peny-tanah-kuliah-sum-1.pdf

40
 SITE INVESTIGATION (PENYELIDIKAN LOKASI) UMUM  Penyelidikan lokasi evaluasi umum kesesuaian sitedengan proyek  Penyelidikan tanah (  ground investigation   ) untuk fondasi : o cocok/sesuai o bisa dilaksanakan dg baik o aman o ekonomis  Evaluasi suatu proyek ekonomis ?? f.s. (feasibility study)  Penyelidikan khusus : o evaluasi stabilitas dan integritas bangunan/komplex o mendapatkan parameter pada daerah longsoran atau fondasi yang tak stabil  Pekerjaan penyelidikan fleksibilitas ?? Dirancang dilaksanakan kurang/cukup ?? bisa diubah (tambah/kurang) disesuaikan dengan kondisi lapangan dan keperluan.  Faktor utama yang berpengaruh : o Bangunan dan peruntukan o Kondisi tanah  Parameter : o Jumlah titik penyelidikan o Kedalaman penyelidikan perlu pengalaman

Upload: zam-roni

Post on 06-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • SITE INVESTIGATION (PENYELIDIKAN LOKASI)

    UMUM

    Penyelidikan lokasi evaluasi umum kesesuaian site dengan proyek

    Penyelidikan tanah (ground investigation) untuk fondasi : o cocok/sesuai o bisa dilaksanakan dg baik o aman o ekonomis

    Evaluasi suatu proyek ekonomis ?? f.s. (feasibility study)

    Penyelidikan khusus : o evaluasi stabilitas dan integritas

    bangunan/komplex o mendapatkan parameter pada daerah longsoran

    atau fondasi yang tak stabil

    Pekerjaan penyelidikan fleksibilitas ?? Dirancang dilaksanakan kurang/cukup ?? bisa diubah (tambah/kurang) disesuaikan dengan kondisi lapangan dan keperluan.

    Faktor utama yang berpengaruh :

    o Bangunan dan peruntukan o Kondisi tanah

    Parameter : o Jumlah titik penyelidikan o Kedalaman penyelidikan

    perlu pengalaman

  • o Jumlah sampel o Macam dan jenis pengujian o Kondisi geologi

    Penyelidikan yang kurang data tidak mewakili kondisi yang sebenarnya resiko kegagalan Penyelidikan yang berlebihan pemborosan biaya dan waktu

    Peraturan penyelidikan : British Standart 5930 : 1981 : Site Investigation Biaya penyelidikan tanah

    o % biaya total proyek konsep yang salah o Biaya sesuai kondisi lapangan dan bangunan/

    pengembangan Desain dan pelaksanaan fondasi yang ekonomis Mengurangi resiko kondisi tanah yang tak

    terduga kelambatan /kegagalan

    Tujuan penyelidikan tanah Umum : Memberikan data mewakili kondisi tanah dan

    relevansi thd pembangunan Memberikan informasi kondisi di sekitar lokasi yang

    dikembangkan Informasi perlunya bangunan sementara /pendukung Alternatif-alternatif bila perlu

  • Tujuan lebih khusus : menetapkan kesesuaian dari lapangan dan sekitarnya

    terhadap proyek yang direncanakan menyajikan data dari berbagai aspek

    o ekonomi o keamanan dan keandalan dari desain fondasi o pekerjaan tanah / sementara yang diperlukan o pengaruh penggunaan lahan sebelumnya

    memberikan informasi kemungkinan adanya masalah / kendala pada pelaksanaan akibat kondisi tanah pekerjaan sementara, galian, drainasi, jalan ke lokasi dll

    informasi bahan bangunan, kemudahan, quarry (jumlah & kualitas)

    pengaruh perubahan di lapangan akibat pengembangan (stabilitas, drainasi dll)

    memberikan perbandingan metode pelaksanaan atau alternatif lokasi.

    Urutan Penyelidikan diagram 1. Desk Study dasar pelelangan 2. Site reconnaissance merencana penyelidikan

    ekonomis dan efisien perlu/tidak penyelidikan

    pendahuluan 3. Penyelidikan detail

    pekerjaan lapangan & laboratorium laporan hasil penyelidikan

    4. Monitoring ??? waktu pelaksanaan setelah selesai pembangunan

  • Desk Study mempelajari kondisi lapangan berdasarkan literatur,

    laporan-laporan sebelumnya, meliputi : o tata guna lahan o jalan / cara ke lokasi o peta wilayah o sejarah pembangunan lahan o foto udara o informasi geologi o potensi tambang dan mineral o sumber bahan bangunan

    Site Reconnaissance (peninjauan lapangan) Sasaran :

    o daerah yang akan dikembangkan o daerah sekitarnya yang mungkin terpengaruh

    Hal-hal yang perlu diperhatikan o Kondisi lapangan sacara umum o Bangunan-bangunan yang ada, termasuk puing-

    puing o Longsoran / patahan, gerakan tanah o Settlement/depresi muka tanah o Sumber air

    Jika dimungkinkan membuat peta geologi dengan kondisi alamnya. Penyelidikan detail lapangan & laboratorium

    membuktikan dan mengembangkan informasi sebelumnya desain yang aman dan ekonomis identifikasi potensi masalah / bahaya

  • keberhasilan penyelidikan kemampuan engineer menggambarkan/membayangkan masalah yang akan dihadapi

    Catatan : Muka air tanah mempunyai peranan yang penting dalam suatu pelaksanaan pembangunan. Pemilihan metode penyelidikan /eksplorasi Faktor yang berpengaruh :

    Topografi, jenis tanah dan muka air tanah Jenis tanah, prakiraan jenis fondasi & keperluan

    teknis Informasi yang telah ada Prakiraan variasi tanah Faktor-faktor eksternal

    o Ketersediaan alat/SDM o Ketersediaan jalan ke lokasi o Biaya o Waktu

    Penyelidikan tanah lapangan pengeboran (UTAMA)

    bor dalam : - core drilling light cable percussion bor tangan (< 10 meter) dangkal test pit (< 6 meter) dangkal

    Sampling (pengambilan sampel)

    kualitas sampel tingkat keterusikan (disturbance) tanah granuler sulit untuk mengambil sampel tak

    terusik pengujian ditempat (in-situ test) dibantu analisis / klasifikasi tanah (tanah terusik)

    tanah kohesif

  • o in-situ test o diambil sampel tak terusik diuji di

    laboratorium Kualitas sampel

    o Klas-1 kualitas terbaik o Kelas-5 paling jelek

    Kualitas Penggunaan

    Klas-1 Sifat-sifat indeks, kadar air, kepadatan, gradasi, kekuatan & perilaku deformasi

    Klas-2 Sifat-sifat indeks, kadar air, gradasi butir, kepadatan & kekuatan tercetak ulang (lempung)

    Klas-3 Sifat-sifat index, kadar air

    Klas-4 Sifat-sifat indeks

    Klas-5 Identifikasi lapisan saja (visual)

    Sampling dan in-situ testing mencukupi Sasaran pokok :

    o identifikasi tanah yang didapatkan o urutan jenis tanah (lapisan-lapisan) dan

    kedalaman / ketebalan o kekuatan tanah (strength) o kepadatan dan sifat-sifat deformasi

    Pengambilan sampel :

    o setiap pergantian lapisan o untuk lapisan yang tebal beberapa sampel

    (jarak sekitar 3 m ) variasi

  • Tanah granuler sampling tanah tak terganggu sulit in situ test

    o SPT (Standart Penetration Test) ikut bor o CPT (Cone Penetration Test, Sondir)

    Letak dan Jarak / jumlah titik penyelidikan

    Titik penyelidikan bisa memberikan gambaran kondisi tanah arah vertikal dan horisontal

    Terlalu sedikit variasi dan korelasi tak bisa dibuat/diketahui dengan baik

    Penentuan titik setiap lokasi ditetapkan tersendiri kondisi lapangan dan pembangunan

    Standard jarak titik penyelidikan belum ada Gambaran kasar

    o jarak titik penyelidikan 10-30 m pada kondisi tanah cukup seragam

    o untuk bangunan kecil minimum 3 titik Penting : Letak dan jumlah titik bisa memberikan gambaran kondisi lapisan-lapisan tanah dengan lengkap dan menyeluruh. Kedalaman penyelidikan

    lebih dalam dari lapisan tanah yang tak stabil / lunak - jika lapisan tanah cukup baik kedalaman

    penyelidikan > 1-1,5B B = lebar fondasi/bangunan

  • Kedalaman minimum > 6 m disarankan Untuk meyakinkan membuat > 1 lubang bor yang

    cukup dalam yang lain menyesuaikan keperluan Jika dijumpai lapisan batuan yang keras dan solid

    perlu diyakini ketebalannya atau minimum 3 meter ke dalam batuan

    Untuk fondasi tiang diyakinkan bahwa beban bangunan bisa dipindahkan ke tanah pendukung dengan baik

    Kondisi yang perlu dicermati Tanah timbunan (made ground/fill) o variabel o tak padat o masih mengalami proses konsolidasi akibat berat

    sendiri o lapuk (jika ada bahan organik) o banyak rongga-rongga

    Galian/pemotongan :

    B

    1,5B 1,5B

    B

    Individual footing Raft/mat footing

  • o pengembangan/gerakan o kerusakan struktur tanah di permukaan galian

    Lapukan batuan o berperilaku seperti tanah o chalk (batu kapur) sering masalah

    Jika ada penambangan bawah tanah penyelidikan

    (bor) harus lebih dalam kondisi geologi lebih lengkap Terowongan kedalaman harus cukup kondisi

    geologi Lubang bor di luar rencana terowongan

    Fondasi tiang : o tiang pancang variasi kedalaman o perlu memperhatikan negative skin friction

    mendorong ke bawah o mungkin perlu ditanam masuk pada lapisan keras o ketebalan / kedalaman batuan lemah perlu

    diidentifikasi Cara penyelidikan yang sesuai dengan jenis tanah

    1. NC atau lightly OC clays tanah tersebut relatif lunak boring light cable percussion continuous flight hollow stem auger

    rigs core drilling (Ind)

  • sampling : klas-1 kekuatan dan deformasi (lab)

    in situ test (uji lapangan) : o vane shear test (khusus lempung murni) jika

    tercampur pasir hasil besar o self boring / push-in pressuremeter o sondir (cone penetration test, statis)

    memperkirakan kuat geser lapangan o SPT ????

    2. OC Clays

    tanah cukup kaku s/d keras boring : o light cable percussion boring rigs o continuous flight auger o rotary (core) drilling

    sample : klas-1/klas-2 ??? Untuk deformasi/kekuatan di laboratorium sampel perlu yang cukup besar D = 100 mm

    in-situ test o SPT (Standard Penetration Test) o Pressuremeter o Loading/bearing test o Sondir ???

    3. Glacial tills (Boulder clays) OC clays + silts dengan campuran pasir, kerikil dan

    batu-batu padat Boring sulit karena batu-batu

    rotary core drilling Sampel kualitas jelek ???

  • parameter tanah kohesi undrained (Cu) In-situ test lebih menguntungkan

    SPT tabung/konis interpretasi data hati-hati

    Load test

    4. Deposit tanah granuler halus Butiran bisa lepas Boring sulit (longsor) casing

    light cable percussion rigs continuous flight auger wash boring rotary drilling

    Disukai in-situ test dalam lubang bor (SPT) sounding/sondir

    Sampling sulit tingkat gangguan tinggi kualitas rendah (kecuali cara khusus)

    Perlu di pikirkan pengeringan/dewatering pada pelaksanaan

    5. Deposit tanah granuler kasar

    - Butiran bisa lepas - Boring :

    test pit (di atas muka air tanah) light cable percussion rigs wash boring ??? kerikil tertinggal rotary drilling

    - Sampling sulit - In situ test

    SPT

  • Sondir (jika tak ada batu-batu/lap. keras) Static dynamic probing Pressuremeter

    - Perlu dipikirkan dewatering 6. Batuan lemah (qu < 5 MN/m2)

    - chalk, mudstone, shale (cadas), sandstone & lapukan batuan yang lain.

    - Boring : light cable percussion rigs ??? rotary core drilling (hydraulically powered) data yang dihasilkan lebih baik

    - In situ test SPT tabung/konis Pressuremeter Loading test Geophisical method

    - Kualitas pengeboran batuan RQD (Rock Quality Designation) FI (Fracture Index)

    - Untuk chalk kekerasan tak merata flint (bagian keras) keutuhan core sulit

    - Lapukan siltstone & mudstone mudah hancur jika terbuka (kena udara bebas) logging (diskripsi) harus dilakukan segera setelah sampel/tanah terambil

    - Sampling core/inti dijaga kadar airnya Pengujian : kadar air, berat jenis,

    kepadatan, tekan bebas/triaxial test

  • 7. Tanah urug - Material : - baik

    - campuran/tak teratur baik/jelek - Kepadatan : - baik

    - tak teratur

    - Penyelidikan harus lebih teliti terutama menyangkut daerah bekas industri (pencemaran dan penyebaran)

    - Cara eksplorasi/bor test pit/trenches

    - masalah pada fondasi settlement besar, tak merata

    perbedaan settlement data tak bisa mewakili kondisi keseluruhan

    (sampel tak baik, SPT/sondir tak bisa di handalkan)

    loading test paling cocok ??? jika fondasi tiang lekatan negatif

    mendorong tiang ke bawah muka air tanah faktor penting

    Laporan penyelidikan tanah

    - Biasanya terdiri atas 2 bagian 1. factual & descriptive record 2. engineering interpretation (dengan rekomendasinya) 1. Factual report

    - diskripsi lapangan - pekerjaan penyelidikan yang dilakukan - data yang dihasilkan - Bor log (profil tanah)

  • - Komentar cara penyelidikan & kesulitan yang dihadapi

    - Rangkuman kondisi tanah - Rangkuman cara pengujian lapangan & dan lab. Serta

    hasilnya - Identifikasi formasi geologi

    2. Engineering interpretation

    - jenis fondasi yang sesuai & kedalaman - kapasitas dukung tanah/fondasi yang

    direkomendasikan - kemungkinan penurunan yang akan terjadi - kemungkinan permasalahan yang timbul

  • DESKRIPSI TANAH (lapangan)

    Sifat pokok tanah : gradasi (particle size distribution) plastisitas

    nama tanah bisa diturunkan

    Sifat tambahan : warna tanah dan bentuk butiran teksture dan komposisi butiran Karakteristik massa tanah : kekuatan / kekerasan detail pelapisan, patahan & pelapukan detail geologi minor (macro fabric) lapisan-lapisan tipis pasir & lanau dalam lempung lensa-lensa pasir dalam lempung, dsb

    formasi geologi (misal : aluvium) Karakteristik massa tanah disarankan dilakukan di lapangan di laboratorium dengan undisturbed sample (contoh tanah tak

    terusik) Diskripsi Tanah : detail material & karakteristik massa tanah Klasifikasi tanah : pengelompokan tanah menurut karakteristik

    material (berdasarkan gradasi & plastisitas) Klasifikasi tak tergantung kondisi lapangan Untuk fondasi diskripsi dan klasifikasi Bahan timbunan/urugan klasifikasi Prosedur pemeriksaan cepat (diskripsi) : Dasar : judgement (penilaian teknik) berdasar pada pengamatan

    visual dan meraba dengan tangan.

  • Dilakukan dilapangan & bila pengujian di laboratorium tak bisa dilakukan (jika pengujian lab. ada pengecekan/validasi) Tanah berbutir kasar a. Pasir :

    butiran 0.06 - 2 mm dapat diamati dengan mata telanjang

    bila digosok-gosok diantara jari terasa kasar b. kerikil : 2 - 60 mm c. pasir/kerikil bercampur tanah berbutir halus diamati plastis

    atau non-plastis digulung-gulung jika plastis berlempung jika non plastis berlanau

    Tanah berbutir halus Diperiksa dengan : dry strength (kekuatan kering), kekenyalan

    (toughness) & dilatancy (pemisahan butiran). Cara : butiran kasar diambil/dibuang tanah basah diaduk-aduk dengan tangan (kadar air sedikit

    diatas batas plastis) a) Dry strength test

    dibuat lempengan tanah dengan tebal 6 mm dikeringkan (dioven/dijemur) tanah kering dipatahkan dengan jari inorganic clays keras inorganic silts gembur/tak punya dry strength

    b) Toughness test tanah digulung-gulung menjadi batang/kawat diremas-remas digulung-gulung lagi inorganic clays kaku/liat inorganic silts batang lembek/tak bisa dibentuk kawat & dengan mudah dihancurkan

  • c) Dilantacy test segumpal tanah dicampur air sampai lunak tapi tidak lengket ditaruh disalah satu telapak tangan tanah ditepuk-tepuk dengan telapak tangan yang satunya

    (pelan-pelan) Dilatancy ditunjukkan dengan penampakan lapisan mengkilat dari air di permukaan. Jika tanah ditekan dengan jari permukaan jadi redup (tak mengkilat lagi), karena tanah menjadi padat/hancur silt Clay : tak ada tanda-tanda tersebut.

    Tanah Organik : serat-serat tumbuhan tampak jelas bau busuk warna biasanya : coklat tua, abu-abu tua, abu-abu kebiruan peat, gambut, humus :

    mayoritas penyusun lapukan tanaman warna : coklat tua - hitam bau busuk jelas

    Deskripsi tanah secara detail diuraikan di BS 5930 tanah berbutir kasar : pasir & kerikil > 65 % tanah berbutir halus : silt + clay > 35 % Tanah berbutir kasar : pasir/kerikil kasar/sedang/halus gradasi : baik, jelek (seragam, gap) bentuk partikel : angular, sub-angular, sub rounded, rounded,

    flat/pipih. tekstur : kasar, halus, mengkilat komposisi : sand stone, quartz Catatan : tanah campuran diberi nama dengan fraksi yang dominan dengan huruf kapital, misal :

  • Slightly sandy GRAVEL kerikil dengan kandungan pasir 5 %

    Gravelly SAND pasir dengan kandungan kerikil 5 - 20 % Clayey SAND pasir dengan fraksi berbutir halus/lempung 5 -

    15 % Sandy CLAY lempung dengan fraksi pasir 35 - 65 % Kekerasan/kekuatan tanah di lapangan dapat diperiksa sebagi berikut: a) Pasir/kerikil

    o lepas (loose) dapat digali dengan cethok, kayu 50 mm dapat dicobloskan dengan mudah.

    o padat (dense) menggali perlu cangkul, kayu 50 mm sulit dicobloskan.

    o Slightly cemented dicangkul gumpalan yang bisa dihancurkan dengan tangan

    b) Silt

    o lunak/lepas (soft/loose) mudah dihancurkan dengan jari tangan

    o kaku/padat (firm/dense) dapat dihancurkan dengan tekanan yang kuat dengan jari tangan

    c) Lempung

    o sangat lunak (very soft) jika ditekan dalam genggaman melotot keluar disela-sela jari.

    o lunak (soft) mudah diremas-remas jari o kenyal (firm) bisa diremas dengan tekanan jari yang kuat o kaku (stiff) tak bisa diremas dengan jari, jika ditekan

    dengan ibu jari membekas o very stiff ditekan dengan kuku ibu jari membekas o hard

    d) Organik/peat

    o kenyal (firm) serat-serat telah pampat o Spongy sangat kompresibel & struktur terbuka o plastis bisa diremas ditangan & lengket dijari

  • Struktur deposit tanah Homogin deposit dari satu jenis tanah interstratified berlapis-lapis dari berbagai tipe dengan lensa

    material yang berbeda Heterogin campuran dari berbagai macam tanah Weathered lapukan Fissured (clays) pecah tak masif Fibrous (peats) sisa tanaman masih jelas dan punya kekuatan Amorphous (peats) sisa tanaman telah hancur Contoh diskripsi tanah : Dense, reddish-brown, subangular, well graded, gravelly SAND Dense, brown, heterogeneous, well graded, very silty SAND and

    GRAVEL with some COBBLES. Stiff, brown, closely fissured CLAY of high plasticity London

    clay. Spongy, dark brown, fibrous PEAT

  • SOIL CLASSIFICATION Klasifikasi : pengelompokan tanah berdasar karak-

    teristik material (gradasi butir dan plastisitas), tidak tergantung kondisi lapangan

    Kelompok tanah group symbols :

    - Huruf pokok - Huruf diskripsi/kualifikasi

    Huruf pokok :

    G = Gravel, S = Sand, M = Silt, C = Clay atau F = Fine-soil (Fines) Pt = Peat (humus/gambut)

    Huruf Diskripsi/Kualifikasi W = Well graded P = Poorly graded : Pu = uniform graded Pg = gap graded L = Low plasticity I = Intermediate plasticity H = High plasticity V = Very high plasticity E = Extremely high plasticity range O = Organic Tanah mineral berbutir kasar dan halus Tanah berbutir halus :

    - British Standard : Fraksi Clay+Silt > 35% - ASTM : Fraksi Clay+Silt > 50 % - AASHTO : Fraksi Clay+Silt > 35%

  • METODE EXPLORASI DETAIL Macam penyelidikan 2 cara

    1. Sampel diambil dari tanah diuji dan didiskripsi di lab. 2. Sifat-sifat tanah diuji & didiskripsi langsung di

    tempat/dilapangan.

    - Alasan : Pengambilan sampel gangguan

    kurang mewakili kondisi asli In-situ test gangguan sedikit bisa

    lebih representatif - Hal-hal yang perlu dipertimbangkan

    mengontrol orientasi sampel sesuai pembebanan mudah di lab.

    Pengujian jangka panjang mudah di lab.

  • Di lapangan volume tanah besar lebih mewakili

    Struktur tanah dan sensitivitas perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis pengujian

    1. Test pits (trial pits), shafts

    - Galian dangkal dan relatif besar - Kedalaman < 4 m (jika longsor pengaman) - Lapisan-lapisan tanah terlihat dengan jelas mudah

    di diskripsi - Kedalaman dipengaruhi oleh muka air tanah

    (terutama tanah granuler) pengeringan - Kelebihan :

    variasi tanah, rongga-rongga bisa teramati

    sampling mudah blok sampel, tabung in-situ test mudah dilakukan

    - Test pit dibuat di luar daerah bangunan/ fondasi bekas test pit lemah settlement besar

    - Untuk fondasi dalam trial shaft dengan casing / turap

  • 2. Lubang bor - Explorasi dengan pengeboran (boring/drilling) dan

    pengambilan sampel metode telah mapan - In-situ test juga bisa dilakukan di lubang bor :

    SPT Load test Pressuremeter

    - Pengeboran kadang-kadang tergantung pada ketersediaan air

  • a) Bor tangan (hand auger)

    ringan, murah max. diameter 20 cm cocok untuk tanah kohesif yang bebas batu-batu bisa juga untuk tanah pasir kedalaman terbatas < 10 m (5-6 m) jika ada muka air tanah lebih sulit perlu casing

    agar tak longsor sampel terganggu (disturbed)

    tak terganggu (undisturbed) sering digunakan sebagai penyelidikan

    pendahuluan, jalan raya

  • b) Light cable percussion boring (shell & auger)

    banyak digunakan di Inggris untuk kedalaman > 3 m silinder baja berlubang dijatuhkan tanah masuk ke

    silinder diangkat diambil tanahnya di ulang lagi dst.

    Untuk tanah non kohesif perlu casing dan katup pada shell untuk mengambil tanah

    Lapisan keras chisel (linggis) Dasar galian tanah terganggu SPT bisa tak

    mewakili kondisi asli.

  • c) Wash boring Prinsip kerja :

    casing ditanam dalam tanah tanah dalam casing disemprot air dengan tekanan

    tinggi air + tanah keluar naik keatas ditampung & diidentifikasi ( pipa penyemprot casing)

    ujung bawah casing selalu lebih rendah dibanding dengan ujung pipa penyemprot

    pipa penyemprot bisa dilengkapi mata bor yang berputar

    - Wash boring tak cocok untuk tanah campuran, berkrikil atau batu-batu cocok untuk tanah pasir / berpasir

    - SPT bisa dilaksanakan pada pengeboran ini

  • d) Continuous flight augers - Batang bor dengan sayap ulir menerus ditekan dan

    diputar masuk ke dalam tanah - Batang bisa penuh bisa berlubang (pipa) & bisa

    disambung - SPT & sampling

    batang berlubang dalam pipa batang penuh dicabut

    - Kekerasan lapisan bisa dirasakan waktu memutar masuk bor (kecepatan)

    - Tanah terendam air muka air dalam batang bor dijaga lebih tinggi

  • - Tanah non kohesif longsor bila dicabut perlu casing

    - Alat ini cocok untuk lempung - Pengeboran pada tanah sangat cepat - Perlu tenaga & massa yang besar (alat berat) Alat besar (mahal), sampling terbatas jarang

    digunakan

  • e) Rotary (core) drilling - mata bor (diujung bawah batang bor) ditekan dan

    diputar memotong tanah - jika mata bor & batang berlubang core (inti) bisa

    diambil core drilling - mata bor bermacam-macam - Penggunaan :

    lempung stiff-keras batuan keras / lapukan untuk pasir agak sulit perlu casing

    - Pekerjaan perlu air atau drilling mud menjaga muka air dalam lubang bor membawa butir-butir tanah ke atas mendinginkan mata bor (sirkulasi air/mud) air / air + bentonite

    - SPT & sampling bisa dilakukan di dasar lubang bor

  • Pengeboran pada batuan

    - Alat yang digunakan bisa sama dengan alat bor tanah tersebut di atas (rotary (core) drilling) dengan hidraulis dan mata bor yang sesuai (baja diperkeras, intan)

    - Pengeboran lebih dalam alat bor khusus yang besar ditarik truk/traktor

    Hasil pengeboran : See : borlog Korelasi antar titik bor :

  • Common open-tube sampler (U 100)

    Thin-walled open-tube sampler

  • Piston sampler

  • Continuous sampler

  • Compressed air sampler (Bishop)

  • Block sample Core box Penanganan sampel untuk uji lab : - Tujuan : menjaga sampel tak rusak/berubah-kondisi - Undisturbed sample (blok atau dalam tabung) :

    o bagian ujung/tepi sampel yang rusak dibersihkan

    o bagian yang terbuka ditutup dengan wax (sampel tabung atas & bawah) kadar air tak berubah

  • o diberi label/identitas lengkap o orientasi sample dicatat/ditandai

    - Disturbed sample : o disimpan dalam kontainer tertutup rapat (kantong

    plastik rapat/diselotip) o jumlah > 0.5 kg o diberi label/identitas lengkap

    - Pengangkutan hati-hati, tak berbenturan (diberi pelindung), tak boleh jatuh/dilempar

    - Penyimpanan o lembab/basah o dingin o ruang tertutup

    - Sampel batuan o diusahakan sedekat mungkin dengan kondisi

    lapangan o mengeluarkan dari core barrel hati-hati o dicatat : kedalaman, panjang lari core dan panjang

    core yang didapat o penempatan di core box posisi & orientasi o jika lunak diberi plastik di dasar boxnya o jika kadar air asli diperlukan bungkus dalam

    plastik rapat Pengurugan kembali lubang bor/testpit - kewajiban mengurug kembali :

    o masalah air o kecelakaan o air naik (artesis) o polusi (limbah masuk)

    - Bahan urug : o minimum tanah yang terambil saat boring atau

    tanah sekitar yang baik o tanah + grouting

    - Urugan testpit o dipadatkan lapis demi lapis o jika dekat bangunan beton siklop