peningkatan hasil belajar ipa tentang konsep gerak … · nama : anita tri wahyuni nim : x7109008...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG KONSEP GERAK
MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III
SDN 03 KALIJIRAK KECAMATAN TASIKMADU
KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh :
ANITA TRI WAHYUNI
NIM. X7109008
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG KONSEP GERAK
MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III
SDN 03 KALIJIRAK KECAMATAN TASIKMADU
KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2010/2011
Oleh :
ANITA TRI WAHYUNI
NIM. X7109008
Skripsi
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG
KONSEP GERAK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA
KELAS III SDN 03 KALIJIRAK KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN
KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011”
Oleh
Nama : Anita Tri Wahyuni
NIM : X7109008
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
AMIR, M. Pd
NIP. 19510706 197404 1 001
Pembimbing II
KARTONO, M. Pd
NIP. 19540102 197703 1 001
Mengetahui:
Ketua Program PGSD
KARTONO, M. Pd
NIP. 19540102 197703 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Anita Tri Wahyuni. PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG
KONSEP GERAK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA
KELAS III SDN 03 KALIJIRAK KECAMATAN TASIKMADU
KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011”, Skripsi.
Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Juni. 2011.
Tujuan Penelitian untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep
gerak melalui metode eksperimen pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak
Kecamatan Tasikmadu Karanganyar tahun ajaran 2010/2011.
Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas III sebanyak 27 siswa, yang
terdiri dari 12 siswa laki-laki, dan 15 siswa perempuan. Variabel yang menjadi
sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas adalah hasil belajar IPA
tentang konsep gerak, sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas berlangsung selama
dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi /
pengamatan, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis
model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian
data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, ada peningkatan
hasil belajar IPA tentang konsep gerak setelah dilaksanakan Penelitian Tindakan
Kelas melalui metode eksperimen. Dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimum yang
telah ditetapkan yaitu 66, terjadi peningkatan hasil belajar IPA tentang gerak.
Pada siklus I ada peningkatan hasil belajar dari 46% (kondisi awal) menjadi 78%.
Siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dari 78% menjadi 100%.
Berdasarkan simpulan, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa
melalui metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang
konsep gerak pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu
Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Belajar tanpa pikiran adalah pekerjaan yang merugikan, pikiran tanpa belajar
adalah berbahaya.
(Davito)
Kesulitan apapun tak tahan terhadap keuletan, dan ketekunan tanpa keuletan,
orang yang paling pintar dan paling berbakat sekalipun sering gagal dalam
hidupnya.
(D. J. Schwartz)
Orang yang tidak pernah berbuat kesalahan- kesalahan biasanya juga tidak
pernah berbuat apa- apa.
(Edward John Phelps)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Dengan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT, Anita Tri Wahyuni persembahan
karya ini kepada :
Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat serta hidayahNya.
Bapak dan Ibu tersayang yang telah memberikan semangat, doa dan kasih
sayang yang tak terhingga nilainya.
Mas Lana dan sahabat ku Andayani, yang selalu memberikan semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
.
Rekan-rekan mahasiswa kelas A Transfer S1 PGSD 2011.
Seluruh keluarga besar SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu.
Almamater tercinta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan kenikmatan, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari banyak hambatan yang
menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini, namun berkat rahmat-
Nya, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan guna memenuhi sebagian
persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah banyak melibatkan
berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan setulus-tulusnya kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuannya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikakan Universitas Sebelas Maret.
2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
3. Drs. Hadi Mulyono, M. Pd. Selaku Ketua Program Study PGSD Jurusan Ilmu
Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret.
4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. selaku Sekretaris Program PGSD Jurusan Ilmu
Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
5. Drs. Amir, M.Pd. selaku pembimbing I yang dengan sabar mengarahkan dan
membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Drs. Kartono, M.Pd. selaku pembimbing II yang dengan sabar mengarahkan
dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Ibu Dosen PGSD UNS yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
8. Bapak Bambang Sarwanto, S. Pd. Selaku Kepala Sekolah SDN 03 Kalijarak,
Tasikmadu, Karanganyar yang telah memberikan izin tempat penelitian.
9. Bapak Ibu Guru SDN 03 Kalijarak, Tasikmadu, Karanganyar yang memberiak
motivasi dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Bapak Ibu tersayang yang telah banyak memberikan semangat, doa, dan
kasih sayangnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
11. Rekan-rekan mahasiswa S1 PGSD yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu yang telah membantu dan memberikan semangat selama menyelesaikan
skripsi ini.
Dalam menyusun skripsi ini penulis menyadari masih ada kekurangan
dan kelemahan, karena keterbatasan pengetahuan yang ada dan tentu hasilnya
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat diharapkan.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dan
rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan dan dunia pendidikan pada umumnya.
Surakarta, Juni 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN................................................................... ..... ii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ ... iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................ ..... iv
HALAMAN ABSTRAK........................................................................ ..... v
HALAMAN MOTTO........................................................................... ...... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................... 4
D. Perumusan Masalah ................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................... 5
BAB II . LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 6
1. Hasil Belajar IPA tentang Gerak .......................................... 6
2. Hakikat Metode Eksperimen.................................................. 21
B. Penelitian yang Relevan ........................................................... 31
C. Kerangka Berpikir .................................................................... 32
D. Hipotesis Tindakan................................................................... 33
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 34
B. Subjek Penelitian ..................................................................... 34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
C. Sumber Data ............................................................................. 34
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 34
E. Validasi Data ............................................................................ 36
F. Analisis Data ............................................................................ 36
G. Indikator Kinerja ..................................................................... 37
H. Prosedur Penelitian................................................................... 38
BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Awal Penelitian .......................................................... 43
B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 45
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 52
BAB V . SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan .................................................................................. 60
B. Implikasi .................................................................................. 60
C. Saran- Saran ............................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 63
LAMPIRAN-LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I .................................................. 47
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II .................................................. 51
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 1 dan 2 .................... 54
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ................ 56
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I dan Siklus II .............................. 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berpikir ........................................................................ 33
Gambar 2. Model Analisis Interaktif ............................................................. 37
Gambar 3. Prosedur Penelitian Model Kurt Lewin ....................................... 38
Gambar 4. Grafik Nilai Siklus I .................................................................... 48
Gambar 5. Grafik Nilai Siklus II ................................................................... 51
Gambar 6. Grafik Nilai Siklus I Pertemuan 1 dan 2 ..................................... 54
Gambar 7. Grafik Nilai Siklus II Pertemuan 1 dan 2 .................................... 57
Gambar 8. Grafik Nilai Siklus I dan Siklus II ............................................... 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 . Jadwal Kegiatan Penelitian....................................................... 65
LAMPIRAN 2 . RPP Siklus I............................................................................. 66
LAMPIRAN 3 . RPP Siklus II............................................................................ 76
LAMPIRAN 4 . Petunjuk Kegiatan Siklus I Pertemuan 1................................... 85
LAMPIRAN 5 . Petunjuk Kegiatan Siklus I Pertemuan 2................................... 86
LAMPIRAN 6 . Petunjuk Kegiatan Siklus II Pertemuan 1.................................. 87
LAMPIRAN 7 . Petunjuk Kegiatan Siklus II Pertemuan 2.................................. 88
LAMPIRAN 8 . Kisi- Kisi Soal Siklus I............................................................. 89
LAMPIRAN 9 . Kisi- Kisi Soal Siklus II........................................................... 90
LAMPIRAN 10 . Pedoman Instrumen Penilaian Guru ...................................... 91
LAMPIRAN 11 . Instrumen Penilaian Guru Siklus I Pertemuan 1................... 93
LAMPIRAN 12 . Instrumen Penilaian Guru Siklus I Pertemuan 2................... 94
LAMPIRAN 13 . Rekap Instrumen Penilaian Guru Siklus I.............................. 95
LAMPIRAN 14 . Instrumen Penilaian Guru Siklus II Pertemuan 1.................. 96
LAMPIRAN 15 . Instrumen Penilaian Guru Siklus II Pertemuan 2.................. 97
LAMPIRAN 16 . Rekap Instrumen Penilaian Guru Siklus II............................ 98
LAMPIRAN 17 . Pedoman Penilaian Sikap Siswa............................................ 99
LAMPIRAN 18 . Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus I Pertemuan 1...... 101
LAMPIRAN 19 . Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus I Pertemuan 2..... 102
LAMPIRAN 20 . Rekap Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus I ............... 103
LAMPIRAN 21 . Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus II Pertemuan 1.... 104
LAMPIRAN 22 . Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus II Pertemuan 2.... 105
LAMPIRAN 23 . Rekap Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus II............... 106
LAMPIRAN 24 . Daftar Nilai Siklus I Pertemuan 1......................................... 107
LAMPIRAN 25 . Daftar Nilai Siklus I Pertemuan 2......................................... 108
LAMPIRAN 26 . Daftar Nilai Rata- Rata Pada Siklus I.................................... 109
LAMPIRAN 27 . Daftar Nilai Siklus II Pertemuan 1........................................ 110
LAMPIRAN 28 . Daftar Nilai Siklus II Pertemuan 2........................................ 111
LAMPIRAN 29 . Daftar Nilai Rata- Rata Pada Siklus II................................... 112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
LAMPIRAN 30 . Rekap Perbandingan Nilai Pada Siklus I dan Siklus II...... 113
LAMPIRAN 31 . Surat Keterangan Kolaborasi............................................... 114
LAMPIRAN 32 . Surat Keterangan dari SD...................................................... 115
LAMPIRAN 33 . Dokumen Kegiatan ............................................................... 116
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
LAMPIRAN 1
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
N
O
Kegiatan
Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan
proposal x x x x x x x x
2 Mengurus
perizinan x
3 Pelaksanaan
penelitian x x
4 Analisis
data x
5 Penyusunan
Skripsi x x x x x x x
6 Pelaksanaan
ujian skripsi x
7 Revisi x x
8 Pengesahan x
9 Pengiriman
laporan x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Nama Sekolah : SDN 03 Kalijirak
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : III / II
Alokasi Waktu : 2 x 35 (2 x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
4. Memahami berbagai cara gerak benda hubungannya dengan energi dan
sumber energi
B. Kompetensi Dasar
4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh
bentuk dan ukuran.
C. Indikator
4.1.1 Menyebutkan berbagai macam gerak benda.
4.1.2 Membuktikan gerak benda melalui percobaan.
4.1.3 Mengidentifikasi berbagai macam gerak benda melalui percobaan.
4.1.4 Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi gerak benda.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan berbagai macam gerak
benda dengan benar.
2. Melalui percobaan siswa dapat membuktikan gerak benda dengan tepat.
3. Melalui percobaan siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam gerak
benda dengan tepat.
4. Melalui percobaan siswa dapat mengidentifikasi hal-hal yang
mempengaruhi gerak benda dengan benar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
E. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran selesai, siswa diharapkan dapat mengetahui
berbagai cara gerak benda dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
F. Materi Pokok
Macam-macam gerak benda :
1. Gerak jatuh
2. Gerak memantul
3. Gerak menggelinding
4. Gerak berputar
5. Gerak mengalir
Faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda :
1. Bentuk benda
2. Ukuran benda
3. Permukaan lintasan benda
G. Metode Pembelajaran
- Eksperimen
- Tanya jawab
- Penugasan
- Ceramah
- Diskusi kelompok
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
No Kegiatan Alokasi
Waktu Pend. Karakter
1 Kegiatan Pendahuluan
- Mengucapkan salam dilanjutkan berdoa
- Menyanyikan lagu nasional
- Presensi
10 menit
- Religius
- Cinta tanah air
- Disiplin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
No Kegiatan Alokasi
Waktu Pend. Karakter
- Apersepsi
Dapatkah benda mati bergerak ?
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti
- Siswa membentuk kelompok dan guru
mengkoordinasikannya (elaborasi)
- Siswa menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan (elaborasi)
- Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen
tentang gerak benda berdasarkan petunjuk
yang ada (eksplorasi)
- Selesai melaksanakan eksperimen, siswa
berdiskusi dengan kelompoknya
(eksplorasi)
- Perwakilan kelompok maju untuk
menyampaikan hasil diskusinya
(eksplorasi)
- Pembahasan hasil percobaan yang telah
dilaksanakan (konfirmasi)
- Siswa dengan bimbingan guru membuat
suatu kesimpulan (konfirmasi)
45 menit
- Mandiri
- Semangat bekerja
- Rasa ingin tahu
- Tanggung jawab
3 Kegiatan Penutup
- Siswa mengerjakan soal latihan
- Evaluasi
- Program tindak lanjut
- Penguatan materi
15 menit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Pertemuan 2
No Kegiatan Alokasi
Waktu Pend. Karakter
1
Kegiatan Pendahuluan
- Mengucapkan salam dan berdoa
- Presensi
- Apersepsi
Saat anak-anak bermain kelereng, gerak apa
yang terjadi ?
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
- Religius
- Disiplin
2
Kegiatan Inti
- Siswa dengan bimbingan guru membentuk
kelompok (elaborasi)
- Siswa menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan (elaborasi)
- Guru memberikan lembar kegiatan
eksperimen (elaborasi)
Ambil bola tenis, kerikil, dan balok!
Letakkan ketiga benda itu di atasa meja !
Doronglah benda itu secara bersamaan!
Amati apa yang terjadi !
Lakukan kegiatan ini secara berulang-
ulang !
- Siswa melakukan percobaan sesuai
petunjuk yang ada (eksplorasi)
- Selesai melakukan percobaan, masing-
masing dari kelompok membacakan hasil
percobaannya (eksplorasi)
45 menit
- Mandiri
- Semangat bekerja
- Tanggung jawab
- Rasa ingin tahu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
No Kegiatan Alokasi
Waktu Pend. Karakter
- Pembahasan hasil percobaan yang telah
dilaksanakan (konfirmasi)
- Siswa dengan bimbingan guru membuat
kesimpulan (konfirmasi)
3
Kegiatan Penutup
- Siswa mengerjakan soal latihan
- Mengadakan penilaian
- Penguatan materi
15 menit
I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar
- KTSP Kelas III
- Silabus Kelas III
- Buku IPA Kelas III BSE karangan Priyono dan Titik Sayekti hal. 105-
110
- Buku SAINS 3 penerbit CV Sahabat karangan Sarjan dkk hal 65-71
2. Media Pembelajaran
Kelereng
Kerikil
Bola tenis
Gelas plastik
Air
Baling-baling kertas
Kertas
Bola sepak
Balok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
J. Penilaian
1. Jenis : Individu, kelompok
2. Teknik tes : Tertulis, penilaian sikap
3. Bentuk tes : Isian
4. Alat : Soal, kunci jawaban, kriteria penilaian (terlampir)
Kalijirak, 18 Maret 2011
Pengamat
SUKATMI
NIP. 19680712 200701 2 030
Peneliti
ANITA TRI WAHYUNI
NIM. X7109008
Mengetahui
Kepala Sekolah
SDN 03 Kalijirak
BAMBANG SARWANTO, S.Pd
NIP. 19640302 199007 1001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
LAMPIRAN SOAL
RPP 1
Instrumen Penilaian Sikap (Pada Kelompok)
No Nama
Kelompok
Perilaku
Nilai Keterangan Menyiapkan
alat dan bahan
Melakukan
percobaan
Menuliskan
data
Membuat
kesimpulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
Petunjuk Pengisian :
a. Kolom perilaku diisi dengan angka 1, 2 dan 3
b. Kolom nilai diisi dari jumlah skor dari tiap indikator perilaku
c. Kolom keterangan diisi dengan kriteria :
Nilai 1-3 : kurang
Nilai 4-6 : sedang
Nilai 7-9 : baik
Nilai 10-12 : sangat baik
Pertemuan 1
Soal
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !
1. Lingkaran merupakan lintasan pada gerak..................
2. Gerak memantul terjadi karena benda itu ............ benda lain.
3. Gerak mengalir terjadi pada tempat yang .......... menuju ke tempat yang .........
4. Gaya gravitasi bumi berpengaruh terhadap gerak........................
5. Gerak menggelinding yaitu gerak .............. sambil .....................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
6. Gerak berputar terjadi pada benda yang mempunyai....................
7. Saat kita mengendarai sepeda, maka terjadi gerak .......................
8. Pada gerak jatuh itu pasti benda menuju ke...................................
9. Gerak memantul terjadi pada benda ............... yang sifatnya.........
10. Ketika sedang hujan itu terjadi gerak.............................................
Kunci Jawaban
1. berputar
2. mengenai/ membentur
3. tinggi ke rendah
4. jatuh
5. berputar, berpindah tempat
6. poros
7. menggelinding
8. bawah
9. bulat, lentur
10. mengalir
Kriteria Penilaian
N = soal semuaJumlah
benar yangJumlah x 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Pertemuan 2
Soal
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Benda yang mudah menggelinding yaitu benda yang berbentuk......
a. bulat b. Kotak c. Segitiga
2. makin halus permukaan lintasan benda, maka geraknya semakin......
a. lambat b. Cepat c. Sulit
3. ada sebuah kelereng, dadu, dan kerikil. Dari ketiga benda tersebut yang
paling cepat menggelinding adalah...........
a. kerikil b. Dadu c. Kelereng
4. benda yang berat akan lebih .... jatuh daripada benda yang ringan.
a. sulit b. Lambat c. Cepat
5. faktor- faktor yang mempengaruhi gerak benda kecuali..........
a. bentuk benda b. Warna benda c. Ukuran benda
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1. Sebutkan 3 faktor yang mempengaruhi gerak benda !
2. Bandingkan gerak benda pada permukaan kasar dan permukaan halus !
3. Apa yang mempengaruhi gerak jatuh pada suatu benda ?
4. Ada dua buah benda yaitu meja dan gerobak. Dari kedua benda tersebut
manakah yang lebih cepat bergerak, mengapa ?
5. Ada sebuah kerikil dan secarik kertas. Jika kedua benda itu dijatuhkan secara
bersamaan. Mana yang lebih cepat sampai ke bawah, mengapa ?
Kunci Jawaban
I.
1. A
2. B
3. C
4. C
5. B
II
1. 3 faktor yang mempengaruhi gerak benda
a. Bentuk benda
b. Ukuran benda
c. Permukaan lintasan benda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
2. Permukaan yang kasar = gerak benda lambat
Permukaan yang halus = gerak benda cepat
3. Yang mempengaruhi gerak jatuh pada suatu benda adalah gaya gravitasi bumi.
4. Gerobak, karena gerobak ada rodanya sehingga mudah bergerak
(menggelinding)
5. Sebuah kerikil, karena kerikil lebih berat dari secarik kertas
Kriteria Penilaian
I = Nomor 1-5 = nilai 5
II = Nomor 1 = nilai 3
Nomor 2 = nilai 2
Nomor 3 = nilai 1
Nomor 4 = nilai 2
Nomor 5 = nilai 2
Jumlah = 15
N = jumlah nilai yang didapat X 100
jumlah semua nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
LAMPIRAN 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Nama Sekolah : SDN 03 Kalijirak
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : III / II
Alokasi Waktu : 2 x 35 (2 x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
4. Memahami berbagai cara gerak benda hubungannya dengan energi dan
sumber energi
B. Kompetensi Dasar
4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh
bentuk dan ukuran.
C. Indikator
4.1.1 Menyebutkan berbagai macam gerak benda.
4.1.2 Membuktikan gerak benda melalui percobaan.
4.1.3 Mengidentifikasi berbagai macam gerak benda melalui percobaan.
4.1.4 Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi gerak benda.
D.Tujuan Pembelajaran
1. Melalui pengamatan siswa dapat menyebutkan macam gerak benda
dengan benar
2. Melalui penugasan siswa dapat memberi contoh tentang macam gerak
benda dengan tepat.
3. Melalui percobaan siswa dapat membuktikan gerak benda dengan tepat
4. Melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi gerak benda
dengan tepat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
5. Melalui percobaan siswa dapat mengidentifikasi hal-hal yang
mempengaruhi gerak benda dengan benar.
E. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran selesai, siswa diharapkan dapat memahami
berbagai macam gerak benda dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.
F. Materi Pokok
Macam-macam gerak benda dan contohnya :
1. Gerak jatuh : buku jatuh dari atas meja
2. Gerak memantul : bola yang dilempar ke dinding
3. Gerak menggelinding : kelereng yang disentil
4. Gerak berputar : gerak pada jarum jam
5. Gerak mengalir : air yang dituang dari botol
Faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda :
1. Bentuk benda
Benda yang bentuknya bulat lebih cepat menggelinding daripada benda
yang bentuknya kotak.
2. Ukuran benda
Benda yang berat akan lebih cepat jatuh daripada benda yang ringan.
3. Permukaan lintasan benda
Semakin halus permukaan lintasan benda maka geraknya semakin cepat
dan sebaliknya.
G. Metode Pembelajaran
- Eksperimen
- Diskusi kelompok
- Penugasan
- Ceramah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
No Kegiatan Alokasi
Waktu Pend. Karakter
1 Kegiatan Pendahuluan
- Mengucapkan salam dan berdoa
- Presensi
- Apersepsi
(Gerak apa yang terjadi saat kalian cuci
tangan dari air keran ?)
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
- Religius
- Disiplin
2 Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa ke dalam 9 kelompok
(elaborasi)
- Tiap-tiap kelompok menyiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan (elaborasi)
- Menyiapkan lembar kegiatan eksperimen
(elaborasi)
d. Lempar kapur ke atas, sesaat kemudian
benda akan berpindah tempat. Amati
apa yang terjadi!
e. Ambil bola sepak. Tendang bola itu
perlahan-lahan. Apa yang terjadi ?
f. Isilah selang dengan air, kemudian
tuang ge gelas. Air akan berpindah
tempat. Apa yang terjadi ?
g. Siapkan baling-baling kertas. Bawalah
ke luar kelas dengan berlari. Amatilah
gerakan baling-baling itu !
h. Ambil bola sepak. Lempar bola itu ke
dinding. Amati apa yang terjadi!
- Siswa melakukan percobaan (eksplorasi)
45 menit
- Komunikatif
- Tanggung jawab
- Rasa ingin tahu
- Kerja keras
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
No Kegiatan Alokasi
Waktu Pend. Karakter
- Guru membimbing siswa dalam melakukan
percobaan (elaborasi)
- Selesai percobaan, masing-masing
kelompok menuliskan hasilnya (eksplorasi)
- Pembahasan (konfirmasi)
- Siswa mencatat hasil pembahasan bersama
(eksplorasi)
- Siswa dengan bimbingan guru membuat
kesimpulan (konfirmasi)
3 Kegiatan Penutup
- Siswa mengerjakan soal latihan
- Mengadakan penilaian
- Penguatan materi
15 menit
Pertemuan 2
No Kegiatan Alokasi
Waktu Pend. Karakter
1 Kegiatan Pendahuluan
- Mengucapkan salam dilanjutkan berdoa
- Presensi
- Apersepsi
(Ada berapa macam gerak benda yang
kalian ketahui ?)
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
- Religius
- Disiplin
2 Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa ke dalam 9 kelompok
(elaborasi)
- Tiap-tiap kelompok menyiapkan alat dan
bahan untuk percobaan (elaborasi)
45 menit
- Mandiri
- Semangat bekerja
- Tanggung jawab
- Rasa ingin tahu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
No Kegiatan Alokasi
Waktu Pend. Karakter
- Menyiapkan lembar kegiatan (elaborasi)
a. Ambil sebuah kerikil dan selembar
kain!
b. Jatuhkan kedua benda itu dari
ketinggian yang sama!
c. Amati apa yang terjadi !
d. Ulangi kegiatan ini secara berulang-
ulang !
e. Tulislah hasilnya di buku tulis !
- Siswa melakukan percobaan (eksplorasi)
- Guru membimbing siswa dalam melakukan
percobaan (elaborasi)
- Tiap-tiap kelompok menulis hasil kegiatan
percobaannya (eksplorasi)
- Tiap-tiap kelompok membacakan hasil
percobaannya (konfirmasi)
- Pembahasan (konfirmasi)
- Siswa mencatat hasil pembahasan
(eksplorasi)
- Siswa dengan bimbingan guru membuat
kesimpulan (konfirmasi)
3 Kegiatan Penutup
- Siswa mengerjakan soal latihan
- Mengadakan penilaian
- Penguatan materi
15 menit
I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1. Sumber Belajar
- KTSP Kelas III
- Silabus Kelas III
- Buku IPA Kelas III BSE karangan Priyono dan Titik Sayekti hal. 105-
110
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
- Buku SAINS 3 penerbit CV Sahabat karangan Sarjan dkk hal 65-71
- Buku Tematik Kelas III penerbit CV Sahabat karangan Endang Sri
Wuryani hal. 73-76.
2. Media Pembelajaran
Pensil
Kelereng
Bola tenis
Kincir kertas
Plastik
Air
Kain
Dadu
Kerikil
Potongan kayu
J. Penilaian
1. Jenis : Individu, kelompok
2. Teknik tes : Tertulis, penilaian sikap
3. Bentuk tes : Uraian
4. Alat : Soal, kunci jawaban, kriteria penilaian
Kalijirak, 26 Maret 2011
Pengamat
SUKATMI
NIP. 19680712 200701 2 030
Peneliti
ANITA TRI WAHYUNI
NIM. X7109008
Mengetahui
Kepala Sekolah
SDN 03 Kalijirak
BAMBANG SARWANTO, S.Pd
NIP. 19640302 199007 1001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
LAMPIRAN SOAL
RPP 2
Instrumen Penilaian Sikap (Pada Kelompok)
No Nama
Kelompok
Perilaku
Nilai Keterangan Menyiapkan
alat dan bahan
Melakukan
percobaan
Menuliskan
data
Membuat
kesimpulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
Petunjuk Pengisian :
a. Kolom perilaku diisi dengan angka 1, 2 dan 3
b. Kolom nilai diisi dari jumlah skor dari tiap indikator perilaku
c. Kolom keterangan diisi dengan kriteria :
Nilai 1-3 : kurang
Nilai 4-6 : sedang
Nilai 7-9 : baik
Nilai 10-12 : sangat baik
Pertemuan 1
Soal
Isilah titik- titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Pensil yang disentil dari atas meja akan mengalami gerak................
2. Benda yang menggelinding adalah benda yang berbentuk.................
3. Olahraga basket memanfaatkan gerak................................................
4. Baling- baling kertas yang terkena angin akan bergerak dengan cara........
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
5. Kita mencuci tangan pada selang air, maka air tersebut bergerak dengan
cara...
6. Lintasan gerak berputar berbentuk..........................................
7. Gerak jatuh terjadi karena benda ditarik oleh gaya................
8. Gerak mengalir terjadi pada benda yang berbentuk................
9. Gerak memantul biasanya terjadi pada benda yang ...............
10. Pada gerak menggelinding terjadi gerak berputar sambil ......
Kunci Jawaban
1. jatuh
2. bulat
3. memantul
4. berputar
5. mengalir
6. lingkaran
7. gravitasi bumi
8. cair
9. lentur
10. berpindah tempat
Kriteria Penilaian
Nilai = skor semuaJumlah
didapat yangskor Jumlah x 100
Pertemuan 2
Soal
1. Benda yang bentuknya bulat akan lebih ..... bergerak menggelinding daripada
benda yang berbentuk kotak.
2. Makin kasar permukaan benda, maka geraknya semakin..................................
3. Ada sebuah batu dan kertas. Jika kedua benda itu dijatuhkan dari ketinggian
yang sama dalam waktu yang bersamaan, maka yang lebih cepat sampai ke
tanah adalah ...............
4. Gerak benda akan semakin cepat pada permukaan lintasan benda yang.........
5. Benda yang ringan lebih ....... sampai ke bawah daripada benda yang berat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
6. Roda sepeda dibuat bundar dengan tujuan agar mudah..................................
7. Ada sebuah dadu dan kelereng. Jika keduanya disentil, maka yang bergerak
cepat adalah .......................................
8. Pengaruh gaya gravitasi bumi akan bekerja lebih besar pada benda yang lebih
........................
9. Bersepeda di jalan berbatu maka jalannya akan lebih ......................................
10. Permukaan benda yang licin lebih ........... mengeluarkan tenaga.
Kunci Jawaban
1. mudah 6. bergerak
2. cepat 7. kelereng
3. batu 8. berat
4. halus/ licin 9. lambat
5. lambat/ lama 10. sedikit
Kriteria Penilaian
Nilai = skor semuaJumlah
didapat yangskor Jumlah x 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
LAMPIRAN 4
PETUNJUK KEGIATAN SIKLUS I PERTEMUAN 1
Tujuan : Siswa dapat mengetahui berbagai macam gerak benda
Alat dan bahan : kelereng, kerikil, bola tenis, baling- baling kertas, gelas
plastik, air, dan plastik.
Lakukan kegiatan ini secara berkelompok!
1. a. Ambillah sebuah kerikil!
b. Letakkan kerikil itu di atas meja!
c. Sentillah kerikil itu dengan tanganmu!
Kesimpulan : Bagaimana posisi kerikil yang terjadi?
Gerak apa yang terjadi pada kerikil tersebut?
2. a. Ambillah sebuah kerikil bola tenis!
b. Lemparkan bola itu ke lantai!
c. Lakukan kegiatan ini secara berulang- ulang dan amati apa yang terjadi?
Kesimpulan : Gerak apa yang terjadi pada bola tenis tersebut?
Mengapa hal itu bisa terjadi?
3. a. Ambillah sebuah baling- baling!
b. Gerakkan baling- baling itu dengan tanganmu1
c. Amati apa yang terjadi!
Kesimpulan : Mengapa baling- baling itu dapat bergerak?
Gerak apa yang terjadi pada baling- baling itu?
4. a. Ambillah sebuah kelereng!
b. Letakkan kelereng itu di atas meja!
c. Doronglah kelereng itu dan amati yang terjadi1
Kesimpulan : Bagaimana posisi kelereng yang terjadi?
Gerak apa yang terjadi pada kelereng itu?
5. a. Ambillah sebuah gelas plastik1
b. Isilah gelas plastik itu dengan air!
c. Tuanglah gelas yang sudah diisi air secara perlahan- lahan ke plastik!
d. Amati apa yang terjadi!
Kesimpulan : Bagaimana gerakan air yang terjadi?
Gerak apa yang terjadi pada air tersebut?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
LAMPIRAN 5
PETUNJUK KEGIATAN SIKLUS I PERTEMUAN 2
Tujuan : Siswa dapat mengidentifikasi faktor- faktor yang
mempengaruhi gerak benda.
Alat dan bahan : kertas, bola tenis, kerikil, balok, keset, dan bola sepak
Lakukan kegiatan ini bersama dengan kelompokmu!
1. a. Ambil bola tenis, kerikil, dan balok!
b. letakkan benda itu di tas meja!
c. Doronglah benda itu secara bersamaan!
d. amati apa yang terjadi!
e. Lakukan kegiatan ini secara berulang- ulang!
Kesimpulan: a. Di antara benda yang ada, mana yang lebih mudah bergerak
dengan menggelinding?
b. Mengapa benda tersebut mudah menggelinding?
2. a. Ambil sebuah kerikil dan secarik kertas!
b. Jatuhkan kedua benda itu dari ketinggian yang sama secara bersamaan!
c. Lakukan kegiatan ini secara berulang- ulang!
d. Amati apa yang terjadi!
Kesimpulan : a. Di antara kedua benda itu, mana yang lebih cepat jatuh ke bawah?
b. Mengapa hal itu dapat terjadi?
3. a. Ambil dua buah bola sepak!
b. Letakkan bola itu di tempat yang berbeda!
c. Doronglah benda itu secara bersamaan!
d. Lakukan kegiatan ini secara bersamaan!
e. Amati apa yang terjadi!
Kesimpulan : Bola akan lebih mudah menggelinding pada permukaan lintasan
benda yang ..................... karena..........................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
LAMPIRAN 6
PETUNJUK KEGIATAN SIKLUS II PERTEMUAN 1
Tujuan : Siswa dapat mengetahui berbagai macam gerak benda
Alat dan bahan : Pensil, kelereng, bola kasti, kincir kertas, plastik dan air
Lakukan kegiatan ini secara berkelompok!
1.a. Ambil sebuah pensil!
b. Letakkan pensil itu di atas meja!
c. Doronglah pensil itu dengan tanganmu!
Kesimpulan : a. Apa yang terjadi dengan pensil tersebut?
b. Gerak apa yang terjadi pada pensil tersebut?
2. a. Ambil sebuah kelereng1
b. Letakkan kelereng itu di lantai!
c. Mintalah temanmu untuk mendorong kelereng itu!
Kesimpulan : a. Apa yang terjadi dengan kelereng tersebut?
b. Gerak apa yang terjadi pada kelereng tersebut?
3.a. Ambil sebuah bola kasti!
b. Lemparkan bola kasti itu ke dinding!
c. Amati apa yang terjadi dengan bola kasti tersebut!
Kesimpulan : a. Apa yang terjadi dengan bola kasti tersebut?
b. Gerak apa yang terjadi pada bola kasti tersebut?
4. a. Ambil sebuah kincir kertas!
b. Tiuplah kincir kertas tersebut!
c. Amati apa yang terjadi!
Kesimpulan : a. Gerak apa yang terjadi pada kincir kertas tersebut?
b. Mengapa kincir kertas tersebut dapat bergerak?
5. a. Ambil sebuah plastik!
b. Isilah plastik itu dengan air!
c. Lubangi plastik bagian bawah yang sudah diisi air tersebut!
d. Amati apa yang terjadi!
Kesimpulan : a. Gerak apa yang terjadi pada air tersebut?
b. Bagaimana gerakan air yang terjadi?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
LAMPIRAN 7
PETUNJUK KEGIATAN SIKLUS II PERTEMUAN 2
Tujuan : Siswa dapat mengidentifikasi faktor- faktor yang
mempengaruhi gerak benda.
Alat dan bahan : Kain, bola tenis, dadu, kelereng, kerikil, keset, dan
potongan kayu
Lakukan kegiatan ini bersama dengan kelompokmu!
1. a. Ambil bola tenis, kelereng, dan dadu!
b. Letakkan benda itu di atas meja!
c. Doronglah ketiga benda itu secara bersamaan!
d. Lakukan secara berulang- ulang dan amati apa yang terjadi!
Kesimpulan: a. Di antara ketiga benda yang ada, mana yang tidak dapat
bergerak menggelinding?
b. Mengapa benda itu tidak dapat menggelinding?
2. a. Ambil selembar kain dan sebuah kerikil!
b. Jatuhkan kedua benda itu secara bersamaan pada ketinggian yang sama!
c. Lakukan ini secara berulang- ulang dan amati apa yang terjadi!
Kesimpulan : a. Di antara benda tersebut, mana yang lebih lama jatuhnya?
b. Mengapa hal itu bisa terjadi?
3. a. Ambil dua buah potongan kayu!
b. Letakkan potongan kayu itu di permukaan lintasan yang berbeda!
c. Doronglah potongan kayu itu secara bersamaan!
d. Amati apa yang terjadi!
Kesimpulan : Apakah kecepatan gerakan potongan kayu tersebut sama?
Berikan alasannya?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
LAMPIRAN 8
KISI- KISI SOAL
PADA SIKLUS I PERTEMUAN 1
NO Kisi- Kisi Soal Nomor Soal
1. Lintasan pada gerak berputar 1
2. Pengertian gerak memantul dan sifatnya 2 dan 9
3. Pengertian gerak menggelinding dan contohnya 5 dan 7
4. Pengertian gerak mengalir dan contohnya 3 dan 10
5. Ciri dari gerak jatuh 4 dan 8
6. Ciri yang dimiliki pada benda yang bergerak berputar 6
KISI – KISI SOAL
PADA SIKLUS I PERTEMUAN 2
NO
Kisi- Kisi Soal
Nomor Soal
PG Uraian
1. Ciri gerak menggelinding 1 dan 3 4
2. Faktor- faktor yang mempengaruhi gerak benda 5 1
3. Permukaan lintasan benda saat bergerak 2 2
4. Ukuran benda yang mempengaruhi gerak benda 4 5
5. Faktor yang mempengaruhi gerak jatuh 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
LAMPIRAN 9
KISI- KISI SOAL
PADA SIKLUS II PERTEMUAN 1
NO Kisi- Kisi Soal Nomor Soal
1. Contoh gerak jatuh 1
2. Ciri gerak menggelinding 2 dan 10
3. Contoh gerak memantul dan cirinya 3 dan 9
4. Contoh gerak berputar dan lintasannya 4 dan 6
5. Contoh gerak mengalir dan wujud benda yang dapat
bergerak mengalir
5 dan 8
6. Faktor yang menyebabkan benda jatuh 7
KISI- KISI SOAL
PADA SIKLUS II PERTEMUAN 1
NO Kisi- Kisi Soal Nomor Soal
1. Faktor bentuk benda yang mempengaruhi gerak benda 1 dan 7
2. Permukaan lintasan benda yang mempengaruhi gerak
benda
2, 4, 9, 10
3. Ukuran benda yang mempengaruhi gerak benda 3 dan 5
4. Ciri gerak menggelinding 6
5. Pengaruh gerak jatuh benda 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
LAMPIRAN 10
INSTRUMEN PENILAIAN GURU
NO Instrumen yang dinilai Nilai
1. Membuat RPP dengan disesuaikan dengan silabus.
2. Membuka pelajaran.
3. Menjelaskan prosedur pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode eksperimen.
4. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen.
5. Melakukan evaluasi.
Jumlah
Keterangan
Petunjuk pengisian nilai:
1. Membuat RPP
Kriteria : a. Tujuan pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan.
b. Langkah- langkah kegiatan runtut sesuai tujuan.
c. Alat evaluasi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
d. Media pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan.
2. Membuka pelajaran
Kriteria : a. Didahului dengan berdoa bersama
b. Dilakukan presensi oleh guru
c. Guru melakukan apersepsi
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3. Menjelaskan prosedur dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen.
Kriteria : a. Membuat petunjuk kegiatan.
b. Langkah- langkah pembelajaran mendukung tercapainya tujuan
pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
c. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
d. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan prosedur.
4. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen
Kriteria : a. Mengorganisasikan siswa untuk membentuk kelompok.
b. Membantu siswa yang mengalami kesulitan.
c. Memonitor siswa dalam melakukan percobaan.
d. Memberi kesempatan siswa untuk terlibat secara aktif.
5. Melakukan evaluasi
Kriteria : a. Membuat soal sesuai dengan materi.
b. Ada alat penilaian
c. Ada kunci jawaban
d. Ada skor penilaian
Keterangan Nilai:
1. Nilai 4 = jika keempat indikator terpenuhi.
2. Nilai 3 = jika ada satu indikator yang tidak terpenuhi
3. Nilai 2 = jika dua indikator tidak terpenuhi.
4. Nilai 1 = jika hanya satu indikator yang terpenuhi
Keterangan:
Nilai 1 – 5 = kurang
Nilai 6-10 = cukup
Nilai 11-15 = baik
Nilai 16-20 = sangat baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
LAMPIRAN 11
INSTRUMEN PENILAIAN GURU
SIKLUS I PERTEMUAN 1
NO Instrumen yang dinilai Nilai
1. Membuat RPP sesuai silabus
3
2. Membuka pelajaran
2
3. Melaksanakan prosedur pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode eksperimen
2
4. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen
2
5. Melakukan evaluasi
3
Jumlah
12
Keterangan
Baik
Mengetahui: Kalijirak, 18 Maret 2011
Kepala Sekolah Observer
BAMBANG SARWANTO, S. Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
LAMPIRAN 12
INSTRUMEN PENILAIAN GURU
SIKLUS I PERTEMUAN 2
NO Instrumen yang dinilai Nilai
1. Membuat RPP sesuai silabus
3
2. Membuka pelajaran
3
3. Melaksanakan prosedur pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode eksperimen
3
4. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen
2
5. Melakukan evaluasi
3
Jumlah
14
Keterangan Baik
Mengetahui: Kalijirak, 23 Maret 2011
Kepala Sekolah Observer
BAMBANG SARWANTO, S. Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
LAMPIRAN 13
REKAP INSTRUMEN PENILAIAN GURU
SIKLUS I
NO Instrumen yang dinilai Nilai Rata- rata
Pert 1 Pert 2
1. Membuat RPP sesuai silabus
3 3 3
2. Membuka pelajaran
2 3 2.5
3. Melaksanakan prosedur
pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode
eksperimen
2 3 2.5
4. Membimbing siswa dalam
melakukan eksperimen
2 2 2
5. Melakukan evaluasi
3 3 3
Jumlah 12 14 13
Keterangan baik baik Baik
Persentase 60 % 70 % 65%
Mengetahui: Kalijirak, 23 Maret 2011
Kepala Sekolah Observer
BAMBANG SARWANTO, S. Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
LAMPIRAN 14
INSTRUMEN PENILAIAN GURU
SIKLUS II PERTEMUAN 1
NO Instrumen yang dinilai Nilai
1. Membuat RPP sesuai silabus
3
2. Membuka pelajaran
3
3. Melaksanakan prosedur pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode eksperimen
3
4. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen
3
5. Melakukan evaluasi
3
Jumlah
15
Keterangan
Baik
Mengetahui: Kalijirak, 26 Maret 2011
Kepala Sekolah Observer
BAMBANG SARWANTO, S. Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
LAMPIRAN 15
INSTRUMEN PENILAIAN GURU
SIKLUS II PERTEMUAN 2
NO Instrumen yang dinilai Nilai
1. Membuat RPP sesuai silabus
3
2. Membuka pelajaran
4
3. Melaksanakan prosedur pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode eksperimen
4
4. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen
3
5. Melakukan evaluasi
3
Jumlah
17
Keterangan
Sangat baik
Mengetahui: Kalijirak, 31 Maret 2011
Kepala Sekolah Observer
BAMBANG SARWANTO, S. Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
LAMPIRAN 16
REKAP INSTRUMEN PENILAIAN GURU
SIKLUS II
NO Instrumen yang dinilai Nilai Rata- rata
Pert 1 Pert 2
1. Membuat RPP sesuai silabus
3 3 3
2. Membuka pelajaran
3 4 3,5
3. Melaksanakan prosedur
pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode
eksperimen
3 4 3,5
4. Membimbing siswa dalam
melakukan eksperimen
3 3 3
5. Melakukan evaluasi
3 3 3
Jumlah 15 17 16
Keterangan baik Sangat
baik
Baik
Persentase 75 % 85 % 80 %
Mengetahui: Kalijirak, 31 Maret 2011
Kepala Sekolah Observer
BAMBANG SARWANTO, S. Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
LAMPIRAN 17
PEDOMAN PENILAIAN SIKAP SISWA
No
Nama
Kelompok
Perilaku
Nilai
Keterangan Menyiapkan
alat dan bahan
Melakukan
percobaan
Menuliskan
data
Menarik
kesimpulan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Petunjuk:
-) Menyiapkan alat dan bahan
Indikator : 1 = jika alat yang akan digunakan komplit.
2 = jika alat yang akan digunakan memadai.
3 = penggunaan alat dan bahan.
4 = pembagian pembawaan alat dan bahan dalam satu kelompok
sama rata
-) Melakukan percobaan
Indikator: 1 = jika dalam melakukan percobaan runtut
2 = jika dalam melakukan percobaan siswa aktif
3 = jika dalam melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk.
4 = kekompakan dalam kelompok
-) Menuliskan data
Indikator: 1 = jika dalam menulis data tepat.
2 = jika dalam menulis data sesuai dengan langkah-langkah
yang ada
3 = jika dalam menulis data sesuai dengan hasil percobaan
4 = jika dalam membuat kesimpulan menggunakan bahasa yang
baik dan benar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
-) Menarik kesimpulan
Indikator: 1 = jika dapat membuat kesimpulan yang sesuai dengan hasil
percobaan
2 = jika dapat membuat kesimpulan tepat dan benar.
3 = jika dalam membuat kesimpulan menggunakan bahasa yang
baik dan benar.
4 = kesimpulan bersifat objektif.
Keterangan:
a. Nilai merupakan jumlah dari skor- skor tiap indikator perilaku.
b. - Nilai 4 jika keempat indikator terpenuhi
- Nilai 3 jika ada satu indikator yang tidak terpenuhi.
- Nilai 2 jika ada dua indikator yang tidak terpenuhi.
- Nilai 1 jika hanya ada satu indikator yang terpenuhi.
c. Keterangan diisi dengan kriteria berikut:
Nilai 1 - 4 berarti kurang
Nilai 5 - 8 berarti sedang
Nilai 9 - 12 berarti baik
Nilai 13 – 16 berarti sangat baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
LAMPIRAN 18
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP (PADA KELOMPOK)
SIKLUS I PERTEMUAN 1
No Nama
Kelompok
Perilaku
Nilai Keterangan Menyiapkan
alat dan bahan
Melakukan
percobaan
Menuliskan
data
Membuat
kesimpulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
4
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
3
2
3
4
2
3
3
9
10
11
8
11
14
9
11
12
Baik
Baik
Baik
Sedang
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Mengetahui Kalijirak, 18 Maret 2011
Kepala Sekolah Observer
BAMBANG SARWANTO, S.Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
LAMPIRAN 19
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP (PADA KELOMPOK)
SIKLUS I PERTEMUAN 2
No Nama
Kelompok
Perilaku
Nilai Keterangan Menyiapkan
alat dan bahan
Melakukan
percobaan
Menuliskan
data
Membuat
kesimpulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
4
3
4
2
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
2
12
11
13
12
9
13
12
13
9
Baik
Baik
Sangat baik
Baik
Baik
Sangat baik
Baik
Sangat baik
Baik
Mengetahui Kalijirak, 23 Maret 2011
Kepala Sekolah Observer
BAMBANG SARWANTO, S.Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
LAMPIRAN 20
REKAP INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
PADA SIKLUS I
NO NAMA KELOMPOK Nilai Rata- rata
Pert 1 Pert 2
1. Kelompok 1 9 12 10,5
2. Kelompok 2 10 11 10,5
3. Kelompok 3 11 13 12
4. Kelompok 4 8 12 10
5. Kelompok 5 11 9 10
6. Kelompok 6 14 13 13,5
7. Kelompok 7 9 12 10,5
8. Kelompok 8 11 13 12
9. Kelompok 9 12 9 10,5
Jumlah 95 104 99,5
Persentase 66 % 72 % 69 %
Mengetahui Kalijirak, 23 Maret 2011
Kepala Sekolah Observer
BAMBANG SARWANTO, S.Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
LAMPIRAN 21
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP (PADA KELOMPOK)
SIKLUS II PERTEMUAN 1
No Nama
Kelompok
Perilaku
Nilai Keterangan Menyiapkan
alat dan bahan
Melakukan
percobaan
Menuliskan
data
Membuat
kesimpulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
4
3
4
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
12
13
9
12
13
12
13
13
13
Baik
Sangat baik
Baik
Baik
Sangat baik
Baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Mengetahui Kalijirak, 26 Maret 2011
Kepala Sekolah Observer
BAMBANG SARWANTO, S.Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
LAMPIRAN 22
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP (PADA KELOMPOK)
SIKLUS II PERTEMUAN 2
No Nama
Kelompok
Perilaku
Nilai Keterangan Menyiapkan
alat dan bahan
Melakukan
percobaan
Menuliskan
data
Membuat
kesimpulan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
12
13
10
12
13
12
13
13
13
Baik
Sangat baik
Baik
Baik
Sangat baik
Baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Mengetahui Kalijirak, 31 Maret 2011
Kepala Sekolah Observer
BAMBANG SARWANTO, S.Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
LAMPIRAN 23
REKAP INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
PADA SIKLUS II
NO NAMA KELOMPOK Nilai Rata- rata
Pert 1 Pert 2
1. Kelompok 1 12 12 12
2. Kelompok 2 13 13 13
3. Kelompok 3 9 10 9,5
4. Kelompok 4 12 12 12
5. Kelompok 5 13 13 13
6. Kelompok 6 12 12 12
7. Kelompok 7 13 13 13
8. Kelompok 8 13 13 13
9. Kelompok 9 13 13 13
Jumlah 110 111 110,5
Persentase 76 % 77 % 76,5 %
Mengetahui Kalijirak, 31 Maret 2011
Kepala Sekolah Observer
BAMBANG SARWANTO, S.Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
LAMPIRAN 24
DAFTAR NILAI
SIKLUS I PERTEMUAN 1
NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN
1. FAJAR SETYAWAN S. 66 65 BELUM TUNTAS
2. IRVAN MUHAMAT SIDIK 66 70 TUNTAS
3. NILAM CAHYANI 66 65 BELUM TUNTAS
4. AHMAD BUSYAIRI 66 80 TUNTAS
5. ANIS STYANINGRUM 66 70 TUNTAS
6. AGUNG TEGAR P. 66 70 TUNTAS
7. ALVINO BAYU R. 66 70 TUNTAS
8. DWI APRILLIA SOVA 66 100 TUNTAS
9. DWI NUGROHO 66 60 BELUM TUNTAS
10. DIAH AYU NUR F. 66 75 TUNTAS
11. DIKI WAHYUDI 66 60 BELUM TUNTAS
12. DWI YULIANTO 66 75 TUNTAS
13. EDY SETYAWAN 66 80 TUNTAS
14. FAIZ IRVANANTO 66 60 BELUM TUNTAS
15. HERSI MURNIATI 66 85 TUNTAS
16. IKA SUSILOWATI 66 70 TUNTAS
17. JOKO GINANJAR A. 66 70 TUNTAS
18. KHARISMA RETNO W. 66 65 BELUM TUNTAS
19. LUTFIA ANA LATIFAH 66 75 TUNTAS
20. MONICA CORRY M. 66 65 BELUM TUNTAS
21. PRADITYA PAWESTY 66 80 TUNTAS
22. ROHMAT ARIEF Y. 66 90 TUNTAS
23. REFI ARFIYANTI R 66 95 TUNTAS
24. RINA TRI UTAMI 66 65 BELUM TUNTAS
25. RENA FEBRIANA 66 75 TUNTAS
26. YENI WIDYAWATI 66 70 TUNTAS
27. YUYUN MELIA ASMARA 66 70 TUNTAS
JIMLAH 1975
RATA- RATA 73
TUNTAS 19/27 x 100% = 70%
TIDAK TUNTAS 8/27 x 100% = 30%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
LAMPIRAN 25
DAFTAR NILAI
SIKLUS I PERTEMUAN 2
NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN
1. FAJAR SETYAWAN S. 66 60 BELUM TUNTAS
2. IRVAN MUHAMAT SIDIK 66 60 BELUM TUNTAS
3. NILAM CAHYANI 66 70 TUNTAS
4. AHMAD BUSYAIRI 66 80 TUNTAS
5. ANIS STYANINGRUM 66 70 TUNTAS
6. AGUNG TEGAR P. 66 65 BELUM TUNTAS
7. ALVINO BAYU R 66 60 BELUM TUNTAS
8. DWI APRILLIA SOVA 66 90 TUNTAS
9. DWI NUGROHO 66 75 TUNTAS
10. DIAH AYU NUR F. 66 70 TUNTAS
11. DIKI WAHYUDI 66 80 TUNTAS
12. DWI YULIANTO 66 70 TUNTAS
13. EDY SETYAWAN 66 90 TUNTAS
14. FAIZ IRVANANTO 66 70 TUNTAS
15. HERSI MURNIATI 66 90 TUNTAS
16. IKA SUSILOWATI 66 80 TUNTAS
17. JOKO GINANJAR A. 66 80 TUNTAS
18. KHARISMA RETNO W. 66 90 TUNTAS
19. LUTFIA ANA LATIFAH 66 70 TUNTAS
20. MONICA CORRY M. 66 65 BELUM TUNTAS
21. PRADITYA PAWESTY 66 80 TUNTAS
22. ROHMAT ARIEF Y. 66 90 TUNTAS
23. REFI ARFIYANTI R 66 80 TUNTAS
24. RINA TRI UTAMI 66 70 TUNTAS
25. RENA FEBRIANA 66 80 TUNTAS
26. YENI WIDYAWATI 66 60 BELUM TUNTAS
27. YUYUN MELIA ASMARA 66 70 TUNTAS
JUMLAH 2015
RATA- RATA 75
TUNTAS 21/27 x 100% = 78%
TIDAK TUNTAS 6/27 x100% = 22%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
LAMPIRAN 26
DAFTAR NILAI RATA- RATA PADA SIKLUS I
NO NAMA Pert 1 Pert 2 RATA- RATA
1. FAJAR SETYAWAN S. 65 60 62
2. IRVAN MUHAMAT SIDIK 70 60 65
3. NILAM CAHYANI 65 70 67
4. AHMAD BUSYAIRI 80 80 80
5. ANIS STYANINGRUM 70 70 70
6. AGUNG TEGAR P. 70 65 67
7. ALVINO BAYU R 70 60 65
8. DWI APRILLIA SOVA 100 90 95
9. DWI NUGROHO 60 75 67
10. DIAH AYU NUR F. 75 70 72
11. DIKI WAHYUDI 60 80 70
12. DWI YULIANTO 75 70 72
13. EDY SETYAWAN 80 90 85
14. FAIZ IRVANANTO 60 70 65
15. HERSI MURNIATI 85 90 87
16. IKA SUSILOWATI 70 80 75
17. JOKO GINANJAR A. 70 80 75
18. KHARISMA RETNO W. 65 90 77
19. LUTFIA ANA LATIFAH 75 70 72
20. MONICA CORRY M. 65 65 65
21. PRADITYA PAWESTY 80 80 80
22. ROHMAT ARIEF Y. 90 90 90
23. REFI ARFIYANTI R 95 80 87
24. RINA TRI UTAMI 65 70 67
25. RENA FEBRIANA 75 80 77
26. YENI WIDYAWATI 70 60 65
27. YUYUN MELIA ASMARA 70 70 70
TUNTAS 21/27 x 100 % = 78 %
BELUM TUNTAS 6/27 x 100 % = 22 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
LAMPIRAN 27
DAFTAR NILAI
SIKLUS II PERTEMUAN 1
NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN
1. FAJAR SETYAWAN S. 66 75 TUNTAS
2. IRVAN MUHAMAT SIDIK 66 80 TUNTAS
3. NILAM CAHYANI 66 65 BELUM TUNTAS
4. AHMAD BUSYAIRI 66 100 TUNTAS
5. ANIS STYANINGRUM 66 75 TUNTAS
6. AGUNG TEGAR P. 66 85 TUNTAS
7. ALVINO BAYU R 66 75 TUNTAS
8. DWI APRILLIA SOVA 66 90 TUNTAS
9. DWI NUGROHO 66 100 TUNTAS
10. DIAH AYU NUR F. 66 90 TUNTAS
11. DIKI WAHYUDI 66 70 TUNTAS
12. DWI YULIANTO 66 100 TUNTAS
13. EDY SETYAWAN 66 90 TUNTAS
14. FAIZ IRVANANTO 66 70 TUNTAS
15. HERSI MURNIATI 66 100 TUNTAS
16. IKA SUSILOWATI 66 75 TUNTAS
17. JOKO GINANJAR A. 66 80 TUNTAS
18. KHARISMA RETNO W. 66 85 TUNTAS
19. LUTFIA ANA LATIFAH 66 95 TUNTAS
20. MONICA CORRY M. 66 75 TUNTAS
21. PRADITYA PAWESTY 66 90 TUNTAS
22. ROHMAT ARIEF Y. 66 100 TUNTAS
23. REFI ARFIYANTI R 66 90 TUNTAS
24. RINA TRI UTAMI 66 70 TUNTAS
25. RENA FEBRIANA 66 85 TUNTAS
26. YENI WIDYAWATI 66 85 TUNTAS
27. YUYUN MELIA ASMARA 66 80 TUNTAS
JUMLAH 2275
RATA- RATA 84
TUNTAS 26/27 x 100% = 96%
TIDAK TUNTAS 1/27 x 100% = 4%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
LAMPIRAN 28
DAFTAR NILAI
SIKLUS II PERTEMUAN 2
NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN
1. FAJAR SETYAWAN S. 66 67 TUNTAS
2. IRVAN MUHAMAT SIDIK 66 93 TUNTAS
3. NILAM CAHYANI 66 87 TUNTAS
4. AHMAD BUSYAIRI 66 93 TUNTAS
5. ANIS STYANINGRUM 66 73 TUNTAS
6. AGUNG TEGAR P. 66 73 TUNTAS
7. ALVINO BAYU R 66 73 TUNTAS
8. DWI APRILLIA SOVA 66 100 TUNTAS
9. DWI NUGROHO 66 80 TUNTAS
10. DIAH AYU NUR F. 66 93 TUNTAS
11. DIKI WAHYUDI 66 80 TUNTAS
12. DWI YULIANTO 66 87 TUNTAS
13. EDY SETYAWAN 66 100 TUNTAS
14. FAIZ IRVANANTO 66 93 TUNTAS
15. HERSI MURNIATI 66 100 TUNTAS
16. IKA SUSILOWATI 66 80 TUNTAS
17. JOKO GINANJAR A. 66 100 TUNTAS
18. KHARISMA RETNO W. 66 93 TUNTAS
19. LUTFIA ANA LATIFAH 66 87 TUNTAS
20. MONICA CORRY M. 66 80 TUNTAS
21. PRADITYA PAWESTY 66 100 TUNTAS
22. ROHMAT ARIEF Y. 66 100 TUNTAS
23. REFI ARFIYANTI R 66 100 TUNTAS
24. RINA TRI UTAMI 66 80 TUNTAS
25. RENA FEBRIANA 66 93 TUNTAS
26. YENI WIDYAWATI 66 93 TUNTAS
27. YUYUN MELIA ASMARA 66 83 TUNTAS
JUMLAH 2381
RATA- RATA 88
TUNTAS 27/17 x 100% = 100%
TIDAK TUNTAS 0/27 x 100% = 0 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
LAMPIRAN 29
DAFTAR NILAI RATA- RATA PADA SIKLUS II
NO NAMA Pert 1 Pert 2 RATA- RATA
1. FAJAR SETYAWAN S. 75 67 71
2. IRVAN MUHAMAT SIDIK 80 93 86
3. NILAM CAHYANI 65 87 76
4. AHMAD BUSYAIRI 100 93 96
5. ANIS STYANINGRUM 75 73 74
6. AGUNG TEGAR P. 85 73 79
7. ALVINO BAYU R 75 73 74
8. DWI APRILLIA SOVA 90 100 95
9. DWI NUGROHO 100 80 90
10. DIAH AYU NUR F. 90 93 91
11. DIKI WAHYUDI 70 80 75
12. DWI YULIANTO 100 87 93
13. EDY SETYAWAN 90 100 95
14. FAIZ IRVANANTO 70 93 81
15. HERSI MURNIATI 100 100 100
16. IKA SUSILOWATI 75 80 77
17. JOKO GINANJAR A. 80 100 90
18. KHARISMA RETNO W. 85 93 89
19. LUTFIA ANA LATIFAH 95 87 91
20. MONICA CORRY M. 75 80 77
21. PRADITYA PAWESTY 90 100 95
22. ROHMAT ARIEF Y. 100 100 100
23. REFI ARFIYANTI R 90 100 95
24. RINA TRI UTAMI 70 80 75
25. RENA FEBRIANA 85 93 89
26. YENI WIDYAWATI 85 93 89
27. YUYUN MELIA ASMARA 80 83 81
TUNTAS 100 %
BELUM TUNTAS 0 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
LAMPIRAN 30
REKAP PERBANDINGAN NILAI
PADA SIKLUS I DAN SIKLUS II
NO NAMA Siklus I Siklus II
1. FAJAR SETYAWAN S. 62 71
2. IRVAN MUHAMAT SIDIK 65 86
3. NILAM CAHYANI 67 76
4. AHMAD BUSYAIRI 80 96
5. ANIS STYANINGRUM 70 74
6. AGUNG TEGAR P. 67 79
7. ALVINO BAYU R 65 74
8. DWI APRILLIA SOVA 95 95
9. DWI NUGROHO 67 90
10. DIAH AYU NUR F. 72 91
11. DIKI WAHYUDI 70 75
12. DWI YULIANTO 72 93
13. EDY SETYAWAN 85 95
14. FAIZ IRVANANTO 65 81
15. HERSI MURNIATI 87 100
16. IKA SUSILOWATI 75 77
17. JOKO GINANJAR A. 75 90
18. KHARISMA RETNO W. 77 89
19. LUTFIA ANA LATIFAH 72 91
20. MONICA CORRY M. 65 77
21. PRADITYA PAWESTY 80 95
22. ROHMAT ARIEF Y. 90 100
23. REFI ARFIYANTI R 87 95
24. RINA TRI UTAMI 67 75
25. RENA FEBRIANA 77 89
26. YENI WIDYAWATI 65 89
27. YUYUN MELIA ASMARA 70 81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
LAMPIRAN 31
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPT PUD NFI DAN SD KEC. TASIKMADU
SDN 03 KALIJIRAK
Alamat : Mulyorejo, Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar
Kode Pos 57761 Telp. 08282711923
SURAT KETERANGAN
NO:421.2/164/III/SD/2011
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu,
Karanganyar menerangkan bahwa:
Nama : Anita Tri Wahyuni
NIM : X7109008
Tempat/ Tanggal lahir : Karanganyar, 10 Januari 1987
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program studi : PGSD
Tingkat/ Semester : VIII/ VIII
Alamat : Pandeyan RT 06/ RW VI, Tasikmadu, Karanganyar
Universitas : Universitas Sebelas Maret
Yang bersangkutan akan bertindak sebagai peneliti, selanjutnya kami
menerangkan bahwa:
Nama : Sukatmi
NIM : 19680712 200701 2 030
Jabatan : Guru Kelas
Yang bersangkutan akan bertindak sebagai observer.
Demikian Surat Keterangan Kolaborasi ini dibuat agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Kalijirak, 15 Maret 2011
Kepala SDN 03 Kalijirak
BAMBANG SARWANTO, S.Pd
NIP:19640302 199007 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
LAMPIRAN 32
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPT PUD NFI DAN SD KEC. TASIKMADU
SDN 03 KALIJIRAK
Alamat : Mulyorejo, Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar
Kode Pos 57761 Telp. 08282711923
SURAT KETERANGAN
NO:421.2/165/III/SD/2011
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu,
Karanganyar menerangkan bahwa:
Nama : Anita Tri Wahyuni
NIM : X7109008
Tempat/ Tanggal lahir : Karanganyar, 10 Januari 1987
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program studi : PGSD
Tingkat/ Semester : VIII/ VIII
Alamat : Pandeyan RT 06/ RW VI, Tasikmadu, Karanganyar
Universitas : Universitas Sebelas Maret
Yang bersangkutan benar- benar telah melakukan penelitian di SDN 03 Kalijirak,
Tasikmadu, Karanganyar pada tanggal 16 Maret s/d 31 Maret 2011 dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Gerak Melalui Metode
Eksperimen pada Siswa Kelas III SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar
Tahun Ajaran 2010/2011”.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Kalijirak, 31 Maret 2011
Kepala SDN 03 Kalijirak
BAMBANG SARWANTO, S.Pd
NIP:19640302 199007 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
LAMPIRAN 33
Guru Memulai Pelajaran dengan Melakukan Presensi
Guru Memberi Contoh Kepada Siswa untuk Melakukan Percobaan Tentang Gerak
Berputar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Siswa Sedang Memimpin Berdoa untuk Memulai Pelajaran
Guru Membimbing Siswa Mengerjakan Soal Latihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Siswa Melakukan Percobaan Tentang Gerak Menggelinding
Siswa Melakukan Percobaan untuk Mengetahui Kecepatan Gerak Benda Pada
Permukaan yang Halus dan Kasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
Siswa Melakukan Percobaan Tentang Gerak Mengalir
Siswa Membacakan Hasil Percobaan di Depan Kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan. Pemerintah
selalu mengambil kebijakan di dunia pendidikan agar sesuai dengan
perkembangan zaman. Contoh kebijakan itu seperti perubahan kurikulum.
Kurikulum yang pernah kita alami antara lain ; kurikulum 1968, kurikulum 1975,
kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 1994 yang disempurnakan,
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, bahkan yang terbaru Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Fungsi pendidikan nasional menurut UU RI NO. 20 Tahun 2003 adalah
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan
fungsi pendidikan nasional peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam
pelaksanaan pendidikan. Guru dianggap sebagai tonggak utama yang
menentukan keberhasilan pendidikan, karena gurulah yang melaksanakan
kegiatan belajar mengajar.
Pada proses belajar mengajar, guru mempunyai kedudukan sebagai figure
sentral. Fungsi seorang guru adalah mempromosikan fasilitas belajar siswa,
sehingga siswa menyadari bahwa ia telah memiliki kecakapan, yaitu kecakapan
proses, kecakapan akademik, ataupun kecakapan kejujuran. Istilah
mempromosikan adalah mengubah minat siswa dari kurang mau belajar menjadi
mau belajar istilah lainnya adalah guru harus mampu memotivasi dan
memfasilitatori pembelajaran.
Pada konteks kelas, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi
daripada memberikan informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi kelas (siswa).
Sesuatu yang baru datang dari “menemukan sendiri”, bukan dari “apa kata guru”.
Salah satu tugas guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar adalah
perencanaan pembelajaran termasuk metode pembelajaran yang akan digunakan.
Hal ini disebabkan setiap siswa yang dihadapi memiliki karakteristik dan cara
berpikir yang berbeda – beda.
Guru dalam pembelajaran selalu menggunakan berbagai pendekatan,
strategi, dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik
memahami materi yang diajarkannya. Namun masih sering terdengar keluhan
dari para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu banyak dan
kekurangan waktu untuk mengajarkannya.
Berbagai pendekatan dan model pembelajaran dapat dilakukan guru dalam
setiap pembelajaran di kelas. Pembelajaran berkualitas dapat dicapai apabila
guru mau melakukan berbagai strategi, pendekatan, dan model pembelajaran.
Dengan menerapkan model-model pembelajaran, guru dapat mengembangkan
seluruh potensi peserta didik secara optimal dan meningkatkan prestasi belajar.
Pengetahuan IPA lebih menekankan pada keterlibatan siswa secara
langsung dalam mengkaji alam sekitar, untuk menganalisis, memahami konsep-
konsep di dalamnya dan merumuskan hukum berdasarkan generalisasi dan
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan hukum IPA
secara memadai. Oleh karena itu, pada mata pelajaran IPA dapat kita lihat
bahwa, siswa akan belajar efektif apabila mereka terlibat secara langsung dalam
pengorganisasian dan pertemuan ataupun pertalian serta hubungan-hubungan
dengan informasi yang dihadapinya.
Berdasarkan pengalaman guru yang telah mengajar selama ini, siswa
kurang memahami pelajaran yang telah diberikan guru yaitu tentang materi
gerak. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan prestasi belajar IPA siswa kelas III
SDN 03 Kalijirak yang masih berada di bawah KKM yang telah ditetapkan yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
66. Siswa yang nilainya di atas KKM hanya 12 siswa atau 46%. Sedangkan 14
siswa atau 54% masih memperolah nilai di bawah KKM, sehingga nilai rata- rata
kelas rendah.
Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu
materi pelajaran terlalu banyak, sehingga siswa kurang tertarik terhadap materi
pelajaran yang disampaikan guru. Selain itu, penggunaan media pembelajaran
masih kurang, serta metode pembelajaran yang digunakan juga kurang sesuai
dengan materi pelajaran. Hal ini menyebabkan siswa tidak dapat menerima dan
memahami konsep yang telah diajarkan.
Apabila masalah tersebut tidak segera diatasi, maka hasil belajar IPA
tentang konsep gerak tidak akan meningkat. Selain itu, siswa juga kesulitan
untuk memahami materi gerak tingkat selanjutnya, seperti hubungan antara gerak
dan gaya dalam kehidupan sehari- hari.
Masalah tersebut dapat diatasi dengan penggunaan metode eksperimen
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode eksperimen yaitu cara penyajian
bahan pelajaran yang memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk
membuktikan sendiri pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.
Metode eksperimen mempunyai beberapa kekuatan, antara lain: membuat
siswa lebih percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri daripada
hanya menerima kata guru atau buku, peserta didik aktif terlibat mengumpulkan
fakta, informasi, atau data yang diperlukan melalui percobaan yang
dilakukannya, dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah
dan berpikir ilmiah, memperkaya pengalaman dengan hal- hal yang bersifat
objektif, realistik, dan menghilangkan verbalisme, serta hasil belajar menjadi
kepemilikan peserta didik yang baik dan tahan lama dalam ingatan.
Kontribusinya dalam pelajaran IPA tentang gerak dengan metode ini yaitu siswa
dapat melakukan sendiri percobaan tentang gerak, seperti gerak menggelinding,
jatuh, dan lain- lain. Sehingga siswa lebih percaya pada kebenaran kesimpulan
percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata dari guru atau buku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul ” Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Gerak
Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan
Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2010/ 2011”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan bahwa:
a. Materi pelajaran terlalu banyak.
b. Siswa kurang tertarik terhadap pelajaran IPA terutama tentang gerak.
c. Siswa kurang memahami materi gerak yang disampaikan oleh guru.
d. Penggunaan media pembelajaran masih kurang.
e. Metode pembelajaran kurang sesuai dengan materi pelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini memfokuskan pada upaya
peningkatan hasil belajar IPA tentang konsep gerak melalui metode
eksperimen pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu
Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut : “Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan
hasil belajar IPA tentang konsep gerak pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak
Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar IPA tentang konsep gerak melalui metode eksperimen pada siswa kelas
III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun
Ajaran 2010/2011.
F. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1. Diterapkannya pembelajaran dengan metode eksperimen dapat untuk
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas III SDN 03 Kalijirak
Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011.
2. Dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan mengadakan
penelitian yang sama.
b. Manfaat Praktis
1. Guru
Untuk membantu mengembangkan kemampuannya dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran IPA yang efektif dengan jalan penerapan
metode eksperimen sehingga hasilnya akan lebih baik, serta menambah
pengalaman guru untuk melaksanakan PTK.
2. Siswa
- Menambah pengalaman siswa secara langsung tentang materi gerak
dengan metode eksperimen.
- Meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak.
3. Sekolah
- Untuk memberi inspirasi terhadap guru yang ada di sekolah
tersebut guna meningkatkan hasil belajar siswanya yaitu dengan
penggunaan metode eksperimen.
- Untuk memperbaiki sistem pembelajaran di sekolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hasil Belajar IPA tentang Gerak
a. Tinjauan tentang Belajar
1) Pengertian belajar
Menurut Witherington dalam M. Dalyono (2005 : 211) “Belajar
adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri
sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap,
kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian”.
Menurut Skinner dalam Ruminiati (2007:1-5) “ Belajar merupakan
suatu proses atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara
progressif. Jadi belajar itu suatu perubahan dalam kemungkinan atau
peluang terjadinya respons”.
Menurut Nabisi Lapono (2008:1.14) “ Belajar diartikan sebagai
perolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan. Pengetahuan mutakhir
proses belajar diperoleh dari kajian pengolahn informasi, neurofisiologi,
neuropsikologi, dan sains kognitif”.
Menurut Cronbach dalam Sumadi Suryabrata ( 2004 : 231)
menyatakan bahwa “ Learning is shown by a change in behavior as a
result of experience”. Jadi menurut Cronbach belajar yang sebaik- baiknya
adalah dengan mengalami, dan dalam mengalami itu si pelajar
mempergunakan panca inderanya.
Dari beberapa pendapat para ahli, peneliti dapat menyimpulkan
adanya beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian tentang
belajar yaitu:
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
a) Belajar merupakan perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu
dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada
kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
b) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
pertumbuhan atau tidak dianggap sebagai hasil belajar.
c) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap dan
harus merupakan akhir dari suatu periode waktu yang cukup matang.
2) Prinsip- Prinsip Belajar
Menurut M. Dalyono (2005 : 51-60) prinsip belajar ada lima macam
yaitu: kematangan jasmani dan rohani, memiliki kesiapan, memahami
tujuan, memiliki kesungguhan, serta ulangan dan latihan. Secara garis
besar kelima prinsip belajar itu dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Kematangan jasmani dan rohani
Salah satu prinsip utama belajar adalah harus mencapai
kematangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan yang
dipelajarinya. Kematangan jasmani yaitu telah sampai pada batas
minimal umur serta kondisi fisiknya telah cukup kuat untuk melakukan
kegiatan belajar. Kematangan rohani artinya telah memiliki kemampuan
secara psikologis untuk melakukan kegiatan belajar, misalnya
kemampuan berpikir, ingatan, fantasi dan sebagainya.
b) Memiliki kesiapan
Setiap orang yang hendak melakukan kegiatan belajar harus
memiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup, baik fisik,
mental, maupun perlengkapan belajar. Belajar tanpa memiliki kesiapan
fisik, mental dan perlengkapan akan banyak mengalami kesulitan,
akibatnya tidak memperoleh hasil belajar yang baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
c) Memahami tujuan
Prinsip memahami tujuan ini sangat penting dimiliki oleh orang
belajar agar proses yang dilakukannya dapat cepat selesai dan berhasil.
Belajar tanpa memahami tujuan dapat menimbulkan kebingungan,
hilang kegairahan, tidak sistematis atau asal ada saja.
d) Memiliki kesungguhan
Orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk
melaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil
yang kurang memuaskan, waktu dan tenaga terbuang dengan percuma.
e) Ulangan dan latihan
Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak.
Mengulang pelajaran adalah salah satu cara untuk membantu
berfungsinya ingatan. Dengan demikian, semua bahan yang dipelajari
memerlukan ulangan dan latihan agar dapat dikuasai secara maksimal.
3) Karakteristik Belajar
Menurut penjelasan Tim Dosen Pengembang MKDK IKIP
Semarang dalam Nabisi Lapono (2008 : 1.12 – 1.14) karakteristik
perubahan tingkah laku mencakup 6 hal yaitu : perubahan tingkah laku
terjadi secara sadar, perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan
fungsional, perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, perubahan
dalam belajar tidak bersifat sementara, perubahan dalam bertujuan
(ambisius ), dan perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Secara
garis besar keenam karakteristik belajar tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a) Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar
Setiap manusia yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan
tingkah laku atau sekurang-kurangnya merasakan telah terjadi
perubahan dalam dirinya. Misal seseorang merasa pengetahuannya
bertambah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
b) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus-
menerus dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan
menyebabkan perubahan berikutnya. Misal : jika seorang anak belajar
menulis, maka ia akan memahami perubahan dari tidak dapat menulis
menjadi dapat menulis. Perubahan ini berlangsung terus hingga
kecakapan menulisnya menjadi lebih baik, ia dapat menulis indah,
kemudian dapat mengarang dan sebagainya.
c) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan senantiasa
bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari
sebelumnya. Perubahan yang bersifat aktif artinya perubahan itu tidak
terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri.
d) Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap
atau permanen.Tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat
menetap. Misalnya kecakapan seseorang memainkan piano setelah
belajar, tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki
bahkan akan makin berkembang jika terus dipergunakan / dilatih.
e) Perubahan dalam bertujuan ( ambisius )
Perubahan tingkah laku ini terjadi karena ada tujuan yang akan
dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang
benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar komputer,
sebelumnya sudah menetapkan apa yang dapat dicapai dengan belajar
komputer. Dengan demikian perbuatan belajar yang dilakukan
senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah ditetapkan.
f) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses
belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika individu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
belajar sesuatu, sebagai hasilnya mengalami perubahan tingkah laku
secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan
sebagainya. Misalnya seorang anak belajar naik sepeda, maka
perubahan yang terjadi adalah dalam keterampilan naik sepeda.
Kemudian ia juga telah mengalami perubahan yang lain seperti
pemahaman tentang fungsi sadel, pemahaman tentang alat-alat sepeda,
ingin punya sepeda dan sebagainya.
b. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
1) Pengertian IPA
Dalam buku Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam karangan Srini M.
Iskandar (2001:2) IPA merupakan singkatan kata Ilmu Pengetahuan Alam.
Kata-kata Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari kata-kata
bahasa Inggris Natural Science. Secara singkat sering disebut Science.
Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut
dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) atau Science itu secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu
tentang alam ini. Dengan demikian IPA adalah ilmu yang mempelajari
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.
IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta- fakta, konsep- konsep, atau prinsip- prinsip saja tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di
dalam kehidupan sehari – hari. Proses pembelajarannya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
anak menjelajahi dan memahami alam sekitar, sehingga dapat membantu
peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam sekitar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari- hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah- masalah yang dapat
diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar
dapat berdampak baik terhadap lingkungan. Di tingkat SD/ MI diharapkan
ada penekanan pembelajaran salingtemas ( Sains, lingkungan, teknologi,
dan masyarakat ) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk
merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan
kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dapat dilaksanakan untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh
karena itu pembelajaran IPA di SD/ MI menekankan pada pemberian
pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada
siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa. Dengan demikian, IPA untuk anak-anak didefinisikan sebagai berikut:
mengamati apa yang terjadi, mencoba memahami apa yang diamati,
mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan
terjadi dan menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk
melihat apakah ramalan tersebut benar. Ilmu Pengetahuan Alam untuk
anak- anak SD harus dimodifikasi agar anak- anak dapat mempelajarinya.
Ide- ide dan konsep- konsep harus disederhanakan agar sesuai dengan
kemampuan anak untuk memahaminya. Dalam hal ini akan peneliti
jelaskan tentang Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk dan Ilmu
Pengetahuan Alam sebagai proses
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk IPA merupakan kumpulan
hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan oleh para
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
ilmuwan selama berabad- abad. Bentuk Ilmu Pengetahuan Alam sebagai
produk adalah fakta- fakta, konsep- konsep, prinsip- prinsip, dan teori-
teori IPA. Jika ditelaah lebih lanjut maka fakta- fakta merupakan hasil dari
kegiatan empirik (berdasarkan pengalaman dan pengetahuan) dalam Ilmu
Pengetahuan Alam. Sedangkan konsep- konsep, prinsip- prinsip dan teori-
teori dalam Ilmu Pengetahuan Alam merupakan hasil dari kegiatan analitik
(berdasarkan proses pencarian jalan keluar/ pemecahan masalah yang
berangkat dari dugaan akan kebenarannya).
Fakta dalam IPA adalah pernyataan- pernyataan tentang benda-
benda yang benar- benar ada, peristiwa- peristiwa yang benar- benar terjadi
dan sudah dikonfirmasi secara objektif. Contoh fakta yaitu atom hidrogen
mempunyai satu elektron, ular termasuk golongan reptilia, Merkurius
adalah planet terdekat dengan matahari.
Konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta- fakta
IPA. Konsep merupakan penghubung antara fakta- fakta yang ada
hubungannya. Contoh konsep IPA yaitu semua zat tersusun atas partikel-
partikel, benda- benda hidup dipengaruhi oleh lingkungan, materi akan
berubah tingkat wujudnya bila menyerap atau melepaskan energi.
Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan di antara konsep-
konsep IPA. Contohnya udara yang dipanaskan akan memuai, adalah
prinsip yang menghubungkan konsep- konsep udara, panas, dan pemuaian.
Prinsip IPA ini menyatakan jika udara dipanaskan maka akan memuai.
Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif yang
ditarik dari beberapa contoh.
Hukum- hukum alam adalah prinsip- prinsip yang sudah diterima
meskipun juga bersifat tentatif tetapi karena mengalami pengujian-
pengujian yang lebih keras daripada prinsip, maka hukum alam bersifat
lebih kekal. Hukum kekekalan energi misalnya berkata bahwa dalam suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
interaksi tidak ada energi yang diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi
hanya berubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain.
Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta- fakta,
konsep- konsep, dan prinsip- prinsip yang saling berhubungan. Suatu teori
merupakan model atau gambaran yang dibuat oleh ilmuwan untuk
menjelaskan gejala alam. Seperti halnya prinsip dan hukum alam, teori pun
dapat berubah jika ada bukti- bukti baru yang berlawanan dengan teori
tersebut. Contoh: model atom yang seperti susunan tata surya dengan
elektron berputar pada orbitnya di sekitar intinya tumbang dan digantikan
oleh teori kuantum yang menggambarkan elektron seperti awan bermuatan
negatif melingkupi inti atom.
Teori ilmiah membantu kita untuk memahami, memprediksi, dan
kadang mengendalikan berbagai gejala alam. Contoh: teori meteorologi
membantu para ilmuwan untuk memahami mengapa dan bagaimana kabut
dan awan terbentuk. Teori meteorologi ini membantu kita untuk
menentukan data yang bagaimana yang harus dikumpulkan untuk
memprediksi kapan dan di mana badai yang kuat akan terjadi. Teori
meteorologi juga sudah membantu para ilmuwan untuk membuat hujan
buatan.
Pada praktiknya apa yang dikenal sebagai IPA tidak dapat
dipisahkan dari metode- metode penelitian. Memahami IPA lebih dari
hanya mengetahui fakta- fakta dalam IPA. Memahami IPA berarti juga
memahami proses IPA, yaitu memahami bagaimana mengumpulkan fakta-
fakta dan memahami bagaimana menghubungkan fakta- fakta untuk
menginterpretasikannya. Para ilmuwan mempergunakan berbagai prosedur
empirik dan analitik dalam usaha mereka untuk memahami alam semesta
ini. Prosedur- prosedur tersebut disebut proses ilmiah. Keterampilan proses
IPA disebut juga keterampilan belajar seumur hidup, karena keterampilan-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
keterampilan ini dapat juga dipakai untuk kehidupan sehari- hari dan untuk
bidang studi yang lain.
Keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan
oleh para ilmuwan di antaranya adalah mengamati, mengukur, menarik
kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis, membuat
grafik dan tabel data, membuat definisi operasional, dan melakukan
eksperimen.
Mengamati di dalam IPA adalah proses mengumpulkan
informasi, mempergunakan semua alat pengindera, atau mempergunakan
instrumen untuk membantu alat pengindera. Mengamati adalah proses
empirik di dalam IPA. Bahkan dapat dikatakan bahwa Ilmu Pengetahuan
Alam dimulai dari pengamatan terhadap alam.
Penarikan kesimpulan (inferensi) adalah kesimpulan setelah
melakukan observasi dan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki
sebelumnya. Inferensi mencakup tiga komponen yaitu: observasi yang
merupakan pernyataan- pernyataan yang mempergunakan semua alat
pengindera dan alat bantu pengindera, pengetahuan sebelumnya atau
pengetahuan yang diorganisasikan secara mental dalam struktur kognitif
atau disebut skemata, dan kesimpulan.
Keterampilan proses IPA selanjutnya adalah melakukan
penelitian, kemudian menginterpretasikan hasil penelitian dan
mengomunikasikannya kepada masyarakat. Terlaksananya penelitian
adalah suatu proses yang rumit, yang terdiri dari beberapa langkah yang
tidak sederhana. Di antaranya yang penting adalah bekerja dengan variabel.
Ada tiga variabel dalam suatu penelitian, yaitu variabel bebas, variabel
tergantung, dan variabel terkontrol.
Menginterpretasikan data adalah menganalisis data yang
diperoleh dan menyusunnya dengan cara menentukan pola keterhubungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
pada data secara keseluruhan. Membuat pengukuran- pengukuran adalah
membuat observasi- observasi kuantitatif dengan jalan membandingkan
dengan alat- alat ukur standar. Memprediksi adalah membuat ramalan akan
kejadian atau kondisi yang diharapkan dalam bagian selanjutnya akan
diuraikan secara rinci mengenai keterampilan proses IPA.
Merumuskan hipotesis adalah menyusun suatu pernyataan
berdasarkan alasan- alasan atau pengetahuan, yang merupakan jawaban
sementara untuk masalah. Hipotesis ini bersifat tentatif dan dapat diuji
apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak.
2) Tujuan Pembelajaran IPA
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006:42) mata
pelajaran IPA bertujuan agar siswa :
a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-
Nya.
b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep- konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
g) Memperoleh bekal kemampuan pengetahuan, konsep, dan
keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke
SMP/ MTs.
3) Ruang Lingkup IPA
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006:42) ruang
lingkup mata pelajaran IPA adalah :
a) Makhluk hidup dan proses kehidupannya: yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya, meliputi : udara, air,
tanah dan batuan.
c) Energi dan perubahannya, meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.
d) Bumi dan alam semesta, meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-
benda langit lainnya.
4) Gerak Benda Pada Pelajaran IPA
a) Pengertian Gerak
Menurut EM. Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja dalam Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia (2008:325) “Gerak adalah peristiwa
perpindahan sesuatu dari tempat asal ke tempat lain, peristiwa
perubahan kedudukan suatu benda baik sekali maupun berkali-kali”.
Gerak pada mata pelajaran IPA untuk siswa kelas III SD
difokuskan pada benda tidak hidup. Suatu benda dapat bergerak apabila
mendapat sentuhan, dorongan, tarikan, tekanan atau benturan.
b) Macam-Macam Gerak
Macam-macam gerak pada mata pelajaran IPA untuk siswa
kelas III SD yaitu meliputi :
(1) Gerak menggelinding
Gerak berputar sambil berpindah tempat. Benda yang
menggelinding umumnya berbentuk bulat. Contoh : bola yang
digelindingkan di lantai.
(2) Gerak memantul
Gerakan membentur benda lain dan bergerak balik. Jadi hanya
benda lentur yang dapat memantul. Gerak memantul ini terjadi pada
bidang datar dan bidang tegak. Contoh : pada permainan bola basket.
Pada saat pemain melakukan dribel, bola memantul setelah
membentur lantai lapangan. Contoh yang lain yaitu pada olahraga
tenis meja dan saat bola dilemparkan/ dipantulkan ke dinding.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
(3) Gerak jatuh
Gerak dari atas ke bawah. Gerak jatuh dipengaruhi oleh gaya
gravitasi bumi. Gerak jatuh terjadi pada semua bentuk benda, baik
bulat, kotak, maupun lembaran. Contoh : paku yang dijatuhkan dari
atas meja.
(4) Gerak berputar
Perubahan posisi benda dalam gerak melingkar. Gerak berputar
biasanya terjadi pada benda yang memiliki poros. Bentuk lintasan
gerak berputar adalah lingkaran. Benda berputar tidak berpindah
tempat. Contoh : gerak pada jarum jam.
(5) Gerak mengalir
Suatu gerakan yang mengalir dari tempat yang tinggi menuju
ke tempat yang lebih rendah. Contoh : gerak air yang mengalir.
c) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gerak Benda
(1) Berat dan ringan benda
Benda yang ukurannya berat akan lebih cepat jatuh
dibandingkan benda yang ukurannya ringan. Contoh : batu dan
kertas. Jika kedua benda itu dijatuhkan pada ketinggian yang sama
dan dalam waktu yang bersamaan, maka batu akan lebih dulu sampai
ke tanah daripada kertas. Hal ini disebabkan batu lebih berat
dibandingkan kertas.
(2) Bentuk benda
Benda yang bentuknya bulat akan lebih mudah menggelinding
dibandingkan benda yang bentuknya segitiga atau kotak.
(3) Permukaan lintasan benda
Permukaan yang kasar akan memperlambat suatu gerak benda,
dan sebaliknya permukaan yang licin yang membuat gerak benda
semakin cepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
c. Hakikat Hasil Belajar
1) Pengertian hasil belajar
Menurut Nana Sudjana dalam Isna Noor Izzati (2009 : 21) “Hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku siswa setelah melalui proses pembelajaran”.
Menurut Gagne dalam Ruminiati (2007:1.8) “Hasil belajar merupakan
hasil interaksi stimulus dari luar dengan pengetahuan internal siswa”.
Gagne mengklasifikasikan hasil belajar menjadi lima kategori yaitu :
a) Informasi verbal
b) Kemahiran intelektual
c) Strategi kognitif yang termasuk ranah kognitif
d) Sikap dari ranah afektif
e) Keterampilan motorik dari ranah psikomorik
Menurut Muslihati (2005) “Hasil belajar merupakan suatu puncak
proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru.
Hasil belajajar ini dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring.
Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa.
(http://forum.upi.edu/v3/index.php. diakses 27 juni 2011).
Menurut Woordworth dalam Ismihyani (2000), “ Hasil belajar
merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar. Hasil
pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan
pendidikan dan pengajaran yang telah dicapai.
(http://forum.upi.edu/v3/index.php. diakses 27 juni 2011).
Berdasarkan pendapat di atas, hasil belajar ini dapat digunakan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran.
2) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut M. Dalyono (2005 : 55-60) berhasil atau tidaknya
seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi
pencapaian hasil belajar, yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar
dan dari luar dirinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
a) Faktor Internal (dari dalam diri sendiri)
(1) Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani besar pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar. Karena itu, pemeliharaan kesehatan sangat
penting, baik fisik maupun mental, agar tetap kuat, pikiran selalu
segar dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar.
(2) Intelegensi dan Bakat
Seseorang yang memiliki intelegensi baik umumnya mudah
belajar dan hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya, orang yang
intelegensinya rendah, cenderung mengalami kesukaran dalam
belajar, lambat berpikir, sehingga prestasi belajarnya pun rendah.
Bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan
belajar. Orang yang mempunyai intelegensi tinggi dan bakatnya ada
dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar
dan sukses.
(3) Minat dan Motivasi
Minat belajar yang kuat cenderung menghasilkan prestasi yang
tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi
yang rendah. Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong
untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Seseorang yang belajar dengan
motivasi kuat, akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya
dengan sungguh-sungguh, penuh gairah dan semangat. Sebaliknya,
belajar dengan motivasi yang lemah akan malas, bahkan tidak mau
mengerjakan tugas yang berhubungan dengan pekerjaan.
(4) Cara Belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil
belajar. Belajar tanpa memperhatikan teknik, faktor psikologis, dan
ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan.
Misalnya saja orang yang rajin belajar siang dan malam tanpa
istirahat yang cukup. Cara belajar seperti ini tidak baik. Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
harus ada istirahat untuk memberi kesempatan kepada mata, otak,
serta organ tubuh lainnya untuk memperoleh tenaga kembali.
b) Faktor Eksternal (dari luar diri sendiri)
(1) Keluarga
Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan
orang tua, besar kecilnya penghasilan orang tua, cukup atau kurang
perhatian dan bimbingan orang tua turut mempengaruhi pencapaian
hasil belajar anak. Selain itu, rukun atau tidaknya kedua orang tua,
akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak, tenang atau
tidaknya situasi di dalam rumah, keadaan rumah, semua itu juga
mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
(2) Sekolah
Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum
dengan kemampuan anak, keadaan / perlengkapan di sekolah,
jumlah murid, pelaksanaan tata tertib, dan sebagainya turut
mempengaruhi keberhasilan anak belajar. Bila suatu sekolah kurang
memperhatikan tata tertib (disiplin), maka murid- muridnya kurang
mematuhi perintah para guru dan akibatnya mereka tidak mau
belajar sungguh- sungguh di sekolah. Hal ini mengakibatkan
prestasi belajar anak menjadi rendah.
(3) Masyarakat
Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri
dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak rata- rata
bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini dapat mendorong anak
lebih giat belajar. Sebaliknya apabila tinggal di lingkungan banyak
anak-anak yang nakal, tidak bersekolah dan pengangguran, hal ini
akan mengurangi semangat belajar atau dapat dikatakan tidak
menunjang sehingga motivasi belajar berkurang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
(4) Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal Anak
Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar,
keadaan lalu lintas, iklim, dan sebagainya juga sangat penting
dalam mempengaruhi prestasi belajar. Misalnya keadaan lalu lintas
yang bising, suara pabrik, iklim yang terlalu panas, semuanya ini
akan mempengaruhi kegairahan belajar.
2. Hakikat Metode Eksperimen
a. Metode Pembelajaran
1) Pengertian Metode Pembelajaran
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002 : 53), metode
adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode ditetapkan oleh guru
dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak
menguasai satu pun metode mengajar.
Menurut T. Raka Joni dalam Soli Abimanyu (2009 : 2.5) mengartikan
“ metode sebagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai
untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia dalam Soli Abimanyu (2009 : 2.5) “metode mengandung
arti cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai maksud (dalam
ilmu pengetahuan), cara kerja konsisten untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan”.
Menurut EM. Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja dalam Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia (2008 : 565) metode adalah cara sistematis dan
berpikir secara baik untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, yang
dimaksud metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh
guru dalam mengolah informasi pada proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
2) Kedudukan Metode Dalam Belajar Mengajar
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002: 82-85)
kedudukan metode dalam belajar mengajar adalah :
a) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif- motif yang aktif dan berfungsi,
karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi
sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar
seseorang.
b) Metode sebagai strategi pengajaran
Guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara
efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu
langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik
penyajian atau biasa disebut metode mengajar.
3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Menurut Winarno Surakhmad dalam Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain (2002: 89-93) mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan
metode dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
a) Anak didik
Setiap anak didik itu mempunyai karakteristik yang berbeda-
beda. Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual
dan psikologis dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode
yang mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar
yang kreatif dalam waktu yang relatif lama demi tercapainya tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional. Dengan
demikian, kematangan anak didik yang bervariasi mempengaruhi
pemilihan dan penentuan metode pengajaran.
b) Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar
mengajar. Metode yang guru pilih harus sejalan dengan taraf
kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Artinya,
metode harus tunduk kepada kehendak tujuan dan bukan sebaliknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Karena itu, kemampuan yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan,
maka metode harus mendukung sepenuhya.
c) Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang diciptakan guru tidak
selamanya sama dari hari ke hari. Oleh karena itu, guru tentu memilih
metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu.
d) Fasilitas
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik
di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi
pemilihan metode mengajar.
e) Guru
Sikap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Oleh karena
itu, latar belakang guru juga sangat mempengaruhi kompetensi. Dengan
demikian, kepribadian latar belakang pendidikan dan pengalaman
mengajar adalah permasalahan intern guru yang dapat mempengaruhi
pemilihan dan penentuan metode mengajar.
b. Metode Eksperimen
1) Pengertian Metode Eksperimen
Menurut Sagala, Sumantri dan Permana dalam Soli Abimanyu
(2009:7.17) menyatakan bahwa eksperimen adalah percobaan untuk
membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen dapat
dilakukan pada suatu laboratorium atau di luar laboratorium. Sedangkan
metode eksperimen dalam pembelajaran adalah cara penyajian bahan
pelajaran yang memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk
membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002 : 95),
metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu
yang dipelajari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Kegiatan eksperimen yang dilakukan peserta didik usia Sekolah
Dasar merupakan kesempatan meneliti yang dapat mendorong mereka
mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, berpikir ilmiah dan rasional
serta lebih lanjut pengalamannya itu bisa berkembang di masa datang.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, metode
eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami atau membuktikan sendiri suatu pertanyaan
yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode
eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami atau melakukan
sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis,
membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek,
keadaan atau proses sesuatu.
2) Tujuan Metode Eksperimen
Menurut Soli Abimanyu (2009 : 7.17), metode eksperimen bertujuan
agar :
a) Siswa mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data yang
diperoleh.
b) Siswa mampu merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan
melaporkan percobaannya.
c) Siswa mampu menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik
kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang dikumpulkan melalui
percobaan.
d) Siswa mampu berpikir sistematis, disiplin tinggi, hidup teratur dan rapi.
Sedangkan menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permata (2001:136),
tujuan metode eksperimen adalah:
a) Agar peserta didik mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data
yang diperoleh.
b) Melatih peserta didik merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan
melaporkan percobaannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
c) Melatih peserta didik menggunakan logika berpikir induktif untuk
menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang dikumpulkan
melalui percobaan.
Dari pendapat Soli Abimanyu, Mulyani Sumantri dan Johar Permata
terdapat beberapa persamaan yaitu: siswa dapat menyimpulkan fakta yang
diperoleh, siswa dapat mempersiapkan dan melaksanakan percobaan, serta
siswa dapat menggunakan logika berpikir dalam menarik data melalui
percobaan.
3) Alasan Penggunaan Metode Eksperimen
Menurut Soli Abimanyu (2009 : 7.17 – 7.18), alasan penggunaan
metode eksperimen adalah :
a) Dapat menumbuhkan cara berpikir rasional dan ilmiah
b) Dapat memungkinkan siswa belajar secara aktif dan mandiri
c) Dapat mengembangkan sikap dan perilaku kritis, tidak mudah percaya
sebelum ada bukti-bukti nyata.
Sedangkan menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permata (2001:136),
alasan penggunaan metode eksperimen adalah:
a) Metode eksperimen diberikan untuk memberi kesempatan kepada peserta
didik agar dapat mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti
suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan
menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan, atau prosese
sesuatu.
b) Metode eksperimen dapat menumbuhkan cara berpikir rasional dan
ilmiah.
4) Kekuatan dan Kelemahan Metode Eksperimen
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permata (2001:136-137), kekuatan
metode eksperimen adalah :
a) Membuat peserta didik lebih percaya pada kebenaran kesimpulan
percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau
buku.
b) Peserta didik aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi atau
data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
c) Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah
dan berpikir ilmiah.
d) Memperkaya pengalaman dengan hal- hal yang bersifat objektif,
realistik dan menghilangkan verbalisme.
e) Hasil belajar menjadi kepemilikan peserta didik yang baik dan
tahan lama dalam ingatan.
Menurut Soli Abimanyu (2009:7.18) kekuatan metode eksperimen adalah :
a) Membuat siswa percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya
sendiri daripada menurur cerita orang atau buku.
b) Siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi atau data yang
diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya.
c) Dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah dan
berpikir ilmiah.
d) Hasil belajar dikuasai siswa dengan baik dan tahan lama dalam
ingatan.
e) Menghilangkan verbalisme.
Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permata (2001: 137) keterbasan
metode eksperimen adalah :
a) Memerlukan peralatan percobaan yang komplit.
b) Dapat menghambat laju pembelajaran dalam penelitian yang
memerlukan waktu yang lama.
c) Menimbulkan kesulitan bagi guru dan peserta didik apabila kurang
berpengalaman dalam penelitian.
d) Kegagalan dan kesalahan dalam bereksperimen akan berakibat
pada kesalahan menyimpulkan.
Menurut Soli Abimanyu (2009:7.18) kelemahan metode eksperimen adalah:
a) Memerlukan peralatan dan bahan percobaan yang lengkap serta
umumnya mahal.
b) Dapat menghambat lajunya pembelajaran, sebab eksperimen
umumnya memerlukan waktu lama.
c) Kesalahan dalam eksperimen akan berakibat pada kesalahan
kesimpulannya.
d) Belum tentu semua guru dan siswa menguasai metode eksperimen.
5) Cara Mengatasi Kelemahan Metode Eksperimen
Ada beberapa cara untuk mengatasi kelemahan metode eksperimen yaitu :
a) Guru harus menjelaskan secara gamblang hasil yang ingin dicapai
dengan eksperimen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
b) Guru harus menjelaskan prosedur eksperimen, bahan-bahan eksperimen
yang diperlukan, peralatan yang diperlukan dan cara penggunaannya,
variabel yang perlu dikontrol, dan hal yang perlu dicatat selama
eksperimen.
c) Mengawasi pelaksanaan eksperimen dan memberi bantuan jika siswa
mengalami kesulitan.
d) Meminta setiap siswa melaporkan proses dan hasil eksperimennya
membanding-bandingkannya dan mendiskusikannya untuk mengetahui
kekurangan dan kekeliruan yang mungkin terjadi.
6) Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Eksperimen
Langkah- langkah pelaksanaan pembelajaran dengan metode eksperimen
meliputi :
a) Kegiatan Persiapan
(1) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan
metode eksperimen.
(2) Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui
eksperimen.
(3) Menyiapkan alat, sarana, dan bahan yang diperlukan dalam
eksperimen.
(4) Menyiapkan panduan prosedur pelaksanaan eksperimen termasuk
LKS.
b) Kegiatan Pelaksanaan Eksperimen
(1) Kegiatan Pembukaan
(a) Menanyakan materi pelajaran yang telah diajarkan minggu lalu
(apersepsi)
(b) Memotivasi siswa dengan mengemukakan cerita anekdot yang
ada kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.
(c) Mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan
prosedur eksperimen yang akan dilakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
(2) Kegiatan Inti
(a) Siswa diminta membantu menyiapkan alat dan bahan yang
akan dipakai dalam eksperimen.
(b) Siswa melaksanakan eksperimen berdasarkan panduan dan
LKS yang telah disiapkan guru.
(c) Guru memonitor dan membantu siswa yang mengalami
kesulitan
(d) Pelaporan hasil eksperimen dan diskusi balikan.
(3) Kegiatan Penutup
(a) Guru meminta siswa untuk merangkum hasil eksperimen.
(b) Guru mengadakan evaluasi hasil dan proses eksperimen.
(c) Tindak lanjut, yaitu meminta siswa yang belum menguasai
materi eksperimen untuk mengulang lagi eksperimennya dan
bagi yang sudah menguasai diberi tugas untuk pendalaman.
7) Penilaian Metode Eksperimen
Menurut Supratiningsih dan Suharja dalam Ruminiati ( 2007: 3.4 )
“penilaian merupakan indikator keberhasilan guru dalam proses
pembelajaran”. Menurut Davies dalam Ruminiati ( 2007: 3.4 ) “Penilaian
mengacu pada proses yang menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan,
kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses orang, dan objek”. Menurut Sujana
dalam Ruminiati ( 2007 : 3.4 ) “Penilaian sebagai suatu proses pemberian
nilai terhadap objek tertentu berdasarkan suatu kriteria yang tertentu pula”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah
suatu kegiatan untuk membuat keputusan tentang hasil pembelajaran dari
masing- masing siswa, serta keberhasilan siswa dalam kelas secara
keseluruhan. Untuk menentukan nilai suatu hasil pembelajaran, penilaian
tidak selalu dilakukan melalui proses pengukuran. Kegiatan penilaian dapat
dilakukan dengan cara membandingkan dengan kriteria- kriteria yang
berlaku tanpa perlu melakukan pengukuran terlebih dahulu.
Dalam penilaian, perlu diketahui bahwa kegiatan penilaian dilakukan
dengan memanfaatkan alat penilaian. Alat penilaian yang baik adalah yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
mampu mengukur keberhasilan proses pendidikan secara tepat dan akurat.
Adapun syarat- syarat alat penilaian yang baik adalah:
a) Kesahihan ( validity )
Kesahihan adalah ketepatan alat penilaian dalam mengukur tingkat
keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, suatu
alat penilaian dikatakan sahih apabila dapat menilai apa yang seharusnya
dinilai. Menurut Arikunto dalam Ruminiati (2007:3.7) kesahihan suatu
alat penilaian dapat ditinjau dari empat sisi, yaitu (1) kesahihan isi, (2)
kesahihan konstruksi, (3) kesahihan yang ada sekarang, dan (4)
kesahihan prediksi.
b) Keterandalan ( reliability)
Keterandalan disebut juga dengan keajekan atau konsistensi. Alat
penilaian yang handal akan memberikan skor yang relatif sama atau tetap
pada setiap pelaksanaan penilaian. Ada sejumlah faktor yang
mempengaruhi tingkat reliabilitas suatu alat penilaian. Pertama, jika alat
penilaian yang diberikan kepada siswa terlalu mudah, sukar, atau tidak
jelas, maka akan berpeluang memberikan skor yang tidak handal. Kedua,
jika siswa peserta penilaian tersebut memiliki karakteristik yang terlalu
beragam, maka hal ini berpeluang memberikan skor yang tidak handal.
Ketiga, jika standar penilaian yang digunakan guru pada masing- masing
pelaksanaan kegiatan penilaian tidak seragam, maka skor yang dihasilkan
tidak handal. Keempat, jika jumlah soal yang digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa terlalu sedikit, maka hal ini berpeluang memberikan
skor yang tidak handal. Alasannya, jumlah soal yang tersedia tidak
mampu menjaring secara lengkap pengetahuan siswa.
c) Kepraktisan
Alat penilaian yang praktis dapat membantu guru dalam
menyiapkan, menggunakan, dan menginterpretasikan hasil penilaian.
Kepraktisan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu penskoran,
kemudahan dalam mengadministrasi, waktu, dan bentuk alat penilaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Penilaian dalam pembelajaran memiliki tujuan, sehingga dalam
menjalankan tugas peneliti tidak kehilangan arah atau tidak lepas dari apa
yang menjadi tujuan. Tujuan penilaian dalam proses pembelajaran adalah:
a) Mengetahui kedudukan siswa dalam kelompok di kelasnya
b) Sebagai balikan bagi guru untuk mengetahui ketepatan pemilihan metode
dan program yang digunakan
c) Mendiagnosa kendala yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran
d) Mendapatkan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk
menempatkan dan menentukan langkah berikutnya terhadap siswa
Penilaian dalam proses pembelajaran juga memiliki sejumlah fungsi.
Empat fungsi tersebut di antaranya adalah:
a) Sebagai bahan diagnosa dan pengembangan
Artinya hasil penilaian sebagai dasar mendiagnosis kelemahan dan
keunggulan siswa, serta hambatan yang menyertainya.
b) Sebagai bahan seleksi
Artinya hasil penilaian sebagai dasar seleksi penempatan siswa
menurut jenis jurusan atau jabatannya.
c) Sebagai bahan pertimbangan kenaikan kelas
Artinya hasil penilaian sebagai dasar untuk menentukan apakah
siswa yang bersangkutan dapat naik kelas atau tidak. Wujudnya adalah
nilai atau skor dalam rapor siswa.
d) Sebagai bahan pertimbangan untuk penempatan
Artinya hasil penilaian sebagai dasar seleksi penempatan siswa
berdasarkan kemampuan yang mereka miliki.
Dalam proses pembelajaran IPA khususnya pada materi tentang
“Gerak Benda”, instrumen evaluasi yang digunakan adalah dengan tes. Tes
yang dipakai dalam bentuk tes proses dan tes hasil. Tes proses dilakukan
saat proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan tes hasil dilaksanakan di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
akhir siklus. Tes hasil ini dalam bentuk tes tertulis. Tes tertulis yaitu suatu
alat penilaian yang bentuk dan pelaksanaannya dilakukan secara tertulis.
Dalam dunia pendidikan, skoring adalah salah satu kegiatan di mana
kita mencari nilai dalam bentuk angka dari tes yang telah diselenggarakan.
Untuk mengolah skor dalam tes bentuk pilihan ganda ini peneliti
menggunakan skoring dengan rumus sebagai berikut :
Selain penilaian tertulis, peneliti juga melakukan penilaian sikap.
Penilaian sikap yang dinilai antara lain meliputi: menyiapkan alat dan
bahan, melakukan percobaan, menuliskan data, dan menarik kesimpulan.
Penilaian sikap ini dilakukan selama proses kegiatan.
B. Penelitian yang Relevan
Isna Noor Izzati. (2009). “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model
Pembelajaran Kuantum pada Siswa Kelas IV SDN Banyuputih 04 Kecamatan
Kalinyamatan, Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2008 / 2009”. Hasil penelitian
Isna Noor Izzati ( 2009: 114 ) menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran
kuantum dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA yaitu
ditandai dengan siswa kelas IV sebanyak 30 anak mengalami peningkatan hasil
belajar yaitu sebelum tindakan hanya 43,33% siswa belajar tuntas, setelah
tindakan menjadi 100%.
Penelitian yang peneliti laksanakan mempunyai persamaan dan perbedaan
dengan penelitian Isna Noor Izzati. Persamaannya dari penelitian tersebut adalah
terletak pada variable penelitian, tepatnya pada variable terikat yaitu peningkatan
hasil belajar IPA. Sedangkan perbedaannya, pada penelitian Isna Noor Izzati
yang menjadi variable bebas adalah Model Pembelajaran Kuantum, sedangkan
variabel bebas yang peneliti gunakan adalah Metode Eksperimen.
Lutfia Adiningtyas. (2009). “Penerapan Metode Eksperimen Pokok
Bahasan Benda Padat, Cair, dan Gas untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Siswa Kelas IV SD Negeri Sambiroto Kunduran Blora”. Hasil penelitian
menunjukkan meningkatnya hasil kemampuan berpikir kritis, hasil belajar
kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa kelas IV SD Negeri Sambiroto
Kunduran Blora tahun 2008/2009 secara signifikan setelah dilakukan penerapan
metode eksperimen pokok bahasan benda padat, cair, dan gas. Ketuntasan
klasikal hasil kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I mencapai 43.48%,
siklus II 80.44%, siklus III 82.61% dan siklus IV 93.48%.
(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/p/index/assoc/HASH4b5c.dir/doc.pdf.
diakses 17 Januari 2011).
Penelitian yang peneliti laksanakan mempunyai persamaan dan perbedaan
dengan penelitian Lutfia Adiningtyas. Persamaannya adalah terletak pada
variable penelitian, tepatnya pada variable bebas yaitu penerapan metode
eksperimen. Sedangkan perbedaannya, pada penelitian Lutfia Adiningtyas yang
menjadi variable terikat adalah Kemampuan Berpikir Kritis, sedangkan variabel
terikat yang peneliti gunakan adalah Hasil Belajar IPA.
Dari kedua penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA
dapat meningkat dengan penggunaan metode eksperimen.
C. Kerangka Berpikir
Pada kondisi awal sebelum diadakan tindakan, saat proses pembelajaran
IPA berlangsung guru masih menggunakan metode konvensional yaitu metode
ceramah. Di sini guru hanya menjelaskan terus tanpa memberi kesempatan
kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Dengan demikian, anak merasa bosan untuk mendengarkan penjelasan
guru. Maka dari itu siswa akan ramai sendiri dan hasil belajar IPA tentang
konsep gerak rendah.
Dengan konsep yang jelas melalui eksperimen, akan menumbuhkan
motivasi dan minat siswa dalam pembelajaran. Setelah diadakan tindakan yaitu
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen, maka siswa akan
terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Dengan demikian, hasil belajar siswa tentang konsep gerak dapat
meningkat dengan menggunakan metode eksperimen. Berdasarkan uraian di atas,
maka kerangka berpikir dari Penelitian Tindakan Kelas ini dapat digambarkan
pada gambar 1 :
Kondisi
awal
Tindakan
Kondisi akhir
Gambar 1 : Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesis Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut : jika
pembelajaran dengan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA, maka dapat
meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak pada siswa kelas III SDN
03 Kalijirak Tasikmadu Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011.
Pembelajaran
menggunakan
metode eksperimen
Pembelajaran masih
menggunakan
metode ceramah
Hasil belajar IPA tentang
konsep gerak rendah
Siklus I
Pembelajaran dengan
menggunakan metode
eksperimen secara
kelompok
Siklus II
Pembelajaran dengan
menggunakan metode
eksperimen secara
kelompok
Dengan metode
eksperimen hasil
belajar IPA tentang
gerak meningkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu pada bulan Januari sampai
bulan Juni 2011. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 03 Kalijirak Kecamatan
Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Peneliti memilih tempat ini karena letak
SD nya dekat dengan rumah peneliti.
B. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III
SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Jumlah siswa
27 anak, yang terdiri dari laki- laki 12 siswa dan perempuan 15 siswa.
C. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah:
Data yang akan dikumpulkan pada penelitian ini berupa data primer dan
data sekunder. Data primer yaitu hasil ulangan harian tentang konsep gerak pada
mata pelajaran IPA kelas III. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari
peneliti dan guru/teman sejawat.
Sumber data penelitian ini adalah:
1. Informan, yaitu guru atau teman sejawat dan Kepala Sekolah.
2. Dokumen, yaitu foto kegiatan proses belajar mengajar dan video
kegiatan pembelajaran.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1. Tes
Tes ini diberikan kepada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Tasikmadu
Karanganyar. Teknik tes adalah salah satu alat, cara, dan langkah- langkah
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
yang sistematis untuk digunakan dalam mengukur sejumlah perilaku tertentu
siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil. Tes hasil ini
dilakukan di akhir pertemuan. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan. Tes hasil yang
digunakan dalam penilaian ini dalam bentuk tes tertulis. Tes tertulis yaitu
suatu alat penilaian yang bentuk dan pelaksanaannya dilakukan secara tertulis.
Tes ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara
lebih cermat dan mendalam karena secara prosedural tes tertulis tidak
memerlukan jawaban secara langsung. Tes tertulis ini dilakukan di akhir
siklus.
2. Observasi.
Yang diobservasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 03
Kalijirak Tasikmadu Karanganyar dan guru. Observasi untuk siswa
dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sedangkan untuk
guru yang diobservasi adalah kinerja guru tersebut. Menurut Rubino
Rubiyanto (2009: 75) “observasi adalah cara mengumpulkan data dengan
jalan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti”. Dalam definisi ini
ada dua hal yang sangat penting yaitu pengamatan dan pencatatan, artinya
begitu gejala yang diinginkan nampak segera dicatat. Dengan demikian siswa
diharapkan lebih memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Langkah-langkah mempersiapkan observasi :
a. Siapkan lembaran kerja yang didalamnya tercantum urutan kerja.
b. Tentukan objek yang sekiranya cocok dan bermanfaat bagi siswa.
c. Berilah kesempatan siswa mendiskusikan hal-hal yang diperoleh
dari observasi tersebut.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan
informasi di bidang pengetahuan. Dokumentasi dilakukan dengan alat
kamera foto, untuk memperjelas deskripsi berbagai situasi dan perilaku
subjek yang diteliti. Penggunaan foto untuk melengkapi data besar sekali
manfaatnya. Seyogyanya pengambilan foto sudah diketahui oleh subjek, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
subjek tidak keberatan untuk difoto. Selain foto, peneliti juga menggunakan
video untuk merekam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
E. Validasi Data
Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa
validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat
dijadikan dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan
untuk memeriksa validitas data yaitu trianggulasi data.
Trianggulasi data disebut juga trianggulasi sumber. Cara ini
mengarahkan peneliti agar didalam mengumpulkan data, wajib menggunakan
beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis akan
lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.
Dengan mengenali data dari sumber yang berbeda-beda dan juga teknik
pengumpulan data yang berbeda itu pun data sejenis bisa tertuju kemantapan
dan kebenarannya.
F. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
analisis interaktif atau model Miles & Huberman. Model analisis interaktif
mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data, penarikan
kesimpulan atau verifikasi. Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif
dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus.
Untuk lebih jelasnya, proses analisis interaktif dapat digambarkan sesuai
dengan gambar 2:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Gambar 2. Gambar Model Analisis Interaktif
1. Reduksi data
Reduksi data adalah pengumpulan data di lapangan yang disesuaikan
dengan tujuan penelitian baik termasuk keterangan-keterangan,
wawancara/sumber tertulis sehingga data yang diperoleh dapat dijadikan
sebagai salah satu data yang konkrit dan dapat diuji kebenarannya.
2. Penyajian Data
Penyajian data digunakan untuk menyajikan data secara akurat dari
hasil reduksi data baik melalui observasi, dokumentasi, maupun
wawancara yang disampaikan dengan menggunakan bahasa yang mudah
dipahami.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan setelah penyajian data telah selesai
disusun secara sistematis.
G. Indikator Kinerja
Indikator kerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan
atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian.
Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan
hasil belajar IPA tentang konsep gerak. Sebagai indikator yang dijadikan tolak
Pengumpulan Data
Reduksi Data Sajian Data
Penarikan Kesimpulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan
berhasil :
1. Pemahaman siswa dalam materi pelajaran IPA tentang gerak meningkat yaitu
siswa dapat menjawab pertanyaan berdasarkan pemahaman tentang materi
yang diajarkan guru, sehingga nilai yang dicapai melebihi KKM yaitu 66.
2. Ketuntasan hasil belajar siswa (rata-rata kelas) dalam materi pelajaran IPA
tentang gerak di atas 80%.
H. Prosedur Penelitian
Secara singkat prosedur penelitian tindakan kelas dapat digambarkan
sesuai dengan gambar 3 berikut ini:
Gambar 3. Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin
Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan dalam
uraian berikut :
a. Siklus I
Pada siklus pertama ini, pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan metode pembelajaran eksperimen tahap pertama. Adapun
tahapan pada siklus pertama ini yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut :
Rencana I
Refleksi
Observasi
Tindakan
nnn
Rencana II
Refleksi
Siklus
I
Siklus
II
Observasi
Tindakan
Siklus
Rekomendasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
1) Perencanaan
a) Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA kelas
III tentang materi Gerak Benda.
b) Peneliti mengkoordinasi siswa untuk membawa alat dan bahan yang
akan digunakan untuk pelaksanaan percobaan. Peneliti juga
menyiapkan alat-alat percobaan sebagai penunjang pembelajaran.
c) Peneliti menyiapkan evaluasi yang digunakan peneliti untuk
mengukur sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran.
2) Tindakan
Pada proses tindakan peneliti berperan sebagai guru. Sehingga
dalam pelaksanaan pembelajarannya adalah sebagai berikut :
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,
menyanyikan lagu nasional, mengkondisikan siswa untuk siap
menerima pelajaran.
b) Guru membuka pelajaran dengan memberikan apersepsi, seperti “gerak
benda apa yang terjadi saat kalian olahraga basket.
c) Siswa menanggapi dengan menjawab pertanyaan sebagai respon.
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
e) Guru mengkoordinasikan siswa untuk berkelompok, dan siswa
melaksanakannya.
f) Guru mengkoordinasikan siswa untuk menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan. Dan guru juga menyiapkan alat sebagai penunjang proses
pembelajaran.
g) Guru memberikan petunjuk percobaan kepada tiap kelompok.
h) Siswa melakukan percobaan.
i) Siswa berdiskusi bersama kelompoknya.
j) Perwakilan kelompok maju ke depan untuk membacakan hasil
diskusinya.
k) Pembahasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
l) Siswa bersama-sama dengan guru tanya jawab untuk menarik
kesimpulan.
m) Guru mengadakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan yang dicapai
siswa.
3) Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan saat proses pembelajaran IPA
berlangsung. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh observer dengan
menggunakan instrumen yang sudah disiapkan. Observasi ini difokuskan
pada pelaksanaan pembelajaran seperti berikut :
a) Observer mengamati jalannya pembelajaran.
b) Observer mengamati kelengkapan alat dan bahan yang diperlukan
untuk proses percobaan.
c) Observer mengamati langkah-langkah kegiatan siswa selama proses
pembelajaran.
d) Observer mengamati keaktifan siswa saat melakukan percobaan.
4) Refleksi
Refleksi yang dilakukan guru dengan observer adalah mencatat
hasil pembelajaran pada siklus I yang berupa kendala-kendala yang
dialami siswa dalam proses pembelajaran. Kendala-kendala tersebut
antara lain: siswa yang aktif dalam melakukan eksperimen hanya
sebagian siswa saja, siswa belum seluruhnya dapat melakukan
eksperimen sesuai dengan petunjuk yang ada, dan siswa belum begitu
paham dalam mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.
Dengan adanya kendala-kendala yang sepeti ini, maka peneliti
dan observer akan memperbaikinya pada siklus berikutnya. Hal ini
dilakukan agar hasil belajar IPA tentang konsep gerak meningkat.
b. Siklus II
Berdasarkan refleksi pada siklus I, disepakati bahwa siklus II perlu
dilaksanakan. Untuk mengatasi hal-hal yang dihadapi pada siklus I peneliti
melaksanakan hal-hal sebagai berikut pada siklus II :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
1) Perencanaan
a) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA kelas III
tentang materi gerak benda.
b) Guru lebih memperhatikan dan mendekati kelompok yang memerlukan
bimbingan.
c) Guru memberikan bimbingan bagi kelompok yang memerlukan.
d) Guru memandu siswa dalam melaksanakan percobaan.
e) Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan.
f) Guru juga mempersiapkan lembar kegiatan untuk pelaksanaan kegiatan
percobaan.
2) Tindakan
Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pelaksanaan siklus II ini
antara lain :
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam, berdoa, menyanyikan
lagu nasional, absensi, pengkondisian kelas agar siswa siap untuk
mengikuti pembelajaran.
b) Guru mengulang materi yang telah diberikan pada saat siklus I dengan
mengaitkan materi yang akan disampaikan sekarang.
c) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan, yang
berkaitan dengan materi.
d) Siswa menjawab sebagai respon dari pertanyaan guru.
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.
f) Guru mengkoordinasikan siswa untuk berkelompok dan menempatkan
siswa yang ramai di dekat guru agar mudah untuk menerima bimbingan.
g) Siswa menyiapkan peralatan untuk kegiatan percobaan.
h) Guru memberikan petunjuk kegiatan percobaan..
i) Siswa melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk percobaan..
j) Setelah melaksanakan percobaan siswa berdiskusi dengan teman satu
kelompok untuk menarik suatu kesimpulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
k) Hasil diskusi dilaporkan ke depan kelas, dari perwakilan masing-masing
kelompok dan siswa lain memperhatikan.
l) Setelah dilaporkan siswa bersama-sama guru melakukan tanya jawab
untuk menarik kesimpulan.
m) Guru mengadakan evaluasi untuk mengukur sejauh mana ketercapaian
tujuan proses pembelajaran.
3) Observasi
Observasi ini dilakukan oleh observer yaitu dengan mengamati jalannya
proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
a) Dalam kegiatan observasi di sini observer mengamati/mengobservasi
siswa dalam persiapan pembelajaran dalam menyiapakan alat-alat.
b) Observer mengamati jalannya kegiatan siswa dalam melaksanakan
percobaan. Dalam siklus II ini peneliti telah memberikan bimbingan
kepada kelompok-kelompok yang mengalami kesulitan untuk
menerapkan langkah-langkah kegiatan.
4) Refleksi
Refleksi pada siklus II ini dilakukan oleh peneliti dan observer.
Pelaksanaan pada siklus II ternyata dapat mengatasi permasalahan pada
siklus I. Sehingga kendala-kendala yang ada pada siklus I dapat diatasi
pada siklus II. Pada siklus II ini target penelitian sudah tercapai sehingga
penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Pada siklus II
hasil belajar IPA tentang gerak meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa
metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang gerak
pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu Kabupaten
Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Awal Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses dan hasil pembelajaran
sebelum tindakan, dapat diperoleh informasi sebagai data awal. Dari siswa kelas
III yang berjumlah 26 siswa, terdapat 12 siswa yang mendapat nilai di atas
kriteria ketuntasan minimal atau sebanyak 46%. Sedangkan 14 siswa mendapat
nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal atau sebanyak 54%. Dengan demikian
ketuntasan belajarnya hanya mencapai 46%.
Sebelum penelitian tindakan, suasana kelas III pada saat pembelajaran
berlangsung anak cenderung ramai. Saat kegiatan pembelajaran IPA, guru jarang
sekali menggunakan alat peraga atau media. Padahal penggunaan media ini
sangat penting dalam proses pembelajaran, karena dengan menggunakan media
akan mempermudah siswa menerima pelajaran yang diajarkan. Selain itu, media
juga dapat mempermudah guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tanpa
adanya media pembelajaran akan membuat siswa cenderung pasif. Siswa tidak
mau mengungkapkan ide- ide yang mereka miliki.
Pada kondisi ini guru juga masih menggunakan metode yang konvensional,
yaitu metode ceramah. Saat pembelajaran berlangsung guru hanya menjelaskan
terus tanpa memberi kesempatan siswa untuk dapat terlibat secara aktif. Dengan
demikian anak merasa bosan untuk mendengarkan penjelasan guru. Akhirnya
mereka ramai sendiri dengan temannya. Penggunaan metode ceramah secara
terus- menerus akhirnya tidak dapat meningkatkan keaktifan siswa. Maka dari itu
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sangat rendah, akhirnya dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa.
Kebiasaan cara mengajar lama, guru juga belum memiliki kemampuan
mengembangkan bahan atau materi pelajaran. Hal ini dapat diamati dari apa
yang dilakukan guru hanyalah menyampaikan apa yang tertulis di dalam buku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
paket dan LKS saja. Selanjutnya siswa disuruh mengerjakan soal-soal yang ada
di dalam buku LKS.
Pengembangan materi atau bahan pelajaran yang demikian tidak cukup
hanya mengambil dari buku paket saja tetapi guru perlu menambahkan materi
yang berasal dari sumber belajar yang lain yang dapat menunjang proses
pembelajaran. Ketersediaan sumber belajar yang berada dekat siswa belum
dimanfaatkan sebagai sumber belajar terutama dalam pelajaran IPA tentang
materi gerak.
Seharusnya dalam pelajaran IPA siswa diarahkan pada kegiatan
melakukan percobaan sendiri untuk berkomunikasi seperti mengungkapkan
pikiran, menyampaikan pendapat, memperoleh informasi seperti
mengungkapkan pikiran dan perasaan. Dengan cara-cara yang diutarakan di atas
guru lebih cenderung untuk mengetes daripada mengajar siswa. Guru bertanya
pada siswa dan siswa menjawab. Akibatnya siswa kurang mendapat pengalaman
belajar IPA yang seharusnya diperoleh, karena guru lebih mementingkan
jawaban siswa yang benar tanpa memperdulikan bagaimana jawaban itu
diperoleh.
Dalam proses belajar pun hanya terlihat interaksi dua arah saja, yaitu
antara guru dengan siswa. Guru tidak menciptakan interaksi antara siswa dengan
siswa atau siswa dengan kelompok. Dengan demikian anak kurang aktif dalam
proses kegiatan pembelajaran.
Dengan adanya permasalahan tersebut, maka peneliti memilih metode
eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak. Hal ini
dilakukan dengan tujuan hasil belajar IPA tentang gerak pada siswa kelas III
SDN 03 Kalijirak dapat meningkat. Selain itu, agar siswa lebih termotivasi lagi
dan semangat untuk belajar, terutama belajar IPA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan
Guru sebagai pengelola pembelajaran mempersiapkan segala perangkat
yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Dalam tahap perencanaan ini,
guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lengkap
dengan soal-soal dan penilaiannya. SK, KD, dan indikatornya sebagai
berikut:
SK : 4. Memahami berbagai cara gerak benda hubungannya dengan energi
dan sumber energi.
KD : 4.1. Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi
oleh bentuk dan ukuran.
Indikator : 4.1.1. Menyebutkan berbagai macam gerak benda.
4.1.2 Membuktikan gerak benda melalui percobaan.
4.1.3 Mengidentifikasi berbagai macam gerak benda melalui
percobaan.
4.1.4 Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi gerak
benda.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan 1
Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Maret
2011 mulai pukul 07.30 - 08.40. Materi yang disampaikan yaitu tentang
macam- macam gerak benda. Pembelajaran dilakukan dengan alokasi
waktu 2 x 35 menit sesuai dengan RPP yang telah disiapkan (pada
lampiran 2 hal 66), yaitu dimulai dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan dimulai dengan
mengucapkan salam, berdoa, presensi, apersepsi, dan menyampaikan
tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan inti siswa membentuk kelompok
untuk melakukan percobaan. Setelah itu siswa menyiapkan alat dan bahan
yang akan diperlukan. Guru memberi lembar petunjuk kegiatan
percobaan, seperti :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
a) Ambillah sebuah kerikil!
b) Letakkan kerikil itu di atas meja!
c) Sentillah kerikil itu dengan tanganmu!
d) Amati yang terjadi!
Setelah selesai melakukan percobaan, kemudian masing- masing
kelompok berdiskusi. Selesai diskusi, perwakilan kelompok maju ke
depan kelas untuk membacakan hasil diskusinya. Siswa dan guru
menyimpulkan dari hasil percobaan. Setelah itu siswa diberi evaluasi
untuk mengetahui hasil belajar siswa.
2) Pertemuan 2
Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Maret 2011 pukul
09.00 – 10.10 (RPP pada lampiran 2 hal 66). Materi yang disampaikan
yaitu tentang faktor- faktor yang mempengaruhi gerak benda. Pada
pertemuan ini guru memulai pelajaran dengan berdoa, presensi dan
apersepsi. Dalam apersepsi guru mengulang pelajaran yang lalu. Setelah
itu guru membagi siswa menjadi 9 kelompok. Guru memberikan
petunjuk percobaan:
a) Ambil bola tenis, kerikil, dan balok!
b) Letakkan ketiga benda itu di atas meja!
c) Doronglah benda itu secara bersamaan!
d) Amati apa yang terjadi!
e) Lakukan kegiatan ini secara berulang- ulang!
Siswa dan guru menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk
percobaan. Siswa melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk
percobaan. Siswa menjawab pertanyaan yang ada di lembar kegiatan dan
mencatat hasil percobaan. Perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusi
di depan kelas. Siswa dan guru menyimpulkan dari hasil percobaan.
Setelah itu siswa diberi evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.
c. Observasi
Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Pada siklus
I keaktifan siswa mencapai 69% (pada lampiran 20 hal 103). Hal yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
diamati yaitu mulai dari menyiapkan alat dan bahan, melakukan percobaan,
menuliskan data, serta membuat kesimpulan. Sedangkan keaktifan guru
sebesar 65% (pada lampiran 13 hal 95). Untuk itu guru harus lebih aktif lagi
agar pembelajaran menjadi lebih baik lagi. Untuk meningkatkan keaktifan
siswa, guru berusaha memotivasi siswa agar aktif lagi dalam pembelajaran.
Dari hasil tes tertulis pada siklus 1 diperoleh data sebagai berikut: dari
nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 66, data menunjukkan bahwa 78 %
siswa belajar tuntas, sedangkan 22% siswa belum tuntas (pada lampiran 26
hal 109).
Pada siklus I setelah dirata- rata didapat nilai terendah adalah 62 dan
nilai tertinggi adalah 95. Data-data skor dikelompokkan dalam kelas-kelas
dengan interval. Maka distribusi kelompok ini terbagi dalam 6 kelas interval.
Untuk lebih jelasnya dapat dibuat tabel 1 sebagai berikut:
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Pada Siklus I
No Interval Frekuensi Persentasi
1
2
3
4
5
6
62 - 67
68 – 73
74 – 79
80 – 85
86 – 91
92 - 97
10
6
4
3
3
1
37 %
22 %
15 %
11 %
11 %
4 %
JUMLAH 27 100 %
Dari tabel 1 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat gambar 4
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
62-67 68-73 74-79 80-85 86-91 92-97
Nilai siklus 1
Gambar 4 : Grafik Nilai Siklus I
Dari gambar 4 tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh
nilai 62-67 sebanyak 10 siswa atau 37%, yang memperoleh nilai 68-73
sebanyak 6 siswa atau 22 %, yang memperoleh nilai 74-79 sebanyak 4 siswa
atau 15 %, yang memperoleh nilai 80-85 sebanyak 3 siswa atau 11%, yang
memperoleh nilai 86 - 91 sebanyak 3 siswa atau 11%, dan yang memperoleh
nilai 92 - 97 sebanyak 1 siswa atau 4 %.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus I ini mendiskusikan hasil observasi kelas yang
telah dilaksanakan. Dalam kegiatan refleksi ini diperolah beberapa hal yang
dapat dicatat sebagai masukan untuk memperbaiki pada siklus berikutnya,
yaitu:
1) Keadaan kelas pada saat proses pembelajaran masih ramai.
2) Kemampuan guru dalam membimbing siswa untuk melakukan percobaan
perlu ditingkatkan lagi.
3) Hasil tes yang telah dilakukan oleh siswa belum mencapai target
penelitian yang diinginkan. Maka dari itu perlu diadakan lagi
perbaikan pada siklus berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
2. Siklus II
a. Perencanaan
Guru sebagai pengelola pembelajaran/ peneliti mempersiapkan segala
perangkat yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan
pada siklus II. Dalam tahap perencanaan ini, guru mempersiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (pada lampiran 3 hal 76) lengkap dengan soal-soal
dan penilaiannya. SK, KD, dan indikatornya sama pada siklus I, karena pada
siklus II ini untuk memperbaiki hasil belajar siklus I. Selain RPP, guru juga
menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan percobaan, serta petunjuk
percobaannya.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan 1
Pada siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Maret
2011 pada pukul 07.00 – 08.10. Materi yang disampaikan yaitu tentang
gerak benda. Pembelajaran dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35
menit sesuai dengan RPP yang telah disiapkan (pada lampiran 3 hal 76),
yaitu dimulai dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Dalam kegiatan pendahuluan dimulai dengan mengucapkan
salam, berdoa, presensi, apersepsi, dan menyampaikan tujuan
pembelajaran. Dalam kegiatan inti siswa membentuk kelompok untuk
melakukan percobaan. Setelah itu siswa menyiapkan alat dan bahan yang
akan diperlukan. Guru memberi lembar petunjuk kegiatan percobaan,
seperti:
a) Ambillah sebuah bola tenis!
b) Lemparkan bola tenis itu ke dinding!
c) Amati yang terjadi!
Dalam melaksanakan percobaan ini, guru membimbing siswa. Setelah
selesai melakukan percobaan, kemudian masing-masing kelompok
berdiskusi. Selesai diskusi, perwakilan kelompok maju ke depan kelas
untuk membacakan hasil diskusinya. Siswa dan guru menyimpulkan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
hasil percobaan. Setelah itu siswa diberi evaluasi untuk mengetahui hasil
belajar siswa.
2) Pertemuan 2
Pertemuan 2 ini dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Maret 2011
(RPP pada lampiran 3 hal 76). Pembelajaran dilaksanakan dengan alokasi
waktu 2x35 menit. Pada pertemuan ini guru memulai pelajaran dengan
berdoa, presensi dan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
Dalam apersepsi guru mengulang pelajaran yang lalu. Setelah itu guru
membagi siswa menjadi 9 kelompok, tetapi kelompok berbeda dengan
kelompok sebelumnya. Pada pertemuan kedua ini diadakan percobaan
tentang faktor- faktor yang mempengaruhi gerak benda untuk
memperbaiki pada siklus II. Guru memberikan petunjuk percobaan:
a) Ambil dua buah potongan kayu!
b) Letakkan potongan kayu itu di permukaan lintasan yang berbeda!
c) Doronglah potongan kayu itu secara bersamaan!
d) Amati apa yang terjadi!
Siswa melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk percobaan
dengan bimbingan guru. Siswa menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan dan mencatat hasil percobaan. Perwakilan kelompok
melaporkan hasil diskusi di depan kelas. Siswa dan guru menyimpulkan
dari hasil percobaan. Setelah itu siswa diberi evaluasi untuk mengetahui
hasil belajar siswa.
c. Observasi
Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Pada
siklus II keaktifan siswa mencapai 76,5% (pada lampiran 23 hal 106). Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa dibanding pada siklus I.
Sedangkan keaktifan guru sebesar 80% (pada lampiran 16 pada hal 98), hal
ini juga menunjukkan adanya peningkatan.
Dari hasil tes tertulis pada siklus II diperoleh data sebagai berikut:
data menunjukkan bahwa 100 % siswa belajar tuntas, sedangkan 0 % siswa
belum tuntas (pada lampiran 29 hal 112).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Pada siklus II setelah dirata- rata didapat nilai terendah adalah 71 dan
nilai tertinggi adalah 100. Data-data skor dikelompokkan dalam kelas-kelas
dengan interval. Maka distribusi kelompok ini terbagi dalam 6 kelas interval.
Untuk lebih jelasnya dapat dibuat tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Pada Siklus II
No Interval Frekuensi Persentasi
1
2
3
4
5
6
71-75
76-80
81-85
86-90
91-95
96-100
5
4
2
6
7
3
18.5 %
15 %
7.5 %
22 %
26 %
11 %
JUMLAH 27 100 %
Dari tabel 2 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat gambar 5
sebagai berikut :
0
1
2
3
4
5
6
7
71-75 76-80 81-85 86-90 91-95 96-
100
Nilai siklus II
Gambar 5 : Gambar Grafik Nilai Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Dari gambar 5 tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh
nilai 71-75 sebanyak 5 siswa atau 18.5%, yang memperoleh nilai 76-80
sebanyak 4 siswa atau 15%, yang memperoleh nilai 81-85 sebanyak 2 siswa
atau 7.5%, yang memperoleh nilai 86-90 sebanyak 6 siswa atau 22%, yang
memperoleh nilai 91-95 sebanyak 7 siswa atau 26 %. Dan yang memperoleh
nilai 96-100 sebanyak 3 siswa atau 11%.
d. Refleksi
Hasil pengamatan dan hasil tes pada siklus kedua menunjukkan bahwa
pembelajaran IPA tentang konsep gerak melalui metode eksperimen telah
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Dalam siklus II ini siswa
dapat belajar tuntas 100 % atau 27 siswa yang ada mendapat nilai di atas
KKM (66). Dengan demikian target penelitian telah tercapai. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa melalui metode eksperimen dapat meningkatkan hasil
belajar IPA tentang konsep gerak pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
a. Kondisi Awal
Hasil belajar IPA tentang konsep gerak pada kondisi awal adalah rata-rata
nilai ulangan harian pelajaran IPA untuk kelas III dengan ketuntasan 46 %
sedangkan 54 % masih di bawah KKM. Pada kondisi awal ini guru belum
menggunakan metode eksperimen, guru hanya ceramah saja, sehingga siswa
merasa bosan dalam kegiatan pembelajaran.
b. Siklus I
Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I ini sudah
menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan
metode eksperimen dapat merangsang siswa agar mampu menemukan sendiri
fakta atau kesimpulan hasil percobaannya sendiri. Demikian juga dengan siswa,
mereka merasa senang dan lebih semangat dalam belajar dengan menggunakan
metode eksperimen dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini terlihat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
dari keaktifan siswa dalam melakukan percobaan, menjawab soal, maupun
menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.
Pada siklus I ini guru masih tampak dominan karena guru masih banyak
menuntun atau memberikan penjelasan pada siswa baik pada waktu melakukan
percobaan, menyampaikan materi, maupun dalam menyelesaikan soal latihan.
Selain itu, guru kurang memberikan motivasi kepada siswa yang berhasil, dan
kurang memberikan reward atau pujian kepada siswa yang berpartisipasi aktif
dalam mengikuti pembelajaran.
Dalam melakukan percobaan pada siklus I ini, siswa yang aktif dan kreatif
adalah siswa- siswa yang mempunyai kemampuan dan semangat belajar belajar
yang tinggi. Sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan dan semangat belajar
yang rendah cenderung diam, hanya melihat apa yang dilakukan oleh temannya,
dan tidak mau mencoba. Siklus I ini masih ada sebagian siswa yang tidak berani
bertanya kepada guru dan memberikan tanggapan dari jawaban teman lain.
Untuk mengetahui hasil belajar IPA tentang gerak pada siswa kelas III
guru memberikan soal tes. Hasil tes itu kemudian dibahas di depan kelas setelah
siswa selesai mengerjakannya. Hal ini bertujuan agar siswa dapat terlibat secara
langsung dalam menjawab soal yang diberikan. Mereka diberi kesempatan untuk
menjawab soal secara bergantian. Dari hasil pengamatan tampak bahwa siswa
sangat antusias untuk menjawab pertanyaan.
Dalam siklus I ini guru sebagai peneliti melakukan penelitian sebanyak 2
kali ( 2 pertemuan ). Dari masing- masing pertemuan dapat diperoleh hasil nilai
yang berbeda. Pada siklus I pertemuan 1 dapat diperoleh data seperti pada
lampiran 24 halaman 107 dan pertemuan 2 seperti pada lampiran 25 halaman 108.
Dari lampiran tersebut kemudian dapat dibuat distribusi frekuensi nilai yang dapat
dilihat pada tabel 3 berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I Pertemuan 1 dan 2
INTERVAL FREKUENSI
Pertemuan 1 Pertemuan 2
59-65 8 29.5% 6 22 %
66-72 8 29.5% 8 29.5 %
73-79 4 15% 1 4 %
80-86 4 15% 7 26 %
87-93 1 4% 5 18.5 %
94-100 2 7% 0 0 %
JUMLAH 27 100% 27 100 %
Dari tabel 4 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat pada gambar 6
sebagai berikut:
0
1
2
3
4
5
6
7
8
59-65 66-72 73-79 80-86 87-93 94-100
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Gambar 6. Grafik Nilai IPA Pada Siklus I Pertemuan 1 dan 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Dari gambar 6 dapat diketahui bahwa yang memperoleh nilai 59-65 pada
pertemuan 1 sebanyak 8 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 6 siswa. Nilai 66-72
pada pertemuan 1 sebanyak 8 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 8 siswa. Nilai 73-
79 pada pertemuan 1 sebanyak 4 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 1 siswa. Nilai
80-86 pada pertemuan 1 sebanyak 4 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 7 siswa.
Nilai 87-93 pada pertemuan 1 sebanyak 1 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 5
siswa. Nilai 94-100 pada pertemuan 1 sebanyak 2 siswa dan pertemuan 2
sebanyak 0 siswa.
c. Siklus II
Dalam pembelajaran pada siklus II diperoleh hasil bahwa tindakan guru
sudah sesuai dengan harapan yaitu guru sudah memulai pelajaran dan
mengakhiri pelajaran dengan baik. Guru telah menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memberikan gambaran umum tentang pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Kegiatan pembelajaran
dapat berjalan lancar dan hasilnya sudah mengalami peningkatan dibandingkan
dengan siklus I. Hal ini dikarenakan guru dan siswa telah melaksanakan proses
pembelajaran dengan penggunaan metode eksperimen secara tepat.
Perhatian siswa pada saat proses pembelajaran sudah terfokus. Siswa
dapat merespon penjelasan dari guru tentang materi yang disampaikan. Selain
itu, siswa juga dapat mengeluarkan ide- ide atau gagasan yang mereka miliki.
Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran telah berjalan dua arah, yaitu
adanya proses timbal balik antara guru dan siswa. Situasi ini dapat tercipta atas
usaha guru dalam memberikan motivasi kepada siswa agar dapat terlibat secara
aktif dalam pembelajaran.
Pada siklus II ini pembelajaran sudah tidak lagi didominasi oleh guru.
Hal ini tampak dari siswa yang dapat mandiri, aktif, dan kreatif dalam kegiatan
melakukan percobaan. Siswa tidak lagi tergantung pada guru dalam mencari dan
membuat kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukannya. Dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
demikian fungsi guru sebagai motivator dan fasilitator dapat tercipta dalam
siklus II ini.
Penerapan pada seluruh materi pelajaran sebagai latihan sudah diarahkan
dengan jelas. Bimbingan untuk memudahkan siswa dalam menjawab soal atau
membuat kesimpulan sudah merata. Guru tidak hanya berdiri di depan saja,
tetapi guru bergerak keliling kelas untuk mengamati jalannya proses
pembelajaran. Dengan demikian, siswa sangat antusias dalam belajar dan tidak
ramai sendiri.
Sama seperti pada siklus I, dalam siklus II ini peneliti juga melakukan
penelitian sebanyak 2 kali ( 2 pertemuan ). Pada siklus II ini hasil nilai yang
diperoleh menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA tentang gerak
dibandingkan pada siklus I. Untuk nilai siklus II pertemuan 1 diperoleh data
seperti pada lampiran 27 halaman 110, sedangkan pada pertemuan 2 seperti pada
lampiran 28 halaman 111. Dari lampiran tersebut kemudian dapat dibuat
distribusi frekuensi nilai yang dapat dilihat pada tabel 4 berikut :
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Pada Siklus II
INTERVAL FREKUENSI
Pertemuan 1 Pertemuan 2
65 - 70 4 15% 1 4%
71- 76 5 18,5% 3 11%
77 - 82 3 11% 5 18%
83 - 88 4 15% 4 15%
89 - 94 5 18,5% 7 26%
95 - 100 6 22% 7 26%
JUMLAH 27 100 % 27 100 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Dari tabel 4 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat pada
gambar sebagai berikut.
0
1
2
3
4
5
6
7
65-70 71-76 77-82 83-88 89-94 95-100
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Gambar 7. Grafik Nilai IPA Pada Siklus II Pertemuan 1 dan 2
Dari gambar 7 dapat diketahui bahwa yang memperoleh nilai 65-70 pada
pertemuan 1 sebanyak 4 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 1 siswa. Nilai 71-76
pada pertemuan 1 sebanyak 5 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 3 siswa. Nilai 77-
82 pada pertemuan 1 sebanyak 3 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 5 siswa. Nilai
83-88 pada pertemuan 1 sebanyak 4 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 4 siswa.
Nilai 89-90 pada pertemuan 1 sebanyak 5 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 7
siswa. Nilai 95-100 pada pertemuan 1 sebanyak 6 siswa dan pertemuan 2
sebanyak 7 siswa.
d. Perbandingan Siklus I dan II
Secara lebih rinci perkembangan hasil belajar IPA tentang gerak melalui
metode eksperimen pada siklus I dan II dapat meningkat. Untuk mengetahui
perkembangan hasil belajar IPA tersebut dapat dilihat pada lampiran 30 halaman
113.
Dari lampiran itu kemudian dapat dibuat tabel distribusi frekuensi nilai
IPA siklus I dan siklus II pada tabel 5 sebagai berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Pada Siklus I dan Siklus II
INTERVAL FREKUENSI
SIKLUS I SIKLUS II
59-65 6 22% 0 0%
66-72 10 37% 1 4%
73-79 4 15% 8 29.5%
80-86 3 11% 3 11%
87-93 3 11% 8 29.5%
94-100 1 4% 7 26%
JUMLAH 27 100 % 27 100 %
Dari tabel 5 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat pada
gambar 8 di bawah ini:
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
59-65 66-72 73-79 80-86 87-93 94-100
Siklus I
Siklus II
Gambar 8. Grafik Nilai IPA Pada Siklus I dan Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Dari gambar 8 dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 59-65
pada siklus I sebanyak 6 siswa atau 22% dan siklus II sebanyak 0 siswa atau 0
%. Yang memperoleh nilai 66-72 pada siklus I sebanyak 10 siswa atau 37 %
dan pada siklus II sebanyak 1 siswa atau 4 %. Yang memperoleh nilai 73-79
pada siklus I sebanyak 4 siswa atau 15 % dan pada siklus II sebanyak 8 siswa
atau 29.5 %. Yang memperoleh nilai 80-86 pada siklus I sebanyak 3 siswa atau
11 % dan pada siklus II sebanyak 3 siswa atau 11 %. Yang memperoleh nilai
87-93 pada siklus I sebanyak 3 siswa atau 11 % dan pada siklus II sebanyak 8
siswa atau 29.5 %. Dan yang memperoleh nilai 94-100 pada siklus I sebanyak 1
siswa atau 4 % dan pada siklus II sebanyak 7 siswa atau 26%.
Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA
tentang gerak meningkat dengan adanya pembelajaran melalui metode
eksperimen pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat dibuat suatu
simpulan, implikasi hasil penelitian, dan saran- saran.
A. Simpulan
Berdasarkan deskripsi hasil analisis data, temuan penelitian dan
pembahasan penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa simpulan penelitian
sebagai berikut:
1. Hasil belajar IPA tentang konsep gerak dapat meningkat dari siklus I ke
siklus II dari yaitu 78% menjadi 100%.
2. Nilai IPA tentang konsep gerak yang diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan.
3. Siswa dapat terlibat secara aktif dalam melakukan eksperimen, artinya siswa
dapat melakukan eksperimen sesuai dengan petunjuk yang ada.
4. Perilaku siswa dalam bereksperimen (keaktifan siswa) dari siklus I ke II juga
mengalami peningkatan yaitu dari 69% menjadi 76,5%.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian, maka dapat diajukan
implikasi (hubungan keterlibatan) yang berguna dalam upaya meningkatkan
hasil belajar IPA tentang gerak pada kelas III. Implikasi hasil penelitian ini baik
secara teoritis maupun secara praktis.
1. Implikasi Teoritis
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metode eksperimen dapat
meningkatkan hasil belajar IPA tentang gerak dan mendapatkan respons
positif dari siswa.
Penggunaan metode eksperimen mempunyai banyak kelebihan antara lain:
a. Membuat peserta didik lebih percaya pada kebenaran kesimpulan
percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
b. Peserta didik aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi atau data yang
diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya. c. Dapat menggunakan dan
melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berpikir ilmiah. d. Memperkaya
pengalaman dengan hal- hal yang bersifat objektif, realistik dan
menghilangkan verbalisme. e. Hasil belajar menjadi kepemilikan peserta
didik yang baik dan tahan lama dalam ingatan.
Dengan penggunaan metode eksperimen, siswa dapat membangun
sendiri pengetahuannya, sehingga siswa tidak pernah lupa tentang hal yang
dipelajari. Suasana dalam proses pembelajaran menjadi menyenangkan
karena menggunakan realitas kehidupan nyata, sehingga siswa tidak merasa
bosan untuk belajar IPA.
Melihat kelebihan metode eksperimen, maka metode ini sangat cocok
digunakan pada siswa kelas III dalam pelajaran IPA. Dengan partisipasi siswa
yang aktif dan kreatif dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana
kelas pun menjadi lebih hidup dan menyenangkan, sehingga hasil belajar IPA
tentang gerak pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak dapat meningkat.
2. Implikasi Praktis
Penelitian ini telah membuktikan bahwa penggunaan metode
eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang gerak. Hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru
untuk meningkatkan keefektifan guru dalam mengajar dan meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar.
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian seperti yang diuraikan pada
bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk membantu guru
dalam menghadapi permasalahan yang sejenis. Di samping itu, perlu
penelitian lebih lanjut tentang upaya guru untuk mempertahankan dan
meningkatkan hasil belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
C. Saran-Saran
Bertolak dari kesimpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah
dikemukakan di atas, selanjutnya dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Sekolah hendaknya mengusahakan dan menyediakan sarana dan
prasarana pendukung kegiatan pembelajaran seperti penyediaan alat peraga
yang memadai.
2. Bagi Guru
a. Guru hendaknya menyiapkan petunjuk/ prosedur eksperimen dengan baik
dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen.
b. Guru hendaknya cermat dan teliti dalam bereksperimen sehingga dalam
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
c. Guru hendaknya dapat menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan
pembelajaran dalam penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen.
3. Bagi Siswa
a. Siswa diharapkan dapat menyimpulkan fakta-fakta dan informasi hasil
eksperimen sehingga hasil belajarnya dapat meningkat.
b. Siswa diharapkan dapat memaknai pelajaran IPA terutama tentang gerak
benda dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
c. Siswa diharapkan mampu merancang, mempersiapkan, dan melaksanakan
percobaan dengan baik sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat
meningkat.
d. Siswa diharapkan dapat berpikir secara sistematis dalam melakukan
percobaan sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat meningkat.