makalah teknologi pengolahan rempah, pengolahan minuman kesehatan kunyit asam

30
MAKALAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN REMPAH INSTAN KUNYIT ASAM: MINUMAN KESEHATAN OLAHAN BAHAN ALAMI CURCUMA DOMESTICA DAN TAMARINDI PULPA Disusun Oleh: 1. Jeha Easton I. H3113056 2. Nuriana Alifatul Kh. H3113071 FAKULTAS PERTANIAN

Upload: nuriana-a-khasanah

Post on 29-Sep-2015

227 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

penggunaan rempah kunyit dan asam (curcuma domestica dan tamarindi pulpa) sebagai minuman kesehatan, pengembangan pangan fungsional di negara Indonesia, pangan fungdional yang dapat memberikan efek positif terhadap kesehatan manusia

TRANSCRIPT

MAKALAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN REMPAHINSTAN KUNYIT ASAM: MINUMAN KESEHATAN OLAHAN BAHAN ALAMI CURCUMA DOMESTICA DAN TAMARINDI PULPA

Disusun Oleh:1. Jeha Easton I. H31130562. Nuriana Alifatul Kh.H3113071

FAKULTAS PERTANIAND-III TEKNOLOGI HASIL PERTANIANUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah tentang Instan Kunyit Asam: Minuman Kesehatan Olahan Bahan Alami Curcuma Domestica Dan Tamarindi Pulpa.Makalah ini disusun berdasarkan tugas yang diberikan oleh dosen kepada kelompok kami mengenai teknologi pengolahan rempah di Indonesia. Berhubung bahan yang ditentukan oleh dosen kepada kelompok kami adalah bahan rempah, maka kami memilih kunyit yang merupakan salah satu jeis tanaman rimpang-rimpangan sebagai bahan baku pembuatan produk baru berbasis pangan fungsional dan dengan menggunakan bahan tambahan yaitu asam jawa. Kami meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini, karena hanya ini yang dapat kami paparkan dan tuliskan mengenai produk olahan baru berbasis pangan fungsional dari kunyit dan asam jawa. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca, baik dikalangan masyarakat luas ataupun mahasiswa. Mungkin hanya ini yang dapat kami sampaikan sebagai pengantar penulisan makalah ini, lebih dan kurangnya kami minta maaf. Kami juga berharap agar pembaca mampu memberikan masukan atau kritikan yang mungkin akan membangun pembuatan makalah ini agar lebih baik lagi. Atas perhatian nya kami ucapkan terima kasih.

Penulis, DAFTAR ISI

COVERKATA PENGANTAR ............................................................................................iDAFTAR ISI ..........................................................................................................iiI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..........................................................................................1B. Tujuan ........................................................................................................2II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kunyit .........................................................................................................3B. Asam Jawa .................................................................................................5C. Pangan Fungsional ....................................................................................5III. METODELOGI A. Alat dan Bahan ..........................................................................................7B. Proses Pembuatan......................................................................................7IV. PEMBAHASAN.................................................................................................9V. KESIMPULAN..............................................................................................14DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

ii

I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangBerkembangnya kehidupan modern masyarakat kota saat ini membawa konsekuensi pada gaya hidup yang dijalani mereka. Gaya hidup masyarakat kota dapat dilihat dari aktifitas keseharian, interest, kebutuhan hidup, mode yang dipakai dan lain sebagainya. Kebutuhan manusia menurut tingkat kepentingannya dibagi menjadi: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi dan seandainya tidak bisa dipenuhi maka kelangsungan hidup manusia dapat terganggu. Contoh kebutuhan primer yaitu : makanan, minuman, pakaian dan kesehatan. Selain sebagai rempah dan bahan obat, kunyit dan asam merupakan bahan dasar minuman tradisional yang sudah banyak dikenal penduduk di Indonesia.Dewasa ini, telah berkembang pangan dan minuman fungsional. Minuman kunyit asam memiliki peluang untuk hal tersebut. Senyawa bioaktif buah asam adalah 2-hidroksi-30,40-dihidroksi aseton fenon, metil 3,4-dihidroksi bensoat, 3,4-dihidroksi fenil asetat, (-)-epikatekin dan oligomerik proanthocianidin dan senyawa bioaktif rimpang kunyit yaitu asam askorbat, -karoten, asam kafeik, kurkumin, eugenol, p-asam kumarik. Warna kuning pada kunyit disebabkan oleh adanya 3 pigmen utama yaitu curcumin 1,7-bis (4-hydroxy-3-methoxyfenil)-1,6-heptadiene-3,5-dione, demethoxy-curcumin and bisdemethoxy-curcumin. Senyawa kurkumin ini diketahui mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi, anti inflammatory, anti kanker. Buah asam menunjukkan potensi sebagai antidiabetes dan anti hiperlipidemik, antioksidan ekstrak kunyit-asam mempunyai sinergisme antioksidan sangat kuat, antioksidan dalam minuman kunyit asam mempunyai aktivtas yang lebih besar dibandingkan antioksidan sintetik BHT (Mulyani dkk, 2014).

B. Tujuan PenelitianTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengembangan pangan fungsional berbasis indigenous resources atau produk baru dari tanaman rimpang-rimpangan seperti kunyit dengan penambahan asam jawa.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Minuman kunyit asam dapat dengan mudah dijumpai di pasaran, tetapi setelah dikaji dalam proses pembuatannya, kurang memperhatikan bagian kunyit dan bagian asam yang digunakan serta formulasinya. Padahal menurut Mulyani dkk. (2014) perbedaan formula kunyit dan asam mempengaruhi kandungan dan aktivitas antioksidan. Namun penelitian tersebut tidak spesifik pada bagian mana dari kunyit dan asam yang digunakan dalam pembuatan minuman. Menurut Mulyani dkk. (2014) kunyit bagian rimpang ternyata mempunyai aktivitas antioksidan tertinggi dibanding bagian empu kunyitnya. Ekstrak rimpang kunyit dengan waktu penghancuran 3,5 menit, nilai total fenolnya 1,76 GAE/100g ekstrak kunyit dan kapasita antioksidannya 0,17% diuji dengan metode DPPH. Bagian asam yang digunakan dalam pembuatan minuman kunyit asam, adalah buah atau daun asamnya. Minuman kunyit asam yang menggunakan bagian pucuk daun asam muda biasanya disebut sinom (Mulyani dkk, 2014).A. Kunyit Minuman kunyit asam dapat dengan mudah dijumpai di pasaran, tetapi setelah dikaji dalam proses pembuatannya, kurang memperhatikan bagian kunyit dan bagian asam yang digunakan serta formulasinya. Padahal menurut penelitian Mulyani dkk. (2006) perbedaan formula kunyit dan asam mempengaruhi kandungan dan aktivitas antioksidan.Tanaman kunyit merupakan komoditas rimpang-rimpangan yang kesediaannya melimpah dan mudah dijumpai di Indonesia. Menurut Meiyanto (2003), kunyit merupakan tanaman rimpang-rimpangan sejenis kunyit, bentuknya seperti tabung, berwarna putih hingga kuning dan daunnya berwarna hijau. Berdasarkan warnanya, kunyit dibagi menjadi dua jenis yaitu kunyit putih dan kunyit kuning. Kunyit memiliki rasa getir dan bagian dalamnya berwarna putih hingga kuning. Rimpang ini memiliki peranan penting dalam pembuatan aneka jenis makanan tradisional maupun minuman kesehatan (jamu dan produk turunannya). Beberapa masakan tradisional menggunakan kunyit untuk menetralisir bau amis atau anyir bahan pangan hewani (misalnya ikan laut). Menurut Winarti dan Nurdjanah (2005), penggunaan kunyit dalam bidang pangan tidak hanya sebatas sebagai bumbu untuk menambah rasa dan memberi warna, tetapi juga sebagai bahan baku minuman sehat seperti kunyit asam atau kunyit instan. Kandungan pada kunyit yang memberikan warna dan sifat fungsional adalah kurkuminoid. Senyawa ini merupakan salah satu jenis antioksidan dan berkhasiat antara lain sebagai hipokolesteromik, kolagogum, koleretik, bakteriostatik, spasmolitik, antihepatotoksik, dan anti-inflamasi. Selain kurkumin, kandungan l-turmeron pada rimpang temu lawak berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit (Winarti dan Nurdjanah, 2005).Secara umum bahan tambahan tersebut dikenal dengan nama curcuma. Kadar zat antioksidan dalam rempah-rempah juga diketahui cukup tinggi. Berbagai penelitian telah membuktikan khasiat kurkuminoid dalam pengobatan terutama sebagai antihepatoksik dan antikolesterol, serta obat tumor dan kanker (Nagabhushan dan Bhide 1992). Komponen fenolik dalam kunyit dapat menghambat pertumbuhan kanker dan mempunyai aktivitas antimutagenik. Selain itu kunyit juga dapat menekan pertumbuhan kanker usus, payudara, paru-paru, dan kulit (Winarti dan Nurjanah, 2005). Meiyanto (2003) menyatakan bahwa ekstrak curcuminoid murni pada kunyit dapat diperoleh dengan cara : 1) merebus kunyit, 2) menyaring hasil rebusan, 3) menjemur filtrat sampai kering, 4) mencampur hasil pengeringan dengan senyawa eter, 5) pengeringan kembali. Selain mengandung curcuminoid, kunyit juga mengandung minyak nabati zingeberene (memberikan aroma khas kunyit), zat pewarna coklat, gum, tepung, kalsium klorida dan serat.Klasifikasi:Divisio : SpermatophytaSub-diviso : AngiospermaeKelas : MonocotyledoneaeOrdo : ZingiberalesFamili : ZungiberaceaeGenus : CurcumaSpecies : Curcuma domestica Val.B. Asam JawaAsam jawa atau Tamarindus indicia L., merupakan famili dikotiledon yang termasuk ke dalam famili Leguminoceae sub family Caesalpiniaceae (Lewis et al., 2005). Pulp asam jawa digunakan untuk minuman dan di India merupakan sumber protein yang murah (Kumar et al., 1991). Asam jawa juga mengandung protein yang tinggi dengan berbagai jenis asam amino esensial, serta mengandung karbohidrat sebagai sumber energi dan kaya dengan mineral seperti kalium, fosfor, kalsium, dan magnesium. Juga mengandung sejumlah kecil vitamin A (Khanzada et al., 2008). Asam jawa merupakan tanaman yang digunakan pada obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti demam, disentri, dan gangguan pencernaan. Penelitian farmakologis menunjukkan bahwa asam jawa mempunyai aktivitas antibakteri, antikapang, efek hipoglikemik, efek hipokolesterolemik, anti-peradangan, hipolipomik, dan aktivitas antioksidan (Ferrara, 2005). Hasil ekstraksi metanol menunjukkan bahwa asam jawa mengandung triterpen yaitu lupanone dan lupeol (Shehla Imam et al., 2007). Klasifikasi:Nama Tanaman Asal: Tamarindus indicaFamilia: CaesalpiniaceaeKegunaan: pencaharBahan yang digunakan: Daging buahC. Pangan Fungsional Menurut The International Food Information Council (IFIC), pangan fungsional adalah pangan yang memberikan manfaat kesehatan di luar zat-zat gizi dasar (IFIC Foundation, 1998). Menurut Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang, pangan fungsional adalah pangan yang berdasarkan pengetahuan antara pangan atau komponen pangan dan kesehatan, diharapkan memiliki keuntungan dalam kesehatan dan telah dinyatakan bahwa orang yang menggunakan produk tersebut untuk kesehatan akan memperoleh kesehatan (Fardiaz, 2003). Menurut Woodroof dan Philips (1974), minuman secara umum memiliki fungsi kesehatan karena mengandung senyawa gula (sukrosa, glukosa, fruktosa) yang dapat langsung dirubah menjadi energi, mengandung air yang sangat penting bagi tubuh (pencernaan, mengendalikan suhu tubuh, melumasi sendi, membuang sisa pencernaan, menyerap O2 dan membuang CO2 di jantung). Minuman kesehatan diartikan sebagai minuman yang dapat meningkatkan fungsi fisiologis tubuh seperti menghilangkan stres, menurunkan kandungan kolesterol, meningkatkan system pertahanan tubuh, disamping memiliki rasa dan aroma yang enak (Sampoerna dan Fardiaz, 2001).A. Muchtadi (2001) mengatakan bahwa ilmuwan Jepang menekankan pada 3 fungsi dasar pangan fungsional yaitu sensori (warna, penampilan menarik dan citarasa yang enak), nutritional (bergizi tinggi) dan fisiologikal (memberi pengaruh fisiologis bagi tubuh). Beberapa fungsi fisiologis yang diharapkan antara lain pencegah dari timbulnya penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, regulasi kondisi ritme fisik tubuh, memperlambat proses penuaan dan penyehatan kembali (recovery).

III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan1. Alata. Pisaub. Baskomc. Wajand. Saringane. Pemarutf. Mortir dan stamferg. Spatulah. Plastik klipi. Komporj. Sendokk. Timbanganl. Ayakan 2. Bahan a. kunyit 1 kgb. Asam jawa 1/2 kg, c. Air bersih 2 L.d. Gula 2 kgB. Proses Pembuatan1. Ditimbang kunyit 1 kg,2. Kunyit dicuci dan bagian yang busuk dibuang,3. Kunyit dikupas lalu diparut,4. Kemudian, tambahkan air sedikit demi sedikit lalu peras diatas saringan hingga diperoleh filtrat sebanyak 2 liter,5. Filtrat kunyit direbus dengan api sedang, lalu ditambahkan asam jawa 6. Setelah filtrat mendidih masukkan gula pasir dengan perbandingan gula pasir : filtrat 2:1.7. Lakukkan pengadukkan sampai gula terlarut sempurna, pengadukkan dilakukan secara terus menerus. Filtrate akan mendidih dan menimbulkan busa. Api kompor dikecilkan.8. Ketika busa mulai turun dan filtrat berubah menjadi semi padat, matikan api dan pengadukan dilakukkan terus menerus dan semakin dipercepat hingga bahan mengkristal9. Setelah menjadi kristal dilakukan penumbukan menggunakan mortir dan stamfer lalu diayak. Pengayakan harus diselesaikan selagi bahan masih panas.10. Setelah proses pengayakan selesai dihasilkan serbuk kunyit asam berwarna kuning keemasan, lalu dilakukan pendinginan.11. Setelah dingin, kunyit instant siap dikemas ke dalam plastik klip, kemudian dimasukkan kedalam box pengemas yang lebih besar, setiap box berisi 10 plastik klip kunyit asam.

IV. PEMBAHASAN

Pangan fungsional merupakan suatu produk berupa makanan atau minuman yang berasal dari bahan bahan yang terdapat secara alami, berpenampilan layaknya makanan atau minuman pada umumnya dan memiliki khasiat atau efek menyehatkan bagi tubuh dalam jangka panjang. Salah satu bahan pangan yang didapat secara alami dan digunakan pada penelitian ini yaitu kunyit. Kunyit merupakan salah satu rimpang-rimpangan yang memiliki kandungan senyawa-senyawa bioaktif yang dapat digolongkan menjadi kriteria kandungan dari pangan fungsional. Menurut Meiyanto (2003), Kunyit merupakan komoditas rimpang-rimpangan yang kesediaannya melimpah dan mudah dijumpai di Indonesia. Kunyit tergolong tanaman rimpang-rimpangan sejenis jahe, bentuknya seperti tabung, berwarna putih hingga kuning dan daunnya berwarna hijau. Berdasarkan warnanya, kunyit dibagi menjadi dua jenis yaitu kunyit putih dan kunyit kuning.Komoditas kunyit dapat diolah menjadi beberapa jenis produk olahan potensial. Pengolahan kunyit ditujukan untuk meningkatkan keanekaragaman produk, nilai guna maupun nilai ekonomi serta memperpanjang umur simpan. Peningkatan umur simpan dapat dilakukan dengan teknik pengolahan berupa pengawetan dengan gula, pengeringan, pemanasan maupun penambahan pengawet yang aman. Berikut ini beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk menganekaragamkan dan memperpanjang umur simpan produk olahan berbasis kunyit dan asam jawa : 1) minuman sari kunyit asam, 2) jelly drink kunyit asam, 3) permen jelly kunyit asam, 4) yoghurt kunyit asam, 5) es krim kunyit asam, 6) kunyit asam bubuk, 7) tablet efervesen kunyit asam.Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat produk pangan olahan berbasis komoditas rimpang-rimpangan adalah sebagai berikut : 1. Kondisi bahan baku awal Bahan baku awal akan mempengaruhi karakteristik dan kualitas produk akhir yang dihasilkan. Bahan baku yang dipilih untuk pembuatan produk yaitu jenisnya seragam, masih segar, tidak busuk dan tidak rusak. Rimpang yang bagiannya telah rusak akan mempengaruhi aroma dan warna produk yang dihasilkan. 2. Penanganan pasca panen sebelum diolah Penanganan pasca panen berkaitan erat dengan karakteristik bahan baku yang digunakan. Penanganan pasca panen yang tepat akan meningkatkan umur simpan produk yang dihasilkan. 3. Perlakuan pendahuluan sebelum proses Perlakuan pendahuluan diantaranya sortasi, pencucian, pemotongan, pengecilan ukuran, blanching. Perlakuan sortasi dilakukan untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang seragam. Perlakuan pendahuluan dilakukan untuk menghindari kerusakan akibat aktivitas enzim yang secara alami terdapat pada komoditas tanaman, menurunkan jumlah mikroorganisme awal, menghilangkan kontaminan fisik, kimia dan mikrobiologis, mempertahankan nilai gizi, menghilangkan flavor yang tidak dikehendaki (bau langu), mengeluarkan gas bahan baku, membantu memperlunak jaringan bahan serta mempermudah tahapan berikutnya.4. Suhu, waktu, pH dan metode pengemasan Setiap proses pengolahan membutuhkan kondisi yang berbeda-beda tergantung jenis bahan maupun kualitas produk akhir yang diinginkan. Perlakuan yang tepat akan menghasilkan produk akhir dengan kualitas tinggi. Misalnya pengolahan produk yang menghendaki kerusakan senyawa vitamin C minimal, maka proses pengolahan yang dilakukan sebaiknya menggunakan suhu tinggi dalam waktu singkat dan menjaga kondisi tetap asam. Pada produk yang berbasis rimpang-rimpangan, umumnya dilakukan tahapan ekstraksi dengan tujuan untuk mengeluarkan senyawa warna dan bioaktif dalam rimpang. Suhu dan lamanya waktu pemanasan dijaga supaya tidak merusak komponen bioaktif yang secara alami terdapat pada komoditas tersebut.Senyawa bioaktif buah asam adalah 2-hidroksi-30,40-dihidroksi aseton fenon, metil 3,4-dihidroksi bensoat, 3,4-dihidroksi fenil asetat, (-)-epikatekin dan oligomerik proanthocianidin dan senyawa bioaktif rimpang kunyit yaitu asam askorbat, -karoten, asam kafeik, kurkumin, eugenol, p-asam kumarik. Warna kuning pada kunyit disebabkan oleh adanya 3 pigmen utama yaitu curcumin 1,7-bis (4-hydroxy-3-methoxyfenil)-1,6-heptadiene-3,5-dione, demethoxy-curcumin and bisdemethoxy-curcumin. Senyawa kurkumin ini diketahui mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi, anti inflammatory, anti kanker. Buah asam menunjukkan potensi sebagai antidiabetes dan anti hiperlipidemik, antioksidan ekstrak kunyit-asam mempunyai sinergisme antioksidan sangat kuat, antioksidan dalam minuman kunyit asam mempunyai aktivtas yang lebih besar dibandingkan antioksidan sintetik BHT (Mulyani dkk, 2014). Selain manfaat tersebut, inilah manfaat dari mengonsumsi air kunyit asam secara rutin.1. DetoksifikasiManfaat utama dari mengonsumsi air kunyit asam adalah untuk membantu proses detoksifikasi di dalam tubuh. Kunyit memiliki kemampuan untuk mengeluarkan racun di dalam tubuh sehingga tubuh Anda pun akan lebih sehat.2. Mengontrol berat badanBagi Anda yang ingin menjaga berat badan, konsumsilah minuman kunyit asam. Minuman ini mampu menekan nafsu makan Anda sehingga Anda pun terhindar dari keinginan mengonsumsi makanan secara berlebih.3. Menyembuhkan infeksi tenggorokanKunyit memiliki sifat anti bakteri sehingga mampu membunuh bakteri penyebab infeksi. Kunyit juga mampu membersihkan tenggorokan Anda.PainkillerSelain memiliki sifat anti bakteri, kunyit juga memiliki sifat anti inflamasi. Sehingga minuman ini mampu menghilangkan rasa sakit atau pegal di tubuh.4. Menyembuhkan infeksi kulitInfeksi kulit karena luka bakar, cedera, atau terpapar sinar matahari secara berlebihan dapat disembuhkan dengan rutin meminum air kunyit asam. Hal ini disebabkan karena sifat anti inflamasi di dalam kunyit.

5. Mencerahkan kulitKarena kunyit mampu menghilangkan racun di dalam tubuh, maka hal ini juga akan berdampak positif bagi kulit. Dengan rajin mengonsumsi air kunir asam, maka Anda akan memiliki kulit yang bersih dan cerah.Dewasa ini rata-rata kebutuhan bahan baku kunyit untuk industri kosmetik/ jamu tradisional yang ada di Indonesia antara 1,5-6 ton/bulan. Tingkat kebutuhan pasar dari tahun ke tahun semakin meningkat dengan persentase peningkatan 10-25% per tahunnya. Kebutuhan lebih tinggi pada saat menjelang hari-hari besar/hari raya. Permintaan kebutuhan industri di atas sebagian besar berasal dari pasokan para petani. Melihat dari kebutuhan ratarata industri jamu dan kosmetik yang ada di dalam negeri, suplai dan permintaan terhadap kunyit tidak seimbang, apalagi memenuhi permintaan pasar luar negeri. Sementara kebutuhan kunyit dunia hingga saat ini mencapai ratusan ribu ton/tahun. Sebagian kecil dari jumlah tersebut dipenuhi oleh negara India, Haiti, Srilanka, Cina, dan negara-negara lainnya.Indonesia kini sudah selayaknya membudidayakan tanaman ini, terutama dengan sistem monokultur/tumpang sari sehingga produksi yang dicapai lebih cepat dan tinggi, agar kebutuhan minimal dalam negeri terpenuhi secara optimal. Walaupun di daerah Jawa Tengah kini sudah diupayakan sistem penanaman tersebut, juga diperhitungkan dari sudut produktivitas dan jalur tata niaganya, namun luas lahan tanam yang ada belum maksimal untuk memenuhi kebutuhan pasar luar negeri yang mencapai ratusan ribu ton.Indonesia sebenarnya mulai mengekspor kunyit. Negara yang dituju antara lain Asia (Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, dan Jepang), Amerika, dan Eropa (Jerman Barat dan Belanda). Pada tahun 1987, nilai ekspor tanaman kunyit Indonesia menyumbangkan devisa yang besar bagi negara. Namun pada tahun berikutnya jumlah ekspor tersebut mulai mengalami penurunan dan sempat terhenti pada tahun 1989. Negara India, Cina, Haiti, Srilanka, dan Jamaika kini mulai membudidayakan tanaman kunyit secara besar-besaran dan mereka sudah dapat mengestimasikan produksinya hingga +20 ton/ha. Dari segi jalur tata niaga, kunyit tergolong efisien, karena dari petani langsung disalurkan ke pedagang pengumpul, lalu ke pabrik/pedagang besar. Maka harga yang diterima petani mencapai 70% dari harga tingkat pabrik, dimana 30% merupakan marjin tata niaga yang terdiri atas 12% marjin biaya dan 18% merupakan marjin keuntungan. Berdasarkan kondisi ini, tata niaga kunyit bisa ditingkatkan lagi, karena marjin terbesar berada pada keuntungan pedagang. Peluang agribisnis kunyit di Indonesia dapat dikembangkan. Kenyataan ini dilandaskan pada tingkat produktivitas, jalur tata niaga, dan kebutuhan kunyit dari berbagai industri yang membutuhkannya.Pada tahun 2011 harga kunyit mencapai Rp.3500,-/kg, pada tahun 2012 harga kunyit mencapai Rp.5000,-/kg, pada tahun 2013 harga kunyit mencapai Rp.6000,-/kg, pada tahun 2014 harga kunyit mencapai Rp.7000,-/kg, sedangkan pada tahun 2015 harga kunyit mencapai Rp.7500,-/kg. Prospek pengembangan tanaman kunyit sagat menguntungkan karena dari segi harga, komoditi kunyit tidak mengalami fluktuatif, bahkan kecenderungannya megalami kenaikan. Dengan satu catatan tidak dilakukan pengembangan monokultur tanaman kunyit, sehingga kondisi fluktuasi harga dapat dikendalikan.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan pembuatan makalah ini mengenai produk minuman fungsional berbahan dasar kunyit asam, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut yaitu : 1. Kunyit mengandung senyawa bioaktif kurkuminoid yang merupakan salah satu jenis antioksidan dan berkhasiat sebagai hipokolesteromik, kolagogum, koleretik, bakteriostatik, spasmolitik, antihepatotoksik, dan anti-inflamasi. 2. Asam jawa merupakan tanaman yang mengandung komponen non gizi yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti demam, disentri, gangguan pencernaan dan juga bersifat sebagai antibakteri, antikapang, efek hipoglikemik, efek hipokolesterolemik, anti-peradangan, hipolipomik, dan aktivitas antioksidan. 3. Produk olahan yang dibuat telah memenuhi konsep atau prinsip pangan fungsional karena produk tersebut menggunakan bahan baku kunyit yang memiliki kandungan bahan aktif (non gizi) dan dibuat dengan meyerupai pangan atau minuman pada umumnya yang populer di masyarakat misal minuman instan.4. Asam jawa digunakan sebagai bahan tabahan untuk meminimalisir rasa sepat atau getir dari kunyit. 5. Minuman instan serbuk merupakan produk olahan dari kunyit asam yang bahan utamanya lebih dominan dari kunyit dan asam jawa tersebut sehingga dapat digolongkan ke dalam pangan fungsional.

DAFTAR PUSTAKA

Ferrara, L. 2005. Antioxidant Activity of Tamarindus indica L.. Ingredient alimentary, 4(6): 13-15.Khanzada, S.K, W. Shaikh, S. Sofia, T.G. Kazi, K. Usmanghani, A. Kabir, and T.H. Sheerazi. 2008. Chemical Constituents of Tamarindus Indica L. Medicinal Plant in Sindh. Pak. J. Bot. 40(6): 2553-2559. Kobayashi, A., M.L. Adenan, S.I. Kajiyama, H. Kanzaki and K. Kawazu. 1996. A cytotoxic principle of Tamarindus indica, di-n-butyl malate and the structure-activity relationship of its analogues. Journal of Biosciences 51(3-4): 233-242.Kumar, S., G.K. Singh, R. Kumar, N.K. Bhatia and C.P. Awasthi. 1991. Variation in quality traits of pigeon pea (Cajanus cajan L.). JournalVol. 4 (V)Meiyanto, Edy. 2003. Kunyit Asam Segar Menyehatkan. Artikel Ilmiah. Jawa Pos Edisi 24 Maret 2003.Nagabhushan, M. and S.V. Bhide. 1992. Curcumin as an inhibitor of cancer. J. Am. Clin. Nutr. 11: 192-198.Nur, Mokhamad., Estiasig, Dwi., Nurcholis, Mochamad., Maligan, Jaya. 2010. Aneka Produk Olahan Kunyit Asam. Modul Produk Olahan Kunyit Asam. Modul Produk Olahan Kunyit Asam. Modul Produk Olahan Kunyit Asam.Winarti, C. dan N. Nurdjanah. 2005. Peluang Tanaman Rempah dan Obat sebagai Sumber Pangan Fungsional. Jurnal Litbang Pertanian 24(2): 47-55.

15