pengkajian umum sistem endokrin
TRANSCRIPT
![Page 1: Pengkajian Umum Sistem Endokrin](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072016/55cf9d89550346d033ae0c32/html5/thumbnails/1.jpg)
MAKALAH
PENGKAJIAN UMUM SISTEM ENDOKRIN
Disusun Oleh:
Gusrianda Marpindi
Irfah Baroroh
Kurnia Lesmana
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
PRODI DIPLOMA IV KEPERAWATAN BENGKULU
2013
![Page 2: Pengkajian Umum Sistem Endokrin](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072016/55cf9d89550346d033ae0c32/html5/thumbnails/2.jpg)
PENGKAJIAN UMUM SISTEM ENDOKRIN
A. Anamnesa
1) Data Demografi
Usia dan jenis kelamin merupakan data dasar yang penting. Beberapa gangguan
endokrin baru jelas dirasakan pada usia tertentu merupakan proses patologis sudah
berlangsung sejak lama. Kelainan-kelainan somatik harus selalu dibandingkan dengan
usia dan gender , misalnya berat badan dan tinggi badan. Tenpat tinggal juga
merupakan data yang perlu di kaji, khususnya tempat tinggal pada masa bayi dan
kanak-kanak dan juga tempat tinggal klien sekarang.
2) Riwayat Kesehatan Keluarga
Mengkaji kemungkinan adanya anggota keluarga yang mengalami gangguan
seperti yang di alami klien atau gangguan tertentu yang berhubungan secara
langsumg dengan gangguan hormonal seperti:
a. Obesitas
b. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
c. Kelainan pada kelenjar tiroid
d. Diabetes melitus
e. Infertilitas
Dalam mengidentivikasi informasi ini tentunya perawat harus dapat
menerjemahkan informasi yang ingin diketahui dengan bahasa yang sederhana dan di
mengerti oleh klien atau keluarga.
3) Riwayat Kesehatan dan Keperawatan Klien
Perawat mengkaji kondisi yan pernah dialami oleh klien di luar gangguan yang
dirasakan sekarang khususnya gangguan yang mungkin sudah berlangsung lama bila
di hubungkan dengan usia dan kemungkinan penyebabnya namun karena tidak
mengganggu aktivitas klien, kondisi ini tidak di keluhkan. Tanda-tanda seks sekunder
yang tidak berkembang, misalnya amenore, bulu rambut tidak tumbuh, buah dada
tidak berkembang dan lain-lain. Berat badan yang tidak sesuai dengan usia, misalnya
selalu kurus meskipun banyak makan dan lain-lain. Gangguan psikologia seperti
mudah marah, sensiif, sulit bergaul dan tidak mampu berkonsentrasi, dan lain-lain.
![Page 3: Pengkajian Umum Sistem Endokrin](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072016/55cf9d89550346d033ae0c32/html5/thumbnails/3.jpg)
Hospitalisasi, perlu dikaji alasan hospitalisasi dan kapan kejadiannya. Bila klien
dirawat beberapa kali, urutkan sesuai dengan waktu kejadiannya. Juga perlu
memperoleh informasi tentang penggunaan obat-obatan di saat sekarang dan masa
lalu. Penggunaan obat-obatan ini mencakup obat yang di peroleh dari dokter atau
petugas kesehatan maupun obat-obatan yang di peroleh secara bebas.jenis obat-
obatan yang mengandung hormon atau yang dapat merangsang aktivitas hormonal
seperti hidrokortison;levothyroxine; kontrasepsi oral; dan obat-obatan anti hipertensif.
4) Riwayat Diit
Perubahan status nutrisi atau gangguan pada saluran pencernaan dapat saja
mencerminkan gangguan endokrin tertentu atau pola dan kebiasaan makan yang salah
dapat menjadi faktor penyebab, pleh karena itu kondisi berikut ini perlu di kaji:
a. Adanya nausea, muntah dan nyeri abdomen
b. Penurunan atau penambahan berat badan yang drastis
c. Selera makan yang menurun atau bahkan berlebihan
d. Pola makan dan minum sehari-hari
e. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang dapat mengganggu fungsi endokrin
seperti makanan yang bersifat goitrogenik terhadap kelenjar tiroid
5) Status Sosial Ekonomi
Karena status sosial ekonomi nerupakan aspek yang sangat peka bagi banyak
orang maka hendaknya dalam mengidentifikasi kondisi ini perawat melakukannya
bersama-sama dengan klien. Menghindarkan pertanyaan yang mengarah pada jumlah
atau nilai pendapatan melainkan lebih di fokuskan pada kualitas pengelolaan suatu
nilai tertentu. Mendiskusikan bersama-sama bagaiman klien dan keluarganya
memperoleh makanan yang sehat dan bergizi, upaya mendapatkan pengobatan bila
klien dan keluarganya sakit dan upaya mempertahankan kesehatan klien dan keluarga
tetap optimal dapat mengungkapkan keadaan sosial ekonomi klien dan
menyimpulkan bersama-sama merupakan upaya untuk mengurangi kesalahan
penafsiran
6) Masalah Kesehatan Sekarang
Perawat memfokuskan pertanyaan pada hal-hal yang menyebabkan klien meminta
bantuan pelayanan seperti :
![Page 4: Pengkajian Umum Sistem Endokrin](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072016/55cf9d89550346d033ae0c32/html5/thumbnails/4.jpg)
a. Apa yang di rasakan klien
b. Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi secara tiba-tiba atau
poerlahan dan sejak kapan dirasakan
c. Bagaimana gejala itu mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari
d. Bagaimana pola eliminasi baik fekal maupun urine
e. Bagaimana fungsi seksual dan reproduksi
f. Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sanat menggangu klien
Hal-hal lain yg perlu dikaji karena berhubungan dengan fungsi hormonal secara
umum
a. Tingkat Energi
Perubahan kekuatan fisik dihubangkan dengan sejumlah gangguan hormonal
khusunya disfungsi kelenjar tiroid&adrenal. Kaji kemampuan Klien dalam
melakukan aktifitas sehari-hari
b. Pola Eliminasi dan keseimbangan cairan
Pola eliminasi khususnya urine dipengaruhi oleh fungsi endokrin secara
langsung oleh ADH, aldosteron, dan kortisol. Kaji pola berkemih ak dan jml
vol urine
c. Pertumbuhan dan Perkembangan
Secara langsung tumbang dibawah pengaruhi GH, Kelenjar tiroid dan kelenjar
gonad. Gangguan tumbang dapat terjadi semenjak dalam kandungan, itu
terjadi pada ibu hamil hipertiroid.
1) Kaji gangguan tumbang yang dialami semenjak lahir atau terjadi selama
proses pertumbuhan
2) Kaji secara lengkap dari penambahan ukuran tubuh dan fungsinya : Tk
intelegensi, kemampuan berkomunikasi dan rasa tgg jwb. Kaji juga
perubahan fisik dampaknya terhadap kejiwaan.
d. Seks dan reproduksi
Pada wanita kaji siklus menstruasi (lamanya), volume, frek dan perubahan
fisik terutama sensasi nyeri atau kram abdomen. Jika bersuami kaji :
1) Apakah pernah hamil
![Page 5: Pengkajian Umum Sistem Endokrin](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072016/55cf9d89550346d033ae0c32/html5/thumbnails/5.jpg)
2) Abortus
3) Melahirkan
e. Pada Pria kaji apakah K mampu ereksi dan orgasme. Dan kaji juga apakah
terjadi perubahan bentuk dan ukuran alat genitalnya.
B. PEMERIKSAAN FISIK
Ada 2 aspek utama yg dapat digambarkan, yaitu :
1. Kondisi kelenjar endokrin : testis dan tiroid
2. Kondisi jaringan atau organ sebagai dampak dari gangguan endokrin
Inspeksi :
1. Disfungsi sistem endokrin
Menyebabkan perubahan fisik sebagai dampaknya terhadap tumbang, keseimbangan
cairan&elektrolit, seks&reproduksi, metabolisme dan energy. Hal-hal yg harus
diamati :
a. Penampilan umum :
Apakah K tampak kelemahan berat, sedang dan ringan
b. Amati bentuk dan proporsi tubuh
Apakah terjadi kekerdilan atau seperti raksasa
c. Pemeriksaan Wajah :
Fokuskan pada abnormalitas struktur, bentuk dan ekspresi wajah seperti dahi,
rahang dan bibir
d. Pada Mata :
Amati adanya edema periorbital dan exopthalamus serta ekspresi wajah tampak
datar atau tupul
e. Pada Daerah Leher :
- Amati bentuk leher apakah tampak membesar, asimetris, terdapat
peningkatan JVP, warna kulit sekitar
- leher apakah terjadi hiper/hipopigmentasi dan amati apakah itu merata.
f. Apakah terjadi hiperpigmentasi pada jari, siku dan lutut :
Biasanya dijumpai pada orang yg mengalami gangguan kel. Adrenal
g. Apakah terjadi Vitiligo atau hipopigmentasi pada kulit :
![Page 6: Pengkajian Umum Sistem Endokrin](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072016/55cf9d89550346d033ae0c32/html5/thumbnails/6.jpg)
Biasanya tampak pada orang yg mengalami hipofungsi kelenjar adrenal
sebagai akibat destruksi melanosit dikulit oleh proses autoimun
h. Amati adanya penumpukan massa otot berlebihan pada leher bag. Belakang
atau disebut bufflow neck atau leher/punuk kerbau :
i. Terjadi pada K hiperfungsi adrenokortikal
Amati keadaan rambut axilla dan dada :
Pertumbuhan rambut yg berlebihan pada dada dan wajah wanita disebut
hirsutisme dan amati juga adanya striae pd buah dada atau abdomen biasanya
dijumpai pada hiperfungsi adrenokortikal
Palpasi
Hanya kelenjar tiroid dan testis yg dapat diperiksa secara palpasi
Auskultasi
Auskultasi pada daerah leher diata tiroid dapat mengidentifikasi bunyi " bruit ". Bunyi yg
dihasilkan oleh karena turbulensi pada P. darah tiroidea. N tidak ada bunyi.
Pengkajian Psikososial
Mengkaji kemampuan koping K, dukungan Keluarga serta keyakinan K tentang sehat dan
sakit. Perubahan2 fisik, fungsi seksual dan reproduksi serta perubahan2 lainnya yg
disebabkan oleh gangguan sistem endokrin Akan berpengaruh terhadap konsep diri K.
C. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. PEMERIKSAAN KELENJAR HIPOFISE
a. Foto Tengkorak (Kranium)
Dilakukan untuk melihat kondisi seila tursica (tumor atau atrofi). Tidak di
butuhkan persiapan fisik secara khusus
b. Foto Tulang (Osteo)
Untuk melihat kondisi tulang
- Pada gigankisme – pertambahan ukuran dan panjang tulang
- Pada akromegali – pertambahan kesamping tulang-tulang ferifer
c. Ct Scan Otak
Untuk melihat kemungkinan adanya tumor pada hipofisis atau hipotalamus
![Page 7: Pengkajian Umum Sistem Endokrin](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072016/55cf9d89550346d033ae0c32/html5/thumbnails/7.jpg)
d. Pemeriksaan Darah dan Urine
- Kadar Growth hoemone (GH): Nilai normal 10 pg/ml, meningkat pada
bulan-bulan pertama kelahiran, spesimen darah vena 5 cc, Tanpa persiapan
khusus.
- Kadar thyroid stimulatin hormone (TSH) : Nilai normal 6-10 pg/ml, Untuk
menentukan apakah gangguan tiroid bersifat primer atau sekunder, Spesimen
vena 5 cc , Tanpa persiapan khusus.
- Kadar adrenocotricotropine hormon (ACTH): Pengukuran dilakukan dengan
tes supresi deksametason, Spesimen darah vena kurang lebih 5 cc dan urine
24 jam
Persiapan :
1. Tidak ada pembatasan makanan dan minuman
2. Bila klein menggunakan obat-obatan kortisol atau antagonisnya
dihentikan dulu 24 jam sebelumnya
3. Bila obat harus diberikan lampirkan sejenis obat dan dosisnya pada
lembaran pengiriman specimen
4. Cegah stres fisik dan fisikologis
Pelaksanaan :
1. Klien diberikan deksametason 4x0,5 ml/hari selama lamanya 2 hari
2. Besok paginya darah vena diambil kurang lebih 5 cc
3. Urine ditampung selama 24 jam
4. Spesimen dikirim ke laboratorium
Hasil :
Normal bila:
1. Kadar ACTH dalam darah menurun kortisol darah kurang dari 5 mg/dl
2. 17-hydroxy-cortico-streroid (17 –OHCS) dalm urine kurang dari 2,5 mg
2. PEMERIKSAAN FISIK KELENJAR TIROID
a. Uptake Radioaktif (Ray)
Tujuan : menukur kemampuan kelenjar tiroid dalam menangkap yodium
Persiapan :
1. Klien puasa 6-8 jam
![Page 8: Pengkajian Umum Sistem Endokrin](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072016/55cf9d89550346d033ae0c32/html5/thumbnails/8.jpg)
2. Jelaskan tujuan dan prosedur
Persiapan klien :
1. Klien diberikan yodium radioaktif 50 microcuri per oral
2. Dengan alat pengukur (di taruh di atas klenjer tiroid) di ukur radioaktif yang
bertahan
3. Dapat pula di ukur clearance yodium melalui ginjal dengan mengumpul kan
urine selama 24jam dan di ukur kadar radioaktif yodium
Hasil:
Banyak yodium yang ditahan oleh kalenjer tiroid di hitung dalam persentase
1. Normal : 10-35%
2. Menurun : < 10% (pada hipotiroidisme) 3. Meningkat > 35% (pada
tirotoksis,pengobatan panjang hipertiroidisme)
b. T3 dan T4 Serum
- Pemeriksaan fisik secara khusus tidak ada Spesimen darah vena 5-10 cc
- Nilai normal pada dewasa: yodium bebas 0,1-0,6 mg/dl T3 0,2-0,3 mg/dl T4
6-12 mg/dl
- Pada anak T3180-240 mg/dl
c. Upatake T3 Resin
Tujuan mengukur jumlah hormon tiroid (T3) atau thyrcid binding globulin (TBG)
tak jenuh. TBG meningkat pada hippertirodisme menurun pada hipotiroidisme.
Spesimen darah vena 5cc
Persiapan:
- puasa 6-8 jam
Nilai normal
- Dewasa : 25-35% uptake oleh resin
- Anak : umur nya tidak ada
d. Protein Boun Iondine
Tujuan: mengukur yodium yg terikat dengan protein plasma
Nilai normal 4-8 mg% dalam 100ml darah, Spesimen darah vena 5-10 cc, Klien
di puasakan 6-8jam sebelum pemeriksaan
![Page 9: Pengkajian Umum Sistem Endokrin](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072016/55cf9d89550346d033ae0c32/html5/thumbnails/9.jpg)
e. Basal Metabolic Rate
Tujuan: pengukuran secara tidak langsung jumlah oksigen yang dibutuhkan di
bawah kondisi basal selama beberapa waktu
Persiapan :
1. Klien puasa 12jam
2. Hindari kondisi yang menimbulkan kecemasan dan stress
3. Klien harus tidur sedikit nya 8 jam
4. Tidak mengkonsumsi analgetik & sedative
5. Jelaskan pada klien tujuan pemeriksaandan prosedur nya
6. Tidak boleh bangun dari tempat tidur sampai pemeriksaan di lakukan
Penatalaksanaan:
Pengukuran kalorimetri dengan menggunakan metabolator
nilai normal :
- pria 53 kalori perjam
- wanita 60 kalori perjam
Metode Harris Benedict Untuk Mengukur BMR
Pria:BMR = 66 + (13,7 x BB(kg) ) + ( 5 x TB(cm) ) +(6,8 x U(thn) )
Wanita BMR = 665 + (9,6 x BB(kg) + (1,8 x TB (cm) ) + (4,7 x U (thn) )
3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KELENJER PARATIROID
a. Percobaan Sulkowitch
Dilakukan untuk memeriksa perubahan jumlah kalsium dalam urine
Menggunakan reagen sulkowitch.
Persiapan:
1. Urine 24 jam ditapung
2. Diet rendah kalsium 2 hari berturut-turut.
Penatalaksanaan:
1. Masukkan urin 3ml ke dalam tabung (2 tabung)
2. Tabung pertama masukkan reagen sulkowitch, tabung kedua hanya sebagai
kontrol.
Pembacaan secara kuantitatif
- Negatif ( - ) jika tidak terjadi keruhan
![Page 10: Pengkajian Umum Sistem Endokrin](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072016/55cf9d89550346d033ae0c32/html5/thumbnails/10.jpg)
- Positif ( + ) terjadi keruhan yang halus
- Positif (+ + ) kekeruhan sedang
- Positif ( + + + ) kekeruhan banyak timbul dalam waktu < 20 detik
- Positif ( + + + + ) kekeruhan hebat, terjadi seketika
b. Percobaan Ellwort-Howard
Percobaan didasarkan pada diuresis fosfat yang dipengaruhi oleh parathormon.
Pada hipoparatiroid, diuresis fosfor mencapai 5-6x nilai normal Pada
hiperparatiroid, diuresis tidak banyak berubah.
Cara pemeriksaannya :
1. Klien disuntikkan parathormon intravena
2. Urin ditampung dan diukur kadar fosfatnya.
c. Percobaan Kalsium Intravena
Normal bila fosfor serum meningkat dan fosfor diuresis berkurang.
4. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KELENJAR PANKREAS
a. Pemeriksaan Gula Darah (puasa)
Tujuannya untuk menilai kadar gula darah setelah puasa selama 8-10 jam.
Nilai normal
1. Dewasa : 70-110mg/dl
2. Anak-anak : 60-100mg/dl
3. Bayi : 50-80mg/dl
Persiapa n
1. Klien di puasakan 8-10 jam sebelum pemerksaan
2. Jelaskan rtujuan dan prosedur tindakan
Pelaksanaan
1. Spesimen adalah darah vena ± 5 cc
2. Gunakan antikoagulasi bila pemeriksaan tidak dapat dilakukan
3. Pengobatan insulin atau oral hipoglikemi sementara dihentikan
4. Setelah pengambilan darah, klien diberi minum dan makan serta obat sesuai
program.
![Page 11: Pengkajian Umum Sistem Endokrin](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072016/55cf9d89550346d033ae0c32/html5/thumbnails/11.jpg)
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada sistem endokrin mungkin dapat dilakukan hanya
sebagian dari keseluruhan pengkajian. atau mungkin sebagian sudah dapat diatasi
sendiri oleh klien dengan pengetahuan dan kecurigaan terhadap masalah fungsi
endokrin.
Persiapan
Satu-satunya organ endokrin yang dapat dipalpasi adalah kelejar tiroid.
Bagaimanapun pengkajian lainnya dapat memperlihatkan informasi mengenai
masalah endokrin termasuk inspeksi pada kulit. rambut dan kuku. raut muka.
refleks dan sistem muskuloskeletal. Pengukuran tinggi dan berat badan sangat
penting seperti tanda-tanda vital yang juga memperlihatkan petunjuk terhadap
ketidakmampuan fungsi sistem endokrin.
Klien mungkin duduk setelah melakukan latihan. Refleks hammer
digunakan untuk tes refleks tendon bagian dalam. Utamakan latihan, perawat
mengumpulkan peralatan penting dan menjelaskan teknik kepada. klien untuk
mengurangi cemas. Penambahan teknik untuk mengkaji hipokalsemia, tetanus.
Komplikasi terhadap kekacauan endokrin termasuk urutan latihan.
Teknik Pemeriksaan
Kelainan Yang Mungkin Ditemukan Kulit
a) Kulit
Inspeksi warna kulit
1) Hiperpigmentasi ditemukan pada klien Addison desease atau cushing
syndrom.
2) Hipopigmentasi terlihat pada klien diabetes mellitus, hipertiroidisme,
hipotiroidisme.
Palpasi (tekstur. kelembaban. dan adanya lesi.
Kulit kasar. kering ditemukan pada klien dengan hipotiroidisme. Dimana
kelembutan dan bilasan kulit bisa menjadi tanda pada klien dengan
hipertiroidisme. Lesi pada ekstremitas bawah mengindikasikan DM.
![Page 12: Pengkajian Umum Sistem Endokrin](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072016/55cf9d89550346d033ae0c32/html5/thumbnails/12.jpg)
b) Kuku dan Rambut
Peningkatan pigmentasi pada kuku diperlihatkan oleh klien dengan penyakit
addison desease, kering, . tebal. dan rapuh terdapat pada penyakit
hipotiroidisme, rambut lembut. hipertyroidisme. Hirsutisme terdapat pada
penyakit cushing syndrom
c) Muka(inspeksi bentuk dan kesimetrisan wajah), inspeksi posisi mata
Variasi dan bentuk dan struktur muka mungkin dapat diindikasikan dengan
penyakit akromegali mata.
d) Kelenjar Thyroid
Palpasi kelenjar tyroid terhadap ukuran dan konsistensinya. Tidak membesar
pada klien dengan penyakit graves atau goiter. Minta klien untuk miringkan
kepala ke kanan Minta klien untuk menelan. Setelah klien menelan. pindahkan
pada sebelah kiri. selama palpasi pada dada kiri bawah metabolik. seperti
yang ditunjukkan hanya pada nodul yang bisa diindikasi bisul, tumor
malignan dan. benigna.
e) Fungsi Motorik
1) Mengkaji tendon dalam-tendon reflex
2) Refleks tendon dalam disesuaikan dengan tahap perkembangan biceps,
brachioradialis,triceps, Patellar, achilles. Peningkatan refleks dapat terlihat
pada penvakit hipcrtiroidisme penurunan refleks dapat terlihat pada
penvakit hipotiroidisnie
f) Fungsi sensorik
1) Mengkaji fungsi sensorik
2) Tes sensitivitas klien terhadap nyeri, temperature, vibrasi, sentuhan,
lembut. Stereognosis. Bandingkan kesimetrisan area pada kedua sisi dan
tubuh. Dan bandingkan bagian distal dan proksimal dan ekstremitas. minta
klien untuk menutup mata. Untuk mengetes nyeri gunakan jarum yang
tajam dan tumpul.
3) Untuk tes temperature. gunakan botol yang berisi air hangat dan dingin.
4) Untuk mengetes rasa getar gunakan penala garpu tala.
![Page 13: Pengkajian Umum Sistem Endokrin](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072016/55cf9d89550346d033ae0c32/html5/thumbnails/13.jpg)
5) Untuk mengetes stereognosis. tempatkan objek (bola kapas, pembalut
karet) pada tangan klien. kemudian minta klien mengidentifikasi objek
tersebut.
6) Neuropati periperal dan parastesia dapat terjadi pada diabetes,
hipotiroidisme dan akromegali.
g) Struktur Muskuloskeletal . Inspeksi ukuran dan proporsional struktur tubuh
klien Orang jangkung, yang disebabkan karena insufisiensi growth hormon.
Tulang yang sangat besar, bisa merupakan indikasi akromegali.
c. Pengkajian tanda trousseaus dan tanda chvoteks
a) Peningkatan kadar kalsium, tangan dan jari-jari klien kontraksi (spasme
karpal)
d. Pengkajian Untuk Lanjut Usia.
Efek dan usia pada sistem endokrin sedikit lebih sulit untuk mendeteksi dengan
organ tubuh lain Walaupun demikian gangguan endokrin lebih banyak pada usia
40 tahun. Pada wanita, produksi hormon meningkat dibanding dengan
menopause. Dari pria dan wanita, output anterior pituitary mengalami penurunan.
Umur yang relative terjadi perubahan pada struktur dan fungsi dan kelenjar
endokrin adalah sebagai berikut :
a. Kelenjar tiroid mengalami derajat yang sama dengan atropfi, fibrosis and
nodularity
b. Hormon tiroid mengalami level penurunan dan hypoparatiroidisme biasanya
sering pada orang dewasa.
c. Kelenjar adrenal kehilangan beberapa berat badan dan menjadi makin buruk,
fibrotik
d. Pada bagian anterior, kelenjar pituitary mengalami penurunan ukuran dan
menjadi mati/fibrotik.
e. Beberapa variasi yang normal dibandingkan dengan yang tidak, dapat menjadi
bingung dengan penemuan abnormal pada endokrin adalah sebagai berikut :
Pikun, beberapa kecil coklat, flat macula dapal dilihat pada lengan dan
dorsal pada tangan.
![Page 14: Pengkajian Umum Sistem Endokrin](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072016/55cf9d89550346d033ae0c32/html5/thumbnails/14.jpg)
Seboroik, keratosis, penebalan pada area pigmentasi, dapat dilihat pada
wajah dan tangan.
Pertumbuhan rambut yang lambat
Kuku semakin tebal, brittle dan kuning
Kulit wajah menjadi louggar dan tulang menjadi lebih menonjol.
Penurunan terhadap sensasi perabaan
Penurunan refleks tendon
Penurunan tinggi badan