penulisan dftr pustaka

26
BAB I PENDAHULUAN Dalam menulis karangan ilmiah, penulis harus mencantumkan sumber informasi yang digunakan. Sumber informasi tersebut hendaknya dicantumkan dalam naskah karangan ilmiah dan dalam daftar pustaka. Daftar pustaka yang berada pada akhir karangan ilmiah merupakan daftar dari semua sumber informasi yang digunakan. 1 Ada berbagai macam cara penyusunan dan penulisan daftar pustaka. Penulisan daftar pustaka seringkali menimbulkan kesulitan dalam pemakaiannya. Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas cara penulisan daftar pustaka menurut sistem Vancouver. Cara ini telah disepakati oleh para editor majalah ilmiah berbahasa Inggris yang terkenal dalam pertemuan di Vancouver British Columbia, USA, bulan Januari 1978. Tujuannya adalah menyeragamkan atau membakukan tata cara penulisan makalah ilmiah di seluruh dunia. Pada waktu

Upload: merlin-kodir

Post on 02-Jan-2016

242 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENULISAN DFTR PUSTAKA

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam menulis karangan ilmiah, penulis harus mencantumkan sumber

informasi yang digunakan. Sumber informasi tersebut hendaknya dicantumkan

dalam naskah karangan ilmiah dan dalam daftar pustaka. Daftar pustaka yang

berada pada akhir karangan ilmiah merupakan daftar dari semua sumber informasi

yang digunakan.1

Ada berbagai macam cara penyusunan dan penulisan daftar pustaka.

Penulisan daftar pustaka seringkali menimbulkan kesulitan dalam pemakaiannya.

Oleh karena itu, pada makalah ini akan dibahas cara penulisan daftar pustaka

menurut sistem Vancouver. Cara ini telah disepakati oleh para editor majalah

ilmiah berbahasa Inggris yang terkenal dalam pertemuan di Vancouver British

Columbia, USA, bulan Januari 1978. Tujuannya adalah menyeragamkan atau

membakukan tata cara penulisan makalah ilmiah di seluruh dunia. Pada waktu ini

sudah lebih dari 150 majalah terkemuka di dunia menggunakan cara ini.1,2

Dewasa ini sumber informasi didapat tidak hanya dari buku atau majalah

ilmiah. Banyak pula sumber informasi yang diperoleh dari sistem internet,

sehingga cara penyusunan dan penulisan daftar pustaka seperti ini harus pula

diantisipasi. Sistem Vancouver membedakan cara penulisan daftar pustaka untuk

masing-masing bentuk sumber informasi, baik dari buku, ensiklopedia, artikel

jurnal, majalah, tesis, bahkan dari halaman internet.1,3

1

Page 2: PENULISAN DFTR PUSTAKA

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Daftar pustaka adalah daftar segala sumber bahan karangan yang telah

digunakan dalam karangan ilmiah. Fungsi daftar pustaka adalah untuk

memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil

pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain. Ini penting untuk

menghindari plagiarisme dalam penulisan karangan ilmiah. Selain itu, penulisan

daftar pustaka bertujuan untuk memberikan informasi selengkapnya tentang

sumber kutipan sehingga dapat dicek jika perlu. Apabila pembaca ingin lebih

mendalami pernyataan yang dikutip, pembaca dapat menelusuri sendiri

kepustakaan yang menjadi sumber kutipan tersebut.1,3

Penulisan daftar pustaka menurut sistem Vancouver sebagian besar

digunakan untuk penulisan karangan ilmiah di bidang kedokteran. Untuk

menuliskan sumber kepustakaan dengan sistem Vancouver, penggunaan tanda

baca yang tepat dan urutan penulisan unsur-unsur kepustakaan penting

diperhatikan. Selain itu, penting juga untuk konsisten dengan sistem yang dipakai

pada setiap penulisan daftar pustaka.3

Bila sumber informasi diambil dari buku, daftar pustaka yang lengkap

mengandung tiga unsur utama, yaitu penulis, judul, dan fakta-fakta penerbitan.

Penulis mencakup penulis pendamping, editor, dan badan/lembaga resmi. Cara

penulisannya dalam daftar pustaka adalah dengan menyebutkan nama keluarga

terlebih dahulu dan diikuti dengan inisial nama depan dan nama tengah bila ada.

2

Page 3: PENULISAN DFTR PUSTAKA

3

Nama penulis dituliskan tanpa gelar kesarjanaan ataupun gelar administratif. Judul

mencakup judul beserta anak judul jika ada. Sedangkan fakta-fakta penerbitan

mencakup tempat/kota di mana buku tersebut diterbitkan, nama penerbit, dan

tahun penerbitan. Tempat penerbitan ditulis hanya satu kota tempat buku tersebut

diterbitkan. Nama penerbit dituliskan tepat menurut gaya yang dipakai penerbit.1

2.1 Cara Penulisan Kutipan di dalam Naskah

Kutipan adalah pengakuan di dalam naskah tentang referensi yang

mendukung isi tulisan penulis. Tanda pada naskah yang dikutip adalah dalam

bentuk angka yang sesuai dengan sumber pada daftar pustaka. Penulisannya

dalam naskah, tabel, dan gambar biasanya adalah dengan angka Arab (1,2,3,… )

yang ditulis di atas (superscript). Setiap angka pada penomoran daftar pustaka

sistem Vancouver mewakili satu sumber informasi yang dicantumkan di dalam

naskah, walaupun ada dua sumber informasi dengan pengarang yang sama.

Penomoran tetap diberikan meskipun nama pengarang dicantumkan di dalam

naskah, misalnya Smith10 menyimpulkan bahwa… . Angka yang mewakili satu

sumber kepustakaan digunakan kembali setiap kali sumber kepustakaan tersebut

dikutip di dalam naskah, meskipun posisinya berada di bagian sebelumnya dari

naskah.3

Ketika sumber informasi dari naskah berasal dari beberapa kepustakaan,

gunakan tanda penghubung (-) untuk menggabungkan angka pertama dan terakhir

sumber kepustakaan yang berurutan. Gunakan tanda koma (tanpa spasi) untuk

memisahkan beberapa sumber kepustakaan yang tidak berurutan, misalnya

Page 4: PENULISAN DFTR PUSTAKA

4

2,3,4,5,7,10 disingkat menjadi 2-5,7,10. Tanda penghubung tidak digunakan bila

tidak ada angka kepustakaan yang berada di antara nomor sumber pustaka yang

mendukung naskah, misalnya 1-2 seharusnya ditulis 1,2. Peletakan nomor sumber

pustaka di dalam naskah seharusnya sesuai dengan bagian naskah yang

bersangkutan. Angka diletakkan di luar tanda titik, koma, titik dua dan titik

koma.3

2.2 Cara Menyusun Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi rincian sumber pustaka yang ada di dalam naskah,

misalnya jurnal, buku, pamflet, situs internet, kaset atau film. Rincian ini harus

berisi informasi yang cukup sehingga pembaca dapat menemukan dan mencari

keterangan mengenai referensi tersebut. Rincian daftar pustaka berada di akhir

dari karangan ilmiah dengan urutan penomoran yang sama dengan urutan

kemunculannya di dalam naskah dan tidak diurutkan sesuai abjad nama pengarang

atau tahun publikasi tulisan.3

2.3 Cara Penulisan Kepustakaan Gaya Vancouver

Penulisan kepustakaan gaya Vancouver membedakan aturan penulisan

kepustakaan antara satu bentuk referensi dengan bentuk referensi lainnya,

misalnya penulisan referensi yang berasal dari buku dan dari situs internet

berbeda. Cara penulisan kepustakaan dari berbagai bentuk sumber referensi

sebagai berikut:3

Page 5: PENULISAN DFTR PUSTAKA

5

1) Buku

Sumber referensi yang berasal dari buku dapat dituliskan dengan aturan:

Nama pengarang – nama keluarga dan inisial, pengarang yang lebih dari satu

dipisahkan dengan koma. Judul buku. Edisi buku jika lebih dari satu edisi. Tempat

penerbitan: Nama penerbit; Tahun diterbitkan. Contoh penulisan sumber referensi

dari buku dapat dilihat di tabel 1.

Tabel 1. Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Buku

Tipe Referensi Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Satu pengarang 1. Butler SW. Secrets from the black bag. London: The Royal College of

General Practitioners; 2005.

Dua sampai enam

pengarang

2. Cheers B, Darracott R, Lonne B. Social care practice in rural

communities. Sydney: The Federation Press; 2007.

Enam atau lebih

pengarang

3. Hofmeyr GJ, Neilson JP, Alfirevic Z, Crowther CA, Gulmezoglu AM,

Hodnett ED et al. A Cochrane pocketbook: pregnancy and childbirth.

Chichester, West Sussex, England: John Wiley & Sons Ltd; 2008.

Tanpa pengarang 4. A guide for woman with early breast cancer. Sydney: National Breast

Cancer; 2003.

Buku dengan

beberapa edisi

5. Murtagh J. John Murtagh’s general practice. 4th ed. Sydney: McGraw-

Hill Australia Pty Ltd; 2007.

Nomor edisi diletakkan setelah judul buku. Nomor edisi tidak perlu ditulis

untuk edisi pertama.

Buku dengan editor 6. Brooks A, Mahoney P, Rowlands B, editors. ABC of tubes, drains,

lines, dan frames. West Sussex: Blackwell Publishing Ltd; 2008.

Buku dengan

beberapa seri

7. Bennett GL, Horuk R. Iodition of chemokines for use in receptor

binding analysis. In: Horuk R, editor. Chemokine receptors. New

York(NY): Academic Press; 1997. p. 134-48. (Methods in enzymology;

Page 6: PENULISAN DFTR PUSTAKA

6

vol 288).

Judul buku : Chemokine receptors

Judul seri : Methods in enzymology

Buku elektronik 8. Barlett A. Breastwork: Rethinking breastfeeding [monograph online].

Sydney, NSW: University of New South Wales Press; 2005 [cited 2009

Nov 10]. Available from: NetLibrary.

Tipe sumber pustaka : monograf online

Tanggal mengakses : tanggal ketika buku dikutip, misalnya 2009 Nov 10

Nama database : NetLibrary

Buku terjemahan 9. Luria AR. The mind of a mnemonist [L. Solotaroff, trans]. New York:

Avon Books; 1969.

Nama penerjemah ditulis setelah judul buku seperti yang dicontohkan.

Bab dalam buku 10. Speroff L, Fritz MA. Clinical gynaecologic endocrinology and

infertility. 7th ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins; 2005.

Chapter 29, Endometriosis; p.1103-33.

Penulisan sumber perlu dilengkapi informasi bab dan nomor halaman.

2) Kamus atau ensiklopedia

Contoh penulisan daftar pustaka dari kamus atau ensiklopedia dapat dilihat

pada tabel 2.

Tabel 2 Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Kamus atau Ensiklopedia

Tipe Referensi Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Kamus 11. Stedman’s medical dictionary. 26th ed. Baltimore: Williams &

Walkins; 1995. Apraxia; p.119-20.

Penulisan sumber pustaka perlu dilengkapi topik dan nomor halaman.

Kamus (elektronik) 12. Stedman’s medical dictionary. [internet]. 26th ed. Baltimore:

Williams & Walkins; 1995. Apraxia; p.119-20. [cited 2009 Nov 11].

Page 7: PENULISAN DFTR PUSTAKA

7

Available from: http://www.stedmans.com

Untuk sumber yang berasal dari internet perlu dilengkapi dengan tanggal

saat mengutip.

Ensiklopedia 13. Brookman F. Hair care products. In: McDonough J, Egolf K, Reid

JV, editors. The Advertising Age encyclopedia of advertising. New

York: Fitzroy Dearborn; 2003. Vol 2 p. 703-8.

3) Artikel Jurnal

Sumber referensi yang berasal dari jurnal dapat dituliskan dengan aturan:

Nama pengarang – nama keluarga dan inisial. Judul artikel. Tahun penerbitan,

bulan, hari (bulan dan hari bila tersedia); volume(issue): halaman. Contoh

penulisan sumber referensi dari jurnal dapat dilihat di tabel 3.

Tabel 3 Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel Jurnal

Tipe Referensi Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Artikel jurnal standar

dengan satu pengarang

14. Snowdon J. Severe depression in old age. Medicine Today. 2002

Dec;3(12):40-47.

Artikel jurnal standar

dengan lebih dari enam

pengarang

15. Hanna JN, McBride WJ, Brookes DL, Shield J, Taylor CT, Smith IL,

Craig SB, Smith GA. Hendra virus infection in a veterinarian. Med J

Aust. 2006 Nov 20;185(10):562-64.

Artikel jurnal

elektronik dengan

angka DOI

16. Fletcher D, Wagstaff CRD. Organisational psychology in elite sport:

its emergence, application and future. Psychol Sport Exerc.

2009;10(4):427-34. Doi:10.1016/j.psychcport.2009.03.009.

Artikel jurnal

elektronik tanpa angka

DOI

17. Lemanek K. Adherence issues in medical management of asthma. J

Pediatr Psychol [Internet].1990 [cited 2010 Apr 22];15(4):437-58.

Available from: http://jpepsy.oxfordjournals.org/cgi/reprint/15/4/437

Page 8: PENULISAN DFTR PUSTAKA

8

4) Makalah seminar

Sumber referensi yang berasal dari makalah seminar dapat dituliskan

dengan aturan: Nama pengarang – nama keluarga dan inisial. Judul makalah. In:

Editor – nama keluarga dan inisial, editor. Judul seminar; Tanggal seminar;

Tempat seminar. Tempat penerbitan: nama penerbit; Tahun penerbitan. p. nomor

halaman. Contoh penulisan sumber referensi dari makalah seminar dapat dilihat di

tabel 4.

Tabel 4 Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Makalah Seminar

Tipe Referensi Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Makalah seminar yang

dipublikasikan

18. Begtsson S, Solheim BG. Enforcement of data protection, privacy

and security in medical informatics. In: Lun KC. Degoulet P. Piemme

TE, Reinhoff O, editor. MEDINFO 92. Proceedings of the 7th World

Congress on Medical Informatics;1992 Sep 6-10; Geneva, Switzerland.

Amsterdam: North Holland; 1992. p.1561-5.

Makalah seminar yang

tidak dipublikasikan

19. Bowden FJ, Fairley CK. Endemic STDs in the Northern Territory:

estimations of partner exchange. Makalah dibawakan pada: The

Scientific Meeting of the Royal Australian College of Physicians; 1996

June 24-25; Darwin, Australia.

5) Artikel Koran dan Majalah

Sumber referensi yang berasal dari artikel koran dan majalah dapat

dituliskan dengan aturan: Nama pengarang – nama keluarga dan inisial. Judul

artikel. Nama Koran (edisi). Tanggal publikasi – tahun bulan (singkatan) tanggal:

Bagian. Nomor Halaman. Nomor kolom bila ada. Contoh penulisan sumber

referensi dari koran dan majalah dapat dilihat di tabel 5.

Page 9: PENULISAN DFTR PUSTAKA

9

Tabel 5 Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Koran dan Majalah

Tipe Referensi Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Artikel koran dengan

pengarang

20. Robertson J. Not married to the art. The Courier Mail (edisi Akhir

Pekan). 2010 Mar 6-7: Bagian. ETC: 15

Artikel koran tanpa

pengarang

21. Meeting the needs of councellors. The Courier Mail 2001 Mei 5:22

Angka 22 di sini adalah nomor halaman.

Artikel majalah 22. Marano HE. Making of a perfectionist. Psychol Today. 2008 Mar-

Apr;41:80-86

Majalah atau koran

elektronik

23. Bajak F. Why Chile dodged Haiti-style ruin. Toronto Star (Canada)

[serial online]. 2010 Feb 28 [cited 2010 Mar 14]; Bagian Berita:A14

Available from: Australia/New Zealand Reference Centre

A14 di sini adalah halaman.

6) Laporan dan Publikasi Pemerintah

Sumber referensi yang berasal dari laporan dan publikasi pemerintah dapat

dituliskan dengan aturan: Nama pengarang. Judul laporan. Tempat publikasi:

Penerbit; Tanggal publikasi – tahun bulan (bila tersedia). Jumlah nomor halaman

bila ada. Nomor Laporan bila ada. Contoh penulisan sumber referensi dari laporan

pemerintah adalah sebagai berikut:

24. Page E, Harney JM. Health hazard evaluation report. Cincinnati (OH): National Institute for Occupational Safety and Health (US); 2001 Feb. 24 hlm. Report No.:HETA2000-0139-2824.

7) Tesis

Sumber referensi yang berasal dari tesis dapat dituliskan dengan aturan:

Nama pengarang. Judul tesis [tipe tesis]. Tempat publikasi: Penerbit; Tahun.

Untuk tesis yang didapat dari internet, sumber referensi dapat ditulis dengan

Page 10: PENULISAN DFTR PUSTAKA

10

aturan: Nama pengarang. Judul tesis [tipe tesis]. Tempat publikasi: Penerbit;

Tahun [tanggal pengutipan – tahun bulan tanggal]. Available from: Nama

database/alamat website. Contoh penulisan sumber referensi dari tesis dapat

dilihat di tabel 6.

Tabel 6 Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Tesis

Tipe Referensi Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Tesis 25. Kay JG. Intercellular cytokine trafficking and phagocytosis in

macrophages [PhD thesis]. St Lucia, Qld: University of Queensland;

2007.

Tesis dari internet 26. Pahl KM. Preventing anxiety and promoting social and emotional

strength in early childhood: an investigation of aetiological risk factors

[PhD tesis]. St Lucia, Qld: University of Queensland; 2009 [cited 2010

Mar 24]. Available from: University of Queensland Library E-Reserve

8) Halaman Internet

Sumber referensi yang berasal dari tesis dapat dituliskan dengan aturan:

Nama pengarang. Judul publikasi [Internet]. Tempat publikasi (bila ada): Penerbit

(bila ada); Tanggal publikasi – tahun bulan tanggal [updated tahun bulan tanggal;

cited tahun bulan tanggal]. Available from: alamat website. Contoh penulisan

sumber referensi dari halaman internet dapat dilihat di tabel 7.

Tabel 7 Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Halaman Internet

Tipe Referensi Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Halaman internet

dengan pengarang

27. Atherton J. Behaviour modification [Internet]. 2010 [updated 2010 Feb

10; cited 2010 Apr 10]. Available from:

Page 11: PENULISAN DFTR PUSTAKA

11

http://www.learningandteaching.info/learning/behaviour_mod.htm

Halaman internet tanpa

pengarang

28. The family impact of Attention Deficit Hyperactivity Disorder(ADHD)

[Internet] 2009 Nov 1 [updated 2010 Jan 1; cited 2010 Apr 8]. Available from:

http://www.virtualmedicalcentre.com.au/healthandlifestyle.asp?sid=192&title=

Halaman internet tanpa

tanggal

29. McCook A. Pre-diabetic condition linked to memory loss [Internet]. 2010

[cited 2010 Apr 14]. Available from:

http://preventdisease.com/news/articles/pre-diabetic_memory_loss.shtml

Halaman internet

dengan pengarang

perusahaan

30. Queensland Health. Pandemic (H1N1) 2009 (Human Swine Influenza)

[Internet]. 2010 [updated 2010 Feb 19; cited 2010 Apr 7]. Available from:

http://www.health.qld.gov.au/swineflu/

Gambar dari internet 31. Scarlet Fever Rash Picture (Hardin MD Super Site Sample) [image on the

internet]. 2005 [updated 2008 Feb 1; cited 2010 Apr 14]. Available from:

http://www.lib.uiowa.edu/hardin/md/dermatlas/scarletfever.html

9) Pamflet

Sumber referensi yang berasal dari pamflet dapat dituliskan dengan aturan:

Nama pengarang. Judul pamphlet/brosur [Internet]. Tempat publikasi: Penerbit;

Tahun publikasi. Contoh penulisan sumber referensi dari pamflet atau brosur

adalah sebagai berikut:

32. Pharmaceutical Society of Australia. Medicines and driving [pamphlet]. Sydney: Pharmaceutical Society of Australia; 1998

10) Package Insert (keterangan mengenai penggunaan dan efek produk di dalam

kemasan)

Sumber referensi yang berasal dari keterangan kemasan dapat dituliskan

dengan aturan: Nama obat [Package Insert]. Tempat publikasi: Penerbit; Tahun

Page 12: PENULISAN DFTR PUSTAKA

12

publikasi. Contoh penulisan sumber referensi dari pamflet atau brosur adalah

sebagai berikut:

33. Lamasil [package insert]. East Hanover, NJ: Sandoz Pharmaceuticals Corp; 1993.

11) Catatan Kuliah

Sumber referensi yang berasal dari catatan kuliah dapat dituliskan dengan

aturan: Nama pemberi kuliah. Judul materi kuliah [unpublished lecture notes].

Kode mata kuliah: Nama mata kuliah, Institusi diberikannya kuliah; lecture given

– tanggal materi kuliah diberikan. Contoh penulisan sumber referensi dari catatan

kuliah adalah sebagai berikut:

34. Johnson A. Week three: Foucault [unpublished lecture notes]. BESC3009: Relating with Young People, University of Queensland; lecture given 2010 Apr 20.

12) Video atau DVD

Sumber referensi yang berasal dari video atau dvd dapat dituliskan dengan

aturan: Pengarang atau produser (producer/director). Judul [tipe]. Tempat

publikasi: Penerbit; Tahun publikasi. Deskripsi fisik: durasi, suara, warna, ukuran.

Contoh penulisan sumber referensi dari pamflet atau brosur adalah sebagai

berikut:

35. Robinson J (producer). Examination of the term neonate: A family centred approach [DVD]. South Hurstville, NSW: Midwifery Educational Services; 2005. 1 DVD: 37 min., sound, colour, 4 ¾ in.

13) Film atau Penyiaran

Page 13: PENULISAN DFTR PUSTAKA

13

Sumber referensi yang berasal dari film atau penyiaran televisi dapat

dituliskan dengan aturan: Produser (producer/director). Judul [tipe]. Judul serial.

Tempat publikasi: Distributor; Tanggal pengeluaran. Contoh penulisan sumber

referensi dari pamflet atau brosur adalah sebagai berikut:

36. The medical profession in the 1990’s [television broadcast]. The MacNeil/Lehrer news hour. New York, Washington D.C.: Public Broadcasting Service; 1993 Oct 11

14) Kutipan tidak langsung / sumber kedua

Kutipan tidak langsung atau sumber kedua adalah ketika sumber referensi

yang diambil merupakan buah pemikiran pengarang yang dipublikasikan di

tulisan pengarang lain namun penulis karangan ilmiah belum membaca tulisan asli

pengarang sumber referensi. Contoh penulisan dalam karangan ilmiah adalah:

Higgins mendiskusikan penelitian Newman dalam tulisannya37…

Contoh penulisan daftar pustakanya adalah:

37. Higgins D. Horizons: the poetics and theory of the intermedia. Illinois: Southern Illinois University Press: 1984

15) Tabel, grafik, gambar

Sumber pustaka untuk tabel, grafik, gambar yang diambil dari jurnal atau

buku dapat dituliskan dengan aturan menuliskan referensi jurnal atau buku dengan

cara yang sudah disebutkan sebelumnya diikuti dengan judul tabel, grafik, atau

gambar dari sumber asli; nomor halaman tabel/grafik/gambar dari sumber asli.

Contoh penulisan daftar pustakanya:

Page 14: PENULISAN DFTR PUSTAKA

14

38. Smith J, Lipsitch M, Almond JW. Vaccine production, distribution, access, and uptake. Lancet 2011;378(9789):428-438. Table 1, Examples of vaccine classes and associated industrial challenges; p. 429.

BAB III

PEMBAHASAN

Sumber informasi yang ditulis dalam daftar pustaka hendaknya yang

benar-benar dibaca, diperiksa, dan dipakai dalam penelitian/laporan kasus/studi

pustaka yang dibuat. Dalam penulisan karangan ilmiah sebaiknya penulis

membaca dan menelusuri semua sumber informasi yang ada, baik yang lama

maupun yang baru. Perlu diingat bahwa tidak semua sumber informasi tersebut

relevan dengan karangan ilmiah yang dibuat.1

Kehebatan penulis tidak ditentukan oleh banyaknya sumber informasi

yang tercantum dalam daftar pustaka. Puluhan sumber pustaka justru hanya

mencerminkan kelemahan penulis. Ini menunjukkan bahwa penulis tidak mampu

menentukan sumber informasi mana yang benar-benar berguna bagi karangan

ilmiahnya, karena tidak semua informasi mempunyai dasar ilmiah yang dapat

diandalkan dan dipercaya.1

Akhir-akhir ini, semakin banyak majalah ilmiah yang menggunakan

sistem Vancouver dalam penulisan rujukannya. Keuntungan penggunaan sistem

Vancouver adalah cara penulisannya yang menjadi lebih ringkas. Pada sistem

Page 15: PENULISAN DFTR PUSTAKA

15

Vancouver nama penulis dan tahun tulisan tidak disertakan dalam naskah, kecuali

yang dianggap amat penting. Selain itu, penggunaan titik di belakang inisial nama

penulis, titik-koma di belakang titik setelah pengarang terakhir, titik dua setelah

semua nama pengarang, dan titik setelah singkatan nama jurnal ditiadakan.

Keuntungan bagi pembaca adalah pembaca lebih mudah menelusur sumber

rujukan dari kutipan dalam naskah.2

Sistem ini juga tidak luput dari kekurangan. Kekurangan sistem

Vancouver adalah penulis naskah harus mencocokkan kembali nomor dan

urutannya apabila penulis menyisipkan rujukan baru dalam proses penulisan

karangan ilmiahnya. Hal ini harus diterima penulis, dengan filosofi bahwa

pembaca harus disuguhi keadaan yang nyaman, meskipun itu berarti menambah

beban bagi penulisnya.2

Meskipun sistem yang dipakai sama, akan tetapi tiap majalah ilmiah

hampir selalu membuat modifikasi ringan dalam penulisan daftar pustakanya. Hal

ini patut diperhatikan bila penulis berniat mengirimkan karangan ilmiahnya ke

jurnal ilmiah. Sumber terbaik untuk tujuan ini adalah pada Instructions for

Authors yang ada pada tiap penerbitan. Di samping itu, penulis perlu

memperhatikan cara penulisan pada beberapa edisi terakhir majalah yang

bersangkutan untuk dipakai sebagai acuan.2

Page 16: PENULISAN DFTR PUSTAKA

16

BAB IV

KESIMPULAN

Dalam menulis karangan ilmiah, penulis harus mencantumkan sumber

informasi yang digunakan. Sumber informasi tersebut hendaknya dicantumkan

dalam naskah karangan ilmiah dan dalam daftar pustaka. Sistem Vancouver

membedakan cara penulisan daftar pustaka untuk masing-masing bentuk sumber

informasi, baik dari buku, ensiklopedia, artikel jurnal, majalah, tesis, bahkan dari

halaman internet. Penulisan daftar pustaka menurut sistem Vancouver ditulis

sesuai urutan kemunculannya dalam naskah dan diurutkan dengan angka Arab.

Pemberian daftar pustaka pada karangan ilmiah penting untuk

menghindari plagiarisme dalam penulisan dan untuk memberikan informasi

selengkapnya tentang sumber kutipan sehingga pembaca dapat menelusuri sendiri

kepustakaan yang menjadi sumber kutipan tersebut.

Page 17: PENULISAN DFTR PUSTAKA

17

DAFTAR PUSTAKA

1. Haryanto AG, Ruslijanto H, Mulyono D. Metode penulisan dan penyajian

karya ilmiah. Jakarta: EGC; 2000.

2. The University of Queensland. References/bibliography vancouver style

[Internet] 2001 [updated 2001 May 1; cited 2012 Nov 1]. Available from:

http://www.library.uq.edu.au/training/citation/vancouv.pdf

3. Sastroasmoro S, Ismael S, editor. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Ed

ke-2. Jakarta: Sagung Seto; 2002.

16