pengorganisasian
DESCRIPTION
Manajemen KeuanganTRANSCRIPT
PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
A. Arti Organisasi
1. Etimologi
Organon (Anglo sexon Greak/Yunani);
Organum (latin), yaitu alat, bagian, anggota/badan;
Organize (Inggris), berarti menyusun bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi
suatu kesatuan sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan pekerjaan dalam
mencapai tujuan.
Organizing dari kata organism artinya menciptakan suatu struktur dengan
bagian-bagian yang diintegrasikan sehingga mempunyai hubungan saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya
Organisasi, berarti hasil dari pengorganisasian;
Pengorganisasian, maksudnya penyusunan tugas kerja dan tanggung jawab;
Mengorganisasi, artinya menghimpun beberapa orang untuk bersama-sama
melakukan pekerjaan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2. James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perkumpulan manusia untuk mencapai
tujuan bersama.
3. Chester I. Barnard
Organisasi adalah suatu sistem dari aktivitas kerjasama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih yang dikoordinasikan dengan sadar.
4. George. R. Terry
Organisasi adalah mengalokasikan seluruh pekerjaan yang harus
dilaksanakan antara kelompok kerja dan menetapkan wewenang relatif serta
tanggung jawab masing-masing individu yang bertanggung jawab, untuk setiap
komponen kerja dan menyediakan lingkungan kerja yang tepat dan sesuai.
1
5. William H. Newman
Mengorganisasi adalah menggolong-golongkan kegiatan-kegiatan yang
perlu untuk melaksanakan rencana-rencana dalam kesatuan-kesatuan administrasi
dan menentukan hubungan-hubungan antara pemimpin-pemimpin dan pegawai-
pegawai dalam kesatuan-kesatuan kerja.
6. Staf dosen balai pembinaan administrasi UGM
Organisasi adalah suatu sistem usaha kerja sama dari sekelompok orang
untuk mencapai tujuan bersama.
7. Prof. Dr. Sondang Siagian
Organisasi adalah setiap bentuk perkumpulan antara dua orang atau lebih
yang bekerjasama untuk suatu tujuan bersama dan terikat secara formal dalam
perkumpulan yang saling berhubungan antara seorang / sekelompok orang yang
disebut pimpinan dan seorang / sekelompok orang lain yang disebut bawahan.
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang,
alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Pengorganisasian merupakan proses manjerial yang berkelanjutan.
Strategi dan lingkungan organisasi dapat berubah, sehingga efektivitas serta
efisiensi aktivitas organisasi tidak selalu sesuai dengan kehendak manajer.
Ada empat langkah mendasar ketika memulai membuat keputusan
mengenai pengorganisasian:
1. Pembagian pekerjaan, membagi seluruh beban pekerjaan menjadi
banyak tugas yang secara wajar dan nyaman dapat dilaksanakan oleh
individu atau kelompok. Pemecahan tugas kompleks menjadi komponen-
komponennya sehingga setiap orang bertangung jawab untuk beberapa
aktivitas terbatas bukannya tugas secara keseluruhan.
2. Departementalisasi, pengelompokan menjadi departemen aktivitas
pekerjaan yang serupa dan secara logis berhubungan.
2
3. Hierarki Organisasi, menetapkan siapa yang memberi laporan kepada
siapa dalam organisasi, suatu pola tingkat berjenjang dari sebuah struktur
organisasi, dipuncaknya duduk manajer (atau beberapa manajer)
peringkat senior yang betanggung jawab atas operasi seluruh organisasi;
yang lain, manajer dengan peringkat lebih rendah ditempatkan di bawah
di berbagai tingkat organisasi. Rentang kendali manajemen (span of
control) jumlah bawahan yang melapor langsung kepada manajer tertentu.
Rantai komando (chain of command) rencana yang menetukan siapa yang
melapor kepada siapa dalam sebuah organisasi.
4. Koordinasi, mekanisme yang menyatukan aktivitas departemental
menjadi suatu kesatuan dan memonitor keefektifan integrasi tersebut.
Seberapa jauh koordinasi yang diperlukan tergantung pada sifat dari
pekerjaan yang dilakukan dan tingkat saling ketergantungan dari orang-
orang dalam berbagai unit yang melaksanakan tugas itu.
B. Hakekat Organisasi
Sebagai alat manajemen, organisasi dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu:
1. Organisasi sebagai wadah (relatif statis)
Melihat organisasi sebagai tempat dimana kegiatan manajemen dilaksanakan.
2. Organisasi sebagai proses (dinamis)
Yaitu, dengan memandang interaksi antara orang-orang yang berada di dalam
organisasi (baik formal maupun informal).
C. Unsur Organisasi (Kumulatif)
1. Sekelompok orang,
2. Kerjasama, dan
3. Tujuan bersama.3
D. Fungsi Organisasi
1. Mengatur kerja dan kerjasama yang sebaik-baiknya,
2. Mencegah keterlambatan dan kesulitan kerja,
3. Mencegah kesimpangsiruran kerja,
4. Menentukan pedoman-pedoman kerja.
E. Prinsip Organisasi
Ada dua belas prinsip organisasi, sebagai berikut:
1. Menetapkan tujuan (objective) dengan jelas, dimengerti, dipahami, diterima, dan
dijiwai setiap orang dalam melaksanakan tugas (agar terjadi penghematan tenaga,
material, biaya dan waktu).
Peran tujuan:
a. pedoman ke arah mana organisasi itu akan
dibawa,
b. landasan bagi organisasi yang bersangkutan,
c. menentukan aktivitas yang akan dilakukan,
d. menentukan program, prosedur, KISS ME
(Koordinasi, Integrasi, Simplikasi, Sinkronisasi, dan Mekanisasi).
2. Kesatuan arah (unity of direction),
3. Kesatuan perintah (unity of command).
4. Keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang atau pelimpahan
wewenang (delegation of authority).
Ada tiga jenis pelimpahan:
a. pelimpahan wewenang ke bawah (dari pejabat yang lebih tinggi ke pejabat
yang lebih rendah),
b. pelimpahan wewenang horizontal (penyerahan kekuasaan antara pejabat
yang sederajat),4
c. pelimpahan wewenang ke atas (penyerahan dari pejabat bawahan kepada
pejabat atasannya).
5. Pembagian tugas (distribution of work), pembagian kerja (homogenetise
assignment), departementasi (devisionisasi).
Dasar pembagian kerja:
a. wilayah / territorial (propinsi, kabupaten, kecamatan, kodam, kodim dsb),
b. jenis produksi (mobil sedan, truk, jip, dsb),
c. pelanggan yang dilayani (penyakit dalam, kulit, paru-paru, mata, THT,
perusahaan pemerintah, swasta, perorangan, dsb).
d. fungsi / rangkaian kerja (bagian pembelian, personalia, tata usaha, pemasaran,
perundangan, tenun pemintalan, perajutan, pencelupan, dll),
e. waktu (kelompok pagi, siang, dan malam),
f. jasa yang diberikan (asuransi jiwa, kebakaran, dll),
g. alat perlengkapan yang digunakan (mesin, listrik, sipil, perkapalan).
Pedoman pembagian kerja, sbb:
a. jumlah unit organisasi (semaksimal mungkin sesuai kebutuhan),
b. organisasi mempunyai fungsi bulat dan berkaitan satu sama lain,
c. pembentukan unit baru hanya dilakukan bila unit yang ada tidak tepat lagi
menampung kegiatan yang sangat berbeda,
d. berbeda berdasarkan aktifitas yang dilakukan organisasi.
Ada 6 (enam) macam sifat organisasi (berdasarkan aktivitas):
1) unit penetapan kebijakan (melakukan aktivitas penetapan kebijaksanaan
umum bagi seluruh organisasi),
2) unit pimpinan (melakukan aktivitas penerapan kebijakan umum bagi
berbagai kegiatan organisasi),
3) unit operasi (melakukan aktivitas pokok organisasi),5
4) unit penunjang/service unit (melakukan aktivitas yang membantu
memperlancar unit operasi dalam melakukan kegiatannya),
5) unit pengawas (melakukan aktivitas pemeriksaan dan pengawasan
kegiatan unit-nit operasi),
6) unit konsultasi (melakukan aktivitas memberikan bantuan keahlian kepada
pimpinan).
6. struktur organisasi harus disusun sesederhana mungkin,
7. pola dasar organisasi harus relatif permanan,
8. adanya jaminan jabatan (security of tenure),
9. balas jasa yang diberikan kepada setiap orang harus setimpal dengan jasa yang
diberikan,
10. penempatan orang yang sesuai dengan keahliannya (the right man in the right
place on the right time),
11. Batas kemampuan pengawasan (spand of control), atau jenjang bertangga
(hierarchie).
Tergantung beberapa faktor:
a. Subjektif (kecakapan dan keahlian, pengalaman, kesehatan,
umur, bakat, kepemimpinan seseorang, kepribadian, kedudukan sosial, dan
lain-lain),
b. Objektif (factor di luar diri seseorang, faktor lingkungan: jenis
pekerjaan, waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, kestabilan organisasi, jarak
antara pengawas dan bawahan, banyak sedikitnya pekerjaan pada bawahan
atau atasan).
12. Koordinasi
Coordination (Inggris), berarti menyusun, mengatur, selaras, sejalan, serasi.
Defenisi (batasan) Koordinasi
Koordinasi adalah sinkronisasi usaha-usaha secara teratur yang ditujukan untuk
memberi petunjuk waktu (timing), dan arah pelaksanaan suatu kegiatan kerja,
6
agar dengan demikian dapat dicapai tindakan-tindakan harmonis serta yang
disatukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Unsur-unsur Koordinasi
a. kualitas dan kuantitas,
b. waktu,
c. penentuan (determinasi) arah dalam tindakan-tindakan kerja.
Pentingnya Koordinasi
Dengan adanya pembagian kerja dalam organisasi (homogenous
assigment), maka ada kemungkinan pejabat, pekerja, orang ataupun unit kerja
tertentu hanya mementingkan diri atau unit kerjanya saja, sehingga kurang
memperhatikan keberhasilan secara keseluruhan.
Macam Koordinasi
a. vertical (antara bawahan, unit kerja dengan pihak atasan atau sebaliknya).
b. horizontal (koordinasi fungsional, fungsi dalam sesuatu organisasi kegiatan
kerja atau setara, sejajar).
Ciri-Ciri Koordinasi
a. dinamis (selalu terdapat perubahan),
b. memperkuat tindakan-tindakan tertentu,
c. menciptakan kekuatan-kekuatan baru,
d. menghilangkan issue (desas-desus),
e. memperkecil perbedaan pandangan,
f. mencapai kompromi-kompromi.
Ruang Lingkup Koordinasi
a. di dalam perseorangan,
b. antara perseorangan dengan kelompok,7
c. antara kelompok di dalam suatu organisasi,
d. koordinasi antara organisasi dengan kejadian dunia luar.
Hambatan Koordinasi
a. adanya kekuatan yang cenderung memisahkan tindakan mempersatukan,
b. orang berusaha agar pekerjaannya terlaksana dengan baik dalam kesatuannya
sendiri-sendiri,
c. adanya vested interest di dalam kesatuan atau perseorangan.
Usaha Koordinasi
a. anggota dapat menerima tujuan yang telah ditetapkan,
b. adanya komunikasi antara pemimpin dan anggota / bawahan,
c. adanya kesempatan anggota untuk mengemukakan saran dan pendapat,
d. adanya hak suara kepada anggota sebelum proses berlangsung.
Prinsip Koordinasi
e. efisiensi,
f. kesatuan arah dan tujuan,
g. strategi kerja,
h. kesatuan segenap tindakan manajemen dan pelaksana.
Perlunya Koordinasi
a. mencegah kesimpangsiuran dalam kegiatan kerja,
b. menyadarkan bahwa masing-masing adalah bagian dari keseluruhan,
c. mencegah timbulnya tumpukan tugas pada seseorang,
d. menghindari kekosongan jabatan,
e. menghindari pertentangan-pertentangan.
Alat Koordinasi
8
a. pertemuan resmi / formal (rapat dinas, edaran berantai, membentuk panitia
koordinasi, mengangkat pejabat penghubung, melalui alat penghubung:
seperti telepon, radio, telegram, dll),
b. pertemuan tidak resmi/informal (memenuhi undangan, kunjungan rumah,
mengucapkan selamat, melawat, dsb).
Koordinasi dan Koperasi
Kooperasi (cooperation) adalah tindakan kerjasama seorang dengan orang
lain, sedangkan koordinasi (coordination) adalah kerjasama di dalam suatu
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Memelihara Koordinasi
a. mengadakan pertemuan resmi (unsur atau unit yang harus dikoordinasikan),
b. mengangkat seseorang, tim, panitia (sebagai koordinator).
c. membuat buku pedoman (berisikan penjelasan tugas masing-masing unit),
d. pimpinan/atasan mengadakan pertemuan-pertemuan informal dengan
bawahannya (pemberian bimbingan, konsultasi, dan pengarahan).
F. Desain Organisasi
Desain organisasi adalah proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh
manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai dengan strategi untuk
organisasi dan lingkungan tempat organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain
organisasi mengharuskan manajer melihat kedua arah secara bersamaan: kedalam
organisasi dan ke luar organisasi.
Pendekatan dalam penentuan desain organisasi:
1. Pendekatan Klasik, percaya bahwa organisasi yang paling efisien dan
efektif mempunyai struktur organisasi. Dalam struktur itu tindakan
9
anggota organisasi dibimbing oleh perasaan kewajiban kepada organisasi
dan oleh peraturan dan ketentuan rasional.
2. Pendekatan Tugas-Teknologi, mengacu pada teknologi produksi berbeda
yang tercakup dalam pembuatan jenis produk yang berbeda.
3. Pendekatan Lingkungan
Tom burns dan G.M. Stalker memasukkan lingkungan ke dalam
pertimbangan desain dan membedakan antara dua sistem organisasi yaitu
mekanistik dan organik.
Sistem mekanistik, kegiatan organisasi dibagi-bagi menjadi tugas
terpisah dan terspesialisasi agar setiap individu dan unit ditentukan secara
persis oleh manajer dari tingkat yang lebih tinggi mengikuti rantai
komando birokrasi klasik.
Sistem organik, indvidu lebih banyak bekerja dalam kelompok
daripada sendiri. Penekanan tidak pada menerima perintah dari seorang
manajer atau memberikan perintah kepada bawahan, sebaliknya para
anggota berkomunikasi ke semua tingkat organisasi untuk memperoleh
informasi dan saran.
G. Tipe Struktur Organisasi
Struktur organisasi mengacu pada cara membagi, mengelompokkan, dan
mengkoordinasikan aktivitas organisasi menjadi hubungan antara manajer dan
karyawan, manajer dan manajer, serta karyawan dan karyawan.
Struktur departemen organisasi secara formal dapat dilakukan dengan tiga
cara pokok: menurut fungsi, menurut produk/ pasar, atau dalam bentuk matriks.
1. Organisasi Fungsional
10
Organisasi menurut fungsi menyatukan semua orang yang terlibat dalam
satu aktivitas atau beberapa aktivitas yang berkaitan fungsi di dalam satu
departemen.
Organisasi fungsional (functional organization) merupakan suatu bentuk
departementalisasi yang didalamnya setiap orang terlibat dalam satu aktivitas
fungsional.
Organisasi fungsional mungkin merupakan bentuk paling logis dan
mendasar dari departementalisasi.
Cara ini terutama digunakan oleh perusahaan kecil yang menawarkan jenis
produk terbatas, karena dengan demikian mereka menggunakan sumber daya
khusus secara efisien.
Keuntungan dari struktur fungsional adalah supervisi dapat dilakukan
lebih mudah, karena manajer harus menjadi ahli hanya dalam beberapa
keterampilan terbatas.
Struktur fungsional juga mempermudah memobilisasi keterampilan
khusus dan menempatkan mereka ditempat yang paling diperlukan.
Kerugian dari struktur fungsional, karena manajer fungsional harus
melapor kepada kantor pusat sentral, keadaan ini dapat mempersulit didapatnya
keputusan yang cepat. Dan, struktur ini sering kali lebih sulit untuk menentukan
tanggung jawab dan menilai prestasi kerja dalam struktur fungsional.
Contoh gambar:
11
Presiden
Wakil PresidenKeuangan
Wakil PresidenProduksi
WakilPresidenPemasaran
Wakil PresidenSDM
2. Organisasi Menurut Produk / Pasar
Organisasi menurut produk atau pasar sering juga disebut organisasi
menurut divisi, menyatukan dalam satu unit kerja semua yang terlibat dalam
produksi atau pemasaran suatu produk atau kelompok produk yang berkaitan,
semua terlibat di daerah tertentu, atau semua yang terlibat dalam melayani tipe
pelnggan tertentu.
Karena semua aktivitas, keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk
memproduksi dan pasar produk tertentu dikelompokkan dalam satu tempat
dibawah satu kepala, pekerjaan keseluruhan dapat lebih mudah dikoordinasikan
dan prestasi kerja yang lebih tinggi dipertahankan.
Disamping itu, mutu maupun kecepatan pembuatan keputusan
diuntungkan, karena keputusan yang dibuat ditingkat divisi lebih dekat dengan
tempat tindakan dilakukan.
Kekurangan dari struktur divisional, kepentingan divisi mungkin
didahulukan dari sasaran organisasi secara keseluruhan.
Contoh gambar:
12
Presiden
Wakil PresidenPemasaran
Wakil PresidenPenelitian dan Pengembangan
Wakil PresidenProduksi
Wakil PresidenKeuangan
Manajer Umum Produk-produk perawatan
kesehatan pribadi
Manajer UmumProduk-produk
Hak milik
Manajer UmumProduk-produk
farmasi
3. Organisasi Matriks
Struktur matriks (matrix structure), struktur sebuah organisasi yang
didalam nya setiap karyawan melapor kepada manajer fungsional atau manajer
divisi maupun kepada manajer proyek atau kelompok.
Akibatnya karyawan mempunyai dua orang atasan, artinya mereka bekerja
dalam dua rantai komando.
Keuntungan dari struktur matriks, seringkali struktur matriks merupakan
cara yang efisien untuk menyatukan keterampilan khusus, yang tersebar dibanyak
tempat, padahal diperlukan untuk memecahkan masalah yang kompleks.misalnya
masalah koordinasi, disini diminimalkan karena kebanyakan personel penting
untuk sebuah proyek bekerja sama sebagai satu kelompok.
Kerugiannya adalah tidak setiap orang dapat menyesuaikan diri dengan
baik pada sistem matriks. Agar efektif, anggota tim harus mempunyai
keterampilan antar pribadi yang baik dan bersikap fleksibel serta mau bekerja
sama.
H. Bentuk Organisasi
1. Lini / garis (line organization)
Suatu bentuk organisasi dimana kepala eksekutif (chief executive)
dipandang sebagai sumber wewenang tunggal, segala keputusan/kebijakan dan
tanggung jawab ada pada satu tangan.
Sifat / ciri-ciri
a. organisasi kecil,
b. jumlah pegawai sedikit,
c. pemilik biasanya menjadi pemimpin tertinggi dalam organisasi,
d. hubungan kerja bersifat langsung (face to face relationship),
e. spesialisasi yang dibutuhkan rendah,
f. anggota organisasi saling kenal mengenal,13
g. tujuan sederhana,
h. alat-alat sederhana,
i. struktur organisasi sederhana,
j. produksi yang dihasilkan belum beraneka ragam,
k. pimpinan organisasi seorang tunggal,
l. garis komando ke bawah kuat,
Contoh gambar:
Kebaikan/kelebihan
a. proses pengambilan keputusan cepat,
b. rasa solidaritas anggota organisasi,
c. dapat menjamin disiplin yang kuat/tinggi,
d. asas kesatuan komando (unity of commad), tampak menonjol,
e. koordinasi relatif mudah dilaksanakan,
f. pengawasan secara ketat terhadap kegiatan para pegawai/bawahan dapat
dilaksanakan dengan mudah.
Keburukan / kelemahan
a. tujuan organisasi didasarkan atas tujuan pribadi,
b. kecenderungan pimpinan organisasi bertindak diktator,14
DIREKTUR
KEUANGANPRODUKSI PEMASARAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
c. organisasi tergantung pada seseorang,
d. kesempatan pengembangan spesialisasi terbatas,
e. perluasan organisasi berarti penambahan beban dan tanggung jawab kepala
dengan mudah melampau spand of control,
f. anggota organisasi terutama bawahan tidak punya kesempatan berkembang.
2. Organisasi staf (staff organisazition)
Adalah suatu organisasi yang mempunyai hubungan dengan pucuk
pimpinan dan mempunyai fungsi memberikan bantuan, baik berupa pemikiran
maupun bantuan yang lain demi kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai
tujuan keseluruhan (tidak mempunyai garis komando ke bawah / daerah)
Contoh gambar:
3. Organisasi lini / garis dan staf (line and staff organization)
Suatu bentuk organisasi dimana pimpinan dibantu oleh staf dan ada
kesatuan komando serta memiliki garis komando dari tingkat yang paling atas
hingga tingkat yang paling bawah atau dari tingkat pusat sampai ke tingkat
daerah.
Staf mempunyai wewenang fungsional, memberikan bantuan / petunjuk,
baik berupa pemikiran, tenaga kerja, keuangan, material maupun fasilitas-fasilitas,
sarana dan prasarana yang sanggup serta mampu mendukung pelaksanaan tugas
pokok organisasi (kepala / pimpinan mempunyai wewenang komando).
4. organisasi fungsional (functional organization)15
PIMPINAN
STAF STAF
Suatu bentuk organisasi dimana bawahan mendapat perintah dari beberapa
pejabat yang masing-masing menguasai suatu bidang keahlian tertentu dan
bertanggung jawab sepenuhnya atas bidangnya.
Pada bentuk ini pimpinan mempercayakan sepenuhnya kepada para ahli
dalam bidang masing-masing.
Sifat/ciri-ciri
a. tidak terlalu menekankan pada hirarki struktural,
b. lebih banyak didasarkan kepada sifat dan macam fungsi yang perlu
dijalankan.
Contoh gambar:
Kebaikan / kelebihan
a. spesialisasi dipergunakan maksimal,
b. solidaritas orang yang menjalankan fungsi yang sama tinggi,
c. moral serta disiplin orang yang menjalankan fungsi yang sama tinggi
(tanggung jawab atas fungsinya terjamin),
d. koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dijalankan,
e. bidang pekerjaan khusus diduduki oleh seorang ahli yang memungkinkan
bekerja atas dasar keahlian dan kecintaan akan tugasnya.
Keburukan / kelemahan
a. orang terlalu menspesialisasikan diri, sukar mengadakan tour of duty dan tour
of area (dapat menimbulkan dispersonalisasi),16
DIREKTUR
PROYEK A PROYEK CPROYEK B
b. orang yang bergerak dalam satu fungsi tertentu terlalu mementingkan
fungsinya, koordinasi menyeluruh sulit dijalankan (koordinasi sulit
dilaksanakan),
c. keahlian memimpin kurang dapat dijamin,
d. asas kesatuan komando (unity of command) sulit dilaksanakan,
5. Organisasi tipe panitia (committee type of organization)
Adalah suatu bentuk organisasi dimana pimpinan berbentuk kolektif
terdiri atas beberapa orang, segala keputusan diambil dalam suatu kourum dan
menjadi tanggung jawab bersama.
Sifat / ciri-ciri
a. pemimpin dan pelaksana dibentuk dalam kelompok-kelompok yang bersifat
panitia,
b. tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok orang,
c. semua pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama,
d. para pelaksana dikelompokkan menurut tugas yang harus dilakukan dalam
bentuk task force.
Kebaikan/kelebihan
a. keputusan tepat (kolektif),
b. tindakan diktatoris sangat kecil,
c. usaha kooperatif mudah dibina,
d. adanya pertimbangan kelompok dengan jalan perundingan/musyawarah,
e. adanya informasi,
f. adanya konsolidasi wewenang.
Keburukan/kelemahan
a. proses pengambilan keputusan berjalan lambat,
b. tidak ada yang dapat diminta pertanggung jawaban lebih,17
c. perintah datang dari beberapa orang,
d. daya kreasi tidak menonjol, pelaksanaan kolektifitas,
e. banyak makan waktu dan biaya,
f. adanya tendensi ingkar mengingkari tanggung jawab,
g. menimbulkan tirani minoritas.
I. Bentuk Lain Organisasi (menurut The Liang Gie)
1. Jumlah orang yang memegang pimpinan
a. bentuk tunggal (dipimpin oleh satu orang);
b. bentuk komisi (dipimpin oleh lebih dari satu orang);
2. Lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, serta hubungan kerja pada
kesatuan dalam organisasi
a. bentuk lurus,
b. bentuk fungsional,
c. bentuk lurus dan fungsional.
J. Organisasi Informal
Menurut Herbert A. Simon, struktur organisasi informal (informal
organizational structure) merupakan hubungan yang tidak didokumentasikan dan
secara resmi tidak diakui antara anggota sebuah organisasi yang tidak dapat dihindari
muncul dari kebutuhan karyawan secara pribadi dan kelompok
K. Organisasi dan Disorganisasi
Tiga dekade yang lalu, ahli sejarah bisnis Alfred Chandler mengusulkan
suatu cara pemikiran yang telah banyak diadopsi dalam bisnis Amerika, yaitu sebuah
struktur yang secara logis mengikuti dan mempermudah strategi organisasi.18
Sekarang, banyak manajer yang mencoba-coba dengan struktur organisasi
yang tampaknya amat berbeda karena mereka mencoba-dan berhasil-dengan strategi
organisasi yang berbeda secara radikal.
Menurut Quinn dan Tom Peters, ada tiga macam struktur organisasi inovatif
yang telah berkembang dari pendekatan strategi organisasi baru ini, yaitu
disorganisasi yang perlu, korporasi yang sebenarnya, dan organisasi yang disebarkan.
Pengurangan jumlah karyawan
Perampingan (downsizing), suatu versi yang melakukan restrukturisasi
organisasi dengan hasil berkurangnya ukuran organisasi dan sering kali dengan hasil
struktur organisasi yang lebih datar; salah satu cara organisasi berubah menjadi lebih
ramping, struktur lebih fleksibel yang dapat memberikan respons lebih cepat pada
kecepatan perubahan dalam pasar global.
Pengaruh dari perampingan
Dengan naiknya jumlah perusahaan yang berusaha untuk tetap dapat bersaing
dengan mengurangi biaya dan mengurangi jumlah tenaga kerja, semakin banyak
orang yang harus keluar dari pekerjaan lama dan antri untuk mendapatkan pekerjaan
baru.
L. Bagan Organisasi (menurut Hendry G. Headges)
1. Piramide
2. Horizontal
3. Vertical
4. Lingkaran
5. Lukisan
Masing-masing bagan (kecuali bentuk lukisan) dapat dibedakan menurut isi, menjadi
sebagai berikut:
1. Struktural,
2. Fungsional,
3. Jabatan,19
4. Nama
20
DAFTAR PUSTAKA(2 buah)
Stoner, James A.F, R. Edeard Freeman, & Daniel R. Gilbert Jr. 1996. “Manajemen”. Jilid II. Terjemahan Alexander Sindoro. Jakarta, PT Prenhallindo.
Mukhlis, Suhardi. 2006. “Asas-asas Manajemen”. Tanjung Pinang, Stisipol Raja Haji.
21