peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara ......dengan judul “peningkatan pemahaman pasien...

113
LAPORAN AKTUALISASI Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara Perawatan Penyakit Diabetes Melitus Dengan Luka Gangren Secara Mandiri Di Rumah Di Ruang Rawat Inap Mawar RSUD Dr. Achmad Diponegoro Putussibau DISUSUN OLEH : ANTONIUS PUAR, Amd. Kep NIP. 19871220 202012 1 006 [03] BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2021

Upload: others

Post on 22-Aug-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

LAPORAN AKTUALISASI

Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara

Perawatan Penyakit Diabetes Melitus Dengan Luka Gangren

Secara Mandiri Di Rumah Di Ruang Rawat Inap Mawar

RSUD Dr. Achmad Diponegoro Putussibau

DISUSUN OLEH :

ANTONIUS PUAR, Amd. Kep NIP. 19871220 202012 1 006

[03]

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU

BEKERJASAMA DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2021

Page 2: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

ii

Page 3: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

iii

Page 4: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

iv

Page 5: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat

Rahmat dan Kasih-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi

dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan

penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri di rumah di

ruang rawat inap mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau”.

Laporan aktualisasi ini merupakan salah satu tugas dalam Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XXXII di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021.

Dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini penulis mendapatkan banyak

bantuan, saran, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak H. Sutarmidji, SH, M.HUM, selaku Gubernur Kalimantan Barat

2. Bapak Fransiskus Diaan, S.H., selaku Bupati Kapuas Hulu

3. Bapak Jantau S.Sos.M.M., selaku Plt Kepala Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu

4. Bapak Muhtarudin, S.Sos.M.AP, selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Kabupaten Kapuas Hulu

5. Bapak Suprapto, Amd. Kep selaku Kepala Bidang Keperawatan dan juga

Mentor yang telah memberikan bimbingan selama kegiatan berlangsung

6. Bapak Sagitarisman, S.IP, selaku Coach yang telah dengan ikhlas

memberikan waktunya untuk membimbing, mengajar, memberikan nasehat

dan saran kepada penulis

7. Bapak Prasetyo Tri Sejati, S.STP, MM, selaku penguji dalam penyusunan

laporan aktualisasi

8. Rekan kerja di ruang mawar yang telah memberikan motivasi, masukan dan

semangat dalam penyusunan laporan ini

9. Kedua orang tua yang tiada hentinya memberikan doa dan dukungan moril

kepada penulis

10. Kepada seluruh panitia yang telah menyelenggarakan Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XXXII Tahun 2021 di Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu

Page 6: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

vi

11. Rekan-rekan peserta Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II

Angkatan XXXII Tahun 2021 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas

Hulu yang telah mendukung dan bersedia berbagi pemikiran dalam

penyelesaian laporan aktualisasi penulis

Penulis sadar bahwa dalam penyusunan laporan aktualisasi ini masih

banyak terdapat kekurangan baik dari segi penulisan dan materi. Untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dikemudian

hari penulis dapat memperbaiki kekurangan ini. Dengan ini penulis

mengucapkan terimakasih.

Putussibau, 10 Agustus 2021

Penulis

ANTONIUS PUAR

Page 7: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ….iv - KATA PENGANTAR……………………………………………………………..v - DAFTAR ISI………………………………………………………………………vi - DAFTAR TABEL…………………………………………………………….…viii - DAFTAR BAGAN………………………………………………………………..ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... …..1 B. Tujuan ........................................................................................ …..2 C. Tempat Dan Waktu Kegiatan ................................................... …..3

BAB II GAMBARAN UMUM A. Peta Organisasi Rsud dr. Achmad Diponegoro

Putussibau…………………………………………………………...…..4 B. Satuan Organisasi dr. Acmad Diponegoro

Putussibau……………..…..…………………………………………….7 C. Nilai-Nilai Organisasi……………………………………...……………8 D. Tugas Pokok Perawat Terampil………………………………………9

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN……………………………………..12 B. Peran dan Kedudukan PNS Dalam NKRI, Manajemen ASN

Whole of Government dan Pelayanan publik……………………..21

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI A. Penetapan Isu Kegiatan……………...………………………………24 B. Tahapan Kegiatan, Output Kegiatan, Keterkaitan Substansi,

Mata Pelatihan (ANEKA) Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi, Penguatan Nilai Organisasi…..………………………30

C. Rancangan Jadwal Kegiatan………………………………………..45 D. Lembar Konsultasi ke Coach……………………………………….46 E. Lembar Konsultasi ke Mentor………………………………………47

BAB V PALAKSANAAN AKTUALISASI

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS……..49 B. Strategi Pembimbingan…………………………………………..…64

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………..68 B. Saran…………………………………………………………………….68

LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA

Page 8: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

viii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2. 1 Data Pegawai RSUD Putussibau 7

Tabel 4.1 Analisis Prioritas Masalah 26

Tabel 4.2 Analisis Prioritas 28

Tabel 4.3 Lembar Rencana Aktualisasi 30

Tabel 4.4 Lembar Rancangan Kegiatan 45

Tabel 5.1 Kegiatan Aktualisasi 1 47

Tabel 5.2 Kegiatan Aktualisasi 2 49

Tabel 5.3 Kegiatan Aktualisasi 3 51

Tabel 5.4 Kegiatan Aktualisasi 4 53

Tabel 5.5 Kegiatan Aktualisasi 5 55

Tabel 5.6 Kegiatan Aktualisasi 6 57

Tabel 5.7 Jadwal Implementasi Kegiatan Aktualisasi 58

Tabel 5.8 Jadwal konsultasi dengan Mentor 60

Tabel 5.9 Jadwal konsultasi dengan Coach 61

Page 9: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

ix

DAFTAR BAGAN

Hal

Gambar 2.1

Struktur Organisasi

11

Page 10: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

x

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Kegiatan 1 : Mempersiapkan Rencana Penyuluhan

Diabetes Melitus Dengan Luka Gangren

63

Lampiran 2 Kegiatan 2 : Membuat Leaflet dan Video Diabetes

Melitus dengan luka Gangren

66

Lampiran 3 Kegiatan 3 : Konsultasi Dengan Mentor Terkait Leaflet dan Video Penyuluhan

71

Lampiran 4 Kegiatan 4 : Memberikan Penyuluhan Diabetes Melitus dengan Luka Gangren

75

Lampiran 5 Kegiatan 5 : Melakukan Perawatan Mencuci Luka

Pasien Diabetes Melitus Dengan Luka

Gangren

77

Lampiran 6 Kegiatan 6 : Membuat Laporan Hasil Kegiatan 79

Lampiran 7 Konsultasi dengan Mentor 81

Lampiran 8 Konsultasi dengan Coach 83

Page 11: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri

Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)

yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan

kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan

pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat

persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Setelah disahkannya Undang-Undang (UU) ASN, aparatur negara

memiliki kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia, berintegritas

tinggi, non parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi dan

kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan SDM

(Sumber Daya Manusia).

Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014

sudah secara implisif menghendaki bahwa ASN yang umum disebut

sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi

merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik. Profesi Petugas

Pemasyarakatan sebagai bagian dari ASN yang sangat penting dalam

pendukung tujuan yang mulia tersebut. Melalui pembaharuan pelatihan

yang diiringi oleh perubahan nomenklatur dari Diklat Prajabatan menjadi

Pelatihan Dasar Calon PNS diharapkan perlu memiliki karakter

berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme,

Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi serta dapat membentuk

karakter PNS yang berakhlak mulia, kemampuan bersikap dan bertindak

profesional mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural

dengan menggunakan perspektif Whole of Government (WoG),

manajemen ASN, dan Pelayanan Publik yang didasari nilai-nilai dasar

PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya

Page 12: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

2

sebagai pelayan masyarakat sebagai wujud nyata bela negara seorang

PNS.

Agar nilai-nilai dasar ASN dapat dilaksanakan dengan baik, maka

peserta latsar perlu membuat rancangan aktualisasi untuk menerapkan

nilai-nilai dasar yang dituangkan di dalam suatu dokumen. Penerapan

prinsip dasar ANEKA diharapkan dapat mendorong terwujudnya kualitas

pembinaan terbaik dari ASN sehingga mutu pembinaan dapat

ditingkatkan secara bertahap, berkesinambungan dan berkelanjutan.

B. Tujuan

Maksud dari pembuatan rancangan aktualisasi adalah sebagai

wahana pembelajaran bagi CPNS dalam mengenal dan

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar substansi pelatihan dalam

pelaksanaan tugas.

Tujuan dari pembuatan rancangan aktualisasi adalah:

1. Membentuk ASN yang profesional yaitu dengan penerapan nilai-nilai

dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan

Anti Korupsi (ANEKA) sehingga mampu melaksanakan tugas dan

perannya secara profesional untuk melayani masyarakat.

2. Sebagai acuan dalam aktualisasi nilai-nilai dasar selama pelaksanaan

habituasi.

Memberikan gambaran tentang pemahaman CPNS terhadap substansi

mata pelatihan dalam Latsar CPNS.Manfaat dari penyusunan rancangan

aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini, diharapkan para Aparatur Sipil

Negara (ASN) bisa memahami tentang nilai-nilai dasar profesi Aparatur

Sipil Negara (ASN) yang melekat dalam jabatannya sebagai pelayan

publik maupun sebagai pelaksana kebijakan publik. Selain itu, aktualisasi

nilai dasar profesi ASN, mempunyai manfaat antara lain sebagai berikut.

1. Untuk Diri Sendiri

Meningkatkan nilai profesionalisme dalam pekerjaan.

2. Untuk Organisasi

Menciptakan perbaikan di tempat kerja pada khususnya dan

pemerintah daerah pada umumnya.

Page 13: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

3

3. Untuk Masyarakat

Membangun citra positif Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai instansi

yang memiliki integritas dan netralitas dalam menjalankan tugas

jabatannya di mata masyarakat Indonesia.

C. Tempat dan Waktu Kegiatan

Adapun Ruang lingkup atau tempat kegiatan mengacu pada

penempatan pendaftaran formasi CPNS Kabupaten Kapuas Hulu tahun

2019 yang berada di RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau. Pada

kegiatannya akan menerapkan nilai-nilai dasar ASN seperti Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi yang akan

dilaksanakan mulai tanggal 14 Juni 2021 s/d 03 Juli 2021 di Kampus Diklat

Hotel Uncak Kapuas Putussibau dan dilanjutkan dengan aktualisasi di luar

kampus (habituasi) yang akan di mulai pada 05 Juli 2021 s/d 06 agustus

2021 dan akan dilanjutkan dengan kegiatan Laporan Aktualisasi pada 9 s/d

13 Agustus 2021

Page 14: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

4

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Peta Organisasi RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau

RSUD dr. Achmad Diponegoro merupakan lembaga teknis daerah

yang setingkat Kantor dan merupakan unsur penunjang Pemerintah

Daerah yang berada dibawah serta bertanggung jawab kepada Bupati

melalui Sekretaris Daerah. Dasar Hukum RSUD dr. Achmad Diponegoro

adalah Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu dan Peraturan

Bupati No. 44 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad Diponegoro. RSUD dr. Achmad

Diponegoro sebagai Lembaga Teknis Daerah mempunyai tugas

membantu Bupati dalam melaksanakan upaya Kesehatan secara berdaya

guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan,

pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya

peningkatan, pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan serta

melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar Pelayanan

Rumah Sakit. (Profil RSUD, 2018)

RSUD dr. Achmad Diponegoro adalah satu-satunya Rumah Sakit

Rujukan di Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Sebelum menjadi Rumah

Sakit Umum Daerah, Rumah sakit ini dikelola oleh kelompok missionaris

(Belanda) sekitar awal tahun 1930-an yang berlokasi di Jalan Diponegoro

Putussibau. Dan pada akhir tahun 1960-an pengelolaannya diserahkan

kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Kapuas Hulu. Pada

awal tahun 1980-an dibangun Rumah Sakit baru di jalan Kom Yos

Sudarso Putussibau dan berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum

Daerah dr. Achmad Diponegoro. (Profil RSUD, 2018)

Nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Achmad Diponegoro

diambil dari nama seorang dokter yakni dr. Achmad Diponegoro, yang

telah melayani masyarakat di pedalaman Kabupaten Kapuas Hulu

termasuk Putussibau pada sekitar tahun 1930-an. Atas jasa dan

Page 15: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

5

pengabdiannya, maka nama dr. Achmad Diponegoro diabadikan menjadi

nama RSUD Kabupaten Kapuas Hulu. Pada masa penjajahan Belanda,

dr. Achmad Diponegoro dan beberapa kaum cendikiawan Kalimantan

Barat lainnya telah menjadi korban kekejaman tentara Belanda, mereka

dibunuh dan dikuburkan secara massal didaerah Mandor Kabupaten

Landak. (Profil RSUD, 2018).

RSUD dr. Achmad Diponegoro sebagai lembaga teknis daerah

mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan upaya

kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara

serasi, terpadu dengan upaya peningkatan pencegahan dan

melaksanakan upaya rujukan serta melasanakan pelayanan kesehatan

yang bermutu sesuai standar Pelayanan. (Profil RSUD, 2018)

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten

Kapuas Hulu sebagaimana telah ditetapkan di dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021,

adalah acuan utama bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam

menyusun dan menetapkan Rencana Strategis OPD masing-masing.

1. Visi pembangunan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2017-2021 adalah

“Terwujudnya Kapuas Hulu yang Harmonis, Energik, Berdaya Saing,

Amanah dan Terampil”

a. Harmonis: mengandung makna dalam kehidupan masyarakat

berbangsa dan bernegara bertumpu kepada nilai-nilai budi pekerti

dan budaya yang luhur dengan mengedepankan nilai etika, moral

dan norma dalam masyarakat, sehingga masyarakat dapat hidup

berdampingan secara damai, selaras dan serasi.

b. Energik: mengandung makna penuh semangat dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diindikasikan dengan

meningkatnya pendapatan per kapita penduduk yang berdampak

pada menurunnya angka kemiskinan, peningkatan ekonomi serta

keterjangkauan pelayanan masyarakat dalam memenuhi

kebutuhan dasar.

Page 16: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

6

c. Berdaya saing: mengandung makna kondisi pembangunan daerah

yang dilandasi keinginan bersama untuk mewujudkan masa depan

pertumbuhan ekonomi, sosial dan lingkungan fisik yang lebih baik,

didukung sumberdaya manusia yang unggul, profesional,

kompetitif, serta berwawasan ke depan.

d. Amanah: mengandung makna bahwa dalam tata kelola

pemerintahan yang baik, mengandung unsur partisipatif, akuntabel,

transparan dan responsibilitas, akuntanbilitas, dan bersih, serta

bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.

e. Terampil: mengandung makna kondisi dimana kualitas sumber

daya manusia yang handal, kreatif, inovatif dan produktif dengan

kompetensi yang teruji serta mampu beradaptasi dengan

perkembangan teknologi dan informasi.

2. Misi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu

Misi dari Kabupaten Kapuas Hulu adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan Masyarakat Kapuas Hulu yang Harmonis dalam

Kerukunan Kehidupan Beragama, Budaya dan Keamanan;

2. Mewujudkan Kapuas Hulu yang kreatif menuju desa mandiri,

pengembangan aktifitas ekonomi yang adil dan pro rakyat, serta

ramah investasi;

3. Mewujudkan masyarakat Kapuas Hulu yang berbudaya, mandiri,

cerdas dan inovatif dalam meningkatkan kualitas dan mutu

pendidikan yang memiliki daya saing;

4. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Berwibawa,

dan Tersedianya Infrastruktur Publik yang Berbasis

Transparansi, Responsibilitas dan Akuntabilitas;

5. Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan

kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat

Page 17: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

7

B. Satuan Organisasi Rsud dr. Achmad Diponegoro Putussibau

Pada Tanggal 1 Desember 2011 Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Achmad Diponegoro telah memenuhi standar Pelayanan Rumah Sakit

yang meliputi Administrasi dan Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan

Gawat darurat, Pelayanan Keperawatan dan Rekap Medis. Jumlah

Pegawai RSUD dr. Achmad Diponegoroper januari 2021 secara

keseluruhan meliputi:

Tabel 2.1

Data Pegawai RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau

No PEGAWAI JUMLAH

1 Struktural 13

2 Medis 18

3 Keperawatan 183

4 Kefarmasian 18

5 Kesehatan Masyarakat 2

6 Kesehatan Lingkungan 2

7 Gizi 3

8 Fisotherapi 4

9 Teknisi Medis 18

10 Teknik Biomedika 21

11 Dukungan Manajemen 65

Sarana fisik atau gedung RSUD dr. Achmad Diponegoro terdiri dari:

1. Gedung Kantor

2. Gedung Instalasi Gawat Darura

3. Gedung PMI

4. Gedung Instalasi Rawat Inap terdiri dari:

5. Gedung VIP (Ruang Flamboyan)

6. Gedung Rawat Inap Penyakit Dalam (Ruang Bougenville)

7. Gedung Rawat Inap Penyakit Bedah (Ruang Mawar)

8. Gedung Rawat Inap Penyakit Anak, NICU (Ruang Dahlia)

9. Gedung Rawat Inap Kebidanan dan Kandungan (Ruang Nusa

Indah)

10. Gedung Ruang ICU

Page 18: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

8

11. Gedung Penunjang Pelayanan Medik dan Non Medik terdiri dari:

12. Ruang Laboratorium

13. Ruang Radiologi

14. Intalasi Gizi

15. Ruang Laundry

16. Instalasi Farmasi

17. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPRS)

18. Unit Transfusi Darah

19. Kamar Mayat

20. Instalasi Rawat Jalan terdiri dari:

a. Poliklinik Penyakit Dalam

b. Poliklinik Bedah

c. Poliklinik Saraf

d. Poliklinik Kebidanan dan Kandungan

e. Poliklinik Anak

f. Poliklinik Gigi

g. Poliklinik Fisioterapi

h. Gedung Manajemen terdiri dari:

i. Ruang Direktur

j. Ruang Tata Usaha

k. Ruang Kepala Bidang dan Kepala Seksi

l. Ruang Penyimpanan Dekumen Rekam Medik

m. Gedung Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS).

C. Nilai-Nilai Organisasi

Adapun yang menjadi nilai RSUD dr. Achmad diponegoro

Putussibau adalah: Kerjasama, Kejujuran, Keterbukaan, Tanggung jawab,

Tulus Ikhlas dalam Menjalankan Tugas

Page 19: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

9

D. Tugas Pokok Perawat Terampil

Tugas pokok Perawat Terampil berdasarkan Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 35 Tahun 2019 Tentang

Jabatan Fungsional Perawat yaitu:

1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu

2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan

keperawatan;

3. Melaksanakan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

dalam rangka melakukan upaya promotif;

4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik pada

pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka

upaya preventif;

5. Memberikan oksigenasi sederhana;

6. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat

darurat/bencana/kritikal;

7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman dan bebas

risiko penularan infeksi;

8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada

area medikal bedah;

9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area

anak;

10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area

maternitas;

11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area

komunitas;

12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area

jiwa;

13. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi

pembedahan pada tahap pre/ intra/ post operasi;

14. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;

15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan

Perawatan Paliatif;

Page 20: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

10

16. Memberikan dukungan/ fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi

kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan

keperawatan;

17. Melakukan perawatan luka;

18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan;

Kegiatan Pengembangan Profesi dan Penunjang Jabatan Fungsional

Perawat

1. Mendukung pengembangan profesi yang ditetapkan oleh instansi

pembina dibidang pelayanan.

2. Melakukan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas pelayanan

di Rumah Sakit.

Page 21: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

11

SEKSI PELAYANAN MEDIK

Syamsuddin, SKM

NIP. 19690122 198912 1 002

SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN

Suprapto, A.Md.Kep

NIP. 19650329 1991101 1 010

SEKSI PENUNJANG MEDIK

Yuliana Uwan, S.E

NIP. 19650907 198703 2 014

SEKSI REKAM MEDIK

Asriani

NIP. 19660817 198603 2 014

Instalasi

KOMITE

SATUAN PEMERIKSAAN INTERNAL

SUBBAG ADMINISTRASI DAN UMUM

Emerita Dara

NIP. 19700219 199003 2 002

SUBBAG PERSONIL

DAN HUMAS

SUBBAG PERENCANAAN DAN KEUANGAN

Fransiskus Yanuarius Ardyanto, S.Sos

NIP. 19750119 200401 1 001

BIDANG PELAYANAN

Drs. Poltak Tambunan, Apt

NIP. 19640430 199503 1 001

BIDANG PENUNJANG

Dra. Wijayati

NIP. 19640626 199003 2 007

DIREKTUR

drg. Poltak Pandapotan Sianturi, M.Kes

NIP. 19741018 200212 1 005

BAGIAN TATA USAHA

Zainudin, S.K.M, M.Kes

NIP. 19680824 198911 1 001

Struktur Organisasi

Unit Pelaksana Daerah RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau

Page 22: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

12

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN

Lembaga Administrasi Negara sesuai amanat Undang-Undang no. 5

Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah No.

11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil terkait dengan

pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

(CPNS) selama satu tahun masa percobaan, telah menetapkan Peraturan

Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang

Pelatihan Dasar Calon PNS (Latsar CPNS), yang dimaksud Pelatihan

Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan

yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integrasi moral,

kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter

kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat

profesionalisme serta kompetensi bidang, ini memadukan pembelajaran

klasikal dan non klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, yang

memungkinkan penulis mampu untuk menginternalisasi, menerapkan,

mengaktualisasikan merasakan mafaat serta membuatnya menjadi

kebiasaan (habituasi), sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter

PNS yang professional.

Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

menyatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita Bangsa

sebagaimana dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang

professional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,

kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik

bagi masyarkat serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat

persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk mencapai

terciptanya Aparatur Sipil Negara sebagaimana yang disebutkan di atas,

maka perlu adanya penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS melauli

Pelatihan Dasar CPNS.

Page 23: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

13

Berdasarkan peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12

Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil,

Penyelengaraan Pelatihan Dasar untuk membentuk PNS sebagai pelayan

masyarakat yang berkarakter dan professional dibentuk oleh sikap

perilaku bela Negara, nilai-nilai dasar PNS, kedudukan dan peran PNS

dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga mampu

melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan

publik, dengan;

1. Menunjukkan sikap perilaku disiplin sebagai PNS

2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas

jabatannya

3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI

4. Menunjukkan penguasaan kompetensi tehnis yang dibutuhkan sesuai

bidang tugas

Adapun nilai-nilai dasar PNS tercermin dalam ANEKA yang

merupakan landasan dalam menjalankan profesi ASN, yaitu; Akuntabilitas,

Nasionalisme,. Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Berikut ini

penjelasan masing-masing nilai ANEKA, yaitu:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus

dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok,

atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi

amanahnya. PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil

pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, tidak

terlibat dalam politik praktis, memperlakukan warga negara secara sama

dan adil dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik serta

konsisten dan dapat diandalkan dalam menjalankan tugas dan

fungsinya. Indikator nilai dasar akuntabilitas diantaranya:

a. Tanggung Jawab

Menurut kamus Besar Indonesia Tanggung jawab adalah keadaan

wajib menanggung segala sesuatunya. Dalam Jurnal Pengembangan

Karakter Tanggung Jawab pada Pembelajar (Rochmah, 2016) arti

tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah lakunya atau

perbuatan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.

Page 24: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

14

b. Jujur

Berdasarkan kamus Besar Bahasa Indonesia kata jujur berarti lurus

hati; tidak berbohong; tidak curang. Perilaku jujur diimplementasi

dengan selalu melakukan atau mengucapkan apa adanya tanpa

memberikan tambahan yang tidak sesuai keadaan.

c. Kejelasan Target

Menurut KBBI Target adalah sasaran (batas ketentuan dan

sebagainya) yang telah ditetapkan untuk dicapai. Sedangkan jelas

adalah terang; nyata; gambling. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

kejelasan target yaitu sasaran yang telah ditetapkan secara gambling

untuk dicapai.

d. Netral

Arti kata netral adalah tidak berpihak (tidak ikut atau tidak membantu

salah satu pihak) (KBBI). Maka sikap netral diterapkan dengan tidak

memihak pada salah satu golongan dan memberikan sikap yang

sama rata.

e. Mendahulukan Kepentingan Publik

Ditinjau dari Kamus Besar bahasa Indonesia arti kata mendahulukan

adalah mengerjakan sesuatu lebih dahulu daripada yang lain. Kata

Kepentingan memiliki arti keperluan; kebutuhan dan kata publik

adalah orang banyak (umum); semua orang yang datang. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa mendahulukan kepentingan public adalah

mengutamakan keperluan orang banyak.

f. Adil

Menurut KBBI kata adil bararti sama berat; tidak berat sebelah; tidak

memihak; berpihak kepada yang benar; tidak sewenang-wenang.

Maka sikap adil ditunjukkan dengan tidak memihak pada salah satu

pihak dan selalu mengutakan kebenaran sehingga tidak sewenang-

wenang.

g. Transparan

Menurut KBBI transparan berarti nyata, jelas dan tidak terbatas pada

orang tertentu saja. Sedangkan menurut Andrianto (2007:20) dalam

Liong 2018, transparansi adalah keterbukaan secara sungguh-

sungguh, menyeluruh dan memberi tempat bagi partisipasi aktif dari

Page 25: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

15

seluruh lapisan masyarakat dalam proses pengelolaan sumber daya

publik.

h. Konsisten

Menurut KBBI konsisten berarti tetap yaitu tidak berubah-ubah, taat

asas, selaras, dan sesuai antara ucapan dan perbuatan yang

dilakukan.

i. Partisipatif

Menurut Maysaroh dan Bagoes A.N. (2020), Partisipatif yaitu

pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,

kebutuhan dan harapan masyarakat.

2. Nasionalisme

Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang

wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila

agar senantiasa menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan

keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan

golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa

dan negara; bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia serta

tidak merasa rendah diri, mengakui persamaanderajat, hak dan

kewajiban antara sesama manusia dan bangsa, menumbuhkansikap

saling mencintai sesama manusia, mengembangkan sikap tenggang

rasa. Indikator nilai nasionalisme diantaranya:

a. Hormat Menghormati

Hormat adalah sikap menghargai/menghormati diri sendiri, orang

lain, dan lingkungan, memperlakukan orang lain seperti keinginan

untuk dihargai, beradab dan sopan, tidak melecehkan dan menghina

orang lain, tidak menilai orang lain sebelum mengenalinya dengan

baik.

b. Kerjasama

Kerja sama diwujudkan dalam suatu perbuatan atau kegiatan yang

biasa dilakukan oleh beberapa individu dalam suatu kelompok

ataupun suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan bersama

yang telah disepakati sebelumnya. Biasanya kerja sama melibatkan

Page 26: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

16

pembagian tugas, dimana setiap orang mengerjakan setiap

pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya demi tercapainya

tujuan bersama (Sari, 2014)

c. Tidak Memaksakan Kehendak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tidak

mendesakkan sesuatu pada orang lain atau tidak memaksa orang

agar mau menerima kehendak kita, tidak berbuat melebihi batas

kenyataan yang sebenarnya

d. Jujur

Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran yang ada

berkata apa adanya tidak curang (misalnya dalam permainan,

dengan mengikuti aturan yang berlaku tulus; ikhlas

e. Amanah (Dapat Dipercya)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) amanah dalah

sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain, dapat

dipercaya

f. Adil

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adil adalah sama

berat, tidak berat sebelah, tidak memihak,

g. Tidak Diskriminatif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tidak diskriminatif

adalah tidak ada pembedaan perlakuan terhadap sesame

negara(berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama

dan sebagainya)

h. Disiplin

Disiplin yaitu tata tertib/ ketaatan kpd peraturan/ kondisi yang

merupakan perwujudan sikap mental dan perilaku suatu bangsa

ditinjau dari aspek kepatuhan dan ketaan terhadap ketentuan

peraturan dan hukum yang berlaku di kehidupan berbangsa dan

bernegara.

i. Musyawarah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musyawarah

merupakan pembahasan bersama dengan maksud mencapai

Page 27: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

17

keputusan atas penyelesaian masalah. Musyawarah memiliki tujuan

untuk mencapai mufakat atau persetujuan.

j. Kekeluargaan

Kekeluargaan adalah sebuah rasa yang diciptakan oleh manusia

untuk mempererat hubungan antar keduanya, maupun per-kelompok

agar timbul rasa kasih sayang dan persaudaraan

k. Menghormati Keputusan

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Menghormati : menghargai;

menjunjung tinggi: mengakui dan menaati (tentang aturan,

perjanjian) Keputusan : adalah perihal yang berkaitan dengan

putusan segala putusan yang telah ditetapkan (sesudah

dipertimbangkan,dipikirkan dan sebagainya). Jadi seorang ASN

harus selalu mengakui dan menaati segala apapun yang telah

menjadi ketetapan.

l. Tanggung Jawab

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah,

keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga

bertanggung jawab menurut kamus Bahasa Indonesia adalah

berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala

sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau

perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung

jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan

kewajibannya. Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah

menjadi bagian dari kehidupan manusia, bahawa setiap manusia

pasti dibebani dengan tanggung jawab, apabila tidak mau

bertanggung jawab maka ada pihak lain yang memaksakan

tanggung jawab itu

m. Sosial

Menurut KBBI suka memperhatikan kepentingan umum (suka

menolong, menderma)

n. Hidup Sederhana

Menurut KBBI hidup sederhana yaitu tidak berlebih-lebihan

Page 28: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

18

o. Kerja Keras

Menurut KBBI, arti kerja keras yaitu perjuangan, arti lain dari kerja

keras yaitu peperangan

3. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang

menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan, dan

keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka

menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.Indikator etika publik,

antara lain sebagai berikut:

a. Jujur

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jujur adalah tidak

berbohong (berkata apa adanya), tidak curang.

b. Bertanggung Jawab

Tanggung jawab yaitukeadaan wajib menanggung segala

sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan,

diperkarakan dan sebagainya).

c. Cermat

Cermat adalah sikap hati-hati, teliti, sungguh-sungguh, ikhlas, rajin

dan ulet dalam melakukan pekerjaan (KBBI Online)

d. Disipilin

Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang

dipercaya merupakan tanggung jawabnya. Atau juga kepatuhan

untuk menghormati dan melaksanakan suatu system yang

mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan

peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap

menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa

pamrih.

e. Hormat

Hormat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

menghargai (Takzim, khidmat, sopan)

f. Sopan

Sopan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

hormat dan takzim (akan, kepada); tertib menurut adat yang baik

Page 29: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

19

g. Menjaga Rahasia.

Menjaga rahasia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

mejaga yaitu memeliharakan, merawat, mengawasi supaya tidak

mendatangkan bahaya sedangkan rahasia sesuatu yang sengaja

disembunyikan supaya tidak diketahui orang lain, dapat disimpulkan

menjaga rahasia berarti memelihara atau mengawasi sesuatu yang

sengaja disembunyikan supaya tidak diketahui orang lain

4. Komitmen Mutu

Komitmen mutu adalah janji pada diri saya sendiri atau pada

orang lain yang tercermin dalam tindakan saya untuk menjaga mutu

kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan

publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh

individu terhadap produk atau jasa berupa ukuran baik atau buruk.

Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil

semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi

kepuasan kepada stakeholder. Indikator komitmen mutu antara lain

a. Efektivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Efektivitas berasal

dari kata efektif yang diartikan dengan ada efeknya (ada akibatnya,

pengaruh, dan kesannya (manjur atau mujarab)

b. Efisiensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Efisiensi adalah

melakukan pekerjaan dengan tepat waktu dan mampu menjalankan

tugas dengan cermat, dan berdaya guna.

c. Inovasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) inovasi adalah

penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah

dikenal sebelumnya/ gagasan/ ide/ pembaharuan

d. Berorientasi Mutu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berorientasi yaitu

melihat-lihat/ meninjau/ mempunyai kecenderungan pandangan/

menitik beratkan pandangan. Mutu yaitu ukuran/ baik buruk suatu

benda/ kadar/ taraf / derajat/ kualitas

Page 30: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

20

5. Anti Korupsi

Anti korupsi adalah kesadaran untuk tidak melakukan korupsi

yakni tidak melakukan perbuatan melawan hukum untuk memperkaya

diri sendiri /orang lain /korporasi yang dapat merugikan negara. Korupsi

sering dikatakan sebagi kejahatan luar biasa dikarenakan dampaknya

yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup

pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Tindak

pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-

menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,

benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi. Sama dengan

nilai dasar ASN yang lain, anti korupsi memiliki indikator di antaranya:

a. Jujur

Menurut KBBI Jujur yaitu lurus hati/ tidak berbohong/ tidak curang/

tulus/ ikhlas.

b. Disiplin

Menurut KBBI Disiplin yaitu tata tertib/ ketaatan kpd peraturan/

kondisi yang merupakan perwujudan sikap mental dan perilaku suatu

bangsa ditinjau dari aspek kepatuhan dan ketaan terhadap ketentuan

peraturan dan hukum yang berlaku di kehidupan berbangsa dan

bernegara.

c. Tanggung Jawab

Menurut KBBI Tanggung jawab yaitukeadaan wajib menanggung

segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut,

dipersalahkan, diperkarakan dan sebagainya).

d. Kerja keras

Menurut KBBI Kerja keras adalah kegiatan yang dikerjakan secara

sungguh-sungguh tanpa mengenal Lelah atau berhenti sebelum

target

e. Sederhana

Menurut KBBI Sederhana yaitu bersahaja tidak berlebih-lebihan

f. Mandiri

Menurut KBBI Mandiri tidak bergantung pada orang lain

Page 31: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

21

g. Peduli

Menurut KBBI Peduli yaitu memperhatikan, mengindahkan,

menghiraukan

B. Peran dan Kedudukan PNS dalam NKRI, Manajemen ASN, Whole Of

Government Pelayan Publik

Adapun profesi sebagai ASN mempunyai peran dan kedudukan tersendiri,

yaitu:

1. Whole of Government (WoG)

Whole OF Government (WoG) adalah sebuah pendekatan

penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya

kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup

koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan

kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Sama dengan

nilai dasar ASN yang lain, WoG memiliki nilai azas diantaranya:

a. koordinasi

Menurut KBBI koordinasi adalah perihal mengatur suatu organisasi

atau kegiatan sehingga peraturan dan tindakan yang akan

dilaksanakantidak saling bertentangan atau simpang siur

b. Kolaborasi

Menurut KBBI kolaborasi adalah kerja sama

c. Partisipatif

Menurut KBBI partisipatif adalah turut berperan serta dalam suatu

kegiatan

d. Komunikasi

Menurut KBBI komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan

atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang

dimaksud dapat dipahami

2. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelohan ASN untuk meghasilkan

ASN yang profesional, memiliki nilai dasar etika profesi, bebas dari

intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Sama dengan nilai dasar ASN yang lain, manajemen ASN

memiliki azas di antaranya:

Page 32: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

22

a. Tanggungjawab

Menurut KBBI tanggung jawab adalah keadaan dimana wajib

menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban, menanggung,

memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan

jawab dan menanggung akibatnya

b. Disiplin

Menurut KBBI disiplin adalah tata tertib/ ketaatan kpd peraturan/

kondisi yang merupakan perwujudan sikap mental dan perilaku suatu

bangsa ditinjau dari aspek kepatuhan dan ketaan terhadap ketentuan

peraturan dan hukum yang berlaku di kehidupan berbangsa dan

bernegara

3. Pelayan Publik

Pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan

umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintahan di Pusat dan

Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang

dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sama

dengan nilai dasar ASN yang lain, pelayananpublikmemiliki indikator di

antaranya:

a. Tanggungjawab

Menurut kamus Besar Indonesia Tanggung jawab adalah keadaan

wajib menanggung segala sesuatunya. Dalam Jurnal

Pengembangan Karakter Tanggung Jawab pada Pembelajar

(Rochmah, 2016) arti tanggung jawab adalah kesadaran manusia

akan tingkah lakunya atau perbuatan, baik yang disengaja maupun

tidak disengaja.

b. kemudahan Akses

Menurut KBBI adalah sebuah tingkatan dimana seseorang percaya

bahwa mengunakan sebuah system dapat digunakan dengan mudah

tanpa dibutuhkan banyak usaha

c. Disiplin

Menurut KBBI disiplin adalah tata tertib/ ketaatan kpd peraturan/

kondisi yang merupakan perwujudan sikap mental dan perilaku suatu

bangsa ditinjau dari aspek kepatuhan dan ketaan terhadap ketentuan

Page 33: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

23

peraturan dan hukum yang berlaku di kehidupan berbangsa dan

bernegara

d. Ramah

Menurut KBBI ramah adalah baik hati dan menarik budi bahasanya;

manis tutur kata dan sikapnya

e. Sopan

Sopan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

hormat dan takzim (akan, kepada); tertib menurut adat yang baik

f. Kenyamanan

Menurut KBBI adalah suatu kondisi perasaan seseorang yang

merasa nyaman berdasarkan persepsi masing-masing individu,

sedangkan nyaman adalah suatu keadaan sudah terpenuhinya

kebutuhan dasar manusia yang bersifat individual

g. Kejelasan

Menurut KBBI kejelasan adalah semua yang dikemukakan tidak

samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih

Page 34: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

24

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Penetapan Isu Kegiatan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yang

dikedepankan untuk ditanggapi, kabar yang tidak jelas asal usulnya dan

tidak terjamin kebenarannya, kabar angin desas desus. Secara umum isu

dapat diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang dianggap sebagai

masalah. Pada kesempatan ini penulis menguraikan beberapa tahapan

dalam menentukan isu mulai dari identifikasi sampai pada rancangan

aktualisasi untuk memecahkan isu.

Dalam rangka mewujudkan aktualisasi di RSUD dr. Achmad

Diponegoro Putussibau, kami memetakan beberapa isu atau

permasalahan yang sedang terjadi di wilayah pelayanan. Dalam proses

pemetaan yang dilakukan dengan pengamatan, konsultasi, serta

masukan-masukan dari Mentor yang menjabat sebagai Kepala Seksi

Keperawatan, serta rekan-rekan sejawat. Sehingga ditemukanlah

beberapa isu yang aktual, yaitu: pada dasarnya perilaku merokok dapat

merusak kesehatan diri sendiri dan juga orang lain disekitarnya, apalagi

dilakukan di ruang fasilitas kesehatan, dan dapat menjadi sumber

penyakit. beberapa kali ditemukan dan dilaporkan oleh kepala ruangan di

ruang rawat mawar ditemukan beberapa keluarga penjaga pasien

merokok di ruangan rawat inap oleh karena itu ditetapkanlah isu “Masih

adanya perilaku merokok pengunjung pasien di sekitar ruang rawat

inap Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau” sebagai hal

yang perlu diangkat untuk bisa diselesaikan.

Menurut data 10 besar penyakit di RSUD dr. Achmad Diponegoro

Putussibau untuk tahun 2020 diabetes mellitus tidak masuk di 10 penyakit

terbesar, akan tetapi dari bulan januari sampai bulan mei tahun 2021

kasus diabetes mellitus masuk kedalam 10 penyakit terbesar di RSUD dr.

Achmad Diponegoro Putussibau dengan jumlah kasus 20 pasien 15

diantaranya terdapat komplikasi luka Gangren, pasien-pasien tersebut di

rawat di ruang rawat inap mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro

Page 35: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

25

Putussibau. Menurut pengakuan dari beberapa pasien Diabetes Melitus

hal ini terjadi karena faktor dari pasiennya yang masih belum mengetahui

penyebab penyakit yang diderita. Melihat dari dampaknya bagaimana

pasien tersebut kemungkinan besar akan kambuh dengan komplikasi luka

gangren maka penulis mengangkat isu “Tingginya Jumlah Kasus

Diabetes Melitus dengan Luka Gangren di Ruang Rawat Inap Mawar

RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau”

Ruang rawat inap Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau

adalah masuk dalam kategori Kelas 2 dan 3 Umum dan BPJS, dan

merawat berbagai kasus seperti kasus bedah, penyakit dalam dan Syaraf.

Dalam kasus bedah seperti post operasi hari ke 2 terkadang pasien masih

takut untuk melakukan mobilisasi agresif, padahal dengan melakukan

mobilisasi akan mempercepat proses pengeringan luka, sehingga penulis

mengangkat isu “Sebagian besar pasien post op pada hari ke-2 masih

kurang aktif untuk melakukan mobilisasi agresif di Ruang Rawat

Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau”. Pasien post op

hari ke- 2 yang seharusnya lebih banyak melakukan mobilisasi untuk

mempercepat keringnya luka, sebaliknya pasien merasa takut untuk

melakukan mobilisasi.

Berdasarkan uraian identifikasi isu di atas maka dapat dirumuskan

tiga isu aktual, sebagai berikut:

1. “Masih adanya perilaku merokok pengunjung pasien di sekitar ruang

rawat inap Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau”

2. “Tingginya Jumlah Kasus Diabetes Melitus dengan Luka Gangren di

Ruang Rawat Inap Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau”

3. “Sebagian besar pasien post op pada hari ke-2 masih kurang aktif

untuk melakukan mobilisasi agresif di Ruang Rawat Mawar RSUD dr.

Achmad Diponegoro Putussibau”

Untuk menentukan penetapan isu prioritas maka isu yang didapatkan

pada identifikasi isu dianalisis menggunakan alat bantu penetapan kriteria

kualitas isu dengan LIKERT SCALE melalui metode APKL yaitu:

a. Aktual

Isu benar terjadi dan hangat dibicarakan

Page 36: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

26

b. Problematik

Isu memiliki dimensi-dimensi masalah yang komplek dan perlu dicarikan

solusinya

c. Kekhalayakan

Isu yang diangkat menyangkut hajat hidup orang banyak

d. Layak

Isu yang masuk akal dan realitis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif

pemecahan masalahnya

Penentuan skala prioritas menggunakan LIKERT SCALE dengan

rentang skala 1 – 5, penjelasannya: (1) Tidak Penting, (2) Kurang Penting,

(3) Cukup Penting, (4) Penting, (5) Sangat Penting. Adapun penentuan isu

dengan LIKERT SCALE adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Analisis prioritas isu melalui metode APKL

NO ISU KRITERIA

JLH R A P K L

1

Masih adanya perilaku

merokok pengunjung pasien

di sekitar ruang rawat inap

Mawar RSUD dr. Achmad

Diponegoro Putussibau

5 5 4 3 17 2

2

Tingginya Jumlah Kasus

Diabetes Melitus dengan

Luka Gangren di Ruang

Rawat Inap Mawar RSUD

dr. Achmad Diponegoro

Putussibau

5 5 4 4 18 1

3

Sebagian besar pasien post

op pada hari ke-2 masih

kurang aktif untuk

melakukan mobilisasi

agresif di Ruang Rawat

Mawar RSUD dr. Achmad

Diponegoro Putussibau

5 4 3 3 15 3

Page 37: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

27

Berdasar hasil penilaian menurut LIKERT SCALE, maka isu yang

menjadi prioritas adalah “Tingginya Jumlah Kasus Diabetes Melitus dengan

Luka Gangren di Ruang Rawat Inap Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro

Putussibau”. Apabila isu ini tidak ditangani maka akan menimbulkan

dampak sebagai berikut.

a. Jumlah pasien Diabetes Melitus dengan gangren semakin meningkat

b. Pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren lukanya susah sembuh

c. Kemungkinan besar akan kambuh dengan tingkat keparahan yang lebih

tinggi lagi

d. Pasien Diabetes Melitus bila tidak dikontrol kadar gula darahnya bisa

menyebabkan komplikasi ke organ lain

Untuk menangani isu ini diperlukan identifikasi faktor penyebabnya yang

selanjutnya akan menjadi acuan penentuan gagasan pemecahan isu.

Beberapa faktor yang menyebabkan adanya Isu tersebut yaitu:

1. Masih kurangnya pemahaman pasien tentang tata cara perawatan

penyakit Diabetes Melitus dengan luka Gangren secara mandiri di

rumah, hal ini ditandakan masih banyaknya pasien dengan kasus

diabetes mellitus. Data terbaru dari International Diabetes Federation

(IDF) Atlas tahun 2017 menunjukan Indonesia menduduki peringkat ke-6

dunia dengan jumlah diabetes sebanyak 10,3 juta jiwa, WHO bahkan

mengestimasikan angka kejadian diabetes di Indonesia akan melonjak

drastis menjadi 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Berdasarkan data

Rikesdes tahun 2013 dan tahun 2018 menunjukan bahwa tren prevalensi

penyakit Diabetes Melitus di Indonesia meningkat 6,9% menjadi 8,5%.

data dari RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau juga menunjukan

peningkatan kasus Diabetes Melitus dari tahun 2020 tidak masuk dalam

10 besar penyakit tetapi dari januari sampai mei 2021 penyakit Diabetes

Melitus masuk dalam 10 besar penyakit dari data register rawat inap

mawar terdapat 20 pasien diabetes mellitus 15 diantaranya terdapat luka

Gangren.

2. Belum optimalnya dukungan keluarga dalam pemeliharaan kesehatan

pasien Diabetes Melitus dengan luka Gangren, hal ini ditandainya masih

banyak keluarga pasien yang mengatakan belum pernah merawat luka

Page 38: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

28

dan belum tau caranya merawat pasien diabetes meletus dengan luka

Gangren

3. Belum banyak tersedianya perawat mandiri untuk merawat pasien

diabetes mellitus dengan luka Gangren di rumah, data dinas kesehatan

Kapuas hulu menunjukan hanya ada 1 perawat luka yang sudah terdaftar

dan sudah mempunyai sertifikasi pelatihan luka mandiri di rumah.

Setelah menentukan isu maka selanjutnya akan menentukan prioritas

faktor penyebabnya dengan menggunakan kriteria Urgency (Urgensi),

Seriousness (Keseriusan) dan Growth (Perkembangan), atau biasa di

singkat USG dengan rentang skala 1 – 5, penjelasannya: (1) Tidak Penting,

(2) Kurang Penting, (3) Cukup Penting, (4) Penting, (5) Sangat Penting.

Tabel 4.2

Analisis prioritas masalah melalui USG

NO MASALAH U S G Jlh R

1

Masih kurangnya pemahaman

pasien tentang tata cara perawatan

penyakit Diabetes Melitus dengan

luka Gangren secara mandiri di

rumah

5 4 3 12 1

2

Belum optimalnya dukungan keluarga

dalam pemeliharaan kesehatan pasien

Diabetes Melitus dengan luka Gangren

4 3 3 10 3

3

Belum banyak tersedianya perawat

mandiri untuk merawat pasien

Diabetes Mellitus dengan luka

Gangren di rumah

4 4 3 11 2

Berdasarkan table USG, maka diperoleh prioritas permasalahan yang

menjadi faktor penyebabnya terjadinya isu yang diangkat yaitu “Masih

kurangnya pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit

Diabetes Melitus dengan luka Gangren secara mandiri di rumah di

ruang rawat inap Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau”.

Sebagai gagasan dalam memecahkan masalah, maka disusunlah rancangan

aktualisasi untuk mencapai hasil/output yang diharapakan yaitu

Page 39: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

29

“Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit

Diabetes Melitus dengan luka Gangren secara mandiri di rumah di

ruang rawat inap Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau”.

Adapun rencana aktualisasi yang akan dikerjakan sesuai tupoksi, yaitu:

1. Mempersiapkan rencana penyuluhan daibetes melitus, perawatan luka

Gangren

2. Membuat leaflet penyuluhan Diabetes Melitus, perawatan luka Gangren

3. Mencuci luka pasien

4. Membuat video Diabetes Melitus, perawatan luka Gangren

5. Mengevaluasi penyuluhan yang telah dilakukan dengan wawancara

Setelah menentukan kegiatan seperti yang diatas, maka selanjutnya

penulis menguraikan ke dalam tahapan-tahapan kegiatan, output/hasil,

keterkaitan substansi mata pelatihan (ANEKA), kontribusi terhadap visi dan

misi organisasi, penguatan nilai-nilai organisasi.

Page 40: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

30

B. Tahapan Kegiatan, Output Kegiatan , Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (ANEKA), Keterkaitan Visi dan

Misi Organisasi, Penguatan Nilai Organisasi

Tabel 4.3.

Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau

Identifikasi Isu 1. Masih adanya perilaku merokok pengunjung pasien di sekitar ruang rawat inap Mawar RSUD dr. Achmad

Diponegoro Putussibau

2. Tingginya Jumlah Kasus Diabetes Melitus dengan Luka Gangren di Ruang Rawat Inap Mawar RSUD dr.

Achmad Diponegoro Putussibau

3. Sebagian besar pasien post op pada hari ke-2 masih kurang aktif untuk melakukan mobilisasi agresif di Ruang

Rawat Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau

Isu yang diangkat : Tingginya Jumlah Kasus Diabetes Melitus dengan Luka Gangren di Ruang Rawat Inap Mawar RSUD dr.

Achmad Diponegoro Putussibau

Gagasan Pemecahan : Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan

luka Gangren secara mandiri di rumah di ruang rawat inap Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro

Putussibau

Page 41: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

31

No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Dengan

Nilai-nilai Dasar

Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi

Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Mempersiapkan

rencana

penyuluhan

Diabetes Melitus

dengan luka

gangren

1.Melaporkan kepada

Mentor tentang

rencana penyuluhan

Diabetes Melitus

dengan luka gangren

2. Diskusi dan meminta

saran serta masukan

terkait rencana

kegiatan

Tersedia catatan hasil

konsultasi, ada foto

kegiatan konsultasi

Hasil kesepakatan dalam

konsultasi digunakan

sebagai dasar dalam

pembuatan leaflet dan

video penyuluhan

Diabetes Melitus dengan

luka gangren

1. Saya akan

mempersiapkan

rencana penyuluhan

Diabetes Melitus dengan

luka gangren bersama

Mentor untuk berdiskusi

dan konsultasi targetnya

selesai dalam satu kali

pertemuan

(Akuntabilitas;

Kejelasan taget) (WoG;

Koordinasi).

2. Saya akan

bermusyawarah

mengenai jadwal

konsultasi untuk

menentukan waktu yang

tepat (Nasionalisme;

Musyawarah) (WoG;

Komunikasi). Saya akan

berbicara dengan tutur

dalam Tersedia

catatan hasil

konsultasi, ada foto

kegiatan konsultasi

yaitu: Mewujudkan

masyarakat

Kapuas Hulu yang

berbudaya,

mandiri, cerdas

dan inovatif

Tersedianya

catatan hasil

konsultasi untuk

mempersiapkan

rencana

penyuluhan

memperkuat Nilai-

Nilai Organisasi:

“Kerjasama”

Page 42: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

32

bahasa yang baik dan

sopan terhadap Mentor

pada saat berkonsultasi

(Etika Publik; Sopan)

(WoG; Komunikasi).

Saya akan

menyelesaikan konsultasi

sehingga memperoleh

hasil dalam bentuk

catatan sebagai

dokumen untuk

mendukung kegiatan

selanjutnya (Komitmen

Mutu; Efektivitas)

(WoG;

berkesinambungan).

Saya akan melakukan

konsultasi dan

menyelesaikan dalam

satu kali pertemuan

(Komitmen Mutu;

Efisien) (Manajemen

ASN; Profesional). Saya

akan

mendokumentasikan

dalam bentuk foto dan

Page 43: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

33

catatan dari proses

sampai kepada hasil

konsultasi sebagai

bentuk

pertanggungjawaban

laporan kegiatan (Anti

Korupsi; Sederhana

Tanggungjawab)(pelaya

nan Publik; mudah dan

murah)

2 Membuat leaflet

dan video

Diabetes Melitus

dengan luka

gangren

1. Mencari bahan

referensi untuk

membuat leaflet dan

video Diabetes

Melitus dengan luka

gangren

2. Memulai pembuatan

leaflet dan video

Diabetes Melitus

Tersedia leaflet dan

video penyuluhan

Ada dokumentasi

kegiatan pembuatan

leaflet dan video

1. Saya akan mencari materi

referensi sebagai indikator

untuk membuat leaflet

dan video (Akuntabilitas;

Kejelasan taget)

(Manajemen ASN;

Akuntabilitas) yang di

dapat dari internet yang

telah saya cek kebenaran

informasinya (Etika

Publik; Cermat)

(Pelayanan Publik;

Kejelasan)

2. saya segera memulai

pembuatan leaflet dan

video serta meminta

Kontribusi

terhadap visi dan

misi dalam

Tersedia leaflet

dan video

penyuluhan

Ada dokumentasi

kegiatan

pembuatan leaflet

dan video bentuk

catatan dan foto

yaitu: Mewujudkan

Kapuas Hulu yang

kreatif dan mandiri

dalam

pengembangan

aktifitas

Penguatan Nilai-

Nilai Organisasi:

Dalam kegiatan

pembuatan leaflet

dan video tentang

Diabetes Melitus

dengan luka

Gangren saya

memperkuat Nilai-

Nilai Organisasi

yaitu: Tulus Ikhlas

dalam Menjalankan

Tugas

Page 44: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

34

dengan luka gangren

saran dari rekan sejawat

(Komitmen Mutu;

Efisiensi) (WOG;

Koordinasi) sesuai

dengan realita yang ada

di dalam informasi yang

saya berikan

(Nasionalisme; Jujur),

saya akan berusaha

menyelesaikan leaflet

dan video dengan

secepatnya (Anti

Korupsi; Tanggung

jawab)

3 Melakukan

Konsultasi

dengan Mentor

tentang

pembuatan

leaflet dan video

Diabetes Melitus

dengan luka

gangren

1. Mengkonsultasikan

leaflet dan video

Diabetes Melitus

dengan luka

Gangren dengan

Mentor

Tersedianya Leaflet dan

video Diabetes Melitus

hasil perbaikan

1. Saya akan berkonsultasi

dengan Mentor sebagai

target untuk berdiskusi

dan konsultasi materi

yang telah saya masukan

ke dalam leaflet dan

video Diabetes Melitus

dengan luka Gangren

(Akuntabilitas;

Kejelasan taget)

kemudian Saya akan

menepati janji sesuai

jadwal konsultasi dan

Kontribusi

terhadap visi dan

misi dalam

Tersedianya

Leaflet dan video

Diabetes Melitus

perbaikan dan siap

dipakai untuk

penyuluhan yaitu:

Terwujudnya

Kapuas Hulu yang

Harmonis, Energik,

Berdaya Saing,

Penguatan Nilai-

Nilai Organisasi:

Tersedianya

Leaflet dan video

Diabetes Melitus

maka saya

memperkuat Nilai-

Nilai Organisasi :

Tulus Ikhlas dalam

Menjalankan

Tugas

Page 45: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

35

menyelesaikan

pembuatan leaflet dan

video Diabetes Melitus

dengan luka Gangren

sesuai dengan

perencanaan

(Akuntabilitas;

Tanggung jawab)

(Manajemen ASN;

Tanggung Jawab)

Saya akan menghormati

Mentor / atasan dengan

sikap dan perilaku yang

santun bila ada materi

yang perlu direvisi

(Nasionalisme; Hormat)

(Pelayanan Publik;

Ramah)

Saya akan mengikuti

dengan seksama sesuai

arahan Mentor

(Nasionalisme;

Musyawarah)

(WoG; komunikasi)

Saya akan berbicara

dengan tutur bahasa

yang baik terhadap

Amanah dan

Terampil

Page 46: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

36

2. Mencetak leaflet

Diabetes Melitus

dengan luka

Gangren yang

sudah dikonsultasi

Mentor (Etika Publik;

Sopan) (Pelayan Publik;

Ramah).

2. Saya akan mnyelesaikan

pembuatan leaflet dan

video Diabetes Melitus

dengan luka Gangren

sesuai dengan

perencanaan (Komitmen

Mutu ; Efektivitas)

(Manajemen ASN;

Tanggung jawab). Saya

akan membuat leaflet dan

video Diabetes Melitus

dengan luka Gangren

sesingkat mungkin

dengan bahasa yang

sederhana dan mudah

dimengerti oleh pasien

dan keluarga (Komitmen

Mutu; Efisiensi)

(Pelayan Publik;

Disiplin). Saya akan

mencetak leaflet

Diabetes Melitus dengan

fasilitas (printer, laptop)

yang sudah ada tidak

Page 47: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

37

harus membeli yang baru

(Anti Korupsi;

Sederhana) (Pelayan

Publik; Kemudahan

Akses). Saya akan

membuat leaflet dan video

Diabetes Melitus dengan

luka Gangren di tempat

kerja dan tidak dijadikan

alasan ijin tidak masuk

kerja (Anti

Korupsi;Tanggung

jawab) (Manajemen

ASN; Disiplin).

4 Memberikan

Penyuluhan

Diabetes Melitus

dengan luka

Gangren

1. Menentukan jadwal

penyuluhan dengan

pasien dan

keluarga.

Terlaksananya kegiatan

Penyuluhan Diabetes

Melitus dengan luka

Gangren Ada

dokumentasi kegiatan

dalam bentuk foto

kegiatan

1. Saya akan membuat

jadwal dan

merencanakan

Penyuluhan Diabetes

Melitus dengan Luka

Gangren sesuai dengan

perencanaan

(Akuntabilitas;

Tanggung jawab)

(Pelayanan Publik;

Disiplin)

Kontribusi

terhadap visi dan

misi dalam

Terlaksananya

kegiatan

Penyuluhan

Diabetes Melitus

dengan luka

Gangren

Mewujudkan

Kapuas Hulu yang

sejahtera dalam

pelayanan

Penguatan Nilai-

Nilai Organisasi:

Dalam kegiatan

memberikan

penyuluhan

tentang Diabetes

Melitus dengan

luka Gangren saya

mendukung

memperkuat Nilai-

Nilai Organisasi

yaitu: Tulus Ikhlas

Page 48: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

38

2. Menyampaikan

Penyuluhan

Diabetes Melitus

dengan luka

Gangren

2. Saya akan

menyampaikan dengan

santun dan hormat

kepada pasien dalam

sikap dan kata-kata

(Nasionalisme;

Menghormati orang

lain) Kemudian saya

menyampaikan kepada

pasien untuk

bekerjasama untuk

mendengarkan apa

yang saya sampaikan

dalam melancarkan

kegiatan Penyuluhan

Diabetes Melitus dengan

luka Gangren

(Nasionalisme: Kerja

sama) (WoG;

Partisipatif). Saya akan

menyampaikan materi

dan berdiskusi dengan

tutur kata dan bahasa

yang santun (Etika

Publik; Sopan)

(Pelayan Publik;

Ramah). Saya akan

kesehatan dasar

yang bermutu bagi

masyarakat

dalam Menjalankan

Tugas

Page 49: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

39

menyampaikan

informasi sesuai dengan

referensi / data (Etika

Publik; Jujur) (Pelayan

Publik; Rama) Saya

akan melaksanakan

penyuluhan dengan baik

sehingga informasi

dapat diterima dan

dipahami dengan baik

pula sesuai

perencanaan

(Komitmen Mutu;

Efektivitas) (WoG;

Komunikasi)

Saya akan penyampaian,

menggunakan bahasa

yang sederhana dan

mudah dimengerti oleh

pasien dan keluarga

(Komitmen Mutu;

Efisiensi)

(Pelayan Publik;

Kenyamanan

Saya akan memberi

penjelasan sampai tuntas

terhadap setiap informasi

Page 50: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

40

dan juga pertanyaan

yang diajukan

menggunakan media yg

sederhana seperti leaflet

dan video tidak harus

mahal tetapi bisa di bawa

pulang dan di pelajari

sendiri lagi oleh target

sasaran penyuluhan

(Anti Korupsi;

Sederhana)

(Manajemen ASN;

Tanggung Jawab).

5

Melakukan

perawatan

mencuci luka

pasien

Diabetes Melitus

dengan luka

gangren

1. Persiapan pasien:

menjelaskan pada

pasien tentang

tindakan yg akan

dilakukan

Ada dokumentasi

kegiatan dalam bentuk

foto kegiatan

1. Saya akan menyapa

pasien dengan sopan

tentang tindakan apa

yang akan dilakukan

(Pelayanan Publik;

Kenyamanan). Saya

akan melakukan

komunikasi dengan

pasien apakah bersedia

untuk dilakukan

perawatan luka

(Nasionalisme; Tidak

memaksakan

kehendak) (WOG;

Kontribusi

terhadap visi dan

misi Luka pasien

bersih : tidak

tampak infeksi dan

Pemahaman

pasien semakin

meningkat tentang

tata cara

pencucian luka

gangren maka

saya mendukung

visi-misi yaitu :

Mewujudkan

Penguatan Nilai-

Nilai Organisasi:

Luka pasien bersih:

tidak tampak

infeksi maka saya

memperkuat nilai-

nilai organisasi

tanggung jawab

Page 51: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

41

2. Persiapan alat cuci

luka

3. Melakukan proses

pencucian luka

Komunikasi)

2. Setelah pasien

memahami tujuan

tindakan, saya akan

mempersiapkan alat-alat

cuci luka

(Nasionalisme;

Tanggung Jawab)

3. Selama melakukan

perawatan cuci luka

saya akan bekomunikasi

dengan ramah dan

sopan kepada pasien

(Etika Publik; Sopan)

(Pelayan Publik;

Ramah)

Saya akan

menyelesaikan kegiatan

cuci luka dengan tepat

waktu (Komitmen Mutu;

Efektivitas). Saya akan

mendokumentasikan

dalam buku catatan

keperawatan kondisi luka

pasien dan foto sebagai

pertanggung jawaban

telah melakukan

Kapuas Hulu yang

sejahtera dalam

pelayanan

kesehatan dasar

yang bermutu bagi

masyarakat

Page 52: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

42

tindakan keperawatan

cuci luka (Anti Korupsi;

Disiplin)

(Manajemen ASN;

Tanggung Jawab).

Selama proses

pencucian luka saya

akan menjaga privasi

pasien (Etika Publik;

Menjaga Rahasia) Saya

akan menjelaskan

kepada pasien untuk

menjaga supaya perban

luka tidak basah selama

1x24 jam sebelum

perawatan luka di hari

selanjutntya

(Akuntabilitas;

Kejelasan Target)

(Pelayan Publik;

Tanggung Jawab)

(WoG; Komunikasi)

6 Membuat

laporan hasil

kegiatan

1. Membuat laporan

hasil kegiatan

Tersedianya laporan

kegiatan

1. Saya akan

mengumpulkan

data/dokumen bukti

kegiatan sesuai apa yang

telah dilaksanakan dalam

Kontribusi

terhadap visi dan

misi dalam

tersedianya

Penguatan nilai-

nilai organisasi:

dalam tersedianya

laporan kegiatan

saya memperkuat

Page 53: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

43

kegiatan (Etika Publik;

Jujur) (Pelayan Publik;

Tanggung jawab). Saya

akan melakukan

konsultasi dengan Mentor

untuk meminta saran dan

masukan mengenai

pembuatan laporan

(Nasionalisme;

Musyawarah) (WOG;

Kolaborasi)

Saya akan membuat

laporan kegiatan dengan

data/bukti yang benar-

benar dari hasil

pelaksanaan kegiatan

(Akuntabilitas;

Transparan) (Pelayan

Publik; Kejelasan). Saya

akan membuat hasil

laporan sesuai dengan

waktu yang ditentukan

tanpa mengulur-ulur

waktu (Komitmen Mutu;

Efektif) (Manajemen

ASN; Disiplin).

Saya mencetak data dan

laporan kegiatan

saya mendukung

tercapainya visi-

misi Mewujudkan

masyarakat

Kapuas Hulu yang

berbudaya,

mandiri, cerdas

dan inovatif dalam

meningkatkan

kualitas dan mutu

pendidikan yang

memiliki daya

saing

nilai-nilai

organisasi:

Tanggung jawab

Page 54: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

44

2. Menyampaikan

laporan kegiatan

kepada Mentor

dokumen bukti kegiatan

sesuai apa yang telah

dilaksanakan dalam

kegiatan secara benar

tanpa ada manipulasi data

(Anti Korupsi ; Jujur)

(WoG; sinkronisasi)

2. Kemudian saya akan

melaporkan kepada

Mentor laporan yang telah

saya buat (Akuntabilitas;

Tanggung Jawab)

Menyetujui Putussibau, Juli 2021

Coach Mentor Peserta

Sagitarisman, S.IP. Suprapto, Amd. Kep. Antonius Puar, Amd. Kep.

NIP. 19881211 201402 1 001 NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006

Page 55: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

45

C. Rancangan Jadwal Kegiatan

Implementasi rancangan aktualisasi dilakukan mulai tanggal 05 Juli – 07

Agustus 2021 di RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau.

Tabel 4.4

Jadwal Rancangan Kegiatan

Nama Peserta : Antonius Puar, A.Md.Kep

Instansi : RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau

Tempat Aktualisasi : RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau

No Kegiatan Tanggal

Pelaksanaan Output

1 Melakukan konsultasi

dengan Mentor / atasan

tentang pembuatan

materi penyuluhan

5 - 7 Juli 2021 Dokumentasi dan catatan

mengenai masukan dan saran

tentang materi penyuluhan

2 Membuat leaflet dan

video penyuluhan

8 - 12 Juli 2021 Dokumentasi kegiatan dan

tersedianya leaflet dan video

3 Konsultasi tentang

leaflet dan video yang

telah di buat

13 - 14 Juli 2021 Dokumentasi dan catatan

mengenai masukan dan saran

tentang leaflet dan video

4 Melakukan penyuluhan 15 – 30 Juli 2021 Terlaksananya penyuluhan dan

dokumentasi

5 Melakukan perawatan

cuci luka pasien

15-30 Juli 2021 Telaksananya kegiatan mencuci

luka pasien dan dokumentasi

6 Membuat laporan hasil

kegiatan

31 Juli – 3

Agustus 2021

Dokumentasi pelaporan

kegiatan

Page 56: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

46

BAB V

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi Peningkatan pemahaman pasien

tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka

Gangren secara mandiri di rumah di ruang rawat inap Mawar RSUD dr.

Achmad Diponegoro Putussibau dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli 2021

sampai dengan 9 Agustus 2021

Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar memiliki tujuan, yaitu ASN yang

professional dan berkompeten dalam menjalankan tugas dan fungsinya

sebagai tenaga perawat, secara khusus di Ruang Rawat Inap Mawar RSUD

dr. Achmad Diponegoro Putussibau,. Penerapan nilai ANEKA pada proses

aktualisasi menjadikan proses pelayanan lebih efektif dan efisien juga dapat

meningkatkan kualitas dari pelayanan keperawatan serta dapat

meningkatkan pengetahuan kesehatan bagi pasien dan keluarga pasien.

Page 57: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

47

Tabel 5.1

Kegiatan Aktualisasi 1

Mempersiapkan Rencana Penyuluhan Diabetes Melitus Dengan Luka Gangren

Pada kegiatan 1 dilaksanakan sesuai dengan rencana yang sudah

ditetapkan yaitu mulai tanggal 5 s/d 7 Juli 2021

No. Kegiatan : 1 (Satu)

Nama Kegiatan : Mempersiapkan Rencana Penyuluhan

Diabetes Melitus Dengan Luka

Gangren

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 5 s/d 7 Juli 2021

Daftar Lampiran : 1. Dokumentasi Terlampir Pada

Lampiran 1

2. Notulen Hasil Konsultasi

Urutan Pelaksanaan Tahap Kegiatan :

1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi

Kegiatan mempersiapkan rencana penyuluhan diabetes mellitus dengan luka

gangren mulai dilakukan pada hari senin tanggal 5 juli 2021, hal pertama yang

saya lakukan pada saat di Rumah Sakit yaitu menyiapkan daftar-daftar kegiatan

yang akan saya lakukan selama habituasi, setelah saya mempersiapkan daftar

kegiatan saya pergi ke ruangan Mentor untuk berkonsultasi dengan Mentor

mengenai kegiatan yang akan saya lakukan. Pada pertemuan ini saya

menjelaskan terkait kegiatan yang akan saya laksanakan, dimana terdapat 6

kegiatan dengan kegiatan utamanya yaitu penyuluhan tentang peningkatan

pemahaman tata cara perawatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren

secara mandiri di rumah. Adapun media yang akan saya gunakan yaitu

mengunakan leaflet dan video, saya juga meminta saran dan pendapat dari

Mentor mengenai alat peraga yang akan saya gunakan untuk mempermudah

pasien dan keluarga pasien memahami penyuluhan tersebut. Mentor

memberikan saran agar dalam membuat leaflet dan video sebisa mungkin harus

menarik dengan pemberian warna dan pembuatan video yang kreatif

(Akuntabilitas; Kejelasan taget) (WoG; Koordinasi). Saya bermusyawarah

untuk menentukan waktu yang tepat mengenai jadwal konsultasi selanjutnya

(Nasionalisme; Musyawarah) (WoG; Komunikasi). Dalam berkonsultasi saya

berbicara dengan tutur bahasa yang baik dan sopan terhadap Mentor (Etika

Publik; Sopan) (WoG; Komunikasi). Saya menyelesaikan konsultasi sehingga

memperoleh hasil dalam bentuk catatan yang tertuang dalam dokumen notulen

hasil konsultasi sebagai dasar kegiatan selanjutnya (Komitmen Mutu;

Efektivitas) (WoG; berkesinambungan). saya melakukan konsultasi terkait

kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan tersebut dalam satu kali pertemuan

(Komitmen Mutu; Efisien) (Manajemen ASN; Profesional). Kemudian sebagai

bukti pelaksanaan kegiatan pertama, saya mendokumentasikan dalam bentuk

foto dan hasil konsultasi dituangkan dalam notulen hasil konsultasi sebagai

bentuk pertanggungjawaban laporan kegiatan (Anti Korupsi; Sederhana

Tanggung jawab) (pelayanan Publik; mudah dan murah)

Page 58: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

48

2. Manfaat

a. Bagi Saya Sebagai Perawat

Adapun manfaat yang saya rasakan ketika saya menyusun rencana

penyuluhan Diabetes Melitus dengan luka gangren dengan kegiatan

persiapan saya merasa menjadi terbantu dengan panduan dan saran yang

diberikan oleh Mentor

b. Bagi Instansi

Dengan kegiatan persiapan rencana penyuluhan saya sudah mendukung

Nilai-Nilai RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau, yaitu: memperkuat

Nilai-Nilai Organisasi: “Kerjasama”, ketika kegiatan ini saya lakukan dengan

baik saya sudah menjalankan Visi Misi Pemerintah Kapuas Hulu, yaitu:

Mewujudkan masyarakat Kapuas Hulu yang berbudaya, mandiri, cerdas dan

inovatif

3. Analisis Dampak

Apabila dalam melakukan konsultasi dengan Mentor tidak diterapkan nilai

ANEKA dan Kedudukan Peran ASN akan mengakibatkan kegiatan aktualisasi

menjadi tidak efektif dan maksimal dikarenakan dengan konsultasi mengenai

rencana kegiatan aktualisasi maka Mentor dapat mengetahui arah tujuan

kegiatan dengan jelas sehingga Mentor dapat memberikan arahan dan

masukan yang dijadikan catatan sebagai acuan kegiatan sehingga kegiatan

aktualisasi menjadi lebih terarah dan maksimal.

Page 59: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

49

Tabel 5.2

Kegiatan Aktualisasi 2

Membuat leaflet dan video Diabetes Melitus dengan luka gangren

Setelah kegiatan Persiapan Rencana Penyuluhan selesai dilaksanakan,

kegiatan yang selanjutnya saya lakukan sesuai dengan rancangan aktualisasi

adalah Membuat Leaflet dan Video tentang tata cara perawatan luka Diabetes

Melitus dengan luka gangrene, kegiatan ini saya laksanakan dari tanggal 8 - 12

Juli 2021, berikut ini uraian tahapan-tahapan kegiatan yang saya lakukan:

No. Kegiatan : 2 (Dua)

Nama Kegiatan : Membuat leaflet dan video Diabetes

Melitus dengan luka gangrene

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 8 - 12 Juli 2021

Daftar Lampiran : 1. Dokumentasi Terlampir Pada

Lampiran 2

2. Konsep Design Leaflet

Uraian Pelaksanaan Tahap Kegiatan :

1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi

Kegiatan kedua yang saya lakukan yaitu membuat media penyuluhan mengunakan

leaflet dan video, saya berusaha menyiapkan media tersebut dengan bentuk yang

menarik dan mudah dipahami oleh pasien dan keluarga pasien. Saya merasa

tanggung jawab saya sebagai perawat untuk menjadi pembelajaran yang baik bagi

pasien-pasien diabetes dengan luka gangren, pada tanggal 8 Juli 2021 saya mulai

mencari materi referensi sebagai bahan untuk membuat leaflet dan video

(Akuntabilitas; Kejelasan taget) (Manajemen ASN; Akuntabilitas). Hal pertama

yang saya buat adalah leaflet. Saya mencari referensi tentang penyakit Diabetes

Mellitus dari buku Keperawatan Medical Bedah dan saya mengambil materi yang

akan dijadikan pilihan referensi dalam leaflet. selain itu, berdasarkan saran dan

masukan dari teman sejawat di ruang mawar agar menambah referensi lainnya

dalam pembuatan leaflet, maka beberapa referensi juga saya dapatkan dari internet

sebagai referensi tambahan dalam pembuatan leaflet (Etika Publik; Cermat)

(Pelayanan Publik; Kejelasan). pada tanggal 9 Juli 2021 saya menyelesaikan

pembuatan leaflet sementara sebelum saya konsultasikan leaflet tersebut ke

Mentor (Komitmen Mutu; Efisiensi). Kemudian pada tanggal 10 Juli 2021 jadwal

dinas saya yaitu dinas siang dimulai pukul 14:00 s/d 20:00 Wib. Setelah saya dan 2

orang rekan sejawat saya Suster Mistiana dan Bruder Cory menyelesaikan laporan

dan pembagian obat, di sela-sela waktu tersebut ada waktu luang saya mulai

membuat video di ruangan tempat saya bekerja. Saya meminta bantuan dari rekan

sejawat tersebut dalam proses perekaman video tentang tata cara perawatan luka

Diabetes Mellitus dengan cuci luka. Pembuatan video tersebut saya lakukan

kembali pada hari selanjutnya yaitu tanggal 11 Juli 2021, dibantu oleh rekan

sejawat saya yaitu suster Lailun. Selesai pulang dinas siang, saya mulai mencari

referensi di youtube tentang tata cara pembuatan video. setelah mempelajari hal

Page 60: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

50

tersebut, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan aplikasi Kinemaster

dalam pengeditan video tersebut. Pada malam harinya, saya memasukan semua

video yang berhubungan dengan penyuluhan sesuai dengan realita yang ada di

lapangan kemudia dilakukan pengeditan video dari berbagai rekaman yang telah

saya lakukan tersebut sehingga didapatkan video sementara tentang tata cara

perawatan luka gangren yang akan dikonsultasikan kepada Mentor (Nasionalisme;

Jujur). Pada tanggal 12 Juli 2021 saya menyelesaikan video tentang tata cara

perawatan luka gangren sesuai dengan jadwal perencanaan sebelumnya (Anti

Korupsi; Tanggung jawab).

2. Manfaat

a. Bagi Saya Sebagai Perawat

Manfaat yang bisa dirasakan ketika membuat leaflet dan video tersebut yaitu

mengajarkan saya untuk lebih kreatif, kerjasama, sabar, teliti, cermat dan

bertanggung jawab dalam mengerjakan sesuatu.

b. Bagi Instansi

Dengan kegiatan membuat leaflet dan video tata cara perawatan penyakit

Diabetes Melitus dengan luka gangren saya sudah mendukung nilai-nilai RSUD

dr. Achmad Diponegoro Putussibau yaitu; Tulus Ikhlas dalam Menjalankan Tugas

3. Analisis Dampak

Apabila dalam membuat media penyuluhan ini tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA

dan Kedudukan dan Peran ASN maka saya akan kesulitan dalam melakukan

penyuluhan tepat waktu seperti yang sudah saya rencanakan dalam rancangan

aktualisasi. Contohnya apabila perawat tidak tepat waktu dalam memberikan obat

kepada pasien akan berdampak lamanya proses penyembuhan pasien.

Page 61: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

51

Tabel 5.3

Kegiatan Aktualisasi 3

Melakukan Konsultasi Dengan Mentor Tentang Pembuatan Leaflet Dan Video Diabetes Melitus Dengan Luka Gangren

No. Kegiatan : 3 (Tiga)

Nama Kegiatan : Melakukan Konsultasi dengan Mentor

tentang pembuatan leaflet dan video

Diabetes Melitus dengan luka gangrene

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 13 - 14 Juli 2021

Daftar Lampiran : 1. Dokumentasi Terlampir Pada

Lampiran 3

2. Notulen Hasil Konsultasi

Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan :

1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi

Kegiatan melakukan konsultasi dengan Mentor tentang pembuatan leaflet dan

video Diabetes Melitus dengan luka gangren saya lakukan pada tanggal 13 dan 14

Juli 2021. Pada hari Rabu 13 Juli 2021 pukul 11:00 Wib saya kembali datang ke

ruang kasi keperawatan bertemu Mentor saya bapak Suprapto, Amd.Kep., untuk

meminta masukan dan saran atas konsep leaflet dan video tentang tata cara

perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren (Akuntabilitas;

Kejelasan taget). Saya melakukan konsultasi dengan Mentor terkait konsep leaflet

dan video tata cara perawatan pemyakit Diabetes Melitus dengan luka Gangren,

sesuai dengan target jadwal yang sudah disepakati dengan Mentor (Akuntabilitas;

Tanggung jawab) (Manajemen ASN; Tanggung Jawab). saya menyampaikan

konsep leaflet dan video yang telah saya buat untuk dinilai dan dikoreksi oleh

Mentor. Dalam hal ini, saya menghormati saran dan masukan Mentor/atasan

dengan sikap dan perilaku yang santun bila ada materi yang perlu direvisi

(Nasionalisme; Hormat) (Pelayanan Publik; Ramah). Selain itu, saya juga

berbicara dengan tutur bahasa yang baik terhadap Mentor (Etika Publik; Sopan)

(Pelayan Publik; Ramah). Setelah Mentor melihat dan mengamati dengan

seksama leaflet dan video yang telah saya buat, Mentor memberi saran dan

masukan untuk kata-kata dalam video dan leaflet tersebut agar disederhanakan lagi

supaya maksud dan tujuan penyuluhan yang disampaikan mudah dimengerti oleh

pasien dan keluarganya. Saya berdiskusi serta mengikuti dengan seksama seluruh

arahan masukan serta saran Mentor terhadap leaflet dan video yang telah saya

buat. setelah selesai diskusi tersebut, saya memohon permisi dengan Mentor untuk

kembali ke ruangan saya melanjutkan pekerjaan saya di ruang mawar

(Nasionalisme; Musyawarah (WoG; komunikasi). Masih pada hari yang sama,

saya melakukan perbaikan leaflet dan video sesuai saran dan masukan dari Mentor

yaitu menyederhanakan kata-kata dalam leaflet dan video sehingga mudah

dimengerti oleh pasien dan keluarga pasien (Komitmen Mutu; Efisiensi) (Pelayan

Publik; Disiplin). Perbaikan sesuai masukan dan saran yang diminta oleh Mentor

terhadap leaflet dan video tersebut, dapat diselesaikan kurang lebih dalam waktu

satu jam (Komitmen Mutu ; Efektivitas) (Manajemen ASN; Tanggung jawab).

Keesokan harinya tanggal 14 Juli 2021 pada pukul 12:00 Wib, saya kembali

melakukan konsultasi dengan Mentor dengan menyerahkan perbaikan leaflet dan

Page 62: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

52

video yang telah saya buat,. Setelah Mentor memperhatikan dan melihat leaflet dan

video tersebut, tidak ada koreksi lagi dan disetujui untuk digunakan sebagai bahan

penyuluhan kepada pasien dan keluarga pasien. Pada malam harinya, saya mulai

mencetak leaflet sebagai bahan yang akan saya bagikan pada saat penyuluhan

(Komitmen Mutu; Efisiensi) (Pelayan Publik; Disiplin). Saya mencetak leaflet

Diabetes Melitus dengan fasilitas (printer, laptop) yang sudah saya miliki

sebelumnya sehingga tidak harus membeli yang baru (Anti Korupsi; Sederhana)

(Pelayan Publik; Kemudahan Akses). Saya telah mencetak leaflet dan

menyiapkan video Diabetes Melitus dengan luka Gangren sebagai bahan yang

akan dibagikan kepada pasien dan keluarga pasien pada saat penyuluhan (Anti

Korupsi; Tanggung jawab) (Manajemen ASN; Disiplin)

2. Manfaat

a. Bagi Saya sebagai Perawat

Manfaat yang saya rasakan selama proses saya berkonsultasi dengan Mentor

mengenai leaflet dan video yang telah saya buat yaitu mengajarkan saya untuk

terus berkomunikasi dengan baik kepada siapapun, tidak mementingkan

pendapat diri sendiri yang paling benar, mengajarkan untuk dapat bekerja

menjalin relasi dengan siapapun, mengajarkan saya untuk taat kepada

pemimpin, dengan tersedianya leaflet dan video yang telah saya cetak saya

dapat melanjutkan kegiatan selanjutnya pada kegiatan 4 memberikan

penyuluhan kepada pasien.

b. Bagi Instasi

Dengan tersedianya leaflet dan video yang telah saya buat dapat digunakan

sebagai referensi di ruangan tempat saya bekerja untuk kegiatan penyuluhan

bagi pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang akan masuk ke ruangan

tersebut

c. Manfaat Bagi Stakeholder

Dengan tersedianya leaflet dan video tentang tata cara perawatan penyakit

Diabetes Melitus dengan luka gangren, manfaat bagi pasien dan keluarga yaitu

leaflet dan video tersebut dapat dibawa pulang ke rumah sehingga dapat

dipakai sebagai referensi dalam perawatan luka pasien setelah keluar dari

rumah sakit

3. Analisis Dampak

Apabila dalam berkonssultasi dengan Mentor mengenai leaflet dan video

penyuluhan ini tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA dan Kedudukan dan Peran ASN

maka saya akan kesulitan dalam menyelesaikan leaflet dan video penyuluhan

tersebut dengan hasil yang maksimal sehingga tidak mudah dipahami oleh pasien

dan keluarga pasien, saya juga tidak akan mendapat relasi yang baik dengan

atasan, contohnya apabila perawat tidak berkonsultasi dengan dokter tentang apa

yang menjadi keluhan pasien yang harus ditangani segera maka bisa

menyebabkan suatu yang fatal bagi keadaan pasien tersebut karena perawat 24

jam bersama pasien dan perawatlah yang mengetahui keadaan pasien secara

holistic

Page 63: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

53

Tabel 5.4

Kegiatan Aktualisasi 4 Memberikan Penyuluhan Diabetes Melitus dengan luka Gangren

No. Kegiatan : 4 (Empat)

Nama Kegiatan : Memberikan Penyuluhan Diabetes

Melitus dengan luka Gangren

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 15 - 30 Juli 2021

Daftar Lampiran : Dokumentasi Terlampir Pada Lampiran 4

Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan :

1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi

Kegiatan memberikan penyuluhan Diabetes Melitus dengan luka gangren dimaksud

untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien mengenai tata cara

perawatan Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri di rumah.

Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 15 Juli 2021 sampai dengan 30 Juli 2021,

dengan jumlah pasien yang diberikan penyuluhan sebanyak 8 orang. Setelah

menyelesaikan pembuatan leaflet dan video pada hari sebelumnya yang siap

digunakan untuk penyuluhan kepada pasien dan keluarga pasien. Pada Hari Kamis

tanggal 15 Juli 2021 saya mendapat shift siang yaitu dari pukul 14:00 Wib s/d 20:00

Wib. Setelah menyiapkan dan memberikan obat kepada pasien, saya menuju

ruangan pasien pertama yaitu Tn. B usia 48 tahun dengan diagnosa medis

Diabetes Meletus sejak 5 tahun yang lalu. Pasien tersebut terdapat luka gangren di

kaki bagian atas (punggung kaki) sepanjang 10 cm dan lebar 5 cm, saya

memberitahukan kepada pasien dan keluarga rencana saya untuk melakukan

penyuluhan tentang penyakit Diabetes Melitus serta tata cara perawatan luka

gangren secara mandiri di rumah. (Akuntabilitas; Tanggung jawab) (Pelayanan

Publik; Disiplin). Setelah pasien dan keluarga pasien setuju untuk diberikan

penyuluhan, pada pukul 15:10 Wib saya membagikan leaflet dan video untuk

pasien dan keluarga pasien. Saya memulai penyuluhan tersebut dengan menyapa

pasien dengan ramah serta menjelaskan dengan nada bicara yang sopan kepada

pasien dan keluarga pasien (Nasionalisme; Menghormati orang lain). Selama

kegiatan penyuluhan berlangsung pasien dan keluarga pasien sangat antusias

mendengarkan apa yang disampaikan. Setelah materi yang disampaikan berakhir,

terdapat beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh pasien dan keluarga

sehingga menunjukan keingintahuan pasien dan keluarga pasien tentang tata cara

perawatan diabetes mellitus dengan luka gangren secara mandiri di rumah

(Nasionalisme: Kerja sama) (WoG; Partisipatif). Saya menjawab satu persatu

pertanyaan pasien dan keluarganya dengan kata dan bahasa yang santun dan

sederhana sehingga pasien mudah memahami apa yang saya sampaikan (Etika

Publik; Sopan) (Pelayan Publik; Ramah). Semua materi yang saya sampaikan

kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan referensi yang ada di dalam leaflet

dan video yang telah dicek kebenarannya serta telah dikonsultasikan kepada

Mentor (Komitmen Mutu; Efektivitas) (WoG; Komunikasi). Setelah saya

menyelesaikan penyuluhan dan menjawab pertanyaan yang diajukan pasien dan

keluarga pasien, saya mengakhiri kegiatan penyuluhan dan memberikan leaflet

serta mengirm video penyuluhan untuk di bawa pulang ke rumah sehingga bisa

dipelajari lebih lanjut oleh pasien dan keluarga pasien (Anti Korupsi; Sederhana)

Page 64: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

54

(Manajemen ASN; Tanggung Jawab)

2. Manfaat

a. Bagi Saya Sebagai Perawat

Dengan kegiatan memberikan penyuluhan tata cara perawatan penyakit

Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri di rumah membantu saya

untuk mampu memahami kemampuan pasien dan keluarga pasien dalam

menerima materi penyuluhan, mengajarkan saya untuk dapat berkomunikasi

lebih baik lagi kepada pasien-pasien yang masuk ke ruang mawar, menambah

pengetahuan saya tentang perawatan penyakit Diabetes mellitus dengan luka

gangren.

b. Bagi Instansi

Dengan kegiatan memberikan penyuluhan tata cara perawatan penyakit

Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri di rumah saya sudah

mendukung nilai-nilai RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau yaitu, Tulus

Ikhlas dalam Menjalankan Tugas serta mendukung semua tenaga kesehatan

khususnya tenaga perawat di ruang mawar dalam pelaksanaan kegiatan

Peningkatan pemahaman pasien dan keluarga pasien Diabetes mellitus dengan

luka gangrene.

c. Bagi Stakeholder

Dengan kegiatan memberikan penyuluhan tata cara perawatan penyakit

Diabetes Melitus dengan luka gangren dapat meningkatkan pengetahuan pasien

dan keluarga pasien tentang tata cara perawatan luka gangren secara mandiri di

rumah.

3. Analisis Dampak

Apabila dalam penyuluhan ini tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA dan Kedudukan

dan Peran ASN maka pasien dan keluarga pasien tidak mudah mengerti apa yang

saya sampaikan, sehingga tidak berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan

pasien dan keluarga pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus

dengan luka gangren secara mandiri di rumah.

Page 65: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

55

Tabel 5.5

Kegiatan Aktualisasi 5 Mencuci Luka Pasien

No. Kegiatan : 5 (Lima)

Nama Kegiatan : Mencuci Luka Pasien

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 15 - 30 Juli 2021

Daftar Lampiran : Dokumentasi Terlampir Pada Lampiran 5

Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan :

1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi

Kegiatan melakukan pencucian luka pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren

dimaksud untuk memberi pelayanan dengan memberikan contoh secara langsung

bagaimana tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren

dilakukan, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien

secara mandiri di rumah nantinya. Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari tanggal 15

Juli sampai dengan 30 Juli 2021, dengan jumlah pasien yang diberikan perawatan

luka sebanyak 8 orang. Pada hari yang sama yaitu tanggal 15 Juli 2021 setelah

menyelesaikan penyuluhan mengunakan leaflet dan video kurang lebih 20 menit

saya langsung melanjutkan kegiatan 5 saya yaitu mencuci luka pasien. Hal pertama

yang dilakukan yaitu saya kembali meminta persetujuan pasien dan keluarga

apakah bersedia dilakukan tindakan cuci luka, pasien dan keluarga mengatakan

setuju tentang tindakan yang akan dilakukan, (Nasionalisme; Tidak memaksakan

kehendak) (WOG; Komunikasi). Setelah itu saya kembali ke ruangan dan mulai

menyiapkan alat dan bahan yang akan saya pakai dalam proses pencucian luka,

seperti: cairan infus NaCl 0,9%, kasa steril, kasa gulung, gunting, plester, baskom,

plastik sampah, perlak, obat salap sesuai resep dokter (antibiotic metronidazole,

salap gentamicin, atau bisa Neomycin sulphate), sarung tangan bersih dan sarung

tangan steril (Manajemen ASN; Tanggung Jawab). Setelah persiapan alat

dilakukan langkah selanjutnya yaitu saya mencuci tangan dengan teknik aseptik

dengan tujuan untuk mencegah masuknya mikroorganisme dari luar ke luka pasien

(Anti Korupsi; Disiplin), kemudian saya mendorong dan mendekatkan alat-alat

tersebut ke tempat tidur pasien, kemudian saya menutup sampiran untuk menjaga

privasi pasien dari orang di sekitar lingkungan pasien (Etika Publik; Menjaga

Rahasia). Saya memulai percakapan dengan pasien dan keluarga dengan tutur

kata yang santun dan mengajak keluarga untuk dapat memperhatikan dengan

seksama tahapan cuci luka seperti yang saya lakukan. Sehingga keluarga dapat

mempraktekan di rumah saat sudah keluar dari rumah sakit (Etika Publik; Sopan)

(Pelayan Publik; Ramah) (Pelayanan Publik; Kenyamanan). Saya memulai

proses pencucian luka, pasien dan keluarganya sangat koopertif memperhatikan

apa yang dilakukan. Saya juga menjelaskan tahapan-tahapan proses pencucian

luka tersebut sesuai dengan alur cuci luka yang ada di leaflet dan video yang telah

dibagikan. Setelah menyelesaikan proses pencucian luka kemudian saya

membereskan alat-alat yang telah dipakai (Komitmen Mutu; Efektivitas). Sebelum

mengakhiri kegiatan, saya menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien untuk

menjaga supaya perban tidak basah selama 1x24 jam sebelum perawatan luka di

hari selanjutnya (Akuntabilitas; Kejelasan Target) (Pelayan Publik; Tanggung

Jawab)

Page 66: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

56

2. Manfaat

a. Bagi Saya Sebagai Perawat

Dengan kegiatan melakukan pencucian luka kepada pasien dan tata cara

perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren, saya telah

menuntaskan tanggung jawab saya sebagai perawat terampil yaitu memenuhi

kebutuhan pasien, memberi rasa nyaman kepada pasien, serta mencegah

terjadinya infeksi pada luka pasien tentu hal tersebut sangat bermanfaat bagi

saya sebagai seorang perawat terampil untuk terus mengasah keterampilan

saya menjadi lebih baik lagi.

b. Bagi Instansi

Dengan kegiatan melakukan pencucian luka kepada pasien tata cara perawatan

penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren saya telah mendukung nilai-nilai

RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau yaitu, Tulus Ikhlas dalam

Menjalankan Tugas, karena saat memberikan pelayanan dapat terlaksana

dengan baik dan mendapat respon yang baik dari pasien serta keluarga pasien.

c. Bagi Stakeholder

Dengan kegiatan melakukan pencucian luka kepada pasien tata cara perawatan

penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren dapat bermanfaat bagi pasien

dan keluarga pasien yaitu pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit

Diabetes Melitus semakin meningkat, keluarga dapat menerapkan perawatan

cuci secara mandiri di rumah sesuai dengan contoh yang telah diberikan saat

dilakukan pencucian luka.

3. Analisis Dampak

Perawatan luka penting untuk dilakukan, apabila dalam proses perawatan luka

pasien ini tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA dan Kedudukan dan Peran ASN

maka dapat memperburuk keadaan pasien seperti luka semakin parah dan

berkembang menjadi luka yang kronis, infeksi ataupun kondisi-kondisi serius

lainnya, perawatan luka yang tidak baik juga tidak dapat melindungi luka dari virus

dan bakteri penyebab penyakit ke dalam tubuh.

Page 67: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

57

Tabel 5.6

Kegiatan Aktualisasi 6 Membuat Laporan Hasil Kegiatan kegiatan

No. Kegiatan : 6 (Enam)

Nama Kegiatan : Membuat Laporan Hasil Kegiatan

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 31 Juli - 3 Agustus 2021

Daftar Lampiran : Dokumentasi Terlampir Pada Lampiran 5

Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan :

1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi

Membuat laporan hasil kegiatan dilakukan pada tanggal 31 Juli 2021 s/d 3 Agustus

2021. Pada hari sabtu tanggal 31 Juli 2021 sebelum saya melaporkan kegiatan

kepada atasan, saya mngumpulkan data/dokumen bukti kegiatan sesuai dengan apa

yang telah dilaksanakan selama kegiatan (Etika Publik; Jujur) (Pelayan Publik;

Tanggung jawab). Kemudian saya melakukan konsultasi dengan Mentor untuk

meminta saran dan masukan mengenai pembuatan laporan (Nasionalisme;

Musyawarah) (WOG; Kolaborasi). Setelah Mendapatkan masukan dan saran dari

Mentor, saya menyusun kembali dan melengkapi laporan untuk dilaporkan kembali

kepada Mentor sebagai pertanggungjawaban kegiatan (Akuntabilitas; Transparan)

(Pelayan Publik; Kejelasan). Tanggal 1 Agustus 2021 saya mengerjakan laporan

dan melengkapi dokumen bukti kegiatan sesuai apa yang telah disarankan oleh

Mentor secara benar tanpa ada manipulasi data (Anti Korupsi ; Jujur) (WoG;

sinkronisasi). Tanggal 3 Agustus 2021 Saya kembali berkonsultasi dan

menyerahkan laporan yang telah saya lengkapi kepada Mentor (Komitmen Mutu;

Efektif) (Manajemen ASN; Disiplin).

2. Manfaat

a. Bagi Saya Sebagai Perawat

Dengan melakukan pelaporan kegiatan yang telah dilakukan selama habituasi

meningkatkan rasa tanggung jawab, ketelitian serta kejelasan target dalam

melakukan suatu kegiatan.

b. Bagi Instansi

Dengan kegiatan melakukan pelaporan kepada Mentor saya telah mendukung

nilai-nilai RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau yaitu, Tulus Ikhlas dalam

Menjalankan Tugas

c. Analisis Dampak

Pelaporan kegiatan yang telah dilaksanakan penting untuk dilakukan, apabila

dalam proses pelaporan ini tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA dan Kedudukan

dan Peran ASN maka evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan tidak bisa

dilakukan oleh Mentor.

Page 68: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

58

B. Strategi Pembimbingan

1. Jadwal Implementasi Kegiatan Aktualisasi

Tabel 5.7

Jadwal Implementasi Kegiatan Aktualisasi

Nama Peserta : Antonius Puar, A.Md.Kep

Satuan Kerja : RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau

Tempat Aktualisasi : Ruang Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau

No Kegiatan Tanggal

Pelaksanaan Output

1 Melakukan konsultasi

dengan Mentor / atasan

tentang pembuatan

materi penyuluhan

5 – 7 Juli 2021 1. Tersedia catatan hasil

konsultasi, ada foto kegiatan

konsultasi

2. Hasil kesepakatan dalam

konsultasi digunakan sebagai

dasar dalam pembuatan

leaflet dan video penyuluhan

Diabetes Melitus dengan luka

gangrene

2 Membuat leaflet dan

video penyuluhan

8 – 12 Juli 2021 1. Tersedia leaflet dan video

penyuluhan sementara

2. Ada dokumentasi kegiatan

pembuatan leaflet dan video

3 Konsultasi tentang

leaflet dan video yang

telah di buat

13 – 14 Juli 2021 Tersedianya Leaflet dan video

Diabetes Melitus hasil perbaikan

4 Melakukan penyuluhan 15 – 30 Juli 2021 Terlaksananya penyuluhan dan

dokumentasi

5 Melakukan perawatan

cuci luka pasien

15-30 Juli 2021 Telaksananya kegiatan mencuci

luka pasien dan dokumentasi

6 Membuat laporan hasil

kegiatan

31 Juli – 3

Agustus 2021

Dokumentasi pelaporan

kegiatan

Page 69: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

59

Menyetujui Putussibau, 10 Agustus 2021

Mentor Peserta

Suprapto, A. Md. Kep Antonius Puar, Amd. Kep

NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006

Page 70: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

60

2. Pembimbingan Dengan Mentor

Tabel 5.8

Jadwal Konsultasi Dengan Mentor

Nama Peserta : Antonius Puar, A.Md.Kep

Satuan Kerja : RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau

Tempat Aktualisasi : Ruang Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro

Putussibau

No Tanggal/ Waktu Catatan Bimbingan/

Hasil Capaian

Media

Komunikasi

Paraf

Mentor

1 5 Juli 2021 Mengkonsultasikan

rencana kegiatan

penyuluhan

Tatap Muka

2 13 Juli 2021 Mengkonsultasikan

leaflet dan video

penyuluhan sementara

Tatap Muka

3 14 Juli 2021 Mengkonsultasikan

leaflet dan video

penyuluhan hasil

perbaikan

Tatap Muka

4 31 Juli 2021 Berkonsultasi dengan

Mentor tentang

pembuatan laporan

Tatap Muka

5 3 Agustus 2021 Membuat laporan hasil

kegiatan

Tatap Maka

Menyetujui Putussibau, 10 Agustus 2021

Mentor Peserta

Suprapto, A. Md. Kep Antonius Puar, Amd. Kep

NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006

Page 71: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

61

3. Pembimbingan dengan Coach

Tabel 5.9

Jadwal Konsultasi Dengan Coach

Nama Peserta : Antonius Puar, A.Md.Kep

Satuan Kerja : RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau

Tempat Aktualisasi : Ruang Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro

Putussibau

No Tanggal/

Waktu

Catatan

Bimbingan/ Hasil

Capaian

Media

Komunikasi

Paraf

Coach

1 7 Juli 2021 Mengkonsultasikan

pembuatan leaflet

penyuluhan

WhatApp

2 10 Juli 2021 Mengkonsultasikan

pembuatan video

prnyuluhan

WhatApp

3 17 Juli 2021 Mengkonsultasikan

cara pelaporan

kegiatan 4

WhatApp

4 19 Juli 2021 Mengkonsultasikan

penulisan deskripsi

kegiatan 1, 2 dan 3

Tatap Muka

5 26 Juli 2021 Mengkonsultasikan

penulisan deskripsi

kegiatan 4 dan 5

Tatap Muka

6 1 Agustus 2021 Mengkonsultasikan

tentang pembuatan

lembar checklist

Tatap Muka

Coach

SAGITARISMAN, S.I.P

NIP. 19881211 2014 02 1 001

Putussibau, 10 Agustus 2021

Penyaji

ANTONIUS PUAR, A.Md.Kep

NIP.19871220 202012 1 006

Page 72: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

62

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini peserta lakukan mulai pada

tanggal 5 Juli 2021 dan berahir pada tanggal 3 Agustus 2021 di ruang rawat

inap mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau. Melalui kegiatan

aktualisasi membuat peserta dapat memahami nilai-nilai dasar ASN yaitu

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan konsultasi dengan Mentor / atasan tentang pembuatan materi

penyuluhan

2. Membuat leaflet dan video penyuluhan

3. Konsultasi tentang leaflet dan video penyuluhan yang telah di buat

4. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga pasien

5. Mencuci luka pasien

6. Melaporkan hasil kegiatan kepadda Mentor

Dalam pelaksanaan aktualisasi ini, tahapannya sudah sesuai dengan

rencana aktualisasi yang disusun dan memberikan hasil yang baik dalam hal

peningkatan pemahaman tata cara perawatan luka gangren secara mandiri

di rumah hal ini ditunjukan dari observasi mengunakan lembar checlist yang

dilakukan oleh peserta terhadap 5 pasien saat akan keluar rumah sakit dan

3 pasien dilakukan observasi di rumah kediaman pasien dengan hasil

sebagai berikut 3 pasien sangat paham, 4 pasien paham dan 1 pasien tidak

paham dalam proses perawatan luka secara mandiri.

B. Saran

Ada beberapa saran yang dapat disampaikan oleh peserta

diantaranya:

1. Peserta diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN

berkesinambungan dalam kehidupan sehari-hari terutama pada saat

bertugas menjadi seorang tenaga keperawatan

2. Diharapkan semua tenaga keperawatan bisa membuat atau

menggunakan media penyuluhan yang lebih bervariasi dalam

memberikan penyuluhan kepada pasien Diabetes mellitus dengan luka

Page 73: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

63

gangren sehingga memudahkan pasien dan keluarga untuk merawat

pasien di rumah.

LAMPIRAN

DOKUMENTASI KEGIATAN AKTUALISASI

Lampiran 1

Kegiatan 1: Mempersiapkan Rencana Penyuluhan Diabetes Melitus Dengan

Luka Gangren

No Foto Tahapan Kegiatan

1

Berkonsultasi dengan Mentor

terkait rencana kegiatan selama

habituasi

Tahapan Kegiatan :

Melaporkan kepada Mentor tentang

rencana penyuluhan Diabetes Melitus

dengan luka gangren

Tanggal Kegiatan :

5 s/d 7 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Ruang personalia kasi keperawatan

2

Diskusi bersama Mentor tentang

rencana penyuluhan Diabetes

Melitus dengan luka gangren

Tahapan Kegiatan :

Diskusi dan meminta saran serta

masukan terkait rencana kegiatan

Diskusi dan meminta saran serta

masukan terkait rencana kegiatan

Tanggal Kegiatan :

5 s/d 7 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Ruang personalia kasi keperawatan

Page 74: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

64

Saran dan masukan dari Mentor

terkait kagiatan selama habituasi

3

Notulen hasil konsultasi

Hasil Kegiatan / Output

Memperoleh catatan hasil konsultasi,

ada foto kegiatan konsultasi

Page 75: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

65

Hasil Kegiatan / Output : Notulen Hasil Konsultasi Kegiatan 1

Page 76: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

66

Lampiran 2

Page 77: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

67

Kegiatan 2 : Membuat Leaflet dan Video Diabetes Melitus dengan luka

Gangren

No Foto Tahapan Kegiatan

1

Referensi dalam pembuatan leaflet dan

Video

Membuat script video

Tahapan Kegiatan :

Mencari bahan referensi untuk

membuat leaflet dan Video

Diabetes Melitus dengan luka

gangren

Tanggal Kegiatan :

8 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Rumah kediaman peserta

2

Pembuatan leaflet

Tahapan Kegiatan :

Pembuatan leaflet dan video

Diabetes Melitus dengan luka

gangren

Tanggal Kegiatan :

9-12 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Rumah kediaman peserta

Ruang Mawar RSUD dr. Achmad

Diponegoro Putussibau

Page 78: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

68

Meminta masukan dan saran kepada

rekan sejawat di ruangan

Mencetak leaflet

Page 79: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

69

Proses pembuatan video penyuluhan

Diabetes melitus dengan luka gangren

Proses pengeditan video penyuluhan

Page 80: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

70

Konsultasi dengan Coach tentang video

penyuluhan

3 Leaflet dan video sementara

Hasil Kegiatan / Output

Leaflet dan video sementara

Page 81: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

71

Page 82: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

72

Lampiran 3

Kegiatan 3: Konsultasi Dengan Mentor Terkait Leaflet dan Video Penyuluhan

No Foto Tahapan Kegiatan

1

Berkonsultasi dengan Mentor terkait

leaflet dan video penyuluhan

Saran dan masukan dari Mentor

tentang leaflet dan video penyuluhan

Notulen hasil konsultasi dengan

Mentor

Tahapan Kegiatan :

Mengkonsultasikan leaflet dan video

Diabetes Melitus dengan luka gangren

kepada Mentor

Tanggal Kegiatan :

13 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Ruang personalia kasi keperawatan

2

Tahapan Kegiatan :

Mencetak leaflet Diabetes Melitus

dengan luka gangren yang sudah

dikonsultasi

Tanggal Kegiatan :

15 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Rumah kediaman peserta

Page 83: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

73

3

Hasil Kegiatan / Output

Tersedianya leaflet dan video hasil

perbaikan

Page 84: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

74

Hasil Kegiatan / Output : Notulen Hasil Konsultasi Kegiatan 3

Page 85: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

75

Page 86: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

76

Lampiran 4

Kegiatan 4: Memberikan Penyuluhan Diabetes Melitus dengan Luka Gangren

No Foto Tahapan Kegiatan

1

Tahapan Kegiatan :

Menentukan jadwal penyuluhan

dengan pasien dan keluarga.

Tanggal Kegiatan :

15 s/d 30 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Ruang Rawat Inap Mawar RSUD dr.

Achmad Diponegoro Putussibau

2

Penyuluhan kepada Tn. B dan

keluarganya

Penyuluhan kepada Tn. AG dan

keluarganya

Penyuluhan kepada Tn. H dan

keluarganya

Tahapan Kegiatan :

Menyampaikan Penyuluhan Diabetes

Melitus dengan luka Gangren

Tanggal Kegiatan :

15 s/d 30 Juli 2021

Tempsat Kegiatan :

Ruang Rawat Inap Mawar RSUD dr.

Achmad Diponegoro Putussibau

Page 87: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

77

Penyuluhan kepada Ny. M dan

keluarganya

Penyuluhan kepada Tn. TH dan

keluarganya

Penyuluhan kepada Tn. AS dan

keluarganya

Penyuluhan kepada Tn. A dan

keluarganya

Penyuluhan kepada Ny. MS dan

keluarganya

3 Hasil Kegiatan/ Output

Dokumentasi dalam bentuk foto

kegiatan

Page 88: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

78

Lampiran 5

Kegiatan 5: Melakukan Perawatan Mencuci Luka Pasien Diabetes Melitus

Dengan Luka Gangren

No Foto Tahapan Kegiatan

1

Sebelum malakukan tindakan

meminta persetujuan keluarga

tentang tindakan yang akan

dilakukan

Tahapan Kegiatan :

Menjelaskan kepada pasien tentang

tindakan yang akan dilakukan

Tanggal Kegiatan :

15 s/d 30 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Ruang Mawar RSUD dr. Achmad

Diponegoro Putussibau

2

Mempersiapkan alat dan bahan

yang akan dipakai dalam

pencucian luka

Tahapan Kegiatan :

Persiapan alat cuci luka

Tanggal Kegiatan :

15 s/d 30 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Ruang Mawar RSUD dr. Achmad

diponegoro Putussibau

Page 89: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

79

3

Proses pencucian luka pasien

Tahapan Kegiatan :

Melakukan proses pencucian luka

Tanggal Kegiatan :

15 s/d 30 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Ruang Mawar RSUD dr. Achmad

Diponegoro Putussibau

4 Hasil Kegiatan / Output

Dokumentasi kegiatan dalam bentuk

foto kegiatan

Page 90: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

80

Lampiran 6

Kegiatan 6: Membuat Laporan Hasil Kegiatan

No Foto Tahapan Kegiatan

1

Tahapan Kegiatan :

Membuat laporan hasil kegiatan

Tanggal Kegiatan :

31 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Rumah kediaman peserta

2

Berkonsultasi dengan Mentor

tentang pembuatan laporan

kegiatan

Menyerahkan kepada Mentor hasil

laporan kegiatan selama habituasi

Tahapan Kegiatan :

Menyampaikan laporan kegiatan

kepada Mentor

Tanggal Kegiatan :

31 Juli 2021 s/d 3 Agustus 2021

Tempat Kegiatan :

Ruang personalias kasi keperawatan

3

Hasil kegiatan / Output

Tersedianya laporan kegiatan

Page 91: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

81

LAPORAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Nama Kegiatan

Peningkatan pemahaman tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus

dengan luka gangren secara mandiri di rumah

B. Waktu Pelaksanaan

5 Juli 2021 s/d 3 Agustus 2021

C. Tempat

Ruang Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau

D. Tujuan

Melatih kemandirian pasien dan keluarga pasien tentang tata cara perawatan

luka Diabetes Melitus secara mandiri di rumah

E. Laporan Pelaksanaan

pada tanggal 5 s/d 7 Juli 2021 Kegiatan dimulai dari melaporkan kepada

Mentor tentang palaksanaan kegiatan, disepakati untuk media penyuluhan

mengunakan leaflet dan video

Tanggal 8 s/d 12 Juli 2021 dilanjutkan dengan pembuatan Leaflet dan

video penyuluhan sementara

Tanggal 13 Juli 2021 berkeonsultasi dengan Mentor tentang pembuatan

leaflet dan video penyuluhan

Tanggal 15 s/d 30 Juli 2021 melaksanakan penyuluhan, mempraktekkan

secara langsung proses pencucian luka, serta mengobservasi secara

langsung kemampuan pasien dan keluarga pasien dalam tindakan tata

cara perawatan cuci luka secara mandiri

Tanggal 31 Juli 2021 s/d 3 Agustus 2021 mengumpulkan dukumen dan

bukti-bukti kegiatan kemudian membuat laporan kegaiatan dan diserahkan

kepada Mentor

Tanggal 18 s/d 30 Juli melakukan observasi pemahaman pasien dan

keluarga pasien merawat luka secara mandiri dilakukan terhadap 5 pasien

di rumah sakit dan 3 pasien di rumah kediaman pasien

F. Penutup

Demikianlah pelaksanaan kegiatan ini dilakukan, semoga dapat membekali

pasien dan keluarganya untuk melatih kemandirian pasien dan keluarga

pasien tentang tata cara perawatan luka Diabetes Melitus secara mandiri di

rumah

Mengetahui Putussibau, 3 Agustus 2021

Mentor Peserta

Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep

NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006

Page 92: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

82

Lampiran 7

Konsultasi Dengan Mentor

No Foto Tahapan Kegiatan

1

Tahapan Kegiatan :

Konsultasi kegiatan penyuluhan

Diabetes Melitus dengan luka

gangren

Tanggal Kegiatan :

5 - 7 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Kantor Personalia RSUD dr.

Achmad Diponegoro Putussibau

2

Tahapan Kegiatan :

Konsultasi leaflet dan video yang

telah dibuat

Tanggal Kegiatan :

13 - 14 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Kantor Personalia RSUD dr.

Achmad Diponegoro Putussibau

3

Tahapan Kegiatan :

Konsultasi leaflet dan video yang

telah dibuat

Tanggal Kegiatan :

31 Juli – 3 Agustus 2021

Page 93: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

83

Tempat Kegiatan :

Kantor Personalia RSUD dr.

Achmad Diponegoro Putussibau

Page 94: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

84

Lampiran 8

Konsultasi Dengan Coach

No Foto Tahapan Kegiatan

1

Tahapan Kegiatan :

Konsultasi tentang kegiatan penyuluhan

Tanggal Kegiatan :

5 - 7 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Via WhatApp

2

Tahapan Kegiatan :

Konsultasi pembuatan video

penyuluhan

Tanggal Kegiatan :

10 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Via WhatApp

3

Tahapan Kegiatan :

Konsultasi pelaporan kegiatan 4

Tanggal Kegiatan :

17 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Via WhatApp

Page 95: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

85

4

Tahapan Kegiatan :

Konsultasi penulisan deskripsi kegiatan

1,2 dan 3

Tanggal Kegiatan :

19 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Kantor BKPSDM Kapuas Hulu

5

Tahapan Kegiatan :

Konsultasi penulisan deskripsi kegiatan

4,5 dan 6

Tanggal Kegiatan :

26 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Kantor BKPSDM Kapuas Hulu

6

Tahapan Kegiatan :

Konsultasi pembuatan lembar checlist

Tanggal Kegiatan :

26 Juli 2021

Tempat Kegiatan :

Kantor BKPSDM Kapuas Hulu

Page 96: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

86

LEMBAR OBSERVASI PEMAHAMAN PASIEN DIABETES MELITUS

DENGAN LUKA GANGREN

Nama : Tn. B

Umur : 48 Tahun

Diagnosa : Syok Hipoglikemia, Ulkus Pedis D

Alamat : Ng. Suhaid

Checklist Observasi

No Aspek yang Dinilai

Tidak Dilakukan

Dilakukan Tapi Tidak

sepenuhnya Benar

Dilakukan Secara Benar

Keterangan

1 Persiapan alat √

2 Cuci tangan √

3 Pasang perlak √

4 Pakai sarung

tangan bersih

5 Buka balutan dan

buang balutan lama

ke tempat sampah

6 Gunakan sarung

tangan steril

7 Bersihkan luka

dengan kasa steril

yang telah dibasahi

dengan NaCl,

kemudian

membuang jaringan

yang kotor/mati

8 Bersihkan luka dari

dalam ke arah luar

9 Kompres luka

dengan obat yang

ditentukan oleh

dokter, sampai

tertutup semuanya

10 Tutup luka dengan

kasa steril kering

Page 97: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

87

11 Balut luka dengan

perban

12 Bereskan alat-alat √

13 Cuci tangan √

Dokumentasi Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang dilakukan secara mandiri di rumah sakit, maka disimpulkan pasien dan keluarga pasien sudah paham melakukan secara mandiri. Hal ini ditunjukan dengan proses penanganan dari tahapan persiapan alat sampai pembersihan alat dapat dilakukan

dengan baik. Maka berdasarkan kesimpulan tersebut penanganan luka Diabetes Melitus dengan luka gangren untuk selanjutnya masih perlu didampingi kembali

Penjelasan Kriteria :

Kurang paham : Apabila aspek yang dilakukan ≤ 5

Paham : Apabila aspek yang dilakuakan secara benar sebanyak 6-10

Sangat paham : Apabila aspek yang dilakuakn secara benar sebanyak 11-13

Mengetahui Putussibau, 18 Juli 2021

Mentor Peserta

Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep

NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006

Page 98: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

88

LEMBAR OBSERVASI PEMAHAMAN PASIEN DIABETES MELITUS

DENGAN LUKA GANGREN

Nama : Tn. AG Umur : 39 Tahun Diagnosa : DM Tipe II Uncontrolled Alamat : Putussibau Selatan

Checklist Observasi

No Aspek yang Dinilai

Tidak Dilakukan

Dilakukan Tapi Tidak

sepenuhnya Benar

Dilakukan Secara Benar

Keterangan

1 Persiapan alat √

2 Cuci tangan √

3 Pasang perlak √

4 Pakai sarung tangan

bersih

5 Buka balutan dan

buang balutan lama

ke tempat sampah

6 Gunakan sarung

tangan steril

7 Bersihkan luka

dengan kasa steril

yang telah dibasahi

dengan NaCl,

kemudian

membuang jaringan

yang kotor/mati

8 Bersihkan luka dari

dalam ke arah luar

9 Kompres luka

dengan obat yang

ditentukan oleh

dokter, sampai

tertutup semuanya

10 Tutup luka dengan

kasa steril kering

Page 99: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

89

11 Balut luka dengan

perban

12 Bereskan alat-alat √

13 Cuci tangan √

Dokumentasi Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang dilakukan secara mandiri di rumah, maka disimpulkan pasien dan keluarga pasien sangat paham melakukan secara mandiri. Hal ini ditunjukan dengan proses penanganan dari tahapan persiapan alat sampai cuci tangan dapat dilakukan secara

benar. Maka berdasarkan kesimpulan tersebut penanganan luka Diabetes Melitus dengan luka gangren untuk selanjutnya dapat dilakukan secara mandiri di rumah tanpa pendampingan

Penjelasan Kriteria :

Kurang paham : Apabila aspek yang dilakukan ≤ 5

Paham : Apabila aspek yang dilakuakan secara benar sebanyak 6-10

Sangat paham : Apabila aspek yang dilakuakn secara benar sebanyak 11-13

Mengetahui Putussibau, 19 Juli 2021

Mentor Peserta

Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep

NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006

Page 100: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

90

LEMBAR OBSERVASI PEMAHAMAN PASIEN DIABETES MELITUS

DENGAN LUKA GANGREN

Nama : Tn. H Umur : 44 Tahun Diagnosa : DM Tipe II Alamat : Mentebah

Checklist Observasi

No Aspek yang Dinilai

Tidak Dilakukan

Dilakukan Tapi Tidak

sepenuhnya Benar

Dilakukan Secara Benar

Keterangan

1 Persiapan alat √

2 Cuci tangan √

3 Pasang perlak √

4 Pakai sarung tangan

bersih

5 Buka balutan dan

buang balutan lama

ke tempat sampah

6 Gunakan sarung

tangan steril

7 Bersihkan luka

dengan kasa steril

yang telah dibasahi

dengan NaCl,

kemudian

membuang jaringan

yang kotor/mati

8 Bersihkan luka dari

dalam ke arah luar

9 Kompres luka

dengan obat yang

ditentukan oleh

dokter, sampai

tertutup semuanya

10 Tutup luka dengan

kasa steril kering

Page 101: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

91

11 Balut luka dengan

perban

12 Bereskan alat-alat √

13 Cuci tangan √

Dokumentasi Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang dilakukan secara mandiri di rumah sakit, maka disimpulkan pasien dan keluarga pasien kurang paham melakukan secara mandiri. Hal ini ditunjukan dengan proses penanganan dari tahapan persiapan alat sampai cuci tangan tidak dapat dilakukan

secara benar. Maka berdasarkan kesimpulan tersebut penanganan luka Diabetes Melitus dengan luka gangren untuk selanjutnya masih perlu dijelaskan dan didampingi kembali

Penjelasan Kriteria :

Kurang paham : Apabila aspek yang dilakukan ≤ 5

Paham : Apabila aspek yang dilakuakan secara benar sebanyak 6-10

Sangat paham : Apabila aspek yang dilakuakn secara benar sebanyak 11-13

Mengetahui Putussibau, 21 Juli 2021

Mentor Peserta

Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep

NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006

Page 102: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

92

LEMBAR OBSERVASI PEMAHAMAN PASIEN DIABETES MELITUS

DENGAN LUKA GANGREN

Nama : Ny. M Umur : 52 Tahun Diagnosa : DM Tipe II Uncontrolled Alamat : Putussibau Utara

Checklist Observasi

No Aspek yang Dinilai

Tidak Dilakukan

Dilakukan Tapi Tidak

sepenuhnya Benar

Dilakukan Secara Benar

Keterangan

1 Persiapan alat √

2 Cuci tangan √

3 Pasang perlak √

4 Pakai sarung tangan

bersih

5 Buka balutan dan

buang balutan lama

ke tempat sampah

6 Gunakan sarung

tangan steril

7 Bersihkan luka

dengan kasa steril

yang telah dibasahi

dengan NaCl,

kemudian

membuang jaringan

yang kotor/mati

8 Bersihkan luka dari

dalam ke arah luar

9 Kompres luka

dengan obat yang

ditentukan oleh

dokter, sampai

tertutup semuanya

10 Tutup luka dengan

kasa steril kering

Page 103: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

93

11 Balut luka dengan

perban

12 Bereskan alat-alat √

13 Cuci tangan √

Dokumentasi Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang dilakukan secara mandiri di rumah, maka disimpulkan pasien dan keluarga pasien sangat paham melakukan secara mandiri. Hal ini ditunjukan dengan proses penanganan dari tahapan persiapan alat sampai cuci tangan dapat dilakukan

secara benar. Maka berdasarkan kesimpulan tersebut penanganan luka Diabetes Melitus dengan luka gangren untuk selanjutnya dapat dilakukan secara mandiri di rumah tanpa pendampingan

Penjelasan Kriteria :

Kurang paham : Apabila aspek yang dilakukan ≤ 5

Paham : Apabila aspek yang dilakuakan secara benar sebanyak 6-10

Sangat paham : Apabila aspek yang dilakuakn secara benar sebanyak 11-13

Mengetahui Putussibau, 26 Juli 2021

Mentor Peserta

Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep

NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006

Page 104: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

94

LEMBAR OBSERVASI PEMAHAMAN PASIEN DIABETES MELITUS

DENGAN LUKA GANGREN

Nama : Tn. AS Umur : 39 Tahun Diagnosa : DM Tipe II + SNH Alamat : Semangut

Checklist Observasi

No Aspek yang Dinilai

Tidak Dilakukan

Dilakukan Tapi Tidak

sepenuhnya Benar

Dilakukan Secara Benar

Keterangan

1 Persiapan alat √

2 Cuci tangan √

3 Pasang perlak √

4 Pakai sarung tangan

bersih

5 Buka balutan dan

buang balutan lama

ke tempat sampah

6 Gunakan sarung

tangan steril

7 Bersihkan luka

dengan kasa steril

yang telah dibasahi

dengan NaCl,

kemudian

membuang jaringan

yang kotor/mati

8 Bersihkan luka dari

dalam ke arah luar

9 Kompres luka

dengan obat yang

ditentukan oleh

dokter, sampai

tertutup semuanya

10 Tutup luka dengan

kasa steril kering

Page 105: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

95

11 Balut luka dengan

perban

12 Bereskan alat-alat √

13 Cuci tangan √

Dokumentasi Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang dilakukan secara mandiri di rumah sakit, maka disimpulkan pasien dan keluarga pasien sudah paham melakukan secara mandiri. Hal ini ditunjukan dengan proses penanganan dari tahapan persiapan alat sampai pembersihan alat dapat dilakukan

dengan baik. Maka berdasarkan kesimpulan tersebut penanganan luka Diabetes Melitus dengan luka gangren untuk selanjutnya masih perlu didampingi kembali

Penjelasan Kriteria :

Kurang paham : Apabila aspek yang dilakukan ≤ 5

Paham : Apabila aspek yang dilakuakan secara benar sebanyak 6-10

Sangat paham : Apabila aspek yang dilakuakn secara benar sebanyak 11-13

Mengetahui Putussibau, 23 Juli 2021

Mentor Peserta

Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep

NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006

Page 106: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

96

LEMBAR OBSERVASI PEMAHAMAN PASIEN DIABETES MELITUS

DENGAN LUKA GANGREN

Nama : Tn. TH Umur : 50 Tahun Diagnosa : DM Tipe II Uncontrolled + HT Alamat : Kec. Batang Lupar

Checklist Observasi

No Aspek yang Dinilai

Tidak Dilakukan

Dilakukan Tapi Tidak

sepenuhnya Benar

Dilakukan Secara Benar

Keterangan

1 Persiapan alat √

2 Cuci tangan √

3 Pasang perlak √

4 Pakai sarung tangan

bersih

5 Buka balutan dan

buang balutan lama

ke tempat sampah

6 Gunakan sarung

tangan steril

7 Bersihkan luka

dengan kasa steril

yang telah dibasahi

dengan NaCl,

kemudian

membuang jaringan

yang kotor/mati

8 Bersihkan luka dari

dalam ke arah luar

9 Kompres luka

dengan obat yang

ditentukan oleh

dokter, sampai

tertutup semuanya

10 Tutup luka dengan

kasa steril kering

Page 107: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

97

11 Balut luka dengan

perban

12 Bereskan alat-alat √

13 Cuci tangan √

Dokumentasi Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang dilakukan secara mandiri di rumah sakit, maka disimpulkan pasien dan keluarga pasien sudah paham melakukan secara mandiri. Hal ini ditunjukan dengan proses penanganan dari tahapan persiapan alat sampai pembersihan alat dapat dilakukan

dengan baik. Maka berdasarkan kesimpulan tersebut penanganan luka Diabetes Melitus dengan luka gangren untuk selanjutnya masih perlu didampingi kembali

Penjelasan Kriteria :

Kurang paham : Apabila aspek yang dilakukan ≤ 5

Paham : Apabila aspek yang dilakuakan secara benar sebanyak 6-10

Sangat paham : Apabila aspek yang dilakuakn secara benar sebanyak 11-13

Mengetahui Putussibau, 25 Juli 2021

Mentor Peserta

Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep

NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006

Page 108: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

98

LEMBAR OBSERVASI PEMAHAMAN PASIEN DIABETES MELITUS

DENGAN LUKA GANGREN

Nama : Tn. A Umur : 39 Tahun Diagnosa : DM Tipe II + HT Alamat : Dusun Lalau Kec. Tepuai

Checklist Observasi

No Aspek yang Dinilai Tidak Dilakukan

Dilakukan Tapi Tidak

sepenuhnya Benar

Dilakukan Secara Benar

Keterangan

1 Persiapan alat √

2 Cuci tangan √

3 Pasang perlak √

4 Pakai sarung

tangan bersih

5 Buka balutan dan

buang balutan lama

ke tempat sampah

6 Gunakan sarung

tangan steril

7 Bersihkan luka

dengan kasa steril

yang telah dibasahi

dengan NaCl,

kemudian

membuang jaringan

yang kotor/mati

8 Bersihkan luka dari

dalam ke arah luar

9 Kompres luka

dengan obat yang

ditentukan oleh

dokter, sampai

tertutup semuanya

10 Tutup luka dengan

kasa steril kering

Page 109: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

99

11 Balut luka dengan

perban

12 Bereskan alat-alat √

13 Cuci tangan √

Dokumentasi Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang dilakukan secara mandiri di rumah sakit, maka disimpulkan pasien dan keluarga pasien sangat paham melakukan secara mandiri. Hal ini ditunjukan dengan proses penanganan dari tahapan persiapan alat sampai cuci tangan dapat dilakukan secara benar. Maka berdasarkan kesimpulan tersebut penanganan luka Diabetes Melitus dengan luka gangren untuk selanjutnya dapat dilakukan secara mandiri di rumah tanpa pendampingan

Penjelasan Kriteria :

Kurang paham : Apabila aspek yang dilakukan ≤ 5

Paham : Apabila aspek yang dilakuakan secara benar sebanyak 6-10

Sangat paham : Apabila aspek yang dilakuakn secara benar sebanyak 11-13

Mengetahui Putussibau, 27 Juli 2021

Mentor Peserta

Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep

NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006

Page 110: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

100

LEMBAR OBSERVASI PEMAHAMAN PASIEN DIABETES MELITUS

DENGAN LUKA GANGREN

Nama : Ny. MS Umur : 52 Tahun Diagnosa : DM Tipe II + HT Alamat : Kec. Putussibau Selatan

Checklist Observasi

No Aspek yang Dinilai

Tidak Dilakukan

Dilakukan Tapi Tidak

sepenuhnya Benar

Dilakukan Secara Benar

Keterangan

1 Persiapan alat √

2 Cuci tangan √

3 Pasang perlak √

4 Pakai sarung tangan

bersih

5 Buka balutan dan

buang balutan lama

ke tempat sampah

6 Gunakan sarung

tangan steril

7 Bersihkan luka

dengan kasa steril

yang telah dibasahi

dengan NaCl,

kemudian

membuang jaringan

yang kotor/mati

8 Bersihkan luka dari

dalam ke arah luar

9 Kompres luka

dengan obat yang

ditentukan oleh

dokter, sampai

tertutup semuanya

10 Tutup luka dengan

kasa steril kering

Page 111: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

101

11 Balut luka dengan

perban

12 Bereskan alat-alat √

13 Cuci tangan √

Dokumentasi Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang dilakukan secara mandiri di rumah rumah, maka disimpulkan pasien dan keluarga pasien sangat paham melakukan secara mandiri. Hal ini ditunjukan dengan proses penanganan dari tahapan persiapan alat sampai cuci tangan dapat dilakukan secara

benar. Maka berdasarkan kesimpulan tersebut penanganan luka Diabetes Melitus dengan luka gangren untuk selanjutnya dapat dilakukan secara mandiri di rumah tanpa pendampingan

Penjelasan Kriteria :

Kurang paham : Apabila aspek yang dilakukan ≤ 5

Paham : Apabila aspek yang dilakuakan secara benar sebanyak 6-10

Sangat paham : Apabila aspek yang dilakuakn secara benar sebanyak 11-13

Mengetahui Putussibau, 30 Juli 2021

Mentor Peserta

Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep

NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006

Page 112: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

102

DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, E , & Irawati, E. (2015). MANAJEMEN ASN: Modul Pelatihan Dasar

Calon PNS Jakarta: LAN Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 5

Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

Kumorotomo, W, Wirapradja, N. R. D, & Imbaruddin, A. (2015). Etika Publik:

Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta: LAN.

Kusumasari, Bevaola, Septiana Dwiputrianti, dan Enda Layuk Allo, (2015).

Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II

. Jakarta: LAN.

Latif, Yudi, Suryanto, Adi, & Muslim, Abdul. (2015). Nasionalisme: Modul

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Purwanto, E. A, Tyastianti, D. , Taufiq, A, & Novianto, W. (2017).

PELAYANAN PUBLIK: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Jakarta:

LAN.

Riyadi, S, . (2014). Asauhan Keperawatan Pada Klien Diabetes Melitus:

Keperawatan Medikal Beda, Volume 3, EGC : Jakarta

Suwarno, Y, & Sejati, T. A. . (2017). WHOLE OF GOVERNMENT: Modul

Pelatihan Dasar Calon PNS Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Republik Indonesia - Jakarta.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi, (2015). Anti Korupsi: Modul

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I II, dan III. Jakarta:

LAN.

Yuniarsih, T, & Taufiq, M (2015). Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan

Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta: LAN.

Page 113: Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara ......dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri

103

B I O D A T A

Nama : Antonius Puar

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat Tanggal Lahir : Lubuk Resam, 20 Desember 1987

Nip : 19871220 202012 1 006

Pangkat / Gol. Ruang : Pengatur / IIc

Status : Belum Manikah

Agama : Kristen

Pendidikan : DIII Keperawatan

Jabatan : Perawat Terampil

Unit Kerja : RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau

Alamat Unit Kerja : Jl. Kom Yos Sudarso No. 42 Putussibau

Alamat Rumah : Dusun Teluk Pauh Desa Nanga Nuar

Kecamatan Silat Hilir

Motto : “Diciptakan Untuk Melakukan Pekerjaan

Baik”

E-Mail : [email protected]