pengorganisasian

29
PENGORGANISASIAN (ORGANIZING) A. Arti Organisasi 1. Etimologi Organon (Anglo sexon Greak/Yunani); Organum (latin), yaitu alat, bagian, anggota/badan; Organize (Inggris), berarti menyusun bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu kesatuan sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan pekerjaan dalam mencapai tujuan. Organizing dari kata organism artinya menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sehingga mempunyai hubungan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya Organisasi, berarti hasil dari pengorganisasian; Pengorganisasian, maksudnya penyusunan tugas kerja dan tanggung jawab; Mengorganisasi, artinya menghimpun beberapa orang untuk bersama-sama melakukan pekerjaan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. 2. James D. Mooney Organisasi adalah bentuk setiap perkumpulan manusia untuk mencapai tujuan bersama. 3. Chester I. Barnard 1

Upload: irfan-catur-wibowo

Post on 03-Jan-2016

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Manajemen Keuangan

TRANSCRIPT

Page 1: Pengorganisasian

PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)

A. Arti Organisasi

1. Etimologi

Organon (Anglo sexon Greak/Yunani);

Organum (latin), yaitu alat, bagian, anggota/badan;

Organize (Inggris), berarti menyusun bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi

suatu kesatuan sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan pekerjaan dalam

mencapai tujuan.

Organizing dari kata organism artinya menciptakan suatu struktur dengan

bagian-bagian yang diintegrasikan sehingga mempunyai hubungan saling

mempengaruhi satu dengan yang lainnya

Organisasi, berarti hasil dari pengorganisasian;

Pengorganisasian, maksudnya penyusunan tugas kerja dan tanggung jawab;

Mengorganisasi, artinya menghimpun beberapa orang untuk bersama-sama

melakukan pekerjaan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2. James D. Mooney

Organisasi adalah bentuk setiap perkumpulan manusia untuk mencapai

tujuan bersama.

3. Chester I. Barnard

Organisasi adalah suatu sistem dari aktivitas kerjasama yang dilakukan

oleh dua orang atau lebih yang dikoordinasikan dengan sadar.

4. George. R. Terry

Organisasi adalah mengalokasikan seluruh pekerjaan yang harus

dilaksanakan antara kelompok kerja dan menetapkan wewenang relatif serta

tanggung jawab masing-masing individu yang bertanggung jawab, untuk setiap

komponen kerja dan menyediakan lingkungan kerja yang tepat dan sesuai.

1

Page 2: Pengorganisasian

5. William H. Newman

Mengorganisasi adalah menggolong-golongkan kegiatan-kegiatan yang

perlu untuk melaksanakan rencana-rencana dalam kesatuan-kesatuan administrasi

dan menentukan hubungan-hubungan antara pemimpin-pemimpin dan pegawai-

pegawai dalam kesatuan-kesatuan kerja.

6. Staf dosen balai pembinaan administrasi UGM

Organisasi adalah suatu sistem usaha kerja sama dari sekelompok orang

untuk mencapai tujuan bersama.

7. Prof. Dr. Sondang Siagian

Organisasi adalah setiap bentuk perkumpulan antara dua orang atau lebih

yang bekerjasama untuk suatu tujuan bersama dan terikat secara formal dalam

perkumpulan yang saling berhubungan antara seorang / sekelompok orang yang

disebut pimpinan dan seorang / sekelompok orang lain yang disebut bawahan.

Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang,

alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga

tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam

rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Pengorganisasian merupakan proses manjerial yang berkelanjutan.

Strategi dan lingkungan organisasi dapat berubah, sehingga efektivitas serta

efisiensi aktivitas organisasi tidak selalu sesuai dengan kehendak manajer.

Ada empat langkah mendasar ketika memulai membuat keputusan

mengenai pengorganisasian:

1. Pembagian pekerjaan, membagi seluruh beban pekerjaan menjadi

banyak tugas yang secara wajar dan nyaman dapat dilaksanakan oleh

individu atau kelompok. Pemecahan tugas kompleks menjadi komponen-

komponennya sehingga setiap orang bertangung jawab untuk beberapa

aktivitas terbatas bukannya tugas secara keseluruhan.

2. Departementalisasi, pengelompokan menjadi departemen aktivitas

pekerjaan yang serupa dan secara logis berhubungan.

2

Page 3: Pengorganisasian

3. Hierarki Organisasi, menetapkan siapa yang memberi laporan kepada

siapa dalam organisasi, suatu pola tingkat berjenjang dari sebuah struktur

organisasi, dipuncaknya duduk manajer (atau beberapa manajer)

peringkat senior yang betanggung jawab atas operasi seluruh organisasi;

yang lain, manajer dengan peringkat lebih rendah ditempatkan di bawah

di berbagai tingkat organisasi. Rentang kendali manajemen (span of

control) jumlah bawahan yang melapor langsung kepada manajer tertentu.

Rantai komando (chain of command) rencana yang menetukan siapa yang

melapor kepada siapa dalam sebuah organisasi.

4. Koordinasi, mekanisme yang menyatukan aktivitas departemental

menjadi suatu kesatuan dan memonitor keefektifan integrasi tersebut.

Seberapa jauh koordinasi yang diperlukan tergantung pada sifat dari

pekerjaan yang dilakukan dan tingkat saling ketergantungan dari orang-

orang dalam berbagai unit yang melaksanakan tugas itu.

B. Hakekat Organisasi

Sebagai alat manajemen, organisasi dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu:

1. Organisasi sebagai wadah (relatif statis)

Melihat organisasi sebagai tempat dimana kegiatan manajemen dilaksanakan.

2. Organisasi sebagai proses (dinamis)

Yaitu, dengan memandang interaksi antara orang-orang yang berada di dalam

organisasi (baik formal maupun informal).

C. Unsur Organisasi (Kumulatif)

1. Sekelompok orang,

2. Kerjasama, dan

3. Tujuan bersama.3

Page 4: Pengorganisasian

D. Fungsi Organisasi

1. Mengatur kerja dan kerjasama yang sebaik-baiknya,

2. Mencegah keterlambatan dan kesulitan kerja,

3. Mencegah kesimpangsiruran kerja,

4. Menentukan pedoman-pedoman kerja.

E. Prinsip Organisasi

Ada dua belas prinsip organisasi, sebagai berikut:

1. Menetapkan tujuan (objective) dengan jelas, dimengerti, dipahami, diterima, dan

dijiwai setiap orang dalam melaksanakan tugas (agar terjadi penghematan tenaga,

material, biaya dan waktu).

Peran tujuan:

a. pedoman ke arah mana organisasi itu akan

dibawa,

b. landasan bagi organisasi yang bersangkutan,

c. menentukan aktivitas yang akan dilakukan,

d. menentukan program, prosedur, KISS ME

(Koordinasi, Integrasi, Simplikasi, Sinkronisasi, dan Mekanisasi).

2. Kesatuan arah (unity of direction),

3. Kesatuan perintah (unity of command).

4. Keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang atau pelimpahan

wewenang (delegation of authority).

Ada tiga jenis pelimpahan:

a. pelimpahan wewenang ke bawah (dari pejabat yang lebih tinggi ke pejabat

yang lebih rendah),

b. pelimpahan wewenang horizontal (penyerahan kekuasaan antara pejabat

yang sederajat),4

Page 5: Pengorganisasian

c. pelimpahan wewenang ke atas (penyerahan dari pejabat bawahan kepada

pejabat atasannya).

5. Pembagian tugas (distribution of work), pembagian kerja (homogenetise

assignment), departementasi (devisionisasi).

Dasar pembagian kerja:

a. wilayah / territorial (propinsi, kabupaten, kecamatan, kodam, kodim dsb),

b. jenis produksi (mobil sedan, truk, jip, dsb),

c. pelanggan yang dilayani (penyakit dalam, kulit, paru-paru, mata, THT,

perusahaan pemerintah, swasta, perorangan, dsb).

d. fungsi / rangkaian kerja (bagian pembelian, personalia, tata usaha, pemasaran,

perundangan, tenun pemintalan, perajutan, pencelupan, dll),

e. waktu (kelompok pagi, siang, dan malam),

f. jasa yang diberikan (asuransi jiwa, kebakaran, dll),

g. alat perlengkapan yang digunakan (mesin, listrik, sipil, perkapalan).

Pedoman pembagian kerja, sbb:

a. jumlah unit organisasi (semaksimal mungkin sesuai kebutuhan),

b. organisasi mempunyai fungsi bulat dan berkaitan satu sama lain,

c. pembentukan unit baru hanya dilakukan bila unit yang ada tidak tepat lagi

menampung kegiatan yang sangat berbeda,

d. berbeda berdasarkan aktifitas yang dilakukan organisasi.

Ada 6 (enam) macam sifat organisasi (berdasarkan aktivitas):

1) unit penetapan kebijakan (melakukan aktivitas penetapan kebijaksanaan

umum bagi seluruh organisasi),

2) unit pimpinan (melakukan aktivitas penerapan kebijakan umum bagi

berbagai kegiatan organisasi),

3) unit operasi (melakukan aktivitas pokok organisasi),5

Page 6: Pengorganisasian

4) unit penunjang/service unit (melakukan aktivitas yang membantu

memperlancar unit operasi dalam melakukan kegiatannya),

5) unit pengawas (melakukan aktivitas pemeriksaan dan pengawasan

kegiatan unit-nit operasi),

6) unit konsultasi (melakukan aktivitas memberikan bantuan keahlian kepada

pimpinan).

6. struktur organisasi harus disusun sesederhana mungkin,

7. pola dasar organisasi harus relatif permanan,

8. adanya jaminan jabatan (security of tenure),

9. balas jasa yang diberikan kepada setiap orang harus setimpal dengan jasa yang

diberikan,

10. penempatan orang yang sesuai dengan keahliannya (the right man in the right

place on the right time),

11. Batas kemampuan pengawasan (spand of control), atau jenjang bertangga

(hierarchie).

Tergantung beberapa faktor:

a. Subjektif (kecakapan dan keahlian, pengalaman, kesehatan,

umur, bakat, kepemimpinan seseorang, kepribadian, kedudukan sosial, dan

lain-lain),

b. Objektif (factor di luar diri seseorang, faktor lingkungan: jenis

pekerjaan, waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, kestabilan organisasi, jarak

antara pengawas dan bawahan, banyak sedikitnya pekerjaan pada bawahan

atau atasan).

12. Koordinasi

Coordination (Inggris), berarti menyusun, mengatur, selaras, sejalan, serasi.

Defenisi (batasan) Koordinasi

Koordinasi adalah sinkronisasi usaha-usaha secara teratur yang ditujukan untuk

memberi petunjuk waktu (timing), dan arah pelaksanaan suatu kegiatan kerja,

6

Page 7: Pengorganisasian

agar dengan demikian dapat dicapai tindakan-tindakan harmonis serta yang

disatukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Unsur-unsur Koordinasi

a. kualitas dan kuantitas,

b. waktu,

c. penentuan (determinasi) arah dalam tindakan-tindakan kerja.

Pentingnya Koordinasi

Dengan adanya pembagian kerja dalam organisasi (homogenous

assigment), maka ada kemungkinan pejabat, pekerja, orang ataupun unit kerja

tertentu hanya mementingkan diri atau unit kerjanya saja, sehingga kurang

memperhatikan keberhasilan secara keseluruhan.

Macam Koordinasi

a. vertical (antara bawahan, unit kerja dengan pihak atasan atau sebaliknya).

b. horizontal (koordinasi fungsional, fungsi dalam sesuatu organisasi kegiatan

kerja atau setara, sejajar).

Ciri-Ciri Koordinasi

a. dinamis (selalu terdapat perubahan),

b. memperkuat tindakan-tindakan tertentu,

c. menciptakan kekuatan-kekuatan baru,

d. menghilangkan issue (desas-desus),

e. memperkecil perbedaan pandangan,

f. mencapai kompromi-kompromi.

Ruang Lingkup Koordinasi

a. di dalam perseorangan,

b. antara perseorangan dengan kelompok,7

Page 8: Pengorganisasian

c. antara kelompok di dalam suatu organisasi,

d. koordinasi antara organisasi dengan kejadian dunia luar.

Hambatan Koordinasi

a. adanya kekuatan yang cenderung memisahkan tindakan mempersatukan,

b. orang berusaha agar pekerjaannya terlaksana dengan baik dalam kesatuannya

sendiri-sendiri,

c. adanya vested interest di dalam kesatuan atau perseorangan.

Usaha Koordinasi

a. anggota dapat menerima tujuan yang telah ditetapkan,

b. adanya komunikasi antara pemimpin dan anggota / bawahan,

c. adanya kesempatan anggota untuk mengemukakan saran dan pendapat,

d. adanya hak suara kepada anggota sebelum proses berlangsung.

Prinsip Koordinasi

e. efisiensi,

f. kesatuan arah dan tujuan,

g. strategi kerja,

h. kesatuan segenap tindakan manajemen dan pelaksana.

Perlunya Koordinasi

a. mencegah kesimpangsiuran dalam kegiatan kerja,

b. menyadarkan bahwa masing-masing adalah bagian dari keseluruhan,

c. mencegah timbulnya tumpukan tugas pada seseorang,

d. menghindari kekosongan jabatan,

e. menghindari pertentangan-pertentangan.

Alat Koordinasi

8

Page 9: Pengorganisasian

a. pertemuan resmi / formal (rapat dinas, edaran berantai, membentuk panitia

koordinasi, mengangkat pejabat penghubung, melalui alat penghubung:

seperti telepon, radio, telegram, dll),

b. pertemuan tidak resmi/informal (memenuhi undangan, kunjungan rumah,

mengucapkan selamat, melawat, dsb).

Koordinasi dan Koperasi

Kooperasi (cooperation) adalah tindakan kerjasama seorang dengan orang

lain, sedangkan koordinasi (coordination) adalah kerjasama di dalam suatu

organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Memelihara Koordinasi

a. mengadakan pertemuan resmi (unsur atau unit yang harus dikoordinasikan),

b. mengangkat seseorang, tim, panitia (sebagai koordinator).

c. membuat buku pedoman (berisikan penjelasan tugas masing-masing unit),

d. pimpinan/atasan mengadakan pertemuan-pertemuan informal dengan

bawahannya (pemberian bimbingan, konsultasi, dan pengarahan).

F. Desain Organisasi

Desain organisasi adalah proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh

manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk

organisasi dan lingkungan tempat organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain

organisasi mengharuskan manajer melihat kedua arah secara bersamaan: kedalam

organisasi dan ke luar organisasi.

Pendekatan dalam penentuan desain organisasi:

1. Pendekatan Klasik, percaya bahwa organisasi yang paling efisien dan

efektif mempunyai struktur organisasi. Dalam struktur itu tindakan

9

Page 10: Pengorganisasian

anggota organisasi dibimbing oleh perasaan kewajiban kepada organisasi

dan oleh peraturan dan ketentuan rasional.

2. Pendekatan Tugas-Teknologi, mengacu pada teknologi produksi berbeda

yang tercakup dalam pembuatan jenis produk yang berbeda.

3. Pendekatan Lingkungan

Tom burns dan G.M. Stalker memasukkan lingkungan ke dalam

pertimbangan desain dan membedakan antara dua sistem organisasi yaitu

mekanistik dan organik.

Sistem mekanistik, kegiatan organisasi dibagi-bagi menjadi tugas

terpisah dan terspesialisasi agar setiap individu dan unit ditentukan secara

persis oleh manajer dari tingkat yang lebih tinggi mengikuti rantai

komando birokrasi klasik.

Sistem organik, indvidu lebih banyak bekerja dalam kelompok

daripada sendiri. Penekanan tidak pada menerima perintah dari seorang

manajer atau memberikan perintah kepada bawahan, sebaliknya para

anggota berkomunikasi ke semua tingkat organisasi untuk memperoleh

informasi dan saran.

G. Tipe Struktur Organisasi

Struktur organisasi mengacu pada cara membagi, mengelompokkan, dan

mengkoordinasikan aktivitas organisasi menjadi hubungan antara manajer dan

karyawan, manajer dan manajer, serta karyawan dan karyawan.

Struktur departemen organisasi secara formal dapat dilakukan dengan tiga

cara pokok: menurut fungsi, menurut produk/ pasar, atau dalam bentuk matriks.

1. Organisasi Fungsional

10

Page 11: Pengorganisasian

Organisasi menurut fungsi menyatukan semua orang yang terlibat dalam

satu aktivitas atau beberapa aktivitas yang berkaitan fungsi di dalam satu

departemen.

Organisasi fungsional (functional organization) merupakan suatu bentuk

departementalisasi yang didalamnya setiap orang terlibat dalam satu aktivitas

fungsional.

Organisasi fungsional mungkin merupakan bentuk paling logis dan

mendasar dari departementalisasi.

Cara ini terutama digunakan oleh perusahaan kecil yang menawarkan jenis

produk terbatas, karena dengan demikian mereka menggunakan sumber daya

khusus secara efisien.

Keuntungan dari struktur fungsional adalah supervisi dapat dilakukan

lebih mudah, karena manajer harus menjadi ahli hanya dalam beberapa

keterampilan terbatas.

Struktur fungsional juga mempermudah memobilisasi keterampilan

khusus dan menempatkan mereka ditempat yang paling diperlukan.

Kerugian dari struktur fungsional, karena manajer fungsional harus

melapor kepada kantor pusat sentral, keadaan ini dapat mempersulit didapatnya

keputusan yang cepat. Dan, struktur ini sering kali lebih sulit untuk menentukan

tanggung jawab dan menilai prestasi kerja dalam struktur fungsional.

Contoh gambar:

11

Presiden

Wakil PresidenKeuangan

Wakil PresidenProduksi

WakilPresidenPemasaran

Wakil PresidenSDM

Page 12: Pengorganisasian

2. Organisasi Menurut Produk / Pasar

Organisasi menurut produk atau pasar sering juga disebut organisasi

menurut divisi, menyatukan dalam satu unit kerja semua yang terlibat dalam

produksi atau pemasaran suatu produk atau kelompok produk yang berkaitan,

semua terlibat di daerah tertentu, atau semua yang terlibat dalam melayani tipe

pelnggan tertentu.

Karena semua aktivitas, keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk

memproduksi dan pasar produk tertentu dikelompokkan dalam satu tempat

dibawah satu kepala, pekerjaan keseluruhan dapat lebih mudah dikoordinasikan

dan prestasi kerja yang lebih tinggi dipertahankan.

Disamping itu, mutu maupun kecepatan pembuatan keputusan

diuntungkan, karena keputusan yang dibuat ditingkat divisi lebih dekat dengan

tempat tindakan dilakukan.

Kekurangan dari struktur divisional, kepentingan divisi mungkin

didahulukan dari sasaran organisasi secara keseluruhan.

Contoh gambar:

12

Presiden

Wakil PresidenPemasaran

Wakil PresidenPenelitian dan Pengembangan

Wakil PresidenProduksi

Wakil PresidenKeuangan

Manajer Umum Produk-produk perawatan

kesehatan pribadi

Manajer UmumProduk-produk

Hak milik

Manajer UmumProduk-produk

farmasi

Page 13: Pengorganisasian

3. Organisasi Matriks

Struktur matriks (matrix structure), struktur sebuah organisasi yang

didalam nya setiap karyawan melapor kepada manajer fungsional atau manajer

divisi maupun kepada manajer proyek atau kelompok.

Akibatnya karyawan mempunyai dua orang atasan, artinya mereka bekerja

dalam dua rantai komando.

Keuntungan dari struktur matriks, seringkali struktur matriks merupakan

cara yang efisien untuk menyatukan keterampilan khusus, yang tersebar dibanyak

tempat, padahal diperlukan untuk memecahkan masalah yang kompleks.misalnya

masalah koordinasi, disini diminimalkan karena kebanyakan personel penting

untuk sebuah proyek bekerja sama sebagai satu kelompok.

Kerugiannya adalah tidak setiap orang dapat menyesuaikan diri dengan

baik pada sistem matriks. Agar efektif, anggota tim harus mempunyai

keterampilan antar pribadi yang baik dan bersikap fleksibel serta mau bekerja

sama.

H. Bentuk Organisasi

1. Lini / garis (line organization)

Suatu bentuk organisasi dimana kepala eksekutif (chief executive)

dipandang sebagai sumber wewenang tunggal, segala keputusan/kebijakan dan

tanggung jawab ada pada satu tangan.

Sifat / ciri-ciri

a. organisasi kecil,

b. jumlah pegawai sedikit,

c. pemilik biasanya menjadi pemimpin tertinggi dalam organisasi,

d. hubungan kerja bersifat langsung (face to face relationship),

e. spesialisasi yang dibutuhkan rendah,

f. anggota organisasi saling kenal mengenal,13

Page 14: Pengorganisasian

g. tujuan sederhana,

h. alat-alat sederhana,

i. struktur organisasi sederhana,

j. produksi yang dihasilkan belum beraneka ragam,

k. pimpinan organisasi seorang tunggal,

l. garis komando ke bawah kuat,

Contoh gambar:

Kebaikan/kelebihan

a. proses pengambilan keputusan cepat,

b. rasa solidaritas anggota organisasi,

c. dapat menjamin disiplin yang kuat/tinggi,

d. asas kesatuan komando (unity of commad), tampak menonjol,

e. koordinasi relatif mudah dilaksanakan,

f. pengawasan secara ketat terhadap kegiatan para pegawai/bawahan dapat

dilaksanakan dengan mudah.

Keburukan / kelemahan

a. tujuan organisasi didasarkan atas tujuan pribadi,

b. kecenderungan pimpinan organisasi bertindak diktator,14

DIREKTUR

KEUANGANPRODUKSI PEMASARAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Page 15: Pengorganisasian

c. organisasi tergantung pada seseorang,

d. kesempatan pengembangan spesialisasi terbatas,

e. perluasan organisasi berarti penambahan beban dan tanggung jawab kepala

dengan mudah melampau spand of control,

f. anggota organisasi terutama bawahan tidak punya kesempatan berkembang.

2. Organisasi staf (staff organisazition)

Adalah suatu organisasi yang mempunyai hubungan dengan pucuk

pimpinan dan mempunyai fungsi memberikan bantuan, baik berupa pemikiran

maupun bantuan yang lain demi kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai

tujuan keseluruhan (tidak mempunyai garis komando ke bawah / daerah)

Contoh gambar:

3. Organisasi lini / garis dan staf (line and staff organization)

Suatu bentuk organisasi dimana pimpinan dibantu oleh staf dan ada

kesatuan komando serta memiliki garis komando dari tingkat yang paling atas

hingga tingkat yang paling bawah atau dari tingkat pusat sampai ke tingkat

daerah.

Staf mempunyai wewenang fungsional, memberikan bantuan / petunjuk,

baik berupa pemikiran, tenaga kerja, keuangan, material maupun fasilitas-fasilitas,

sarana dan prasarana yang sanggup serta mampu mendukung pelaksanaan tugas

pokok organisasi (kepala / pimpinan mempunyai wewenang komando).

4. organisasi fungsional (functional organization)15

PIMPINAN

STAF STAF

Page 16: Pengorganisasian

Suatu bentuk organisasi dimana bawahan mendapat perintah dari beberapa

pejabat yang masing-masing menguasai suatu bidang keahlian tertentu dan

bertanggung jawab sepenuhnya atas bidangnya.

Pada bentuk ini pimpinan mempercayakan sepenuhnya kepada para ahli

dalam bidang masing-masing.

Sifat/ciri-ciri

a. tidak terlalu menekankan pada hirarki struktural,

b. lebih banyak didasarkan kepada sifat dan macam fungsi yang perlu

dijalankan.

Contoh gambar:

Kebaikan / kelebihan

a. spesialisasi dipergunakan maksimal,

b. solidaritas orang yang menjalankan fungsi yang sama tinggi,

c. moral serta disiplin orang yang menjalankan fungsi yang sama tinggi

(tanggung jawab atas fungsinya terjamin),

d. koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dijalankan,

e. bidang pekerjaan khusus diduduki oleh seorang ahli yang memungkinkan

bekerja atas dasar keahlian dan kecintaan akan tugasnya.

Keburukan / kelemahan

a. orang terlalu menspesialisasikan diri, sukar mengadakan tour of duty dan tour

of area (dapat menimbulkan dispersonalisasi),16

DIREKTUR

PROYEK A PROYEK CPROYEK B

Page 17: Pengorganisasian

b. orang yang bergerak dalam satu fungsi tertentu terlalu mementingkan

fungsinya, koordinasi menyeluruh sulit dijalankan (koordinasi sulit

dilaksanakan),

c. keahlian memimpin kurang dapat dijamin,

d. asas kesatuan komando (unity of command) sulit dilaksanakan,

5. Organisasi tipe panitia (committee type of organization)

Adalah suatu bentuk organisasi dimana pimpinan berbentuk kolektif

terdiri atas beberapa orang, segala keputusan diambil dalam suatu kourum dan

menjadi tanggung jawab bersama.

Sifat / ciri-ciri

a. pemimpin dan pelaksana dibentuk dalam kelompok-kelompok yang bersifat

panitia,

b. tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok orang,

c. semua pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama,

d. para pelaksana dikelompokkan menurut tugas yang harus dilakukan dalam

bentuk task force.

Kebaikan/kelebihan

a. keputusan tepat (kolektif),

b. tindakan diktatoris sangat kecil,

c. usaha kooperatif mudah dibina,

d. adanya pertimbangan kelompok dengan jalan perundingan/musyawarah,

e. adanya informasi,

f. adanya konsolidasi wewenang.

Keburukan/kelemahan

a. proses pengambilan keputusan berjalan lambat,

b. tidak ada yang dapat diminta pertanggung jawaban lebih,17

Page 18: Pengorganisasian

c. perintah datang dari beberapa orang,

d. daya kreasi tidak menonjol, pelaksanaan kolektifitas,

e. banyak makan waktu dan biaya,

f. adanya tendensi ingkar mengingkari tanggung jawab,

g. menimbulkan tirani minoritas.

I. Bentuk Lain Organisasi (menurut The Liang Gie)

1. Jumlah orang yang memegang pimpinan

a. bentuk tunggal (dipimpin oleh satu orang);

b. bentuk komisi (dipimpin oleh lebih dari satu orang);

2. Lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, serta hubungan kerja pada

kesatuan dalam organisasi

a. bentuk lurus,

b. bentuk fungsional,

c. bentuk lurus dan fungsional.

J. Organisasi Informal

Menurut Herbert A. Simon, struktur organisasi informal (informal

organizational structure) merupakan hubungan yang tidak didokumentasikan dan

secara resmi tidak diakui antara anggota sebuah organisasi yang tidak dapat dihindari

muncul dari kebutuhan karyawan secara pribadi dan kelompok

K. Organisasi dan Disorganisasi

Tiga dekade yang lalu, ahli sejarah bisnis Alfred Chandler mengusulkan

suatu cara pemikiran yang telah banyak diadopsi dalam bisnis Amerika, yaitu sebuah

struktur yang secara logis mengikuti dan mempermudah strategi organisasi.18

Page 19: Pengorganisasian

Sekarang, banyak manajer yang mencoba-coba dengan struktur organisasi

yang tampaknya amat berbeda karena mereka mencoba-dan berhasil-dengan strategi

organisasi yang berbeda secara radikal.

Menurut Quinn dan Tom Peters, ada tiga macam struktur organisasi inovatif

yang telah berkembang dari pendekatan strategi organisasi baru ini, yaitu

disorganisasi yang perlu, korporasi yang sebenarnya, dan organisasi yang disebarkan.

Pengurangan jumlah karyawan

Perampingan (downsizing), suatu versi yang melakukan restrukturisasi

organisasi dengan hasil berkurangnya ukuran organisasi dan sering kali dengan hasil

struktur organisasi yang lebih datar; salah satu cara organisasi berubah menjadi lebih

ramping, struktur lebih fleksibel yang dapat memberikan respons lebih cepat pada

kecepatan perubahan dalam pasar global.

Pengaruh dari perampingan

Dengan naiknya jumlah perusahaan yang berusaha untuk tetap dapat bersaing

dengan mengurangi biaya dan mengurangi jumlah tenaga kerja, semakin banyak

orang yang harus keluar dari pekerjaan lama dan antri untuk mendapatkan pekerjaan

baru.

L. Bagan Organisasi (menurut Hendry G. Headges)

1. Piramide

2. Horizontal

3. Vertical

4. Lingkaran

5. Lukisan

Masing-masing bagan (kecuali bentuk lukisan) dapat dibedakan menurut isi, menjadi

sebagai berikut:

1. Struktural,

2. Fungsional,

3. Jabatan,19

Page 20: Pengorganisasian

4. Nama

20

Page 21: Pengorganisasian

DAFTAR PUSTAKA(2 buah)

Stoner, James A.F, R. Edeard Freeman, & Daniel R. Gilbert Jr. 1996. “Manajemen”. Jilid II. Terjemahan Alexander Sindoro. Jakarta, PT Prenhallindo.

Mukhlis, Suhardi. 2006. “Asas-asas Manajemen”. Tanjung Pinang, Stisipol Raja Haji.

21