kebijakan peny haji 2013
DESCRIPTION
Kebijakan Peny Haji 2013TRANSCRIPT
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
1/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI
Disampaikan Pada
Pelatihan Petugas Yang Menyertai Jemaah Haji (Kloter)
Tahun 1434H/2013 M
Drs. H. Ahda Barori, MM
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
2/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
MUKADIMAH
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji mengamanatkan
bahwa Pemerintah berkewajiban melakukan
pembinaan, pelayanan, dan per l indungan
dengan menyediakan layanan administrasi,bimbingan ibadah haji, akomodasi, transportasi,
pelayanan kesehatan, keamanan dan hal-hal lain
yang diperlukan jemaah haji dalam rangka
memenuhi hak jemaah haji dalam menjalankanibadah haji.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
3/28
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
4/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
KARAKTERISTIKPENYELENGGARAAN HAJI
1. Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugasnasional, sarat dengan koordinasi, melibatkan
lebih dari 7 Kementerian/Lembaga, dan 6
lembaga pengawas.
2. Ibadah haji merupakan perjalanan spiritual dan
merupakan Rukun Islam kelima (puncak ibadah).
3. Ibadah haji dilaksanakan di negara orang, waktu
nya singkat, fasilitas terbatas, regulasinyaberbeda dengan pemerintahan kita, dan menuju
satu titik/tempat dalam waktu yang bersamaan.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
5/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
Lanjutan .....
4. Mengelola dana masyarakat yang cukup besar
dengan prinsip nirlaba. Dana setoran awalsampai saat ini lebih dari 40 triliun.
5. Jumlah jemaah haji Indonesia terbesar di dunia
sebanyak 221.000 orang dengan profil jemaah
haji tahun 2012 sebagai berikut :
a. Jenis kelamin pria 45,25% dan wanita 54,75%.
b. Pendidikan dasar 48,48%, pendidikan
menegah 24,32%, sarjana 27,15%, dan lain-lain 0,05%.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
6/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
Lanjutan
a. PNS/TNI/Polri 19,94%, pedagang 7,06%,petani 13,84%, Pegawai swasta 24,05%, Ibu
rumah tangga 28,48%, pelajar/mahasiwa
0,94%, dan lain-lain 5,68%.
d. Umur 18-50 tahun 44,9%, 51-60 tahun
31,25%, dan >60 tahun 23,85%. Jemaah haji
tertua 96 tahun.
e. Belum pernah haji 98,02% dan pernah haji1,98%.
6
INDIKATOR KEBERHASILAN
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
7/28DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
INDIKATOR KEBERHASILANPENYELENGGARAAN HAJI
1. Jemaah haji yang telah mendaftar dan memenuhi
syarat, seluruhnya dapat diberangkatkan ke ArabSaudi.
2. Jemaah haji yang telah berada di Arab Saudi,
seluruhnya memperoleh pemondokan (akomodasi),
katering, transportasi, dan pelayanan kesehatan.3. Seluruh jemaah haji yang berada di Arab Saudi
dapat melaksanakan wukuf di Arafah. Bagi yang
sakit disafariwukufkan dan yang meninggal
dibadalhajikan.4. Seluruh jemaah haji yang telah menunaikan ibadah
haji dipulangkan kembali ke Tanah Air, kecuali yang
wafat.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
8/28DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
KUOTA DAN PENDAFTARAN HAJI
Kuota haji Indonesiatahun 1434H/2013M masih
sama dengan tahun 1433H/2012M sebanyak211.000 jemaah. Walaupun pemerintah tetap
berupaya memperoleh tambahan kuota, dengan
menyesuaikan hasil sensus penduduk Indonesia
tahun 2010 (1/1000 x 237,600,000).Pendaftaran hajidibuka sepanjang tahun dengan
menerapkan prinsip first come first served. Nomor
porsi akan diberikan melalui Siskohat setelah
melakukan setoran awal BPIH sebesar
Rp.25.000.000,- melalui BPS BPIH yang
tersambung secara onlinedengan Siskohat.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
9/28DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI (BPIH)
Sesuai UU 13 Tahun 2008 Pasal 23, bahwa BPIHdikelola dengan mempertimbangkan nilai manfaat,
yang dipergunakan untuk membiayai belanja
operasional penyelenggaraan ibadah haji.
Komponen BPIH terdiri dari direct cost dan indirect
cost. Komponen direct cost yaitu biaya yang
langsung dibayar oleh jemaah haji, sedangkan
indirect cost yaitu biaya yang tidak dibayar olehjemaah tetapi dari hasil optimalisasi setoran awal
BPIH.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
10/28DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
Lanjutan
Di samping itu, terdapat dukungan biaya
penyelenggaraan ibadah haji yang berasal dariAPBN dan APBD.
Komponen BPIH disusun oleh Pemerintah dan
dibahas secara detil bersama Komisi VIII DPR RI.Setelah memperoleh persetujuan DPR RI, BPIH
ditetapkan oleh Presiden RI.
BPIH tahun 1434H/2013M telah ditetapkan
dengan Peraturan Presiden RI Nomor 31 Tahun2013 tanggal 8 Mei 2013.
1
0
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
11/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
Lanjutan
BPIH Tahun 1434H/2013M
1. Emb Aceh Sebesar USD 3,253
2. Emb Medan Sebesar USD 3,263
3. Emb Batam Sebesar USD 3,357
4. Emb Padang Sebesar USD 3,329
5. Emb Palembang Sebesar USD 3,381
6. Emb Jakarta Sebesar USD 3,522
7. Emb Solo Sebesar USD 3,542
8. Emb Surabaya Sebesar USD 3,619
9. Emb Banjarmasin Sebesar USD 3,73310.Emb Balikpapan Sebesar USD 3,744
11.Emb Makassar Sebesar USD 3,807
12.Emb Lombok Sebesar USD 3,782
1
1
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
12/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
BIMBINGAN JEMAAH
Bimbingan jemaah haji dilakukan oleh pemerintah
dan masyarakat, baik secara perseoranganmaupun kelompok (KBIH).
Pola pembinaan diarahkan kepada kemandirian
jemaah, baik kemandirian dalam pelaksanaan
ibadah maupun perjalanan haji.
Bimbingan jemaah haji dilakukan secara langsung
dan tidak langsung.
Bimbingan secara langsung diberikan di tingkatKecamatan/KUA sebanyak 7 kali pertemuan dan di
tingkat Kabupaten/Kota sebanyak 3 kali
pertemuan.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
13/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
PETUGAS HAJI
Rekrutmen dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
petugas haji sebanyak 3.996 orang. Yaitu petugaskloter 2.420 orang, petugas non kloter 826 orang,
dan tenaga musiman di Arab Saudi 750 orang.
Pola rekrutmen dilaksanakan secara ketat, baik di
daerah di pusat maupun di Arab Saudi. Materi test
terdiri dari tes kompetensi dan wawancara. Mereka
yang dinyatakan lulus harus mengikuti
pembekalan/pelatihan terintegrasi.Pelaksanaan test diawasi oleh Inspektorat Jenderal
Kementerian Agama, agar diperoleh petugas yang
memiliki kompetensi dan dedikasi yang tinggi.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
14/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
DOKUMEN HAJI
Biaya penerbitan paspor bagi jemaah haji reguler
dibebankan dari manfaat dana optimalisasisetoran awal BPIH. Paspor jemaah haji dilengkapi
dengan Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah
Haji (DAPIH).
Proses pemvisaan paspor dilakukan secara online
antara Kemenag dan Kemenlu Arab Saudi.
Proses pemvisaan paspor jemaah haji khusus
dimulai setelah PIHK menyerahkan barcode yangdiperoleh dari Kementerian Haji Arab Saudi untuk
kepastian pelayanan bagi jemaah haji.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
15/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
IDENTITAS JEMAAH HAJI
Identitas jemaah haji diberikan dalam bentuk:
1. Gelang Jemaah haji yang memuat nama jemaah,nomor kloter, nomor paspor, nama Embarkasi
dan tulisan Kementerian Agama.
2. Dalam rangka memberikan perlindungan dan
memudahkan pengenalan identitas jemaah haji
Indonesia di Arab Saudi, mulai tahun 1432H/
2011M yang lalu, jemaah haji menggunakan
seragam batik.3. Gelang Muasasah yang memuat nama, alamat,
dan telepon muasasah asia tenggara, nomor dan
wilayah maktab, serta tahun musim haji.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
16/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
PENGASRAMAAN JEMAAH HAJI
Sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi, jemaah haji
memperoleh pelayanan pada 13 asrama haji yaitu:1) Jakarta; 2) Banda Aceh; 3) Medan; 4) Padang; 5)
Batam; 6) Palembang; 7) Solo; 8) Surabaya; 9)
Banjarmasin; 10) Balikpapan; 11) Makasar; 12)
Bekasi; dan 13) Lombok.2) Di asrama haji embarkasi, jemaah selain
memperoleh pelayanan akomodasi juga dilakukan
proses Custom Immigration and Quarantine (CIQ),
check in penerbangan, pemberian gelang identitasdan living cost, pemeriksaan akhir kesehatan,
bimbingan manasik, serta pemantapan Ketua Regu
(Karu) dan Ketua Rombongan (Karom).
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
17/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
TRANSPORTASI UDARA
Dalam menetapkan kebijakan transportasi,
Kementerian Agama menyusun spesifikasi angkutan
jemaah haji yang melibatkan unsur Kementerian
Perhubungan.
Pada tahun 1434H/2013M Kementerian Agama tetap
menggunakan maskapai penerbangan PT. GarudaIndonesia dan Saudi Arabian Airlines dan
mengupayakan peningkatan On Time Performance
(OTP) penerbangan haji dengan meningkatkan
koordinasi denganAirport Autority Jeddah.Di samping itu, meningkatkan pengawasan bersama
antara Kementerian Perhubungan dengan
Kementerian Agama.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
18/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
KESEHATAN
Pemeriksaan kesehatan pertama kepada jemaah haji
dilakukan di Puskesmas kecamatan, dilanjutkan
pemeriksaaan kesehatan kedua pada saat bimbingan
jemaah haji di tingkat Kabupaten/Kota.
Sedangkan pemeriksaan kesehatan ketiga di asrama
haji embarkasi. Kementerian Kesehatan telahmenyiapkan vaksin meningitis meningokokus halal
untuk seluruh calon jemaah haji yang akan berangkat ke
Tanah Suci.
Bagi setiap jemaah haji disiapkan buku catatankesehatan yang berisi riwayat kesehatan jemaah. Buku
ini penting dalam rangka penanganan kesehatan lebih
dini, khususnya bagi jemaah haji resiko tinggi.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
19/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI KHUSUS
Untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat yang
membutuhkan pelayanan secara khusus dalammelaksanakan ibadah haji, maka Pemerintah
menunjuk Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
Kekhususan tersebut meliputi antara lain: waktu yang
lebih singkat, maksimal 29 hari, penyediaanakomodasi hotel, pelayanan konsumsi, transportasi,
bimbingan ibadah, dan pelayanan kesehatan yang
bersifat khusus.
Jumlah PIHK yang memiliki izin dari Kemenag
sebanyak 252 PIHK, dari jumlah tersebut yang
memperoleh jemaah sebanyak 211 PIHK.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
20/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
PEMONDOKAN JEMAAH HAJI
Proses penyewaan pemondokan di Arab Saudi dilakukan
dengan membentuk Tim Penyewaan Perumahan Jemaah
Haji Indonesia dengan Keputusan Dirjen PHU.
Penyiapan pemondokan dilakukan lebih dini untuk
mendapatkan yang lebih dekat dari Masjidil Haram dan
Masjid Nabawi dengan harga yang terjangkau sesuai
plafon harga pemondokan bagi jemaah haji Indonesia.
Penyewaan pemondokan di Arab Saudi didasarkan atas
peraturan perundangan Arab Saudi (Taklimatul Hajj) yang
mengatur antara lain kelaikan (tasrih) dan tata cara
kontrak penyewaan. Prosedur penyewaan pemondokan
dilakukan langsung, baik kepada pemilik pemondokan,
agen, maupun penyewa tahunan.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
21/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
Lanjutan .....
Tahun 1434H/2013M pemondokan di Makkah sebanyak
219 gedung, Jarak s.d. 2.000 meter dari Masjidil Haram
sebanyak 139 gedung, kapasitas 135.334 orang
(67,10%), jarak lebih dari 2.000 s.d. 2.750 meter dari
Masjidil Haram sebanyak 80 gedung, kapasitas 66.354
orang (32,90%).
Adapun pemondokan di Madinah sebagaimana tahun lalu
100% di Wilayah Markaziah.
Jemaah haji gelombang I seluruhnya pulang melalui
Bandara Jeddah, dari Makkah langsung ke BandaraJeddah, sedangkan jemaah haji Gel II yang pulang
melalui Bandara Jeddah ditempatkan di hotel Jeddah dan
layanan katering sebanyak 3 kali makan, pengangkutan
bagasi, transportasi ke bandara dan city tour.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
22/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
KATERING JEMAAH HAJI
Proses penyewaan katering di Arab Saudi dilakukan
dengan membentuk Tim Pengadaan Katering Jemaah
Haji Indonesia dengan Keputusan Dirjen PHU.
Selama berada di Arab Saudi, jemaah haji
mendapat pelayanan katering di pemondokanMadinah sebanyak 18 boks, Arafah (4 kali),
Muzdalifah (1 kali) dibagi di Arafah, Mina (11 kali), dan
Jeddah (3 kali). Selain itu, pada saat kedatangan dan
kepulangan di Bandara KAIA Jeddah jemaah hajimasing-masing mendapat katering 1 boks.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
23/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
TRANSPORTASI DARAT DI ARAB SAUDI
Transportasi darat di Arab Saudi dilaksanakan oleh
Naqobah meliputi antar kota perhajian (Madinah,Makkah, dan Jeddah). Pengaturannya sesuai jadwal
kedatangan dan kepulangan jemaah, termasuk di
Armina. Adapun untuk transportasi jemaah haji dari
dan ke Masjidil Haram disediakan untuk jemaah hajiyang menempati pemondokan dengan jarak di atas
2.000 meter dari Masjidil Haram, sebanyak 71.753
orang.
Biaya penyiapan dan penyediaan transportasi darat di
Arab Saudi dibebankan dalam komponen indirect
cost BPIH.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
24/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
KESEHATAN DI ARAB SAUDI
Pelayanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia
di Arab Saudi menjadi tanggung jawabKementerian Kesehatan dan di bawah koordinasi
Kementerian Agama.
Pelayanan kesehatan di setiap daerah kerja(Jeddah, Makkah, dan Madinah) dilakukan di Balai
Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) yang dilengkapi
dengan peralatan dan tenaga medis, baik dokter
umum maupun dokter spesialis.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
25/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
Lanjutan
BPHI Makkah setara dengan Rumah Sakit tipe C
di Indonesia dan BPHI Madinah setara dengan
Rumah Sakit tipe D di Indonesia.
Bagi jemaah haji yang sakit dan tidak mampu
melaksanakan wukuf di Arafah, disafariwukufkanoleh PPIH Arab Saudi.
Bagi jemaah haji yang meninggal sebelum
Wukuf atau yang sakit dan tidak memungkinkanuntuk di ikutkan safari wukuf, dibadalhajikan.
2
5
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
26/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
PERLINDUNGAN JEMAAH HAJI
Perlindungan jemaah haji, diarahkan agar
jemaah memperoleh jaminan keselamatan dankeamanan, baik di Tanah Air maupun Arab
Saudi.
Untuk mencegah terjadinya penipuan,pencopetan, kehilangan uang, dan barang
berharga, pemerintah menyewa pemondokan
yang memiliki safety box.
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
27/28
DIREKTORAT JENDERAL
PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH
Lanjutan
Kementerian Agama pada tahun ini telah merekrut
petugas keamanan sebagai PPIH Arab Saudi
sebanyak 32 orang dari unsur TNI dan 25 orang
dari unsur Polri yang memiliki latar belakang
kemampuan di bidang Reskrim untukmemudahkan koordinasi dengan pihak keamanan
Arab Saudi.
Setiap jemaah haji diberikan asuransi yang
dibayarkan melalui dana optimalisasi BPIH.
2
7
-
5/24/2018 Kebijakan Peny Haji 2013
28/28
DIREKTORAT JENDERAL
Terima Kasih
&
Wassalam