perlindungan pasien akibat kelalaian tenaga kesehatan

36
OLEH ZUBER SAFAWI ANGGOTA DPR RI FPKS PERLINDUNGAN PASIEN AKIBAT KELALAIAN TENAGA KESEHATAN DALAM PERSEPSI UU NO. 36/ 2009 TENTANG KESEHATAN DAN UU NO. 44/ 2009 TENTANG RUMAH SAKIT Disampaikan dalam seminar sehari : Kerugian Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit, Tanggung Jawab Siapa? Sabtu, 22 Januari 2011 1

Upload: ery-pamungkas

Post on 28-Jun-2015

1.068 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

1

OLEH ZUBER SAFAWIANGGOTA DPR RI FPKS

PERLINDUNGAN PASIEN AKIBAT KELALAIAN TENAGA KESEHATAN

DALAM PERSEPSI UU NO. 36/ 2009 TENTANG KESEHATAN DAN UU NO. 44/ 2009 TENTANG RUMAH SAKIT

Disampaikan dalam seminar sehari : Kerugian Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit, Tanggung Jawab Siapa?Sabtu, 22 Januari 2011

Page 2: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

2

A. Legislasi; B. Anggaran; C. Pengawasan.Ketiga Fungsi tersebut dilakukan dalam kerangka representasi rakyat

Fungsi DPR RI

Pasal 20A UUD RI 1945(1) DPR memiliki fungsi legislasi,

fungsi anggaran dan fungsi pengawasan.

Pasal 69 UU 27/2009 jo. Pasal 4 Tatib DPR

(1) DPR mempunyai fungsi:a. Legislasi;b. anggaran; danc. pengawasan.

(2) Ketiga fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijalankan dalam kerangka representasi rakyat.

Page 3: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

3

Tujuan Dibuat Peraturan Perundang-undangan menurut UU NOMOR 10 TAHUN 2004, Pasal 5 :

Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan harus berdasarkan pada asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang baik yang meliputi:a. Kejelasan tujuan;b. Kelembagaan atau organ pembentuk yang

tepat;c. Kesesuaian antara jenis dan materi muatan;d. Dapat dilaksanakan;e. Kedayagunaan dan kehasilgunaan;f. Kejelasan rumusan; dang. Keterbukaan.

Page 4: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

4

Tujuan Dibuat Peraturan Perundang-undangan menurut UU NOMOR 10 TAHUN 2004, Pasal 6 :

1)Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan mengandung asas:a.Pengayoman;b. Kemanusiaan;c. Kebangsaan;d. Kekeluargaan;e. Kenusantaraan;f. Bhinneka tunggal ika;g. Keadilan;h. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan

pemerintahan;i. Ketertiban dan kepastian hukum; dan/atauj. Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.

Page 5: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

5

Implementasi asas Pengayoman dari UU NOMOR 10 TAHUN 2004 dalam masalah kesehatan:

Menghasilkan kepastian hukum dan perlindungan dalam hubungan pasien dengan tenaga medis dan penyelenggara layanan kesehatan. Perselisihan yang timbul dalam hubungan layanan kesehatan sering berakibat pada munculnya fenomena:

a. Posisi pasien yang lemah;b. Persepsi umum yang menyebabkan tenaga

medis disalahkan;c. Penyelenggara layanan kesehatan yang “cuci

tangan”;

Page 6: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

6

Perselisihan yang sering terjadi dalam masalah kesehatan:

a.Penolakan;b.Malpraktik;c.Ketidaksesuaian layanan;

Page 7: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

7

Alasan Yuridis Perlunya Kepastian Hukum dan Perlindungan dalam Layanan Kesehatan

Pasal 28D(1) Setiap orang berhak atas pengakuan,

jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.

Pasal 28H(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan

batin, bertempat tinggal, dan medapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperolehpelayanan kesehatan.

Page 8: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

8

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

I. PerlindunganII. Ketentuan Pidana dan III. Penanggung jawab

Page 9: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

9

I. PerlindunganA. Perlindungan UU Terhadap Pasien

1. Fasilitas Pelayanan kesehatan wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu (Pasal 32 Ayat 1 UU No. 36/2009)

2. Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang muka. (Pasal 32 ayat 2 UU No. 36/2009)

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 10: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

10

A. Perlindungan UU Terhadap Pasien (Lanjutan)3. Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan

kesehatan, baik pemerintah maupun swasta wajib memberikan pelayanan kesehatan pada bencana bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan.(Pasal 85 ayat 1 UU No. 36/2009)

4. Fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang muka terlebih dahulu. (Pasal 85 ayat 2 UU No. 36/2009)

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 11: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

11

A. Perlindungan UU Terhadap Pasien (Lanjutan)5. Setiap orang mempunyai hak yang sama

dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan. (Pasal 4 UU No. 36/2009). Juga memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggungjawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan dan mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. (Pasal 5 UU No. 36/2009)

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 12: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

12

A. Perlindungan UU Terhadap Pasien (Lanjutan)6. Setiap orang berhak untuk mendapatkan

informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab (Pasal 7 UU No. 36/2009)

7. Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan (Pasal 8 UU No. 36/2009)

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 13: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

13

A. Perlindungan UU Terhadap Pasien (Lanjutan)6. Pasal 32 UU No. 44/2009

a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;

b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;

c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur,dan tanpa diskriminasi;

d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional;

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 14: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

14

A. Perlindungan UU Terhadap Pasien (Lanjutan)6. Pasal 32 UU No. 44/2009

e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi;

f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;

g. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;

h. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit;

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 15: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

15

A. Perlindungan UU Terhadap Pasien (Lanjutan)6. Pasal 32 UU No. 44/2009

i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya;

j. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;

k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;

l. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 16: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

16

A. Perlindungan UU Terhadap Pasien (Lanjutan)6. Pasal 32 UU No. 44/2009

m.Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya;

n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit;

o. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya;

p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya;

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 17: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

17

A. PERLINDUNGAN UU TERHADAP PASIEN (LANJUTAN)6. Pasal 32 UU No. 44/2009

q. Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana; dan

r. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 18: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

18

A. PERLINDUNGAN UU TERHADAP PASIEN (LANJUTAN)7. Pasal 43 UU No. 44/2009

a. Rumah Sakit wajib menerapkan standar keselamatan pasien.

b. Standar keselamatan pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui pelaporan insiden, menganalisa, dan menetapkan pemecahan masalah dalam rangka menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan.

c. Rumah Sakit melaporkan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada komite yang membidangi keselamatan pasien yang ditetapkan oleh Menteri.

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 19: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

19

A. PERLINDUNGAN UU TERHADAP PASIEN (LANJUTAN)7. Pasal 43 UU No. 44/2009

d. Pelaporan insiden keselamatan pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat secara anonim dan ditujukan untuk mengkoreksi sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien.

e. Ketentuan lebih lanjut mengenai standar keselamatan pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 20: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

20

B. PERLINDUNGAN UU TERHADAP TENAGA KESEHATAN (PASAL 27 UU NO. 36/2009)1. Tenaga kesehatan berhak mendapatkan

imbalan dan pelindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.

2. Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

3. Ketentuan mengenai hak dan kewajiban tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 21: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

21

C. Perlindungan UU Terhadap Penyelenggara Kesehatan1.Pasal 30 Ayat (1) huruf b, e, dan f UU No.

44/2009b.menerima imbalan jasa pelayanan serta

menentukan remunerasi, insentif, dan penghargaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

e.menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian;

f. mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan;

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 22: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

22

C. Perlindungan UU Terhadap Penyelenggara Kesehatan2.Pasal 44 ayat (1), (2), (3) UU No. 44/2009

1)Rumah Sakit dapat menolak mengungkapkan segala informasi kepada publik yang berkaitan dengan rahasia kedokteran.

2)Pasien dan/atau keluarga yang menuntut Rumah Sakit dan menginformasikannya melalui media massa, dianggap telah melepaskan hak rahasia kedokterannya kepada umum.

3)Penginformasian kepada media massa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memberikan kewenangan kepada Rumah Sakit untuk mengungkapkan rahasia kedokteran pasien sebagai hak jawab Rumah Sakit.

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 23: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

23

C. Perlindungan UU Terhadap Penyelenggara Kesehatan3.Pasal 45 UU No. 44/2009

1)Rumah Sakit tidak bertanggung jawab secara hukum apabila pasien dan/atau keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian pasien setelah adanya penjelasan medis yang komprehensif.

2)Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia.

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 24: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

24

II.KETENTUAN PIDANA DAN NON PIDANAA.KETENTUAN PIDANA

Pidana Perorangan (Bagi Pejabat Rumah Sakit dan Tenaga Kesehatan)

1.Wajib memberikan serta Dilarang menolak memberikan pelayanan kesehatan (pasal 190)

2.Aborsi yang tidak sesuai ketentuan (Pasal 194)

3.Mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu (pasal 196)

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 25: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

25

II.KETENTUAN PIDANA DAN NON PIDANAA.KETENTUAN PIDANA

Pidana Perorangan (Bagi Pejabat Rumah Sakit dan Tenaga Kesehatan)4. Mengedarkan sediaan farmasi dan/atau

alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar (Pasal 197)

5. Tidak memiliki keahlian dan kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian (Pasal 198)

6. Menghalangi program pemberian air susu ibu eksklusif (Pasal 200)

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 26: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

26

II.KETENTUAN PIDANA DAN NON PIDANAA.KETENTUAN PIDANA

Pidana Korporasi

Pada pasal 201 UU No. 36 tahun 2009 Pelanggaran yang dilakukan oleh korporasi , selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi berupa pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda (Ayat 1); Pencabutan izin usaha; dan/atau pencabutan status badan hukum (Ayat 2)

Poin Penting UU No 36/2009 Tentang Kesehatan dan UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit:

Page 27: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

27

SIAPA YANG AKAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS KERUGIAN YANG

DITIMBULKAN ATAS KELALAIAN TENAGA

KESEHATAN??

Page 28: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

28

Pasal 58 UU 36/2009 Tentang Kesehatan1) Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap

seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.

2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan darurat.

3) Ketentuan mengenai tata cara pengajuan tuntutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PERTANGGUNGJAWABAN

Page 29: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

29

Pasal 46 UU 44/2009 Tentang Rumah Sakit;“Rumah Sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Rumah Sakit.”

PERTANGGUNGJAWABAN

Page 30: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

30

Pasal 29 UU 36/2009 Tentang Kesehatan;“Dalam hal tenaga kesehatan diduga melakukan kelalaian dalam menjalankan profesinya, kelalaian tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu melalui mediasi.”

PERTANGGUNGJAWABAN

Page 31: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

31

PASAL 66 UU NO 29 /2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN

1) Setiap orang yang mengetahui atau kepentingannya dirugikan atas tindakan dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran dapat mengadukan secara tertulis kepada Ketua Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia.

2) Pengaduan sekurang-kurangnya harus memuat :

a. identitas pengadu;

b.nama dan alamat tempat praktik dokter atau dokter gigi dan waktu tindakan dilakukan; dan

c. alasan pengaduan.

3) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak menghilangkan hak setiap orang untuk melaporkan adanya dugaan tindak pidana kepada pihak yang berwenang dan/atau menggugat kerugian perdata ke pengadilan.

PERTANGGUNGJAWABAN

Page 32: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

32

Pasal 359 KUHP : Barangsiapa karena kesalahannya (kelalaiannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.

PERTANGGUNGJAWABAN

Page 33: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

33

Pasal 360 KUHP :

1. Barangsiapa karena kesalahannya (kelalaiannya) menyebabkan orang lain mendapat luka-luka berat, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.

2. Barangsiapa karena kesalahannya (kelalaiannya) menyebabkan orang lain luka-luka sedemikian rupa sehingga timbul penyakit atau halangan menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian selama waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama enam bulan atau pidana denda paling tinggi empat ribu lima ratus rupiah.

PERTANGGUNGJAWABAN

Page 34: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

34

Pasal 361 KUHP : Jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau pencarian, maka pidana ditambah dengan sepertiga dan yang bersalah dapat dicabut haknya untuk menjalankan pencarian dalam mana dilakukan kejahatan, dan hakim dapat memerintahkan supaya putusannya diumumkan.

PERTANGGUNGJAWABAN

Page 35: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

35

PERDATA1.Wanprestasi

Wanprestasi adalah tidak memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat antara pihak Rumah Sakit dengan Pasien (Psl. 1234 KUHPerdata)

2.Perbuatan Melawan Hukum

Perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan oleh salah satu pihak, yang karena kesalahannya itu telah menimbulkan kerugian bagi pihak lain. (Psl. 1365 KUHPerdata)

PERTANGGUNGJAWABAN

Page 36: Perlindungan Pasien Akibat Kelalaian Tenaga Kesehatan

36