pengujian berbagai konsentrasi fermentasi limbah air …

25
PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays sacharataStrurt) Testing of Various Concentration of Water Knowledge Waste On Growth And Results of Sweet Corn Crops (Zea mays sacharataStrurt) Iskandar Umarie, Wiwit Widiarti, dan Desi Fitriyah Mustofa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember e-mail: [email protected] ABSTRAK Ampas tahu cair merupakan hasil sampingan industri pembuatan tahu yang belum banyak dimanfaatkan,dengan kandungan protein, kalori, lemak, dan karbohidrat. Tujuan penelitian adalah Mengetahui pengaruh aplikasi fermentasi berbagai konsentrasi limbah air tahu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zeamays sacharata Strurt).Penelitian dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K), Desa Demung Kecamatan Besuki Situbondo. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei -September 2017. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RancanganAcakKelompok (RAK) dengan 8 perlakuan, masing masing diulang 4 kali.Perlakuan macam Fermentasi limbah air tahu:T0 : TanpaFermentasi, T1 : Fermentasi 5 %, T2 : Fermentasi 10%, T3 : Fermentasi 15%, T4 : Fermentasi 20%, T5 : Fermentasi 25%, T6 : Fermentasi 30%, T7 : Fermentasi 35 %. Parameter yang diamati 1). Tinggitanaman, 2) Diameter Batang, 3).Diameter tongkol, 4).Berat per tongkol, 5).Berattongkol per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan Pemberian Fermentasi limbah air tahutidakperbedaan nyata pada tinggi tanaman, diamter batang, dan diameter tongkol, tetapi berbeda nyata pada berat per tongkol dan berat tongkol per tanaman Jagung Manis. Kesimpulan :Aplikasi berbagai konsentrasi fermentasi limbah tahumemberikanpertumbuhandanhasil yang optimum ditunjukanpada berat per tongkol dan berat tongkol per tanaman. Aplikasiberbagaikonsentrasi fermentasi limbah tahu pada tinggi tanaman, diameter batang, dan diameter tongkol belum menunjukkan pengaruh nyata. Pendugaanregresikuadratik, dosis optimum untuk mendapat berat per tongkol maksimum adalah19,502 ml/l dan dosis optimum untuk mendapat berat tongkol per tanaman maksimum adalah 28,066 ml/l. Kata Kunci : jagung manis, ampas tahu dan fermentasi ABSTRACT Liquid tofu dregs are a byproduct of the tofu-making industry that has not been widely used, with protein, calories, fat, and carbohydrate content.The aim of the study was to determine the effect of fermentation applications on various concentrations of tofu wastes on the growth and yield of sweet corn ( Zea mays Agritrop, Juli 2018 ISSN 1693-2877 EISSN 2502-0455 Volume 16 (1) http://jurnal.unmuhjember.ac.id/ index.php/AGRITROP

Upload: others

Post on 26-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR

TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG

MANIS (Zea mays sacharataStrurt)

Testing of Various Concentration of Water Knowledge Waste On Growth And

Results of Sweet Corn Crops (Zea mays sacharataStrurt)

Iskandar Umarie, Wiwit Widiarti, dan Desi Fitriyah Mustofa

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember

e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Ampas tahu cair merupakan hasil sampingan industri pembuatan tahu yang

belum banyak dimanfaatkan,dengan kandungan protein, kalori, lemak, dan

karbohidrat. Tujuan penelitian adalah Mengetahui pengaruh aplikasi fermentasi

berbagai konsentrasi limbah air tahu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zeamays sacharata Strurt).Penelitian dilaksanakan di Balai

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K), Desa Demung

Kecamatan Besuki Situbondo. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei -September 2017. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RancanganAcakKelompok

(RAK) dengan 8 perlakuan, masing – masing diulang 4 kali.Perlakuan macam

Fermentasi limbah air tahu:T0 : TanpaFermentasi, T1 : Fermentasi 5 %, T2 : Fermentasi 10%, T3 : Fermentasi 15%, T4 : Fermentasi 20%, T5 : Fermentasi

25%, T6 : Fermentasi 30%, T7 : Fermentasi 35 %. Parameter yang diamati 1).

Tinggitanaman, 2) Diameter Batang, 3).Diameter tongkol, 4).Berat per tongkol,

5).Berattongkol per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan Pemberian Fermentasi limbah air tahutidakperbedaan nyata pada tinggi tanaman, diamter

batang, dan diameter tongkol, tetapi berbeda nyata pada berat per tongkol dan

berat tongkol per tanaman Jagung Manis. Kesimpulan :Aplikasi berbagai konsentrasi fermentasi limbah tahumemberikanpertumbuhandanhasil yang

optimum ditunjukanpada berat per tongkol dan berat tongkol per tanaman.

Aplikasiberbagaikonsentrasi fermentasi limbah tahu pada tinggi tanaman,

diameter batang, dan diameter tongkol belum menunjukkan pengaruh nyata. Pendugaanregresikuadratik, dosis optimum untuk mendapat berat per tongkol maksimum

adalah19,502 ml/l dan dosis optimum untuk mendapat berat tongkol per tanaman

maksimum adalah 28,066 ml/l.

Kata Kunci : jagung manis, ampas tahu dan fermentasi

ABSTRACT

Liquid tofu dregs are a byproduct of the tofu-making industry that has not

been widely used, with protein, calories, fat, and carbohydrate content.The aim of

the study was to determine the effect of fermentation applications on various

concentrations of tofu wastes on the growth and yield of sweet corn (Zea mays

Agritrop, Juli 2018 ISSN 1693-2877 EISSN 2502-0455 EISSN 2502-0455

Volume 16 (1) http://jurnal.unmuhjember.ac.id/ index.php/AGRITROP EISSN

Page 2: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

82

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

sacharataStrurt). The research was conducted at the Agricultural, Fisheries and

Forestry Counseling Center (FFCC), Demung, BesukiSitubondo.The study was

conducted from May to September 2017. The experimental design used was

Randomized Block Design (RBD) with 8 treatments, four replications.Treatment

of wastewater type tofu fermentation: T0: Without fermentation, T1: Fermentation

5%, T2: Fermentation 10%, T3: Fermentation 15%, T4: Fermentation 20%, T5:

Fermentation 25%, T6: Fermentation 30%, T7: 35% fermentation. Parameters

observed 1). Plant height, 2) Rod diameter, 3).Cob diameter, 4).Weight per cob,

5).Weight of cobs per plant.The results showed that the fermentation of water

waste knew no significant difference in plant height, stem diameter, and cob

diameter, but it was significantly different in weight per cob and weight of cob per

Sweet Corn plant.Conclusion: Application of various concentrations of tofu waste

fermentation provides optimum growth and yield shown in weight per cob and

weight of cob per plant.The application of various concentrations of tofu waste

fermentation at plant height, stem diameter, and cob diameter has not shown any

real effect.Estimation of quadratic regression, the optimum dose to get the

maximum weight per cob is 19,502 ml / l and the optimum dose to get the

maximum weight per plant is 28,066 ml / l.

Key words : sweet corn, liquid tofu and fermentation.

PENDAHULUAN

Jagung manis merupakan salah satu komoditas sayuran paling populer di

Amerika Serikat dan Kanada. Di Indonesia sendiri jagung manis mulai dikenal

sejak tahun 1970-an. Seiring bertambahnya jumlah penduduk dan pola konsumsi

jagung manis yang semakin meningkat, dibutuhkan pengetahuan dan teknik

budidaya yang lebih baik untuk memperoleh kualitas dan kuantitas yang lebih

baik (Jumini, dkk., 2011 ). Menurut Budiman (2013) jagung manis mempunyai nilai

gizi yang berbeda dengan jagung biasa. Selain sebagai sumber karbohidrat juga

mengandung zat gizi lain seperti : energy, protein, lemak, kalsium, fosfor, serat,

besi,Vit A, Vit B1, Vit B2 dan Vit C.

Produksi tanaman jagung manis menurut sumber data ekspor impor BPS

yang diolah oleh Ditjen Hortikultura (2013) menyatakan bahwa angka impor

jagung manis masih sangat tinggi yaitu sebesar 2.674 ton, jauh dibandingkan

dengan hasil yang dapat diekspor hanya sebesar 359 ton. Hal ini menunjukan

bahwa masih kurangnya hasil produksi dalam negeri untuk tanaman jagung. Hal

tersebut yang membuat jagung manis menjadi komoditas yang cukup potensial

untuk dipasarkan. Peningkatan produksi jagung manis dihadapkan pada berbagai

Page 3: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

83

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

kendala baik teknis maupun non teknis. Petani yang umumnya kekurangan modal

makin tak berdaya karena semakin meningkatnya harga sarana produksi terutama

meningkatnya harga dan kurang tersedianya pupuk anorganik (Priyani, dkk, 2017)

Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat memerlukan

kecukupan akan kebutuhan unsur hara. Petani menambahkan pupuk untuk

memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman umumnya adalah pupuk anorganik dan

dalam jumlah yang cukup besar terlebih untuk tanaman jagung (Khairiyah, dkk.,

2017). Penggunaan pupuk anorganik dalam jumlah besar dan secara terus

menerus tentunya akan mengakibatkan adanya degradasi tanah. Penggunaan

pupuk anorganik secara terus menerus akan membuat tanah menjadi lebih padat,

serta terhambatnya infiltrasi dan penyerapan air sehingga akan berakibat pada

pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanah yang padat sangat mudah jenuh

air yang mengakibatkan adanya sistem perakaran yang terhambat serta rusaknya

strukturdan tekstur tanah. Struktur tanah yang kurang baik dapat menyebabkan

penurunan efisiensi pupuk anorganik. Tanah yang telah mengalami degradasi

lahan atau kualitas struktur tanah yang menurun meskipun kembali diberikan

pupuk anorganik maka tidak akan bisa mengembalikan kesuburan tanah sehingga

pengurangan pupuk anorganik perlu diupayakan (Made, 2010).

Pemupukan merupakan hal yang sangat penting dalam peningkatan

produksi. Selain dapat meningkatkan hasil panen tanaman jagung manis secara

kuantitatif juga dapat meningkatkan kualitas tanaman jagung manis. Jenis pupuk

yang sering digunakan petani adalah Urea (N), SP-36 (P) dan KCl (K), tetapi

tidak menutup kemungkinan bahan organik seperti pupuk cair organik sebagai

alternatif menambah nutrisi untuk meningkatkan produksi jagung manis.

Mengingat penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dalam jangka

waktu lama dapat merusak sifat fisik tanah, serta menurunkan kualitas tanah.

Industri tahu dalam proses pengolahan menghasilkan limbah baik limbah

padat maupun cair. Limbah padat dihasilkan dari proses penyaringan dan

penggumpalan. Limbah ini kebanyakan oleh pengrajin dijual dan diolah

menjadi tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan tepung ampas

tahu. Sedangkan limbah cairnya dihasilkan dari proses pencucian, perebusan,

pengepresan dan pencetakan tahu. Oleh karena itu limbah cair yang dihasilkan

Page 4: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

84

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

sangat tinggi. Limbah cair ini banyak mengandung protein, lemak,

karbohidrat, mineral, kalsium, fosfor serta zat besi (Fibria, 2007). Selanjutnya

Makiyah, dkk, 2015, menyatakan Industri pabrik tahu dalam memproses produksinya

menghasilkan limbah cair yang masih banyak unsur-unsur organik, dimana unsur

organik itu mudah mengalami membusuk dan mengeluarkan bau yang kurang

sedap (fermentasi) sehingga selain mencemari air juga dapat mencemari udara

sekitar produksi pabrik tersebut.

Menurut Sirajuddin dan Lasmini, (2010), ampas tahu cair merupakan

hasil sampingan dari industri pembuatan tahu yang belum banyak

dimanfaatkan selama ini. Setelah ditelusuri lebih lanjut ampas tahu cair

mengandung zat-zat seperti protein, kalori, lemak, dan karbohidrat. Bahan-

bahan organik tersebut dapat didaur ulang oleh mikrobia, sehingga dapat

menjadi unsur hara potensial bagi pertumbuhan dan hasil tanaman budidaya.

Dalam proses produksi tahu, dihasilkan limbah cair antara 15-20 l/kg bahan baku

kedelai dan limbah padat. Kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu

memiliki kadar protein (34-45%), karbohidrat (12-30%), lemak (18-32%), danair

(7%) akibatnya limbah cair tahu memiliki zat-zat organik yang tinggi (Jurnal

Pertanian, 2011). Jika limbah cair industry tahu tersebut dibuang langsung

kelingkungan tanpa proses pengolahan, akan terjadi blooming (pengendapan zat-

zat organik pada badan perairan), proses pembusukan dan berkembangnya

mikroorganisme patogen (Sudaryati, dkk, 2007 dalam Jurnal Pertanian, 2011).

Limbah air tahu didefinisikan sebagai air sisa penggumpalan tahu yang dihasilkan

selama proses pembuatan tahu (Lestari,.1994). Berdasarakan penelitian Triawati

(2010) terhadap tiga sampel limbah tahu pabrik Kedung Tarukan mengandung

Nitrogen berturut-turut 16,59%, 16,74%, dan17,04%. Berdasarkan uraian diatas

perlu dilakukan penelitian tentang aplikasi fermentasi berbagai konsentrasi limbah

tahu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk menentukan pilihan rekomendasi konsentrasi

fermentasi limbah tahu optimum agar pertumbuhan dan hasil jagung manis

maksimum.

Page 5: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

85

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan (BP3K) Demung, Desa Demung Kecamatan Besuki Kabupaten

Situbondo. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2017sampai dengan September

2017. Lokasi penelitian memiliki ketinggian tempat 5 m dpl, temperature antara

(25,6 – 32) °C dengan rata – rata curah hujan (994 – 1503) mm per tahun.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan

(Research Methods). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan

Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal dengan 8 perlakuan dan masing

– masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan yang diberikan adalah

sebagai berikut : T0 : Tanpa Fermentasi Limba air tahu, T1 : Fermentasi Limba

air tahu 5 %, T2 : Fermentasi Limba air tahu 10%, T3 : Fermentasi Limba air

tahu 15%, T4 : Fermentasi Limbah air tahu 20%, T5 : Fermentasi Limbah air

tahu 25%, T6 : Fermentasi Limbah air tahu 30%, dan T7 : Fermentasi Limba air

tahu 35 %. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan Rancangan Acak

Kelompok (RAK). dan apabila terdapat perbedaan nyata/sangat nyata maka

dilanjutkan Uji BNT (BedaNyataTerkecil) pada taraf 5%.

Prosedur yang dilakukan dalam pengolahan fermentasi limbah air tahu

adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan pada proses pengolahan

limbah air tahu mencampurkan 35 liter air limbah tahu, 15 liter air kelapa tua, 1

liter molase, 3 liter air cucian beras, dan 50 ml decomposer (EM4) kedalam ember

kemudian menutup rapat ember plastik dan simpan selama 10 hari. Pada hari ke

10 penutup timba plastic dibuka dan mengamati perubahan yang terjadi pada

limbah air tahu. Apabila larutan berbau khas fermentasi dan adanya khamir pada

permukaan larutan pertanda bahwa proses pengolahan limbah air tahu berhasil,

namun apabila aroma larutan belum menyengat ada kemungkinan reaksi

fermentasi belum sempurna atau tidak berhasil.

Pengolahan lahan bertujuan untuk menciptakan kondisi tanah yang sesuai

dengan kebutuhan tanaman. Pengolahan lahan dilakukan dengan cara dicangkul

dengan kedalaman 20 – 30 cm untuk mematikan jenis pathogen dalam tanah serta

zat–zat racun yang terdapat dalam tanah. Tanah dihaluskan dan diratakan dengan

cangkul atau garu, kemudian dibentuk bedengan–bedengan dengan lebar 2 m dan

Page 6: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

86

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

panjang 2 m, diantara bedengan dibuat saluran drainase dengan lebar 50 cm.

Penanaman jagung manis menggunakan jarak tanam 70 cm x 25 cm, dengan cara

bedengan ditugal sampai kedalaman 5 cm, kemudian benih dimasukkan kedalam

lubang tanam kemudian tutup lagi dengan tanah. Penyulaman dilakukan untuk

mengganti tanaman yang tumbuhnya tidak baik atau mati. Penyulaman dilakukan

pada saat tanaman berumur 5 sampai 7 hari. Pemupukan dilakukan secara

bertahap yaitu pupuk dasar yang diberikan7 HST dan pupuk susulan saat 30 HST,

dengan dosis pupuk urea 150 kg/ha, SP 36 150 kg/ha, dan KCl 100 kg/ha.

Sedangkan aplikasi fermentasi limbah air tahu dilakukan 4 kali pada saat tanaman

berumur 7 HST, 14 HST, 21 HST, dan 28 HST.

Sifat yang diamati meliputi Tinggi tanaman (cm) umur 15, 30, dan 45 hst,

Diameter Batang (mm) umur 15, 30, dan 45 hst, Diameter tongkol (mm), Berat

per tongkol (gram) dan Berat tongkol per tanaman (gram). Sedangkan untuk

mendapatkan konsentrasi limbah tahu yang opmtimum untuk pertumbuhan dan

hasil jagung manis dilakukankan analisis regresi dan korelasi kuadratik

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tinggi Tanaman

Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi berbagai konsentrasi fermentasi

limbah air tahu pada tinggi tanaman jagung manis pada umur 15 dan 30 hst

belum menunjukkan perbedaan yang nyata, sedang tinggi tanaman umur 45 hst

menunjukkan pengaruh nyata. Melihat hasil anlisis ragam, sesungguhnya

pengaruh aplikasi berbagai konsentrasi fermentasi limbah air tahu terhadap tinggi

tanaman jagung manis tidak berpengaruh nyata. Namun kalau kita lihat

kecendrungan data tinggi tanaman pada berbagai umur (15, 30, dan 45 hst),

terlihat pola yang sama yaitu kecendrungan membentuk kurva kuadratik (Gambar

1).

Page 7: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

87

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

Berpijak pola kecendrungan tinggi tanaman jagung manis pada Gambar 1

tersebut perlu dilakukan analisis statistik lebih lanjut. Waugh, et al. 1973 dalam

Suminar, dkk., 2017, mengemukakan dengan menggunakan pendekatan multi

nutrien response yang merupakan suatu metode yang dikembangkan untuk

menentukan rekomendasi pemupukan menggunakan model kuadratik dari

beberapa percobaan,

Hasil analisis regresi kuadratik untuk tinggi tanaman jagung manis

berbagai umur diperoleh: 1) Tinggi tanaman umur 15 hst diperoleh persamaan

kuadrtik ŷ = 17,739 + 0,180X - 0,003X2 dengan nilai R2 = 0,653, berdasarkan

persamaan tersebut dapat diperoleh konsentrasi limbah tahu yang optimum untuk

mendapatkan tinggi tanaman umur 15 hari yang maksimal yaitu sebesar 26,535

ml/l, 2) Tinggi tanaman umur 30 hst diperoleh persamaan kuadrtik ŷ = 46,260 +

0,262X - 0,005X2 dengan nilai R2 = 0,727, berdasarkan persamaan tersebut dapat

diperoleh konsentrasi limbah tahu yang optimum untuk mendapatkan tinggi

Gambar 1. Histogram pengaruh konsentrasi fermentasi limbah tahu terhadap tinggi

tanaman jagung manis pada berbagai umur

0

5

10

15

20

25

T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7

Tin

ggi t

an

aman

um

ur

15 h

st

(cm

)

konsentrasi Fementasi Limbah Tahu

44

46

48

50

52

T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7

Tin

ggi T

anam

an U

mu

r 30

hst

(c

m)

Konsentrasi Fermentasi Limbah Tahu

90

95

100

105

110

T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7Tin

ggi T

anam

an 4

5 h

st

(cm

)

Konsentrasi fermentasi limbah Tahu

Page 8: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

88

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

tanaman umur 30 hari yang maksimal yaitu sebesar 24,148 ml/l, dan 3) Tinggi

tanaman umur 45 hst diperoleh persamaan kuadrtik ŷ = 96,094 + 0,656X -

0,014X2 dengan nilai R2 = 0,893, berdasarkan persamaan tersebut dapat diperoleh

konsentrasi limbah tahu yang optimum untuk mendapatkan tinggi tanaman umur

45 hari yang maksimal yaitu sebesar 21,942 ml/l (Gambar 2).

Ketiga grafik (gambar 2) dibaca secara bersama-sama untuk menentukan

konsentrasi optimum limbah tahu terdapat empat pilihan yaitu pada 1) 21, 942

ml/l, 2) 24,148 ml/l, 3) 26,535, dan 4) rentang antara 21,942 ml/l sampai 26,535

ml/l. Hasil ini sama dengan hasil penelitian Trianti (2017), diamana pemberian

limbah cair tahu dengan nilai terendah P0 (kontrol) yaitu tinggi tanaman seledri

9,13 cm, P1 (150 ml) tinggi tanaman seledri 9,75 cm, P2 (300 ml) yaitu tinggi

tanaman seledri 17,13 cm, P3 (450 ml) tinggi tanaman seledri 14,63 cm dan P4

(600 ml) tinggi tanaman seledri 13,13 cm, hasil ini memperlihatkan pola yang

sama yaitu membentuk kurva kuadratik. Hasil yang sama juga di tunjukkan dari

penelitian Hadayani, dkk., 2015, dimana pemberian limbah tahu cair pada

Gambar 2. Pengaruh Konsentrasi Fermentasi Limbah Tahu Terhadap Tinggi

Tanaman Jagung Manis pada berbegai umur

Page 9: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

89

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

tanaman jagung manis memberikan respon yang bersifat kuadratik terhadap tinggi

tanaman. Lebih jauh hasil penelitian Efendi, dkk, 2016, yang melakukan sidik

lintas pada tanaman jagung, menunjukkan tinggi tanaman berkorelasi positif,

terhadap hasil jagung, serta secara nyata berpengaruh langsung terhadap hasil

jagung. Hasil penelitian ini memegang peranan penting dalam meningkat

produksi jagung manis, dimana dengam pemberian konsentrasi fermentasi limbah

tahu yaitu pada 1) 21, 942 ml/l, 2) 24,148 ml/l, 3) 26,535, dan 4) rentang antara

21,942 ml/l sampai 26,535 ml/l akan mendapat tinggi tanaman jagung yang

maksimum pada akhirnya akan menghasilkan produksi yang maksimum.

Dari hasil penelitian ini pemberian libah tahu dari hasil fermentasi

memberikan dampak positif terhadap tinggi tanaman jagung, hal dimana kita

ketahui bahwa ampas tahu mengandung N, P, K, Ca, Mg, dan C organik yang

berpotensi untuk meningkatkan kesuburan tanah (Marvelia, 2016). Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Hidayani, dkk., 2015, menyatakan bahwa Bakteri

Azotobacter dari analisis tanah awal (11.10 x104 SPK/g tanah), mengalami

peningkatan setelah inkubasi yaitu berkisar 363.19 – 508.56 x104 SPK/g tanah.

Sama halnya dengan total mikroorganisme dan mikroorganisme pelarut fosfat,

peningkatan bakteri Azotobacter antara kontrol dengan perlakuan tidak terjadi

perbedaan secara nyata. Peningkatan ketersediaan N dan P dengan adanya

mikroorganisme dan bakteri Azotobacter yang mampu memfiksasi N dari udara

secara non simbiotik dan melepaskan N tersebut kedalam tanah setelah

Azotobacter mengalami proses penguraian, selain melepaskan N juga akan

melepaskan P yang selanjutnya akan meningkatkan ketersediaan P dalam tanah.

Bila diamati data secara seksama limbah tahu telah mengalami proses penguraian

atau perombakan oleh mikroorganisme di dalam tanah dan merubahnya menjadi

bahan yang berguna bagi kesuburan tanah (Sufardi, 2012). Hardjowigeno (2003)

Alternatif untuk mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah serta

menghindarkan dampak yang merugikan dari penggunaan zat kimia adalah

pemberian bahan organik yang berpengaruh terhadap sifat fisika, kimia dan

biologi tanah. Ditinjau aspek fisik tanah, bahan organik dapat memperbaiki

struktur, porositas dan permeabilitas tanah sedangkan sifat kimia diperbaiki

dengan meningkatnya kapasitas tukar kation dan ketersediaan hara utama di

Page 10: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

90

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

dalam tanah, antara lain N, P, dan K, serta unsur mikro bagi tanaman. Bahan

organik juga berperan sebagai penyumbang unsur hara serta meningkatkan

efisiensi pemupukan dan serapan hara oleh tanaman.

Diameter Batang

Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi berbagai konsentrasi fermentasi

limbah air tahu pada diameter batang jagung manis pada umur 15, 30 dan 45 hst

belum menunjukkan perbedaan yang nyata. Melihat hasil anlisis ragam,

sesungguhnya pengaruh aplikasi berbagai konsentrasi fermentasi limbah air tahu

terhadap diameter batang tanaman jagung manis tidak berpengaruh nyata. Namun

kalau kita lihat kecendrungan data diameter batang tanaman pada berbagai umur

(15, 30, dan 45 hst), terlihat pola yang sama yaitu kecendrungan membentuk

kurva kuadratik (Gambar 3). Melihat pola kecendrungan diameter batang tanaman

jagung manis pada Gambar 3 tersebut perlu dilakukan analisis statistik lebih lanjut

dalam bentuk analisis regresi kuadratik.

Gambar 3. Histogram pengaruh konsentrasi fermentasi limbah tahu terhadap diameter

batang jagung manis pada berbegai umur

0

0,2

0,4

0,6

0,8

T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7Dia

met

er B

atan

g Ja

gun

g M

anis

U

mu

r 15

hst

(mm

)

Konsentrasi Fermentasi Limbah Tahu

0

0,5

1

1,5

2

T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7Dia

met

er B

atan

g Ja

gun

g M

anis

30

hst

(m

m)

Konsentrasi fermentasi Limbah tahu

0

0,5

1

1,5

2

T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7

Dia

met

er B

atan

g Ja

gun

g M

anis

45

hst

(m

m)

Konsentrasi Fermentasi Limbah Tahu

Page 11: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

91

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

Hasil analisis regresi kuadratik diameter batang tanaman jagung manis

berbagai umur diperoleh: 1) Diameter Batang umur 15 hst diperoleh persamaan

kuadrtik ŷ = 0,558 + 0,014X - 0,00029X2 dengan nilai R2 = 0,719, berdasarkan

persamaan tersebut dapat diperoleh konsentrasi limbah tahu yang optimum untuk

mendapatkan diameter batang umur 15 hari yang maksimal yaitu sebesar 24,467

ml/l, 2) Diameter batang umur 30 hst diperoleh persamaan kuadrtik ŷ = 1,011 +

0,023X - 0,00043X2 dengan nilai R2 = 0,478 berdasarkan persamaan tersebut dapat

diperoleh konsentrasi limbah tahu yang optimum untuk mendapatkan diameter

batang umur 30 hari yang maksimal yaitu sebesar 27,583 ml/l, dan 3) Diameter

batang umur 45 hst diperoleh persamaan kuadrtik ŷ = 1,471 + 0,032X - 0,00061X2

dengan nilai R2 = 0,661 berdasarkan persamaan tersebut dapat diperoleh

konsentrasi limbah tahu yang optimum untuk mendapatkan diameter batang umur

45 hari yang maksimal yaitu sebesar 25,937 ml/l (Gambar 4).

Gambar 4. Pengaruh Konsentrasi Fermentasi Limbah Tahu Terhadap Diamater

Batang Jagung Manis pada berbegai umur

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

0 10 20 30 40

Dia

me

ter

Ba

tan

g 1

5 h

st

(mm

)

Konsentrasi Fermentasi Limbah Tahu

Page 12: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

92

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

Ketiga grafik (gambar 4) dibaca secara bersama-sama untuk menentukan

konsentrasi optimum limbah tahu terdapat empat pilihan yaitu pada 1) 24.467

ml/l, 2) 25,937 ml/l, 3) 27,583, dan 4) rentang antara 24,467 ml/l sampai 27,583

ml/l. Hasil ini sama dengan hasil penelitian Pasta, dkk., (2014), Hasil pengamatan

diameter batang jagung manis menunjukan bahwa perlakuan berbagai pupuk

organik yang diberikan pada umur 15, 30, dan 45 HST tidak berpengaruh nyata

terhadap diameter batang tanaman. Hasil yang sama juga di tunjukkan dari

penelitian Hadayani, dkk., 2015, dimana pemberian limbah tahu cair pada

tanaman jagung manis memberikan respon yang bersifat kuadratik terhadap

diameter batang. Lebih jauh hasil penelitian Dewanti, dkk, 2015, yang melakukan

sidik lintas pada tanaman jagung, menunjukkan diamter batang berkorelasi positif,

terhadap hasil jagung. Hasil penelitian ini memegang peranan penting dalam

meningkat produksi jagung manis, dimana dengam pemberian konsentrasi

fermentasi limbah tahu yaitu pada 1) 24.467 ml/l, 2) 25,937 ml/l, 3) 27,583, dan

4) rentang antara 24,467 ml/l sampai 27,583 ml/l. akan mendapat diamter batang

jagung yang maksimum dan pada akhirnya akan menghasilkan produksi yang

maksimum.

Dari hasil penelitian ini pemberian libah tahu dari hasil fermentasi

memberikan dampak positif terhadap diamter batang jagung, hal dimana kita

ketahui bahwa ampas tahu mengandung N, P, K, Ca, Mg, dan C organik yang

berpotensi untuk meningkatkan kesuburan tanah (Puspitasari, 2004). Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Hidayani, dkk., 2015, menyatakan bahwa Bakteri

Azotobacter dari analisis tanah awal (11.10 x104 SPK/g tanah), mengalami

peningkatan setelah inkubasi yaitu berkisar 363.19 – 508.56 x104 SPK/g tanah.

Sama halnya dengan total mikroorganisme dan mikroorganisme pelarut fosfat,

peningkatan bakteri Azotobacter antara kontrol dengan perlakuan tidak terjadi

perbedaan secara nyata. Peningkatan ketersediaan N dan P dengan adanya

mikroorganisme dan bakteri Azotobacter yang mampu memfiksasi N dari udara

secara non simbiotik dan melepaskan N tersebut kedalam tanah setelah

Azotobacter mengalami proses penguraian, selain melepaskan N juga akan

melepaskan P yang selanjutnya akan meningkatkan ketersediaan P dalam tanah.

Bila diamati data secara seksama limbah tahu telah mengalami proses penguraian

Page 13: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

93

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

atau perombakan oleh mikroorganisme di dalam tanah dan merubahnya menjadi

bahan yang berguna bagi kesuburan tanah (Sufardi, 2012). Hardjowigeno (2003)

Alternatif untuk mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah serta

menghindarkan dampak yang merugikan dari penggunaan zat kimia adalah

pemberian bahan organik yang berpengaruh terhadap sifat fisika, kimia dan

biologi tanah. Ditinjau aspek fisik tanah, bahan organik dapat memperbaiki

struktur, porositas dan permeabilitas tanah sedangkan sifat kimia diperbaiki

dengan meningkatnya kapasitas tukar kation dan ketersediaan hara utama di

dalam tanah, antara lain N, P, dan K, serta unsur mikro bagi tanaman. Bahan

organik juga berperan sebagai penyumbang unsur hara serta meningkatkan

efisiensi pemupukan dan serapan hara oleh tanaman.

Diamter Tongkol

Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi berbagai konsentrasi fermentasi

limbah air tahu pada diameter tongkol jagung manis belum menunjukkan

perbedaan yang nyata. Berpijak hasil anlisis ragam, sesungguhnya pengaruh

aplikasi berbagai konsentrasi fermentasi limbah air tahu terhadap diameter

tongkol tanaman jagung manis tidak berpengaruh nyata. Namun kalau kita lihat

kecendrungan data diameter tongkol tanaman jagung manis, terlihat pola yang

sama yaitu kecendrungan membentuk kurva kuadratik (gambar 5). Melihat pola

kecendrungan diameter tongkol jagung manis pada Gambar 5 tersebut perlu

dilakukan analisis statistik lebih lanjut dalam bentuk analisis regresi kuadratik.

Hasil analisis regresi kuadratik diameter tongkol tanaman jagung manis diperoleh

persamaan kuadrtik ŷ = 1,471 + 0,032X - 0,00061X2 dengan nilai R2 = 0,818,

berdasarkan persamaan tersebut dapat diperoleh konsentrasi limbah tahu yang

optimum untuk mendapatkan diameter tongkol maksimal yaitu sebesar 22,461

ml/l (Gambar 5).

Page 14: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

94

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

Kedua grafik (gambar 5) dibaca secara bersama-sama untuk menentukan

konsentrasi optimum limbah tahu terhadap diamter tongkol didapat persamaan

kuadratik ŷ = 1,471 + 0,032X - 0,00061X2 dengan nilai R2 = 0,818, artinya

pengaruh konsentrasi fermentasi limbah tahu berpengaruh 81,8% terhadap

diamter tongkol dan berdasarkan persamaan kuadratik tersebut dapat diperole

konsentasi limbah tahu yang maksimal yaitu sebesar 22,461 ml/l.

Hasil ini sama dengan hasil penelitian Trianti (2017), diamana pemberian

limbah cair tahu dengan berbagai konsentrasi P0 (tanpa limbah), P1 (150 ml), P2

(300 ml), dan P3 (450 ml), memperlihat respon kuadratik pada parameter

produksi tanaman seledri. Hasil yang sama juga di tunjukkan dari penelitian

Hadayani, dkk., 2015, dimana pemberian limbah tahu cair pada tanaman jagung

manis memberikan respon yang bersifat kuadratik terhadap parameter hasil. Lebih

jauh hasil penelitian Efendi, dkk, 2016, yang melakukan sidik lintas pada tanaman

jagung, menunjukkan diameter tongkol berkorelasi positif, terhadap hasil jagung,

serta secara nyata berpengaruh langsung terhadap hasil jagung. Hasil penelitian

ini memegang peranan penting dalam meningkat produksi jagung manis, dimana

dengam pemberian konsentrasi fermentasi limbah 22,461 ml/l akan mendapat

4,2

4,524,64,624,924,874,75

4,61

3,5

4

4,5

5

T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7

Dia

met

er T

on

gko

l per

Ta

nam

an (

mm

)

Konsentrasi Fermentasi Limbah Tahu

A B

Gambar 5. (A) Histogram Pengaruh Konsentrasi Fermentasi Limbah

Tahu Terhadap Diamater Tongkol Jagung Manis, dan (B)

Kurva kaudratik Pengaruh Konsentrasi Fermentasi

Limbah Tahu Terhadap Diamater Tongkol Jagung Manis

Page 15: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

95

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

diamter tongkol jagung yang maksimum pada akhirnya akan menghasilkan

produksi yang maksimum.

Dari hasil penelitian ini pemberian libah tahu dari hasil fermentasi

memberikan dampak positif terhadap diamter tongkol jagung, hal dimana kita

ketahui bahwa ampas tahu mengandung N, P, K, Ca, Mg, dan C organik yang

berpotensi untuk meningkatkan kesuburan tanah (Puspitasari, 2004). Hal tersebut

sejalan dengan hasil penelitian Ainurrahmi (2008) yang menunjukkan bahwa pemberian

limbah tahu padat menghasilkan perubahan sifat kimia dan memperbaiki pertumbuhan

tanaman jagung dan bobot kering tanaman lebih baik dibandingkan limbah cair.

Disampng itu juga Hidayani, dkk., 2015, menyatakan bahwa Bakteri Azotobacter

dari analisis tanah awal (11.10 x104 SPK/g tanah), mengalami peningkatan

setelah inkubasi yaitu berkisar 363.19 – 508.56 x104 SPK/g tanah. Sama halnya

dengan total mikroorganisme dan mikroorganisme pelarut fosfat, peningkatan

bakteri Azotobacter antara kontrol dengan perlakuan tidak terjadi perbedaan

secara nyata. Peningkatan ketersediaan N dan P dengan adanya mikroorganisme

dan bakteri Azotobacter yang mampu memfiksasi N dari udara secara non

simbiotik dan melepaskan N tersebut kedalam tanah setelah Azotobacter

mengalami proses penguraian, selain melepaskan N juga akan melepaskan P yang

selanjutnya akan meningkatkan ketersediaan P dalam tanah. Bila diamati data

secara seksama limbah tahu telah mengalami proses penguraian atau perombakan

oleh mikroorganisme di dalam tanah dan merubahnya menjadi bahan yang

berguna bagi kesuburan tanah (Sufardi, 2012). Hardjowigeno (2003) Alternatif

untuk mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah serta menghindarkan

dampak yang merugikan dari penggunaan zat kimia adalah pemberian bahan

organik yang berpengaruh terhadap sifat fisika, kimia dan biologi tanah. Ditinjau

aspek fisik tanah, bahan organik dapat memperbaiki struktur, porositas dan

permeabilitas tanah sedangkan sifat kimia diperbaiki dengan meningkatnya

kapasitas tukar kation dan ketersediaan hara utama di dalam tanah, antara lain N,

P, dan K, serta unsur mikro bagi tanaman. Bahan organik juga berperan sebagai

penyumbang unsur hara serta meningkatkan efisiensi pemupukan dan serapan

hara oleh tanaman.

Page 16: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

96

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

Berat per Tongkol

Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi berbagai konsentrasi fermentasi

limbah air tahu pada diameter tongkol jagung manis menunjukkan perbedaan

yang nyata. Sedangkan hasil uji perbandingan ganda BNT memberlihatkan bahwa

perlakuan T4 dengan konsentrasi 20 ml/l dan T5 dengan konsentrasi 25 ml/l

memperlihatkan berat per tongkol terbaik, karena pada kedua konsentrasi tersebut

berat per tongkol berbeda nyata dengan perlakukan yang lainnya (tabel 1).

Tabel 1 . Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Konsentrasi Fermentasi Limbah Tahu

terhadap berat per Tongkol Jagung Manis

Perlakuan Rataan Berat per Tongkol BNT (0,05)

T0 (0 mml/l) 202,50 g

T1 (5 mml/l) 229,50 e

T2 (10 mml/l) 233,75 d

T3 (15 mml/l) 245,00 b

T4 (20 mml/l) 273,75 a

T5 (25 mml/l) 276,25 a

T6 (30 mml/l) 241,25 c

T7 (35 mml/l) 213,75 f

Keterangan : Angka-angka yang di ikuti oleh huruf yang sama menunjukkan berbeda

tidak nyata.

Namun kalau melihat data rata-rata berat per tongkol pada Tabel 1 dan

Gambar 6 ada kecendrungan per tongkol tanaman jagung manis, membentuk

kurva kuadratik. Melihat pola kecendrungan berat per tongkol jagung manis pada

Tabel dan Gambar 6 tersebut perlu dilakukan analisis statistik lebih lanjut dalam

bentuk analisis regresi kuadratik. Hasil analisis regresi kuadratik diameter tongkol

tanaman jagung manis diperoleh persamaan kuadrtik ŷ = 196,239 + 6,869X -

0,176X2 dengan nilai R2 = 0,981, berdasarkan persamaan tersebut dapat diperoleh

konsentrasi limbah tahu yang optimum untuk mendapatkan berat per tongkol

maksimal yaitu sebesar 19,502 mm/l (Gambar 6), berbeda dengan hasil BNT

(0,05), dimana pada uji BNT (0,05), konsentrasi terbaik anatara 20 – 25 ml/l.

Kedua grafik (gambar 6) dibaca secara bersama-sama untuk menentukan

konsentrasi optimum limbah tahu terhadap diamter tongkol didapat persamaan

kuadratik ŷ = 196,239 + 6,869X - 0,176X2 dengan nilai R2 = 0,981, artinya

Page 17: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

97

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

pengaruh konsentrasi fermentasi limbah tahu berpengaruh 98,1% terhadap berat

per tongkol dan berdasarkan persamaan kuadratik tersebut dapat diperole

konsentasi limbah tahu yang maksimal yaitu sebesar 19,502 ml/l.

Hasil ini sama dengan hasil penelitian Hadayani, dkk., 2015, dimana

pemberian limbah tahu cair pada tanaman jagung manis memberikan respon yang

bersifat kuadratik terhadap parameter hasil tanaman jagung manis. Lebih jauh

hasil penelitian Efendi, dkk, 2016, yang melakukan sidik lintas pada tanaman

jagung, menunjukkan berat per tongkol berkorelasi positif, terhadap hasil jagung,

serta secara nyata berpengaruh langsung terhadap hasil jagung. Lebih jauh hasil

penelitian Dewanti, dkk, 2015, yang melakukan sidik lintas pada tanaman jagung,

juga menunjukkan berat per tongkol berkorelasi positif, terhadap hasil jagung

serta berpengaruh langsung secara nyata, ini berarti bahwa fermantasi limbah

tahu memegang peranan penting dalam meningkat produksi jagung manis,

dimana dengam pemberian konsentrasi fermentasi limbah 19,502 ml/l akan

mendapat berap perr tongkol jagung manis yang maksimum. Dengan demikian

pemberian libah tahu dari hasil fermentasi memberikan dampak positif terhadap

diamter tongkol jagung, hal dimana kita ketahui bahwa ampas tahu mengandung

A B

Gambar 6. (A) Histogram Pengaruh Konsentrasi Fermentasi Limbah

Tahu Terhadap Berat per Tongkol Jagung Manis, dan (B)

Kurva kaudratik Pengaruh Konsentrasi Fermentasi Limbah

Tahu Terhadap Berat per Tongkol Jagung Manis

202,5229 233,75

245273,75276,25

241,25213,75

0

50

100

150

200

250

300

T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7

Ber

at p

er T

on

gko

l (g)

Konsentrasi Fermentasi Limbah Tahu

Page 18: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

98

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

N, P, K, Ca, Mg, dan C organik yang berpotensi untuk meningkatkan kesuburan

tanah (Puspitasari, 2004). Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Ainurrahmi

(2008) yang menunjukkan bahwa pemberian limbah tahu padat menghasilkan

perubahan sifat kimia dan memperbaiki pertumbuhan tanaman jagung dan bobot

kering tanaman lebih baik dibandingkan limbah cair. Hal ini dipengaruhi oleh

ketersediaan unsur hara nitrogen yang sebagian besar ditransfer pada fase generatif

sehingga dapat merangsang terbentuknya tongkol jagung manis yang lebih baik

(Nurhayati, 2006).

Disampng itu juga Hidayani, dkk., 2015, menyatakan bahwa Bakteri

Azotobacter dari analisis tanah awal (11.10 x104 SPK/g tanah), mengalami

peningkatan setelah inkubasi yaitu berkisar 363.19 – 508.56 x104 SPK/g tanah.

Sama halnya dengan total mikroorganisme dan mikroorganisme pelarut fosfat,

peningkatan bakteri Azotobacter antara kontrol dengan perlakuan tidak terjadi

perbedaan secara nyata. Peningkatan ketersediaan N dan P dengan adanya

mikroorganisme dan bakteri Azotobacter yang mampu memfiksasi N dari udara

secara non simbiotik dan melepaskan N tersebut kedalam tanah setelah

Azotobacter mengalami proses penguraian, selain melepaskan N juga akan

melepaskan P yang selanjutnya akan meningkatkan ketersediaan P dalam tanah.

Bila diamati data secara seksama limbah tahu telah mengalami proses penguraian

atau perombakan oleh mikroorganisme di dalam tanah dan merubahnya menjadi

bahan yang berguna bagi kesuburan tanah (Sufardi, 2012). Hardjowigeno (2003)

Alternatif untuk mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah serta

menghindarkan dampak yang merugikan dari penggunaan zat kimia adalah

pemberian bahan organik yang berpengaruh terhadap sifat fisika, kimia dan

biologi tanah. Ditinjau aspek fisik tanah, bahan organik dapat memperbaiki

struktur, porositas dan permeabilitas tanah sedangkan sifat kimia diperbaiki

dengan meningkatnya kapasitas tukar kation dan ketersediaan hara utama di

dalam tanah, antara lain N, P, dan K, serta unsur mikro bagi tanaman. Bahan

organik juga berperan sebagai penyumbang unsur hara serta meningkatkan

efisiensi pemupukan dan serapan hara oleh tanaman.

Page 19: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

99

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

Berat Tongkol per Tanaman

Hasil analisis ragam pengaruh aplikasi berbagai konsentrasi fermentasi

limbah air tahu pada berat tongkol per tanaman jagung manis menunjukkan

perbedaan yang nyata. Sedangkan hasil uji perbandingan ganda BNT

memberlihatkan bahwa perlakuan T5 dengan konsentrasi 25 ml/l memperlihatkan

berat tongkol per tanaman terbaik, karena pada konsentrasi tersebut berat tongkol

per tanbaman berbeda nyata dengan perlakukan yang lainnya (tabel 2).

Tabel 2 . Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Konsentrasi Fermentasi Limbah Tahu

terhadap berat per Tongkol Jagung Manis

Perlakuan Rataan Berat per Tongkol BNT (0,05)

T0 (0 mml/l) 366,25 d

T1 (5 mml/l) 359,00 f

T2 (10 mml/l) 362,50 e

T3 (15 mml/l) 368,75 d

T4 (20 mml/l) 396,25 b

T5 (25 mml/l) 401,25 a

T6 (30 mml/l) 396,25 b

T7 (35 mml/l) 373,75 c

Keterangan: Angka-angka yang di ikuti oleh huruf yang sama menunjukkan berbeda

tidak nyata.

Parameter pengamatan berat tongkol pemberian fermentasi limbah air

tahu konsentrasi 25% merupakan perlakuan yang memperoleh hasil terbaik,

namun pemberian konsentrasi yang lebih tinggi cenderung memperoleh hasil

yang tidak optimal. Pemberian konsentrasi yang terlalu besar melebihi kebutuhan

akan unsure N akan merusak keseimbangan antar zat hara dan menyebabkan

hasil pertanaman menjadi turun. Memasuki fase generatif, tanaman bunga dan

buah tidak lagi membutuhkan banyak unsur N. Pemberiaan pupuk N yang

banyak pada fase ini akan memperpanjang fase vegetative tanaman. Akibatnya,

tanaman tidak akan memunculkan tunas-tunas pembuahan melainkan

memunculkan daun – daun baru. Bahkan, pemberian pupuk N pada saat tanaman

berbunga dan awal pembentukan buah dapat menyebabkan bunga dan buah

rontok. Oleh karena itu pemberian pupuk N harus dikurangi atau dihentikan saat

tanaman memasuki fase generatif (Mirna, 2016). Pada variable pengamatan berat

Page 20: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

100

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

per tongkol dan variable pengamatan berat per tanaman menunjukkan hasil

berbeda nyata. Rata-rata berat per tongkol 203,50 – 273,75 gram dan rata – rata

berat per tanaman 359,00– 401,25 kg.

Menurut Marvelia (2006) terhadap tiga sampel limbah tahu pabrik

Kedung Tarukan mengandung Nitrogen berturut - turut sebesar 16,59%, 16,74%,

dan 17,04%, maka limbah air tahu dapat memenuhi kebutuhan nitrogen yang

dibutuhkan tanaman sehingga mampu diserap dan dimanfaatkan secara maksimal

oleh tanaman sehingga pertumbuhan vegetatifnya (akar, batang, dan daun)

terpacu menjadi lebih baik. Mayadewi, 2007, mengatakan bahwa unsur hara

nitrogen berperan dalam pembentukan klorofil, membentuk lemak, protein dan

persenyawaan lain. Untuk pertumbuhan yang optimum selama fase vegetatif,

pemupukan N harus diimbangi dengan pemupukan unsur lain. Pemupukan N

dengan dosis tinggi sering berakibat memperpanjang fase vegetatif tanaman,

fosfor merupakan unsur yang diperlukan dalam jumlah besar (hara makro).

Kekurangan unsur P umumnya menyebabkan volume jaringan tanaman menjadi

lebih kecil dan warna daun menjadi lebih gelap, sedangkan jika kandungan P

berlebihan umur tanaman seakan-akan menjadi lebih pendek dibandingkan

dengan tanaman normal, serta bila penyerapan K tinggi menyebabkan

penyerapan unsur Ca, Na, Mg turun. Oleh karena itu perlu ketersediaan unsur

berimbang optimal (Puspadewi, dkk., 2014).

Namun kalau melihat data rata-rata berat per tongkol pada Tabel 2 dan

Gambar 7 ada kecendrungan berat per tongkol tanaman jagung manis,

membentuk kurva kuadratik. Melihat pola kecendrungan berat per tongkol

jagung manis pada Tabel dan Gambar 7 tersebut perlu dilakukan analisis statistik

lebih lanjut dalam bentuk analisis regresi kuadratik. Hasil analisis regresi

kuadratik diameter tongkol tanaman jagung manis diperoleh persamaan kuadrtik

ŷ = 354,521 + 2,419X - 0,043X2 dengan nilai R2 = 0,979, berdasarkan

persamaan tersebut dapat diperoleh konsentrasi limbah tahu yang optimum untuk

mendapatkan berat per tongkol maksimal yaitu sebesar 28,066 mm/l (Gambar

7), berbeda dengan hasil BNT (0,05), dimana pada uji BNT (0,05), konsentrasi

terbaik anatara 25 ml/l.

Page 21: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

101

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

Kedua grafik (gambar 6) dibaca secara bersama-sama untuk menentukan

konsentrasi optimum limbah tahu terhadap diamter tongkol didapat persamaan

kuadratik ŷ = 354,521 + 2,419X - 0,043X2 dengan nilai R2 = 0,978, artinya

pengaruh konsentrasi fermentasi limbah tahu berpengaruh 97,8% terhadap berat

per tongkol dan berdasarkan persamaan kuadratik tersebut dapat diperole

konsentasi limbah tahu yang maksimal yaitu sebesar 28,066 ml/l. Hasil ini sama

dengan hasil penelitian Hadayani, dkk., 2015, dimana pemberian limbah tahu cair

pada tanaman jagung manis memberikan respon yang bersifat kuadratik terhadap

parameter hasil tanaman jagung manis. Lebih jauh hasil penelitian Efendi, dkk,

2016, yang melakukan sidik lintas pada tanaman jagung, menunjukkan berat per

tongkol berkorelasi positif, terhadap hasil jagung, serta secara nyata berpengaruh

langsung terhadap hasil jagung. Lebih jauh hasil penelitian Dewanti, dkk, 2015,

yang melakukan sidik lintas pada tanaman jagung, juga menunjukkan berat per

tongkol berkorelasi positif, terhadap hasil jagung serta berpengaruh langsung

secara nyata, ini berarti bahwa fermantasi limbah tahu memegang peranan

penting dalam meningkat produksi jagung manis, dimana dengam pemberian

konsentrasi fermentasi limbah 28,066 ml/l akan mendapat berat per tongkol

jagung manis sebesar 388,467 g. Rosliani dan Sumarni (2005) mengatakan

366,25359

362,5368,75

396,25401,25

396,25

373,75

320

340

360

380

400

420

T0 T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7

Ber

at T

on

gko

l per

Tan

aman

(g)

Konsentrasi Fermentasi Limbah Tahu

A B

Gambar 7. (A) Histogram Pengaruh Konsentrasi Fermentasi Limbah Tahu

Terhadap Berat Tongkol per Tanaman Jagung Manis, dan (B)

Kurva kaudratik Pengaruh Konsentrasi Fermentasi Limbah Tahu

Terhadap Berat per Tongkol per Jagung Manis

Page 22: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

102

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

bahwa tanaman memerlukan 16 unsur hara baik makro atau mikro bagi

pertumbuhan tanaman yang diperoleh dari udara, air, dan pupuk. Unsur-unsur

tersebut adalah karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P),

kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca), besi (Fe), magnesium (Mg), boron (B),

mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), molibdenum (Mo) dan khlorin (Cl).

Unsur-unsur C, H, dan O biasanya diperoleh dari udara dan air dalam jumlah

yang cukup, sedangkan unsur hara lainnya diperoleh dari proses pemupukan

atau pemberian larutan nutrisi. Dengan demikian pemberian libah tahu dari hasil

fermentasi memberikan dampak positif terhadap diamter tongkol jagung, hal

dimana kita ketahui bahwa ampas tahu mengandung N, P, K, Ca, Mg, dan C

organik yang berpotensi untuk meningkatkan kesuburan tanah (Puspitasari, 2004

dan Hayati, 2006).

Bila diamati data secara seksama limbah tahu telah mengalami proses

penguraian atau perombakan oleh mikroorganisme di dalam tanah dan

merubahnya menjadi bahan yang berguna bagi kesuburan tanah (Sufardi, 2012).

Hardjowigeno (2003) Alternatif untuk mempertahankan dan meningkatkan

kesuburan tanah serta menghindarkan dampak yang merugikan dari penggunaan

zat kimia adalah pemberian bahan organik yang berpengaruh terhadap sifat fisika,

kimia dan biologi tanah. Ditinjau aspek fisik tanah, bahan organik dapat

memperbaiki struktur, porositas dan permeabilitas tanah sedangkan sifat kimia

diperbaiki dengan meningkatnya kapasitas tukar kation dan ketersediaan hara

utama di dalam tanah, antara lain N, P, dan K, serta unsur mikro bagi tanaman.

Bahan organik juga berperan sebagai penyumbang unsur hara serta meningkatkan

efisiensi pemupukan dan serapan hara oleh tanaman. Pemanfaatan limbah tahu

dapat memperbaiki kesuburan tanah dan dapat memperbaiki sifat biologi fisik,

dan kimia, tanah. Sedangkan proses metabolisme tanaman sangat tergantung

dengan ketersediaan hara tanaman terutama N, P, dan K dalam jumlah yang cukup

pada fase vegetatif maupun generatif. Penambahan limbah kelapa sawit dan

pupuk NPK dengan dosis yang tepat diduga dapat memberikan diameter batang

tanaman menjadi optimum (Sari, dkk., 2017 dan Rima, dkk, 2012),)

Page 23: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

103

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis pada aplikasi berbagai

konsentrasi fermentasi limbah tahu dapat memberikan pertumbuhan dan

hasil yang optimum yang ditunjukan berat per tongkol dan berat tongkol

per tanaman. Sedangkan pengaruh aplikasi berbagai konsentrasi

fermentasi limbah tahu pada tinggi tanaman, diameter batang, dan diamter

tongkol belum menunjukkan pengaruh yang nyata.

2. Dari pendugaan regresi kuadratik, dosis optimum untuk mendapat berat per

tongkol yang maksimum adalah sebesar 19,502 ml/l dan dosis optimum untuk

mendapat berat tongkol per tanaman maksimum adalah 28,066 ml/l.

Saran

Berdasarkan hasil di atas perlu dilakukan penelitiam lebih mendalam dan

konperhesif tentang penggunaan limbah tahu sebagai pupuk alternatif tanaman jagung

manis yang nantinya dapat mengurangi bahkan menggantikan penggunaan pupuk

anorganik secara terus menerus.

DAFTAR PUSTAKA

Ainurrahmi, R. 2008. Pengaruh pemanfaatan limbah tahu terhadap serapan N, P

dan K serta pertumbuhan tanaman jagung. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Budiman. H. 2013. Budidaya Jagung Organik. Pustaka Baru Press: Yogyakarta.

Dewanti, Dinda, Panjisakti Basunanda, dan Aziz Purwantoro. 2015. Variabilitas

Karakter Fenotipe Dua Populasi Jagung Manis (Zea mays L. Kelompok

Saccharata. Vegetalika. 4(4): 35-47.

Efendi, Roy, Muhammad Aqil, Andi Takdir Makalau dan Muhammad Azra.

2016. Path Analysis in the Determination of Selection Characteristics of

Hybrid Maize Genotypes Tolerant to Drought Stress. Informatika Pertanian.

25 (2) : 171 – 180.

Febrian. 2007. Respon Jagung Manis (Zea mays saccharata Strut). By Z. Zulkifli.

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Presindo. Jakarta.

Page 24: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

104

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

Hayati. N., 2006. Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis Pada Berbagai Waktu

Aplikasi Bokashi Limbah Kulit Buah Kakao dan Pupuk Anorganik. J.

Agroland, vol 13. No.3 : 256 – 259.

Hidayani, Sufardi, dan Lukman Hakim. 2015. Limbah tahu untuk memperbaiki

sifat kimia dan biologi tanah serta hasil tanaman jagung manis (zea mays

var. Saccharata sturt l.). Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan. 4 (1) : 572-

578.

Jumini, Nurhayati, danMurzani. 2011. Efek Kombinasi Dosis Pupuk N P K Dan

Cara Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Jagung Manis. By

Muhammad Hatta in Jurnalvol 6 no 2.

Jurnal Pertanian. 2011. “Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Sebagai Pupuk Kultur

Bacillus thuringiensis”., 04. Hlm. 13-14.

Khairiyah, Siti Khadijah, Muhammad Iqbal, Sariyu Erwan, Norlian dan,

Mahdiannoor. 2017. Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Jagung Manis

(Zea mays saccharata Sturt) Terhadap Berbagai Dosis Pupuk Organik

Hayati Pada Lahan Rawa Lebak. ZIRAA’AH. 42 (3) : , 230-240.

Lestari.1994. “Pembuatan Nata De Coco Dari Air Kelapa”.

http://lestarimandiri.org/id/home-industri/86-home-industri/172pembuatan

nata-de-coco-dari-air-kelapa.com.

Made.U. 2010 . Respons Berbagai Populasi Tanaman Jagung Manis (Zea Mays

Saccharata Sturt.) Terhadap Pemberian Pupuk Urea. Jurnal.Agroland 17 (2)

: 138 – 143.

Marsono dan Paulus S. 2004. Pupuk Akar Jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya :

Jakarta.

Marvelia. 2006. Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata) yang

Diperlakukan dengan Pupuk Organik dengan Dosis yang Berbeda. Buletin

Anatomi dan Fisiologi Vol. XIV, No.2.

Mayadewi, N. N. A. 2007. Pengaruh Jenis Pupuk Kandang dan Jarak Tanam

terhadap Pertumbuhan Gulma dan Hasil Jagung Manis. Fakultas Pertanian

Udayana Denpasar Bali. Jurnal Agritop 26(4):153-159. Diunduh 25 Mei

2014.

Mirna, H.2016. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Limbah Tahu Terhadap

Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata

Sturt.). Politeknik Negeri Jember. Jember.

Pasta, Ikhwana , Andi Ette, dan Henry N. Baru. 2015. Tanggap Pertumbuhan Dan

Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata) Pada Aplikasi

Berbagai Pupuk Organik. J. Agrotekbis 3 (2) : 168 – 177.

Page 25: PENGUJIAN BERBAGAI KONSENTRASI FERMENTASI LIMBAH AIR …

105

Agritrop, Vol. 16 (1): 81 - 105

Priyani, Fitriana Eka, Gembong Haryono, dan Agus Suprapto. 2017. Hasil Jagung

Manis (Zea mays var. saccharata) Pada Berbagai Macam Pupuk Kandang

Dan Konsentrasi Em4. VIGOR, Jurnal Ilmu Pertanian Tropika dan

Subtropika. 2 (2) : 52 – 54.

Puspadewi, S., W. Sutari dan Kusumiyati. 2014. Pengaruh Konsentrasi Pupuk

Organik Cair (POC) dan Dosis Pupuk N, P, K terhadap Pertumbuhan dan

Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. SaccharataSturt.) Kultivar

Talenta. Jurnal Agriculture.1(4): 198-205.

Rima. P,. Busyra. BS,. Hendri. P., dan Syafri. E., 2012. Kajian Pemanfaatan

Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Subsitusi Pupuk Kalium

Mendukung Pertanian Sayuran Organik di Provinsi Jambi. Kementrian

Riset dan Teknologi. Lapoaran Akhir Insentif Peningkatan Peneliti Dan

Perekayasa. 29 hal.

Rosliani, R., N. Sumarni., 2005. Budidaya Tanaman Sayuran Dengan Sistem

Hidroponik. Bandung : Balai Penelitian Tanaman Sayuran.

Sari, Dewi Puspita , Bilman Wilman S, dan Herry . 2017. Pertumbuhan dan Hasil

Jagung Manis (Zea mays saccharata) Dengan Pengurangan Pupuk NPK

Yang Digantikan Dengan Lumpur Kelapa Sawit (Sludge) Pada Tanah

Ultisol. Agritrop. 15 (1) : 138 – 150.

Sirajuddi, Muhammad dan Sri Anjar Lasmini. 2010. Respon Pertumbuhan Dan

Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata) Pada Berbagai Waktu

Pemberian Pupuk Nitrogen Dan Ketebalan Mulsa Jerami. J. Agroland 17 (3)

: 184 – 191.

Suminar, Ratna, Suwarto, Hani Purnawati. 2017. Penentuan Dosen Optimum

Pemupukan N, P, K. Pada Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench). J. Ilmu

Pert Indon. (JIPI). 22 (1) : 6-12.

Sufardi. 2012. Pengantar Nutrisi Tanaman. Bina Nanggroe, Banda Aceh.

Trianti, Lesti.2017. Pemanfaatan Limbah Tahu Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Seledri (Apium Graveolens L) Sebagai Penunjang Praktikum Fisiologi

Tumbuhan. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh.

Triawati, A. 2010. Kualitas Ligkungan Sekitar Pabrik Tahu dan Pemanfaatan

Limbah Tahu Sebagai Pupuk Cair Organik dengan Penambahan EM4

(EffectiveMicrooganism). Skripsi Universitas Airlangga.

Yuwono, Nasih W. Rosmarkam, Afandie.. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah.

.Yogyakarta : Kanisius.