penggunaan metode brainstorming … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn...

80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA DI SMP NEGERI I GIRIMARTO WONOGIRI Disusun oleh: SURYANI FITRIANINGSIH K6404054 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: doannguyet

Post on 13-Apr-2018

226 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING SEBAGAI UPAYA

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN PKn KOMPETENSI DASAR

MENDESKRIPSIKAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

DI SMP NEGERI I GIRIMARTO

WONOGIRI

Disusun oleh:

SURYANI FITRIANINGSIH

K6404054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Suryani Fitrianingsih

NIM : K6404054

Jurusan/Program Studi : P.IPS/Pendidikan Kewarganegaraan

Menyatakan bahwa Skripsi saya berjudul “PENGGUNAAN METODE

BRAINSTORMING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN

DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn

KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN SISTEM

PEMERINTAHAN INDONESIA DI SMP NEGERI I GIRIMARTO

WONOGIRI

” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi

yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, April 2012

Suryani Fitrianingsih

Page 3: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING SEBAGAI UPAYA

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN PKn KOMPETENSI DASAR

MENDESKRIPSIKAN SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA

DI SMP NEGERI I GIRIMARTO

WONOGIRI

Oleh:

SURYANI FITRIANINGSIH

K6404054

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program pendidikan Kewarganegaraan, Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 4: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, April 2012

Pembimbing I

Dra. CH Baroroh, M.Si

NIP. 19520706 198004 2 001

Pembimbing II

Wijianto, S.Pd, M.Sc

NIP. 19740506 2005001 1 001

Page 5: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : ………………………

Tanggal : ………………………

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dr. Triyanto, S.H., M.Hum. ……………..

Sekretaris : Dewi Gunawati, S.H.,M.Hum. ……………..

Penguji I : Dra. CH.Baroroh, M.Si ……………...

Penguji II : Wijianto,S.Pd, M.Sc ……………...

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 6: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Suryani Fitrianingsih. K6404054. MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERTANYA SISWA MELALUI METODE BRAINSTORMING PADA MATA

PELAJARAN PKn KOMPETENSI DASAR MENDISKRIPSIKAN SISTEM

PEMERINTAHAN INDONESIA SMP NEGERI 1 GIRIMARTO WONOGIRI.

Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta, April 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi prosedur dan cara

menerapkan metode brainstorming yang dapat meningkatkan keaktifan dan

prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Girimarto.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat

tahapan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan

refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII E SMPN I Girimarto yang

berjumlah 27 siswa. Subjek ini dipilih berdasarkan hasil nilai ujian semester I

yang menujukkan bahwa kelas VIII E mempunyai nilai rata-rata kelas dan

ketuntasan kelas terendah diantara kelas VIII lainnya. Teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah tes, observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif yang mempunyai

empat komponen, yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan

penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Kriteria keberhasilan tindakan untuk hasil belajar adalah dengan batas

tuntas 65 (KKM = 65) dan ketuntasan kelas sebesar 85%. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar PKn pada kondisi awal (tes

kemampuan awal), siklus I, dan siklus II. Pada nilai tes kemampuan awal rata-rata

kelas hanya 69,7. Pada siklus I mengalami peningkatan yaitu rata-rata kelas

menjadi 74,8 dan ketuntasan kelas meningkat menjadi 70,4% dan siswa yang

memperoleh nilai ≥ 65 berjumlah 19 siswa. Selanjutnya pada siklus II juga

mengalami peningkatan yaitu rata-rata kelas menjadi 79,6 dan ketuntasan kelas

menjadi 85,2% dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 berjumlah 23 siswa.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode

pembelajaran Brainstorming dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar

siswa kelas VIII E SMPN I Girimarto Wonogiri.

Page 7: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Suryani Fitrianingsih. K6404054. ASK STUDENTS IMPROVE SKILLS

THROUGH THE EYE METHOD BRAINSTORMING Civics Lesson describes

SYSTEM COMPETENCE OF INDONESIA GOVERNMENT AFFAIRS 1 SMP

GIRIMARTO WONOGIRI. Thesis, Surakarta: Faculty of Education and

Pedagogy University of Surakarta of March, April 2012.

The purpose of this study was to identify the procedure and how to apply

the method of brainstorming that can enhance the activity and VIII class student

achievement Girimarto SMP Negeri 1.

This type of research is the Classroom Action Research (Classroom Action

Research) carried out in two cycles. Each cycle consists of four stages, namely

action planning, action execution, observation, and reflection. Subjects were

students in grade VIII E SMPN I Girimarto which amounts to 27 students.

Subjects were selected based on the results of the examination the first semester of

classes VIII E shows that has an average value of the class and among the lowest

class exhaustiveness other class VIII. Data collection techniques used were tests,

observation, questionnaires, interviews, and documentation. Data analysis

technique used is the interactive model which has four components, namely data

collection, data reduction, presentation of data, and drawing conclusions or

verification.

Measures the success criteria for the study is complete with limit of 65

(KKM = 65) and the completeness of 85% grade. The results showed that an

increase in civic learning outcomes in the initial conditions (initial proficiency

test), the cycle I and cycle II. At the beginning of the test the ability of the average

grade is only 69.7. On the cycle I have increased the average grade to grade 74.8

and completeness increased to 70.4% and the students who scored ≥ 65 amounted

to 19 students. Later in the cycle II also increased the average grade to be 79.6 and

85.2% completeness to the class and students who scored ≥ 65 amounted to 23

students.

Based on these results it can be concluded that the application of learning

methods can enhance the Brainstorming activity and VIIIE class student

achievement SMPN I Girimarto Wonogiri.

Page 8: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Sesungguhnya sesudah ada kesulitan ada kemudahan maka apabila kamu telah

selesai dengan satu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan orang

lain.

(Q.S As Syuro, 6-7)

“Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan

baginya jalan ke surga”.

(HR. Muslim)

Page 9: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

“ Bapak dan Ibu”

Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak terbatas

dan kasih sayang yang tidak terbatas pula. Semuanya membuatku bangga

memiliki kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabdi kasih sayangmu.

“Shyeren Devasantri Yulanda”

Terima kasih karena senantiasa memberikan warna dalam hidupku

“Endri Eko Setiawan dan Yuli Anto Dwi Prasetyo”

Terima kasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian dan

semangat dan selalu ada di sampingku baik disaat kutegar berdiri maupun saat

terjatuh dan terluka.

Page 10: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadlirat Allah SWT, karena

atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan untuk

memenuhi persyaratan guna mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Penulis mengalami berbagai hambatan dalam penyusunan skripsi ini,

namun atas bantuan dari berbagai pihak hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh

sebab itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Syaiful Bachri, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Dr. Sri Haryati, M.Pd, Ketua Program Pendidikan Kewarganegaraan yang

telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Dra. CH Baroroh, M.Si, Pembimbing I yang selalu memberikan

bimbingan dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

penyusunannya.

5. Bapak Wijianto,S.Pd, M.Sc, Pembimbing II yang selalu sabar dalam

memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan penyusunannya.

6. Bapak/ Ibu Dosen Prodi PKn yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan,

sehingga penulis mampu menyelesaikan perkuliahan dan penyusunan skripsi

ini.

7. Bapak Drs. Purwanto, Kepala sekolah SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri

yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

8. Ibu Niken Tisnowati, S.Pd, Guru Pendidikan Kewarganegaraan di SMP

Negeri 1 Girimarto Wonogiri yang telah membantu untuk kelancaran dalam

penelitian ini.

Page 11: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

9. Almamater PKn angkatan 2004 yang telah memberikan motivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis untuk kelancaran penulisan skripsi

ini.

Skripsi ini telah disusun dengan semaksimal mungkin, akan tetapi penulis

menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab

itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk

memperbaiki skripsi ini. Di samping itu penulis tetap berharap bahwa semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi majunya ilmu pendidikan di sekitar

kita khususnya bagi kemajuan pendidikan Kewarganegaraan.

Surakarta, April 2012

Penulis

Page 12: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v

HALAMAN ABSTRAK ..................................................................................... vi

HALAMAN ABSTRACK .................................................................................. vii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... x

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 5

A. Kajian Pustaka ............................................................................. 5

B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 19

C. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 21

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 21

B. Subyek Penelitian ....................................................................... 27

C. Data dan Sumber Data ................................................................. 27

D. Pengumpulan Data....................................................................... 28

E. Uji Validitas Data ........................................................................ 30

Page 13: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

F. Analisis Data ............................................................................... 31

G. Indikator Kinerja Penelitian ........................................................ 33

H. Prosedur Penelitian ...................................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 37

A. Deskripsi Pratindakan .................................................................. 37

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ......................................... 40

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus .................................. 62

D. Pembahasan ................................................................................. 63

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ......................................... 65

A. Simpulan ...................................................................................... 65

B. Implikasi ...................................................................................... 65

C. Saran ............................................................................................ 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Ruang Kelas SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri ..................... 22

Tabel 2. Data Ruang Kelas SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri ..................... 23

Tabel 3. Daftar Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri........ 23

Tabel 4. Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................. 27

Tabel 5. Kriteria keberhasilan tindakan untuk keaktifan siswa dalam

Pembelajaran PKn .............................................................................. 32

Tabel 6. Indikator Keberhasilan Kerja Siklus I ................................................ 33

Tabel 7. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ...................................................... 43

Tabel 8. Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I ............................ 43

Tabel 9. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I .......................................... 44

Tabel10. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I .................................................. 46

Tabel11. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II .................................................... 54

Tabel12. Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Suklus II .......................... 54

Tabel13. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II ......................................... 55

Tabel14. Hasil Angket Respon Siswa Siklus II ................................................. 56

Tabel15. Peningkatan Hasil Belajar .................................................................. 62

Page 15: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir ................................................................. 20

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri ...... 26

Gambar 3. Skema Model Analisis Interaktif...................................................... 32

Gambar 4. Grafik Profil Capaian Keaktifan Bertanya Siswa Siklus I ............... 45

Gambar 5. Grafik Profil Capaian Keaktifan Bertanya Siswa Siklus II .............. 56

Gambar 6. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan Siklus I

dan Siklus II ..................................................................................... 62

Gambar 7. Grafik Peningkatan Presentase Ketuntasan Kelas Sebelum

Tindakan Siklus I dan Siklus II ........................................................ 63

Gambar 8. Grafik Perbandingan Keaktifan siswa Siklus I dan Siklus II ........... 63

Page 16: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tes Kemampuan Awal ................................................................ 69

Lampiran 2. Kunci Jawaban Tes Kemampuan Awal ...................................... 72

Lampiran 3. Lembar observasi aktivitas mengajar guru .................................. 73

Lampiran 4. Pedoman Wawancara sebelum penerapan metode

Brainstorming .............................................................................. 75

Lampiran 5. Nilai Tes Kemampuan Awal ....................................................... 76

Lampiran 6. Hasil Wawancara sebelum penerapan metode Brainstorming .... 77

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .............................. 78

Lampiran 8. Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru .............................. 82

Lampiran 9. Lembar Observasi keaktifan siswa dalam pembelajaran ............. 84

Lampiran 10. Lembar angket respon siswa ....................................................... 85

Lampiran 11. Tes Siklus I .................................................................................. 88

Lampiran 12. Kunci Jawaban Tes Siklus I ........................................................ 91

Lampiran 13. Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I ..................... 92

Lampiran 14. Hasil pengamatan keaktifan Siswa Siklus I................................ 93

Lampiran 15. Hasil belajar siswa siklus I .......................................................... 95

Lampiran 16. Hasil angket respon siswa siklus I ............................................... 96

Lampiran 17. Pedoman wawancara setelah penerapan metode brainstorming

siklus I ......................................................................................... 99

Lampiran 18. Hasil Wawancara sebelum penerapan metode Brainstorming

siklus I ......................................................................................... 100

Lampiran 19. Daftar Pasangan Diskusi.............................................................. 101

Lampiran 20. Tugas Diskusi I ............................................................................ 102

Lampiran 21. Kunci Jawaban Soal Diskusi ....................................................... 103

Lampiran 22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................. 104

Lampiran 23. Tes Siklus II ................................................................................. 110

Lampiran 24. Kunci Jawaban Tes Siklus II ....................................................... 113

Lampiran 25. Nilai tes siklus II .......................................................................... 114

Lampiran 26. Hasil observasi aktivitas mengajar guru siklus II ........................ 115

Page 17: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Lampiran 27. Hasil observasi keaktifan siswa siklus II ..................................... 116

Lampiran 28. Hasil angket respon siswa siklus II............................................... 117

Lampiran 29. Lembar wawancara setelah metode brainstorming siklus II ........ 120

Lampiran 30. Hasil wawancara setelah metode brainstorming siklus II ............ 121

Lampiran 31. Tugas diskusi ................................................................................ 122

Lampiran 32. Permohonan surat pengantar izin penelitian ................................. 123

Lampiran 33. Surat rekomendasi research / survey ............................................ 124

Page 18: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Page 19: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan diri pribadi sebagai warga negara Indonesia

yang memahami dan mampu melaksanakan hak- hak dan kewajibannnya untuk

menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang

diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting untuk mendidik generasi

bangsa untuk secara sukarela mengikatkan pada norma atau nilai-nilai moral.

Sebagai bidang studi ilmiah, pendidikan kewarganegaraan bersifat interdisipliner

(antar-bidang) bukan monodisipliner, karena kumpulan pengetahuan yang

membangun ilmu kewarganegaan ini diambil dari berbagai disiplin ilmu, seperti

ilmu politik, ilmu hukum, ekonomi, psikologi, sosiologi, administrasi negara, tata

negara, sejarah, filsafat dan berbagai bahan kajian lainnya yang berasal dari nilai

budi pekerti, hak-hak asasi manusia dengan penekanaan kepada hubungan antar

warga-negara, warga dengan pemerintahan, serta hubungan antar negara (Arnie

Fajar, 2005:144).

Sebagai ilmu yang bersifat interdisipliner, pendidikan kewarganegaraan

kurang menarik perhatian siswa. Siswa menganggap pendidikan kewarganegaraan

hanya sebagai ilmu hapalan saja, sehingga dalam proses pembelajaran siswa

kurang aktif. Biasanya siswa tidak berani mengemukakan pendapat, tidak berani

bertanya dan tidak kreatif mencari solusi dari suatu masalah. Menurut Ibu Niken

Tisnowati, guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 1

Girimarto, sebagian besar siswa kelas VIII E dapat dikatakan memiliki daya kritis

rendah, kurang mendapatkan perhatian yang baik dari siswa, kurangnya respon

dari siswa apabila guru sedang memberikan materi di kelas dan jarang sekali ada

feedback dari siswa. Kebanyakan siswa menganggap materi dalam pendidikan

kewarganegaaraan cenderung menghafal saja sehingga tidak ada umpan balik dari

para siswa bahkan seringkali siswa ramai sendiri dan membuat suasana gaduh

1

Page 20: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

dikelas, pasif dalam pembelajaran dan motivasi belajar yang rendah serta saat

diberi pertanyaan hanya ada beberapa siswa saja yang menjawab.

Ketidakaktifan siswa ini menyebabkan siswa tidak terbiasa menggunakan

otaknya secara aktif dalam menemukan ide pokok materi pembelajaran,

memecahkan persoalan dan mengaplikasikan materi pembelajaran dalam

kehidupan nyata. Ketika siswa tidak aktif atau hanya menerima materi dari

pengajar ( teacher centered), siswa cenderung melupakan apa yeng telah

didapatkan dalam proses pembelajaran. Sesuai dengan filosofi China yang

mengatakan “ apa yang saya dengar saya lupa, apa yang saya lihat saya ingat, apa

yang saya lakukan saya paham. Oleh karena itu diperlukan metode pembelajaran

yang tepat dalam kegiatan pembelajaran. (Hisyam Zaini, 2008:182)

Kegiatan pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan

guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan, maka guru memerlukan metode pembelajaran

yang tepat. Metode pembelajaran merupakan strategi yang digunakan guru dalam

melaksanakan pembelajaran. Metode pembelajaran yang dipilih guru haruslah

atraktif dan menarik sehingga dapat merangsang siswa untuk berfikir kritis dan

kreatif. Selain itu metode yang inovatif juga mampu menempatkan siswa sebagai

subyek belajar, peristiwa dan masalah sosial sebagai sumber belajar, sedangkan

guru bertindak sebagai director of learning, yakni pihak yang mengkondisikan

dan memotivasi siswa untuk belajar. Dalam hal ini siswa dituntut untuk lebih aktif

dalam kegiatan belajar mengajar agar dapat menumbuhkembangkan pemikiran

dalam menyelesaikan masalah.

Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang mengajak peserta didik

untuk belajar secara aktif. Belajar aktif akan menyebabkan siswa mendominasi

pembelajaran (student centered) sehingga siswa aktif menggunakan otaknya untuk

berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan persoalan dan mengaplikasikan

materi pembelajaran dalam kehidupan nyata. Dengan cara ini biasanya peserta

didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar

dapat maksimal. Salah satu metode pembelajaran aktif adalah metode

pembelajaran brainstorming. Metode brainstorming atau metode pemecahan

Page 21: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

masalah adalah metode yang dapat memberikan kesempatan siswa berpendapat,

melatih daya kritis dan analisis siswa, mendorong siswa agar dapat menghargai

orang lain, dan dapat menstimulasi siswa untuk berpikir secara holistic. Siswa

lebih aktif bertanya dan berusaha mengumpulkan informasi dan fakta dari materi

pembelajaran. (Acep Yonny, 2011:126).

Robert Marger (1962) menyatakan bahwa “Metode Pembelajaran

Brainstorming dianggap dapat meningkatkan daya kritis siswa yang dalam hal ini

terlihat dari keterampilan intelektual siswa dalam berfikir kritis pada mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan seperti keterampilan dalam bertanya.

Melalui model pembelajaran brainstorming, siswa dapat meningkatkan daya

kritisnya sehingga menstimulasi ketrampilan bertanya dalam mendapatkan

informasi untuk mencari solusi dan memecahkan masalah”.

Dari uraian diatas maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul

“Penggunaan Metode Brainstorming Sebagai upaya Peningkatan Keaktifan dan

Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan Sistem Pemerintahan Indonesia Kelas VIII SMP Negeri 1

Girimarto Wonogiri”.

B. Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang dapat diidentifikasi dalam proses pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan yang berlangsung dikelas adalah:

1. Siswa pasif

2. Siswa tidak berani mengemukakan pendapat

3. Siswa tidak berani bertanya

Berdasarkan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

“Bagaimanakah prosedur dan cara menerapkan metode brainstorming yang dapat

meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Girimarto?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:

Untuk mengidentifikasi prosedur dan cara menerapkan metode brainstorming

yang dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Girimarto.

Page 22: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

D. Manfaat Hasil Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka diharapkan penelitian ini

mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Secara teoritis akan memperkaya khasanah pengetahuan mengenai metode

pembelajaran brainstorming sebagai metode pembelajaran yang atraktif dan

inovatif.

2. Bagi Guru

a. Menambah cakrawala pandangan guru PKn dalam menentukan metode

mengajar yang sesuai pada mata pelajaran yang bersangkutan, dalam

rangka peningkatan hasil belajar siswanya.

b. Sebagai sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran dan

peningkatan proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran PKn.

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini sebagai masukan bagi sekolah yang bersangkutan dalam

usahanya meningkatkan pendidikan khususnya dalam meningkatkan PBM

yang aktif.

Page 23: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

A.a.1. Kajian Tentang Metode Mengajar

Menurut Slameto (1995: 82) mengatakan bahwa ” metode adalah cara atau jalan yang

harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Sedangkan menurut Winarno Surakhmad (1990: 96) mengatakan bahwa ” metode

adalah cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan”.

Dari pengertian metode diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses belajar

mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta didik dalam suatu

pengajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sedangkan pengertian mengajar menurut Winarno Surakhmad (1986: 34) mengatakan

bahwa ” mengajar adalah peristiwa bertujuan, yang dimaksud tidak lain ialah mengajar

sebagai peristiwa yang terikat oleh tujuan, terarah pada tujuan dan dilaksanakan khusus untuk

mencapai tujuan itu”.

Sedangkan pengertian mengajar menurut kamus umum bahasa indonesia W.J.S.

Poerwadarminta (1984: 22) mengatakan bahwa ”mengajar adalah memberi pelajaran”.

Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan metode mangajar adalah tehnik

penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan mata pelajaran kepada

siswa dalam kelas agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan siswa

dengan baik dan untuk mencapai tujuan tertentu.

Metode mangajar merupakan salah satu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang

dilakukan oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran. Dengan mengajak, merangsang,

dan memberi kesempatan pada murid untuk ikut serta mengemukakan pendapat, belajar

mengambil keputusan, bekerja dalam kelompok membuat laporan, berdiskusi dan lain-lain

lagi berarti membawa anak-anak pada suasana belajar anak yang sesungguhnya bukan hanya

memberikan materi di dalam kelas saja. Perumusan tersebut diatas mengajar dengan sukses

tidaklah mungkin hanya dengan menggunakan satu macam metode saja. Untuk bidang studi

dan pokok bahasan memerlukan strategi mengajar yang berbeda pula, oleh karena itu guru

wajib menguasai lebih dari satu metode.

Adapun macam-macam metode mengajar dalam bukunya Martinis Yamin (2009:65-

78) antara lain adalah:

1) Metode Ceramah (lecture)

2) Metode Demonstrasi dan Eksperimen

3) Metode Tanya Jawab

4) Metode Penampilan

5) Metode Diskusi

6) Metode Studi Mandiri

Page 24: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

7) Metode Pembelajaran Terprogram

8) Metode Latihan Bersama Teman

9) Metode Simulase

10) Metode Pemecahan Masalah (Brainstorming)

11) Metode Studi Kasus

12) Metode Insiden

13) Metode Praktikum

14) Metode Proyek

15) Metode Bermain Peran

16) Metode Seminar

17) Metode Simposium

18) Metode Tutorial

19) Metode Deduktif

20) Metode Induktif

Dalam proses belajar mengajar, guru diharapkan dapat menggunakan metode

mengajar dengan baik sehingga dapat mengembangkan pemahaman, keterampilan dan nilai-

nilai yang berkaitan dengan keilmuan. Metode mengajar perlu dipilih agar sesuai dengan

meteri pelajaran yang akan disampaikan dan juga harus memperhatikan kondisi siswa

sehingga pengajaran dapat terlaksana dengan efektif dan efisien. Selain itu seorang guru

harus memahami dengan baik keunggulan dan kelemahan metode yang akan digunakan

sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Kajian Tentang Metode Brainstorming

Metode brainstorming dikembangkan pada sekitar tahun 1960, ini adalah sebuah

metode yang populer untuk memperoleh ide-ide kreatif dalam suatu kelompok. Cara yang

dilakukan cukup sederhana dan mudah dilakukan oleh sebuah kelompok untuk belajar dan

memperoleh hasil yang cepat. Brainstorming digunakan terutama untuk membantu mencari

solusi terhadap permasalahan yang dihadapi atau pada situasi di mana ide-ide segar

diperlukan. Brainstorming bisa dilakukan di mana saja, dari beberapa menit hingga beberapa

jam, tergantung tingkat kesulitan masalah dan pemimpin diskusi, tetapi biasanya setiap

masalah akan selesai setelah setengah jam.

Metode Brainstorming (pemecahan masalah) adalah suatu bentuk diskusi dalam

rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua

peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi (didukung,

dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode

curah pendapat pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi.

Martinis Yamin (2009 : 74) menjelaskan metode Brainstorming merupakan metode

yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang

Page 25: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

disampaikan oleh siswa. Guru disarankan tidak berorientasi pada metode tersebut, akan tetapi

guru hanya melihat jalan fikiran yang disampaikan oleh siswa, pendapat siswa untuk

mengeluarkan pendapat mereka, dan sekali-kali guru tidak boleh tidak menghargai pendapat

siswa, sekalipun pendapat siswa tersebut salah menurut guru.

Menurut S. Rahayu Yunus (2011 : 126), Metode Pembelajaran brainstorming

merupakan metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat

kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Guru hanya melihat jalan pikiran siswa,

pendapat, serta motivasi mengeluarkan pendapat.

Metode Brainstorming menurut Bermawy Munthe (2008 : 183) adalah salah satu

strategi yang mendorong peserta didik mengawasi langkah – langkah yang mereka gunakan

dalam memecahkan satu masalah. Mereka akan “menunjukkan dan menjelaskan” bagaimana

mereka menyelesaikan masalah itu. Dengan menganalisis langkah- langkah yang rinci, guru

dapat memperoleh informasi yang berharga tentang kecakapan pemecahan masalah yang

dimiliki peserta didik. Untuk menjdi pemecah masalah, peserta didik perlu belajar berbuat

daripada hanya mengoreksi jawaban – jawaban yang ada dalam buku teks.

Di dalam setiap langkah, siswa belajar mandiri dalam kelompok kecil dengan fasilitas

dari guru dan menggunakan ragam-sumber belajar di sekolah maupun di luar sekolah

(masyarakat).

Sumber belajar atau informasi dapat diperoleh dari :

1. Manusia (pakar, tokoh agama, tokoh masyarakat).

1. Kantor penerbitan surat kabar, bahan tertulis.

1. Bahan terekam.

1. Bahan tersiar (TV, Radio).

1. Alam sekitar.

1. Situs sejarah, artefak, dan lain-lain (Arnie Fajar, 2005: 48)

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran

brainstorming adalah suatu alat pembelajaran yang dapat mengembangkan dan melatih

keterampilan berfikir serta mengembangkan potensi intelektual siswa. Dalam memecahkan

persoalan ini akan terlihat tingkat keterlibatan intelektual emosional peserta didik. Proses

belajar mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba sendiri serta

berusaha mencari jawaban atau kesempatan bekerja sama dengan teman dalam memecahkan

suatu masalah akan jauh lebih menantang untuk mengarahkan pikiran dan tenaga bahkan

konsentrasi pikiran siswa.

Dalam metode brainstorming, guru bertindak sebagai fasilitator dimana guru

bertugas memunculkan suatu masalah untuk selanjutnya diselesaikan atau dipecahkan oleh

peserta didik. Selanjutnya tugas peserta didik untuk secara aktif mencari jawaban atau solusi

atas beberapa masalah berdasarkan petunjuk dan arahan guru. Guru tidak hanya sebagai

fasilitator saja melainkan guru juga mengoreksi jawaban dari permasalahan yang telah guru

Page 26: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

berikan kepada siswa yang telah dikerjakan atau di diskusikan oleh siswa, dan guru juga

memberikan alternatif-alternatif jawaban yang lain dari permasalahan yang guru berikan dan

di kerjakan oleh siswa.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam metode brainstorming dapat

berjalan dengan baik, maka harus menempuh langkah-langkah sebagai berikut :

(1) Adanya masalah yang jelas untuk diselesaikan.

(2) Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk

memecahkan masalah tersebut.

(3) Menetapkan jawaban sementara dari permasalahan tersebut.

(4) Menguji kebenaran jawaban sementara dari masalah tersebut. Dalam

langkah ini siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin

bahwa jawaban tersebut benar-benar cocok.

(5) Menarik kesimpulan artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan

terakhir tentang jawaban dari masalah tadi. (Abdul Majid, 2008: 143).

Sedangkan langkah – langkah menurut Bermawy Munthe (2008 : 183) dalam

pembelajaran metode brainstorming adalah sebagai berikut:

1) Pilihlah salah satu, dua, atau tiga masalah diantara masalah – masalah

yang telah dipelajari oleh peserta didik.

2) Pecahkan sendiri masalah – masalah dan tulis semua langkah atau

prosedur yang dilalui untuk memecahkan masalah itu.

3) Kalau mendapatkan masalah memerlukan waktu yang banyak atau

terlalu sulit, ganti dengan yang lain.

4) Sewaktu mendapatkan satu masalah yang bagus dapat dipecahkan dan

dokumentasikan kurang dari tigapuluh menit, berikan kepada peserta didik.

(Asumsikan bahwa peserta didik akan menyelesaiknnya sekitar satu jam)

5) Buatlah perintah atau petunjuk kerja dengan sangat jelas.

6) Berikan dan jelaskan evaluasi masalah – masalah kepada peserta didik.

7) Jelaskan bahwa ini bukan tes atau ulangan atau kuis.

8) Berikan waktu yang cukup kepada peserta didik untuk mengerjakan

tugas ini.

9) Setelah peserta didik mengerjakan tugas, hasilnya dievaluasi.

Langkah-langkah yang diperlukan dalam pembentukan keterampilan memecahkan

masalah berlaku pula untuk pembentukan kreatifitas. Sekolah dapat menolong siswa-siswa

mengembangkan keterampilan memecahkan masalah-masalah dan sekaligus

mengembangkan kreatifitas melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menolong siswa-siswa mengenal masalah-masalah untuk dipecahkan.

2) Menolong siswa-siswa menemukan informasi, pengertian-pengertian,

asas-asas dan metode-metode yang perlu untuk memecahkan masalah.

3) Menolong siswa merumuskan dan membatasi masalah-masalah.

4) Menolong siswa-siswa mengolah dan kemudian menerapkan

informasi, pengertian,asas-asas dan metode-metode itu pada masalah tersebut

untuk memperoleh kemungkinan-kemungkinan pemecahan.

5) Mendorong siswa-siswa merumuskan dan menguji hipotesa-hipotesa

itu untuk memperoleh pemecahan masalah.

Page 27: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

6) Mendorong siswa mengadakan penemuan dan penilaian sendiri secara

bebas. (Klausmeir dalam bukunya Slameto 1991: 144)

Tahap-tahap pemecahan masalah di sekolah oleh pelajar, dalam hal ini dimaksudkan

adalah pemecahan soal, menurut Melters dalam bukunya Mulyati Arifin (1995: 101-102)

adalah:

1) Tahap analisis masalah.

2) Tahap perencanaan masalah.

a) Memecahkan rumus standar.

b) Meneliti hubungan antar konsep.

c) Membuat transformasi.

3) Tahap melakukan perhitungan.

4) Tahap pengecekan.

Langkah – langkah pemecahan masalah atau brainstorming menurut Nana Sudjana (

1989: 91 ) adalah:

1) Merumuskan masalah

2) Membuat hipotesis ( dugaan jawaban sementara )

3) Mengumpulkan data

4) Menguji hipitesis

5) Menarik kesimpulan

6) Penerapan atau aplikasi

Jadi dapat disimpulkan guru hanya sebagai fasilitator sedangkan siswa menentukan

dugaan jawaban terhadap masalah tersebut berdasarkan pemahaman konsep, prinsip, hukum,

dan kaidah yang telah dipelajarinya. Dengan jawaban tersebut, termasuk pertanyaanya,

dicatat oleh guru dan siswa sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam menentukan jawaban

sementara atau dugaan jawaban, sebaiknya guru memberikan kesempatan yang seluas-

luasnya kepada siswa agar siswa sendiri secara bersama merumuskan dugaan jawaban

tersebut. Guru lebih berperan memberikan arah dan membimbing pendapat siswa.

Menurut Made Pidarta (1990: 57-58) tujuan utama metode pemecahan masalah adalah

untuk melatih cara berfikir kritis siswa dan langkah-langkah dalam metode pemecahan

masalah. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Mengemukakan masalah yang berkaitan dengan materi yang dibahas.

2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir.

3) Salah seorang siswa ditunjuk untuk memecahkan masalah.

4) Bila belum dapat menjawab dialihkan ke yang lain.

5) Jika siswa kesulitan memecahkan masalah guru membantu membentuk alternatif-

alternatif jawaban atas masalah lain sebagai contoh.

6) Atau membantu siswa berfikir dengan alat peraga.

7) Jika jawaban siswa kurang tepat, menyuruh siswa memperbaikinya dengan

diberikan pertanyaan pancingan untuk terangsang siswa berfikir dengan baik.

Adapun kelebihan dan kelemahan di dalam penggunaan metode brainstorming atau

pemecahan masalah yang diambil dari internet adalah:

1) Kelebihannya:

a) Mengajak siswa berfikir secara rasional.

Page 28: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

b) Siswa aktif.

c) Dapat merangsang siswa, untuk berfikir dan menghubungkan kenyataan-

kenyataan yang ada dalam masyarakat.

d) Mengembangkan rasa tanggung jawab dan percaya diri.

e) Dalam menyelesaikan tugas memungkinkan dikuasainya ketrampilan tertentu.

f) Menimbulkan rasa berhasil kepada anak.

g) Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.

h) Berpikir dan bertindak kreatif.

i) Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.

j) Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.

k) Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.

l) Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan

masalah yang dihadapi dengan tepat.

m) Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan,

khususnya dunia kerja.

2) Kelemahannya:

a) Makan waktu lama.

b) Guru dan siswa merasa bahwa dengan hanya mengulang-ngulang penguasaan

yang dicapai.

c) Persoalan yang diberikan harus dengan mengingat tentang tingkat

perkembangan dan kemampuan siswa.

d) Dalam mengerjakan latihan dapat menyeleweng.

e) Untuk konsep dan nilai-nilai kurang cacah.

f) Untuk kelompok mengakibatkan sulitnya mengontrol hasil individu.

g) Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal

terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan

mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.

h) Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode

pembelajaran yang lain.

Tujuan Metode Brainstorming adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan)

pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian

dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mind map) untuk menjadi

pembelajaran bersama

Menurut Bermawy Munthe (2008 : 182) tujuan dari pembelajaran brainstorming

adalah sebagai berikut:

1) Mengembangkan kemampuan menerapkan prinsip – prinsip dan generalisasi

yang dipelajari kepada situasi dan masalah yang baru.

2) Mengembangkan kecakapan pemecahan masalah.

Page 29: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

3) Mengembangkan kecakapan belajar, strategi belajar, dan kebiasaan belajar

yang terfokus.

4) Meningkatkan kecakapan matematis.

5) Belajar teknik – teknik dan metode – metode yang digunakan untuk

memperoleh ilmu pengetahuan.

6) Mengembangkan satu komitmen kepada kerja yang akurat.

7) Mengembangkan kemampuan bertindak secara cakap.

Adapun prinsip – prinsip dari metode Brainstorming adalah sebagai berikut:

1. Dilarang mengkritik pembicara yang sedang mengutarakan ide. Pendapat hanya

diberikan pada saat evaluasi.

2. Ciptakan suasana yang memungkinkan berbicara secara bebas (jangan melarang

orang untuk bicara)

3. Makin banyak pendapat makin baik

4. Dapatkan ide-ide dari teman-teman atau kolega kita

Sedangkan syarat – syarat dari metode brainstorming adalah sebagai berikut:

1. Tentukan masalah sebagai batasan brainstorming

2. Pengumpulan ide dilakukan dengan berputar

3. Satu orang satu ide setiap kali berputar

4. Ide baru disampaikan pada saat sampai pada gilirannya

5. Bila belum ada ide bilang “pass/lewat”

6. Selama brainstorming berlangsung tidak diperkenankan memberikan komentar atau

mengkritik pendapat yang masuk

7. Semua ide yang masuk dicatat

Jadi metode pemecahan masalah atau brainstorming adalah penggunaan metode

dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik

itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan secara

sendiri-sendiri atau bersama-sama, dalam memecahkan persoalan ini akan terlihat tingkat

keterlibatan intelektual emosional peserta didik. Proses belajar mengajar yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mencoba sendiri serta berusaha mencari jawaban atau

kesempatan bekerjasama dengan teman untuk memecahkan suatu masalah akan jauh lebih

menantang untuk mengarahkan pikiran dan tenaga bahkan konsentrasi pikiran siswa, dari

pada hanya menerima sesuatu yang telah diberikan dengan komunikasi satu arah.

3. Kajian Tentang Keaktifan Siswa

a. Pengertian Keaktifan Siswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia( 1991:20 ) mengatakan bahwa “ aktifitas

adalah keaktifan, kegiatan”. Sardiman ( 1990:98) menyatakan bahwa “ yang dimaksud

dengan aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental”. Anonym (

1999:19 ) mengartikan “ keaktifan adalah kegiatan, kesibukan, dalam bekerja atau berusaha”.

Dari pengertian tersebut di atas maka keaktifan memiliki arti yang sama dengan aktivitas

Page 30: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

yaitu suatu kegiatan atau kesibukan. Sedangkan keaktifan belajar adalah kegiatan atau

kesibukan yang dilakukan oleh siswa dalam belajar yang berupa keaktifan fisik dan mental.

b. Bentuk-Bentuk Keaktifan Siswa

Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap bahwa anak adalah mahluk yang

aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemampuan, dan

aspirasinya sendiri. Belajar yang dilakukan siswa tidak mungkin dipaksakan oleh orang lain

dan juga tidak mungkin dilimpahkan kepada orang lain. Menurut john Dewey dalam Dimyati

dan Mudjiono ( 1994:44) mengemukakan bahwa “ belajar adalah menyangkut apa yang harus

dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru

sekedar pembimbing dan pengarah”.

Semua cara belajar itu mengandung unsur keaktifan. Dalam setiap proses belajar

siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan ini beranekaragam bentuknya, mulai dari

kegiatan fisik maupun psikis. Keaktifan siswa dalam belajar tersebut dapat muncul dalam

bentuk, misalnya mendengarkan seorang guru yang sedang berceramah, mendiskusikan

sesuatu dengan guru atau teman sekelas, dan sebagainya. Keaktifan siswa mempunyai ciri

tertentu. Cece wijaya dkk (1988: 187) mengatakan bahwa ciri-ciri keaktifan belajar yang

sangat penting adalah:

Keterlibatan intelektual-emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang

bersangkuatan; asimilasi dan akomodasi kognitif dalam pencapaian pengetahuan,

pembentukan ketrampilan, dan penghayatan serat internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan

sikap dan nilai-nilai.

4. Kajian Tentang Prestasi Belajar

Kegiatan belajar mengajar erat kaitannya dengan prestasi belajar, karena hasil dari

usaha belajar tersebut dinyatakan dalam bentuk prestasi. Sebagaimana diungkapkan oleh

Nana Syaodih Sumadinata, (2004:102) menyatakan bahwa “Prestasi belajar dapat disebut

juga sebagai hasil belajar yang merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan potensi

atau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang yang dapat dilihat dari perilaku dalam bentuk

penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir maupun ketrampilan motorik”. Prestasi

belajar ini dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, atau kalimat yang mencerminkan

hasil yang dicapai dalam periode tertentu.

Ahli lain berpendapat bahwa “Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang

dapat dicapai dalam suatu proses yang berlangsung dalam interaksi subjek dengan

lingkungannya yang menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan,

nilai-nilai yang akan disimpan atau dilaksanakan menuju kemampuan” (Winkel,

1991:39). Ada juga yang berpendapat “Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang

Page 31: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

telah dicapai oleh individu setelah mengalami suatu proses belajar dalam jangka waktu

tertentu” (Doantara Yasa, 2008).

Zainal Arifin (1990:2) menjelaskan bahwa fungsi utama prestasi belajar

adalah:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah

dikuasai anak didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.

4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.

5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli mengenai prestasi belajar, maka dapat di

ambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari suatu usaha belajar yang

dilakukan oleh siswa termasuk di dalamnya penguasaan pengetahuan maupun

ketrampilan, selanjutnya prestasi belajar tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk simbol,

angka, huruf, atau kalimat yang mencerminkan hasil yang dicapai dalam periode tertentu.

5. Kajian Tentang Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Sistem Pemerintahan Indonesia

1. Pengertian Sistem Pemerintahan Indonesia

Istilah sistem pemerintahan pada umumnya disamakan bentuk pemerintahan.

Menurut Padmo Wahjono (dalam Oetojo Oesman dan Alfian, 1991), istilah bentuk

pemerintahan dengan sistem pemerintahan yang diartikan sebagai pola yang menentukan

hubungan antara lembaga-lembaga negaradalam menentukan gerak kenegaraan. Dengan kata

laingerak kenegaraan sustu negara sangat ditentukan oleh pilihan sistem pemerintahan yang

hendak dikembangkan.

Berdasarkan ketentuan UUD 1945 amandemen, secara garis besar sistem

pemerintahan Indonesia itu adalah:

1. Pasal 1 ayat (2) : “Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut

UUD”

2. Pasal 1 ayat (3) : “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”

3. Pasal 22E ayat (2) dan pasal 18 ayat (4) : “Anggota MPR (DPR dan DPD),

Presiden dan Wakil Presiden, anggota DPRD, dan kepala daerah beserta wakil

dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilu”

4. Pasal 4 ayat (1) : “Kekuasaan Pemerintahan dipegang oleh Presiden”

5. Pasal 7C : ”Presiden tidak dapat membekukandan/atau membubarkan DPR”

6. Pasal 17 ayat (1) dan (2) : “Menteri-Menteri negara adalah pembantu Presiden.

Menteri-menteri tersebut diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

7. Pasal 20 ayat (1) : “Kekuasaan membentuk Undang-Undang Dipegang oleh DPR”.

Page 32: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Sistem pemerintahan yang dikembangkan suatu negara adalah dalam rangka

mewujudkan kedaulatan rakyat atau penerapan prinsip-prinsip atau nilai-nilai demokrasi

dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.

Didalam bab sistem pemerintahan ini, yang dibahas adalah tentang bagaimana

gambaran hubungan antara pemerintah dengan parlemen tergantung pada sifat sistem

pemerintahan yang dianut atau macam sistem pemerintahan yang diterapkan.

2. Macam-macam Sistem Pemerintahan

Jimmly Asshidiqie (2006), mengemukakan bahwa di dunia di kenal adanya tiga sistem

pemerintahan negara, yaitu:

a. Sistem pemerintahan presidensiil

Sistem presidensiil merupakan sistem pemerintahan negara republik dimana kekuasaan

eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasaan legislatif.

Menurut bukunya Cholisin (2007:139-140), ciri-ciri dari sistem pemerintahan

presidensiil yaitu:

(a) Kedudukan Kepala Negara tidak terpisah dari jabatan kepala pemerintahan

(b)Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada parlemen, melainkan bertanggung

jawab langsung kepada rakyat yang memilihnya.

(c) Presiden sebaliknya juga tidak berwenang membubarkan parlemen

(d)Kabinet sepenuhnya bertanggung jawab kepada Presiden sebagai pemegang

kekuasaan pemerintahan negara atau sebagai administator yang tertinggi.

b. Sistem pemerintahan parlementer atau sistem kabinet

Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki

peranan penting dalam pemerintahan.

Menurut bukunya Agus Dwiyono dkk (2007:148), ciri-ciri dari sistem pemerintahan

parlementer adalah:

(a) Kabinet dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang dibentuk berdasarkan kekuatan

yang menguasai parlemen.

(b)Anggota kabinet sebagian atau seluruhnya dari anggota parlemen.

(c) Perdana Menteri bersama Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen.

(d)Kepala Negara (raja/ratu atau presiden) dengan saran atau nasehat perdana menteri

dapat membubarkan parlemen dan memerintahkan diadakan pemilihan umum.

c. Sistem campuran.

Sistem campuran adalah sistem pemerintahan adalah sistem pemerintahan yang

menggabungkan kedua sistem pemerintahan, yakni sistem pemerintahan presidensiil dan

sistem pemerintahan parlementer.

Menurut bukunya Agus Dwiyono dkk (2007:148), ciri-ciri dari sitem campuran adalah:

(a) Presiden republik dipilih melalui hak pilih umum

(b)Presiden memiliki kekuasaan yang cukup besar

Page 33: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

(c) Perdana Menteri dijabat oleh partai mayoritas dalam parlemen

(d)Perdana Menteri mengepalai kabinet yang bertanggung jawab kepada parlemen, dan

parlemen bisa menjatuhkan perdana menteri melalui “mosi tidak percaya”

(e) Presiden memiliki lawan politik, namun seorang perdana menteri atau para menteri

yang memegang kekuasaan eksekutif dan pemerintahan dapat tetap memegang

jabatan seandainya parlemen tidak menunjukkan oposisi kepada mereka.

Untuk lebih memperdalam pemahaman, maka dapat digambarkan sebuah bagan tentang

perbandingan struktur pemerintahan mulai dari sebelum perubahan dan setelah perubahan

UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.

a. Struktur pemerintahan sebelum perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

b. Struktur pemerintahan sesudah perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

1.B. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan acuan penilaian untuk manemukan jawaban sementara

atas masalah yang dirumuskan berdasarkan kajian teori, adapun kerangka berpikir

dalam penelitian ini sebagai berikut.

Mata Pelajaran PKn di SMP mempunyai proporsi yang relatif sedikit

dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain baik dari segi waktu maupun materi.

Dengan materi yang relatif sedikit pada mata pelajaran PKn diperlukan metode

pembelajaran yang tepat .Metode pembelajaran brainstorming adalah Proses belajar mengajar

Page 34: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba sendiri serta berusaha mencari

jawaban atau kesempatan bekerja sama dengan teman dalam memecahkan suatu masalah.

Metode pembelajaran Brainstorming berpengaruh terhadap minat belajar siswa

sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran PKn.

Kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Pendidikan kewarganegaraan

Pembelajaran Brainstorming

Peningkatan keaktifan siswa:

1. keterlibatan intelektual-emosional dalam kegiatan belajar mengajar yang

bersangkutan

2. asimilasi dan akomodasi kognitif dalam pencapaian pengetahuan

3. pembentukan keterampilan

4. penghayatan sarat internaslisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai-nilai.

Siswa aktif

Gambar 1. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban yang masih bersifat sementara dan bersifat teoritis.

Jadi, hipotesis merupakan jawaban yang perlu dibuktikan kebenarannya melalui penelitian.

Berdasarkan kajian pustaka serta kerangka berpikir yang telah dikemukakan maka

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

“Penggunaan Metode Brainstorming Sebagai upaya Peningkatan Keaktifan Dan

Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Sistem

Pemerintahan Indonesia Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri”.

Page 35: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3321

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat danWaktuPenelitian

1. TempatPenelitian

Penelitian ini merupakan tahapan dimana data yang diperoleh peneliti di

lapangan penelitian yaitu di SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri dikumpulkan,

kemudian data tersebut diolah dan dianalisis sehingga dapat disajikan secara

sistematis. Adapun aspek yang diteliti dapat dijabarkan lebih rinci dalam sub bab

sebagai berikut : sejarah singkat SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri, visi dan misi

sekolah, keadaan fisik SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri, keadaan tenaga

pangajar dan karyawan, struktur organisasi dan subyek penelitian.

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri

SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri berdiri pada tahun 1983 dan langsung

beroperasi. Sekolah ini beralamatkan di jalan / desa Jatirejo Kecamatan Girimarto

Kabupaten Wonogiri. Berikut ini Kepala Sekolah yang pernah menjabat di SMP

Negeri 1Girimarto Wonogiri, yaitu:

1. Sartono Pardiatmodjo : Periode tahun 1983 s/d 1989

2. Tunarso : Periode tahun 1989 s/d 1995

3. Rachmad, BA : Periode tahun 1995 s/d 1997

4. Drs. Sudaryanto : Periode tahun 1997 s/d 2002

5. Drs. H. Sugiyono : Periode tahun 2002 s/d 2006

6. Drs. Trimanto BM, M.Pd : Periode tahun 2006 s/d 2009

7. Drs. Purwanto : Periode tahun 2009 s/d

sekarang

2. Visi dan Misi Sekolah

Visi dan misi yang dimiliki oleh SMPN 3 Prambanan adalah sebagai

berikut:

1. Visi Sekolah : Meningkatkan Prestasi Berdasar Iman dan Taqwa

Serta Berbudi Luhur.

Prestasi : Di Bidang Akademik

21

Page 36: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3322

Iman dan Taqwa : Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan

Yang Maha Esa

Berbudi Luhur : Berperilaku Santun

2. Misi Sekolah : Dalam mengemban tugas penuh semangat dan rasa

tanggung jawab, dengan kiat “Hari ini lebih baik dari kemarin, dan hari esok

harus lebih baik dari hari ini.”

3. Keadaan Fisik SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri

Secara umum keadaan SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri dalam keadaan

baik dan memenuhi syarat sebagai tempat berlangsungnya kegiatan proses belajar

mengajar, disamping tanahnya yang luas juga didukung dengan tersedianya

ruang-ruang kegiatan yang mendukung fasilitas belajar-mengajar, yaitu :

a. Status Kepemilikan Lahan : Pemerintah

1) Status tanah : Hak Pakai

2) Luas Tanah : 19.220 m²

b. Status Kepemilikan Bangunan : Pemerintah

Luas seluruh Bangunan : 1.775 m²

Adapun jumlah ruang yang terdapat di SMP Negeri 1 Girimarto ini terbagi

dalam berbagai macam ukuran dan jenis ruang itu sendri, yaitu ruang kelas dan

ruang-ruang lain yang mendukung fasilitas belajar mengajar dengan perincian

sebagai berikut :

Tabel 1. Data Ruang Kelas SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri

Jumlah ruang kelas asli ( d ) Jumlah ruang lainnya

yang digunakan untuk

ruang kelas

(e)

Jumlah ruang

yg digunakan

untuk R.

Kelas

(f)=(d+e)

Ukuran

7x9 m²

(a)

Ukuran

>63 m²

(b)

ukuran

<63 m²

(c)

Jumlah

(d)

=(a+b+

c)

Ruang

kelas

7x9x16

=1008 - - 16 - ruang 16

Sumber: Data sekunder (dokumen Tata Usaha SMPN 1 Girimarto Wonogiri)

Page 37: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3323

Tabel 2. Data Ruang Lain SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri

Jenis Ruangan Jumlah

(buah )

Ukuran

(m2)

Jenis Ruangan Jumlah

(buah)

Ukuran

(m2)

1.Perpustakaan 1 7 x 12 4. Lab. Bahasa 1 8 x 8

2. Lab. IPA 1 9 x 14 5. Lab. Kompt. 1 8 x 8

3. Ketrampilan 1 7 x 12 6. Asrama Guru - -

Sumber: Data sekunder (dokumen Tata Usaha SMPN 1 Girimarto Wonogiri)

SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri ini merupakan sekolah yang cukup luas

dan fasilitas pedukungnya pun baik. Sekolah yang berada di tengah

perkampungan dan cukup strategis untuk tempat pendidikan. Transportasi cukup

mudah bagi para siswanya. Ruang kelas yang cukup untuk menampung jumlah

siswa yang banyak.

4. Keadaan Tenaga Pengajar dan Karyawan

SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri merupakan sekolah yang cukup lama

berdiri. Dengan berdirinya sekolah ini tentunya tidaklah mungkin dapat berfungsi

sebagaimana mestinya tanpa adanya guru, staf tata usaha, dan tentunya saja siswa.

Jumlah guru, karyawan, dan siswa mengalami peningkatan seiring dengan

semakin sadarnya orang tua akan pendidikan.

Guru dan karyawan yang bertugas di SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri

pada saat ini berjumlah lima puluh dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 3. Daftar Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri

No Nama Jabatan Mapel

1 Drs. Purwanto Kepala Sekolah

Guru

Bahasa Indonesia

2 Ariyono, S.Pd Wakil Kepala Sekolah

Guru

Bahasa Jawa

3 Sri Suharni, S.Pd Kurikulum

Guru

IPS

4 Gatot K, S.Pd Kurikulum

Guru OR

Page 38: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3324

5 Kurnia WB, S.Pd Kurikulum, Wali Kelas VIII D

Guru

IPA

6 Sukimin Kesiswaan

Guru

PKn

7 Sunardi, S.Pd Kesiswaan

Guru

TIK

8 Bambang Iriyanto, BA Koordinator BK -

9 Herry Widhiatmoko, S.Pd BK

10 Maria Carolina, S.Psi BK

11 Virgonia P, S.Pd Wali Kelas VII A, Guru TIK

12 Sri Mulyani Wali Kelas VII B, Guru Bahasa Jawa

13 Rum Sukesti, S.Sn Wali Kelas VII C, Guru Karawitan

14 Sri Warsini, S.Pd Wali Kelas VII D, Guru Matematika

15 Isroniyatul Q, S.Pd Wali Kelas VII E, Guru Matematika

16 Prih Haryati, S.Pd Wali Kelas VIII A, Guru IPS

17 Hersusini, S.Pd Wali Kelas VIII B, Guru Bahasa Indonesia

18 Suripto, S.Pd Wali Kelas VIII C, Guru Bahasa Indonesia

19 Muh. Taufik M, S.Pd Wali Kelas VIII E, Guru Bahasa Indonesia

20 Anggit Joko P, S.Pd Wali Kelas IX A, Guru Bahasa Inggris

21 Tintin Maryani, S.Pd Wali Kelas IX B, Guru Matematika

22 Sutarman Wali Kelas IX C, Guru Matematika

23 Sri Suharni, S.Pd Wali Kelas IX D, Guru IPS

24 Winarto Wali Kelas IX E, Guru IPA

25 Drs. Toto Harjono Guru Bahasa Jawa

26 Subaedah BA, S.Ag Guru Agama

27 Nur Hasim Guru Agama

28 Drs. Nur Salim Guru IPA

29 Pargiyato, S.Pd Guru IPA

30 Giyanto, Spd Guru Kesenian

31 Niken Tisnowati, S.Pd Bendahara BOS, Guru PPKn

32 Dasuki, S.Pd Guru Bahasa Inggris

33 Danang Purwadi, SE Guru Elektronika

Page 39: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3325

34 Suryani Fitianingsih Guru IPS

35 Maria Goreti IW, S.Pd Guru Bahasa Inggris

36 Ngatini, S.Pd Guru IPS

37 Agus Sunarto, S.Pd Guru Bahasa Inggris

38 Bambang Surono Guru OR

39 Endang Sarwitri Kepala Tata Usaha

40 Sartono Administrasi Ketenagaan

41 Sri Langati Bendahara rutin

42 Maryanto Administrasi Kesiswaan

43 Dariyani Inventaris

44 Marfiati Nurjanatin Pengagenda

45 Rinawati P, SE Komputer

46 Hartono Penjaga dan Pekerja

47 Abdullah Said Penjaga dan Pekerja

48 Triyanto Penjaga dan Pekerja

49 Maryadi Penjaga dan Pekerja

50 Diean R, S.Pd Perpustakaan

Sumber: Data sekunder (dokumen Tata Usaha SMPN 1 Girimarto Wonogiri)

5. Struktur Organisasi

Stuktur organisasi yang ada di SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri

memberikan wujud atau realisasi pembagian tugas dari mulai Kepala Sekolah

hingga staf Tata Usaha. Struktur organisasi ini berlaku bagi seluruh pegawai yang

terkait dengan SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri, sehingga setiap karyawan atau

guru mendapatkan hasil yang sesuai dengan keahliannya.

Struktur organisasi ini sangat diperlukan di dalam suatu instansi/ lembaga

pemerintahan karena dengan begitu Kepala Sekolah dapat mengawasi pekerjaan

pegawainya dan lebih mudah terkontrol.

Adapun struktur organisasi SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri, sebagai

berikut :

Page 40: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3326

Bagan Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Girimarto Wonogiri

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi SMP N 1 Girimarto

Sumber : Data sekunder (dokumen Tata Usaha SMPN 1 Girimarto Wonogiri)

2. WaktuPenelitian

Lamanya penelitian ini tujuh belas bulan terhitung sejak pengajuan

proposal, pengurusan ijin, pengumpulan data dilapangan, analisis data, sampai

penyusunan laporan dalam bentuk skripsi. Adapun penelitian tersebut dimulai

bulan Desember 2010 s/d April 2012, seperti terlihat dalam tabel berikut:

Kepala sekolah

Kepala Tata

Usaha

Wakil Kepala Sekolah

Urusan Sarana

Prasarana

Urusan

Kurikulum

Urusan Hubungan

Masyarakat.

Komite Sekolah

Urusan

Kesiswaan

Guru Mapel Wali Kelas

Siswa

Tenaga

Kependidikan

Lain

Koordinator BK

Page 41: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3327

Tabel 4. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

Tahun

2010

Tahun 2011

Mei

2011

s.d

April

2012

Des Jan Feb Mar Apr

1. Persiapan

2. Penyusunan Proposal

3. Pembuatan instrument

4. Pengumpulan data

5. Analisis data

6 Penyusunanlaporan

B. SubyekPenelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri

I Girimarto Wonogiri. Siswa yang dijadikan subjek penelitian ini adalah siswa

kelas VIII E. Siswa tersebut berjumlah 27 siswa yang terdiri atas 19 siswa putra

dan 8 siswa putri.

C. DatadanSumberData

Data dalam penelitian tindakan kelas berupa segala gejala atau peristiwa

yang mengandung informasi yang berkaitan dengan kriteria keberhasilan yang

telah ditetapkan. Data tersebut meliputi:

1. Data mengenai hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2. Data mengenai keaktifan siswa selama proses belajar mengajar dan data

mengenai aktivitas mengajar guru dengan metode pembelajaran

Brainstorming dengan menggunakan lembar observasi.

3. Data mengenai respon siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan.

Page 42: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3328

4. Informasi mengenai kegiatan belajar mengajar khususnya mata pelajaran PKn

sebelum dan sesudah menggunakan metode pembelajaran Brainstorming.

Informasi tersebut diperoleh melalui wawancara dengan guru mata pelajaran

PKn kelas VIII.

Data penelitian tersebut dikumpulkan dari berbagai sumber meliputi:

1. Informan, dalam penelitian ini yang ditunjuk sebagai informan adalah:

a. Siswa kelas VIII SMP N I Girimarto

yaitu sebagai sumber data utama.

b. Guru mata pelajaran PKn kelas VIII.

2. Peristiwa, peristiwa yang dimaksud adalah peristiwa selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung pada pertemuan awal, siklus I dan siklus II.

3. Dokumen, dokumen digunakan untuk melengkapi data-data yang telah

diperoleh yang terdiri dari silabus, rencana pembelajaran, data identitas siswa,

daftar nilai siswa, dan daftar guru.

D. PengumpulanData

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk

mendapatkan data yang diperlukan dengan menggunakan teknik tertentu.

Dalampenelitian ini alat pengumpulan data yang digunakan, yaitu sebagai berikut.

1. Tes

Menurut Nana Sudjana (2005: 5)“ Dari segi alatnya penilaian prestasi

belajar dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tes dan non tes” .Untuk jenis

kategori tes dapat berupa test tulisan dan tes lisan sedangkan untuk non test

dapat berupa observasi, kuesioner, wawancara, skala, sosiometri,studi kasus,

dll ”.

Dari pendapat pakar ahli di atas dapat disimpulkan bahwa alat ukur

prestasi belajar dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu tes dan non test. Kedua

jenis kategori penilaian tersebut dapat digunakan untuk mengukur seberapa

keberhasilan proses pembelajaran. Pembuatan alat penilaian ini tergantung

pada aspek yang mau dinilai untuk aspek kognitif mengunakan test

sedangkan untuk aspek afektif dan psikomotor dapat mengunakan alat non

test.

Page 43: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3329

Adapun tes tersebut diberikan pada siswa keles VIII SMP N I

GirimartoPemberian tes dimaksudkan untuk mengetahui aktifitas belajar

siswa setelah kegiatan pemberian tindakan. Tes diberikan pada awal kegiatan

mengetahui tingkat aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Tes

diberikan pula setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan aktifitasi

belajar siswa. (Lihat pada lampiran 1).

2. Observasi

Observasi pada dasarnya cara menghimpun bahan-bahan berupa

keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan

secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan sasaran

pengamatan. Menurut Ngalim Purwanto (2006:149) menyatakan bahwa

“Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan

pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau

mengamati individu atau kelompok secara langsung”.

Pengamatan dalam penelitian ini yaitu pengamatan terhadap keaktifan

siswa selama proses belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran

Brainstorming dan pengamatan terhadap aktivitas mengajar guru dengan

lembar observasi.Adapun lembar observasi mengajar guru sebelum siklus I

dapat dilihat (pada lampiran 2).Sedangkan lembar observasi aktivitas

mengajar guru dan lembar observasi keaktifan siswa dapat dilihat pada

(lampiran 7 dan 8).

3. Angket

Menurut pendapat Suharsimi Arikunto (2007:128) “Angket atau

kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi, atau

hal-hal yang ia ketahui”. Jadi, angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis

tentang suatu masalah yang akan diteliti dengan tujuan untuk memperoleh

informasi dari responden atau subyek penelitian. Dalam penelitian ini, metode

angket digunakan untuk memperoleh data tentang respon siswa dalam

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)menggunakan metodeBrainstorming.

Page 44: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3330

Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk cek

list (√) yaitu dengan memberi tanda cek pada kolom yang disediakan

Alternatif.

4. Wawancara

Pada dasarnya wawancara adalah suatu komunikasi berpasangan yang

dilakukan secara lisan dengan tujuan yang telah ditentukan.Kegiatan

wawancara dilakukan terhadap guru mata pelajaran PKn dan siswa kelas VIII

mengenai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menggunakan metode

Brainstorming. Wawancara yang dilakukan adalah jenis wawancara

terstruktur dimana peneliti telah mempersiapkan pertanyaan secara matang

untuk diajukan kepada responden.

Wawancara dilaksanakan sebelum penelitian dan sesudah penelitian

dilaksanakan.

Adapun yang menjadi responden dalam wawancara ini adalah guru

PKn di SMP NEGERI I Girimarto,adalah ibu Niken Tisnowati, S.Pd

5. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2007:206) “Dokumentasi adalah mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, agenda,

dan sebagainya”. Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan

sebagai data pelengkap yang terdiri dari silabus, rencana pembelajaran, data

identitas siswa, daftar nilai siswa,dan daftar guru.

E. UjiValiditasData

Validitas merupakan hal yang sangat penting di semua penelitian

termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik yang digunakan untuk

memeriksa validitas data dalam penelitian adalah triangulasi dan review informan.

Moleong L. J (2004:330) mengemukakan bahwa “Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”.

Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi

sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber digunakan dengan cara

Page 45: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3331

mengecek beberapa sumber data, misalnya guru, siswa, dan peneliti lain.

Sedangkan triangulasi metode digunakan dengan membandingkan data yang

diperoleh baik melalui observasi, wawancara maupun dokumen. Sedangkan

riview informan digunakan untuk mengkonfirmasikan data atau interpretasi

temuan kepada informan kunci sehingga diperoleh kesepakatan antara peneliti dan

informan tentang data atau interpretasi temuan tersebut. Informan kunci, dalam

hal ini adalah guru PKn setelah kegiatan pengamatan maupun kajian dokumen.

F. AnalisisData

Langkah yang harus ditempuh setelah pengumpulan data adalah

menganalisis data tersebut. Analisis data ini dilakukan peneliti sejak awal sampai

berakhirnya pengumpulan data. Data-data hasil penelitian di lapangan diolah dan

dianalisis secara kualitatif. H.B Sutopo (2002:91) mengatakan bahwa proses

analisis data mempunyai empat (4) komponen utama yang harus diperhatikan oleh

setiap peneliti kualitatif, yaitu “(1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) sajian

data, (4) penarikan kesimpulan/verifikasi”.

Pengumpulan data berkaitan dengan kegiatan perolehan informasi yang

dikumpulkan melalui kegiatan observasi dan dokumen. Data yang diperoleh

masih mentah sehingga masih harus dianalisis. Reduksi data merupakan kegiatan

penyeleksian data dan penggolongan data ke dalam pola yang lebih luas.

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang telah tersusun dan

memberi kemungkinan terjadinya penarikan kesimpulan. Perolehan data sangat

membantu peneliti untuk mempermudah dalam mengambil suatu kesimpulan.

Sedangkan penarikan kesimpulan atau verifikasi dilakukan setelah data

dikumpulkan kemudian disusun suatu jaringan kerja yang berhubungan dengan

permasalahan penelitian.

Model analisis interaktif dalam penelitian ini yaitu bahwa keempat

komponen analisis data di atas beraktivitas yang membentuk sebuah pola interaksi

dengan proses pengumpulan data sebagai siklus. Sehingga penelitian tetap

bergerak diantara keempat komponen analisis tersebut. Setelah pengumpulan

Page 46: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3332

data, kemudian bergerak kepada reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan.

Berikut ini dapat dilihat skema hubungan komponen analisis

data:

Indikator keberhasilan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini difokuskan pada

keaktifan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung dengan

menggunakan metode pembelajaranBrainstorming.

Tabel 5. Kriteria keberhasilan tindakan untuk keaktifan siswa dalam pembelajaran

PKn

Aspek yang Dinilai Target Alat Penilaian

Perhatian siswa terhadap penjelasan guru 65% Lembar observasi

Kerjasama dalam kelompok 65% Lembar observasi

Kemampuan siswa mengemukakan

pendapat dalam kelompok

65% Lembar observasi

Memberi kesempatan berpendapat kepada

teman dalam kelompok

65% Lembar observasi

Mendengarkan dengan baik ketika teman

berpendapat

65% Lembar observasi

Memberi gagasan yang cemerlang 65% Lembar observasi

MMembuat perencanaan dan pembagian

kerja yang matang

65% Lembar observasi

Keputusan berdasarkan pertimbangan

anggota lain

65% Lembar observasi

Memanfaatkan potensi anggota kelompok 65% Lembar observasi

Saling membantu dan menyelesaikan

masalah

65% Lembar observasi

Sajian data

Pengumpulan data

Reduksi data

Penarikan kesimpulan

Gambar 3. Model Analisis Interaktif (H. B. Sutopo, 2002:96)

Page 47: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3333

G. IndikatorKinerjaPenelitian

Indikator keberhasilan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini difokuskan

pada dua kriteria keberhasilan, yaitu prestasi belajar dan keaktifan siswa selama

proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan metode pembelajaran

Brainstorming

Tabel 6. Kriteria keberhasilan tindakan untuk prestasi belajar PKn siswa

Aspek yang Dinilai Target Alat Penilaian

Batas tuntas 70 Tes

Ketuntasan kelas 85% Tes

Tabel 7. Kriteria keberhasilan tindakan untuk keaktifan siswa dalam pembelajaran

PKn

Aspek yang Dinilai Target Alat Penilaian

Perhatian siswa terhadap penjelasan guru 65% Lembar observasi

Kerjasama dalam kelompok 65% Lembar observasi

Kemampuan siswa mengemukakan

pendapat dalam kelompok

65% Lembar observasi

Memberi kesempatan berpendapat kepada

teman dalam kelompok

65% Lembar observasi

Mendengarkan dengan baik ketika teman

berpendapat

65% Lembar observasi

Memberi gagasan yang cemerlang 65% Lembar observasi

MMembuat perencanaan dan pembagian

kerja yang matang

65% Lembar observasi

Keputusan berdasarkan pertimbangan

anggota lain

65% Lembar observasi

Memanfaatkan potensi anggota kelompok 65% Lembar observasi

Saling membantu dan menyelesaikan

masalah

65% Lembar observasi

H. ProsedurPenelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus.

Setiap siklus terdiri dari 4 (empat) tahap yaitu: (1) Perencanaan tindakan, (2)

Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi/pengamatan dan interpretasi, dan (4) Analisis

dan refleksi. Adapun kedua siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut:

Page 48: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3334

SiklusPertama (I)

1. Perencanaan Tindakan

Pada tahapan ini dilakukan berbagai persiapan dan perencanaan

yang meliputi:

a. Melakukan pertemuan dengan guru untuk membicarakan persiapan

tindakan.

b. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

metodeBrainstorming.

c.Mempersiapkan lembar observasi untuk keaktifan siswa dan aktivitas

mengajar guru selama belajar mengajar.

d. Mempersiapkan tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa

e. Mempersiapkan angket respon untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

metode pembelajaran yang diterapkan.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Menyampaikan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

b. Menginformasikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan, dalam

hal ini metode Brainstorming

c. Melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah

disusun sesuai dengan langkah-langkah dalam metodeBrainstorming,

adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan menyampaikan pertanyaan

yang berhubungan dengan materi.

2) Guru membentuk kelompok yang masing-masing kelompok terdiri

dari empat sampai enam orang siswa.

3) Guru memberikan topik pada masing-masing kelompok untuk

mendiskusikannya.

4) Guru memilih dua regu,masing-masing dua peserta didik tiap regu

untuk tiap topik dan menjelaskan fungsi tiap regu kepada kelas.

5) Menyediakan petunjuk dan asistensi kepada peserta didik untuk

membantu menyiapkan presentasi.

Page 49: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3335

6) Dalam pelaksanaan presentasi,para audience melakukan fungsi

observasi khusus selama berlangsungnya presentasi.

7) Setelah semua peserta didik mendengarkan argumen pembuka,guru

menghentikan presentasi dan menyuruh kembali ke sub kelompok

awal mereka.kemudian menyuruh agar setiap sub-sub kelompok untuk

menyusun strategi dalam rangka mengomentari argumen pembuka dari

pihak lawan.kemudian memerintahkan sub kelompok untuk memilih

juru bicara.

8) Guru memerintahkan para juru bicara untuk duduk berhadap- hadapan

untuk memberikan argumen tandingan.Dan ketika presentasi

berlangsung guru menganjurkan pada peserta lain untuk memberikan

catatan yang memuat argumen tandingan atau bantahan kepada

mereka,juga menganjurkan kepada anggota lain untuk memberikan

tepuk tangan atas argumen yang disampaikan oleh perwakilan tim

presentasi mereka.

9) Pada saat presentasi berakhir usahakan untuk tidak menyebut siapa

pemenangnya,dan memerintahkan para peserta didik untuk kembali

berkumpul membentuk satu lingkaran.Pastikan untuk mengumpulkan

peserta didik untuk duduk bersebelahan dengan peserta didik yang

berasal dari lawannya.kemudian melakukan diskusi dengan satu kelas

penuh tentang apa yang didapatkan peserta didik dari persoalan yang

telah dipresentasikan.

d. Memberikan tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

e. Memberikan angket respon untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

metode pembelajaran yang diterapkan

3. Observasi / Pengamatan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan teman sejawat atau guru yang

bersangkutan untuk melakukan pengamatan terhadap jalannya proses belajar

mengajar.Kemudian hasil pengamatan tersebut dicatat dalam lembar observasi

untuk didiskusikan dan membuat kesimpulan berdasar hasil pengamatan.

4. Refleksi

Page 50: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3336

Pada tahap ini peneliti dapat mengevaluasi tindakan yang telah

dilakukan. Data-data hasil observasi dianalisis untuk evaluasi sehingga dapat

dijadikan sebagai bahan refleksi dalam rangka memperbaiki tindakan pada

proses pembelajaran di siklus berikutnya. Berdasarkan hasil refleksi ini akan

dapat diketahui kelebihan dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada

pertemuan berikutnya atau siklus II.

SiklusKedua (II)

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II disesuaikan

dengan kekurangan dan kelemahan yang ditemukan pada siklus I, sehingga

kegiatan ini mengarah pada perbaikan dari kekurangan pada siklus I.

Perencanaan tindakan pada siklus II peneliti tetap menyusun RPP serta bahan

ajar yang akan dilaksanakan memperbaiki kekurangan pada siklus I.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan seperti pada siklus I

yang telah disusun untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang

terjadi pada siklus I. Serta mempersiapkan untuk menerapkan metode

Brainstorming secara lebih baik. Pada akhir pelaksanaan tindakan II siswa

diberikan tes untuk mengetahui prestasi belajar.

3. Observasi / Pengamatan

Pada tahap ini dilakukan pengamatan atau observasi terhadap jalannya

kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dapat merefleksikan diri

tentang kegiatanpembelajaran metodeBrainstorming.Selanjutnya

dapatmembandingkan hasilnya dengan siklus I. Dengan demikian dapat

diketahui hasilnya mengenai peningkatan keaktifan siswa melalui metode

Brainstormingpada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP N I Girimarto.

Page 51: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Observasi awal dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian. Observasi awal

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan khususnya

keadaan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Observasi awal dilakukan pada

tanggal 4 februari 2011 di kelas VIII E SMPN 1 Girimarto Berdasarkan hasil observasi

awal didapatkan beberapa permasalahan dalam pembelajaran PKn yaitu bahwa selama

proses pembelajaran berlangsung guru hanya menjelaskan dan kadang-kadang

menyuruh siswa untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting. Guru masih memakai

metode pembelajaran konvensional sehingga kurang memberikan kesempatan kepada

siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Akibatnya sebagian

besar siswa kurang aktif dan cenderung diam tetapi tidak memperhatikan penjelasan

guru yang sedang mengajar. Siswa mempunyai kesibukan sendiri-sendiri dan perhatian

tidak terfokus pada penjelasan guru, pembelajaran juga terasa membosankan dan

banyak siswa yang mengantuk. Selain itu tidak semua siswa mempunyai buku

pegangan atau buku paket. Hal ini berakibat pada rendahnya prestasi rata-rata pelajaran

PKn kelas VIII E pada semester gasal yaitu 5,82 padahal batas ketuntasan minimalnya

adalah 65. Berdasarkan data tersebut siswa yang mampu memperoleh nilai ≥ 65 hanya

40% sedangkan sisanya memperoleh nilai di bawah batas ketuntasan.

Pelaksanaan observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 4 februari

2011 sebenarnya akan segera ditindaklanjuti dengan adanya pelaksanaan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Untuk itu sebelum penelitian dilaksanakan maka peneliti

melakukan observasi awal lagi untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang

terjadi selama proses belajar mengajar PKn berlangsung. Observasi awal ini dilakukan

pada hari selasa 8 februari 2011 di semua kelas yang terdiri dari 5 kelas yaitu kelas VIII

A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E. Observasi dilaksanakan selama 2 hari yaitu hari

selasa dan kamis karena disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran PKn untuk kelas

VIII. Observasi yang dilakukan meliputi pengamatan terhadap proses pembelajaran

37

Page 52: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

PKn yang terjadi dikelas. Hasil observasi proses pembelajaran untuk kelas VIII A, VIII

B, VIII C, VIII D, VIII E pada dasarnya adalah sama. Adapun hasilnya sebagai berikut:

1) Ditinjau dari Segi Siswa

a) Siswa kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran PKn. Siswa terlihat

mengalami kejenuhan terhadap pelajaran PKn. Kejenuhan ini semakin

diperburuk dengan metode pembelajaran guru yang hanya berkisar pada

ceramah. Siswa hanya diminta untuk mendengarkan dan mencatat hal-hal

yang dianggap penting. Akibatnya banyak siswa yang sibuk sendiri dan

tidak memperhatikan penjelasan guru dan banyak siswa yang terlihat

mengantuk. Keadaan yang paling parah terlihat di kelas VIII E di mana

banyak siswa yang tidak memperhatikan dan malah membuat kesibukan

sendiri. Sedangkan di kelas VIII C siswa masih terlihat mendengarkan

penjelasan guru walaupun banyak juga yang mengantuk.

b) Siswa kurang aktif dalam pembelajaran PKn. Siswa cenderung diam tetapi

tidak memperhatikan penjelasan guru. Ketika guru memberikan pertanyaan

siswa enggan untuk menjawab secara sukarela, sehingga guru masih harus

menunjuk nama siswa tertentu agar bersedia menjawab pertanyaan guru.

Kelas VIII E terlihat kurang aktif dibandingkan dengan empat kelas

lainnya. Sedangkan di kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D terlihat ada

siswa yang mencoba bertanya terhadap penjelasan guru walaupun hanya dua

siswa yang bertanya.

2) Ditinjau dari Segi Guru

a) Guru masih menggunakan metode konvensional dalam menyampaikan

materi. Metode yang digunakan hanya terbatas pada ceramah dan Tanya

jawab sehingga kurang melibatkan peran aktif siswa. Siswa hanya

mendengarkan dan mencatat sehingga banyak siswa yang merasa bosan dan

kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran PKn.

b) Guru jarang sekali membentuk kelompok diskusi selama pelajaran PKn

berlangsung. Padahal belajar secara berkelompok dapat membuat suasana

Page 53: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

pembelajaran menjadi lebih hidup, selain itu siswa dapat belajar untuk

bekerjasama dan berpikir dalam menyelesaikan persoalan.

1. Refleksi dan Rencana Penerapan Pembelajaran

Berdasarkan uraian di atas salah satu penyebab rendahnya keaktifan siswa yang

kemudian berakibat pada rendahnya prestasi siswa adalah penggunaan metode mengajar

guru yang masih bersifat konvensional. Metode ini hanya berkisar pada ceramah dan

tanya jawab. Siswa hanya diminta untuk diam, mendengarkan dan mencatat hal-hal

yang dianggap penting. Sehingga selama proses belajar mengajar siswa cenderung

pasif. Oleh karena itu perlu diterapkan suatu metode pembelajaran yang dapat

membangkitkan semangat siswa untuk belajar dan berpikir menyelesaikan suatu

persoalan.

Upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dapat digunakan model

pembelajaran kooperatif. Salah satu modelnya yaitu metode Brainstorming. Metode

Brainstorming adalah metode untuk merangsang berfikir dan menggunakan wawasan

tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Guru hanya melihat jalan

pikiran siswa, pendapat, serta motivasi mengeluarkan pendapat.

Diharapkan metode pembelajaran brainstorming dapat meningkatkan prestasi

dan sekaligus keaktifan siswa selama proses belajar mengajar PKn.

2. Rencana Tindakan

Peneliti menerapkan dua siklus pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dengan menggunakan metode Brainstorming Sebelum pelaksanaan siklus I,

peneliti memberikan tes kemampuan awal untuk mengetahui hasil belajar siswa

sebelum diterapkan metode Brainstorming. Tes kemampuan awal diberikan di semua

kelas VIII SMPN 1 Wonogiri yang terdiri dari lima kelas yaitu kelas VIII A, VIII B,

VIII C, VIII D, VIII E kemudian dari kelima kelas tersebut hasil tes di rata-rata. Kelas

yang memperoleh rata-rata paling rendah akan dilakukan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dengan menerapkan metode Brainstorming Selain untuk mengetahui hasil

belajar siswa tes kemampuan awal juga digunakan untuk menentukan pasangan tempat

duduk pada saat metode Brainstorming siklus I diterapkan. Tes kemampuan awal

Page 54: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

diberikan pada hari rabu, 17 februari 2011.

3. Penelitian untuk Mengetahui Kemampuan Awal Siswa

Kegiatan untuk mengetahui kondisi awal siswa dilakukan dengan menggunakan

tes kemampuan awal pada hari rabu, 17 februari 2011. Tes kemampuan awal ini

digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi tentang Sistem

Pemerintahan Indonesia. Selain itu, tes kemampuan awal juga untuk mengetahui

kemampuan awal siswa yang digunakan sebagai pedoman dalam menentukan pasangan

tempat duduk selama proses pembelajaran menggunakan metode Brainstorming siklus

I. Tes kemampuan awal diberikan di semua kelas VIII SMPN 1 Girimarto yang terdiri

dari lima kelas yaitu kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E. Berdasarkan hasil tes

kemudian di rata-rata dan kelas yang memperoleh rata-rata terendah yaitu kelas VIII E

maka penelitian dilaksanakan di kelas ini. Selain berpedoman pada hasil nilai tes

kemampuan awal peneliti juga melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran PKn

kelas VIII mengenai kelas yang dirasa sesuai dilakukan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Tes kemampuan awal diberikan sebanyak 20 soal berupa soal pilihan ganda

dengan empat alternatif jawaban.

Berdasarkan tes kemampuan awal diperoleh bahwa kelas VIII E memperoleh nilai rata-

rata kelas terendah yaitu 69,7 dengan jumlah siswa yang tuntas 15 siswa dan siswa yang

belum tuntas sebanyak 12 siswa. Nilai ini lebih rendah dibandingkan dua kelas lainnya

yang mampu memperoleh nilai rata-rata kelas lebih dari 70, 2 .

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Perencanaan Siklus I

Pada tahap ini guru bersama peneliti menyusun rancangan pembelajaran untuk

diterapkan dalam penyampaian materi tentang Sistem Pemerintahan Indonsia. Kegiatan

perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari selasa, 22 februari 2011.

Pada tiap siklus peneliti akan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan metode Brainstorming. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

digunakan sebagai pedoman untuk menentukan langkah-langkah pembelajaran.

Page 55: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2. Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama dua kali pertemuan seperti yang

telah direncanakan yaitu pada hari kamis 24 februari 2011 dan hari kamis 3 maret 2011.

Pertemuan pertama dilaksanakan selama 2 X 40 menit dan pertemuan kedua

dilaksanakan selama 1 X 40 menit. Peneliti bertindak sebagai guru (mengajar) dan

dibantu oleh Ibu Niken Tisnowati,S.Pd selaku guru mata pelajaran PKn kelas VIII E.

Materi pada pelaksanaan tindakan I adalah kompetensi dasar mendeskripsikan sistem

pemerintahan Indonesia.

Pertemuan pertama digunakan guru untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan

metode Brainstorming, sedangkan pertemuan kedua akan dilakukan tes siklus I terhadap

metode yang diterapkan.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama (kamis 24 februari 2011)

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kehadiran

siswa.

b) Guru memperkenalkan diri dan menjelaskan metode pembelajaran yang akan

diterapkan.

c) Guru mengulang materi tentang kompetensi dasar mendeskripsikan sistem

pemerintahan Indonesia

d) Guru memberikan tugas untuk didiskusikan oleh siswa.

e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawaban dari

tugas tersebut secara kelompok selama 5 menit.

f) Guru menyuruh siswa untuk berpasangan sesuai dengan pasangan yang telah

ditentukan oleh guru.

g) Masing-masing pasangan diminta untuk saling berdiskusi tentang jawaban yang

paling tepat atas tugas tersebut.

h) Guru menunjuk pasangan tertentu untuk maju ke depan kelas mempresentasikan

jawabannya kepada teman-temannya.

i) Guru dan siswa membuat kesimpulan terhadap pelajaran yang telah dilalui.

Page 56: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2) Pertemuan Kedua (kamis 3 maret 2011)

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kehadiran

siswa.

b) Siswa diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri menjawab soal pada

akhir siklus I untuk materi yang telah didiskusikan pada pertemuan sebelumnya.

Siswa lain mendengarkan, kemudian bisa bertanya kepada teman apabila belum

paham dengan penjalasan temannya. Guru hanya mengikuti jalannya diskusi.

c) Guru memberikan lagi sebuah tugas untuk memecahkan suatu masalah tentang

politik yang ada di Negara kita. Agar siswa bisa berfikir secara kritis tentang

masalah tersebut. Jika siswa masih belum paham, maka siswa diperbolehkan

bertanya.

d) Siswa mengerjakan tugas, guru mengawasi agar tidak ada siswa yang mencoba

berbuat curang.

e) Siswa selesai mengerjakan soal, lembar jawaban dikumpulkan kepada guru.

f) Guru membagikan angket respon terhadap metode yang telah diterapkan pada

siklus I untuk diisi oleh siswa, dikumpulkan saat itu juga.

g) Kegiatan belajar dengan metode pembelajaran Brainstorming dan kegiatan

evaluasi pada siklus I berakhir.

3. Observasi Siklus I

Observasi tindakan I peneliti dibantu oleh pengamat yaitu Ibu Niken Tisnowati,

S.Pd selaku guru mata pelajaran PKn. Pengamatan dilaksanakan untuk mengamati

aktivitas mengajar yang dilakukan peneliti dan pengamatan terhadap keaktifan dan

keterampilan bertanya siswa selama proses belajar mengajar menggunakan metode

Brainstorming siklus I.

4. Refleksi Siklus I

Pada tahap ini dilakukan analisis tentang keberhasilan tindakan terhadap

keterampilan bertanya siswa untuk dilakukan perbaikan pada siklus II.

5. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan Temuan Penelitian

a. Hasil Tes Siklus I

Page 57: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Berdasarkan tes siklus I terdapat siswa yang mendapat nilai kurang dari 70

sebanyak 8 siswa dengan persentase sebesar 29,6% dan yang mendapat nilai ≥ 70

sebanyak 19 dengan persentase sebesar 70,4 % siswa, dan nilai rata-rata kelas yang

dicapai sebesar 74, 8. Ketuntasan belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 7. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

Kriteria Jumlah Siswa Persentase

Tuntas 19 70,4%

Belum Tuntas 8 29,6%

Jumlah 27 100%

Sumber: Data primer ketuntasan belajar siswa kelas VIII E SMPN 1 Girimarto

Kriteria keberhasilan tindakan untuk prestasi belajar adalah 70% dengan batas

tuntas 70 dan ketuntasan kelas sebesar 85%. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat

bahwa target yang diharapkan belum tercapai. Keadaan ini akan diperbaiki pada siklus

II.

b. Hasil Observasi Siklus I

Berdasarkan lembar observasi yang diperoleh pada kegiatan observasi siklus I

dapat dijelaskan hasilnya sebagai berikut:

a) Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Tabel 8. Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus I

No Indikator Penilaian Kategori

1

2

3

4

Membuka pelajaran

Menjelaskan materi pelajaran

Mengorganisasi siswa ke dalam

kelompok-kelompok belajar

Membimbing kelompok belajar dan

bekerjasama dalam diskusi kelompok

untuk memecahkan suatu masalah

2

2

3

3

3

Cukup

Cukup

Baik

Baik

Baik

Page 58: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

5

6

7

Memberi waktu berpikir

Pengelolaan kelas

Menutup pelajaran

2

2

2

Cukup

Cukup

cukup

Sumber: Data primer pengolahan hasil observasi aktivitas guru mengajar siklus I

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I kemampuan guru

dalam membuka pelajaran dan menjelaskan materi pelajaran masuk dalam kategori

cukup karena relevan dengan materi tetapi tidak memberikan apersepsi dan situasi kelas

belum begitu terkendali. Kemampuan guru mengorganisasi siswa ke dalam kelompok

belajar, membimbing kelompok belajar untuk bekerjasama dan berdiskusi untuk

memecahkan suatu masalah serta memberi waktu berpikir masuk kategori baik karena

guru mampu melaksanakan tugas tersebut sesuai dengan ketentuan tetapi dalam

memberi waktu berpikir kadang tidak memberi waktu dan kadang memberi waktu

berpikir. Kemampuan guru dalam pengelolaan kelas dan menutup pelajaran masuk

kategori cukup karena situasi kelas dapat terkendali tetapi dalam memberikan

kesimpulan di akhir pelajaran guru masih belum melibatkan siswa. Pada siklus I

aktivitas mengajar guru yang masuk dalam kategori cukup akan ditingkatkan pada

siklus II.

b) Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Tabel 9. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I

No Aspek yang Diamati Penilaian Persentase

1

2

3

4

5

Perhatian siswa terhadap penjelasan

guru

Kerjasama dalam kelompok

Kemampuan siswa mengemukakan

pendapat

Memberi kesempatan berpendapat

kepada teman dalam kelompok

Mendengarkan dengan baik ketika

teman berpendapat atau bertanya

15

17

16

21

17

55,6%

63%

59,3%

77,8%

63%

Page 59: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

6

7

8

9

10

Memberi gagasan yang cemerlang

Membuat perencanaan dan pembagian

kerja yang matang

Keputusan berdasarkan pertimbangan

anggota lain

Memanfaatkan potensi anggota

kelompok

Saling membantu dalam menyelesaikan

masalah

14

20

20

17

21

51,9%

74,1%

74,1%

63%

77,8%

Sumber: Data primer pengolahan hasil observasi keaktifan siswa siklus I

Target seluruh item untuk keaktifan siswa sebesar 65%. Berdasarkan tabel di

atas dapat diketahui bahwa aspek yang diamati dan telah memenuhi target 65% pada

siklus I ini terdapat pada pernyataan nomor 4, 7, 8 dan 10, sedangkan pernyataan yang

lainnya masih belum memenuhi target karena persentasenya <65%.

Hasil capaian keaktifan siswa siklus I juga dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 4. Grafik Profil Capaian Keaktifan Siswa dalam bertanya Siklus I

55,6 63

59,3

77,8

63

51,9

74,1 74,1

63

77,8

50

55

60

65

70

75

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Aspek yang Diamati

Page 60: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

c. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I

Tabel 10. Hasil Angket Respon Siswa Siklus I

No Pernyataan Jawaban Setuju (S) dan

Sangat Setuju (SS)

Persentase

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Pembelajaran dengan metode Brainstorming

membuat suasana belajar lebih hidup dan

tidak membosankan.

Pembelajaran dengan metode Brainstorming

menciptakan suasana pembelajaran yang

tenang dan terkendali.

Penggunaan metode Brainstorming

memudahkan saya dalam memahami materi

pelajaran.

Saya suka mengerjakan tugas secara

berpasangan sebagaimana instruksi dalam

pembelajaran dengan metode Brainstorming

Metode Brainstorming sesuai digunakan

dalam pembelajaran PKn.

Pembelajaran dengan metode Brainstorming

mendorong saya untuk aktif dalam kegiatan

belajar di kelas.

Pembelajaran dengan metode Brainstorming

mendorong saya untuk bekerja secara

berpasangan dan memperhatikan teman

dalam satu pasangan.

Saya tidak mengalami kesulitan saat guru

menjelaskan materi dengan metode

Brainstorming

Pembelajaran dengan metode Brainstorming

16

18

18

18

24

17

24

18

14

59,3%

66,7%

66,7%

66,7%

88,9%

63%

88,9%

66,7%

51,9%

Page 61: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

No Pernyataan Jawaban Setuju (S) dan

Sangat Setuju (SS)

Persentase

10

11

12

13

14

15

mendorong saya aktif berpikir dalam

menjawab pertanyaan dan mengerjakan tugas

secara berpasangan.

Pembelajaran dengan metode Brainstorming

membuat saya tidak mengantuk di kelas.

Saya selalu memperhatikan teman yang

sedang mengeluarkan pendapat atau

memecahkan masalah ketika tahap share

dalam metode Brainstorming dilaksanakan.

Tugas kelompok dalam pembelajaran dengan

metode Brainstorming menarik untuk

dikerjakan, apalagi lebih seru jika ada teman

yang bertanya. Maka kita berlomba – lomba

untuk menjawabnya.

Pembelajaran dengan metode Brainstorming

mendorong saya untuk berusaha mendapat

nilai maksimal.

Pembelajaran dengan metode Brainstorming

membuat saya lebih aktif dalam

pembelajaran PKn.

Saya merasa lebih tertarik mengikuti

pelajaran PKn setelah menggunakan metode

Brainstorming

22

20

19

19

18

22

81,5%

74,1%

70,4%

70,4%

66,7%

81,5%

Sumber: Data primer pengolahan angket respon siswa siklus I

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa respon siswa terhadap

penerapan metode pembelajaran Brainstorming sangat baik. Hal ini dibuktikan pada

Page 62: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

hasil persentase angket respon siswa hampir semua pernyataan yang diberikan

memperoleh tanggapan yang cukup memuaskan yaitu > 50 %. Hal ini menandakan

bahwa separuh lebih siswa kelas VIII E menanggapi positif terhadap penerapan metode

ini dalam pembelajaran PKn. Keadaan ini akan terus ditingkatkan pada siklus II.

d. Hasil Refleksi Siklus I

1) Kelebihan

Berdasarkan hasil pengamatan dan interpretasi tindakan pada siklus I, terdapat

beberapa kelebihan yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran, yaitu:

a) Guru selalu memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa untuk

melaksanakan tiap tahapan dalam metode pembelajaran Brainstorming

b) Selama menjelaskan materi guru mencoba berinteraksi dengan siswa dengan

memberikan beberapa pertanyaan untuk dijawab siswa.

c) Siswa terlihat antusias dalam mengerjakan tugas berpasangan. Hal ini ditunjukkan

pada kemauan untuk mengerjakan tugas tersebut tepat pada waktunya.

2) Kelemahan

Berdasarkan hasil pengamatan dan interpretasi tindakan pada siklus I, terdapat

pula beberapa kelemahan sebagai berikut:

a) Ketika guru menjelaskan materi pelajaran, masih banyak siswa yang ramai dan tidak

memperhatikan pelajaran.

b) Siswa masih enggan dalam mengajukan pertanyaan atau pendapatnya kepada guru.

c) Siswa masih enggan untuk berpasangan dengan teman yang tidak biasa duduk

sebangku.

d) Ketika proses belajar mengajar berlangsung posisi guru lebih banyak di depan,

sehingga ketika ada siswa yang tidak melakukan kegiatan diskusi guru tidak

mengetahui.

e) Siswa belum tertib masuk kelas setelah bel istirahat, ketika pelajaran PKn dimulai

sebagian siswa masih ada yang di luar kelas. Hal ini tentu banyak menyita waktu.

f) Target ketuntasan kelas sebesar 85% belum tercapai.

Page 63: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

g) Target keaktifan siswa selama pembelajaran sebesar 65% untuk setiap item belum

tercapai.

e. Persepsi Guru dan Siswa

1) Persepsi Guru

Persepsi guru diperoleh pada kegiatan wawancara yang dilakukan peneliti

dengan guru mata pelajaran PKn.

Kegiatan wawancara dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, sesudah

pelaksanaan tindakan siklus I dan sesudah pelaksanaan tindakan siklus II.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan sesudah siklus I guru memaparkan

bahwa metode Brainstorming belum pernah diterapkan dalam pembelajaran PKn.

Selama ini metode yang diterapkan berkisar pada ceramah, tanya jawab dan penugasan.

Pada siklus I penerapan metode ini cukup baik hanya saja perlu ditingkatkan pada siklus

II, siswa tampak lebih antusias dalam mengikuti pelajaran PKn daripada sebelum

tindakan. Metode ini juga terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa walaupun

belum memenuhi target jika dibandingkan dengan tes kemampuan awal siswa.

2) Persepsi Siswa

Persepsi siswa diperoleh dari hasil angket respon siswa terhadap metode yang

diterapkan. Hasilnya adalah sebagai berikut:

a) Sebanyak 16siswa (59,3%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Brainstorming membuat suasana belajar lebih hidup dan tidak membosankan.

b) Sebanyak 18 siswa (66,7%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Brainstorming menciptakan suasana pembelajaran yang tenang dan terkendali.

c) Sebanyak 18 siswa (66,7%) menyatakan bahwa penggunaan metode Brainstorming

memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran.

d) Sebanyak 18 (66,7%) menyatakan bahwa siswa suka mengerjakan tugas secara

berpasangan sebagaimana instruksi dalam pembelajaran dengan metode

Brainstorming

e) Sebanyak 24 siswa (88,9%) menyatakan bahwa metode Brainstorming sesuai

digunakan dalam pembelajaran PKn.

Page 64: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

f) Sebanyak 17siswa (63%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Brainstorming mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar di kelas.

g) Sebanyak 24 siswa (88,9%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Brainstorming mendorong siswa untuk bekerja secara berpasangan dan

memperhatikan teman dalam satu pasangan.

h) Sebanyak 18 siswa (66,7%) menyatakan bahwa siswa tidak mengalami kesulitan

saat guru menjelaskan materi dengan metode Brainstorming

i) Sebanyak 14 siswa (51,9%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Brainstorming mendorong siswa aktif berpikir dalam menjawab pertanyaan dan

mengerjakan tugas secara berpasangan.

j) Sebanyak 22 siswa (81,5%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Brainstorming membuat siswa tidak mengantuk di kelas.

k) Sebanyak 20 siswa (74,1%) menyatakan bahwa siswa selalu memperhatikan teman

yang sedang mengeluarkan pendapat ketika tahap share dalam metode

Brainstorming dilaksanakan.

l) Sebanyak 19 siswa (70,4%) menyatakan bahwa tugas kelompok dalam

pembelajaran dengan metode Brainstorming menarik untuk dikerjakan.

m) Sebanyak 19 siswa (70,4%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Brainstorming mendorong siswa untuk berusaha mendapat nilai maksimal.

n) Sebanyak 18 siswa (66,7%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Brainstorming tidak membuat saya lebih aktif dalam pembelajaran PKn.

o) Sebanyak 22 siswa (81,5%) menyatakan bahwa siswa merasa lebih tertarik

mengikuti pelajaran PKn setelah menggunakan metode brainstorming.

f. Temuan Penelitian untuk Perbaikan Siklus II

1) Siswa terlihat antusias mengikuti pelajaran PKn menggunakan metode

pembelajaran Brainstorming, tetapi sebagian siswa masih terlihat kebingungan

mengikuti tahap-tahap dalam metode ini sehingga perlu diarahkan secara lebih

mendalam lagi.

Page 65: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2) Tahap pairing (berpasangan) dalam metode ini menemui kendala karena siswa

masih enggan untuk berpasangan dengan teman yang tidak biasa duduk

sebangku ataupun ketika harus berpasangan dengan lawan jenis.

3) Saat pelaksanaan diskusi, guru kurang bisa memantau dan mengontrol sehingga

masih ada siswa yang tidak berdiskusi tetapi malah melakukan kegiatan lain.

4) Pada tahap Sharing (berbagi) masih banyak pasangan yang hanya mengulang

atau menyalin pekerjaan pasangan lainnya.

g. Penelitian Siklus II

1) Perencanaan Tindakan I

Pada tahap ini peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan metode pembelajaran Brainstorming yang digunakan sebagai pedoman dalam

melaksanakan pembelajaran. Terdapat beberapa perbedaan dalam RPP siklus I dengan

siklus II, yaitu:

a) Perihal waktu, pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II terjadi

perubahan alokasi waktu yaitu dengan menambah waktu untuk kegiatan

pendahuluan menjadi 20 menit dari RPP siklus I yang hanya 15 menit. Hal ini

dilakukan karena pada tahap ini guru akan menjelaskan kembali secara lebih

mendalam mengenai metode yang diterapkan agar dalam pelaksanaan kegiatan inti

pembelajaran siswa tidak lagi merasa bingung seperti yang terjadi pada siklus I.

b) Perihal media, pada pelaksanaan siklus I media yang digunakan guru adalah bagan

yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan.

Pada pelaksanaannya pemakaian bagan belum efektif karena siswa masih merasa

kesulitan memahami materi pelajaran dan terlihat masih jenuh untuk mendengarkan

penjelasan guru. Oleh karena itu pada siklus II guru memberikan gambar-gambar

yang menunjukkan tentang Sistem Pemerintahan Indonesia.

Selain menyusun RPP peneliti juga mempersiapkan lembar observasi untuk

mengamati aktivitas mengajar guru dan untuk mengamati keaktifan siswa, angket untuk

mengetahui respon siswa, serta lembar tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Tes

evaluasi siklus II berjumlah 20 soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban

Page 66: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2) Pelaksanaan Tindakan II

Pelaksanaan tindakan II dilaksanakan selama dua kali pertemuan yaitu pada hari

kamis, 17 maret 2011 dan hari sabtu, 26 maret 2011. Peneliti bertindak sebagai guru

dan dibantu oleh pengamat, yaitu Ibu Niken Tisnowati,S.Pd selaku guru mata pelajaran

PKn kelas VIII E.

Pelaksanaan tindakan II hampir sama dengan pelaksanaan tindakan I, hanya saja

dalam pelaksanaan tindakan II ini terdapat perbaikan-perbaikan yang diperlukan dengan

memperhatikan hasil refleksi tindakan I.

Materi pada tindakan II ini adalah kompetensi dasar mendeskripsikan Peranan

lembaga Negara dalam melaksanakan kedaulatan rakyat. Pada pertemuan pertama guru

menyampaikan materi dengan menggunakan metode pembelajaran Brainstorming.

Pertemuan kedua guru memberikan soal sebagai evaluasi belajar siswa siklus II dan

membagikan angket respon untuk diisi siswa.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama (kamis, 17 maret 2011)

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kehadiran

siswa.

b) Guru sedikit mengulangi materi pelajaran minggu lalu dengan diselingi tanya

jawab untuk membangkitkan semangat dan ingatan siswa tentang materi yang

telah dipelajari. Pada kesempatan ini guru mencoba untuk berinteraksi dengan

siswa dengan cara berkeliling ke tempat duduk siswa, dengan tujuan agar bisa

lebih dekat dengan siswa sehingga siswa tidak merasa malu atau enggan untuk

bertanya.

c) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan.

d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawaban dari

tugas tersebut secara individu selama 5 menit.

e) Guru menyuruh siswa untuk berpasangan sesuai dengan pasangan yang telah

ditentukan oleh guru.

f) Masing-masing pasangan diminta untuk saling berdiskusi tentang jawaban yang

paling tepat atas tugas tersebut.

Page 67: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

g) Guru menunjuk pasangan tertentu untuk maju ke depan kelas mempresentasikan

jawabannya kepada teman-temannya.

h) Guru dan siswa membuat kesimpulan terhadap pelajaran yang telah dilalui.

2) Pertemuan Kedua (sabtu, 26 maret 2011)

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kehadiran

siswa.

b) Sebelum siswa mulai mengerjakan soal evaluasi siklus II guru menghimbau

kepada siswa untuk bekerja secara mandiri.

c) Siswa cukup tenang dalam mengerjakan soal evaluasi siklus II.

d) Guru mengawasi jalannya evaluasi siklus II dengan terus berkeliling kelas agar

tidak ada siswa yang berani berbuat curang.

e) Siswa selesai mengerjakan soal, lembar jawaban dikumpulkan kepada guru.

f) Guru membagikan angket respon terhadap metode yang telah diterpakn pada

siklus I untuk diisi oleh siswa, dikumpulkan saat itu juga.

g) Kegiatan belajar dengan metode pembelajaran Brainstorming dan kegiatan

evaluasi pada siklus I berakhir.

3) Observasi Tindakan II

Pada tahap ini peneliti dibantu oleh Ibu Niken Tisnowati S. Pd selaku guru mata

pelajaran PKn kelas VIII E. Pengamatan dilaksanakan untuk mengamati aktivitas

mengajar guru dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran siklus II berlangsung.

Adapun hasil pengamatan akan dicatat pada lembar observasi yang telah disediakan.

4) Refleksi Tindakan II

Pada tahap ini dilakukan analisis tentang keberhasilan tindakan terhadap

keterampilan bertanya dan keaktifan siswa. Hasil yang diperoleh pada siklus II akan

dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I.

5) Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus II dan Temuan Penelitian

a. Hasil Tes Siklus II

Page 68: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Berdasarkan tes siklus II terdapat siswa yang mendapat nilai kurang dari 70

sebanyak 4 siswa dengan persentase sebesar 14,8% dan yang mendapat nilai ≥ 70

sebanyak 23 dengan persentase sebesar 85,2% siswa, dan nilai rata-rata kelas meningkat

menjadi 79,6. Ketuntasan belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 11. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

Kriteria Jumlah Siswa Persentase

Tuntas 23 85,2%

Belum Tuntas 4 14,8%

Jumlah 27 100%

Sumber: Data primer ketuntasan belajar siswa kelas VIII E SMPN 1 Girimarto

Wonogiri

Kriteria keberhasilan tindakan untuk prestasi belajar adalah 70% dengan batas

tuntas 70 dan ketuntasan kelas sebesar 85%. Berdasarkan data di atas dapat dilihat

bahwa target yang ditetapkan telah tercapai.

b. Hasil Observasi Siklus II

Berdasarkan lembar observasi yang diperoleh pada kegiatan observasi siklus II

dapat dijelaskan hasilnya sebagai berikut:

1) Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Tabel 12. Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus II

No Indikator Penilaian Kategori

1

2

3

4

5

6

7

Membuka pelajaran

Menjelaskan materi pelajaran

Mengorganisasi siswa ke dalam

kelompok-kelompok belajar

Membimbing kelompok belajar dan

bekerjasama dalam diskusi kelompok

Memberi waktu berpikir

Pengelolaan kelas

Menutup pelajaran

3

3

3

3

4

3

2

Baik

Baik

Baik

Baik

Sangat baik

Baik

Cukup

Sumber: Data primer pengolahan hasil observasi aktivitas guru mengajar Siklus II

Page 69: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus II kemampuan guru

dalam membuka pelajaran dan menjelaskan materi pelajaran mengalami peningkatan

dan masuk dalam kategori baik karena relevan dengan materi, memberikan apersepsi

dan situasi kelas dapat terkendali. Kemampuan guru mengorganisasi siswa ke dalam

kelompok belajar, membimbing kelompok belajar untuk bekerjasama, berdiskusi, dan

memecahkan masalah masuk dalam kategori baik karena guru mampu melaksanakan

tugas tersebut sesuai dengan ketentuan. Kemampuan guru memberi waktu berpikir

pada siklus II ini mengalami peningkatan dan masuk kategori sangat baik karena guru

telah memberikan waktu berpikir kepada siswa sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan

guru dalam pengelolaan kelas juga mengalami peningkatan dan masuk kategori baik

karena situasi pembelajaran pada siklus II ini lebih terkendali daripada siklus I.

Kemampuan guru menutup pelajaran masih masuk kategori cukup karena dalam

memberikan kesimpulan di akhir pelajaran guru masih belum melibatkan siswa.

2) Hasil Observasi Keaktifan Siswa

Tabel 13. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II

No Aspek yang Diamati Penilaian Persentase

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

Kerjasama dalam kelompok untuk memecahkan

masalah

Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dan

berani bertanya dalam kelompok

Memberi kesempatan berpendapat kepada teman

dalam kelompok

Mendengarkan dengan baik ketika teman

berpendapat

Memberi gagasan yang cemerlang

Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang

matang

Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota lain

Memanfaatkan potensi anggota kelompok

Saling membantu dalam menyelesaikan masalah

22

20

21

23

20

20

25

26

24

23

81,5%

74,1%

77,8%

85,2%

74,1%

74,1%

92,6%

96,3%

88,9%

85,2%

Sumber: Data primer pengolahan hasil observasi keaktifan siswa siklus I

Page 70: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Target seluruh item dalam keaktifan siswa sebesar 65%. Berdasarkan tabel di

atas dapat diketahui bahwa semua aspek yang diamati dan telah memenuhi target 65%,

dengan persentase tertinggi terdapat pada item nomor 8 yaitu keputusan berdasarkan

pertimbangan anggota lain, sedangkan persentase terendah terdapat pada item nomor 2,

5, dan 6. Namun demikian secara keseluruhan target yang ingin dicapai pada siklus II

ini yaitu sebesar 65% dapat tercapai.

Hasil capaian keaktifan siswa siklus II juga dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 5. Grafik Profil Capaian Keaktifan bertanya Siswa Siklus II

c. Hasil Angket Respon Siswa Siklus II

Tabel 14. Hasil Angket Respon Siswa Siklus II

No Pernyataan Jawaban Setuju (S)

dan Sangat Setuju

(SS)

Persentase

1

2

Pembelajaran dengan metode Brainstorming

membuat suasana belajar lebih hidup dan tidak

membosankan.

Pembelajaran dengan metode Brainstorming

menciptakan suasana pembelajaran yang tenang

24

26

88,9%

96,3%

81,5

74,1 77,8

85,2

74,1 74,1

92,6

96,3

88,9

85,2

60

65

70

75

80

85

90

95

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Aspek yang Diamati

Page 71: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

No Pernyataan Jawaban Setuju (S)

dan Sangat Setuju

(SS)

Persentase

3

4

5

6

7

8

9

10

11

dan terkendali.

Penggunaan metode Brainstorming

memudahkan saya dalam memahami materi

pelajaran.

Saya suka mengerjakan tugas secara

berpasangan sebagaimana instruksi dalam

pembelajaran dengan metode Brainstorming

Metode Brainstorming sesuai digunakan dalam

pembelajaran PKn.

Pembelajaran dengan metode Brainstorming

mendorong saya untuk aktif dalam kegiatan

belajar di kelas.

Pembelajaran dengan metode Brainstorming

mendorong saya untuk bekerja secara

berpasangan dan memperhatikan teman dalam

satu pasangan.

Saya tidak mengalami kesulitan saat guru

menjelaskan materi dengan metode

Brainstorming

Pembelajaran dengan metode Brainstorming

mendorong saya aktif berpikir dalam menjawab

pertanyaan dan mengerjakan tugas secara

berpasangan.

Pembelajaran dengan metode Brainstorming

membuat saya tidak mengantuk di kelas.

Saya selalu memperhatikan teman yang sedang

24

25

23

22

24

22

23

23

23

88,9%

92,6%

85,2%

81,5%

88,9%

81,5%

85,2%

85,2%

85,2%

Page 72: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

No Pernyataan Jawaban Setuju (S)

dan Sangat Setuju

(SS)

Persentase

12

13

14

15

mengeluarkan pendapat ketika tahap share

dalam metode Brainstorming dilaksanakan.

Tugas kelompok dalam pembelajaran dengan

metode Brainstorming menarik untuk

dikerjakan.

Pembelajaran dengan metode Brainstorming

mendorong saya untuk berusaha mendapat nilai

maksimal.

Pembelajaran dengan metode Brainstorming

membuat saya lebih aktif dalam pembelajaran

PKn.

Saya merasa lebih tertarik mengikuti pelajaran

PKn setelah menggunakan metode

Brainstorming

22

23

24

22

81,5%

85,2%

88,9%

81,5%

Sumber: Data primer pengolahan angket respon siswa siklus I

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa respon siswa terhadap

penerapan metode pembelajaran Brainstorming sangat baik. Hasil respon siswa jika

dibandingkan dengan siklus I meningkat menjadi lebih baik. Hal ini dibuktikan pada

hasil persentase angket respon siswa hampir semua pernyataan yang diberikan

memperoleh tanggapan yang sangat memuaskan yaitu ≥ 80 %. Hal ini berarti separuh

lebih siswa kelas VIII E menanggapi positif penerapan metode ini dalam pembelajaran

PKn.

d. Hasil Refleksi Tindakan II

Gambaran umum pelaksanaan pembelajaran siklus II mulai membaik. Di bawah

ini dipaparkan kelebihan dan kelemahan kegiatan pembelajaran dengan metode

Brainstorming, yaitu:

Page 73: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

1) Kelebihan

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II terdapat kelebihan sebagai berikut:

a) Siswa mulai memperhatikan penjelasan guru dengan cukup baik setelah penggunaan

media ditambah dengan media gambar.

b) Penyampaian materi guru cukup baik dan melibatkan siswa untuk aktif selama

proses pembelajaran.

c) Guru memberikan penghargaan berupa pujian kepada pasangan siswa yang bersedia

memecahkan masalah dari hasil diskusinya tanpa harus ditunjuk guru.

d) Ketika kegiatan diskusi masing-masing pasangan terlihat lebih kompak dalam

mengerjakan tugas dan siswa yang sudah bisa memberi pemahaman kepada

pasangannya yang terlihat masih mengalami kesulitan.

e) Target ketuntasan kelas sebesar 85% dapat tercapai.

f) Target keaktifan siswa sebesar 65% untuk setiap item dapat tercapai.

2) Kelemahan

Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II terdapat kelebihan sebagai berikut:

a) Masih ada siswa yang terlambat masuk kelas ketika bel masuk kelas berbunyi.

b) Ketika mempresentasikan hasil pekerjaannya masih ada pasangan yang harus

ditunjuk dan belum ada kesadaran dari siswa untuk maju ke depan kelas sendiri.

c) Ketika kegiatan diskusi berlangsung masih ada bebarapa pasangan yang bekerja

sendiri-sendiri.

d) Ketika guru menyuruh siswa untuk berpasangan dengan pasangan yang telah

ditentukan masih ada beberapa siswa yang terlihat enggan dan ini tentu menyita

waktu.

e. Persepsi Guru dan Siswa

1) Persepsi Guru

Persepsi guru diperoleh pada kegiatan wawancara yang dilakukan peneliti

dengan guru mata pelajaran PKn setelah penerapan metode Brainstorming siklus II.

Berdasarkan wawancara dapat diketahui bahwa guru memberi tanggapan yang positif

terhadap penerapan metode Brainstorming dalam pembelajaran PKn. Selain itu metode

Page 74: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

ini cukup berhasil dalam meningkatkan keterampilan bertanya dan keaktifan siswa

sehingga di akhir siklus II ini target yang ditetapkan dapat tercapai. Guru juga

menyampaikan bahwa untuk selanjutnya akan menerapkan metode ini dengan perlahan-

lahan karena beliau juga sedang mempelajarinya.

2) Persepsi Siswa

Persepsi siswa diperoleh dari hasil angket respon siswa terhadap metode yang

diterapkan. Hasilnya adalah sebagai berikut:

a) Sebanyak 24 siswa (88,9%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Brainstorming membuat suasana belajar lebih hidup dan tidak membosankan.

b) Sebanyak 26 siswa (96,3%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Brainstorming menciptakan suasana pembelajaran yang tenang dan terkendali.

c) Sebanyak 24 siswa (88,9%) menyatakan bahwa penggunaan metode Brainstorming

memudahkan dalam memahami materi pelajaran.

d) Sebanyak 25 (92,6%) menyatakan bahwa siswa suka mengerjakan tugas secara

berpasangan sebagaimana instruksi dalam pembelajaran dengan metode

Brainstorming

e) Sebanyak 23 siswa (85,2%) menyatakan bahwa metode Brainstorming sesuai

digunakan dalam pembelajaran PKn.

f) Sebanyak 22 siswa (81,5%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Brainstorming mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar di kelas.

g) Sebanyak 24 siswa (88,9%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Brainstorming mendorong siswa untuk bekerja secara berpasangan dan

memperhatikan teman dalam satu pasangan.

h) Sebanyak 22 siswa (81,5%) menyatakan bahwa siswa tidak mengalami kesulitan

saat guru menjelaskan materi dengan metode Brainstorming

i) Sebanyak 23 siswa (85,2%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Brainstorming mendorong siswa aktif berpikir dalam menjawab pertanyaan dan

mengerjakan tugas secara berpasangan.

j) Sebanyak 23 siswa (85,2%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Brainstorming membuat siswa tidak mengantuk di kelas.

Page 75: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

k) Sebanyak 23 siswa (85,2%) menyatakan bahwa siswa selalu memperhatikan teman

yang sedang mengeluarkan pendapat ketika tahap share dalam metode

Brainstorming dilaksanakan.

l) Sebanyak 22 siswa (81,5%) menyatakan bahwa tugas kelompok dalam

pembelajaran dengan metode Brainstorming menarik untuk dikerjakan.

m) Sebanyak 23 siswa (85,2%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Brainstorming mendorong siswa untuk berusaha mendapat nilai maksimal.

n) Sebanyak 24 siswa (88,9%) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

Brainstorming membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran PKn.

o) Sebanyak 22 siswa (81,5%) menyatakan bahwa siswa merasa lebih tertarik

mengikuti pelajaran PKn setelah menggunakan metode Brainstorming

f. Temuan Penelitian Siklus II

1) Siswa terlihat sudah terbiasa dengan metode pembelajaran yang baru, sehingga

tahap-tahap dalam pembelajaran dengan metode Brainstorming dapat dilalui

dengan lancar.

2) Siswa lebih mudah ketika disuruh berpasangan dengan pasangan yang telah

ditentukan. Hal ini terjadi karena guru telah mencoba menjelaskan prinsip-

prinsip yang terkandung dalam metode pembelajaran Brainstorming

3) Guru sudah dapat meningkatkan perhatiannya kepada setiap pasangan sehingga

diskusi dapat berjalan lancar. Siswa terlihat lebih aktif dalam diskusi yang

berlangsung dibandingkan dengan keadaan diskusi pada siklus I.

4) Pada tahap Sharing (berbagi) tiap pasangan tidak lagi hanya sekedar mengulang

atau menyontek pekerjaan pasangan lainnya karena sebelum guru memanggil

pasangan tertentu untuk maju ke depan terlebih dulu pekerjaan tiap pasangan

dikumpulkan di meja guru.

5) Pada evaluasi siklus II siswa terlihat lebih tenang karena guru lebih

meningkatkan pengawasannya terhadap jalannya evaluasi.

Page 76: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) siklus I dan siklus II dengan

menggunakan metode pembelajaran Brainstorming khususnya pada kompetensi dasar

mendeskripsikan sistem pemerintahan indonesia terjadi peningkatan belajar PKn.

Perbandingan Peningkatan ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 15. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Ketuntasan Hasil Belajar

Kriteria Jumlah Siswa Persentase

Tes Awal Siklus I Siklus II Tes Awal Siklus I Siklus II

Tuntas

Belum Tuntas

Jumlah

15

12

27

19

8

27

23

4

27

53,33%

46,67%

100%

70,4%

29,6%

100%

85,2%

14,8%

100%

Sumber: Data primer peningkatan ketuntasan belajar siswa

Peningkatan prestasi belajar tersebut juga dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 6. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Sebelum Tindakan, SiklusI, dan

Siklus II

Adapun peningkatan persentase ketuntasan kelas sebelum dan sesudah siklus II

dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

15

12

19

8

23

4

0

5

10

15

20

25

30

Tes Awall Siklus 1 I Siklus 2II

Tuntas Belum Tuntas

Page 77: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Gambar 7. Grafik Peningkatan Persentase Ketuntasan Kelas Sebelum Tindakan, Siklus

I, dan Siklus II

Peningkatan Keaktifan Siswa

Gambar 8. Grafik Perbandingan Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II

D. Pembahasan

Hambatan atau Kendala yang Dihadapi Guru dalam Penerapan Metode

Brainstorming

1. Metode pembelajaran Brainstorming belum pernah diterapkan sebelumnya sehingga

siswa masih terlihat bingung dengan penerapan metode pembelajaran ini.

55,6

63 59,3

77,8 63

51,9

74,1 74,1 63

77,8 81,5

77,8

85,2

74,1 74,1

92,6 96,3

88,9 85,2

50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Aspek yang Diamati

Keaktifan Siswa Siklus I Keaktifan Siswa Siklus II

74,1

Persentase (%)

53.3

70,4 85,2

40

55

70

85

100

(%)

Tes Awal Siklus I Siklus II

51,9

Page 78: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

2. Masih ada siswa yang terlihat tidak nyaman berpasangan dengan teman yang tidak

biasa duduk sebangku.

3. Ketika diskusi kelas berlangsung masih ada siswa yang melakukan kegiatan lain dan

enggan berdiskusi.

4. Kegiatan Sharing (berbagi) yang dilakukan masih ada siswa yang hanya sekedar

menyalin pekerjaan pasangan lain yang sedang maju ke depan kelas.

Upaya untuk Mengatasi Hambatan atau Kendala yang Dihadapi Guru dalam

Penerapan Metode Brainstorming

1. Pada siklus II guru mengalokasikan waktu lebih banyak lagi untuk menjelaskan

kembali metode pembelajaran yang diterapkan. Pada tahap-tahap penerapan metode

Brainstorming yang meliputi Thinking (berpikir), Pairing (berpasangan), dan

Sharing (berbagi) guru dan pengamat membantu mengarahkan siswa melaksanakan

tahap-tahap tersebut.

2. Guru menjelaskan dan memberi pengarahan kepada siswa agar bersedia

berpasangan dengan teman yang sudah ditetapkan dengan memberikan alasan yang

dapat diterima oleh siswa.

3. Ketika tahap diskusi berlangsung guru dan pengamat bersama-sama mengawasi

jalannya diskusi agar siswa tidak melakukan kegiatan lain selain berdiskusi.

4. Tugas berpasangan dikumpulkan langsung kepada guru, sehingga ketika guru

menunjuk pasangan tertentu untuk maju maka pasangan itu meminta hasil

pekerjaannya kepada guru untuk dipresentasikan, sehingga pasangan lainnya tidak

dapat menyalin hasil pekerjaannya karena sudah dikumpulkan di meja guru.

Page 79: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian penerapan metode pembelajaran

Brainstorming pada siswa kelas VIII SMP N I Girimarto Wonogiri, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Penerapan metode pembelajaran Brainstorming dapat meningkatkan

keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP N I Girimarto Wonogiri pada

kompetensi dasar Mendeskripsikan sistem pemerintahan indonesia. Hal ini dapat

ditunjukkan pada ketercapaian seluruh item yang ditargetkan yaitu sebesar 65%.

Pada siklus I target perolehan 65% untuk semua item belum tercapai tetapi pada

siklus II target yang ditetapkan dapat tercapai.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran

Brainstorming dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada kompetensi

dasar mendeskrepsikan sistem pemerintahan indonesia. Hasil penelitian ini

menunjukkan kebenaran antara hipotesis bahwa dengan menerapkan model

pembelajaran Brainstorming dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar

siswa.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan

penelitian selanjutnya dan dapat pula dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan penggunaan strategi pembelajaran pada mata pelajaran PKn di SMP.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada kegiatan belajar

mengajar PKn, sehingga keaktfian dan prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan

melalui penerapan metode pembelajaran Brainstorming.

65

Page 80: PENGGUNAAN METODE BRAINSTORMING … keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pkn kompetensi dasar wonogiri disusun oleh: k6404054

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

C. Saran

1. Guru

Hendaknya guru dapat menerapkan metode pembelajaran Brainstorming

untuk dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.

2. Siswa

Hendaknya siswa dapat memberikan respon yang baik terhadap guru

dalam penerapan metode pembelajaran brainstorming, sehingga dapat

meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn

khususnya.

3. Peneliti

Hendaknya peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis terlebih

dahulu menganalisis metode untuk disesuaikan dengan penerapannya, terutama

dalam hal alokasi waktu, fasilitas pendukung, media pembelajaran, dan

karakteristik siswa yang ada pada sekolah tempat penelitian tersebut dilakukan