PENYUSUNAN MARKETING PLAN UNTUK
MENGEMBANGKAN PT. PEMAD INTERNATIONAL
TRANSEARCH
TESIS
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Diajukan oleh
Yuvita Sumaryati
142222106
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PENYUSUNAN MARKETING PLAN UNTUK
MENGEMBANGKAN PT. PEMAD INTERNATIONAL
TRANSEARCH
TESIS
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN
MENCAPAI DERAJAT SARJANA S-2
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Diajukan oleh
Yuvita Sumaryati
142222106
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEDIIBAR PERSETUttANDOSEN PEMBIMBING
TESIS
PENYUSUNAN P蝉 TINC PLAN UNTUKPIIENGEMBANGKAN PT.PEPIAD INTERNAT10NAL
TRANSEARCH
ξ遷
Telah disetttui oleh
Dosen Pelmbilnbing
Yogyakrarta,17 Januari 2018
Dewi,SE,MBA,PheD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PENGESAIIAN
PENTI.USUNAN MARI(ETING PLAFI UNTUKMENGEMBAIYGKAIY PT. PEMAD INTERNATIONAL
TRANSEARCII
Oleh:Yuvita Sumaryati
t42222106
24 lanuzri}0lEiri dari:
Penguji Ahli
Ielah diperbaiki dan disetujui untuk diterima sebagai salah satu persyaratan untukmemperoleh gelar Magister Manajemen
Yogyakarta, 28 Februari 201 8
Ketua Prodi StudiManajemenSanataDharma
V
Tesis iniDid
tv
:- a.-';F -\t-
4 ti 4.fl
-t.
t G-_,orc$\i
Prabowo, MB& Ph.D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 28 Februari 2018
Yuvita Sumaryati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yuvita Sumaryati
Nomor Mahasiswa : 142222106
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Penyusunan
Marketing Plan untuk Mengembangkan PT PeMad International Transearch,
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 28 Februari 2018
Yang menyatakan
(Yuvita Sumaryati)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah berkenan
memberikan rahmat dan berkat karunia kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tesis ini. Tesis ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Magister Manajemen pada program Pascasarjana Magister
Manajemen di Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Tesis
ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan Tesis ini.
Dalam penulisan Tesis ini, penulis telah memperoleh bantuan, bimbingan,
dan arahan dari berbagai pihak, mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan penelitian,
sampai dengan tahap penyelesaian. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Drs. Johanes Eka Priyatna, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma.
2. Bapak T. Handono Eko Prabowo, MBA, Ph.D selaku ketua Program Studi
Magister Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Ike Janita Dewi, SE, MBA, Ph.D selaku dosen pembimbing.
4. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku dosen penguji.
5. Ibu Henoh Asti Wijayati selaku Manajer Terjemahan dan Pengembangan
Bisnis PT PeMad International Transearch.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Ibu Theresia Indah Setyaningrum selaku Manajer Administrasi dan
Keuangan PT PeMad International Transearch.
7. Tim Produksi PT PeMad International Transearch.
8. Kedua orang tua saya, Bapak Petrus Setyowarsito dan Ibu Theresia
Suprapti yang tidak terputus untuk menyebut namaku disetiap doa-doa
mereka.
9. Kakak saya Eusthasia Suwarti yang tidak henti memberi semangat setiap
saat.
10. Kedua lelaki saya, Mas Okta Setiyo Nugroho dan anakku Laurentius
Nayaka Aryasatya Arkana yang selalu menjadi sumber inspirasi.
11. Rekan-rekan seperjuangan di Program Magister Manajemen Universitas
Sanata Dharma, terutama angkatan II yang telah memberi warna dalam
dinamika kehidupan saya.
Terima kasih atas segala dukungannya. Semoga Tuhan selalu memberkati dan
memberikan kebahagiaan bagi saudara-saudara semua. Semoga Tesis ini dapat
memberi manfaat bagi banyak pihak.
Yogyakarta, 28 Februari 2018
Yuvita Sumaryati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................ iii
PERNYATAAN................................................................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xiii
ABSTRAK ...................................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 8
1. Tujuan Penyusunan Rencana Pemasaran ............................................................ 8
2. Manfaat Penyusunan Rencana Pemasaran ........................................................ 10
3. Sistematika Penulisan Rencana Pemasaran ...................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 12
A. Rencana pemasaran ............................................................................................... 12
B. Strategi Didorong Pasar ........................................................................................ 14
1. Karakteristik Strategi Didorong Pasar .............................................................. 14
2. Korporasi, Bisnis, dan Strategi Pemasaran ....................................................... 16
C. Pasar dan Ruang yang Kompetitif ........................................................................ 18
D. Segmentasi Pasar Strategis.................................................................................... 20
E. Manajemen Pelanggan Strategis ........................................................................... 23
F. Kemampuan untuk Mempelajari Pelanggan dan Pasar ......................................... 25
G. Strategi Blue Ocean .............................................................................................. 28
1. Kanvas Strategi ................................................................................................. 29
2. Kerangka Kerja Empat Langkah ....................................................................... 30
H. Penetapan Merek ................................................................................................... 31
1. Menciptakan Ekuitas Merek ............................................................................. 31
2. Membangun Ekuitas Merek .............................................................................. 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
3. Mengukur Ekuitas Merek.................................................................................. 33
4. Mengelola Ekuitas Merek ................................................................................. 34
5. Merencanakan Strategi Penetapan Merek ......................................................... 35
6. Membentuk Positioning Merek ........................................................................ 36
I. Bauran Pemasaran ................................................................................................. 39
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 42
A. Desain Penelitian .................................................................................................. 42
B. Jenis dan Sumber Data .......................................................................................... 46
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 50
D. Metode Analisis Data ............................................................................................ 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 55
A. Analisis Lingkungan Bisnis .................................................................................. 56
1. Analisis Lingkungan Eksternal ......................................................................... 56
2. Analisis Situasi Internal .................................................................................... 95
B. Penetapan Segmen .............................................................................................. 126
C. Penetapan Target ................................................................................................. 128
D. Positioning .......................................................................................................... 129
E. Kerangka Kerja Empat Langkah ......................................................................... 130
F. Strategi Pemasaran .............................................................................................. 134
BAB V RENCANA AKSI PEMASARAN .................................................................. 135
A. Program Kerja Pemasaran ...................................................................................... 135
1. Menjual produk lama kepada pasar lama ........................................................ 135
2. Menjual produk lama kepada pasar baru ........................................................ 136
3. Menjual produk baru kepada pasar lama ........................................................ 137
4. Menjual produk baru kepada pasar baru ......................................................... 137
B. Analisis Break-Even ........................................................................................... 138
C. Ramalan Penjualan .............................................................................................. 139
D. Ramalan Biaya Pemasaran .................................................................................. 139
E. Pengendalian ....................................................................................................... 140
1. Pelaksanaan ..................................................................................................... 141
2. Manajemen Risiko .......................................................................................... 141
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 143
LAMPIRAN................................................................................................................... 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 48
Tabel 4.1 Wilayah penyebaran pasar penerjemahan ........................................ 58
Tabel 4.2 Kebutuhan penerjemahan bahasa Indonesia untuk agen penerjemahan ................ 59
Tabel 4.3 Kebutuhan penerjemahan untuk perusahaan jasa dan manufaktur ... 62
Tabel 4.4 Kebutuhan penerjemahan untuk mahasiswa S2 dan Dosen ............... 70
Tabel 4.5 Identifikasi pesaingersaingan ............................................................ 80
Tabel 4.6 Sebaran pasar pesaing ........................................................................ 88
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Kualitas Terjemahan ................................................ 90
Tabel 4.8 Perbandingan harga, waktu respon, distribusi, dan kualitas .............. 92
Tabel 4.9 Hasil Penelitian Kualitas Jasa Terjemahan PéMad ........................... 108
Tabel 4.10 Kesalahan yang biasa dilakukan oleh penerjemah PéMad ............. 111
Tabel 4.11 Kualitas Layanan Pelanggan ........................................................... 114
Table 4.12 Kualitas layanan penerjemah lepas ................................................. 117
Tabel 4.13 Kepuasan pelanggan terhadap tenggat waktu pengerjaan terjemahan ................. 121
Tabel 5.1 Analisis Break-Even ......................................................................... 139
Tabel 5.2 Ramalan Penjualan ............................................................................ 140
Tabel 5.3 Rencana Anggaran Biaya Pemasaran ............................................... 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rencana Pemasaran Management Framework .............................. 14
Gambar 2.2 Karakteristik Strategi Didorong Pasar ............................................ 15
Gambar 2.3 Korporat, Bisnis, dan Strategi Pemasaran ...................................... 16
Gambar 2.4 Proses Strategi Pemasaran .............................................................. 18
Gambar 2.5 Peluang di luar kotak persaingan ................................................... 19
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Empat Langkah .................................................... 44
Gambar 4.1 Pertumbuhan pasar penerjemahan .................................................. 57
Gambar 4.2 Stregi Kanvas PeMad ..................................................................... 93
Gambar 4.3 Alur Proses Penerjemahan ............................................................. 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Kuesioner .......................................................... 148
Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Manajemen ....................................................... 169
Lampiran 3 Daftar Pertanyaan Validasi ............................................................. 170
Lampiran 4 Alat Ukur Kualitas Hasil Terjemahan ............................................ 172
Lampiran 5 Artikel Sumber Untuk Meneliti Kualitas Hasil Terjemahan .......... 174
Lampiran 6 Hasil Penilaian Kualitas Terjemahan ............................................. 179
Lampiran 7 Daftar Top 100 Language Services Provider ................................. 180
Lampiran 8 Analisis Break-Even ....................................................................... 183
Lampiran 9 Analisis Pasar ................................................................................. 184
Lampiran 10 Perhitungan Ramalan Penjualan .................................................... 185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan perencanaan pemasaran guna
mengembangkan bisnis PT PeMad International Transearch di Yogyakarta.
Penyusunan perencanaan pemasaran yang dilakukan secara sistematis ini akan
menganalisis faktor eksternal dan internal perusahaan. Dalam menganalisis faktor
eksternal dan internal tersebut, penulis menggunakan prinsip kanvas strategi dalam
rangka mengetahui kondisi pasar dan persaingan saat ini. Faktor eksternal
perusahaan antara lain adalah kondisi persaingan, pasar, industri kreatif, globalisasi,
dampak MEA, peraturan pemerintah, serta kebijakan-kebijakan internal perusahaan
jasa dan manufaktur. Faktor internal perusahaan antara adalah sumber daya
manusia, produk atau jasa, fasilitas pendukung, dan kebijakan internal perusahaan.
Selain analisis kedua faktor tersebut, penyusunan perencanaan pemasaran ini juga
mencakup analisis segmentasi, penargetan, dan pemosisian saat ini. Berbagai faktor
tersebut akan diolah dan hasilnya akan digunakan untuk menganalisis kondisi
persaingan perusahaan. Melalui strategi empat langkah, perusahaan akan
mengetahui faktor-faktor yang diperlukan dan yang tidak diperlukan oleh
perusahaan. Selanjutnya, strategi pemasaran yang dapat diterapkan oleh perusahaan
untuk mengembangkan bisnis akan diperoleh. Strategi pemasaran yang sudah
berhasil dirumuskan kemudian diimplementasikan dalam rencana aksi. Rencana
aksi yang disusun meliputi kegiatan pemasaran, penyusunan rencana penjualan,
penganggaran, dan pengendalian.
Kata Kunci: Perencanaan pemasaran, kanvas strategi, strategi empat langkah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
This research aims to formulate marketing plan to be used in the development
of the business of PT PeMad International Transearch in Yogyakarta. The
systematically performed marketing plan formulation will analyze both the
company’s external and internal factors. In analyzing both factors, the researcher
will use strategy canvas principles so as to discover current market condition and
competition. The company’s external factors, among others, are competition
atmosphere, market involved, creative industry, globalization, impacts of AEC,
governmental regulations, as well as the internal policies of service and
manufacture companies. Meanwhile, the internal factors include, among others,
human resources, products or services, supporting facilities, and the company’s
internal policies. Aside from the analysis on both factors, the formulation of market
plan also covers segmentation analysis, targeting, and current positioning. Those
factors will be processed and the result will be used to analyze the atmosphere of
the company’s competition. Using the four actions framework, the company will
be able to discover both factors needed and factors not needed by the company. The
strategy successfully obtained will then be implemented in an action plan. The
formulated action plan includes marketing activities, sales plan formulation,
budgeting, and control.
Keywords: Marketing plan, strategy canvas, four action framework.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang pentingnya marketing plan (rencana pemasaran)
bagi perusahaan, baik perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, maupun
perusahaan jasa dengan lingkup besar, sedang, bahkan kecil. Pada bab ini juga
terungkap latar belakang perusahaan dan permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan selama ini dalam hal rencana pemasaran, tujuan dan manfaat dari
penyusunan rencana pemasaran, serta bagaimana sistematika dari penulisan
rencana pemasaran tersebut. Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menyusun
rencana pemasaran PT. PéMad International TranSearch yang bergerak di bidang
jasa penerjemahan.
A. Latar Belakang
Marketing (pemasaran) tidaklah sama dengan penjualan. Pemasaran tidak
semata-mata hanya menjual produk atau jasa. Pemasaran berbicara bagaimana
perusahaan atau organisasi menciptakan, mengomunikasikan, dan menghantarkan
nilai kepada pelanggan, serta bagaimana perusahaan atau organisasi mampu untuk
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang baik dan menguntungkan
perusahaan atau organisasi dan juga para pemangku kepentingan (Kotler dan
Keller, 2012, hal. 5). Sehingga, dampak dari itu semua adalah penjualan yang
berlimpah. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi perusahaan atau organisasi
untuk merencanakan pemasaran agar mendapatkan strategi pemasaran yang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
guna dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Rencana pemasaran dapat
dijadikan pedoman bagi perusahaan atau organisasi untuk menjalankan strategi
yang telah ditetapkan.
Rencana pemasaran dibutuhkan bagi perusahaan atau organisasi baik yang
bergerak di bidang manufaktur, perdagangan, maupun jasa. Pada karya ilmiah ini
penulis menyusun rencana pemasaran untuk perusahaan jasa yaitu PT. PéMad
International TranSearch, yang selanjutnya akan disebut dengan PéMad. Penulis
juga akan memberikan penjelasan singkat mengenai latar belakang PéMad.
PéMad merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penerjemahan.
Pada saat didirikan pada tahun 1997 oleh Michael Sunu Nugroho, salah satu pendiri
dan anggota dari Yayasan Suara Bhakti, PéMad menggunakan nama PéMad Project
Management. Saat itu PéMad hanya menangani satu proyek terjemahan, yaitu dari
PT. Freeport Indonesia. Tuntutan keberlangsungan usaha memaksa personel yang
bertanggung jawab pada usaha saat itu untuk mulai meningkatkan penjualan dengan
mencari pelanggan lain. Hingga tahun 2000-an pelanggan PéMad tidak hanya dari
satu perusahaan, namun ada beberapa perusahaan lain dan Non Goverment
Organization (NGO). Sementara itu, dalam perluasan pasar PéMad juga telah
berhasil mendapatkan pelanggan dari Luar Negeri yaitu agen penerjemahan dari
Jepang, Nikko Graphic Art.
Perkembangan industri penerjemahan semakin pesat dan persaingan pun
semakin ketat. Agar dapat bersaing di dalam industri, PéMad dituntut untuk bisa
terus berinovasi dan mengembangkan layanan. Pada tahun 2008, PéMad Project
Management berganti nama menjadi PéMad International Translation. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
nama yang baru, PéMad menjadi lebih dikenal karena identitas perusahaan yang
mencerminkan usaha di bidang penerjemahan. Selain jasa penerjemahan, baik
penerjemahan secara lisan maupun tulisan, PéMad juga memberikan jasa voice-
over atau sulih suara, subtitle, transkripsi, dan desktop publishing (DTP).
Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia nomor 19 tahun 2012 tentang syarat-syarat penyerahan
sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain, maka Yayasan Suara
Bhakti mengeluarkan PéMad Internasional Translation dari Badan Usaha Yayasan
dan mendaftarkannya sebagai Perseroan Terbatas (PT). Dengan berbadan hukum
PT, PéMad dapat mengikuti tender pemerintah maupun perusahaan. Selain untuk
memenuhi persyaratan tender, PéMad juga mengembangkan usahanya dengan
membentuk produk jasa baru, yaitu jasa penelitian serta pelatihan sosial dan
budaya. Oleh karena itu, pada Agustus 2015 PéMad International Translation
berganti nama dan terdaftar sebagai PT. PéMad International TranSearch.
Selama hampir 18 tahun beroperasi PeMad melakukan strategi pemasaran
yang pasif, yaitu pelanggan yang memerlukan jasa yang datang mencari PéMad.
Hal tersebut lebih disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
pengelola di bidang manajemen dan pemasaran. Manajemen kurang menyadari
bahwa sebuah rencana pemasaran itu dibutuhkan bagi perusahaan dan hanya
mengikuti kebiasaan yang sudah dijalankan oleh manajemen sebelumnya, yaitu
menunggu konsumen yang datang. Tidak adanya perencanaan pemasaran juga
menyebabkan perusahaan tidak bisa secara maksimal memanfaatkan peluang
menjadi pendapatan atau laba, sehingga menghambat perkembangan bisnis PéMad.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Melihat akan hal tersebut, pihak manajemen berupaya untuk dapat mengubah
kebiasaan lama dan mulai membuat rencana pemasaran yang akan diterapkan di
PéMad dalam rangka menciptakan dan mengambil peluang.
Rencana pemasaran yang disusun pada penulisan karya ilmiah ini
menggunakan pendekatan strategi market-driven atau didorong pasar (Cravens dan
Piercy, 2013) dan Strategi blue ocean (Kim dan Mauborgne, 2005). Kedua strategi
itu berorientasi pada pasar. Maksud dari berorientasi pasar adalah bagaimana
memenangkan persaingan pasar yang ada saat ini dan bagaimana perusahaan
menciptakan pasar. Dengan demikian perusahaan tidak akan terjebak dalam
persaingan yang merugikan.
Sebagai sebuah perusahaan yang berada dalam lingkungan yang kompetitif
dan ekonomis, PéMad harus mampu merespons setiap perubahan yang terjadi
dalam lingkungan bisnis. Oleh karenanya, perusahaan tidak lagi dapat berpatok
pada produk jasa dan proses produksinya saja, melainkan harus beralih pada konsep
pemasaran dengan fokus pada pemberian nilai untuk konsumen lebih dari sekadar
produk fisik atau proses produksinya. Ketika perusahaan melakukan penyesuaian
terhadap perubahan dengan konsep pemasaran, maka perusahaan mengembangkan
suatu orientasi pemasaran. Menurut Zikmund dan Babin (2011, hal. 13) perusahaan
yang berorientasi pada pemasaran menampilkan beberapa aspek penting, yaitu:
menjadi perusahaan yang berorientasi pada pelanggan – hal tersebut berarti
keputusan perusahaan dibuat dengan kesadaran penuh dari efek yang terjadi pada
konsumen, menitikberatkan pada profitabilitas jangka panjang daripada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
profitabilitas jangka pendek atau volume penjualan, dan mengadopsi sudut pandang
antarfungsi yang berarti pemasaran diintegrasikan di semua fungsi bisnis.
Perusahaan yang berorientasi pada pasar dapat membantu manajemen untuk
mengenal konsumen dan memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kapabilitas
perusahaan. Desain dan implementasi strategi market-driven (didorong pasar) yang
tepat menjadikan perusahaan mempunyai competitive advantage (keunggulan
bersaing) yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Perusahaan yang
market-oriented (berorientasi pasar) dituntut untuk menerapkan perilaku etika
bisnis dalam berhubungan dengan pelaku perusahaan, konsumen, pemasok, dan
para pemegang saham. Selain itu perusahaan juga membutuhkan keterlibatan dan
dukungan dari seluruh karyawan. Perusahaan harus memonitor secepat mungkin
mengenai perubahan keinginan dan kebutuhan konsumen, meningkatkan tingkat
inovasi produk, dan menerapkan strategi yang membangun keunggulan bersaing
dari perusahaan (Cravens dan Piercy, 2013, hal. 5).
Menurut Cravens dan Piercy (2013, hal. 4) ada beberapa karakteristik dari
perusahaan yang berorientasi pada pasar. Pertama, perusahaan harus mempunyai
budaya yang sistematis dan berkomitmen sepenuhnya untuk terus menerus
berkreasi menciptakan nilai pelanggan yang tinggi dengan menggunakan
kemampuan perusahaan yang tinggi untuk memahami dan memuaskan pelanggan.
Perusahaan harus berfokus pada pelanggan yang mensyaratkan terpenuhinya nilai-
nilai yang dibutuhkan pembeli guna menolong mereka memenuhi atau memuaskan
tujuan pembelian mereka. Perusahaan harus mengenali pentingnya memahami
persaingan maupun pelanggan. Pemasaran strategis tidak hanya berfokus pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
fungsi pemasaran saja, tetapi juga terdapat koordinasi antarfungsi dalam organisasi
atau perusahaan sehingga dapat menghantarkan nilai pelanggan yang lebih.
Berorientasi pada pasar juga memiliki arti bahwa perusahaan memulai analisis
strategis dengan menembus gambaran dari pasar dan persaingan. Setelah
mengetahui gambaran pasar dan persaingan, perusahaan harus memiliki
kemampuan khusus yang melampaui pesaing dan tidak dapat ditiru oleh pesaing.
Sementara itu, strategi blue ocean atau samudera biru (Kim dan Mauborgne,
2005) menawarkan strategi baru dalam rangka memenangkan persaingan bahkan
menghilangkan persaingan. Ketika perusahaan sudah berada di dalam persaingan
yang ketat, yang biasa disebut dengan persaingan di red ocean atau samudra merah,
perusahaan pada akhirnya hanya akan bersaing dalam hal penetapan harga yang
memaksa perusahaan dengan teratur menuju ke ambang kebangkrutan. Strategi
blue ocean menawarkan hal baru, yang bukan sekadar menggunakan inovasi atau
penambahan nilai saja melainkan perpaduan keduanya, yaitu inovasi nilai.
Inovasi nilai memberikan penekanan setara pada nilai dan inovasi. Hal
tersebut hanya terjadi ketika perusahaan memadukan inovasi dengan utilitas
(manfaat), harga, dan posisi biaya. Kim dan Mauborgne (2005, hal. 52) menerapkan
kerangka empat langkah dalam penyusunan strategi blue ocean. Perusahaan harus
bisa memahami di mana kompetisi saat ini sedang tercurah, memahami beragam
faktor yang sedang dijadikan ajang kompetisi dalam produk, jasa, dan pengiriman,
serta memahami apa yang didapatkan pelanggan dari penawaran kompetitif yang
ada di pasar. Selanjutnya, kerangka empat langkah dapat diimplementasikan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
upaya merekonstruksi elemen-elemen nilai pembeli dalam rangka membuat kurva
nilai baru. Penerapan kerangka empat langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. analisis faktor-faktor yang sudah lama menjadi ajang persaingan bagi
perusahaan-perusahaan dalam industri di mana faktor-faktor tersebut tidak
lagi memiliki nilai atau bahkan mengurangi nilai, maka harus dihilangkan;
2. analisis untuk mengetahui apakah perusahaan terlalu berlebihan dalam
melayani pelanggan sehingga meningkatkan struktur biaya padahal tidak
memberikan hasil apa-apa. Faktor tersebut harus dikurangi;
3. menguak dan menghilangkan kompromi-kompromi yang dipaksakan
industri kepada pelanggan. Pada tahap ini faktor-faktor yang masih kurang
harus ditingkatkan hingga melampaui standar industri;
4. menemukan berbagai nilai yang sepenuhnya baru bagi pembeli dan
menciptakan permintaan baru. Dengan kata lain, sesuatu yang belum pernah
ditawarkan oleh industri harus diciptakan.
Kotler dan Keller (2012, hal. 36) menyatakan bahwa perusahaan yang selalu
memperhatikan kebutuhan pelanggan, menciptakan produk atau jasa yang
dibutuhkan pelanggan, dan mampu menghantarkan nilai pelanggan kepada mereka
merupakan perusahaan yang mampu melakukan satu rangkaian tindakan
pemasaran. Oleh karenanya, rencana pemasaran menjadi sangat penting perannya
dalam rangka menghantarkan produk atau jasa kepada pengguna / konsumen akhir.
Hal itulah yang kurang diperhatikan oleh PéMad selama ini. Maka, dengan
dibuatnya perencanaan pemasaran perusahaan dapat menggunakannya sebagai
pedoman dalam mengelola usaha khususnya kegiatan pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Sebagai sebuah perusahaan yang berada di tengah persaingan yang tinggi,
PéMad harus bisa bertahan dan memenangkan persaingan dengan strategi
pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran yang tepat tersebut tidak hanya akan
membuat perusahaan dapat bertahan dan memenangkan persaingan, tetapi juga
keluar dari pertarungan dan menemukan pasar baru di mana perusahaan-perusahaan
lain tidak melayani pasar tersebut. Lebih jauh lagi, selain berhasil menemukan pasar
baru, perusahaan juga akan dituntut untuk mampu berinovasi sehingga dapat
menciptakan pasar.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas telah dijelaskan bahwa permasalahan yang dibahas
dalam penulisan karya ilmiah ini adalah PT. PéMad International TranSearch yang
belum mempunyai rencana strategis pemasaran. Tidak adanya rencana strategis
pemasaran dapat membatasi pengembangan bisnis ke depan. Oleh karena itu,
rencana pemasaran harus dibuat. Penyusunan rencana pemasaran dilakukan secara
sistematis dengan melakukan analisis pasar, analisis pesaing, menentukan proposisi
nilai yang berfokus pada pelanggan, serta menetapkan segmen pasar, target pasar
dan positioning.
1. Tujuan Penyusunan Rencana Pemasaran
Ada beberapa tujuan dalam penulisan tesis ini. Tujuan pertama adalah untuk
mengetahui informasi yang baik tentang pasar dan mengetahui atribut umum dari
pelanggan. Informasi yang diperoleh kemudian dikembangkan untuk lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
memahami konsumen yang dilayani, ukuran pasar, kebutuhan khusus mereka, tren
yang terjadi saat ini dan industri, serta strategi komunikasi publik perusahaan untuk
berkomunikasi lebih baik dengan konsumen. Semua hal itu dapat dilakukan dengan
melakukan analisis pasar.
Tujuan kedua adalah untuk mengetahui pesaing yang sudah ada dan yang
potensial. Ada lima kekuatan yang menentukan daya tarik pasar atau segmen pasar
yaitu pesaing industri, pendatang baru potensial, pengganti, pembeli, dan pemasok.
Dari kelima kekuatan ini masing-masing memiliki ancaman yaitu ancaman rivalitas
segmen yang intens, ancaman pendatang baru, ancaman produk pengganti,
ancaman daya tawar pembeli yang semakin besar, dan ancaman daya tawar
pemasok yang semakin besar (David, 2011, hal. 74). Untuk dapat mengetahui
bagaimana kondisi persaingan, maka diperlukan analisis pesaing. Di dalam
menganalisis persaingan perlu mengidentifikasi untuk mengetahui siapa pesaing
utama, serta apa saja strategi, tujuan, kekuatan, dan kelemahan pesaing.
Tujuan ketiga adalah untuk menciptakan proposisi nilai yang berfokus pada
pelanggan, yaitu keuntungan atau nilai yang dijanjikan perusahaan untuk diberikan
kepada konsumen demi memuaskan kebutuhan mereka. Proposisi nilai yang
berfokus pada pelanggan ini merupakan hasil dari positioning yang dilakukan oleh
perusahaan.
Tujuan keempat adalah mengidentifikasi segmen pasar, untuk kemudian
memutuskan segmen mana yang memberikan peluang terbesar. Segmen yang
memberikan peluang terbesar tersebut kemudian dijadikan sebagai pasar sasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Selanjutnya, dari setiap segmen pasar yang ditetapkan akan dikembangkan satu
penawaran pasar yang diposisikan ke dalam benak pembeli sasaran.
Tujuan kelima adalah menetapkan strategi pemasaran. Setelah melakukan
tahapan-tahapan di atas, yaitu melakukan analisis pasar, analisis pesaing,
menentukan proposisi nilai yang berfokus pada pelanggan, serta menetapkan
segmen pasar, target pasar dan positioning, maka langkah terakhir adalah
menetapkan strategi pemasaran dan rencana aksi yang harus diterapkan di PT.
PéMad International TranSearch.
2. Manfaat Penyusunan Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran yang dihasilkan dapat memberi manfaat bagi perusahaan,
dalam hal ini PT. PéMad International TranSearch, dalam mengembangkan bisnis
jasa penerjemahan. Selain itu, rencana pemasaran yang dihasilkan dapat diterapkan
pada usaha lain yang mungkin sesuai dengan tipe usaha di industri penerjemahan.
Dari sisi akademis, tesis ini dapat dijadikan salah satu referensi bagi mahasiswa
yang akan melakukan penelitian pada permasalahan yang sama.
3. Sistematika Penulisan Rencana Pemasaran
BAB I: berisi tentang latar belakang perusahaan, perumusan masalah, tujuan
rencana pemasaran, manfaat rencana pemasaran, dan sistematika
penulisan perencanaan penasaran.
BAB II: berisi tentang tinjauan literatur penyusunan rencana pemasaran dengan
menggunakan strategi didorong pasar dan strategi blue ocean.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB III: berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan
rencana pemasaran PT. PéMad International TranSearch. Dalam metode
penelitian ini memuat tentang desain penelitian dan bagaimana metode
strastegi blue ocean dan strategi didorong pasar diterapkan.
BAB IV: berisi tentang analisis data (analisis lingkungan bisnis, analisis pesaing,
dan analisis situasi internal), pembahasan, dan perumusan strategi
pemasaran.
BAB V: berisi tentang rencana aksi. Rencana aksi berbicara mengenai program
kerja pemasaran dan penganggaran pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Rencana pemasaran
Menurut The American Marketing Association (AMA) definisi pemasaran
adalah kegiatan, rangkaian fungsi dan proses untuk menciptakan,
mengomunikasikan, memberikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi
pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat luas (Kotler dan Keller, 2012, hal. 5).
Sementara, Ferrell dan kawan-kawan (2014, hal. 342) menyatakan bahwa
pemasaran adalah rentetan kegiatan yang dirancang untuk mempercepat transaksi
dengan menciptakan, mendistribusikan, menentukan harga, dan mempromosikan
barang, jasa, dan ide-ide.
Rencana pemasaran adalah instrumen atau alat pusat untuk mengarahkan dan
mengoordinasikan upaya pemasaran (Kotler dan Keller, 2012, hal. 36). Sementara
itu menurut McDonald (1989, hal. 2) yang dikutip oleh Whalen dan Boush (2012,
hal. 454) rencana pemasaran merupakan urutan logis kegiatan yang mengarah pada
penetapan tujuan pemasaran dan perumusan rencana untuk mencapainya.
Pentingnya Rencana pemasaran bagi perusahaan juga disampaikan oleh Abratt dan
Higgs (1994, hal. 30). Dari hasil penelitian mereka diketahui bahwa dengan
dibukanya perdagangan bebas, peran rencana pemasaran sangat penting bagi
keberhasilan perusahaan-perusahaan lokal di Afrika Selatan untuk bersaing.
Prosedur pemasaran perusahaan dan praktik-praktik yang sehat, serta tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
orientasi pemasaran dan perencanaan menjadi sebanding dengan negara-negara
industri.
Pulendran, Speed, dan Widing (2003), dalam penelitiannya menggarisbawahi
hubungan antara perilaku pemasaran dan perencanaan pemasaran yang umum dan
sudah dikenal, dengan orientasi pasar yang bernilai dan sedikit jarang
ditemui.Perencanaan pemasaran yang berkualitas tinggi dapat dicapai saat
perencanaan dilaksanakan secara formal, menyeluruh, rasional, dan interaktif, serta
ketika perencanaan tidak terlalu sering dipolitisasi. Perencanaan pemasaran yang
berkualitas tinggi dapat memberikan manfaat kinerja, namun dilakukan dengan
mendahului orientasi pasar, bukannya sebagai aktivitas independen.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rencana pemasaran merupakan satu
rencana yang sistematis mulai dari bagaimana mengetahui kebutuhan dan keinginan
pasar, kondisi pasar, tingkat persaingan, cara untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan pasar, memilah segmen pasar yang akan diambil, positioning produk dan
merek, hingga pada bagaimana nilai produk dan pelanggan dihantarkan kepada
konsumen atau pelanggan.
Penyusunan rencana pemasaran PéMad akan mengacu pada model yang di
perkenalkan oleh Neves (2007) sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Gambar 2.1
Kerangka Pengelolaan Strategi Perencanaan Pemasaran (Neves, 2007, hal. 189)
B. Strategi Didorong Pasar
Menurut Cravens dan Piercy (2013) logika yang mendasari strategi didorong
pasar adalah bahwa pasar dan pelanggan, sebagai pihak yang membentuk pasar,
harus menjadi titik awal dalam perumusan strategi bisnis. Strategi didorong pasar
memberikan sudut pandang seluruh perusahaan, yang mengarahkan pembauran
yang lebih efektif dari berbagai aktivitas dan proses yang berdampak pada nilai
pelanggan. Keuntungan utama dari didorong pasar adalah mendapatkan
pemahaman tentang pasar dan bagaimana kemungkinan untuk berubah di masa
depan.
1. Karakteristik Strategi Didorong Pasar
Ada beberapa karakteristik dari strategi didorong pasar yang dikemukakan
oleh Cravens dan Piercy (2013). Karakteristik tersebut adalah: berorientasi pasar,
fokus pada pelanggan, pengintaian pesaing, koordinasi lintas fungsional, implikasi
kinerja, dan menentukan kemampuan khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 2.2
Karakteristik Strategi Didorong Pasar (Cravens dan Piercy, 2013, hal. 5)
Menjadi perusahaan yang berorientasi pada pasar adalah bagaimana
pelanggan menjadi titik fokus operasional perusahaan (Cravens dan Piercy, 2013,
hal. 7). Perusahaan harus terus memantau kebutuhan dan keinginan pelanggan yang
mengalami perubahan dengan cepat. Perusahaan harus menindaklanjuti perubahan
yang terjadi dengan menentukan dampak dari perubahan tersebut terhadap
kepuasan pelanggan.
Tindak lanjut dari perubahan tersebut adalah dengan meningkatkan nilai yang
didapat oleh pelanggan. Maka dari itu perusahaan perlu melakukan inovasi untuk
meningkatkan kinerja produk atau jasa agar dapat membangun keunggulan
kompetitif perusahaan. Perusahaan sepenuhnya berkomitmen untuk terus menerus
menciptakan nilai pelanggan. Keberhasilan perusahaan dalam mewujudkan nilai
produk berorientasi pada pelanggan tidak terlepas dari dukungan seluruh karyawan.
Strategi didorong pasar menuntut kemampuan perusahaan dalam
mengidentifikasi kemampuan dan kelemahan pesaing utama. Menanggapi setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
ancaman yang ada, sehingga perusahaan dapat menjadi lebih unggul daripada
pesaing. Kerja sama antar fungsi dalam perusahaan juga sangat diperlukan supaya
tercipta penghantaran dan menambah nilai pelanggan.
Menjadi perusahaan yang berorientasi pada pasar menunjukkan kinerja
perusahaan yang menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak
berorientasi pasar. Perusahaan juga mensyaratkan dimilikinya keunggulan khusus
yang tidak dimiliki dan tidak dapat ditiru oleh pesaing. Kemampuan khusus
perusahaan mencakup keterampilan dan kumpulan pengetahuan yang dilakukan
melalui proses organisasi, sehingga memungkinkan perusahaan untuk
mengoordinasikan kegiatan dan memanfaatkan aset mereka.
2. Korporasi, Bisnis, dan Strategi Pemasaran
Strategi bisnis dan pemasaran sedang diperbarui oleh eksekutif di berbagai
perusahaan sebagai upaya mereka untuk bertahan hidup dan berkembang dalam
lingkungan bisnis global yang semakin kompleks dan menuntut. Dengan memilih
strategi kinerja tinggi dalam lingkungan ini akan ada perubahan konstan yang
membutuhkan visi, logika strategis, dan komitmen.
Gambar 2.3
Korporat, Bisnis, dan Strategi Pemasaran (Cravens dan Piercy, 2013, hal. 11)
Arah Strategis Pengaturan Pasar
Sumber Daya Peluang
Kendala Ancaman
Strategi Korporasi
Bisnis dan Strategi Pemasaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dari gambar 2 dapat dijelaskan bahwa strategi korporasi terdiri dari
penentuan ruang lingkup dan tujuan bisnis, tujuan inti, dan inisiatif serta
sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Strategi korporasi
mendefinisikan arah strategis, mengalokasikan sumber daya, dan mendefinisikan
kendala. Kemudian, eksekutif yang bertanggung jawab pada strategi pemasaran
memiliki tanggung jawab untuk menginformasikan strategi perusahaan tentang
perubahan yang terjadi di luar perusahaan dengan mengidentifikasi peluang dan
ancaman.
Strategi korporasi terdiri dari keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak
di mana tindakan yang diambil adalah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Beberapa komponen dari strategi korporasi yaitu ruang lingkup, misi, dan tujuan
strategis; tujuan perusahaan; strategi; alokasi sumber daya; dan sinergi.
Menurut Cravens dan Piercy (2013, hal. 16) proses strategi pemasaran
dimulai dari analisis pasar, segmentasi, dan nilai pelanggan. Selanjutnya adalah
mendesain strategi-strategi didorong pasar, mengembangkan program didorong
pasar, dan yang terakhir adalah mengimplementasikan dan mengatur berbagai
strategi didorong pasar. Namun, proses tersebut tidak hanya berhenti pada
implementasi dan pengaturan strategi, selanjutnya proses akan kembali pada proses
analisis pasar, serta segmentasi dan nilai pelanggan, demikian seterusnya proses
tersebut akan terus dijalankan. Bagaimana alur proses strategi pemasaran menurut
Cravens dan Piercy (2013), akan nampak pada gambar 3 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 2.4
Proses Strategi Pemasaran (Cravens dan Piercy, 2013, hal. 16)
C. Pasar dan Ruang yang Kompetitif
Perubahan pasar sering mengharuskan perusahaan mengubah strategi bisnis
dan pemasaran. Terkadang perusahaan fokus hanya pada ruang persaingan yang
ada saat ini serta cara untuk bertahan dan berusaha untuk memenangkan persaingan
di pasar yang ada. Namun, beberapa perusahaan sering tidak menyadari bahwa
sebenarnya masih ada ruang pasar lain. Langkah yang sebaiknya dilakukan adalah
berpikir jauh keluar dari ruang persaingan yang ada.
Di luar kotak pasar saat ini terdapat ruang pasar baru dengan model bisnis
baru dan dengan pelanggan baru tersendiri, serta jenis persaingan baru dan dengan
pelanggan yang berbeda. Persaingan tradisional menghasilkan adanya proposisi
nilai konvensional. Demikian juga dengan jenis persaingan baru dan model bisnis
yang baru akan menghasilkan konsumen dasar. Cravens dan Piercy (2013, hal. 36),
mengilustrasikan penjelasan di atas yang disajikan dalam gambar 4 berikut.
Pasar, Segmentasi
dan Nilai
pelanggan
Mengimplementasikan
dan mengatur strategi-
strategi market-driven
Mendesain
strategi market-
driven
Mengembangkan
program market-
driven
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar 2.5
Peluang di luar kotak persaingan (Cravens dan Piercy, 2013, hal. 36)
Pasar yang semakin kompleks, bergolak, dan saling terkait, menciptakan
tantangan bagi manajer dalam memahami struktur pasar dan mengidentifikasi
peluang-peluang untuk tumbuh berkembang. Pandangan tradisional
mengasumsikan bahwa pasar dan ruang kompetitif itu stabil dan perubahannya
dapat diprediksikan. Namun, wawasan ini mungkin saja menyesatkan dan bahkan
berbahaya bila batasan-batasan pasar berbanding terbalik karena teknologi baru dan
persaingan serta munculnya desain bisnis baru.
Dalam menemukan ruang baru pasar harus dilakukan penetapan dan analisis
produk pasar. Ada beberapa tahapan tindakan menetapkan dan menganalisis produk
pasar yaitu menetapkan batasan dan struktur dari produk pasar, membentuk produk
pasar, mendeskripsikan dan menganalisis pengguna akhir, melakukan analisis
pesaing, dan akhirnya merencanakan ukuran pasar serta mengukur perubahan.
Kotak Persaingan
Pesaing Tradisional
Proposisi Nilai
Konvensional
Konsumen Dasar
yang Tersedia
Konsumen BaruKonsumen Baru
Konsumen Dasar
Baru
Jenis Baru Persaingan Model Bisnis Baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
D. Segmentasi Pasar Strategis
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar ke dalam himpunan bagian
dari konsumen dengan kebutuhan umum atau karakteristik pasar (Schiffman dan
Wisenblit, 2015, hal. 52). Sedangkan menurut Hawkins dan Mothersbaugh (2010,
hal. 16) segmen pasar merupakan bagian dari pasar yang lebih besar yang
kebutuhannya agak berbeda dari pasar yang lebih besar. Cravens dan Piercy (2013,
hal. 72) menyatakan bahwa segmentasi pasar adalah proses mengidentifikasi dan
menganalisis sub-kelompok pembeli di produk-pasar dengan karakteristik respons
yang sama.
Menurut Schiffman dan Wisenblit (2015, hal. 52) pada umumnya
karakteristik pasar dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu perilaku dan
pengetahuan. Perilaku pasar dipengaruhi oleh faktor demografis (usia, jenis
kelamin, keluarga dan rumah tangga, kelas sosial, pendapatan, dll ), sementara
pengetahuan adalah sesuatu yang abstrak, yang ada dalam pemikiran konsumen dan
dapat ditentukan oleh faktor psikologis dan pertanyaan sikap (sifat personal, nilai
budaya, sikap terhadap permasalahan politik dan sosial).
Ada empat langkah dalam melakukan segmentasi pasar (Hawkins dan
Mothersbaugh, 2010, hal. 16):
1. Mengidentifikasi kebutuhan produk terkait.
2. Mengelompokkan pelanggan dengan kebutuhan yang sama.
3. Menggambarkan setiap kelompok.
4. Memilih segmen yang menarik untuk melayani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tingkatan segmentasi pasar ada tiga, yaitu segmentasi strategis, segmentasi
manajerial, dan segmentasi operasional. Segmentasi strategis memiliki kaitan
dengan visi manajemen dan tujuan strategis dari strategi korporat. Segmentasi
manajerial berkaitan dengan mengalokasikan sumber daya di sekitar target segmen,
termasuk mereka yang masih dalam rencana pemasaran, serta menyelaraskan
proses organisasi sekitar mereka. Segmentasi operasional berkaitan dengan
perubahan program pemasaran yang diperlukan untuk mencapai target segmen
dengan iklan dan promosi, dan dengan sistem distribusi (Cravens dan Piercy, 2013,
hal. 73).
Dilihat dari pasarnya, Kotler dan Keller (2012, hal. 214) menyatakan bahwa
ada empat tingkatan pemasaran, yaitu pemasaran segmen, pemasaran ceruk,
pemasaran lokal, dan pemasaran individual. Segmen pasar terdiri dari sek elompok
pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan keinginan yang serupa.
Pemasaran segmen menawarkan manfaat kunci melebihi pemasaran massal. Ceruk
(Niche) adalah kelompok pelanggan yang lebih sempit yang mencari bauran
manfaat yang berbeda. Ceruk yang menarik adalah di mana pelanggan mempunyai
kumpulan kebutuhan yang berbeda; mereka bersedia membayar lebih kepada
perusahaan yang paling memuaskan mereka; ceruk tidak besar tapi memiliki
ukuran, laba, dan pertumbuhan yang potensial, serta tidak menarik banyak pesaing
lain; dan penceruk mendapatkan keekonomisan tertentu melalui spesialisasi.
Pemasaran lokal merupakan pemasaran akar rumput. Kegiatan pemasaran
berkonsentrasi untuk berada sedekat mungkin dengan pelanggan individu.
Pemasaran individual mengarah pada segmen tunggal, pemasaran yang disesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(customized) atau pemasaran satu-satu. Pelanggan mulai mengambil inisiatif yang
lebih individual dalam menentukan apa yang dibeli dan bagaimana caranya.
Dilihat dari pelakunya, segmen pasar dibagi ke dalam dua kategori, yaitu
segmen pasar konsumen dan segmen pasar bisnis. Yang dimaksud dengan segmen
pasar konsumen adalah menyasar pada pengguna akhir. Sedangkan segmen pasar
bisnis menyasar pada pelaku bisnis, baik secara industri maupun perusahaan.
Dalam melakukan segmentasi pasar konsumen didasarkan pada karakteristik
konsumen dan respons konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2012, hal. 214),
variabel segmentasi utama untuk pasar konsumen adalah segmentasi geografis,
segmentasi demografis, segmentasi psikografis, dan segmentasi perilaku.
Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit
geografis seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan
sekitar. Segmentasi demografis membagi pasar menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis
kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan
kelas sosial. Segmentasi psikografis membagi pasar menjadi berbagai kelompok
berdasarkan sifat psikologis/kepribadian, gaya hidup, atau nilai. Segmentasi
perilaku pasar dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap,
penggunaan, atau tanggapan terhadap sebuah produk.
Segmentasi pasar bisnis dapat dilakukan dengan beberapa variabel yang juga
digunakan dalam segmentasi pasar konsumen, seperti geografis, manfaat yang
dicari, dan tingkat penggunaan. Selain itu ada beberapa variabel lain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
digunakan, yaitu demografis, variabel operasi, pendekatan pembelian, faktor
situasional, dan karakteristik pribadi.
Ada banyak cara untuk melakukan segmentasi pasar. Namun, tidak semua
segmentasi bisa efektif. Agar dapat bermanfaat secara maksimal, maka segmen-
segmen pasar harus memenuhi lima karakteristik, yaitu dapat diukur, besar, dapat
dijangkau, dapat dibedakan, dan dapat diambil tindakan.
Setelah dilakukan segmentasi pasar, selanjutnya adalah melakukan evaluasi
terhadap segmen pasar. Dalam melakukan evaluasi segmen pasar, ada tiga hal yang
harus diperhatikan, yaitu ukuran dan pertumbuhan pasar, daya tarik struktur pasar,
serta tujuan dan sumber daya perusahaan. Segmen pasar haruslah berpotensi
memiliki ukuran dan pertumbuhan yang tepat, menarik dari aspek profitabilitas, dan
harus sesuai dengan tujuan perusahaan serta sesuai dengan kemampuan dan sumber
daya perusahaan.
E. Manajemen Pelanggan Strategis
Relationship marketing (RM) berfokus pada upaya menjalin relasi positif
jangka panjang dengan saling menguntungkan antar pemangku kepentingan
perusahaan. Salah satu pemangku kepentingan dalam perusahaan adalah konsumen
atau pelanggan. Mengelola hubungan dengan konsumen biasa disebut dengan
istilah Customer Relationship Management (CRM) (Tjiptono dan Chandra, 2012,
hal. 20).
CRM merupakan proses bisnis lintas fungsional yang bersangkutan dengan
pencapaian peningkatan nilai pemegang saham melalui pengembangan hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
yang efektif dengan pelanggan. Menurut Cravens dan Piercy (2013, hal. 105), CRM
mendukung strategi tanggap pelanggan di mana keunggulan bersaing diperoleh
ketika:
1. Menghantarkan nilai pelanggan yang unggul dengan personalisasi interaksi
antara pelanggan dan perusahaan;
2. Menunjukkan kepercayaan dan keandalan perusahaan kepada pelanggan;
3. Mempererat hubungan dengan pelanggan;
4. Keberhasilan mengoordinasi kemampuan perusahaan yang kompleks di sekitar
pelanggan.
Dalam rangka membangun hubungan dengan pelanggan, secara konsisten
perusahaan menyediakan cara agar dapat berinteraksi dengan pelanggan. Database
pelanggan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam rangka menjalankan strategi
pemasaran melalui pengelolaan hubungan dengan pelanggan. Database yang
dibuat melalui teknologi CRM harus berisi tentang transaksi, kontak pelanggan,
informasi deskriptif, dan tanggapan untuk rangsangan pemasaran.
Perusahaan yang mampu mengelola hubungan dengan konsumen atau
pelanggan dengan baik, menghantarkan nilai, memberikan aksi dan reaksi terhadap
kepuasan pelanggan, memanfaatkan database yang dimiliki semaksimal mungkin,
akan dapat menciptakan nilai pelanggan seumur hidup (Customer lifetime value).
Dengan terciptanya nilai pelanggan seumur hidup akan memberikan keuntungan
atau profit masa depan bagi perusahaan.
Pada masa sekarang ini, banyak perusahaan dalam menghantarkan nilai
kepada pelanggan dan dalam rangka menjalin hubungan dengan pelanggan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR). CSR adalah bentuk tanggung
jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. Namun, CSR juga merupakan satu
cara bagi perusahaan untuk dapat menjalin hubungan dengan pelanggan. Dengan
adanya CSR, perusahaan dapat mengomunikasikan kepedulian sosial mereka
melalui produk atau jasa yang dihasilkan. Perusahaan juga kemudian dapat
mengajak pelanggan untuk turut serta berperan dalam CSR melalui penggunaan
barang dan jasa.
F. Kemampuan untuk Mempelajari Pelanggan dan Pasar
Perusahaan yang berorientasi pada pasar memperlihatkan keunggulan dalam
memahami pelanggan, pasar, dan pesaing. Belajar tentang pasar adalah kegiatan
terkait dengan menafsirkan informasi serta mengumpulkan data. Perusahaan harus
secara terus menerus mempelajari cara pasar atau industri meningkatkan
keunggulan kompetitif. Di dalam mempelajari pelanggan dan pasar, perusahaan
perlu melihat hubungan antara strategi didorong pasar, penginderaan pasar, dan
proses belajar. Selain itu perusahaan juga perlu meninjau informasi pemasaran dan
pengembangan pengetahuan sumber daya, termasuk riset pemasaran dan sistem
informasi. Penyelidikan atau inteligen pemasaran, manajemen pengetahuan, dan
etika dalam pengumpulan dan penggunaan informasi menjadi hal penting dalam
pemasaran strategis.
Di dalam proses penginderaan, Cravens dan Piercy (2013, hal. 135)
menyatakan bahwa ada beberapa pendekatan yang digunakan perusahaan untuk
memahami peluang dan ancaman yang ada di dalam industri, dan bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
konsumen akan bereaksi terhadap perubahan. Pendekatan-pendekatan tersebut
yaitu membangun keterbukaan dalam proses penyelidikan, menganalisis tindakan
pesaing, mendengarkan karyawan front-line, mencari kebutuhan pelanggan
tersembunyi / laten, membaca sekilas batas luar pasar, dan mendorong percobaan.
Berbicara mengenai mempelajari organisasi di dalam proses belajar, ada tiga hal
yang harus perusahaan perhatikan, yaitu tentang pengetahuan dan keunggulan
kompetitif, pengetahuan pasar, dan hambatan dalam proses pembelajaran pasar.
Beberapa aktivitas pengembangan sumber daya informasi pemasaran
berkaitan dengan proses menciptakan untuk terus menerus melakukan scanning
pasar dan dengan cepat mencatat tren yang signifikan, acara, dan perubahan.
Penelitian pemasaran dan sumber daya informasi harus dilihat sebagai model untuk
inovasi dan perubahan, bukan hanya mendukung administrasi tambahan merek.
Di dalam memperoleh informasi dan pengetahuan pasar, hal pertama yang
dilakukan adalah dengan melakukan scanning. Proses scanning harus memberikan
informasi yang seimbang dengan kebutuhan dan juga menginformasikan segala
sesuatu yang terjadi di pasar kepada eksekutif. Hal-hal yang harus diperhatikan
adalah perubahan-perubahan yang mengganggu di pasar, memprediksi persaingan,
atau pilihan strategi pemasaran yang harus dibuat oleh eksekutif. Pendekatan-
pendekatan dalam proses scanning yaitu membentuk kelompok fungsional yang
bertanggung jawab untuk scanning, membentuk kelompok masalah khusus,
pengintai tingkat tinggi, inisiatif baru, berinvestasi di start-up, dan outsource.
Kedua, melakukan studi riset pemasaran spesifik. Penelitian pemasaran
adalah pengumpulan sistematis, pencatatan, pengolahan, dan menganalisis data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pemasaran, yang – ketika ditafsirkan – akan membantu eksekutif pemasaran untuk
mengungkap peluang dan mengurangi risiko dalam pengambilan keputusan.
Ketiga, informasi dan pengetahuan pasar diperoleh dari internal dan eksternal
perusahaan. Sumber informasi internal yaitu dari lembaga penelitian dalam
perusahaan. Sumber informasi eksternal diperoleh dari sumber daya open source,
layanan informasi, dan studi khusus yang dilakukan oleh lembaga penelitian
pemasaran dan konsultan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan penelitian pemasaran, yaitu mendefinisikan masalah, memahami
batasan penelitian, kualitas penelitian, biaya, evaluasi dan memilih pemasok, serta
metode penelitian.
Keempat, informasi dan pengetahuan pasar diperoleh dari sumber informasi
pemasaran yang ada. Ada beberapa sumber informasi pemasaran tersebut yaitu
sumber di dalam perusahaan, dengan menggunakan informasi dalam sistem
organisasi; sumber terbuka, menggunakan informasi yang dipublikasikan dan dapat
diakses secara bebas dengan biaya yang rendah; dan sumber badan penelitian,
menggunakan informasi tersedia khusus dan bisa diakses dengan cara
berlangganan.
Kelima, informasi dan pengetahuan pasar diperoleh dengan membuat
sumber informasi pemasaran baru. Hal itu dilakukan ketika sumber informasi yang
ada tidak menjawab kebutuhan eksekutif. Pendekatan yang dilakukan dalam
membuat informasi baru mencakup studi observasi dan etnografi, survei penelitian
kuantitatif, atau dengan pengumpulan data melalui internet. Yang terakhir adalah
dengan membuat sistem informasi formal. Dalam rangka penyediaan informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
bagi eksekutif dalam pemasaran, perusahaan menciptakan beberapa sistem
informasi, yaitu sistem informasi pemasaran, sistem informasi manajemen, dan
sistem pendukung keputusan pemasaran.
Yang tidak kalah penting dari proses penginderaan dan pengetahuan pasar
adalah pengintaian atau inteligen pasar, dan pendekatan manajemen pengetahuan.
Inteligen pasar dapat berasal dari jurnal perdagangan, kunjungan, kontak sosial,
atau rumor yang ada di pasar. Keunggulan kompetitif dapat diciptakan tidak hanya
dengan memiliki informasi pasar saat ini namun juga mengetahui bagaimana
penggunaannya. Di sini manajemen pengetahuan sangat diperlukan dalam rangka
penggunaan data-data yang dimiliki perusahaan.
Hal terakhir yang harus diperhatikan oleh perusahaan di dalam mempelajari
pelanggan dan pasar adalah etika dalam pengumpulan dan penggunaan informasi.
Dengan adanya peningkatan penggunaan database telah mengundang kecurigaan
dan kekhawatiran dari pelanggan mengenai pelanggaran pencurian identitas.
Perusahaan dan pemasok harus menanggapi isu-isu etis tersebut.
G. Strategi Blue Ocean
Strategi blue ocean merupakan penciptaan ruang pasar yang belum diketahui
dan belum tersentuh, dengan cara membuat permintaan baru (Kim dan Mauborgne,
2005, hal. 31). Strategi ini membantu perusahaan untuk menciptakan pasar baru
yang belum memiliki pesaing sehingga membuat kompetisi tidak lagi relevan dan
berfokus pada menumbuhkan permintaan dari pasar yang baru. Penciptaan pasar
baru dapat dilakukan dengan melakukan inovasi nilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Inovasi Nilai
Inovasi nilai merupakan batu pijakan dalam strategi blue ocean (Kim dan
Mauborgne, 2005, hal. 31). Nilai tanpa inovasi cenderung berfokus pada penciptaan
nilai dalam skala besar, sesuatu yang meningkatkan nilai tapi tidak memadai untuk
membuat perusahaan unggul secara menonjol di pasar. Perusahaan yang melakukan
inovasi teknologi ini akan menjadi pelopor pasar. Sementara, inovasi tanpa nilai
cenderung bersifat mengandalkan teknologi, pelopor pasar, atau futuristis, dan
sering membidik sesuatu yang belum siap diterima dan dikonsumsi oleh pembeli.
Banyak perusahaan cenderung melakukan inovasi yang tanpa nilai. Inovasi ini
disebut dengan inovasi teknologi.
Strategi blue ocean menawarkan satu inovasi di mana nilai dan inovasi
menjadi penekanan yang utama dalam melakukan inovasi. Ini hanya terjadi ketika
perusahaan memadukan inovasi dengan utilitas (manfaat), harga, dan posisi biaya.
Perusahaan yang melakukan inovasi ini disebut dengan inovasi nilai.
Menurut Kim dan Mauborgne (2005), ada tiga alat analisis dalam rangka
penciptaan blue ocean, yaitu:
1. Kanvas Strategi
Kanvas strategi merupakan kerangka aksi sekaligus diagnosis untuk
membangun strategi blue ocean yang baik. Alat ini berfungsi untuk merangkum
situasi saat ini dalam ruang pasar yang sudah dikenal, yaitu memahami di mana
kompetisi saat ini sedang tercurah, memahami faktor-faktor apa yang sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
dijadikan ajang kompetisi dalam produk, jasa, dan pengiriman, serta memahami apa
yang didapatkan konsumen dari penawaran kompetitif yang ada di pasar.
2. Kerangka Kerja Empat Langkah
Kerangka kerja empat langkah digunakan untuk merekonstruksi elemen-
elemen nilai pembeli dalam membuat kurva nilai baru. Supaya dapat mendobrak
dilema/pertukaran antara diferensiasi dan biaya rendah serta demi menciptakan
kurva nilai baru, ada empat pertanyaan kunci untuk menantang logika strategi dan
model bisnis sebuah industri. Empat pertanyaan dalam kerangka kerja empat
langkah tersebut adalah:
a. Faktor apa saja yang harus dihapuskan/dihilangkan dari faktor-faktor yang
telah diterima begitu saja oleh industri?
b. Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga di bawah standar industri?
c. Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga di atas standar industri?
d. Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus
diciptakan?
1. Skema Menghapuskan – Kurangi – Tingkatkan – Ciptakan
Skema menghapuskan – kurangi – tingkatkan – ciptakan merupakan alat
analisis pelengkap kerangka kerja empat langkah. Pada alat ini perusahaan dituntut
untuk tidak hanya sebatas menanyakan namun bertindak berdasarkan pertanyaan
dalam kerangka kerja empat langkah untuk menciptakan strategi blue ocean.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
H. Penetapan Merek
1. Menciptakan Ekuitas Merek
American Marketing Association mendefinisikan merek (Brand) sebagai
nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok
penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing. Dengan kata lain, merek
adalah produk atau barang yang dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut
dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya yang dirancang untuk
memuaskan kebutuhan yang sama (Kotler dan Keller, 2012, hal. 241)
Penetapan merek (branding) adalah memberikan kekuatan merek kepada
produk dan jasa. Penetapan merek menciptakan struktur mental yang membantu
konsumen mengatur pengetahuan mereka tentang produk dan jasa dengan
memberikan penjelasan cara pengambilan keputusan mereka dan, dalam prosesnya,
memberikan nilai bagi perusahaan. Penting bagi perusahaan untuk menyadari
bahwa satu merek itu mempunyai nilai (ekuitas). Ekuitas merek merupakan
seperangkat aset merek dan utang yang dikaitkan dengan sebuah merek, nama dan
simbolnya, ditambahkan atau dikurangi dari nilai-nilai yang diberikan dalam
sebuah produk atau jasa bagi sebuah perusahaan dan / atau bagi para konsumen
perusahaan tersebut.
2. Membangun Ekuitas Merek
Ekuitas merek diatributkan ke sebuah merek sehingga akan diperoleh hasil
yang berbeda dari pemasaran satu produk atau jasa karena mereknya, dibandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dengan hasil bila produk atau jasa yang sama tidak teridentifikasi oleh merek
tersebut. Dalam membangun ekuitas merek, pemasar harus memilih elemen-elemen
merek. Kemampuan membangun merek dari elemen-elemen merek diuji dengan
apa yang dipikirkan atau dirasakan konsumen terhadap merek jika hanya elemen
merek yang mereka ketahui. Kriteria-kriteria utama untuk memilih elemen merek
yaitu dapat diingat, berarti, dapat disukai, dapat ditransfer, dapat disesuaikan, dan
dapat dilindungi (Kotler dan Keller, 2012, hal. 250).
Pembangunan ekuitas merek bergantung pada tiga faktor utama, yaitu pilihan
awal untuk elemen atau identitas merek yang membentuk merek, cara merek
diintegrasikan ke dalam dukungan program pemasaran, dan asosiasi yang
dipindahkan secara tidak langsung ke merek dengan menghubungkan merek
dengan ekuitas lainnya. Dalam membangun ekuitas merek sejumlah peran dapat
dikembangkan. Elemen merek seharusnya mudah dikenali dan mudah diingat serta
bersifat deskriptif dan persuasif supaya konsumen yang cenderung tidak memeriksa
banyak informasi dalam mengambil keputusan dengan mudah mengenali dan
mengingat merek.
Dalam merancang kegiatan pemasaran holistik, ada yang disebut dengan
kontak merek. Kontak merek adalah semua pengalaman yang membawa informasi,
baik positif maupun negatif, yang dimiliki pelanggan atau prospek dengan merek,
kategori produk, atau pasar yang berhubungan dengan produk atau jasa pasar.
Konsumen mengenal merek melalui banyak sentuhan dan titik kontak antara lain
iklan, observasi dan penggunaan pribadi, berita dari mulut ke mulut, interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dengan personel perusahaan, pengalaman online atau telepon, dan transaksi
pembayaran.
Menurut Kotler dan Keller, (2012, hal. 251) pasar holistik menekankan pada
tiga tema baru yang penting dalam merancang program pemasaran membangun
merek, yaitu personalisasi, integrasi, dan internalisasi. Pemasaran personalisasi
adalah tentang memastikan merek dan pemasarannya serelevan mungkin dengan
sebanyak mungkin pelanggan – sebuah tantangan, mengingat tidak ada dua
pelanggan yang identik. Pemasaran integrasi adalah tentang membaurkan dan
menyesuaikan kegiatan pemasaran untuk memaksimalkan efek individual dan
kolektif mereka. Penetapan merek internal adalah kegiatan dan proses yang
membantu memberi informasi dan menginspirasi karyawan. Bahwa janji merek
tidak akan dihantarkan kecuali semua orang dalam perusahaan menghidupkan
merek itu. Ada tiga prinsip penting untuk menerapkan merek internal, yaitu
memilih saat yang tepat, menghubungkan pemasaran internal dan eksternal, dan
menghidupkan merek bagi karyawan.
3. Mengukur Ekuitas Merek
Dalam mengukur ekuitas merek, ada dua pendekatan yang bisa digunakan,
yaitu pendekatan tidak langsung dan pendekatan secara langsung (Kotler dan
Keller, 2012, hal. 255). Pendekatan tidak langsung menilai sumber ekuitas merek
yang potensial dengan mengidentifikasi dan melacak struktur pengetahuan merek
konsumen. Sedangkan pendekatan langsung menilai dampak aktual pengetahuan
merek terhadap respons konsumen pada berbagai aspek pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Ada dua hal yang harus dipahami oleh pemasar agar ekuitas merek dapat
melaksanakan fungsi strategis yang berguna dan memandu keputusan pemasaran.
Pertama, sumber ekuitas merek dan bagaimana sumber itu mempengaruhi hasil
yang diharapkan. Perlakuan atas hal tersebut adalah pemasar harus melakukan audit
merek, yaitu sederet prosedur yang fokus pada konsumen untuk menilai kesehatan
merek, mengungkap sumber ekuitas mereknya, dan menyarankan cara untuk
meningkatkan dan mengangkat ekuitasnya. Kedua, bagaimana bila sumber-sumber
dan hasil berubah seiring dengan berjalannya waktu. Dalam hal itu perlu dilakukan
penelusuran merek, yaitu mengumpulkan data kuantitatif dari konsumen secara
rutin sepanjang waktu untuk memberikan informasi dasar yang konsisten tentang
bagaimana kinerja merek dan program pemasaran mereka pada aspek-aspek kunci.
4. Mengelola Ekuitas Merek
Tanggapan pelanggan terhadap aktivitas pemasaran tergantung pada apa yang
mereka ketahui tentang sebuah merek. Tindakan pemasaran jangka pendek, dengan
mengubah pengetahuan merek, sangat memengaruhi peningkatan atau penurunan
kesuksesan jangka panjang tindakan pemasaran di masa depan. Penguatan merek
dilakukan dengan tindakan pemasaran yang secara konsisten menyampaikan arti
satu merek dalam hal (Kotler dan Keller, 2012, hal. 258):
a. produk apa yang dipresentasikan oleh merek, apa manfaat inti yang diberikan,
dan kebutuhan apa yang dipenuhi;
b. bagaimana merek membuat produk menjadi unggul, yang berarti asosiasi merek
yang kuat, disukai, dan unik harus berada pada pikiran konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
5. Merencanakan Strategi Penetapan Merek
Dalam memberi merek pada produk atau jasa perusahaan harus memilih nama
merek mana yang akan digunakan. Empat strategi umum yang sering digunakan
dalam pemberian nama menurut Keller (2003) yang dikutip oleh Tjiptono dan
Chandra (2012, hal. 246), yaitu:
a. Corporate Brand (Company Brand), yaitu menggunakan nama perusahaan
sebagai merek produk atau jasa;
b. Family Brand, yaitu nama merek yang digunakan di lebih dari satu kategori
produk, tetapi tidak harus selalu merupakan nama perusahaan pemiliknya;
c. Individual Brand, yaitu merek yang dibatasi hanya untuk satu kategori produk,
sehingga bisa digunakan untuk beberapa tipe produk berbeda dalam kategori
yang sama;
d. Modifier, yaitu wahana untuk menandakan item spesifik atau tipe model atau
versi/konfigurasi tertentu dari produk.
Komponen kunci dalam strategi penetapan merek yaitu perluasan merek dan
portofolio. Dalam perluasan merek, nama merek yang sudah terbukti sukses
digunakan untuk meluncurkan produk baru atau produk modifikasi dalam kategori
produk baru. Ada dua keunggulan perluasan merek, yaitu meningkatkan peluang
keberhasilan produk baru dan memberikan manfaat umpan balik. Sementara, di sisi
lain perluasan merek juga memiliki kekurangan, yaitu perluasan tersebut dapat
menyebabkan nama merek tidak terlalu teridentifikasi dengan produk manapun,
konsumen dapat mempertanyakan integritas merek atau terjadi kebingungan merek
karena mungkin perusahaan meluncurkan perluasan merek yang tidak tepat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
perluasan merek dapat melukai citra merek induk dalam prosesnya, dan yang
terakhir perusahaan melewatkan peluang menciptakan merek baru dengan citra dan
ekuitas sendiri.
Portofolio merek adalah kumpulan semua merek dan lini merek yang
ditawarkan perusahaan tertentu untuk dijual dalam satu kategori atau segmen pasar
tertentu. Prinsip dasar dalam merancang portofolio merek adalah memaksimalkan
cakupan pasar. Dengan memperluas cakupan pasar tidak ada pelanggan potensial
yang diabaikan.
6. Membentuk Positioning Merek
Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan agar
mendapatkan tempat khusus dalam pikiran pasar sasaran, yang bertujuan untuk
menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan manfaat
potensial bagi perusahaan. Hasil dari positioning adalah terciptanya dengan sukses
satu proposisi nilai yang terfokus pada pelanggan, yang menjadi satu alasan kuat
mengapa pasar sasaran harus membeli produk bersangkutan (Kotler dan Keller,
2012, hal. 276).
Positioning menuntut adanya definisi dan komunikasi mengenai kemiripan
dan perbedaan antar merek. Dengan demikian, diperlukan kerangka referensi
dengan cara mengidentifikasi pasar sasaran dan persaingan, serta mengidentifikasi
asosiasi merek titik-paritas dan titik-perbedaan ideal.
Konsep positioning harus terhubung dengan nilai yang disyaratkan pembeli.
Ada beberapa fokus dari konsep positioning yaitu fungsional, simbolik, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pengalaman. Fungsional, berlaku untuk produk yang mengatasi masalah berkenaan
dengan konsumsi untuk membangkitkan/menghasilkan kebutuhan konsumsi.
Simbolik, berkenaan dengan menghasilkan kebutuhan dalam diri pembeli untuk
peningkatan diri, posisi peran/tugas/jabatan, keanggotaan kelompok/komunitas,
atau identitas pribadi. Pengalaman, digunakan untuk posisi produk yang
menyediakan kesenangan indra, keragaman, dan atau simulasi kognitif.
Keputusan manajemen mengenai cara memosisikan sebuah merek akan
berguna untuk mempelajari positioning persaingan merek dengan menggunakan
atribut yang penting untuk pembeli yang ada dan potensial dari persaingan merek.
Tujuannya adalah untuk mencoba menentukan pilihan posisi yang disukai para
pembeli di setiap segmen pasar yang menarik dan kemudian membandingkan
dengan posisi yang sebenarnya dari merek pesaing. Penelitian pasar penting di
dalam mengidentifikasi posisi ideal pelanggan. Manajemen kemudian mencari
posisi yang berbeda yang sesuai dengan kemampuan khusus perusahaan dengan
posisi istimewa pembeli di dalam target ketertarikan.
Strategi positioning menempatkan komponen program bauran pemasaran ke
dalam rangkaian tindakan terkoordinasi yang dirancang untuk menyampaikan nilai
keunggulan bagi konsumen. Cravens dan Piercy (2013, hal. 177) menyatakan
bahwa strategi bauran pemasaran tersebut terdiri dari strategi produk, strategi rantai
nilai, strategi harga, strategi promosi, dan keunggulan kompetitif.
a. Strategi produk, yaitu strategi yang dilaksanakan oleh perusahaan yang
berkaitan dengan produk yang dipasarkan dan juga berhubungan dengan hal-
hal lain atau atribut lain yang melekat pada produk tersebut;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
b. Strategi rantai nilai, kelompok organisasi secara vertikal lurus yang dapat
menambah nilai pada barang atau jasa dalam pergerakan dari pemasok dasar ke
produk jadi yang disalurkan pada pelanggan dan organisasi pemakai akhir;
c. Strategi harga, merupakan cara mengaitkan produk kita dengan aspirasi sasaran
pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan
konsumen;
d. Strategi promosi, merupakan perencanaan atau kegiatan dari suatu
organisasi/perusahaan agar dapat mencapai sasaran sehingga tujuan yang
diinginkan dapat terwujud;
e. Keunggulan kompetitif, merupakan kemampuan yang diperoleh melalui
karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang
lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri atau pasar yang sama.
Dalam melakukan positioning satu merek, perusahaan terkadang melakukan
kesalahan. Empat kesalahan yang terjadi dalam melakukan positioning yaitu:
a. Under-positioning, pelanggan memiliki ide-ide yang samar tentang perusahaan
dan tidak merasakan kekhasan apa-apa tentang hal itu;
b. Over-positioning, pelanggan memiliki pemahaman yang terlalu sempit tentang
perusahaan, produk, atau merek;
c. Positioning yang membingungkan, frekuensi perubahan dan pesan yang
bertentangan membingungkan pelanggan;
d. Positioning yang meragukan, klaim yang dibuat untuk produk atau merek tidak
dianggap kredibel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
I. Bauran Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan proses analisis, perencanaan, implementasi,
dan pengendalian yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Tugas pemasar adalah merencanakan aktivitas-aktivitas pemasaran dan
membentuk program pemasaran yang terintegrasi untuk menciptakan,
mengomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada pelanggan. Aktivitas-
aktivitas pemasaran tersebut diklasifikasikan sebagai sarana bauran pemasaran.
Bauran pemasaran ini biasa disebut dengan 4P, yaitu produk (Product), harga
(Price), tempat (Place), dan promosi (Promotion) (Kotler dan Keller, 2012).
Produk (Product) merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Barang
yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi,
dan ide. Secara konseptual, produk merupakan pemahaman subjektif produsen atas
sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi
melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi
dan kapasitas organisasi, serta daya beli pasar. Di dalam konsep produk, konsumen
menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, atau fitur inovatif terbaik.
Harga (Price) merupakan unsur dari bauran pemasaran yang bersifat
fleksibel. Hal tersebut karena harga dapat diubah dengan cepat. Harga merupakan
bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
Selain itu, secara tidak langsung harga juga memengaruhi biaya, karena kuantitas
yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
efisiensi produksi. Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai jika harga
tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas satu barang atau jasa.
Reaksi konsumen terhadap alternatif harga, biaya produk, harga pesaing, serta
faktor hukum dan etika lainnya meningkatkan fleksibilitas manajemen dalam
penetapan harga.
Tempat (Place) dalam bauran pemasaran terkait dengan bagaimana barang
atau jasa didistribusikan kepada konsumen. Proses distribusi merupakan aktivitas
pemasaran yang mampu menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi
pemasaran yang dapat mewujudkan kegunaan bentuk, tempat, waktu, dan
kepemilikan. Proses distribusi juga mampu memperlancar arus saluran pemasaran
secara fisik dan non-fisik. Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi,
perusahaan sering kali harus bekerja sama dengan berbagai perantara dan saluran
distribusi untuk menawarkan produknya ke pasar. Pengambilan keputusan untuk
menggunakan saluran distribusi menyangkut masalah jenis organisasi saluran yang
akan digunakan, peningkatan manajemen saluran perusahaan, dan intensitas
distribusi sesuai produk atau jasa. Pemilihan saluran distribusi memengaruhi
penentuan posisi merek di benak konsumen.
Promosi (promotion) adalah satu bentuk komunikasi pemasaran, yaitu
aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
memengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan
dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan setia pada produk yang
ditawarkan perusahaan. Pengembangan komunikasi pemasaran meliputi tahapan-
tahapan yang saling terksait. Tahapan-tahapan tersebut yaitu mengidentifikasi pasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
sasaran, menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih saluran
komunikasi, menyusun anggaran komunikasi total, menentukan bauran
komunikasi, mengimplementasikan program komunikasi pemasaran, dan
mengumpulkan umpan balik. Sementara, bauran komunikasi pemasaran sendiri
terdiri dari lima komponen utama, yaitu personal selling, periklanan, promosi
penjualan, public relations, dan direct & Online marketing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODE PENELITIAN
Penyusunan rencana pemasaran mempunyai beberapa tujuan seperti yang
sudah disampaikan pada bab satu mengenai tujuan penyusunan rencana pemasaran.
Tujuan dari penyusunan rencana pemasaran ini adalah untuk mengetahui informasi
yang baik tentang pasar dan mengetahui atribut umum dari pelanggan, mengetahui
pesaing yang sudah ada dan yang potensial, menciptakan proposisi nilai yang
berfokus pada pelanggan, mengidentifikasi segmen pasar, untuk kemudian
memutuskan segmen yang memberikan peluang terbesar, dan pada akhirnya
menetapkan strategi pemasaran. Oleh sebab itu, harus dilakukan serangkaian
penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dapat digunakan sebagai
dasar penyusunan rencana pemasaran.
A. Desain Penelitian
Penelitian bisnis atau riset bisnis, menurut Cooper dan Schindler (2006, hal.
4) adalah penyelidikan sistematis yang memberikan informasi untuk menuntun
keputusan manajemen. Penyelidikan sistematis tersebut antara lain proses
perencanaan, pemerolehan, penganalisaan, dan penyebaran informasi, serta
wawasan data yang relevan kepada pengambilan keputusan. Keputusan yang
diambil pada gilirannya memaksimalkan kinerja bisnis.
Penelitian yang dilakukan dalam rangka penyusunan rencana pemasaran kali
ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Menurut Creswell (2012), seperti yang dikutip oleh Sugiono, penelitian kualitatif
dengan pendekatan studi kasus dilakukan dengan cara mengeksplorasi secara
mendalam terhadap program, kejadian, proses, dan aktivitas terhadap satu orang
atau lebih. Studi kasus di sini digunakan oleh penulis untuk dapat mengetahui
bagaimana proses bisnis yang dijalankan oleh PeMad secara mendalam. Lebih
khusus, peneliti menggunakan pendekatan studi kasus untuk mengetahui
bagaimana proses penerjemahan dilakukan, kontrol kualitas dijalankan, bagaimana
layanan yang diberikan kepada pelanggan, dan bagaimana pengalaman pelanggan
pengguna jasa penerjemahan.
Menurut Zikmund dan Babin (2011, hal. 229) pendekatan studi kasus
biasanya diterapkan dalam bisnis. Alasan peneliti melakukan penelitian dengan
pendekatan studi kasus ini adalah supaya peneliti dapat menggali lebih jauh apa
yang menjadi keinginan dari calon pelanggan, tren penerjemahan seperti apa yang
saat ini sedang berkembang di industri penerjemahan, dan bagaimana kondisi
persaingan yang ada. Dengan menggunakan prinsip-prinsip yang ada dalam
penciptaan blue ocean, peneliti melakukan analisis menggunakan kanvas strategi
untuk mengetahui kondisi pasar saat ini. Selain itu, metode kanvas strategi juga
dapat membantu peneliti untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan di dalam
kompetisi tersebut (Kim dan Mauborgne, 2005).
Selain dengan menggunakan kanvas strategi, peneliti juga menggunakan
prinsip-prinsip analisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) atau SWOT di dalam melakukan
penelusuran kondisi internal maupun eksternal perusahaan. Dari hasil penelusuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
serta rangkuman kondisi pasar dan perusahaan, peneliti akan melakukan analisis
dengan menggunakan metode kerangka kerja empat langkah.
Kerangka kerja empat langkah ini digunakan dalam rangka penciptaan blue
ocean. Peneliti merekonstruksi elemen-elemen nilai pembeli dalam membuat kurva
nilai baru dengan menggunakan kerangka kerja empat langkah yang telah
dikembangkan oleh Kim dan Mauborgne. Berikut merupakan kerangka kerja empat
langkah yang digunakan dalam rangka penciptaan blue ocean.
Gambar 3.1
Kerangka Kerja Empat Langkah (Kim dan Mauborgne, 2005, hal. 53)
Gambar 6 menunjukkan empat pertanyaan yang digunakan untuk menantang
logika dan model bisnis di dalam industri. Peneliti harus mempertimbangkan
penghilangan faktor-faktor yang sudah lama menjadi ajang persaingan. Karena
terlena dengan pembandingan diri dengan pesaing, perusahaan justru tidak
menanggapi atau tidak melihat adanya perubahan mendasar dengan apa yang
Hapuskan
Faktor-faktor apa yang
harus dihapuskan dari
faktor-faktor yang telah
diterima begitu saja?
Ciptakan
Faktor-faktor apa yang
belum pernah
ditawarkan industri
sehingga harus
diciptakan?
Kurangi
Faktor-faktor apa
yang harus
dikurangi hingga di
bawah standar
industri?
Tingkatkan
Faktor-faktor apa yang
harus ditingkatkan
hingga di atas standar
industri?
Kurva Nilai
Baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dianggap sebagai nilai oleh pembeli. Hal tersebut menjelaskan pertanyaan pertama
mengenai faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah
diterima begitu saja oleh industri.
Peneliti juga harus menentukan apakah jasa penerjemahan yang selama ini
dirancang terlalu berlebihan untuk mengikuti irama kompetisi dan mengalahkan
kompetisi tersebut. Terkadang, tanpa disadari, perusahaan berlebihan dalam
memberikan pelayanan kepada konsumen. Struktur biaya yang telah dikeluarkan
untuk memberikan layanan tersebut cukup tinggi, namun justru tidak menghasilkan
apa pun. Hal itu menjelaskan pertanyaan kedua mengenai faktor apa saja yang harus
dikurangi sehingga di bawah standar industri. Dengan kata lain perusahaan perlu
melakukan efisiensi.
Selain melihat faktor-faktor apa saja yang perlu dihilangkan dan yang harus
dikurangi di dalam kondisi persaingan, peneliti juga harus mencari faktor apa saja
yang harus ditingkatkan sehingga berada di atas standar industri. Hal tersebut
memaksa perusahaan untuk menguak dan menghilangkan berbagai kompromi yang
dipaksakan kepada konsumen. Tentu saja berbagai kompromi yang dihilangkan
dalam hal ini adalah kompromi yang terkait dengan kualitas dan nilai yang dihantar
kepada konsumen.
Pertanyaan keempat mengarah pada pencarian dan penciptaan berbagai faktor
yang belum pernah ditawarkan oleh industri. Pertanyaan tersebut membantu
peneliti untuk menemukan nilai baru dan menciptakan permintaan baru. Selain
menemukan nilai dan permintaan baru bagi pelanggan, peneliti juga dapat
mengubah pemberian harga yang strategis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Keempat pertanyaan tersebut di atas memberikan gambaran bagaimana
efisiensi biaya harus dilakukan. Selain itu juga memberikan gambaran bagaimana
nilai pembeli harus ditingkatkan dan bagaimana permintaan baru diciptakan.
Dengan begitu, peneliti dapat mengeksplorasi cara untuk menyusun kembali
elemen-elemen nilai pembeli agar dapat memberikan pengalaman baru kepada
pembeli. Namun, secara bersamaan tetap mempertahankan stuktur biaya pada level
rendah.
B. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini digunakan data primer dan data sekunder. Menurut
Sekaran dan Bougie (2013, hal. 36) yang dimaksud dengan data primer adalah data
yang dikumpulkan dari tempat terjadinya peristiwa yang sebenarnya. Data primer
merujuk pada pengumpulan pertama kali melalui instrumen survei, wawancara, dan
observasi. Data-data primer yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu kebutuhan
jasa penerjemahan, jenis jasa penerjemahan, kualitas hasil penerjemahan yang
diharapkan, kecepatan waktu pengerjaan, kepuasan karyawan, dan kepuasan
pelanggan.
Sedangkan data sekunder adalah data yang sudah ada dan tidak perlu
dikumpulkan oleh peneliti. Beberapa sumber data sekunder antara lain dari badan
statistik, publikasi pemerintah, informasi yang tersedia baik yang dipublikasikan
maupun yang tidak dipublikasikan oleh satu lembaga, data yang tersedia dari
peneliti sebelumnya, data Online, website perusahaan, dan internet pada umumnya.
Data tersebut digunakan untuk mendukung data primer yang telah diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Data-data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu ukuran pasar,
ukuran pesaing, jenis layanan yang menjadi persaingan, jumlah pesaing layanan
bahasa, jumlah perusahaan seperti perusahaan pertambangan, perhotelan, rumah
sakit, dan manufaktur di Indonesia; jumlah agen penerjemahan di luar negeri,
jumlah Dosen Muda di Indonesia; jumlah mahasiswa S2 dan S3 di Indonesia;
jumlah penerjemah lepas di Indonesia yang terdaftar dalam keanggotaan HPI,
Translatorbase.com, translatorCafe.com, dan proz.com; dan jumlah Agen
Penerjemahan di Indonesia (pesaing primer, sekunder, dan penghasil produk
pengganti).
Data-data di atas, baik data primer maupun sekunder diperoleh dari berbagai
sumber data. Sumber data untuk data primer diperoleh dari konsumen potensial,
pelanggan, penerjemah lepas, dan Agen penerjemahan yang menjadi pesaing di
Indonesia. Sedangkan sumber data untuk data sekunder diperoleh dari website, haisl
penelitian DePalma dan kawan-kawan (2015) tentang tinjauan tahunan jasa
penerjemahan, www.proz.com, www.translatorbase.com,
www.translatorcafe.com, buku Directory of Mining Company, buku kumpulan
organisasi internasional non pemerintah, daftar hotel di Yogyakarta, dan
www.hpi.or.id. Data sekunder yang ada kemudian digabungkan dengan hasil survei
dan wawancara untuk di analisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.1 Jenis dan Sumber Data
Tujuan Jenis Data Metode Pengumpulan
Data
Identifikasi Nara Sumber,
Responden, Sumber Data
Lain
Alat Analisis
Mengetahui kebutuhan dan
keinginan pelanggan
- Kebutuhan jasa terjemahan
- Jenis jasa terjemahan
- Kualitas hasil terjemahan
yang diharapkan
- Harga yang diharapkan
- Kecepatan waktu pengerjaan
- Wawancara (telepon,
langsung, email)
- Survei
- Observasi
- Pelanggan potensial
- Pelanggan saat ini
- IPA
- Deskriptif
Mengetahui posisi
perusahaan di antara
pesaing
- Ukuran pesaing
- Jumlah layanan bahasa
- Kepuasan karyawan
- Kualitas hasil terjemahan
- Kecepatan
- Harga
Intelejensi pesaing:
- Website pesaing
- Pengguna jasa pesaing
- Karyawan /
penerjemah, utamanya
penerjemah lepas
- Penggunaan jasa
terjemahan pesaing
- Website
- Pelanggan
- Penerjemah lepas
- Pesaing yang berada di
Indonesia
- Deskriptif
Mengetahui kondisi pasar - Ukuran pasar
- Jenis layanan yang menjadi
persaingan
- Sifat persaingan
- Observasi - Internet
- Pertumbuhan industri
pengguna jasa
penerjemahan
(manufaktur, keuangan,
jasa, dll)
- Deskriptif
- Kanvas
Mengetahui posisi
perusahaan pada segmen
pasar yang telah dimiliki
- Kepuasan pelanggan - Kuesioner Pelanggan saat ini - IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tujuan Jenis Data Metode
Pengumpulan
Data
Identifikasi Nara Sumber,
Responden, Sumber Data
Lain
Alat Analisis
Mengetahui besarnya peluang - Jumlah perusahaan (tambang,
manufaktur, perhotelan, rumah sakit) di
Indonesia
- Jumlah agen terjemahan di luar negeri
- Jumlah Universitas favorit di Yogyakarta
- Observasi - Directory of Language
Services Provider
- Directory of Non
Goverment Organization
- Directory of Mining
Company
- Daftar pesaing penerjemah
lepas
- Daftar Hotel di Yogyakarta
- Daftar Perguruan Tinggi di
Yogyakarta
- Deskriptif
- Kanvas
Mengetahui besarnya
ancaman
- Jumlah penerjemah lepas Indonesia yang
terdaftar di Himpunan Penerjemah
Indonesia, Translatorbase.com,
translatorCafe.com, Proz.com
- Jumlah Agen penerjemahan di Indonesia
- Jumlah Agen penerjemahan di Indonesia
yang menjadi pesaing primer.
- Jumlah Agen penerjemahan di Indonesia
yang menjadi pesaing sekunder.
- Jumlah pesaing yang menjadi pesaing
langsung namun menghasilkan produk
pengganti
- Observasi
- Kuesioner
- Website
- Penerjemah lepas yang
digunakan saat ini
- Himpunan Penerjemah
Indonesia
- Deskriptif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Wawancara.
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data utama dalam metodologi
kualitatif. Wawancara dapat dilakukan secara individu (wawancara mendalam
individu) atau dalam kelompok. Pada penelitian kali ini wawancara dilakukan
secara individu. Wawancara dilakukan melalui telepon dan secara langsung (face
to face). Wawancara bertujuan untuk menggali informasi mengenai PéMad dan
proses penerjemahan yang ada di PéMad.
2. Survei.
Survei merupakan proses pengukuran yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi dalam sebuah wawancara yang terstruktur dengan baik – dengan atau
tanpa pewawancara (Cooper dan Schindler, 2006, hal. 285). Dalam penelitian ini
penulis menggunakan kuesioner dalam melakukan survei. Kuesioner disampaikan
kepada responden melalui Survey Monkey, individu langsung, dan melalui email.
3. Observasi.
Observasi merupakan strategi yang berguna untuk mengumpulkan data
mengenai tindakan dan perilaku banyak orang (Sekaran dan Bougie, 2013, hal.
102). Menurut Cooper dan Schindler, (2006, hal. 261) observasi melibatkan rentang
penuh dari kegiatan pemantauan aktivitas dan kondisi perilaku maupun bukan
perilaku. Pada penelitian ini penulis menggunakan observasi bukan perilaku untuk
mengumpulkan data. Penulis melakukan analisis alur proses penerjemahan mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dari proyek terjemahan diterima sampai dengan hasil terjemahan dikirim kembali
kepada pelanggan.
4. Competitor Intelligence.
Competitor Intelligence dilakukan dengan mencari informasi mengenai
pesaing. Pada penelitian kali ini informasi-informasi mengenai pesaing akan
diperoleh dengan cara mencari informasi umum pesaing melalui informasi yang ada
pada website pesaing, menggali informasi dari pelanggan, dan menggunakan
produk pesaing.
D. Metode Analisis Data
Penelitian yang dilakukan akan menghasilkan dua jenis data yaitu data-data
primer dan sekunder. Kedua jenis data yang berhasil dikumpulkan kemudian diolah
menggunakan beberapa metode analisis data untuk menghasilkan strategi
pemasaran yang tepat bagi PeMad. Berikut adalah langkah-langkah yang akan
dilakukan oleh penulis dalam menganalisis data yang ada.
Data yang telah berhasil dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan
dua pendekatan yaitu analisis SWOT dan analisis Kanvas. Dengan melakukan
analisis SWOT yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats), penulis dapat mengetahui kondisi-kondisi
eksternal seperti ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum,
pemerintah, teknologi, dan tren persaingan serta kejadian yang berpengaruh secara
signifikan terhadap perusahaan. Pengaruh atas situasi eksternal tersebut dapat
berupa peluang namun juga dapat berupa ancaman bagi perusahaan ke depan
(David, 2011, hal. 11). Selain mengetahui kondisi eksternal, dengan melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
analisis SWOT penulis juga akan mengetahui kondisi-kondisi internal perusahaan
seperti manajemen, pemasaran, keuangan, operasional, produksi, pengembangan
sumber daya, dan sistem informasi manajemen perusahaan. Kondisi-kondisi
internal perusahaan tersebut akan mencerminkan kekuatan yang dimiliki oleh
perusahaan guna mendapatkan peluang yang ada dan mengatasi atau menghindar
dari ancaman serta ncerminkan kelemahan yang masih dimiliki perusahaan yang
akan menjadi penghambat dalam rangka mengambil peluang (David, 2011, hal. 12).
Kanvas strategi digunakan untuk merangkum situasi saat ini dalam ruang
pasar yang sudah dikenal, yaitu memahami di mana kompetisi saat ini sedang
tercurah, memahami faktor-faktor apa yang sedang dijadikan ajang kompetisi
dalam produk, jasa, dan pengiriman, serta memahami apa yang didapatkan
konsumen dari penawaran kompetitif yang ada di pasar (Kim dan Mauborgne,
2005, hal. 47). Langkah-langkah dalam melakukan kanvas strategi yaitu pertama
dengan menentukan elemen-elemen penting dalam penerjemahan. Hal tersebut
dilakukan dengan cara melakukan survei kepuasan pelanggan dan juga survei untuk
mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan serta calon pengguna jasa
penerjemahan. Langkah kedua yaitu merangkum situasi pasar yang telah dikenal.
Hal itu dilakukan dengan melakukan pengamatan melalui media internet, juga
dengan melakukan survei terhadap pesaing. Langkah ketiga yaitu dengan
melakukan pendataan terhadap kondisi internal perusahaan. Bagaimana perusahaan
telah berinvestasi pada faktor-faktor kompetisi pada saat ini dan masa depan.
Langkah selanjutnya adalah menjelaskan hasil dari analisis terhadap data
yang dimiliki. Hasil analisis SWOT dan kanvas strategi akan dijelaskan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
menggunakan analisis deskriptif dan analisis konten. Analisis deskriptif merupakan
satu alat analisis untuk menjelaskan data, menemukan masalah, dan mengikhtiarkan
distribusi. Distribusi yang dimaksud adalah barisan nilai variabel dari nilai terendah
ke nilai paling tinggi, yang dihasilkan dari tabulasi kejadian (Cooper dan Schindler,
2013, hal. 436). Sedangkan analisis konten merupakan suatu metode untuk
mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif, dan
kuantitatif terhadap pesan yang tampak.
Dari hasil analisis data, langkah selanjutnya adalah penulis melakukan
segmentasi pasar dan menetapkan target segmen yang akan diambil. Selain itu,
penulis juga dapat menetapkan positioning dari perusahaan. Hal ini penting
dilakukan dalam penyusunan rencana pemasaran. Dengan mengetahui segmen
pasar yang akan disasar dan mengetahui positioning perusahaan, maka penulis
dapat merumuskan strategi pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
Setelah melakukan penginderaan terhadap kondisi saat ini dan telah
mengetahui target segmen dan positioning perusahaan, penulis kemudian
merumuskan strategi pemasaran. Perumusan strategi pemasaran dilakukan dengan
menerapkan kerangka kerja empat langkah. Langkah terakhir dari penyusunan
rencana pemasaran ini adalah mengimplementasikan strategi pemasaran ke dalam
bentuk program kerja yang disusun dalam rencana aksi. Di dalam rencana aksi akan
tertuang program kerja yang akan digunakan untuk melaksanakan strategi
pemasaran yang ditetapkan. Program kerja yang disusun disertai dengan analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
anggaran supaya dapat menjadi pertimbangan bagi manajemen dalam pengambilan
keputusan bisnis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sejak berdiri pada tahun 1997, PeMad fokus pada usaha penerjemahan.
Usaha penerjemahan ini meliputi penerjemahan secara tulisan maupun lisan,
editing/pengoreksian, transkripsi, dan voice over/recording. Penerjemahan terdiri
dari beberapa bahasa. Berdasarkan dokumen Laporan Kinerja Tahun 2015 yang
disahkan pada 23 Januari 2016, PeMad telah memberikan layanan penerjemahan
untuk beberapa pasangan bahasa. Selama sepuluh tahun terakhir, PeMad telah
memproduksi atau menerjemahkan sekitar dua puluh tujuh juta kata. Kemampuan
produksi setidaknya tiga tahun terakhir adalah sebesar tiga juta kata per tahun
dengan omset rata-rata tiga miliar rupiah per tahun.
Selama beroperasi kurang lebih delapan belas tahun, PeMad telah memiliki
pelanggan yang berada di lima benua dan tersebar di enam belas negara. Dengan
cakupan wilayah pangsa pasar tersebut menempatkan PeMad sebagai perusahaan
penerjemahan lokal nasional dengan cakupan internasional. Sementara itu
berdasarkan analisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) atau SWOT yang telah dilakukan dalam
proses penyusunan rencana usaha tahun 2015, diketahui saat ini PeMad berada pada
kuadran pertama di mana perusahaan dalam masa pertumbuhan. Strategi ini lah
kemudian yang dijalankan pada periode 2016 ini. Dengan analisis matrik, PeMad
memperoleh dan menetapkan strategi-strategi yang kemudian diturunkan pada
rencana aksi 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
A. Analisis Lingkungan Bisnis
Lingkungan bisnis merupakan segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas
bisnis dalam suatu perusahaan baik faktor eksternal maupun internal. Dengan
mengetahu situasi lingkungan bisnis, perusahaan dapat melihat peluang sekaligus
ancaman yang sekiranya akan menghambat perusahaan untuk memperoleh peluang
tersebut. Selain itu, perusahaan juga mampu mengetahui kekuatan apa yang
dimiliki agar dapat mengatasi hambatan, serta mengetahui kelemahan apa saja yang
harus dibenahi agar dapat mengatasi ancaman untuk memenangkan persaingan dan
menciptakan ruang pasar baru.
1. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk dapat mengidentifikasi
faktor-faktor di luar lingkungan PéMad yang mempengaruhi kemampuan PéMad
dalam menghasilkan laba. Sistem intelijen pasar harus ditetapkan untuk menelusuri
tren dan perkembangan penting serta semua peluang dan ancaman yang
berhubungan dengan bisnis PéMad. Perusahaan harus dapat menangkap peluang,
yaitu wilayah kebutuhan dan minat pembeli, di mana PéMad mempunyai
probabilitas tinggi untuk memuaskan kebutuhan tersebut dengan menguntungkan.
Selain fokus terhadap peluang PéMad juga harus mampu melihat ancaman.
Ancaman merupakan tantangan yang ditempatkan oleh tren atau perkembangan
yang tidak disukai yang akan menghasilkan penurunan penjualan atau laba akibat
tidak adanya tindakan pemasaran defensif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
a. Analisis Pasar
1) Agen Penerjemahan
Pertumbuhan pasar penerjemahan semakin meningkat. Penulis berhasil
mendapatkan informasi mengenai pertumbuhan pasar penerjemahan yang
dipublikasikan oleh Common Sense Advisory, Inc. Dari hasil penelitian yang
dipublikasikan, pertumbuhan pasar penerjemahan dari tahun 2009 sampai dengan
tahun 2015 semakin meningkat.
Gambar 4.1
Pertumbuhan pasar penerjemahan (DePalma, Pielmeier, Henderson, dan Stewart, 2015, hal. 3)
Penelitian yang dilakukan oleh Common Sense Advisory, Inc melibatkan
18.097 Language Services Provider (LSP) atau agen peterjemahan yang tersebar di
Afrika, Asia, Eropa, Amerika Latin, Amerika Utara, dan Pasifik. Penyebaran
terbesar di Eropa yaitu 53,90 persen. Penyebaran lainnya di wilayah Amerika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Utara sebesar 34,82 persen dan di Asia sebesar 10,49 persen. Penyebaran pasar
penerjemahan ini merupakan peluang yang sangat besar bagi PéMad.
Tabel 4.1 Wilayah penyebaran pasar penerjemahan (DePalma, Pielmeier, Henderson, dan
Stewart, 2015, hal. 3)
Pasar penerjemahan memang luas. Meskipun demikian, tidak semua agen
terjemahan bisa ditetapkan sebagai target pasar. Penulis telah melakukan penelitian
untuk mengetahui kebutuhan penerjemahan bahasa Indonesia. Penelitian pertama
dilakukan kepada agen terjemahan. Kuesioner kebutuhan terjemahan bahasa
Indonesia telah disebar ke 44 agen penerjemahan. Tetapi, hanya 7 responden yang
mengisi dan mengembalikan kuesioner.
Dari hasil penelitian yang ditampilkan pada tabel 4.2 diketahui enam dari
tujuh responden membutuhkan jasa penerjemahan dari bahasa Inggris ke bahasa
Indonesia. Penulis juga mencoba untuk mengenalkan PeMad sebagai agen
penerjemahan dengan meminta responden untuk mengenal PeMad lebih jauh
melalui website. Dilanjutkan dengan pertanyaan selanjutnya untuk mengetahui
apakah mereka tertarik untuk menggunakan jasa penerjemahan dari PeMad. Dua
responden menyatakan tertarik untuk menggunakan jasa PeMad, empat responden
2014 2015 2015 2016 2017 2018 2019
Africa 0,24% 0,11% 42 45 48 52 55
Asia 9,96% 10,49% 4.003 4.279 4.574 4.889 5.226
Europe 51,09% 53,90% 20.571 21.989 23.505 25.125 26.859
Eastern Europe 2,44% 1,39% 532 568 608 649 694
Northern Europe 20,49% 24,08% 9.191 9.825 10.502 11.226 12.001
Southern Europe 3,60% 3,48% 1.326 1.418 1.515 1.620 1.732
Western Europe 24,56% 24,95% 9.522 10.178 10.880 11.630 12.432
Latin America & Caribbean 0,48% 0,42% 162 173 185 198 212
North America 37,81% 34,82% 13.288 14.204 15.183 16.230 17.349
Oceania 0,41% 0,26% 98 104 112 119 128
Totals 100,00% 100,00% 38.164 40.794 43.607 46.613 49.829
Market Share Revenue in US$ Millions (Projected)Region
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
menyatakan mungkin tertarik untuk menggunakan jasa PeMad, dan satu responden
menyatakan tidak tertarik untuk menggunakan jasa PeMad.
Tabel 4.2 Kebutuhan penerjemahan bahasa Indonesia untuk agen penerjemahan
Does your Agency need English <> Indonesian translation service?
Answer Options Response
Percent
Response
Count
Yes 85,7% 6
No 14,3% 1
answered question 7
skipped question 0
Have you heard about PéMad International Translation prior to this survey?
Answer Options Response Percent Response Count
Yes 14,3% 1
No 85,7% 6
answered question 7
skipped question 0
Please check out PéMad International Translation profile at www.pemad.or.id.
What is your opinion of PéMad?
Answer Options Response Count
7
answered question 7
skipped question 0
Number Response Date Response Text
1 Sep 20, 2016 3:45 PM OK
2 Sep 13, 2016 12:50 PM website does not work
3 Sep 12, 2016 3:50 PM Account is suspended
4 Sep 9, 2016 2:33 PM OK but we prefer to work directly with
translators so we ask for lower rates.
Agencies have higher prices.
5 Sep 8, 2016 9:14 AM N/A
6 Mei 11, 2016 7:25 AM We are glad to work with PéMad
International Translation.
7 Mei 11, 2016 6:09 AM Fine
Are you interested in using services provided by PéMad?
Answer Options Response Percent Response Count
Yes 28,6% 2
No 14,3% 1
Maybe 57,1% 4
answered question 7
skipped question 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Dari hasil penelitian tersebut kemudian dikonfirmasi dengan memberikan
pertanyaan mendalam kepada responden melalui email. Dari tujuh responden hanya
enam yang merespon email konfirmasi. Dari enam reponden yang memberikan
jawaban konfirmasi, empat responden memberikan peluang kepada PeMad untuk
menggunakan jasa penerjemahan dari PeMad. Sementara ada dua responden yang
menyatakan tidak menggunakan jasa PeMad karena mereka mempunyai database
sendiri dan tidak menggunakan jasa agen tetapi langsung menggunakan penerjemah
lepas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebenarnya dari tujuh
responden, hanya empat yang benar-benar menjadi peluang bagi PeMad. Penulis
menyadari bahwa data peluang pada segmen agen tidak cukup untuk dapat
menyimpulkan apakah agen penerjemahan dapat dijadikan target atau tidak. Oleh
karena itu, penulis melakukan penelusuran pada portal penerjemahan
www.proz.com dan www.gala-global.org. Dari hasil penelusuran di kedua portal
penerjemahan tersebut ditemukan 58.308 agen penerjemahan yang menjadi anggota
kedua portal penerjemahan tersebut. Agen penerjemahan yang dipilih adalah yang
mengikuti keanggotaan berbayar.
Dari 58.308 agen penerjemahan dipersempit lingkupnya, dipilih yang
memiliki layanan penerjemahan dengan bahasa target bahasa Indonesia. Setelah
dilakukan pemilihan dengan bahasa target bahasa Indonesia, jumlah agen
penerjemahan yang memberikan jasa penerjemahan ke bahasa Indonesia sebanyak
4.113 agen. Dengan mengetahui banyaknya agen penerjemahan yang mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
layanan bahasa ke bahasa Indonesia, dapat disimpulkan bahwa agen penerjemahan
merupakan pasar potensial bagi PéMad.
2) Industri Jasa dan Manufaktur di Indonesia
Penelitian selanjutnya dilakukan pada perusahaan yang ada di Indonesia,
baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur. Kuesioner dikirim kepada
484 responden yang terdiri dari perusahaan yang bergerak dibidang perhotelan,
tambang, manufaktur, dan ekspor impor. Dari 484 responden hanya 21 responden
yang mengisi dan mengembalikan kuesioner.
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa kebutuhan penerjemahan tidak terlalu besar.
Hanya 47,6 persen dari responden yang menyatakan membutuhkan penerjemahan
di perusahaan mereka, sedangkan 52,4 persen responden menyatakan tidak ada
kebutuhan penerjemahan di perusahaan mereka. Apabila ada kebutuhan
penerjemahan, 63,2 persen responden menyatakan bahwa mereka dapat memenuhi
kebutuhan tersebut sendiri atau tidak menggunakan jasa pihak lain.
Jika dilihat dari jumlah responden yang berpartisipasi mengisi dan
mengembalikan kuesioner, terlihat bahwa perusahaan bukanlah pasar luas seperti
pada agen penerjemahan. Hal ini diperjelas oleh pendapat responden bahwa
perusahaan yang membutuhkan penerjemahan tidak terlalu signifikan dan sebagian
besar dapat memenuhi kebutuhan penerjemahan mereka tanpa menggunakan jasa
pihak lain. Oleh karena itu, untuk melihat peluang yang lebih besar lagi penulis
melakukan pengamatan pada perkembangan industri saat ini dan mempelajari
peraturan pemerintah dibidang kebahasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 4.3 Kebutuhan penerjemahan untuk perusahaan jasa dan manufaktur
Apakah perusahaan Anda ada kebutuhan untuk menerjemahkan dokumen
(kontrak, perjanjian kerja, brosur, dll) ke bahasa lain?
Answer Options Response
Percent
Response
Count
Ya 47,6% 10
Tidak 52,4% 11
answered question 21
skipped question 0
Jika ada, apakah perusahaan Anda dapat memenuhi kebutuhan
tersebut tersebut sendiri tanpa menggunakan jasa pihak lain?
Answer Options Response
Percent
Response
Count
Ya 63,2% 12
Tidak 36,8% 7
answered question 19
skipped question 2
Bahasa target apa yang perusahaan Anda butuhkan?
Answer Options Response
Percent
Response
Count
Bahasa Indonesia ke bahasa Inggris 61,1% 11
Bahasa Inggris ke bahasa Indonesia 33,3% 6
Bahsa lainnya 33,3% 6
answered question 18
skipped question 3
Number Response Date Bahsa lainnya
1 Mei 18, 2016 4:22 AM Mandarin Cina
2 Mei 18, 2016 3:14 AM Arab
3 Mei 6, 2016 4:31 AM Bahasa Jepang
4 Mei 4, 2016 1:36 PM spanish –english
5 Mei 4, 2016 1:20 PM Mandarin
6 Mei 4, 2016 6:32 AM Mandarin
Apakah Anda berniat untuk menggunakan jasa penerjemahan dari pihak lain?
Answer Options Response
Percent
Response
Count
Ya 33,3% 7
Tidak 66,7% 14
answered question 21
skipped question 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Dengan adanya peraturan pemerintah mengenai kebahasaan, ada dua hal
yang kemudian menuntut perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa maupun
manufaktur. Kedua hal tersebut yaitu dampak dari globalisasi dan pelokalan
produk. Perusahaan dituntut untuk mengalihbahasakan setiap dokumen perjanjian
kerja ataupun dokumen-dokumen yang menyertai produk yang akan dipasarkan di
Indonesia.
a) Pengaruh globalisasi
Meskipun dari hasil penelitian melalui survei menunjukkan kebutuhan
penerjemahan di pasar industri jasa dan manufaktur kecil atau tidak signifikan,
namun pada kenyataannya di era globalisasi peran bahasa sangatlah penting.
Undang-undang nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang
Negara, serta Lagu Kebangsaan pasal 31 menyatakan bahwa:
(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman atau perjanjian
yang melibatkan lembaga negara, instansi pemerintah Republik Indonesia,
lembaga swasta Indonesia atau perseorangan warga negara Indonesia;
(2) Nota kesepahaman atau perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
melibatkan pihak asing ditulis juga dalam bahasa nasional pihak asing tersebut
dan/atau bahasa Inggris”.
Di era globalisasi semua dokumen yang terkait dengan pengurusan ke luar
negeri harus dalam bahasa Inggris atau bahasa negara yang dituju. Contohnya,
seseorang yang akan melanjutkan belajar atau akan bekerja ke Amerika Serikat.
Mereka harus menerjemahkan dokumen-dokumen resmi mereka ke bahasa Inggris
pada saat mengurus persyaratan di Imigrasi atau Kedutaan. Penerjemahan juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
harus dilakukan oleh penerjemah bersertifikat yang telah diakui oleh kedutaan
tersebut.
Kebutuhan penerjemahan juga dibutuhkan di industri perdagangan. Jika kita
akan mengekspor produk dalam negeri ke luar negeri, maka dokumen-dokumen
ekspor juga harus diterjemahkan dalam bahasa Inggris atau bahasa negara tujuan.
Dari data yang diperoleh dari World Bank tentang data ekonomi dunia,
pertumbuhan industri perdagangan terus meningkat. Dari tahun 1999 – 2000 ekspor
barang dan jasa meningkat 5,9 persen sedangkan untuk impor meningkat 5,7
persen. Selanjutnya, dari tahun 2000-2014 ekspor barang dan jasa naik 7,2 persen
dan impor naik 7,8 persen.
Dari hasil penelusuran di www.kemlu.go.id penulis berhasil mendapatkan
informasi mengenai organisasi internasional non-pemerintah (OINP) di Indonesia.
Dari buku direktori OINP di Indonesia yang diterbitkan oleh Kementerian Luar
Negeri (Kemenlu) pada tahun 2011, ada 109 OINP yang terdaftar beroperasi di
Indonesia. Sementara, dari penelusuran di www.idx.co.id penulis berhasil
mendapatkan informasi mengenai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Ada 525 perusahaan yang telah terdaftar di BEI.
b) Kebutuhan Pelokalan
Industri penerjemahan merupakan industri yang terus berkelanjutan dari
masa ke masa. Keberlanjutan industri ini tidak terlepas dari keberlanjutan industri
lain seperti manufaktur, keuangan, informasi dan teknologi, pariwisata, kesehatan,
dan lain-lain. Pelokalan terhadap produk industri-industri tersebut membutuhkan
peran industri penerjemahan untuk menjalankan perannya sebagai pengalih bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
ke bahasa negara-negara tujuan pemasaran. Sebagai contoh yaitu produk kamera
Nikon. Jika produsen Nikon akan memasarkan produknya ke daerah Asia maka
mereka harus melokalkan produk mereka ke bahasa-bahasa yang berada di Asia.
Apabila semua produsen barang akan memasarkan salah satu atau bahkan semua
jenis produk mereka ke negara-negara lain, maka peluang untuk menerjemahkan
manual produk mereka ke bahasa-bahasa tujuan sangat besar.
Pelokalan ke bahasa Indonesia juga menjadi suatu keharusan bagi produsen
barang dan jasa yang akan memasarkan produk mereka di Indonesia. Undang-
undang nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta
Lagu Kebangsaan pasal 37 menyatakan bahwa:
(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam informasi tentang produk barang atau
jasa produksi dalam negeri atau luar negeri yang beredar di Indonesia.
(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilengkapi dengan bahasa
daerah atau bahasa asing sesuai dengan keperluan.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini berpeluang mendorong industri
kreatif untuk semakin berkembang. Dan, saat ini pemerintah Republik Indonesia
(RI) tengah mendorong pertumbuhan industri kreatif di dalam negeri. Kementerian
Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang
berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk
menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan
mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Menurut United Nation Conference on Trade ang Development (UNCTAD)
(2008), yang dimaksud dengan industri kreatif adalah: 1) siklus penciptaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
produksi, dan distribusi barang dan jasa yang menggunakan kreativitas dan modal
intelektual sebagai masukan utama; 2) merupakan serangkaian kegiatan berbasis
pengetahuan, fokus pada tetapi tidak terbatas pada seni, berpotensi menghasilkan
pendapatan dari perdagangan dan hak kekayaan intelektual; 3) terdiri dari produk
nyata dan jasa intelektual atau artistik tidak berwujud dengan konten kreatif,
bernilaia ekonomi dan tujuan pasar; 4) berada pada pertemuan antara pertukangan,
jasa, dan sektor industri; dan 5) merupakan sektor yang dinamis baru dalam
perdagangan dunia.
Industri kreatif menurut UNCTAD terdiri dari:
(1) Warisan budaya
Yang termasuk dalam warisan budaya antara lain ekspresi budaya tradisional
(seni dan kerajinan, festival, dan perayaan) dan situs budaya (situs arkeologi,
museum, perpustakaan, pameran, dll).
(2) Seni
Yang termasuk dalam seni antara lain seni visual (lukisan, patung, fotografi,
dan barang antik) dan seni pertunjukan (musik, teater, tari, opera, sirkus,
boneka, dll).
(3) Media
Yang termasuk dalam media antara lain penerbitan dan media cetak (buku,
cetak, dan publikasi lainnya) dan audiovisual (film, televisi, radio, dan
penyiaran lainnya).
(4) Kreasi fungsional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Yang termasuk dalam kreasi fungsional antara lain desain (interior, grafis,
fashion, perhiasan, dan mainan), media baru (software, video game, dan konten
kreatif digital), dan jasa kreatif (arsitektur, periklanan, budaya dan rekreasi,
penelitian kreatif dan pengembangan, digital dan jasa kreatif lainnya yang
terkait).
Departemen Perdagangan Republik Indonesia telah memetakan industri
kreatif yang berkembang di Indonesia. Industri kreatif tersebut antara lain
Periklanan, Arsitektur, Pasar Barang Seni, Kerajinan, Desain, Fesyen, Video, Film
dan Fotografi, Permainan Interaktif, Musik, Seni Pertunjukan, Penerbitan dan
Percetakan, Layanan Komputer dan Piranti Lunak, Televisi dan Radio, Riset dan
Pengembangan, Kuliner.
Jika dikaitkan dengan dunia penerjemahan maka industri kreatif merupakan
peluang pasar baru bagi PéMad. Pada sub-bidang seni, lukisan membutuhkan narasi
yang harus tersaji dalam beberapa bahasa. Misalnya, jika lukisan akan dipamerkan
di ajang internasional maka narasi lukisan harus ada dalam bahasa Inggris. Subtitle,
transkripsi, atau dubbing yang selama ini sudah disediakan bisa dimaksimalkan di
era industri kreatif ini.
Tahun 2016, era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) resmi diberlakukan.
Indonesia lebih bebas mengekspor barang dan jasa ke negara-negara anggota
ASEAN. Sebaliknya, barang dan jasa dari negara-negara anggota ASEAN lebih
bebas masuk ke Indonesia. Demikian juga dengan investasi. Pemerintah berusaha
untuk menarik investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Selain ekspor, impor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
dan investasi, arus tenaga kerja profesional dari luar masuk ke Indonesia semakin
terbuka.
Diberlakukannya MEA juga diperkirakan akan membawa dampak positif
bagi pertumbuhan dunia pariwisata di Indonesia. Seperti disampaikan oleh Dr.
Nimmi dalam tulisannya bahwa salah satu sektor yang paling siap ikut berkompetisi
dalam pasar tunggal MEA adalah sektor pariwisata karena pariwisata Indonesia
memiliki keunggulan dari sisi destinasi dan harga.
Kembali pada undang-undang nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan pasal 32, setiap perjanjian
maupun dokumen lainnya yang berkaitan dengan kerja sama bilateral harus dalam
dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa nasional negara lain yang bekerja
sama dengan Indonesia atau dalam bahasa Inggris. Banyaknya barang dan jasa yang
akan masuk ke Indonesia dan meningkatnya kedatangan orang asing ke Indonesia,
membuka pelang pasar baru bagi PéMad.
Pada tahun 2012 pemerintah telah mengeluarkan peraturan mengenai
syarat-syarat penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain.
Di dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2012 tentang peraturan mengenai syarat-syarat penyerahan
sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain, pasal 1 (satu) ayat 2 (dua)
dan 3 (tiga) menyatakan bahwa:
(1) Ayat (2) “perusahaan penerima pemborongan adalah perusahaan yang
berbentuk badan hukum yang memenuhi syarat untuk menerima pelaksanaan
sebagian pekerjaan dari perusahaan pemberi pekerjaan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
(2) Ayat (3) “perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh adalah perusahaan yang
berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT) yang memenuhi syarat untuk
melaksanakan kegiatan jasa penunjang perusahaan pemberi pekerjaan”. Dengan
adanya peraturan ini membuka peluang bagi PéMad untuk dapat mengikuti
tender atau lelang pengadaan barang dan jasa.
Peraturan tersebut secara tidak langsung telah membantu PéMad
mempersempit persaingan. Terutama untuk mengikuti tender atau lelang yang
diadakan oleh pemerintah dan perusahaan rekanan pemerintah. Perusahaan rekanan
pemerintah misalnya perusahaan tambang.
3) Mahasiswa S2 dan Dosen
Pada tahun 2012 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI)
mengeluarkan surat edaran nomor 152/E/T/2012 mengenai Publikasi Karya Ilmiah.
Di dalam surat edaran tersebut mencantumkan salah satu ketentuan yaitu “untuk
lulus program Doktor harus telah menghasilkan makalah yang diterima untuk terbit
pada jurnal internasional”. Selain dari surat edaran DIKTI, dosen-dosen di
Indonesia juga didorong untuk dapat menerbitkan jurnal di jurnal internasional. Hal
ini bertujuan untuk mewujudkan tri darma perguruan tinggi, salah satu persyaratan
dalam kenaikan pangkat / jabatan dosen, dan untuk mengangkat nama perguruan
tinggi.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis telah melakukan penelitian
kebutuhan penerjemahan materi bidang akademis. Penulis memilih mahasiswa
yang sedang menempuh pendidikan lanjut strata 2 dan dosen sebagai responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Kuesioner disebar kepada 100 responden. Dari 100 responden hanya 40 responden
yang mengisi dan mengembalikan kuesioner. 40 responden tersebut terdiri dari 25
dosen dan 15 mahasiswa strata 2. Dosen yang menjadi responden berasal dari 23
perguruan tinggi sedangnkan mahasiswa berasal dari 5 perguruan tinggi.
Tabel 4.4 Kebutuhan penerjemahan untuk mahasiswa S2 dan Dosen
Apakah ada kebutuhan yang mengharuskan Anda menerjemahkan jurnal
penelitian / tesis / disertasi Anda ke bahasa asing?
Answer Options Response Percent Response Count
Ya 87,2% 34
Tidak 12,8% 5
answered question 39
skipped question 1
Jika ada, apakah Anda bisa memenuhi kebutuhan menerjemahkan tersebut
sendiri tanpa bantuan orang lain atau penyedia jasa terjemahan?
Answer Options Response Percent Response Count
Ya 60,5% 23
Tidak 39,5% 15
answered question 38
skipped question 2
Bahasa target apa yang Anda butuhkan?
Answer Options Response Percent Response Count
Bahasa Indonesia ke bahasa Inggris 74,4% 29
Bahasa Inggris ke bahasa Indonesia 43,6% 17
Pasangan bahasa lainnya 5,1% 2
answered question 39
skipped question 1
Apakah Anda berniat untuk menggunakan jasa orang lain untuk
menerjemahkan jurnal atau tesis Anda?
Answer Options Response Percent Response Count
Ya 52,6% 20
Tidak 47,4% 18
answered question 38
skipped question 2
Dari hasil penelitian seperti ditampilkan pada tabel 4.4 diketahu bahwa ada
kebutuhan penerjemahan bidang akademisi dari kalangan mahasiswa strata 2 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dosen. 87, 2 persen responden menyatakan ada kebutuhan yang mengharuskan
mereka menerjemahkan jurnal penelitian / tesis / disertasi ke bahasa asing dalam
hal ini bahasa Inggris. Dan, 60,5 persen dari responden menyatakan bahwa mereka
dapat memenuhi kebutuhan penerjemahan sendiri tanpa bantuan orang lain atau
penyedia jasa terjemahan. Meskipun sebagian besar responden dapat melakukan
penerjemahan sendiri, 52,6 persen responden menyatakan berniat untuk
menggunakan jasa orang lain untuk menerjemahkan jurnal atau tesis mereka.
Di dalam penelitian, penulis juga menanyakan tanggapan mereka terhadap
tarif penerjemahan saat ini dan menanyakan tarif penerjemahan yang mereka
harapkan. 75 persen responden menyatakan tarif penerjemahan yang berlaku umum
saat ini mahal. Hanya 27 persen dari responden yang menyampaikan tarif yang
diharapkan sesuai dengan rata-rata tarif penerjemahan yang berlaku saat ini. Angka
ini menunjukkan bahwa pasar mahasiswa dan dosen belum bisa dikatakan sebagai
pasar potensial. Mengingat bahwa peluang haruslah mampu menciptakan
pendapatan atau laba.
b. Analisis Konsumen
Pengguna jasa penerjemahan sangatlah luas. Dari berbagai industri baik
disadari atau tidak, membutuhkan adanya penerjemahan. Akan tetapi, tidak semua
industri dapat dilayani secara langsung. Seperti misalnya, industri informasi
teknologi, industri alat berat, industri digital, industri game dan lain sebagainya.
Tidak semua agen penerjemahan di Indonesia mampu menembus langsung ke
dalam industri-industri tersebut. Salah satu kendalanya adalah varian bahasa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dilayani. Untuk dapat menembus industri-industri besar tersebut setidaknya sebuah
agen penerjemahan harus memiliki sekurang-kurngnya 50 layanan bahasa.
Karena alasan di atas, maka tidak semua industri dapat dijadikan sebagai
konsumen langsung PéMad. Dari informasi yang didapatkan dari pihak manajemen,
saat ini konsumen yang menggunakan jasa PéMad dikelompokkan ke dalam dua
segmen. Kedua segmen tersebut yaitu segmen pelaku bisnis dan segmen
individu/pengguna akhir. Termasuk ke dalam pelaku bisnis antara lain Agen
Penerjemahan, Perusahaan Jasa (pariwisata, tour and travel, hotel,
keuangan/asuransi, pebankan, dll), Perusahaan Manufaktur (tambang, kertas, dll),
dan NGO. Sedangkan yang termasuk dalam segmen pengguna akhir antara lain
Dosen, Mahasiswa, masyarakat umum, dan lain-lain.
1) Konsumen Agensi Penerjemahan
Agensi Penerjemahan merupakan klien terbesar PéMad. Agensi
Penerjemahan merupakan agensi-agensi yang bergerak di industri penerjemahan
yang berada di seluruh dunia. Saat ini agensi penerjemaha yang telh menjadi
konsumen PéMad ada di lima benua yaitu Asia, Afrika, Eropa, Autalia, dan
Amerika. Di dalam melayani segmen ini, tidak berhenti hanya pada delivery jasa
saja, namun juga hingga pada pelayanan after sale. Pelayanan after sale ini
meliputi: konfirmasi, perbaikan, up date, dan keluhan. Nilai-nilai utama yang
diharapkan konsumen pada segmen ini adalah kualitas produk, harga kompetitif,
ketersediaan Computer-assisted translation (CAT) tools dan ketepatan waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
2) Konsumen Perusahaan Jasa
Perusahaan Jasa yang menggunakan jasa PeMad antara lain dari jasa
keuangan atau asuransi dan perbankan. Materi yang diterjemahkan biasanya terkait
dengan kontrak kerja atau laporan tahunan. Nilai-nilai utama yang diharapkan
konsumen pada segmen ini adalah kualitas, harga dan ketepatan waktu. Berbeda
dengan segmen agensi, Perusahaan jasa tidak memerlukan ketersediaan Computer-
assisted translation (CAT) tools.
3) Konsumen Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur yang menggunkan jasa PeMad adalah dari
perusahaan tambang, antara lain tambang emas, nickel, dan batu bara. Tidak jauh
berbeda dengan perusahaan jasa, materi yang diterjemahkan biasanya terkait
dengan kontrak kerja atau laporan tahunan. Nilai-nilai utama yang diharapkan
konsumen pada segmen ini adalah kualitas, harga dan ketepatan waktu. Sama
dengan perusahaan jasa, perusahaan manufaktur tidak memerlukan ketersediaan
Computer-assisted translation (CAT) tools dalam proses penerjemahannya.
4) Konsumen Non Goverment Organization (NGO)
Pengguna jasa PeMad juga dari kalangan NGO. Beberap NGO yang telah
menggunakan jasa PeMad antara lain bergerak di bidang penelitian, lingkungan
hidup, pengembangan masyarakat, dan kesehatan. Nilai-nilai utama yang
diharapkan konsumen pada segmen ini adalah kualitas, harga dan ketepatan waktu
dan tidak memerlukan ketersediaan Computer-assisted translation (CAT) tools.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
5) Konsumen Pengguna Akhir
Segmen ketiga merupakan konsumen individu atau perorangan dari
berbagai kalangan seperti mahasiswa, dosen, dokter, dan lain sebagainya, juga
masyarakat umum. Penerjemahan yang dibutuhkan adalah untuk penerjemahan
dokumen legal. Karena dokumen yang diterjemahkan adalah dokumen legal maka
penerjemahannya pun bersifat legal atau sering disebut dengan sworn translation.
Nilai-nilai utama yang diharapkan pada segmen ini adalah kualitas dan legalitas.
Legalitas artinya terjemahan harus dilakukan oleh penerjemah tersumpah atau
sworn translator.
c. Analisis Pesaing
Industri penerjemahan menjadi sangat menarik bagi mereka yang memang
menguasai pengalihan bahasa dan mengetahui di mana dan bagaimana pengguna
dan pemasok bahasa berada. Kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa
penerjemahan pada umumnya hanya dilakukan untuk menerjemahkan buku dan
membantu orang dalam bahasa lisan. Akan tetapi, perkembangan teknologi telah
memberikan informasi yang lebih luas mengenai industri penerjemahan.
Sama halnya dengan industri manufaktur dan jasa lainnya, tantangan yang
dihadapi dalam bisnis terjemahan selalu berdampingan dengan persaingan. Pada
analisis pesaing penulis akan menguraikan bagaimana kondisi persaingan dalam
industri saat ini. Penulis menganalisis bagaimana kekuatan kompetitif saat ini,
mengidentifikasi pesaing yang ada saat ini, menganalisis pesaing, dan bagaimana
strategi menghadapi pesaing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
1) Kekuatan kompetitif
Dalam mengukur kekuatan kompetitif, penulis menggunakan lima kekuatan
yang menentukan daya tarik sebuah pasar. Lima kekuatan tersebut yaitu pesaing
industri, pendatang baru potensial, produk pengganti, pembeli, dan pemasok
(Kotler dan Keller, 2009, hal. 320).
(a) Ancaman rivalitas
Tidak dapat dihindari bahwa persaingan di industri penerjemahan sangat
tinggi. Banyak pemain di dalamnya. Gambaran bagaimana ancaman rivalitas yang
dihadapi saat ini akan dibahas dalam identifikasi pesaing. Dengan persaingan yang
tinggi ini seharusnya menjadikan pasar tidak lagi menarik. Namun, berbeda kondisi
saat ini, meskipun persaingan tinggi, industri penerjemahan tetap menjadi bisnis
yang menarik. Akan tetapi, hanya mereka yang benar-benar mampu bersaing yang
dapat bertahan.
(b) Ancaman pendatang baru
Industri penerjemahan merupakan pasar dengan penghalang memasuki
pasar yang rendah. Siapapun yang mempunyai kemampuan menerjemahkan dapat
masuk ke dalam pasar. Namun, mereka yang berkinerja buruk akan dengan cepat
dapat keluar dari pasar. Dapat disimpulkan pada saat ini bahwa industri
penerjemahan mempunyai penghalang untuk masuk dan untuk keluar yang rendah.
Adapun pendatang baru tersebut adalah penerjemah lepas dan agen penerjemahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
(c) Ancaman produk pengganti
Di dalam industri penerjemahan ini bukan hanya penerjemah perorangan
dan agen penerjemahan saja yang menjadi pesaing utama. Produk pengganti juga
menjadi pesaing. Produk pengganti jasa penerjemahan biasa disebut dengan mesin
penerjemahan. Mesin penerjemahan antara lain Transtool, Rekso, Systran, dan
Google Translate. Bahkan, teknologi terbaru semakin memudahkan pengguna di
dalam menerjemahkan menggunakan mesin penerjemahan ini. Pengguna tidak
perlu lagi mengetik satu persatu, tetapi dengan menggunakan suara atau dengan
menggunakan kamera, kata atau kalimat yang ingin kita terjemahkan sudah dapat
langsung diproses.
Menurut pihak manajemen PéMad, mesin penerjemahan ini sangat
membantu bagi orang yang membutuhkan penerjemahan dengan kalimat yang
singkat. Bahkan mungkin hanya kata demi kata. Namun, jika sudah dalam bentuk
paragraf yang panjang, maka pengguna perlu berhati-hati karena hasil
penerjemahan dari mesin penerjemahan tidak sebaik jika diterjemahkan oleh
manusia. Pemilihan kata yang tepat sesuai kontek, istilah-istilah dalam bidang-
bidang tertentu, dan juga susunan kalimat sesuai dengan tata bahasa yang baik dan
benar sering kali tidak bisa dilakukan oleh mesin penerjemahan.
Meskipun hasil penerjemahan dari mesin penerjemahan tidak sebaik
penerjemahan oleh manusia, namun mesin penerjemahan telah menjadi ancaman
bagi PéMad. Transaksi tidak terjadi karena calon konsumen yang seharusnya
datang ke PéMad dan menggunakan jasa PéMad lebih memilih menggunakan
mesin penerjemahan yang lebih murah bahkan mungkin tidak perlu membayar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
(d) Ancaman daya tawar pembeli
Meskipun pasar industri penerjemahan sangat luas, namun memiliki daya
tawar pembeli yang kuat. Hal ini semakin terasa setelah terjadinya krisis eropa
beberapa tahun lalu yang kemudian dampaknya masih terasa hingga saat ini.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh salah satu lembaga penelitian di Cambridge,
USA yaitu Common Sense Advisory, Inc., menyampaikan bahwa pasar industri
penerjemahan mengalami pertumbukan.
Namun, besarnya pertumbuhan industri penerjemahan tidak diikuti dengan
kenaikan tarif dari penerjemahan. Hal ini juga dialami oleh Pemad sendiri di mana
beberapa pelanggan melakukan penurunan tarif. Selain itu untuk calon pelanggan
baru, dari setiap proposal penawaran dan tender yang diikuti, harga atau tarif
penerjemahan yang mereka tetapkan cukup rendah.
(e) Ancaman daya tawar pemasok
Pemasok pada industri penerjemahan adalah penerjemah. Selain
penerjemah ada juga DTP-er, Subtitler, voice talent, transcriber, dan lainnya yang
terkait dengan industri penerjemahan. Daya tawar pemasok sangat bervariasi.
Namun, bagi penerjemah yang sudah berpengalaman mempunyai daya tawar yang
besar. Karena tuntutan konsumen terhadap kualitas dan ketepatan waktu sangat
tinggi maka kebutuhan akan pemasok yang berkualitas dan berpengalaman sangat
besar. Sementara, daya tawar pemasok juga semakin besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2) Mengidentifikasi pesaing
Profesi sebagai penerjemah mungkin masih sedikit asing atau tidak biasa di
masyarakat Indonesia. Namun, bahwa profesi ini ada telah diakui di Indonesia. Hal
ini terbukti dengan adanya persyaratan untuk mengalihbahasakan semua dokumen
kerja sama dalam bahasa asing ke bahasa Indonesia. Lebih luas lagi, dunia
penerjemahan menjadi suatu industri tersendiri. Tidak hanya penerjemah yang
bekerja secara mandiri atau sering disebut sebagai penerjemah lepas, agen-agen
penerjemahan juga mulai berkembang. Jasa penerjemahan juga mulai dilakukan
oleh lembaga-lembaga kursus. Bahkan, banyak Perguruan Tinggi yang
menyelenggarakan jurusan bahasa juga mulai membuka jasa penerjemahan.
Dalam rangka memetakan persaingan yang ada saat ini di industri
penerjemahan di Indonesia, penulis telah melakukan penelusuran dalam rangka
mengidentifikasi pesaing yang ada. Penelusuran yang dilakukan adalah dengan
mendata semua agen penerjemahan di portal-portal penerjemahan yang sering
dikunjungi baik oleh penerjemah lepas, agen penerjemah, dan pengguna jasa
penerjemahan. Portal-portal tersebut antara lain www.translatorcafe.com,
www.proz.com, www.gala-global.com, www.tradugide.com,
www.tranquotation.com, dan www.TranslationDirectory.com. Dari hasil
penelusuran tersebut, setelah melalui penyaringan setidaknya ada 38 agen
penerjemahan di Indonesia.
Selain menemukan agen penerjemahan sebagai pesaing, penulis juga
menemukan beberapa lembaga kursus bahasa dan lembaga bahasa di bawah
naungan Perguruan Tinggi yang juga memberikan pelayanan jasa penerjemahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Beberapa lembaga kursus di Yogyakarta yang juga memberikan layanan
penerjemahan. Lembaga kursus tersebut antara lain STBA LIA, ELTI, Real
English, Wisma Bahasa, LIP, PPB USD, dll. Lembaga kursus meskipun tidak
secara terang-terangan atau mencantumkan dalam salah satu jasa mereka, sering
kali mereka juga menerima penerjemahan. Proyek penerjemahan biasanya dari
murid yang mengambil kursus di lembaga kursus tersebut.
Karena luasnya pasar industri penerjemahan dengan pendapatan yang besar
pula, maka banyak pemain yang masuk ke pasar penerjemahan. Saat ini PéMad
bukan hanya bersaing dengan sesama agen penerjemahan. Akan tetapi, juga
bersaing dengan penerjemah perorangan atau penerjemah. Himpunan Penerjemah
Indonesia (HPI) mencatat ada sekitar 1.929 orang anggota pada tahun 2016. Dari
portal penerjemahan www.proz.com terdapat 5.244 orang anggota ditahun 2016. 86
orang merupakan keanggotaan profesional atau membayar dan 5.158 orang bukan
keanggotaan profesional atau tidak membayar.
Dari uraian di atas ditemukan ada 3 kelompok pesaing yaitu sesama agen
penerjemahan, lembaga bahasa atau kursus, dan penerjemah lepas. Namun
demikian, dari ketiga kelompok pesaing tersebut tidak semuanya secara langsung
dapat dianggap sebagai pesaing utama. Untuk menetapkan pesaing utama penulis
mengidentifikasi dengan melihat pelanggan yang dilayani, jenis produk yang
diberikan, kualitas produk, harga, distribusi, dan teknologi yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.5 Identifikasi pesaing
No. Pesaing Pelanggan Produk Kualitas
Produk
Harga Distribusi Teknologi
(CAT Tools)
1. Agen
Penerjemahan
- LSP
- Perusahaan/NGO
/Instansi
- Individu
- Penerjemahan
- Penyuntingan/edit
- Penjurubahasaan
- Transkripsi
- Subtitle
- DTP
TEP Kompetitif - Elektronik
- langsung
Ya
2. Lembaga
Bahasa/Kursu
s
- Instansi
- Individu
- Penerjemahan
- Penyuntingan/edit
Penerjemahan
atau pemeriksaan
saja
Kompetitif - langsung Tidak
3. Penerjemah
Lepas
- LSP
- Perusahaan/NGO
/Instansi
- Individu
- Penerjemahan
- Penyuntingan/edit
- Penjurubahasaan
- Transkripsi
- Subtitle
- DTP
Penerjemahan
atau pemeriksaan
saja
Kompetitif - Elektronik
- langsung
Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari hasil identifikasi yang disajikan pada tabel 4.5 di atas dapat diketahui
kelompok mana yang menjadi pesaing utama. Dari faktor pelanggan yang dilayani,
jenis layanan atau produk, kualitas, dan teknologi yang digunakan, kelompok
Lembaga Bahasa atau Kursus bukan merupakan pesaing utama. Kelompok
Penerjemah Lepas tampak mempunyai segmen pasar yang sama, layanan atau
produk yang sama dan juga menggunakan atau menyediakan teknologi yang sama
dalam proses produksi. Namun, kelompok ini tidak dapat memberikan jaminan
kualitas yang sama dengan kelompok Agen Penerjemahan. Jaminan kualitas yang
dimaksud di sini adalah dengan memberikan layanan penerjemahan, penyuntingan,
dan proofread.
Dengan melihat bahwa pelanggan yang dilayani, jenis produk yang
diberikan, kualitas produk, harga, distribusi, dan teknologi yang digunakan oleh
Agen Penerjemahan sama dengan PeMad, menetapkan pesaing utama PeMad
adalah agen penerjemahan. Dengan mengetahui bahwa pesaing utama adalah Agen
Penerjemahan, kemudian penulis melakukan penelitian lebih lanjut bagaimana
kondisi persaingan diantara Agen Penerjemahan.
3) Menganalisis pesaing
a) Profil pesaing
Dari uraian di atas dapat diketahui segmen mana yang menjadi pesaing
utama PeMad, yaitu segmen Agen Penerjemahan. Penulis juga memperoleh
setidaknya ada 38 Agen Penerjemahan yang ada di Indonesia. Setelah dilakukan
penelitian lebih lanjut, diperoleh 10 Agen Penerjemahan yang kemudian bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
dianggap sebagai pesaing. Dari 10 pesaing ini, penulis kemudian melakukan
penelusuran lebih lanjut melalui website untuk mengetahui profil bisnis mereka.
(1) CV. Akurasi Translation Services
Akurasi Translation Services merupakan agen penerjemahan yang
berkedudukan di Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Didirikan pada tahun 2005
dengan layanan penerjemahan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Sejak
tahun 2014 mulai mengembangkan layanan ke bahasa-bahasa Asia Tenggara.
Dengan begitu, cakupan pasar pun meluas tidak lagi hanya di dalam negeri tetapi
juga mencakup hingga asia tenggara. Dengan menguasai bahasa-bahasa asia
tenggara, berpeluang juga untuk merambah ke pasar di eropa sebagai pusat
produsen atau pengguna akhir jasa pelokalan.
Cakupan layanan yang diberikan Akurasi meliputi penerjemahan (bidang
hukum, teknik dan pertambangan, dan umum), editing dan proofreading, pelokalan,
penjurubahasaan, DTP, voiceover, subtitling, dan transkripsi. Sebagai agen yang
juga memberikn layanan untuk pelokalan, Akurasi juga mengikuti perkembangan
jaman dan teknologi. Dalam proses penerjemahan khususnya untuk pelokalan,
menggunakan perangkat lunak penerjemahan atau biasa dikenal dengan CAT
Tools.
Harga yang ditetapkan cukup bersaing untuk pasar internasional. Akan
tetapi, harga yang ditetapkan masih cukup tinggi untuk pasar lokal atau dalam
negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
(2) Anindyatrans
Anindyatrans merupakan agensi penerjemahan yang beroperasi di Jakarta.
Jasa yang diberikan adalah penerjemahan untuk bahasa Jepang, Korea, Mandarin
dan Inggris. Selain untuk penerjemahan dokumen bagi pelanggan dalam negeri
yang berhubungan dengan perusahaan di Jepang, China, dan Korea, pada tahun
2000 Anindyatrans mulai memberikan layanan penerjemahan untuk website dan
video.
Cakupan layanan yang diberikan Anindyatrans adalah jasa penerjemahan
dan juru bahasa. Pelanggan yang menggunakan jasa penerjemahan Anindyatrans
kebanyakan adalah perusahaan-perusahaan lokal dan multinasional yang berada di
Indonesia. Anindyatrans sendiri belum masuk ke jasa pelokalan, sehingga dalam
penerjemahannya belum melibatkan perangkat lunak atau biasa disebut dengan
CAT Tools. Dari segi harga, Anindyatrans termasuk cukup bersaing untuk
penerjemahan bahasa Inggris dan Indonesia, namun cukup tinggi untuk bahasa
lainnya.
(3) Cakrawala Translation
Cakrawala Translation merupakan agen penerjemahn yang berkedudukan
di Jawa Barat. Layanan yang diberikan yaitu penerjemahan untuk bahasa Indonesia.
bahasa Inggris, dan bahasa Jawa. Cakrawala Translation memberikan layanan pada
pelanggan lokal. Karena cakupan layanannya tidak termasuk pelokalan, dalam
proses penerjemahan juga tidak melibatkan penggunaan perangkat lunak atau CAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tools. Harga yang ditetapkan untuk jasa penerjemahan sangat kompetitif, bahkan
jauh di bawah rata-rata tarif terjemahan pasar lokal atau dalam negeri.
(4) Centra STBA LIA
Centra merupakan lembaga bahasa yang menangani penerjemahan. Centra
sendiri berada di bawah naungan Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA, Yogyakarta.
Layanan yang diberikan meliputi jasa penerjemahan dan transkripsi. Untuk
penerjemahan sendiri Centra belum merambah ke produk pelokalan. Oleh karena
itu, dalam proses penerjemahan belum melibatkan penggunaan perangkat lunak
atau CAT Tools.
Segmen pasar yang saat menjadi pelanggan adalah pengguna akhir atau
individu. Tarif penerjemahan yang ditetapkan cukup kompetitif untuk pasar dalam
negeri. Namun, sedikit lebih mahal dibandingkan dengan kompetitor lain yang
berada di Yogyakarta.
(5) Indo Lingo
Indo Lingo merupakan agen penerjemahan yang berkedudukan di Jakarta.
Berdiri pada tahun 2009, Indo Lingo memberikan layanan jasa penerejmahan,
interpreting, subtitling, DTP, voice-over, dan notetaking. Dalam layanan
penerjemahan Indo Lingo juga memasuki pasar pelokalan. Oleh karena itu, dalam
proses penerjemahannya melibatkan penggunakan perangkat lunak atau CAT
Tools.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Konsumen yang dilayani mencakup pasar luar negeri atau segmen bisnis
dalam hal ini Language Service Provider (LSP). Selain jasa penerjemahan dan jasa-
jasa terkait dengan penerjemahan, Indo Lingo juga melayani penjualan perangkat
lunak penerjemahan SDL Trados. Dengan demikian, penerjemah lepas maupun
agen penerjemah di Indonesia juga menjadi sasaran sebagai konsumen pengguna
SDL Trados.
Harga yang ditetapkan untuk jasa penerjemahan kompetitif baik untuk pasar
lokal atau dalam negeri maupun pasar luar negeri. Terutama untuk pasar lokal.
Harga berada di harga rata-rata yang diterapkan di pasar dalam negeri.
(6) LIPPO Translator
LIPPO Translator merupakan agen penerjemahan yang berkedudukan di
Cikarang. Layanan yang diberikan adalah jasa penerjemahan dan interpreting.
Konsumen yang menggunakan jasa LIPPO adalah perusahaan-perusahaan yang
berada di Cibitung, Cikarang, dan Karawang. Jasa penerjemahan yang diberikan
bukan pelokalan, sehingga dalam proses penerjemahannya tidak melibatkan
penggunaan perangkat lunak penerjemahan. Harga yang ditetapkan cukup
kompetitif untuk pasar lokal atau dalam negeri.
(7) SMARZ Translation and Consulting
SMARZ merupakan agen penerjemahan dokumen legal yang berdiri pada
tahun 2000. SMARZ berkedudukan di Jakarta dengan cakupan pasar utama Eropa
Barat, Asia Timur, Timur Tengah, Oseania, dan Afrika. Layanan penerjemahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
untuk dokumen-dokumen legal dan bukan untuk pelokalan. Dalam proses
penerjemahan tidak melibatkan penggunaan software penerjemahan atau CAT
Tools.
Meskipun bukan menyasar pelokalan, namun cakupan pasar cukup luas.
Harga yang ditetapkan pun sangat kompetitif baik untuk pasar lokal maupun untuk
pasar luar negeri.
(8) Quantum Translation Services
Quantum Translation Services merupakan agen penerjemahan yang
berkedudukan di Yogyakarta. Layanan yang diberikan meliputi jasa penerjemahan,
jasa interpreting, dan jasa penyewaan peralatan interpreting. Segmen pasar yang di
sasar yaitu pengguna akhir atau individu dan perusahaan. Quantum belum
merambah ke pelokalan. Jasa penerjemahan adalah untuk penerjemahan dokumen-
dokumen legal dan ilmiah.
Sumber daya penerjemah yang digunakan meliputi dosen, mahasiswa S2,
dan penerjemah lepas. Cakupan bahasa yang dilayani antara lain Inggris, Arab,
Mandarin, German, Korea, dan Jepang. Harga yang ditetapkan sangat kompetitif
berada di rata-rata harga pasar lokal atau dalam negeri.
(9) To Bahasa
To Bahasa merupakan agen penerjemahan yang berkedudukan di
Yogyakarta sejak tahun 2005. Layanan yang diberikan yaitu jasa penerjemahan dari
bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya. Konsumen yang menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
jasa penerjemahan To Bahasa adalah pengguna akhir. Proses penerjemahan tidak
melibatkan perangkat lunak karena belum merambah pada industri pelokalan.
Harga yang ditetapkan sangat kompetitif bahkan dibawah rata-rata harga pasar
untuk lokal atau dalam negeri.
(10) Warung Translate
Warung Translate merupakan agen terjemahan yang berkedudukan di
Tangerang, Indonesia. Berdiri pada tahun 2007 dengan nama Ide Partner
Translation. Layanan yang diberikan adalah jasa penerjemahan dan legalisir
dokumen hukum. Berangkat dari misi untuk dapat menjembatani perbedaan bahasa
pelaku bisnis di Indonesia yang mempunyai partner bisnis di luar negeri, Warung
Translate lebih memberikan jasa penerjemahan biasa, dan bukan pelokalan.
Segmen pasar yang menggunakan jasa terjemahan Warung Translate adalah
pengguna akhir atau individu. Hal ini terlihat dari jenis layanan yang diberikan.
Harga untuk jasa penerjemahan sangat kompetitif. Sedikit berada di bawah harga
rata-rata pasar lokal atau dalam negeri. Karena tidak melayani pelokalan, dalam
proses penerjemahan tidak melibatkan penggunaan perangkat lunak atau CAT
Tools.
b) Menentukan sasaran pesaing
Dari penelusuran, tidak semua pesaing mempunyai pasar sasaran yang
sama. Ada beberapa sebaran pasar yang dimiliki oleh pesaing. Sebaran pasar
tersebut yaitu lokal (cakupan pasar untuk wilayah tertentu di dalam negeri,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
misalnya Yogyakarta, Jawa barat, dll), nasional (cakupan pasar untuk seluruh
wilayah Indonesia), Regional (cakupan wilayah tertentu misalnya asia tenggara,
eropa, dll), dan internasional (seluruh dunia). PeMad sendiri menetapkan sebaran
pasar yang akan menjadi pesaing utama adalah mereka yang juga merambah hingga
pasar internasional.
Tabel 4.6 Sebaran Pasar Pesaing
No. Agen Penerjemahan Sebaran Pasar
1. Akurasi Translation Services Regional – Asia Tenggara
2. Anindyatrans Nasional
3. Cakrawala Translation Nasional
4. Centra STBA LIA Lokal – Yogyakarta
5. Indo Lingo Internasional
6. LIPPO Translator Lokal – Kawasan Industri Cikarang
7. Quantum Translation Services Nasional
8. To Bahasa Nasional
9. Warung Translate Nasional
10. SMARZ Translation and
Consulting
International
Seperti yang disajikan di dalam tabel 4.6, penulis berhasil mendapatkan
informasi sebaran pasar dari 10 Agen Penerjemahan yang menjadi pesaing PeMad.
Dari 10 pesaing, 2 pesaing yaitu Centra STBA LIA dan LIPPO Translator
mempunyai sebaran pasar di pasar lokal. Centra STBA LIA melayani pasar lokal
Yogyakarta. Sedangkan LIPPO Translator melayani pasar lokal di kawasan
Cikarang. Berbeda dengan 2 agen yang melayani pasar lokal, 5 agen terjemahan
lainnya yaitu Anindyatrans, Cakrawala Translation, Quantum Translation Services,
To Bahasa, dan Warung Translate tidak hanya melayani pasar lokal, tetapi
mencapai pasar nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel 4.6 menunjukkan ada 3 agen penerjemahan yang tidak hanya
melayani pasar lokal dan nasional, namun juga regional dan internasional. Satu
pesaing yaitu Akurasi Translation Services mempunyai sebaran pasar sampai pasar
regional yaitu Asia Tenggara. Sedangkan pesaing lainnya yaitu Indo Lingo dan
SMARZ mempunyai sebaran pasar tidak hanya regional Asia namun Internasional.
Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa tidak semua agen
penerjemahan, khususnya 10 agen penerjemahan di atas mempunyai sebaran pasar
yang sama dengan PeMad. Hanya 3 Agen Penerjemahan yaitu Akurasi Translation
Services, Indo Lingo dan SMARZ Translation and Consulting yang mempunyai
sebaran pasar sama dengan PeMad yaitu sampai dengan pasar internasional.
c) Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis menemukan beberapa
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh pesaing. Hal ini sangat membantu bagi
penulis untuk kemudian menentukan strategi pemasaran seperti apa yang akan
diterapkan di Perusahaan.
(1) Kualitas Terjemahan
Dari hasil penelitian yang dilakukan seperti tersaji pada tabel 4.7,
menunjukkan bahwa kualitas hasil terjemahan dari pesaing masih kurang. Hasil
terjemahan masih banyak mengalami kekurangan atau kesalahan pada akurasi hasil
terjemahan dan linguistiknya. Hal ini tentunya menjadi kelemahan bagi pesaing
untuk dapat memenangkan persaingan dari segi produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Kualitas Terjemahan
No Agen Penerjemahan Nilai Total
Nilai
Status
Akurasi Kepatuhan Linguistik
Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah
1 ANINDYATRANS 0 1 3 0 0 0 0 2 4 62,39 Gagal
2 CAKRAWALA 0 1 1 0 0 0 0 2 1 76,88 Gagal
3 FAST AND EASY 0 1 0 0 0 0 0 2 2 77,27 Gagal
4 LIPPOTRANSLATOR 0 2 1 0 0 0 0 2 2 67,87 Gagal
5 QUANTUM 0 1 0 0 0 0 0 2 0 82,76 Gagal
6 SMARTZ 0 1 1 0 0 0 0 1 2 79,62 Gagal
7 TOBAHASA 0 3 0 0 0 0 0 0 2 75,71 Gagal
8 WARUNGTRANSLATE 0 2 5 0 0 0 0 0 0 71,79 Gagal
9 INDO-LINGO 0 1 0 0 0 0 0 1 2 82,76 Gagal
10 CENTRA STBA-LIA 0 0 1 0 0 0 0 0 3 88,64 Gagal
11 AKURASI 0 0 3 0 0 0 0 0 2 85,11 Gagal
12 PEMAD 0 0 1 0 0 0 0 0 2 91,38 Lolos
13 LSC 1 0 0 0 1 0 1 4 1 47,88 Gagal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2) Harga
Dari hasil penelitian seperti yang tersaji pada tabel 4.8, diperoleh bahwa 7
dari pesaing yang diteliti menerapkan harga yang sangat kompetitif. Harga yang
diterapkan lebih rendah yang diterapkan oleh PeMad. hal ini tentunya menjadi salah
satu kekuatan bagi pesaing untuk memenangkan persaingan dari segi harga.
Sedangkan 5 pesaing lainnya menerapkan harga lebih tinggi dari harga yang
diterapkan oleh PeMad.
(3) Distribusi/Waktu
Dalam industri terjemahan, rata-rata kemampuan produksi seorang
penerjemah adalah 2.500 - 3.500 kata per kata. Dari hasil penelitian yang
dilakukan, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dua dokumen dengan
volume kurang lebih 1.000 kata rata-rata membutuhkan 2 hari kerja. Tabel 4.8
menunjukkan kemampuan produksi yang dimiliki oleh pesaing masih berada di
bawah kemampuan produksi rata-rata industri. Hal ini menjadi salah satu
kelemahan pesaing dalam upaya mengambil peluang.
(4) Layanan
Layanan yang dimaksud di sini adalah bagaimana pesaing merespon
permintaan atau pertanyaan informatif. Kecepatan respon menjadi hal yang penting
pada industri jasa. Dari hasil penelitian seperti yang tersaji pada tabel 4.8
menunjukkan 6 dari 12 pesaing mempunyai respon yang lama terhadap permintaan
terjemahan. Hal ini menjadi kelemahan bagi pesaing, karena pengguna jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
terjemahan membutuhkan respon yang cepat atas permintaan mereka. Dengan
respon yang lama akan menjadi alasan bagi pengguna jasa terjemahan untuk
mencari yang lain, yang artinya pesaing gagal memperoleh peluang.
Tabel 4.8 Perbandingan Harga, Waktu Respon, Distribusi, dan Kualitas
No. Agen Harga per kata Layanan/Respon Distribusi Kualitas
1 Akurasi 500 1 3 85.11
2 Anindya Trans 500 1 1 62.39
3 Cakrawala 250 1 2 76.88
4 Indo Lingo 250 2 2 82.76
5 Fast and Easy 625 1 2 77.27
6 LIPPO Trans 175 2 3 67.87
7 Quantum 250 1 2 82.76
8 Smarz 250 2 3 79.62
9
Centra STBA
LIA 500 2 2 88.64
10 LSC 375 2 2 47.88
11 To Bahasa 250 2 2 75.71
12
Warung
Translate 250 1 1 71.79
13 PeMad 350 1 1 91.38
Pada gambar 4.2 menunjukkan bagaimana kondisi persaingan saat ini. Dari
persaingan antara harga dan kualitas, Pemad masih berada di bawah harga standar
industri dengan kualitas terbaik diantara pesaing. Pada gambar 4.2 juga dapat dilihat
bagaimana persaingan antara respon, distribusi, dan harga. Dengan harga di bawah
standar industri kecepatan respon dan distribusi Pemad termasuk cepat. Hanya ada
tiga pesaing yang mempunyai kecepatan respon dan distribusi yang sama dengan
Pemad. Sedangkan untuk persaingan antara distribusi dan kualitas, dengan
kemampuas distribusi yang cepat Pemad tetap ammpu memberikan kualitas yang
tertinggi dibandingkan dengan para pesaing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persaingan – Kualitas dengan Distribusi Persaingan – Harga dengan Respon
Persaingan – Harga dengan Distribusi Persaingan – Kualitas dengan Distribusi
Akurasi
Anindya Trans
CakrawalaIndoLingo
Fast&EasyLIPPO
Quantum
SMARZ
Centra
LSC
To BahasaWarung
PeMad
0
20
40
60
80
100
0 200 400 600 800
Ku
alit
as
Harga
1AkurasiAnindya
1
2
Fast&Easy
LIPPO
1
2 CentraLSCIndoLingo
SMARZToBahasa
CakrawalaQuantumWarung
PeMad
0
0.5
1
1.5
2
2.5
0 200 400 600 800
Re
spo
n
Harga
Akurasi
Anindya
22 Fast&Easy
LIPPO
2
SMARZ
CentraLSC
Indo LingoCakrawalaQuantumTo BahasaWarung PeMad
0
1
2
3
4
0 200 400 600 800
Dis
trib
usi
Harga
Akurasi
Anindya
2 22
LIPPO
Quantum
SMARZ
CentraLSC 2
Warung PeMad
0
1
2
3
4
0 20 40 60 80 100
Dis
trib
usi
Kualitas
Gambar 4.2
Strategi Kanvas PeMad (Hasil penelitian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Hambatan Lain
Dari penelitin yang dilakukan, penulis juga menemukan hambatan-
hambatan lain dalam persaingan. Tidak hanya keberadaan pesaing, namun kondisi
ekonomi global dan kebijakan-kebijakan baik dari pemerintah maupun calon
pelanggan (perusahaan atau organisasi) juga menjadi hambatan dalam mengambil
peluang.
a) Krisis Eropa
Krisis Yunani telah berdampak besar terhadap perekonomian Uni Eropa.
Hal ini juga berdampak pada pendapatan PéMad dari konsumen yang berada di
wilayah Eropa. Turunnya nilai mata uang euro terhadap dollar telah berdampak
pada pendapatan PéMad. Kebijakan harga yang diberlakukan saat ini adalah
membedakan tarif menurut mata uang yang berlaku di negara konsumen. Misalnya,
jika menggunakan mata uang dollar tarif penerjemahan adalah 0,07 dollar per kata,
sedangkan jika menggunakan euro tarif penerjemahan adalah 0,06 euro. Ketika
nilai euro turun terhadap dollar mengakibatkan kerugian akibat selisih kurs.
b) Kebijakan Internal Perusahaan Jasa dan Manufaktur
Jika melihat dari peluang yang telah disampaikan sebelumnya, kebutuhan
penerjemahan di pasar perusahaan memang cukup besar. Hambatan untuk
mengambil peluang tersebut tidak sedikit. Selain pesaing dan jasa pengganti, hal
yang dapat menghambat atau menggagalkan usaha PéMad untuk mendapatkan
pendapatan atau laba dari pasar perusahaan adalah kebijakan internal perusahaan
jasa dan manufaktur. Kebijakan internal tersebut yaitu kebijakan untuk memenuhi
kebutuhan penerjemahan dengan melakukan perekrutan tenaga penerjemah. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
di perusahaan, kebanyakan organisasi non pemerintah biasanya juga memiliki staf
penerjemah sendiri.
c) Peraturan Daerah
Selain kebijakan internal perusahaan, penghambat lainnya datang dari
pemerintah daerah. Peraturan pemerintah daerah yang memberikan persyaratan
bagi perusahaan-perusahaan besar terutama perusahaan pertambangan untuk
menggunakan tenaga kerja lokal daerah dapat menjadi penghambat bagi PéMad.
Salah satu contoh, seperti PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT). Pemerintah
daerah mengharuskan PTNNT untuk menggunakan tenaga ahli putra daerah atau
vendor yang berada di Nusa Tenggara. Salah satunya adalah untuk mengerjakan
penerjemahan. Hal ini menyebabkan PéMad tidak memiliki peluang atau jika ada
peluang sangat kecil untuk bisa mendapatkan peluang tersebut.
2. Analisis Situasi Internal
Siatuasi internal merupakan situasi atau lingkungan bisnis yang meliputi
faktor yang ada di dalam perusahaan yang berpengaruh terhadap manajemen
perusahaan. Faktor yang ada dalam perusahaan dapat berupa hal-hal yang dapat
menjadi kekuatan maupun kelemahan. Kekuatan merupakan hal-hal yang dapat
digunakan untuk memanfaatkan peluang sehingga tercipta pendapatan atau laba.
Sedangkan kelemahan hal-hal yang menyebabkan perusahaan tidak dapat
memanfaatkan peluang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
a. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) merupakan hal paling penting dalam bisnis
PéMad. Di dalam mengelola SDM tidak terlepas dari visi dan misi perusahaan. visi
dan misi PéMad telah mengalami sedikit perubahan menyesuaikan perubahan status
PéMad. Setelah resmi menjadi perseroan terbatas (PT) tertutup, visi dan misi
PéMad adalah sebagai berikut:
Visi
“Menjadi penyedia jasa penerjemahan, penelitian dan pelatihan sosial budaya
secara profesional yang mengedepankan kesempurnaan layanan dan kepuasan
pelanggan dalam jaringan komunikasi global guna memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi pemangku kepentingan”
Misi
a) Memberikan layanan penerjemahan untuk menghasilkan terjemahan yang
komunikatif dengan dukungan layanan lain yang melengkapinya serta
pemanfaatan teknologi yang ada secara optimal;
b) Memberikan layanan penelitian di bidang sosial budaya untuk menghasilkan
informasi yang tepat dan akurat;
c) Memberikan pengetahuan yang mendalam dan bermanfaat di bidang sosial
budaya kepada pemangku kepentingan melalui pelatihan sosial budaya;
d) Melakukan perbaikan secara berkelanjutan di semua bidang dengan menuju
pada layanan pelanggan yang memuaskan dan produk yang berkualitas tinggi;
e) Berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan berperan aktif
dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan social responsibilty.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Dari visi dan misi di atas maka PéMad dituntut untuk memiliki SDM yang
berkualitas di semua bidang untuk dapat mencapai tujuan. Terutama SDM yang
terkait langsung dengan proses produksi. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh
penulis dengan Manajer Penerjemahan di PéMad, diperoleh informasi secara
gamblang bagaimana sumber daya manusia, utamanya penerjemah dan editor
dikelola.
1) Struktur Organisasi Perusahaan
Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan sangat ditentukan oleh
kualitas karyawan yang dimiliki. Setelah mendapatkan karyawan yang dibutuhkan
sesuai dengan tuntutan pekerjaan, perlu ada suatu mekanisme yang menjelaskan
tentang wewenang dan tanggung jawab tiap orang. Oleh karena itu diperlukan
struktur organisasi perusahaan yang jelas.
Saat ini PéMad baru memeiliki dua divisi, yaitu Divi Keuangan dan Divisi
Produksi. Divisi Keuangan dipimpin oleh Manajer Administrasi dan Keuangan.
Manajer Administrasi dan Keaungan mempunyai satu orang staf yaitu Staf
Administrasi dan Keuangan. Sedangkan Divisi Produksi dipimpin oleh Manajer
Penerjemahan. Manajer Penerjemahan membawahi Project Manajer, Editor, dan
Staf Penerjemah.
Selain itu, diluar struktur organisasi PéMad juga mempunyai 51 orang
penerjemah lepas. Dari 51 orang penerjemah ini terdiri dari 2 penerjemah bahasa
Mandarin, 1 penerjemah bahasa Jerman, 29 penerjemah bahasa Indonesia/Inggris,
2 penerjemah bahasa Jepang, 2 penerjemah bahasa Korea, 9 penerjemah bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Melayu, 1 penerjemah bahasa Tetum, 2 penerjemah bahasa Thai, 1 penerjemah
bahasa Tagalog, dan 2 penerjemah bahasa Vietnam. Selain penerjemah perorangan,
PéMad juga bekerja sama dengan agen terjemahan untuk bahasa Perancis, Belanda,
Arab, Mandarin, dan Jerman untuk layanan penerjemahan tersumpah. Selain
penerjemah lepas PéMad juga mempunyai satu orang Editor dedicated (Editor yang
bekerja khusus untuk PéMad).
Untuk dapat bekerja sama dengan baik diperlukan suatu rapat koordinasi.
Rapat koordinasi di Divisi Produksi dilakukan setiap bulan, atau bisa lebih cepat
jika ada hal yang mendesak. Sedangkan koordinasi seluruh Divisi satu kali setiap
bulan. Koordinasi yang dilakukan membahas tentang apa aktivitas yang terjadi
selama satu bulan di semua divisi. Sejauh mana pencapaian kinerja masing-masing
divisi, permasalahan yang dihadapi dan pemecahannya, serta rencana satu bulan
kedepan. Dengan adanya rapat koordinasi maka setiap divisi dapat bersinergi
membentuk kerja sama tim yang kuat.
2) Perekrutan
Perekrutan yang dilakukan di PéMad melalui beberapa tahap. Ada
perbedaan antara perekrutan untuk staf dengan penerjemah atau editor lepas.
Perekrutan untuk staf penerjemah atau editor melalui tahapan yaitu seleksi
administratif, seleksi kemampuan langsung (melalui tes kemampuan), seleksi
perilaku (melalui tes psikologi), wawancara (ada dua tahap), dan masa pelatihan
(tiga bulan). Di dalam perekrutan staf penerjemah atau editor biasanya tidak
diwajibkan bagi pelamar sudah menguasai Computer Aided Translation (CAT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tools. Kemampuan penggunaan CAT Tools akan diberikan pada saat masa
pelatihan. Selain mempelajari penggunaan CAT Tools, pada masa pelatihan juga
dikenalkan materi bidang apa saja yang biasa diterjemahkan di PéMad, bagaimana
kemampuan penerjemah dituntut untuk bisa memenuhi tenggat waktu dari
konsumen, dan bagaimana alur kerja penerjemahan di PéMad dilakukan dan akan
dijalani.
Sementara tahapan perekrutan penerjemah atau editor lepas lebih sederhana.
Namun, di dalam perekrutan penerjemah atau editor lepas menuntut pelamar telah
memenuhi kualitas hasil terjemahan yang tinggi dan kemampuan penggunaan CAT
tools. Selain itu kemampuan memenuhi tenggat waktu atau kecepatan
menerjemahkan tinggi. Dalam proses perekrutan, pertama akan dilakukan seleksi
administrasi, yaitu dipilih yang memiliki pengalaman dan penguasaan materi sesuai
yang dibutuhkan. Langkah kedua, pelamar yang telah diseleksi akan diberikan tes
kemampuan. Bagi pelamar yang lolos tes kemampuan akan dilakukan kesepakatan
tarif penerjemahan antara penerjemah atau editor lepas dengan PéMad yang akan
berlaku selama satu tahun.
3) Pelatihan dan Pengembangan
Dunia penerjemahan sangat dinamis. Terus berkemabang dan berubah.
Pekerjaan yang menjadi tanggung jawab karyawan khususnya penerjemah dan
editor bukan pekerjaan yang monoton. Materi penerjemahan berbeda-beda setiap
hari. Gaya bahasa penerjemahan tiap-tiap materi juga berbeda-beda. Untuk dapat
memenuhi kebutuhan konsumen dengan hasil penerjemahan yang berkualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
tinggi, sangat tergantung dari kemampuan penerjemah dan editor. Oleh karena itu
perlu adanya pelatihan dan pengembangan peningkatan kualitas karyawan secara
terus menerus.
Program pelatihan dan pengembangan selalu diagendakan setiap tahun.
Program-program tersebut antara lain:
a) Pelatihan CAT Tools. Pelatihan CAT Tools diberikan kepada staf baru dan
penerjemah lepas. Selain itu, pelatihan juga diberikan kepada semua tim
produksi jika ada CAT Tools baru yang harus digunakan;
b) Pelatihan Editing. Pelatihan editing dilaksanakan setiap tahun. Pelatihan ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bagi penerjemah. Selain untuk
menambah kemampuan baru, juga sebagai penyegaran kembali bagi
penerjemah-penerjemah lama;
c) Pelatihan Penerjemahan Bidang Hukum. Pelatihan penerjemahan bidang
hukum diikuti setiap tahun. Biasanya bertahap, tahap satu sampai tahap tiga.
Pelatihan ini sangat dibutuhkan oelh penerjemah untuk meingkatkan
kemampuan penerjemahan dengan materi bidang hukum atau legal. Hal ini
karena materi penerjemahan bidang hukum ini memiliki tingkat kesulitan dan
tingkat kesetiaan dari bahasa sumber yang tinggi.
d) Webinar. Webinar merupakan seminar yang diikuti secara online atau melalui
jaringan internet. Webinar ini biasanya diadakan oleh konsumen dalam rangka
mempersapkan proyek penerjemahan baru. Webinar biasanya diikuti oleh
Manajer Penerjemahan dan Project Manajer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Sementara, pelatihan dan pengembangan yang diprogramkan untuk
karyawan selain tim produksi adalah untuk Divisi Keuangan. Pelatihan rutin
yang di programkan yaitu pelatihan pajak. Pelatihan pajak bertujuan untuk
menambah wawasan dibidang perpajakan. Selain itu juga untuk mengetahui
perubahan terbaru dari peraturan perpajakan dan pelaporannya.
4) Penilaian Kinerja
Setiap pekerjaan yang dilakukan karyawan akan dinilai oleh atasannya.
Setiap karyawan PéMad memiliki target individu yang menjadi tolok ukur penilaian
karyawan. Target individu disusun berdasarkan target divisinya. Sedangkan target
divisi mengacu pada target korporat. Penilaian ini bertujuan supaya baik karyawan
maupun manajemen mengetahu apa yang menjadi kekurangan serta kelebihan.
Hasil dari penilaian ini akan ditindak lanjuti kepada pelatihan atau pengembangan
selanjutnya yang diperlukan dan juga sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
manajemen dalam hal kompensasi.
5) Sistem Kompensasi
Kompensasi merupakan sistem untuk pemberian penghargaan yang patut
kepada karyawan. Pemberian gaji telah disesuaikan dengan beban dan tanggung
jawab tiap-tiap karyawan. Selain itu pemberian gaji juga telah disesuaikan dengan
peraturan tenaga kerja dan upah minimum regional. Sistem kompensasi yang
diterapkan di PéMad juga bertujuan untuk menurunkan tingkat turn over karyawan.
Selain itu juga untuk meningkatkan loyalitas dan motivasi setiap karyawan dalam
menyelesaikan setiap pekerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Remunerasi karyawan PéMad terdiri dari komponen-komponen sebagai
berikut:
a) Gaji Pokok.
Gaji pokok dibayarkan per bulan dengan jumlah yang tetap. Besarnya gaji
pokok tiap karyawan disesuaikan dengan beban dan tanggung jawab serta
jenjang posisi jabatannya. Kenaikan gaji pokok dilakukan per tahun
berdasarkan hasil penilaian dan disesuaikan dengan kemampuan
perusahaan.
b) Tunjangan Masa Kerja
Tunjangan masa kerja dibayarkan per bulan dengan jumlah yang tetap.
Besarnya tunjangan masa kerja disesuaikan dengan posisi jabatan dan
lamanya bekerja. Kenaikan tunjangan masa kerja dilakukan setiap tahun.
c) Tunjangan Transportasi
Tunjangan transportasi dibayarkan per bulan dengan jumlah yang tetap.
Besarnya tunjangan transportasi sama untuk semua karyawan. Kenaikan
atau penurunan tunjangan transportasi disesuaikan dengan naik atau
turunnya harga bahan bakar gas.
d) Tunjangan Komunikasi
Tunjangan komunikasi dibayarkan per bulan dengan jumlah yang tetap.
Besarnya tunjangan komunikasi disesuaikan dengan posisi jabatan dan
kebutuhan.
e) Tunjangan Hari Raya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tunjangan hari raya diberikan satu kali per tahun dan disesuaikan dengan
hari raya keagamaan yang dirayakan oleh karyawan yang bersangkutan.
Besarnya tunjangan hari raya adalah satu kali gaji pokok untuk karyawan
tetap dan setengah gaji pokok untuk karyawan kontrak.
f) Tunjangan Kesehatan
Tunjangan kesehatan diberikan berupa asuransi kesehatan. Tunjangan
kesehatan diberikan kepada semua karyawan yang meliputi karyawan, satu
orang istri sah, dan dua orang anak dari istri sah.
g) Tunjangan Ketenagakerjaan
Tunjangan keteagakerjaan diberikan berupa asuransi ketenagakerjaan.
Tunjangan ketenagakerjaan diberikan kepada karyawan yang berstatus
karyawan tetap. Tunjangan ketenagakerjaan ini terdiri dari jaminan
kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun.
Selain sistem remunerasi di atas, PéMad juga memberikan hak-hak
karyawan lainnya sesuai dengan peraturan perusahaan. Hak-hak karyawan tersebut
antara lain cuti tahunan, cuti menikah, cuti melahirkan, cuti studi, cuti perjalanan
rohani, cuti khtanan dan babtisan anak, bonus tahunan, dan lain sebagainya.
6) Berakhirnya Hubungan Kerja
Sesuai dengan peraturan tenaga kerja dan peraturan perusahaan, ada
beberapa hal yang mendasari berakhirnya hubungankerja. Di PéMad berakhirnya
hubungan kerja terjadi karena:
a) Karyawan memasuki masa pensiun;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
b) Karyawan mengundurkan diri;
c) Karyawan tidak dapat melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab karena
sakit yang berkepanjangan;
d) Karyawan meninggal dunia;
e) Karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja karena melakukan kesalahan;
f) Karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja karena perusahaan
mengalami restrukturisasi;
g) Karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja karena perusahaan bangkrut
atau tutup.
7) Turn Over Tenaga Kerja
Perjalanan 18 tahun bukanlah waktu yang pendek. Jika dibandingkan
dengan perusahaan lain atau agen penerjemahan lain, perkembangan bisnis PéMad
sangat lambat. Salah stau penyebab dari lambatnya pertumbuhan PéMad adalah
tingginga tingkat turn over tenaga kerja. Sifat pekerjaan yang dinamis
membutuhkan tenaga kerja yang berjiwa muda dan dunamis juga. Akibatnya,
perusahaan cenderung merekrut tenaga kerja muda. Selain masih memiliki
semangat kerja yang tinggi juga memiliki semangat belajar yang tinggi.
Namun, risiko terbesar dengan merekrut tenaga kerja muda adalah
keinginan untuk mencari pengalaman dan mengejar karir yang tinggi. Bekerja di
PéMad bukan menjadi tujuan akhir. PéMad merupakan tempat belajar dan sebagai
batu loncatan untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di tempat lain.
tempat lain di sini biasanya ke perusahaan dalam negeri yang lingkupnya
multinasional atau justru bergabung dengan agen penerjemahan di luar negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tidak sedikit juga yang kemudian memilih menjadi penerjemah lepas atau
membuat tim penerjemahan sendiri setelah mengetahui seluk beluk industri
penerjemahan.
b. Kebijakan Produk
1) Kualitas Produk
Dalam setiap bisnis, persaingan tidak dapat dihindari apa pun jenis bisnis
yang dijalankan, baik itu barang maupun jasa. Demikian juga dalam industri
terjemahan, PéMad berada di tengah persaingan yang sangat kuat. Bukan saja
sesama agen penerjemahan yang menjadi pesaing, namun juga penerjemah lepas
yang menjadi mitra kerja pun akhirnya masuk sebagai pesaing.
Industri terjemahan memang merupakan industri yang hampir tidak
memiliki batasan untuk dimasuki. Siapa pun, baik itu perusahaan, agen, maupun
perorangan dapat memasuki industri ini untuk bersaing memperebutkan pasar yang
ada. Jika diibaratkan sebuah laut, industri terjemahan ini merupakan laut yang luas,
dengan ikan yang sangat banyak, namun juga terdapat banyak pemancing dan
nelayan.
PéMad harus mempunyai keistimewaan, sesuatu yang dapat diunggulkan
untuk dapat mengambil peluang. Salah satu keunggulan yang harus dimiliki adalah
kualitas. Kualitas produk di sini adalah kualitas hasil terjemahan yang diberikan
oleh PéMad kepada konsumen. Untuk mengetahui apakah hasil terjemahan PéMad
benar-benar berkualitas atau tidak, apakah kualitas yang dihasilkan ebih baik dari
pada pesaing atau tidak, maka dilakukan penelitian terhadap kulitas terjemahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PéMad. Penelitian yang dilakukan yaitu dengan membandingkan kualitas hasil
terjemahan PéMad dengan pesaing, melakukan penelitian terhadap kepuasan
pelanggan - bagaimana pelanggan menilai kualitas hasil terjemahan yang mereka
terima, dan melakukan penelitian terhadap kepuasan penerjemah lepas – bagaimana
penerjemah mengakui kesalahan – kesalahan yang biasanya mereka lakukan saat
menerjemahkan.
2) Kualitas hasil terjemahan
Untuk mengetahu sejauh mana kualitas hasil terjemahan PéMad, penulis
menerjemahkan dua dokumen, yaitu artikel dan surat kuasa. Dua dokumen tersebut
selain diterjemahkan oleh PéMad juga dikirimkan kepada agen penerjemahan lain
yang menjadi pesaing PéMad. Hasil terjemahan kemudian diperiksa oleh seorang
editor terjemahan lepas untuk dinilai kualitasnya. Untuk menghindari subyektifitas
editor, penulis tidak memberitahukan identitas penerjemah atau agen terjemahan
yang mengerjakannya.
Hasil penerjemahan kemudian dilakukan penilaian. Penilaian yang
dilakukan meliputi tingkat akurasi, kepatuhan, dan linguistik. Dengan
menggunakan rumus tertentu dihasilkan total nilai yang menggambarkan seberapa
besar kualitas hasil terjemahan dari masing-masing agen terjemahan. Pada
penilaian ini, digunakan skala 0 sampai dengan 100. Apabila total nilai kuarng dari
90 maka terjemahan tersebut memperoleh hasil penilaian “gagal” dan jika total nilai
90 atau lebih maka terjemahan tersebut memperoleh hasil penilaian “lolos”.
Penilaian ini telah digunakan oleh seluruh agen terjemahan dengan skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
internasional, guna menentukan kualitas hasil terjemahan para vendor atau
penerjemah lepas.
Biasanya, agen penerjemahan internasional menerapkan total nilai
minimal 85 untuk menilai kualitas terjemahan dianggap baik atau “lolos”. Namun,
pada penelitian kali ini penulis menaikkan tingkat kesulitan penilaian. Kualitas
terjemahan baru bisa dianggap baik atau “lolos” apabila total nilai minimal 90. Hal
ini bertujuan untuk mendapatkan hasil terjemahan yang benar-benar berkualitas.
Dari hasil penilaian kualitas terjemahan 13 agen terjemahan seperti
disajikan pada tabel 4.7, PéMad mendapatkan total nilai 91,38 yang artinya
terjemahan PéMad kualitasnya baik dan hasil penilaiannya “ lolos”. Dua agen lain
yang juga memperoleh total nilai yang cukup tinggi meskipun masih di bawah total
nilai minimal atau “gagal” adalah Centra STBA-LIA di Yogyakarta dan Akurasi di
Mataram.
3) Kepuasan pelanggan terhadap kualitas hasil terjemahan PéMad
Selain dengan melakukan penilaian terhadap hasil terjemahan yang
dihasilkan PéMad dan para pesaingnya, penulis juga melakukan penelitian
mengenai kualitas hasil terjemahan PéMad melalui penelitian kepuasan pelanggan.
Dalam penelitian kepuasan pelanggan, kualitas terjemahan dinilai oleh pelanggan
atas dasar pengalaman mereka menggunakan jasa penerjemahan yang PéMad
berikan. Dalam penelitian ini, hanya pelanggan yang telah melakukan pembelian
berulang yang dijadikan responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap PéMad, penulis telah
mengirimkan kuesioner kepada 54 pelanggan lokal dan 100 pelanggan
internasional, jadi total responden yang dikirim kuesioner adalah 154 responden.
Dari 154 responden tersebut, yang mengisi dan mengembalikan kuesioner
sebanyak 31 orang, terdiri dari 20 pelanggan lokal dan 11 pelanggan internasional.
Tabel 4.9 Hasil Penelitian Kualitas Jasa Terjemahan PéMad
Seberapa penting kualitas pelayanan bagi Anda ketika memilih jasa
terjemahan/edit/proofread/interpreting/transkripsi/subtitle/voice
over/konsultasi?
Answer Options Response
Percent
Response
Count
Sangat penting sekali 58,06% 18
Sangat penting 35,48% 11
Cukup penting 6,45% 2
Sedikit penting 0,00% 0
Biasa saja 0,00% 0
Tidak penting 0,00% 0
answered question 31
skipped question 0
Bagaimana Anda menilai kualitas jasa
terjemahan/edit/proofread/interpreting/transkripsi/subtitle/voice
over/konsultasi PéMad?
Answer Options Response
Percent
Response
Count
Sangat tinggi sekali 6,45% 2
Sangat tinggi 48,39% 15
Cukup tinggi 29,03% 9
Sedikit tinggi 12,90% 4
Biasa 3,23% 1
Sedikit rendah 0,00% 0
Cukup rendah 0,00% 0
Sangat rendah 0,00% 0
Sangat rendah sekali 0,00% 0
answered question 31
skipped question 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tabel 4.9 menunjukkan bagaimana kepuasan pelanggan terhadap kualitas
hasil terjemahan yang mereka dapatkan. Dari hasil penelitian 58,06 persen dari
responden menjawab bahwa bagi mereka kualitas pelayanan merupakan sesuatu
yang sangat penting sekali ketika mereka memilih jasa terjemahan. 35,48 persen
lainnya mengatakan sangat penting dan 6,45 persen mengatakan cukup penting.
Dengan melihat bagaimana pendapat mereka mengenai pentingnya pelayanan,
PéMad telah menjadi salah satu agen terjemahan yang mampu memberikan
kualitas pelayanan yang tinggi bagi mereka, terutama untuk kualitas hasil
terjemahan.
Kualitas hasil penerjemahan yang tinggi telah dirasakan oleh konsumen.
Hal ini terlihat dari hasil penelitian di mana responden 6,45 persen mengatakan
bahwa kualitas jasa terjemahan di PéMad sangat tinggi sekali, 48,39 persen
mengatakan sangat tinggi, 29,03 persen mengatakan cukup tinggi, dan 12,90
persen mengatakan sedikit tinggi. Hanya 3,23 persen saja mengatakan kualitas jasa
terjemahan PéMad biasa. Dari hasil penelitan tersebut dapat dikatakan bahwa
kualitas jasa terjemahan yang PéMad berikan berada di atas rata-rata.
4) Kesalahan yang dilakukan oleh penerjemah PéMad dalam penerjemahan
Kualitas hasil terjemahan PéMad, selain dinilai dengan mencoba produk
pesaing untuk kemudian dibandingkan kualitasnya dan dari hasil penilaian
pelanggan, juga dilihat dari sisi penerjemah yang tergabung dalam tim produksi
PéMad. Penelitian selanjutnya untuk mengetahui kualitas hasil terjemahan PéMad
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
adalah dengan meneliti kesalahan seperti apa yang biasanya terjadi atau dilakukan
oleh penerjemah PéMad.
Dalam penelitian ini ada 5 (lima) tingkat keparahan kesalahan yang
biasanya terjadi atau dilakukan oleh penerjemah. Pertama, tingkat keparahan
kesalahan tinggi apabila kesalahan yang membuat teks menjadi sulit dipahami dan
berpotensi menimbulkan kebingungan di antara pengguna / pelanggan; kesalahan
akurasi yang berujung pada perubahan yang signifikan (ada kemungkinan yang
besar untuk menyesatkan pengguna) pada makna; kesalahan pada penerjemahan
yang mengakibatkan penafsiran yang salah akan sumber, penghapusan yang parah;
kesalahan pada bagian dokumen yang terlihat dan menimbulkan kebingungan.
Apabila penerjemah melakukan kesalahan ini maka kualitas terjemahan mereka
masuk dalam kategori rendah.
Kedua, tingkat keparahan kesalahan menengah apabila perubahan yang
memberikan peningkatan pada gaya atau keterbacaan. Sebuah peningkatan dapat
diartikan sebagai perubahan apa pun yang meningkatkan kefasihan, kejelasan, atau
membuat teks lebih menarik dan mencolok; tata bahasa/ejaan yang kasar atau
kesalahan sintaksis yang mengakibatkan perubahan makna/menyinggung atau
menyesatkan pengguna akhir; kesalahan umum yang menunjukkan gaya yang
tidak sesuai. Apabila penerjemah melakukan kesalahan ini maka kualitas
terjemahan mereka masuk dalam kategori sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Tabel 4.10 Kesalahan yang biasa dilakukan oleh penerjemah PéMad
Kesalahan seperti apa yang pernah atau biasanya Anda alami ketika menerjemahkan?
Answer Options Response
Percent
Response
Count
Kesalahan yang membuat teks menjadi sulit dipahami dan
berpotensi menimbulkan kebingungan di antara pengguna
/ pelanggan; kesalahan akurasi yang berujung pada perubahan
yang signifikan (ada kemungkinan yang besar
untuk menyesatkan pengguna) pada makna; kesalahan pada
penerjemahan yang mengakibatkan penafsiran yang salah
akan sumber, penghapusan yang parah; kesalahan pada bagian
dokumen yang terlihat dan menimbulkan kebingungan.
2,9% 1
Perubahan yang memberikan peningkatan pada gaya atau
keterbacaan. Sebuah peningkatan dapat diartikan
sebagai perubahan apa pun yang meningkatkan kefasihan,
kejelasan, atau membuat teks lebih menarik dan mencolok;
tata bahasa/ejaan yang kasar atau kesalahan sintaksis yang
mengakibatkan perubahan makna/menyinggung atau
menyesatkan pengguna akhir; kesalahan umum yang
menunjukkan gaya yang tidak sesuai.
8,8% 3
Kesalahan akurasi yang menimbulkan perubahan kecil pada
makna; kesalahan kecil yang tidak akan membingungkan
atau menyesatkan seorang pengguna tapi dapat dikenali;
kesalahan pengaturan format yang mengakibatkan hilangnya
makna; penggunaan yang salah dari tanda baca atau kapitalisasi
yang tidak menyebabkan hilangnya makna; salah ketik dan
salah eja yang tidak menimbulkan hilangnya makna.
44,1% 15
Perubahan apapun yang tidak memberi peningkatan pada teks
tapi merupakan cara yang lebih disukai peninjau
untuk menerjemahkan sesuatu; perubahan yang keseluruhan
meningkatkan konsistensi tapi bukan merupakan bagian dari
material referensi mana pun.
41,2% 14
Tidak pernah melakukan kesalahan 2,9% 1
answered question 34
skipped question 0
Ketiga, tingkat keparahan kesalahan rendah apabila kesalahan akurasi
yang menimbulkan perubahan kecil pada makna; kesalahan kecil yang tidak akan
membingungkan atau menyesatkan pengguna tapi dapat dikenali; kesalahan
pengaturan format yang mengakibatkan hilangnya makna; penggunaan yang salah
dari tanda baca atau kapitalisasi yang tidak menyebabkan hilangnya makna; salah
ketik dan salah eja yang tidak menimbulkan hilangnya makna. Apabila penerjemah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
melakukan kesalahan ini maka kualitas terjemahan mereka masuk kategori agak
tinggi.
Keempat, tingkat keparahan kesalahan preferensial apabila perubahan
apapun yang tidak memberi peningkatan pada teks tapi merupakan cara yang lebih
disukai peninjau untuk menerjemahkan sesuatu; perubahan yang keseluruhan
meningkatkan konsistensi tapi bukan merupakan bagian dari material referensi
mana pun. Apabila penerjemah melakukan kesalahan ini maka kualitas terjemahan
mereka masuk kategori tinggi. Kelima, tidak ada kesalahan dalam menerjemahkan.
Apabila penerjemah tidak melakukan kesalahan maka kualitas terjemahan mereka
masuk katrgori sangat tinggi.
Dalam penelitian kepuasan penerjemah, kuesioner dikirimkan kepada 53
responden. Dari 53 responden tersebut hanya 34 responden yang kembali. Dari 34
responden yang mengisi kuesioner, 44,1 persen mengatakan bahwa tingkat
keparahan kesalahan yang mereka lakukan dalam menerjemahkan adalah rendah,
41,2 persen mengatakan preferensial, 2,9 persen mengatakan tidak pernah
melakukan kesalahan. Sementara 2,9 persen mengatakan tingkat keparahan
kesalahan mereka tinggi dan 8,8 persen mengatakan menengah atau sedang. Dari
hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas tejemahan para
penerjemah PéMad masuk dalam kategori di atas sedang yaitu agak tinggi, sangat
tinggi dan tinggi sekali.
Perlu disampaikan bahwa penulis mengasumsikan kesalahan ini hanya
terjadi satu kali, atau tidak berulang dalam satu dokumen terjemahan. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
karena selain tingkat keparahan, juga jumlah terjadinya kesalahan yang sama juga
mempengaruhi tingkat kualitas hasil terjemahan.
c. Kualitas Layanan Pelanggan
Seperti telah diuraikan di atas bahwa PéMad harus mempunayi sesuatu yang
dapat diunggulkan untuk dapat meraih peluang yang ada. Setelah dijabarkan
bagaimana kualitas jasa terjemahan PéMad, keunggulan kedua yang harus dimiliki
oleh PéMad adalah kualitas layanan, dalam hal ini adalah bagaimana kualitas
layanan pelanggan yang dilakukan oleh PéMad.
Tabel 4.11 menunjukkan hasil penilaian kepuasan layanan pelanggan
PéMad. Kuesioner penelitian diberikan kepada 54 pelanggan lokal dan 100
pelanggan internasional, jadi total responden yang dikirim kuesioner adalah 154
responden. Dari 154 responden tersebut, yang mengisi dan mengembalikan
kuesioner sebanyak 31 orang, terdiri dari 20 pelanggan lokal dan 11 pelanggan
internasional.
Dari hasil penelitian kepuasan pelanggan diketahui bahwa pelanggan
merasa bahwa layanan pelanggan yang diberikan PéMad di atas biasa-biasa saja.
Hal ini dibuktikan dengan 19,35 persen responden berpendapat layanan pelanggan
yang diberikan sangat baik sekali, 54,84 persen berpendapat sangat baik, dan 22,58
persen mengatakan sedikit baik. Sementara 3,23 persen lainnya berpendapat biasa.
Responden juga berpendapat bahwa mereka mendapatkan pengalaman sesuai
dengan harapan mereka yang mengindikasikan kepuasan terhadap kualitas layanan
pelanggan PéMad. 54,84 persen dari responden berpendapat bahwa layanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
pelanggan yang mereka dapatkan sesuai dengan yang diharapkan, 9,68 persen
berpendapat layanan pelanggan yang mereka dapatkan agak lebih baik dari yang
diharapkan, 9,68 persen berpendapat sedikit lebih baik, dan 22,58 persen
berpendapat layanan pelanggan yang mereka dapatkan jauh lebih baik dari yang
diharapkan. Sementara, 3,23 persen lainnya merasa tidak tahu bagaimana layanan
pelanggan PéMad. Hal ini penulis asumsikan karena mereka tidak atau belum
pernah berkomunikasi atau bertatap muka secara langsung dengan orang yang
bertugas memberikan layanan pelanggan.
Tabel 4.11 Kualitas Layanan Pelanggan
Seberapa baik layanan pelanggan yang PéMad berikan?
Answer Options Response Percent Response Count
Sangat baik sekali 19,35% 6
Sangat baik 54,84% 17
Cukup baik 22,58% 7
Sedikit baik 0,00% 0
Biasa 3,23% 1
Sedikit buruk 0,00% 0
Cukup buruk 0,00% 0
Sangat buruk 0,00% 0
Sangat buruk sekali 0,00% 0
answered question 31
skipped question 0
Seberapa membantu perwakilan layanan pelanggan PéMad?
Answer Options Response Percent Response Count
Sangat membantu sekali 22,58% 7
Sangat membantu 58,06% 18
Cukup membantu 19,35% 6
Sedikit membantu 0,00% 0
Tidak membantu 0,00% 0
answered question 31
skipped question 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Tabel 4.11 Lanjutan
Bagaimana pengalaman Anda dengan layanan pelanggan PéMad?
Answer Options Response Percent Response Count
Jauh lebih baik dari yang diharapkan 22,58% 7
Sedikit lebih baik dari yang
diharapkan
9,68% 3
Agak lebih baik dari yang diharapkan 9,68% 3
Sesuai dengan yang diharapkan 54,84% 17
Agak buruk dari yang diharapkan 0,00% 0
Sedikit lebih buruk dari yang
diharapkan
0,00% 0
Lebih buruk dari yang diharapkan 0,00% 0
Sangat buruk dari yang diharapkan 0,00% 0
Tidak tahu 3,23% 1
answered question 31
skipped question 0
Secara keseluruhan, seberapa responsif PéMad terhadap pertanyaan Anda atau
perhatian terhadap terjemahan / edit / proofread / interpreting / transkripsi /
subtitle / voice over / konsultasi?
Answer Options Response Percent Response Count
Sangat responsif sekali 23,33% 7
Sangat responsif 60,00% 18
Cukup responsif 16,67% 5
Sedikit responsif 0,00% 0
Tidak responsif 0,00% 0
Tidak dapat digunakan 0,00% 0
answered question 30
skipped question 1
Kualitas layanan pelanggan juga dinilai dari segi kecepatan respons dari
layanan pelanggan yang diberikan. Baik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan
informatif, permintaan terjemahan, dan feedback dari pelanggan. Dari penelitian,
60,00 persen responden berpendapat bahwa layanan pelanggan PéMad sangat
responsif. Sementara 23,33 persen berpendapat layanan pelanggan PéMad sangat
responsif sekali, dan 16,67 persen berpendapat cukup responsif. Ada satu responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
yang melewati pertanyaan dalam penelitian. Dari sini dapat disimpulkan kualitas
layanan pelanggan yang PéMad berikan di atas rata-rata.
Kualitas layanan pelanggan tidak hanya layanan kepada konsumen saja
yang diutamakan atau harus dijaga kualitasnya. Namun, layanan kepada
penerjemah atau vendor juga satu hal penting yang harus dijaga. Untuk itu untuk
mengetahui sejauh mana kualitas layanan pelanggan terhadap penerjemah atau
vendor PéMad, penulis melakukan penelitian tentang hal tersebut.
Tabel 4.12 menunjukkan bagaimana layanan pelanggan PéMad kepada
penerjemah lepas yang bekerja sama dengan PéMad. Dalam penelitian kepuasan
penerjemah lepas, dapat disimpulkan bahwa tenggat waktu yang diberikan kepada
penerjemah lepas dalam proses penerjemahan adalah normal. Hal ini dibuktikan
dari hasil penelitian yaitu 64,7 persen responden berpendapat bahwa tenggat waktu
yang diberikan untuk mengerjakan proyek terjemahan dari PéMad termasuk
normal. Sementara 17,6 persen berpendapat tenggat waktu yang diberikan agak
cepat, 11,8 persen berpendapat cepat, dan 5,9 persen berpendapat sangat cepat.
Selain tenggat waktu, kejelasan pemberian instruksi dalam menerjemahkan
juga berperan penting dalam kelancaran pengerjaan proyek terjemahan. Dari
penelitian yang dilakukan diketahui bahwa instruksi yang diberikan kepada
penerjemah sudah sesuai dengan yang diharapkan. 64,7 persen responden
berpendapat instruksi yang diberikan jelas, 35,3 persen berpendapat instruksi yang
diberikan sangat jelas. Dalam menerjemahkan terkadang penerjemah menghadapi
kesulitan terkait dengan proses penerjemahan. Kadang kala penerjemah perlu
menanyakan kepada Project Manager tentang masalah yang dihadapi. Dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
penelitian 64,7 persen responden berpendapat respons dari Project Manager cepat.
Sementara 20,6 persen responden berpendapat respons dari Project Manager sangat
cepat. Hal ini menunjukkan layanan pelanggan terhadap penerjemah sesuai yang
diharapkan.
Table 4.12 Kualitas layanan penerjemah lepas
Menurut Anda, bagaimana tenggat waktu pengerjaan proyek terjemahan dari PéMad?
Answer Options Response Percent Response Count
Sangat cepat 5,9% 2
Cepat 11,8% 4
Agak cepat 17,6% 6
Normal 64,7% 22
Agak lama 0,0% 0
Lama 0,0% 0
Sangat lama 0,0% 0
answered question 34
skipped question 0
Menurut Anda, bagaimana instruksi yang diberikan oleh Project Manager PéMad saat memberikan proyek
terjemahan?
Answer Options Response Percent Response Count
Sangat jelas 35,3% 12
Jelas 64,7% 22
Kurang jelas 0,0% 0
Tidak jelas 0,0% 0
answered question 34
skipped question 0
Menurut Anda, bagaimana respon yang diberikan Project Manager PéMad ketika Anda mengalami kesulitan
dalam memahami instruksi pengerjaan proyek terjemahan?
Answer Options Response Percent Response Count
Sangat cepat 20,6% 7
Cepat 64,7% 22
Kurang cepat 8,8% 3
Biasa 5,9% 2
Kurang cepat 0,0% 0
Lama 0,0% 0
Sangat lama 0,0% 0
answered question 34
skipped question 0
Berkaitan dengan tenggat waktu yang diberikan, bagaimana Anda memenuhi tenggat waktu pengerjaan
proyek terjemahan dari PéMad?
Answer Options Response Percent Response Count
Selalu lebih cepat 5,9% 2
Kadang-kadang lebih cepat 38,2% 13
Selalu tepat waktu 44,1% 15
Kadang-kadang tepat waktu 2,9% 1
Kadang-kadang terlambat 14,7% 5
Selalu terlambat 0,0% 0
answered question 34
skipped question 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Secara keseluruhan, layanan pelanggan baik kepada konsumen maupun
kepada penerjemah sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini membuktikan bahwa
PéMad memberikan layanan pelanggan yang berkualitas, dan hal ini sangat penting
bagi keberlanjutan hubungan baik dengan konsumen maupun dengan tim
penerjemah.
d. Proses
Untuk mengetahui bagaimana proses penerjemahan yang terjadi di PéMad
penulis berhasil mewawancarai Translation Manager, Ibu Henoh Asti Wijayati
yang telah bekerja di PéMad selama 7 (tujuh) tahun sebagai nara sumber dari
PéMad. Dari hasil wawancara, proses penerjemahan di PéMad telah mempunyai
alur yang baik. Mulai dari permintaan penerjemahan dari konsumen sampai dengan
pengiriman hasil penerjemahan kepada konsumen.
Gambar 4.3
Alur Proses Penerjemahan (Hasil penelitian)
1 2
6 3
KonsumenProject Manager
(PEMAD)
Pemeriksaan (Editor/Reviewer)
Proses Penerjemahan (Penerjemah)
5 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Pada gambar 4.3 mengenai alur proses penerjemahan yang di peroleh dari
hasil wawancara, dijelaskan bagaimana proyek terjemahan diterima hingga hasil
penerjemahan dikirim kembali kepada konsumen. Pada alur pertama, proyek
terjemahan dari konsumen diterima oleh Project Manager (orang yang
berkomunikasi langsung dengan konsumen). Setelah dokumen yang akan
diterjemahkan diterima, kemudian Project Manager melakukan analisis terhadap
dokumen tersebut apakah memerlukan proses pengubahan dokumen, misalnya dari
tipe file .ttx, word, atau excel diubah menjadi sdlxliff. Menyiapkan instruksi
penerjemahan agar penerjemah mengerjakan sesuai instrksi yang diberikan. Dalam
menganalisis dokumen juga dilakukan pemilihan penerjemah sesuai dengan materi
terjemahan.
Alur kedua, setelah melakukan analisis kemudian Project Manager
mengirimkan dokumen yang akan diterjemahkan kepada penerjemah. Tenggat
waktu pengerjaan disesuaikan dengan banyaknya dokumen dan jenis materi yang
akan diterjemahkan. Pada proses penerjemahan, penerjemah diwajibkan untuk
memeriksa ulang hasil terjemahan mereka, kemudian menganalisis hasil
terjemahan menggunakan salah satu perangkat lunak yaitu X-bench, untuk
mendeteksi kesalahan seperti tata bahasa, kesalahan ketik, dan kekurangan
penerjemahan. Alur ketiga, setelah penerjemah selesai menerjemahkan, kemudian
diberikan atau dikirimkan kembali kepada Project Manager. Selanjutnya, pada alur
keempat, setelah menerima hasil terjemahan dari penerjemah Projecr Manager
memberikan hasil terjemahan kepada Editor untuk diperiksa. Setelah melakukan
pemeriksaan dan melakukan perbaikan seperlunya, Editor juga harus melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
pemeriksaan hasil terjemahan yang telah disunting menggunakan X-bench. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui jika ada kesalahan ketik pada saat melakukan
perbaikan.
Alur kelima, setelah melakukan pemeriksaan dan perbaikan, Editor
kemudian mengirimkan atau memberikan hasil terjemahan kepada Project
Manager. Sebelum mengirimkan hasil terjemahan kepada konsumen pada alur
keenam, Project Manager wajib untuk memeriksa kembali kelengkapan dokumen,
dan memastijan jika dokumen telah diterjemahkan sesuai dengan instruksi. Setelah
semuanya dirasa sesuai maka dokumen dapat dikirim atau diserahkan kepada
konsumen.
Semua proses tersebut di atas dilakukan dalam rentang waktu yang telah
disepakati antara PéMad, dalam hal ini Project Manager dan konsumen. Dalam
menentukan rentang waktu pengerjaan proses penerjemahan, keputusan Project
Manager dalam menyepakati waktu dengan konsumen harus benar-benar tepat,
sehingga proses penerjemahan dapat dilakukan dan selesai tepat waktu. Untuk
mengetahui bagaimana PéMad dapat memenuhi tenggat waktu proses
penerjemahan, penulis telah melakukan penelitian terkait dengan hal ini.
Dari hasil penelitian kepuasan pelanggan terkait dengan pemenuhan tenggat
waktu, PéMad dapat memenuhi tenggat waktu yang disepakati. Tabel 4.13
menunjukkan 74,19 persen responden berpendapat bahwa PéMad dapat
menyelesaikan proses penerjemahan sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan
dan 22,58 persen berpendapat bahwa PéMad dapat menyelesaikan proses
penerjemahan lebih cepat atau kurang dari tenggat waktu yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Sementara, 3,23 persen responden berpendapat dalam menyelesaikan proses
terjemahan PéMad cukup banyak melebihi tenggat waktu yang diberikan.
Tabel 4.13 Kepuasan pelanggan terhadap tenggat waktu pengerjaan terjemahan
Seberapa baik PéMad bisa memenuhi tenggat waktu yang diberikan?
Answer Options Response
Percent
Response
Count
Kurang dari tenggat waktu yang diberikan 22,58% 7
Sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan 74,19% 23
Sedikit melebihi tenggat waktu yang diberikan 0,00% 0
Cukup banyak melebihi tenggat waktu yang diberikan 3,23% 1
Sangat banyak melebihi tenggat waktu yang diberikan 0,00% 0
answered question 31
skipped question 0
e. Produksi
PéMad telah mempunyai sumber daya manusia yang cukup banyak dan
berkualitas, masih terdapat kelemahan yang sangat penting. Kelemahan tersebut
adalah keterbatasan penerjemah untuk bahasa-bahasa Tagalog, Tetum, Vietnam,
Thai, Jerman, Jepang, dan Mandarin. Kelemahan kedua terkait dengan sumber daya
manusia adalah keterbatasan penerjemah untuk bahasa Indonesia / Inggris yang
menguasai bidang games dan paten. Hal ini menyebabkan terjadinya gagal proyek
karena penerjemahan yang dihasilkan jadi tidak sesuai dengan harapan konsumen.
Manajer Penerjemahan mengatakan bahwa karena kekurangan penerjemah,
terpaksa harus menolak proyek terjemahan yang sebenarnya dapat berpotensi
sebagai proyek regular. Selain itu, karena keterbatasan penerjemah untuk bidang
games dan paten menyebabkan kesalahan pemilihan penerjemah sehingga kualitas
hasil terjemahan tidak sesuai dengan harapan konsumen. Pada akhirnya, akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
menimbulkan ekstra biaya karena adanya komplain dan perbaikan ulang. Bahkan,
yang paling merugikan adalah dihentikan proyek terjemahan dengan materi tertentu
tersebut.
f. Kebijakan Harga
Hal yang tak kalah penting dan tidak jarang menjadi penentu dalam
pengambilan keputusan konsumen untuk menggunakan jasa PéMad adalah harga.
Kebijakan harga yang diterapkan oleh PéMad saat ini adalah harga yang fleksibel.
Artinya, kebijakan harga yang berlaku tidak kaku. Dapat berubah menyesuaikan
kondisi, misalnya perubahan kurs, besarnya proyek terjemahan, atau kondisi
konsumen.
Banyak perusahaan menerapkan harga diskon saat memberikan penawaran
kepada calon konsumen. Tetapi tidak demikian dengan yang terjadi di PéMad.
Manajer Keuangan PéMad, Ibu Th. Indah Setiyaningrum menjelaskan bahwa
kebiasaan dari konsumen PéMad selama ini adalah selalu meminta harga khusus
untuk proyek terjemahan mereka yang bersifat reguler atau dengan jumlah yang
banyak (biasanya di atas 25.000 kata). Dengan mempelajari bagaimana kebiasaan
konsumen tersebut, manajemen memutuskan untuk menerapkan harga lebih tinggi
dari harga yang seharusnya ketika memberikan penawaran pertama.
Selain menerapkan harga lebih tinggi pada penawaran pertama, manajemen
juga menerapkan tarif khusus untuk organisasi non pemerintah. Pembedaan tarif
untuk konsumen lokal (dalam negeri) dengan konsumen internasional juga
diberlakukan. Dengan penerapan tarif yang berbeda-beda ini tentunya berpengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
juga pada profit yang dihasilkan. Karena meskipun tarif terjemahan berbeda-beda
tetapi biaya langsung yang dikeluarkan sama. Kebijakan harga seperti ini kemudian
berpengaruh juga pada proses penetapan segmen dan penargetan.
g. Segmentasi, Penargetan, dan Pemosisian
Konsumen PéMad mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Namun
demikian tuntutan dan harapan akan produk jasa PéMad adalah sama yaitu
berkualitas, harga kompetitif, dan kecepatan.
1) Agensi Penerjemahan
Segmen Agensi Penerjemahan merupakan klien terbesar PéMad. Agensi
Penerjemahan merupakan agensi-agensi yang bergerak di industri penerjemahan
yang berada di seluruh dunia. Saat ini agensi penerjemahan yang telah menjadi
konsumen PéMad ada di lima benua yaitu Asia, Afrika, Eropa, Australia, dan
Amerika. Di dalam melayani segmen ini, tidak berhenti hanya pada delivery jasa
saja, namun juga hingga pada pelayanan after sale. Pelayanan after sale ini
meliputi: konfirmasi, perbaikan, up date, dan keluhan. Nilai-nilai utama yang
diharapkan konsumen pada segmen ini adalah kualitas produk, harga kompetitif,
ketersediaan Computer-assisted translation (CAT) tools dan ketepatan waktu.
2) Perusahaan/NGO/Institusi
Pada segmen ini merupakan gabungan antara klien-klien perusahaan,
NGO/LSM, dan institusi seperti institusi pemerintah, pendidikan, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Segmen Perusahaan/NGO/Institusi ini merupakan klien terbesar kedua setelah
segmen Agensi Penerjemahan. Kebanyakan klien ini berada di Indonesia. Hanya
ada beberapa yang berasal dan berada di luar negeri seperti Singapura, Jerman dan
Jepang. Nilai-nilai utama yang diharapkan konsumen pada segmen ini adalah
kualitas, harga dan ketepatan waktu. Berbeda dengan segmen agensi, segmen
Perusahaan/NGO/Institusi ini tidak memerlukan ketersediaan Computer-assisted
translation (CAT) tools.
3) Profesional/Pelajar/Mahasiswa/Perseorangan
Segmen ketiga terdiri dari profesional, pelajar, mahasiswa dan perorangan.
Yang dimaksud dengan konsumen profesional di sini adalah mereka yang akan
bekerja ke luar negeri. Konsumen pelajar dan mahasiswa adalah mereka yang akan
melanjutkan belajar di luar negeri. Konsumen perorangan adalah mereka yang
akan menikah dengan orang asing, bercerai, dan pengurusan warisan. Nilai-nilai
utama yang diharapkan konsumen pada segmen ini adalah kualitas dan legalitas.
h. Fasilitas
Penulis telah membahas beberapa faktor internal yang menjadi kekuatan
atau mungkin merupakan kelemahan PéMad dalam usaha mengambil peluang. Dari
kualitas produk, kualitas layanan pelanggan, proses, harga dan jangka waktu
pembayaran, dan sumber daya manusia atau penerjemah dan editor. Faktor internal
yang tidak kalah pentingnya dengan faktor-faktor yang sudah dibahas adalah
fasilitas. Menurut Manajer Penerjemahan PéMad, ketika berbicara mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
fasilitas ada tiga hal penting yang menjadi fokus di industri terjemahan. Ketiga hal
tersebut yaitu perangkat lunak, perangkat keras, dan internet.
Pertama, perangkat lunak. Perangkat lunak di sini meliputi operating
system (OS), teknologi untuk mengoperasikan perangkat keras (komputer) agar
dapat dijalankan; Computer Aided Translation (CAT) Tools. CAT Tools
merupakan alat bantu penerjemahan tetapi bukan seperti mesin penerjemahan. CAT
Tools untuk menyelesaikan penerjemahan oleh manusia dengan perangkat lunak
khusus yang menyediakan berbagai untuk meningkatkan alur kerja saat melakukan
proses penjaminan kualitas, penyusunan glosari, dan bantuan lainnya. Saat ini CAT
Tools yang digunakan oleh PéMad yaitu Trados, Catalyst, MemoQ, Wordfast, Deja
Vu, Smartling, OmegaT, XTM Cloud, Passolo, SDLX, dan Idiom.
PéMad dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi.
Banyaknya CAT Tools yang harus digunakan menuntut adanya dukungan OS yang
mampu memberikan dukungan terhadap CAT Tools tersebut. Sejauh ini PéMad
tidak mengalami kendala yang berarti untuk bisa mengikuti perkembangan
teknologi informasi yang begitu cepat. Hal ini tidak terlepas dari dukungan sumber
daya keuangan PéMad yang sehat dan stabil.
Kedua, perangkat keras. Perangkat keras meliputi komputer dengan
teknologi perangkat keras yang selalu ditingkatkan menyesuaikan dengan
perkembangan perangkat lunak yang digunakan. Peningkatan teknologi perangkat
lunak hanya bisa diterapkan jika mendapat dukungan dari perangkat keras.
Ketiga, internet. Dapat dikatakan bahwa internet merupakan napas bisnis
PéMad saat ini. Jika internet terganggu maka akan sangat berpengaruh pada bisnis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
apalagi jika sampai mati. Jaringan internet telah menguasai jalur komunikasi,
promosi, proses produksi, dan distribusi jasa penerjemahan. Selain itu internet juga
sebagai sumber informasi dan pengetahuan pendukung kerja penerjemahan.
Koneksi internet yang lancar dan cepat akan mempermudah dan mempercepat
layanan terhadap konsumen. Untuk itu dibutuhkan juga koneksi internet dengan
kapasitas memadai. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PéMad menggunakan
penyedia layanan internet Indihome dan Citranet. Koneksi utama menggunakan
Indihome dengan kecepatan 20 mbps. Sedangkan sebagai cadangan PéMad
menggunakan Citranet dengan kecepatan hingga 10 mbps.
i. Promosi
Salah satu kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh setiap pelaku bisnis
adalah adanya promosi terhadap barang dan jasa yang diproduksi. Karena tidak
adanya perencanaan pemasaran yang baik, berdampak pada kegiatan promosi
PéMad. Hal ini juga dipengaruhi oleh tidak adanya tenaga kerja pemasaran secara
khusus. Kegiatan pemasaran hanya dilakukan sambil lalu. Promosi yang dijalankan
selama ini adalah melalui website, pemberian sampel terjemahan, penawaran
melalui email dan mengikuti bidding di portal penerjemahan. Tindakan pemasaran
cenderung pasif. Masih banyak tindakan promosi yang belum dilakuakan.
B. Penetapan Segmen
Penulis telah merangkup situasi terkini dari lingkungan bisnis baik dari
eksternal maupun internal perusahaan. Kondisi internal perusahaan dapat dijadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
sebagai kekuatan atau keunggulan untuk mendapatkan peluang. Demikian juga
dengan kondisi eksternal perusahaan menggambarkan seberapa besar pasar industri
penerjemahan. Dengan mengetahui kelompok mana saja yang menjadi pasar
potensial akan mempermudah perusahaan untuk mengambil strategi tindakan
pemasaran.
Ada banyak pengguna jasa penerjemahan. Dari perorangan sampai dengan
perusahaan-perusahaan besar. Karena pengguna jasa penerjemahan yang
bervariasi, di mana membutuhkan pendekatan yang berbeda-beda pula untuk
mendapatkan transaksinya, maka dilakukan pengelompokan terhadap mereka.
Pengelompokan dilakukan dengan empat langkah yaitu dengan mengidentifikasi
kebutuhan terhadap jasa penerjemahan, mengelompokan pelanggan dengan
kebutuhan yang sama terkait dengan jenis jasa penerjemahan yang dibutuhkan,
menggambarkan setiap kelompok, dan memilih segmen yang menarik untuk
dilayani. Dari hasil pengelompokan tersebut diperoleh pengelompokan pelanggan
ke dalam dua segmen. Dua segmen tersebut yaitu segmen pasar industri atau pasar
bisnis dan segmen pasar konsumen.
Yang dimaksud dengan segmen pasar konsumen adalah menyasar pada
pengguna akhir. Sedangkan segmen pasar bisnis adalah menyasar pada pelaku
bisnis, baik secara industri maupun perusahaan. Pengguna akhir yang menggunakan
jasa penerjemahan yaitu kalangan mahasiswa, pelajar, profesional (dosen, dokter,
dll), dan perorangan. Materi atau jenis penerjemahan pengguna akhir ini lebih ke
penerjemahan dengan materi legal atau resmi dan materi penerjemahan dengan
bahasa ilmiah. Pelaku bisnis yang menggunakan jasa penerjemahan yaitu agen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
penerjemahan, perusahaan jasa, perusahaan manufaktur, organisasi internasional
non pemerintah, dan industri kreatif. Materi atau jenis penerjemahan pelaku bisnis
antara lain, bahasa marketing, keuangan, perpajakan, umum, teknik, kesehatan,
pariwisata, dan lain-lain. Biasanya hasil penerjemahan digunakan sebagai materi
bidan bisnis lain misalnya periklanan untuk bahasa marketing, laporan untuk bahasa
keuangan, promosi untuk pariwisata, manual produk untuk bahasa teknik, dan lain-
lain.
C. Penetapan Target
Pada penetapan segmen di atas telah diketahui ada dua segemen yang akan
disasar, yaitu segmen pasar konsumen dan segmen pasar bisnis atau industri. Pada
masing-masing segmen terdiri bermacam-macam jenis pelanggan dan kebutuhan.
Dari bermacam-macam jenis pelanggan dan kebutuhan tersebut, tentunya harus
dilakukan analisi lebih lanjut. Karena, bisa jadi tidak semua pelanggan dapat
dipenuhi kebutuhannya. Ada beberapa hal yang harus dilihat dari segmen yang akan
dijadikan target. Pelanggan yang ada dalam segmen harus memenuhi kriteia
tertentu untuk bisa dijadikan target. Kriteria tersebut yaitu merupakan segmen pasar
yang terukur, substansial, dapat diakses, dan dapat ditindaklanjuti.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam proses penetapan target segmen,
yaitu ukuran dan pertumbuhan pasar, daya tarik struktur pasar, dan tujuan dan
sumber daya perusahaan. Segmen pasar haruslah berpotensi memiliki ukuran dan
pertumbuhan yang tepat, menarik dari aspek profitabilitas, dan harus sesuai dengan
tujuan perusahaan serta sesuai dengan kemampuan dan sumber daya perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Oleh karena itu ditetapkan target segmen pasar konsumen yaitu perorangan dan
profesional dan target segmen pasar industri yaitu agen penerjemahan, perusahaan
jasa, perusahaan manufaktur, dan industri kreatif.
D. Positioning
Pada pendeskripsian hasil penelitian yang telah diurai di atas, penulis
menetapkan positioning produk jasa penerjemahan di mata pelanggan. Dari hasil
penganvasan diketahui bahwa kualitas produk, kecepatan waktu penyelesaian
proyek penerjemahan dan harga sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
Dan, ketiga hal tersebut adalah nilai yang diharapkan dapat pelanggan dapatkan
dengan menggunakan jasa penerjemahan dari PeMad. Demikian juga dalam
persaingan. PeMad mampu memberikan jaminan atas hasil penerjemahan dan
mampu mendistribusikan nilai-nilai pelanggan melalui cara yang dapat
menyesuaikan dengan budaya komunikasi pelanggan.
Agar mendapatkan tempat utama pada pelanggan PeMad harus memiliki
nilai utama untuk dapat didistribusikan kepada pelanggan. Nilai utama tersebut
yaitu bahwa pelanggan akan mendapatkan hasil penerjemahan yang berkualitas
tinggi, sesuai dengan tenggat waktu yang diminta, memberikan jaminan kualitas
yang tak terbatas waktu, serta memberikan layanan pelanggan yang ramah dan
responsif. Nilai utama tersebut merupakan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh
pelanggan di semua segmen pasar. Dengan memiliki nilai utama akan menjadikan
PeMad sebagai merek yang selalu ada dibenak pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
E. Kerangka Kerja Empat Langkah
Dari hasil penelitian telah diketahui jenis pelanggan yang menggunakan jasa
penerjemahan, khususnya dari PeMad. Kemudian, juga telah dilakukan segmentasi
terhadap pelanggan yang ada dan telah ditetapkan target segmen yang akan disasar.
Selain target segmen yang akan disasar, positioning dari PeMad juga telah
diketahui. Perlu ada strategi yang harus diterapkan supaya peluang yang ada bisa
diambil. Untuk itu, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan analisis terhadap
hasil penelitian. Bagaimana kerangka kerja empat langkah akan diterapkan dalam
melakukan analisis ini.
Yang harus dilakukan didalam kerangka kerja empat langkah yaitu:
pertama, mencari tahu dari data yang ada apa saja yang merupakan sesuatu yang
berlebih sehingga menimbulkan biaya atau risiko yang tinggi. Dari hasil penelitian
diperoleh ada dua hal yang harus dikurangi di dalam proses produksi. Pertama,
perusahaan harus mengurangi penggunaan Penerjemah yang kurang berkualitas dan
belum berpengalaman. Kedua, perusahaan harus mengurangi penggunaan
Penerjemah dan editor
Dari hasil penelitian diketahu bahwa masih terjadi kesalahan dalam
menerjemahkan. Hal ini menyebabkan terjadinya komplain. Tindak lanjut dari
komplain tersebut adalah adanya pemeriksaan ulang bahkan pengerjaan ulang, yang
kemudian akan menambah waktu pengerjaan. Selain itu, biaya yang dikeluarkan
juga akan semakin besar karena adanya pengerjaan ulang atau bahkan pinalti dari
pelanggan. Akar dari permasalahan adalah karena penggunaan Penerjemah yang
kurang berkualitas dan minim pengalaman. Oleh sebab itu, langkah yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
perusahaan ambil adalah dengan mengurangi penggunaan Penerjemah yang kurang
berkualitas dan belum berpengalaman.
Selain masalah kualitas, hal lain yang perlu diperhatikan adalah penggunaan
Penerjemah dan Editor lepas. Dari hasil penelitian diketahui bahwa biaya produksi
dengan menggunakan Penerjemah dan editor lepas jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan penggunaan Staf dan dedicated Penerjemah dan Editor. Efisiensi biaya akan
terjadi jika perusahaan dapat mengalihkan sebagian proyek penerjemahan dari yang
dilakukan oleh Penerjemah dan editor lepas ke staf dan dedicated Penerjemah dan
editor. Oleh karena itu, perusahaan harus mengurangi penggunaan Penerjemah dan
editor lepas.
Kedua, menentukan apakah jasa penerjemahan yang selama ini dirancang
terlalu berlebihan atau justru ada hal-hal yang tidak diperlukan untuk mengikuti
irama kompetisi dan mengalahkan kompetisi. Dari hasil penelitian ditemukan
masih adanya pemeriksaan ulang hasil penerjemahan oleh Project Manager.
Sebenarnya hal ini tidak diperlukan lagi karena proses penerjemahan telah melalui
proses pemeriksaan oleh Editor. Selain itu juga telah dilakukan pemeriksaan
menggunakan alat bantu perangkat lunak. Dengan melakukan pemeriksaan oleh
Project Manager akan membuat waktu tunggu lebih lama dan banyak waktu
terbuang untuk melakukan pekerjaan yang telah dilakukan oleh pihak lain. Oleh
karena itu, perusahaan harus menghapuskan proses pemeriksaan kualitas oleh
Project Manager.
Ketiga, perlu ditemukan hal-hal apa saja yang masih harus ditingkatkan
sehingga jasa penerjemahan yang diberikan berada pada standar industry atau di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
atas standar industri. Untuk itu perlu dihilangkan kompromi-kompromi terhadap
nilai yang diberikan kepada pelanggan. Dari hasil penelitian masih terdapat
kompromi-kompromi yang terjadi, yaitu adanya hasil terjemahan yang kurang
akurat hasilnya karena diterjemahkan oleh Penerjemah yang kurang berkualitas.
Selain akurasi, secara kebahasaan juga masih ada kekurangan. Hal tersebut
menyebabkan kualitas hasil terjemahan belum sesuai dengan standar industry. Oleh
karena itu, perusahaan harus meningkatkan kualitas sampai dengan standar industry
bahkan melampaui standar.
Masalah kualitas memang tidak terlepas dari sumber daya manusia yang
digunakan. Masalah utama yang berpengaruh pada kualitas adalah penggunaan
Penerjemah yang kurang berkualitas dan belum berpengalaman. Di sisi lain, untuk
memenuhi permintaan, perusahaan harus mampu untuk menyediakan sumber daya
manusia yang cukup. Tapi, apabila dilakukan penambahan staf akan meningkatkan
pula pengeluaran secara keseluruhan. oleh karena itu, untuk mengatasi ketersediaan
sumber daya manusia sekaligus mengefisiensikan biaya langsung, perusahaan
harus menambah Penerjemah dan editor dedicated. Karena, dengan menggunakan
Penerjemah dan editor dedicated, secara kapasitas dapat terpenuhi dan perusahaan
tidak harus mengeluarkan biaya untuk menyediakan fasilitas fisik. Dari sisi biaya
langsung juga tidak sebesar jika menggunakan Penerjemah atau editor lepas.
Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa harga atas jasa penerjemahan
yang ditawarkan oleh PeMad masih berada di bawah harga rata-rata. Jadi,
perusahaan masih bisa menaikkan harga sampai dengan harga rata-rata industry.
Dengan menaikkan harga, tentunya penjualan dan laba usaha juga akan naik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Keempat, dari hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan adanya
peluang-peluang baru yang akan menciptakan ruang pasar baru. Dari konsumen
yang saat ini menjadi pelanggan PeMad, sebagian besar dari mereka hanya
menggunakan jasa penerjemahan untuk bahasa Inggris ke bahasa Indonesia saja.
Pada hal, selain pasangan bahasa tersebut, PeMad juga melayani untuk bahasa-
bahasa lain seperti Malay, Thai, Vietnam, Tagalog, dan lain-lain. Oleh karena itu,
menjadi peluang bagi perusahaan untuk meberikan layanan bahasa baru yang belum
pelanggan gunakan.
Selain bahasa, dari hasil penelitian ditemukan adanya kebutuhan
Penerjemah dan Editor dengan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan PeMad.
Tapi, pada praktiknya tidak mudah memperoleh sumber daya manusia dengan
standar yang dibutuhkan. Hal ini menjadi peluang bagi perusahaan untuk membuka
layanan baru di bidang penciptaan sumber daya manusia di industry terjemahan
dengan standar yang memenuhi kebutuhan industry. Oleh karena itu, perusahaan
dapat menciptakan usaha baru yang sesuai dengan kebutuhan industry yaitu berupa
kursus penerjemahan dan juru bahasa.
Kursus penerjemahan dan juru bahasa, selain untuk memenuhi kebutuhan
sumber daya manusia yang berkualitas, juga untuk menciptakan profit. Untuk
memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, juga dengan cara menjaga
kondisi dari Penerjemah dan Editor yang sudah ada. Kondisi kerja yang dijalani
membatasi ruang gerak bagi karyawan. Mereka dituntut untuk hanya duduk dan
bekerja selama kurang lebih tujuh jam sehari selama 20 hari per bulan. Selain
keterbatasan ruang gerak fisik, mereka juga dituntut untuk terus memiliki daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
konsentrasi yang tinggi saat bekerja. Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan
ruang rekreasi bagi karyawan. Dengan adanya ruang rekreasi, maka karyawan dapat
mempergunakan waktu istirahat siang mereka untuk mengembalikan kondisi baik
fisik maupun psikis mereka pada kondisi yang fit. Dengan kondisi yang fit,
karyawan dapat bekerja secara maksimal.
F. Strategi Pemasaran
Dari pemotretan atau penganvasan yang telah dilakukan, diketahui adanya
peluang bisnis yang cukup besar. Selain itu, juga diketahui keunggulan-keunggulan
yang dapat digunakan sebagai tolok ukur kekuatan atau kemampuan mengambil
peluang yang ada. Namun, selain adanya peluang yang besar dan keunggulan-
keunggulan yang dimiliki, diketahui bahwa bisnis ini berada di dalam persaingan
yang tidak mudah. Disisi lain, ternyata juga perusahaan masih mempunyai kendala
internal yang dapat menghambat upaya pengambilan peluang bisnis tersebut. Oleh
karena perlu adanya strategi pemasaran yang dapat diterapkan dalam rangka
mengambil peluang. Adapun strategi yang akan diterapkan adalah meningkatkan
penjualan melalui peningkatan dan perluasan pasar dan menciptakan produk baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
BAB V
RENCANA AKSI PEMASARAN
Pada bab empat telah diuraikan bagaimana hasil penelitian yang sudah
dilakukan sampai dengan strategi pemasaran yang telah dirumuskan. Strategi yang
dirumuskan tidak terlepas dari adanya penemuan pasar baru di mana tidak ada atau
belum banyak pemain di pasar tersebut. Selanjutnya strategi tersebut dijabarkan ke
dalam rencana aksi, yaitu program apa yang akan dilaksanakan untuk menjalankan
strategi dan seberapa biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan strategi marketing
tersebut.
A. Program Kerja Pemasaran
Dari strategi pemasaran yang telah direncanakan, peningkatan penjualan
dapat dilakukan dengan beberapa cara. Beberapa cara untuk meningkatkan
penjualan yaitu menjual produk lama kepada pangsa pasar lama, menjual produk
lama kepada pasar baru, menjual produk baru kepada pangsa pasar lama, dan
menjual produk baru kepada pasar baru.
1. Menjual produk lama kepada pasar lama
Hasil terjemahan yang dihasilkan oleh PeMad mempunyai kualitas yang
tinggi dibandingkan dengan para pesaing. Kualitas tinggi tentunya menjadi harapan
semua pengguna jasa terjemahan, apalagi didukung dengan harga yang sesuai dan
layanan yang baik. Distribusi jasa juga mampu memenuhi harapan pengguna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Keunggulan-keunggulan tersebut tentunya dapat digunakan untuk meningkatkan
penjualan melalui pertumbuhan pasar. Harus ada usaha agar pelanggan yang saat
ini semakin percaya dan pada akhirnya menambah pembelian jasa terjemahan yang
PeMad tawarkan. Usaha untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan saat ini yaitu
dengan membangun hubungan baik dengan pelanggan. Salah satu cara yang akan
dilakukan adalah dengan melakukan client visit.
Client visit merupakan kegiatan di mana PeMad melakukan kunjungan ke
pelanggan. Di mana dalam kunjungan tersebut, dapat dibicarakan tentang
bagaimana hubungan kerja sama selama ini, dan perusahaan dapat menggali lebih
dalam apa yang menjadi kebutuhan pelanggan. Dengan mengetahui apa yang
menjadi kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat menentukan langkah selanjutnya
untuk dapat meningkatkan penjualan pada pelanggan tersebut.
2. Menjual produk lama kepada pasar baru
Selain dengan pertumbuhan pasar, peningkatan penjualan juga dapat
dilakukan dengan cara memperluas cakupan pasar. Perluasan pasar masih
menggunakan produk lama. Agar jasa terjemahan PeMad semakin dikenal dan
dapat menjangkau pasar yang lebih luas perlu dilakukan promosi. Promosi akan
dilakukan secara langsung (direct presentation) dan melalui media iklan (portal
terjemahan, even-even, website, dan media sosial). Promosi secara langsung salah
satunya akan dilaksanakan dengan mengikuti acara konferensi internasional yaitu
Locworld yang akan dilaksanakan di Tokyo.
Locworld adalah konferensi & pameran bertaraf internasional yang
bertujuan mempertemukan pelaku-pelaku bisnis di bidang penerjemahan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
pelokalan, teknologi, pengembang software & aplikasi, serta industri-industri
terkait lainnya. Pesertanya adalah orang-orang dengan jabatan strategis dari
perusahaan masing-masing yang bertanggung jawab untuk mengembangkan
bisnisnya tanpa batasan bahasa dan budaya di pasar global. Dengan penekanan
khusus pada bisnis global, konferensi ini memberi kesempatan untuk saling
bertukar informasi dan menjalin kerja sama yang bernilai tinggi di pasar bahasa dan
layanan terjemahan serta teknologi.
3. Menjual produk baru kepada pasar lama
Menindaklanjuti penemuan-penemuan dalam analisis terhadap
lingkungan bisnis, maka akan membuat produk/layanan baru. Produk/layanan baru
ini akan mengatasi ancaman adanya produk pengganti. Produk/jasa baru untuk
mengatasi ancaman adanya produk pengganti atau biasa disebut dengan penerjemah
menggunakan mesin terjemahan, akan disediakan jasa post editing, yaitu mengedit
hasil terjemahan mesin. Upaya pemasaran yang perlu dilakukan adalah dengan
menawarkan kepada pelanggan lama mengenai adanya jasa post editing.
4. Menjual produk baru kepada pasar baru
Selain post editing yang digunakan untuk mengatasi ancaman produk
pengganti, juga akan diciptakan produk baru untuk mengatasi permasalahan pada
kebutuhan sumber daya manusia dengan kualitas sesuai dengan standar industri
terjemahan. Produk/jasa baru tersebut yaitu pelatihan penerjemahan dan
interpretasi. Selain untuk mengatasi permasalahan pemenuhan kebutuhan sumber
daya manusia, pelatihan penerjemahan dan interpretasi juga untuk mendatangkan
profit. Adapun pasar yang disasar adalah para lulusan baru ataupun mereka yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
sudah menjadi penerjemah atau juru bahasa namun ingin meningkatkan
kemampuan mereka dalam penerjemahan dan interpretasi.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa saat ini baru ada satu lembaga yang
membuka pelatihan atau kursus penerjemahan dan interpretasi, yaitu di Universitas
Indonesia Jakarta. Sedangkan di Jateng dan DI. Yogyakarta belum ada lembaga
yang membuka kursus penerjemahan dan interpretasi. Upaya pemasaran yang perlu
dilakukan dengan memperkenalkan jasa pelatihan atau kursus penerjemahan dan
interpretasi. Beberapa tindakan pemasaran yang akan dilakukan adalah dengan
melakukan promosi melalui website, media sosial, even-even, poster, dan seminar.
B. Analisis Break-Even
Dari hasil analisis break-even dihasilkan bahwa untuk dapat mencapai titik
impas, PeMad akan melakukan penjualan sebesar Rp6.831.325.350,00 dalam
setahun. Berikut hasil analisis break-even yang telah dilakukan:
Tabel 5.1 Analisis Break-Even
Analisis Break-Even
Jumlah kata break-even setahun 8.433.735
Penjualan break-even setahun Rp6.831.325.350,00
Perkiraan:
Biaya langsung setahun Rp3.331.325.325,00
Biaya tetap setahun Rp3.500.000.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
C. Ramalan Penjualan
Dari penelitian yang dilakukan, telah terpetakan segmen pasar yang akan
diambil. Didukung oleh kemampuan produksi saat ini yaitu 800.000 kata perbulan,
maka dapat ditetapkan ramalan penjualan ke depan adalah 9.600.000 kata. Selain
itu, akan diperoleh satu proyek headhunting, yaitu mengirimkan penerjemah ke
perusahaan selama waktu tertentu. Selain proyek headhunting juga akan diperoleh
empat kali proyek penjurubahasaan, 4 kali pelatihan penjurubahasaan, dan dua kali
pelatihan penerjemahan.
Tabel 5.2 Ramalan Penjualan
Ramalan penjualan
Penjualan 2018
Penerjemahan dan Post Editing Rp7.776.000.000,00
Pelatihan/kursus penerjemahan Rp50.000.000,00
Pelatihan/kursus juru bahasa Rp54.000.000,00
Biaya langsung
Penerjemahan Rp3.792.000.000,00
Pelatihan/kursus penerjemahan Rp35.000.000,00
Pelatihan/kursus juru bahasa Rp45.000.000,00
D. Ramalan Biaya Pemasaran
Rencana biaya pemasaran yang akan disajikan merupakan rencana biaya
untuk kegiatan pemasaran yang akan dilakukan. Setidaknya ada 10 program kerja
pemasaran yang akan dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Tabel 5.3 Rencana Anggaran Biaya Pemasaran
Rencana Anggaran Biaya Pemasaran
Program Kerja Biaya
1. Exibition LocWorld 2018 (Tokyo) Rp150.000.000,00
2. Client Visit (Lokal 5, Luar 2- Asia tenggara) Rp36.000.000,00
3. Advertising Rp10.000.000,00
4. Mengikuti event-event lokal Rp10.000.000,00
5. Marketing bersama Rp18.000.000,00
6. Memperbaiki konten website secara berkala Rp2.400.000,00
7. Penyebaran Brosur Rp19.600.000,00
8. Sponsor (acara-acara kampus, dll) Rp15.000.000,00
9. Mengentertain klien Rp7.500.000,00
10. Membership portal penerjemahan Rp17.000.000,00
Total Biaya Rp285.500.000,00
E. Pengendalian
Di dalam rencana bisnis khususnya rencana kegiatan pemasaran yang ditulis
dalam penyususnan perencanaan pemasaran ini tidak terlepas dari pengawasan atau
pengendalian. Pengendalian di sini dibagi menjadi dua bagian, yaitu pelaksanaan
dan manajemen risiko. Pelaksanaan menyangkut siapa yang melakukan dan
bertanggung jawab atas kegiatan pemasaran yang direncanakan. Sementara
manajemen risiko merupakan tindakan awal dalam perencanaan untuk mengetahui
kemungkinan adanya kegagalan kegiatan pemasaran yang akan dilakukan dan
bagaimana mengatasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
1. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pemasaran merupakan tanggung jawab perusahaan.
Seluruh bagian atau divisi di dalam perusahaan mengambil peran masing-masing
dalam pelaksanaan strategi pemasaran sesuai dengan porsinya. Bukan hanya
menjadi tanggung jawab bagian pemasaran seorang. Semua bagian terintegrasi di
dalam memberikan pelayanan terhadap pelanggan. Namun demikian, kegiatan-
kegiatan pemasaran yang dirancang pada penyusunan perencanaan pemasaran ini
merupakan tanggung jawab bagian pemasaran.
Di dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pemasaran, khususnya dalam
penyusunan perencanaan pemasaran ini tidak hanya dilaksanakan oleh karyawan
atau sumber daya dalam perusahaan. Ada beberapa kegiatan yang belum bisa
dilakukan sendiri oleh perusahaan. Seperti perbaikan konten website. Kegiatan ini
akan diberikan kepada pihak lain yang lebih berkompeten menangani pekerjaan
semacam ini. Hal ini akan lebih efisien dibandingkan jika harus merekrut orang
baru. Selain penanganan perbaikan konten website, beberapa program lain juga
akan dilaksanakan dengan bekerja sama dengan pihak lain.
2. Manajemen Risiko
Di dalam merencanakan sesuatu apalagi sebuah bisnis tentunya ada risiko
yang akan dihadapi pada pelaksanaannya. Demikian pula dalam menyusun rencana
kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis terhadap risiko yang
mungkin akan dihadapi. Kemudian, terhadap risiko-risiko tersebut perlu dilakukan
rencana penangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Dari hasil analisis risiko diperoleh bahwa risiko terbesar adalah risiko
pembiayaan atas kegiatan pemasaran terutama yang tidak berdampak secara
langsung terhadap transaksi. Mengingat pada kuartal pertama pendapatan belum
terlalu besar, maka sangat berisiko jika kegiatan pemasaran yang memakan biaya
besar diagendakan pada masa tersebut. Tetapi apabila kegiatan tersebut tergantung
pada pihak lain sebagai pelaksana, maka tidak ada pilihan waktu lain. Untuk
mengatasi masalah pembiayaan tersebut maka pada pengajuan anggaran perseroan
akan dialokasikan dari laba ditahan tahun sebelumnya, dalam hal ini adalah dari
operasi 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
DAFTAR PUSTAKA
Abratt R., & Higgs N. (1994). Marketing Planning Practices of South African
Companies. Marketing Intelligence & Planning, 12, 25-31.
Adesla, V. (2016). Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Diperoleh Juni 2016, dari http://rubik.okezone.com/read/24981/menghadapi-
era-masyarakat-ekonomi-asean-mea
Cooper, D., & Schindler, P. S. (2006). Business Research Methods (10 ed.). New
York: McGraw-Hill.
Cravens, D. W., & Piercy, N. F. (2013). Strategic Marketing (10 ed.). New York:
McGraw-Hill.
David, F. R. (2011). Strategic Management: Concepts and Cases (13 ed.). New
Jersey: Pearson.
Day, G. S. (1994, October). The Capabilities of Market Driven Organization.
American Marketing Association, 58, 37.
Ferrell, O. C., Hirt, G., & Ferrell, L. (2014). Business: A Changing World (9 ed.).
New york: McGraw-Hill.
Gala (2016). Translation Companies Directory. Diperoleh 30 Mei 2016, dari
https://www.gala-global.org/company-director
Hawkins, D., & Mothersbaugh, D. L. (2010). Consumer Behavior: Building
Marketing Strategy (11 ed.). New York: McGraw-Hill.
IDX (2016). Profil Perusahaan Tercatat. Diperoleh 9 Juni 2016, dari
http://www.idx.co.id/Home/ListedCompanies/CompanyProfile/tabid/89/lan
guage/id-ID/Default.aspx
Kemenlu (2011). Direktori Organisasi Internasional Non-Pemerintah (OINP) Di
Indonesia. Diperoleh 3 November 2014, dari http://www.kemlu.go.id/Buku
Kemenperin (2016). Industri Kreatif Bakal. Diperoleh 10 Juni 2016, dari
http://www.kemenperin.go.id/artikel/5749/IndustriKreatif-Bakal
Kim, W. C., & Mauborgne, R. (2005). Blue Ocean Strategy. Boston: HBSP.
Kompasiana (2015). Penerjemah dan Internet: Peran Penting Internet untuk
Membangun Karier Penerjemah. Diperoleh Juni 2016, dari
http://www.kompasiana.com/penerjemah-online/penerjemah-dan-internet-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
peran-penting-internet-untuk-membangun-karier-
penerjemah_55198a3f81331175789de0b7
Kotler, K., & Keller, K. L. (2012). Marketing Management (14 ed.). New Jersey:
Pearson.
Menkumham (2012). Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan
Kepada Perusahaan Lain. Diperoleh 13 Juni 2016, dari
http://luk.staff.ugm.ac.id/
Neves, M. F. (2007). Strategic Marketing Plans and Collaborative Networks.
Marketing Intelligence & Planning, 25,175-192.
Proz (2016). Translation Agencies Directory. Diperoleh 30 Mei 2016, dari
http://www.proz.com/translation-agencies?p=1
Pulendran, S., Speed, R., & Widing II, R.E. (2003). Marketing planning, market
orientation and business performance. European Journal of Marketing, 37,
476-497.
Schiffman, L., & Wisenblit, J. (2015). Consumer Behavior (11 ed.). London:
Pearson.
Sekaran, U., & Bougie, R. (2013). Research Methods for Business (6 ed.). West
Sussex: Wiley.
Sugiono (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: ALFABETA
Supranto, J. (2006). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk menaikkan
Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Tjiptono, F., & Chandra, G. (2012). Pemasaran Strategik: Mengupas Pemasaran
Strategik, Branding Strategy, Customer Satisfaction, Strategi Kompetitif,
hingga e-Marketing (2 ed.). Yogyakarta: Andi Offset.
UNCTAD & UNDP (2008). Creative Economy Report 2008. Diperoleh 10 Juni
2016, dari http://unctad.org/en/docs/ditc20082cer_en.pdf
Whalen, P. S., & Boush, D. M. (2012). Why, how and to what effect do firms deviate
from their intended marketing plans?: Towards ataxonomy of post plan
improvisations. European Journal of Marketing, 48, 453 - 476.
World Bank (2016). World Development Indicators. Diperoleh 5 Agustus 2016,
dari http://data.worldbank.org/data-catalog/GDP-ranking-table
Zikmund, William G., & Babin, Barry J. (2011). Menjelajahi Riset Pemasaran (10
ed.). Jakarta: Salemba Empat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Zulbainarni, N. (2016). Sektor Pariwisata Paling Siap Menghadapi MEA.
Diperoleh Juni 2016, dari http://www.neraca.co.id/article/64041/sektor-
pariwisata-paling-siap-menghadapi-mea
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
LAMPIRAN 1
Indonesian Translation Needs
Dear Sir/Madam,
We would like to invite you to participate in a survey which explores Indonesian
translation needs. The questions have been designed to gather opinions from
Translation Agency.
Your input is extremely valuable to us and we would like to thank you in advance
for your time and participation in this important study.
Best Regards,
Yuvita Sumaryati
1. Does your Agency need English <> Indonesian translation service?
o Yes
o No
2. Do you think that in the future you may require translation services from
English or other languages to Indonesian?
o Yes
o No
o Maybe
3. What do you think of the translation rate of US$0.07 per source word for
English to Indonesian?
o Very expensive
o Expensive
o Rather expensive
o Normal
o Rather affordable
o Affordable
o Very affordable
4. What is your expectation for the translation rate from English to Indonesian?
5. What do you think of the translation rate of US$0.10 per source word for other
languages than English to Indonesian?
o Very Expensive
o Expensive
o Rather expensive
o Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
o Rather affordable
o Affordable
o Very affordable
6. What is your expectation for the translation rate from other languages than
English to Indonesian?
7. Below are a few examples of translation errors which may affect translation
quality. In your opinion, which error may still be tolerated?
o Errors which make the text difficult to understand and potentially create
confusion among users/clients; accuracy errors which lead to significant
changes of meaning (which can be highly misleading to users); translation
errors which result in wrong interpretations of the source texts; severe
omission; errors on parts of documents which are highly visible and may
create confusion.
o Changes which improve style or readability. Any improvement which can
be defined as any changes which give refinement in terms of fluency,
clarity, or make the text more interesting or unique; unrefined
grammar/spelling or syntax errors which result in changes of
meaning/offensive or mislead end users; general errors which indicate
inappropriate style
o Changes which improve style or readability. Any improvement which can
be defined as any changes which give refinement in terms of fluency,
clarity, or make the text more interesting or unique; unrefined
grammar/spelling or syntax errors which result in changes of
meaning/offensive or mislead end users; general errors which indicate
inappropriate style.
o Accuracy errors which result in small changes of meaning; small errors
which do not create confusions or mislead the users but may be identified
as errors; errors in formatting which result in loss of meaning; wrong
punctuations or capitalizations which do not result in loss of meaning; typos
and misspelling which do not result in loss of meaning.
o No error may be tolerated.
8. How fast do you expect a translation agency must respond to a translation
request?
o Less than 15
o Less than 30 minutes
o Less than 45 minutes
o Less than 1 hour
o Less than 2 hours
o Less than 3 hours
o Less than 4 hours
o Less than 8 hours
9. How long is the payment term which your agency apply?
o Less than 15 days after the invoice is received
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
o 15 days after the invoice is received
o Less than 30 days after the invoice is received
o 30 days after the invoice is received
o 45 days after the invoice is received
o 60 days after the invoice is received
o 90 days after the invoice is received
o Others
10. The normal turn around time to complete the translation and editing process of
2,500 source words is 2 working days. What do you think?
o Too long
o Long
o Normal
o Fast
o Very fast
11. How long do you expect a translation agency to complete a translation of 2,500
source words?
12. Have you heard about PeMad International Translation prior to this survey?
o Yes
o No
13. Please check out PeMad International Translation profile at www.pemad.or.id.
What is your opinion of PeMad?
14. Are you interested in using services provided by PeMad?
o Yes
o No
o Maybe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Survei Kebutuhan Penerjemahan untuk Industri Jasa dan Manufaktur
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari,
Dengan hormat,
Bersama ini saya ingin melakukan penelitian mengenai kebutuhan penerjemahan
untuk industri jasa dan manufaktur. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka
penulisan tesis sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada program
Magister Management, tentang "PENYUSUNAN MARKETING PLAN UNTUK
MENGEMBANGKAN PT. PEMAD INTERNATIONAL TRANSEARCH".
Sehubungan dengan maksud di atas, saya sangat mengharapkan bantuan Saudara
untuk bersedia mengisi instrumen penelitian ini sesuai dengan pendapat dan
pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu Saudara diharapkan dapat memberikan
jawaban sejujur-jujurnya sesuai dengan keadaan sesungguhnya, dan jawaban
tersebut tidak berpengaruh terhadap kondisi saudara.
Bantuan dan partisipasi Saudara merupakan sumbangan yang sangat berharga bagi
terselenggaranya penelitian ilmiah ini. Dan untuk itu semuanya saya ucapkan
terima kasih.
Hormat saya,
Yuvita Sumaryati
1. Apakah perusahaan / hotel Anda atau tempat Anda bekerja merupakan group
atau tunggal?
o Group
o Tunggal
2. Apakah perusahaan Anda atau tempat Anda bekerja merupakan perusahaan
yang dimiliki oleh pemodal asing (PMA)?
o Ya
o Tidak
3. Apakah perusahaan Anda ada kebutuhan untuk menerjemahkan dokumen
(kontrak, perjanjian kerja, brosur, dll) ke bahasa lain?
o Ya
o Tidak
4. Jika ada, apakah perusahaan Anda dapat memenuhi kebutuhan tersebut
tersebut sendiri tanpa menggunakan jasa pihak lain?
o Ya
o Tidak
5. Bahasa target apa yang perusahaan Anda butuhkan?
o Bahasa Indonesia ke bahasa Inggris
o Bahasa Inggris ke bahasa Indonesia
o Bahsa lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
6. Apakah Anda berniat untuk menggunakan jasa penerjemahan dari pihak lain?
o Ya
o Tidak
7. Tarif menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris yang diterapkan
sebuah agen terjemahan adalah Rp350 per kata atau Rp87.500 per halaman
hasil. Bagaimana pendapat Anda dengan tarif terjemahan tersebut?
o Sangat murah
o Murah
o Cukup murah
o Biasa
o Cukup Mahal
o Mahal
o Sangat mahal
8. Berapa tarif terjemahan yang Anda harapkan?
9. Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang terjadi dalam menerjemahkan
sehingga berpengaruh pada kualitas hasil terjemahan. Menurut Anda, kesalahan
seperti apa yang masih dapat ditoleransi?
o Kesalahan yang membuat teks menjadi sulit dipahami dan berpotensi
menimbulkan kebingungan di antara pengguna / pelanggan; kesalahan
akurasi yang berujung pada perubahan yang signifikan (ada kemungkinan
yang besar untuk menyesatkan pengguna) pada makna; kesalahan pada
penerjemahan yang mengakibatkan penafsiran yang salah akan sumber,
penghapusan yang parah; kesalahan pada bagian dokumen yang terlihat dan
menimbulkan kebingungan.
o Perubahan yang memberikan peningkatan pada gaya atau keterbacaan.
Sebuah peningkatan dapat diartikan sebagai perubahan apa pun yang
meningkatkan kefasihan, kejelasan, atau membuat teks lebih menarik dan
mencolok; tata bahasa/ejaan yang kasar atau kesalahan sintaksis yang
mengakibatkan perubahan makna/menyinggung atau menyesatkan
pengguna akhir; kesalahan umum yang menunjukkan gaya yang tidak
sesuai.
o Kesalahan akurasi yang menimbulkan perubahan kecil pada makna;
kesalahan kecil yang tidak akan membingungkan atau menyesatkan seorang
pengguna tapi dapat dikenali; kesalahan pengaturan format yang
mengakibatkan hilangnya makna; penggunaan yang salah dari tanda baca
atau kapitalisasi yang tidak menyebabkan hilangnya makna; salah ketik dan
salah eja yang tidak menimbulkan hilangnya makna.
o Perubahan apapun yang tidak memberi peningkatan pada teks tapi
merupakan cara yang lebih disukai peninjau untuk menerjemahkan sesuatu;
perubahan yang keseluruhan meningkatkan konsistensi tapi bukan
merupakan bagian dari material
o referensi mana pun.
o Tidak ada kesalahan yang bisa ditoleransi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
10. Bagaimana kecepatan dalam memberikan respon permintaan jasa
penerjemahan yang Anda harapkan?
o Kurang dari 15 menit
o Kurang dari 30 menit
o Kurang dari 45 menit
o Kurang dari 1 jam
o Kurang dari 2 jam
o Kurang dari 3 jam
o Kurang dari 4 jam
o Kurang dari 8 jam
11. Apa tanggapan Anda jika mendapatkan respon dari customer service dengan
gaya bahasa yang kurang atau tidak formal namun ramah?
o Sangat tidak suka
o Tidak suka
o Biasa
o Suka
12. Apa tanggapan Anda jika mendapatkan respon dari customer service dengan
gaya bahasa yang kurang atau tidak ramah?
o Sangat tidak suka
o Tidak suka
o Biasa
13. Proses penerjemahan normal untuk 2.500 kata adalah 2 hari kerja dengan proses
penerjemahan dan editing. Bagaimana menurut pendapat Anda?
o Sangat lama
o Lama
o Normal
o Cepat
o Sangat Cepat
14. Proses penerjemahan resmi/tersumpah normal untuk 1 dokumen (1-3 halaman)
adalah 3 hari kerja. Bagaimana menurut pendapat Anda?
o Sangat lama
o Lama
o Normal
o Cepat
o Sangat cepat
15. Berapa lama proses penerjemahan yang Anda harapkan?
o Terjemahan resmi/tersumpah ……………..
o Terjemahan biasa ……………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Survei Kebutuhan Terjemahan untuk Mahasiswa S2 dan Dosen
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari,
Dengan hormat,
Bersama ini saya ingin melakukan penelitain mengenai kebutuhan penerjemahan
untuk kalangan akademisi. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan tesis
sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada program Magister
Management, tentang "PENYUSUNAN MARKETING PLAN UNTUK
MENGEMBANGKAN PT. PEMAD INTERNATIONAL TRANSEARCH".
Sehubungan dengan maksud di atas, saya sangat mengharapkan bantuan Saudara
untuk bersedia mengisi instrumen penelitian ini sesuai dengan pendapat dan
pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu Saudara diharapkan dapat memberikan
jawaban sejujur-jujurnya sesuai dengan keadaan sesungguhnya, dan jawaban
tersebut tidak berpengaruh terhadap kondisi saudara.
Bantuan dan partisipasi Saudara merupakan sumbangan yang sangat berharga bagi
terselenggaranya penelitian ilmiah ini. Dan untuk itu semuanya saya ucapkan
terima kasih.
Hormat saya,
Yuvita Sumaryati
1. Apakah ada kebutuhan yang mengharuskan Anda menerjemahkan jurnal
penelitian / tesis / disertasi Anda ke bahasa asing?
o Ya
o Tidak
2. Jika ada, apakah Anda bisa memenuhi kebutuhan menerjemahkan tersebut
sendiri tanpa bantuan orang lain atau penyedia jasa terjemahan?
o Ya
o Tidak
3. Bahasa target apa yang Anda butuhkan?
o Bahasa Indonesia ke bahasa Inggris
o Bahasa Inggris ke bahasa Indonesia
o Pasangan bahasa lainnya
4. Apakah Anda berniat untuk menggunakan jasa orang lain untuk
menerjemahkan jurnal atau tesis Anda?
o Ya
o Tidak
5. Tarif menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris yang diterapkan
sebuah agen terjemahan adalah Rp350 per kata atau Rp87.500 per halaman
hasil. Bagaimana pendapat Anda dengan tarif terjemahan tersebut?
o Sangat murah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
o Murah
o Cukup murah
o Biasa
o Cukup Mahal
o Mahal
o Sangat mahal
6. Berapa tarif terjemahan yang Anda harapkan?
7. Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang terjadi dalam menerjemahkan
sehingga berpengaruh pada kualitas hasil terjemahan. Menurut Anda, kesalahan
seperti apa yang masih dapat ditoleransi?
o Kesalahan yang membuat teks menjadi sulit dipahami dan berpotensi
menimbulkan kebingungan di antara pengguna / pelanggan; kesalahan
akurasi yang berujung pada perubahan yang signifikan (ada kemungkinan
yang besar untuk menyesatkan pengguna) pada makna; kesalahan pada
penerjemahan yang mengakibatkan penafsiran yang salah akan sumber,
penghapusan yang parah; kesalahan pada bagian dokumen yang terlihat dan
menimbulkan kebingungan.
o Perubahan yang memberikan peningkatan pada gaya atau keterbacaan.
Sebuah peningkatan dapat diartikan sebagai perubahan apa pun yang
meningkatkan kefasihan, kejelasan, atau membuat teks lebih menarik dan
mencolok; tata bahasa/ejaan yang kasar atau kesalahan sintaksis yang
mengakibatkan perubahan makna/menyinggung atau menyesatkan
pengguna akhir; kesalahan umum yang menunjukkan gaya yang tidak
sesuai.
o Kesalahan akurasi yang menimbulkan perubahan kecil pada makna;
kesalahan kecil yang tidak akan membingungkan atau menyesatkan seorang
pengguna tapi dapat dikenali; kesalahan pengaturan format yang
mengakibatkan hilangnya makna; penggunaan yang salah dari tanda baca
atau kapitalisasi yang tidak menyebabkan hilangnya makna; salah ketik dan
salah eja yang tidak menimbulkan hilangnya makna.
o Perubahan apapun yang tidak memberi peningkatan pada teks tapi
merupakan cara yang lebih disukai peninjau untuk menerjemahkan sesuatu;
perubahan yang keseluruhan meningkatkan konsistensi tapi bukan
merupakan bagian dari material referensi mana pun.
o Tidak ada kesalahan yang bisa ditoleransi.
8. Bagaimana kecepatan dalam memberikan respon permintaan jasa
penerjemahan yang Anda harapkan?
o Kurang dari 15 menit
o Kurang dari 30 menit
o Kurang dari 45 menit
o Kurang dari 1 jam
o Kurang dari 2 jam
o Kurang dari 3 jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
o Kurang dari 4 jam
o Kurang dari 8 jam
9. Apa tanggapan Anda jika mendapatkan respon dari customer service dengan
gaya bahasa yang kurang atau tidak formal namun ramah?
o Sangat tidak suka
o Tidak suka
o Biasa
o Suka
10. Apa tanggapan Anda jika mendapatkan respon dari customer service dengan
gaya bahasa yang kurang atau tidak ramah?
o Sangat tidak suka
o Tidak suka
o Biasa
11. Proses penerjemahan normal untuk 2.500 kata adalah 2 hari kerja dengan proses
penerjemahan dan editing. Bagaimana menurut pendapat Anda?
o Sangat lama
o Lama
o Normal
o Cepat
o Sangat Cepat
12. Proses penerjemahan resmi/tersumpah normal untuk 1 dokumen (1-3 halaman)
adalah 3 hari kerja. Bagaimana menurut pendapat Anda?
o Sangat lama
o Lama
o Normal
o Cepat
o Sangat cepat
13. Berapa lama proses penerjemahan yang Anda harapkan?
o Terjemahan resmi/tersumpah ……………
o Terjemahan biasa ……………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Survei Kepuasan Pelanggan
Kepada Yth. Pelanggan terkasih,
Bersama dengan ini kami ingin melakukan penelitian terhadap kepuasan pelanggan
pengguna jasa PeMad. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana kualitas, harga, dan pelayanan jasa kami sampai kepada pelanggan. Dari data
yang kami peroleh nantinya akan kami gunakan untuk mengambil langkah-langkah
strategis guna meningkatkan mutu pelayanan secara keseluruhan.
Besar harapan kami atas partisipasi Anda dalam penelitian ini. Kejujuran Anda
dalam menjawab setiap pertanyaan dalam penelitian ini merupakan bukti
kepedulian Anda terhadap kami. Untuk itu kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Salam,
Yuvita Sumaryati, SE
Pimpinan
1. Dari jasa yang disediakan oleh PeMad, jasa apa yang pernah Anda gunakan?
o Terjemahan
o Edit
o Proofread
o Interpreting
o Transkripsi
o Subtitle
o Sulih Suara
o Konsultasi bahasa
o DTP
2. Jasa terjemahan/edit/proofread/interpreting/transkripsi/subtitle/sulih
suara/konsultasi bahasa/DTP dari dan ke bahasa apa yang pernah Anda
gunakan?
o Bahasa Inggris - Bahasa Indonesia
o Bahasa Indonesia - Bahasa Inggris
o Bahasa Inggris - Bahasa Malaysia
o Bahasa Inggris - Bahasa Thailand
o Bahasa Inggris - Bahasa Vietnam
o Bahasa Inggris - Bahasa Tagalog
o Bahasa Inggris - Bahasa Tetum
o Bahasa lainnya
3. Seberapa penting kualitas pelayanan bagi Anda ketika memilih jasa
terjemahan/edit/proofread/interpreting/transkripsi/subtitle/voice over
/konsultasi?
o Sangat penting sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
o Sangat penting
o Cukup penting
o Sedikit penting
o Biasa saja
o Tidak penting
4. Bagaimana Anda menilai kualitas jasa
terjemahan/edit/proofread/interpreting/transkripsi/subtitle/voice Over /
konsultasi PeMad?
o Sangat tinggi sekali
o Sangat tinggi
o Cukup tinggi
o Sedikit tinggi
o Biasa
o Sedikit rendah
o Cukup rendah
o Sangat rendah
o Sangat rendah sekali
5. Seberapa baik PeMad bisa memenuhi tenggat waktu yang diberikan?
o Kurang dari tenggat waktu yang diberikan
o Sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan
o Sedikit melebihi tenggat waktu yang diberikan
o Cukup banyak melebihi tenggat waktu yang diberikan
o Sangat banyak melebihi tenggat waktu yang diberikan
6. Selan jasa terjemahan, jasa apa yang Anda harapkan dapat PeMad layani untuk
Anda?
7. Seberapa penting peran harga menurut Anda ketika memilih jasa
terjemahan/edit/proofread/interpreting/transkripsi/subtitle/voice
over/konsultasi?
o Sangat penting sekali
o Sangat penting
o Cukup penting
o Sedikit penting
o Biasa saja
o Tidak penting
8. Seberap penting jenis pembayaran mempengaruhi Anda ketika memilih jasa
terjemahan/edit/proofread/interpreting/transkripsi/subtitle/voice
over/konsultasi?
o Sangat penting sekali
o Sangat penting
o Cukup penting
o Sedikit penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
o Biasa saja
o Tidak penting
9. Seberapa penting jangka waktu pembayaran mempengaruhi Anda ketika
memilih jasa terjemahan / edit / proofread / interpreting /transkripsi /
subtitle/voice over/konsultasi?
o Sangat penting sekali
o Sangat penting
o Cukup penting
o Sedikit penting
o Biasa saja
o Tidak penting
10. Seberapa penting peran harga bagi Anda ketika memilih jenis perusahaan atau
agen terjemahan?
o Sangat penting sekali
o Sangat penting
o Cukup penting
o Sedikit penting
o Biasa saja
o Tidak penting
11. Menurut Anda, bagaimana harga yang diberikan oleh PeMad?
o Sangat mahal sekali
o Sangat mahal
o Cukup mahal
o Sedikit mahal
o Normal
o Sedikit murah
o Cukup murah
o Sangat murah
o Sangat murah sekali
12. Menurut Anda, bagaimana dengan jenis pembayaran yang digunakan PeMad?
o Sangat mudah sekali
o Sangat mudah
o Cukup mudah
o Sedikit mudah
o Biasa
o Sedikit sulit
o Cukup sulit
o Sangat sulit
o Sangat sulit sekali
13. Menurut Anda, bagaimana jangka waktu pembayaran yang diberikan PeMad?
o Sangat lama sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
o Sangat lama
o Cukup lama
o Sedikit lama
o Biasa
o Sedikit cepat
o Cukup cepat
o Sangat cepat
o Sangat cepat sekali
14. Secara keseluruhan, bagaimana penilaian Anda terhadap harga, jenis
pembayaran, dan jangka waktu pembayaran di PeMad?
o Sangat sesuai sekali
o Sangat sesuai
o Cukup sesuai
o Sedikit sesuai
o Tidak sesuai
15. Seberapa baik layanan pelanggan yang PeMad berikan?
o Sangat baik sekali
o Sangat baik
o Cukup baik
o Sedikit baik
o Biasa
o Sedikit buruk
o Cukup buruk
o Sangat buruk
o Sangat buruk sekali
16. Seberapa membantu perwakilan layanan pelanggan PeMad?
o Sangat membantu sekali
o Sangat membantu
o Cukup membantu
o Sedikit membantu
o Tidak membantu
17. Bagaimana pengalaman Anda dengan layanan pelanggan PeMad?
o Jauh lebih baik dari yang diharapkan
o Sedikit lebih baik dari yang diharapkan
o Agak lebih baik dari yang diharapkan
o Sesuai dengan yang diharapkan
o Agak buruk dari yang diharapkan
o Sedikit lebih buruk dari yang diharapkan
o Lebih buruk dari yang diharapkan
o Sangat buruk dari yang diharapkan
o Tidak tahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
18. Secara keseluruhan, seberapa responsif PeMad terhadap pertanyaan Anda atau
perhatian terhadap terjemahan/edit/proofread/interpreting/
transkripsi/subtitle/voice over/konsultasi?
o Sangat responsif sekali
o Sangat responsif
o Cukup responsif
o Sedikit responsif
o Tidak responsif
o Tidak dapat digunakan
19. Apakah Anda menyukai PeMad?
o Sangat suka sekali
o Sangat suka
o Cukup suka
o Sedikit suka
o Biasa
o Sedikit tidak suka
o Tidak suka
o Sangat tidak suka
20. Seberapa profesional PeMad menurut Anda?
o Sangat profesional sekali
o Sangat profesional
o Cukup profesional
o Sedikit profesional
o Biasa
o Tidak profesional
o Sangat tidak profesional
21. Seberapa menyenangkan PeMad untuk digunakan?
o Sangat menyenangkan sekali
o Sangat menyenangkan
o Cukup menyenangkan
o Sedikit menyenangkan
o Biasa
o Tidak menyenangkan
22. Dibandingkan dengan pesaing PeMad, bagaimana kualitas
terjemahan/edit/proofread/interpreting/transkripsi/subtitle/sulih
suara/konsultasi PeMad?
o Jauh lebih baik
o Lebih baik
o Sedikit lebih baik
o Agak lebih baik
o Sama
o Agak buruk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
o Sedikit lebih buruk
o Cukup buruk
o Sangat buruk
o Sangat buruk sekali
o Tidak tahu
23. Dibandingkan dengan pesaing PeMad, bagaimana harga yang PeMad berikan?
o Sangat tinggi sekali
o Sangat tinggi
o Cukup tinggi
o sedikit lebih tinggi
o Agak lebih tinggi
o Sama
o Sedikit lebih rendah
o Cukup rendah
o Sangat rendah
o Sangat rendah sekali
o Tidak tahu
24. Dibandingkan dengan pesaing PeMad, bagaimana jenis pembayaran yang
digunakan PeMad?
o Jauh lebih mudah
o Lebih mudah
o Sedikit lebih mudah
o Sama
o Sedikit lebih sulit
o Lebih sulit
o Jauh lebih sulit
o Tidak tahu
25. Dibandingkan dengan pesaing PeMad, bagaimana jangka waktu pembayaran
yang diterapkan PeMad?
o Jauh lebih lama
o Lebih lama
o Sedikit lebih lama
o Sama
o Sedikit lebih cepat
o Lebih cepat
o Jauh lebih cepat
o Tidak tahu
26. Dibandingkan dengan pesaing PeMad, bagaimana pelayanan pelanggan yang
PeMad berikan?
o Jauh lebih baik
o Lebih baik
o Cukup baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
o Sedikit lebih baik
o Sama
o Sedikit lebih buruk
o Cukup buruk
o Sangat buruk
o Tidak tahu
27. Berapa banyak proyek terjemahan yang Anda percayakan kepada PeMad?
o 1 – 10 persen
o 11 – 20 persen
o 21 – 30 persen
o 31 – 40 persen
o 41 – 50 persen
o 51 – 60 persen
o 61 – 70 persen
o 71 – 80 persen
o 81 – 90 persen
o 91 – 100 persen
o 0 persen
28. Selain PeMad, berapa banyak vendor lain yang Anda gunakan untuk pasangan
bahasa yang sama dengan PeMad?
29. Secara keseluruhan, bagaimana perasaan Anda terhadap pengalaman
menggunakan jasa PeMad?
o Sangat puas sekali
o Sangat puas
o Cukup puas
o Sedikit puas
o Biasa
o Beberapa tidak memuaskan
o Tidak puas
o Sangat tidak puas
30. Seberapa besar kemungkinan Anda akan menggunakan jasa PeMad lagi?
o Pasti
o Sangat mungkin Sekali
o Sangat mungkin
o Cukup mungkin
o Sedikit mungkin
o Tidak mungkin
31. Seberapa besar kemungkinan Anda akan merekomendasikan PeMad kepada
keluarga, teman dan kolega Anda?
o Pasti
o Sangat mungkin sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
o Sangat mungkin
o Cukup mungkin
o Sedikit mungkin
o Tidak mungkin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Survei Kepuasan Penerjemah Lepas
Yth. Penerjemah Lepas terkasih,
Bersama dengan ini kami ingin melakukan penelitian terhadap kepuasan
Penerjemah Lepas PeMad. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
seberapa puas Penerjemah Lepas bekerja sama dengan PeMad. Dari data yang kami
peroleh nantinya akan kami gunakan untuk mengambil langkah-langkah strategis
guna meningkatkan mutu pelayanan terhadap Penerjemah Lepas secara
keseluruhan.
Besar harapan kami atas partisipasi Anda dalam penelitian ini. Kejujuran Anda
dalam menjawab setiap pertanyaan dalam penelitian ini merupakan bukti
kepedulian Anda terhadap kami. Untuk itu kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Salam,
Yuvita Sumaryati, SE
Pimpinan
1. Sudah berapa lama Anda bergabung menjadi Penerjemah Lepas di PeMad?
o Kurang dari 1 tahun
o Antara 1 sampai 2 tahun
o Antara 2 sampai 3 tahun
o Antara 3 sampai 5 tahun
o Lebih dari 5 tahun
2. Berapa banyak proyek terjemahan yang telah Anda dapatkan dari PeMad?
o Kurang dari 10.000 kata
o Antara 10.000 sampai 25.000 kata
o Antara 25.000 sampai 50.000 kata
o Antara 50.000 sampai 100.000 kata
o Lebih dari 100.000 kata
3. Kesalahan seperti apa yang pernah atau biasanya Anda alami ketika
menerjemahkan?
o Kesalahan yang membuat teks menjadi sulit dipahami dan berpotensi
menimbulkan kebingungan di antara pengguna / pelanggan; kesalahan
akurasi yang berujung pada perubahan yang signifikan (ada kemungkinan
yang besar untuk menyesatkan pengguna) pada makna; kesalahan pada
penerjemahan yang mengakibatkan penafsiran yang salah akan sumber,
penghapusan yang parah; kesalahan pada bagian dokumen yang terlihat dan
menimbulkan kebingungan.
o Perubahan yang memberikan peningkatan pada gaya atau keterbacaan.
Sebuah peningkatan dapat diartikan sebagai perubahan apa pun yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
meningkatkan kefasihan, kejelasan, atau membuat teks lebih menarik dan
mencolok; tata bahasa/ejaan yang kasar atau kesalahan sintaksis yang
mengakibatkan perubahan makna/menyinggung atau menyesatkan
pengguna akhir; kesalahan umum yang menunjukkan gaya yang tidak
sesuai.
o Kesalahan akurasi yang menimbulkan perubahan kecil pada makna;
kesalahan kecil yang tidak akan membingungkan atau menyesatkan seorang
pengguna tapi dapat dikenali; kesalahan pengaturan format yang
mengakibatkan hilangnya makna; penggunaan yang salah dari tanda baca
atau kapitalisasi yang tidak menyebabkan hilangnya makna; salah ketik dan
salah eja yang tidak menimbulkan hilangnya makna.
o Perubahan apapun yang tidak memberi peningkatan pada teks tapi
merupakan cara yang lebih disukai peninjau untuk menerjemahkan sesuatu;
perubahan yang keseluruhan meningkatkan konsistensi tapi bukan
merupakan bagian dari material referensi mana pun.
o Tidak pernah melakukan kesalahan
4. Menurut Anda, bagaimana tenggat waktu pengerjaan proyek terjemahan dari
PeMad?
o Sangat cepat
o Cepat
o Agak cepat
o Normal
o Agak lama
o Lama
o Sangat lama
5. Menurut Anda, bagaimana instruksi yang diberikan oleh Project Manager
PeMad saat memberikan proyek terjemahan?
o Sangat jelas
o Jelas
o Kurang jelas
o Tidak jelas
6. Menurut Anda, bagaimana respon yang diberikan Project Manager PeMad
ketika Anda mengalami kesulitan dalam memahami instruksi pengerjaan
proyek terjemahan?
o Sangat cepat
o Cepat
o Kurang cepat
o Biasa
o Kurang cepat
o Lama
o Sangat lama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
7. Berkaitan dengan tenggat waktu yang diberikan, bagaimana Anda memenuhi
tenggat waktu pengerjaan proyek terjemahan dari PeMad?
o Selalu lebih cepat
o Kadang-kadang lebih cepat
o Selalu tepat waktu
o Kadang-kadang tepat waktu
o Kadang-kadang terlambat
o Selalu terlambat
8. Apakah Anda mendapatkan feedback atas pekerjaan terjemahan Anda?
o Selalu
o Kadang-kadang
o Tidak Pernah
9. Bagaimana tanggapan Anda dengan feedback yang Anda terima?
10. Bagaimana tanggapan Anda terhadap jangka waktu pembayaran yang
diterapkan di PeMad?
o Sangat cepat
o Cepat
o Cukup cepat
o Normal
o Cukup lama
o Lama
o Sangat lama
o Lainnya
11. Selain PeMad, berapa banyak klien yang Anda layani?
o Agen Indonesia
o Agen Luar Negeri
o Perusahaan/NGO
o Indonesia
o Perusahaan/NGO Luar Negeri
o Individu/Personal
12. Dari total proyek terjemahan yang Anda terima dalam satu bulan, berapa persen
proyek terjemahan yang berasal dari PeMad?
o 0 - 25 persen
o 26 - 50 persen
o 51 - 75 persen
o 76 - 100 persen
13. Apakah Anda puas dengan tarif terjemahan yang PeMad berikan?
o Sangat puas
o Puas
o Agak puas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
o Sedikit tidak puas
o Tidak puas
o Sangat tidak puas
o Komentar
14. Menurut Anda, bagaimana pelayanan yang PeMad berikan dibandingkan
dengan klien Anda yang lain?
o Jauh lebih baik
o Lebih baik
o Sedikit lebih baik
o Sama
o Sedikit kurang baik
o Kurang baik
o Sangat kurang baik
15. Menurut Anda, bagaimana tarif terjemahan yang PeMad terapkan dibandingkan
klien Anda yang lain?
o Lebih tinggi
o Sedikit lebih tinggi
o Sama
o Sedikit lebih rendah
o Lebih rendah
o Komentar
16. Secara keseluruhan, apakah Anda puas menjadi Penerjemah Lepas di PeMad?
o Sangat puas
o Puas
o Biasa
o Tidak puas
o Sangat tidak puas
17. Apakah Anda mengharapkan mendapatkan proyek terjemahan dari PeMad lagi?
o Ya, setiap hari
o Ya, seminggu sekali
o Ya, sebulan sekali
o Tidak
o Lainnya
18. Apakah proyek terjemahan dari PeMad akan menjadi prioritas Anda?
o Ya
o TidaK
o Jelaskan
19. Silakan berikan kritik, saran dan harapan Anda kepada PeMad.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
LAMPIRAN 2
Daftar Pertanyaan Manajemen
1. Bagaimana sejarah berdirinya PT PeMad International Transearch dan
perkembangannya hingga saat ini?
2. Bagaimana manajemen mengelola perusahaan?
3. Berapa luas cakupan pangsa pasar PT PeMad International Transearch?
4. Berapa rata-rata omset setahun?
5. Bagaimana manajemen mengelola Sumber Daya Manusia?
6. Bagaimana permodalan perusahaan?
7. Bagaimana fasilitas kerja dipenuhi?
8. Bagaimana alur proses produksi penerjemahan?
9. Bagaimana kualitas hasil penerjemahan diukur?
10. Bagaimana proses distribusi dilakukan?
11. Bagaimana strategi pemasaran yang selama ini dilakukan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
LAMPIRAN 3
Email konfirmasi
Some time ago, you have helped me to fill out a survey that I did. I am very grateful
for it. Next, I need some confirmation from you on some of the answers you have
given in my questionnaire. To remind you, I attach the completed questionnaires.
Please answer the following questions:
1. ZELENKA Czech Republic s.r.o.
Pertanyaan konfirmasi:
1) Nowadays, indeed you has been no request translation services for English to
Indonesian. Do you intend to start adding your products to English to
Indonesian? What your reasons?
2) Related to question number 14, I apologize for the time you fill out my
questionnaire, pemad.or.id website is experiencing technical difficulties. Please
check out PeMad International Translation profile at www.pemad.or.id. What
is your opinion of PeMad?
3) Are you interested in using services provided by PeMad? What your reasons?
Pertanyaan konfirmasi:
1) Related to question number 11. In your opinion the time required to complete
the process of translation and editing 2500 words for two days is a long time.
What your reasons?
2) Related to question number 14, I apologize for the time you fill out my
questionnaire, pemad.or.id website is experiencing technical difficulties. Please
check out PeMad International Translation profile at www.pemad.or.id. What
is your opinion of PeMad?
3) Are you interested in using services provided by PeMad? What your reasons?
Pertanyaan konfirmasi:
1) Based on your opinion on question number 14, what is the lowest rate that you
give to translators English to Indonesian pair?
2) If PeMad match the rate that you apply to the translation of English into
Indonesian, whether you will use PeMad? What your reasons?
Pertanyaan konfirmasi:
1) Please check out PeMad International Translation profile at www.pemad.or.id.
What is your opinion of PeMad?
2) Are you interested in using services provided by PeMad? What your reasons?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Pertanyaan konfirmasi:
1) Based on your answers to research questions number 15, please give your
reasons.
Pertanyaan konfirmasi:
1) Based on your answers to research questions number 15, please give your
reasons.
7. Alexander-wagner
Pertanyaan konfirmasi:
Thank you for filling my research questionnaires. Surprisingly, that in fact you are
doing it for free. Furthermore, there are some answers from you that I need further
clarification. I hope you do not mind to answer following some clarification
questions:
1) Based on your answers to research questions number 5, are you currently using
current translator services for English to Indonesian at the rate of USD0.03?
2) Is the rate (for the answer above) only for Translation or is it including Editing?
3) Are you going to use the PeMad services if we apply the rate of USD0.05 for
translation and editing? Please explain your reasons.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
LAMPIRAN 4
Kategori Kesalahan
Akurasi
1. Interpretasi yang salah atas teks sumber
2. Kesalahpahaman konsep teknis (Konsep teknis salah)
3. Penghapusan/Penambahan
4. Salah menerjemahkan
Kepatuhan
1. Pengabaian glosarium, daftar istilah, atau referensi yang diberikan
2. Pengabaian Panduan Gaya
3. Teks yang dapat diterjemahkan dibiarkan dalam bahasa Inggris
4. Teks yang tidak dapat diterjemahkan diterjemahkan ke dalam bahasa
sasaran
Linguistik
1. Salah eja/Salah ketik
2. Kesalahan Tata Bahasa
3. Penggunaan tanda baca yang salah (Masalah tanda baca)
4. Terjemahan kata demi kata
5. Terjemahan yang ambigu
6. Sintaksis yang janggal
Tingkat Keparahan Kesalahan
Tinggi:
1. Kesalahan yang membuat teks menjadi sulit dipahami dan berpotensi
menimbulkan kebingungan di antara pengguna/pelanggan.
2. Kesalahan akurasi yang berujung pada perubahan yang signifikan pada
makna. Yang dimaksud dengan “Signifikan” adalah adanya kemungkinan
yang besar untuk menyesatkan pengguna.
3. Kesalahan dalam penerjemahan yang mengakibatkan penafsiran yang salah
akan sumber, penghapusan yang parah.
4. Kesalahan pada bagian dokumen yang terlihat dan menimbulkan
kebingungan.
Menengah
1. Perubahan yang memberikan peningkatan pada gaya atau keterbacaan.
Sebuah peningkatan dapat diartikan sebagai perubahan apa pun yang
meningkatkan kefasihan, kejelasan, atau membuat teks lebih menarik dan
mencolok.
2. Tata bahasa/ejaan yang kasar atau kesalahan sintaksis yang mengakibatkan
perubahan makna/menyinggung atau menyesatkan pengguna akhir.
3. Kesalahan umum yang menunjukkan gaya yang tidak sesuai (mis.:
terjemahan kata demi kata)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Rendah
1. Kesalahan akurasi yang menimbulkan perubahan kecil pada makna.
2. Kesalahan kecil yang tidak akan membingungkan atau menyesatkan
seorang pengguna tapi dapat dikenali.
3. Kesalahan pengaturan format yang mengakibatkan hilangnya makna, mis.:
penggunaan yang salah dari penebalan atau pemiringan.
4. Penggunaan yang salah dari tanda baca atau kapitalisasi yang tidak
menyebabkan hilangnya makna.
5. Salah ketik dan salah eja yang tidak menimbulkan hilangnya makna.
Preferensial
1. Perubahan apa pun yang tidak memberi peningkatan pada teks tapi
merupakan cara yang lebih disukai peninjau untuk menerjemahkan sesuatu.
2. Perubahan yang secara keseluruhan meningkatkan konsistensi tapi bukan
merupakan bagian dari material referensi mana pun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
LAMPIRAN 5
SURAT KUASA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
___________________, dalam hal ini bertindak sebagai Direktur dari dan oleh karenanya sah dan berwenang untuk mewakili PT. _______________________, sebuah badan hukum Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. __tanggal __ ________________ ____ yang dibuat oleh ____________________, S.H., Notaris di ___________________, berkedudukan di ___________________________________________, selanjutnya disebut sebagai “Pemberi Kuasa”.
Pemberi Kuasa dengan ini memberikan kuasa kepada:
___________________, karyawan swasta, pemegang Kartu Tanda Penduduk No.: ______________________, bertempat tinggal di ______________________________, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya sebagai Manajer Sumber Daya Manusia PT. __________________, selanjutnya disebut sebagai “Penerima Kuasa”.
-------------------------------------------- KHUSUS --------------------------------------------------
Untuk dan atas nama serta kepentingan Pemberi Kuasa, guna mewakili Pemberi Kuasa dalam melakukan segala tindakan, tidak ada yang dikecualikan, dalam pengurusan hubungan ketenagakerjaan di PT. ______________________.
Selanjutnya, untuk melaksanakan pemberian kuasa tersebut, Penerima Kuasa berhak dan berwenang untuk:
1. Membuat dan mengajukan permohonan pengesahan Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama PT. ________________________ kepada instansi terkait yang berwenang;
2. Melakukan rekrutmen karyawan bagi kebutuhan tenaga kerja Pemberi Kuasa serta untuk dan atas nama Pemberi Kuasa melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja dengan para tenaga kerja yang akan bekerja untuk Pemberi Kuasa;
3. Melakukan evaluasi kerja para tenaga kerja dan melaporkannya kepada Pemberi Kuasa;
4. Melakukan negosiasi dan/atau tindakan hukum lainnya dalam rangka menyelesaikan perselisihan ketenagakerjaan;
5. Mengajukan permohonan-permohonan kepada instansi-instansi terkait dalam rangka pengesahan dokumen-dokumen ketenagakerjaan;
6. Membuat, minta dibuatkan dan menandatangani serta menerima surat-surat dan dokumen-dokumen ketenagakerjaan yang diperlukan;
7. Melaksanakan pembayaran gaji dan tunjangan tenaga kerja serta membuat dan/atau menerima tanda bukti pembayarannya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
8. Melaksanakan segala tindakan hukum lainnya yang dianggap baik serta diperlukan oleh Penerima Kuasa dalam rangka diberikannya kuasa ini.
Demikian surat kuasa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
__________________, ____ _______________ ________
Pemberi Kuasa Penerima Kuasa
Direktur Utama Manajer HRD
The growing prominence of LinkedIn use by B2B organisations means it is a
powerful lead generation platform. Daniel Tolliday offers four tips to help B2B
marketers best use LinkedIn
It can become increasingly challenging for B2B organisations trying to get the most
out of LinkedIn. This article will show you how LinkedIn can help shape your
company’s online presence by engaging followers while ultimately generating leads
for your organisation.
LinkedIn’s use by Australian B2B marketers is growing substantially each year.
According to research conducted by Green Hat, 68% of participants cited LinkedIn
as their key social media network in 2011. As you will see below, by 2014, this
number grew drastically to 88%.
The 2016 B2B Marketing Outlook Study is still open – participate to receive your
complimentary copy of the report and discover the findings for 2015.
LinkedIn has evolved into a powerful lead generation platform. Some of its
features, such as LinkedIn Groups and LinkedIn Pulse can be used as a means for
positioning your organisation as an industry leader, solidifying your position in the
market. Let’s take a look at how you can do this.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
1. Become more active in LinkedIn groups
You’d be surprised at how many organisations simply don’t bother participating in
LinkedIn Groups. Sure, they will be happy to post their content in target groups and
hope that people will click through to the website – but the reality is they’re missing
out on a valuable opportunity to stimulate discussion, increase thought leadership
and facilitate the lead nurturing process.
Perhaps the most important aspect of being active in LinkedIn Groups is identifying
which ones to join and knowing how to contribute to them. Start by short listing the
most relevant groups to your industry and location and narrow down the list by
pinpointing groups with the most activity. Pursuing inactive groups is obviously
going to waste your time.
Examine each group’s statistics to rank them from best to worst. Don’t select too
many; this way you can be active in the ones that matter the most. By clicking the
gear icon you will have access to information such as where members are located,
their job role function and level of seniority within an organisation.
When you have finally selected a list of target groups, you can start actively
participating in conversion. Just remember not to come across as being too ‘salesy’.
Instead, provide value first and position yourself as a subject matter expert.
2. Utilise the LinkedIn publisher tool
This tool really is an untapped resource for B2B organisations. If you’re not sure
what it is, the LinkedIn publisher tool – also known as LinkedIn Pulse – is a feature
that was opened up to all LinkedIn users in 2014. Similar to a blog, you can write
an article and publish it to LinkedIn. Your network is notified of the post and it is
exposed to readers from all around the world. To amplify, share it across your social
media channels for maximum reach.
One important thing to remember about LinkedIn Pulse is that long-form content
performs the best. By consistently publishing quality long-form articles, you’re
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
opening your organisation up to a whole new world of opportunities for lead
generation.
Best of all, you are free to include links pointing to useful sections of your website
(or others) and can even include images and videos to further increase your chances
of engagement. Be certain to also include relevant keywords in your post to give it
the best chance of being found by prospects searching for your organisation’s area
of expertise in Google.
3. Optimise your LinkedIn company page
The humble company page is one of the most commonly overlooked parts of
LinkedIn. What many organisations don’t realise is that this page can be an effective
way to send targeted traffic straight to their website. And while the majority do
include basic information about their organisation – such as the industry, location
and even the size of their company – to get the most out of LinkedIn they should
also include information about how they can help visitors reach their goals and
become more successful.
Give potential leads a reason to visit your website by offering an incentive. Sure,
it’s great to show your human side by featuring images of your employees and
showcasing your work – but this can often do very little to generate leads. Consider
using the banner section to offer your most valuable content, like an eBook or white
paper your audience is likely to find useful. The more useful the content, the higher
the chance they will want to visit your website.
Frequent updates are equally as important. When you regularly share information
linking to your website, visitors will engage with it and build trust with your
organisation. Remember to also include clear call-to-actions and post your updates
often – at least once a day is a solid starting point.
But even more importantly, ensure your employees are actively engaging with your
company page and sharing posted updates with their own followers to help amplify
your content.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
4. Keep active!
Having a presence on LinkedIn isn’t simply about having a company page and
posting a status every now and then. Your organisation must engage with audiences
to build meaningful relationships that have the potential to transform into leads and
sales.
The tips mentioned in this article are a good starting point, but the best way to
succeed with LinkedIn is to use it every day and provide as much value as possible.
It won’t happen overnight – but your organisation could be generating hundreds of
leads quicker than you thought possible.
If you want to find out more about how B2B marketers performed using social
media in 2015, and discover what 2016 may hold, participate in the 2016 B2B
Marketing Outlook Report to get your complimentary copy as soon as it is
published.
Daniel Tolliday (@danieltolliday) is content and inbound editor at Green Hat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6
Hasil penilaian kualitas penerjemahan
No Agen Penerjemahan
Nilai
Total
Nilai Rating
Akurasi Kepatuhan Linguistik
Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah
1 ANINDYATRANS 0 1 3 0 0 0 0 2 4 62.39 Gagal
2 CAKRAWALA 0 1 1 0 0 0 0 2 1 76.88 Gagal
3 FAST AND EASY 0 1 0 0 0 0 0 2 2 77.27 Gagal
4 LIPPOTRANSLATOR 0 2 1 0 0 0 0 2 2 67.87 Gagal
5 QUANTUM 0 1 0 0 0 0 0 2 0 82.76 Gagal
6 SMARTZ 0 1 1 0 0 0 0 1 2 79.62 Gagal
7 TOBAHASA 0 3 0 0 0 0 0 0 2 75.71 Gagal
8 WARUNGTRANSLATE 0 2 5 0 0 0 0 0 0 71.79 Gagal
9 INDO-LINGO 0 1 0 0 0 0 0 1 2 82.76 Gagal
10 CENTRA STBA-LIA 0 0 1 0 0 0 0 0 3 88.64 Gagal
11 AKURASI 0 0 3 0 0 0 0 0 2 85.11 Gagal
12 PEMAD 0 0 1 0 0 0 0 0 2 91.38 Lolos
13 LSC 1 0 0 0 1 0 1 4 1 47.88 Gagal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7
The Top 100 Language Service Providers: 2016
Rank Company Country
1 Lionbridge US
2 TransPerfect US
3 HPE ACG FR
4 LanguageLine Solutions US
5 SDL GB
6 RWS Group GB
7 Welocalize US
8 STAR Group CH
9 Amplexor LU
10 Moravia CZ
11 Hogarth Worldwide GB
12 CyraCom International, Inc. US
13 RR Donnelley Language Solutions US
14 Semantix SE
15 Honyaku Center Inc. JP
16 Pactera Technology International Limited CN
17 Ubiqus FR
18 Keywords Studios GB
19 Logos Group IT
20 Capita Translation and Interpreting GB
21 Språkservice Sverige AB SE
22 CSOFT International CN
23 Merrill Brink International (ULG next year) US
24 ManpowerGroup Solutions - Language Services US
25 KERN Global Language Services DE
26 Crestec Inc. JP
27 CTS Languagelink US
28 SeproTec Multilingual Solutions ES
29 Verztec Consulting Pte Ltd SG
30 Sajan, Inc. US
31 Alpha CRC GB
32 Transvoice Sweden AB SE
33 LanguageWire A/S DK
34 Technicis Group FR
35 Certified Languages International US
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
36 Concorde Group NL
37 TELELINGUA BE
38 AKORBI US
39 AAC Global FI
40 Sunyu CN
41 Skrivanek Group CZ
42 Global Language Solutions US
43 MasterWord Services, Inc. US
44 Xplanation Language Services BE
45 Janus Worldwide AT
46 24translate GmbH DE
47 Translate Plus Limited GB
48 Amesto Translations NO
49 EC Innovations, Inc. CN
50 ABBYY LS RU
51 Mother Tongue Writers GB
52 Apostroph Group CH
53 ASL Enterprises, LLC US
54 itl Institut für technische Literatur AG DE
55 beo Gesellschaft für Sprachen und Technologie GmbH DE
56 Straker Translations NZ
57 TRSB Inc. CA
58 TextMinded A/S DK
59 Lingo24 Ltd GB
60 TranslateMedia Limited GB
61 Interpreters Unlimited, Inc. US
62 ISI Translation Services US
63 Transline Gruppe GmbH DE
64 Dynamic Language US
65 Human Science Co,. Ltd. JP
66 HansemEUG, Corp. KR
67 nlg GmbH DE
67 Sichuan Lan-bridge Information Tech. Co., Ltd. CN
68 Arancho Doc IT
69 HL TRAD FR
70 Angel Translation Corporation HK
71 Fasttranslator.com / Snelvertaler BV NL
72 Lingsoft Group FI
73 Sandberg Translation Partners Ltd GB
74 mt-g medical translation GmbH & Co. KG DE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
75 Geneva Worldwide Inc. US
76 WIENERS+WIENERS GmbH DE
77 Language Connect GB
78 Wordbank GB
79 American Language Services US
79 Intertext Fremdsprachendienst e.G. DE
80 Celer Pawlowsky SL (CPSL) ES
81 Al Media Movers, Inc. AE
82 WordTech International CN
83 FBC Global CN
84 MediaLocate, Inc. US
84 Kaleidoscope GmbH AT
85 Neotech RU
86 Linguitronics Co., Ltd. TW
86 LIS Solutions (Legal Interpreting Solutions, Inc.) US
87 TransLink RU
88 tolingo GmbH DE
89 EGO Translating Company RU
90 CETRA Language Solutions US
91 Transatlantic Translations US
92 Tetras GmbH DE
93 Logrus International RU
94 Enveritas Group, Inc. US
95 Iota Localisation Services IE
96 e2f translations, Inc. US
97 Salita TT AS NO
98 Propio LS, LLC US
99 Powerling FR
100 text & form GmbH DE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
LAMPIRAN 8
Analisis Break-Even
Harga per kata = Rp810,00
Biaya langsung per kata = Rp395,00
Biaya Tetap = Rp3.500.000.000,00
Harga X Kuantitas (Q) = Biaya Tetap + Biaya Langsung
Rp810Q = Rp3.500.000.000+ Rp395Q
Rp810Q – Rp395Q = Rp3.500.000.000
Rp415Q = Rp3.500.000.000
Q = Rp3.500.000.000/Rp415
Q = 8.433.735 kata
Penjualan Break-even = 8.433.735 X Rp810
= Rp6.831.325.350,00
Keuntungan untuk mencapai break-even
8.433.735 X Rp415 = Rp3.500.000.000,00
Biaya Langsung untuk mencapai break-even
8.433.735 X Rp395 = Rp3.331.325.325,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 9
Analisis Pasar
No. Agen Harga per kata Layanan/Respon Distribusi Kualitas
1 Akurasi 500 1 3 85.11
2 Anindya Trans 500 1 1 62.39
3 Cakrawala 250 1 2 76.88
4 Indo Lingo 250 2 2 82.76
5 Fast and Easy 625 1 2 77.27
6 LIPPO Trans 175 2 3 67.87
7 Quantum 250 1 2 82.76
8 Smarz 250 2 3 79.62
9
Centra STBA
LIA 500 2 2 88.64
10 LSC 375 2 2 47.88
11 To Bahasa 250 2 2 75.71
12
Warung
Translate 250 1 1 71.79
13 PeMad 350 1 1 91.38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
LAMPIRAN 10
Perhitungan Ramalan Penjualan
Penjualan Kuantitas
Harga
(Rupiah)
Jumlah
(Rupiah
Terjemahan 9.600.000 kata 810,00 7.776.000.000,00
Pelatihan/kursus
penerjemahan
200 orang 250.000,00 50.000.000,00
Pelatihan/kursus
interpretasi
108 orang 500.000,00 54.000.000,00
Total 7.880.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI