power point proposal peny 2003

Upload: peny-ariani

Post on 09-Jul-2015

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KARYA TULIS ILMIAH TENTANG GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG BAHAYA MASTURBASI DI SMK NUSA PEMDA MEDAN TAHUN 2010

DI SUSUN OLEH : YUSSEFA NIM : 07. 178

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 95% pria dan 89% wanita dilaporkan pernah melakukan masturbasi. 60 persen wanita mengaku masturbasi. Lebih lanjut muncul pula fakta bahwa 20 persen wanita di bawah 30 tahun masturbasi sepekan sekali, dan 7 persen wanita melakukannya setiap hari. Ratarata, wanita masturbasi mulai usia 14 atau 15 tahun

80% laki-laki dan 70% perempuan melakukan hubungan seksual selama pubertas dan 20% dari mereka mempunyai empat atau lebih pasangan. Ada sekitar 53% perempuan berumur antara 15 19 tahun melakukan hubungan seksual pada masa remaja, sedangkan jumlah laki-laki yang melakukan hubungan seksual sebanyak dua kali lipat daripada perempuan. Di Amerika Serikat setiap menit kelompok remaja melahirkan satu bayi dan 50% dari mereka melahirkan anaknya dan sisanya tidak melanjutkan kehamilannya.

Berdasarkan pengalaman dan observasi yang dilakukan dan penelitian pada saat ini, peneliti mendapatkan bahwa biasanya para siswa/I SMU khususnya remaja sering melakukan masturbasi karena kematangan seksual yang memuncak dan tidak mendapat penyaluran yang wajar, lalu ditambah dengan rangsangan-rangsangan eksterm berupa buku-buku dan gambar porno, film blue, meniru kawan dan lain-lain.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya Masturbasi di SMK Nusa Pemda Medan Tahun 2010.1.2 PERUMUSAN MASALAH Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat diambil suatu rumusan yaitu Bagaimana Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya Masturbasi di SMK NUSA PEMDA Medan Tahun 2010.

1.3

1.4

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya Masturbasi di SMK Nusa Pemda Medan Tahun 2010 Manfaat Penelitian Bagi Institusi Sebagai salah satu tugas akhir dalam menyelesaikan studi Akademi Sebagai referensi di Perpustakaan Akademi Bagi Peneliti Sebagai bahan masukan bagi peneliti dalam meningkatkan pengetahuan tentang masturbasi. Untuk mengetahui dan mendapatkan pengalaman yang nyata dalam melakukan penelitian tentang masturbasi.

Bagi Remaja Sebagai informasi untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang bahaya masturbasi Bagi Petugas Kesehatan Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perencanaan pelayanan kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pengetahuan Menurut Soekidjo (2007), pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, Pengetahuan yang cukup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni : 1. Tahu (Know) 2. Memahami (Comprehension)

3. 4. 5. 6.

Aplikasi (Application) Analisis (Analysis) Sintesis (Synthesis) Evaluasi (Evaluation)

2.3

Pengertian Remaja

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10 19 tahun, adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa.

Berdasarkan sifat atau ciri perkembangannya, masa (rentang waktu)

Remaja ada tiga tahap, yaitu : Masa remaja awal (10 12 tahun) Masa remaja tengah (13 15 tahun) Masa remaja akhir (16 19 tahun) 2.3 Masturbasi Masturbasi berasal dari bahasa latin masturbare yang merupakan gabungan dua kata latin manus (tangan) dan stuprare (penyalahgunaan), sehingga berarti penyalah gunaan dengan tangan.

Freud (1957) mengatakan ada 3 fase dari masturbasi yaitu : Pada bayi Pada fase perkembangan yang paling tinggi dari perkembangan seksual infantile, yaitu pada kisaran umur 4 tahun, dan Pada fase pubertas

2.4 Penyebab Seseorang Melakukan MasturbasiMengapa begitu banyak orang terusmenerus melakukan masturbasi? Adanya rasa nikmat Dorongan seksual Saluran gairah yang aman Kompensasi yang mengurangi stress Memberontak

2.5 Masturbasi Pada Pria Dan Wanita

Masturbasi pada kaum pria dikenal dimasyarakat dengan sebutan onani atau rancap. Bagi laki-laki, masturbasi adalah merangsang penis dengan mengusap atau menggosok-gosoknya. wanita mempunyai alasan yang berbeda mengapa mereka melakukan masturbasi, berikut diantaranya : Gembira Tidak nyaman Tidak bergairah

2.6 Usaha-usaha Pencegahan Masturbasi Sikap dan pengertian orang tua Pendidikan seks

2.7 Kontrovensi Masturbasi Berlawanan dengan keyakinan kuno, masturbasi tidak akan menyebabkan munculnya birahi tanpa kendali, tidak akan menyebabkan anda buta atau tuli, menyebabkan anda flu, gila, tumbuh rambut pada tangan anda, gagap atau membunuh anda.

Masturbasi adalah ungakapan seksualitas yang alami dan tidak berbahaya bagi pria dan wanita, dan cara yang sangat baik untuk mengalami kenikmatan seksual. Beberapa pakar berpendapat bahwa masturbasi bisa meningkatkan kesehatan seksual karena, meningkatkan pemahaman seseorang akan bagian-bagian tubuhnya dan dengan cara bagaimana memuaskannya, membangun rasa percaya diri dan sikap dapat memahami diri sendiri.

BAB III KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep

Masturbasi

Pengetahuan Tentang Masturbasi Defenisi Penyebab Pencegahan Kontrovensi

3.2 Defenisi Konseptual Remaja Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoadmodjo, 2007).

Defenisi Masturbasi Masturbasi dikenal juga dengan istilah onani atau menustrupasi, yakni melakukan rangsangan seksual, khususnya pada alat kelamin, yang dilakukan sendiri dengan berbagai cara (selain hubungan seksual) untuk tujuan mencapai orgasme (Dianawati, 2006).

3.1.2 Defenisi Operasional Remaja Remaja adalah seseorang yang mempunyai rentang usia 10 19 tahun, dan belum manikah serta masih mengikuti jenjang pendidikan. Pengetahuan Pengetahuan merupakan salah satu dasar bagi Siswa/I untuk mengetahui tentang masturbasi.

Defenisi Masturbasi Masturbasi sering juga disebut dengan mengocok atau memainkan alat kelamin sampai mencapai titik kepuasan pada seks.

BAB IV METODE PENELITIAN Jenis Penelitian metode deksriptif kolersionalLokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Nusa Penida Medan Tahun 2010. Alasan peneliti mengambil lokasi tersebut karena belum pernah di adakan penelitian tentang masturbasi di sekolah tersebut.

Waktu Penelitian Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah mulai bulan Maret sampai dengan Juni 2010. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i SMK Nusa Penida Medan Kelas X.

Sampel Sampel merupakan bagian populasi yang akan ditelliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel penelitian ini adalah remaja. Menurut Azis tahun 2003, bila populasi tersebut diambil seluruhnya untuk dijadikan sampel, Maka dapat dikatakan bahwa teknik dalam pengambilan sampel diatas adalah teknik sampling jenuh. Berdasarkan pendapat diatas, Karena jumlah populasi 40 orang maka dilakukan teknik sampling jenuh. Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang.

Instrumen Penelitian Penelitian menggunakan alat pengumpulan data berupa kuisioner yang dibuat sendiri oleh peneliti. Instrumen ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu : Bagian Pertama Berisi tentang petunjuk pengisian Bagian Kedua Berisi tentang identitas responden yaitu nama inisial, umur, tingkat pendidikan terakhir, sumber informasi Bagian Ketiga Berisi tentang kuisioner pernyataan.

Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dengan alat bantu kuisioner. Pengolahan Data Editing Koding

Analisa Data Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan melihat frekuensi data yang terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel tabel distribus frekuensi kemudian dicari besarnya presentase untuk jawaban masing-masing responden kemudian dilakukan pembahasan dengan menggunakan teori pustaka yang ada sehingga dapat diambil suatu kesimpulan.

Aspek Pengukuran Pengetahuan Aspek pengukuran terhadap jawaban responden pada pernyataan positif, nilai tertinggi adalah skor maksimal 1 dari setikap jawaban YA dan jumalh skor minimal adalah 0 dari setiap jawaban TIDAK.

Pada pernyataan negative nilai tertinggi adalah skor maksimal 1 dari setiap jawaban TIDAK dan julah skor minimal adalah 0 dari setiap jawaban YA.julah seluruh pernyataan pernyataaan terdiri dari 20 pernyataan yhaitu pernyataan positif 10 soal dan pernyataan negative 10 soal. Jika skor maksimal untuk setiap pertanyaan adalah 1 maka untuk skor keseluruhan adalah 20 x 1 = 20.

Menurut Nursalam (2008), Jumlah keturunan pertanyaan pertanyaan terdiri dari 20 pernyataan dengan kategori : Baik : Bila responden menjawab pernyataan dengan benar 76 100 % dari seluruh jumlah pernyataan. Cukup : Bila responden menjawab pernyataan dengan benar 56 75 % dari seluruh jumlah pernyataan. Kurang : Bila responden menjawab pernyataan dengan benar