penggilingan padi menggunakan rice milling unit · pdf filepemanenan, perontokan, perawatan,...

8
Penggilingan Padi Menggunakan Rice Milling Unit Penggilingan Padi Menggunakan Rice Milling Unit Buku saku ini merupakan ringkasan dari Laporan Tugas Akhir Politeknik Agroindustri yang berjudul β€œEvaluasi Ekonomi Penggilingan Padi Menggunakan Rice Milling Unit di PT.Mertju Buana Sumedang”. Buku ini ditujukan untuk peserta sidang Tugas Akhir agar dapat berbagi ilmu pengetahuan. Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam tulisan ini oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis memohon maaf dan berterima kasih kepada pihak yang mendukung tulisan ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih saya kepada : Penggilingan Padi Menggunakan Rice Milling Unit Penggilingan Padi Menggunakan Rice Milling Unit Buku saku ini merupakan ringkasan dari Laporan Tugas Akhir Politeknik Agroindustri yang berjudul β€œEvaluasi Ekonomi Penggilingan Padi Menggunakan Rice Milling Unit di PT.Mertju Buana Sumedang”. Buku ini ditujukan untuk peserta sidang Tugas Akhir agar dapat berbagi ilmu pengetahuan. Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam tulisan ini oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis memohon maaf dan berterima kasih kepada pihak yang mendukung tulisan ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih saya kepada :

Upload: trinhcong

Post on 06-Feb-2018

304 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penggilingan Padi Menggunakan Rice Milling Unit · PDF filepemanenan, perontokan, perawatan, pengeringan, penggilingan, ... thresher dan mesin perontok. ... Miling Unit dengan menggunakan

Penggilingan Padi

Menggunakan

Rice Milling Unit

Penggilingan Padi

Menggunakan

Rice Milling Unit

Buku saku ini merupakan ringkasan dari

Laporan Tugas Akhir Politeknik

Agroindustri yang berjudul β€œEvaluasi

Ekonomi Penggilingan Padi

Menggunakan Rice Milling Unit di

PT.Mertju Buana Sumedang”. Buku ini

ditujukan untuk peserta sidang Tugas

Akhir agar dapat berbagi ilmu

pengetahuan. Penulis menyadari terdapat

banyak kekurangan dalam tulisan ini oleh

karena itu dengan kerendahan hati penulis

memohon maaf dan berterima kasih

kepada pihak yang mendukung tulisan ini.

Semoga bermanfaat.

Terima kasih saya kepada :

Penggilingan Padi

Menggunakan

Rice Milling Unit

Penggilingan Padi

Menggunakan

Rice Milling Unit

Buku saku ini merupakan ringkasan dari

Laporan Tugas Akhir Politeknik

Agroindustri yang berjudul β€œEvaluasi

Ekonomi Penggilingan Padi

Menggunakan Rice Milling Unit di

PT.Mertju Buana Sumedang”. Buku ini

ditujukan untuk peserta sidang Tugas

Akhir agar dapat berbagi ilmu

pengetahuan. Penulis menyadari terdapat

banyak kekurangan dalam tulisan ini oleh

karena itu dengan kerendahan hati penulis

memohon maaf dan berterima kasih

kepada pihak yang mendukung tulisan ini.

Semoga bermanfaat.

Terima kasih saya kepada :

Page 2: Penggilingan Padi Menggunakan Rice Milling Unit · PDF filepemanenan, perontokan, perawatan, pengeringan, penggilingan, ... thresher dan mesin perontok. ... Miling Unit dengan menggunakan

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pengadaan bahan pangan terutama beras,

banyak ditemui problematika yang kerap kali menjadi

masalah. Pertumbuhan penduduk Indonesia sangat

tinggi yaitu 2% per tahun dan penyusutan lahan

pertanian akibat adanya alih fungsi lahan. Dan tingkat

konsumsi beras masyarakat Indonesia yang terus

meningkat. Oleh karenanya pemerintah Indonesia

mengambil kebijakan dengan cara mengimpor beras

untuk mengatasinya.

Semakin maraknya beras impor di pasar-pasar

domestik, ternyata produksi beras dalam negeri

mempunyai daya saing yang rendah. Oleh karena itu,

agar beras produksi dalam negeri mampu bersaing di

pasar global, maka mutu dan efisiensi proses

pengolahannya harus ditingkatkan.

Untuk meningkatkan mutu beras dalam negeri,

banyak hal yang harus kita perbaiki, diantaranya

meminimalisir tingkat kehilangan gabah baik saat

pemanenan, perontokan, maupun saat penggilingan.

Adapun faktor-faktor lain yang memengaruhi mutu

beras yang dihasilkan antara lain adalah (1) mutu

gabah sebagai bahan baku, (2) teknik pengeringan,

(3) teknik penggilingan, dan (4) sumber daya

manusia.

1.2. Kerangka Pemikiran

Penggilingan padi merupakan kegiatan

terakhir dari seluruh tahapan budidaya padi yang

dimulai dari penanaman di lapangan, perawatan

tanaman, panen, dan pascapanen. Tahapan-tahapan

penggilingan meliputi pengadaan bahan baku,

pengeringan, pemecah kulit, penyosohan,

pengayakan, pemutihan, pengepakan, penyimpanan,

distribusi dan pemasaran.

Selain mutu tinggi, ada hal yang harus

diperhatikan, yaitu analisis ekonomi dari proses

produksi tersebut. Harga penjualan sangat

dipengaruhi oleh harga bahan baku dan biaya proses

penggilingan. Masalah terbesar saat ini adalah

sulitnya bahan baku (gabah) yang sesuai dengan

kepentingan pabrik karena bahan baku tersebut

bersifat musiman sedangkan operasional pabrik

harus kontinyu dan kebutuhan akan beras terus

diperlukan.

Melalui masalah inilah penulis ingin

membandingkan antara mutu yang dihasilkan pabrik

dengan mutu berdasarkan SNI 6128:2008. Selain itu,

penulis juga ingin mengetahui metode mengatasi

masalah pengadaan bahan baku sehingga

kontinyuitas produksi penggilingan tetap lancar dan

terjaga.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang

tak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Tugas Akhir yang berjudul ”Evaluasi Ekonomi

Penggilingan Padi Menggunakan Rice Milling Unit di PT.

Mertjubuana Kec. Tomo, Kab. Sumedang,, Jawa Barat.

Selama penyusunan Laporan Tugas Akhir ini

penulis tak lepas dari hambatan, rintangan dan

kesulitan, oleh karena itu penulis banyak mendapat

bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang

mendukung hingga selesainya penulisan Laporan Tugas

Akhir ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini.

Selain karena masalah teknis, juga masalah

keterbatasan informasi yang diperlukan hingga banyak

hal dalam Laporan ini belum dapat diuraikan secara

lengkap.

Untuk lebih meningkatkan mutu penulisan dan

materi pengetahuan yang disampaikan, dengan rendah

hati penulis memohon saran dan kritik pembaca yang

bersifat membangun

Sukamandi, 12 Oktober 2011

Penulis

RINGKASAN

Beras adalah sumber karbohidrat utama bagi

sebagian penduduk Asia, untuk mendapatkan beras tersebut harus melalui tahapan-tahapan yang sistematis sehingga memperoleh hasil yang optimal. Pengamatan dilakukan pada pabrik penggilingan padi di Kecamatan Tomo, Sumedang, Jawa Barat dengan tujuan untuk menganalisis kelayakan usaha suatu pabrik penggilingan padi menggunakan metode analisa usaha. Dari hasil praktek didapatkan hasil perhitungan evaluasi ekonomi antara lain POT (Pay Out Time) 4 tahun yakni dalam jangka waktu 4 tahun modal sudah dapat dikembalikan, ROI (Return Of Investment) 23%/tahun, BEP (Break Even Point) harga yaitu pada Rp 7.371 sedangkan BEP produksi yaitu pada 51.421 kg beras kepala, dan BCR (Benefit Cost Ratio) yaitu 1,23 yakni usaha ini layak untuk dikembangkan. Selain dari hal tersebut, penulis juga melakukan analisis terhadap mutu dari hasil penggilingan dan membandingkannya dengan standar mutu yang telah ditetapkan oleh BSN (Badan Standarisasi Nasional) yaitu SNI 6128:2008 tentang mutu beras. Dari hasil praktek saya dapatkan bahwa mutu beras yang dihasilkan oleh PT.Mertju Buana mendekati mutu I dalam Standar Nasional Indonesia. Ini semua bertujuan untuk memperbaiki mutu beras yang dihasilkan pabrik penggilingan sehingga dapat lebih mensejahterakan kehidupan pengusaha dan petani di sekitarnya.

Page 3: Penggilingan Padi Menggunakan Rice Milling Unit · PDF filepemanenan, perontokan, perawatan, pengeringan, penggilingan, ... thresher dan mesin perontok. ... Miling Unit dengan menggunakan

2.2. Penanganan Pascapanen

Pascapanen hasil pertanian adalah tahapan

kegiatan yang dimulai sejak pemungutan

(pemanenan) hasil pertanian yang meliputi hasil

tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan,

dan perkebunan sampai hasil tersebut sampai siap

untuk dipasarkan (Anonim 1986). Sesuai dengan

pengertian tersebut untuk komoditas padi khususnya,

tahapan dalam pascapanen padi meliputi

pemanenan, perontokan, perawatan, pengeringan,

penggilingan, penyimpanan, pengolahan,

transportasi, standarisasi mutu, dan penanganan

produk sisa (limbah).

Gambar : Diagram alir pascapanen padi

Pemanenan

Penetapan waktu panen padi yang paling mudah

adalah melalui metode optimalisasi. Dengan metode

ini padi dipanen pada saat malai berumur 30-35 hari,

terhitung sejak hari sesudah berbunga. Tanda-

tandanya adalah 95% malai tampak menguning dan

kadar air gabah berkisar antara 21-26%, butir hijau

rendah, dan mutu gabah relative tinggi Proses panen

umumnya meliputi proses pemotongan,

pengumpulan, pengangkutan, perontokan, dan

pembersihan.

Perontokan Gabah

Perontokan padi bertujuan untuk melepaskan

bulir gabah dari malainya dengan prinsip memberikan

pukulan terhadap malai tersebut. Perontokan padi

dapat dilakukan dengan cara diinjak-injak,

pukul/geding, banting/gebot, menggunakan pedal

thresher dan mesin perontok. Penggunaan alat dan

mesin pertanian (alsintan) panen seperti Reaper,

Thresher, Stripper, atau Combine Harvester dan alat

perontokan lebih efisien dan efektif karena kapasitas

kerja mesin panen lebih tinggi dibandingkan dengan

cara panen tradisional secara manual, namun untuk

dapat menggunakan alat tersebut harus memenuhi

syarat dan ketentuan tertentu.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Padi (Oryza sativa L.)

Klasifikasi tanaman padi dalam dunia tumbuh-

tumbuhan adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Devisio : Spermatophyta

Sub devisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Graminales

Famili : Gramineae

Sub Family : Poaceae

Genus : Oryza

Species : Oryza sativa L.

Dari 20 spesies anggota genus Oryza terdapat

dua jenis padi yang sering dibudidayakan orang yaitu

Oryza sativa dan Oryza glabemma Steund

(Suparyono dan Setyono 1996). Padi merupakan

tanaman pertanian kuno yang sampai sekarang

menjadi tanaman utama dunia. Bukti sejarah di

Propinsi Zheijiang, Cina Selatan, menunjukkan bahwa

penanaman padi di Asia sudah dimulai 7.000 tahun

yang lalu.Tahapan budidaya tanaman padi hampir

sama dengan budidaya tanaman lain pada umumnya,

yaitu dimulai dari persiapan benih, persemaian,

penanaman, perawatan tanaman, dan pemanenan.

1.3. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari praktek magang yang

penulis lakukan adalah :

1. Untuk mempelajari sistem penggilingan padi

yang efektif dan efisien agar mendapatkan mutu

beras giling berkualitas baik.

2. Membekali ilmu kepada penulis agar dapat

mengembangkan penggilingan padi di kampung

halaman kelak.

Adapun tujuan dari praktek magang yang penulis

lakukan adalah :

1. Mengevaluasi nilai ekonomi sistem usaha

penggilingan padi menengah.

2. Mengevaluasi mutu beras giling pada pabrik

penggilingan padi dan membandingkan dengan

standar mutu beras giling SNI.

Page 4: Penggilingan Padi Menggunakan Rice Milling Unit · PDF filepemanenan, perontokan, perawatan, pengeringan, penggilingan, ... thresher dan mesin perontok. ... Miling Unit dengan menggunakan

Profil Perusahaan

PT. Mertju Buana Rice Milling Unit Sumedang

merupakan perusahaan yang melakukan produksi

beras dengan dua kegiatan utama, yaitu penggilingan

beras dan budidaya padi. PT. Mertju Buana Rice

Milling Unit Sumedang beralamat di Jalan Raya

Sumedang Majalengka Desa Tolengas Kecamatan

Tomo Kabupaten Sumedang.

Perusahaan didukung dengan penggunaan

mesin rice milling modern yang berkemampuan 6

ton/jam Gabah Kering Giling (GKG) dari padi pilihan

baik yang dikelola melalui kerjasama kemitraan

petani. Selain penggilingan beras PT. Mertju Buana

Rice Milling Unit Sumedang juga membudidayakan

padi dengan menggunakan pupuk semi organik. PT.

Mertju Buana Cabang Sumedang hingga saat ini

telah menjadi perusahaan percontohan bagi

beberapa perusahaan lain yang bergerak di bidang

produksi beras. Berikut ini adalah gambaran

PT.Mertju Buana.

Proses Produksi

Pengadaan Gabah

Gabah yang diterima oleh PT. Mertju Buana

Rice Milling Unit Sumedang berasal dari dua sumber

yaitu : petani perorangan dan petani mitra. Gabah

yang berasal dari petani perorangan dan petani mitra

diperoleh oleh perusahaan dengan cara mencari

gabah ke petani dan petani mitra. Dalam kegiatan

pencarian gabah, tim pengadaan dibantu oleh

karyawan atau pegawai lain.

PT. Mertju Buana Rice Milling Unit Sumedang

menerima dua macam gabah yaitu gabah kering

panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG). Gabah

kering panen (GKP) adalah gabah kering hasil

langsung dari panen tanpa proses pengeringan lebih

lanjut. Sedangkan gabah kering giling (GKG) adalah

gabah yang siap untuk langsung digiling. Penentuan

harga pada saat pembelian gabah antara pihak PT.

Mertju Buana Rice Milling Unit Sumedang dan pihak

petani adalah dengan cara kesepakatan atas dasar

kualitas gabah. Kualitas gabah yang diterima oleh PT.

Mertju Buana Rice Milling Unit Sumedang memiliki

klasifikasi standar yang jelas.

Standar Mutu Beras Nasional

Untuk melindungi produsen dalam negeri dan

komsumen beras, maka perlu diterapkan standar

mutu beras yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi

Nasional (BSN) dalam bentuk Standar Nasional

Indonesia (SNI) nomor 6128:2008.

Persyaratan Umum

- Bebas hama dan Penyakit yang hidup

- Bebas bau apek, asam atau bau-bau asing

lainnya.

- Bersih dari campuran dedak katul

- Bebas dari tanda-tanda adanya bahan kima yang

membahayakan baik secara visual maupun

secara organik.

Persyaratan Khusus

No Komponen

mutu Satuan

Mutu

I

Mutu

II

Mutu

III

Mutu

IV

Mutu

V

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Derajat sosoh

Kadar air

Butir kepala

Butir patah

Butir menir

Butir merah

Butir kuning

Mengapur

Benda asing

Butir gabah

CVL

Min (%)

Maks (%)

Maks (%)

Maks (%)

Maks (%)

Maks (%)

Maks (%)

Maks (%)

Maks (%)

(Maks)

Butir/100g

Maks (%)

100

14

95

5

0

0

0

0

0

0

0

100

14

89

10

1

1

1

1

0,02

1

3

95

14

78

20

2

2

2

2

0,02

1

5

95

14

73

25

2

3

3

3

0,05

2

5

85

15

60

35

5

3

5

5

0,20

3

6

Daya Guna Hasil Padi

Dalam proses pengolahan hasil pertanian akan

dihasilkan produk utama (product), Produk Samping

(by product) dan produk sisa atau limbah (waste).

Pada agroindustri padi dengan bahan baku gabah,

sebagai produk utamanya adalah beras giling dan

benih, sedangkan produk samping berupa menir dan

bekatul, serta sebagai produk sisa atau limbah adalah

jerami dan sekam

Pemanfaatan produk samping dan produk sisa

bertujuan meningkatkan keuntungan bagi

perusahaan, menekan biaya produksi, membuka

lapangan kerja baru, dan meingkatkan perekonomian

masyarakat sekitar

Gambar 10. Skema Daya Guna Hasil Padi

Page 5: Penggilingan Padi Menggunakan Rice Milling Unit · PDF filepemanenan, perontokan, perawatan, pengeringan, penggilingan, ... thresher dan mesin perontok. ... Miling Unit dengan menggunakan

Penggilingan

Penggilingan merupakan tahapan paling penting

dari proses ini. PT. Mertju Buana menggunakan Rice

Miling Unit dengan menggunakan sistem kontinyu.

Mesin penggilingan yang digunakan adalah CRM

Buivanngo berkapasitas 6 ton/jam.

Pre cleaner (Pembersihan)

Proses penggilingan diawali

dengan penimbangan gabah sebelum

dimasukkan ke dalam in late pertama.

Dari in late tersebut gabah diangkat

oleh elevator menuju mesin pertama

yaitu pre cleaner.

Pre cleaner adalah alat yang digunakan untuk

membersihkan gabah dari kotoran yang masih tersisa

dari ayakan pertama. Gabah utuh akan diangkat

kembali oleh elevator menuju timbangan automatis.

4.3.4.1. Timbangan

Timbangan beroperasi

berdasarkan prinsip load-cell. Panel

kontrol dihubungkan dengan sebuah

komputer dan akan mencetak laporan

berat setiap kali bahan baku melewati

timbangan.

Husker

Setelah gabah kering giling

tersebut ditimbang, lalu gabah tersebut

langsung dicurahkan ke hopper mesin

pecah kulit (husker). Husker adalah

mesin pemecah kulit gabah agar beras

terpisah dari kulitnya.

PT. Mertju Buana memiliki 2 unit Husker

untuk mempercepat kinerja penggilingan. Mesin ini

menghasilkan beras pecah kulit (BPK). Kulit gabah

dipecahkan dengan menggunakan dua Rubber Roll

yang berputar searah dengan kecepatan putaran

yang berbeda.

Aspirator Setelah keluar dari husker,

maka beras pecah kulit dan sekam

masih bercampur. Oleh karena itu,

RMU dilengkapi dengan aspirator

yaitu mesin pemisah antara beras

pecah kuit dengan sekam.

Husk Aspirator menggunakan tenaga angin

untuk meniup aliran bahan baku yang jatuh dari tahap

paddy husker menjadi tiga bagian material yaitu beras

pecah kulit, butiran-butiran yang belum matang dan

sekam. Bagian-bagian tersebut di keluarkan dengan

menggunakan Screws Conveyor.

4.3.1. Pengeringan

Sebelum gabah dikeringkan, ada beberapa tahapan

yang harus dilalui oleh gabah. Gabah yang baru datang dari

lapangan langsung ditimbang dan dilakukan pengambilan

sampel untuk kebutuhan analisis mutu. Apabila spesifikasi

gabah telah sesuai dengan surat keterangan dari lapangan,

maka akan dilakukan proses pengayakan gabah.

Pengayakan bertujuan untuk mengurangi kotoran yang ikut

terbawa dari lapangan seperti jerami, daun, kertas, dan lain

lain. Dari hasil ayakan kedua, gabah diangkat lagi

menggunakan elevator menuju silo pengering (dryer).

Drayer diisi sampai kapasitas maksimal yaitu 27

ton/dryer. PT. Mertju Buana memiliki 5 unit mesin

pengering. Pengeringan dilakukan pada suhu 700C dengan

kenaikan suhu yang bertahap hingga memperoleh suhu

tersebut. Suhu panas tersebut diperoleh dari tungku

pemanas berbahan bakar sekam.

Setelah mendapakan kadar air yang diharapkan,

gabah lalu dikeluarkan dari dryer dan dicurahkan ke dalam

silo penampung menggunakan elevator. Pencurahan dalam

silo ini bertujuan untuk mendinginkan gabah setelah diberi

suhu panas melalui proses, yang disebut tempering time.

Tempering

time ini

berlansung

1-2 hari.

Penyimpanan Gabah

Setelah pengeringan, gabah disimpan terlebih

dahulu untuk sementara sebelum diproses lebih

lanjut. Penyimpanan ini bertujuan untuk menyediakan

stok gabah yang kontinyu. Ada beberapa faktor yang

harus diperhatikan dalam penyimpanan gabah ini

agar gabah tetap berada dalam keadaan baik dalam

jangka waktu simpan tertentu yaitu : (1) kondisi gabah

sebelum disimpan, (2) kadar air gabah, (3) wadah

penyimpan, dan (4) ruang penyimpanan.

Penyimpanan gabah yang dilakukan di PT.

Mertju Buana menggunakan karung dengan

kapasitas 45 kg/karung. Karung tersebut ditempatkan

diatas palet kayu agar ada jarak antar lantai dengan

karung.

Untuk menjaga mutu gabah, dilakukan

monitoring terhadap gabah secara berkala. Pada

umumnya monitoring dilakukan setiap 1 bulan sekali

dengan pengambilan sampel. Apabila terlihat adanya

gangguan terutama dari hama gudang maka

dilakukan tindakan fumigasi untuk mengendalikan

hama tersebut. Adapun ambang kendali dari pada

hama gudang yaitu maksimal 3 hama/3 kg sampel.

Bila hama mencapai bahkan lebih dari angka

tersebut, maka harus segera dilakukan tindakan

fumigasi untuk mengendalikannya.

Page 6: Penggilingan Padi Menggunakan Rice Milling Unit · PDF filepemanenan, perontokan, perawatan, pengeringan, penggilingan, ... thresher dan mesin perontok. ... Miling Unit dengan menggunakan

Rice Cooler Angin ditiup dari arah bawah ke atas masuk ke

dalam cooler lewat serangkaian inverted Vee. Sebuah

rotary valve pada bagian bahan keluar berfungsi

mencegah angin keluar pada bagian bawah cooler.

Proses pendinginan berlangsung selama 2 jam untuk

menghindar beras dapat mengeras dan pecah.

Rotary Shifter

Rotary Shifter digunakan untuk

memisahkan beras pecah yang

masih tercampur dalam beras

dengan menggunakan beberapa

buah screen stainless steel yang

memiliki permukaan bergelombang

dan lubang-lubang berbentuk

square (kotak).

Length Grader

Length Grader digunakan untuk memisahkan

beras pecah yang masih tercampur di dalam beras.

Sebuah drum dari stainless steel yang berbentuk

slinder.

Di permukaan dalam

drum memiliki lekukan- lekukan

dengan ukuran yang berbeda

sehingga dapat mengeluarkan

berbagai ukuran beras pecah.

Tangki

Thickness Grader digunakan

untuk memisahkan beras/material lain

yang berukuran tipis keluar dari

bagian beras utuh (produck akhir).

Control Feeder

Control Feeder adalah mesin

untuk mengontrol sejumlah material

melewati dia dalam sekian waktu

yang ditentukan. Biasanya

ditempatkan pada tangki output

material. Digunakan secara

bersamaan untuk mengontrol

persentase campuran semua ukuran

beras.

Timbangan

Shutter Scale digunakan untuk

menimbang output product dari mesin

giling (CRM) seperti gabah, jagung,

kacang, dll. Timbangan beroperasi

berdasarkan prinsip load-cell. Panel

kontrol terhubungkan dengan sebuah

komputer dan akan mencetak laporan

berat setiap kali melewati timbangan.

Separator

Proses selanjutnya adalah gabah

masuk ke dalam mesin separator.

Separator adalah mesin pemisah

antara beras pecah kulit dengan

gabah. Beras pecah kulit akan

menuju ke mesin selanjutnya yaitu

de stoner yang berada tepat di bawah separator

sedangkan bulir gabah kembali ke husker untuk

proses pemecahan kulit kembali. Paddy Separator

digunakan untuk memisahkan gabah yang masih

tercampur dengan beras pecah kulit.

De-Stoner

De stoner adalah mesin

pemisah batu dari beras pecah kulit.

Mesin ini memiliki tujuan

memperkecil persentase benda

asing terutama batu dan logam

lainnya.

Destoner dirangcang berdasarkan perbedaan

density bebatuan dan density beras/gabah dengan

menggunakan saringan maju-mundur bersamaan

dengan tenaga dorong angin yang lewat lubang-

lubang saringan untuk memisahkan pebatuan dan

beras/gabah.

Whitening

Whitening adalah mesin pemutih

beras. Mesin ini berfungsi mengikis lapisan

aleuron dari BPK sehingga lapisan aleuron

dan perikap terpisahkan dari beras

sehingga tampak lebih putih.

Proses pemutihan ini dilakukan dua kali dengan

metode yang sama namun mesin yang berbeda.

Mesin ini akan menghasilkan beras putih dan dedak

kasar. Setelah melalui mesin ini, beras akan terlihat

putih namun masih agak kusam.

Beras diasah di antara permukaan sebuah batu

Emery dan batang-batang karet (Rubber bar). Angin

ditiup masuk lewat lubang-lubang deket rubber bar

untuk menurunkan suhu panas dan untuk

mengeluarkan dedak.

Polisher

Polisher ini adalah proses pengikisan lapisan

aleuron yang lebih dalam lagi dari beras tersebut

sehingga menghasilkan dedak halus.

Proses ini dilakukan dua kali dengan

dua mesin berbeda dan metode yang

sama. Pada proses ini, digunakan air

untuk membersihkan beras sehingga

beras benar-benar putih.

Page 7: Penggilingan Padi Menggunakan Rice Milling Unit · PDF filepemanenan, perontokan, perawatan, pengeringan, penggilingan, ... thresher dan mesin perontok. ... Miling Unit dengan menggunakan

Analisis Mutu

Dari contoh kerja, diambillan contoh analisa yaitu

100 g. contoh analisa tersebut dipisahkan antara bulir

utuh, bulir hijau, bulir hampa, dll. Setelah bulir-bulir

tersebut dipisahkan lalu ditimbang untuk

mendapatkan persentase dari setiap bagian tersebut.

No Komponen mutu Satuan PT.

MB

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Derajat sosoh

Kadar air

Butir kepala

Butir patah

Butir menir

Butir merah

Butir kuning / rusak

Butir mengapur

Benda asing

Butir gabah

Campuran varietas lain

Min (%)

Maks (%)

Maks (%)

Maks (%)

Maks (%)

Maks (%)

Maks (%)

Maks (%)

Maks (%)

(Maks) Butir/100g

Maks (%)

100

14,8

82,2

16,2

1,6

0

0,1

0,5

0

0

0

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa 10

dari 11 katagori sudah memenuhi syarat mutu SNI

pada mutu I, namun persyaratan kadar air masih lebih

tinggi dari ketentuan. Kadar air beras yang dihasilkan

PT. Mertjubuana adalah 14,8% sedangkan untuk

mencapai standar mutu SNI harus mencapai 14,0%.

Rendemen beras kepala yang dihasilkan oleh

penggilingan modern sangat tinggi yaitu dapat dilihat

pada diagram berikut :

Dari hasil analisis rendemen beras kepala

didapatkan 57% yang dihitung dari keseluruhan padi

dan 82,2% bila dihitung dari beras yang telah digiling.

Hal ini menunjukkan bahwa beras yang dihasilkan

PT. Mertju Buana mempunyai rendemen yang tinggi.

Pengemasan Dari tabung penyimpanan sementara, beras

dibawa oleh konveyor dan elevator menuju timbangan

otomatis.

Namun, untuk menambah

keakuratan timbangan,

selain timbangan otomatis

digunakan juga timbangan

manual. Setelah proses

timbangan selesai, apabila

pengemas berupa karung

maka langsung dijahit sedangkan bila kemasan

berupa kantong plastik maka digunakan mesin pres

listik untuk merekatkan plastik tersebut.

Pemasaran

Untuk memasarkan

beras, PT. Mertju Buana

mencari pelanggan tetap

sehingga ada pasar yang

kontinyu. Pada umumnya,

beras dipasarkan ke pasar

modern seperti super market. Untuk menjaga

kepercayaan pasar dan konsumen, PT. Mertju Buana

harus tetap menjaga mutu agar terus berkualitas.

Pengendalian Hama Gudang

Ada beberapa jenis hama gudang yang

sering menyerang pada pabrik penggilingan beras.

Hama umumnya berupa serangga yang menyerang

gabah dan beras.

1. Kumbang Bubuk Beras Sitophilus orizae

Kumbang bubuk beras tergolong

hama primer dan paling dominan

menimbulkan kerusakan pada beras

dalam penyimpanan. Spesies tersebut

bersifat kosmopolit, dengan penyebaran

di daerah tropis dan subtropis produsen

padi. Serangga dewasa dapat hidup antara 3 – 5

bulan. Suhu udara optimum bagi perkembangan

serangga adalah 27oC – 30

oC dan kelembaban 75% -

15%.

2. Ngengat Beras Corcyra cephalonica

Stadia larva merupakan hama primer beras dan kerusakan diperparah oleh aktifitas bersarangnya yang membentuk ruangan-ruangan kecil sebagai tempat tinggal. Secara morfologi, ngengat tersebut berwarna coklat pucat, panjang tubuh 12-15 mm, rentang sayap depan 15-25 mm, antena sedang, kepala memiliki dua tonjolan kecil sehingga sekilas menyerupai bangunan segitiga.

Page 8: Penggilingan Padi Menggunakan Rice Milling Unit · PDF filepemanenan, perontokan, perawatan, pengeringan, penggilingan, ... thresher dan mesin perontok. ... Miling Unit dengan menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Penggilingan padi yang dilaksanakan di

PT.Metjubuana sudah sangat kompleks dengan

menggunakan mesin moderen, mulai dari mesin

pengering berbahan bakar sekam dan Rice Millling

Unit. Perusahaan ini baru dibangun pada tahun 2007.

Oleh karena itu, perusahaan masih dalam keadaan

membangun baik sarana prasarana dan managemen.

2. Mutu beras yang dihasilkan PT. Mertju Buana

mendekati dalam kelas I yaitu beras premium yang

dihasikan sangat berkwalitas dengan beras patah

yang relatif rendah.

3. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi, menunjukkan

bahwa PT. Mertju Buana layak mengembangkan

usahanya dengan BCR 1,23.

5.2. Saran

1. Pola kerjasama (mitra) yang sebelumnya telah

dirancang agar dapat dilaksanakan dan di tingkatkan

untuk memenuhi kebutuhan bahan baku berupa

gabah.

2. Metode penyimpanan gabah harus diperbaiki,

sebaiknya menggunakan metode FIFO (First In Ferst

Out) sehingga kwalitas dari gabah dapat terjaga dan

serangan hama gudang dapat diminimalisir.

Elradhie Nour Ambiya, lahir di Banda

Aceh 10 Maret 1991, dibesarkan di Saree

oleh orang tua bernama Suardi Ishak dan

almh. Mushallina. Oleh karena konflik

berkepanjangan, kami memilih pulang ke

Banda saat saya kelas 5 SD. Saya

melanjutkan sekolah dasar di Darussalam

hingga hampir tamat MTsN. Oleh karena

Tsunami yang menerjang Banda Aceh, selepas tamat

MTsN 4 Rukoh saya memilih kembali ke Saree di SPP-

SPMA Saree-Aceh. Setamat di SPMA saya mendaptkan

beasiswa kuliah di Politeknik Agroidustri hingga sekarang.

Untuk menyelesaikan pendidikan, saya harus melakukan

praktikum. Dengan dibantu oleh beberapa pihak, akhirnya

saya dapat melaksanakan praktikum di PT.Mertju Buana

Sumedang selama satu bulan. Sepulang dari praktek

tersebut saya menyusun laporan dan meringkasnya dalam

buku ini. Semoga Bermanfaat.

π‘²π’†π’–π’π’•π’–π’π’ˆπ’‚π’ = π’π’–π’•π’‘π’–π’•βˆ’ π’Šπ’π’‘π’–π’•

𝑷𝑢𝑻 =𝑰𝒏𝒑𝒖𝒕

π‘²π’†π’–π’π’•π’–π’π’ˆπ’‚π’=

Rp 437.080.823

Rp 102.833.155= πŸ’ 𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏

Evaluasi Ekonomi Input

Output

Keuntungan

= Rp 539.913.978 – Rp 437.080.823

= Rp 102.833.155

POT (Pay Out Time)

𝑹𝑢𝑰 = π‘²π’†π’–π’π’•π’–π’π’ˆπ’‚π’

𝑰𝒏𝒑𝒖𝒕 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

𝑹𝑢𝑰 = Rp 102.833.155

Rp 437.080.823 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

𝑹𝑢𝑰 = 23 %/bulan

𝐡𝐸𝑃 = π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘–=

Rp 437.080.823

59296 π‘˜π‘”= 𝑅𝑝 7.371

𝐡𝐸𝑃 = π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž

π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π½π‘’π‘Žπ‘™=

Rp 437.080.823

𝑅𝑝 8.500= 51.421 π‘˜π‘”

𝑩π‘ͺ𝑹 = 𝑢𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕

𝑰𝒏𝒑𝒖𝒕=

Rp 539.913.978

Rp 437.080.823 = 𝟏,πŸπŸ‘

ROI (Return on Investment)

BEP (Break Even Point)

BEP Harga

BEP Produksi

BCR (Benefit Cost Ratio)

Dari hasil analisis usaha yang didapatkan, dapat

diketahui bahwa usaha tersebut layak untuk

dikembangkan dikarenakan angka BCR 1,23 yakni

apabila modal yang dikeluarkan Rp 1,- maka total

pendapatan adalalh Rp 1,23,-. Keseluruhan modal

tersebut akan dapat dikembalikan selama 23 tahun

sesuai dengan perhitungan POT yang dilakukan.