wijayanti (nim 30000313420044)

23
MASSAGE EFFLEURAGE Tugas ini disusun dalam rangka Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Holistik dengan Dosen Pengampu Sri Sumarni, M. Mid. Disusun oleh : WIJAYANTI NIM. 30000313420044 SAIN TERAPAN KESEHATAN KONSENTRASI KEBIDANAN PROGRAM STUDI MAGISTER EPIDEMIOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 1

Upload: wijayanti

Post on 14-Dec-2015

245 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

TUGAS

TRANSCRIPT

Page 1: Wijayanti (NIM 30000313420044)

MASSAGE EFFLEURAGE

Tugas ini disusun dalam rangka Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Holistik dengan Dosen Pengampu Sri Sumarni, M. Mid.

Disusun oleh :

WIJAYANTI

NIM. 30000313420044

SAIN TERAPAN KESEHATAN KONSENTRASI KEBIDANAN

PROGRAM STUDI MAGISTER EPIDEMIOLOGI

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2015

1

Page 2: Wijayanti (NIM 30000313420044)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta

hidayah-Nya, sehingga Tugas yang berjudul “Massage Effleurage“ dapat

diselesaikan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Holistik.

Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari arahan,

bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu

perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Sri Sumarni, M.Mid. Selaku pengampu mata kuliah Asuhan Kebidanan

Hollistik.

2. Seluruh Staf dan Karyawan Magister Sains Terapan Undip Semarang yang

telah banyak membimbing kami.

Dalam penyusunan tugas ini, penulis telah berusaha dengan segala

kemampuan yang penulis miliki, namun penulis menyadari bahwa penyusunan

tugas ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun dari pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan

tugas ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan

lembaga kesehatan pada khususnya.

Semarang, Januari 2015

Penulis

2

Page 3: Wijayanti (NIM 30000313420044)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... 1

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

1. Pengertian Massage Effluerage .......................................................................4

2. Manfaat pada Bidang Kesehatan .....................................................................5

3. Manfaat pada Bidang Kebidanan ......................................................................7

4. Mekanisme Fisiologis..........................................................................................7

5. Langkah-langkah dan Cara mempraktikkan.......................................................8

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: Wijayanti (NIM 30000313420044)

MASSAGE EFFLEURAGE

1. Pengertian

Massage adalah tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan

lunak, biasanya otot tendon atau ligamen, tanpa menyebabkan

pergeseran atau perubahan posisi sendi guna guna menurunkan nyeri,

menghasilkan relaksasi, dan/atau meningkatkan sirkulasi. (Handerson,

2006)

Kontak fisik merupakan sumber kenyamanan pada saat persalinan.

Pijatan dapat menjadi cara untuk membuat ibu menjadi relaks,

mendekatkan ibu dengan suami dan bidan serta bermanfaat pada tahap

pertama persalinan untuk mengurangi rasa sakit, menenangkan dan

menentramkan diri ibu. (Stoppard, 2002)

Massage atau pijatan pada abdomen (effleurage) adalah bentuk

stimulasi kulit yang digunakan selama proses persalinan dalam

menurunkan nyeri secara efektif.

Effleurage adalah teknik pemijatan berupa usapan lembut, lambat,

dan panjang atau tidak putus-putus. Teknik ini menimbulkan efek

relaksasi. Dalam persalinan, effleurage dilakukan dengan menggunakan

ujung jari yang lembut dan ringan. Lakukan usapan dengan ringan dan

tanpa tekanan kuat, tetapi usahakan ujung jari tidak lepas dari permukaan

kulit. Pijatan effleurage dapat juga dilakukan di punggung. Tujuan

utamanya adalah relaksasi.

4

Page 5: Wijayanti (NIM 30000313420044)

2. Manfaat pada Bidang Kesehatan

a. Massage atau pengurutan adalah cara untuk penyembuhan yang

memiliki banyak manfaat bagi semua sistem organ tubuh. Massage

dapat mempengaruhi organ-organ tubuh sesuai dengan area yang

akan dipijat.

b. Meningkatkan fungsi kulit: Peredaran darah dalam tubuh yang

meningkat akan membantu proses untuk menghasilkan kelenjar

minyak yang akan lebih efektif memproduksi keringat, sehingga akan

membuang zat yang tidak berguna. Lapisan epidermis yang paling

luar akan larut sehingga kondisi kulit akan lebih baik. Fungsi kulit

sebagai daya penyerap akan lebih meningkat dan kulit menjadi lebih

halus. 

c. Melarutkan lemak: Gerakan pengurutan yang sifatnya menekan dan

menghentak seperti meremas/ memijat, menepuk, memukul dapat

membantu melarutkan lemak sehingga terjadi pembakaran tubuh. 

d. Meningkatkan refleksi pada pencernaaan: Pengurutan perut dengan

gerakangerakan tertentu akan lebih merangsang gerak refleksi

(Peristaltik), dengan demikian akan lebih memperlancar sistem

pencernaan. 

e. Meningkatkan fungsi jaringan otot: Meningkatnya sirkulasi peredaran

darah dapat meningkatkan nutrisi (sari makanan) ke dalam jaringan

otot sehingga kekenyalan dan elastisitas akan lebih bertahan. 

5

Page 6: Wijayanti (NIM 30000313420044)

f. Meningkatkan pertumbuhan tulang dan gerak persendian:

Meningkatnya peredaran darah yang ditimbulkan oleh gerak

pengurutan akan meningkat pula nutrisi sehingga dapat memberi

makanan pada sel-sel tulang. Dengan demikian meningkat pula

pertumbuhan gerak persendian. 

g. Meningkatkan fungsi jaringan syaraf: Gerakan vibrace dan friction

dapat merangsang pada fungsi syaraf di seluruh tubuh. 

h. Sistem Getah Bening: Luka akibat pukulan akan menyebabkan

terjadinya pembengkakan yang masuk ke dalam sirkulasi getah

bening. Pijat dapat mengosongkan saluran getah bening dan

menyembuhkan bengkak tersebut. Jika cairan yang membuat

bengkak tidak disingkirkan, maka akan mengeras sehingga tidak

dapat melewati saluran getah bening. Akibatnya gumpalan cairan

yang mengeras tersebut akan menyumpal di sekeliling jaringan:otot,

tulang, urat, ikatan sendi tulang (ligament) dan kemudian terbentuk

“pelekatan” (adhesion). 

i. Sistem Kandung Kemih: Pijat di bagian punggung dan perut akan

meningkatkan aktivitas ginjal yang mendorong pembuangan produk

sisa metabolisme dan mengurangi penumpukkan cairan. 

j. Sistem Reproduksi: Sistem reproduksi juga dapat ditingkatkan. Pijat

pada bagian perut dan punggung dapat membantu meredakan

masalah haid, seperti rasa sakit, pra menstruasi, haid tidak teratur,

dan lain-lain. 

6

Page 7: Wijayanti (NIM 30000313420044)

3. Manfaat pada Bidang Kebidanan

a. Massage atau usapan ringan dapat meningkatkan produksi oksitosin

endogen, sehingga merangsang kontraksi uterus (Simkin, 2011)

b. Massage dapat meningkatkan oksitosin yang berhubungan dengan

kenyamanan dan kepuasan (Ericbrown, 2012)

c. Massage menurunkan hormon stress dan meningkatkan hormon

oksitosin (Beckel, 2012)

d. Meningkatkan fungsi fisiologis

Sentuhan yang nyaman dan emosional mendukung peningkatan level

oksitosin, oksitosin membantu menurunkan kecemasan (Stager,

2011)

e. Lama Persalinan

Sentuhan yang nyaman membantu mempercepat persalinan dan

menurunkan augmentasi kontraksi dengan menggunakan oksitosin

sintetik, dan menggunakan rangsangan massage pada abdomen

yang efektif dapat meningkatkan kekuatan dan atau frekuensi

kontraksi. (Stager, 2011)

4. Mekanisme Fisiologis

Massage merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kontraksi

persalinan. Massage terbukti dapat menurunkan kadar hormon stress

7

Page 8: Wijayanti (NIM 30000313420044)

dalam tubuh yaitu adrenalin. Faktanya, stress dapat berkontribusi dalam

menghambat atau menurunkan kontraksi uterus. Massage dapat

membantu menurunkan produksi kadar hormon adrenalin dan membuat

ibu yang bersalin menjadi relaks (Leino, 2006). Relaksasi yang dialami

ibu merangsang otak untuk menurunkan kadar hormon adrenalin dan

meningkatkan produksi oksitosin yang merupakan faktor penting

timbulnya kontraksi uterus yang adekuat (Chapman, 2006).

Sebuah penelitian menyebutkan ibu yang dipijat selama 20 menit

setiap jam selama tahapan persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit,

karena masase (pijat) merangsang tubuh melepaskan senyawa

endhorpin yang merupakan pereda sakit alami dan menciptakan

perasaan nyaman. (Danuatmadja, 2004)

Massage merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang

dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri persalinan. Impuls rasa sakit yang

dibawah oleh saraf yang berdiameter kecil menyebabkan gate control

dispinal cord membuka dan impuls diteruskan ke korteks serebral

sehingga akan menimbulkan rasa sakit. Tetapi impuls rasa sakit ini dapat

diblok yaitu dengan memberikan rangsangan pada saraf yang

berdiameter besar yang menyebabkan gate control akan tertutup dan

rangsangan sakit tidak dapat diteruskan ke korteks serebral. Pada

prinsipnya rangsangan berupa usapan pada saraf yang berdiameter

besar yang banyak pada kulit harus dilakukan awal rasa sakit atau

sebelum impuls rasa sakit yang dibawa oleh saraf yang berdiameter kecil

mencapai korteks serebral.

8

Page 9: Wijayanti (NIM 30000313420044)

5. Langkah-langkah Pelaksanaan/Prosedur Pelaksanaan

Ada dua cara dalam melakukan teknik Effleurage, yaitu :

a. Secara perlahan sambil menekan dari area pubis atas sampai

umbilikus dan keluar mengelilingi abdomen bawah sampai area

pubis, ditekan dengan lembut dan ringan dan tanpa tekanan yang

kuat, tapi usahakan ujung jari tidak lepas dari permukaan kulit.

Pijatan dapat dilakukan beberapa kali, saat memijat harus

diperhatikan respon ibu apakah tekanan sudah tepat. (Gadysa,

2009).

b. Pasien dalam posisi berbaring atau setengah duduk, lalu letakkan

kedua telapak tangan pada perut dan secara bersamaan digerakkan

melingkar kearah pusat kesimpisis atau dapat juga menggunakan

satu telapak tangan dengan gerakkan melingkar atau satu arah. Cara

ini dapat dilakukan langsung oleh pasien (Gadysa, 2009).

9

Page 10: Wijayanti (NIM 30000313420044)

Pemberian massage effleurage sebaiknya diberikan dengan frekuensi

yang konstan dan tidak berubah-ubah. (Pillitteri,2009). Gerakan massage

effleurage adalah seperti mengusap kepala bayi dengan menggunakan

kelima jari tanpa ada penekanan berarti yang dapat dilakukan pada

abdomen ataupun punggung. (Simkin,2008).

Masase dan sentuhan membantu ibu lebih rileks dan nyaman

selama persalinan. Sebuah penelitian menyebutkan ibu yang dipijat

selama 20 menit setiap jam selama tahapan persalinan akan lebih bebas

dari rasa sakit, karena masase (pijat) merangsang tubuh melepaskan

senyawa endhorpin yang merupakan pereda sakit alami dan menciptakan

perasaan nyaman. (Danuatmadja, 2004)

10

Page 11: Wijayanti (NIM 30000313420044)

Gambar 2.1 Cara Massage Effleurage

Foto-foto dan Gambar Prosedur Massage Effleurage

Foto 1 Massage effleurage bagian perut

11

Page 12: Wijayanti (NIM 30000313420044)

Foto 2 Massage effleurage bagian punggung

Foto 3 Massage effleurage bagian kaki/paha

12

Page 13: Wijayanti (NIM 30000313420044)

Gambar 1 Pasien posisi duduk

Gambar 2 Pasien tidur miring

Gambar 3. Pasien posisi duduk

13

Page 14: Wijayanti (NIM 30000313420044)

Gambar 4 Pasien tidur miring

Gambar 5 Pasien tengkurap massage effleurage bagian punggung

14

Page 15: Wijayanti (NIM 30000313420044)

Gambar 6 Massage effleurage bagian kaki

Gambar 7 Massage effleurage bagian punggung

15

Page 16: Wijayanti (NIM 30000313420044)

DAFTAR PUSTAKA

Alifa, S. (2008). Efek teknik masase effleurage pada abdomen terhadap penurunan intensitas nyeri pada disminore primer mahasiswa PSIK FKUB Malang.http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/diunduh tanggal 4 Mei 2012

Asrinah, P. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Persalinan.Yogyakarta:Graha Ilmu

Bare, B. G., & Smeltzer, S. C. (2002). Buku keperawatan medikal. Jakarta: EGC

Bobak. (2004). Buku Ajar keperawatan maternitas. Jakarta: EGC

Fitriana, S. (2009). Perbedaan Tingkat Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Sectio Caesarea (SC) sebelum dan setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam di RS DR. Soesilo Kabupaten Tegal

Febrina,R. 2011. Pengaruh Teknik Akupresur Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Di Klinik Budi Kemuliaan MedanFraser, D. (2009). Buku ajar bidan.Jakarta: EGC

Gadysa,G.(2009). Persepsi Ibu Tentang Metode Massase.http://luluvikar.wordpress.com/2009/08/26/persepsi-ibu-tentang-metode massage. diunduh tanggal 22 September 2010

16

Page 17: Wijayanti (NIM 30000313420044)

Hastono, S.P. (2006). Basic data analysis for health research: Fakultas Kesehatan Masyarakat UI

Kozier,B. (2004). Fundamental of nursing concepts, process and practice 7th

edition.New Jersey: Pearson Education, Inc.

Krestanti, R. (2012). Perbedaan Efektifitas Teknik Back Effluarage dan Teknik Counter pressure terhadap Nyeri Pinggang kala I Fase aktif persalinan

Manuaba, I.B.G. (1998). Memahami kesehatan reproduksi wanita. Jakarta: Arcan

Martaadisoebrata, D. (2005). Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Maslikhanah. (2011). Penerapan Teknik Pijat Effleurage sebagai upaya penurunan nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I fase aktif

Meiliasari, M., dan Danuatmaja, B. (2004). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta : Puspa Swara

Mirnawati.(2007).Teknik Relaksasi Nafas Dalam.http/iwansain files wordpress.corn. Diunduh tanggal 16 Februari 2012

Monsdragon. (2004). Pregnancy Information (Effleurage dan massage). http://www.monsdragon.org/pregnancy effleurage.html diunduh tanggal 20 Januari 2013.

Perry, G.A. & Potter, P.A. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan, konsep, proses dan praktik. Jakarta: EGC

Prawirohardjo, S. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

_____________,. (2008). Ilmu kandungan. Jakarta: EGC

Price, S.A. & Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi, edisi 6. Jakarta: EGC

Rusdiatin. (2007). Pengaruh Pemberian Tehnik Acupresure Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Klinik Bersalin Medan

Sinaga, P. (2011). Pengaruh Metode Masase Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Ibu Inpartu di Klinik Bersalin Sally Medan Tahun 2011

Syaifuddin. (1997). Anatomi fisiologi untuk siswa perawat.edisi-2. Jakarta : EGC. Hlm : 123-136

Tamsuri, A. (2007). Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta : EGC. Hlm 1-63

17

Page 18: Wijayanti (NIM 30000313420044)

Yuliatun,L.(2008). Penanganan Nyeri Persalinan dengan Metode Non Farmakologi. Malang : Bayumedia Publishing

http://www.bidankita.com. Nyeri Persalinan. Diunduh tanggal 15 Oktober 2012http://meladianmaulidah.blogspot.com. Teknik - Teknik untuk Mengatasi Nyeri Persalinan. Diunduh tanggal 15 Oktober 2014

Mubarak, Wahit Iqbal dan Nurul Chayatin. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori & Apikasi dalam Praktik. Jakarta: Kedokteran EGC.

Imami. (2007). Nyeri pada Persalinan.dan Penatalaksanaannya secara Non Farmakologik. Diakses tanggal 7 Februari 2012.

Rosemary. (2004). Nyeri Persalinan. Jakarta:EGC.

Cuningham. 1999. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC

18