pengolahan galena

5
PROPOSAL KERJASAMA PENGOLAHAN GALENA BERBASIS LINGKUNGAN PT. SEKAWAN UTAMA INTERNATIONAL Gd. Lazuardi Lt. 2, Jl. Kesehatan No. 18C Pasar Rebo, Jakarta 13760 Ph. 021-87782862, 021-87782863, Fax. 021-87780245 PROPOSAL KERJASAMA PROYEK PENGEMBANGAN & PENGOPERASIAN PEMROSESAN GALENA BERBASIS LINGKUNGAN 1. LATAR BELAKANG PROYEK PT. Sekawan Utama International (SUI), merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang yang berbasiskan riset dan pengembangan teknologi. Beberapa bidang yang dilakukan saat ini adalah pengembangan dan produksi alat-alat kesehatan, green vehicle manufacturing (produksi sepeda lipat), dan jasa pengolahan mineral (mining services). Proposal kerjasama ini ditawarkan sebagai langkah untuk meningkatkan value added hasil penambangan batuan Galena atau mineral lainnya menjadi konsentrat logam ataupun logam industri. Disamping itu juga untuk memenuhi ketentuan Undang-undang Pertambangan yang baru dimana penjualan dalam bentuk batuan mentah tidak dapat dilakukan lagi. SUI telah mampu mengembangkan instalasi pemrosesan batuan galena (PbS) menjadi konsentrat Pb kadar tinggi dengan cara floatation (hidrometalurgi). Dan instalasi ini dikembangkan dengan memperhitungkan sistem yang ramah lingkungan, sehingga ditargetkan tidak akan mengganggu lingkungan di sekitarnya. 2. SEKILAS TENTANG BISNIS LOGAM TIMAH HITAM (LEAD – Pb) Batuan galena merupakan bahan baku dari logam timah hitam (Pb). Melalui sebuah proses, batuan yang masih banyak mengandung unsur-unsur pengotor kemudian dimurnikan dan diambil logam timah hitamnya. Dalam bisnis perdagangan logam, Timah Hitam (Pb) merupakan salah satu jenis logam yang banyak dibutuhkan. Industri yang amat memerlukan logam ini adalah industri baterai. Hampir 75% penggunaan timah hitam digunakan untuk industri ini (Gambar 1). Industri lain yang menggunakan logam ini adalah pada produk-produkplumbing dan minyak. Di Indonesia, kebutuhan Pb masih belum dapat dipenuhi oleh ketersediaannya sehingga logam ini sangat dicari. Terlebih lagi, dengan

Upload: dwi-okky-saputra

Post on 04-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

vkj

TRANSCRIPT

Page 1: Pengolahan Galena

PROPOSAL KERJASAMA

PENGOLAHAN GALENA

BERBASIS LINGKUNGAN

PT. SEKAWAN UTAMA INTERNATIONAL

Gd. Lazuardi Lt. 2, Jl. Kesehatan No. 18C

Pasar Rebo, Jakarta 13760

Ph. 021-87782862, 021-87782863, Fax. 021-87780245

PROPOSAL KERJASAMA

PROYEK PENGEMBANGAN & PENGOPERASIAN PEMROSESAN GALENA

BERBASIS LINGKUNGAN

1. LATAR BELAKANG PROYEK

PT. Sekawan Utama International (SUI), merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak

dalam bidang yang berbasiskan riset dan pengembangan teknologi. Beberapa bidang yang

dilakukan saat ini adalah pengembangan dan produksi alat-alat kesehatan, green vehicle

manufacturing (produksi sepeda lipat), dan jasa pengolahan mineral (mining services).

Proposal kerjasama ini ditawarkan sebagai langkah untuk meningkatkan value added hasil

penambangan batuan Galena atau mineral lainnya menjadi konsentrat logam ataupun logam

industri. Disamping itu juga  untuk memenuhi ketentuan Undang-undang Pertambangan yang

baru dimana penjualan dalam bentuk batuan mentah tidak dapat dilakukan lagi.

SUI telah mampu mengembangkan instalasi pemrosesan batuan galena (PbS) menjadi

konsentrat Pb  kadar tinggi dengan cara floatation (hidrometalurgi). Dan instalasi ini

dikembangkan dengan memperhitungkan sistem yang ramah lingkungan, sehingga ditargetkan

tidak akan mengganggu lingkungan di sekitarnya.

2. SEKILAS TENTANG BISNIS LOGAM TIMAH HITAM (LEAD – Pb)

Batuan galena merupakan bahan baku dari logam timah hitam (Pb). Melalui sebuah proses,

batuan yang masih banyak mengandung unsur-unsur pengotor kemudian dimurnikan dan

diambil logam timah hitamnya.

Dalam bisnis perdagangan logam, Timah Hitam (Pb) merupakan salah satu jenis logam yang

banyak dibutuhkan. Industri yang amat memerlukan logam ini adalah industri baterai. Hampir

75% penggunaan timah hitam digunakan untuk industri ini (Gambar 1). Industri lain yang

menggunakan logam ini adalah pada produk-produkplumbing dan minyak.

Di Indonesia, kebutuhan Pb masih belum dapat dipenuhi oleh ketersediaannya sehingga logam

ini sangat dicari. Terlebih lagi, dengan adanya regulasi yang baru menyebabkan para eksportir

tidak dapat lagi mengirim langsung dalam bentuk batuan/mineral ke luar negeri, tetapi harus

diolah dulu setidaknya menjadi bullion (batangan).

Di siniilah SUI ingin masuk ke dalamnya, baik secarmandiri maupun bermitra dengan

perusahaan lain dalam hal pengembangan instalasi dan pengoperasian pemrosesan galena.

Page 2: Pengolahan Galena

Gambar 1. Konsumsi Pb pada industri pengguna pertama

3. PEMROSESAN GALENA MENJADI TEPUNG (KONSENTRAT) PbS

3.1. Batuan Galena

Biji timah paling banyak muncul sebagai galena (lead sulfide), selain itu juga muncul sebagai

cerrusite (lead carbonate) dan anglesite (lead sulphade). Batuan galena muncul sebagai akibat

proses hydrothermal seperti di daerah sukabumi. Galena biasanya ditemukan dekat permukaan

tanah dan muncul bersama seng ZnS (zinc sulfide, Sphalerit) dan tembaga

CuFeS2 (Chalcopyrit). Dengan menggunakan metoda ekstraksi kovensional, keduanya dapat

dengan mudah dipisahkan. Metoda pemisahan yang paling sering dipakai adalah flotation dan

mekanis (meja pemisah).

Gambar 2. Galena

Untuk memisahkan mineral dari batuan galena, sifat masing-masing mineral baik fisik, kimia dan

mineralogi harus dikenali dengan baik. Mineral galena PbS memiliki karakteristik sebagai berikut

kekerasan mosh 3,5 s/d 4, berat jenis 7,2 s/d 7,6, metal mengkilap, warna abu-abu dengan garis

hitam saat digores. Sedangkan Sphalerit ZnS sebagai mineral pendamping dengan karateristik

kekerasan mosh 3,5 s/d 4, berat jenis 3,9 s/d 4,2, metal mengkilap, warna kuning, coklat atau

hitam, goresan warna orange kuning. Pendamping lainnya, Chalcopyrit CuFeS2 bercirikan

kekerasan mosh 3,5 s/d 4, berat jenis 4,1 s/d 4,3, metal mengkilap, warna kuning tembaga,

goresan hitam kehijauan.

3.2. Penghancuran Dan Pembubukan Batu Galena

Pada metoda Flotation mula-mula biji timah di hancurkan (crushing) sampai ukuran 1 cm dan

kemudian dihaluskan (grinding) dengan bantuan ball mill (Gambar 3 dan 4) atau rod mill. Optimal

apabila penghalusan mencapai ukuran butiran kurang dari 0,25 mm. Karena kekerasan mosh

ketiga mineral sama, maka waktu yang dibutuhkan penghalusan sama. Waktu yang dibutuhkan

untuk menghancurkan galena ukuran 1 cm menjadi 0,25 mm antara 3 sampai 4 jam.

Gambar 3. Ball Mill Sebagai Penghancur galena

Gambar 4. Ball mill tradisional menggunakan Belt (masing-masing dengan kapasitas

50 kg/4jam)

3.3 Pengapungan Selektif (Selective Flotation)

Menggunakan metoda flotation biji timah diubah menjadi suspensi dengan cara penghalusan di

dalam air. Kepekatan suspensi bervariasi antara 5% sampai 40% berat padatan. Kemudian

suspensi diaduk diaerasi dengan gelembung udara dan ditambah dengan beberapa bahan kimia

agar material yang lain terikat gelembung udara dan di bawa ke permukaan. Urutan proses

untuk memisahkan galena, seng dan perak dari batuan galena diperlihatkan oleh gambar 5.

Mula-mula suspensi dikondisikan di tangki precondition untuk pengapungan PbS. Seluruh

mineral pendamping ditekan dengan masing-masing depressant, kemudian PbS diaktifkan

menggunakan activator untuk bereaksi dengancollector. Setelah PbS tertutup lapisan tipis

collector, suspense dipindahkan ke tabung reaksi, diatur Ph-nya dengan Ph-regulator dan

ditambah frothers. Campuran diaduk dan diaerasi sehingga terbentuk gelembung-gelembung

udara. Terjadi ikatan antara permukaan gelembung udara dengan partikel PbS, sehingga PbS

akan terangkat ke permukaan dan diluapkan. PbS akan mengapung bersama CuFeS2 dan CuS

yang selanjutnya dipisahkan menggunakan Flocculants. Sedangkan partikel yang

Page 3: Pengolahan Galena

mengendap akan dipindahkan ke tabung reaksi lainya (serial) untuk pengapungan ZnS dst.

Proses pengapungan ZnS, FeS Pyrit, AuS Gold atau mineral yang lainya sama dengan

pengapungan PbS dengan bahan kimia yang berbeda.

Gambar 5. Proses Flotation PbS, ZnS dan CuFeS2

Karena cukup ketatnya ambang keluaran, yakni PbS dengan kandungan 85% maka proses

pengapungan bisa diulang sampai dengan 2-3 kali. Setiap putaran proses membutuhkan waktu

selama kurang lebih 4 menit. Dengan kapasitas dari mesin flotation yang disiapkan sekitar 100

kg/4 menit atau 1,5 ton/jam, berarti dengan masukan batuan dalam sehari 5 ton dibutuhkan

kurang lebih 3,5 s/d 5 jam. Waktu pengeringan keseluruhan produk sekitar 5 jam.

Secara konstruksi mesin flotation dapat dilihat pada Gambar 6, beberapa bejana larutan kimia

dilengkapi dengan pompa ukuran (dosing pump) dan sebuah bejana reaksi yang dilengkapi

dengan pengaduk dan aerator. Sistem pengolahan ini berjalan secara kontinyu, ini dapat

diartikan perhitungan material masukan, waktu proses dan material keluaran harus tepat.

Gambar 6. Tangki Bahan Kimia Dengan Dosing Pump

Gambar 7. Tangki Reaksi

Gambar 8. Pengaduk Dengan Aerasi

3.4. Proses Ramah Lingkungan (Green Process)

Sebaiknya proses dibuat ramah lingkungan (green process), untuk itu perlupenambahan

biaya investasi berupa instalasi pengolahan limbah cair B3 (IPAL B3) dan penangkap

polutan udara (scrubber). IPAL B3 yang direkomendasikan (Gambar 9) adalah membrane

polymer chemical resistant yang dilengkapi dengan Advanced Oxidation Process.

Gambar 9. IPAL B3 membrane polymer chemical resistant Dan Advanced

Oxidation process

4. POLA KERJASAMA DENGAN MITRA TAMBANG

Bagi SUI, Mitra Tambang merupakan valuable partner. Oleh karenanya, prinsip kerjasama

dalam pengolahan galena ini adalah prinsip keterbukaan dan saling menguntungkan bagi kedua

belah pihak. Beberapa point yang menjadi dasar kerjasama:

· SUI akan menjadi penyedia dan pengoperasi instalasi pengolahan galena,

sedangkan MItra Tambang menyediakan bahan baku, lahan/lokasi untuk instalasi

pengolahan serta mempersiapkan administrasi perijinannya.

· SUI menjamin dan menjaga kualitas produk yang dihasilkan hingga kadar 85-

90% PbS, juga kelangsungan pemrosesan. Mitra Tambang menjamin pasokan

bahan baku sesuai spesifikasi.

· Produk mineral konsentrat meliputi konsentrat PbS sebagai tujuan utama, tetapi

juga ZnS dan CuS sesuai dengan kesepakatan.

· Profit sharing hasil penjualan konsentrat mineral berkisar 49% untuk SUI dan

51% untuk Mitra Tambang sesuai kesepakatan.

· SUI mensyaratkan downpayment sebesar 30% peralatan dan erection

sebagai bukti pelaksanaan kerjasama. Utk kapasitas 10 ton per hari DP nya

k.l. sebesar 1 Milyar rupiah.

· Kontrak kerjasama pada tahap pertama akan berlangsung selama 1 (satu)

tahun dan dapat diperpanjang.

Page 4: Pengolahan Galena

· Hal-hal yang lebih rinci akan dituangkan kemudian dalam perjanjian

kerjasama.

4. GAMBARAN UMUM KEBUTUHAN BIAYA

Sebagai gambaran umum besarnya investasi instalasi pengolahan mineral galena, berikut

beberapa biaya penting untuk dijadikan pertimbangan bagi Mitra Tambang.

4.1. Biaya Investasi

Kebutuhan biaya investasi pembangunan instalasi pengolahan galenanya diperkirakan:

· Instalasi Pengolahan (Preparation System, Floatation System, dan Water Waste

System)

· Bangunan tempat instalasi pengolahan (disediakan oleh Mitra Tambang)

· Biaya kontingensi

4.2. Biaya   Rutin Operasional Bulanan

Biaya-biaya rutin untuk operasional yang dikeluarkan

· Biaya reagent kimia

· Biaya tenaga kerja/administrasi/kantor

· Biaya transportasi, pemeliharaan dan lainnya

4.3.   Catatan Tentang Perkiraan   Biaya

Biaya-biaya ini merupakan biaya franco Jakarta & Bodetabek.

Detil biaya dan perkiraan rugi-laba dan cash flow akan dibicarakan secara terbuka, setelah ada

kesepakatan kerjasama. Karena pada prinsipnya, ini merupakan proyek bersama antara SUI dan

Mitra Tambang.

5. KOMUNIKASI & KORESPONDENSI

PT. SEKAWAN UTAMA INTERNATIONAL

Gd Lazuardi Lantai 2, Jl. Kesehatan 18C,

Pasar Rebo, Jakarta 13760

Ph. 021-87782862, 021-87782863 Fax. 021-87780245

CP:

Ramadita Budhi no HP + 62 816 192 4335 (Email: [email protected])

Muhammad Reza no HP +62 856 787 9984 (Email: [email protected])

http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_d045_044401_chapter3.pdf