peningkatan prestasi belajar sains pada materi … filetahun pelajaran 2011/2012 skripsi disusun...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA MATERI ENERGI
DAN PERUBAHANNYA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA
INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH
UNTUK ANAK AUTIS KELAS V SEMESTER 2
DI SLB AUTIS HARMONY SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Disusun oleh:
TYAS PUTRI WIJAYANTI
K 5105033
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juni 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA MATERI ENERGI
DAN PERUBAHANNYA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA
INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH
UNTUK ANAK AUTIS KELAS V SEMESTER 2
DI SLB AUTIS HARMONY SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Disusun oleh:
TYAS PUTRI WIJAYANTI
K 5105033
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juni 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Tyas Putri Wijayanti
NIM : K 5105033
Jurusan/Program Studi : P.IP/Pendidikan Luar Biasa
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ”PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR SAINS PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA
MELALUI PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS
MACROMEDIA FLASH UNTUK ANAK AUTIS KELAS V SEMESTER 2
DI SLB AUTIS HARMONY SURAKARTA TAHUN PELAJARAN
2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu,
sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, 28 Juni 2012
Yang membuat pernyataan
Tyas Putri Wijayanti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA MATERI ENERGI
DAN PERUBAHANNYA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA
INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH
UNTUK ANAK AUTIS KELAS V SEMESTER 2
DI SLB AUTIS HARMONY SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Disusun oleh:
TYAS PUTRI WIJAYANTI
K 5105033
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan.
Hari : Kamis
Tanggal : 28 Juni 2012
Tim Penguji Skripsi:
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Hermawan, M. Si ........................
Sekretaris : Priyono, S. Pd, M. Pd ........................
Anggota I : Dra. B. Sunarti, M. Pd ........................
Anggota II : Drs. Subagya, M. Si ........................
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
A.n. Dekan
Pembantu Dekan I
Prof. Dr. rer. nat. H. Sajidan, M. Si NIP. 19660415 199103 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Tyas Putri Wijayanti. K 5105033. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SAINS PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK ANAK AUTIS KELAS V SEMESTER 2 DI SLB AUTIS HARMONY SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar sains pada materi energi dan perubahannya melalui penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash bagi anak autis kelas V semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Jenis penelitian yang digunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian sebanyak 5 siswa. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (a). Soal Tes Objektif digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa; (b). Wawancara guru untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa; (c). Lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa. Indikator kinerja yang harus dicapai adalah prestasi belajar siswa mencapai 70%. Prestasi belajar siswa meliputi hasil belajar dan aktivitas siswa di kelas.
Prestasi belajar siswa pada siklus I menunjukan bahwa penggunaan macromedia flash dalam pembelajaran sains belum mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal, hal ini ditunjukan pada hasil belajar siswa baru mencapai 60%. Hasil penelitian siklus II menunjukan bahwa penggunaan macromedia flash dalam pembelajaran sains disertai dengan pemberian reward mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal dengan mencapai 85% dari jumlah siswa. Hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II meningkat 25% (siklus I = 60% dan siklus II = 85%).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash yang disertai pemberian reward dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara optimal. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya prestasi belajar siswa kelas V semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash pada materi energi dan perubahannya.
Kata kunci: prestasi belajar sains, media interaktif, macromedia flash, anak autis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Tyas Putri Wijayanti. K 5105033. INCREASING OF LEARNING ACHIEVEMENT SCIENCE AT ENERGY ITEM AND ITS CHANGE THROUGH USAGE OF MEDIA INTERACTIVE BASE ON MACROMEDIA FLASH FOR THE CHILD OF AUTIS CLASS V SEMESTER 2 IN SLB AUTIS HARMONY SURAKARTA AT YEARS 2011/2012, Thesis. Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University Surakarta. June 2012.
The objective of this research is to find out the increasing of learning achievement science at energy item and its change through usage interactive media base on macromedia flash for the child of autis class V semester 2 in SLB Autis Harmony Surakarta at years 2011/2012. The kind of methods is used Class Action Research (CAR). Subject of research counted 5 students. The instrument of gathering data in this research is (a). Problem of test used objective to measure achievement student learn; (b). Interview the teacher to know the ability student level; (c). Observation sheet of teacher performance and student activity. Performance indicator have to reach of learning student achievement is reaching 70%. Learning achievement student consist of the result of study and the activity student in class.
Learning achievement student at cycle I is showing that used macromedia flash in learning science is not able to increase the result of student learn optimality, this thing is showing at the result of student learns newly reach 60%. The result of cycle II is showing that usage macromedia flash in learning science was along with giving reward is able to increase the result of student learn optimality. The result of student learn from cycle I to cycle II was increasing 25% (Cycle I = 60% and cycle II = 85 %).
The result of this research is showing that usage interactive media base on macromedia flash is along with giving reward can increase learning achievement student optimality. This thing can be evidence with increasing learning achievement student class V semester 2 in SLB Autis Harmony Surakarta after studying done with usage media interactive base on macromedia flash at energy item and its change.
Keyword: learning achievement science, interactive media, macromedia flash, child of autis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
HALAMAN MOTTO
”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa Derajat.”
(Q.S. Al-Mujadilah : 11)
Untuk mempelajari sesuatu dengan cepat dan efektif, Anda harus melihat,
mendengar dan merasakannya.
(Tony Stockwell, dikutip dari buku Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan
Berpikir Holistik dan Kreatif, 2004: 17)
Kemuliaan kita yang paling tinggi bukan karena kita tidak pernah jatuh,
melainkan justru ketika kita selalu bangkit setiap kali jatuh.
(Confusius, dikutip dari majalah Intisari, Desember 2007: 100)
Apabila kita terus-menerus memaksa seorang anak untuk melakukan sesuatu yang
tidak berani ia lakukan, ia akan menjadi semakin takut dan akan menggunakan
otak maupun energinya bukan untuk menggali pengetahuan baru melainkan untuk
mencari jalan menghindari tekanan yang kita letakkan di pundaknya.
(Anthony de Mello-pendidik AS, dikutip dari majalah Intisari, April 2009: 182)
Sungguh, lamanya hidup tidaklah sepenting kualitas hidup itu sendiri. Mari
lakukan sebaik-baiknya apa yang bisa kita lakukan hari ini. Kita lakukan dengan
sepenuh hati. Dan jangan lupa, nyatakan perasaan kita kepada orang-orang yang
kita sayangi. Bersyukurlah, kita masih diberikan kesempatan itu.
(Endang Sedyaningsih, dikutip dari Harian Joglosemar, tanggal 4 Maret 2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan bagi semua orang yang peduli terhadap
kemajuan dunia pendidikan di Indonesia sekaligus bersedia untuk sejenak
merenung serta memikirkan bagaimana pendidikan di negeri ini, yang makin hari
makin tertinggal dari negara-negara lain. Semoga nasib negeri ini semakin baik.
Amin.
Secara khusus karya ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak dan Ibu tercinta, atas do’a dan kepercayaan yang
kalian berikan;
2. Adik-adikku tersayang, atas dukungan dan
pengingatannya;
3. ”Guru Spiritual” dan teman-teman dalam ”lingkaran”
yang selalu mewarnai hari-hariku dan menemani proses
pembelajaran dalam hidupku;
4. Teman-teman PKh 2004-2011, atas kesempatan dalam
membersamai kalian semua;
5. Saudara-saudaraku seperjuangan di kampus;
6. Dosen-dosen PLB, yang telah memberikan kesempatan
dalam menyelesaikan studi,
7. Almamater.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan Skripsi
ini untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan,
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta;
2. Prof. Dr. Rer. nat. Sajidan, M. Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah memberikan izin dalam melakukan penelitian;
3. Dr. Amir Fuady, M. Hum, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
izin dalam melakukan penelitian;
4. Drs. Rusdiana Indianto, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta;
5. Drs. Hermawan, M. Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Luar Biasa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta;
6. Priyono, S. Pd, M. Pd, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Luar Biasa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta;
7. Dra. B. Sunarti, M. Pd, selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi;
8. Drs. Subagya, M. Si, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi;
9. Dra. Munzayanah, M. Pd, selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa
memotivasi dan memberikan bimbingan selama proses pembelajaran di
kampus;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
10. Etty Prasetyastuti, SE, S. Pd, MM, selaku Kepala Sekolah SLB Autis
Harmony Surakarta yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian
di sekolah;
11. Siswa-siswi SLB Autis Harmony Surakarta yang telah membantu peneliti
dalam pelaksanaan penelitian;
12. Keluarga besarku (bapak, ibu serta adik-adikku) yang selalu menyemangati
dan membesarkan hatiku;
13. Sahabat-sahabat terbaikku (Ana, Indah, Lia, Lisna, Mbak Ulfa, Anggesta),
terima kasih atas ikatan persaudaraan dan dukungan dalam menyelesaikan
skripsi ini;
14. Teman-teman PKh 2004-2011 (Mbak Indi, Wahyu ’Bojes’, Nuri, Ridwan,
Drajat, Heni, Resti, Sasi, Dini, Miftah, Nina, Nanang, dll), yang mewarnai
jejak-jejak perjalananku di PTN ini;
15. Segenap pengajar di SLB Autis Harmony (Bu Ratna, Bu Titin, Bu Iis, Bu Iva,
Bu Win, Bu Ika, Aditya, Pak Arif), terima kasih untuk kebersamaan dan rasa
kekeluargaan di antara kita;
16. Team GALAXY Computer (Mas Widodo ’The Boss’, Hery, Cahyo & Ifa),
terima kasih atas kesempatan menggali pengalaman dan potensi diri;
17. Sahabat-sahabat seperjuangan di BEM FKIP UNS, DEMA FKIP UNS, SKI
FKIP UNS, UKMI UNS, DEMA UNS, PUSKOMDA, KAMMI SHOYYUB,
KAMMI DAERAH SOLO, FL2MI.
18. Teman-teman kos Fahima, yang tidak lupa memberikan dukungannya, serta;
19. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
maupun para pembaca yang memiliki kepedulian terhadap dunia anak terutama
anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. ii
HALAMAN PENGAJUAN .................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................... v
ABSTRAK .............................................................................................................. vi
ABSTRACT ............................................................................................................ vii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka ......................................................................................... 4
1. Tinjauan Tentang Anak Autis .......................................................... 4
a. Pengertian Anak Autis ............................................................... 4
b. Klasifikasi Anak Autis ............................................................... 5
c. Faktor Penyebab Anak Autis..................................................... 6
d. Karakteristik Anak Autis ........................................................... 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
2. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar ................................................... 8
a. Pengertian Prestasi ..................................................................... 8
b. Pengertian Prestasi Belajar ........................................................ 9
c. Faktor-faktor Prestasi Belajar.................................................... 10
3. Tinjauan Tentang Bidang Studi Sains ............................................. 11
a. Pengertian Sains ......................................................................... 11
b. Tujuan Pembelajaran Sains ....................................................... 12
4. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran........................................... 13
a. Pengertian Media Pembelajaran ................................................ 13
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran ................................................ 14
c. Kegunaan Media Pembelajaran................................................. 14
d. Klasifikasi Media Pembelajaran ............................................... 14
5. Tinjauan Tentang Macromedia Flash ............................................. 15
a. Pengertian Macromedia Flash .................................................. 15
b. Kelebihan Macromedia Flash ................................................... 15
6. Pengaruh Macromedia Flash untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Sains (IPA) ............................................................. 16
B. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 16
C. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 17
D. Perumusan Hipotesis ............................................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 19
B. Subjek Penelitian ..................................................................................... 20
C. Data dan Sumber Data ............................................................................. 20
D. Pengumpulan Data ................................................................................... 21
E. Uji Validitas Data .................................................................................... 22
F. Analisis Data ............................................................................................ 23
G. Indikator Kinerja Penelitian .................................................................... 24
H. Prosedur Penelitian .................................................................................. 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan.............................................................................. 32
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus .................................................... 33
1. Siklus I................................................................................................. 37
2. Siklus II ............................................................................................... 44
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ............................................. 51
D. Pembahasan .............................................................................................. 59
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan................................................................................................... 61
B. Implikasi ................................................................................................... 61
C. Saran ......................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 63
LAMPIRAN ........................................................................................................... 65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Time Schedule Penelitian............................................................. 20
Tabel 3.2 Indikator Kinerja .......................................................................... 24
Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Awal Pembelajaran Sains (IPA) .................. 34
Tabel 4.2 Hasil Observasi Kondisi Awal Keaktifan Siswa ....................... 35
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Siklus I Pembelajaran Sains (IPA) .............. 40
Tabel 4.4 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I .................................. 41
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Siklus II Pembelajaran Sains (IPA) ............. 48
Tabel 4.6 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II ................................ 49
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Tes Nilai Awal dan Siklus I....................... 51
Tabel 4.8 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Kondisi Awal dan
Siklus I .......................................................................................... 52
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Tes Siklus I dan Siklus II ........................... 53
Tabel 4.10 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Siklus I dan
Siklus II......................................................................................... 54
Tabel 4.11 Peningkatan Nilai Tes Tiap Siklus.............................................. 56
Tabel 4.12 Peningkatan Keaktifan Siswa Tiap Siklus.................................. 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
Gambar 2. Kerangka Pemikiran .................................................................... 18
Gambar 3. Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ............................... 26
Grafik 4.1 Rekapitulasi Nilai Awal Pembelajaran Sains (IPA) .................. 34
Grafik 4.2 Tingkat Keaktifan Siswa Sebelum Siklus .................................. 36
Grafik 4.3 Rekapitulasi Nilai Siklus I Pembelajaran Sains (IPA) .............. 40
Grafik 4.4 Tingkat Keaktifan Siswa Siklus I ............................................... 42
Grafik 4.5 Rekapitulasi Nilai Siklus II Pembelajaran Sains (IPA) ............. 48
Grafik 4.6 Tingkat Keaktifan Siswa Siklus II .............................................. 49
Grafik 4.7 Perbandingan Hasil Tes pada Nilai Awal dan Siklus I.............. 51
Grafik 4.8 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa pada Nilai Awal dan
Siklus I .......................................................................................... 52
Grafik 4.9 Perbandingan Hasil Tes pada Siklus I dan Siklus II .................. 54
Grafik 4.10 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa pada Siklus I dan
Siklus II ...................................................................................... 55
Grafik 4.11 Perbandingan Prosentase Hasil Tes Sains (IPA) dimulai dari
Kemampuan Awal sampai Siklus II ......................................... 56
Grafik 4.12 Perbandingan Nilai Tes Sains (IPA) dilihat dari Kondisi
Awal sampai Siklus II ............................................................... 57
Grafik 4.13 Peningkatan Keaktifan Siswa dimulai dari Observasi Awal
sampai Siklus II ......................................................................... 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Instrumen Try Out ..................................................................... 66
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I........................... 72
Lampiran 3 Kisi-Kisi Penulisan Instrumen Soal Siklus I ........................... 77
Lampiran 4 Instrumen Soal Siklus I ............................................................. 79
Lampiran 5 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I................................. 84
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ............................ 86
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ......................... 88
Lampiran 8 Kisi-Kisi Penulisan Instrumen Soal Siklus II .......................... 93
Lampiran 9 Instrumen Soal Siklus II............................................................ 95
Lampiran 10 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II............................. 100
Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ........................ 102
Lampiran 12 Instrumen Wawancara Guru................................................... 104
Lampiran 13 Kunci Jawaban Soal Latihan .................................................. 107
Lampiran 14 Rekapitulasi Nilai Pembelajaran Sains .................................. 108
Lampiran 15 Dokumentasi Observasi Awal ................................................ 110
Lampiran 16 Dokumentasi Siklus I.............................................................. 111
Lampiran 17 Dokumentasi Siklus II ............................................................ 112
Lampiran 18 Dokumen Nilai Rapor ............................................................. 113
Lampiran 19 Print Out Materi Macromedia Flash ..................................... 118
Lampiran 20 Surat Permohonan Izin Penyusunan Skripsi ......................... 145
Lampiran 21 Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Izin Penyusunan
Skripsi ...................................................................................... 146
Lampiran 22 Surat Permohonan Izin Observasi.......................................... 147
Lampiran 23 Surat Permohonan Izin Penelitian.......................................... 148
Lampiran 24 Surat Keterangan Izin Penelitian ........................................... 149
Lampiran 25 Surat Memo tentang Pembimbing Skripsi............................. 150
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan
peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung pada
lingkungan tertentu. Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam
pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi, kecakapan serta
karakteristik pribadinya ke arah yang positif, baik bagi dirinya maupun
lingkungannya (Sukmadinata, 2004).
Penggunaan media sebagai pendukung proses pembelajaran dapat
menjadikan kegiatan belajar semakin menarik. Salah satu media yang dapat
digunakan adalah media interaktif berbasis macromedia flash. Andayani dalam
penelitiannya tentang pengembangan media interaktif berbasis macromedia flash
menjelaskan bahwa media interaktif berbasis macromedia flash dapat membantu
hasil belajar secara optimal. Penggunaan media interaktif berbasis macromedia
flash dapat menjalin hubungan komunikasi antara guru dan murid serta murid
dengan murid, pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran, serta
meningkatkan hubungan interpersonal dan kerjasama siswa. (2011: 1)
Penerapan pembelajaran sains yang diimplementasikan melalui
penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash, mengharapkan agar
siswa dapat terlibat secara aktif serta dapat menumbuhkan rasa keingintahuan
siswa terhadap materi pembelajaran yang sedang berlangsung.
Hasil observasi pada tanggal 2–28 Januari 2012 terhadap proses
pembelajaran sains kelas V semester genap di SLB Autis Harmony Surakarta
memperlihatkan bahwa proses pembelajaran masih mengalami beberapa
permasalahan. Observasi di dalam kelas selama empat kali pertemuan
menunjukkan perilaku belajar siswa yang masih kurang optimal. Kondisi tersebut
dapat dilihat dari awal hingga akhir pembelajaran. Keadaan umum kelas saat awal
pembelajaran gaduh. Selama jam pembelajaran berlangsung, keadaan kelas antara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
lain: 1. Dua orang siswa berbicara secara bersamaan karena ingin diperhatikan
oleh gurunya, 2. Dua orang siswa lebih suka melihat ke luar kelas karena ada
kegiatan yang lebih menarik, 3. Seorang siswa lebih suka berjalan-jalan di sekitar
kelas karena merasa telah menyelesaikan tugasnya. Dari hasil observasi tersebut,
rata-rata siswa yang mengerjakan tugas sains sebanyak 33 %. Siswa yang terlihat
aktif selama pembelajaran ditunjukkan pada siswa yang bertempat duduk dekat
dengan guru.
Adapun beberapa keadaan positif di kelas antara lain terlihat dalam
interaksi antarpersonal siswa yang cukup baik dan iklim pembelajaran yang santai
dan tidak tegang. Sayangnya, iklim tersebut tidak ditunjang dengan pembelajaran
student-centered. Kondisi pembelajaran yang kurang menempatkan siswa sebagai
subjek pembelajaran menjadikan siswa kurang mandiri dan hanya menunggu
bantuan jawaban dari guru.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk meneliti
mengenai penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash terhadap
prestasi belajar sains anak autis. Oleh karena itu, judul dalam penelitian ini
adalah:
“Peningkatan Prestasi Belajar Sains pada Materi Energi dan Perubahannya
melalui Penggunaan Media Interaktif berbasis Macromedia Flash untuk
Anak Autis Kelas V Semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta Tahun
Pelajaran 2011/2012”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka
dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: ”Apakah dengan
penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash dalam pembelajaran
dapat meningkatkan prestasi belajar sains anak autis kelas V semester 2 di SLB
Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012?”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan prestasi belajar sains setelah
menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash dalam pembelajaran
anak autis kelas V semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran
2011/2012.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diupayakan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Bagi guru
a. Memberikan informasi bagi guru dalam penggunaan media interaktif
berbasis macromedia flash dalam pembelajaran.
b. Memberikan masukan pada calon guru agar lebih memperhatikan masalah-
masalah yang terkait dalam pembelajaran, khususnya partisipasi siswa
sehingga dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
2. Bagi siswa
a. Menciptakan suasana baru dalam pembelajaran sehingga dapat lebih
termotivasi dan berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas.
b. Memberikan pengalaman belajar yang lebih inovatif, kreatif dan
menyenangkan.
3. Bagi sekolah dan institusi pendidikan lainnya
a. Memberikan alternatif pembelajaran di kelas dalam pembelajaran sains
yaitu melalui penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash.
b. Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan
kualitas pembelajaran di kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan tentang Anak Autis
a. Pengertian Anak Autis
Autisma berasal dari kata “auto” yang berarti sendiri. Penyandang
autisma seakan-akan hidup di dunianya sendiri. (Handojo, 2008: 12)
Autisme merupakan suatu kumpulan sindrom yang mengganggu saraf.
Penyakit ini mengganggu perkembangan anak, diagnosisnya diketahui dari
gejala-gejala yang tampak dan ditunjukkan dengan adanya penyimpangan
perkembangan. (D.S. Prasetyono, 2008: 11)
Istilah autism berasal dari kata autos yang berarti sendiri dan isme yang
berarti paham. Jadi, autism adalah kategori ketidakmampuan yang ditandai
dengan adanya gangguan dalam komunikasi, interaksi sosial, gangguan
indrawi, pola bermain, dan perilaku emosi. (Jamila K.A. Muhammad, 2008:
103)
Autisme adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada
anak dan tampak sebelum anak mencapai umur 3 tahun. Gangguan
perkembangan ini memengaruhi kemampuan berkomunikasi (berbicara dan
berbahasa), kemampuan berinteraksi sosial (tidak tertarik untuk berinteraksi)
dan perilaku (hidup di dunianya sendiri). (Gayatri Pamoedji, 2010: 1)
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa
autis/autisme adalah ketidakmampuan seseorang yang ditandai dengan adanya
gangguan dalam perkembangan, komunikasi, interaksi sosial dan perilaku
emosi serta memiliki kecenderungan hidup dalam dunianya sendiri sehingga
hubungannya dengan orang lain terganggu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
b. Klasifikasi Anak Autis
Autisme merupakan gangguan perkembangan pervasif. Menurut D.S.
Prasetyono (2008) kondisi tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Autisme Masa Kanak-kanak (Childhood Autism) Autisme masa kanak-kanak adalah gangguan perkembangan pada anak yang gejalanya sudah tampak sebelum anak tersebut mencapai umur tiga tahun.
2) Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD-NOS) PPD-NOS memperlihatkan gejala gangguan perkembangan dalam bidang komunikasi, interaksi dan perilaku. Akan tetapi, gejalanya tidak sebanyak seperti pada autism masa kanak-kanak.
3) Sindrom Rett (Rett’s Syndrome) Sindrom rett adalah gangguan perkembangan yang hanya dialami oleh anak wanita yang ditandai dengan perkembangan normal. Akan tetapi, mulai sekitar umur enam bulan terjadi kemunduran perkembangan. Hal ini terjadi antara umur 6 – 30 bulan.
4) Gangguan Disintegratif Masa Kanak-kanak (Childhood Disintegrative Disorder) Pada gangguan disintegratif masa kanak-kanak, hal yang mencolok adalah bahwa anak tersebut telah berkembang dengan sangat baik selama beberapa tahun sebelum terjadi kemunduran yang hebat.
5) Asperger Syndrome (AS) Anak asperger syndrome mempunyai gangguan dalam bidang komunikasi, interaksi sosial dan perilaku tetapi tidak separah seperti pada autisme. Kebanyakan dari anak ini perkembangan bicaranya tidak terganggu, akan tetapi mereka kurang bisa berkomunikasi secara timbal balik. (hlm. 54)
Menurut Handojo (2008) anak dengan “special needs” jenisnya cukup
banyak, akan tetapi yang akan dibahas yang terbanyak dan terberat, yaitu:
1) Autisma infantil atau autisma masa kanak-kanak Autisma infantile merupakan kelainan seumur hidup yang dapat dikoreksi. Tatalaksana koreksi harus dilakukan pada usia 2 – 3 tahun karena pada usia ini perkembangan otak anak berada pada tahap paling cepat.
2) Sindroma Asperger Sindroma Asperger mirip dengan Autisma infantil, dalam hal kurang interaksi sosial. Tetapi mereka masih mampu berkomunikasi cukup baik.
3) Attention Deficit (Hyperactive) Disorder atau AD(H)D ADHD sering disebut dengan anak hiperaktif. Sekilas mirip dengan autism, tetapi memiliki kemampuan komunikasi dan interaksi social yang jauh lebih baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
4) Anak “GIFTED” Anak “GIFTED” adalah anak dengan intelegensi yang super atau genius, namun memiliki gejala-gejala perilaku yang mirip dengan autisma. Dengan intelegensi yang jauh di atas normal, perilaku mereka seringkali terkesan aneh. (hlm. 12)
Berdasarkan pendapat para ahli di atas penulis simpulkan bahwa anak
klasifikasi anak autis antara lain autisme masa kanak-kanak, Pervasive
Developmental Disorder Not Otherwise Specifed (PDD-NOS), Sindrom Rett,
Gangguan Disintegratif masa anak-anak, Asperger syndrome (AS) dan anak
“GIFTED”.
c. Faktor Penyebab Anak Autis
Autisme pada seseorang disebabkan oleh beberapa hal seperti:
1) Komplikasi sebelum dan sesudah melahirkan 2) Vaksin MMR (Murps, Measles, Rubella) 3) Polusi lingkungan 4) Genetik 5) Keracunan logam berat (merkuri) 6) Alergi terhadap makanan tertentu seperti gandum, susu, produk susu,
barley, dan lain-lain. (Gayatri Pamoedji, 2010: 4)
Menurut Jamila K. A. Muhammad (2008) penyebab dari autisme
terdapat beberapa teori yaitu:
1) Faktor genetik 2) Virus yang diidap oleh ibu semasa hamil 3) Pola makan yang tidak baik 4) pendarahan 5) Keracunan makanan 6) Masalah pencernaan (hlm. 104)
Penyebab autisme dan diagnosis penyebabnya, antara lain:
1) Konsumsi obat pada ibu menyusui Beberapa jenis obat yang sering dipakai dan perlu dihindari selama menyusui adalah obat antalergi atau antihistamin, obat migraine, obat tidur dan obat penenang, obat antimuntah, hormon, antibiotik serta beberapa jenis vitamin dalam dosis terlalu tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2) Gangguan susunan saraf pusat Pada anak autis, terdapat pengurangan jumlah sel purkinje di otak. Hal ini menyebabkan kekacauan pada proses penyaluran informasi antarotak. Selain itu, ditemukan adanya kelainan struktur pada pusat emosi di otak sehingga emosinya sering terganggu.
3) Gangguan metabolisme (sistem pencernaan) Ada hubungan antara gangguan pencernaan dengan gejala autis. Suntikan sekretin dapat membantu mengurangi gangguan pencernaan.
4) Peradangan dinding usus Sejumlah anak penderita gangguan autis, umumnya, memiliki pencernaan buruk dan ditemukan adanya peradangan usus. Peradangan tersebut diduga disebabkan oleh virus.
5) Faktor genetika Gejala autis pada anak disebabkan oleh faktor turunan. Setidaknya telah ditemukan dua puluh gen yang terkait dengan autisme. Akan tetapi, gejala autisme baru bisa muncul jika terjadi kombinasi banyak gen.
6) Keracunan logam berat Kandungan logam berat penyebab kerusakan otak pada anak autis dapat terjadi karena adanya sekresi logam berat. Beberapa logam berat, seperti arsenik (As), antimon (Sb), kadmium (Cd), air raksa (Hg), dan timbal (Pb) serta merkuri. (D.S. Prasetyono, 2008: 69)
Handojo (2008) menyatakan bahwa faktor pemicu timbulnya autisma
adalah:
1) Pada kehamilan trimester pertama, yaitu 0-4 bulan, faktor pemicu ini bisa terdiri dari: infeksi (toksoplasmosis, rubella, candida), logam berat (Pb, Al, Hg, Cd), zat adiktif (MSG, pengawet, pewarna), alergi berat, obat-obatan, jamu peluntur, muntah-muntah hebat (hiperemesis), perdarahan berat.
2) Proses kelahiran Proses kelahiran yang lama (partus lama) dimana terjadi gangguan nutrisi dan oksigenasi pada janin, pemakaian forsep.
3) Sesudah lahir (post partum) Infeksi berat-ringan pada bayi, imunisasi MMR dan Hepatitis B (mengenai 2 jenis imunisasi ini masih kontroversial), logam berat, MSG, zat pewarna, zat pengawet, protein susu sapi (kasein) dan protein tepung terigu (gluten). (hlm. 15)
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penyebab
autisme beragam. Konsumsi obat pada ibu menyusui, gangguan susunan saraf
pusat, gangguan metabolisme (sistem pencernaan), peradangan dinding usus,
faktor genetika, keracunan logam berat. Semua penyebab tersebut dapat terjadi
pada saat kehamilan, saat kelahiran maupun setelah kelahiran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
d. Karakteristik Autis
Penyandang autisma menurut Handojo (2008) mempunyai
karakteristik antara lain :
1) Selektif berlebihan terhadap rangsang 2) Kurangnya motivasi untuk menjelajahi lingkungan baru 3) Respon stimulasi diri sehingga mengganggu interaksi sosial 4) Respon unik terhadap imbalan (reinforcement), khususnya imbalan dari
stimulasi diri. (hlm. 13)
Ciri-ciri khas autisme dengan karakteristik, misalnya :
1) Tidak mau tersenyum bila diajak senyum, 2) Tidak bereaksi bila namanya dipanggil, 3) Temperamen yang pasif pada umur enam bulan dan diikuti iritabilitas yang
tinggi, 4) Cenderung sangat terpukau dengan benda tertentu, 5) Interaksi social yang kurang, 6) Ekspresi muka yang kurang hidup pada saat mendekati umur dua belas
bulan, 7) Pada umur satu tahun, anak ini lebih jelas menunjukkan gangguan
komunikasi dan berbahasa, 8) Bahasa tubuhnya kurang, serta 9) Pengertian bahasa reseptif dan ekspresif rendah.
(D.S. Prasetyono, 2008: 23)
Berdasarkan pendapat di atas, dapat kami simpulkan bahwa adanya
gangguan dalam perkembangan anak autis antara lain yaitu dalam interaksi
sosial, komunikasi, sensoris, perilaku, emosi dan bermain.
2. Tinjauan tentang Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi
Kata ”prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu. ”prestatie”.
Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi ”prestasi’, yang berarti ”hasil
usaha”. (Zainal Arifin, 1990: 2)
Sebagaimana dijelaskan Syafir (2011), beberapa pakar berpendapat
tentang pengertian prestasi adalah sebagai berikut:
1) Muray berpendapat bahwa prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin. (1990: 290)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2) Abdul Qohar, prestasi adalah segala sesuatu yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.
3) Djamarah mendefinisikan prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, dicipatkan, baik secara individual maupun kelompok.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi adalah
segala sesuatu yang diperoleh dengan cara atau proses mengatasi,
mengerjakan, atau melatih dengan baik yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok. Prestasi dapat dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, atau
pernyataan verbal.
b. Pengertian Prestasi Belajar
Sutratinah Tirtonegoro berpendapat bahwa: “ Prestasi belajar adalah
penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar yang dinyatakan dalam bentuk
symbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang
dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.” (2001: 43)
Nurkencana mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang
telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan
bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam
diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. (2005: 62)
Nina Nuroniah menyatakan bahwa “Prestasi belajar merupakan hasil
dari perubahan tingkah laku pada kegiatan belajar siswa yang dinyatakan
dengan angka.” (2008: 15)
Sedangkan Prestasi belajar menurut Ign. Masidjo adalah bahwa
“Prestasi belajar adalah hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara
sengaja sebagai hasil suatu pengukuran”. (2010: 40)
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah hasil dari suatu usaha yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
huruf maupun kalimat yang disesuaikan dengan faktor kognitif, afektif dan
psikomotor yang dimiliki siswa sebagai ukuran tentang keberhasilan yang
telah dicapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
c. Faktor-Faktor Prestasi Belajar
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Singgih
Gunarso (1992) dapat digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu:
1) Keadaan khusus seseorang, yang meliputi: a) Kemampuan b) Kehendak atau kemauan c) Umur
2) Keadaan dari bahan yang dipelajari 3) Faktor-faktor yang berhubungan dengan cara belajar.
Secara rinci faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Keadaan khusus seseorang a) Kemampuan
Manusia antara satu dengan lainnya berbeda, ada yang kemampuannya tinggi sehingga orang tersebut mudah untuk mempelajari sesuatu atau sebaliknya, ada juga yang kemampuannya rendah sehingga ia mengalami kesulitan belajar untuk mempelajari sesuatu.
b) Kehendak atau kemauan Kehendak sangat berpengaruh corak perbuatan yang akan diperlihatkan seseorang sekalipun dia mampu mempelajari sesuatu, tetapi bila manusia tidak mau dan tidak ada kehendak untuk mempelajari maka proses belajar tidak akan terjadi.
c) Umur Pada umumnya makin tua seseorang proses perkembangan mentalnya menjadi semakin baik. Akan tetapi pada umur-umur tertentu pekembangan mental ini tidak secepat seperti ketika umur belasan.
2) Keadaan bahan yang dipelajari Mempelajari sesuatu tertentu tergantung pada keadan bahan yang dipelajari, ada bahan yang sukar, ada bahan yang mudah. Bahan-bahan yang mengandung makna mempunyai kecenderungan untuk lebih mudah diingat daripada bahan-bahan tidak bermakna sama sekali.
3) Faktor-faktor yang berhubungan dengan cara belajar. Belajar dengan metode keseluruhan adalah belajar secara keseluruhan terlebih dahulu, baru kemudian menuju ke bagian perbagian atau mempelajari bagian-bagian dulu kemudia menuju keseluruhannya. Cara belajar sangat tergantung pada pribadi setiap individu yang telah tertanam dalam dirinya. (hlm. 30)
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdapat dua faktor.
Faktor yang pertama yaitu faktor intern, meliputi faktor jasmani, faktor
psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor yang kedua adalah faktor ekstern,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat. (Slameto, 2003:
54)
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdapat dua faktor
utama. Faktor yang pertama yaitu faktor intern, meliputi faktor jasmani, faktor
psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor yang kedua adalah faktor ekstern,
meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat. (Conny R.
Semiawan, 2008: 10)
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua yaitu faktor intern dan
faktor ekstern. Faktor intern meliputi jasmani, psikologi, dan kelalahan.
Sedangkan faktor ekstern meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, dan
lingkungan belajarnya.
4. Tinjauan Tentang Bidang Studi Sains
a. Pengertian Sains
Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) menurut Universitas
Negeri Semarang (2010) diambil dari kata latin Scientia yang arti harfiahnya
adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu
Pengetahuan Alam atau Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa
Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses.
Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan
pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan
pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat
dipisahkan. (Agus. S., 2003: 11)
Hermawan Widyastantyo (2011) menyimpulkan bahwa IPA (sains)
merupakan salah satu kumpulan ilmu pengetahuan yang mempelajari
alam semesta, baik ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta
yang bernyawa ataupun yang tak bernyawa dengan jalan mengamati
berbagai jenis dan perangkat lingkungan alam serta lingkungan alam
buatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
IPA (sains) (Depdiknas: 2004) merupakan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematik untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-
konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah.
Pendidikan Sains di SD bermanfaat bagi siswa untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar. Pendidikan Sains menekankan pada pemberian
pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk mengembangkan
kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar
secara ilmiah. Pendidikan Sains diarahkan untuk “mencari tahu” dan
“berbuat” sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. (Hermawan
Widyastantyo, 2011)
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Sains
adalah kumpulan ilmu pengetahuan yang mempelajari pengetahuan, fakta-
fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap
ilmiah yang bermanfaat bagi siswa.
b. Tujuan Pembelajaran Sains
Program Pengajaran (GBPP) Sekolah Dasar dinyatakan bahwa tujuan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains adalah sebagai
berikut:
(1) Menanamkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap teknologi dan masyarakat.
(2) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
(3) Menanamkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
(4) Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains kehidupan sehari-hari.
(5) Mengalihgunakan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman kebidang pengajaran lainnya.
(6) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
(7) Menghargai ciptaan Tuhan akan lingkungan alam. Maksud dan tujuan tersebut adalah agar anak memiliki pengetahuan tentang gejala alam dan berbagai jenis dan peran lingkungan alam dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
lingkungan buatan dengan melalui pengamatan agar anak tidak buta dengan pengetahuan dasar mengenai IPA atau Sains. (Hermawan Widyastantyo, 2011)
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa tujuan pembelajaran Sains bagi siswa adalah untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitarnya.
5. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Azhar Arsyad menjelaskan bahwa kata media berasal dari bahasa Latin
yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam
bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar dari pengirim kepada
penerima pesan. (2005: 3)
Romiszowski mendefinisikan bahwa “media adalah pembawa pesan
yang berasal dari satu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda)
kepada penerima pesan”. Dalm proses belajar mengajar, penerima pesan itu
ialah siswa. Siswa dirangsang oleh media itu untuk menggunakan inderanya
untuk menerima informasi. Kadang-kadang siswa dituntut untuk
menggunakan kombinasi dari beberapa indera supaya dapat menerima pesan
itu secara lebih lengkap. (Basuki Wibawa & Farida Mukti, 2001: 11)
Suparno (2001) “media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran
(channel) untuk menyampaikan suatu pesan (message) atau (informasi) dari
suatu sumber (resource) kepada penerimanya (receiver)”. Pesan atau
informasi yang dikomunikasikan tersebut sejumlah kemampuan yang perlu
dikuasai oleh siswa. Kemampuan-kemampuan tersebut dikomunikasikan
melalui berbagai saluran, yaitu saluran penglihatan (visual), saluran perasaan
(sense), dan saluran yang berwujud penampilan (performance). (hlm. 1)
Dapat disimpulkan bahwa media dalam dunia pendidikan merupakan
seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik
dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau pendidik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
b. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Basuki Wibawa & Farida Mukti menyatakan bahwa “media
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: media audio, media visual, dan media
audio visual”. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1) Media audio adalah media yang berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif verbal, nonverbal, maupun kombinasinya, media audio berkaitan erat dengan indera pendengaran. Ada beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan dalam medai audio antara lain radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa.
2) Media visual adalah media yang berkaitan erat dengan penglihatan. Jenis-jenis media visual antara lain: gambar, film bingkai (slide), dan media grafis. Media gambar
3) Media audio visual media yang berkaitan erat dengan pendengaran dan penglihatan. Ada beberapa jenis media audio visual diantaranya: televisi, film, dan video. (2001: 39)
c. Kegunaan Media Pembelajaran
Basuki Wibawa & Farida Mukti menyatakan bahwa “media dapat
digunakan dalam proses belajar mengajar dengan dua arah cara, yaitu sebagai
alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri
oleh siswa”. Media yang dipakai sebagai alat bantu mengajar disebut
dependent media. Sebagai alat bantu, efektivitas media itu sangat bergantung
pada cara dan kemampuan guru yang memakainya. Apabila guru
memanfaatkannya dengan baik maka siswa akan belajar dengan baik. Akan
tetapi kalau guru tidak pandai atau tidak banyak memanfaatkan media siswa
tak akan banyak belajar dari media itu. (2001: 13)
d. Klasifikasi Media Pembelajaran
Arsyad (2002) mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi empat
kelompok berdasarkan teknologi, yaitu: media hasil teknologi cetak, media
hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi berdasarkan komputer, dan
media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Berdasarkan batasan-batasan mengenai media seperti tersebut di atas,
maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke
anak (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat anak sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di
luar kelas) menjadi lebih efektif.
Penulis menyimpulkan berdasarkan bahwa media pendidikan
merupakan sarana dalam proses pembelajaran antara sumber dan penerima
agar dapat merangsang anak untuk belajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada diri anak.
3. Macromedia Flash
a. Pengertian Macromedia Flash
Menurut Siti Mutmainah & Onno W. Purbo (2002: 1) Flash
merupakan program grafis multimedia dan animasi yang dibuat oleh
perusahaan Macromedia untuk keperluan pembuatan (khususnya) aplikasi web
yang interaktif dan menarik.
b. Kelebihan Macromedia Flash
Menurut Siti Mutmainah & Onno W. Purbo (2002) Beberapa kelebihan
macromedia flash, antara lain:
1. Animasi dan gambar yang dibuat dengan Flash akan terlihat bagus pada ukuran window dan resolusi layar berapapun,
2. Waktu loading (kecepatan gambar atau animasi yang muncul) lebih cepat dibandingkan dengan pengolahan animasi lainnya,
3. Mampu membuat website yang interaktif, 4. Mampu menganimasikan grafis yang rumit dengan sangat cepat, 5. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk membuat berbagai animasi, 6. Mudah diintegrasikan dengan progran macromedia lainnya, 7. Dapat membuat palikasi web database yang indah, 8. Dapat juga dipakai untuk mmbuat film pendek atau kartun, presentasi,
iklan atau web banner, animasi logo, dan lain-lain. (hlm. 1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
5. Pengaruh Macromedia Flash untuk
Meningkatkan Kemampuan Prestasi Belajar
Anak autis memiliki keterbatasan dalam tingkat pemahaman sehingga
mereka kurang cepat dalam memahami dan mengerti suatu materi pelajaran,
hal tersebut menjadikan siswa kurang menyukai belajar. Keterbatasan ini
mengakibatkan anak sangat minim dalam memperoleh suatu informasi secara
luas. Suasana pembelajaran di kelas yang relatif monoton dan kaku
menjadikan anak cepat merasa bosan dan tidak betah di dalam mengikuti
pembelajaran. Oleh karena itu, guru membutuhkan suatu media yang dapat
mengajak siswa menikmati pembelajaran dengan nyaman dan menyenangkan.
Media yang dipilih adalah media interaktif yang berbasis Macromedia
Flash. Macromedia flash merupakan sebuah teknologi yang dapat digunakan
di dalam pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar seseorang dengan
menggunakan gambar dan suara yang interaktif agar anak mau belajar dengan
senang. (Hasanuddin dan Fiftin Noviyanto, 2002: 3)
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan
macromedia flash merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk
meningkatkan prestasi belajar sains anak autis di sekolah.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan Laely Zukhruf Indrissaharani tahun 2011 berjudul
Penggunaan Pendekatan Multisensori Disertai Macromedia Flash untuk
Memperbaiki Kesulitan Membaca pada Anak Disleksia di Kelas 3D1
Semester Genap SDLB-D1 YPAC Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011 yang
menyimpulkan bahwa penggunaan pendekatan multisensori dengan
macromedia flash dalam membaca pembelajaran dapat meningkatkan
kompetensi membaca teknis dan pemahaman pada siswa disleksia kelas 3D1
semester genap SDLB-D1 YPAC Surakarta 2010/2011. Persamaan antara
peneliti dengan penelitian yang dilakukan Laely Zukhruf Indrissaharani ini
adalah penggunaan macromedia flash. Perbedaannya terletak pada Subjek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
penelitian dimana peneliti menggunakan Subjek siswa kelas V SD yang
berkarakteristik autis ringan.
2. Penelitian yang dilakukan Meilisa Andri Rizkiana tahun 2010 berjudul
Aplikasi Metode Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) yang
disertai dengan Macromedia Flash untuk Meningkatkan Peran Serta dan
Penguasaan Konsep Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Tasikmadu
Karanganyar Tahun Ajaran 2007/2008 yang menyimpulkan bahwa penerapan
metode Team Assisted Individualization (TAI) yang disertai dengan
Macromedia Flash secara keseluruhan dinyatakan dapat meningkatkan peran
serta dan juga penguasaan konsep biologi siswa. Persamaan antara peneliti
dengan penelitian yang dilakukan Meilisa Andri Rizkiana ini adalah
penggunaan macromedia flash dan pelajaran yang digunakan. Perbedaannya
terletak pada Subjek penelitian dimana peneliti menggunakan Subjek siswa
kelas V SD yang berkarakteristik autis ringan.
C. Kerangka Pemikiran
Metode pembelajaran ceramah dalam kegiatan pembelajaran kurang
meningkatkan penguasaan konsep belajar siswa dan kualitas proses pembelajaran.
Metode ceramah menyebabkan siswa menjadi pasif dan kurang termotivasi untuk
belajar karena pembelajaran berpusat pada guru saja, sehingga interaksi antara
guru dengan siswa maupun kerja sama antar siswa menjadi kurang.
Pada pembelajaran yang berpusat pada guru, siswa seringkali mengalami
kesulitan dalam penguasaan konsep. Lemahnya penguasaan konsep ini
menyebabkan hasil belajar rendah yaitu bila nilai tidak mencapai batas ketuntasan
(KKM) yang ditetapkan sekolah. Tujuan akhir proses pembelajaran adalah hasil
belajar anak didik yang tinggi. Prestasi belajar yang tinggi ini tentunya dapat
tercapai bila siswa mempunyai konsep yang kuat pada materi pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran sangat membantu menarik perhatian
siswa dalam proses belajar mengajar. Adanya media yang menarik dan interaktif
ini diharapkan dapat memaksimal penguasaan konsep siswa dan kualitas proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Awal Metode tradisional
Prestasi belajar sains rendah
Akhir Prestasi belajar sains meningkat
Tindakan (Action)
Media interaktif berbasis macromedia flash
Siklus I
Siklus II
pembelajaran sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Salah satu alternatif
penggunaan media dalam pembelajaran adalah dengan Macromedia Flash.
Berdasarkan uraian sebelumnya, penulis berusaha menawarkan salah satu
media pembelajaran yang interaktif yaitu macromedia flash agar dapat digunakan
dalam meningkatkan prestasi belajar sains anak autis di kelas. Metode tersebut
dipilih dengan pertimbangan agar siswa tertarik mengikuti materi pelajaran
selama proses pembelajaran.
Adapun alur pemikiran dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap suatu penelitian,
yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris (Sumadi Suryabrata, 2003:
21). Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran tersebut dapat disusun
sebuah hipotesis sebagai berikut:
Penggunaan macromedia flash dalam pembelajaran dapat meningkatkan
prestasi belajar sains anak autis Kelas V semester 2 di SLB Autis Harmony
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti di SLB Autis Harmony Surakarta
yang beralamatkan di Jalan S. Indragiri No. 70, Dadapsari, Surakarta. SLB Autis
Harmony Surakarta merupakan sentra dalam mendidik anak-anak autis dengan
gangguan emosi dan perilaku. Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas V
semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
Alasan pemilihan sekolah ini sebagai lokasi penelitian karena: pertama,
peneliti sebagai guru di kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012. Kedua, karena peneliti ingin meningkatkan prestasi belajar
sains (IPA) anak autis melalui penggunaan media interaktif berbasis macromedia
flash dalam pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2011/2012 yaitu pada bulan Januari sampai Juni 2012. Adapun bulan efektif yang
akan digunakan dalam penelitian ini antara bulan Februari – April 2012.
Time schedule kegiatan penelitian yang akan direncanakan di kelas V
semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Kegiatan Penelitian Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni 1. Persiapan Penelitian a. Koordinasi peneliti dengan Kepala
Sekolah dan guru kelas V
b. Diskusi dengan guru untuk meng-identifikasi masalah pembelajaran dan merancang tindakan
c. Menyusun proposal penelitian d. Menyiapkan perangkat pembelajaran
dan instrumen penelitian (lembar observasi)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
2. Pelaksanaan Tindakan a. Siklus I
- Perencanaan - Pelaksanaan tindakan - Observasi - Refleksi
b. Siklus II - Perencanaan - Pelaksanaan tindakan - Observasi - Refleksi
3. Analisis Data dan Pelaporan a. Analisis data (hasil tindakan) b. Menyusun laporan skripsi c. Ujian dan revisi d. Penggandaan dan pengumpulan
Tabel 3.1 Time Schedule kegiatan penelitian
di SLB Autis Harmony Surakarta
B. B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah para siswa kelas V semester 2 SLB Autis
Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Siswa kelas V semester 2 SLB
Autis Harmony Surakarta berjumlah 5 anak, yang terdiri atas 3 anak perempuan
dan 2 anak laki-laki. Dengan demikian, kelas V semester 2 SLB Autis Harmony
Surakarta ditetapkan sebagai setting kelas.
C. Data dan Sumber Data
Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang proses
pembelajaran, partisipasi siswa dalam kelas serta kemampuan guru melaksanakan
pembelajaran. Data penilaian itu dikumpulkan dari berbagai sumber yang
meliputi:
1. Data nilai tes sains (IPA) siswa kelas V semester 2 SLB Autis Harmony
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 pada kondisi awal, sumber: dokumentasi.
2. Data nilai tes sains (IPA) siswa kelas V semester 2 SLB Autis Harmony
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus I, sumber: tes siklus I.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
3. Data nilai tes sains (IPA) siswa kelas V semester 2 SLB Autis Harmony
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 pada silus II, sumber: tes siklus II.
4. Keaktifan dan partisipasi siswa kelas V semester 2 SLB Autis Harmony
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus I, sumber: tindakan observasi
siklus I.
5. Keaktifan dan partisipasi siswa kelas V semester 2 SLB Autis Harmony
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 pada siklus II, sumber: tindakan
observasi siklus II.
6. Aktivitas guru kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012 pada siklus I, sumber: kinerja guru siklus I.
7. Aktivitas guru kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012 pada siklus II, sumber: kinerja guru siklus II.
8. Wawancara dengan guru kelas V SLB Autis Harmony Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012, sumber: hasil wawancara guru.
D. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Dokumen
Dokumen memuat berbagai informasi mengenai peserta didik pada saat
tertentu yang diperlukn sebagai bahan pelengkap bagi pendidik dalam
melakukan evaluasi hasil belajar. (Anas Sudijono, 2005 : 90)
Dokumen digunakan untuk memperoleh informasi berupa hasil belajar melalui
nilai tes sains siswa kelas V semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012 serta pelaksanaan kegiatan pembelajaran sains ketika
media interaktif berbasis macromedia flash digunakan dalam pembelajaran.
2. Tes
Tes adalah cara yang dapat dipergunakan dalam rangka pengukuran dan
penilaian hasil belajar, yang berbentuk tugas berupa soal-soal yang harus
dijawab sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan prestasi anak.
(Anas Sudijono, 2005 : 73)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Ditinjau dari cara mengajukan pertanyaan melalui penggunaan media
interaktif berbasis macromedia flash maka tes yang dibuat peneliti tergolong
tes tertulis. Bentuk tes hasil belajar yang digunakan adalah tes objektif
berbentuk pilihan ganda (multiple choice item test). Data yang didapatkan dari
kegiatan ini berupa tabel hasil nilai tes siswa.
3. Observasi
Observasi adalah cara menghimpun data yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena
yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. (Anas Sudijono, 2005 : 76)
Jenis observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi partisipatif, artinya
peneliti ikut terlibat dalam proses pembelajaran. Data yang dihasilkan dari
kegiatan ini berupa lembar observasi keaktifan siswa dan lembar observasi
kinerja guru yang mendiskripsikan proses pembelajaran saat pratindakan,
siklus I dan siklus II.
4. Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun keterangan yang dilaksanakan dengan
melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan
arah serta tujuan yang telah ditentukan. (Anas Sudijono, 2005 : 82)
Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas terpimpin, dimana
pewawancara memberikan pertanyaan sesuai dengan rancangan yang telah
dibuat. Data yang dihasilkan dari kegiatan wawancara ini berupa lembar
wawancara yang mendiskripsikan proses pembelajaran yang telah dilakukan.
E. Uji Validitas Data
Agar penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka
diperlukan adanya validitas data. Validitas data adalah untuk mengetahui
ketepatan dan ketelitian item-item tes dalam penelitian. Validitas data dalam
penelitian ini menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1. Triangulasi data (sumber), yaitu menggali data yang sejenis dari berbagai
sumber data yang berbeda. Peneliti menggali data dari informan yang
berbeda posisinya dengan teknik wawancara mendalam, sehingga informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
dari informan yang satu dapat dibandingkan dengan informan yang lain.
Selain itu, untuk menggali data yang sejenis peneliti menggalinya dari
berbagai sumber, yaitu dari hasil wawancara dengan informan, hasil
analisis arsip/dokumen, dan hasil observasi terhadap aktivitas pembelajaran
yang dilakukan.
2. Triangulasi metode, yaitu menggali data yang sama dengan menggunakan
metode pengumpulan data yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menggali
data tentang pelaksanaan pembelajaran yang diperoleh dari wawancara
dengan informan guru kelas, dari analisis dokumen berupa persiapan
tertulis yang sudah disiapkan oleh guru dan dari observasi pelaksanaan
pembelajaran.
3. Review informan, data yang sudah diperoleh mulai disusun sajian datanya,
walaupun mungkin masih belum utuh dan menyeluruh kemudian
dikomunikasikan dengan informannya, khususnya yang dipandang sebagai
informan pokok (key informan).
F. Analisis Data
Data yang berupa pengamatan atau observasi dan wawancara
diklasifikasikan sebagai data kualitatif. Data ini diinterprestasikan kemudian
dihubungkan dengan data kuantitatif (tes) sebagai dasar untuk mendiskripsikan
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Data kualitatif dianalisis dengan teknik
analisis kritis. Teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengetahui hasil
dari tindakan tiap siklus dengan indikator ketercapaian yang telah ditetapkan
sekaligus mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja guru dan siswa dalam
proses belajar mengajar.
Data yang berupa tes diklasifikasikan sebagai data kuantitatif. Data
tersebut dianalisis secara deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai tes
antar siklus dengan indikator ketercapaian. Analisis dilakukan terhadap nilai yang
diperoleh dari dua siklus yang telah dilakukan. Data yang berupa nilai tes
antarsiklus itu dibandingkan sehingga hasilnya dapat mencapai batas ketercapaian
yang telah ditetapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
G. Indikator Kinerja
Indikator kerja adalah suatu rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan
dalam menentukan keberhasilan peneliti sebagai tolak ukur keberhasilan peneliti.
Sedangkan indikator pencapaian yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
No Indikator Persentase Keterangan
1 Partisipasi siswa 80% dari
jumlah
siswa
Diamati ketika proses belajar mengajar
sedang berlangsung dengan lembar
observasi dihitung dari 5 siswa yang
aktif dalam proses pembelajaran
2 Pengelolaan guru
di kelas
70% dari
aktivitas
mengajar
Dihitung dari cara guru dalam mengajak
siswa berpartisipasi dalam pembelajaran
dengan menggunakan media interaktif
berbasis macromedia flash
3 Ketuntasan hasil
belajar (70)
80% dari
jumlah
siswa
Dihitung sebanyak 4 siswa yang
mendapat nilai 70 ke atas, untuk siswa
yang mendapat nilai 70 dianggap telah
mencapai ketuntasan
Tabel 3.2 Indikator Kinerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi Arikunto,
Suhardjono, Saupardi pengertian PTK yaitu:
1) Penelitian – menunjuk pada sautu kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan atau aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2) Tindakan – menunjuk pada sesuatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
3) Kelas – dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. (2008: 2)
Penggabungkan batasan pengertian tiga kata ini dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama.
Prosedur penelitian tindakan kelas mencakup langkah-langkah: (1)
persiapan, (2) studi/survei awal, (3) pelaksanaan siklus, dan (4) penyusunan
laporan. Penelitian tindakan kelas minimal terdiri dari dua siklus dan maksimal
dari tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Rincian bagannya adalah
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Siklus I
Siklus II
(Wijaya Kusumah & Dedi Dwitagama, 2010: 44)
Gambar 3. Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
Perancangan
(Planning)
Pengamatan
(Observing)
Tindakan
(Action)
Refleksi
(Reflecting)
Perancangan
(Planning)
Pengamatan
(Observing)
Tindakan
(Action) Refleksi
(Reflecting)
PERUBAHAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Keterangan:
1. Perencanaan Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Pada tahap perencanaan peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Secara rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut. a. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat
dimengerti masalah apa yang akan diteliti. b. Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan
melatarbelakangi PTK. c. Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya maupun
kalimat pernyataan. d. Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa
rumusan hipotesis tindakan. e. Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan
indikator-indikator keberhasilan serta berbagi instrumen pengumpul data yang dapat dipakai untuk menganalisis indikator keberhasilan itu.
f. Membuat secara rinci rancangan tindakan. 2. Tindakan
Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan ditetapkan. Rancangan tindakan tersebut tertu saja sebelumnya telah “dilatihkan” kepada guru untuk dapat diterapkan di dalam kelas sesuai dengan skenarionya. Skenario dari tindakan harus dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar. Skenario atau rancangan tindakan yang akan dilakukan, hendaknya dijabarkan serinci mungkin secara tertulis. Rincian tindakan itu menjelaskan (a) langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan, (b) kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru, (c) kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh guru, (d) rincian tentang jenis media pembelajaran yang akan digunakan dan cara menggunakannya, (e) jenis instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data/pengamatan disertai dengan penjelasan rinci bagaimana menggunakannya.
3. Pengamatan/observasi Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi/penilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa kuantitatif (hasil tes, kuis, presentasi, nilai tugas, dan lain-lain) atau data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, mutu diskusi yang dilakukan, dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
4. Refleksi Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi ini mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahaan dapat teratasi (Suharsini Arikunto dkk, 2008: 80).
Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan maka peneliti
menggunakan prosedur penelitian sebagai berikut:
1. Persiapan
Pada tahap ini peneliti berkunjung ke SLB Autis Harmony Surakarta dan
menemui kepala sekolah. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah untuk
mengadakan penelitian di sekolah yang beliau pimpin. Peneliti meminta izin
dengan disertai surat izin penelitian dari Dekan FKIP UNS yang dilampiri
proposal penelitian. Pada tahap ini, peneliti juga menemui guru pengampu
kelas V di SLB Autis Harmony Surakarta untuk mempersiapkan survei awal.
2. Survei awal
Pada tahap ini peneliti melakukan survei awal pada siswa kelas V di SLB
Autis Harmony Surakarta untuk mengenal kemampuan siswa dalam proses
pembelajaran bahasa Indonesia. Survei ini dilakukan dengan mengamati
proses pembelajaran bahasa Indonesia.
3. Pelaksanaan siklus
Pelaksanaan penelitian ini diwujudkan dalam bentuk siklus (direncanakan dua
siklus) yang setiap siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu (1) perencanaan,
(2) pelaksanaan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Adapun secara rinci empat tahap pelaksanaan diuraikan sebagai berikut:
a. Rancangan Siklus I
1) Tahap perencanaan tindakan
Pada tahap perencanaan tindakan ini, peneliti dan guru menyusun
rencana penerapan media Macromedia flash dalam pembelajaran Sains
yang terdiri dari kegiatan-kegiatan berikut ini:
a) Peneliti dan guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Sains sesuai silabus yang telah disusun oleh guru. Pada
siklus I terdiri dari 3 pertemuan, langkah-langkah pembelajaran
sebagai berikut:
(1) Pertemuan 1
(a) Guru memeriksa kehadiran siswa di kelas.
(b) Guru memaparkan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini
(c) Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran yang akan dibahas.
(d) Guru bersama peneliti mempersiapkan media yang akan
digunakan di kelas.
(e) Guru mengajak siswa memperhatikan media macromedia
flash sesuai dengan materi yang disampaikan.
(f) Saat menonton materi pelajaran berbentuk macromedia
flash di laptop, siswa diminta menyebutkan benda-benda
yang terdapat dalam macromedia flash.
(g) Guru memberikan klarifikasi kepada siswa
(h) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
(i) Guru bersama dengan siswa menyimpulkan pelajaran hari
ini
(j) Guru memberikan tugas mengerjakan pertanyaan-
pertanyaan dari materi pelajaran
(k) Guru bersama dengan siswa membahas hasil pekerjaan
siswa
(m) Guru menutup pelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
(2) Pertemuan 2
(a) Guru memeriksa kehadiran siswa
(b) Guru memaparkan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini
(c) Guru mengulangi materi yang disampaikan sebelumnya.
(d) Guru bersama peneliti membagi soal latihan
(e) Guru memberi kesempatan untuk bertanya
(f) Guru bersama dengan siswa menyimpulkan pelajaran hari
ini.
(h) Guru menutup pelajaran.
b) peneliti bersama guru menyusun sistem penilaian yang meliputi
partisipasi dalam kelas dan hasil belajar (tes).
c) Menetapkan indikator ketercapaian
2) Tahap pelaksanaan tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, guru melaksanakan pembelajaran
Sains sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat bersama peneliti
dengan menerapkan media Macromedia flash untuk meningkatkan
prestasi belajar sains (IPA) siswa.
3) Tahap observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran
(aktiviatas guru dan siswa). Kegiatan ini diarahkan pada pokok-pokok
penting yang telah ditetapkan pada pedoman observasi. Selain itu,
peneliti juga melakukan wawancara dengan guru agar data lebih
lengkap dan akurat.
4) Refleksi
Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru dengan cara menganalisis
hasil observasi, hasil pekerjaan siswa, serta hasil wawancara. Dengan
demikian, analisis dilakukan terhadap proses hasil pembelajaran yang
dilakukan. Berdasarkan hasil analisis tersebut akan didapatkan
kekurangan-kekurangan yang masih terjadi dalam pembelajaran
bahasa Indonesia. Hasil analisis ini digunakan sebagai dasar penerapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
siklus berikutnya agar mengalamai perbaikan. Dengan analisis ini,
peneliti juga tahu apakah tindakan yang diberikan berhasil atau tidak.
b. Rancangan Siklus II
Pada siklus II perencanaan tindakan dilakukan dengan bercermin pada
hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan
dari upaya siklus tersebut.
4. Tahap pengamatan
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan pada proses pembelajaran
disetiap siklus yang diterapkan oleh guru. Peneliti mengamati perilaku guru
dan siswa saat pembelajaran bahasa Indonesia.
5. Tahap pelaporan
Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah
dilakukan selama penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SLB Autis Harmony Surakarta
Semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Proses penelitian dilaksanakan dalam
dua siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Siklus I
dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2012 dan 29 Maret 2012, Siklus II
dilaksanakan pada tanggal 5 April 2012 dan 9 April 2012.
Hasil observasi dan wawancara peneliti dengan wali kelas V SLB Autis
Harmony Surakarta menunjukkan kondisi siswa pada mata pelajaran Sains (IPA)
dalam materi sumber energi dan perubahannya terdapat 5 siswa yang memiliki
nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 70. Selain itu, media
belajar Sains (IPA) yang digunakan guru masih menggunakan cara yang
konvensional. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran Sains (IPA) pada materi
sumber energi dan perubahannya, guru mengajak siswa menyebutkan benda-
benda di sekitarnya yang menggunakan listrik dan perubahan serta kegunaannya,
kemudian siswa diminta menuliskan di dalam buku tulisnya. Setelah selesai
menuliskan, siswa diminta mengerjakan soal yang berkaitan dengan benda-benda
listrik.
Dari hasil observasi, wawancara dan analisis dokumen yang berupa nilai
rapor dan ulangan mid semester terhadap 5 siswa kelas V SLB Autis Harmony
Surakarta mengalami ketidaktuntasan dalam belajar Sains (IPA).
Jumlah siswa autis kelas V SLB Autis Harmony Surakarta sebanyak 5
siswa, yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan. Secara singkat
kondisi awal siswa sebagai berikut:
1. Siswa Ad
Siswa Ad termasuk siswa yang terindentifikasi autis hiperaktif. Ia memiliki
nilai yang rendah atau di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada
mata pelajaran tertentu. Ad lebih menyukai pembelajaran melalui gambar-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
gambar atau mewarnai. Pada mata pelajaran Sains (IPA) dalam materi sumber
energi dan perubahannya, Ad mengalami kesulitan dalam menyebutkan
benda-benda listrik yang tidak familiar dalam kesehariannya.
2. Siswa Rg
Siswa Rg adalah siswa autis dengan lambat belajar, ia sebenarnya bisa
menyelesaikan tugas dari gurunya tetapi ia kurang percaya diri dengan
pekerjaannya. Selain itu, daya konsentrasi Rg cenderung mudah teralihkan
jika teman-temannya sudah mendapat tugas yang lain. Pada mata pelajaran
Sains (IPA), Rg kurang fokus dan cenderung cepat bosan dalam pembelajaran
di kelas. Hal ini menyebabkan Rg tidak dapat memahami materi pelajaran
secara tuntas sehingga memiliki prestasi belajar rendah, khususnya pada mata
pelajaran Sains (IPA).
3. Siswa Kk
Siswa Kk termasuk siswa autis yang aktif di kelas. Nilainya selalu bagus
dalam mata pelajaran matematika tetapi ia selalu mendapatkan nilai yang
rendah atau dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran
Sains (IPA). Selain itu, ia kurang fokus ketika mengikuti pelajaran. Hal ini
menyebabkan Kk tidak selesai tepat waktu apabila mendapatkan tugas Sains
(IPA).
4. Siswa Nms
Siswa Nms termasuk siswa autis hiperaktif yang lambat ketika menyelesaikan
tugas dari gurunya. Ia kurang fokus pada saat mengikuti pembelajaran di
kelas. Pada pembelajaran Sains (IPA), ia kurang berminat membaca materi
yang diberikan oleh guru sehingga nilai atau hasil belajar mata pelajaran Sains
(IPA) di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
5. Siswa Dns
Siswa Dns termasuk siswa autis yang hiperaktif ketika menyelesaikan tugas
dari gurunya. Ia selalu usil dan tidak fokus pada saat mengikuti pembelajaran
di kelas. Pada pembelajaran Sains (IPA), ia kurang berminat memperhatikan
materi yang diberikan oleh guru sehingga nilai atau hasil belajar mata
pelajaran Sains (IPA) di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Uraian tentang kondisi awal kemampuan siswa di atas menunjukkan
kemampuan siswa dalam pelajaran sains (IPA) masih mengalami kekurangan dan
kesulitan yang berkaitan dengan materi yang dịajarkan.
Penelitian yang telah dilakukan menggunakan acuan nilai yang diperoleh
peneliti dari nilai tes pratindakan pada saat mengadakan observasi awal/sebelum
tindakan. Data ini berupa nilai awal Sains (IPA) pada materi sumber energi dan
perubahannya yang disusun oleh peneliti untuk siswa kelas V semester 2 SLB
Autis Harmony Surakarta Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012.
Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Awal Mata Pelajaran Sains (IPA)
No NAMA NILAI Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) 1 Ad 30 Belum Tuntas
2 Rg 60 Belum Tuntas
3 Kk 40 Belum Tuntas
4 Nms 30 Belum Tuntas
5 Dns 60 Belum Tuntas
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Nilai awal Siswa Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Semester Genap
Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam histogram sebagai berikut:
Grafik 4.1 Rekapitulasi Nilai Awal Pembelajaran Sains (IPA) Siswa
Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.
0
10
20
30
40
50
60
Ad Rg Kk Nms Dns
NILAI
NILAI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Nilai pada tabel 4.1 tersebut, diperoleh dari tes pratindakan yang dilakukan
oleh peneliti untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam materi sumber
energi dan perubahannya. Tabel tersebut menunjukkan ada 2 siswa mendapatkan
nilai 30 atau sebesar 40%, 1 siswa mendapatkan nilai 40 atau sebesar 20%, dan 2
siswa mendapatkan nilai 60 atau sebesar 40%. Bila dianalisis dengan meninjau
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu ≥ 70, belum ada
dari 5 siswa tersebut yang mencapai ketuntasan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
belum ada satupun siswa yang memenuhi KKM (Kriteria Ketentusan Minimal).
Observasi pada tahap awal penelitian ini selain melihat nilai siswa, peneliti
juga melakukan observasi terhadap keaktifan siswa. Dalam tahap ini, peneliti
menggunakan sistem observasi partisipan. Peneliti terlibat secara langsung dalam
kegiatan belajar mengajar. Hasil observasi terhadap keaktifan siswa seperti
tertuang dalam tabel berikut:
Tabel 4.2 Hasil Observasi Kondisi Awal Keaktifan Siswa
Nama Siswa Kondisi Awal Keterangan
Ad 25 % Kurang Aktif
Rg 60 % Cukup Aktif
Kk 40 % Kurang Aktif
Nms 25 % Kurang Aktif
Dns 50% Cukup Aktif
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Hasil pengamatan keaktifan siswa pada kondisi awal di kelas V semester 2
SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan
dalam grafik histogram sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Grafik 4.2. Tingkat Keaktifan Siswa Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta
Tahun Pelajaran 2011/2012 (Pratindakan).
Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran Sains (IPA)
terdapat 3 siswa dalam kategori kurang aktif atau sebesar 60 % dan 2 siswa dalam
kategori cukup aktif atau sebesar 40 %. Adapun aspek observasi terhadap
keaktifan siswa tersebut, secara garis besar mencakup memberikan jawaban atas
pertanyaan guru, serta antusias siswa selama mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa
dalam pembelajaran sains (IPA) masih rendah. Hal ini tampak dari nilai awal yang
dilakukan oleh peneliti, belum ada siswa yang mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yaitu ≥ 70. Selain itu, tingkat keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran Sains (IPA) cenderung kurang aktif. Untuk itu, peneliti
berusaha meningkatkan prestasi belajar Sains (IPA) dengan menggunakan media
interaktif berbasis macromedia flash. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa
agar lebih mudah memahami materi pelajaran sains (IPA) dan meningkatkan
prestasinya.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Ad Rg Kk Nms Dns
Kondisi Awal
Kondisi Awal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) merupakan suatu
penelitian yang didasarkan pada permasalahan yang dihadapi oleh guru dan
peneliti di kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memecahkan permasalahan
tersebut dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Solusi yang diberikan
didasarkan pada kajian teori pembelajaran dan input di lapangan selama kegiatan
belajar mengajar berlangsung.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – April 2012 di kelas V
semester 2 SLB Autis Harmony Surakarta dengan jumlah total siswa 5 orang
yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan.
1. Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan perencanaan ini diawali dengan diskusi peneliti dengan wali Kelas V
SLB Autis Harmony Surakarta pada hari dilaksanakan pada hari Rabu, 21
Maret 2012. Diskusi ini merupakan tindak lanjut dari diskusi sebelumnya yang
dilakukan peneliti dengan wali kelas di sekolah yang sama. Dari hasil
identifikasi dan penetapan masalah, peneliti kemudian mengajukan solusi atas
masalah yang dihadapi guru pada mata pelajaran Sains (IPA) pada materi
sumber energi dan perubahannya. Alternatif untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam pelajaran Sains (IPA) yaitu dengan menggunakan media
interaktif berbasis macromedia flash.
Tahap siklus I ini peneliti mengajukan proposal penelitian yang akan menjadi
acuan lanjutan dalam tahap perencanaan. Tahap perencanaan tindakan I
meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1) Peneliti dan guru menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan
kisi-kisi soal dengan kompetensi dasar menjawab dan atau mengajukan
pertanyaan tentang sumber energi yang diketahui anak.
2) Peneliti mempersiapkan media interaktif berbasis macromedia flash secara
sederhana sesuai dengan kemampuan siswa dalam memahami gambar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
3) Peneliti memberikan deskripsi tentang materi sumber energi yang akan
digunakan dalam penelitian kepada wali kelas agar terjalin sebuah
kesamaan persepsi. Kemudian menyepakati skenario pembelajaran yang
akan dilaksanakan pada tahap tindakan I.
a) Langkah-langkah (skenario) pada pertemuan pertama:
(1) Peneliti mempersiapkan materi sumber energi dan perubahannya
dalam bentuk macromedia flash.
(2) Peneliti mengajak siswa menyampaikan pendapat atau pengetahuan
yang mereka miliki mengenai sumber energi dan perubahannya.
(3) Peneliti menayangkan materi sumber energi dan perubahannya dalam
bentuk macromedia flash dalam pelajaran.
(4) Peneliti meminta siswa untuk mengidentifikasi gambar yang terdapat
dalam bentuk macromedia flash tersebut.
(5) Peneliti meminta siswa menuliskan apa yang telah ia ketahui tentang
sumber energi dan perubahannya serta untuk mengetahui sejauh
mana siswa memahami materi pelajaran.
(6) Peneliti memberikan soal tertulis kepada siswa.
b) Langkah-langkah (skenario) pertemuan kedua:
(1) Peneliti mengajak siswa menyampaikan pendapat atau pengetahuan
yang telah mereka ketahui tentang sumber energi dan perubahannya.
(2) Peneliti mengajak siswa untuk menonton kembali materi sumber
energi dan perubahannya dalam bentuk macromedia flash.
(3) Peneliti menanyakan kepada siswa satu per satu mengenai apa yang
terdapat dalam materi sumber energi di macromedia flash tersebut.
(4) Peneliti membenarkan jawaban siswa yang salah.
(5) Peneliti memberikan soal tertulis kepada siswa.
4) Peneliti menyiapkan sarana yang dipakai saat pembelajaran seperti lembar
observasi, lembar kerja siswa, alat tulis, laptop, kamera digital.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari dua pertemuan, yaitu pada hari Rabu,
28 Maret 2012 dan hari Kamis, 29 Maret 2012 selama dua jam pelajaran (2 x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
30 menit). Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru, untuk
mengamati proses pembelajaran peneliti dibantu oleh dua orang observer.
Tahap pelaksanaan ini dilakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
1) Pertemuan Pertama
Pelaksanaan pertemuan pertama pada hari Rabu, 28 Maret 2012. Tindakan
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran sains
(IPA) dengan menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash.
Adapun langkah-langkah pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut:
(a) Peneliti mempersiapkan materi sumber energi dan perubahannya
dalam bentuk macromedia flash.
(b) Peneliti mengajak siswa menyampaikan pendapat atau pengetahuan
yang mereka miliki mengenai sumber energi di bumi yang mereka
ketahui.
(c) Peneliti meminta siswa menuliskan apa yang ia ketahui tentang sumber
energi di bumi yang mereka ketahui.
(d) Peneliti meminta siswa menyebutkan alat-alat elektronik yang
merupakan sumber energi.
(e) Peneliti menayangkan materi sumber energi dan perubahannya dalam
bentuk macromedia flash dalam pelajaran.
(f) Peneliti meminta siswa untuk mengidentifikasi gambar yang terdapat
dalam bentuk macromedia flash tersebut.
(g) Peneliti memberikan soal tertulis kepada siswa.
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Maret 2012. Pertemuan
ini merupakan lanjutan dari pertemuan pertama. Fokus dalam pertemuan ini
adalah mengajak siswa menyimpulkan materi pelajaran.
Sesuai dengan rencana pada skenario pembelajaran yang telah
dibuat, awalnya peneliti menanyakan kepada siswa tentang materi yang
telah dipelajari sebelumnya. Setelah siswa menjelaskan materi pelajaran
kemarin, kemudian peneliti mengajak siswa menonton kembali materi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
sama melalui macromedia flash dalam waktu 15 menit. Setelah itu, peneliti
bertanya kepada siswa mengenai materi yang dipelajari dari macromedia
flash, apabila jawaban siswa salah peneliti membenarkan. Materi diakhiri
kemudian siswa mengerjakan soal yang telah disiapkan, hal ini bertujuan
untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pelajaran.
Pada pelaksanaan siklus I ini, penilaian dari soal tes serta keaktifan
siswa selama pembelajaran selalu dicacat observer pada lembar observasi
yang telah disediakan. Berikut ini adalah rekapitulasi nilai Siklus I :
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Siklus I Mata Pelajaran Sains (IPA)
No NAMA NILAI Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) 1 Ad 40 Belum Tuntas
2 Rg 75 Tuntas
3 Kk 60 Belum Tuntas
4 Nms 45 Belum Tuntas
5 Dns 60 Belum Tuntas
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Nilai awal siswa kelas V SLB Autis Harmony Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012 dalam histogram sebagai berikut:
Grafik 4.3 Rekapitulasi Nilai Siklus I Pembelajaran Sains (IPA) Siswa
Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Ad Rg Kk Nms Dns
NILAI
NILAI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Nilai pada tabel 4.3 tersebut, diperoleh dari tes Siklus I yang
dilakukan oleh peneliti. Tabel tersebut menunjukkan ada 2 siswa
mendapatkan nilai di bawah 50 atau sebesar 40%, 2 siswa mendapatkan
nilai 60 atau sebesar 40%, dan 1 siswa mendapatkan nilai lebih dari 60 atau
sebesar 20%. Bila dianalisis dengan meninjau KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) yang telah ditetapkan untuk Sains (IPA) yaitu ≥ 70, ada 1 siswa
yang mencapai ketuntasan namun 4 siswa lainnya belum tuntas. Jadi dapat
disimpulkan bahwa terdapat satu siswa dari 5 siswa yang sudah memenuhi
KKM (Kriteria Ketentusan Minimal).
Penelitian pada Siklus I ini selain melihat nilai siswa, peneliti juga
melakukan observasi terhadap keaktifan siswa. Dalam tahap observasi ini,
peneliti menggunakan sistem observasi partisipan. Peneliti terlibat secara
langsung dalam kegiatan belajar mengajar serta mengusahakan sebisa
mungkin tidak mempengaruhi proses alami dari kegiatan belajar mengajar
pada hari itu. Hasil observasi terhadap keaktifan siswa seperti tertuang
dalam tabel berikut:
Tabel 4.4 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I
Nama Siswa Siklus I Keterangan
Ad 40 % Cukup Aktif
Rg 70 % Aktif
Kk 50 % Aktif
Nms 40 % Cukup Aktif
Dns 60 % Aktif
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Hasil observasi keaktifan siswa pada Siklus I di Kelas V SLB Autis
Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam
grafik histogram sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Grafik 4.4 Tingkat Keaktifan Siswa Kelas V SLB Autis Harmony
Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 (Siklus I)
Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran Sains
(IPA) terdapat 2 siswa dalam kategori cukup aktif atau sebesar 40%, 3
siswa dalam kategori aktif atau sebesar 60 %. Adapun aspek observasi
terhadap keaktifan siswa tersebut, secara garis besar mencakup
memberikan jawaban atas pertanyaan guru, serta siswa tampak antusias
selama mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
sains (IPA) siswa masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari nilai siklus I
yang dilakukan oleh peneliti, hanya ada 1 siswa yang mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu ≥ 70. Selain itu, tingkat keaktifan
siswa mengikuti pembelajaran Sains (IPA) masih kurang aktif, untuk itu
peneliti berusaha untuk meningkatkan prestasi belajar Sains (IPA).
c. Observasi
Tahap observasi siklus I dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan
yaitu tanggal 28 dan 29 Maret 2012, pada saat pembelajaran Sains (IPA).
Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pembelajaran diperoleh gambaran
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Ad Rg Kk Nms Dns
Siklus I
Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
tentang prestasi belajar Sains dan keaktifan siswa selama mengikuti
pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1) Siswa yang termasuk dalam kategori aktif berjumlah 3 siswa yaitu Rg, Kk
dan Dns yang diketahui memiliki antusiasme, partisipasi, keberanian
menjawab pertanyaan, dan memiliki kemandirian dalam mengerjakan tugas
yang diberikan guru.
2) Siswa yang termasuk dalam kategori cukup aktif berjumlah 2 siswa yaitu
Ad dan Nms yang masih perlu ditingkatkan beberapa aspek keaktifan.
3) Berdasarkan hasil tes soal dapat diketahui tingkat pemahaman siswa
terhadap materi sumber energi dan perubahannya dengan menggunakan
macromedia flash meningkat. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh
siswa. Sebanyak 3 siswa mendapatkan nilai ≥ 70, sedangkan sebanyak 2
siswa memperoleh nilai kurang dari ≥ 70, hal ini disebabkan karena siswa
belum paham sepenuhnya pada materi pelajaran.
Ada beberapa kelemahan yang bersumber dari beberapa segi:
1) Media Macromedia flash
Penggunaan media Macromedia flash dalam proses pembelajaran Sains
(IPA) pada materi sumber energi dan perubahannya, memiliki beberapa
kelemahan. Kelemahan ini disebabkan karena materi yang dibuat dalam
Macromedia flash masih sederhana.
2) Siswa
(a) Siswa mengalami kesulitan dalam meringkas materi pelajaran.
(b) Siswa mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan pada soal tes.
(c) Masih adanya siswa yang belum tertib di kelas sehingga dapat
mengganggu kegiatan belajar siswa lain.
3) Peneliti
(a) Penjelasan peneliti tentang media Macromedia flash masih terlalu
singkat sehingga masih banyak siswa yang kurang antusias.
(b) Peneliti dalam menjelaskan langkah-langkah pembelajaran terlalu cepat,
sehingga ada siswa yang tidak dapat mengikuti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Adapun hasil tes pada siklus I menunjukkan bahwa siswa belum
mengalami peningkatan dalam mempelajari materi sains (IPA). Hal ini
dapat terlihat dari 1 siswa termasuk dalam kategori tuntas atau sebesar 20
%. Namun terdapat 4 siswa dalam kategori belum tuntas atau sebesar 80 %.
d. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar Sains
(IPA) pada tindakan I, dapat direfleksikan sebagai berikut:
1) Dari 5 siswa hanya 3 siswa yang aktif selama kegiatan belajar mengajar
Sains (IPA) materi sumber energi dan perubahannya.
2) Dari 5 siswa terdapat 2 siswa yang cukup aktif dalam kegiatan belajar
mengajar Sains (IPA) materi sumber energi dan perubahannya.
3) Kemampuan menjelaskan dan mengelola kelas guru termasuk dalam
kategori cukup sebesar 60 % dari prosentase tertinggi 100 %.
4) Penggunaan materi dalam Macromedia flash harus ada perbaikan pada
pembagian materi agar siswa tidak kebingungan dalam memahami materi
maupun dalam menjawab soal.
5) Peneliti harus melakukan perbaikan dalam mengajar yakni memberikan
penjelasan/contoh tentang media macromedia flash dan cara menggunakan
media Macromedia flash.
Berdasarkan hasil tes sains (IPA) pada siklus I, siswa yang mencapai
ketuntasan baru ada 1 dari keseluruhan 5 siswa atau sebesar 20 %. Sedangkan
siswa yang aktif dalam pembelajaran ada 3 siswa dari keseluruhan 5 siswa
atau sebesar 60 %. Jadi, jika ditinjau dari indikator ketercapaian yang telah
ditentukan yaitu 20 % siswa mendapatkan nilai ≥ 70 dan 60 % siswa aktif
dalam pembelajaran, maka pada siklus I ini belum semua indikator mencapai
ketercapaian yang ditetapkan, maka perlu diadakan siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I yang akan dilaksanakan dalam 2
kali pertemuan selama 60 menit (2 x 30 menit) setiap pertemuannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Berdasarkan refleksi siklus I, diharapkan segala kekurangan dapat dihindari
dalam pelaksanaan siklus II ini. Adapun kegiatan perencanaan pada siklus II
mencakup langkah-langkah sebagai berikut:
1) Peneliti dan guru menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
dan kisi-kisi soal dengan kompetensi dasar menjawab atau mengajukan
pertanyaan tentang materi sains (IPA) yang diketahui anak.
2) Peneliti mempersiapkan media interaktif berbasis macromedia flash yang
sudah diperbaiki sesuai dengan materi dan kemampuan siswa.
3) Peneliti dan guru menyepakati skenario pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada tahap tindakan siklus II.
(a) Langkah-langkah (skenario) pembelajaran pada siklus II pertemuan
pertama:
(1) Peneliti mempersiapkan materi sumber energi dan perubahannya
dalam bentuk macromedia flash.
(2) Peneliti memotivasi siswa dengan mengajak bermain
menggunakan media macromedia flash agar anak tertarik dengan
media pembelajaran yang akan disampaikan di kelas.
(3) Peneliti mengajak siswa menyampaikan pendapat atau
pengetahuan yang mereka miliki mengenai materi sains (IPA).
(4) Peneliti menayangkan materi sumber energi dan perubahannya
dalam bentuk macromedia flash dalam pelajaran.
(5) Peneliti meminta siswa untuk mengidentifikasi gambar yang
terdapat dalam bentuk macromedia flash tersebut.
(6) Peneliti meminta siswa menuliskan apa yang telah ia ketahui
tentang sumber energi dan perubahannya serta untuk mengetahui
sejauh mana siswa memahami materi pelajaran.
(7) Peneliti memberikan soal tertulis kepada siswa.
(8) Peneliti memberikan reward kepada siswa yang telah selesai
mengerjakan soal berupa game permainan di laptop.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
(b) Langkah-langkah (skenario) tindakan siklus II pertemuan kedua:
(1) Peneliti memotivasi siswa dengan mengajak bermain
menggunakan media macromedia flash di laptop agar anak
tertarik dengan media pembelajaran yang akan disampaikan di
kelas.
(2) Peneliti mengajak siswa menyampaikan pendapat atau
pengetahuan mereka tentang materi sains (IPA).
(3) Peneliti mengajak siswa untuk menonton kembali materi sains
(IPA) dalam bentuk macromedia flash.
(4) Peneliti menanyakan kepada siswa satu per satu mengenai apa
yang terdapat dalam materi sumber energi di macromedia flash.
(5) Peneliti membenarkan jawaban siswa yang salah.
(6) Peneliti memberikan soal tertulis kepada siswa.
(7) Peneliti memberikan reward kepada siswa yang telah dapat
menyelesaikan tugasnya dalam mengerjakan soal berupa game
permainan di laptop.
4) Peneliti menyiapkan sarana yang dipakai saat pembelajaran seperti lembar
observasi, lembar kerja siswa, alat tulis, laptop, kamera digital.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri dari dua pertemuan, yaitu pada hari
Kamis, 5 April 2012 dan hari Senin, 9 April 2012 selama dua jam pelajaran
(2 x 30 menit). Dalam tahap pelaksanaan ini dilakukan tindakan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
1) Pertemuan pertama
Pelaksanaan pertemuan pertama pada hari Kamis, 5 April 2012. Tindakan
yang dilakukan adalah pelaksanaan pembelajaran sains (IPA) dengan
menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash. Adapun
langkah-langkah pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:
(a) Peneliti mempersiapkan materi sumber energi dan perubahannya
dalam bentuk macromedia flash.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
(b) Peneliti memotivasi siswa dengan mengajak bermain menggunakan
media macromedia flash di laptop.
(c) Peneliti mengajak siswa menyampaikan pendapat atau pengetahuan
yang mereka miliki mengenai sumber energi dan perubahannya.
(d) Peneliti menayangkan materi sumber energi dan perubahannya dalam
bentuk macromedia flash dalam pelajaran.
(e) Peneliti meminta siswa untuk mengidentifikasi gambar yang terdapat
dalam bentuk macromedia flash tersebut.
(f) Peneliti memberikan soal tertulis kepada siswa.
(g) Peneliti memberikan reward kepada siswa yang telah selesai
mengerjakan soal berupa game permainan di laptop.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 9 April 2012. Pertemuan
ini merupakan lanjutan dari pertemuan pertama. Fokus dalam pertemuan
ini adalah mengajak siswa menyimpulkan materi sains (IPA).
Sesuai dengan rencana pada skenario pembelajaran yang telah
dibuat, awalnya peneliti memotivasi siswa dengan mengajak bermain
menggunakan media macromedia flash di laptop. Setelah siswa nyaman
dengan permainan di laptop, peneliti menjelaskan materi pelajaran kemarin
kemudian mengajak siswa menonton kembali materi yang sama melalui
macromedia flash dalam waktu 15 menit. Setelah itu peneliti bertanya
kepada masing-masing siswa mengenai apa dipelajari dari media
macromedia flash, apabila jawaban siswa salah peneliti membenarkan
jawaban siswa. Materi dari macromedia flash diakhiri dilanjutkan dengan
meminta siswa mengerjakan soal yang telah disiapkan, hal ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Apabila siswa yang telah dapat menyelesaikan tugasnya, peneliti
memberikan reward berupa game permainan di laptop.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Berikut ini adalah rekapitulasi di Siklus II :
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Siklus II Mata Pelajaran Sains (IPA)
No NAMA NILAI Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
1 Ad 85 Tuntas
2 Rg 95 Tuntas
3 Kk 95 Tuntas
4 Nms 90 Tuntas
5 Dns 85 Tuntas
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Nilai Tes pada Siklus II Siswa Kelas V SLB Autis Harmony
Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam histogram sebagai berikut:
Grafik 4.5 Rekapitulasi Nilai Siklus II Pembelajaran Sains (IPA) Siswa
Kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.
Penelitian pada Siklus II ini, selain melihat nilai siswa, peneliti juga
melakukan observasi terhadap keaktifan siswa. Dalam tahap observasi ini,
peneliti menggunakan sistem observasi partisipan. Peneliti terlibat secara
langsung dalam kegiatan belajar mengajar pada hari itu. Hasil observasi
terhadap keaktifan siswa seperti tertuang dalam tabel berikut:
80
82
84
86
88
90
92
94
96
Ad Rg Kk Nms Dns
NILAI
NILAI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tabel 4.6 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II
Nama Siswa Siklus II Keterangan
Ad 75 % Aktif
Rg 80 % Sangat Aktif
Kk 85 % Sangat Aktif
Nms 75 % Aktif
Dns 85 % Sangat Aktif
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Hasil pengamatan keaktifan siswa pada kondisi awal di Kelas V
SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dapat
digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut:
Grafik 4.6 Tingkat Keaktifan Siswa Kelas V SLB Autis Harmony
Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 (Siklus II)
Hasil observasi terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran Sains
(IPA) terdapat 2 siswa dalam kategori aktif atau sebesar 40% dan 3 siswa
dalam kategori sangat aktif atau sebesar 60 %. Berdasarkan data di atas
dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar sains (IPA) siswa sudah baik.
Hal ini tampak dari nilai siklus II bahwa 5 siswa telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu ≥ 70. Selain itu, tingkat keaktifan
siswa dalam mengikuti pembelajaran Sains sangat baik.
70%
72%
74%
76%
78%
80%
82%
84%
86%
Ad Rg Kk Nms Dns
Siklus II
Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
c. Observasi
Tahap observasi siklus II dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan yaitu tanggal 5 dan 9 April 2012, pada saat pembelajaran Sains
(IPA). Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pembelajaran diperoleh
gambaran tentang kemampuan belajar sains (IPA) dan keaktifan siswa selama
mengikuti pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1) Siswa yang termasuk dalam kategori aktif berjumlah 5 siswa yang
diketahui memiliki antusiasme, partisipasi, dan keberanian menjawab
pertanyaan dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.
2) Berdasarkan hasil tes sains (IPA) dapat diketahui tingkat pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran setelah menggunakan media Macromedia
flash meningkat. Hal ini tampak dari hasil tes siswa yaitu 5 siswa atau
keseluruhan dari jumlah siswa sudah mendapatkan nilai ≥ 70.
Hasil tes sains (IPA) pada siklus II menunjukkan bahwa keseluruhan
siswa termasuk dalam kategori tuntas atau sebesar 100%. Jika ditinjau dari
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), siswa yang mencapai nilai ≥ 70 atau
tuntas dari KKM sebesar 100%. Jadi dapat disimpulkan pada pelaksanaan
tindakan siklus II ini terjadi peningkatan prestasi belajar sains siswa dari
siklus I yaitu sebesar 40 %.
d. Analisis dan Refleksi
Data selama proses pembelajaran Sains (IPA) digunakan sebagai
masukan pada pertemuan selanjutnya. Setiap akhir pertemuan tiap siklus
diadakan evaluasi untuk mengetahui nilai tes siswa setelah menggunakan
media macromedia flash. Pada pembelajaran siklus I terdapat kekurangan
atau kelemahan yang telah dapat diatasi pada siklus II.
Berdasarkan refleksi tersebut, prestasi belajar sains (IPA) siswa sudah
menunjukkan peningkatan yang diharapkan yaitu 5 siswa atau seluruh siswa
mencapai nilai ≥ 70. Karena tolak ukur keberhasilan Penelitian Tindakan
Kelas ini adalah apabila 80 % siswa dapat memperoleh nilai ≥ 70, maka
tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil dan penelitian dapat dihentikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus
1. Perbandingan Siklus I dan Kondisi Awal
Perbandingan prestasi belajar Sains siswa pada nilai awal dan
Siklus I tertuang pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Tes Sumber energi dan perubahannya
Pada Nilai Awal dan Siklus I.
Nama Siswa Nilai Awal Nilai Siklus I Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) Ad 30 40 Belum Tuntas
Rg 60 75 Tuntas
Kk 40 60 Belum Tuntas
Nms 30 45 Belum Tuntas
Dns 60 60 Belum Tuntas
Prosentase Tuntas 0 % 60 %
Perbandingan prestasi belajar sains pada nilai awal dengan siklus I
siswa autis kelas V SLB Autis Harmony Surakarta tahun pelajaran
2011/2012 dapat digambarkan dalam histogram sebagai berikut:
Grafik 4.7 Perbandingan Hasil Tes Sumber energi dan perubahannya
Nilai Awal dan Siklus I.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Ad Rg Kk Nms Dns
Nilai Awal
Nilai Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Berdasarkan perbandingan nilai awal dan pelaksanaan tindakan
siklus I terhadap keaktifan siswa saat pembelajaran Sains (IPA) melalui
lembar observasi diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.8 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa
Kondisi Awal dan Siklus I.
Nama Siswa Kondisi Awal Siklus I Keterangan
Ad 25 % 40 % Cukup Aktif
Rg 60 % 70 % Aktif
Kk 40 % 50 % Aktif
Nms 25 % 40 % Cukup Aktif
Dns 50% 60 % Aktif
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Perbandingan keaktifan siswa selama pembelajaran Sains (IPA)
pada kondisi awal dan siklus I siswa autis kelas V SLB Autis Harmony
Surakarta tahun Pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam grafik
histogram sebagai berikut:
Grafik 4.8 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Autis
Pada Kondisi Awal dan Siklus I.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Ad Rg Kk Nms Dns
Kondisi Awal
Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa siswa dengan kategori aktif dalam
pembelajaran Sains (IPA) sebanyak 3 siswa dari keseluruhan 5 siswa atau
sebesar 60 %, sedangkan 2 siswa dalam kategori cukup aktif atau sebesar
40 %. Hal ini menunjukkan peningkatan keaktifan jika dibandingkan
dengan kondisi awal, dimana rata-rata siswa termasuk dalam kategori
cukup aktif. Jadi ada peningkatan sebesar 60 % dibandingkan dari kondisi
awal.
2. Perbandingan Siklus I dan Siklus II
Perbandingan prestasi belajar Sains siswa di siklus I dan Siklus II
tertuang pada tabel di berikut ini:
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Tes Sains (IPA)
Pada Siklus I dan Siklus II
Nama Siswa Nilai Siklus I Nilai Siklus II Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Ad 40 85 Tuntas
Rg 75 95 Tuntas
Kk 60 95 Tuntas
Nms 45 90 Tuntas
Dns 60 85 Tuntas
Prosentase Tuntas 60 % 40 %
Perbandingan hasil tes Sains (IPA) di siklus I dan siklus II siswa autis
kelas V SLB Autis Harmony Surakarta tahun Pelajaran 2011/2012 dapat
digambarkan dalam histogram sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Grafik 4.9 Perbandingan Hasil Tes Sains (IPA)
pada Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan observasi pada pelaksanaan tindakan siklus II
dibandingkan siklus I terhadap keaktifan siswa saat pembelajaran Sains (IPA)
melalui lembar observasi diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II
Nama Siswa Siklus I Siklus II Keterangan
Ad 40 % 75 % Aktif
Rg 70 % 80 % Sangat Aktif
Kk 50 % 85 % Sangat Aktif
Nms 40 % 75 % Aktif
Dns 60 % 85 % Sangat Aktif
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Perbandingan keaktifan siswa dalam pembelajaran Sains (IPA) di
siklus I dengan siklus II pada siswa autis kelas V di SLB Autis Harmony
Surakarta tahun Pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam grafik
histogram sebagai berikut:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Ad Rg Kk Nms Dns
Nilai Siklus I
Nilai Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Grafik 4.10 Perbandingan Tingkat Keaktifan Siklus II dan Siklus I.
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa siswa dengan kategori aktif dalam
pembelajaran Sains (IPA) sebanyak 2 siswa dari 5 siswa atau sebesar 40 %,
sedangkan 3 siswa dalam kategori sangat aktif atau sebesar 60%.
3. Perbandingan Antarsiklus
Pada siklus I terdapat beberapa kekurangan. Permasalahan yang muncul
pada siklus I tersebut, dapat diperoleh solusi pada siklus II dengan perbaikan pada
media Macromedia flash dengan maksud agar siswa tidak bingung dalam
memahami materi-materi yang terdapat dalam macromedia flash serta pemberian
reward agar anak lebih bersemangat untuk mengikuti pembelajaran.
Siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan pada prestasi belajar
Sains Sains (IPA) siswa autis kelas V SLB Autis Harmony Surakarta Tahun
Pelajaran 2011/2012. Apabila dilihat dari nilai awal sampai tindak lanjut pada
siklus I dan siklus II maka terdapat peningkatan secara jelas. Adapun data yang
diperoleh peneliti dapat dijabarkan dalam tabel berikut ini:
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Ad Rg Kk Nms Dns
Siklus I
Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Tabel 4.11 Peningkatan Nilai Tes Sumber energi dan perubahannya Tiap Siklus
Nama Kemampuan
Awal Siklus I
% Siklus II
% Keterangan
Ad 30 40 10 85 45 Meningkat dan Tuntas
Rg 60 75 15 95 20 Meningkat dan Tuntas
Kk 40 60 20 95 35 Meningkat dan Tuntas
Nms 30 45 15 90 45 Meningkat dan Tuntas
Dns 60 60 0 85 25 Meningkat dan Tuntas
% Tuntas 0% 60 % 100% Meningkat dan Tuntas
% Peningkatan 60 % 40 %
Peningkatan hasil tes sains (IPA) siswa autis kelas V SLB Autis Harmony
Surakarta tahun Pelajaran 2011/2012 dapat digambarkan dalam grafik histogram
sebagai berikut:
Grafik 4.11 Perbandingan Prosentase Hasil Tes sains (IPA)
Dimulai dari Kemampuan Awal sampai Siklus II.
Peningkatan hasil tes sains (IPA) dilihat dari peningkatan nilai masing-
masing siswa dapat digambarkan ke dalam grafik histogram sebagai berikut:
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Kemampuan Awal
Siklus I Siklus II
% Tuntas
% Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Grafik 4.12 Perbandingan Nilai Tes Sains (IPA)
Dilihat dari kondisi Awal sampai Siklus II
Data tabel 4.11 merupakan rekapitulasi nilai tes sains (IPA) dimulai dari
nilai awal atau kemampuan awal siswa, siklus I dan siklus II. Tabel tersebut
memperlihatkan adanya peningkatan nilai sejak diadakan siklus I dan siklus II.
Nilai tes awal digunakan sebagai acuan dalam penentuan kemampuan awal
menunjukkan bahwa dari semua siswa belum ada yang mencapai ketuntasan atau
ketuntasan baru mencapai 0 %. Pada hasil tes sains (IPA) siklus I, persentase
tuntas mencapai 60 % atau terjadi peningkatan 60 % bila dibandingkan dengan
nilai awal. Hasil tes sains (IPA) siklus II, persentase tuntas sebesar 100 % atau
terjadi peningkatan sebesar 40% dibandingkan siklus I. Apabila membandingkan
nilai awal dengan nilai siklus II, maka peningkatan nilai siswa sebesar 100 %.
Peningkatan keaktifan siswa autis saat pembelajaran Sains (IPA) dengan
menggunakan media Macromedia flash dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini:
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Ad Rg Kk Nms Dns
Kemampuan Awal
Siklus I
Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Tabel 4.12 Peningkatan Keaktifan Siswa autis Kelas V
SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012
Nama Siswa
Kondisi Awal Siklus I Siklus II Keteranga
n Ad 25 % 40 % 75 % Meningkat
Rg 60 % 70 % 80 % Meningkat
Kk 40 % 50 % 85 % Meningkat
Nms 25 % 40 % 75 % Meningkat
Dns 50% 60 % 85 % Meningkat
Sumber Data : Data Primer diolah tahun 2012
Peningkatan keaktifan siswa autis kelas V SLB Autis Harmony Surakarta
Tahun Ajaran 2011/2012 pada pembelajaran sains (IPA) dari kondisi awal sampai
dengan siklus II dapat digambarkan dalam grafik histogram sebagai berikut:
Grafik 4.13 Peningkatan Keaktifan Siswa
Dimulai dari Observasi Awal sampai Siklus II
Berdasarkan tindakan-tindakan tersebut, penelitian dikatakan berhasil
melaksanakan pembelajaran sains (IPA) dengan menggunakan media interaktif
berbasis macromedia flash. Hal ini ditunjukkan melalui penggunaan media
macromedia flash yang dapat membantu siswa meningkatkan prestasi belajar
sains (IPA).
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Ad Rg Kk Nms Dns
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
D. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian ini akan menjabarkan tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian berdasarkan perumusan masalah dan deskripsi hasil
pengamatan. Pembahasan hasil penelitian tersebut meliputi: peningkatan prestasi
belajar Sains serta peningkatan keaktifan siswa saat pembelajaran Sains (IPA)
setelah penggunaan media interkatif berbasis macromedia flash pada anak autis
kelas V semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar sains (IPA) anak
autis kelas V semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Ajaran
2011/2012 mengalami peningkatan setelah menggunakan media interaktif
berbasis macromedia flash. Hasil tersebut relevan dengan pendapat Siti
Mutmainah & Onno W. Purbo yang menyatakan bahwa “Flash dibuat untuk
keperluan pembelajaran yang interaktif dan menarik”. (2002: 1)
Media interaktif berbasis macromedia flash ini dapat mendorong siswa
berperan aktif mengikuti pembelajaran dengan cara guru memotivasi siswa untuk
menyampaikan apa saja yang mereka ketahui tentang suatu materi. Keaktifan
siswa selama mengikuti pembelajaran dapat dilihat pada grafik 4.13 yang
menunjukkan peningkatan signifikan dari kondisi awal sampai dengan siklus II.
Selain untuk meningkatkan keaktifan siswa selama mengikuti
pembelajaran, media Macromedia flash juga dapat digunakan untuk memotivasi
siswa dalam belajar sains (IPA) secara modern. Pembelajaran sains (IPA) pada
materi sumber energi dan perubahannya di Sekolah Dasar, biasanya dilakukan
guru dengan media pembelajaran yang konvensional. Misalnya dengan
membacakan teks, kemudian siswa menyebutkan benda-benda di sekitarnya atau
memberikan gambar-gambar yang relevan. Setelah siswa selesai mengidentifikasi
materi, guru memberikan soal berkaitan dengan materi tersebut. Kondisi seperti
ini menimbulkan kejenuhan sehingga menyebabkan siswa cenderung pasif.
Siswa autis akan mengalami kesulitan dalam pembelajaran sains (IPA)
karena mereka kesulitan dalam memproses informasi yang diterima sehingga
tidak dapat memahami materi secara mudah. Hal ini menyebabkan mereka
memiliki hasil belajar yang rendah serta tidak sesuai dengan potensi anak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash pada
pembelajaran sains (IPA) dapat membantu siswa autis dalam menghubungkan
pengetahuan yang mereka miliki dengan informasi yang baru diterimanya. Selain
itu macromedia flash juga bermanfaat untuk meningkatkan peran aktif siswa
sehingga dapat mengatasi kejenuhan terhadap materi sains (IPA).
Selain itu, penelitian ini hampir sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Andayani (2008) yang menunjukkan bahwa media macromedia
flash sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan anak dalam memahami
materi pelajaran pada mata pelajaran Bahasa Indonesia (hlm. 1). Berdasarkan
hasil penelitian dalam jurnal ini, maka media Macromedia flash tidak hanya dapat
diterapkan bagi siswa normal namun juga efektif dalam meningkatkan prestasi
belajar Sains sains (IPA) bagi siswa autis.
Akhirnya dapat penulis simpulkan bahwa penggunaan media interaktif
berbasis macromedia flash dapat meningkatkan prestasi belajar sains (IPA) anak
autis kelas V semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Ajaran
2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Hasil penelitian tersebut memperlihatkan adanya peningkatan signifikan
pada prestasi belajar sains (IPA) anak autis setelah menggunakan media interaktif
berbasis macromedia flash. Hal itu tampak dari data nilai awal serta nilai pada
siklus I dan siklus II yang menunjukkan ketuntasan sesuai dengan indikator
ketercapaian dalam penelitian ini. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
tindakan penelitian ini yang berbunyi: “Penggunaan Macromedia flash dalam
pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar sains (IPA) anak autis kelas V
semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012” dapat
terbukti kebenarannya.
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan gambaran bahwa dalam pembelajaran,
sangatlah diperlukan adanya pemikiran yang kreatif dalam memecahkan suatu
masalah. Bukan hanya pada materinya saja, namun juga pada permasalahan lain
yang sering terjadi dalam proses belajar mengajar. Salah satu wujud pemikiran
kreatif tersebut dapat berupa penggunaan media pembelajaran yang modern dan
interaktif.
Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik diharapkan mampu
meningkatkan prestasi belajar siswa. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
menggunakan media interaktif berbasis macromedia flash dalam pembelajaran
Sains (IPA) yang membuktikan terjadinya peningkatan prestasi belajar sains (IPA)
siswa autis kelas V Semester 2 di SLB Autis Harmony Surakarta Tahun Pelajaran
2011/2012. Penggunaan media interaktif berbasis macromedia flash dalam
penelitian ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menghadirkan
media pembelajaran yang baru dan menarik sehingga media ini dapat dijadikan
sebagai pertimbangan bagi guru yang ingin menyampaikan materi pelajaran Sains
(IPA). Media ini juga dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
keaktifan siswa autis dalam pembelajaran Sains (IPA) karena media ini dapat
menciptakan iklim siswa yang aktif dalam mengeksplorasi bahan pembelajaran
dengan cara menghubungkan pengetahuan yang dimiliki siswa dengan informasi
yang baru diterimanya. Untuk itu, media interaktif berbasis Macromedia flash
perlu digunakan dalam pembelajaran.
C. Saran
Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-
saran sebagai berikut:
1. Saran kepada Guru
a. Guru sebaiknya berusaha menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan dan menarik sehingga siswa merasa nyaman dan aktif
mengikuti pembelajaran.
b. Guru sebaiknya lebih mengefektifkan pembelajaran Sains (IPA) dengan
berupaya mengoptimalkan kemampuan mengelola kelas.
c. Guru sebaiknya selalu berfikir kreatif dalam mengembangkan inovasi
pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran
berupa Macromedia flash.
2. Saran kepada Siswa
a. Siswa hendaknya selalu terlibat secara aktif saat kegiatan belajar mengajar.
b. Siswa sebaiknya fokus dan memperhatikan guru selama mengikuti
pembelajaran.
c. Siswa sebaiknya mampu mengekspresikan diri dengan berani dan ikut
berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar yang diadakan oleh guru.
3. Saran kepada Peneliti selanjutnya.
Diharapkan ada penelitian lanjutan yang membahas tentang kaitan media
Macromedia flash dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi lain.