pengorganisasian baru

50
PENGORGANISASIAN

Upload: pangestuuu

Post on 19-Nov-2015

82 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengorganisasian

TRANSCRIPT

PENGORGANISASIAN

Disusun Oleh :

1. ERMA SARI6. PANGESTU CHAESAR S2. JULITA 7. M. INDRA SUPRIADI3. NELLA NOVITA D8. M. DWIKY S4.TANTRA MANTRI W9. ARZUNA 5. PARMAN10. MURAD FAJERI

KELAS : II.B KEPERAWATANKELOMPOK 1

MAKALAH MANAJEMEN DALAM KEPERAWATANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATANJURUSAN KEPERAWATANT A N J U N G P I N A N G2013PENGORGANISASIAN

Disusun Oleh :

1. ERMA SARI6. PANGESTU CHAESAR S2. JULITA 7. M. INDRA SUPRIADI3. NELLA NOVITA D8. M. DWIKY S4.TANTRA MANTRI W9. ARZUNA 5. PARMAN10. MURAD FAJERI

KELAS : II.B KEPERAWATANKELOMPOK 1

MAKALAH MANAJEMEN DALAM KEPERAWATANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATANJURUSAN KEPERAWATANT A N J U N G P I N A N G2013KATA PENGANTAR

assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh

Alhamdullillah berkat rahmat dan hidayah Allah SWT., akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PENGORGANISASIAN untuk para pembaca, yang bertemakan Organisasi dan Kepemimpinan

Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi syarat tugas kelompok matakuliah Manajemen Keperawatan kelas II.B Keperawatan.

Dalam hal ini hasil penulisan makalah ini, penulis dapat memilih judul yang berkaitan hasil pembelajaran dan informasi informasi yang didapat penulis. Dengan mengambil judul ini karena objek penulisan.

Peningkatan kualitas yang maksimal ini dengan menyampaikan hasil yang lebih efektif telah penulis lakukan melalui perantara buku, media cetak, dan media elektronik. Makalah ini juga memuat hal hal baru.

Dalam membuat makalah ini, penulis lebih banyak mendapatkan bimbingan informasi dan saran dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat diselesaikan, maka pada kesempatan ini penulis ingn menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :1.Ibu Rosida S.Kp. MM, selaku dosen mata kuliah Manajemen Keperawatan yang telah memberikan materi dengan baik sehingga pelaksanaan makalah ini berjalan dengan baik.2. dan segenap kawan kawan kelas 2B. Keperawatan, yang telah dapat berdiskusi dan bertukar pikiran dalam makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapakan adanya krititk dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca umumnya.

Pemikiran usaha yang penulis lakuakan untuk memberikan yang terbaik kepada pengguna makalah ini, semoga makalah ini dapat memuaskan pengguna, baik teman teman, saudara saudara, maupun pihak lain.

Semoga Allah SWT yang maha segalanya mebalas budi baik semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini, akhir kata dan melindungi setiap langkah kita menuju kebenaran.

Tanjungpinang, Oktober 2013

Tim Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan suatu wadah tempat berkumpulnya orang orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan. Pengertian tersebut menunjukan bahwa terdapat tiga unsur dalam organisasi antara lain, kumpulan orang orang , kerjasama, dan tujuan yang ingin dicapai. Dalam arti yang lebih luas, suatu organisasi dalam mencapai tujuannya bukan hanya menggunakan sumber daya manusia melainkan juga menggunakan sumber daya organisasi lainnya. Dengan demikian, organisasi adalah suatu proses untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya organisasi lainnya secara tepat. Organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. (Inrisari Manajemen, 2011 Dr. Wilson Bangun, SE, M.Si, Refika Aditama)

1.2Rumusan Masalah 1.2.1 Apakah pengertian organisasi dan pengorganisasian ?1.2.2 Bagaimanakah konsep prinsip prinsip organisasi ?1.2.3 Apakah manfaat dari konsep Pengorganisasian ?1.2.4. Apakah jenis jenis dari konsep Organisasi ?1.2.5Bagaimana langkah langkah pengorganisasian ?1.2.6 Apakah proses tahap tahap organisasi ?1.2.7.Bagaimanakah bentuk Struktur Organisasi ?1.2.8 Bagaimanakah proses pembagian kewenangan dalam organisasi

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi dan PengorganisasianOrganisasi merupakan suatu wadah tempat berkumpulnya orang orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam arti yang lebih luas, suatu organisasi dalam mencapai tujuannya bukan hanya menggunakan sumber daya manusia melainkan juga menggunakan sumber daya organisasi lainnya. Dengan demikian, organisasi dalah suatu proses untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya organisasi lainnya secara tepat. (Intisari Manajemen, 2011, Dr. Wilson Bangun, S.E, M.Si, refika Aditama)Organisasi berasal dari kata Organon, dalam bahasa yunani berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan oleh para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang signifikan, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut. 1. Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya the Executive Functions mengemukakan bahwa I define organization as a system of cooperatives of two more persons (orgnisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih)2. James D. Monney mengatakan bahwa Organization is the form of very human association for the attainment of common purpose (organisasi adalah setiap bentuk kerja sama untuk mencapai tujaun bersama)3. Dimock organisasi mengatakan bahwa Organization is the systematic bringing together of interdependent part to form a unifield whole through which authority, coordination, and control may be exercised to achive a given purpose (organisasi adalah perpaduan secara sistematis dari bagian bagian yang saling ketergantungan / berkaitan untuk membentuk satu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, kordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujaun yang telah di tentukan.

Dari beberapa pengertian organisasi diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki 3 unsur dasar yaitu : A. Orang orang (sekumpulan orang)B. KerjasamaC. Tujuan yang ingin dicapai.

Dengan demikian pengertian organisasi adalah sarana untuk melakukan kerjasama anatar orang orang dalam rangka mencapai tujaun bersama dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki. (Buku ajar organisasi dan manajemne pelayanan kesehatan serta kebidanan, M. Fais Satrianegara Sitti saleha. Salemba Medika. 2009).

Menurut Ensiklopedia Administrasi, Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menhadi wadah bagi segenap kegiatan kerja sama dengan jalan membagi dan mengelompokkan pekerjaan yang harus dilaksanakan serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja diantara satuan organisasi atau para pejabatnya. Pengertian organisasi lebih bersifat dinamis (organisasi sebagai fungsi manajemen).

Pengertian pengorganisasian menurut G.R. Terry :pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan perilaku yang efektif antara masing-masing orang sehingga mereka dapat bekrja sama secara efisien dan memperoleh kepuasan diri dalam melaksanakan tugas-tugas terpilih di dalam kondisi lingkungan yang ada untuk mencapai tujuan dan sasaran. (buku aja organisasi dan manajemen pelayanan kesehatan serta kebidanan. M. Fais Satrianegara Sitti Saleha. Salemba Medika. 2009)

Pengorganisasian (Organizing) berarti pengelompokan aktivitas dalam suatu organisasi. Dalam suatu organisasi terdapat banyak aktifitas dalam mencapai tujuannya, tugas tugas yang sama atau hamper sama di kelompkkan dalam suatu kelompok tertentu, sehingga dalam suatu organisasi terdapat banyak kelompok aktifitas yang disebut bidang kegiatan, bagian atau juga disebut sebagai Departemen. Masing masing bidang dalam oragnisasi mempunyai hubungan sesuai dengan kebutuhannya dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu setiap bidang yang ada dalam organisasi mempunyai kepentingan yang sama antara satu dengan yang lainnya. Dengan demikian, suatu organisasi dalam mencapai tujuannya terdapat pembagian tugas. (intisari manajemen Dr. Wilson Bangun, S.E.,M.Si. Refika Aditama. 2011)

Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen yang juga mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perencanaan. Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh sumber daya yang dimiliki olrh organisasi (manusia dan bukan manusia) akan diatur pengguanannya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan. Agar dapat melaksanakan fungsi pengorganisasian yang baik, seorang manajer harus memahami berbagai prinsip pengorganisasian. Menurut H. Fayol, ada 14 prinsip pokok fungsi pengorganisasian yang perlu di pahami oleh semua unsure pimpinan dan staf sebuah organisasi.

Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolong golongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas tugas pokok dan wewengang, pendelegasian wewengang oleh pipinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan oragnisasi. (Manajemen Kesehatan. A.A.Gde. Muninjaya. Buku Kedokteran. 2004).

2.2 Prinsip Prinsip Organisasi Pihak pejabat dalam unit organisasi perlu mamahami dan menghayati asas asas organisasi itu sendiri agar dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab dapat mengetahui pentingnya kedudukan (jabatannya) dalam kerja sama, berhubungan / kordinasi dengan satuan organisasi lain sehingga tidak terjadi kerancuan atau berjalan sendiri sendiri dalam mencapai tujuan organisasi yang lebih berdaya guna dan berhasil guna. Ada pendapat beberapa ahli manajemen yang mengemukakan tentang asas organisasi, di antaranya : Henry Fayol Henry Fayol menamakan asasnya dengan Principles of Management yang memuat 14 prinsip atau asas. 1. Division of Work ( divisi kerja )2. Authority and Responsibility (kekuasaan dan tanggung jawab )3. Dicipline (disiplin)4. Unity of command ( kesatuan perintah )5. Unity of Directions (kesatuan arah )6. Subordination of individual interest to general interest (kepentingan individu di bawah kepentingan umum )7. Remunerations (pay) of Personnel (gaji pegawai)8. Centralization (sentralisasi)9. Scalar chain (ketertiban)10. Order (keadilan)11. Equity (kesamaan)12. Stability of tenure of personnel (kestabilan masa kerja)13. Initiative (inisiatif)14. Espirit de corp (kesatuan jiwa)

A.M. Williams Prinsip prinsip organisasi lain juga di kemukakan oleh A.M. Williams secara lengkap dalam bukunya Organizations of Canadian Government Administrasion (1965) prinsip prinsip tersebut adalah sebagai berikut. 1. Prinsip bahwa organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas 2. Prinsip skala hierakis 3. Prinsip kesatuan perintah 4. Prinsip pendelegasian wewenang 5. Prinsip pertangguangjawaban6. Prinsip pembagian pekerjaan 7. Prinsip tentang pengendalain 8. Prinsip fungsional 9. Prinsip pemisahan 10. Prinsip keseimbangan 11. Prinsip fleksibilitas 12. Prinsip kepemimpinan

1. Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas Organisasi di bentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain. 2. Prinsip skala Hierarki Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan, sampai pelaksana sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban agar dapat menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseleuruhan. 3. Prinsip kesatuan perintah Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggungjawab kepada seorang atasan saja. 4. Prinsip pendelegasian wewenang Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahanya. Pejabat yang diberi, wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.

5. Prinsip pertanggungjawaban Dalam menjlakna tugasnya tiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya pada atasan. 6. Prinsip pembagian pekerjaan. Untuk menacapi tujaannya suatu orgasnisasi melakukan berbagai aktivitas. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan oooptimal, maka dilakuakn pembagian tugas atau pekerjaan yang didasarkan pada kemampuan dan keahlian masing masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas pendelegasian wewenang, pertangguangjawaban, serta menunjang efektifitas jalanya organisasi. 7. Prinsip rentang pengendalian. Artinya jumlah bawahan atau staf yang harus di kendalikan oleh seseorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuia dengan bentuk dan tipe organisasi. Semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak akan semakin kompleks tentang pengendaliannya. 8. Prinsip fungsional Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaanya. 9. Prinsip Pemisahan Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat di bebankan tanggungjawabanya pada orang lain. 10. Prinsip Keseimbangan.Keseimbangan anatara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktifitas atau kegiatan yang dilakukan. Organisasi yang aktifitasnya sederhana (tidak komplek) seperti koperasi di suatu desa, disuatu desa terpencil, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi yang ada di kota besar seperti di jakarta, bandung atau suarabaya. 11. Prinsip Fleksibilitas Organisasi harus senatiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga dengan adanya pengaruh di luar organisasi (eksternal factor) sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya. 12. Prinsip Kepemimpinan Dalam organisasi, apapun bentuknya diperlukan adanya kepepimpinan dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktifitasnya karena ada proses kepemimpinan yang digerakkkan oleh pemimpin organisasi tersebut. (Buku ajar organisasi dan manajemen pelayanan kesehatan serta kebidanan. M. Fais Satrianegara Sitti Saleha. Salemba Medika. 2009)

2.3 Manfaat Pengorganisasian Dengan mengembangkan fungsi pengoraganisasian seorang manajer akan dapat mengetahui : 1. Bagian tugas untuk perorangan dan kelompok. Tugas pokok staf dan prosedur kerja merupakan dokumen dari fungsi perorganisasian, digunakan sebagai panduan kinerja staf. 2. Hubungan organisatoris antar manusia yang terjadi anggota atau staf sebuah organisasi. Hununagn ini akan terlihat pada struktur organisasi. 3. Pendelegasian wewenang. Manajer atau pimpinan oragniasasi akan melimpahkan wewenang kepada staf sesuai dengan tugas tugas pokok yang diberikan kepada mereka. 4. Pemanfaatkan staf dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi. Tugas staf dan pemanfaatan fasilitas fisik harus diatur dan diarahkan semaksimal mungkin untuk mebantu staf, baik secara individu mapun kelompok mencapai tujuan organisasi. (Manajemen Kesehatan. A.A. Gde Muninjaya. Penerbit buku kedokteran EGC. 2004)2.4. Jenis Organisasi Pengelompokan jenis organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut 1. Berdasarkan jumlah orangnya yang memegang pucuk pimpinan. a. Bentuk tunggal, pucuk pimpinan berada di tangan satu orang. Semua kekuasaan dan tugas kerjaan bersumber pada satu orang.b. Bentuk komisi, pimpinan organisasi merupakan suatu dewan yang terdiri atas beberapa orang, semua kekuasaan dan tanggung jawab di pikul oleh dewan sebagai suatu kesatuan. 2. Berdasarkan lalulintas kekuasaan. a. Organiasai lini atau bentuk lurus, kekuasan mengalir dari pimpinan organisasi langsung lurus kepada para pejabat yang memimpin unit unit dalam organisasi. b. Bentuk lini dan staf, dalam organisasi ini pimpinan dibantu oleh staf ahli pimpinan dengan tugas sebagai pembantu pimpinan dalam menjalankan roda organisasi. c. Bentuk fungsional, bentuk organiasasi dalam kegiatanya dibagi dalam fungsi fungsi yang dipimpin oleh seotang ahli di bidangnya dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal. 3. Berdasarkan sifat hubungan personal a. Organiasai formal adalah organiasasi yang diatur secara resmi, seperti organisasi pemerintahan, organiasai yang berbadan hukum dan lain lain. b. Organiasai informal adalah oerganisasi terbentuk karena hubungan bersifat pribadi, antara lain kesamaan minat atau hoby dan lain lain

4. Berdasarkan tujuana. Organisasi yang tujuannya mencari keuntungan atau profit oriented. b. Organiasasi sosial atau nonprofit oriented. 5. Berdasarka kehidupan dalam masyarakat a. Organisasi pendidikan b. Organisasi kesehatan c. Organisasi pertanian, dan lain lain. 6. Berdasarkan fungsi dan tujuan yang dilayani. a. Organiasasi produksi, misalnya organisasi produk makanan. b. Organisasi berorientasi pada politik, misalnya parta politik. c. Organisasi yang bersifat intergratif, misalnya serikat pekerja. d. Organisasi pemelihara, misalnya organisasi lingkungan dan lain lain. 7. Berdasarkan pihak yang memakai manfaata. Mutual Benefit Organization, yaitu organisasi yang manfaatnya terutama dinikmati oleh anggotanya, seperti koperasi. b. Service organization yaitu organisasi yang kemanfaatannya dinikmati oleh pelanggan misalnya bankc. Businness organization yaitu organisasi yang bergerak dalam dunia usaha, seperti perusahaan perusahaan, d. Commonwealth Organization yaitu organisasi yang manfaatnya terutama dinikmati oleh masyarakat umum, seperti organisasi pelyanan kesehata, contohnya rumah sakit, puskesmas, dan lain- lain. (Buku ajar Organisasi dan manajemen pelayanan kesehatan serta kebidanan. M. Fais Satrianegara Sitti Saleha. Salemba Mediaka 2009)

2.5. Langkah langkah PengorganisasianAda enam langkah penting dalam menyusun fungsi pengorganisasian 1. Tujuan organisasi harus di pahami oleh staf. Tujuan organisasi sudah disusun pada saat fungsi perencanaan. 2. Mebagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan kegiatan pokok untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, pimpinan yang mengemban tugas pokok organisasi sesuai dengan visi dan misi organisasi. Untuk itu, ia mebagi tugas pokoknya kepada staf yang ada. Dari sini akan muncul gagasan departementalisasi, penegmbangan bidang bidang, seksi seksi dan sebaagainya sesuai dengan kegiatan pokok. 3. Menggolongkan kegiatan pokok ke dalam satuan kegiatan yang praktis (elemen kegaiatn). Pembagian tugas pokok ke dalam elemen kegiatan harus mencerminkan apa yang harus di kerjakan oleh staf. 4. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan menyediakan fasilitas pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. Pengaturan ruangan dan dukungan alat alat kerja adalah salah satu contohnya. 5. Penugasan personel yang cukup yaitu memilih dan menempatkan staf yang dipandang mampu melaksanakan tugas. Pada saat mengangkat atau memilih staf pejabat atau yang akan melaksanakan tugas tugas tertentu organisasi. 6. Mendelegasikan wewenang. Tugas tugas staf dan mekanisme pelimpahan wewenang dapat diketahui melalui struktur organisasi yang dianut. Untuk organisasi seperti puskesmas yang mempunyai jumlah tenaga yang terbatas tetapi ruang lingkup kerja dan kegiatannya cukup luas, prinsip kerjasama yang sifatnya integratif perlu diterapkan. Dengan mwnggunakan prinsip kerja integrasi diharapkan semua kegiatan pokok Puskesmas dapat diselesaikan, contohnya kegiatan imunisasi. Hanya satu, tetapi sasaran kelompok penduduk dan wilayah kerjanya cukup luas. Untuk melaksanakan kegiatan ini, staf lain diberikan tugas dan wewenang membantu melaksanakan kegiatan imunisasi tersebut sehingga semua penduduk sasaran dapat diberikan pelayanan imunisasi secara efisien dan efektif. Dalam pembagian tugas harus diperhatikan adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab staf. Wewenang yang terlalu besar akan mendorong terjadinya korupsi jika pengawasannya lema. Sebaliknya tanggung jawab yang terlalu besar akan mengakibatkan staf sangat berhati hati dan sering ragu ragu melaksanakan tugasnya sehingga menghambat produktivitas mereka. Dengan pembagian tugas dan pendelegasian wewenang akan dapat diketahui hubungan organisatoris antara satu staf dengan staf lainnya dalam suatu organisasi. (Manajemen Kesehatan edisi 2. A.A. Gde Nuninjaya. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2004)

2.6. Tahap Organisasi Kegiatan penggorganisasian merupakan proses manajerial berkelanjutab. Strategi dan lingkungan dapat berubah, sedangkan efektifitas dan efisiensi belum sesuai dengan kehendak manajer. Ada emapat langakah yang diambil manajer dalam hal pengorganisasian antara lain, pembagian kerja, departementalisasi, rentang kendali, dan koordinasi. A. Pembagian KerjaPembagian kerja (devision of work) berarti mebagi tugas menjadi lebih kecil, sehingga setiap individu dapat memahami lebih jelas tentang pekerjaannya. Untuk menghasilkan suatu jenis produk terdiri dari beberapa jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh individu individu dalam organisasi. Setiap individu mempunyai pekerjaan yang berbeda dengan individu lainnya. Istilah ini disebut juga spesialisasi pekerjaan (job specialization) istilah ini sesuai dengan buku karangan Adam Smith yang berjudul The Wealth of Nation tentang spesialisasi pekerjaan pada pabrik pembuat peniti. Utnuk menghasilkan peniti, dibagi menjadi beberapa jenis pekerjaan yang dimulai dari menarik kawat, meluruskan kawat, memotong, meruncingkan, sampai pada menggerinda salah satu ujung untuk tempat kepala. Dengan spesialisasi pekerjaan ini, setiap orang yang terlibat dalam proses produksi ini bekerja secara terpisah dan bebas.

Semakin terspesialisasi pekerjaan maka semakin paham setiap individu terhadap pekerjaannya. Jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan setiap individu dan kelompok kerja semakin tinggi, sehingga produktifitas kerja mereka semakin tinggi. Semakin produktif suatu organisasi, maka semakin baik keuntungan kompetitifnya karena biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu unit output menjadi lebih rendah.

B. Depatementalisasi Departementalisasi merupakan pengelompokkan aktivitas aktivitas anggota organisasi ke dalam kelompok kelompok kegiatan yang lebih kecil dalam suatu organisasi. Setiap kelompok kegiatan atau disebut bidang bidang kegiatan, dimana setiap bidang kegiatan berhubungan satu sama yang lainnyauntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bidang bidang kegiatan ini merupakan kelompok kelompok aktivitas dalam bentuk departemen, divisi, bagian dan lain lain.

Bentuk departementalisasi dapat dibedakan atas dasar pengelompokan aktivitas antara lain :1. Pengelompokan aktivitas atas dasar fungsi. Penyusunan organisasi disesuaikan dengan fungsi atau tugasnya, misalnya departemen produksi, departemen pemasaran, departemen keuangan, departemen personalia, dan lain lain. 2. Pengelompokan aktivitas atas dasar proses. Pengelompokan aktivitas atas dasar proses merupakan pengelompokan terhadap pekerjaan sehingga menjadi kesatuan tugas tertentu untuk mencapai tujuan, misalnya departemen pemotongan, kelompok perakitan, bagian pembungkusan atau divisi finishing. 3. Penglompokan atas dasar langganan. Organisasi yang disusun atas dasar ini merupakan kelompok aktivitas yang disesuaikan dengan langganannya misalnya penjualan barang barang industri, penjualan barang barang konsumsi, menjual barang eceran, barang barang kebutuhan kantor, dan lain lain. 4. Pengelompokan atas dasar produk. Organisasi disusun dari hasil hasil yang diproduksi oleh divisinya masing masing, misalnya divisi yang menghasilkan, alat alat angkutan : mobil, truk, kapal dan lain lain. 5. Pengelompokan atas dasar daerah. Pengelompokan atas dasar daerah misalnya divisi disusun atas dasar wilayah : divisi DKI jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan lain lain.

C. Rentang Kendali Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang dapat dipimpin oleh seorang manajer. Hasil keputusan ini adalah pola peringkat organisasi atau disebut sebgai hierarki organisasi. Hierarki organisasi merupakan jenjang atau peringkat yang bertanggungjawab atas kegiatan organisasi. Rentang manajemen ada dua yaitu rentang manajemen sempit dan luas. Rentang kendali yang sempit, apabila jumlah bawahan yang dikendalikan relatif kecil yaitu satu orang atasan mengawasi berkisar antara 5 10 orang, rentang kendali luas, apabila seorang atasan mengawasi lebih dari 10 orang bawahan.

D. Koordinasi Koordinasi yaitu menetapkan mekanisme untuk menyatukan kegiatan pada suatu departemen tertentu menjadi suatu kesatuan dan dapat memonitor kefektifan integrasi tersebut. Koordinasi adalah suatu proses untuk menyatukan aktivitas antar satu departemen tertentu dengan depertemen lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif. Dalam suatu departementertentu juga perlu dilakukan koordinasi untuk menyatukan aktivitas dalam mencapai tujuannya tanpa dilakukan koordinasi dapat mengakibatkan orang orang dalam satu departemen atau organisasi secara keseluruhan terjadinya kehilangan arah.

Banyak koordinasi yang dilakukan dalam suatu organisasi tergantung pada karekteristik pekerjaan. Koordinasi lebih banyak dugunakan pada sifat pekerjaan yang memerlukan lebih banyak pertukaran informasi. Pekerjaan yang membutuhkan koordinasi lebih banyak terdapat pada pekerjaan yabg tidak rutin dan sulit untuk di prediksi, serta pekerjaan yang saling tergantung antara satu dengan lainnya. Jenis pekerjaan yang kurang memerlukan informasi tidak terlalu banyak membutuhkan koordinasi, karena pekerjaan semacam itu akan lebih efisien dengan interaksi antarbagian yang lebih sedikit. (Intisari Manajemen. Dr. Wilson Bangun, S.E,. M.Si. Refika Aditama. 2011)

2.7. Sturktur Organisasi Struktur organisasi adalah suaut proses untuk membagi, mengelompokkan dan mengkoordinasi aktivitas aktivitas dalam organisasi. Setiap kelompok kegiatan mempunyai hubungan dengan kelompok kegiatan lainnya baik secara horizontal maupun vertikal. Struktur organisasi menunjukan hubungan antar satu kelompok pekerjaan dengan kelompok pekerjaan lainnya. Setiap kelompok pekerjaan mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab tertentu. Secara formal, struktur organisasi dapat dibagi menjadi, organisasi fungsional, organisasi menurut produk/pasar dan bentuk matrik.

a. Struktur Organisasi Fungsional Struktur organisasi fungsional adalah menyatukan orang orang yang melaksanakan kegiatan yang sama ke dalam satu kelompok atau disebut departemen. Sebagai contoh, sebuah organisasi yang terdiri dari beberapa departemen, misalnya departemen produksi/operasi, pemasaran, keuangan dan sumber daya manusia, seperti terlihat pada gambar 1.1.

MANAJER UMUM

MANAJERSDM

MANAJER KEUANGANMANAJER PEMASARANMANAJERPRODUKSIGambar 1.1. Struktur Organisasi Fungsional.

b. Struktur Organisasi Menurut Divisi. Struktur organisasi divisi adlah mengelompokan semua pekerjaan yang berkaitan dengan jenis produk yang dihasilkan, kegiatan ini yang terkait dengan suatu daeah tertentu, dan melayani jenis pelanggan tertentu. Dengan demikian struktur organisasi berdasarkan divisi dibagi menjadi struktur organisasi produk atau pasar, geografi, dan menurut pelanggan.

Struktur organisasi berdasarkan produk adalah suatu divisi yang bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan baik jumlah, jenis, dan kulitas (gambar 1.2)

Divisi produktekstilDivisi produk FarmasiDivisi Produk pertanianMANAJER SDMMANAJER KEUANGANMANAJER PEMASARANMANAJERPRODUKSIMANAJER UMUM

Gambar 1.2 Struktur organisasi berdasarkan divisi produk.

MANAJER UMUMBerdasarkan daerah geografisnya, suatu organisasi didirikan pada suatu daerah / wilayah tertentu karena di dukung oleh sumber dayanya yang memadai, misalnya, suatu organisasi didirikan pada suatudaerah/wilayah tetentu karena dekat dengan bahan baku, pasar, tenaga kerja yang cukup tersedia, dan transportasi yang tersedia sehingga dapat meberikan keuntungan bagi organisasi. Bentuk organisasi seperti ini dapat dilihat pada gambar 1.3.

Divisi WilayahTimurDivisi WilayahTengahDivisi WilayahBaratMANAJER SDMMANAJER KEUANGANMANAJER PEMASARANMANAJERPRODUKSI

Gambar 1.3 Struktur Organisasi berdasarkan Divisi Wilayah.

Divisi Konsumen Produk farmasiDivisi konsumenProduk tekstilDivisi Konsumen ProdukMANAJER SDMMANAJER KEUANGANMANAJER PEMASARANMANAJERPRODUKSIMANAJER UMUMOrganisasi menurut pelanggan adalah suatu organisasi yang dibagi menjadi pelanggan dalam menggunakan jenis produknya. Bentuk organisasi ini dapat dilihat pada gambar 1.4

Gambar 1.4 Struktur Organisasi berdasarkan Divisi pelanggan.

c. Struktur Organisasi Matrik Struktur organisasi matrik merupakan penggabungan dari struktur organisasi fungsional dengan divisi. Oleh karena itu para karyawan mempunyai dua atasan atau dua rantai komando yaitu komando fungsional dan divisi. Gambar 1.5 menunjukan bahwa secara horizontal menghubungkan antar bidang fungsional dan divisi ke dalam proyek proyek yang dipimpin pelh manajer manajer proyek. Secara vertikal garis komando adalah fungsional atau divisi. Kedua jalur komando tersebut membentuk struktur organisasi dalam bentuk matrik, sehingga disebut sebagai struktur organisasi matrik. (Intisari Manajemen. Dr. Wilson Bangun S.E., M.Si. Refika Aditama. 2011)

ManajerProyek CManajerProyek BManajerProyek AMANAJERSDMMANAJERKEUANGANMANAJERPEMASARANMANAJERPRODUKSIMANAJER UMUM

Gambar 1.5. Struktur Organisasi Matrik.

2.8. Pembagian WewenangWewenang dapat dibedakan atas dasar kekuasaan. Dalam sebuah organisasi, wewenang dibagi menjadi tiga bagian, antara lain, wewenang lini, staf, dan fungsional. 1. Wewenang Lini Wewenang lini (lini authority) adalah wewenang yang dimiliki atasan untuk disampaikan kepada bawahannya secara langsung. Pelaksanaan wewenang ini berdasarkan atas rantai komando, dimana perintah disampaikan secara langsung oleh atasan kepada bawahanny. Gambar 1.6 menunjukkan bahwa berdasarkan garis komando, bagian pembelian bertanggung jawab kepada manjer keuangan.

Gambar 1.6 Wewenang Lini

2. Wewenang StafWewenang staf (staff authority) adalah wewenang yang dimiliki individu atau kelompok untuk memberikan pelayanan dan saran kepada manajer lini. Individu atau kelompok tersebut tidak mempunyai kekuasaan untuk memberikan perintah kepada anggota organisasi. Wewenang staf merupakan kekuasaan yang berdasarkan keahlian. Posisi staf menawarkan kepada manajer lini saran perencanaan, analisis, pengembangan organisasi. Staf dapat membantu menajer lini dalam mengimplementasikan kebijakan, dan mengendalikan berbagai bidang manajemen. Gambar 1.7 menunjukan staf memberikan masukan dalam bentuk saran kepada manajer lini organisasi.

Gambar 1.7 Wewenang Staf3. Wewenang Fungsional Wewenang Fungsional (functional authority) adalah wewenang yang dimiliki oleh individu atau kelompok untuk mempengaruhi bagian bagian lain dalam organisasi. Pada bagian ini, staf dapat memberikan pelayanan dari saran kepada anggota lini. Gambar 1.8 menunjukan bahwa bagian pembelian bertanggungjawab kepada manajer keuangan, dan juga bertanggungjawab kepada staf bagian keuangan.

MANAJER SDMMANAJER PRODUKSIMANAJER PEMASARANMANAJERKEUANGANMANAJER UMUMStaf PemeliharanStaf TeknisPengawasanPengawasanPengawasanSTAF

Gambar 1.8 Wewenang Fungsional

(Intisari Mnajemen. Dr. Wilson Bangun, S.E,. M.Si. Refika Aditama. 2011)DAFTAR PUSTAKA

Satrianegara Fais, M & Saleha Sitti. 2009. Buku Ajar Organisasi dan Manajemen pelayanan kesehatan serta kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.

Bangun Wilson, Dr. S.E. M.Si. 2011. Intisari Manjemen. Bandung : Refika Aditama.

Muninjaya Gde. A.A. 2004. Manajemen Kesehatan Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.