penilaian pasien terhadap peran tenaga …/penilaian... · penilaian pasien terhadap peran tenaga...

67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI PERIODE APRIL MEI 2012 TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi Oleh: DUTA SRI RASTANTYO M 3509023 DIPLOMA 3 FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN

DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI

PERIODE APRIL – MEI 2012

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi

O l e h :

DUTA SRI RASTANTYO

M 3509023

DIPLOMA 3 FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

27

Page 3: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul

“PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN

DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI PERIODE APRIL –

MEI 2012” adalah hasil penelitian saya sendiri dan tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar apapun di suatu perguruan tinggi, serta

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang

lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Apabila di kemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka gelar

yang telah diperoleh dapat ditinjau dan/ dicabut.

Surakarta, Agustus 2012

Duta Sri Rastantyo

NIM. M 3509023

Page 4: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN

DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI

PERIODE APRIL – MEI 2012

DUTA SRI RASTANTYO

Jurusan D3 Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret

INTISARI

Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan

oleh apoteker dan petugas apotek untuk memberikan informasi secara akurat,

tidak bias dan terkini kepada pasien. Apoteker dan petugas apotek harus

memberikan informasi tentang obat secara jelas untuk mencegah kemungkinan

terjadinya kesalahan dosis, efek samping, kontraindikasi obat dan interaksi obat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran tenaga kefarmasian dalam

pemberian informasi obat di Apotek Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

Moewardi periode April - Mei 2012.

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

deskriptif evaluatif dengan metode survey. Populasinya adalah seluruh pasien di

Apotek Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi dengan sampel

minimal yaitu sebesar 341 sampel. Data diperoleh melalui wawancara dengan

menggunakan kuesioner. Data disajikan dalam bentuk diagram persentase dan

dievaluasi serta disesuaikan dengan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah

Sakit dalam KEPMENKES RI No. 1197/MENKES/SK/2004.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 78,59 % responden setuju bahwa

tenaga kefarmasian telah memberikan informasi obat kepada pasien, sedangkan

21,41 % responden menyatakan tidak setuju. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa tenaga kefarmasian di Apotek Rawat Jalan RSUD Dr.

Moewardi telah berperan dalam pemberian informasi obat.

Kata kunci : pelayanan informasi obat, Apotek Rawat Jalan RSUD Dr

Moerwardi

Page 5: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PATIENT ASSESSMENT OF THE ROLE OF PHARMACIST IN THE

DRUG INFORMATION IN APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT

UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI PERIOD APRIL - MAY 2012

DUTA SRI RASTANTYO

Department of Pharmacy, Faculty of Mathematic and Science

Sebelas Maret University

ABSTRACT

Drug information service was activities performed by pharmacists and

pharmacist’s assistant to provide information accurately, clearly, and currently to

the patient. Pharmacists and pharmacist’s assistant should provided clear

information about the drug to prevent the possibility of dosing errors, side effects

and contraindications of drugs and drug interactions. This study aimed to

determine the contribution of pharmacist’s assistant in the drug information in

Apotek Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi period April - May 2012

This non experimental research has been done by descriptive evaluative

research using survey method. The population was all patients in Apotek Rawat

Jalan RSUD Dr. Moewardi with minimum samples are 341. Data obtained by

interview by using questionnaire. Data presented in diagram percentage forms,

evaluated and adjusted with standard hospital pharmaceutical care in

KEPMENKES RI No. 1197/MENKES/SK/2004.

The results showed that 78,59 % of respondents agreed that the

pharmacist's assistant has been providing drug information to patient, while 21,41

% respondents disagreed. From this results can be concluded that pharmacist in

Apotek Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi have been contributed in providing

drug information.

Key words : drug information service, Apotek Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi

Page 6: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

“Aku takkan menyerah pada apapun juga, sebelum ku coba semua yang

ku bisa. Tetapi ku berserah kepada kehendakMu, hatiku percaya Tuhan

punya rencana”

(Jeffry S Tjandra)

“Tanpa adanya perjuangan, kemajuan takkan terjadi”

(Amaray Ferderick Douglas)

Page 7: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya kecil ini untuk :

1. Bapak, Ibu, dan Kakakku tercinta yang

selalu mencintai dan menyayangiku serta

dengan doanya yang selalu tercurah

untukku

2. Seseorang yang tidak pernah putus asa

untuk memberiku semangat untuk

menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Almamaterku tercinta

Page 8: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan Tugas Akhir dengan judul “PENILAIAN PASIEN TERHADAP

PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI

OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

MOEWARDI PERIODE APRIL – MEI 2012” dengan baik.

Penyusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk dapat

memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi pada jurusan D3 Farmasi di Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin

untuk memberikan hasil yang terbaik. Dan tak mungkin terwujud tanpa adanya

dorongan, bimbingan, semangat, motivasi serta bantuan baik moril maupun

materiil, dan do’a dari berbagai pihak. Karena itu penulis pada kesempatan ini

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc.(Hons), Ph. D, selaku Dekan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ahmad Ainurofiq, M.Si., Apt, selaku Ketua Program Studi D3 Farmasi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Yeni Farida, S. Farm, Apt., selaku pembimbing tugas akhir atas segala

ketulusan, kesabaran dan keikhlasannya dalam memberikan arahan,

pengertian, saran, dan ilmunya yang tiada tara nilainya.

Page 9: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

4. Segenap Dosen Pengajar dan staff Jurusan D3 Farmasi yang telah banyak

memberikan ilmu dan pelajaran berharga.

5. Bapak, Ibu, serta Kakakku atas dukungannya, materi, semangat, motivasi, dan

do’a yang tiada henti selama ini serta cinta dan kasih sayang yang telah

diberikan kepada penulis.

6. Seseorang yang telah mendampingi dan memberikan dukungan, motivasi,

kesabaran, perhatian, dan kasih sayangnya selama ini.

7. Teman - teman Farmasi 09, atas kerjasama dan kebersamaannya selama masa

- masa kuliah, khususnya Adi, Deni Yuda, Deny, Eka, A’al, Saipul, dan Titis.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu

dalam Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir ini.

Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak untuk perbaikan sehingga akan menjadi bahan pertimbangan dan

masukan untuk penyusunan tugas-tugas selanjutnya. Penulis berharap semoga

Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan dapat

menjadi bekal bagi penulis dalam pengabdian Ahli Madya Farmasi di masyarakat

pada khususnya.

Surakarta, Agustus 2012

Penulis

Page 10: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iii

INTISARI ........................................................................................................ iv

ABSTRACT ...................................................................................................... v

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 3

C. Tujuan Peneliian ...................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 5

A. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 5

1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit .......................................... 5

Page 11: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2. Pelayanan Informasi Obat (PIO) ....................................... 6

3. Kuesioner ........................................................................... 14

B. Kerangka Pemikiran ................................................................ 17

C. Keterangan Empirik ................................................................. 17

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 19

A. Instrumen Penelitian ................................................................ 19

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .............................................. 19

C. Populasi dan Sampel ................................................................ 20

D. Rancangan Penelitian .............................................................. 21

E. Metode Analisis Hasil ............................................................. 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 25

A. Gambaran Tempat Penelitian .................................................. 25

B. Gambaran Subyek Penelitian .................................................. 27

1. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan Usia . 27

2. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan Jenis

Kelamin ............................................................................ 28

3. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan

Tingkat Pendidikan ........................................................... 29

4. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan

Pekerjaan .......................................................................... 30

5. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan

Domisili ............................................................................ 31

Page 12: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

C. Gambaran Pemberian Informasi Obat oleh Tenaga

Kefarmasian ............................................................................. 32

1. Informasi tentang Cara Pemakaian Obat .......................... 34

2. Informasi tentang Efek Samping dari Obat yang

Digunakan ........................................................................ 35

3. Informasi tentang Keuntungan jika Meminum Obat dan

Kerugian jika tidak Meminum Obat ................................. 37

4. Informasi tentang Tanggal Kadaluarsa Obat .................... 38

5. Pegawai di Apotek dapat Menjawab Pertanyaan dari

Pasien baik dari Telepon, Surat, atau Tatap Muka ........... 40

6. Pegawai di Apotek Membuat Buletin, Leaflet, atau Label

tentang Obat ..................................................................... 42

D. Kualitas Pemberian Informasi Obat oleh Tenaga Kefarmasian

di Apotek Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi ......................... 43

1. Baik atau Tidaknya Pemberian Informasi Obat ............... 43

2. Kelengkapan Pemberian Informasi Obat ......................... 45

3. Kepuasan terhadap Pemberian Informasi Obat ................ 46

E. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 48

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 49

A. Kesimpulan .............................................................................. 49

B. Saran ........................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 51

LAMPIRAN .................................................................................................... 53

Page 13: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Menjawab Pertanyaan dalam PIO ..................................... 7

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran ....................................................... 17

Gambar 3. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dr.

Moewardi ................................................................................... 26

Gambar 4. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan Usia .......... 27

Gambar 5. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan Jenis

Kelamin ....................................................................................... 28

Gambar 6. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan Tingkat

Pendidikan ................................................................................. 29

Gambar 7. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan Pekerjaan . 30

Gambar 8. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan Domisili ... 31

Gambar 9. Distribusi Respon Pasien terhadap Pemberian Obat Sesuai

Resep Dokter .............................................................................. 33

Gambar 10. Distribusi Respon Pasien terhadap Informasi tentang Cara

Pemakaian Obat ......................................................................... 34

Gambar 11. Distribusi Respon Pasien terhadap Informasi tentang Efek

Samping Obat yang Digunakan ................................................. 36

Gambar 12. Distribusi Respon Pasien terhadap Informasi tentang

Keuntungan dan Kerugian jika tidak Meminum Obat ............... 38

Gambar 13. Distribusi Respon Pasien terhadap Informasi tentang Tanggal

Kadaluarsa Obat ......................................................................... 39

Page 14: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Gambar 14. Distribusi Respon Pasien terhadap Jawaban Pegawai Apotek

dari Pertanyaan Pasien baik dari Telepon, Surat, atau Tatap

Muka .......................................................................................... 41

Gambar 15. Distribusi Respon Pasien terhadap Pembuatan Buletin, Leaflet,

atau Label tentang Obat oleh Pegawai Apotek .......................... 42

Gambar 16. Distribusi Respon Pasien terhadap Baik atau Tidaknya

Pemberian Informasi Obat ......................................................... 43

Gambar 17. Distribusi Respon Pasien terhadap Kelengkapan Pemberian

Informasi Obat ........................................................................... 45

Gambar 18. Distribusi Respon Pasien terhadap Kepuasan Pemberian

Informasi Obat ........................................................................... 47

Page 15: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................ 22

Tabel II. Data Ketenagaan Instalasi Farmasi RSUD Dr. Moewardi tahun

2012 ................................................................................................ 25

Page 16: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Sebelum Uji Validitas dan Reliabilitas ..................... 54

Lampiran 2. Kuesioner Setelah Uji Validitas dan Reliabilitas ....................... 56

Lampiran 3. Nilai rtabel ..................................................................................... 58

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................ 59

Lampiran 5. Tabulasi Data Responden ........................................................... 60

Lampiran 6. Tabulasi Data Jawaban Responden ............................................ 62

Lampiran 7. Surat Keterangan ........................................................................ 65

Page 17: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR SINGKATAN

IFRS = Instalasi Farmasi Rumah Sakit

PIO = Pelayanan Informasi Obat

PFT = Panitia Farmasi dan Terapi

Page 18: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi

masyarakat maka sistem nilai, dan orientasi dalam masyarakat pun mulai berubah.

Masyarakat mulai cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih baik, dengan

lebih ramah, dan lebih bermutu termasuk pula pelayanan kesehatan. Dengan

semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan tadi maka

fungsi pelayanan kesehatan termasuk pelayanan dalam rumah sakit secara

bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta

memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga maupun masyarakat. Namun dalam

pelaksanaannya bukanlah hal yang mudah (Anonim, 1999)

Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi,

mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama (drug oriented)

ke paradigma baru (patient oriented) dengan filosofi Pharmaceutical Care

(pelayanan kefarmasian). Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan

yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan

menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan

(Anonim, 2004).

Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan

oleh apoteker untuk memberikan informasi secara akurat, tidak bias dan terkini

kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien. Bertujuan

untuk menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga kesehatan

Page 19: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

di lingkungan rumah sakit, menyediakan informasi untuk membuat kebijakan –

kebijakan yang berhubungan dengan obat, terutama bagi Panitia/ Komite Farmasi

dan Terapi, meningkatkan profesionalisme apoteker, dan menunjang terapi obat

yang rasional (Anonim, 2004).

Karena belum semua pasien tahu dan sadar akan hal yang harus dilakukan

tentang obat – obatnya, oleh sebab itu untuk mencegah penggunaan salah,

penyalahgunaan, dan adanya interaksi obat yang tidak dikehendaki, pelayanan

informasi obat dirasakan sangat diperlukan (Widayati dan Zairina, 1996).

Sayangnya, informasi obat yang sahih pada saat ini sulit diperoleh, mengingat

jenis dan jumlah obat di Indonesia makin lama semakin bertambah banyak,

sehingga terjadi persaingan yang tidak sehat antara para produsen obat (Juliantini

dan Widayanti, 1996).

Apoteker dan petugas apotek harus memberikan informasi tentang obat

secara jelas untuk mencegah kemungkinan terjadinya kesalahan dosis, cara pakai

obat, dan supaya pasien juga mengetahui efek samping dan kontraindikasi obat

yang dikonsumsinya atau interaksi obat dengan obat lain maupun dengan

makanannya (Djojodibroto, 1997).

Menurut Siregar (2004), PIO pada pasien rawat jalan sangat diperlukan

mengingat pasien rawat jalan tidak berada dalam lingkungan yang terkendali

seperti halnya pasien rawat inap. Pasien rawat jalan harus bertanggung jawab

untuk perawatan kesehatannya sendiri. Selain obat yang diresepkan dokter, pasien

dapat menggunakan obat bebas yang diperolehnya dari luar IFRS. Oleh sebab itu

IFRS harus berperan aktif dalam penggunaan obat yang tepat oleh pasien. Petugas

Page 20: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

IFRS merupakan anggota terakhir dari tim pelayanan kesehatan yang bertemu

dengan pasien rawat jalan sebelum menggunakan obatnya tanpa pengawasan

medik langsung. Petugas IFRS juga bertanggung jawab untuk memastikan

penggunaan obat yang aman dan tepat serta memberikan informasi yang tepat

terhadap penggunaan obat oleh pasien rawat jalan.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Sari (2001) mengenai motivasi

konsumen terhadap layanan informasi dan konsultasi obat di apotek kota

Yogyakarta, hasil yang didapat adalah 74,3 % menyatakan sangat penting artinya

bagi responden, namun keterpenuhan informasi yang diharapkan responden baru

15,9 % dirasakan terpenuhi, sedangkan 47,5 % menyatakan belum terpenuhi.

Apotek yang dapat memberikan layanan informasi dan konsultasi obat menurut

responden sulit ditemukan 59,4 %.

Penelitian lain oleh Ikasari (2008) di Apotek di Kecamatan Kartasura

Sukoharjo dan Apotek IFRS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta,

menyatakan masih banyak pasien yang merasa tidak puas dengan pemberian

informasi obat oleh tenaga kefarmasian.

Selanjutnya digambarkan bagaimana peran tenaga kefarmasian dalam

pemberian informasi obat di Apotek Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

Moewardi periode April – Mei 2012.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, dapat dirumuskan

suatu permasalahan yaitu bagaimanakah penilaian pasien terhadap peran tenaga

Page 21: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

kefarmasian dalam pemberian informasi obat di Apotek Rawat Jalan Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. Moewardi periode April – Mei 2012 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui penilaian pasien terhadap peran tenaga

kefarmasian dalam pemberian informasi obat di Apotek Rawat Jalan Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. Moewardi periode April – Mei 2012.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan untuk evaluasi

pelayanan bagi pihak Instalasi Farmasi pada umumnya, Apotek Rawat Jalan pada

khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi.

Page 22: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)

Dalam pekerjaannya, IFRS berinteraksi dengan konsumen melalui

pelayanan farmasi klinik, sehingga pelayanan ini sangat penting untuk

mengetahui kebutuhan konsumennya.

Kebutuhan pelanggan farmasi antara lain ;

1) Ketersediaan perbekalan farmasi

2) Kemudahan mendapatkan perbekalan farmasi.

3) Kesesuaian dengan permintaan/ resep.

4) Informasi seputar perbekalan farmasi.

5) Kecepatan memproses sampai memberikan obat.

6) Harga perbekalan farmasi.

Sesuai dengan pernyataan Siregar (2004), pelayanan IFRS adalah

hasil yang terjadi oleh kegiatan pada titik temu antara personel IFRS dan

konsumen (penderita dan professional pelayanan kesehatan) serta kegiatan

internal IFRS, guna memenuhi kebutuhan konsumen tersebut, yaitu ketepatan

pelayanan, harga, jadwal penghantaran, dan kesesuaian dalam memenuhi

kegunaan.

Page 23: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Pelayanan Informasi Obat (PIO)

PIO (Pelayanan Informasi Obat) didefinisikan sebagai kegiatan

penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen,

akurat, komprehensif, terkini oleh apoteker kepada pasien, masyarakat

maupun pihak yang memerlukan (Anonim, 2004). Unit ini dituntut untuk

dapat menjadi sumber terpercaya bagi para pengelola dan pengguna obat,

sehingga mereka dapat mengambil keputusan dengan lebih mantap (Juliantini

dan Widayanti, 1996).

a. Langkah – langkah sistematis pemberian informasi obat oleh petugas

PIO :

1) Penerimaan permintaan Informasi Obat : mencatat data permintaan

informasi obat dan mengkategorikan permasalahan : aspek

farmasetik (identifikasi obat, perhitungan farmasi, stabilitas dan

toksisitas obat), ketersediaan obat, harga obat, efek samping obat,

dosis obat, interaksi obat, farmakokinetik, farmakodinamik, aspek

farmakoterapi, keracunan, dan perundang – undangan.

2) Mengumpulkan latar belakang masalah yang ditanyakan :

menanyakan lebih dalam tentang karakteristik pasien dan

menanyakan usaha-usaha dalam mencari informasi sebelumnya.

3) Penelusuran sumber data : rujukan umum, rujukan sekunder dan bila

perlu rujukan primer.

Page 24: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

4) Formulasikan sesuai dengan permintaan : jawaban jelas, lengkap dan

benar, jawaban dapat dicari kembali pada rujukan asal dan tidak

boleh memasukkan pendapat pribadi.

5) Pemantauan dan tindak lanjut : menanyakan kembali kepada

penanya manfaat informasi yang telah diberikan secara lisan dan

tertulis (Juliantini dan Widayati, 1996).

Langkah – langkah sistematis tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Alur menjawab pertanyaan dalam PIO (Anonim, 2004)

Penanya

PIO

Isi Formulir

Klasifikasi

Penanya

Pertanyaan

Informasi latar belakang

Kumpulan data dan evaluasi data

Formulir jawaban Dokumentasi

Komunikasi

Umpan balik

Page 25: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b. Tujuan pelayanan informasi obat :

a. Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga

kesehatan di lingkungan rumah sakit.

b. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang terkait obat

c. Meningkatkan profesionalisme apoteker.

d. Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga

kesehatan dilingkungan rumah sakit.

e. Menunjang terapi yang rasional.

Kegiatan pemberian informasi obat antara lain menganalisa laporan

efek samping obat, mengidentifikasi obat dan pasien yang mempunyai resiko

tinggi mengalami efek samping obat, mengisi formulir efek samping obat dan

melaporkan ke panitia efek samping obat nasional.

Faktor yang perlu diperhatikan mengenai pelayanan informasi obat

yaitu kerjasama dengan panitia farmasi dan terapi serta ruang rawat,

ketersediaan formulir efek samping obat dan tersedianya sumber informasi

obat, tempat, tenaga dan perlengkapan.

c. Sasaran informasi obat :

1) Pasien dan atau keluarga pasien.

2) Tenaga kesehatan : dokter, dokter gigi, apoteker, perawat, bidan,

assisten apoteker, dan lain – lain.

3) Pihak lain : manajemen, tim/ kepanitiaan klinik, dan lain – lain

(Anonim, 2004).

Page 26: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

d. Kegiatan PIO

PIO merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh apoteker

untuk memberikan informasi secara akurat, tidak bias dan terkini kepada

dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien. Tujuan

dari pemberian informasi obat adalah:

a) Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga

kesehatan di lingkungan rumah sakit.

b) Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang terkait obat

c) Meningkatkan profesionalisme apoteker.

d) Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga

kesehatan dilingkungan rumah sakit.

e) Menunjang terapi yang rasional.

Kegiatan PIO berupa penyediaan dan pemberian informasi obat

yang bersifat aktif dan pasif. Pelayanan bersifat aktif apabila apoteker

pelayanan informasi obat memberikan informasi obat dengan tidak

menunggu pertanyaan melainkan secara aktif memberikan informasi

obat, misalnya penerbitan buletin, brosur, leaflet, seminar, dan

sebagainya. Pelayanan bersifat pasif apabila apoteker pelayanan

informasi obat memberikan informasi obat sebagai jawaban atas

pertanyaan yang diterima.

Menjawab pertanyaan mengenai obat dan penggunaannya

merupakan kegiatan rutin suatu pelayanan informasi obat. Pertanyaan

yang masuk dapat disampaikan secara verbal (melalui telepon, tatap

Page 27: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

muka) atau tertulis (surat melalui pos, faksimili atau e-mail). Pertanyaan

mengenai obat dapat bervariasi dari yang sederhana sampai yang bersifat

penting dan kompleks yang membutuhkan penelusuran literatur serta

evaluasi secara seksama (Anonim, 2004).

PIO memiliki tugas di bidang pelayanan meliputi pasiennya,

memberikan jawaban atas pertanyaan yang masuk, menyebarluaskan

informasi, bekerjasama dengan bagian penyuluhan kesehatan masyarakat

rumah sakit, bersama-sama dengan PFT merevisi formularium rumah

sakit, pedoman terapi serta melakukan penelitian segala hal yang

berhubungan dengan obat. Tugas di bidang pendidikan adalah membantu

program pendidikan kepada peserta program dokter spesialis, farmasis

atau apoteker, mahasiswa spesialis farmasi rumah sakit dan asisten

apoteker. Peralatan yang dibutuhkan antara lain : pesawat telepon,

komputer, internet, CD room, dan lain-lain.

e. Sumber informasi obat

1) Sumber daya, meliputi :

a) Tenaga kesehatan

Dokter, apoteker, dokter gigi, perawat, tenaga kesehatan lain

b) Pustaka

Terdiri dari majalah ilmiah, buku teks, laporan penelitian, dan

Farmakope

Page 28: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

c) Sarana

Fasilitas ruangan, peralatan, komputer, internet, dan

perpustakaan.

d) Prasarana

Industri farmasi, Badan POM, Pusat informasi obat, pendidikan

tinggi farmasi, organisasi profesi (dokter, apoteker, dan lain –

lain).

2) Pustaka sebagai sumber informasi obat, digolongkan dalam 3 (tiga)

kategori :

a) Pustaka primer

Artikel asli yang dipublikasikan penulis atau penelliti,

informasi yang terdapat didalamnya berupa hasil penelitian yang

diterbitkan dalam jurnal ilmiah.

Contoh pustaka primer :

(1) Laporan hasil penelitian

(2) Laporan kasus

(3) Studi evaluatif

(4) Laporan deskriptif

b) Pustaka sekunder

Berupa sistem indeks yang umumnya berisi kumpulan

abstrak dari berbagai kumpulan artikel jurnal. Sumber informasi

sekunder sangat membantu dalam proses pencarian informasi

yang terdapat dalam sumber informasi primer.

Page 29: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Sumber informasi ini dibuat dalam berbagai database,

contoh : abstrak – abstrak tentang terapi obat, International

Pharmaceutikal Abstract yang berisi abstrak penelitian

kefarmasian.

c) Pustaka tersier

Berupa buku teks atau database, kajian artikel,

kompendia dan pedoman praktis. Pustaka tersier umumnya

berupa buku referensi yang berisi materi umum, lengkap, dan

mudah dipahami.

f. Dokumentasi

Setelah terjadi interaksi antara penanya dan pemberi jawaban,

maka kegiatan tersebut harus didokumentasikan.

Manfaat dokumentasi adalah :

1) Mengingatkan apoteker tentang informasi pendukung yang

diperlukan dalam menjawab pertanyaan yang lengkap.

2) Sumber informasi apabila ada pertanyaan serupa.

3) Catatan yang mungkin akan diperlukan kembali oleh penanya.

4) Media pelatihan tenaga farmasi.

5) Basis data penelitian, analisis, evaluasi, dan perencanaan pelayanan.

6) Bahan audit dalam melaksanakan Quality Assurance dari pelayanan

informasi obat

Page 30: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

g. Evaluasi kegiatan

Evaluasi ini digunakan untuk menilai atau mengukur keberhasilan

pelayanan informasi obat itu sendiri dengan cara membandingkan tingkat

keberhasilan sebelum dan sesudah dilaksanakan pelayanan informasi

obat.

Untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan pelayanan

informasi obat, indikator yang dapat digunakan antara lain :

1) Meningkatnya jumlah pertanyaan yang diajukan.

2) Menurunnya jumlah pertanyaan yang tidak dapat dijawab.

3) Meningkatnya kualitas kinerja pelayanan.

4) Meningkatnya jumlah produk yang dihasilkan (leaflet, buletin,

brosur)

5) Meningkatnya pelayanan berdasarkan jenis pertanyaan dan tingkat

kesulitan.

6) Menurunnya keluhan atas pelayanan (Anonim, 2006a).

h. Kualitas Informasi Obat

Petugas apotek harus memberikan informasi yang benar, jelas dan

mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini.

Informasi obat yang diserahkan oleh tenaga penyerah obat (drug

dispenser) kepada konsumen kesehatan disebut berkualitas apabila

informasi mencakup keterangan mengenai obat yang mencakup

komponen informasi utama tentang obat. Standar Pelayanan Farmasi

Rumah Sakit yang telah ditetapkan dalam SK MENKES No.

Page 31: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1197/MENKES/SK/X/2004 merupakan parameter yang digunakan untuk

menilai kualitas pelayanan informasi obat dan macam informasi obat

yang disampaikan oleh petugas penyerah obat di apotek, parameter lain

yang digunakan yaitu berdasarkan OBRA (Omnibus Budget

Reconciliation Act) 1990 adalah sebagai berikut :

1) Nama dan kegunaan obat

2) Tujuan dan manfaat terapi

3) Tindakan yang dilakukan jika serangan timbul

4) Dosis, bentuk obat, rute pemberian, dan lama penggunaan

5) Tindakan terhadap kesalahan informasi dosis

6) Informasi pengulangan obat

7) Efek samping, interaksi, dan aksi obat

8) Interaksi dan kontraindikasi

9) Cara penyimpanan obat (Prasetya, 2009).

3. Kuesioner

a. Pengertian Kuesioner

Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan

oleh periset untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung

melalui proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan.

b. Jenis Kuesioner

Berdasarkan jenis pertanyaannya, kuesioner dibedakan

menjadi empat macam yaitu :

Page 32: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

1) Pertanyaan tertutup

Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang telah disertai pilihan

jawabannya. Responden hanya tinggal memilih salah satu

jawaban yang tersedia, dan tidak diberi kesempatan memberikan

jawaban lain. Pertanyaan tertutup dapat berupa pertanyaan pilihan

ganda atau berupa skala.

2) Pertanyaan terbuka

Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang membutuhkan

jawaban bebas dari responden. Responden tidak diberi pilihan

jawaban, tetapi responden menjawab pertanyaan sesuai dengan

pendapatnya.

3) Pertanyaan kombinasi tertutup dan terbuka

Pertanyaan kombinasi tertutup dan terbuka adalah pertanyaan

yang telah disediakan jawabannya tetapi kemudian diberi

pertanyaan terbuka, pada pertanyaan tersebut responden bebas

memberikan jawaban.

4) Pertanyaan semi terbuka

Pertanyaan semi terbuka adalah pertanyaan yang disediakan pilihan

jawabannya tetapi masih ada kemungkinan bagi responden untuk

memberiakan tambahan jawaban (Singarimbun, 1989).

c. Uji Validitas Kuesioner

Uji validitas kuesioner adalah prosedur untuk memastikan

kuesioner yang akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian valid

Page 33: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

atau tidak. Kuesioner yang valid berarti kuesioner yang dipergunakan

untuk mengumpulkan data itu valid. Valid berarti kuesioner tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Kuesioner ada

yang sudah baku, karena telah teruji validitas dan reabilitasnya, tetapi

banyak juga yang belum baku. Jika kita menggunakan kuesioner yang

sudah baku, tidak perlu dilakukan uji validitas lagi, sedangkan kuesioner

yang belum baku perlu dilakukan uji validitas (Sugiyono, 2010).

d. Uji Reliabilitas Kuesioner

Reliabilitas/ keterandalan adalah indeks yang menunjukkan

sejauhmana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal

ini berarti menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran tersebut tetap

konsisten jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

yang sama. Untuk diketahui bahwa perhitungan/ uji reliabilitas harus

dilakukan hanya pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah memiliki atau

memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas

maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Sugiyono, 2010).

Page 34: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan kepustakaan dan landasan teori, maka kerangka

konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran

C. Keterangan Empirik

Penelitian yang telah dilakukan oleh Sari (2001) mengenai motivasi

konsumen terhadap layanan informasi dan konsultasi obat di apotek kota

Yogyakarta, hasil yang didapat adalah 74,3 % menyatakan sangat penting artinya

bagi responden, namun keterpenuhan informasi yang diharapkan responden baru

15,9 % dirasakan terpenuhi, sedangkan 47,5 % menyatakan belum terpenuhi.

Instalasi Farmasi

Rumah Sakit

Tenaga Kefarmasian

Managerial Pelayanan

Pelayanan Resep

Pelayanan Informasi

Obat (PIO)

Page 35: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Apotek yang dapat memberikan layanan informasi dan konsultasi obat menurut

responden sulit ditemukan 59,4 %.

Penelitian lain oleh Ikasari (2008) di Apotek di Kecamatan Kartasura

Sukoharjo dan Apotek IFRS Ortopedi Prof. DR. R. Soeharso Surakarta,

menyatakan masih banyak pasien yang merasa tidak puas dengan pemberian

informasi obat oleh tenaga kefarmasian.

Page 36: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Instrumen Penelitian

1. Alat yang digunakan

Alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi Standar Pelayanan

Kefarmasian di Rumah Sakit dalam KEPMENKES RI No.

1197/MENKES/SK/2004, OBRA (Omnibus Budget Reconciliation Act) 1990,

kuesioner, buku dan jurnal terkait penelitian, serta aplikasi pengolah data.

2. Bahan yang digunakan

Dalam penelitian ini bahan yang digunakan adalah kuesioner dengan

tujuan untuk mengetahui penilaian pasien terhadap peran tenaga kefarmasian

dalam pemberian informasi obat.

Kuesioner dibuat mengacu pada penelitian Prasetya (2009) tentang

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan terhadap Kualitas Pelayanan

Informasi Obat Apotek Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

Moewardi Surakarta. Kuesioner tersebut berupa pertanyaan tertutup dengan

beberapa pilihan jawaban, kemudian responden memilih jawaban yang paling

sesuai.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan di Apotek Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi.

Waktu pelaksanaan penelitian dari April - Mei 2012.

Page 37: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang datang ke Apotek

Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi periode April – Mei 2012.

Jumlah sampel minimal yang akan diambil dihitung dengan menggunakan

rumus (untuk sampel yang diketahui) :

𝑛 = 𝑁. (𝑍½𝛼2)2. 𝑝. 𝑞

𝑑2. 𝑁 − 1 + (𝑍½𝛼2)2.𝑝. 𝑞

(Junadi, 1995)

dimana n : jumlah sampel minimal

p : estimator proporsi populasi

q : 1 – p

Z : harga kurva normal yang tergantung dari harga alpha

N : jumlah unit populasi

d : limit dari error

Maka jumlah sampel minimal dalam penelitian ini adalah :

𝑛 = 3000. (1,96)2. 0,5.0,5

(0,05)2. 2999 + (1,96)2. 0,5.0,5=

2881,2

7,4975 + 0,9604=

2881,2

8,4579= 340,65

Dari hasil perhitungan di atas, jumlah sampel minimal yang harus ada

sebanyak 341 sampel, sehingga penulis mengambil sampel sebanyak 350 sampel.

Semakin besar jumlah sampel semakin baik hasil penelitian yang diperoleh

(Samosir, 2009). Pengambilan responden adalah dengan tehnik accidental

sampling. Adapun syarat yang ditentukan adalah responden bisa berkomunikasi

dan bersedia diwawancarai.

Page 38: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

D. Rancangan Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan merupakan penelitian non

eksperimental yang bersifat deskriptif evaluatif dengan metode survey bertujuan

untuk mengetahui penilaian pasien terhadap peran tenaga kefarmasian dalam

pemberian informasi obat di Apotek Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

Moewardi periode April – Mei 2012. Tahap - tahap penelitiannya meliputi :

1. Pengajuan proposal

Mengajukan proposal kepada dosen pembimbing Tugas Akhir

Program Studi D3 Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sebelas Maret.

2. Perizinan.

Surat izin penelitian diajukan kepada program studi untuk

memperoleh tanda tangan dari Ketua Program Studi D3 Farmasi UNS,

kemudian tembusan surat izin diserahkan kepada Direktur RSUD Dr.

Moewardi, Kasub Instalasi Farmasi RSUD Dr. Moewardi dan Kepala Bagian

Diklat RSUD Dr. Moewardi.

3. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya atau

memberikan hasil ukur yang puas dengan menghitung korelasi antara masing

– masing pertanyaan dengan skor total (Azwar, 1997).

Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh

responden memberikan jawaban yang konsisten terhadap kuesioner yang

Page 39: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

diberikan. Kelayakan atau reliabilitas data diukur dari nilai cronbach’s alpha

(Azwar, 1997)

Sebelum melakukan pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan uji

coba kuesioner pada 20 pasien di Apotek Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi.

Nilai dari rtabel dapat dilihat pada Lampiran 3. Tujuan uji coba ini adalah

untuk menghindari adanya pertanyaan – pertanyaan yang sulit dimengerti

ataupun kekurangan/ kelebihan dari materi kuesioner itu sendiri. Uji

dilakukan dengan menggunakan bantuan progam SPSS 17.0 for windows.

4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian

Uji validitas ini menggunakan uji korelasi product moment, dikatakan

valid bila nilai corrected item total correlation lebih besar atau sama dengan

0,444 (Priyatno, 2011). Sedangkan untuk melakukan pengujian reliabilitas

dalam penelitian digunakan uji cronbach alpha. Ketentuan jika nilai

cronbach alpha lebih besar 0.80 maka kuesioner dinyatakan reliable (Azwar,

1997). Hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel I. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Nomor

Pertanyaan

corrected item total

correlation

cronbach’s alpha if

item deleted Kesimpulan

1 0,696 0,856 Valid

2 0,852 0,848 Valid

3 0,662 0,859 Valid

4 0,589 0,864 Valid

5 0,601 0,864 Valid

6 0,549 0,867 Valid

7 0,515 0,869 Valid

8 0,136 0,893 Tidak valid

9 0,550 0,866 Valid

10 0,565 0,866 Valid

11 0,751 0,854 Valid

Page 40: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Tabel I menunjukkan bahwa dengan jumlah 20 sampel dan dengan

nilai rtabel sebesar 0,444 (Priyatno, 2011) diketahui bahwa dari 11 item

pertanyaan untuk mengetahui penilaian pasien terhadap peran tenaga

kefarmasian dalam pemberian informasi obat di Apotek Rawat Jalan RSUD

Dr. Moewardi, 10 item pertanyaan dinyatakan valid, sedangkan 1 item

pertanyaan yaitu pertanyaan 8 dinyatakan tidak valid. Pertanyaan 8 adalah

tentang pegawai di apotek melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat

jalan. Berdasarkan hasil tersebut maka dalam penelitian ini digunakan 10 item

pertanyaan.

5. Pengambilan data.

Pengambilan data dimulai pada bulan April 2012 hingga bulan Mei

2012. Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner

kepada pasien Apotek Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi secara accidental

sampling.

6. Pengolahan dan analisa data

Data pasien yang diperoleh kemudian diolah untuk disajikan dalam

bentuk diagram persentase agar dapat diketahui penilaian pasien terhadap

peran tenaga kefarmasian dalam pemberian informasi obat. Data kemudian

dievaluasi dengan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit dalam

KEPMENKES RI No. 1197/MENKES/SK/2004 dan sebagai pendukung

digunakan OBRA (Omnibus Budget Reconciliation Act) 1990. Dikatakan

pasien memiliki penilaian yang baik jika pasien memilih sangat setuju dan

setuju pada kuesioner yang telah diberikan dan pasien memiliki penilaian

Page 41: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

yang tidak baik jika memilih jawaban kurang setuju dan tidak setuju pada

kuesioner yang telah diberikan.

E. Metode Analisis Hasil

Penelitian dengan judul Penilaian Pasien terhadap Peran Tenaga

Kefarmasian dalam Pemberian Informasi Obat di Apotek Rawat Jalan Rumah

Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Periode April – Mei 2012 ini akan dianalisis

dengan cara, data yang telah diperoleh dari kuesioner akan disajikan dalam bentuk

diagram persentase dan dievaluasi kesesuaian informasi obatnya dengan Standar

Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit dalam KEPMENKES RI No.

1197/MENKES/SK/2004 dan sebagai pendukung digunakan OBRA (Omnibus

Budget Reconciliation Act) 1990.

Page 42: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini berdasarkan hasil kuesioner dari pasien Apotek Rawat

Jalan RSUD Dr. Moewardi dengan jumlah responden sejumlah 350 responden.

Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisa menggunakan aplikasi

pengolah data yaitu Microsoft Word dan Microsoft Excel 2007, yang kemudian

digambarkan dalam bentuk tabel dan diagram.

A. Gambaran Tempat Penelitian

Instalasi Farmasi RSUD Dr. Moewardi dilayani oleh apoteker, assisten

apoteker, dan staf administrasi yang berjumlah 141 orang. Secara rinci data

ketenagaan Instalasi Farmasi RSUD Dr. Moewardi dapat dilihat pada Tabel II.

Tabel II. Data Ketenagaan Instalasi Farmasi RSUD Dr. Moewardi Surakarta tahun 2012

No Jenis Jumlah (orang)

1 Apoteker 24

2 Assisten Apoteker 78

3 Administrasi 39 (Anonim, 2012)

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur RSUD Dr. Moewardi Nomor :

188.4/16/097/2011, Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSUD Dr. Moewardi

adalah sebagai berikut :

Page 43: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Gambar 3. Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Dr. Moewardi (Anonim, 2011)

DIREKTUR

WAKIL DIREKTUR PELAYANAN

KEPALA INSTALASI FARMASI

Komite Medik

Kepanitiaan RS Instalasi

Lain

Sub Instalasi

Administrasi,

Pendidikan, dan

Jaminan Mutu

Unit

Administrasi

Unit Pendidikan

Unit Jaminan

Mutu

Unit Rawat

Inap

Sub

Instalasi

Farmasi

Klinik

Unit Rawat

Jalan

Unit Gawat

Darurat

Unit

Intensif

Unit Rawat

Inap

Sub Instalasi

Distribusi

Perbekalan

Farmasi

Unit Rawat

Jalan

Unit Gawat

Darurat

Sub Instalasi

Pengelolaan

Perbekalan

Farmasi

Unit Logistik

Unit Produksi

Page 44: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

B. Gambaran Subyek Penelitian

1. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan Usia

Usia merupakan salah satu faktor yang berkaitan dengan pengalaman

masa lalu sehingga mempengaruhi penilaian atau persepsi seseorang dalam

mendapatkan pelayanan. Selain itu usia juga berpengaruh terhadap cara

berfikir, berpendapat, dan bersikap (Kotler, 1997). Dalam penelitian ini usia

yang paling muda adalah 18 tahun sedangkan yang paling tua adalah 88

tahun. Usia tersebut kemudian dikategorikan menjadi 9 golongan yang

didasarkan pada ketentuan usia pada Biro Pusat Statistik (BPS).

Distribusi pasien apotek rawat jalan berdasarkan usia dapat dilihat pada

Gambar 4.

Gambar 4. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan Usia

Gambar 4 terlihat bahwa jumlah responden dengan usia di bawah 20

tahun sebesar 0,86 %, usia 20 – 24 tahun sebesar 6,57 %, usia 25 – 29 tahun

sebesar 8,57 %, usia 30 – 34 tahun sebesar 10,57 %, usia 35 – 39 tahun

sebesar 7,14 %, usia 40 – 44 tahun sebesar 20 %, usia 45 – 49 tahun sebesar

0.86% 6.57%

8.57%

10.57%

7.14%

20%

18.29%

9.71%

18.29%< 20

20 - 24

25 - 29

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

50 - 54

> 54

Page 45: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

18,29 %, usia 50 – 54 tahun sebesar 9,71 %, dan responden dengan usia di

atas 54 tahun sebesar 18,29 %. Secara umum dapat diketahui responden yang

paling banyak menggunakan jasa layanan di Apotek Rawat Jalan RSUD Dr.

Moewardi adalah usia 40 – 44 tahun.

2. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

individu dalam menyikapi suatu produk atau layanan jasa (Kotler, 1997).

Distribusi pasien apotek rawat jalan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

pada Gambar 5.

Gambar 5. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 5 terlihat bahwa jumlah responden laki – laki sebesar 51,14 %

dan responden perempuan sebesar 48,86 %. Jumlah ini tidak menunjukkan

perbedaan signifikan. Diharapkan tidak adanya dominasi pada salah satu jenis

kelamin tertentu maka diharapkan data yang terkumpul dapat mewakili

keadaan dari populasi di apotek rawat jalan RSUD Dr. Moewardi.

51.14%48.86%

Laki - Laki

Perempuan

Page 46: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

3. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan sangat jelas dapat memberikan pengaruh yang

besar pada persepsi atau penilaian seseorang terhadap sesuatu. Penilaian ini

dilakukan atas dasar pengetahuan dan intelektualitasnya. Pengetahuan dapat

dipengaruhi oleh pengalaman yang merupakan bagian dari sumber

pengetahuan (Kotler, 1997).

Distribusi pasien apotek rawat jalan berdasarkan tingkat pendidikan dapat

dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Gambar 6 terlihat bahwa distribusi responden berdasarkan tingkat

pendidikan adalah responden tamat SMA/ Sederajat sebesar 33,14 %,

berikutnya adalah responden tamat SMP/ Sederajat sebesar 31,43 %. Disusul

dengan responden tamat SD sebesar 21,71 %, responden tamat Sarjana

sebesar 6,86 %, responden tamat Akademi atau Diploma sebesar 2,57,

sedangkan jumlah paling kecil adalah responden tamat Sarjana Muda sebesar

1,14 % dan responden tidak sekolah sebesar 3,14 %. Menurut Kotler (1997),

21.71%

31.43%

33.14%

2.57%

1.14% 6.86% 3.14%

SD

SMP/ Sederajat

SMA/ Sederajat

Diploma

Sarjana Muda

Sarjana

Tidak Sekolah

Page 47: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

tingkat pendidikan yang tinggi sangat berpengaruh terhadap daya tangkap

informasi, pengetahuan, sikap dan minat terhadap suatu pelayanan.

4. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan Pekerjaan

Tujuan distribusi pasien berdasarkan pekerjaan adalah untuk

mengetahui variasi pekerjaan dari pasien.

Distribusi pasien apotek rawat jalan berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada

Gambar 7.

Gambar 7. Distribusi pasien apotek rawat jalan berdasarkan pekerjaan

Gambar 7 terlihat bahwa pekerjaan responden terbesar adalah

wiraswasta sebesar 42 %, berikutnya adalah petani sebesar 12,29 %. Disusul

dengan buruh sebesar 11,14 %, ibu rumah tangga sebesar 8 %, Pegawai

Negeri Sipil (PNS) sebesar 5,71 %, karyawan sebesar 3,71 %, mahasiswa

sebesar 2,86 %, dosen sebesar 0,57 %, sedangkan jumlah paling kecil adalah

responden sebagai pelajar sebesar 0,86 % dan responden yang tidak bekerja

(penggangguran) sebesar 12,86 %.

11.14%0.57%

8% 3.71%

2.86%

0.86%

5.71%12.29%

42%

12.86%

Buruh

Dosen

Ibu Rumah Tangga

Karyawan

Mahasiswa

Pelajar

PNS

Tani

Wiraswasta

Penggangguran

Page 48: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

5. Distribusi Pasien Apotek Rawat Jalan Berdasarkan Domisili

Tujuan distribusi pasien berdasarkan domisili untuk mengetahui

variasi domisili pasien.

Distribusi pasien apotek rawat jalan berdasarkan domisili dapat dilihat pada

Gambar 8.

Gambar 8. Distribusi pasien apotek rawat jalan berdasarkan domisili

RSUD Dr. Moewardi merupakan Rumah Sakit milik Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah dan merupakan rumah sakit pusat rujukan daerah Jawa

Tengah bagian tenggara dan Jawa Timur bagian barat.

Gambar 8 terlihat reponden paling besar berdomisili di wilayah

Surakarta sebesar 23,43 %, berikutnya adalah wilayah Sukoharjo sebesar

22,29 %. Disusul wilayah Wonogiri sebesar 16,57 %, wilayah Karanganyar

sebesar 16 %, wilayah Sragen sebesar 12 %, wilayah Boyolali sebesar 6 %,

wilayah Klaten dan Purwodadi sebesar 1,43 %, sedangkan jumlah paling

kecil adalah di wilayah Purworejo sebesar 0,86 %.

6%16%

1.43%

1.43%

0.86%

12%

22.29%

23.43%

16.57%

Boyolali

Karanganyar

Klaten

Purwodadi

Purworejo

Sragen

Sukoharjo

Surakarta

Wonogiri

Page 49: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

C. Gambaran Pemberian Informasi Obat oleh Tenaga Kefarmasian

Pemberian informasi obat ini telah diatur di Keputusan Menteri Kesehatan

di Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit dalam KEPMENKES RI No.

1197/MENKES/SK/2004 dan sebagai data pendukung digunakan OBRA

(Omnibus Budget Reconciliation Act) 1990.

Informasi yang harus disampaikan antara lain :

a. Nama dan kegunaan obat

b. Cara pemakaian obat

c. Efek samping dari obat yang digunakan

d. Keuntungan dan kerugian jika tidak meminum obat

e. Tanggal kadaluarsa obat

f. Interaksi dan kontraindikasi

g. Cara penyimpanan.

Menurut Siregar (2004), PIO pada pasien rawat jalan sangat diperlukan

mengingat pasien rawat jalan tidak berada dalam lingkungan yang terkendali

seperti halnya pasien rawat inap. Pasien rawat jalan harus bertanggung jawab

untuk perawatan kesehatannya sendiri. Selain obat yang diresepkan dokter, pasien

dapat menggunakan obat bebas yang diperolehnya dari luar IFRS. Oleh sebab itu

IFRS harus berperan aktif dalam penggunaan obat yang tepat oleh pasien. Petugas

IFRS merupakan anggota terakhir dari tim pelayanan kesehatan yang bertemu

dengan pasien rawat jalan sebelum menggunakan obatnya tanpa pengawasan

medik langsung. Petugas IFRS juga bertanggung jawab untuk memastikan

Page 50: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

penggunaan obat yang aman dan tepat serta memberikan informasi yang tepat

terhadap penggunaan obat oleh pasien rawat jalan.

Dalam KEPMENKES RI No. 1197/MENKES/SK/2004 tentang Standar

Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit dijelaskan bahwa petugas apotek harus

memberikan obat kepada pasien sesuai dengan resep dokter.

Distribusi respon pasien terhadap pemberian obat sesuai resep dokter dapat dilihat

pada Gambar 9.

Gambar 9. Distribusi respon pasien terhadap pemberian obat sesuai resep dokter

Gambar 9 terlihat dari 350 responden menyatakan bahwa sebanyak

85,71 % responden menjawab sangat setuju, 11,71 % responden menjawab setuju,

0,86 % responden menjawab kurang setuju, dan sisanya sebanyak 1,71 %

responden menjawab tidak setuju. Hasil tersebut menyatakan mayoritas pasien

menilai bahwa apoteker/ petugas apotek telah memberikan obat sesuai resep,

namun ada sebagian kecil menilai sebaliknya karena ada permintaan dari pasien

sendiri dan telah disetujui oleh dokter yang bersangkutan. Pengecualian tersebut

antara lain karena harga obat yang terlalu mahal, jumlah obat yang terlalu banyak,

sehingga pasien tidak mampu mengambil seluruh obat dalam resep.

85.71%

11.71%

0.86% 1.71%

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Page 51: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

1. Informasi tentang cara pemakaian obat

Cara pemakaian obat yang benar akan menentukan keberhasilan

pengobatan. Oleh karena itu pasien harus mendapat penjelasan mengenai cara

pemakaian obat yang benar terutama untuk sediaan farmasi tertentu seperti

obat oral, obat tetes mata, salep mata, tetes hidung, obat semprot hidung, tetes

telinga, suppositoria dan krim/ salep rektal dan tablet vagina (Anonim,

2006b).

Distribusi respon pasien terhadap informasi cara pemakaian obat dapat dilihat

pada Gambar 10.

Gambar 10. Distribusi respon pasien terhadap informasi cara pemakaian obat

Gambar 10 menyatakan bahwa sebanyak 72,86 % responden

menjawab sangat setuju, 14,29 % responden menjawab setuju, 2,86 %

responden menjawab kurang setuju, 10 % responden menjawab tidak setuju.

Dapat disimpulkan bahwa pemberian informasi obat kepada pasien tentang

cara pemakaian obat telah disampaikan oleh petugas apotek. Namun ada juga

pasien/ responden yang tidak mendapatkan informasi tersebut. Dari hasil

72.86%

14.29%

2.86%10%

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Page 52: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

wawancara langsung terhadap pasien didapatkan informasi bahwa sebagian

besar pasien yang tidak mendapatkan informasi cara pemakaian obat ini

dikarenakan terburu – buru akan pulang, alasan lain adalah pasien kurang

paham terhadap penjelasan dari petugas apotek karena tingkat pendidikan

yang berbeda – beda. Menurut Kotler (1997), tingkat pendidikan yang tinggi

sangat berpengaruh terdapat daya tangkap informasi, pengetahuan, sikap, dan

minat terhadap suatu pelayanan. Padahal informasi tentang cara pemakaian

obat ini sangat membantu pasien dalam kesembuhan karena dapat terhindar

dari kesalahan minum obat bahkan dapat terhindar dari over dosis atau dosis

tidak berefek karena cara pemakaian yang salah.

2. Informasi tentang efek samping dari obat yang digunakan

Pengertian efek samping adalah setiap efek yang tidak dikehendaki

yang merugikan atau membahayakan pasien dari suatu pengobatan. Efek

samping tidak mungkin dihindari/ dihilangkan sama sekali, tetapi dapat

ditekan atau dicegah seminimal mungkin (Anonim, 2006b).

Masalah efek samping obat dalam pengobatan tidak dapat

dikesampingkan begitu saja karena kemungkinan dampak negatif yang

terjadi, misalnya :

a. Kegagalan pengobatan

b. Timbulnya keluhan penderitaan atau penyakit baru karena obat yang

semula tidak diderita oleh pasien

Page 53: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

c. Efek psikologik terhadap penderita yang akan mempegaruhi keberhasilan

terapi lebih lanjut misalnya menurunnya kepatuhan berobat.

d. Mencegah kekambuhan penyakit.

Golongan umur yang terbanyak mengalami efek samping obat adalah

orang tua. Kelompok ini umumnya menerima jenis obat cukup banyak,

sedangkan respons farmakokinetik dan farmakodinamik tidak sama (Laurence

dan Bennett, 1992).

Distribusi respon pasien terhadap informasi tentang efek samping obat yang

digunakan dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Distribusi respon pasien terhadap informasi tentang efek samping obat

yang digunakan

Gambar 11 terlihat dari 350 responden sebanyak 25,14 % responden

menjawab sangat setuju, 10,29 % responden menjawab setuju, 14,29 %

responden menjawab kurang setuju, 50,29 % responden menjawab tidak

setuju. Dari hasil di atas, mayoritas pasien belum mendapatkan informasi

tentang efek samping obat yang disampaikan oleh petugas apotek. Dari

pengamatan di lapangan, informasi tidak disampaikan karena pasien yang

25.14%

10.29%

14.29%

50.29%Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Page 54: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

terburu – buru akan pulang, dan juga karena petugas apotek yang sibuk

melayani pasien lain sehingga tidak sempat menyampaikan informasi tentang

efek samping obat.

3. Informasi tentang keuntungan jika meminum obat dan kerugian jika

tidak meminum obat

Keuntungan jika meminum obat dan kerugian jika tidak meminum

obat erat hubungannya dengan kepatuhan dalam meminum obat. Segala

sesuatu yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pengobatan, salah

satunya adalah kepatuhan meminum obat. Kepatuhan meminum obat adalah

perilaku pasien mentaati semua nasihat dan petunjuk yang dianjurkan oleh

kalangan tenaga medis seperti dokter dan apoteker (Anonim, 2006b). Hal ini

merupakan syarat utama tercapainya keberhasilan pengobatan yang

dilakukan. Ketidakpatuhan pasien dalam penggunaan obat dapat memperlama

masa sakit atau meningkatkan keparahan penyakit. Selain itu ketidakpatuhan

dapat membuat dokter berasumsi bahwa diagnosis penyakit salah akibat

buruknya respon terhadap obat yang dianjurkan. Hal ini juga dapat

mengakibatkan dokter melakukan lebih banyak tes dan memberikan

tambahan obat baru.

Distribusi respon pasien terhadap informasi tentang keuntungan dan kerugian

jika tidak meminum obat dapat dilihat pada Gambar 12.

Page 55: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Gambar 12. Distribusi respon pasien terhadap informasi tentang keuntungan jika

meminum obat dan kerugian jika tidak meminum obat

Gambar 12 menyatakan sebanyak 31,43 % responden menjawab

sangat setuju, 8,29 % responden menjawab setuju, 6,57 % responden

menjawab kurang setuju, 53,71 % responden menjawab tidak setuju. Dari

hasil tersebut, mayoritas pasien tidak mendapatkan informasi tentang

keuntungan bila meminum obat dan kerugian bila tidak meminum obat,

padahal hal tersebut sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengobatan.

Contohnya adalah untuk pasien TBC. Jika dalam terapi tidak patuh meminum

obat akibatnya dapat menggagalkan keberhasilan terapi, dan kerugiannya

adalah mengulang dari awal pengobatan yang telah dijalani (Anonim, 2005).

4. Informasi tentang tanggal kadaluarsa obat

Tanggal kadaluarsa menunjukkan bahwa sampai dengan tanggal yang

dimaksud, mutu dan kemurnian obat dijamin masih tetap memenuhi syarat.

Tanggal kadaluarsa biasanya dinyatakan dalam bulan dan tahun (Anonim,

2006b). Jadi sampai dengan waktu yang dimaksud, potensi, mutu, khasiat dan

31.43%

8.29%

6.57%

53.71%

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Page 56: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

keamanan obat dijamin tetap memenuhi syarat. Obat akan efektif dan aman

untuk kesehatan sampai batas waktu yang ditentukan jika disimpan pada

kondisi yang sesuai. Jika penyimpanannya tidak tepat, maka obat dapat rusak

lebih cepat sebelum tanggal kadaluarsanya.

Tentunya waktu kadaluarsa setiap obat berbeda – beda. Pada

umumnya, tanggal kadaluarsa obat adalah dua tahun sejak tanggal

produksinya. Namun ada beberapa obat yang harus diperhatikan

penggunaannya. Seperti antibiotik sirup kering, yaitu serbuk kering dan

dilarutkan dengan air ketika hendak digunakan, biasanya hanya digunakan

sampai tujuh hari. Lalu obat tetes mata biasanya hanya boleh digunakan satu

bulan setelah kemasannya dibuka.

Informasi ini juga sangat berpengaruh pada kepercayaan pasien

terhadap jaminan keamanan obat yang diminum sehingga dapat

meningkatkan kepatuhan pasien dalam minum obat (Prasetya, 2009).

Distribusi respon pasien terhadap informasi tentang tanggal kadaluarsa obat

dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Distribusi respon pasien terhadap informasi tentang tanggal kadaluarsa

obat

18.86%

13.43%

5.43%

62.29%

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Page 57: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Gambar 13 menyatakan bahwa sebanyak 18,86 responden menjawab

sangat setuju, 13,43 % responden menjawab setuju, 5,43 % responden

menjawab kurang setuju, 62,29 responden menjawab tidak setuju. Hasil

tersebut berarti mayoritas pasien belum mendapatkan informasi tentang

tanggal kadaluarsa obat, padahal informasi ini sangat penting karena

berhubungan dengan keamanan dan stabilitas obat yang akan digunakan oleh

pasien. Namun dalam kenyataannya, informasi tentang tanggal kadaluarsa

obat yang tidak disampaikan ini dikarenakan obat yang diberikan kepada

pasien hanya digunakan dalam jangka waktu tertentu. Setelah obat habis,

pasien akan periksa ke dokter lagi.

5. Pegawai di apotek dapat menjawab pertanyaan dari pasien baik dari

telepon, surat atau tatap muka

Kegiatan PIO berupa penyediaan dan pemberian informasi obat yang

bersifat pasif. Pelayanan bersifat pasif apabila apoteker pelayanan informasi

obat memberikan informasi obat sebagai jawaban atas pertanyaan yang

diterima (Anonim, 2004).

Petugas apotek harus meluangkan waktu untuk mejawab pertanyaan

dari pasien dan di sisi lain mereka harus melayani dengan cepat. Padahal

dengan kepedulian petugas dalam menjawab pertanyaan yang ditanyakan

pasien akan membuat pasien tersebut benar – benar merasa diperhatikan dan

dihormati. Sehingga akan meningkatkan citra rumah sakit semakin baik di

Page 58: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

hadapan masyarakat dan jawaban dari pertanyaan pasien sangat berarti bagi

kelangsungan terapi pasien.

Distribusi respon pasien terhadap jawaban pegawai apotek dari pertanyaan

pasien baik dari telepon, surat atau tatap muka dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 14. Distribusi respon pasien terhadap jawaban pegawai apotek dari

pertanyaan pasien baik dari telepon, surat, atau tatap muka

Gambar 14 terlihat bahwa sebanyak 68,57 % responden menjawab

sangat setuju, 18,86 % responden menjawab setuju, 6,29 % responden

menjawab kurang setuju, 6,29 % responden menjawab tidak setuju. Hasil

jawaban responden menyatakan bahwa mayoritas responden menilai bahwa

petugas apotek dapat menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh responden.

Untuk informasi ini kebanyakan responden hanya mendapatkannya secara

langsung dengan tanya jawab langsung (tatap muka). Tidak ditemukan dalam

media surat, telepon ataupun media lainnya. Secara garis besar, petugas

apotek/ tenaga kefarmasian telah berperan dalam menjawab pertanyaan dari

responden secara langsung dengan lancar.

68.57%

18.86%

6.29%6.29%

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Page 59: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

6. Pegawai di apotek membuat buletin, leaflet, atau label tentang obat

Kegiatan PIO berupa penyediaan dan pemberian informasi obat yang

bersifat aktif. Pelayanan bersifat aktif apabila apoteker pelayanan informasi

obat memberikan informasi obat dengan tidak menunggu pertanyaan

melainkan secara aktif memberikan informasi obat, misalnya penerbitan

buletin, brosur, leaflet, seminar, dan sebagainya (Anonim, 2004).

Penyebaran informasi secara aktif ini harus melibatkan staf di

Pelayanan Informasi Obat dalam bentuk publikasi. Disini jelas terlihat bahwa

keterampilan berkomunikasi secara lisan dan tertulis sangat diperlukan.

Distribusi respon pasien terhadap pembuatan buletin, leaflet, atau label

tentang obat oleh pegawai apotek dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15. Distribusi respon pasien terhadap pembuatan buletin, leaflet, atau label

tentang obat oleh pegawai apotek

Gambar 15 menyatakan bahwa sebanyak 11,88 % responden

menjawab sangat setuju, 9,69 % responden menjawab setuju, 8,13 %

responden menjawab kurang setuju, 70,31 % responden menjawab tidak

setuju. Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai bahwa

11.88%

9.69%

8.13%

70.31%

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Page 60: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

petugas apotek tidak aktif dalam membuat buletin, leaflet, atau label tentang

obat. Hal tersebut terlihat jelas di Apotek Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi

dengan sedikitnya buletin, leaflet, ataupun label tentang obat yang terdapat di

apotek atau ruang tunggu. Dapat disimpulkan peran tenaga kefarmasian

dalam pembuatan buletin, leaflet, ataupun label tentang obat masih kurang.

D. Kualitas Pemberian Informasi Obat oleh Tenaga Kefarmasian di Apotek

Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi

1. Baik atau tidaknya pemberian informasi obat

Harapan pasien terhadap pelayanan sangat diperlukan, pasien akan

merasa aman dalam penerimaan pelayanan yang diberikan, sehingga akan

meningkatkan kepercayaannya terhadap kualiatas pelayanan di rumah sakit

(Prasetya, 2009).

Distribusi respon pasien terhadap baik atau tidaknya pemberian informasi

obat dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16. Distribusi respon pasien terhadap baik atau tidaknya pemberian informasi

obat

49.71%

39.71%

9.43%

1.14%

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Page 61: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Berdasarkan survei di RSUD dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing

Tinggi, dengan mewawancarai 38 orang pasien rawat jalan, diperoleh

informasi antara lain : (1) 76 % menyatakan bahwa dokter, perawat, dan

petugas farmasi/ apotek sangat kurang dalam memberikan informasi tentang

khasiat/ manfaat, efek samping, dan berbagai hal yang berkaitan dengan obat

yang tertulis dalam resep dokter; (2) 48 % menyatakan tidak mengetahui

adanya Pelayanan Informasi Obat yang diselenggarakan oleh Instalasi

Farmasi Rumah Sakit; (3) 56 % menyatakan bahwa tidak mengetahui haknya

untuk memperoleh informasi yang lengkap tentang penggunaan obat secara

tepat dan benar (Prasetya, 2009). Namun pasien di Apotek Rawat Jalan

RSUD Dr. Moewardi menyatakan : (1) 49,71 % responden menjawab sangat

setuju; (2) 39,71 % responden menjawab setuju; (3) 9,43 % responden

menjawab kurang setuju; dan (4) 1,14 % responden menjawab tidak setuju.

Dikatakan pasien memiliki penilaian yang baik jika pasien memilih sangat

setuju dan setuju pada kuesioner yang telah diberikan dan pasien memiliki

penilaian yang tidak baik jika memilih jawaban kurang setuju dan tidak setuju

pada kuesioner yang telah diberikan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

bahwa pasien apotek telah merasa pemberian informasi obat yang dilakukan

oleh petugas apotek/ tenaga kefarmasian di Apotek Rawat Jalan RSUD Dr.

Moewardi telah berjalan baik. Sehingga tenaga kefarmasian di Apotek Rawat

Jalan RSUD Dr. Moewardi telah menjalankan perannya dalam

menyampaikan informasi obat kepada pasien apotek rawat jalan.

Page 62: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

2. Kelengkapan pemberian informasi obat

Pemberian informasi obat dikatakan lengkap apabila telah

menyampaikan telah sesuai dengan KEPMENKES RI No.

1197/MENKES/SK/2004 tentang standar pelayanan kefarmasian di rumah

sakit, atau sebagai parameter lain adalah OBRA (Omnibus Budget

Reconciliation Act) 1990. Informasi tersebut meliputi : nama dan kegunaan

obat, cara pemakaian obat, efek samping obat, keuntungan jika meminum

obat dan kerugian jika tidak meminum obat, tanggal kadaluarsa obat,

interaksi dan kontraindikasi, serta cara penyimpanan obat. Kelengkapan

informasi obat juga dipengaruhi oleh pengetahuan dan kemampuan yang

dimiliki oleh petugas dan dapat mewujudkan sikap percaya pasien kepada

petugas ataupun obat yang diberikan dapat menyembuhkan penyakitnya

(Prasetya, 2009).

Distribusi respon pasien terhadap kelengkapan pemberian informasi obat

dapat dilihat pada Gambar 17.

Gambar 17. Distribusi respon pasien terhadap kelengkapan pemberian informasi obat

61.25%17.34%

11.92%

9.49%

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Page 63: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Gambar 17 menyatakan bahwa sebanyak 61,25 % responden

menjawab sangat setuju, 17,34 % responden menjawab setuju, 11,92 %

responden menjawab kurang setuju, dan 9,49 % responden menjawab tidak

setuju. Dari hasil tersebut mayoritas responden telah setuju bahwa informasi

yang disampaikan oleh petugas apotek/ tenaga kefarmasian telah lengkap,

sehingga tenaga kefarmasian di Apotek Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi

telah menjalankan perannya dalam menyampaikan informasi obat kepada

pasien apotek rawat jalan.

3. Kepuasan terhadap pemberian informasi obat

Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat

memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Apabila pelanggan merasa

tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan

tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Tingkat kepuasan

konsumen dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain usia pada cara berfikir,

emosi dan pengalaman pribadi, jenis kelamin pada tanggapan hasil

pengamatan atau yang dirasakan dan pendidikan pada pengetahuan atau

keyakinan (Kotler, 1997).

Distribusi respon pasien terhadap kepuasan terhadap pemberian informasi

obat dapat dilihat pada Gambar 18.

Page 64: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Gambar 18. Distribusi respon pasien terhadap kepuasan pemberian informasi obat

Gambar 18 menyatakan sebanyak 70,29 % responden menjawab

sangat setuju, 4 % responden menjawab setuju, 8,57 % responden menjawab

kurang setuju, dan 17,14 % responden menjawab tidak setuju. Berdasarkan

penilaian dari wawancara di atas, pasien Apotek Rawat Jalan RSUD Dr.

Moewardi telah merasa puas atas pelayanan pemberian informasi obat yang

dilakukan oleh petugas apotek/ tenaga kefarmasian di apotek, sehingga tenaga

kefarmasian tersebut telah melaksanakan perannya dalam pemberian

informasi obat kepada pasien.

Secara keseluruhan, alasan responden tidak mendapatkan informasi

obat yang disampaikan oleh tenaga kefarmasian di Apotek Rawat Jalan

RSUD Dr. Moewardi adalah dikarenakan responden terburu-buru akan

pulang, alasan lain adalah karena ketidakpahaman responden dalam

menerima informasi yang diberikan oleh tenaga kefarmasian.

70.29%4%

8.57%

17.14%

Sangat Setuju

Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

Page 65: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, kekurangannya adalah minimnya referensi (jurnal,

penelitian lain) tentang topik yang sama, sehingga kesulitan untuk

membandingkan hasil dari penelitian. Faktor internal dai responden seperti tingkat

pendidikan, juga mempengaruhi hasil penelitian ini terkait dengan tingkat

pemahaman responden sendiri. Tidak diketahui tenaga kefarmasian yang

memberikan informasi obat dalam penelitian ini adalah apoteker atau assisten

apoteker, dikarenakan pengambilan data hanya dilakukan sebatas kepada pasien

Apotek Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi, tidak masuk ke dalam ruang apotek

untuk bertanya.

Page 66: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Peran tenaga kefarmasian dalam pemberian informasi obat di Apotek Rawat

Jalan RSUD Dr. Moewardi sudah terlaksana, tetapi ada sebagian informasi

obat yang belum tersampaikan dengan baik, meliputi informasi tentang efek

samping obat, informasi tentang keuntungan jika meminum obat dan kerugian

jika tidak meminum obat, informasi tentang tanggal kadaluarsa obat, dan

kegiatan pegawai apotek dalam membuat buletin, leaflet, atau label tentang

obat.

2. Menurut responden, pemberian informasi obat yang dilakukan di Apotek

Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi secara kualitas sebesar 89,43 % responden

menyatakan baik sedangkan 10,57 % responden menyatakan buruk, secara

kelengkapan sebesar 82,86 % responden menyatakan lengkap sedangkan

17,14 % responden menyatakan belum lengkap, dan secara kepuasan sebesar

74,29 % responden menyatakan puas sedangkan 25,71 % responden

menyatakan belum puas.

Page 67: PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA …/Penilaian... · PENILAIAN PASIEN TERHADAP PERAN TENAGA KEFARMASIAN DALAM PEMBERIAN INFORMASI OBAT DI APOTEK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

B. Saran

Berdasarkan temuan dari penelitian serta berbagai kekurangan maupun

keterbatasan yang ada, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Saran untuk tempat dilakukannya penelitian

Perlu adanya penambahan papan informasi obat yang berisi bulletin, leaflet,

atau label tentang obat di Apotek Rawat Jalan RSUD Dr. Moewardi.

2. Saran untuk penelitian selanjutnya

a. Untuk penelitian selanjutnya agar dilakukan penelitian di dua instansi

berbeda (negeri dan swasta) agar dapat dibandingkan hasilnya.

b. Peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian tidak hanya pada

apotek rawat jalan melainkan juga pada apotek rawat inap.

c. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk mendefinisikan tenaga

kefarmasian lebih spesifik.