ini

- IPA

- Deskriptif

Mengetahui posisi

perusahaan di antara

pesaing

- Ukuran pesaing

- Jumlah layanan bahasa

- Kepuasan karyawan

- Kualitas hasil terjemahan

- Kecepatan

- Harga

Intelejensi pesaing:

- Website pesaing

- Pengguna jasa pesaing

- Karyawan /

penerjemah, utamanya

penerjemah lepas

- Penggunaan jasa

terjemahan pesaing

- Website

- Pelanggan

- Penerjemah lepas

- Pesaing yang berada di

Indonesia

- Deskriptif

Mengetahui kondisi pasar - Ukuran pasar

- Jenis layanan yang menjadi

persaingan

- Sifat persaingan

- Observasi - Internet

- Pertumbuhan industri

pengguna jasa

penerjemahan

(manufaktur, keuangan,

jasa, dll)

- Deskriptif

- Kanvas

Mengetahui posisi

perusahaan pada segmen

pasar yang telah dimiliki

- Kepuasan pelanggan - Kuesioner Pelanggan saat ini - IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Tujuan Jenis Data Metode

Pengumpulan

Data

Identifikasi Nara Sumber,

Responden, Sumber Data

Lain

Alat Analisis

Mengetahui besarnya peluang - Jumlah perusahaan (tambang,

manufaktur, perhotelan, rumah sakit) di

Indonesia

- Jumlah agen terjemahan di luar negeri

- Jumlah Universitas favorit di Yogyakarta

- Observasi - Directory of Language

Services Provider

- Directory of Non

Goverment Organization

- Directory of Mining

Company

- Daftar pesaing penerjemah

lepas

- Daftar Hotel di Yogyakarta

- Daftar Perguruan Tinggi di

Yogyakarta

- Deskriptif

- Kanvas

Mengetahui besarnya

ancaman

- Jumlah penerjemah lepas Indonesia yang

terdaftar di Himpunan Penerjemah

Indonesia, Translatorbase.com,

translatorCafe.com, Proz.com

- Jumlah Agen penerjemahan di Indonesia

- Jumlah Agen penerjemahan di Indonesia

yang menjadi pesaing primer.

- Jumlah Agen penerjemahan di Indonesia

yang menjadi pesaing sekunder.

- Jumlah pesaing yang menjadi pesaing

langsung namun menghasilkan produk

pengganti

- Observasi

- Kuesioner

- Website

- Penerjemah lepas yang

digunakan saat ini

- Himpunan Penerjemah

Indonesia

- Deskriptif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Wawancara.

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data utama dalam metodologi

kualitatif. Wawancara dapat dilakukan secara individu (wawancara mendalam

individu) atau dalam kelompok. Pada penelitian kali ini wawancara dilakukan

secara individu. Wawancara dilakukan melalui telepon dan secara langsung (face

to face). Wawancara bertujuan untuk menggali informasi mengenai PéMad dan

proses penerjemahan yang ada di PéMad.

2. Survei.

Survei merupakan proses pengukuran yang digunakan untuk mengumpulkan

informasi dalam sebuah wawancara yang terstruktur dengan baik – dengan atau

tanpa pewawancara (Cooper dan Schindler, 2006, hal. 285). Dalam penelitian ini

penulis menggunakan kuesioner dalam melakukan survei. Kuesioner disampaikan

kepada responden melalui Survey Monkey, individu langsung, dan melalui email.

3. Observasi.

Observasi merupakan strategi yang berguna untuk mengumpulkan data

mengenai tindakan dan perilaku banyak orang (Sekaran dan Bougie, 2013, hal.

102). Menurut Cooper dan Schindler, (2006, hal. 261) observasi melibatkan rentang

penuh dari kegiatan pemantauan aktivitas dan kondisi perilaku maupun bukan

perilaku. Pada penelitian ini penulis menggunakan observasi bukan perilaku untuk

mengumpulkan data. Penulis melakukan analisis alur proses penerjemahan mulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

dari proyek terjemahan diterima sampai dengan hasil terjemahan dikirim kembali

kepada pelanggan.

4. Competitor Intelligence.

Competitor Intelligence dilakukan dengan mencari informasi mengenai

pesaing. Pada penelitian kali ini informasi-informasi mengenai pesaing akan

diperoleh dengan cara mencari informasi umum pesaing melalui informasi yang ada

pada website pesaing, menggali informasi dari pelanggan, dan menggunakan

produk pesaing.

D. Metode Analisis Data

Penelitian yang dilakukan akan menghasilkan dua jenis data yaitu data-data

primer dan sekunder. Kedua jenis data yang berhasil dikumpulkan kemudian diolah

menggunakan beberapa metode analisis data untuk menghasilkan strategi

pemasaran yang tepat bagi PeMad. Berikut adalah langkah-langkah yang akan

dilakukan oleh penulis dalam menganalisis data yang ada.

Data yang telah berhasil dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan

dua pendekatan yaitu analisis SWOT dan analisis Kanvas. Dengan melakukan

analisis SWOT yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang

(opportunities), dan ancaman (threats), penulis dapat mengetahui kondisi-kondisi

eksternal seperti ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum,

pemerintah, teknologi, dan tren persaingan serta kejadian yang berpengaruh secara

signifikan terhadap perusahaan. Pengaruh atas situasi eksternal tersebut dapat

berupa peluang namun juga dapat berupa ancaman bagi perusahaan ke depan

(David, 2011, hal. 11). Selain mengetahui kondisi eksternal, dengan melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

analisis SWOT penulis juga akan mengetahui kondisi-kondisi internal perusahaan

seperti manajemen, pemasaran, keuangan, operasional, produksi, pengembangan

sumber daya, dan sistem informasi manajemen perusahaan. Kondisi-kondisi

internal perusahaan tersebut akan mencerminkan kekuatan yang dimiliki oleh

perusahaan guna mendapatkan peluang yang ada dan mengatasi atau menghindar

dari ancaman serta ncerminkan kelemahan yang masih dimiliki perusahaan yang

akan menjadi penghambat dalam rangka mengambil peluang (David, 2011, hal. 12).

Kanvas strategi digunakan untuk merangkum situasi saat ini dalam ruang

pasar yang sudah dikenal, yaitu memahami di mana kompetisi saat ini sedang

tercurah, memahami faktor-faktor apa yang sedang dijadikan ajang kompetisi

dalam produk, jasa, dan pengiriman, serta memahami apa yang didapatkan

konsumen dari penawaran kompetitif yang ada di pasar (Kim dan Mauborgne,

2005, hal. 47). Langkah-langkah dalam melakukan kanvas strategi yaitu pertama

dengan menentukan elemen-elemen penting dalam penerjemahan. Hal tersebut

dilakukan dengan cara melakukan survei kepuasan pelanggan dan juga survei untuk

mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan serta calon pengguna jasa

penerjemahan. Langkah kedua yaitu merangkum situasi pasar yang telah dikenal.

Hal itu dilakukan dengan melakukan pengamatan melalui media internet, juga

dengan melakukan survei terhadap pesaing. Langkah ketiga yaitu dengan

melakukan pendataan terhadap kondisi internal perusahaan. Bagaimana perusahaan

telah berinvestasi pada faktor-faktor kompetisi pada saat ini dan masa depan.

Langkah selanjutnya adalah menjelaskan hasil dari analisis terhadap data

yang dimiliki. Hasil analisis SWOT dan kanvas strategi akan dijelaskan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

menggunakan analisis deskriptif dan analisis konten. Analisis deskriptif merupakan

satu alat analisis untuk menjelaskan data, menemukan masalah, dan mengikhtiarkan

distribusi. Distribusi yang dimaksud adalah barisan nilai variabel dari nilai terendah

ke nilai paling tinggi, yang dihasilkan dari tabulasi kejadian (Cooper dan Schindler,

2013, hal. 436). Sedangkan analisis konten merupakan suatu metode untuk

mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif, dan

kuantitatif terhadap pesan yang tampak.

Dari hasil analisis data, langkah selanjutnya adalah penulis melakukan

segmentasi pasar dan menetapkan target segmen yang akan diambil. Selain itu,

penulis juga dapat menetapkan positioning dari perusahaan. Hal ini penting

dilakukan dalam penyusunan rencana pemasaran. Dengan mengetahui segmen

pasar yang akan disasar dan mengetahui positioning perusahaan, maka penulis

dapat merumuskan strategi pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan

perusahaan.

Setelah melakukan penginderaan terhadap kondisi saat ini dan telah

mengetahui target segmen dan positioning perusahaan, penulis kemudian

merumuskan strategi pemasaran. Perumusan strategi pemasaran dilakukan dengan

menerapkan kerangka kerja empat langkah. Langkah terakhir dari penyusunan

rencana pemasaran ini adalah mengimplementasikan strategi pemasaran ke dalam

bentuk program kerja yang disusun dalam rencana aksi. Di dalam rencana aksi akan

tertuang program kerja yang akan digunakan untuk melaksanakan strategi

pemasaran yang ditetapkan. Program kerja yang disusun disertai dengan analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

anggaran supaya dapat menjadi pertimbangan bagi manajemen dalam pengambilan

keputusan bisnis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejak berdiri pada tahun 1997, PeMad fokus pada usaha penerjemahan.

Usaha penerjemahan ini meliputi penerjemahan secara tulisan maupun lisan,

editing/pengoreksian, transkripsi, dan voice over/recording. Penerjemahan terdiri

dari beberapa bahasa. Berdasarkan dokumen Laporan Kinerja Tahun 2015 yang

disahkan pada 23 Januari 2016, PeMad telah memberikan layanan penerjemahan

untuk beberapa pasangan bahasa. Selama sepuluh tahun terakhir, PeMad telah

memproduksi atau menerjemahkan sekitar dua puluh tujuh juta kata. Kemampuan

produksi setidaknya tiga tahun terakhir adalah sebesar tiga juta kata per tahun

dengan omset rata-rata tiga miliar rupiah per tahun.

Selama beroperasi kurang lebih delapan belas tahun, PeMad telah memiliki

pelanggan yang berada di lima benua dan tersebar di enam belas negara. Dengan

cakupan wilayah pangsa pasar tersebut menempatkan PeMad sebagai perusahaan

penerjemahan lokal nasional dengan cakupan internasional. Sementara itu

berdasarkan analisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang

(opportunities), dan ancaman (threats) atau SWOT yang telah dilakukan dalam

proses penyusunan rencana usaha tahun 2015, diketahui saat ini PeMad berada pada

kuadran pertama di mana perusahaan dalam masa pertumbuhan. Strategi ini lah

kemudian yang dijalankan pada periode 2016 ini. Dengan analisis matrik, PeMad

memperoleh dan menetapkan strategi-strategi yang kemudian diturunkan pada

rencana aksi 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

A. Analisis Lingkungan Bisnis

Lingkungan bisnis merupakan segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas

bisnis dalam suatu perusahaan baik faktor eksternal maupun internal. Dengan

mengetahu situasi lingkungan bisnis, perusahaan dapat melihat peluang sekaligus

ancaman yang sekiranya akan menghambat perusahaan untuk memperoleh peluang

tersebut. Selain itu, perusahaan juga mampu mengetahui kekuatan apa yang

dimiliki agar dapat mengatasi hambatan, serta mengetahui kelemahan apa saja yang

harus dibenahi agar dapat mengatasi ancaman untuk memenangkan persaingan dan

menciptakan ruang pasar baru.

1. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk dapat mengidentifikasi

faktor-faktor di luar lingkungan PéMad yang mempengaruhi kemampuan PéMad

dalam menghasilkan laba. Sistem intelijen pasar harus ditetapkan untuk menelusuri

tren dan perkembangan penting serta semua peluang dan ancaman yang

berhubungan dengan bisnis PéMad. Perusahaan harus dapat menangkap peluang,

yaitu wilayah kebutuhan dan minat pembeli, di mana PéMad mempunyai

probabilitas tinggi untuk memuaskan kebutuhan tersebut dengan menguntungkan.

Selain fokus terhadap peluang PéMad juga harus mampu melihat ancaman.

Ancaman merupakan tantangan yang ditempatkan oleh tren atau perkembangan

yang tidak disukai yang akan menghasilkan penurunan penjualan atau laba akibat

tidak adanya tindakan pemasaran defensif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

a. Analisis Pasar

1) Agen Penerjemahan

Pertumbuhan pasar penerjemahan semakin meningkat. Penulis berhasil

mendapatkan informasi mengenai pertumbuhan pasar penerjemahan yang

dipublikasikan oleh Common Sense Advisory, Inc. Dari hasil penelitian yang

dipublikasikan, pertumbuhan pasar penerjemahan dari tahun 2009 sampai dengan

tahun 2015 semakin meningkat.

Gambar 4.1

Pertumbuhan pasar penerjemahan (DePalma, Pielmeier, Henderson, dan Stewart, 2015, hal. 3)

Penelitian yang dilakukan oleh Common Sense Advisory, Inc melibatkan

18.097 Language Services Provider (LSP) atau agen peterjemahan yang tersebar di

Afrika, Asia, Eropa, Amerika Latin, Amerika Utara, dan Pasifik. Penyebaran

terbesar di Eropa yaitu 53,90 persen. Penyebaran lainnya di wilayah Amerika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Utara sebesar 34,82 persen dan di Asia sebesar 10,49 persen. Penyebaran pasar

penerjemahan ini merupakan peluang yang sangat besar bagi PéMad.

Tabel 4.1 Wilayah penyebaran pasar penerjemahan (DePalma, Pielmeier, Henderson, dan

Stewart, 2015, hal. 3)

Pasar penerjemahan memang luas. Meskipun demikian, tidak semua agen

terjemahan bisa ditetapkan sebagai target pasar. Penulis telah melakukan penelitian

untuk mengetahui kebutuhan penerjemahan bahasa Indonesia. Penelitian pertama

dilakukan kepada agen terjemahan. Kuesioner kebutuhan terjemahan bahasa

Indonesia telah disebar ke 44 agen penerjemahan. Tetapi, hanya 7 responden yang

mengisi dan mengembalikan kuesioner.

Dari hasil penelitian yang ditampilkan pada tabel 4.2 diketahui enam dari

tujuh responden membutuhkan jasa penerjemahan dari bahasa Inggris ke bahasa

Indonesia. Penulis juga mencoba untuk mengenalkan PeMad sebagai agen

penerjemahan dengan meminta responden untuk mengenal PeMad lebih jauh

melalui website. Dilanjutkan dengan pertanyaan selanjutnya untuk mengetahui

apakah mereka tertarik untuk menggunakan jasa penerjemahan dari PeMad. Dua

responden menyatakan tertarik untuk menggunakan jasa PeMad, empat responden

2014 2015 2015 2016 2017 2018 2019

Africa 0,24% 0,11% 42 45 48 52 55

Asia 9,96% 10,49% 4.003 4.279 4.574 4.889 5.226

Europe 51,09% 53,90% 20.571 21.989 23.505 25.125 26.859

Eastern Europe 2,44% 1,39% 532 568 608 649 694

Northern Europe 20,49% 24,08% 9.191 9.825 10.502 11.226 12.001

Southern Europe 3,60% 3,48% 1.326 1.418 1.515 1.620 1.732

Western Europe 24,56% 24,95% 9.522 10.178 10.880 11.630 12.432

Latin America & Caribbean 0,48% 0,42% 162 173 185 198 212

North America 37,81% 34,82% 13.288 14.204 15.183 16.230 17.349

Oceania 0,41% 0,26% 98 104 112 119 128

Totals 100,00% 100,00% 38.164 40.794 43.607 46.613 49.829

Market Share Revenue in US$ Millions (Projected)Region

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

menyatakan mungkin tertarik untuk menggunakan jasa PeMad, dan satu responden

menyatakan tidak tertarik untuk menggunakan jasa PeMad.

Tabel 4.2 Kebutuhan penerjemahan bahasa Indonesia untuk agen penerjemahan

Does your Agency need English <> Indonesian translation service?

Answer Options Response

Percent

Response

Count

Yes 85,7% 6

No 14,3% 1

answered question 7

skipped question 0

Have you heard about PéMad International Translation prior to this survey?

Answer Options Response Percent Response Count

Yes 14,3% 1

No 85,7% 6

answered question 7

skipped question 0

Please check out PéMad International Translation profile at www.pemad.or.id.

What is your opinion of PéMad?

Answer Options Response Count

7

answered question 7

skipped question 0

Number Response Date Response Text

1 Sep 20, 2016 3:45 PM OK

2 Sep 13, 2016 12:50 PM website does not work

3 Sep 12, 2016 3:50 PM Account is suspended

4 Sep 9, 2016 2:33 PM OK but we prefer to work directly with

translators so we ask for lower rates.

Agencies have higher prices.

5 Sep 8, 2016 9:14 AM N/A

6 Mei 11, 2016 7:25 AM We are glad to work with PéMad

International Translation.

7 Mei 11, 2016 6:09 AM Fine

Are you interested in using services provided by PéMad?

Answer Options Response Percent Response Count

Yes 28,6% 2

No 14,3% 1

Maybe 57,1% 4

answered question 7

skipped question 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Dari hasil penelitian tersebut kemudian dikonfirmasi dengan memberikan

pertanyaan mendalam kepada responden melalui email. Dari tujuh responden hanya

enam yang merespon email konfirmasi. Dari enam reponden yang memberikan

jawaban konfirmasi, empat responden memberikan peluang kepada PeMad untuk

menggunakan jasa penerjemahan dari PeMad. Sementara ada dua responden yang

menyatakan tidak menggunakan jasa PeMad karena mereka mempunyai database

sendiri dan tidak menggunakan jasa agen tetapi langsung menggunakan penerjemah

lepas.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebenarnya dari tujuh

responden, hanya empat yang benar-benar menjadi peluang bagi PeMad. Penulis

menyadari bahwa data peluang pada segmen agen tidak cukup untuk dapat

menyimpulkan apakah agen penerjemahan dapat dijadikan target atau tidak. Oleh

karena itu, penulis melakukan penelusuran pada portal penerjemahan

www.proz.com dan www.gala-global.org. Dari hasil penelusuran di kedua portal

penerjemahan tersebut ditemukan 58.308 agen penerjemahan yang menjadi anggota

kedua portal penerjemahan tersebut. Agen penerjemahan yang dipilih adalah yang

mengikuti keanggotaan berbayar.

Dari 58.308 agen penerjemahan dipersempit lingkupnya, dipilih yang

memiliki layanan penerjemahan dengan bahasa target bahasa Indonesia. Setelah

dilakukan pemilihan dengan bahasa target bahasa Indonesia, jumlah agen

penerjemahan yang memberikan jasa penerjemahan ke bahasa Indonesia sebanyak

4.113 agen. Dengan mengetahui banyaknya agen penerjemahan yang mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

layanan bahasa ke bahasa Indonesia, dapat disimpulkan bahwa agen penerjemahan

merupakan pasar potensial bagi PéMad.

2) Industri Jasa dan Manufaktur di Indonesia

Penelitian selanjutnya dilakukan pada perusahaan yang ada di Indonesia,

baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur. Kuesioner dikirim kepada

484 responden yang terdiri dari perusahaan yang bergerak dibidang perhotelan,

tambang, manufaktur, dan ekspor impor. Dari 484 responden hanya 21 responden

yang mengisi dan mengembalikan kuesioner.

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa kebutuhan penerjemahan tidak terlalu besar.

Hanya 47,6 persen dari responden yang menyatakan membutuhkan penerjemahan

di perusahaan mereka, sedangkan 52,4 persen responden menyatakan tidak ada

kebutuhan penerjemahan di perusahaan mereka. Apabila ada kebutuhan

penerjemahan, 63,2 persen responden menyatakan bahwa mereka dapat memenuhi

kebutuhan tersebut sendiri atau tidak menggunakan jasa pihak lain.

Jika dilihat dari jumlah responden yang berpartisipasi mengisi dan

mengembalikan kuesioner, terlihat bahwa perusahaan bukanlah pasar luas seperti

pada agen penerjemahan. Hal ini diperjelas oleh pendapat responden bahwa

perusahaan yang membutuhkan penerjemahan tidak terlalu signifikan dan sebagian

besar dapat memenuhi kebutuhan penerjemahan mereka tanpa menggunakan jasa

pihak lain. Oleh karena itu, untuk melihat peluang yang lebih besar lagi penulis

melakukan pengamatan pada perkembangan industri saat ini dan mempelajari

peraturan pemerintah dibidang kebahasaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Tabel 4.3 Kebutuhan penerjemahan untuk perusahaan jasa dan manufaktur

Apakah perusahaan Anda ada kebutuhan untuk menerjemahkan dokumen

(kontrak, perjanjian kerja, brosur, dll) ke bahasa lain?

Answer Options Response

Percent

Response

Count

Ya 47,6% 10

Tidak 52,4% 11

answered question 21

skipped question 0

Jika ada, apakah perusahaan Anda dapat memenuhi kebutuhan

tersebut tersebut sendiri tanpa menggunakan jasa pihak lain?

Answer Options Response

Percent

Response

Count

Ya 63,2% 12

Tidak 36,8% 7

answered question 19

skipped question 2

Bahasa target apa yang perusahaan Anda butuhkan?

Answer Options Response

Percent

Response

Count

Bahasa Indonesia ke bahasa Inggris 61,1% 11

Bahasa Inggris ke bahasa Indonesia 33,3% 6

Bahsa lainnya 33,3% 6

answered question 18

skipped question 3

Number Response Date Bahsa lainnya

1 Mei 18, 2016 4:22 AM Mandarin Cina

2 Mei 18, 2016 3:14 AM Arab

3 Mei 6, 2016 4:31 AM Bahasa Jepang

4 Mei 4, 2016 1:36 PM spanish –english

5 Mei 4, 2016 1:20 PM Mandarin

6 Mei 4, 2016 6:32 AM Mandarin

Apakah Anda berniat untuk menggunakan jasa penerjemahan dari pihak lain?

Answer Options Response

Percent

Response

Count

Ya 33,3% 7

Tidak 66,7% 14

answered question 21

skipped question 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Dengan adanya peraturan pemerintah mengenai kebahasaan, ada dua hal

yang kemudian menuntut perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa maupun

manufaktur. Kedua hal tersebut yaitu dampak dari globalisasi dan pelokalan

produk. Perusahaan dituntut untuk mengalihbahasakan setiap dokumen perjanjian

kerja ataupun dokumen-dokumen yang menyertai produk yang akan dipasarkan di

Indonesia.

a) Pengaruh globalisasi

Meskipun dari hasil penelitian melalui survei menunjukkan kebutuhan

penerjemahan di pasar industri jasa dan manufaktur kecil atau tidak signifikan,

namun pada kenyataannya di era globalisasi peran bahasa sangatlah penting.

Undang-undang nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang

Negara, serta Lagu Kebangsaan pasal 31 menyatakan bahwa:

(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman atau perjanjian

yang melibatkan lembaga negara, instansi pemerintah Republik Indonesia,

lembaga swasta Indonesia atau perseorangan warga negara Indonesia;

(2) Nota kesepahaman atau perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang

melibatkan pihak asing ditulis juga dalam bahasa nasional pihak asing tersebut

dan/atau bahasa Inggris”.

Di era globalisasi semua dokumen yang terkait dengan pengurusan ke luar

negeri harus dalam bahasa Inggris atau bahasa negara yang dituju. Contohnya,

seseorang yang akan melanjutkan belajar atau akan bekerja ke Amerika Serikat.

Mereka harus menerjemahkan dokumen-dokumen resmi mereka ke bahasa Inggris

pada saat mengurus persyaratan di Imigrasi atau Kedutaan. Penerjemahan juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

harus dilakukan oleh penerjemah bersertifikat yang telah diakui oleh kedutaan

tersebut.

Kebutuhan penerjemahan juga dibutuhkan di industri perdagangan. Jika kita

akan mengekspor produk dalam negeri ke luar negeri, maka dokumen-dokumen

ekspor juga harus diterjemahkan dalam bahasa Inggris atau bahasa negara tujuan.

Dari data yang diperoleh dari World Bank tentang data ekonomi dunia,

pertumbuhan industri perdagangan terus meningkat. Dari tahun 1999 – 2000 ekspor

barang dan jasa meningkat 5,9 persen sedangkan untuk impor meningkat 5,7

persen. Selanjutnya, dari tahun 2000-2014 ekspor barang dan jasa naik 7,2 persen

dan impor naik 7,8 persen.

Dari hasil penelusuran di www.kemlu.go.id penulis berhasil mendapatkan

informasi mengenai organisasi internasional non-pemerintah (OINP) di Indonesia.

Dari buku direktori OINP di Indonesia yang diterbitkan oleh Kementerian Luar

Negeri (Kemenlu) pada tahun 2011, ada 109 OINP yang terdaftar beroperasi di

Indonesia. Sementara, dari penelusuran di www.idx.co.id penulis berhasil

mendapatkan informasi mengenai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Ada 525 perusahaan yang telah terdaftar di BEI.

b) Kebutuhan Pelokalan

Industri penerjemahan merupakan industri yang terus berkelanjutan dari

masa ke masa. Keberlanjutan industri ini tidak terlepas dari keberlanjutan industri

lain seperti manufaktur, keuangan, informasi dan teknologi, pariwisata, kesehatan,

dan lain-lain. Pelokalan terhadap produk industri-industri tersebut membutuhkan

peran industri penerjemahan untuk menjalankan perannya sebagai pengalih bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

ke bahasa negara-negara tujuan pemasaran. Sebagai contoh yaitu produk kamera

Nikon. Jika produsen Nikon akan memasarkan produknya ke daerah Asia maka

mereka harus melokalkan produk mereka ke bahasa-bahasa yang berada di Asia.

Apabila semua produsen barang akan memasarkan salah satu atau bahkan semua

jenis produk mereka ke negara-negara lain, maka peluang untuk menerjemahkan

manual produk mereka ke bahasa-bahasa tujuan sangat besar.

Pelokalan ke bahasa Indonesia juga menjadi suatu keharusan bagi produsen

barang dan jasa yang akan memasarkan produk mereka di Indonesia. Undang-

undang nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta

Lagu Kebangsaan pasal 37 menyatakan bahwa:

(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam informasi tentang produk barang atau

jasa produksi dalam negeri atau luar negeri yang beredar di Indonesia.

(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilengkapi dengan bahasa

daerah atau bahasa asing sesuai dengan keperluan.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini berpeluang mendorong industri

kreatif untuk semakin berkembang. Dan, saat ini pemerintah Republik Indonesia

(RI) tengah mendorong pertumbuhan industri kreatif di dalam negeri. Kementerian

Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang

berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk

menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan

mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Menurut United Nation Conference on Trade ang Development (UNCTAD)

(2008), yang dimaksud dengan industri kreatif adalah: 1) siklus penciptaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

produksi, dan distribusi barang dan jasa yang menggunakan kreativitas dan modal

intelektual sebagai masukan utama; 2) merupakan serangkaian kegiatan berbasis

pengetahuan, fokus pada tetapi tidak terbatas pada seni, berpotensi menghasilkan

pendapatan dari perdagangan dan hak kekayaan intelektual; 3) terdiri dari produk

nyata dan jasa intelektual atau artistik tidak berwujud dengan konten kreatif,

bernilaia ekonomi dan tujuan pasar; 4) berada pada pertemuan antara pertukangan,

jasa, dan sektor industri; dan 5) merupakan sektor yang dinamis baru dalam

perdagangan dunia.

Industri kreatif menurut UNCTAD terdiri dari:

(1) Warisan budaya

Yang termasuk dalam warisan budaya antara lain ekspresi budaya tradisional

(seni dan kerajinan, festival, dan perayaan) dan situs budaya (situs arkeologi,

museum, perpustakaan, pameran, dll).

(2) Seni

Yang termasuk dalam seni antara lain seni visual (lukisan, patung, fotografi,

dan barang antik) dan seni pertunjukan (musik, teater, tari, opera, sirkus,

boneka, dll).

(3) Media

Yang termasuk dalam media antara lain penerbitan dan media cetak (buku,

cetak, dan publikasi lainnya) dan audiovisual (film, televisi, radio, dan

penyiaran lainnya).

(4) Kreasi fungsional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Yang termasuk dalam kreasi fungsional antara lain desain (interior, grafis,

fashion, perhiasan, dan mainan), media baru (software, video game, dan konten

kreatif digital), dan jasa kreatif (arsitektur, periklanan, budaya dan rekreasi,

penelitian kreatif dan pengembangan, digital dan jasa kreatif lainnya yang

terkait).

Departemen Perdagangan Republik Indonesia telah memetakan industri

kreatif yang berkembang di Indonesia. Industri kreatif tersebut antara lain

Periklanan, Arsitektur, Pasar Barang Seni, Kerajinan, Desain, Fesyen, Video, Film

dan Fotografi, Permainan Interaktif, Musik, Seni Pertunjukan, Penerbitan dan

Percetakan, Layanan Komputer dan Piranti Lunak, Televisi dan Radio, Riset dan

Pengembangan, Kuliner.

Jika dikaitkan dengan dunia penerjemahan maka industri kreatif merupakan

peluang pasar baru bagi PéMad. Pada sub-bidang seni, lukisan membutuhkan narasi

yang harus tersaji dalam beberapa bahasa. Misalnya, jika lukisan akan dipamerkan

di ajang internasional maka narasi lukisan harus ada dalam bahasa Inggris. Subtitle,

transkripsi, atau dubbing yang selama ini sudah disediakan bisa dimaksimalkan di

era industri kreatif ini.

Tahun 2016, era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) resmi diberlakukan.

Indonesia lebih bebas mengekspor barang dan jasa ke negara-negara anggota

ASEAN. Sebaliknya, barang dan jasa dari negara-negara anggota ASEAN lebih

bebas masuk ke Indonesia. Demikian juga dengan investasi. Pemerintah berusaha

untuk menarik investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Selain ekspor, impor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

dan investasi, arus tenaga kerja profesional dari luar masuk ke Indonesia semakin

terbuka.

Diberlakukannya MEA juga diperkirakan akan membawa dampak positif

bagi pertumbuhan dunia pariwisata di Indonesia. Seperti disampaikan oleh Dr.

Nimmi dalam tulisannya bahwa salah satu sektor yang paling siap ikut berkompetisi

dalam pasar tunggal MEA adalah sektor pariwisata karena pariwisata Indonesia

memiliki keunggulan dari sisi destinasi dan harga.

Kembali pada undang-undang nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera,

Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan pasal 32, setiap perjanjian

maupun dokumen lainnya yang berkaitan dengan kerja sama bilateral harus dalam

dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa nasional negara lain yang bekerja

sama dengan Indonesia atau dalam bahasa Inggris. Banyaknya barang dan jasa yang

akan masuk ke Indonesia dan meningkatnya kedatangan orang asing ke Indonesia,

membuka pelang pasar baru bagi PéMad.

Pada tahun 2012 pemerintah telah mengeluarkan peraturan mengenai

syarat-syarat penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain.

Di dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

Nomor 19 Tahun 2012 tentang peraturan mengenai syarat-syarat penyerahan

sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain, pasal 1 (satu) ayat 2 (dua)

dan 3 (tiga) menyatakan bahwa:

(1) Ayat (2) “perusahaan penerima pemborongan adalah perusahaan yang

berbentuk badan hukum yang memenuhi syarat untuk menerima pelaksanaan

sebagian pekerjaan dari perusahaan pemberi pekerjaan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

(2) Ayat (3) “perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh adalah perusahaan yang

berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang memenuhi syarat untuk

melaksanakan kegiatan jasa penunjang perusahaan pemberi pekerjaan”. Dengan

adanya peraturan ini membuka peluang bagi PéMad untuk dapat mengikuti

tender atau lelang pengadaan barang dan jasa.

Peraturan tersebut secara tidak langsung telah membantu PéMad

mempersempit persaingan. Terutama untuk mengikuti tender atau lelang yang

diadakan oleh pemerintah dan perusahaan rekanan pemerintah. Perusahaan rekanan

pemerintah misalnya perusahaan tambang.

3) Mahasiswa S2 dan Dosen

Pada tahun 2012 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI)

mengeluarkan surat edaran nomor 152/E/T/2012 mengenai Publikasi Karya Ilmiah.

Di dalam surat edaran tersebut mencantumkan salah satu ketentuan yaitu “untuk

lulus program Doktor harus telah menghasilkan makalah yang diterima untuk terbit

pada jurnal internasional”. Selain dari surat edaran DIKTI, dosen-dosen di

Indonesia juga didorong untuk dapat menerbitkan jurnal di jurnal internasional. Hal

ini bertujuan untuk mewujudkan tri darma perguruan tinggi, salah satu persyaratan

dalam kenaikan pangkat / jabatan dosen, dan untuk mengangkat nama perguruan

tinggi.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis telah melakukan penelitian

kebutuhan penerjemahan materi bidang akademis. Penulis memilih mahasiswa

yang sedang menempuh pendidikan lanjut strata 2 dan dosen sebagai responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Kuesioner disebar kepada 100 responden. Dari 100 responden hanya 40 responden

yang mengisi dan mengembalikan kuesioner. 40 responden tersebut terdiri dari 25

dosen dan 15 mahasiswa strata 2. Dosen yang menjadi responden berasal dari 23

perguruan tinggi sedangnkan mahasiswa berasal dari 5 perguruan tinggi.

Tabel 4.4 Kebutuhan penerjemahan untuk mahasiswa S2 dan Dosen

Apakah ada kebutuhan yang mengharuskan Anda menerjemahkan jurnal

penelitian / tesis / disertasi Anda ke bahasa asing?

Answer Options Response Percent Response Count

Ya 87,2% 34

Tidak 12,8% 5

answered question 39

skipped question 1

Jika ada, apakah Anda bisa memenuhi kebutuhan menerjemahkan tersebut

sendiri tanpa bantuan orang lain atau penyedia jasa terjemahan?

Answer Options Response Percent Response Count

Ya 60,5% 23

Tidak 39,5% 15

answered question 38

skipped question 2

Bahasa target apa yang Anda butuhkan?

Answer Options Response Percent Response Count

Bahasa Indonesia ke bahasa Inggris 74,4% 29

Bahasa Inggris ke bahasa Indonesia 43,6% 17

Pasangan bahasa lainnya 5,1% 2

answered question 39

skipped question 1

Apakah Anda berniat untuk menggunakan jasa orang lain untuk

menerjemahkan jurnal atau tesis Anda?

Answer Options Response Percent Response Count

Ya 52,6% 20

Tidak 47,4% 18

answered question 38

skipped question 2

Dari hasil penelitian seperti ditampilkan pada tabel 4.4 diketahu bahwa ada

kebutuhan penerjemahan bidang akademisi dari kalangan mahasiswa strata 2 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

dosen. 87, 2 persen responden menyatakan ada kebutuhan yang mengharuskan

mereka menerjemahkan jurnal penelitian / tesis / disertasi ke bahasa asing dalam

hal ini bahasa Inggris. Dan, 60,5 persen dari responden menyatakan bahwa mereka

dapat memenuhi kebutuhan penerjemahan sendiri tanpa bantuan orang lain atau

penyedia jasa terjemahan. Meskipun sebagian besar responden dapat melakukan

penerjemahan sendiri, 52,6 persen responden menyatakan berniat untuk

menggunakan jasa orang lain untuk menerjemahkan jurnal atau tesis mereka.

Di dalam penelitian, penulis juga menanyakan tanggapan mereka terhadap

tarif penerjemahan saat ini dan menanyakan tarif penerjemahan yang mereka

harapkan. 75 persen responden menyatakan tarif penerjemahan yang berlaku umum

saat ini mahal. Hanya 27 persen dari responden yang menyampaikan tarif yang

diharapkan sesuai dengan rata-rata tarif penerjemahan yang berlaku saat ini. Angka

ini menunjukkan bahwa pasar mahasiswa dan dosen belum bisa dikatakan sebagai

pasar potensial. Mengingat bahwa peluang haruslah mampu menciptakan

pendapatan atau laba.

b. Analisis Konsumen

Pengguna jasa penerjemahan sangatlah luas. Dari berbagai industri baik

disadari atau tidak, membutuhkan adanya penerjemahan. Akan tetapi, tidak semua

industri dapat dilayani secara langsung. Seperti misalnya, industri informasi

teknologi, industri alat berat, industri digital, industri game dan lain sebagainya.

Tidak semua agen penerjemahan di Indonesia mampu menembus langsung ke

dalam industri-industri tersebut. Salah satu kendalanya adalah varian bahasa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

dilayani. Untuk dapat menembus industri-industri besar tersebut setidaknya sebuah

agen penerjemahan harus memiliki sekurang-kurngnya 50 layanan bahasa.

Karena alasan di atas, maka tidak semua industri dapat dijadikan sebagai

konsumen langsung PéMad. Dari informasi yang didapatkan dari pihak manajemen,

saat ini konsumen yang menggunakan jasa PéMad dikelompokkan ke dalam dua

segmen. Kedua segmen tersebut yaitu segmen pelaku bisnis dan segmen

individu/pengguna akhir. Termasuk ke dalam pelaku bisnis antara lain Agen

Penerjemahan, Perusahaan Jasa (pariwisata, tour and travel, hotel,

keuangan/asuransi, pebankan, dll), Perusahaan Manufaktur (tambang, kertas, dll),

dan NGO. Sedangkan yang termasuk dalam segmen pengguna akhir antara lain

Dosen, Mahasiswa, masyarakat umum, dan lain-lain.

1) Konsumen Agensi Penerjemahan

Agensi Penerjemahan merupakan klien terbesar PéMad. Agensi

Penerjemahan merupakan agensi-agensi yang bergerak di industri penerjemahan

yang berada di seluruh dunia. Saat ini agensi penerjemaha yang telh menjadi

konsumen PéMad ada di lima benua yaitu Asia, Afrika, Eropa, Autalia, dan

Amerika. Di dalam melayani segmen ini, tidak berhenti hanya pada delivery jasa

saja, namun juga hingga pada pelayanan after sale. Pelayanan after sale ini

meliputi: konfirmasi, perbaikan, up date, dan keluhan. Nilai-nilai utama yang

diharapkan konsumen pada segmen ini adalah kualitas produk, harga kompetitif,

ketersediaan Computer-assisted translation (CAT) tools dan ketepatan waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

2) Konsumen Perusahaan Jasa

Perusahaan Jasa yang menggunakan jasa PeMad antara lain dari jasa

keuangan atau asuransi dan perbankan. Materi yang diterjemahkan biasanya terkait

dengan kontrak kerja atau laporan tahunan. Nilai-nilai utama yang diharapkan

konsumen pada segmen ini adalah kualitas, harga dan ketepatan waktu. Berbeda

dengan segmen agensi, Perusahaan jasa tidak memerlukan ketersediaan Computer-

assisted translation (CAT) tools.

3) Konsumen Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur yang menggunkan jasa PeMad adalah dari

perusahaan tambang, antara lain tambang emas, nickel, dan batu bara. Tidak jauh

berbeda dengan perusahaan jasa, materi yang diterjemahkan biasanya terkait

dengan kontrak kerja atau laporan tahunan. Nilai-nilai utama yang diharapkan

konsumen pada segmen ini adalah kualitas, harga dan ketepatan waktu. Sama

dengan perusahaan jasa, perusahaan manufaktur tidak memerlukan ketersediaan

Computer-assisted translation (CAT) tools dalam proses penerjemahannya.

4) Konsumen Non Goverment Organization (NGO)

Pengguna jasa PeMad juga dari kalangan NGO. Beberap NGO yang telah

menggunakan jasa PeMad antara lain bergerak di bidang penelitian, lingkungan

hidup, pengembangan masyarakat, dan kesehatan. Nilai-nilai utama yang

diharapkan konsumen pada segmen ini adalah kualitas, harga dan ketepatan waktu

dan tidak memerlukan ketersediaan Computer-assisted translation (CAT) tools.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

5) Konsumen Pengguna Akhir

Segmen ketiga merupakan konsumen individu atau perorangan dari

berbagai kalangan seperti mahasiswa, dosen, dokter, dan lain sebagainya, juga

masyarakat umum. Penerjemahan yang dibutuhkan adalah untuk penerjemahan

dokumen legal. Karena dokumen yang diterjemahkan adalah dokumen legal maka

penerjemahannya pun bersifat legal atau sering disebut dengan sworn translation.

Nilai-nilai utama yang diharapkan pada segmen ini adalah kualitas dan legalitas.

Legalitas artinya terjemahan harus dilakukan oleh penerjemah tersumpah atau

sworn translator.

c. Analisis Pesaing

Industri penerjemahan menjadi sangat menarik bagi mereka yang memang

menguasai pengalihan bahasa dan mengetahui di mana dan bagaimana pengguna

dan pemasok bahasa berada. Kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa

penerjemahan pada umumnya hanya dilakukan untuk menerjemahkan buku dan

membantu orang dalam bahasa lisan. Akan tetapi, perkembangan teknologi telah

memberikan informasi yang lebih luas mengenai industri penerjemahan.

Sama halnya dengan industri manufaktur dan jasa lainnya, tantangan yang

dihadapi dalam bisnis terjemahan selalu berdampingan dengan persaingan. Pada

analisis pesaing penulis akan menguraikan bagaimana kondisi persaingan dalam

industri saat ini. Penulis menganalisis bagaimana kekuatan kompetitif saat ini,

mengidentifikasi pesaing yang ada saat ini, menganalisis pesaing, dan bagaimana

strategi menghadapi pesaing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

1) Kekuatan kompetitif

Dalam mengukur kekuatan kompetitif, penulis menggunakan lima kekuatan

yang menentukan daya tarik sebuah pasar. Lima kekuatan tersebut yaitu pesaing

industri, pendatang baru potensial, produk pengganti, pembeli, dan pemasok

(Kotler dan Keller, 2009, hal. 320).

(a) Ancaman rivalitas

Tidak dapat dihindari bahwa persaingan di industri penerjemahan sangat

tinggi. Banyak pemain di dalamnya. Gambaran bagaimana ancaman rivalitas yang

dihadapi saat ini akan dibahas dalam identifikasi pesaing. Dengan persaingan yang

tinggi ini seharusnya menjadikan pasar tidak lagi menarik. Namun, berbeda kondisi

saat ini, meskipun persaingan tinggi, industri penerjemahan tetap menjadi bisnis

yang menarik. Akan tetapi, hanya mereka yang benar-benar mampu bersaing yang

dapat bertahan.

(b) Ancaman pendatang baru

Industri penerjemahan merupakan pasar dengan penghalang memasuki

pasar yang rendah. Siapapun yang mempunyai kemampuan menerjemahkan dapat

masuk ke dalam pasar. Namun, mereka yang berkinerja buruk akan dengan cepat

dapat keluar dari pasar. Dapat disimpulkan pada saat ini bahwa industri

penerjemahan mempunyai penghalang untuk masuk dan untuk keluar yang rendah.

Adapun pendatang baru tersebut adalah penerjemah lepas dan agen penerjemahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

(c) Ancaman produk pengganti

Di dalam industri penerjemahan ini bukan hanya penerjemah perorangan

dan agen penerjemahan saja yang menjadi pesaing utama. Produk pengganti juga

menjadi pesaing. Produk pengganti jasa penerjemahan biasa disebut dengan mesin

penerjemahan. Mesin penerjemahan antara lain Transtool, Rekso, Systran, dan

Google Translate. Bahkan, teknologi terbaru semakin memudahkan pengguna di

dalam menerjemahkan menggunakan mesin penerjemahan ini. Pengguna tidak

perlu lagi mengetik satu persatu, tetapi dengan menggunakan suara atau dengan

menggunakan kamera, kata atau kalimat yang ingin kita terjemahkan sudah dapat

langsung diproses.

Menurut pihak manajemen PéMad, mesin penerjemahan ini sangat

membantu bagi orang yang membutuhkan penerjemahan dengan kalimat yang

singkat. Bahkan mungkin hanya kata demi kata. Namun, jika sudah dalam bentuk

paragraf yang panjang, maka pengguna perlu berhati-hati karena hasil

penerjemahan dari mesin penerjemahan tidak sebaik jika diterjemahkan oleh

manusia. Pemilihan kata yang tepat sesuai kontek, istilah-istilah dalam bidang-

bidang tertentu, dan juga susunan kalimat sesuai dengan tata bahasa yang baik dan

benar sering kali tidak bisa dilakukan oleh mesin penerjemahan.

Meskipun hasil penerjemahan dari mesin penerjemahan tidak sebaik

penerjemahan oleh manusia, namun mesin penerjemahan telah menjadi ancaman

bagi PéMad. Transaksi tidak terjadi karena calon konsumen yang seharusnya

datang ke PéMad dan menggunakan jasa PéMad lebih memilih menggunakan

mesin penerjemahan yang lebih murah bahkan mungkin tidak perlu membayar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

(d) Ancaman daya tawar pembeli

Meskipun pasar industri penerjemahan sangat luas, namun memiliki daya

tawar pembeli yang kuat. Hal ini semakin terasa setelah terjadinya krisis eropa

beberapa tahun lalu yang kemudian dampaknya masih terasa hingga saat ini.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh salah satu lembaga penelitian di Cambridge,

USA yaitu Common Sense Advisory, Inc., menyampaikan bahwa pasar industri

penerjemahan mengalami pertumbukan.

Namun, besarnya pertumbuhan industri penerjemahan tidak diikuti dengan

kenaikan tarif dari penerjemahan. Hal ini juga dialami oleh Pemad sendiri di mana

beberapa pelanggan melakukan penurunan tarif. Selain itu untuk calon pelanggan

baru, dari setiap proposal penawaran dan tender yang diikuti, harga atau tarif

penerjemahan yang mereka tetapkan cukup rendah.

(e) Ancaman daya tawar pemasok

Pemasok pada industri penerjemahan adalah penerjemah. Selain

penerjemah ada juga DTP-er, Subtitler, voice talent, transcriber, dan lainnya yang

terkait dengan industri penerjemahan. Daya tawar pemasok sangat bervariasi.

Namun, bagi penerjemah yang sudah berpengalaman mempunyai daya tawar yang

besar. Karena tuntutan konsumen terhadap kualitas dan ketepatan waktu sangat

tinggi maka kebutuhan akan pemasok yang berkualitas dan berpengalaman sangat

besar. Sementara, daya tawar pemasok juga semakin besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

2) Mengidentifikasi pesaing

Profesi sebagai penerjemah mungkin masih sedikit asing atau tidak biasa di

masyarakat Indonesia. Namun, bahwa profesi ini ada telah diakui di Indonesia. Hal

ini terbukti dengan adanya persyaratan untuk mengalihbahasakan semua dokumen

kerja sama dalam bahasa asing ke bahasa Indonesia. Lebih luas lagi, dunia

penerjemahan menjadi suatu industri tersendiri. Tidak hanya penerjemah yang

bekerja secara mandiri atau sering disebut sebagai penerjemah lepas, agen-agen

penerjemahan juga mulai berkembang. Jasa penerjemahan juga mulai dilakukan

oleh lembaga-lembaga kursus. Bahkan, banyak Perguruan Tinggi yang

menyelenggarakan jurusan bahasa juga mulai membuka jasa penerjemahan.

Dalam rangka memetakan persaingan yang ada saat ini di industri

penerjemahan di Indonesia, penulis telah melakukan penelusuran dalam rangka

mengidentifikasi pesaing yang ada. Penelusuran yang dilakukan adalah dengan

mendata semua agen penerjemahan di portal-portal penerjemahan yang sering

dikunjungi baik oleh penerjemah lepas, agen penerjemah, dan pengguna jasa

penerjemahan. Portal-portal tersebut antara lain www.translatorcafe.com,

www.proz.com, www.gala-global.com, www.tradugide.com,

www.tranquotation.com, dan www.TranslationDirectory.com. Dari hasil

penelusuran tersebut, setelah melalui penyaringan setidaknya ada 38 agen

penerjemahan di Indonesia.

Selain menemukan agen penerjemahan sebagai pesaing, penulis juga

menemukan beberapa lembaga kursus bahasa dan lembaga bahasa di bawah

naungan Perguruan Tinggi yang juga memberikan pelayanan jasa penerjemahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Beberapa lembaga kursus di Yogyakarta yang juga memberikan layanan

penerjemahan. Lembaga kursus tersebut antara lain STBA LIA, ELTI, Real

English, Wisma Bahasa, LIP, PPB USD, dll. Lembaga kursus meskipun tidak

secara terang-terangan atau mencantumkan dalam salah satu jasa mereka, sering

kali mereka juga menerima penerjemahan. Proyek penerjemahan biasanya dari

murid yang mengambil kursus di lembaga kursus tersebut.

Karena luasnya pasar industri penerjemahan dengan pendapatan yang besar

pula, maka banyak pemain yang masuk ke pasar penerjemahan. Saat ini PéMad

bukan hanya bersaing dengan sesama agen penerjemahan. Akan tetapi, juga

bersaing dengan penerjemah perorangan atau penerjemah. Himpunan Penerjemah

Indonesia (HPI) mencatat ada sekitar 1.929 orang anggota pada tahun 2016. Dari

portal penerjemahan www.proz.com terdapat 5.244 orang anggota ditahun 2016. 86

orang merupakan keanggotaan profesional atau membayar dan 5.158 orang bukan

keanggotaan profesional atau tidak membayar.

Dari uraian di atas ditemukan ada 3 kelompok pesaing yaitu sesama agen

penerjemahan, lembaga bahasa atau kursus, dan penerjemah lepas. Namun

demikian, dari ketiga kelompok pesaing tersebut tidak semuanya secara langsung

dapat dianggap sebagai pesaing utama. Untuk menetapkan pesaing utama penulis

mengidentifikasi dengan melihat pelanggan yang dilayani, jenis produk yang

diberikan, kualitas produk, harga, distribusi, dan teknologi yang digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.5 Identifikasi pesaing

No. Pesaing Pelanggan Produk Kualitas

Produk

Harga Distribusi Teknologi

(CAT Tools)

1. Agen

Penerjemahan

- LSP

- Perusahaan/NGO

/Instansi

- Individu

- Penerjemahan

- Penyuntingan/edit

- Penjurubahasaan

- Transkripsi

- Subtitle

- DTP

TEP Kompetitif - Elektronik

- langsung

Ya

2. Lembaga

Bahasa/Kursu

s

- Instansi

- Individu

- Penerjemahan

- Penyuntingan/edit

Penerjemahan

atau pemeriksaan

saja

Kompetitif - langsung Tidak

3. Penerjemah

Lepas

- LSP

- Perusahaan/NGO

/Instansi

- Individu

- Penerjemahan

- Penyuntingan/edit

- Penjurubahasaan

- Transkripsi

- Subtitle

- DTP

Penerjemahan

atau pemeriksaan

saja

Kompetitif - Elektronik

- langsung

Ya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dari hasil identifikasi yang disajikan pada tabel 4.5 di atas dapat diketahui

kelompok mana yang menjadi pesaing utama. Dari faktor pelanggan yang dilayani,

jenis layanan atau produk, kualitas, dan teknologi yang digunakan, kelompok

Lembaga Bahasa atau Kursus bukan merupakan pesaing utama. Kelompok

Penerjemah Lepas tampak mempunyai segmen pasar yang sama, layanan atau

produk yang sama dan juga menggunakan atau menyediakan teknologi yang sama

dalam proses produksi. Namun, kelompok ini tidak dapat memberikan jaminan

kualitas yang sama dengan kelompok Agen Penerjemahan. Jaminan kualitas yang

dimaksud di sini adalah dengan memberikan layanan penerjemahan, penyuntingan,

dan proofread.

Dengan melihat bahwa pelanggan yang dilayani, jenis produk yang

diberikan, kualitas produk, harga, distribusi, dan teknologi yang digunakan oleh

Agen Penerjemahan sama dengan PeMad, menetapkan pesaing utama PeMad

adalah agen penerjemahan. Dengan mengetahui bahwa pesaing utama adalah Agen

Penerjemahan, kemudian penulis melakukan penelitian lebih lanjut bagaimana

kondisi persaingan diantara Agen Penerjemahan.

3) Menganalisis pesaing

a) Profil pesaing

Dari uraian di atas dapat diketahui segmen mana yang menjadi pesaing

utama PeMad, yaitu segmen Agen Penerjemahan. Penulis juga memperoleh

setidaknya ada 38 Agen Penerjemahan yang ada di Indonesia. Setelah dilakukan

penelitian lebih lanjut, diperoleh 10 Agen Penerjemahan yang kemudian bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

dianggap sebagai pesaing. Dari 10 pesaing ini, penulis kemudian melakukan

penelusuran lebih lanjut melalui website untuk mengetahui profil bisnis mereka.

(1) CV. Akurasi Translation Services

Akurasi Translation Services merupakan agen penerjemahan yang

berkedudukan di Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Didirikan pada tahun 2005

dengan layanan penerjemahan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Sejak

tahun 2014 mulai mengembangkan layanan ke bahasa-bahasa Asia Tenggara.

Dengan begitu, cakupan pasar pun meluas tidak lagi hanya di dalam negeri tetapi

juga mencakup hingga asia tenggara. Dengan menguasai bahasa-bahasa asia

tenggara, berpeluang juga untuk merambah ke pasar di eropa sebagai pusat

produsen atau pengguna akhir jasa pelokalan.

Cakupan layanan yang diberikan Akurasi meliputi penerjemahan (bidang

hukum, teknik dan pertambangan, dan umum), editing dan proofreading, pelokalan,

penjurubahasaan, DTP, voiceover, subtitling, dan transkripsi. Sebagai agen yang

juga memberikn layanan untuk pelokalan, Akurasi juga mengikuti perkembangan

jaman dan teknologi. Dalam proses penerjemahan khususnya untuk pelokalan,

menggunakan perangkat lunak penerjemahan atau biasa dikenal dengan CAT

Tools.

Harga yang ditetapkan cukup bersaing untuk pasar internasional. Akan

tetapi, harga yang ditetapkan masih cukup tinggi untuk pasar lokal atau dalam

negeri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

(2) Anindyatrans

Anindyatrans merupakan agensi penerjemahan yang beroperasi di Jakarta.

Jasa yang diberikan adalah penerjemahan untuk bahasa Jepang, Korea, Mandarin

dan Inggris. Selain untuk penerjemahan dokumen bagi pelanggan dalam negeri

yang berhubungan dengan perusahaan di Jepang, China, dan Korea, pada tahun

2000 Anindyatrans mulai memberikan layanan penerjemahan untuk website dan

video.

Cakupan layanan yang diberikan Anindyatrans adalah jasa penerjemahan

dan juru bahasa. Pelanggan yang menggunakan jasa penerjemahan Anindyatrans

kebanyakan adalah perusahaan-perusahaan lokal dan multinasional yang berada di

Indonesia. Anindyatrans sendiri belum masuk ke jasa pelokalan, sehingga dalam

penerjemahannya belum melibatkan perangkat lunak atau biasa disebut dengan

CAT Tools. Dari segi harga, Anindyatrans termasuk cukup bersaing untuk

penerjemahan bahasa Inggris dan Indonesia, namun cukup tinggi untuk bahasa

lainnya.

(3) Cakrawala Translation

Cakrawala Translation merupakan agen penerjemahn yang berkedudukan

di Jawa Barat. Layanan yang diberikan yaitu penerjemahan untuk bahasa Indonesia.

bahasa Inggris, dan bahasa Jawa. Cakrawala Translation memberikan layanan pada

pelanggan lokal. Karena cakupan layanannya tidak termasuk pelokalan, dalam

proses penerjemahan juga tidak melibatkan penggunaan perangkat lunak atau CAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Tools. Harga yang ditetapkan untuk jasa penerjemahan sangat kompetitif, bahkan

jauh di bawah rata-rata tarif terjemahan pasar lokal atau dalam negeri.

(4) Centra STBA LIA

Centra merupakan lembaga bahasa yang menangani penerjemahan. Centra

sendiri berada di bawah naungan Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA, Yogyakarta.

Layanan yang diberikan meliputi jasa penerjemahan dan transkripsi. Untuk

penerjemahan sendiri Centra belum merambah ke produk pelokalan. Oleh karena

itu, dalam proses penerjemahan belum melibatkan penggunaan perangkat lunak

atau CAT Tools.

Segmen pasar yang saat menjadi pelanggan adalah pengguna akhir atau

individu. Tarif penerjemahan yang ditetapkan cukup kompetitif untuk pasar dalam

negeri. Namun, sedikit lebih mahal dibandingkan dengan kompetitor lain yang

berada di Yogyakarta.

(5) Indo Lingo

Indo Lingo merupakan agen penerjemahan yang berkedudukan di Jakarta.

Berdiri pada tahun 2009, Indo Lingo memberikan layanan jasa penerejmahan,

interpreting, subtitling, DTP, voice-over, dan notetaking. Dalam layanan

penerjemahan Indo Lingo juga memasuki pasar pelokalan. Oleh karena itu, dalam

proses penerjemahannya melibatkan penggunakan perangkat lunak atau CAT

Tools.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Konsumen yang dilayani mencakup pasar luar negeri atau segmen bisnis

dalam hal ini Language Service Provider (LSP). Selain jasa penerjemahan dan jasa-

jasa terkait dengan penerjemahan, Indo Lingo juga melayani penjualan perangkat

lunak penerjemahan SDL Trados. Dengan demikian, penerjemah lepas maupun

agen penerjemah di Indonesia juga menjadi sasaran sebagai konsumen pengguna

SDL Trados.

Harga yang ditetapkan untuk jasa penerjemahan kompetitif baik untuk pasar

lokal atau dalam negeri maupun pasar luar negeri. Terutama untuk pasar lokal.

Harga berada di harga rata-rata yang diterapkan di pasar dalam negeri.

(6) LIPPO Translator

LIPPO Translator merupakan agen penerjemahan yang berkedudukan di

Cikarang. Layanan yang diberikan adalah jasa penerjemahan dan interpreting.

Konsumen yang menggunakan jasa LIPPO adalah perusahaan-perusahaan yang

berada di Cibitung, Cikarang, dan Karawang. Jasa penerjemahan yang diberikan

bukan pelokalan, sehingga dalam proses penerjemahannya tidak melibatkan

penggunaan perangkat lunak penerjemahan. Harga yang ditetapkan cukup

kompetitif untuk pasar lokal atau dalam negeri.

(7) SMARZ Translation and Consulting

SMARZ merupakan agen penerjemahan dokumen legal yang berdiri pada

tahun 2000. SMARZ berkedudukan di Jakarta dengan cakupan pasar utama Eropa

Barat, Asia Timur, Timur Tengah, Oseania, dan Afrika. Layanan penerjemahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

untuk dokumen-dokumen legal dan bukan untuk pelokalan. Dalam proses

penerjemahan tidak melibatkan penggunaan software penerjemahan atau CAT

Tools.

Meskipun bukan menyasar pelokalan, namun cakupan pasar cukup luas.

Harga yang ditetapkan pun sangat kompetitif baik untuk pasar lokal maupun untuk

pasar luar negeri.

(8) Quantum Translation Services

Quantum Translation Services merupakan agen penerjemahan yang

berkedudukan di Yogyakarta. Layanan yang diberikan meliputi jasa penerjemahan,

jasa interpreting, dan jasa penyewaan peralatan interpreting. Segmen pasar yang di

sasar yaitu pengguna akhir atau individu dan perusahaan. Quantum belum

merambah ke pelokalan. Jasa penerjemahan adalah untuk penerjemahan dokumen-

dokumen legal dan ilmiah.

Sumber daya penerjemah yang digunakan meliputi dosen, mahasiswa S2,

dan penerjemah lepas. Cakupan bahasa yang dilayani antara lain Inggris, Arab,

Mandarin, German, Korea, dan Jepang. Harga yang ditetapkan sangat kompetitif

berada di rata-rata harga pasar lokal atau dalam negeri.

(9) To Bahasa

To Bahasa merupakan agen penerjemahan yang berkedudukan di

Yogyakarta sejak tahun 2005. Layanan yang diberikan yaitu jasa penerjemahan dari

bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya. Konsumen yang menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

jasa penerjemahan To Bahasa adalah pengguna akhir. Proses penerjemahan tidak

melibatkan perangkat lunak karena belum merambah pada industri pelokalan.

Harga yang ditetapkan sangat kompetitif bahkan dibawah rata-rata harga pasar

untuk lokal atau dalam negeri.

(10) Warung Translate

Warung Translate merupakan agen terjemahan yang berkedudukan di

Tangerang, Indonesia. Berdiri pada tahun 2007 dengan nama Ide Partner

Translation. Layanan yang diberikan adalah jasa penerjemahan dan legalisir

dokumen hukum. Berangkat dari misi untuk dapat menjembatani perbedaan bahasa

pelaku bisnis di Indonesia yang mempunyai partner bisnis di luar negeri, Warung

Translate lebih memberikan jasa penerjemahan biasa, dan bukan pelokalan.

Segmen pasar yang menggunakan jasa terjemahan Warung Translate adalah

pengguna akhir atau individu. Hal ini terlihat dari jenis layanan yang diberikan.

Harga untuk jasa penerjemahan sangat kompetitif. Sedikit berada di bawah harga

rata-rata pasar lokal atau dalam negeri. Karena tidak melayani pelokalan, dalam

proses penerjemahan tidak melibatkan penggunaan perangkat lunak atau CAT

Tools.

b) Menentukan sasaran pesaing

Dari penelusuran, tidak semua pesaing mempunyai pasar sasaran yang

sama. Ada beberapa sebaran pasar yang dimiliki oleh pesaing. Sebaran pasar

tersebut yaitu lokal (cakupan pasar untuk wilayah tertentu di dalam negeri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

misalnya Yogyakarta, Jawa barat, dll), nasional (cakupan pasar untuk seluruh

wilayah Indonesia), Regional (cakupan wilayah tertentu misalnya asia tenggara,

eropa, dll), dan internasional (seluruh dunia). PeMad sendiri menetapkan sebaran

pasar yang akan menjadi pesaing utama adalah mereka yang juga merambah hingga

pasar internasional.

Tabel 4.6 Sebaran Pasar Pesaing

No. Agen Penerjemahan Sebaran Pasar

1. Akurasi Translation Services Regional – Asia Tenggara

2. Anindyatrans Nasional

3. Cakrawala Translation Nasional

4. Centra STBA LIA Lokal – Yogyakarta

5. Indo Lingo Internasional

6. LIPPO Translator Lokal – Kawasan Industri Cikarang

7. Quantum Translation Services Nasional

8. To Bahasa Nasional

9. Warung Translate Nasional

10. SMARZ Translation and

Consulting

International

Seperti yang disajikan di dalam tabel 4.6, penulis berhasil mendapatkan

informasi sebaran pasar dari 10 Agen Penerjemahan yang menjadi pesaing PeMad.

Dari 10 pesaing, 2 pesaing yaitu Centra STBA LIA dan LIPPO Translator

mempunyai sebaran pasar di pasar lokal. Centra STBA LIA melayani pasar lokal

Yogyakarta. Sedangkan LIPPO Translator melayani pasar lokal di kawasan

Cikarang. Berbeda dengan 2 agen yang melayani pasar lokal, 5 agen terjemahan

lainnya yaitu Anindyatrans, Cakrawala Translation, Quantum Translation Services,

To Bahasa, dan Warung Translate tidak hanya melayani pasar lokal, tetapi

mencapai pasar nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Tabel 4.6 menunjukkan ada 3 agen penerjemahan yang tidak hanya

melayani pasar lokal dan nasional, namun juga regional dan internasional. Satu

pesaing yaitu Akurasi Translation Services mempunyai sebaran pasar sampai pasar

regional yaitu Asia Tenggara. Sedangkan pesaing lainnya yaitu Indo Lingo dan

SMARZ mempunyai sebaran pasar tidak hanya regional Asia namun Internasional.

Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa tidak semua agen

penerjemahan, khususnya 10 agen penerjemahan di atas mempunyai sebaran pasar

yang sama dengan PeMad. Hanya 3 Agen Penerjemahan yaitu Akurasi Translation

Services, Indo Lingo dan SMARZ Translation and Consulting yang mempunyai

sebaran pasar sama dengan PeMad yaitu sampai dengan pasar internasional.

c) Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis menemukan beberapa

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh pesaing. Hal ini sangat membantu bagi

penulis untuk kemudian menentukan strategi pemasaran seperti apa yang akan

diterapkan di Perusahaan.

(1) Kualitas Terjemahan

Dari hasil penelitian yang dilakukan seperti tersaji pada tabel 4.7,

menunjukkan bahwa kualitas hasil terjemahan dari pesaing masih kurang. Hasil

terjemahan masih banyak mengalami kekurangan atau kesalahan pada akurasi hasil

terjemahan dan linguistiknya. Hal ini tentunya menjadi kelemahan bagi pesaing

untuk dapat memenangkan persaingan dari segi produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Kualitas Terjemahan

No Agen Penerjemahan Nilai Total

Nilai

Status

Akurasi Kepatuhan Linguistik

Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah

1 ANINDYATRANS 0 1 3 0 0 0 0 2 4 62,39 Gagal

2 CAKRAWALA 0 1 1 0 0 0 0 2 1 76,88 Gagal

3 FAST AND EASY 0 1 0 0 0 0 0 2 2 77,27 Gagal

4 LIPPOTRANSLATOR 0 2 1 0 0 0 0 2 2 67,87 Gagal

5 QUANTUM 0 1 0 0 0 0 0 2 0 82,76 Gagal

6 SMARTZ 0 1 1 0 0 0 0 1 2 79,62 Gagal

7 TOBAHASA 0 3 0 0 0 0 0 0 2 75,71 Gagal

8 WARUNGTRANSLATE 0 2 5 0 0 0 0 0 0 71,79 Gagal

9 INDO-LINGO 0 1 0 0 0 0 0 1 2 82,76 Gagal

10 CENTRA STBA-LIA 0 0 1 0 0 0 0 0 3 88,64 Gagal

11 AKURASI 0 0 3 0 0 0 0 0 2 85,11 Gagal

12 PEMAD 0 0 1 0 0 0 0 0 2 91,38 Lolos

13 LSC 1 0 0 0 1 0 1 4 1 47,88 Gagal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(2) Harga

Dari hasil penelitian seperti yang tersaji pada tabel 4.8, diperoleh bahwa 7

dari pesaing yang diteliti menerapkan harga yang sangat kompetitif. Harga yang

diterapkan lebih rendah yang diterapkan oleh PeMad. hal ini tentunya menjadi salah

satu kekuatan bagi pesaing untuk memenangkan persaingan dari segi harga.

Sedangkan 5 pesaing lainnya menerapkan harga lebih tinggi dari harga yang

diterapkan oleh PeMad.

(3) Distribusi/Waktu

Dalam industri terjemahan, rata-rata kemampuan produksi seorang

penerjemah adalah 2.500 - 3.500 kata per kata. Dari hasil penelitian yang

dilakukan, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dua dokumen dengan

volume kurang lebih 1.000 kata rata-rata membutuhkan 2 hari kerja. Tabel 4.8

menunjukkan kemampuan produksi yang dimiliki oleh pesaing masih berada di

bawah kemampuan produksi rata-rata industri. Hal ini menjadi salah satu

kelemahan pesaing dalam upaya mengambil peluang.

(4) Layanan

Layanan yang dimaksud di sini adalah bagaimana pesaing merespon

permintaan atau pertanyaan informatif. Kecepatan respon menjadi hal yang penting

pada industri jasa. Dari hasil penelitian seperti yang tersaji pada tabel 4.8

menunjukkan 6 dari 12 pesaing mempunyai respon yang lama terhadap permintaan

terjemahan. Hal ini menjadi kelemahan bagi pesaing, karena pengguna jasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

terjemahan membutuhkan respon yang cepat atas permintaan mereka. Dengan

respon yang lama akan menjadi alasan bagi pengguna jasa terjemahan untuk

mencari yang lain, yang artinya pesaing gagal memperoleh peluang.

Tabel 4.8 Perbandingan Harga, Waktu Respon, Distribusi, dan Kualitas

No. Agen Harga per kata Layanan/Respon Distribusi Kualitas

1 Akurasi 500 1 3 85.11

2 Anindya Trans 500 1 1 62.39

3 Cakrawala 250 1 2 76.88

4 Indo Lingo 250 2 2 82.76

5 Fast and Easy 625 1 2 77.27

6 LIPPO Trans 175 2 3 67.87

7 Quantum 250 1 2 82.76

8 Smarz 250 2 3 79.62

9

Centra STBA

LIA 500 2 2 88.64

10 LSC 375 2 2 47.88

11 To Bahasa 250 2 2 75.71

12

Warung

Translate 250 1 1 71.79

13 PeMad 350 1 1 91.38

Pada gambar 4.2 menunjukkan bagaimana kondisi persaingan saat ini. Dari

persaingan antara harga dan kualitas, Pemad masih berada di bawah harga standar

industri dengan kualitas terbaik diantara pesaing. Pada gambar 4.2 juga dapat dilihat

bagaimana persaingan antara respon, distribusi, dan harga. Dengan harga di bawah

standar industri kecepatan respon dan distribusi Pemad termasuk cepat. Hanya ada

tiga pesaing yang mempunyai kecepatan respon dan distribusi yang sama dengan

Pemad. Sedangkan untuk persaingan antara distribusi dan kualitas, dengan

kemampuas distribusi yang cepat Pemad tetap ammpu memberikan kualitas yang

tertinggi dibandingkan dengan para pesaing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Persaingan – Kualitas dengan Distribusi Persaingan – Harga dengan Respon

Persaingan – Harga dengan Distribusi Persaingan – Kualitas dengan Distribusi

Akurasi

Anindya Trans

CakrawalaIndoLingo

Fast&EasyLIPPO

Quantum

SMARZ

Centra

LSC

To BahasaWarung

PeMad

0

20

40

60

80

100

0 200 400 600 800

Ku

alit

as

Harga

1AkurasiAnindya

1

2

Fast&Easy

LIPPO

1

2 CentraLSCIndoLingo

SMARZToBahasa

CakrawalaQuantumWarung

PeMad

0

0.5

1

1.5

2

2.5

0 200 400 600 800

Re

spo

n

Harga

Akurasi

Anindya

22 Fast&Easy

LIPPO

2

SMARZ

CentraLSC

Indo LingoCakrawalaQuantumTo BahasaWarung PeMad

0

1

2

3

4

0 200 400 600 800

Dis

trib

usi

Harga

Akurasi

Anindya

2 22

LIPPO

Quantum

SMARZ

CentraLSC 2

Warung PeMad

0

1

2

3

4

0 20 40 60 80 100

Dis

trib

usi

Kualitas

Gambar 4.2

Strategi Kanvas PeMad (Hasil penelitian)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4) Hambatan Lain

Dari penelitin yang dilakukan, penulis juga menemukan hambatan-

hambatan lain dalam persaingan. Tidak hanya keberadaan pesaing, namun kondisi

ekonomi global dan kebijakan-kebijakan baik dari pemerintah maupun calon

pelanggan (perusahaan atau organisasi) juga menjadi hambatan dalam mengambil

peluang.

a) Krisis Eropa

Krisis Yunani telah berdampak besar terhadap perekonomian Uni Eropa.

Hal ini juga berdampak pada pendapatan PéMad dari konsumen yang berada di

wilayah Eropa. Turunnya nilai mata uang euro terhadap dollar telah berdampak

pada pendapatan PéMad. Kebijakan harga yang diberlakukan saat ini adalah

membedakan tarif menurut mata uang yang berlaku di negara konsumen. Misalnya,

jika menggunakan mata uang dollar tarif penerjemahan adalah 0,07 dollar per kata,

sedangkan jika menggunakan euro tarif penerjemahan adalah 0,06 euro. Ketika

nilai euro turun terhadap dollar mengakibatkan kerugian akibat selisih kurs.

b) Kebijakan Internal Perusahaan Jasa dan Manufaktur

Jika melihat dari peluang yang telah disampaikan sebelumnya, kebutuhan

penerjemahan di pasar perusahaan memang cukup besar. Hambatan untuk

mengambil peluang tersebut tidak sedikit. Selain pesaing dan jasa pengganti, hal

yang dapat menghambat atau menggagalkan usaha PéMad untuk mendapatkan

pendapatan atau laba dari pasar perusahaan adalah kebijakan internal perusahaan

jasa dan manufaktur. Kebijakan internal tersebut yaitu kebijakan untuk memenuhi

kebutuhan penerjemahan dengan melakukan perekrutan tenaga penerjemah. Selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

di perusahaan, kebanyakan organisasi non pemerintah biasanya juga memiliki staf

penerjemah sendiri.

c) Peraturan Daerah

Selain kebijakan internal perusahaan, penghambat lainnya datang dari

pemerintah daerah. Peraturan pemerintah daerah yang memberikan persyaratan

bagi perusahaan-perusahaan besar terutama perusahaan pertambangan untuk

menggunakan tenaga kerja lokal daerah dapat menjadi penghambat bagi PéMad.

Salah satu contoh, seperti PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT). Pemerintah

daerah mengharuskan PTNNT untuk menggunakan tenaga ahli putra daerah atau

vendor yang berada di Nusa Tenggara. Salah satunya adalah untuk mengerjakan

penerjemahan. Hal ini menyebabkan PéMad tidak memiliki peluang atau jika ada

peluang sangat kecil untuk bisa mendapatkan peluang tersebut.

2. Analisis Situasi Internal

Siatuasi internal merupakan situasi atau lingkungan bisnis yang meliputi

faktor yang ada di dalam perusahaan yang berpengaruh terhadap manajemen

perusahaan. Faktor yang ada dalam perusahaan dapat berupa hal-hal yang dapat

menjadi kekuatan maupun kelemahan. Kekuatan merupakan hal-hal yang dapat

digunakan untuk memanfaatkan peluang sehingga tercipta pendapatan atau laba.

Sedangkan kelemahan hal-hal yang menyebabkan perusahaan tidak dapat

memanfaatkan peluang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

a. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) merupakan hal paling penting dalam bisnis

PéMad. Di dalam mengelola SDM tidak terlepas dari visi dan misi perusahaan. visi

dan misi PéMad telah mengalami sedikit perubahan menyesuaikan perubahan status

PéMad. Setelah resmi menjadi perseroan terbatas (PT) tertutup, visi dan misi

PéMad adalah sebagai berikut:

Visi

“Menjadi penyedia jasa penerjemahan, penelitian dan pelatihan sosial budaya

secara profesional yang mengedepankan kesempurnaan layanan dan kepuasan

pelanggan dalam jaringan komunikasi global guna memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya bagi pemangku kepentingan”

Misi

a) Memberikan layanan penerjemahan untuk menghasilkan terjemahan yang

komunikatif dengan dukungan layanan lain yang melengkapinya serta

pemanfaatan teknologi yang ada secara optimal;

b) Memberikan layanan penelitian di bidang sosial budaya untuk menghasilkan

informasi yang tepat dan akurat;

c) Memberikan pengetahuan yang mendalam dan bermanfaat di bidang sosial

budaya kepada pemangku kepentingan melalui pelatihan sosial budaya;

d) Melakukan perbaikan secara berkelanjutan di semua bidang dengan menuju

pada layanan pelanggan yang memuaskan dan produk yang berkualitas tinggi;

e) Berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan berperan aktif

dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan social responsibilty.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Dari visi dan misi di atas maka PéMad dituntut untuk memiliki SDM yang

berkualitas di semua bidang untuk dapat mencapai tujuan. Terutama SDM yang

terkait langsung dengan proses produksi. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh

penulis dengan Manajer Penerjemahan di PéMad, diperoleh informasi secara

gamblang bagaimana sumber daya manusia, utamanya penerjemah dan editor

dikelola.

1) Struktur Organisasi Perusahaan

Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan sangat ditentukan oleh

kualitas karyawan yang dimiliki. Setelah mendapatkan karyawan yang dibutuhkan

sesuai dengan tuntutan pekerjaan, perlu ada suatu mekanisme yang menjelaskan

tentang wewenang dan tanggung jawab tiap orang. Oleh karena itu diperlukan

struktur organisasi perusahaan yang jelas.

Saat ini PéMad baru memeiliki dua divisi, yaitu Divi Keuangan dan Divisi

Produksi. Divisi Keuangan dipimpin oleh Manajer Administrasi dan Keuangan.

Manajer Administrasi dan Keaungan mempunyai satu orang staf yaitu Staf

Administrasi dan Keuangan. Sedangkan Divisi Produksi dipimpin oleh Manajer

Penerjemahan. Manajer Penerjemahan membawahi Project Manajer, Editor, dan

Staf Penerjemah.

Selain itu, diluar struktur organisasi PéMad juga mempunyai 51 orang

penerjemah lepas. Dari 51 orang penerjemah ini terdiri dari 2 penerjemah bahasa

Mandarin, 1 penerjemah bahasa Jerman, 29 penerjemah bahasa Indonesia/Inggris,

2 penerjemah bahasa Jepang, 2 penerjemah bahasa Korea, 9 penerjemah bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Melayu, 1 penerjemah bahasa Tetum, 2 penerjemah bahasa Thai, 1 penerjemah

bahasa Tagalog, dan 2 penerjemah bahasa Vietnam. Selain penerjemah perorangan,

PéMad juga bekerja sama dengan agen terjemahan untuk bahasa Perancis, Belanda,

Arab, Mandarin, dan Jerman untuk layanan penerjemahan tersumpah. Selain

penerjemah lepas PéMad juga mempunyai satu orang Editor dedicated (Editor yang

bekerja khusus untuk PéMad).

Untuk dapat bekerja sama dengan baik diperlukan suatu rapat koordinasi.

Rapat koordinasi di Divisi Produksi dilakukan setiap bulan, atau bisa lebih cepat

jika ada hal yang mendesak. Sedangkan koordinasi seluruh Divisi satu kali setiap

bulan. Koordinasi yang dilakukan membahas tentang apa aktivitas yang terjadi

selama satu bulan di semua divisi. Sejauh mana pencapaian kinerja masing-masing

divisi, permasalahan yang dihadapi dan pemecahannya, serta rencana satu bulan

kedepan. Dengan adanya rapat koordinasi maka setiap divisi dapat bersinergi

membentuk kerja sama tim yang kuat.

2) Perekrutan

Perekrutan yang dilakukan di PéMad melalui beberapa tahap. Ada

perbedaan antara perekrutan untuk staf dengan penerjemah atau editor lepas.

Perekrutan untuk staf penerjemah atau editor melalui tahapan yaitu seleksi

administratif, seleksi kemampuan langsung (melalui tes kemampuan), seleksi

perilaku (melalui tes psikologi), wawancara (ada dua tahap), dan masa pelatihan

(tiga bulan). Di dalam perekrutan staf penerjemah atau editor biasanya tidak

diwajibkan bagi pelamar sudah menguasai Computer Aided Translation (CAT)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Tools. Kemampuan penggunaan CAT Tools akan diberikan pada saat masa

pelatihan. Selain mempelajari penggunaan CAT Tools, pada masa pelatihan juga

dikenalkan materi bidang apa saja yang biasa diterjemahkan di PéMad, bagaimana

kemampuan penerjemah dituntut untuk bisa memenuhi tenggat waktu dari

konsumen, dan bagaimana alur kerja penerjemahan di PéMad dilakukan dan akan

dijalani.

Sementara tahapan perekrutan penerjemah atau editor lepas lebih sederhana.

Namun, di dalam perekrutan penerjemah atau editor lepas menuntut pelamar telah

memenuhi kualitas hasil terjemahan yang tinggi dan kemampuan penggunaan CAT

tools. Selain itu kemampuan memenuhi tenggat waktu atau kecepatan

menerjemahkan tinggi. Dalam proses perekrutan, pertama akan dilakukan seleksi

administrasi, yaitu dipilih yang memiliki pengalaman dan penguasaan materi sesuai

yang dibutuhkan. Langkah kedua, pelamar yang telah diseleksi akan diberikan tes

kemampuan. Bagi pelamar yang lolos tes kemampuan akan dilakukan kesepakatan

tarif penerjemahan antara penerjemah atau editor lepas dengan PéMad yang akan

berlaku selama satu tahun.

3) Pelatihan dan Pengembangan

Dunia penerjemahan sangat dinamis. Terus berkemabang dan berubah.

Pekerjaan yang menjadi tanggung jawab karyawan khususnya penerjemah dan

editor bukan pekerjaan yang monoton. Materi penerjemahan berbeda-beda setiap

hari. Gaya bahasa penerjemahan tiap-tiap materi juga berbeda-beda. Untuk dapat

memenuhi kebutuhan konsumen dengan hasil penerjemahan yang berkualitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

tinggi, sangat tergantung dari kemampuan penerjemah dan editor. Oleh karena itu

perlu adanya pelatihan dan pengembangan peningkatan kualitas karyawan secara

terus menerus.

Program pelatihan dan pengembangan selalu diagendakan setiap tahun.

Program-program tersebut antara lain:

a) Pelatihan CAT Tools. Pelatihan CAT Tools diberikan kepada staf baru dan

penerjemah lepas. Selain itu, pelatihan juga diberikan kepada semua tim

produksi jika ada CAT Tools baru yang harus digunakan;

b) Pelatihan Editing. Pelatihan editing dilaksanakan setiap tahun. Pelatihan ini

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bagi penerjemah. Selain untuk

menambah kemampuan baru, juga sebagai penyegaran kembali bagi

penerjemah-penerjemah lama;

c) Pelatihan Penerjemahan Bidang Hukum. Pelatihan penerjemahan bidang

hukum diikuti setiap tahun. Biasanya bertahap, tahap satu sampai tahap tiga.

Pelatihan ini sangat dibutuhkan oelh penerjemah untuk meingkatkan

kemampuan penerjemahan dengan materi bidang hukum atau legal. Hal ini

karena materi penerjemahan bidang hukum ini memiliki tingkat kesulitan dan

tingkat kesetiaan dari bahasa sumber yang tinggi.

d) Webinar. Webinar merupakan seminar yang diikuti secara online atau melalui

jaringan internet. Webinar ini biasanya diadakan oleh konsumen dalam rangka

mempersapkan proyek penerjemahan baru. Webinar biasanya diikuti oleh

Manajer Penerjemahan dan Project Manajer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Sementara, pelatihan dan pengembangan yang diprogramkan untuk

karyawan selain tim produksi adalah untuk Divisi Keuangan. Pelatihan rutin

yang di programkan yaitu pelatihan pajak. Pelatihan pajak bertujuan untuk

menambah wawasan dibidang perpajakan. Selain itu juga untuk mengetahui

perubahan terbaru dari peraturan perpajakan dan pelaporannya.

4) Penilaian Kinerja

Setiap pekerjaan yang dilakukan karyawan akan dinilai oleh atasannya.

Setiap karyawan PéMad memiliki target individu yang menjadi tolok ukur penilaian

karyawan. Target individu disusun berdasarkan target divisinya. Sedangkan target

divisi mengacu pada target korporat. Penilaian ini bertujuan supaya baik karyawan

maupun manajemen mengetahu apa yang menjadi kekurangan serta kelebihan.

Hasil dari penilaian ini akan ditindak lanjuti kepada pelatihan atau pengembangan

selanjutnya yang diperlukan dan juga sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

manajemen dalam hal kompensasi.

5) Sistem Kompensasi

Kompensasi merupakan sistem untuk pemberian penghargaan yang patut

kepada karyawan. Pemberian gaji telah disesuaikan dengan beban dan tanggung

jawab tiap-tiap karyawan. Selain itu pemberian gaji juga telah disesuaikan dengan

peraturan tenaga kerja dan upah minimum regional. Sistem kompensasi yang

diterapkan di PéMad juga bertujuan untuk menurunkan tingkat turn over karyawan.

Selain itu juga untuk meningkatkan loyalitas dan motivasi setiap karyawan dalam

menyelesaikan setiap pekerjaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Remunerasi karyawan PéMad terdiri dari komponen-komponen sebagai

berikut:

a) Gaji Pokok.

Gaji pokok dibayarkan per bulan dengan jumlah yang tetap. Besarnya gaji

pokok tiap karyawan disesuaikan dengan beban dan tanggung jawab serta

jenjang posisi jabatannya. Kenaikan gaji pokok dilakukan per tahun

berdasarkan hasil penilaian dan disesuaikan dengan kemampuan

perusahaan.

b) Tunjangan Masa Kerja

Tunjangan masa kerja dibayarkan per bulan dengan jumlah yang tetap.

Besarnya tunjangan masa kerja disesuaikan dengan posisi jabatan dan

lamanya bekerja. Kenaikan tunjangan masa kerja dilakukan setiap tahun.

c) Tunjangan Transportasi

Tunjangan transportasi dibayarkan per bulan dengan jumlah yang tetap.

Besarnya tunjangan transportasi sama untuk semua karyawan. Kenaikan

atau penurunan tunjangan transportasi disesuaikan dengan naik atau

turunnya harga bahan bakar gas.

d) Tunjangan Komunikasi

Tunjangan komunikasi dibayarkan per bulan dengan jumlah yang tetap.

Besarnya tunjangan komunikasi disesuaikan dengan posisi jabatan dan

kebutuhan.

e) Tunjangan Hari Raya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Tunjangan hari raya diberikan satu kali per tahun dan disesuaikan dengan

hari raya keagamaan yang dirayakan oleh karyawan yang bersangkutan.

Besarnya tunjangan hari raya adalah satu kali gaji pokok untuk karyawan

tetap dan setengah gaji pokok untuk karyawan kontrak.

f) Tunjangan Kesehatan

Tunjangan kesehatan diberikan berupa asuransi kesehatan. Tunjangan

kesehatan diberikan kepada semua karyawan yang meliputi karyawan, satu

orang istri sah, dan dua orang anak dari istri sah.

g) Tunjangan Ketenagakerjaan

Tunjangan keteagakerjaan diberikan berupa asuransi ketenagakerjaan.

Tunjangan ketenagakerjaan diberikan kepada karyawan yang berstatus

karyawan tetap. Tunjangan ketenagakerjaan ini terdiri dari jaminan

kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun.

Selain sistem remunerasi di atas, PéMad juga memberikan hak-hak

karyawan lainnya sesuai dengan peraturan perusahaan. Hak-hak karyawan tersebut

antara lain cuti tahunan, cuti menikah, cuti melahirkan, cuti studi, cuti perjalanan

rohani, cuti khtanan dan babtisan anak, bonus tahunan, dan lain sebagainya.

6) Berakhirnya Hubungan Kerja

Sesuai dengan peraturan tenaga kerja dan peraturan perusahaan, ada

beberapa hal yang mendasari berakhirnya hubungankerja. Di PéMad berakhirnya

hubungan kerja terjadi karena:

a) Karyawan memasuki masa pensiun;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

b) Karyawan mengundurkan diri;

c) Karyawan tidak dapat melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab karena

sakit yang berkepanjangan;

d) Karyawan meninggal dunia;

e) Karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja karena melakukan kesalahan;

f) Karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja karena perusahaan

mengalami restrukturisasi;

g) Karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja karena perusahaan bangkrut

atau tutup.

7) Turn Over Tenaga Kerja

Perjalanan 18 tahun bukanlah waktu yang pendek. Jika dibandingkan

dengan perusahaan lain atau agen penerjemahan lain, perkembangan bisnis PéMad

sangat lambat. Salah stau penyebab dari lambatnya pertumbuhan PéMad adalah

tingginga tingkat turn over tenaga kerja. Sifat pekerjaan yang dinamis

membutuhkan tenaga kerja yang berjiwa muda dan dunamis juga. Akibatnya,

perusahaan cenderung merekrut tenaga kerja muda. Selain masih memiliki

semangat kerja yang tinggi juga memiliki semangat belajar yang tinggi.

Namun, risiko terbesar dengan merekrut tenaga kerja muda adalah

keinginan untuk mencari pengalaman dan mengejar karir yang tinggi. Bekerja di

PéMad bukan menjadi tujuan akhir. PéMad merupakan tempat belajar dan sebagai

batu loncatan untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di tempat lain.

tempat lain di sini biasanya ke perusahaan dalam negeri yang lingkupnya

multinasional atau justru bergabung dengan agen penerjemahan di luar negeri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Tidak sedikit juga yang kemudian memilih menjadi penerjemah lepas atau

membuat tim penerjemahan sendiri setelah mengetahui seluk beluk industri

penerjemahan.

b. Kebijakan Produk

1) Kualitas Produk

Dalam setiap bisnis, persaingan tidak dapat dihindari apa pun jenis bisnis

yang dijalankan, baik itu barang maupun jasa. Demikian juga dalam industri

terjemahan, PéMad berada di tengah persaingan yang sangat kuat. Bukan saja

sesama agen penerjemahan yang menjadi pesaing, namun juga penerjemah lepas

yang menjadi mitra kerja pun akhirnya masuk sebagai pesaing.

Industri terjemahan memang merupakan industri yang hampir tidak

memiliki batasan untuk dimasuki. Siapa pun, baik itu perusahaan, agen, maupun

perorangan dapat memasuki industri ini untuk bersaing memperebutkan pasar yang

ada. Jika diibaratkan sebuah laut, industri terjemahan ini merupakan laut yang luas,

dengan ikan yang sangat banyak, namun juga terdapat banyak pemancing dan

nelayan.

PéMad harus mempunyai keistimewaan, sesuatu yang dapat diunggulkan

untuk dapat mengambil peluang. Salah satu keunggulan yang harus dimiliki adalah

kualitas. Kualitas produk di sini adalah kualitas hasil terjemahan yang diberikan

oleh PéMad kepada konsumen. Untuk mengetahui apakah hasil terjemahan PéMad

benar-benar berkualitas atau tidak, apakah kualitas yang dihasilkan ebih baik dari

pada pesaing atau tidak, maka dilakukan penelitian terhadap kulitas terjemahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

PéMad. Penelitian yang dilakukan yaitu dengan membandingkan kualitas hasil

terjemahan PéMad dengan pesaing, melakukan penelitian terhadap kepuasan

pelanggan - bagaimana pelanggan menilai kualitas hasil terjemahan yang mereka

terima, dan melakukan penelitian terhadap kepuasan penerjemah lepas – bagaimana

penerjemah mengakui kesalahan – kesalahan yang biasanya mereka lakukan saat

menerjemahkan.

2) Kualitas hasil terjemahan

Untuk mengetahu sejauh mana kualitas hasil terjemahan PéMad, penulis

menerjemahkan dua dokumen, yaitu artikel dan surat kuasa. Dua dokumen tersebut

selain diterjemahkan oleh PéMad juga dikirimkan kepada agen penerjemahan lain

yang menjadi pesaing PéMad. Hasil terjemahan kemudian diperiksa oleh seorang

editor terjemahan lepas untuk dinilai kualitasnya. Untuk menghindari subyektifitas

editor, penulis tidak memberitahukan identitas penerjemah atau agen terjemahan

yang mengerjakannya.

Hasil penerjemahan kemudian dilakukan penilaian. Penilaian yang

dilakukan meliputi tingkat akurasi, kepatuhan, dan linguistik. Dengan

menggunakan rumus tertentu dihasilkan total nilai yang menggambarkan seberapa

besar kualitas hasil terjemahan dari masing-masing agen terjemahan. Pada

penilaian ini, digunakan skala 0 sampai dengan 100. Apabila total nilai kuarng dari

90 maka terjemahan tersebut memperoleh hasil penilaian “gagal” dan jika total nilai

90 atau lebih maka terjemahan tersebut memperoleh hasil penilaian “lolos”.

Penilaian ini telah digunakan oleh seluruh agen terjemahan dengan skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

internasional, guna menentukan kualitas hasil terjemahan para vendor atau

penerjemah lepas.

Biasanya, agen penerjemahan internasional menerapkan total nilai

minimal 85 untuk menilai kualitas terjemahan dianggap baik atau “lolos”. Namun,

pada penelitian kali ini penulis menaikkan tingkat kesulitan penilaian. Kualitas

terjemahan baru bisa dianggap baik atau “lolos” apabila total nilai minimal 90. Hal

ini bertujuan untuk mendapatkan hasil terjemahan yang benar-benar berkualitas.

Dari hasil penilaian kualitas terjemahan 13 agen terjemahan seperti

disajikan pada tabel 4.7, PéMad mendapatkan total nilai 91,38 yang artinya

terjemahan PéMad kualitasnya baik dan hasil penilaiannya “ lolos”. Dua agen lain

yang juga memperoleh total nilai yang cukup tinggi meskipun masih di bawah total

nilai minimal atau “gagal” adalah Centra STBA-LIA di Yogyakarta dan Akurasi di

Mataram.

3) Kepuasan pelanggan terhadap kualitas hasil terjemahan PéMad

Selain dengan melakukan penilaian terhadap hasil terjemahan yang

dihasilkan PéMad dan para pesaingnya, penulis juga melakukan penelitian

mengenai kualitas hasil terjemahan PéMad melalui penelitian kepuasan pelanggan.

Dalam penelitian kepuasan pelanggan, kualitas terjemahan dinilai oleh pelanggan

atas dasar pengalaman mereka menggunakan jasa penerjemahan yang PéMad

berikan. Dalam penelitian ini, hanya pelanggan yang telah melakukan pembelian

berulang yang dijadikan responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap PéMad, penulis telah

mengirimkan kuesioner kepada 54 pelanggan lokal dan 100 pelanggan

internasional, jadi total responden yang dikirim kuesioner adalah 154 responden.

Dari 154 responden tersebut, yang mengisi dan mengembalikan kuesioner

sebanyak 31 orang, terdiri dari 20 pelanggan lokal dan 11 pelanggan internasional.

Tabel 4.9 Hasil Penelitian Kualitas Jasa Terjemahan PéMad

Seberapa penting kualitas pelayanan bagi Anda ketika memilih jasa

terjemahan/edit/proofread/interpreting/transkripsi/subtitle/voice

over/konsultasi?

Answer Options Response

Percent

Response

Count

Sangat penting sekali 58,06% 18

Sangat penting 35,48% 11

Cukup penting 6,45% 2

Sedikit penting 0,00% 0

Biasa saja 0,00% 0

Tidak penting 0,00% 0

answered question 31

skipped question 0

Bagaimana Anda menilai kualitas jasa

terjemahan/edit/proofread/interpreting/transkripsi/subtitle/voice

over/konsultasi PéMad?

Answer Options Response

Percent

Response

Count

Sangat tinggi sekali 6,45% 2

Sangat tinggi 48,39% 15

Cukup tinggi 29,03% 9

Sedikit tinggi 12,90% 4

Biasa 3,23% 1

Sedikit rendah 0,00% 0

Cukup rendah 0,00% 0

Sangat rendah 0,00% 0

Sangat rendah sekali 0,00% 0

answered question 31

skipped question 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Tabel 4.9 menunjukkan bagaimana kepuasan pelanggan terhadap kualitas

hasil terjemahan yang mereka dapatkan. Dari hasil penelitian 58,06 persen dari

responden menjawab bahwa bagi mereka kualitas pelayanan merupakan sesuatu

yang sangat penting sekali ketika mereka memilih jasa terjemahan. 35,48 persen

lainnya mengatakan sangat penting dan 6,45 persen mengatakan cukup penting.

Dengan melihat bagaimana pendapat mereka mengenai pentingnya pelayanan,

PéMad telah menjadi salah satu agen terjemahan yang mampu memberikan

kualitas pelayanan yang tinggi bagi mereka, terutama untuk kualitas hasil

terjemahan.

Kualitas hasil penerjemahan yang tinggi telah dirasakan oleh konsumen.

Hal ini terlihat dari hasil penelitian di mana responden 6,45 persen mengatakan

bahwa kualitas jasa terjemahan di PéMad sangat tinggi sekali, 48,39 persen

mengatakan sangat tinggi, 29,03 persen mengatakan cukup tinggi, dan 12,90

persen mengatakan sedikit tinggi. Hanya 3,23 persen saja mengatakan kualitas jasa

terjemahan PéMad biasa. Dari hasil penelitan tersebut dapat dikatakan bahwa

kualitas jasa terjemahan yang PéMad berikan berada di atas rata-rata.

4) Kesalahan yang dilakukan oleh penerjemah PéMad dalam penerjemahan

Kualitas hasil terjemahan PéMad, selain dinilai dengan mencoba produk

pesaing untuk kemudian dibandingkan kualitasnya dan dari hasil penilaian

pelanggan, juga dilihat dari sisi penerjemah yang tergabung dalam tim produksi

PéMad. Penelitian selanjutnya untuk mengetahui kualitas hasil terjemahan PéMad

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

adalah dengan meneliti kesalahan seperti apa yang biasanya terjadi atau dilakukan

oleh penerjemah PéMad.

Dalam penelitian ini ada 5 (lima) tingkat keparahan kesalahan yang

biasanya terjadi atau dilakukan oleh penerjemah. Pertama, tingkat keparahan

kesalahan tinggi apabila kesalahan yang membuat teks menjadi sulit dipahami dan

berpotensi menimbulkan kebingungan di antara pengguna / pelanggan; kesalahan

akurasi yang berujung pada perubahan yang signifikan (ada kemungkinan yang

besar untuk menyesatkan pengguna) pada makna; kesalahan pada penerjemahan

yang mengakibatkan penafsiran yang salah akan sumber, penghapusan yang parah;

kesalahan pada bagian dokumen yang terlihat dan menimbulkan kebingungan.

Apabila penerjemah melakukan kesalahan ini maka kualitas terjemahan mereka

masuk dalam kategori rendah.

Kedua, tingkat keparahan kesalahan menengah apabila perubahan yang

memberikan peningkatan pada gaya atau keterbacaan. Sebuah peningkatan dapat

diartikan sebagai perubahan apa pun yang meningkatkan kefasihan, kejelasan, atau

membuat teks lebih menarik dan mencolok; tata bahasa/ejaan yang kasar atau

kesalahan sintaksis yang mengakibatkan perubahan makna/menyinggung atau

menyesatkan pengguna akhir; kesalahan umum yang menunjukkan gaya yang

tidak sesuai. Apabila penerjemah melakukan kesalahan ini maka kualitas

terjemahan mereka masuk dalam kategori sedang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Tabel 4.10 Kesalahan yang biasa dilakukan oleh penerjemah PéMad

Kesalahan seperti apa yang pernah atau biasanya Anda alami ketika menerjemahkan?

Answer Options Response

Percent

Response

Count

Kesalahan yang membuat teks menjadi sulit dipahami dan

berpotensi menimbulkan kebingungan di antara pengguna

/ pelanggan; kesalahan akurasi yang berujung pada perubahan

yang signifikan (ada kemungkinan yang besar

untuk menyesatkan pengguna) pada makna; kesalahan pada

penerjemahan yang mengakibatkan penafsiran yang salah

akan sumber, penghapusan yang parah; kesalahan pada bagian

dokumen yang terlihat dan menimbulkan kebingungan.

2,9% 1

Perubahan yang memberikan peningkatan pada gaya atau

keterbacaan. Sebuah peningkatan dapat diartikan

sebagai perubahan apa pun yang meningkatkan kefasihan,

kejelasan, atau membuat teks lebih menarik dan mencolok;

tata bahasa/ejaan yang kasar atau kesalahan sintaksis yang

mengakibatkan perubahan makna/menyinggung atau

menyesatkan pengguna akhir; kesalahan umum yang

menunjukkan gaya yang tidak sesuai.

8,8% 3

Kesalahan akurasi yang menimbulkan perubahan kecil pada

makna; kesalahan kecil yang tidak akan membingungkan

atau menyesatkan seorang pengguna tapi dapat dikenali;

kesalahan pengaturan format yang mengakibatkan hilangnya

makna; penggunaan yang salah dari tanda baca atau kapitalisasi

yang tidak menyebabkan hilangnya makna; salah ketik dan

salah eja yang tidak menimbulkan hilangnya makna.

44,1% 15

Perubahan apapun yang tidak memberi peningkatan pada teks

tapi merupakan cara yang lebih disukai peninjau

untuk menerjemahkan sesuatu; perubahan yang keseluruhan

meningkatkan konsistensi tapi bukan merupakan bagian dari

material referensi mana pun.

41,2% 14

Tidak pernah melakukan kesalahan 2,9% 1

answered question 34

skipped question 0

Ketiga, tingkat keparahan kesalahan rendah apabila kesalahan akurasi

yang menimbulkan perubahan kecil pada makna; kesalahan kecil yang tidak akan

membingungkan atau menyesatkan pengguna tapi dapat dikenali; kesalahan

pengaturan format yang mengakibatkan hilangnya makna; penggunaan yang salah

dari tanda baca atau kapitalisasi yang tidak menyebabkan hilangnya makna; salah

ketik dan salah eja yang tidak menimbulkan hilangnya makna. Apabila penerjemah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

melakukan kesalahan ini maka kualitas terjemahan mereka masuk kategori agak

tinggi.

Keempat, tingkat keparahan kesalahan preferensial apabila perubahan

apapun yang tidak memberi peningkatan pada teks tapi merupakan cara yang lebih

disukai peninjau untuk menerjemahkan sesuatu; perubahan yang keseluruhan

meningkatkan konsistensi tapi bukan merupakan bagian dari material referensi

mana pun. Apabila penerjemah melakukan kesalahan ini maka kualitas terjemahan

mereka masuk kategori tinggi. Kelima, tidak ada kesalahan dalam menerjemahkan.

Apabila penerjemah tidak melakukan kesalahan maka kualitas terjemahan mereka

masuk katrgori sangat tinggi.

Dalam penelitian kepuasan penerjemah, kuesioner dikirimkan kepada 53

responden. Dari 53 responden tersebut hanya 34 responden yang kembali. Dari 34

responden yang mengisi kuesioner, 44,1 persen mengatakan bahwa tingkat

keparahan kesalahan yang mereka lakukan dalam menerjemahkan adalah rendah,

41,2 persen mengatakan preferensial, 2,9 persen mengatakan tidak pernah

melakukan kesalahan. Sementara 2,9 persen mengatakan tingkat keparahan

kesalahan mereka tinggi dan 8,8 persen mengatakan menengah atau sedang. Dari

hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas tejemahan para

penerjemah PéMad masuk dalam kategori di atas sedang yaitu agak tinggi, sangat

tinggi dan tinggi sekali.

Perlu disampaikan bahwa penulis mengasumsikan kesalahan ini hanya

terjadi satu kali, atau tidak berulang dalam satu dokumen terjemahan. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

karena selain tingkat keparahan, juga jumlah terjadinya kesalahan yang sama juga

mempengaruhi tingkat kualitas hasil terjemahan.

c. Kualitas Layanan Pelanggan

Seperti telah diuraikan di atas bahwa PéMad harus mempunayi sesuatu yang

dapat diunggulkan untuk dapat meraih peluang yang ada. Setelah dijabarkan

bagaimana kualitas jasa terjemahan PéMad, keunggulan kedua yang harus dimiliki

oleh PéMad adalah kualitas layanan, dalam hal ini adalah bagaimana kualitas

layanan pelanggan yang dilakukan oleh PéMad.

Tabel 4.11 menunjukkan hasil penilaian kepuasan layanan pelanggan

PéMad. Kuesioner penelitian diberikan kepada 54 pelanggan lokal dan 100

pelanggan internasional, jadi total responden yang dikirim kuesioner adalah 154

responden. Dari 154 responden tersebut, yang mengisi dan mengembalikan

kuesioner sebanyak 31 orang, terdiri dari 20 pelanggan lokal dan 11 pelanggan

internasional.

Dari hasil penelitian kepuasan pelanggan diketahui bahwa pelanggan

merasa bahwa layanan pelanggan yang diberikan PéMad di atas biasa-biasa saja.

Hal ini dibuktikan dengan 19,35 persen responden berpendapat layanan pelanggan

yang diberikan sangat baik sekali, 54,84 persen berpendapat sangat baik, dan 22,58

persen mengatakan sedikit baik. Sementara 3,23 persen lainnya berpendapat biasa.

Responden juga berpendapat bahwa mereka mendapatkan pengalaman sesuai

dengan harapan mereka yang mengindikasikan kepuasan terhadap kualitas layanan

pelanggan PéMad. 54,84 persen dari responden berpendapat bahwa layanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

pelanggan yang mereka dapatkan sesuai dengan yang diharapkan, 9,68 persen

berpendapat layanan pelanggan yang mereka dapatkan agak lebih baik dari yang

diharapkan, 9,68 persen berpendapat sedikit lebih baik, dan 22,58 persen

berpendapat layanan pelanggan yang mereka dapatkan jauh lebih baik dari yang

diharapkan. Sementara, 3,23 persen lainnya merasa tidak tahu bagaimana layanan

pelanggan PéMad. Hal ini penulis asumsikan karena mereka tidak atau belum

pernah berkomunikasi atau bertatap muka secara langsung dengan orang yang

bertugas memberikan layanan pelanggan.

Tabel 4.11 Kualitas Layanan Pelanggan

Seberapa baik layanan pelanggan yang PéMad berikan?

Answer Options Response Percent Response Count

Sangat baik sekali 19,35% 6

Sangat baik 54,84% 17

Cukup baik 22,58% 7

Sedikit baik 0,00% 0

Biasa 3,23% 1

Sedikit buruk 0,00% 0

Cukup buruk 0,00% 0

Sangat buruk 0,00% 0

Sangat buruk sekali 0,00% 0

answered question 31

skipped question 0

Seberapa membantu perwakilan layanan pelanggan PéMad?

Answer Options Response Percent Response Count

Sangat membantu sekali 22,58% 7

Sangat membantu 58,06% 18

Cukup membantu 19,35% 6

Sedikit membantu 0,00% 0

Tidak membantu 0,00% 0

answered question 31

skipped question 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

Tabel 4.11 Lanjutan

Bagaimana pengalaman Anda dengan layanan pelanggan PéMad?

Answer Options Response Percent Response Count

Jauh lebih baik dari yang diharapkan 22,58% 7

Sedikit lebih baik dari yang

diharapkan

9,68% 3

Agak lebih baik dari yang diharapkan 9,68% 3

Sesuai dengan yang diharapkan 54,84% 17

Agak buruk dari yang diharapkan 0,00% 0

Sedikit lebih buruk dari yang

diharapkan

0,00% 0

Lebih buruk dari yang diharapkan 0,00% 0

Sangat buruk dari yang diharapkan 0,00% 0

Tidak tahu 3,23% 1

answered question 31

skipped question 0

Secara keseluruhan, seberapa responsif PéMad terhadap pertanyaan Anda atau

perhatian terhadap terjemahan / edit / proofread / interpreting / transkripsi /

subtitle / voice over / konsultasi?

Answer Options Response Percent Response Count

Sangat responsif sekali 23,33% 7

Sangat responsif 60,00% 18

Cukup responsif 16,67% 5

Sedikit responsif 0,00% 0

Tidak responsif 0,00% 0

Tidak dapat digunakan 0,00% 0

answered question 30

skipped question 1

Kualitas layanan pelanggan juga dinilai dari segi kecepatan respons dari

layanan pelanggan yang diberikan. Baik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan

informatif, permintaan terjemahan, dan feedback dari pelanggan. Dari penelitian,

60,00 persen responden berpendapat bahwa layanan pelanggan PéMad sangat

responsif. Sementara 23,33 persen berpendapat layanan pelanggan PéMad sangat

responsif sekali, dan 16,67 persen berpendapat cukup responsif. Ada satu responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

yang melewati pertanyaan dalam penelitian. Dari sini dapat disimpulkan kualitas

layanan pelanggan yang PéMad berikan di atas rata-rata.

Kualitas layanan pelanggan tidak hanya layanan kepada konsumen saja

yang diutamakan atau harus dijaga kualitasnya. Namun, layanan kepada

penerjemah atau vendor juga satu hal penting yang harus dijaga. Untuk itu untuk

mengetahui sejauh mana kualitas layanan pelanggan terhadap penerjemah atau

vendor PéMad, penulis melakukan penelitian tentang hal tersebut.

Tabel 4.12 menunjukkan bagaimana layanan pelanggan PéMad kepada

penerjemah lepas yang bekerja sama dengan PéMad. Dalam penelitian kepuasan

penerjemah lepas, dapat disimpulkan bahwa tenggat waktu yang diberikan kepada

penerjemah lepas dalam proses penerjemahan adalah normal. Hal ini dibuktikan

dari hasil penelitian yaitu 64,7 persen responden berpendapat bahwa tenggat waktu

yang diberikan untuk mengerjakan proyek terjemahan dari PéMad termasuk

normal. Sementara 17,6 persen berpendapat tenggat waktu yang diberikan agak

cepat, 11,8 persen berpendapat cepat, dan 5,9 persen berpendapat sangat cepat.

Selain tenggat waktu, kejelasan pemberian instruksi dalam menerjemahkan

juga berperan penting dalam kelancaran pengerjaan proyek terjemahan. Dari

penelitian yang dilakukan diketahui bahwa instruksi yang diberikan kepada

penerjemah sudah sesuai dengan yang diharapkan. 64,7 persen responden

berpendapat instruksi yang diberikan jelas, 35,3 persen berpendapat instruksi yang

diberikan sangat jelas. Dalam menerjemahkan terkadang penerjemah menghadapi

kesulitan terkait dengan proses penerjemahan. Kadang kala penerjemah perlu

menanyakan kepada Project Manager tentang masalah yang dihadapi. Dari hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

penelitian 64,7 persen responden berpendapat respons dari Project Manager cepat.

Sementara 20,6 persen responden berpendapat respons dari Project Manager sangat

cepat. Hal ini menunjukkan layanan pelanggan terhadap penerjemah sesuai yang

diharapkan.

Table 4.12 Kualitas layanan penerjemah lepas

Menurut Anda, bagaimana tenggat waktu pengerjaan proyek terjemahan dari PéMad?

Answer Options Response Percent Response Count

Sangat cepat 5,9% 2

Cepat 11,8% 4

Agak cepat 17,6% 6

Normal 64,7% 22

Agak lama 0,0% 0

Lama 0,0% 0

Sangat lama 0,0% 0

answered question 34

skipped question 0

Menurut Anda, bagaimana instruksi yang diberikan oleh Project Manager PéMad saat memberikan proyek

terjemahan?

Answer Options Response Percent Response Count

Sangat jelas 35,3% 12

Jelas 64,7% 22

Kurang jelas 0,0% 0

Tidak jelas 0,0% 0

answered question 34

skipped question 0

Menurut Anda, bagaimana respon yang diberikan Project Manager PéMad ketika Anda mengalami kesulitan

dalam memahami instruksi pengerjaan proyek terjemahan?

Answer Options Response Percent Response Count

Sangat cepat 20,6% 7

Cepat 64,7% 22

Kurang cepat 8,8% 3

Biasa 5,9% 2

Kurang cepat 0,0% 0

Lama 0,0% 0

Sangat lama 0,0% 0

answered question 34

skipped question 0

Berkaitan dengan tenggat waktu yang diberikan, bagaimana Anda memenuhi tenggat waktu pengerjaan

proyek terjemahan dari PéMad?

Answer Options Response Percent Response Count

Selalu lebih cepat 5,9% 2

Kadang-kadang lebih cepat 38,2% 13

Selalu tepat waktu 44,1% 15

Kadang-kadang tepat waktu 2,9% 1

Kadang-kadang terlambat 14,7% 5

Selalu terlambat 0,0% 0

answered question 34

skipped question 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Secara keseluruhan, layanan pelanggan baik kepada konsumen maupun

kepada penerjemah sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini membuktikan bahwa

PéMad memberikan layanan pelanggan yang berkualitas, dan hal ini sangat penting

bagi keberlanjutan hubungan baik dengan konsumen maupun dengan tim

penerjemah.

d. Proses

Untuk mengetahui bagaimana proses penerjemahan yang terjadi di PéMad

penulis berhasil mewawancarai Translation Manager, Ibu Henoh Asti Wijayati

yang telah bekerja di PéMad selama 7 (tujuh) tahun sebagai nara sumber dari

PéMad. Dari hasil wawancara, proses penerjemahan di PéMad telah mempunyai

alur yang baik. Mulai dari permintaan penerjemahan dari konsumen sampai dengan

pengiriman hasil penerjemahan kepada konsumen.

Gambar 4.3

Alur Proses Penerjemahan (Hasil penelitian)

1 2

6 3

KonsumenProject Manager

(PEMAD)

Pemeriksaan (Editor/Reviewer)

Proses Penerjemahan (Penerjemah)

5 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Pada gambar 4.3 mengenai alur proses penerjemahan yang di peroleh dari

hasil wawancara, dijelaskan bagaimana proyek terjemahan diterima hingga hasil

penerjemahan dikirim kembali kepada konsumen. Pada alur pertama, proyek

terjemahan dari konsumen diterima oleh Project Manager (orang yang

berkomunikasi langsung dengan konsumen). Setelah dokumen yang akan

diterjemahkan diterima, kemudian Project Manager melakukan analisis terhadap

dokumen tersebut apakah memerlukan proses pengubahan dokumen, misalnya dari

tipe file .ttx, word, atau excel diubah menjadi sdlxliff. Menyiapkan instruksi

penerjemahan agar penerjemah mengerjakan sesuai instrksi yang diberikan. Dalam

menganalisis dokumen juga dilakukan pemilihan penerjemah sesuai dengan materi

terjemahan.

Alur kedua, setelah melakukan analisis kemudian Project Manager

mengirimkan dokumen yang akan diterjemahkan kepada penerjemah. Tenggat

waktu pengerjaan disesuaikan dengan banyaknya dokumen dan jenis materi yang

akan diterjemahkan. Pada proses penerjemahan, penerjemah diwajibkan untuk

memeriksa ulang hasil terjemahan mereka, kemudian menganalisis hasil

terjemahan menggunakan salah satu perangkat lunak yaitu X-bench, untuk

mendeteksi kesalahan seperti tata bahasa, kesalahan ketik, dan kekurangan

penerjemahan. Alur ketiga, setelah penerjemah selesai menerjemahkan, kemudian

diberikan atau dikirimkan kembali kepada Project Manager. Selanjutnya, pada alur

keempat, setelah menerima hasil terjemahan dari penerjemah Projecr Manager

memberikan hasil terjemahan kepada Editor untuk diperiksa. Setelah melakukan

pemeriksaan dan melakukan perbaikan seperlunya, Editor juga harus melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

pemeriksaan hasil terjemahan yang telah disunting menggunakan X-bench. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui jika ada kesalahan ketik pada saat melakukan

perbaikan.

Alur kelima, setelah melakukan pemeriksaan dan perbaikan, Editor

kemudian mengirimkan atau memberikan hasil terjemahan kepada Project

Manager. Sebelum mengirimkan hasil terjemahan kepada konsumen pada alur

keenam, Project Manager wajib untuk memeriksa kembali kelengkapan dokumen,

dan memastijan jika dokumen telah diterjemahkan sesuai dengan instruksi. Setelah

semuanya dirasa sesuai maka dokumen dapat dikirim atau diserahkan kepada

konsumen.

Semua proses tersebut di atas dilakukan dalam rentang waktu yang telah

disepakati antara PéMad, dalam hal ini Project Manager dan konsumen. Dalam

menentukan rentang waktu pengerjaan proses penerjemahan, keputusan Project

Manager dalam menyepakati waktu dengan konsumen harus benar-benar tepat,

sehingga proses penerjemahan dapat dilakukan dan selesai tepat waktu. Untuk

mengetahui bagaimana PéMad dapat memenuhi tenggat waktu proses

penerjemahan, penulis telah melakukan penelitian terkait dengan hal ini.

Dari hasil penelitian kepuasan pelanggan terkait dengan pemenuhan tenggat

waktu, PéMad dapat memenuhi tenggat waktu yang disepakati. Tabel 4.13

menunjukkan 74,19 persen responden berpendapat bahwa PéMad dapat

menyelesaikan proses penerjemahan sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan

dan 22,58 persen berpendapat bahwa PéMad dapat menyelesaikan proses

penerjemahan lebih cepat atau kurang dari tenggat waktu yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

Sementara, 3,23 persen responden berpendapat dalam menyelesaikan proses

terjemahan PéMad cukup banyak melebihi tenggat waktu yang diberikan.

Tabel 4.13 Kepuasan pelanggan terhadap tenggat waktu pengerjaan terjemahan

Seberapa baik PéMad bisa memenuhi tenggat waktu yang diberikan?

Answer Options Response

Percent

Response

Count

Kurang dari tenggat waktu yang diberikan 22,58% 7

Sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan 74,19% 23

Sedikit melebihi tenggat waktu yang diberikan 0,00% 0

Cukup banyak melebihi tenggat waktu yang diberikan 3,23% 1

Sangat banyak melebihi tenggat waktu yang diberikan 0,00% 0

answered question 31

skipped question 0

e. Produksi

PéMad telah mempunyai sumber daya manusia yang cukup banyak dan

berkualitas, masih terdapat kelemahan yang sangat penting. Kelemahan tersebut

adalah keterbatasan penerjemah untuk bahasa-bahasa Tagalog, Tetum, Vietnam,

Thai, Jerman, Jepang, dan Mandarin. Kelemahan kedua terkait dengan sumber daya

manusia adalah keterbatasan penerjemah untuk bahasa Indonesia / Inggris yang

menguasai bidang games dan paten. Hal ini menyebabkan terjadinya gagal proyek

karena penerjemahan yang dihasilkan jadi tidak sesuai dengan harapan konsumen.

Manajer Penerjemahan mengatakan bahwa karena kekurangan penerjemah,

terpaksa harus menolak proyek terjemahan yang sebenarnya dapat berpotensi

sebagai proyek regular. Selain itu, karena keterbatasan penerjemah untuk bidang

games dan paten menyebabkan kesalahan pemilihan penerjemah sehingga kualitas

hasil terjemahan tidak sesuai dengan harapan konsumen. Pada akhirnya, akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

menimbulkan ekstra biaya karena adanya komplain dan perbaikan ulang. Bahkan,

yang paling merugikan adalah dihentikan proyek terjemahan dengan materi tertentu

tersebut.

f. Kebijakan Harga

Hal yang tak kalah penting dan tidak jarang menjadi penentu dalam

pengambilan keputusan konsumen untuk menggunakan jasa PéMad adalah harga.

Kebijakan harga yang diterapkan oleh PéMad saat ini adalah harga yang fleksibel.

Artinya, kebijakan harga yang berlaku tidak kaku. Dapat berubah menyesuaikan

kondisi, misalnya perubahan kurs, besarnya proyek terjemahan, atau kondisi

konsumen.

Banyak perusahaan menerapkan harga diskon saat memberikan penawaran

kepada calon konsumen. Tetapi tidak demikian dengan yang terjadi di PéMad.

Manajer Keuangan PéMad, Ibu Th. Indah Setiyaningrum menjelaskan bahwa

kebiasaan dari konsumen PéMad selama ini adalah selalu meminta harga khusus

untuk proyek terjemahan mereka yang bersifat reguler atau dengan jumlah yang

banyak (biasanya di atas 25.000 kata). Dengan mempelajari bagaimana kebiasaan

konsumen tersebut, manajemen memutuskan untuk menerapkan harga lebih tinggi

dari harga yang seharusnya ketika memberikan penawaran pertama.

Selain menerapkan harga lebih tinggi pada penawaran pertama, manajemen

juga menerapkan tarif khusus untuk organisasi non pemerintah. Pembedaan tarif

untuk konsumen lokal (dalam negeri) dengan konsumen internasional juga

diberlakukan. Dengan penerapan tarif yang berbeda-beda ini tentunya berpengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

juga pada profit yang dihasilkan. Karena meskipun tarif terjemahan berbeda-beda

tetapi biaya langsung yang dikeluarkan sama. Kebijakan harga seperti ini kemudian

berpengaruh juga pada proses penetapan segmen dan penargetan.

g. Segmentasi, Penargetan, dan Pemosisian

Konsumen PéMad mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Namun

demikian tuntutan dan harapan akan produk jasa PéMad adalah sama yaitu

berkualitas, harga kompetitif, dan kecepatan.

1) Agensi Penerjemahan

Segmen Agensi Penerjemahan merupakan klien terbesar PéMad. Agensi

Penerjemahan merupakan agensi-agensi yang bergerak di industri penerjemahan

yang berada di seluruh dunia. Saat ini agensi penerjemahan yang telah menjadi

konsumen PéMad ada di lima benua yaitu Asia, Afrika, Eropa, Australia, dan

Amerika. Di dalam melayani segmen ini, tidak berhenti hanya pada delivery jasa

saja, namun juga hingga pada pelayanan after sale. Pelayanan after sale ini

meliputi: konfirmasi, perbaikan, up date, dan keluhan. Nilai-nilai utama yang

diharapkan konsumen pada segmen ini adalah kualitas produk, harga kompetitif,

ketersediaan Computer-assisted translation (CAT) tools dan ketepatan waktu.

2) Perusahaan/NGO/Institusi

Pada segmen ini merupakan gabungan antara klien-klien perusahaan,

NGO/LSM, dan institusi seperti institusi pemerintah, pendidikan, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Segmen Perusahaan/NGO/Institusi ini merupakan klien terbesar kedua setelah

segmen Agensi Penerjemahan. Kebanyakan klien ini berada di Indonesia. Hanya

ada beberapa yang berasal dan berada di luar negeri seperti Singapura, Jerman dan

Jepang. Nilai-nilai utama yang diharapkan konsumen pada segmen ini adalah

kualitas, harga dan ketepatan waktu. Berbeda dengan segmen agensi, segmen

Perusahaan/NGO/Institusi ini tidak memerlukan ketersediaan Computer-assisted

translation (CAT) tools.

3) Profesional/Pelajar/Mahasiswa/Perseorangan

Segmen ketiga terdiri dari profesional, pelajar, mahasiswa dan perorangan.

Yang dimaksud dengan konsumen profesional di sini adalah mereka yang akan

bekerja ke luar negeri. Konsumen pelajar dan mahasiswa adalah mereka yang akan

melanjutkan belajar di luar negeri. Konsumen perorangan adalah mereka yang

akan menikah dengan orang asing, bercerai, dan pengurusan warisan. Nilai-nilai

utama yang diharapkan konsumen pada segmen ini adalah kualitas dan legalitas.

h. Fasilitas

Penulis telah membahas beberapa faktor internal yang menjadi kekuatan

atau mungkin merupakan kelemahan PéMad dalam usaha mengambil peluang. Dari

kualitas produk, kualitas layanan pelanggan, proses, harga dan jangka waktu

pembayaran, dan sumber daya manusia atau penerjemah dan editor. Faktor internal

yang tidak kalah pentingnya dengan faktor-faktor yang sudah dibahas adalah

fasilitas. Menurut Manajer Penerjemahan PéMad, ketika berbicara mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

fasilitas ada tiga hal penting yang menjadi fokus di industri terjemahan. Ketiga hal

tersebut yaitu perangkat lunak, perangkat keras, dan internet.

Pertama, perangkat lunak. Perangkat lunak di sini meliputi operating

system (OS), teknologi untuk mengoperasikan perangkat keras (komputer) agar

dapat dijalankan; Computer Aided Translation (CAT) Tools. CAT Tools

merupakan alat bantu penerjemahan tetapi bukan seperti mesin penerjemahan. CAT

Tools untuk menyelesaikan penerjemahan oleh manusia dengan perangkat lunak

khusus yang menyediakan berbagai untuk meningkatkan alur kerja saat melakukan

proses penjaminan kualitas, penyusunan glosari, dan bantuan lainnya. Saat ini CAT

Tools yang digunakan oleh PéMad yaitu Trados, Catalyst, MemoQ, Wordfast, Deja

Vu, Smartling, OmegaT, XTM Cloud, Passolo, SDLX, dan Idiom.

PéMad dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi.

Banyaknya CAT Tools yang harus digunakan menuntut adanya dukungan OS yang

mampu memberikan dukungan terhadap CAT Tools tersebut. Sejauh ini PéMad

tidak mengalami kendala yang berarti untuk bisa mengikuti perkembangan

teknologi informasi yang begitu cepat. Hal ini tidak terlepas dari dukungan sumber

daya keuangan PéMad yang sehat dan stabil.

Kedua, perangkat keras. Perangkat keras meliputi komputer dengan

teknologi perangkat keras yang selalu ditingkatkan menyesuaikan dengan

perkembangan perangkat lunak yang digunakan. Peningkatan teknologi perangkat

lunak hanya bisa diterapkan jika mendapat dukungan dari perangkat keras.

Ketiga, internet. Dapat dikatakan bahwa internet merupakan napas bisnis

PéMad saat ini. Jika internet terganggu maka akan sangat berpengaruh pada bisnis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

apalagi jika sampai mati. Jaringan internet telah menguasai jalur komunikasi,

promosi, proses produksi, dan distribusi jasa penerjemahan. Selain itu internet juga

sebagai sumber informasi dan pengetahuan pendukung kerja penerjemahan.

Koneksi internet yang lancar dan cepat akan mempermudah dan mempercepat

layanan terhadap konsumen. Untuk itu dibutuhkan juga koneksi internet dengan

kapasitas memadai. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PéMad menggunakan

penyedia layanan internet Indihome dan Citranet. Koneksi utama menggunakan

Indihome dengan kecepatan 20 mbps. Sedangkan sebagai cadangan PéMad

menggunakan Citranet dengan kecepatan hingga 10 mbps.

i. Promosi

Salah satu kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh setiap pelaku bisnis

adalah adanya promosi terhadap barang dan jasa yang diproduksi. Karena tidak

adanya perencanaan pemasaran yang baik, berdampak pada kegiatan promosi

PéMad. Hal ini juga dipengaruhi oleh tidak adanya tenaga kerja pemasaran secara

khusus. Kegiatan pemasaran hanya dilakukan sambil lalu. Promosi yang dijalankan

selama ini adalah melalui website, pemberian sampel terjemahan, penawaran

melalui email dan mengikuti bidding di portal penerjemahan. Tindakan pemasaran

cenderung pasif. Masih banyak tindakan promosi yang belum dilakuakan.

B. Penetapan Segmen

Penulis telah merangkup situasi terkini dari lingkungan bisnis baik dari

eksternal maupun internal perusahaan. Kondisi internal perusahaan dapat dijadikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

sebagai kekuatan atau keunggulan untuk mendapatkan peluang. Demikian juga

dengan kondisi eksternal perusahaan menggambarkan seberapa besar pasar industri

penerjemahan. Dengan mengetahui kelompok mana saja yang menjadi pasar

potensial akan mempermudah perusahaan untuk mengambil strategi tindakan

pemasaran.

Ada banyak pengguna jasa penerjemahan. Dari perorangan sampai dengan

perusahaan-perusahaan besar. Karena pengguna jasa penerjemahan yang

bervariasi, di mana membutuhkan pendekatan yang berbeda-beda pula untuk

mendapatkan transaksinya, maka dilakukan pengelompokan terhadap mereka.

Pengelompokan dilakukan dengan empat langkah yaitu dengan mengidentifikasi

kebutuhan terhadap jasa penerjemahan, mengelompokan pelanggan dengan

kebutuhan yang sama terkait dengan jenis jasa penerjemahan yang dibutuhkan,

menggambarkan setiap kelompok, dan memilih segmen yang menarik untuk

dilayani. Dari hasil pengelompokan tersebut diperoleh pengelompokan pelanggan

ke dalam dua segmen. Dua segmen tersebut yaitu segmen pasar industri atau pasar

bisnis dan segmen pasar konsumen.

Yang dimaksud dengan segmen pasar konsumen adalah menyasar pada

pengguna akhir. Sedangkan segmen pasar bisnis adalah menyasar pada pelaku

bisnis, baik secara industri maupun perusahaan. Pengguna akhir yang menggunakan

jasa penerjemahan yaitu kalangan mahasiswa, pelajar, profesional (dosen, dokter,

dll), dan perorangan. Materi atau jenis penerjemahan pengguna akhir ini lebih ke

penerjemahan dengan materi legal atau resmi dan materi penerjemahan dengan

bahasa ilmiah. Pelaku bisnis yang menggunakan jasa penerjemahan yaitu agen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

penerjemahan, perusahaan jasa, perusahaan manufaktur, organisasi internasional

non pemerintah, dan industri kreatif. Materi atau jenis penerjemahan pelaku bisnis

antara lain, bahasa marketing, keuangan, perpajakan, umum, teknik, kesehatan,

pariwisata, dan lain-lain. Biasanya hasil penerjemahan digunakan sebagai materi

bidan bisnis lain misalnya periklanan untuk bahasa marketing, laporan untuk bahasa

keuangan, promosi untuk pariwisata, manual produk untuk bahasa teknik, dan lain-

lain.

C. Penetapan Target

Pada penetapan segmen di atas telah diketahui ada dua segemen yang akan

disasar, yaitu segmen pasar konsumen dan segmen pasar bisnis atau industri. Pada

masing-masing segmen terdiri bermacam-macam jenis pelanggan dan kebutuhan.

Dari bermacam-macam jenis pelanggan dan kebutuhan tersebut, tentunya harus

dilakukan analisi lebih lanjut. Karena, bisa jadi tidak semua pelanggan dapat

dipenuhi kebutuhannya. Ada beberapa hal yang harus dilihat dari segmen yang akan

dijadikan target. Pelanggan yang ada dalam segmen harus memenuhi kriteia

tertentu untuk bisa dijadikan target. Kriteria tersebut yaitu merupakan segmen pasar

yang terukur, substansial, dapat diakses, dan dapat ditindaklanjuti.

Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam proses penetapan target segmen,

yaitu ukuran dan pertumbuhan pasar, daya tarik struktur pasar, dan tujuan dan

sumber daya perusahaan. Segmen pasar haruslah berpotensi memiliki ukuran dan

pertumbuhan yang tepat, menarik dari aspek profitabilitas, dan harus sesuai dengan

tujuan perusahaan serta sesuai dengan kemampuan dan sumber daya perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Oleh karena itu ditetapkan target segmen pasar konsumen yaitu perorangan dan

profesional dan target segmen pasar industri yaitu agen penerjemahan, perusahaan

jasa, perusahaan manufaktur, dan industri kreatif.

D. Positioning

Pada pendeskripsian hasil penelitian yang telah diurai di atas, penulis

menetapkan positioning produk jasa penerjemahan di mata pelanggan. Dari hasil

penganvasan diketahui bahwa kualitas produk, kecepatan waktu penyelesaian

proyek penerjemahan dan harga sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

Dan, ketiga hal tersebut adalah nilai yang diharapkan dapat pelanggan dapatkan

dengan menggunakan jasa penerjemahan dari PeMad. Demikian juga dalam

persaingan. PeMad mampu memberikan jaminan atas hasil penerjemahan dan

mampu mendistribusikan nilai-nilai pelanggan melalui cara yang dapat

menyesuaikan dengan budaya komunikasi pelanggan.

Agar mendapatkan tempat utama pada pelanggan PeMad harus memiliki

nilai utama untuk dapat didistribusikan kepada pelanggan. Nilai utama tersebut

yaitu bahwa pelanggan akan mendapatkan hasil penerjemahan yang berkualitas

tinggi, sesuai dengan tenggat waktu yang diminta, memberikan jaminan kualitas

yang tak terbatas waktu, serta memberikan layanan pelanggan yang ramah dan

responsif. Nilai utama tersebut merupakan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh

pelanggan di semua segmen pasar. Dengan memiliki nilai utama akan menjadikan

PeMad sebagai merek yang selalu ada dibenak pelanggan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

E. Kerangka Kerja Empat Langkah

Dari hasil penelitian telah diketahui jenis pelanggan yang menggunakan jasa

penerjemahan, khususnya dari PeMad. Kemudian, juga telah dilakukan segmentasi

terhadap pelanggan yang ada dan telah ditetapkan target segmen yang akan disasar.

Selain target segmen yang akan disasar, positioning dari PeMad juga telah

diketahui. Perlu ada strategi yang harus diterapkan supaya peluang yang ada bisa

diambil. Untuk itu, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan analisis terhadap

hasil penelitian. Bagaimana kerangka kerja empat langkah akan diterapkan dalam

melakukan analisis ini.

Yang harus dilakukan didalam kerangka kerja empat langkah yaitu:

pertama, mencari tahu dari data yang ada apa saja yang merupakan sesuatu yang

berlebih sehingga menimbulkan biaya atau risiko yang tinggi. Dari hasil penelitian

diperoleh ada dua hal yang harus dikurangi di dalam proses produksi. Pertama,

perusahaan harus mengurangi penggunaan Penerjemah yang kurang berkualitas dan

belum berpengalaman. Kedua, perusahaan harus mengurangi penggunaan

Penerjemah dan editor

Dari hasil penelitian diketahu bahwa masih terjadi kesalahan dalam

menerjemahkan. Hal ini menyebabkan terjadinya komplain. Tindak lanjut dari

komplain tersebut adalah adanya pemeriksaan ulang bahkan pengerjaan ulang, yang

kemudian akan menambah waktu pengerjaan. Selain itu, biaya yang dikeluarkan

juga akan semakin besar karena adanya pengerjaan ulang atau bahkan pinalti dari

pelanggan. Akar dari permasalahan adalah karena penggunaan Penerjemah yang

kurang berkualitas dan minim pengalaman. Oleh sebab itu, langkah yang harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

perusahaan ambil adalah dengan mengurangi penggunaan Penerjemah yang kurang

berkualitas dan belum berpengalaman.

Selain masalah kualitas, hal lain yang perlu diperhatikan adalah penggunaan

Penerjemah dan Editor lepas. Dari hasil penelitian diketahui bahwa biaya produksi

dengan menggunakan Penerjemah dan editor lepas jauh lebih tinggi dibandingkan

dengan penggunaan Staf dan dedicated Penerjemah dan Editor. Efisiensi biaya akan

terjadi jika perusahaan dapat mengalihkan sebagian proyek penerjemahan dari yang

dilakukan oleh Penerjemah dan editor lepas ke staf dan dedicated Penerjemah dan

editor. Oleh karena itu, perusahaan harus mengurangi penggunaan Penerjemah dan

editor lepas.

Kedua, menentukan apakah jasa penerjemahan yang selama ini dirancang

terlalu berlebihan atau justru ada hal-hal yang tidak diperlukan untuk mengikuti

irama kompetisi dan mengalahkan kompetisi. Dari hasil penelitian ditemukan

masih adanya pemeriksaan ulang hasil penerjemahan oleh Project Manager.

Sebenarnya hal ini tidak diperlukan lagi karena proses penerjemahan telah melalui

proses pemeriksaan oleh Editor. Selain itu juga telah dilakukan pemeriksaan

menggunakan alat bantu perangkat lunak. Dengan melakukan pemeriksaan oleh

Project Manager akan membuat waktu tunggu lebih lama dan banyak waktu

terbuang untuk melakukan pekerjaan yang telah dilakukan oleh pihak lain. Oleh

karena itu, perusahaan harus menghapuskan proses pemeriksaan kualitas oleh

Project Manager.

Ketiga, perlu ditemukan hal-hal apa saja yang masih harus ditingkatkan

sehingga jasa penerjemahan yang diberikan berada pada standar industry atau di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

atas standar industri. Untuk itu perlu dihilangkan kompromi-kompromi terhadap

nilai yang diberikan kepada pelanggan. Dari hasil penelitian masih terdapat

kompromi-kompromi yang terjadi, yaitu adanya hasil terjemahan yang kurang

akurat hasilnya karena diterjemahkan oleh Penerjemah yang kurang berkualitas.

Selain akurasi, secara kebahasaan juga masih ada kekurangan. Hal tersebut

menyebabkan kualitas hasil terjemahan belum sesuai dengan standar industry. Oleh

karena itu, perusahaan harus meningkatkan kualitas sampai dengan standar industry

bahkan melampaui standar.

Masalah kualitas memang tidak terlepas dari sumber daya manusia yang

digunakan. Masalah utama yang berpengaruh pada kualitas adalah penggunaan

Penerjemah yang kurang berkualitas dan belum berpengalaman. Di sisi lain, untuk

memenuhi permintaan, perusahaan harus mampu untuk menyediakan sumber daya

manusia yang cukup. Tapi, apabila dilakukan penambahan staf akan meningkatkan

pula pengeluaran secara keseluruhan. oleh karena itu, untuk mengatasi ketersediaan

sumber daya manusia sekaligus mengefisiensikan biaya langsung, perusahaan

harus menambah Penerjemah dan editor dedicated. Karena, dengan menggunakan

Penerjemah dan editor dedicated, secara kapasitas dapat terpenuhi dan perusahaan

tidak harus mengeluarkan biaya untuk menyediakan fasilitas fisik. Dari sisi biaya

langsung juga tidak sebesar jika menggunakan Penerjemah atau editor lepas.

Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa harga atas jasa penerjemahan

yang ditawarkan oleh PeMad masih berada di bawah harga rata-rata. Jadi,

perusahaan masih bisa menaikkan harga sampai dengan harga rata-rata industry.

Dengan menaikkan harga, tentunya penjualan dan laba usaha juga akan naik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

Keempat, dari hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan adanya

peluang-peluang baru yang akan menciptakan ruang pasar baru. Dari konsumen

yang saat ini menjadi pelanggan PeMad, sebagian besar dari mereka hanya

menggunakan jasa penerjemahan untuk bahasa Inggris ke bahasa Indonesia saja.

Pada hal, selain pasangan bahasa tersebut, PeMad juga melayani untuk bahasa-

bahasa lain seperti Malay, Thai, Vietnam, Tagalog, dan lain-lain. Oleh karena itu,

menjadi peluang bagi perusahaan untuk meberikan layanan bahasa baru yang belum

pelanggan gunakan.

Selain bahasa, dari hasil penelitian ditemukan adanya kebutuhan

Penerjemah dan Editor dengan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan PeMad.

Tapi, pada praktiknya tidak mudah memperoleh sumber daya manusia dengan

standar yang dibutuhkan. Hal ini menjadi peluang bagi perusahaan untuk membuka

layanan baru di bidang penciptaan sumber daya manusia di industry terjemahan

dengan standar yang memenuhi kebutuhan industry. Oleh karena itu, perusahaan

dapat menciptakan usaha baru yang sesuai dengan kebutuhan industry yaitu berupa

kursus penerjemahan dan juru bahasa.

Kursus penerjemahan dan juru bahasa, selain untuk memenuhi kebutuhan

sumber daya manusia yang berkualitas, juga untuk menciptakan profit. Untuk

memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, juga dengan cara menjaga

kondisi dari Penerjemah dan Editor yang sudah ada. Kondisi kerja yang dijalani

membatasi ruang gerak bagi karyawan. Mereka dituntut untuk hanya duduk dan

bekerja selama kurang lebih tujuh jam sehari selama 20 hari per bulan. Selain

keterbatasan ruang gerak fisik, mereka juga dituntut untuk terus memiliki daya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

konsentrasi yang tinggi saat bekerja. Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan

ruang rekreasi bagi karyawan. Dengan adanya ruang rekreasi, maka karyawan dapat

mempergunakan waktu istirahat siang mereka untuk mengembalikan kondisi baik

fisik maupun psikis mereka pada kondisi yang fit. Dengan kondisi yang fit,

karyawan dapat bekerja secara maksimal.

F. Strategi Pemasaran

Dari pemotretan atau penganvasan yang telah dilakukan, diketahui adanya

peluang bisnis yang cukup besar. Selain itu, juga diketahui keunggulan-keunggulan

yang dapat digunakan sebagai tolok ukur kekuatan atau kemampuan mengambil

peluang yang ada. Namun, selain adanya peluang yang besar dan keunggulan-

keunggulan yang dimiliki, diketahui bahwa bisnis ini berada di dalam persaingan

yang tidak mudah. Disisi lain, ternyata juga perusahaan masih mempunyai kendala

internal yang dapat menghambat upaya pengambilan peluang bisnis tersebut. Oleh

karena perlu adanya strategi pemasaran yang dapat diterapkan dalam rangka

mengambil peluang. Adapun strategi yang akan diterapkan adalah meningkatkan

penjualan melalui peningkatan dan perluasan pasar dan menciptakan produk baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

BAB V

RENCANA AKSI PEMASARAN

Pada bab empat telah diuraikan bagaimana hasil penelitian yang sudah

dilakukan sampai dengan strategi pemasaran yang telah dirumuskan. Strategi yang

dirumuskan tidak terlepas dari adanya penemuan pasar baru di mana tidak ada atau

belum banyak pemain di pasar tersebut. Selanjutnya strategi tersebut dijabarkan ke

dalam rencana aksi, yaitu program apa yang akan dilaksanakan untuk menjalankan

strategi dan seberapa biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan strategi marketing

tersebut.

A. Program Kerja Pemasaran

Dari strategi pemasaran yang telah direncanakan, peningkatan penjualan

dapat dilakukan dengan beberapa cara. Beberapa cara untuk meningkatkan

penjualan yaitu menjual produk lama kepada pangsa pasar lama, menjual produk

lama kepada pasar baru, menjual produk baru kepada pangsa pasar lama, dan

menjual produk baru kepada pasar baru.

1. Menjual produk lama kepada pasar lama

Hasil terjemahan yang dihasilkan oleh PeMad mempunyai kualitas yang

tinggi dibandingkan dengan para pesaing. Kualitas tinggi tentunya menjadi harapan

semua pengguna jasa terjemahan, apalagi didukung dengan harga yang sesuai dan

layanan yang baik. Distribusi jasa juga mampu memenuhi harapan pengguna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

Keunggulan-keunggulan tersebut tentunya dapat digunakan untuk meningkatkan

penjualan melalui pertumbuhan pasar. Harus ada usaha agar pelanggan yang saat

ini semakin percaya dan pada akhirnya menambah pembelian jasa terjemahan yang

PeMad tawarkan. Usaha untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan saat ini yaitu

dengan membangun hubungan baik dengan pelanggan. Salah satu cara yang akan

dilakukan adalah dengan melakukan client visit.

Client visit merupakan kegiatan di mana PeMad melakukan kunjungan ke

pelanggan. Di mana dalam kunjungan tersebut, dapat dibicarakan tentang

bagaimana hubungan kerja sama selama ini, dan perusahaan dapat menggali lebih

dalam apa yang menjadi kebutuhan pelanggan. Dengan mengetahui apa yang

menjadi kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat menentukan langkah selanjutnya

untuk dapat meningkatkan penjualan pada pelanggan tersebut.

2. Menjual produk lama kepada pasar baru

Selain dengan pertumbuhan pasar, peningkatan penjualan juga dapat

dilakukan dengan cara memperluas cakupan pasar. Perluasan pasar masih

menggunakan produk lama. Agar jasa terjemahan PeMad semakin dikenal dan

dapat menjangkau pasar yang lebih luas perlu dilakukan promosi. Promosi akan

dilakukan secara langsung (direct presentation) dan melalui media iklan (portal

terjemahan, even-even, website, dan media sosial). Promosi secara langsung salah

satunya akan dilaksanakan dengan mengikuti acara konferensi internasional yaitu

Locworld yang akan dilaksanakan di Tokyo.

Locworld adalah konferensi & pameran bertaraf internasional yang

bertujuan mempertemukan pelaku-pelaku bisnis di bidang penerjemahan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

pelokalan, teknologi, pengembang software & aplikasi, serta industri-industri

terkait lainnya. Pesertanya adalah orang-orang dengan jabatan strategis dari

perusahaan masing-masing yang bertanggung jawab untuk mengembangkan

bisnisnya tanpa batasan bahasa dan budaya di pasar global. Dengan penekanan

khusus pada bisnis global, konferensi ini memberi kesempatan untuk saling

bertukar informasi dan menjalin kerja sama yang bernilai tinggi di pasar bahasa dan

layanan terjemahan serta teknologi.

3. Menjual produk baru kepada pasar lama

Menindaklanjuti penemuan-penemuan dalam analisis terhadap

lingkungan bisnis, maka akan membuat produk/layanan baru. Produk/layanan baru

ini akan mengatasi ancaman adanya produk pengganti. Produk/jasa baru untuk

mengatasi ancaman adanya produk pengganti atau biasa disebut dengan penerjemah

menggunakan mesin terjemahan, akan disediakan jasa post editing, yaitu mengedit

hasil terjemahan mesin. Upaya pemasaran yang perlu dilakukan adalah dengan

menawarkan kepada pelanggan lama mengenai adanya jasa post editing.

4. Menjual produk baru kepada pasar baru

Selain post editing yang digunakan untuk mengatasi ancaman produk

pengganti, juga akan diciptakan produk baru untuk mengatasi permasalahan pada

kebutuhan sumber daya manusia dengan kualitas sesuai dengan standar industri

terjemahan. Produk/jasa baru tersebut yaitu pelatihan penerjemahan dan

interpretasi. Selain untuk mengatasi permasalahan pemenuhan kebutuhan sumber

daya manusia, pelatihan penerjemahan dan interpretasi juga untuk mendatangkan

profit. Adapun pasar yang disasar adalah para lulusan baru ataupun mereka yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

sudah menjadi penerjemah atau juru bahasa namun ingin meningkatkan

kemampuan mereka dalam penerjemahan dan interpretasi.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa saat ini baru ada satu lembaga yang

membuka pelatihan atau kursus penerjemahan dan interpretasi, yaitu di Universitas

Indonesia Jakarta. Sedangkan di Jateng dan DI. Yogyakarta belum ada lembaga

yang membuka kursus penerjemahan dan interpretasi. Upaya pemasaran yang perlu

dilakukan dengan memperkenalkan jasa pelatihan atau kursus penerjemahan dan

interpretasi. Beberapa tindakan pemasaran yang akan dilakukan adalah dengan

melakukan promosi melalui website, media sosial, even-even, poster, dan seminar.

B. Analisis Break-Even

Dari hasil analisis break-even dihasilkan bahwa untuk dapat mencapai titik

impas, PeMad akan melakukan penjualan sebesar Rp6.831.325.350,00 dalam

setahun. Berikut hasil analisis break-even yang telah dilakukan:

Tabel 5.1 Analisis Break-Even

Analisis Break-Even

Jumlah kata break-even setahun 8.433.735

Penjualan break-even setahun Rp6.831.325.350,00

Perkiraan:

Biaya langsung setahun Rp3.331.325.325,00

Biaya tetap setahun Rp3.500.000.000,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

C. Ramalan Penjualan

Dari penelitian yang dilakukan, telah terpetakan segmen pasar yang akan

diambil. Didukung oleh kemampuan produksi saat ini yaitu 800.000 kata perbulan,

maka dapat ditetapkan ramalan penjualan ke depan adalah 9.600.000 kata. Selain

itu, akan diperoleh satu proyek headhunting, yaitu mengirimkan penerjemah ke

perusahaan selama waktu tertentu. Selain proyek headhunting juga akan diperoleh

empat kali proyek penjurubahasaan, 4 kali pelatihan penjurubahasaan, dan dua kali

pelatihan penerjemahan.

Tabel 5.2 Ramalan Penjualan

Ramalan penjualan

Penjualan 2018

Penerjemahan dan Post Editing Rp7.776.000.000,00

Pelatihan/kursus penerjemahan Rp50.000.000,00

Pelatihan/kursus juru bahasa Rp54.000.000,00

Biaya langsung

Penerjemahan Rp3.792.000.000,00

Pelatihan/kursus penerjemahan Rp35.000.000,00

Pelatihan/kursus juru bahasa Rp45.000.000,00

D. Ramalan Biaya Pemasaran

Rencana biaya pemasaran yang akan disajikan merupakan rencana biaya

untuk kegiatan pemasaran yang akan dilakukan. Setidaknya ada 10 program kerja

pemasaran yang akan dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

Tabel 5.3 Rencana Anggaran Biaya Pemasaran

Rencana Anggaran Biaya Pemasaran

Program Kerja Biaya

1. Exibition LocWorld 2018 (Tokyo) Rp150.000.000,00

2. Client Visit (Lokal 5, Luar 2- Asia tenggara) Rp36.000.000,00

3. Advertising Rp10.000.000,00

4. Mengikuti event-event lokal Rp10.000.000,00

5. Marketing bersama Rp18.000.000,00

6. Memperbaiki konten website secara berkala Rp2.400.000,00

7. Penyebaran Brosur Rp19.600.000,00

8. Sponsor (acara-acara kampus, dll) Rp15.000.000,00

9. Mengentertain klien Rp7.500.000,00

10. Membership portal penerjemahan Rp17.000.000,00

Total Biaya Rp285.500.000,00

E. Pengendalian

Di dalam rencana bisnis khususnya rencana kegiatan pemasaran yang ditulis

dalam penyususnan perencanaan pemasaran ini tidak terlepas dari pengawasan atau

pengendalian. Pengendalian di sini dibagi menjadi dua bagian, yaitu pelaksanaan

dan manajemen risiko. Pelaksanaan menyangkut siapa yang melakukan dan

bertanggung jawab atas kegiatan pemasaran yang direncanakan. Sementara

manajemen risiko merupakan tindakan awal dalam perencanaan untuk mengetahui

kemungkinan adanya kegagalan kegiatan pemasaran yang akan dilakukan dan

bagaimana mengatasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

1. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pemasaran merupakan tanggung jawab perusahaan.

Seluruh bagian atau divisi di dalam perusahaan mengambil peran masing-masing

dalam pelaksanaan strategi pemasaran sesuai dengan porsinya. Bukan hanya

menjadi tanggung jawab bagian pemasaran seorang. Semua bagian terintegrasi di

dalam memberikan pelayanan terhadap pelanggan. Namun demikian, kegiatan-

kegiatan pemasaran yang dirancang pada penyusunan perencanaan pemasaran ini

merupakan tanggung jawab bagian pemasaran.

Di dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pemasaran, khususnya dalam

penyusunan perencanaan pemasaran ini tidak hanya dilaksanakan oleh karyawan

atau sumber daya dalam perusahaan. Ada beberapa kegiatan yang belum bisa

dilakukan sendiri oleh perusahaan. Seperti perbaikan konten website. Kegiatan ini

akan diberikan kepada pihak lain yang lebih berkompeten menangani pekerjaan

semacam ini. Hal ini akan lebih efisien dibandingkan jika harus merekrut orang

baru. Selain penanganan perbaikan konten website, beberapa program lain juga

akan dilaksanakan dengan bekerja sama dengan pihak lain.

2. Manajemen Risiko

Di dalam merencanakan sesuatu apalagi sebuah bisnis tentunya ada risiko

yang akan dihadapi pada pelaksanaannya. Demikian pula dalam menyusun rencana

kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis terhadap risiko yang

mungkin akan dihadapi. Kemudian, terhadap risiko-risiko tersebut perlu dilakukan

rencana penangannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

Dari hasil analisis risiko diperoleh bahwa risiko terbesar adalah risiko

pembiayaan atas kegiatan pemasaran terutama yang tidak berdampak secara

langsung terhadap transaksi. Mengingat pada kuartal pertama pendapatan belum

terlalu besar, maka sangat berisiko jika kegiatan pemasaran yang memakan biaya

besar diagendakan pada masa tersebut. Tetapi apabila kegiatan tersebut tergantung

pada pihak lain sebagai pelaksana, maka tidak ada pilihan waktu lain. Untuk

mengatasi masalah pembiayaan tersebut maka pada pengajuan anggaran perseroan

akan dialokasikan dari laba ditahan tahun sebelumnya, dalam hal ini adalah dari

operasi 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

DAFTAR PUSTAKA

Abratt R., & Higgs N. (1994). Marketing Planning Practices of South African

Companies. Marketing Intelligence & Planning, 12, 25-31.

Adesla, V. (2016). Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Diperoleh Juni 2016, dari http://rubik.okezone.com/read/24981/menghadapi-

era-masyarakat-ekonomi-asean-mea

Cooper, D., & Schindler, P. S. (2006). Business Research Methods (10 ed.). New

York: McGraw-Hill.

Cravens, D. W., & Piercy, N. F. (2013). Strategic Marketing (10 ed.). New York:

McGraw-Hill.

David, F. R. (2011). Strategic Management: Concepts and Cases (13 ed.). New

Jersey: Pearson.

Day, G. S. (1994, October). The Capabilities of Market Driven Organization.

American Marketing Association, 58, 37.

Ferrell, O. C., Hirt, G., & Ferrell, L. (2014). Business: A Changing World (9 ed.).

New york: McGraw-Hill.

Gala (2016). Translation Companies Directory. Diperoleh 30 Mei 2016, dari

https://www.gala-global.org/company-director

Hawkins, D., & Mothersbaugh, D. L. (2010). Consumer Behavior: Building

Marketing Strategy (11 ed.). New York: McGraw-Hill.

IDX (2016). Profil Perusahaan Tercatat. Diperoleh 9 Juni 2016, dari

http://www.idx.co.id/Home/ListedCompanies/CompanyProfile/tabid/89/lan

guage/id-ID/Default.aspx

Kemenlu (2011). Direktori Organisasi Internasional Non-Pemerintah (OINP) Di

Indonesia. Diperoleh 3 November 2014, dari http://www.kemlu.go.id/Buku

Kemenperin (2016). Industri Kreatif Bakal. Diperoleh 10 Juni 2016, dari

http://www.kemenperin.go.id/artikel/5749/IndustriKreatif-Bakal

Kim, W. C., & Mauborgne, R. (2005). Blue Ocean Strategy. Boston: HBSP.

Kompasiana (2015). Penerjemah dan Internet: Peran Penting Internet untuk

Membangun Karier Penerjemah. Diperoleh Juni 2016, dari

http://www.kompasiana.com/penerjemah-online/penerjemah-dan-internet-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

peran-penting-internet-untuk-membangun-karier-

penerjemah_55198a3f81331175789de0b7

Kotler, K., & Keller, K. L. (2012). Marketing Management (14 ed.). New Jersey:

Pearson.

Menkumham (2012). Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan

Kepada Perusahaan Lain. Diperoleh 13 Juni 2016, dari

http://luk.staff.ugm.ac.id/

Neves, M. F. (2007). Strategic Marketing Plans and Collaborative Networks.

Marketing Intelligence & Planning, 25,175-192.

Proz (2016). Translation Agencies Directory. Diperoleh 30 Mei 2016, dari

http://www.proz.com/translation-agencies?p=1

Pulendran, S., Speed, R., & Widing II, R.E. (2003). Marketing planning, market

orientation and business performance. European Journal of Marketing, 37,

476-497.

Schiffman, L., & Wisenblit, J. (2015). Consumer Behavior (11 ed.). London:

Pearson.

Sekaran, U., & Bougie, R. (2013). Research Methods for Business (6 ed.). West

Sussex: Wiley.

Sugiono (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: ALFABETA

Supranto, J. (2006). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk menaikkan

Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Tjiptono, F., & Chandra, G. (2012). Pemasaran Strategik: Mengupas Pemasaran

Strategik, Branding Strategy, Customer Satisfaction, Strategi Kompetitif,

hingga e-Marketing (2 ed.). Yogyakarta: Andi Offset.

UNCTAD & UNDP (2008). Creative Economy Report 2008. Diperoleh 10 Juni

2016, dari http://unctad.org/en/docs/ditc20082cer_en.pdf

Whalen, P. S., & Boush, D. M. (2012). Why, how and to what effect do firms deviate

from their intended marketing plans?: Towards ataxonomy of post plan

improvisations. European Journal of Marketing, 48, 453 - 476.

World Bank (2016). World Development Indicators. Diperoleh 5 Agustus 2016,

dari http://data.worldbank.org/data-catalog/GDP-ranking-table

Zikmund, William G., & Babin, Barry J. (2011). Menjelajahi Riset Pemasaran (10

ed.). Jakarta: Salemba Empat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

Zulbainarni, N. (2016). Sektor Pariwisata Paling Siap Menghadapi MEA.

Diperoleh Juni 2016, dari http://www.neraca.co.id/article/64041/sektor-

pariwisata-paling-siap-menghadapi-mea

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

LAMPIRAN 1

Indonesian Translation Needs

Dear Sir/Madam,

We would like to invite you to participate in a survey which explores Indonesian

translation needs. The questions have been designed to gather opinions from

Translation Agency.

Your input is extremely valuable to us and we would like to thank you in advance

for your time and participation in this important study.

Best Regards,

Yuvita Sumaryati

1. Does your Agency need English <> Indonesian translation service?

o Yes

o No

2. Do you think that in the future you may require translation services from

English or other languages to Indonesian?

o Yes

o No

o Maybe

3. What do you think of the translation rate of US$0.07 per source word for

English to Indonesian?

o Very expensive

o Expensive

o Rather expensive

o Normal

o Rather affordable

o Affordable

o Very affordable

4. What is your expectation for the translation rate from English to Indonesian?

5. What do you think of the translation rate of US$0.10 per source word for other

languages than English to Indonesian?

o Very Expensive

o Expensive

o Rather expensive

o Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

o Rather affordable

o Affordable

o Very affordable

6. What is your expectation for the translation rate from other languages than

English to Indonesian?

7. Below are a few examples of translation errors which may affect translation

quality. In your opinion, which error may still be tolerated?

o Errors which make the text difficult to understand and potentially create

confusion among users/clients; accuracy errors which lead to significant

changes of meaning (which can be highly misleading to users); translation

errors which result in wrong interpretations of the source texts; severe

omission; errors on parts of documents which are highly visible and may

create confusion.

o Changes which improve style or readability. Any improvement which can

be defined as any changes which give refinement in terms of fluency,

clarity, or make the text more interesting or unique; unrefined

grammar/spelling or syntax errors which result in changes of

meaning/offensive or mislead end users; general errors which indicate

inappropriate style

o Changes which improve style or readability. Any improvement which can

be defined as any changes which give refinement in terms of fluency,

clarity, or make the text more interesting or unique; unrefined

grammar/spelling or syntax errors which result in changes of

meaning/offensive or mislead end users; general errors which indicate

inappropriate style.

o Accuracy errors which result in small changes of meaning; small errors

which do not create confusions or mislead the users but may be identified

as errors; errors in formatting which result in loss of meaning; wrong

punctuations or capitalizations which do not result in loss of meaning; typos

and misspelling which do not result in loss of meaning.

o No error may be tolerated.

8. How fast do you expect a translation agency must respond to a translation

request?

o Less than 15

o Less than 30 minutes

o Less than 45 minutes

o Less than 1 hour

o Less than 2 hours

o Less than 3 hours

o Less than 4 hours

o Less than 8 hours

9. How long is the payment term which your agency apply?

o Less than 15 days after the invoice is received

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

o 15 days after the invoice is received

o Less than 30 days after the invoice is received

o 30 days after the invoice is received

o 45 days after the invoice is received

o 60 days after the invoice is received

o 90 days after the invoice is received

o Others

10. The normal turn around time to complete the translation and editing process of

2,500 source words is 2 working days. What do you think?

o Too long

o Long

o Normal

o Fast

o Very fast

11. How long do you expect a translation agency to complete a translation of 2,500

source words?

12. Have you heard about PeMad International Translation prior to this survey?

o Yes

o No

13. Please check out PeMad International Translation profile at www.pemad.or.id.

What is your opinion of PeMad?

14. Are you interested in using services provided by PeMad?

o Yes

o No

o Maybe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

Survei Kebutuhan Penerjemahan untuk Industri Jasa dan Manufaktur

Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari,

Dengan hormat,

Bersama ini saya ingin melakukan penelitian mengenai kebutuhan penerjemahan

untuk industri jasa dan manufaktur. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka

penulisan tesis sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada program

Magister Management, tentang "PENYUSUNAN MARKETING PLAN UNTUK

MENGEMBANGKAN PT. PEMAD INTERNATIONAL TRANSEARCH".

Sehubungan dengan maksud di atas, saya sangat mengharapkan bantuan Saudara

untuk bersedia mengisi instrumen penelitian ini sesuai dengan pendapat dan

pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu Saudara diharapkan dapat memberikan

jawaban sejujur-jujurnya sesuai dengan keadaan sesungguhnya, dan jawaban

tersebut tidak berpengaruh terhadap kondisi saudara.

Bantuan dan partisipasi Saudara merupakan sumbangan yang sangat berharga bagi

terselenggaranya penelitian ilmiah ini. Dan untuk itu semuanya saya ucapkan

terima kasih.

Hormat saya,

Yuvita Sumaryati

1. Apakah perusahaan / hotel Anda atau tempat Anda bekerja merupakan group

atau tunggal?

o Group

o Tunggal

2. Apakah perusahaan Anda atau tempat Anda bekerja merupakan perusahaan

yang dimiliki oleh pemodal asing (PMA)?

o Ya

o Tidak

3. Apakah perusahaan Anda ada kebutuhan untuk menerjemahkan dokumen

(kontrak, perjanjian kerja, brosur, dll) ke bahasa lain?

o Ya

o Tidak

4. Jika ada, apakah perusahaan Anda dapat memenuhi kebutuhan tersebut

tersebut sendiri tanpa menggunakan jasa pihak lain?

o Ya

o Tidak

5. Bahasa target apa yang perusahaan Anda butuhkan?

o Bahasa Indonesia ke bahasa Inggris

o Bahasa Inggris ke bahasa Indonesia

o Bahsa lainnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

6. Apakah Anda berniat untuk menggunakan jasa penerjemahan dari pihak lain?

o Ya

o Tidak

7. Tarif menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris yang diterapkan

sebuah agen terjemahan adalah Rp350 per kata atau Rp87.500 per halaman

hasil. Bagaimana pendapat Anda dengan tarif terjemahan tersebut?

o Sangat murah

o Murah

o Cukup murah

o Biasa

o Cukup Mahal

o Mahal

o Sangat mahal

8. Berapa tarif terjemahan yang Anda harapkan?

9. Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang terjadi dalam menerjemahkan

sehingga berpengaruh pada kualitas hasil terjemahan. Menurut Anda, kesalahan

seperti apa yang masih dapat ditoleransi?

o Kesalahan yang membuat teks menjadi sulit dipahami dan berpotensi

menimbulkan kebingungan di antara pengguna / pelanggan; kesalahan

akurasi yang berujung pada perubahan yang signifikan (ada kemungkinan

yang besar untuk menyesatkan pengguna) pada makna; kesalahan pada

penerjemahan yang mengakibatkan penafsiran yang salah akan sumber,

penghapusan yang parah; kesalahan pada bagian dokumen yang terlihat dan

menimbulkan kebingungan.

o Perubahan yang memberikan peningkatan pada gaya atau keterbacaan.

Sebuah peningkatan dapat diartikan sebagai perubahan apa pun yang

meningkatkan kefasihan, kejelasan, atau membuat teks lebih menarik dan

mencolok; tata bahasa/ejaan yang kasar atau kesalahan sintaksis yang

mengakibatkan perubahan makna/menyinggung atau menyesatkan

pengguna akhir; kesalahan umum yang menunjukkan gaya yang tidak

sesuai.

o Kesalahan akurasi yang menimbulkan perubahan kecil pada makna;

kesalahan kecil yang tidak akan membingungkan atau menyesatkan seorang

pengguna tapi dapat dikenali; kesalahan pengaturan format yang

mengakibatkan hilangnya makna; penggunaan yang salah dari tanda baca

atau kapitalisasi yang tidak menyebabkan hilangnya makna; salah ketik dan

salah eja yang tidak menimbulkan hilangnya makna.

o Perubahan apapun yang tidak memberi peningkatan pada teks tapi

merupakan cara yang lebih disukai peninjau untuk menerjemahkan sesuatu;

perubahan yang keseluruhan meningkatkan konsistensi tapi bukan

merupakan bagian dari material

o referensi mana pun.

o Tidak ada kesalahan yang bisa ditoleransi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

10. Bagaimana kecepatan dalam memberikan respon permintaan jasa

penerjemahan yang Anda harapkan?

o Kurang dari 15 menit

o Kurang dari 30 menit

o Kurang dari 45 menit

o Kurang dari 1 jam

o Kurang dari 2 jam

o Kurang dari 3 jam

o Kurang dari 4 jam

o Kurang dari 8 jam

11. Apa tanggapan Anda jika mendapatkan respon dari customer service dengan

gaya bahasa yang kurang atau tidak formal namun ramah?

o Sangat tidak suka

o Tidak suka

o Biasa

o Suka

12. Apa tanggapan Anda jika mendapatkan respon dari customer service dengan

gaya bahasa yang kurang atau tidak ramah?

o Sangat tidak suka

o Tidak suka

o Biasa

13. Proses penerjemahan normal untuk 2.500 kata adalah 2 hari kerja dengan proses

penerjemahan dan editing. Bagaimana menurut pendapat Anda?

o Sangat lama

o Lama

o Normal

o Cepat

o Sangat Cepat

14. Proses penerjemahan resmi/tersumpah normal untuk 1 dokumen (1-3 halaman)

adalah 3 hari kerja. Bagaimana menurut pendapat Anda?

o Sangat lama

o Lama

o Normal

o Cepat

o Sangat cepat

15. Berapa lama proses penerjemahan yang Anda harapkan?

o Terjemahan resmi/tersumpah ……………..

o Terjemahan biasa ……………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

Survei Kebutuhan Terjemahan untuk Mahasiswa S2 dan Dosen

Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari,

Dengan hormat,

Bersama ini saya ingin melakukan penelitain mengenai kebutuhan penerjemahan

untuk kalangan akademisi. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan tesis

sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada program Magister

Management, tentang "PENYUSUNAN MARKETING PLAN UNTUK

MENGEMBANGKAN PT. PEMAD INTERNATIONAL TRANSEARCH".

Sehubungan dengan maksud di atas, saya sangat mengharapkan bantuan Saudara

untuk bersedia mengisi instrumen penelitian ini sesuai dengan pendapat dan

pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu Saudara diharapkan dapat memberikan

jawaban sejujur-jujurnya sesuai dengan keadaan sesungguhnya, dan jawaban

tersebut tidak berpengaruh terhadap kondisi saudara.

Bantuan dan partisipasi Saudara merupakan sumbangan yang sangat berharga bagi

terselenggaranya penelitian ilmiah ini. Dan untuk itu semuanya saya ucapkan

terima kasih.

Hormat saya,

Yuvita Sumaryati

1. Apakah ada kebutuhan yang mengharuskan Anda menerjemahkan jurnal

penelitian / tesis / disertasi Anda ke bahasa asing?

o Ya

o Tidak

2. Jika ada, apakah Anda bisa memenuhi kebutuhan menerjemahkan tersebut

sendiri tanpa bantuan orang lain atau penyedia jasa terjemahan?

o Ya

o Tidak

3. Bahasa target apa yang Anda butuhkan?

o Bahasa Indonesia ke bahasa Inggris

o Bahasa Inggris ke bahasa Indonesia

o Pasangan bahasa lainnya

4. Apakah Anda berniat untuk menggunakan jasa orang lain untuk

menerjemahkan jurnal atau tesis Anda?

o Ya

o Tidak

5. Tarif menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris yang diterapkan

sebuah agen terjemahan adalah Rp350 per kata atau Rp87.500 per halaman

hasil. Bagaimana pendapat Anda dengan tarif terjemahan tersebut?

o Sangat murah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

o Murah

o Cukup murah

o Biasa

o Cukup Mahal

o Mahal

o Sangat mahal

6. Berapa tarif terjemahan yang Anda harapkan?

7. Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang terjadi dalam menerjemahkan

sehingga berpengaruh pada kualitas hasil terjemahan. Menurut Anda, kesalahan

seperti apa yang masih dapat ditoleransi?

o Kesalahan yang membuat teks menjadi sulit dipahami dan berpotensi

menimbulkan kebingungan di antara pengguna / pelanggan; kesalahan

akurasi yang berujung pada perubahan yang signifikan (ada kemungkinan

yang besar untuk menyesatkan pengguna) pada makna; kesalahan pada

penerjemahan yang mengakibatkan penafsiran yang salah akan sumber,

penghapusan yang parah; kesalahan pada bagian dokumen yang terlihat dan

menimbulkan kebingungan.

o Perubahan yang memberikan peningkatan pada gaya atau keterbacaan.

Sebuah peningkatan dapat diartikan sebagai perubahan apa pun yang

meningkatkan kefasihan, kejelasan, atau membuat teks lebih menarik dan

mencolok; tata bahasa/ejaan yang kasar atau kesalahan sintaksis yang

mengakibatkan perubahan makna/menyinggung atau menyesatkan

pengguna akhir; kesalahan umum yang menunjukkan gaya yang tidak

sesuai.

o Kesalahan akurasi yang menimbulkan perubahan kecil pada makna;

kesalahan kecil yang tidak akan membingungkan atau menyesatkan seorang

pengguna tapi dapat dikenali; kesalahan pengaturan format yang

mengakibatkan hilangnya makna; penggunaan yang salah dari tanda baca

atau kapitalisasi yang tidak menyebabkan hilangnya makna; salah ketik dan

salah eja yang tidak menimbulkan hilangnya makna.

o Perubahan apapun yang tidak memberi peningkatan pada teks tapi

merupakan cara yang lebih disukai peninjau untuk menerjemahkan sesuatu;

perubahan yang keseluruhan meningkatkan konsistensi tapi bukan

merupakan bagian dari material referensi mana pun.

o Tidak ada kesalahan yang bisa ditoleransi.

8. Bagaimana kecepatan dalam memberikan respon permintaan jasa

penerjemahan yang Anda harapkan?

o Kurang dari 15 menit

o Kurang dari 30 menit

o Kurang dari 45 menit

o Kurang dari 1 jam

o Kurang dari 2 jam

o Kurang dari 3 jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

o Kurang dari 4 jam

o Kurang dari 8 jam

9. Apa tanggapan Anda jika mendapatkan respon dari customer service dengan

gaya bahasa yang kurang atau tidak formal namun ramah?

o Sangat tidak suka

o Tidak suka

o Biasa

o Suka

10. Apa tanggapan Anda jika mendapatkan respon dari customer service dengan

gaya bahasa yang kurang atau tidak ramah?

o Sangat tidak suka

o Tidak suka

o Biasa

11. Proses penerjemahan normal untuk 2.500 kata adalah 2 hari kerja dengan proses

penerjemahan dan editing. Bagaimana menurut pendapat Anda?

o Sangat lama

o Lama

o Normal

o Cepat

o Sangat Cepat

12. Proses penerjemahan resmi/tersumpah normal untuk 1 dokumen (1-3 halaman)

adalah 3 hari kerja. Bagaimana menurut pendapat Anda?

o Sangat lama

o Lama

o Normal

o Cepat

o Sangat cepat

13. Berapa lama proses penerjemahan yang Anda harapkan?

o Terjemahan resmi/tersumpah ……………

o Terjemahan biasa ……………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

Survei Kepuasan Pelanggan

Kepada Yth. Pelanggan terkasih,

Bersama dengan ini kami ingin melakukan penelitian terhadap kepuasan pelanggan

pengguna jasa PeMad. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh

mana kualitas, harga, dan pelayanan jasa kami sampai kepada pelanggan. Dari data

yang kami peroleh nantinya akan kami gunakan untuk mengambil langkah-langkah

strategis guna meningkatkan mutu pelayanan secara keseluruhan.

Besar harapan kami atas partisipasi Anda dalam penelitian ini. Kejujuran Anda

dalam menjawab setiap pertanyaan dalam penelitian ini merupakan bukti

kepedulian Anda terhadap kami. Untuk itu kami ucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya.

Salam,

Yuvita Sumaryati, SE

Pimpinan

1. Dari jasa yang disediakan oleh PeMad, jasa apa yang pernah Anda gunakan?

o Terjemahan

o Edit

o Proofread

o Interpreting

o Transkripsi

o Subtitle

o Sulih Suara

o Konsultasi bahasa

o DTP

2. Jasa terjemahan/edit/proofread/interpreting/transkripsi/subtitle/sulih

suara/konsultasi bahasa/DTP dari dan ke bahasa apa yang pernah Anda

gunakan?

o Bahasa Inggris - Bahasa Indonesia

o Bahasa Indonesia - Bahasa Inggris

o Bahasa Inggris - Bahasa Malaysia

o Bahasa Inggris - Bahasa Thailand

o Bahasa Inggris - Bahasa Vietnam

o Bahasa Inggris - Bahasa Tagalog

o Bahasa Inggris - Bahasa Tetum

o Bahasa lainnya

3. Seberapa penting kualitas pelayanan bagi Anda ketika memilih jasa

terjemahan/edit/proofread/interpreting/transkripsi/subtitle/voice over

/konsultasi?

o Sangat penting sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

o Sangat penting

o Cukup penting

o Sedikit penting

o Biasa saja

o Tidak penting

4. Bagaimana Anda menilai kualitas jasa

terjemahan/edit/proofread/interpreting/transkripsi/subtitle/voice Over /

konsultasi PeMad?

o Sangat tinggi sekali

o Sangat tinggi

o Cukup tinggi

o Sedikit tinggi

o Biasa

o Sedikit rendah

o Cukup rendah

o Sangat rendah

o Sangat rendah sekali

5. Seberapa baik PeMad bisa memenuhi tenggat waktu yang diberikan?

o Kurang dari tenggat waktu yang diberikan

o Sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan

o Sedikit melebihi tenggat waktu yang diberikan

o Cukup banyak melebihi tenggat waktu yang diberikan

o Sangat banyak melebihi tenggat waktu yang diberikan

6. Selan jasa terjemahan, jasa apa yang Anda harapkan dapat PeMad layani untuk

Anda?

7. Seberapa penting peran harga menurut Anda ketika memilih jasa

terjemahan/edit/proofread/interpreting/transkripsi/subtitle/voice

over/konsultasi?

o Sangat penting sekali

o Sangat penting

o Cukup penting

o Sedikit penting

o Biasa saja

o Tidak penting

8. Seberap penting jenis pembayaran mempengaruhi Anda ketika memilih jasa

terjemahan/edit/proofread/interpreting/transkripsi/subtitle/voice

over/konsultasi?

o Sangat penting sekali

o Sangat penting

o Cukup penting

o Sedikit penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

o Biasa saja

o Tidak penting

9. Seberapa penting jangka waktu pembayaran mempengaruhi Anda ketika

memilih jasa terjemahan / edit / proofread / interpreting /transkripsi /

subtitle/voice over/konsultasi?

o Sangat penting sekali

o Sangat penting

o Cukup penting

o Sedikit penting

o Biasa saja

o Tidak penting

10. Seberapa penting peran harga bagi Anda ketika memilih jenis perusahaan atau

agen terjemahan?

o Sangat penting sekali

o Sangat penting

o Cukup penting

o Sedikit penting

o Biasa saja

o Tidak penting

11. Menurut Anda, bagaimana harga yang diberikan oleh PeMad?

o Sangat mahal sekali

o Sangat mahal

o Cukup mahal

o Sedikit mahal

o Normal

o Sedikit murah

o Cukup murah

o Sangat murah

o Sangat murah sekali

12. Menurut Anda, bagaimana dengan jenis pembayaran yang digunakan PeMad?

o Sangat mudah sekali

o Sangat mudah

o Cukup mudah

o Sedikit mudah

o Biasa

o Sedikit sulit

o Cukup sulit

o Sangat sulit

o Sangat sulit sekali

13. Menurut Anda, bagaimana jangka waktu pembayaran yang diberikan PeMad?

o Sangat lama sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

o Sangat lama

o Cukup lama

o Sedikit lama

o Biasa

o Sedikit cepat

o Cukup cepat

o Sangat cepat

o Sangat cepat sekali

14. Secara keseluruhan, bagaimana penilaian Anda terhadap harga, jenis

pembayaran, dan jangka waktu pembayaran di PeMad?

o Sangat sesuai sekali

o Sangat sesuai

o Cukup sesuai

o Sedikit sesuai

o Tidak sesuai

15. Seberapa baik layanan pelanggan yang PeMad berikan?

o Sangat baik sekali

o Sangat baik

o Cukup baik

o Sedikit baik

o Biasa

o Sedikit buruk

o Cukup buruk

o Sangat buruk

o Sangat buruk sekali

16. Seberapa membantu perwakilan layanan pelanggan PeMad?

o Sangat membantu sekali

o Sangat membantu

o Cukup membantu

o Sedikit membantu

o Tidak membantu

17. Bagaimana pengalaman Anda dengan layanan pelanggan PeMad?

o Jauh lebih baik dari yang diharapkan

o Sedikit lebih baik dari yang diharapkan

o Agak lebih baik dari yang diharapkan

o Sesuai dengan yang diharapkan

o Agak buruk dari yang diharapkan

o Sedikit lebih buruk dari yang diharapkan

o Lebih buruk dari yang diharapkan

o Sangat buruk dari yang diharapkan

o Tidak tahu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

18. Secara keseluruhan, seberapa responsif PeMad terhadap pertanyaan Anda atau

perhatian terhadap terjemahan/edit/proofread/interpreting/

transkripsi/subtitle/voice over/konsultasi?

o Sangat responsif sekali

o Sangat responsif

o Cukup responsif

o Sedikit responsif

o Tidak responsif

o Tidak dapat digunakan

19. Apakah Anda menyukai PeMad?

o Sangat suka sekali

o Sangat suka

o Cukup suka

o Sedikit suka

o Biasa

o Sedikit tidak suka

o Tidak suka

o Sangat tidak suka

20. Seberapa profesional PeMad menurut Anda?

o Sangat profesional sekali

o Sangat profesional

o Cukup profesional

o Sedikit profesional

o Biasa

o Tidak profesional

o Sangat tidak profesional

21. Seberapa menyenangkan PeMad untuk digunakan?

o Sangat menyenangkan sekali

o Sangat menyenangkan

o Cukup menyenangkan

o Sedikit menyenangkan

o Biasa

o Tidak menyenangkan

22. Dibandingkan dengan pesaing PeMad, bagaimana kualitas

terjemahan/edit/proofread/interpreting/transkripsi/subtitle/sulih

suara/konsultasi PeMad?

o Jauh lebih baik

o Lebih baik

o Sedikit lebih baik

o Agak lebih baik

o Sama

o Agak buruk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

o Sedikit lebih buruk

o Cukup buruk

o Sangat buruk

o Sangat buruk sekali

o Tidak tahu

23. Dibandingkan dengan pesaing PeMad, bagaimana harga yang PeMad berikan?

o Sangat tinggi sekali

o Sangat tinggi

o Cukup tinggi

o sedikit lebih tinggi

o Agak lebih tinggi

o Sama

o Sedikit lebih rendah

o Cukup rendah

o Sangat rendah

o Sangat rendah sekali

o Tidak tahu

24. Dibandingkan dengan pesaing PeMad, bagaimana jenis pembayaran yang

digunakan PeMad?

o Jauh lebih mudah

o Lebih mudah

o Sedikit lebih mudah

o Sama

o Sedikit lebih sulit

o Lebih sulit

o Jauh lebih sulit

o Tidak tahu

25. Dibandingkan dengan pesaing PeMad, bagaimana jangka waktu pembayaran

yang diterapkan PeMad?

o Jauh lebih lama

o Lebih lama

o Sedikit lebih lama

o Sama

o Sedikit lebih cepat

o Lebih cepat

o Jauh lebih cepat

o Tidak tahu

26. Dibandingkan dengan pesaing PeMad, bagaimana pelayanan pelanggan yang

PeMad berikan?

o Jauh lebih baik

o Lebih baik

o Cukup baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

o Sedikit lebih baik

o Sama

o Sedikit lebih buruk

o Cukup buruk

o Sangat buruk

o Tidak tahu

27. Berapa banyak proyek terjemahan yang Anda percayakan kepada PeMad?

o 1 – 10 persen

o 11 – 20 persen

o 21 – 30 persen

o 31 – 40 persen

o 41 – 50 persen

o 51 – 60 persen

o 61 – 70 persen

o 71 – 80 persen

o 81 – 90 persen

o 91 – 100 persen

o 0 persen

28. Selain PeMad, berapa banyak vendor lain yang Anda gunakan untuk pasangan

bahasa yang sama dengan PeMad?

29. Secara keseluruhan, bagaimana perasaan Anda terhadap pengalaman

menggunakan jasa PeMad?

o Sangat puas sekali

o Sangat puas

o Cukup puas

o Sedikit puas

o Biasa

o Beberapa tidak memuaskan

o Tidak puas

o Sangat tidak puas

30. Seberapa besar kemungkinan Anda akan menggunakan jasa PeMad lagi?

o Pasti

o Sangat mungkin Sekali

o Sangat mungkin

o Cukup mungkin

o Sedikit mungkin

o Tidak mungkin

31. Seberapa besar kemungkinan Anda akan merekomendasikan PeMad kepada

keluarga, teman dan kolega Anda?

o Pasti

o Sangat mungkin sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

o Sangat mungkin

o Cukup mungkin

o Sedikit mungkin

o Tidak mungkin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

Survei Kepuasan Penerjemah Lepas

Yth. Penerjemah Lepas terkasih,

Bersama dengan ini kami ingin melakukan penelitian terhadap kepuasan

Penerjemah Lepas PeMad. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

seberapa puas Penerjemah Lepas bekerja sama dengan PeMad. Dari data yang kami

peroleh nantinya akan kami gunakan untuk mengambil langkah-langkah strategis

guna meningkatkan mutu pelayanan terhadap Penerjemah Lepas secara

keseluruhan.

Besar harapan kami atas partisipasi Anda dalam penelitian ini. Kejujuran Anda

dalam menjawab setiap pertanyaan dalam penelitian ini merupakan bukti

kepedulian Anda terhadap kami. Untuk itu kami ucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya.

Salam,

Yuvita Sumaryati, SE

Pimpinan

1. Sudah berapa lama Anda bergabung menjadi Penerjemah Lepas di PeMad?

o Kurang dari 1 tahun

o Antara 1 sampai 2 tahun

o Antara 2 sampai 3 tahun

o Antara 3 sampai 5 tahun

o Lebih dari 5 tahun

2. Berapa banyak proyek terjemahan yang telah Anda dapatkan dari PeMad?

o Kurang dari 10.000 kata

o Antara 10.000 sampai 25.000 kata

o Antara 25.000 sampai 50.000 kata

o Antara 50.000 sampai 100.000 kata

o Lebih dari 100.000 kata

3. Kesalahan seperti apa yang pernah atau biasanya Anda alami ketika

menerjemahkan?

o Kesalahan yang membuat teks menjadi sulit dipahami dan berpotensi

menimbulkan kebingungan di antara pengguna / pelanggan; kesalahan

akurasi yang berujung pada perubahan yang signifikan (ada kemungkinan

yang besar untuk menyesatkan pengguna) pada makna; kesalahan pada

penerjemahan yang mengakibatkan penafsiran yang salah akan sumber,

penghapusan yang parah; kesalahan pada bagian dokumen yang terlihat dan

menimbulkan kebingungan.

o Perubahan yang memberikan peningkatan pada gaya atau keterbacaan.

Sebuah peningkatan dapat diartikan sebagai perubahan apa pun yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

meningkatkan kefasihan, kejelasan, atau membuat teks lebih menarik dan

mencolok; tata bahasa/ejaan yang kasar atau kesalahan sintaksis yang

mengakibatkan perubahan makna/menyinggung atau menyesatkan

pengguna akhir; kesalahan umum yang menunjukkan gaya yang tidak

sesuai.

o Kesalahan akurasi yang menimbulkan perubahan kecil pada makna;

kesalahan kecil yang tidak akan membingungkan atau menyesatkan seorang

pengguna tapi dapat dikenali; kesalahan pengaturan format yang

mengakibatkan hilangnya makna; penggunaan yang salah dari tanda baca

atau kapitalisasi yang tidak menyebabkan hilangnya makna; salah ketik dan

salah eja yang tidak menimbulkan hilangnya makna.

o Perubahan apapun yang tidak memberi peningkatan pada teks tapi

merupakan cara yang lebih disukai peninjau untuk menerjemahkan sesuatu;

perubahan yang keseluruhan meningkatkan konsistensi tapi bukan

merupakan bagian dari material referensi mana pun.

o Tidak pernah melakukan kesalahan

4. Menurut Anda, bagaimana tenggat waktu pengerjaan proyek terjemahan dari

PeMad?

o Sangat cepat

o Cepat

o Agak cepat

o Normal

o Agak lama

o Lama

o Sangat lama

5. Menurut Anda, bagaimana instruksi yang diberikan oleh Project Manager

PeMad saat memberikan proyek terjemahan?

o Sangat jelas

o Jelas

o Kurang jelas

o Tidak jelas

6. Menurut Anda, bagaimana respon yang diberikan Project Manager PeMad

ketika Anda mengalami kesulitan dalam memahami instruksi pengerjaan

proyek terjemahan?

o Sangat cepat

o Cepat

o Kurang cepat

o Biasa

o Kurang cepat

o Lama

o Sangat lama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

7. Berkaitan dengan tenggat waktu yang diberikan, bagaimana Anda memenuhi

tenggat waktu pengerjaan proyek terjemahan dari PeMad?

o Selalu lebih cepat

o Kadang-kadang lebih cepat

o Selalu tepat waktu

o Kadang-kadang tepat waktu

o Kadang-kadang terlambat

o Selalu terlambat

8. Apakah Anda mendapatkan feedback atas pekerjaan terjemahan Anda?

o Selalu

o Kadang-kadang

o Tidak Pernah

9. Bagaimana tanggapan Anda dengan feedback yang Anda terima?

10. Bagaimana tanggapan Anda terhadap jangka waktu pembayaran yang

diterapkan di PeMad?

o Sangat cepat

o Cepat

o Cukup cepat

o Normal

o Cukup lama

o Lama

o Sangat lama

o Lainnya

11. Selain PeMad, berapa banyak klien yang Anda layani?

o Agen Indonesia

o Agen Luar Negeri

o Perusahaan/NGO

o Indonesia

o Perusahaan/NGO Luar Negeri

o Individu/Personal

12. Dari total proyek terjemahan yang Anda terima dalam satu bulan, berapa persen

proyek terjemahan yang berasal dari PeMad?

o 0 - 25 persen

o 26 - 50 persen

o 51 - 75 persen

o 76 - 100 persen

13. Apakah Anda puas dengan tarif terjemahan yang PeMad berikan?

o Sangat puas

o Puas

o Agak puas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

o Sedikit tidak puas

o Tidak puas

o Sangat tidak puas

o Komentar

14. Menurut Anda, bagaimana pelayanan yang PeMad berikan dibandingkan

dengan klien Anda yang lain?

o Jauh lebih baik

o Lebih baik

o Sedikit lebih baik

o Sama

o Sedikit kurang baik

o Kurang baik

o Sangat kurang baik

15. Menurut Anda, bagaimana tarif terjemahan yang PeMad terapkan dibandingkan

klien Anda yang lain?

o Lebih tinggi

o Sedikit lebih tinggi

o Sama

o Sedikit lebih rendah

o Lebih rendah

o Komentar

16. Secara keseluruhan, apakah Anda puas menjadi Penerjemah Lepas di PeMad?

o Sangat puas

o Puas

o Biasa

o Tidak puas

o Sangat tidak puas

17. Apakah Anda mengharapkan mendapatkan proyek terjemahan dari PeMad lagi?

o Ya, setiap hari

o Ya, seminggu sekali

o Ya, sebulan sekali

o Tidak

o Lainnya

18. Apakah proyek terjemahan dari PeMad akan menjadi prioritas Anda?

o Ya

o TidaK

o Jelaskan

19. Silakan berikan kritik, saran dan harapan Anda kepada PeMad.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

LAMPIRAN 2

Daftar Pertanyaan Manajemen

1. Bagaimana sejarah berdirinya PT PeMad International Transearch dan

perkembangannya hingga saat ini?

2. Bagaimana manajemen mengelola perusahaan?

3. Berapa luas cakupan pangsa pasar PT PeMad International Transearch?

4. Berapa rata-rata omset setahun?

5. Bagaimana manajemen mengelola Sumber Daya Manusia?

6. Bagaimana permodalan perusahaan?

7. Bagaimana fasilitas kerja dipenuhi?

8. Bagaimana alur proses produksi penerjemahan?

9. Bagaimana kualitas hasil penerjemahan diukur?

10. Bagaimana proses distribusi dilakukan?

11. Bagaimana strategi pemasaran yang selama ini dilakukan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

LAMPIRAN 3

Email konfirmasi

Some time ago, you have helped me to fill out a survey that I did. I am very grateful

for it. Next, I need some confirmation from you on some of the answers you have

given in my questionnaire. To remind you, I attach the completed questionnaires.

Please answer the following questions:

1. ZELENKA Czech Republic s.r.o.

Pertanyaan konfirmasi:

1) Nowadays, indeed you has been no request translation services for English to

Indonesian. Do you intend to start adding your products to English to

Indonesian? What your reasons?

2) Related to question number 14, I apologize for the time you fill out my

questionnaire, pemad.or.id website is experiencing technical difficulties. Please

check out PeMad International Translation profile at www.pemad.or.id. What

is your opinion of PeMad?

3) Are you interested in using services provided by PeMad? What your reasons?

2. [email protected]

Pertanyaan konfirmasi:

1) Related to question number 11. In your opinion the time required to complete

the process of translation and editing 2500 words for two days is a long time.

What your reasons?

2) Related to question number 14, I apologize for the time you fill out my

questionnaire, pemad.or.id website is experiencing technical difficulties. Please

check out PeMad International Translation profile at www.pemad.or.id. What

is your opinion of PeMad?

3) Are you interested in using services provided by PeMad? What your reasons?

3. [email protected]

Pertanyaan konfirmasi:

1) Based on your opinion on question number 14, what is the lowest rate that you

give to translators English to Indonesian pair?

2) If PeMad match the rate that you apply to the translation of English into

Indonesian, whether you will use PeMad? What your reasons?

4. [email protected]

Pertanyaan konfirmasi:

1) Please check out PeMad International Translation profile at www.pemad.or.id.

What is your opinion of PeMad?

2) Are you interested in using services provided by PeMad? What your reasons?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

5. [email protected]

Pertanyaan konfirmasi:

1) Based on your answers to research questions number 15, please give your

reasons.

6. [email protected]

Pertanyaan konfirmasi:

1) Based on your answers to research questions number 15, please give your

reasons.

7. Alexander-wagner

Pertanyaan konfirmasi:

Thank you for filling my research questionnaires. Surprisingly, that in fact you are

doing it for free. Furthermore, there are some answers from you that I need further

clarification. I hope you do not mind to answer following some clarification

questions:

1) Based on your answers to research questions number 5, are you currently using

current translator services for English to Indonesian at the rate of USD0.03?

2) Is the rate (for the answer above) only for Translation or is it including Editing?

3) Are you going to use the PeMad services if we apply the rate of USD0.05 for

translation and editing? Please explain your reasons.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

LAMPIRAN 4

Kategori Kesalahan

Akurasi

1. Interpretasi yang salah atas teks sumber

2. Kesalahpahaman konsep teknis (Konsep teknis salah)

3. Penghapusan/Penambahan

4. Salah menerjemahkan

Kepatuhan

1. Pengabaian glosarium, daftar istilah, atau referensi yang diberikan

2. Pengabaian Panduan Gaya

3. Teks yang dapat diterjemahkan dibiarkan dalam bahasa Inggris

4. Teks yang tidak dapat diterjemahkan diterjemahkan ke dalam bahasa

sasaran

Linguistik

1. Salah eja/Salah ketik

2. Kesalahan Tata Bahasa

3. Penggunaan tanda baca yang salah (Masalah tanda baca)

4. Terjemahan kata demi kata

5. Terjemahan yang ambigu

6. Sintaksis yang janggal

Tingkat Keparahan Kesalahan

Tinggi:

1. Kesalahan yang membuat teks menjadi sulit dipahami dan berpotensi

menimbulkan kebingungan di antara pengguna/pelanggan.

2. Kesalahan akurasi yang berujung pada perubahan yang signifikan pada

makna. Yang dimaksud dengan “Signifikan” adalah adanya kemungkinan

yang besar untuk menyesatkan pengguna.

3. Kesalahan dalam penerjemahan yang mengakibatkan penafsiran yang salah

akan sumber, penghapusan yang parah.

4. Kesalahan pada bagian dokumen yang terlihat dan menimbulkan

kebingungan.

Menengah

1. Perubahan yang memberikan peningkatan pada gaya atau keterbacaan.

Sebuah peningkatan dapat diartikan sebagai perubahan apa pun yang

meningkatkan kefasihan, kejelasan, atau membuat teks lebih menarik dan

mencolok.

2. Tata bahasa/ejaan yang kasar atau kesalahan sintaksis yang mengakibatkan

perubahan makna/menyinggung atau menyesatkan pengguna akhir.

3. Kesalahan umum yang menunjukkan gaya yang tidak sesuai (mis.:

terjemahan kata demi kata)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

Rendah

1. Kesalahan akurasi yang menimbulkan perubahan kecil pada makna.

2. Kesalahan kecil yang tidak akan membingungkan atau menyesatkan

seorang pengguna tapi dapat dikenali.

3. Kesalahan pengaturan format yang mengakibatkan hilangnya makna, mis.:

penggunaan yang salah dari penebalan atau pemiringan.

4. Penggunaan yang salah dari tanda baca atau kapitalisasi yang tidak

menyebabkan hilangnya makna.

5. Salah ketik dan salah eja yang tidak menimbulkan hilangnya makna.

Preferensial

1. Perubahan apa pun yang tidak memberi peningkatan pada teks tapi

merupakan cara yang lebih disukai peninjau untuk menerjemahkan sesuatu.

2. Perubahan yang secara keseluruhan meningkatkan konsistensi tapi bukan

merupakan bagian dari material referensi mana pun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

LAMPIRAN 5

SURAT KUASA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

___________________, dalam hal ini bertindak sebagai Direktur dari dan oleh karenanya sah dan berwenang untuk mewakili PT. _______________________, sebuah badan hukum Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. __tanggal __ ________________ ____ yang dibuat oleh ____________________, S.H., Notaris di ___________________, berkedudukan di ___________________________________________, selanjutnya disebut sebagai “Pemberi Kuasa”.

Pemberi Kuasa dengan ini memberikan kuasa kepada:

___________________, karyawan swasta, pemegang Kartu Tanda Penduduk No.: ______________________, bertempat tinggal di ______________________________, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya sebagai Manajer Sumber Daya Manusia PT. __________________, selanjutnya disebut sebagai “Penerima Kuasa”.

-------------------------------------------- KHUSUS --------------------------------------------------

Untuk dan atas nama serta kepentingan Pemberi Kuasa, guna mewakili Pemberi Kuasa dalam melakukan segala tindakan, tidak ada yang dikecualikan, dalam pengurusan hubungan ketenagakerjaan di PT. ______________________.

Selanjutnya, untuk melaksanakan pemberian kuasa tersebut, Penerima Kuasa berhak dan berwenang untuk:

1. Membuat dan mengajukan permohonan pengesahan Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama PT. ________________________ kepada instansi terkait yang berwenang;

2. Melakukan rekrutmen karyawan bagi kebutuhan tenaga kerja Pemberi Kuasa serta untuk dan atas nama Pemberi Kuasa melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja dengan para tenaga kerja yang akan bekerja untuk Pemberi Kuasa;

3. Melakukan evaluasi kerja para tenaga kerja dan melaporkannya kepada Pemberi Kuasa;

4. Melakukan negosiasi dan/atau tindakan hukum lainnya dalam rangka menyelesaikan perselisihan ketenagakerjaan;

5. Mengajukan permohonan-permohonan kepada instansi-instansi terkait dalam rangka pengesahan dokumen-dokumen ketenagakerjaan;

6. Membuat, minta dibuatkan dan menandatangani serta menerima surat-surat dan dokumen-dokumen ketenagakerjaan yang diperlukan;

7. Melaksanakan pembayaran gaji dan tunjangan tenaga kerja serta membuat dan/atau menerima tanda bukti pembayarannya;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

8. Melaksanakan segala tindakan hukum lainnya yang dianggap baik serta diperlukan oleh Penerima Kuasa dalam rangka diberikannya kuasa ini.

Demikian surat kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

__________________, ____ _______________ ________

Pemberi Kuasa Penerima Kuasa

Direktur Utama Manajer HRD

The growing prominence of LinkedIn use by B2B organisations means it is a

powerful lead generation platform. Daniel Tolliday offers four tips to help B2B

marketers best use LinkedIn

It can become increasingly challenging for B2B organisations trying to get the most

out of LinkedIn. This article will show you how LinkedIn can help shape your

company’s online presence by engaging followers while ultimately generating leads

for your organisation.

LinkedIn’s use by Australian B2B marketers is growing substantially each year.

According to research conducted by Green Hat, 68% of participants cited LinkedIn

as their key social media network in 2011. As you will see below, by 2014, this

number grew drastically to 88%.

The 2016 B2B Marketing Outlook Study is still open – participate to receive your

complimentary copy of the report and discover the findings for 2015.

LinkedIn has evolved into a powerful lead generation platform. Some of its

features, such as LinkedIn Groups and LinkedIn Pulse can be used as a means for

positioning your organisation as an industry leader, solidifying your position in the

market. Let’s take a look at how you can do this.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

1. Become more active in LinkedIn groups

You’d be surprised at how many organisations simply don’t bother participating in

LinkedIn Groups. Sure, they will be happy to post their content in target groups and

hope that people will click through to the website – but the reality is they’re missing

out on a valuable opportunity to stimulate discussion, increase thought leadership

and facilitate the lead nurturing process.

Perhaps the most important aspect of being active in LinkedIn Groups is identifying

which ones to join and knowing how to contribute to them. Start by short listing the

most relevant groups to your industry and location and narrow down the list by

pinpointing groups with the most activity. Pursuing inactive groups is obviously

going to waste your time.

Examine each group’s statistics to rank them from best to worst. Don’t select too

many; this way you can be active in the ones that matter the most. By clicking the

gear icon you will have access to information such as where members are located,

their job role function and level of seniority within an organisation.

When you have finally selected a list of target groups, you can start actively

participating in conversion. Just remember not to come across as being too ‘salesy’.

Instead, provide value first and position yourself as a subject matter expert.

2. Utilise the LinkedIn publisher tool

This tool really is an untapped resource for B2B organisations. If you’re not sure

what it is, the LinkedIn publisher tool – also known as LinkedIn Pulse – is a feature

that was opened up to all LinkedIn users in 2014. Similar to a blog, you can write

an article and publish it to LinkedIn. Your network is notified of the post and it is

exposed to readers from all around the world. To amplify, share it across your social

media channels for maximum reach.

One important thing to remember about LinkedIn Pulse is that long-form content

performs the best. By consistently publishing quality long-form articles, you’re

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

opening your organisation up to a whole new world of opportunities for lead

generation.

Best of all, you are free to include links pointing to useful sections of your website

(or others) and can even include images and videos to further increase your chances

of engagement. Be certain to also include relevant keywords in your post to give it

the best chance of being found by prospects searching for your organisation’s area

of expertise in Google.

3. Optimise your LinkedIn company page

The humble company page is one of the most commonly overlooked parts of

LinkedIn. What many organisations don’t realise is that this page can be an effective

way to send targeted traffic straight to their website. And while the majority do

include basic information about their organisation – such as the industry, location

and even the size of their company – to get the most out of LinkedIn they should

also include information about how they can help visitors reach their goals and

become more successful.

Give potential leads a reason to visit your website by offering an incentive. Sure,

it’s great to show your human side by featuring images of your employees and

showcasing your work – but this can often do very little to generate leads. Consider

using the banner section to offer your most valuable content, like an eBook or white

paper your audience is likely to find useful. The more useful the content, the higher

the chance they will want to visit your website.

Frequent updates are equally as important. When you regularly share information

linking to your website, visitors will engage with it and build trust with your

organisation. Remember to also include clear call-to-actions and post your updates

often – at least once a day is a solid starting point.

But even more importantly, ensure your employees are actively engaging with your

company page and sharing posted updates with their own followers to help amplify

your content.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

4. Keep active!

Having a presence on LinkedIn isn’t simply about having a company page and

posting a status every now and then. Your organisation must engage with audiences

to build meaningful relationships that have the potential to transform into leads and

sales.

The tips mentioned in this article are a good starting point, but the best way to

succeed with LinkedIn is to use it every day and provide as much value as possible.

It won’t happen overnight – but your organisation could be generating hundreds of

leads quicker than you thought possible.

If you want to find out more about how B2B marketers performed using social

media in 2015, and discover what 2016 may hold, participate in the 2016 B2B

Marketing Outlook Report to get your complimentary copy as soon as it is

published.

Daniel Tolliday (@danieltolliday) is content and inbound editor at Green Hat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 6

Hasil penilaian kualitas penerjemahan

No Agen Penerjemahan

Nilai

Total

Nilai Rating

Akurasi Kepatuhan Linguistik

Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah

1 ANINDYATRANS 0 1 3 0 0 0 0 2 4 62.39 Gagal

2 CAKRAWALA 0 1 1 0 0 0 0 2 1 76.88 Gagal

3 FAST AND EASY 0 1 0 0 0 0 0 2 2 77.27 Gagal

4 LIPPOTRANSLATOR 0 2 1 0 0 0 0 2 2 67.87 Gagal

5 QUANTUM 0 1 0 0 0 0 0 2 0 82.76 Gagal

6 SMARTZ 0 1 1 0 0 0 0 1 2 79.62 Gagal

7 TOBAHASA 0 3 0 0 0 0 0 0 2 75.71 Gagal

8 WARUNGTRANSLATE 0 2 5 0 0 0 0 0 0 71.79 Gagal

9 INDO-LINGO 0 1 0 0 0 0 0 1 2 82.76 Gagal

10 CENTRA STBA-LIA 0 0 1 0 0 0 0 0 3 88.64 Gagal

11 AKURASI 0 0 3 0 0 0 0 0 2 85.11 Gagal

12 PEMAD 0 0 1 0 0 0 0 0 2 91.38 Lolos

13 LSC 1 0 0 0 1 0 1 4 1 47.88 Gagal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 7

The Top 100 Language Service Providers: 2016

Rank Company Country

1 Lionbridge US

2 TransPerfect US

3 HPE ACG FR

4 LanguageLine Solutions US

5 SDL GB

6 RWS Group GB

7 Welocalize US

8 STAR Group CH

9 Amplexor LU

10 Moravia CZ

11 Hogarth Worldwide GB

12 CyraCom International, Inc. US

13 RR Donnelley Language Solutions US

14 Semantix SE

15 Honyaku Center Inc. JP

16 Pactera Technology International Limited CN

17 Ubiqus FR

18 Keywords Studios GB

19 Logos Group IT

20 Capita Translation and Interpreting GB

21 Språkservice Sverige AB SE

22 CSOFT International CN

23 Merrill Brink International (ULG next year) US

24 ManpowerGroup Solutions - Language Services US

25 KERN Global Language Services DE

26 Crestec Inc. JP

27 CTS Languagelink US

28 SeproTec Multilingual Solutions ES

29 Verztec Consulting Pte Ltd SG

30 Sajan, Inc. US

31 Alpha CRC GB

32 Transvoice Sweden AB SE

33 LanguageWire A/S DK

34 Technicis Group FR

35 Certified Languages International US

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

36 Concorde Group NL

37 TELELINGUA BE

38 AKORBI US

39 AAC Global FI

40 Sunyu CN

41 Skrivanek Group CZ

42 Global Language Solutions US

43 MasterWord Services, Inc. US

44 Xplanation Language Services BE

45 Janus Worldwide AT

46 24translate GmbH DE

47 Translate Plus Limited GB

48 Amesto Translations NO

49 EC Innovations, Inc. CN

50 ABBYY LS RU

51 Mother Tongue Writers GB

52 Apostroph Group CH

53 ASL Enterprises, LLC US

54 itl Institut für technische Literatur AG DE

55 beo Gesellschaft für Sprachen und Technologie GmbH DE

56 Straker Translations NZ

57 TRSB Inc. CA

58 TextMinded A/S DK

59 Lingo24 Ltd GB

60 TranslateMedia Limited GB

61 Interpreters Unlimited, Inc. US

62 ISI Translation Services US

63 Transline Gruppe GmbH DE

64 Dynamic Language US

65 Human Science Co,. Ltd. JP

66 HansemEUG, Corp. KR

67 nlg GmbH DE

67 Sichuan Lan-bridge Information Tech. Co., Ltd. CN

68 Arancho Doc IT

69 HL TRAD FR

70 Angel Translation Corporation HK

71 Fasttranslator.com / Snelvertaler BV NL

72 Lingsoft Group FI

73 Sandberg Translation Partners Ltd GB

74 mt-g medical translation GmbH & Co. KG DE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

75 Geneva Worldwide Inc. US

76 WIENERS+WIENERS GmbH DE

77 Language Connect GB

78 Wordbank GB

79 American Language Services US

79 Intertext Fremdsprachendienst e.G. DE

80 Celer Pawlowsky SL (CPSL) ES

81 Al Media Movers, Inc. AE

82 WordTech International CN

83 FBC Global CN

84 MediaLocate, Inc. US

84 Kaleidoscope GmbH AT

85 Neotech RU

86 Linguitronics Co., Ltd. TW

86 LIS Solutions (Legal Interpreting Solutions, Inc.) US

87 TransLink RU

88 tolingo GmbH DE

89 EGO Translating Company RU

90 CETRA Language Solutions US

91 Transatlantic Translations US

92 Tetras GmbH DE

93 Logrus International RU

94 Enveritas Group, Inc. US

95 Iota Localisation Services IE

96 e2f translations, Inc. US

97 Salita TT AS NO

98 Propio LS, LLC US

99 Powerling FR

100 text & form GmbH DE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

LAMPIRAN 8

Analisis Break-Even

Harga per kata = Rp810,00

Biaya langsung per kata = Rp395,00

Biaya Tetap = Rp3.500.000.000,00

Harga X Kuantitas (Q) = Biaya Tetap + Biaya Langsung

Rp810Q = Rp3.500.000.000+ Rp395Q

Rp810Q – Rp395Q = Rp3.500.000.000

Rp415Q = Rp3.500.000.000

Q = Rp3.500.000.000/Rp415

Q = 8.433.735 kata

Penjualan Break-even = 8.433.735 X Rp810

= Rp6.831.325.350,00

Keuntungan untuk mencapai break-even

8.433.735 X Rp415 = Rp3.500.000.000,00

Biaya Langsung untuk mencapai break-even

8.433.735 X Rp395 = Rp3.331.325.325,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 9

Analisis Pasar

No. Agen Harga per kata Layanan/Respon Distribusi Kualitas

1 Akurasi 500 1 3 85.11

2 Anindya Trans 500 1 1 62.39

3 Cakrawala 250 1 2 76.88

4 Indo Lingo 250 2 2 82.76

5 Fast and Easy 625 1 2 77.27

6 LIPPO Trans 175 2 3 67.87

7 Quantum 250 1 2 82.76

8 Smarz 250 2 3 79.62

9

Centra STBA

LIA 500 2 2 88.64

10 LSC 375 2 2 47.88

11 To Bahasa 250 2 2 75.71

12

Warung

Translate 250 1 1 71.79

13 PeMad 350 1 1 91.38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

LAMPIRAN 10

Perhitungan Ramalan Penjualan

Penjualan Kuantitas

Harga

(Rupiah)

Jumlah

(Rupiah

Terjemahan 9.600.000 kata 810,00 7.776.000.000,00

Pelatihan/kursus

penerjemahan

200 orang 250.000,00 50.000.000,00

Pelatihan/kursus

interpretasi

108 orang 500.000,00 54.000.000,00

Total 7.880.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI