penggunaan metode group investigation (gi) …...pendidikan universitas sebelas maret surakarta....

78
PENGGUNA UNTUK M DALA PO (PTK Pada Siswa Kelas V Ditulis dan Diajukan Gu Gelar Sarjana Pendid FAKULTAS K UNIV i AAN METODE GROUP INVESTIGATION (G MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA AM MENYELESAIKAN SOAL CERITA OKOK BAHASAN PERBANDINGAN V SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan Sur Oleh: TYAS HERWINDA K7106045 SKRIPSI una Memenuhi Sebagian Persyaratan Menda dikan Program Pendidikan Guru Sekolah Da Jurusan Ilmu Pendidikan KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN VERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 GI) A rakarta) apatkan asar

Upload: lydiep

Post on 12-Apr-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

PENGGUNAAN METODE

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA

DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

POKOK BAHASAN PERBANDINGAN

(PTK Pada Siswa Kelas V SD Nege

Ditulis dan Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

i

PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA

DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

POKOK BAHASAN PERBANDINGAN

Pada Siswa Kelas V SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan Surakarta

Oleh:

TYAS HERWINDA K7106045

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

(GI)

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA

06 Laweyan Surakarta)

Ditulis dan Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Page 2: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

ii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul :

Penggunaan Metode Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan

Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pokok Bahasan

Perbandingan (PTK Pada Siswa Kelas V SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan,

Surakarta)

Oleh :

Nama : Tyas Herwinda

NIM : K 7106045

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada Hari : Kamis

Tanggal : 17 Juni 2010

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Dra. Siti Kamsiyati, M.Pd. NIP. 19580620 198312 2 001

Pembimbing II

Drs. Samino Sangaji, M.Pd. NIP. 19510102 198003 1 003

Page 3: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

iii

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :

Penggunaan Metode Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan

Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pokok Bahasan

Perbandingan (PTK Pada Siswa Kelas V SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan,

Surakarta)

Oleh :

Nama : Tyas Herwinda

NIM : K 7106045

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Kamis

Tanggal : 17 Juni 2010

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Kartono, M.Pd 1. ………….. Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd 2. …………... Anggota I : Dra. Siti Kamsiyati, M.Pd 3. ………….. Anggota II : Drs. Samino Sangaji, M.Pd 4. …………… Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan, Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP.19600727 198702 1 001

Page 4: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

iv

ABSTRAK

Tyas Herwinda. PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN PERBANDINGAN (PTK Pada Siswa Kelas V SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan, Surakarta), Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan perbandingan di kelas V SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan Surakarta dengan metode group investigation (GI).

Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan, sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode group investigation (GI).

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sebanyak 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi, dan refleksi. Sebagai sampel adalah siswa kelas V SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan Surakarta yang berjumlah 25 anak. Teknik pengumpulan data digunakan teknik observasi, tes, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika melalui metode group investigation (GI) efektif meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita perbandingan pada siswa kelas V SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan, Surakarta. Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa 61,8 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 56%, siklus I nilai rata-rata kelas 66,16 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 76% dan siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 71,96 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 84%. Dengan demikian, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan metode group investigation (GI) dapat meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita perbandingan kelas V SD Negeri Panularan No. 06 tahun ajaran 2009/2010.

Page 5: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

v

ABSTRACT Tyas Herwinda. NIM. K7106045. THE USE OF GROUP INVESTIGATION METHOD TO IMPROVE THE STUDENTS CAPABILITY IN FINISHING THE STORY PROBLEM OF COMPARISON TOPIC ( A Classroom Action Research on Fifth Grade Students of SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan Surakarta). Minithesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University Surakarta. 2010. The purpose of this research is to improve the students capability in finishing the story problem of comparison topic in fifth grade SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan Surakarta by using Group Investigation (GI) method. Variable as the target of the change in this research in improving the students capability in doing comparison story problem, while the action variable used is Group Investigation (GI). The form action research is the classroom by two cycle. Each cycle consists of 4 phases; planning, observation action realization and reflection. The sample of this research is all students (25 students) of fifth grade of SD Negeri Panularan No.06 Laweyan Surakarta. Data of capability improvement of story problem finishing is collected techniques of this research are observation, test and documentation. The data was analyzed by using an interactive analysis model with three components; data reduction, data presentation and conclusion or verification. Conclusions can be drawn based on the result of the research; Mathematic learning through Group Investigation (GI) method can improve the students capability to finish the comparison story problem of fifth grade students of SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan Surakarta. It is proven on the condition before the action where the averaged grade was 61,8 with the percentage of classical completeness is 56%, cycle I indicated the averaged grade of class is 66,16 with the classical completeness percentage of 76% and cycle II it increased become 71,96 with clasisal completeness percentage of 84%. Therefore, a recommendation can be addressed that mathematic learning by using Group Investigation (GI) method can improve the students capability to finish the comparison story problem of fifth grade SD Negeri Panularan No. 06 in 2009/2010 academic year.

Page 6: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

vi

MOTTO

“ …… dan ketahuilah, bahwa didalam kesabaran terdapat apa yang

tidak kamu sukai, terdapat banyak kebaikan.”

(Sabda Nabi Muhammad SAW )

Page 7: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

vii

PERSEMBAHAN

Dengan segala doa dan puji syukur kehadirat Allah SWT

Penulis persembahkan karya sederhana ini

kepada:

Alm. Bapakku. untuk semua petuah bijak dan tetesan keringatmu

yang antarkan aku ketempat dimana semestinya aku berada.

Ibuku dan Eyangku, untuk restu dan doamu tuk lalui perjalanan

menggapai cita yang bukan hanya sekedar khayalan.

Kakak dan Adikku, untuk persaudaraan yang terjalin dengan indah

selama ini.

Mas Totok-ku, atas segala doa, rasa dan sebentuk jiwa yang

kokohkan asaku. I love you so much.

Page 8: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul Penggunaan Metode Group Investigation (GI) Untuk

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pokok

Bahasan Perbandingan (PTK Pada Siswa Kelas V SD Negeri Panularan No. 06

Laweyan, Surakarta) ini diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan dalam penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari

berbagai pihak maka hambatan ini dapat diatasi. Oleh sebab itu pada kesempatan

yang baik ini diucapkan terimakasih yang tulus kepada :

1. Prof.Dr.HM.Furqon Hidayatullah,M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs.KRT. Rusdiana Indianto.M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Drs.H. Kartono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi PGSD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

5. Dra. Siti Kamsiyati, M.Pd. selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. Samino Sangaji, M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah memberikan

dorongan, semangat dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Kepala SD Negeri Panularan No.06 Laweyan Surakarta yang telah

memberikan ijin penelitian dalam penyusunan skripsi ini.

8. Bapak/Ibu Guru SD Negeri Panularan No.06 Laweyan Surakarta yang

banyak memberikan bantuan dan dorongan.

Page 9: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

ix

9. Alm. Bapakku Sarmanto, S.Pd, ibuku Neni Komandi, S.Pd dan eyangku

Sukarmi, A.Ma.Pd terima kasih atas doa, pengalaman hidup dan

pengorbanan yang tulus selama ini. You are my everything.

10. Kakakku Anggita Sari, A.Ma.Pd dan adikku Ajeng Narieswari terima

kasih atas semangat dan doanya selama ini.

11. Bapak Sutarmo dan Ibu Sudarti terima kasih atas segala dorongan, nasehat

doa dan kasih saying yang diberikan kepada penulis sehingga dengan

bangga saya persembahkan semua ini kepada beliau.

12. Untuk Dono Hendarto, SE ( Mas Totok) tersayang, thanks atas segala doa,

kasih sayang, semangat, kesabaran dan kesetiaan. Tetaplah menjadi

bintang hati dan kebanggaanku.

13. Sahabat sejatiku yang menemani saat susah dan senang: Umi

MitaRockerz, Meilisa Aljasmine, Riezma Kariezma, Yuliana Azty, Lita

Tata, Ninda Firda, Muna Dwi Pangestu dan Mbak Deni Danarto.

14. Terima kasih buat Mbak Farah UMS yang telah membantu skripsiku.

15. Teman-teman SI PGSD Fresh angkatan 2006: Yani, Rika W, Rida, Nita,

Yosi, Rina, Yesika, Retno, Cicik, Diah, Lilis, Tetra, Nisa Us, Vani, Ester,

Eva, Fitri, Mevia, Fatturokhmah, Eni, Feria, Pipit, Rika P, Astri, Desi,

Anisa, Anton, Agus, Jumanto, Gatot, Adit, Catur, Fajar, Ari, Ehsan, Supri,

Bambang terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

Disadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat

menjadi bahan bacaan yang menarik dan mudah dipahami.

Surakarta, Juni 2010

Penulis

Tyas Herwinda

Page 10: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ..........................................................................................vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 6

A. Kajian Pustaka ....................................................................... 6

1. Hakikat Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita

Perbandingan............................................................... 6

2. Hakikat Metode Group Investigation (GI) .............. 19

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 26

C. Kerangka Pemikiran............................................................. 27

D. Pengajuan Hipotesis Tindakan ............................................. 28

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 29

A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 29

B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................ 29

Page 11: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

xi

C. Bentuk Penelitian ................................................................. 29

D. Sumber Data......................................................................... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 30

F. Validitas Data....................................................................... 31

G. Teknik Analisis Data............................................................ 31

H. Strategi Penelitian ................................................................ 33

I. Prosedur Penelitian .............................................................. 33

J. Indikator Ketercapaian ......................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Diskripsi Lokasi Penelitian .................................................. 38

B. Diskripsi Permasalahan Penelitian ....................................... 38

1. Diskripsi Pra-Siklus ................................................. 38

2. Diskripsi Siklus I...................................................... 39

3. Diskripsi Siklus II .................................................... 47

C. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian .......................... 52

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN............................................ 59

A. Simpulan .............................................................................. 59

B. Implikasi .............................................................................. 59

C. Saran .................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 63

LAMPIRAN ....................................................................................................... 65

Page 12: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Langkah-langkah Pembelajaran GI ..................................................... 24

Tabel 2. Daftar Frekuensi Nilai Pra-Siklus ....................................................... 53

Tabel 3. Daftar Frekuensi Nilai Siklus I ............................................................ 55

Tabel 4. Daftar Frekuensi Nilai Siklus II ........................................................... 56

Tabel 5. Perbandingan Hasil Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II......................... 58

Page 13: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ............................................................................ 28

Gambar 2. Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman .............................. 32

Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas .................................................... 34

Gambar 4. Grafik Data Nilai Pra-Siklus ............................................................ 53

Gambar 5. Grafik Data Nilai Siklus I ................................................................ 55

Gambar 6. Grafik Data Nilai Siklus II ............................................................... 57

Gambar 7. Grafik Perbandingan Nilai Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II .......... 58

Page 14: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Indikator Ketercapaian Tujuan ...................................................... 65

Lampiran 2. Tabel Penelitian yang Relevan ...................................................... 66

Lampiran 3. Tabel Rincian Kegiatan dan Waktu Penelitian .............................. 67

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................... 68

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................... 85

Lampiran 6. Pedoman Lembar Observasi Kegiatan Siswa ................................ 99

Lampiran 7. Lembar Observasi Kinerja Guru Pertemuan 1 Siklus I .................100

Lampiran 8. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pertemuan 1 Siklus I ............101

Lampiran 9. Lembar Observasi Kinerja Guru Pertemuan 2 Siklus I .................102

Lampiran 10. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pertemuan 2 Siklus I ............103

Lampiran 11. Lembar Observasi Kinerja Guru Pertemuan 3 Siklus I .................104

Lampiran 12. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pertemuan 3 Siklus I ............105

Lampiran 13. Lembar Observasi Kinerja Guru Pertemuan 1 Siklus II ................106

Lampiran 14. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pertemuan 1 Siklus II ...........107

Lampiran 15. Lembar Observasi Kinerja Guru Pertemuan 2 Siklus II ................108

Lampiran 16. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pertemuan 2 Siklus II ...........109

Lampiran 17. Tes Awal (Pra-Siklus) ...................................................................110

Lampiran 18. Lks dan Tugas Pertemuan 1 Siklus I .............................................111

Lampiran 19. Lks dan Tugas Pertemuan 2 Siklus I ............................................116

Lampiran 20. Lks dan Tugas Pertemuan 3 Siklus I .............................................120

Lampiran 21. Lks dan Tugas Pertemuan 1 Siklus II ............................................124

Lampiran 22. Lks dan Tugas Pertemuan 2 Siklus II ...........................................129

Lampiran 23. Perolehan Hasil Belajar Siswa Pra-Siklus .....................................133

Lampiran 24. Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus I .........................................134

Lampiran 25. Perolehan Hasil Belajar Siswa Siklus II ........................................135

Lampiran 26. Foto Kegiatan Pembelajaran .........................................................136

Lampiran 27. Surat Keterangan Penelitian ..........................................................140

Lampiran 28. Surat Ijin Penelitian .......................................................................141

Page 15: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang

semakin pesat, pelaksanaan pendidikan perlu ditingkatkan baik pendidikan

nonformal (masyarakat), pendidikan formal (sekolah) maupun pendidikan

informal (keluarga). Terutama pendidikan formal yang memberikan kontribusi

yang cukup besar pada seseorang dalam hal kemampuan akademis, sehingga

berbagai upaya meningkatkan baik kualitas maupun kuantitas pendidikan sangat

diperlukan.

Kalangan dunia pendidikan menyadari bahwa proses pembelajaran akan

lebih efektif apabila siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dengan

berpartisipasi, siswa akan mengalami, menghayati, dan menarik dirinya untuk

membelajarkan suatu pelajaran. Hasil belajar yang demikian akan lebih baik,

disamping tentu saja kualitas siswa dibina dan dikembangkan.

Kegiatan pembelajaran disekolah dapat berlangsung dengan baik pula

apabila ada komunikasi timbal balik antara guru dengan siswa. Oleh karena itu,

komunikasi harus diciptakan sehingga pesan yang disampaikan dalam bentuk

materi pelajaran dapat diterima oleh siswa. Guru diharapkan mampu membimbing

aktivitas dan kreativitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran yang sesuai.

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang memiliki ciri objek yang

abstrak, pola pikir deduktif dan konsisten, juga tidak dapat dipisahkan dari

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terbukti dengan banyaknya

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan

matematika. Pelajaran matematika diberikan pada semua jenjang pendidikan

dimulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi.

Banyak pendapat yang menyatakan bahwa umumnya pelajaran

matematika dianggap pelajaran yang paling sulit, menakutkan, menjemukan dan

sangat tidak menyenangkan, dibandingkan dengan pelajaran lainnya sehingga

kemampuan dan hasil belajar matematika sangat kurang, belum sesuai dengan

Page 16: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

2

harapan baik harapan guru, orang tua maupun siswa sendiri. Hal ini bisa terjadi

dikarenakan kesalahan persepsi awal yaitu pada awal siswa belajar matematika.

Pada umumnya siswa mengalami hambatan ketika mereka diberi tugas

oleh guru untuk menyelesaikan soal cerita perbandingan. Mereka mengalami

kesulitan dalam memahami soal dan membuat kalimat matematikanya. Fenomena

semacam ini terjadi di SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan Surakarta, dari hasil

observasi peneliti di kelas V menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita perbandingan di kelas V tergolong masih rendah. Hal

ini teridentifikasi dari tes awal yang diberikan guru menunjukkan bahwa rata-rata

siswa dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan mencapai 61,8 dan siswa

yang tuntas hanya 14 atau 56% dari 25 siswa.

Fakta diatas menunjukkan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang

dilaksanakan guru masih kurang optimal dan tidak sesuai harapan. Menurut hasil

pengamatan peneliti dan wawancara dengan siswa serta guru di SD Negeri

Panularan, rendahnya kemampuan menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan

perbandingan kelas V disebabkan oleh beberapa faktor yaitu (a) kesulitan

memahami soal cerita yang terdiri dari kesulitan menentukan yang diketahui dan

ditanyakan dari soal perbandingan yang disebabkan siswa kurang memahami

bahasa soal karena kemampuan bahasa yang lemah dan kurangnya diberi latihan

soal cerita dengan langkah penyelesainya; (b) kesulitan membuat kalimat

matematika yang terdiri dari kesulitan dalam menuliskan langkah penyelesaian

yang jelas karena siswa kurang memperhatikan kejelasan langkah jawabannya dan

terbiasa menjawab hanya langsung hitung saja; (c) kesulitan dalam menyelesaikan

soal perbandingan antara dua kelompok yang disebabkan siswa kurang

memahami konsep perbandingan; (d) kesulitan menyelesaikan soal perbandingan

yang senilai yang disebabkan siswa kurang paham konsep perbandingan senilai

juga kurangnya latihan soal dan (e) guru belum menemukan metode yang tepat

untuk mengajarkan materi secara menarik dan menyenangkan bagi siswa.

Berbagai hal yang muncul tersebut terkait dengan kesulitan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita perbandingan. Untuk itu perlu diterapkan suatu keadaan

yang membangun motivasi siswa untuk belajar dikarenakan apabila kesulitan

Page 17: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

3

siswa tidak diatasi maka siswa akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

soal cerita perbandingan di jenjang kelas selanjutnya. Salah satu cara untuk

membangun motivasi siswa untuk belajar tersebut adalah dengan menerapkan

metode yang efektif dan dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Berbagai

macam metode pembelajaran yang tersedia harus dimanfaatkan seefektif mungkin

oleh guru guna menunjang kegiatan pembelajaran.

Metode pembelajaran yang bermacam-macam menyebabkan guru harus

seefektif dalam memilih metode pembelajaran yang digunakan. Metode yang

efektif untuk mengajarkan suatu materi belum tentu efektif untuk mengajarkan

materi lain. Setiap materi punya karakteristik dan turut menentukan metode yang

digunakan untuk menyampaikan materi tersebut. Begitu pula dalam pembelajaran

soal cerita perbandingan, guru harus bisa memilih dan menggunakan metode

sesuai dengan materi yang diajarkan.

Atas dasar kenyataan lapangan tersebut, perlu dihadirkan sebuah metode

yang dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita

perbandingan. Oleh karena itu, dalam matematika khususnya pembelajaran soal

cerita perbandingan di SD kelas V, dibutuhkan perbaikan yang dapat mendorong

siswa secara keseluruhan agar dapat menyelesaikan soal cerita perbandingan

dengan tepat. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas

proses dan hasil belajar adalah dengan menggunakan metode group investigation

(GI) atau Investigasi Kelompok.

Group Investigation (GI) dijadikan sebagai solusi terhadap permasalahan

yang dihadapi dalam pembelajaran karena tiga konsep dasar yaitu inquiry,

knowledge, dan dinamika kelompok sesuai dengan pembelajaran soal cerita

perbandingan. Inquiry dalam pembelajaran matematika membantu siswa dalam

memecahkan suatu masalah, menemukan solusinya dan memberikan peluang

siswa untuk menemukan fakta/bukti yang kuat untuk mendukung kemampuan

siswa dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan. Knowledge/pengetahuan

yang diperoleh melalui dan dari pengalamannya secara langsung maupun tidak

langsung juga akan memberikan andil dalam kemampuan siswa menyelesaikan

soal cerita. Sementara itu dinamika kelompok mampu mengatasi kesulitan siswa

Page 18: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

4

dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan karena adanya teman dalam

kelompok yang bersifat heterogen sehingga dapat saling membantu.

Berdasarkan hasil penelitian Siti Munjiyatun Aly (2009: 126) penggunaan

metode group investigation dalam pembelajaran matematika pokok bahasan

persamaan dan pertidaksamaan eksponen dan logaritma terbukti lebih efektif

meningkatkan prestasi belajar dan kreativitas siswa jika dibandingkan dengan

metode STAD (Student Teams Achievement Division). Penelitian ini sejalan

dengan apa yang hendak dicapai oleh peneliti dalam pembelajaran matematika

pokok bahasan soal cerita perbandingan. Oleh karena itu peneliti merasa

penelitian ini relevan.

Dari uraian tersebut diatas maka peneliti mengambil judul penelitian “

Penggunaan Metode Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Kemampuan

Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pokok Bahasan Perbandingan Pada

Siswa Kelas V SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan Surakarta.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut, “Apakah penggunaan metode

group investigation (GI) dapat meningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan perbandingan di kelas V SD

Negeri Panularan No. 06 Laweyan Surakarta?”

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian ini, tujuan penelitian yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

Ingin meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada

pokok bahasan perbandingan di kelas V SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan

Surakarta dengan menggunakan metode group investigation (GI).

Page 19: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

5

D. Manfaat Penelitian

a. Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan masukan bagi penelitian sejenis.

b. Praktis

1. Bagi Peneliti

Bermanfaat untuk menemukan solusi demi meningkatnya pemahaman

belajar matematika kelas V pada soal cerita pokok bahasan

perbandingan.

2. Bagi Kepala Sekolah

Memberikan masukan kepada Kepala Sekolah tentang metode group

investigation (GI), sehingga dapat mengarahkan pada guru supaya

mempraktekkannya.

3. Bagi Guru

a) Memberikan sumbangan pemikiran dalam proses pembelajaran

matematika terutama pada soal cerita pokok bahasan perbandingan.

b) Memberikan informasi bagi guru untuk menentukan metode

pembelajaran yang tepat demi meningkatnya kemampuan siswa

dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan perbandingan.

c) Sebagai masukan bagi guru untuk melibatkan siswa secara aktif

sehingga berdampak pada meningkatnya kualitas pembelajaran.

4. Bagi Siswa

Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan menyelesaikan

soal cerita pokok bahasan perbandingan.

5. Bagi Sekolah

Meningkatkan kualitas pendidikan melalui penerapan pembelajaran

kooperatif.

Page 20: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Hakikat Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Perbandingan

a. Hakikat Pembelajaran Matematika

1) Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan upaya sistematis untuk memfasilitasi dan

meningkatkan proses belajar. Menurut Corey dalam Nyimas Aisyah

(2007.1.3) Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang

secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam kondisi-

kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia kata pembelajaran adalah kata benda yang

diartikan sebagai proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup

belajar. Senada dengan pengertian di atas Gagne, Birggs, dan Wager

dalam Udin S Winata Putra (2007:1.19), berpendapat bahwa Instruction is

a set of event that affect leaners is such a way that learning is facilitated.

Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk

memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Menurut Oemar

Hamalik (1999:57) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun

meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan

prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.

Suprapto (2003:9) berpendapat bahwa pembelajaran didefinisikan sebagai

suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik yang direncanakan

atau didesain, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar subjek

didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan

efisien.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu proses yang sengaja menciptakan suatu

lingkungan sehingga terjadi proses belajar secara efektif dan efisien.

Page 21: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

7

2) Komponen pembelajaran

Dalam pembelajaran terdapat bermacam-macam komponen atau

unsur. Menurut Oemar Hamalik (1999:66) Unsur-unsur minimal yang

harus ada dalam sistem pembelajaran adalah seorang siswa / peserta didik,

suatu tujuan dan suatu prosedur kerja untuk mencapai tujuan. Guru

(pengajar) tidak termasuk unsur sistem pembelajaran, fungsinya dapat

digantikan atau dialihkan kepada media sebagai pengganti sepeti : buku,

slide, teks yang diprogram dan sebagainya namun kepala sekolah dapat

menjadi salah satu unsur sistem pembelajaran karena berkaitan dengan

prosedur perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.

Menurut Suprapto (2003:9) komponen pembelajaran antara lain

tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode

pembelajaran, media pembelajaran/ alat peraga, pengorganisasian kelas,

evaluasi pembelajaran dan tindak lanjut pembelajaran. Udin S Winata

Putra (2007:1.21) berpendapat bahwa komponen-komponen pembelajaran

saling berkaitan satu sama lain. Komponen tersebut antara lain : tujuan,

meteri, kegiatan dan evaluasi pembelajaran.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

komponen-komponen pembelajaran antara lain : siswa, tujuan, materi,

kegiatan / prosedur, media, evaluasi dan tindak lanjut pembelajaran.

3) Pengertian tentang Matematika

Istilah Matematika seperti yang dikutip Andi Hakim Nasution

dalam Karso (1998:1.33) berasal dari bahasa Yunani methein atau

manthenein yang artinya mempelajari, namun diduga kata itu erat

hubungannya dengan kata Sansakerta medha atau widya yang artinya

kepandaian, ketahuan, atau intelegensi.

Ruseffendi dalam Karso (1998:1.33) menyatakan bahwa

Matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan,

definisi-definisi, aksioma-aksioma dan dalil-dalil setelah dibuktikan

kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah metematika sering

disebut ilmu deduktif.

Page 22: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

8

Taylor dan Francis Group (2008) dalam International Journal of Education in Science and Technology: Mathematics is pervanding every study and technique in our modern world. Bringing ever more sharpy into focus the responsibilities laid upon those whose task it is to tech it. Most prominent among these is the difficulty of presenting an interdisciplinary approach so that one professional group may benefit from the experience of others. Matematika mencakup setiap pelajaran dan teknik di dunia modern ini. Matematica memfokuskan pada teknik pengerjaan tugas-tugasnya. Hal yang sangat mencolok yaitu mengenai kesulitan dalam mengaplikasi pendekatan interdisciplinary (antar cabang ilmu pengetahuan), oleh karena itu para pakar bisa memperoleh pengetahuan dari cabang ilmu lain. www.tandf.co.uk/.../0020739x.asp diakses pada 29 Desember 2009)

Menurut Kline dalam Karso (1998:1.34) menyatakan bahwa

Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat disempurnakan

karena dirinya sendiri, tetapi keberadaannya itu terutama untuk membantu

manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial ekonomi

dan alam.

Johson dan Myklebust yang dikutip Mulyono Abdurrahman

(2003:252).menyatakan bahwa Matematika adalah bahasa simbolis dan

praktis untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan

keruangan sedangkan fungsi teoretisnya adalah untuk memudahkan

berpikir.

Menurut Lerner dikutip Mulyono Abdurrahman (2003:252)

Matematika disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa

universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat dan

mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kualitas.

Sutawijaya sebagaimana dikutip Nyimas Aisyah dkk (2007:11),

menyatakan bahwa Matematika mengkaji benda abstrak (benda pikiran)

yang disusun menggunakan (lambang) dan penalaran deduktif.

Sedangkan menurut Gail A. William (1983:3) menyatakan

Matematics is beautiful and useful creation of the human mind and spirit.

Matematika adalah sebuah kreasi yang indah dan berguna dalam pikiran

dan jiwa manusia.

Page 23: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

9

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2007

menyatakan bahwa Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari

perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam

berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

Matematika adalah ilmu deduktif dan universal yang mengkaji benda

abstrak, disusun dengan menggunakan bahasa simbol untuk

mengekspresikan hubungan kuantitatif dan keruangan yang mendasari

perkembangan teknologi modern dan memajukan daya pikir manusia serta

berguna untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

4) Fungsi Matematika

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kelas V Tahun

2007, fungsi Matematika adalah untuk membekali peserta didik dengan

kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta

kemampuan bekerja sama.

Menurut Cornelius dalam Mulyono Abdurrahman (2003:253)

mengemukakan perlunya Matematika diberikan kepada siswa karena

Matematika merupakan : (a) Sarana berpikir yang jelas dan logis, (b)

Sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (c) Sarana

mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (d) Sarana

untuk mengembangkan kreatifitas, (e) Sarana untuk meningkatkan

kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Menurut Cockroft yang dikutip Mulyono Abdurrahman

(2003:253). Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena : (a) selalu

digunakan dalam segi kehidupan, (b) Semua bidang studi memerlukan

Matematika yang sesuai, (c) Merupakan sarana komunikasi yang kuat,

singkat dan jelas, (d) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam

berbagai cara, (e) Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan

kesadaran, keruangan dan fungsi memberikan kepuasan terhadap usaha

memecahkan masalah yang menantang.

Page 24: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

10

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

Matematika sangat besar fungsinya dalam kehidupan sehari- hari yaitu:

dapat memberikan bekal kepada pesrta didik untuk berfikir logis ,analitis ,

kritis dan mengembangkan kreatifitas, meningkatkan kemampuan dalam

usaha memecahan masalah yang menantang.

5) Pembelajaran Matematika

Menurut Nyimas Aisyah (2007:1.4) Pembelajaran Matematika

adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan

suasana lingkungan (kelas/sekolah) yang memungkinkan kegiatan siswa

belajar matematika di sekolah. Menurut Bruner dalam Nyimas Aisyah

(2007:21.5) Pembelajaran Matematika adalah pembelajaran mengenai

konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam

materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan

struktur-struktur matematika itu.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika adalah proses yang dirancang dengan tujuan untuk menciptakan

suasana yang memungkinkan siswa mempelajari hubungan antara konsep-

konsep dan struktur- struktur matematika.

Unsur pokok dalam pembelajaran matematika adalah (1) Guru

sebagai salah satu perancang proses, proses yang sengaja dirancang

selanjutnya disebut proses pembelajaran, (2) Siswa sebagai pelaksana

kegiatan belajar dan (3) Matematika sebagai objek yang dipelajari.

6) Teori belajar dalam pembelajaran matematika

Herman Hudoyo dalam Sujiyanto (2009) berpendapat bahwa dalam menjelaskan konsep baru atau membuat kaitan antara meteri yang telah dikuasai siswa dengan bahan yang disajikan dalam pengajaran Matematika, akan membuat siswa siap mental untuk memasuki persoalan yang akan dibicarakan dan juga dapat meningkatkan minat dan prestasi siswa terhadap materi pelajaran Matematika. Sebaliknya kegiatan belajar mengajar Matematika yang terputus-putus dapat mengganggu proses belajar mengajar ini berarti proses belajar mengajar akan terjadi dengan lancar bila belajar itu sendiri dilaksanakan secara kontinyu http//duniaguru.com diakses pada 15 Januari 2010.

Page 25: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

11

Menurut Nyimas Aisyah (2007:1.4), pembelajaran matematika

adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan

suasana lingkungan yang memungkinkan seseorang (pelajar)

melaksanakan kegiatan belajar matematika dan proses tersebut berpusat

pada guru. Supaya dalam pembelajaran matematika dapat mencapai

tujuan maka perlu memperhatikan teori belajar dalam pembelajaran

matematika menurut para ahli.

Menurut Brunner dalam Nyimas Aisyiah (2007:1.5) menyatakan,

bahwa dalam belajar Matematika ada tiga tahapan yaitu : (1) Enaktif, (2)

Ikonik, (3) Simbolik.

(1) Enaktif

Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak

secara langsung terlibat langsung dalam memanipulasi (mengotak-

atik) objek. Anak belajar sesuatu pengetahuan yang dipelajari secara

aktif, dengan menggunakan benda-benda konkret (nyata). Dalam

tahap ini anak memahami sesuatu dari berbuat atau melakukan

sesuatu tanpa menggunakan imajinasinya atau kata-kata.

(2) Ikonik

Tahap Ikonik yaitu suatu tahap pembelajaran sesuatu pengalaman

yang dipresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual

(visual imaginary), gambar atau diagram yang menggambarkan

kegiatan konkret atau situasi konkret pada tahap Enaktif

(3) Simbolik

Dalam tahap ini anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-

lambang objek tertentu. Anak sudah mampu menggunakan notasi

tanpa tergantung pada objek riil. Pembelajaran direprentasikan dalam

bentuk simbol-simbol arbiter yang dipakai berdasarkan kesepakatan

orang-orang dalam bidang yang bersangkutan, baik simbol verbal,

lambang-lambang matematika maupun lambang abstrak yang lain.

Dienes dalam Nyimas Aisyah (2007:2.7-2.11) membagi belajar

menjadi 6 tahap yaitu (1) Permainan bebas (free play), (2) Permainan

Page 26: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

12

yang disertai aturan (games), (3) Permainan kesamaan sifat (searching

for comunities), (4) Representasi (representation), (5) Simbolisasi

(Symbolization), (6) Formalisasi (Formalization)

(1) Permainan bebas (free play)

Permainan bebas merupakan tahapan belajar konsep yang

aktivitasnya tidak berstruktur dan tidak diarahkan . Anak diberi

kebebasan mengatur benda. Anak mulai membentuk struktur mental

dan struktur sikap dalam mempersiapkan diri untuk memahami

konsep yang sedang dipelajari.

(2) Permainan yang disertai aturan (games)

Anak sudah mulai meneliti pola-pola dan keteraturan yang terdapat

dalam konsep tertentu. Dengan melalui permainan anak diajak untuk

mulai mengenal dan memikirkan bagaimana struktur Matematika itu.

Semakin banyak bentuk-bentuk berlainan yang diberikan dalam

konsep tertentu, semakin jelas konsep yang dipahami siswa, karena

akan memperoleh hal-hal yang bersifat logis dan matematis dalam

konsep yang dipelajari.

(3) Permainan Kesamaan Sifat (Searching for Comunalities)

Untuk melatih dan mencari kesamaan sifat-sifat ini guru perlu

mengarahkan mereka dengan menstranslasikan kesamaan struktur

dari bentuk permainan lain. Translasi tentu tidak boleh mengubah

sifat-sifat abstrak yang ada dalam permainan semula.

(4) Representasi (Representation)

Pada tahap ini anak mulai belajar membuat pernyataan atau

representasi tentang sifat-sifat kesamaan suatu konsep matematika

yang diperoleh pada tahap ke 3. (kesamaan sifat) representasi dapat

berupa gambar, diagram atau verbal.

(5) Simbolisasi (Symbolization)

Pada tahap ini siswa perlu menciptakan simbol matematika atau

rumus verbal yang cocok untuk menyatakan konsep yang

representasinya sudah diketahui pada tahap representasi.

Page 27: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

13

(6) Formulasi (Formulazation)

Pada tahap ini anak belajar mengorganisasikan konsep-konsep

membentuk secara formal dan harus sampai pada pemahaman

aksioma, sifat, aturan, dalil sehingga menjadi struktur dari sistem

yang dibahas.

Dari teori-teori pembelajaran matematika di atas dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran matematika di SD pada dasarnya

berawal dari konkrit ke abstrak dan dari sederhana ke kompleks.

b. Hakikat Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita

Kemampuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1988 :

623) berasal dari kata “mampu” yang berarti bisa atau sanggup. Kemampuan

dapat diidentifikasi sebagai kesanggupan, kecakapan, kekuatan, atau potensi diri

sendiri. Kemampuan awal siswa merupakan prasarat yang diperlukan siswa dalam

mengikuti proses belajar mengajar selanjutnya. Proses belajar mengajar

kemampuan awal siswa dapat menjadi titik tolak untuk membekali siswa agar

dapat mengembangkan kemampuan baru.

Masih dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1988: 801),

menyelesaikan adalah (1) menyudahkan (menyiapkan) pekerjaan dsb,

menyempurnakan (kalimat dsb); (2) menjadikan berakhir; menamatkan. Jadi

menyelesaikan merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk

menyudahi atau mengakhiri suatu pekerjaan yang telah dimulainya. Soal cerita

adalah persoalan dalam matematika yang biasanya diwujudkan dalam kalimat

dimana di dalam kalimat tersebut tersembunyi suatu persoalan (permasalahan).

Kemampuan menyelasaikan soal cerita merupakan suatu kesanggupan,

kecakapan, kekuatan, atau potensi diri sendiri yang dimiliki oleh seseorang untuk

menyudahi atau mengakhiri persoalan dalam matematika yang tersembunyi

didalam suatu kalimat dengan segala pengetahuan dan pengalaman yang

dimiliknya terdahulu atau sebelumnya.

c. Tinjauan Mengenai Soal Cerita

Soal cerita merupakan salah satu bentuk dari soal tes uraian dimana tes

uraian ini akan berfungsi untuk mendiagnosis kesulitan yang dialami siswa.

Page 28: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

14

Permasalahan matematika yang berkaitan dengan kehidupan nyata biasanya

dituangkan melalui soal-soal berbentuk cerita (verbal).

Menurut Abidia dalam Marsudi Raharjo (2009: 2), soal cerita adalah soal

yang disajikan dalam bentuk cerita pendek. Cerita yang diungkapkan dapat

merupakan masalah kehidupan sehari-hari atau masalah lainnya. Bobot masalah

yang diungkapkan akan mempengaruhi panjang pendeknya cerita tersebut. Makin

besar bobot masalah yang diungkapkan, memungkinkan semakin panjang cerita

yang disajikan. Sementara itu, menurut Haji dalam Marsudi Raharjo (2009 : 2),

soal yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam bidang

matematika dapat berbentuk cerita dan soal bukan cerita/soal hitungan. Dalam hal

ini, soal cerita merupakan modifikasi dari soal-soal hitungan yang berkaitan

dengan kenyataan yang ada di lingkungan siswa. Soal cerita yang dimaksudkan

dalam penelitian ini adalah soal matematika yang berbentuk cerita yang terkait

dengan berbagai pokok bahasan yang diajarkan pada mata pelajaran matematika.

Dalam soal cerita siswa dituntut kemampuannya untuk mengorganisir

jawaban yang meliputi beberapa langkah yang harus dilakukan sehingga soal

cerita dapat digunakan sebagai indikator ketidakmampuan/kesulitan yang dialami

siswa dalam menyelesaikan seperangkat tes soal cerita.

Haji dalam Marsudi Raharjo (2009: 2) mengungkapkan bahwa untuk

menyelesaikan soal cerita dengan benar diperlukan kemampuan awal, yaitu

kemampuan untuk:

a. menentukan hal yang diketahui dalam soal,

b. menentukan hal yang ditanyakan,

c. membuat model matematikanya,

d. melakukan perhitungan,

e. menginterpretasikan jawaban model kepermasalahan semua.

Hal ini sejalan dengan langkah menyelesaikan soal cerita sebagaimana

yang dituangkan dalam Pedoman Umum Matematika Sekolah Dasar dalam

Marsudi Raharjo (2009: 2), yaitu:

a. membaca soal dan memikirkan hubungan antara bilangan-bilangan yang

ada dalam soal,

Page 29: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

15

b. menuliskan kalimat matematika,

c. menyelesaikan kalimat matematika, dan

d. menggunakan penyelesaian untuk menjawab pertanyaan.

Dari kedua pendapat di atas terlihat bahwa hal yang paling utama dalam

menyelesaikan suatu soal cerita adalah pemahaman terhadap suatu masalah

sehingga dapat dipilah antara yang diketahui dengan yang ditanyakan. Hudoyo

dan Surawidjaja dalam Marsudi Raharjo (2009: 3) memberikan petunjuk:

d. baca dan bacalah ulang masalah tersebut; pahami kata demi kata, kalimat

demi kalimat,

e. identifikasikan apa yang diketahui dari masalah tersebut,

f. identifikasikan apa yang hendak dicari,

g. abaikan hal-hal yang tidak relevan dengan permasalahan, dan

h. jangan menambahkan hal-hal yang tidak ada sehingga masalahnya

menjadi berbeda dengan masalah yang dihadapi.

Pendapat-pendapat di atas sejalan dengan pendapat Soedjadi dalam

Marsudi Raharjo (2009: 3), bahwa untuk menyelesaikan soal matematika

umumnya dan terutama soal cerita dapat ditempuh langkah-langkah:

a. membaca soal dengan cermat untuk menangkap makna tiap kalimat,

b. memisahkan dan mengungkapkan apa yang diketahui dalam soal, apa yang

diminta/ditanyakan dalam soal, operasi pengerjaan apa yang diperlukan,

c. membuat model matematika dari soal,

d. menyelesaikan model menurut aturan-aturan matematika sehingga

mendapatkan jawaban dari model tersebut, dan

e. menuliskan jawaban akhir sesuai dengan permintaan soal.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa apabila siswa tidak

mampu/salah dalam menyelesaikan masing-masing tahap diatas maka hasil akhir

dari penyelesaian soal cerita akan salah.

Page 30: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

16

d. Tinjauan Materi Pokok Perbandingan

1) Mengenal Arti Pecahan Sebagai Perbandingan

Pecahan adalah nama lain dari perbandingan. Pecahan 脑 dapatز

diartikan sebagai perbandingan 2 : 3.

Contoh :

Andi mempunyai 4 butir kelereng, sedangkan Ari mempunyai 5 butir

kelereng. Tuliskan perbandingan banyak kelereng Andi terhadap Ari.

Jawab :

Banyak kelereng Andi (A) = 4 butir

Banyak kelereng Ari (B) = 5 butir

Perbandingan banyak kelereng Andi (A) dan Ari (B) adalah 4 butir

berbanding 5 butir.

A : B = 4 : 5 atau 푰批 = ú闹

Jadi, perbandingan banyaknya kelereng Andi terhadap Ari adalah 4 :

5 atau ú闹 (penulisan angka perbandingan tidak menggunakan satuan

ukuran).

Contoh :

Sebuah mobil memerlukan 3 liter bensin untuk menempuh jarak 60

km. Berapa km jarak yang di tempuh jika bensin yang tersedia 7

liter?

Jawab :

Cara 1 :

3 liter bensin menempuh 60 km

7 liter bensin menempuh 呢脑 x 60 = 140 km

Jadi, 7 liter bensin dapat menempuh jarak = 140 km.

Cara 2 :

3 liter bensin menempuh 60 km, jadi untuk 1 liter bensin

menempuh � 脑 km = 20 km. Jadi, 7 liter bensin dapat

menempuh = 7 x 20 km = 140 km.

Page 31: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

17

Contoh :

Umur ibu ú� dari umur ayah. Jumlah umur mereka 60 tahun. Berapa

tahunkah umur ayah dan umur ibu?

Jawab :

Umur ibu ú� dari umur ayah, berarti perbandingan umur ibu dan ayah

adalah 4 : 6, atau umur ibu : umur ayah = 4 : 6.

Jumlah umur ibu dan ayah = 4 + 6 = 10

Umur ibu = ú⯸ x 60 = 24

Umur ayah = �⯸ x 60 = 36

Jadi, umur ibu = 24 tahun dan umur ayah = 36 tahun.

Contoh :

Nilai sebuah pecahan 脑馁. Beda pembilang dan penyebutnya adalah

15. Carilah pecahan itu.

Jawab :

Pembilang : penyebut = 3 : 8

Selisih perbandingan pembilang dan penyebut = 5

Pembilang = 脑闹 x 15 = 9 dan penyebut =

馁闹 x 15 = 24

Jadi, pecahan tersebut adalah 内زú

Ingat :

v Jika dalam perbandingan diketahui jumlah, maka perbandingannya harus

dijumlahkan.

v Jika dalam perbandingan diketahui selisih atau beda, maka

perbandingannya harus dicari selisihnya.

2) Mengenal Skala sebagai Perbandingan

Skala adalah perbandingan antara ukuran pada gambar dengan ukuran

sebenarnya. Skala 1 : 1.000 artinya jarak pada gambar adalah 1 cm dan jarak

sebenarnya adalah 1.000 cm.

Page 32: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

18

Contoh :

Panjang sebuah rumah pada denah dengan skala 1 : 100 adalah 15cm

dan tingginya 4cm. Berapa panjang dan tinggi rumah sebenarnya ?

Jawab :

Ukuran sebenarnya = skala x ukuran pada gambar

Diketahui :

Skala = 1 : 100

Panjang pada gambar = 15 cm

Tinggi pada gambar = 4 cm

Ditanyakan :

Panjang dan tinggi sebenarnya?

Panjang sebenarnya = 100 x 15 cm

= 1500 cm = 15 m

Tinggi sebenarnya = 100 x 4 cm

= 400 cm = 4 m

Jadi, panjang sebenarnya = 15m & tinggi sebenarnya = 4m

Contoh :

Jarak sebenarnya antara Yogya dan Solo adalah 60 km. Berapa skala

jika jarak kedua kota tersebut pada peta 3 cm?

Jawab :

Skala = jarak pada peta : jarak sebenarnya

Skala = 3 cm : 6.000.000 cm atau 1 : 2.000.000

(60 km = 6.000.000 cm)

Contoh :

Lebar suatu kolam renang 20 meter. Pada denah dibuat dengan skala

1 : 250. Berapa centimeter lebar kolam pada denah?

Jawab :

Lebar sebenarnya = 20 m = 2000 cm

Skala = 1 : 250

Ukuran pada denah = 8e8agt ₰d凝dtgatkg₰eg农g

Page 33: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

19

= 闹 cmز ز

= 8 cm

Ingat :

v Ukuran sebenarnya = skala x ukuran pada gambar

v Skala = jarak pada peta : jarak sebenarnya

v Ukuran pada denah = 8e8agt ₰d凝dtgatkg₰eg农g

2. Hakikat Metode Group Investigation

a. Pengertian Group Investigation (GI)

Dalam kenyataan sehari-hari sering menjumpai sejumlah guru yang

menggunakan metode tertentu yang kurang atau tidak cocok dengan isi dan

tujuan pengajaran. Akibatnya, hasilnya tidak memadai, bahkan mungkin

merugikan semua pihak terutama pihak siswa dan keluarganya, walaupun

kebanyakan mereka tidak menyadari hal itu.

Agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan dapat mencapai

tujuan pembelajaran, guru sebaiknya menentukan pendekatan dan metode

yang akan digunakan sebelum melakukan proses belajar mengajar. Pemilihan

suatu pendekatan dan metode harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran

dan sifat materi yang akan menjadi objek pembelajaran. Pembelajaran dengan

menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan

pembelajaran yang lebih bermakna.

Pada dasarnya metode itu dibedakan dari pendekatan. Pendekatan

lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan, sedangkan metode lebih

menekankan pada teknik pelaksanaannya. Satu pendekatan yang direncanakan

untuk satu pembelajaran mungkin dalam pelaksanaan proses tersebut

digunakan beberapa metode. Sebagai contoh dalam pembelajaran pencemaran

lingkungan, pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut dapat

dipilih dari beberapa pendekatan yang sesuai, antara lain pendekatan

lingkungan. Ketika proses pembelajaran pencemaran lingkungan dilaksanakan

Page 34: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

20

dengan pendekatan lingkungan tersebut dapat digunakan beberapa metode,

misalnya metode observasi, metode diskusi dan metode ceramah.

Kehidupan sekolah harus ditata atau diorganisasikan sebagai bentuk

kecil atau miniatur kehidupan demokrasi. Untuk itu, siswa seyogyanya

memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan sistem

sosial melalui pengalaman dan berangsur-angsur belajar cara menerapkan

metode yang berwawasan keilmuan dalam memperbaiki kehidupan

bermasyarakat dalam kerangka itu, suasana kelas merupakan analogi dari

kehidupan masyarakat yang didalamnya memiliki tata tertib dan budaya kelas.

Siswa berusaha untuk memelihara cara hidup yang berkembang di situ, yakni

standar hidup dan pengharapan yang tumbuh dalam suasana kelas. Berkenaan

dengan hal itu, pengajar hendaknya berusaha menciptakan suasana yang

memungkinkan tumbuhnya kehidupan kelas seperti itu.

Metode pembelajaran group investigation mengambil model yang

berlaku dalam masyarakat, terutama mengenai cara anggota masyarakat

melakukan proses mekanisme sosial melalui serangkaian kesepakan sosial.

Melalui kesepakatan inilah siswa mempelajari pengetahuan akademis dan

mereka melibatkan diri dalam pemecahan masalah sosial. Metode group

investigation merupakan salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah pendekatan yang berbasis

kelompok.

“ Coperative learning is the name given to a method of instraction , which includes over 80 strategies, in which student work together in small teams toward a common goal”. Amalya Nattiv (1994: 267)mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan metode pengajaran yang termasuk dalam 80 strategi, yang melibatkan siswa untuk belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan umum.

Menurut Slavin dalam Etin Solihatin dan Raharjo (2007: 4) bahwa

pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mana

siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif

yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang, dengan struktur kelompoknya yang

heterogen. Kebersamaan dan kerjasama dalam pembelajaran merupakan

kerjasama di antara para siswa untuk mencapai tujuan belajar bersama.

Page 35: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

21

Disamping tujuan bersama akan dicapai, kebersamaan dan kerjasama dalam

pembelajaran ini juga diarahkan untuk mengembangkan kemampuan

kerjasama diantara para siswa.

Udin S. Winataputra (2001: 34) menyatakan bahwa didalam metode

ini, terdapat tiga konsep utama, yaitu penelitian atau inquiry, pengetahuan atau

knowledge dan dinamika belajar kelompok atau the dynamics of learning

group. Pengertian penelitian (inquiry) adalah proses merangsang dengan cara

menghadapkannya pada masalah. Dalam situasi ini, pembelajar dapat

memberikan respon terhadap masalah yang dirasakan untuk dipecahkan.

Masalah dapat diberikan oleh guru dapat juga ditemukan oleh pelajar sendiri.

Prosedur pemecahan masalah berdasarkan prosedur dalam penelitian ilmiah.

Sementara itu, pengetahuan adalah pengalaman siswa yang tidak langsung

dibawa sejak dilahirkan tetapi diperoleh melalui dan dari pengalamannya

secara langsung maupun tidak langsung. Dalam dinamika kelompok,

ditunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok individu saling

berinteraksi mengenai sesuatu yang sengaja dikaji bersama. Dalam kelompok

ini akan terjadi proses bertukar ide, informasi dan pengalaman melalui proses

saling berargumentasi untuk memecahkan masalah.

Metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam

menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi.

Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam

berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok (group process

skills).

Belajar kelompok dilaksanakan dalam suatu proses kelompok. Para

anggota kelompok saling berhubungan dan berpartisipasi member sumbangan

untuk mencapai tujuan bersama. Proses kelompok memiliki karakteristik atau

segi-segi relasi, interaksi, partisipasi, kontribusi, afeksi, dan dinamika. Suatu

kelompok yang efektif memiliki unsur-unsur sebagai berikut: (a) adanya

bermacam-macam kebutuhan para anggotanya yang dinyatakan dalam bentuk

permasalahan; (b) para anggota memiliki permasalahan yang dipahami

bersama; (c) kelompok memiliki tujuan yang ingin dicapai, sekaligus menjadi

Page 36: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

22

tujuan anggota; (d) tiap individu bertanggungjawab memberikan sumbangan

dalam mencapai tujuan kelompok; (e) di dalamnya terjadi proses

pembelajaran antar anggota.

Sharan dalam Trianto (2007: 59) membagi langkah pelaksanaan metoe

group investigation meliputi enam fase. Adapun diskripsi mengenai langkah-

langkah metode group investigation dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Seleksi Topik

Menurut Robert E. Slavin (1995: 112) guru mengangkat suatu

topik yang luas/lebar, yang mana para siswa lalu menguraikan kedalam

subtopik. Para siswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah

masalah umum yang telah digambarkan lebih dahulu oleh guru.

Selanjutnya, para siswa diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok

yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2

hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin,

etnik maupun kemampuan akademik.

2. Merencanakan Kerjasama

Para siswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar

khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan

subtopik yang telah dipilih dari langkah pertama diatas. Anggota

kelompok merencanakan penyelidikan dengan cara kerjasama. Mereka

memutuskan apa yang akan mereka selidiki, bagaimana mereka akan

berpergian dan bagaimana mereka akan membagi tugas diantara mereka

3. Implementasi

Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada

langkah kedua. Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan

keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk

menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di

luar sekolah. Sebagai bagian dari penyelidikan, para siswa mencari

informasi dari bermacam sumber di dalam dan di luar kelas. Sumber itu

dapat berasal dari buku, koran, majalah, wawancara ataupun internet yang

Page 37: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

23

memuat gagasan, pendapat-pendapat, data, solusi-solusi, atau posisi

mengenai masalah yang sedang dipelajari.

Guru secara terus menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan

memberikan bantuan jika diperlukan. Anggota kelompok, mengorganisir

dan meneliti informasi dari beberapa sumber. Mereka menyatukan

kesimpulan-kesimpulan dari penemuannya. Anggota kelompok

mendiskusikan, memasukkan kemajuan untuk pertukaran gagasan-gagasan

dan informasi serta untuk memperluas, memperjelas dan

mengintegrasikan.

4. Analisis dan Sintesis

Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang

diperoleh pada langkah ketiga dan merencanakan agar apat diringkaskan

dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.

5. Penyajian Hasil Akhir

Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari

berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling

terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut.

Presentasi kelompok dikoordinasi oleh guru. Pendengar mengevaluasi

kejelasan dari tiap presentasi,seperti juga kualitas presentasi dari

presentator.

6. Evaluasi

Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap

kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi

dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.

Joyce dan Weil dalam Udin S. Winataputra (2001: 39)

menggambarkan langkah model pembelajaran metode group investigation

dalam bentuk kerangka operasional. Perhatikan tabel 1 berikut.

Page 38: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

24

Tabel 1. Langkah-langkah Pembelajaran Group Investigation.

Kegiatan Pengajar Langkah Pokok Kegiatan Siswa

· Sajikan situasi

bermasalah

· Bimbing proses

eksplorasi

· Pacu diskusi

kelompok

· Pantau kegiatan

belajar

· Cek kemajuan

belajar

kelompok

· Dorong

tindakan

· Amati situasi

· Jelajahi permasalahan

· Temukan kunci permasalahan

· Rumuskan apa yang harus dilakukan

· Atur pembagian tugas dalam kelompok

· Belajar individual dan kelompok

· Cek tugas yang harus dikerjakan

· Cek proses dan hasil penelitian kelompok

· Lakukan tindakan lanjutan

Situasi Bermasalah

Eksplorasi

Perumusan Tugas Belajar

Kegiatan Belajar

Analisis Kemajuan

Perulangan

Page 39: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

25

b. Manfaat Menggunakan Metode Group Investigation

Menurut Elaine Coughlin dan Jack Huhtala dalam Nurul Hidayati

(2007 : 25-26 ) dengan menggunakan metode group investigation manfaat

yang diperoleh adalah (1) meningkatkan keraturan pribadi siswa dan motivasi

ada banyak ruang pembuatan keputusan sendiri; (2) meningkatkan

perkembangan kemampuan penelitian karena proses itu dikendalikan masing-

masing inividu dan penelitian bersama; (3) meningkatkan perkembangan

penelitian secara kelompok karena siswa harus mengembangkan perencanaan

tim ketika memecahkan masalah dan (4) meningkatkan kreativitas karena ada

berkali lipat kemungkinan kreasi dari hasil akhir.

Selain itu, Mulyono Abdurrohman (2003: 171-173 ) berpendapat

bahwa kebersamaan dan kerjasama dalam pembelajaran ini juga diarahkan

untuk mengembangkan kemampuan kerjasama diantara para siswa, saling

membantu dan saling mendorong atau memberi motivasi.

Kelompok belajar dalam metode group investigation terdiri atas anak-

anak yang memiliki kemampuan heterogen atau berbeda-beda.

Pengelompokan heterogen lebih memungkinkan siswa dapat saling menjadi

sumber belajar sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya. Siswa lebih

terampil dalam menjalin hubungan sosial yang diperlukan dalam kerja gotong

royong seperti kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, mempercayai

orang lain, dan mengelola konflik. Selain itu, siswa terlibat langsung sejak

awal hingga akhir pembelajaran.

Tiga konsep utama dalam metode group investigation sangat cocok

untuk pembelajaran soal cerita pokok bahasan perbandingan. Dalam group

investigation terdapat inquiry, dimana proses ini sangat dibutuhkan dalam

pembelajaran soal cerita pokok bahasan perbandingan untuk memecahkan

masalah dan menemukan cara termudah atau solusi dalam menyelesaikan soal.

Sementara itu, pengetahuan juga memberikan peranan bagi siswa untuk

menyelesaikan soal. Sedangkan dalam dinamika kelompok akan terjadi proses

bertukar ide, informasi, dan pengalaman untuk memecahkan masalah.

Page 40: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

26

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang akan dikemukakan oleh peneliti sekarang ini mengacu

pada penelitian yang telah ada sebelumnya.

Nurul Hidayati (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan

Pembelajaran Kooperatif Metode Group Investigation (GI) Dalam Meningkatkan

Motivasi Keaktifan dan Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas VIII C di MTS Surya

Buana Malang” menyimpulkan bahwa metode GI berhasil meningkatkan

motivasi, keaktifan dan prestasi belajar fiqih siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Noor Hariyanto (2008) yang berjudul

“Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Argumentasi Dengan Metode

Investigasi Kelompok Pada Siswa Kelas X-3 SMA N I Surakarta Tahun Ajaran

2007/2008” menyimpulkan bahwa guru berhasil melaksanakan pembelajaran

menulis dengan metode investigasi kelompok yang mampu mengaktifkan siswa

dalam mengikuti pembelajaran sehingga keterampilan siswa dapat terkembangkan

dengan baik yang berakibat pada meningkatnya kualitas proses dan hasil

pembelajaran menulis argumentasi.

Siti Munjiyatun Aly (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) dan Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Prestasi Belajar Matematika

Ditinjau Dari Kreativitas Siswa.” Dari penelitian ini menunjukan bahwa

penggunaan metode group investigation lebih efektif digunakan dalam

meningkatkan prestasi belajar dan kreativitas siswa jika dibandingkan dengan

metode student teams achievement division. Sehingga penelitian ini relevan

dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sama-sama meneliti tentang

mata pelajaran matematika dengan metode group investigation hanya saja berbeda

pokok bahasan. Peneliti meneliti matematika soal cerita pokok bahasan

perbandingan sedangkan Siti Munjiyatun Aly meneliti matematika pokok bahasan

persamaan dan pertidaksamaan eksponen dan logaritma.

Page 41: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

27

C. Kerangka Berpikir

Pada kondisi awal siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal

cerita pokok bahasan perbandingan terbukti dari tes awal yang menunjukkan

bahwa nilai rata-rata siswa mencapai 61,8 dan siswa yang tuntas hanya 14 atau

56% dari 25 siswa. Hal ini masih jauh dari KKM yang ditentukan dari sekolah

dan terjadi karena guru masih menggunakan metode yang konvensional serta

kurang menarik sehingga membuat siswa menjadi bosan ketika mengikuti

pelajaran.

Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh guru

kelas V beserta siswanya adalah dengan menggunakan metode group

investigation. Metode group investigation merupakan salah satu metode dalam

pembelajaran kooperatif dan sebuah pendekatan yang berbasis kelompok. Group

Investigation (GI) dijadikan sebagai solusi terhadap permasalahan yang dihadapi

dalam pembelajaran karena tiga konsep dasar yaitu inquiry, knowledge, dan

dinamika kelompok sesuai dengan pembelajaran soal cerita perbandingan. Inquiry

dalam pembelajaran matematika membantu siswa dalam memecahkan suatu

masalah, menemukan solusinya dan memberikan peluang siswa untuk

menemukan fakta/bukti yang kuat untuk mendukung kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita perbandingan. Knowledge/pengetahuan yang diperoleh

melalui dan dari pengalamannya secara langsung maupun tidak langsung juga

akan memberikan andil dalam kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita.

Sementara itu dinamika kelompok mampu mengatasi kesulitan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita perbandingan karena adanya teman dalam kelompok

yang bersifat heterogen sehingga dapat saling membantu.

Dengan demikian melalui konsep ini dapat dipastikan bahwa penggunaan

metode group investigation dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita pokok bahasan perbandingan. Kerangka berpikir dalam

penelitian ini dapat dilihat dengan jelas pada Gambar 1.

Page 42: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

28

Gambar 1. Kerangka Berpikir

D. Pengajuan Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan, dapat

diajukan sebuah hipotesis tindakan bahwa penggunaan metode group

investigation dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal

cerita pokok bahasan perbandingan pada siswa kelas V SD Negeri Panularan No.

06 Laweyan Surakarta.

Kondisi Awal Guru belum menggunakan metode group investigation (GI) dan masih menggunakan metode konvensional

Kemampuan menyelesaikan soal cerita perbandingan di kelas V rendah

Tindakan Dalam pembelajaran guru menggunakan metode group investigation (GI)

Siklus I

Siklus II

Kondisi Akhir

Diduga melalui metode group investigation (GI) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal ceita perbandingan

Page 43: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan

Surakarta yang beralamat di Jalan Raja Manggala No. 07 Panularan. Sekolah ini

di pimpin oleh Ibu Th. Sutimah, A.Ma.Pd dan secara khusus penelitian dilakukan

di kelas V.

Alasan pemilihan sekolah adalah pertama peneliti sudah memiliki

hubungan baik dengan Bapak Joko Siswanto, S.Pd selaku guru kelas V di sekolah

tersebut. Kedua, sekolah tersebut pernah digunakan sebagai objek penelitian yang

sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang. Ketiga, siswa kelas

V memiliki kemampuan dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan

perbandingan yang masih rendah.

Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan yaitu mulai bulan Februari

hingga Juni 2010. Rincian kegiatan dan waktu pelaksanaan penelitian ini

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru kelas V dan siswa kelas V SD Negeri

Panularan No. 06 Laweyan Surakarta sebanyak 25 siswa, yang terdiri dari 10

siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Objek penelitiannya adalah kemampuan

siswa dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan perbandingan.

C. Bentuk Penelitian

Bentuk pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif

kualitatif karena data yang akan diperoleh berupa data langsung tercatat dari

kegiatan di lapangan. Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan

kelas (PTK).

Page 44: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

30

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah:

a. Siswa kelas V SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan Surakarta.

b. Hasil jawaban subjek penelitian (siswa) secara tertulis dalam

menyelesaikan soal cerita pokok bahasan perbandingan.

c. Hasil observasi yang diperoleh dari pengamatan peneliti dan guru

kelas.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian tindakan kelas dan sumber data yang

dimanfaatkan, maka teknik pengumpilan data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui

pengamatan secara sengaja dan sistematis terhadap suatu kejadian.

Tujuan dilakukan observasi adalah untuk mengetahui penyebab

kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal tes perbandingan pada siswa kelas

V SD Negeri Panularan No. 06 Laweyan Surakarta. Observasi dilakukan pada

saat proses belajar mengajar pada pokok bahasan perbandingan, hal ini

dilakukan untuk mengetahui sumber yang menyebabkan siswa mengalami

kesulitan. Sumber ini dibatasi pada segala sesuatu diluar diri siswa.

b. Tes

Tes adalah serentetan pernyataan atau latihan atau alat lain yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes ini

penulis gunakan untuk mengetahui kesalahan yang dilakukan siswa sehingga

dapat juga mengetahui kesulitan siswa menyelesaikan soal cerita pokok

bahasan perbandingan.

c. Dokumentasi

Page 45: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

31

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat,

agenda dan sebagainya. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan

untuk memperoleh daftar nama siswa kelas V SD Negeri Panularan No. 06

Laweyan Surakarta.

F. Validitas Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2008:12) di dalam penelitian diperlukan

adanya validitas data, maksudnya adalah semua data yang dikumpulkan

hendaknya mencerminkan apa yang sebenarnya diukur atau diteliti. Di dalam

penelitian ini untuk menguji kesahihan data digunakna triangulasi data dan

triangulasi metode. Adapun yang dimaksud kedua hal tersebut adalah:

1. Triangulasi data adalah data atau informasi yang diperoleh selalu

dikomparasikan dan diuji dengan data dan informasi lain, baik dari segi

koheren sumber yang sama atau sumber yang berbeda.

2. Triangulasi metode yaitu seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis

dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda. Peneliti bisa

menggunakan metode pengumpulan data yang berupa observasi kemudian

dilakukan wawancara yang mendalam dari informan yang sama dan hasilnya

diuji dengan pengumpulan data sejenis dengan menggunakan teknik

dokumentasi pada pelaku kegiatan. Dari data yang diperoleh dari yang

diperoleh lewat beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut

hasilnya dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan data yang lebih kuat

validitasnya.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah cara mengelola data yang sudah diperoleh dari

dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis interaktif Miles dan Huberman. Model analisis interaktif ini mempunyai

tiga komponen pokok yaitu, reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau

Page 46: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

32

verifikasi. Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaksi dengan proses

pengumpulan data sebagai suatu proses siklus.

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses pemilihan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasikan dengan cara sedemikian sehingga simpulan-simpulan

finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Penyajian Data

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan simpulan dan pengambilan tindakan. Dalam

pelaksanaan penelitian penyajian-penyajian data yang lebih baik merupakan

suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang benar-benar valid.

3. Penarikan Simpulan (Verifikasi)

Data-data yang telah didapat dari hasil penelitian kemudian diuji

kebenarannya. Penarikan simpulan ini merupakan bagian dari konfigurasi

untuh, sehingga simpulan-simpulan juga diverifikasi selama penelitian

berlangsung. Verifikasi data yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya

hasil laporan penelitian. Sedangkan simpulan adalah tinjauan ulang pada

catatan di lapangan atau simpulan dapat diuji kebenarannya, kekokohannya

merupakan validitasnya.

Untuk lebih jelasnya, proses analisis interaktif dari Miles dan

Huberman dapat digambarkan pada gambar 2 :

Pengumpulan data Sajian data

Reduksi Data Penarikan simpulan / verivikasi

Page 47: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

33

Gambar 2 Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman.

Dari bagan tersebut di atas, langkah yang akan di tempuh dalam

penelitian ini adalah :

a) Melakukan analisis awal, bila data yang didapat di kelas sudah cukup data

yang dikumpulkan.

b) Mengembangkan bentuk sajian data dengan menyusun coding dan matrik

yang berguna untuk penelitian selanjutnya.

c) Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matrik antar unsur.

d) Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

Merumuskan kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran

dalam laporan akhir penelitian.

H. Strategi Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan strategi tindakan kelas dengan model

Siklus. Menurut Sarwiji Suwandi (2008:34), Langkah-langkah pelaksanaan

penelitian tindakan kelas ada 4 tahapan yaitu : Perencanaan (planning), Tindakan

(acting), Pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

I. Prosedur Penelitian

Prosedur atau langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang

dilaksanakan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Melakukan survei terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas. Teknik yang

digunakan dapat berupa pengamatan (observasi) dan wawancara.

2. Mengidentifikasi berbagai masalah dari hasil observasi dan wawancara untuk

segera dipecahkan.

3. Merumuskan secara rinci dan jelas masalah-masalah yang telah teridentifikasi.

4. Melakukan pengkajian teoritis tentang pendekatan group investigation dalam

pembelajaran soal cerita pokok bahasan perbaningan.

5. Menyusun atau merumuskan metodologi penelitian tindakan kelas.

6. Implementasi tindakan melalui langkah-langkah yang telah disusun.

Page 48: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

34

7. Melihat hasil tindakan secara menyeluruh yang didahului oleh evaluasi yang

juga secara menyeluruh.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan

melalui empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan,

(3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Secara jelas langkah-

langkah tersebut dapat digambarkan seperti gambar 3 siklus penelitian tindakan

kelas (PTK).

Siklus I

Rencana

Refleksi Tindakan

Observasi

Siklus II

Rencana

Refleksi Tindakan

Observasi

(Lewin dalam Dwi Noor Hariyanto, 2008:56)

Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penjelasan secara garis besar mengenai masing-masing langkah tersebut

diuraikan sebagai berikut:

a. Siklus I

1. Tahap Perencanaan

Perencanaan dilakukan secara partisipatif secara aktif berdasarkan

identifikasi pada tahap sebalumnya. Tahap ini bersifat diagnostik untuk

menghasilkan formulasi tindakan yang akan dilakukan pada tahap

selanjutnya untuk memecahkan masalah atau melakukan perbaikan.

Formulasi rencana tindakan ini mencakup pihak yang dilibatkan, strategi

Page 49: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

35

dan sarana yang digunakan. Pada tahap ini juga disusun rencana

observasi/monitoring terhadap perubahan yang akan dilakukan serta teknik

dan instrument yang digunakan. Adapun perinciannya yaitu :

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran

Matematika dengan Kompetensi Dasar (KD) menggunakan pecahan

dalam masalah perbandingan dan skala. Indikator (1) Melakukan

operasi hitung perbandingan sederhana. (2) Melakukan operasi hitung

perbandingan yang lebih kompleks dan menentukan skala. (3)

Melakukan pengerjaan hitung dengan menggunakan skala.

b) Membuat lembar observasi kegiatan dalam mengajar dan aktifitas

siswa dalam pembelajaran.

c) Mendesain alat evaluasi meliputi “LKS” (Lembar Kerja Siswa)

sebagai alat evaluasi kelompok dan “Tugas” sebagai alat evaluasi

individu.

2. Tahap Tindakan

Pada tahap ini dilakukan implementasi tindakan yang telah

direncanakan pada tahap perencanaan. Tahap ini bersifat terapiks yaitu

upaya perbaikan melalui implementasi tindakan yang telah ditetapkan

pada tahap sebelumnya. Dalam penelitian tindakan sering terjadi belokan-

belokan kecil dari rencana yang telah disusun, karena itu peneliti akan

selalu mencatat perubahan-perubahan kecil tersebut dan alasan perubahan

itu terjadi. Rincian dalam tahap meliputi :

a) Guru menerapkan metode group investigation (GI) dalam

pembelajaran matematika pokok bahasan perbandingan sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yaitu dengan membagi

siswa secara kelompok terlebih dahulu, lalu mengajarkan secara

singkat mengenai materi perbandingan kemudian meminta siswa untuk

mengambil undian topik materi yang telah disediakan.

b) Siswa membuka undian topik materi lalu mengambil LKS (Lembar

Kerja Siswa). Setelah itu siswa bersama kelompoknya membagi tugas

Page 50: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

36

pada masing-masing anggota kemudian mengumpulkan data,

informasi dan berdiskusi memecahkan persoalan pada LKS.

3. Tahap Pengamatan/Observasi

Pengamatan dilakukan secara cermat atas semua tindakan yang

dilakukan. Pengamatan ini diikuti dengan pencatatan/rekaman yang

memungkinkan peneliti mempunyai laporan temuan tindakan seperti :

a) Melakukan observasi kegiatan pembelajaran matematika dengan

metode group investigation pada pokok bahasan perbandingan

meliputi pembagian tugas dalam kelompok, aktivitas siswa dalam

kelompok seperti kerjasama, perhatian, ketekunan dan keaktifan.

b) Pengamatan terhadap kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal

cerita pokok bahasan perbandingan meliputi pemahaman isi soal dan

mengubah soal cerita menjadi kalimat matematika.

4. Tahap Evaluasi/Refleksi

Pada akhir setiap putaran penelitian tindakan dilakukan evaluasi

secara kritis mengenai hal-hal yang sudah dilakukan, sebarapa efektif

perubahan tersebut, kendala, pendorong perubahan dan langkah perbaikan.

Hasil refleksi merupakan jawaban atas pertanyaan peneliti serta tolok ukur

putaran selanjutnya.

b. Siklus II

1. Tahap Perencanaan

a) Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan

masalah.

b) Menentukan pokok bahasan dan membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan metode group investigation (GI).

c) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS), menyiapkan sumber belajar

dan mengembangkan format evaluasi pembelajaran.

2) Tahap Tindakan

Page 51: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

37

a) Memperbaiki tindakan sesuai Rencana Kegiatan Pembelajaran (RPP)

yang telah disempurnakan berdasarkan refleksi pada siklus I

b) Guru menerapkan pembelajaran dengan metode group investigation

(GI).

c) Siswa belajar dalam situasi pembelajaran dengan metode group

investigation (GI).

d) Memantau perkembangan kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita

pokok bahasan perbandingan.

3) Tahap Pengamatan / Observasi

a) Melakukan observasi kegiatan pembelajaran matematika dengan

metode group investigation pada pokok bahasan perbandingan

meliputi pembagian tugas dalam kelompok, aktivitas siswa dalam

kelompok seperti kerjasama, perhatian, ketekunan dan keaktifan.

b) Pengamatan terhadap kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal

cerita pokok bahasan perbandingan meliputi pemahaman isi soal dan

mengubah soal cerita menjadi kalimat matematika.

4) Tahap Evaluasi / Refleksi

Hasil analisis data dari siklus II ini digunakan sebagai acuan untuk

menentukan tingkat ketercapaian tujuan yang dilakukan guru dalam

meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita pokok bahasan

perbandingan dengan mengguanakan metode group investigation (GI).

J. Indikator Ketercapaian

Penelitian dikatakan berhasil dan ada peningkatan apabila rata-rata yang

diperoleh siswa di kelas adalah 65. Capaian target pada siklus pertama 70% dari

jumlah siswa tuntas (kurang lebih 18 anak) dengan mendapat nilai ≥ 65 dan pada

siklus kedua 80% dari jumlah siswa tuntas (kurang lebih 20 anak) dengan

mendapat nilai ≥ 65. Jadi apabila dalam kelas tersebut hasil yang diperoleh belum

mencapai angka tersebut, penelitian akan terus dilakukan sampai hasil tersebut

dicapai.

Page 52: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Diskripsi Lokasi Penelitian

1. Keadaan Siswa Sekolah Dasar Negeri Panularan No.06

Pada Tahun Pelajaran 2009/2010 jumlah siswa SD Negeri Panularan No.

06 sebanyak 174 Siswa, yang terdiri dari kelas I sebanyak 23 siswa, kelas II

sebanyak 19 siswa, kelas III sebanyak 29 siswa, kelas IV sebanyak 34 siswa, kelas

V sebanyak 25 siswa, dan kelas VI sebanyak 44 siswa. Jumlah tersebut tidak

terlalu jauh berbeda dengan jumlah siswa tahun pelajaran sebelumnya yang rata-

rata berjumlah antara 170 sampai 220 siswa tiap-tiap tahun. Berdasarkan jumlah

tersebut, Kepala Sekolah beserta guru dan karyawan selalu berusaha untuk

meningkatkan mutu pendidikan SD Negeri Panularan No. 06 pada khususnya dan

peningkatan mutu pendidikan pada umumnya.

2. Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Negeri Panularan No.06

Sekolah Dasar Negeri Panularan No. 06 berdiri di atas tanah seluas 3.752

m2 dengan luas bangunan 756 m2, luas halaman 1.092 m2 dan luas parker 48 m2.

Bangunan yang ada diantaranya adalah 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 6

ruang kelas, 1 ruang laboratorium IPA, 1 ruang agama, 1 ruang perpustakaan, 1

ruang keterampilan, mushola, 1 aula, 1 rumah penjaga sekolah, 1 ruang UKS,

tempat parkir, kamar mandi guru dan siswa. SD Negeri Panularan No. 06 juga

memiliki halaman yang luas yang digunakan untuk sarana kegiatan pembelajaran

penjaskes dan kegiatan ekstrakurikuler.

B. Diskripsi Permasalahan Penelitian

1. Diskripsi Pra Siklus

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata

yang ada di lapangan. Berdasarkan data hasil pengamatan langsung pada bulan

Mei terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dalam

menyampaikan materi perbandingan di kelas V SDN Panularan No.06 Laweyan

Page 53: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

39

Surakarta masih terdapat banyak kekurangan, antara lain guru kurang dapat

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (respon siswa kurang), aktivitas

siswa kurang dan masih kurangnya ketuntasan dan keberhasilan pembelajaran.

Hasil tes awal materi perbandingan dapat dilihat pada perolehan hasil peserta

didik (pra-siklus) pada lampiran 23.

Analisis hasil evaluasi dari tes awal siswa diperoleh nilai rata-rata

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan adalah 61,8 di

mana hasil tersebut masih di bawah rata-rata nilai yang diinginkan dari pihak

guru, peneliti dan sekolah yaitu sebesar 65. Sedangkan persentase siswa yang

tuntas ada 14 siswa atau 56%. Dari hasil analisis tes awal tersebut, maka perlu

dilakukan tindakan lanjutan untuk meningkatkan pemahaman, prestasi belajar dan

aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran Matematika pokok bahasan

perbandingan.

2. Diskripsi Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) matematika pokok

bahasan perbandingan menggunakan metode group investigation (GI)

yang disusun 3 kali pertemuan masing-masing 2 jam pelajaranan dan

dilaksanakan dalam satu minggu, dengan Kompetensi Dasar (KD):

Menggunakan pecahan dalam masalah perbandingan dan skala. Indikator:

(a) Melakukan operasi hitung perbandingan sederhana. (b) Melakukan

operasi hitung perbandingan yang lebih kompleks dan menentukan skala.

(c) Melakukan pengerjaan hitung dengan menggunakan skala;

2) Menyiapkan alat peraga yang mendukung pembelajaran seperti kelereng,

sedotan air minum dan sebagainya.

b. Tahap Pelaksanaan / Tindakan

Pada tahap pelaksanaan ini dilakukan dengan mengadakan

pembelajaran sesuai dengan tahap perencanaan yaitu dalam satu siklus ada 3

x tatap muka (pertemuan) yang masing-masing 2 x 35 menit, sesuai skenario

pembelajaran dan RPP yang disusun. Langkah kegiatan pembelajaran pada

masing-masing pertemuan adalah sebagai berikut:

Page 54: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

40

1) Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama materi yang diajarkan adalah

perbandingan sederhana dengan indikator melakukan operasi hitung

perbandingan sederhana. Kegiatan diawali dengan berdo’a bersama-sama

kemudian dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Sebagai kegiatan awal,

guru melakukan apersepsi dengan mengingat materi pelajaran yang lalu

tentang pecahan. Menginformasikan pada siswa bahwa pembelajaran kali

ini akan dilaksanakan secara berkelompok dan dengan bantuan guru siswa

dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen agar terbentuk

kelompok yang bervariasi, sehingga antara siswa yang pandai, sedang dan

kurang pandai dapat merata penyebarannya.

Memberitahukan beberapa peraturan yang harus ditaati siswa

selama pembelajaran dilaksanakan, setelah itu guru memberikan materi

pelajaran. Salah satu siswa ditunjuk guru maju kedepan kelas untuk

menghitung jumlah siswa perempuan dan laki-laki kemudian menuliskan

dipapan tulis (Perempuan= 15, Laki-laki= 10). Secara lisan guru

menjelaskan perbandingan siswa perempuan dan laki-laki, siswa laki-laki

dengan seluruh siswa dan sebagainya. Guru menyuruh salah satu siswa

mengambil topik materi yang telah dipersiapkan oleh guru (perbandingan

sederhana) dan meminta siswa menuliskan topik tersebut didepan kelas.

Perwakilan dari masing-masing kelompok maju kedepan kelas dan

mengambil lembar tugas “LKS I”. Siswa mengerjakan lembar tugas “LKS

I” dengan kelompoknya, guru mengamati dan memberi bantuan jika siswa

mengalami kesulitan. Siswa dalam kelompok saling membagi tugas,

berinteraksi, mencari langkah penyelesaian dari berbagai buku yang

dibawa kemudian mengerjakan dan berdiskusi. Setelah waktu yang

ditentukan habis perwakilan dari beberapa kelompok maju kedepan kelas

menyampaikan hasil pekerjaannya. Guru bersama siswa membahas hasil

pekerjaan kelompok yang telah dikerjakan.

Guru membagikan soal evaluasi “Tugas I” kepada masing- masing

individu untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajarinya.

Page 55: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

41

Guru memberikan penguatan materi pelajaran perbandingan dan meminta

hasil pekerjaan siswa secara kelompok dan individu kemudian menutup

pelajaran dengan salam.

2) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua materi matematika yang diajarkan adalah

perbandingan yang lebih kompleks dan skala, dengan indikator melakukan

operasi hitung perbandingan yang lebih kompleks dan menentukan skala.

Kegiatan diawali dengan berdo’a bersama kemudian dilanjutkan presensi

kehadiran siswa. Untuk menuju materi pelajaran yang akan dipelajari,

siswa diajak untuk mengingat kembali materi pelajaran yang lalu yaitu

tentang perbandingan. Bertanya jawab dan meminta siswa maju kedepan

kelas menjawab pertanyaan dari guru. Setelah itu guru memberikan materi

tentang perbandingan yang lebih kompleks dan skala kemudian meminta

siswa kembali membentuk kelompok seperti pertemuan I.

Siswa maju kedepan mengambil topik yang sudah disiapkan guru

(perbandingan dan skala) lalu menuliskannya di papan tulis. Perwakilan

dari masing-masing anggota kelompok maju dan mengambil lembar kerja

“LKS II” kemudian mengerjakannya secara kelompok. Siswa dalam

kelompok saling membagi tugas, berinteraksi, mencari langkah

penyelesaian dari berbagai buku yang dibawa kemudian mengerjakan dan

berdiskusi. Setelah selesai mengerjakan secara berkelompok maka

perwakilan dari beberapa kelompok maju kedepan kelas menyampaikan

hasil diskusi. Guru bersama siswa membahas bersama hasil pekerjaan

siswa lalu membagikan “Tugas II” pada masing-masing siswa. Guru

meminta siswa mengumpulkan pekerjaannya kelompok maupun individu.

Sebelum menutup pelajaran dengan salam guru memberikan kesempatan

bertanya kepada siswa yang belum paham.

3) Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga ini materi yang akan dipelajari siswa adalah

pengerjaan hitung dengan menggunakan skala. Sebelum memulai

pelajaran guru bertanya-jawab dengan siswa mengenai mata pelajaran

Page 56: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

42

yang lalu yaitu mengenai perbandingan dan skala. Setalah itu siswa

diminta kembali membentuk kelompok seperti pada pertemuan yang lalu.

Guru menjelaskan secara singkat mengenai materi pegerjaan hitung

dengan menggunakan skala. Siswa diminta maju kedepan mengambil

topik materi yang telah dipersiapkan guru (perhitungan dengan skala)

kemudian menuliskannya dipapan tulis.

Perwakilan dari kelompok maju mengambil “LKS III” lalu

mengerjakannya secara kelompok. Siswa dalam kelompok saling membagi

tugas, berinteraksi, mencari langkah penyelesaian dari berbagai buku yang

dibawa kemudian mengerjakan dan berdiskusi. Guru bersama siswa

membahas bersama hasil diskusi kemudian guru membagikan “Tugas III”

kepada masing-masing siswa. Setelah waktu yang ditentukan habis guru

meminta siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya baik individu maupun

kelompok. Guru memberikan penguatan materi pengerjaan hitung dengan

menggunakan skala. Guru menutup pelajaran dengan salam.

c. Tahap Observasi

Dalam tahap ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation (GI), yang

dilaksanakan dengan menggunkan alat bantu berupa lembar observasi dan

perekaman dengan kamera foto. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh

data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan metode group

investigation (GI) dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

telah disusun serta untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran dengan

metode group investigation (GI) yang dilaksanakan menghasilkan perubahan

pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan. Oleh

karena itu pengamatan tidak hanya ditujukan pada kegiatan atau partisipasi

dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan guru dalam

melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan.

Uraian observasi tiap pertemuan pada Siklus I sebagai berikut :

Pertemuan : I (satu)

Indikator : Melakukan operasi hitung perbandingan sederhana.

Page 57: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

43

Metode : Group Investigation (GI)

Hasil Observasi :

1) Kegiatan Siswa

a) Siswa cukup baik dalam memperhatikan penjelasan guru, b) Siswa

cukup baik dalam menjawab pertanyaan guru, c) Rasa ingin tahu,

kerjasama dan keberanian cukup baik, d) Siswa cukup baik dalam

mengerjakan tugas baik secara individu maupun dengan kelompok (lihat

lampiran 8).

2) Kegiatan Guru

a) Cukup baik dalam memberikan informasi secara tepat, b) Cukup baik

dalam menggunakan berbagai sumber, c) Cukup baik dalam menggunakan

waktu secara tepat sesuai perencanaan, d) Baik dalam memberikan

perhatian terhadap siswa, e) Memotivasi individu dengan baik, f) Cukup

baik dalam memotivasi kerja kelompok, g) Penggunaan media cukup baik,

h) Sudah cukup baik dalam melakukan penilaian proses, i) Melakukan

penilaian hasil belajar cukup baik, j) Sudah cukup dalam memberikan

tindak lanjut (lihat lampiran 7).

Pertemuan : II (dua)

Indikator : Melakukan operasi hitung perbandingan yang

lebih kompleks dan menentukan skala.

Metode : Group Investigation (GI)

Hasil Observasi :

1) Kegiatan Siswa

a) Siswa cukup baik dalam memperhatikan penjelasan guru, b) Siswa baik

dalam menjawab pertanyaan guru, c) Rasa ingin tahu, kerjasama dan

keberanian cukup baik, d) Siswa cukup baik mengerjakan tugas baik

secara individu maupun kelompok (lihat lampiran 10)

2) Kegiatan Guru

a) Sudah cukup baik dalam memberikan informasi secara tepat, b) Cukup

baik dalam menggunakan berbagai sumber, c) Penggunaan waktu sesuai

perencanaan cukup baik, d) Dalam memberikan perhatian pada siswa

Page 58: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

44

sudah baik, e) Memotivasi individu dengan baik, f) Memotivasi kerja

kelompok cukup baik, g) Sudah menggunakan media yang cukup menarik,

h) Sudah cukup baik dalam melakukan penilaian proses, h) Sudah

melakukan penilaian hasil belajar dengan cukup baik, i) Baik dalam

memberikan tindak lanjut (lihat lampiran 9)

Pertemuan : III (tiga)

Indikator : Melakukan pengerjaan hitung dengan

menggunakan skala.

Metode : Group Investigation (GI)

Hasil Observasi :

1) Kegiatan Siswa

a) Siswa cukup baik dalam memperhatikan penjelasan guru, b) Siswa

cukup baik dalam menjawab pertanyaan guru, c) Rasa ingin tahu,

kerjasama dan keberanian cukup baik, d) Siswa cukup baik dalam

mengerjakan tugas baik secara individu maupun dengan kelompok (lihat

lampiran 12).

2) Kegiatan Guru

a) Sudah memberikan informasi secara tepat dengan cukup baik, b)

Menggunakan berbagai sumber cukup baik, c) Menggunakan waktu secara

tepat sesuai perencanaan dengan cukup baik, d) Baik dalam memberikan

perhatian pada siswa, e) Memotivasi individu dengan baik, f) Memotivasi

kerja kelompok dengan baik, g) Sudah menggunakan media dengan cukup

baik, h) Sudah cukup baik dalam melakukan penilaian proses, i) Sudah

melakukan penilaian hasil belajar dengan baik, j) Cukup dalam

memberikan tindak lanjut (lihat lampiran 11)

c. Refleksi

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan untuk

dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses

pelaksanaan tindakan baru pada materi perbandingan telah menunjukkan

perubahan yang sedikit berarti, baik pada aktivitas siswa maupun pada

Page 59: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

45

pencapaian hasil belajar. Hasil refleksi selengkapnya dapat duiraikan sebagai

berikut :

Pertemuan : I (satu)

Indikator :Melakukan operasi hitung perbandingan sederhana.

Metode : Group Investigation (GI)

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung, siswa cukup aktif memperhatikan panjelasan guru, menjawab

pertanyaan guru, kerjasama dalam kelompok cukup terlihat baik. Rata-rata

nilai siswa dalam menyelesaikan soal secara kelompok adalah 75. Namun

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal secara individu pada pertemuan

ke 1 belum menunjukkan perubahan karena nilai rata-rata kelas mencapai 64,4

tetapi siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 11 siswa atau 44% dari 25

siswa.

Pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan siswa mencapai

nilai rata-rata kelas 65 dan siswa yang memperoleh nilai ≥65 mencapai 70%.

Dengan demikian nilai rata-rata kelas yang mencapai 64,4 dan siswa yang

memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 11 siswa atau 44% dari 25 siswa

menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode group

investigation (GI) belum berhasil. Data nilai kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita perbandingan pada pertemuan ke-1 selengkapnya

dapat dilihat nilai individu pada lampiran 24 perolehan hasil belajar peserta

didik dengan menggunakan metode group investigation (siklus I).

Pertemuan : II (dua)

Indikator : Melakukan operasi hitung perbandingan yang lebih kompleks dan

menentukan skala.

Metode : Group Investigation (GI)

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung, siswa cukup aktif memperhatikan panjelasan guru dan

menjawab pertanyaan, siswa aktif dalam mengerjakan tugas baik secara

individu maupun kelompok, kekompakan kelompok sudah terlihat.

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan secara

Page 60: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

46

umum pada pertemuan ke 2 sudah menunjukkan perubahan karena nilai rata-

rata kelompok yaitu 87 dan rata-rata kelas mencapai 63,6 dan siswa yang

memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 17 siswa atau 68% dari 25 siswa.

Pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan siswa mencapai

nilai rata-rata kelas 65 dan siswa yang memperoleh nilai ≥65 mencapai 70%.

Dengan demikian nilai rata-rata kelas yang mencapai 63,6 dan siswa yang

memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 17 siswa atau 68% dari 25 siswa

menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode group

investigation (GI) dikatakan belum berhasil. Data nilai kemampuan siswa

dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan pada pertemuan ke-2

selengkapnya dapat dilihat pada nilai individu lampiran 24 perolehan hasil

belajar peserta didik dengan metode group investigation (siklus I).

Pertemuan : III (tiga)

Indikator : Melakukan pengerjaan hitung dengan skala.

Metode : Group Investigation (GI)

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung, siswa cukup aktif memperhatikan panjelasan guru dan menjawab

pertanyaan guru, rasa ingin tahunya sangat besar, hal ini terbukti dari sikap

siswa yang membawa banyak buku referensi matematika kelas V,

kekompakan dan kerjasama kelompok terlihat baik. Guru sudah memberikan

informasi secara tepat, memberikan motivasi baik secara individu maupun

kelompok. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal sudah sesuai dengan

yang diharapkan. Nilai rata-rata kelompok mencapai 91 sedangkan rata-rata

kelas mencapai 66,8 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 18 siswa

atau 72% dari 25 siswa.

Pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan berhitung siswa

mencapai nilai rata-rata kelas 65 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 65

mencapai 70%.dengan demikian nilai rata-rata kelas yang mencapai 66,8 dan

siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 18 siswa atau 72% dari 25

siswa,hal ini menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode

group investigation (GI) yang dilakukan sudah berhasil. Data nilai

Page 61: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

47

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan pada

pertemuan ke-3 selengkapnya dapat dilihat pada nilai individu lampiran 24

perolehan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode group

investigation (siklus I).

Berdasarkan nilai kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita

perbandingan yang tuntas pada siklus I diketahui yaitu pada pertemuan III

atau materi pengerjaan hitung dengan menggunakan skala. Dengan catatan

untuk siswa yang memperoleh nilai kurang dari rata-rata kelas diberikan

perbaikan dengan menambah waktu belajar dan latihan-latihan serupa supaya

kemampuan belajarnya meningkat. Sedangkan pertemuan I dan II belum

menunjukkan perubahan yang signifikan, sehingga pembelajaran dilanjutkan

pada Siklus II pada meteri perbandingan sederhana, perbandingan kompleks

dan menentukan skala.

3. Diskripsi Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada

Siklus I diketahui bahwa belum menunjukkan adanya peningkatan

kemampuan belajar yang cukup signifikan. Karena dari tiga indikator yang

ditetapkan baru indikator nomor 3 yang berhasil, sedangkan indikator-

indikator yang lain belum menunjukkan hasil seperti yang diharapkan. Oleh

karena itu peneliti dengan pengarahan dari Kepala Sekolah dan masukan dari

guru-guru yang lain serta teman, kembali menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan lebih cermat dan teliti untuk mengulang

pembelajaran matematika dengan indikator: Melakukan operasi hitung

perbandingan sederhana dan melakukan operasi hitung dengan menggunakan

skala.

Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) seperti

pada Siklus II yaitu: 1) Memilih atau menentukan kompetensi dasar, hasil

belajar dan indikator yang hendak dicapai, 2) Mempersiapkan alat-alat atau

media yang akan digunakan, 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran ( RPP ) II .

Page 62: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

48

Mengingat analisis terhadap pekerjaan siswa pada Siklus I menunjukan

bahwa sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami isi

soal, maka rancangan kegiatan belajar mengajar menekankan pada

pemahaman konsep yang diikuti dengan kegiatan penjelasan dan peragaan

dengan media yang relevan seperti kelereng, bintang buatan, koin dan peta.

Jadi segala kegiatan ditujukan untuk memantapkan pemahaman konsep siswa,

tentang materi perbandingan dan skala, hal ini juga merupakan pengulangan

dan kegiatan pada pertemuan ke 1 dan ke 2 pada Siklus I.

b. Tahap Pelaksanaan / Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada Siklus II dengan menggunakan metode

group investigation (GI) dilaksanakan dua kali pertemuan.

a. Pertemuan ke-1

Guru mengawali pembelajaran dengan mengajak siswa berdo’a

bersama dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Guru bertanya-jawab

tentang materi pelajaran yang lalu mengenai perbandingan. Beberapa

siswa diminta maju untuk menjawab beberapa pertanyaan guru dan yang

lain diminta memperhatikan. Setelah dirasa siswa cukup paham

selanjutnya guru meminta siswa untuk membentuk kelompok sesuai

dengan pertemuan yang lalu.

Guru menuliskan topik bahasan yang akan dipelajari dan

perwakilan dari masing-masing kelompok diminta maju kedepan

mengambil ‘LKS I.1” kemudian siswa mengerjakan bersama

kelompoknya. Siswa dalam kelompok saling membagi tugas, berinteraksi,

mencari langkah penyelesaian dari berbagai buku yang dibawa kemudian

mengerjakan dan berdiskusi. Setelah waktu yang ditentukan habis maka

perwakilan dari beberapa kelompok diminta menuliskan hasilnya lalu

dibahas bersama-sama. Guru membagikan “Tugas I.1” kepada masing-

masing siswa setelah selesai mengerjakan, siswa diminta mengumpulkan

LKS I.1 dan Tugas I.1 lalu guru memberikan pemantapan materi dengan

memberi kesempatan bertanya pada siswa dan menutup pelajaran dengan

salam.

Page 63: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

49

b. Pertemuan Kedua

Setelah berdo’a dan presensi kehadiran siswa dilanjutkan apersepsi

tentang materi pelajaran yang lalu mengenai parbandingan yang lebih

kompleks dan skala. Dengan media peta, guru menjelaskan tentang skala.

Guru mengingatkan siswa tentang satuan panjang dan nilainya.

Memberikan contoh soal dan siswa diminta memperhatikan. Guru

menuliskan topik materi dipapan tulis dan siswa diminta maju mengambil

“LKS II.2” lalu mengerjakan. Siswa dalam kelompok saling membagi

tugas, berinteraksi, mencari langkah penyelesaian dari berbagai buku yang

dibawa kemudian mengerjakan dan berdiskusi. Setelah selesai, perwakilan

siswa maju kedepan menyampaikan hasil diskusi kemudian bersama guru

membahas bersama hasilnya. Guru membagikan soal “Tugas II.2” pada

masing-masing individu. Siswa mengumpulkan hasil LKS II.2 dan Tugas

II.2 lalu guru memberi penguatan lalu menutup pelajaran dengan salam.

c. Tahap Observasi

Guru kelas secara kolaboratif bersama guru kelas yang lain

melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan cermat

dan teliti pada masing-masing pertemuan. Observasi ini ditujukan pada

kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran maupun aktivitas siswa

dalam pembelajaran serta suasana pembelajaran. Keseluruhan data yang

diperoleh dalam kegiatan ini termasuk pencatatan hasil tes akan digunakan

sebagai bahan atau masukan untuk menganalisis perkembangan kemampuan

berhitung siswa dalam diskusi balikan yaitu menganalisis nilai kemampuan

berhitung siswa dari tiap-tiap siklus yang telah dilaksanakan yang akan

digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pelaksanaan tindakan

selanjutnya. Adapun uraian hasil observasi Siklus II sebagai berikut :

Pertemuan : I (satu)

Indikator : Melakukan operasi hitung perbandingan sederhana

Metode : Group Investigation (GI)

Page 64: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

50

Hasil Observasi :

1) Kegiatan Siswa

a) Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik, b) Siswa menjawab

pertanyaan guru dengan baik, c) Rasa ingin tahu, kerjasama dan

keberanian dalam skala nilai baik, d) Siswa cukup baik dalam

mengerjakan tugas secara individu dan baik dalam mengerjakan tugas

kelompok (lihat lampiran 14).

2) Kegiatan Guru

a) Sudah memberikan informasi secara tepat dan baik, b) Menggunakan

berbagai sumber dengan cukup baik, c) Menggunakan waktu secara tepat

sesuai perencanaan cukup baik, d) Baik dalam memberikan perhatian pada

siswa, e) Memotivasi individu dengan baik, f) Memotivasi kerja kelompok

dengan baik, g) Sudah menggunakan media dengan cukup baik , h) Sudah

melakukan penilaian proses dengan cukup baik, i) Sudah melakukan

penilaian hasil belajar dengan baik, i) Sudah memberikan tindak lanjut

dengan cukup baik (lihat lampiran 13).

Pertemuan : II (dua)

Indikator : Melakukan operasi hitung perbandingan yang

lebih kompleks dan menentukan skala

Metode : Group Investigation (GI)

Hasil Observasi :

1) Kegiatan Siswa

a) Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik, b) Siswa cukup

baik dalam menjawab pertanyaan guru, c) Rasa ingin tahu, kerjasama dan

keberanian dalam skala nilai baik, d) Siswa cukup baik dalam

mengerjakan tugas secara individu dan dalam mengerjakan tugas

kelompok sudah baik (lihat lampiran 16).

2) Kegiatan Guru

a) Dalam penyampaian informasi sudah baik, b) Menggunakan berbagai

sumber dengan baik, c) Menggunakan waktu secara tepat sesuai

perencanaan cukup baik, d) Memberikan perhatian pada siswa dengan

Page 65: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

51

baik, e) Memotivasi individu dengan baik, f) Memotivasi kelompok

dengan baik, g) Sudah menggunakan media dengan baik, h) Cukup dalam

melakukan penilaian proses, i) Sudah cukup baik dalam melakukan

penilaian hasil belajar, j) Sudah memberikan tindak lanjut dengan cukup

baik (lihat lampiran 15).

d. Refleksi

Hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode group investigation (GI) pada siklus II dapat diuraikan

sebagai berikut :

Pertemuan : I (satu)

Indikator : Melakukan operasi hitung perbandingan sederhana

Metode : Group Investigation (GI)

Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menjawab pertanyaan guru

dengan baik. Guru memberikan informasi secara tepat, memberi motivasi dan

melaksanakan penilaian dengan hasil rata-rata nilai kelompok 91 sedangkan

rata-rata kelas mencapai 71,6 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak

20 siswa atau 80% dari 25 siswa. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila

kemampuan berhitung siswa mencapai rata-rata kelas 65 dan siswa yang

memperoleh nilai ≥65 mencapai 80%. Dengan demikian nilai rata-rata kelas

mencapai 71,6 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 20 siswa atau

80% dari 25 siswa menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

metode group investigation (GI) yang dilakukan sudah berhasil. Data nilai

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan pada

pertemuan ke 1 selengkapnya dapat dilihat pada nilai individu lampiran 25

perolehan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode group

investigation (siklus II).

Pertemuan : II (dua)

Indikator : Melakukan operasi hitung perbandingan yang lebih

kompleks dan menentukan skala.

Metode : Group Investigation (GI)

Page 66: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

52

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung, siswa cukup baik dalam memperhatikan panjelasan guru dan

menjawab pertanyaan, siswa dalam mengerjakan tugas baik secara individu

maupun kerja kelompok dengan baik. Kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita perbandingan secara umum pada pertemuan ke-2

sudah menunjukkan perubahan yang berarti karena nilai rata-rata kelompok

yaitu 93 dan rata-rata kelas mencapai 72,2 dan siswa yang memperoleh nilai ≥

65 sebanyak 22 siswa atau 88% dari 25 siswa.

Pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan siswa mencapai

nilai rata-rata kelas 65 dan siswa yang memperoleh nilai ≥65 mencapai 80%.

Dengan demikian nilai rata-rata kelas yang mencapai 72,2 dan siswa yang

memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 22 siswa atau 88% dari 25 siswa

menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode group

investigation (GI) dikatakan berhasil. Data nilai kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita perbandingan pada pertemuan II selengkapnya

dapat dilihat pada nilai individu lampiran 25 perolehan hasil belajar peserta

didik dengan menggunakan metode group investigation (siklus II).

C. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat

hasil kinerja guru terhadap pelaksanaan kegiatan siklus I dan siklus II

menunjukkan bahwa secara umum peneliti cukup baik dalam pelaksanaan

kegiatan pembelajaran matematika dengan metode group investigation (GI) dan

ada peningkatan kegiatan siswa dalam pembelajaran serta perkembangan

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan. Berdasarkan

lampiran 8, 10, 12, 14 dan 16 secara umum kegiatan siswa dalam pembelajaran

yang terlihat antara lain:

1. Dalam memperhatikan penjelasan guru dalam skala nilai cukup baik,

2. Menjawab pertanyaan guru dalam skala nilai cukup baik,

3. Rasa ingin tahu, kerjasama dan keberanian meningkat,

4. Siswa aktif mengerjakan tugas individu,

Page 67: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

53

5. Siswa aktif mengerjakan tugas kelompok,

Pada waktu dilaksanakan tindakan pra-siklus diketahui bahwa nilai rata-

rata siswa belum mencapai target yang ditentukan yaitu 65 namun hanya 61,8

sedangkan yang tuntas hanya 14 siswa atau 56% dari 25 siswa. Data nilai siswa

dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan pada pra-siklus dari perolehan

hasil peserta didik (pra-siklus) lampiran 23 selanjutnya dibuat interval nilai

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2 daftar frekuensi berikut:

Tabel 2 : Daftar Frekuensi Nilai Pra-Siklus

No. Interval Nilai Tengah Frekuensi Prosentase

1. 85 – 95 90 3 12%

2. 74 – 84 79 2 8%

3. 63 – 73 68 9 36%

4. 52 – 62 57 5 20%

5. 41 – 51 46 3 12%

6. 30 - 40 35 3 12%

Jumlah - 25 100%

Berdasarkan data pada tabel 2 daftar nilai frekuensi pra-siklus di atas dapat

digambarkan ke dalam grafik batang gambar 4.

Gambar 4. Grafik Data Nilai Pra-Siklus

35 46 57 68 79 900

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Fre

kuen

si

Nilai Tengah

Page 68: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

54

Dari tabel 2 daftar frekuensi nilai pra-siklus dan gambar 4 grafik data nilai

pra-siklus, dapat diketahui bahwa nilai Matematika pra siklus atau sebelum

tindakan siklus I yaitu siswa yang memperoleh nilai 85 - 95 ada 3 siswa, yang

memperoleh nilai 74 - 84 ada 2 siswa, yang mendapat nilai 63 - 73 ada 9 siswa,

yang mendapat nilai 52 - 62 ada 5 siswa, yang nilainya 41 - 51 ada 3 siswa dan

siswa yang memperoleh nilai 30 - 40 ada 3 siswa. Pada interval nilai 63 – 73 tidak

ada siswa yang mendapat nilai kurang dari 65. Dengan demikian siswa yang

mendapat nilai ≥65 ada 14 siswa atau 56%, pada interval 63 – 73, 74 – 84, dan 85

– 95 dan rata-rata nilai yang diperoleh sebesar 61,8.

Pada siklus pertama dengan menggunakan metode group investigation

(GI) diperoleh rata-rata nilai kelompok dari 3 kali pertemuan mencapai 84,3 dan

rata-rata nilai individu dari 3 kali pertemuan yaitu 66,16 dengan rincian 19 siswa

atau 76% yang mendapat nilai ≥ 65. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila

kemampuan siswa mencapai rata-rata kelas 65 dan siswa yang memperoleh nilai ≥

65 mencapai 70%. Dengan demikian nilai rata-rata kelas mencapai 66,16 dan

siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 19 siswa atau 76% dari 25 siswa

menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode group

investigation (GI) yang dilakukan tuntas dan berhasil. Data nilai rata-rata siswa

dalam menyelesaikan soal cerita perbandingan pada siklus I selengkapnya dapat

dilihat pada nilai rata-rata individu pada lampiran 24 perolehan hasil peserta didik

dengan menggunakan metode group investigation (GI) siklus I.

Perolehan hasil peserta didik dengan menggunakan metode group

investigation (GI) siklus I lampiran 24 selanjutnya dibuat interval nilai seperti

yang tercantum dalam tabel 3 daftar frekuensi nilai matematika berikut.

Page 69: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

55

Tabel 3: Daftar Frekuensi Nilai Siklus I.

No. Interval Nilai Tengah Frekuensi Prosentase

1. 86 – 104 95 4 16%

2. 67 – 85 76 9 36%

3. 48 – 66 57 8 32%

4. 29 – 47 38 3 12%

5. 10 – 28 19 1 4%

Jumlah - 25 100%

Berdasarkan data pada tabel 3 daftar nilai siklus I di atas dapat

digambarkan ke dalam grafik batang gambar 5.

Gambar 5: Grafik Data Nilai Siklus I

Dari tabel 3 daftar frekuensi nilai siklus I dan gambar 5 grafik data nilai

siklus I tersebut dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan dengan metode

group investigation (GI) pada silklus I selama 3 kali pertemuan, nilai rata-rata

siswa yang diperoleh adalah 4 siswa memperoleh nilai antara 86 – 104, 9 siswa

memperoleh nilai antara 67 – 85, 8 siswa memperoleh nilai antara 48 – 66, 3

siswa memperoleh nilai antara 29 – 47 dan 1 siswa memperoleh nilai antara 10 –

28.

Diantara 8 siswa yang mendapat nilai rata-rata pada interval 48 – 66 hanya

2 siswa yang mendapat nilai dibawah 65, maka siswa yang mendapat nilai ≥ 65

ada 6 siswa, sehingga pada penelitian siklus I ini penulis menyatakan berhasil dan

19 38 57 76 950123456789

10

Fre

kuen

si

Nilai Tengah

Page 70: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

56

tuntas dikarenakan yang mendapat nilai ≥ 65 hanya 6 siswa dari interval nilai 48 –

66, 9 siswa dari interval 67 – 85 dan 4 siswa dari interval 86 – 104.

Tindakan pada siklus pertama dinyatakan berhasil dan tuntas namun perlu

diadakan perbaikan khususnya pada pertemuan 1 dan 2 dengan menggunakan

group investigation (GI). Sehingga pada tindakan siklus kedua dengan

menggunakan metode group investigation (GI) diperoleh rata-rata nilai kelompok

siswa dari 2 kali pertemuan mencapai 92 dan rata-rata nilai individu siswa dari 2

kali pertemuan yaitu 71,96 dengan rincian 21 siswa atau 84% yang mendapat nilai

≥65. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila kemampuan siswa mencapai rata-

rata kelas 65 dan siswa yang memperoleh nilai ≥65 mencapai 80%. Dengan

demikian nilai rata-rata kelas mencapai 71,96 dan siswa yang memperoleh nilai

≥65 sebanyak 21 siswa atau 84% dari 25 siswa menunjukkan bahwa pembelajaran

dengan menggunakan metode group investigation (GI) yang dilakukan sudah

berhasil dan tuntas. Data nilai rata-rata siswa dalam menyelesaikan soal cerita

perbandingan pada siklus II selengkapnya dapat dilihat pada perolehan hasil

peserta didik dengan menggunakan metode group investigation (GI) siklusII

lampiran 25.

Adapun interval nilai yang diperoleh siswa pada siklus pertama seperti

yang tercantum dalam tabel 4 frekuensi nilai matematika.

Tabel 4: Daftar Frekuensi Nilai Siklus II.

No. Interval Nilai Tengah Frekuensi Prosentase

1. 90 – 104 97 3 12%

2. 75 – 89 82 7 28%

3. 60 – 74 67 12 48%

4. 45 – 59 52 2 8%

5. 30 – 44 37 1 4%

Jumlah - 25 100%

Berdasarkan data pada tabel 4 daftar frekuensi nilai siklus II diatas,

selanjutnya dapat digambarkan ke dalam grafik batang gambar 6.

Page 71: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

57

Gambar 6: Grafik Data Nilai Siklus II

Dari tabel 4 daftar nilai frekuensi siklus II dan gambar 6 grafik data nilai

siklus II tersebut dapat dilihat bahwa setelah dilaksanakan tindakan dengan

metode group investigation (GI) pada silklus II selama 2 kali pertemuan, nilai

rata-rata siswa yang diperoleh adalah 3 siswa memperoleh nilai antara 90 - 104 , 7

siswa memperoleh nilai antara 75 – 89, 12 siswa memperoleh nilai antara 60 – 74,

2 siswa memperoleh nilai antara 45 – 59 dan 1 siswa memperoleh nilai antara 30

– 44.

Pada gambar 6, interval nilai 60 – 74 terdapat 1 siswa yang mendapat nilai

63, sehingga jelas terlihat yang mendapat nilai diatas 65 ada 21 anak yaitu pada

interval 60 – 74, 75 – 89 dan 90 – 104. Penelitian siklus II ini penulis nyatakan

berhasil mencapai rata-rata kelas 71,96 atau diatas rata-rata yang ditentukan yaitu

65 dan dinyatakan tuntas karena yang mendapat nilai ≥ 65 ada 21 siswa atau 84%.

Hasil nilai rata-rata siswa pada siklus I dan II menunjukkan adanya

peningkatan nilai rata-rata dan jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan juga

berhasil dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan perbandingan dengan

menggunakan metode group investigation (GI) bila dibandingkan dengan nilai pra

siklus. Nilai rata-rata kelompok pada siklus I adalah 84,3 dan pada siklus II

adalah 92. Nilai rata-rata dan persentase pada pra siklus, siklus I dan siklus II

dapat disajikan pada tabel 5.

37 52 67 82 970

2

4

6

8

10

12

14

Fre

kuen

si

Nilai Tengah

Page 72: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

58

Tabel 5: Perbandingan Hasil Pra-Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Pembelajaran Matematika Pra Siklus

Sesudah Dilaksanakan Tindakan

Siklus I Siklus II 1 Nilai rata-rata 61,8 66,16 71,96

2 Prosentase 56% 76% 84%

Selanjutnya data pada tabel 5 perbandingan hasil pra-siklus, siklus I dan

siklus II dapat digambarkan ke dalam grafik batang gambar 7.

Gambar 7. Grafik Perbandingan Nilai Pra-Siklus, Siklus I dan II

Dari penelitian yang dilaksanakan selama dua siklus dapat disimpulkan

bahwa ada peningkatan kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita pokok

bahasan perbandingan kelas V SD Negeri Panularan No. 06, Laweyan, Surakarta

dengan metode group investigation (GI). Hal ini tampak jelas dengan adanya

peningkatan-peningkatan nilai yang diperoleh siswa baik kelompok, perorangan

maupun klasikal pada setiap siklus sebagaimana terlihat pada tabel dan grafik

diatas.

Dengan demikian penelitian ini dapat diajukan sebagai suatu rekomendasi

bahwa penggunaan metode group investigation (GI) dapat meningkatkan

kemampuan siswa menyelesaikan soal cerita perbandingan pada siswa kelas V SD

Negeri Panularan No. 06 Laweyan, Surakarta khususnya dan siswa kelas V

Sekolah Dasar lain pada umumnya.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Pra siklus nilai rata-rata 61,8 Siklus I nilai rata-rata 66,16 Siklus II nilai rata-rata 71,96

Page 73: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

59

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam

dua siklus dengan menggunakan metode group investigation (GI) dalam

pembelajaran Matematika pada siswa kelas V SD Negeri Panularan No. 06,

Laweyan, Surakarta dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

Pembelajaran dengan menggunakan metode group investigation (GI)

dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pokok

bahasan perbandingan pada siswa kelas V SD Negeri Panularan No. 06, Laweyan,

Surakarta. Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai

rata-rata siswa 61,8 dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 56%, siklus I

nilai rata-rata kelas 66,16 dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 76% dan

siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 71,96 dengan prosentase

ketuntasan klasikal sebesar 84%.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat diketahui bahwa penggunaan metode group investigation (GI) efektif

meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan

perbandingan pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Dengan demikian, implikasi

penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode group investigation

(GI) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita

pokok bahasan perbandingan pada siswa kelas V. Hal ini menunjukkan secara

teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk

memilih metode pembelajaran matematika yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran, materi pelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran, dan

karakteristik siswa sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah

Page 74: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

60

satu acuan untuk meningkatkan atau mengoptimalkan prestasi belajar siswa

khususnya pada mata pelajaran matematika.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan

calon guru dalam upaya peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan

prestasi belajar siswa. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi proses belajar mengajar, guru dapat memilih metode

pembelajaran yang tepat, efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajar matematika siswa.

C. Saran

Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, serta dalam rangka

ikut menyumbangkan pemikiran dalam meningkatkan kemampuan siswa

khususnya pada mata pelajaran Matematika, maka disampaikan saran-saran:

1. Kepada Pejabat Terkait

a. Dalam menentukan kebijakan tentang kurikulum, hendaknya siswa tidak

hanya dibekali kemampuan kognitif saja, tetapi juga bekal kemampuan

mental dan emosional yang sangat diperlukan dalam kehidupan kelak.

b. Hendaknya menghimbau kepada para guru agar menggunakan metode

pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa, misalnya metode

pembelajaran kooperatif tipe GI.

2. Kepada Kepala Sekolah

a. Dalam rangka menambah wawasan guru dalam dunia kependidikan,

hendaknya kepala sekolah secara aktif mengirimkan guru dalam setiap

diskusi, seminar maupun kegiatan ilmiah lainnya. Sehingga dalam

pembelajaran, guru dapat lebih inovatif, kretaif dan efektif menggunakan

metode pembelajaran untuk materi pelajaran yang dianggap sulit oleh

siswa.

b. Kepala sekolah hendaknya selalu aktif mengadakan hubungan

kerjasamadengan instansi pendidikan lain, maupun masyarakat dalam

rangka meningkatkan kualitas pendidikan antara lain dengan

Page 75: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

61

pengembangan metodel pembelajaran yang kreatif, misalnya metodel

pembelajaran kooperatif tipe GI.

c. Kepala sekolah hendaknya menyediakan sarana dan prasarana

semaksimal mungkin agar proses pembelajaran khususnya pada

pembelajaran dengan moetode pembelajaran kooperatif tipe GI lebih

efektif dan optimal.

3. Kepada Guru

a. Guru hendaknya lebih banyak melibatkan peran siswa secara aktif dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika, dimana siswa

mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri sehingga pembelajaran lebih

bermakna. Cara yang dilakukan antara lain, memilih metode pembelajaran

yang lebih menekankan pada keterlibatan siswa secara optimal, misalnya

metode pembelajaran kooperatif tipe GI.

b. Guru hendaknya melakukan persiapan yang lebih baik dalam

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe GI, terutama dalam

penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja

Siswa (LKS) dan evaluasi, sehingga mudah dipahami oleh siswa dalam

diskusi kelmpok.

4. Kepada Siswa

a. Pada saat diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe GI, siswa

diharapkan selalu memperhatikan penjelasan atau jawaban yang

disampaikan oleh siswa lain, baik dalam diskusi kelompok maupun saat

kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

b. Siswa diharapkan selalu kreatif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

untuk bertukar pikiran atau pendapat dalam diskusi tentang materi

pelajaran yang sedang diajarkan.

c. Siswa hendaknya sebelum materi tertentu dibahas, dengan jalan

mempelajari atau membaca terlebih dahulu materi yang akan dipelajari.

Dengan demikian siswa mudah memahami materi dan dapat kreatif dalam

mengikuti diskusi, penjelasan guru atau dalam menanggapi permasalahan

yang dipresentasikan oleh kelompok lain.

Page 76: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

62

d. Guru hendaknya mau menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe GI

sebagai alternatif dalam pembelajaran matematika, karena model

pembelajaran kooperatif tipe GI merupakan suatu metode pembelajaran

yang berorientasi pada proses, sehingga pembelajaran lebih bermakna dan

dapat lebih meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi

pelajaran. Selain itu, metode pembelajaran tipe GI dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam berpikir kritis, kreatif, efektif dan menumbuhkan

rasa sosial yang tinggi. Dengan demikian, metode pembelajaran tipe GI

merupakan suatu alternatif pembelajaran yang menarik minat dan

kreativitas siswa.

e. Pada pembelajaran dengan metode pembelajaran tipe GI, guru hendaknya

berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam mengoptimalkan belajar

para siswanya.

Page 77: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

63

DAFTAR PUSTAKA

Amirrudin. 1993. Kesulitan Belajar dalam Penyelesaian Soal Cerita pada Siswa SLTP. Jurnal Kependidikan: Halaman 73-84.

Dwi Noor Hariyanto. 2008. Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis

Argumentasi Dengan Metode Investigasi Kelompok Pada Siswa Kelas X-3 SMA Negeri I Surakarta Tahun Ajaran 2007-2008 (PTK). Skripsi: UNS.

Etin Solihatin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Gail A. Williams, 1983, “My Changing Perpection Of Mathematics” The

Mathematics Teacher.

H.B Sutopo. 1996. Metodologi penilitian kualitatif. Depdikbut. Surakarta : UNS

Karso. 1998. Pendidikan Matematika I. Jakarta : Depdikbud Proyek Peningkatan

Mutu Guru Kelas SD Setara DII.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1988. Jakarta : Balai Pustaka

KTSP SD/MI 2007

Marsudi Raharjo. 2009. Pembelajaran Soal Cerita di SD. Sleman : PPPPTK.

Miles dan Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : Universitas Indonesia. (UI Pers).

Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta : PT. Rineka Cipta. Nattiv, Amalya. 1994. ”Helping Behaviors and Math Acievement Gain of

Students Using Cooperative Laerning”. The Elementary School Journal. Vol. 94 (3), 267

Nurul Hidayati. 2007. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Group

Investigation Dalam Meningkatkan Motivasi Keaktifan Dan Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas VIII C Di MTS Surya Buana Malang. Skripsi: UIN Malang.

Page 78: PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) …...Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

64

Nyimas Aisyiah. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD.

Jakarta : Dirjen Dikti Depdiknas.

Oemar Hamalik. 1999. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Robert E. Slavin. 1995. Cooperative Learning Theory Research and

Practice. USA: Allyn and Bacon. Sarwiji Suwandi. 2008. Penelitian tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah.

Surakarta : Panitia sertifikasi Guru Rayon 13

Siti Munjiyatun Aly. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Student Teams Achievement Division (STAD) dan Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Siswa. Tesis tidak diterbitkan. Surakarta UNS

Soeprapto.2003. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta : Depdiknas Dirjen Pendasmen.

Suharsimi Arikunto, Suharjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Sujiyanto. 2009. Dalam Dunia Guru. http//duniaguru.com diakses tanggal (15 Januari 2010)

Taylor, Francis Group. 2008. www.tandf.co.uk/.../0020739x.asp (Jurnal Penelitian Internasional) diakses pada 29 Desember 2009.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher

Udin S. Winataputra. 2001. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: PAU-

PPAI, Universitas Terbuka.